2. Mengajar a/ perbuatan yg kompleks yg mrpkan pengintegrasian
secara utuh berbagai komponen kemampuan.
Komponen kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
Keterampilan dasar mengajar adalah :
1. Bertanya
2. Memberi penguatan
3. Mengadakan variasi
4. Menjelaskan
5. Membuka dan menutup pelajaran
6. Membimbing diskusi kelompok kecil
7. Mengelola kelas
8. Mengajar kelompok kecil dan individual
3. Cara Menguasai keterampilan dasar mengajar :
1. Memahami hakikat, prinsip dan komponen keterampilan dgn
cara :
a. Membaca & diskusi jenis keterampilan
b. Mengenal komponen keterampilan mll bahan mengajar yg
tersedia, baik dlm situasi yg sebenarnya maupun mll video
2. Penerapan keterampilan dlm bentuk pengajaran mikro
3. Penerapan keterampilan dlm praktek mengajar
4. Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai oleh dosen krn hampir
setiap KBM dosen mengajukan pertanyaan dan kualitas pertanyaan
menentukan kualitas jawaban.
Yg dimaksud pertanyaan a/semua pernyataan dosen (tdk terbatas pd
kalimat tanya) yg meminta respon dari mhs.
Keterampilan bertanya dibagi :
1. Keterampilan bertanya dasar :
a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas & singkat.
b. Pemberian acuan.
c. Pemusatan perhatian.
d. Penyebaran pertanyaan.
e. Pemindahan giliran.
f. Pemberian waktu berpikir.
g. Pemberian tuntunan jika pertanyaan dosen tdk dpt dijawab oleh mhs,
dgn cara :
a. Mengungkapkan pertanyaan dgn cara lain.
b. Menyederhanakan pertanyaan.
c. Mengulangi penjelasan (acuan) sebelumnya.
5. 2. Keterampilan bertanya lanjut :
a. Mengubah tuntutan tk kognitif dlm menjawab pertanyaan yaitu
dari tk yg paling rendah ke tk yg lebih tinggi.
b. Pengaturan urutan pertanyaan yaitu dari pertanyaan yg paling
sederhana diikuti dgn yg agak kompleks sampai yg kompleks.
c. Penggunaan pertanyaan pelacak dgn berbagai teknik :
1) Klarifikasi
2) Minta mhs memberi alasan jawabannya
3) Minta kesepakatan pandangan dari mhs lain
d. Peningkatan terjadinya interaksi dgn cara meminta mhs lain
memberi jawaban atas pertanyaan yg sama.
6. Dlm menerapkan keterampilan bertanya, hindari :
1. Mengulangi pertanyaan sendiri atau mengulang jawaban mhs.
2. Menjawab pertanyaan sendiri.
3. Menunjuk dulu sebelum bertanya.
4. Mengajukan pertanyaan yg mengundang jawaban serempak.
5. Mengajukan pertanyan ganda.
7. Penguatan a/ respon terhdp suatu tk laku yg dpt meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tk laku tsb.
Penguatan dpt diberikan dlm bentuk :
1. Verbal, yaitu berupa kata2/pujian.
2. Non verbal, yaitu berupa :
a. Gerak mendekat.
b. Mimik dan gerakan badan.
c. Sentuhan.
d. Kegiatan yg menyenangkan.
e. Simbol.
8. Dlm memberikan penguatan perlu diperhatikan :
1. Penguatan hrs diberikan dgn hangat dan antusias shg peserta
merasakan kehangatan tsb.
2. Penguatan yg diberikan hrs bermakna, yaitu sesuai dgn
perilaku yg diberi penguatan.
3. Hindarkan respon negatif terhdp jawaban peserta.
4. Peserta yg diberikan penguatan hrs jelas.
5. Penguatan dpt jg diberikan kpd kelp peserta tertentu.
6. Agar mjd lebih efektif, penguatan hrs diberikan segera stlh
perilaku yg baik ditunjukkan.
7. Jenis penguatan yg diberikan hendaknya bervariasi.
9. Variasi dlm KMB a/ perubahan dlm proses kegiatan yg bertujuan
utk meningkatkan motivasi para mhs serta mengurangi kejenuhan
dan kebosanan.
Variasi dikelompokkan dlm :
1. Variasi dlm gaya mengajar, dilakukan dgn cara :
a. Variasi suara.
b. Memusatkan perhatian.
c. Membuat kesenyapan sejenak.
d. Mengadakan kontak pandang.
e. Variasi gerakan badan dan mimik.
f. Mengubah posisi.
10. 2. Variasi dlm penggunaan media dan bahan pelajaran, meliputi :
a. Variasi alat dan bahan yg dapat dilihat.
b. Variasi alat dan bahan yg dapat didengar.
c. Variasi alat dan bahan yg dapat diraba dan dimanipulasi.
3. Variasi dlm pola interaksi dan kegiatan. Pola interaksi dpt
berbentuk klasikal, kelompok dan perorangan sesuai dengan
keperluan, sedangkan variasi kegiatan dpt berupa
mendengarkan informasi, menelaah materi, diskusi, latihan
atau demonstrasi.
11. A. Pengertian & Tujuan
a. Menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dlm
tata urutan yg terencana secara sistematis, shg dgn mudah
dipahami oleh mhs.
b. Kegiatan menjelaskan bertujuan :
1. Membimbing mhs memahami berbagai konsep, hukum,
prinsip atau prosedur.
2. Membimbing mhs menjawab pertanyaan mengapa secara
bernalar.
3. Melibatkan mhs utk berfikir.
4. Mendptkan balikan mengenai pemahaman mhs.
5. Menolong mhs menghayati berbagai proses penalaran.
12. B. Komponen Keterampilan
1. Komponen merencanakan penjelasan, mencakup :
a. Isi pesan yg dipilih dan disusun secara sistematis disertai dgn
contoh2.
b. Hal2 yg berkaitan dgn karakteristik penerima pesan.
2. Komponen menyajikan penjelasan, mencakup :
a. Kejelasan, dicapai dgn cara :
1) Bahasa yg jelas.
2) Berbicara yg lancar.
3) Mendefinisikan istilah2 teknis.
4) Berhenti sejenak utk melihat respon mhs terhdp penjelasan
dosen.
b. Penggunaan contoh dan ilustrasi yg dpt mengikuti pola induksi
atau pola deduktif.
c. Pemberian tekanan pada bagian2 yg penting dgn cara
penekanan suara, membuat ikhtisar atau mengemukakan
tujuan.
d. Balikan ttg penjelasan yg disajikan dgn melihat mimik mhs atau
mengajukan pertanyaan.
13. C. Prinsip Penggunaan
Dlm menerapkan keterampilan menjelaskan, perlu diperhatikan :
1. Penjelasan dpt diberikan pada awal, tengah ataupun akhir
pelajaran sesuai dgn keperluan.
2. Penjelasan hrs relevan dgn tujuan.
3. Materi yg dijelaskan hrs bermakna.
4. Penjelasan yg diberikan sesuai dgn kemampuan dan latar
belakang mhs.
14. A. Pengertian & Tujuan
Membuka pelajaran a/ kegiatan yg dilakukan oleh dosen utk
menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian pada
diri mhs.
Menutup pelajaran a/ kegiatan yg dilakukan dosen utk
mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Tujuannya adalah :
1. Membangkitkan motivasi dan perhatian.
2. Membuat mhs memahami batas tugasnya.
3. Membantu mhs memahami hub berbagai materi yg disajikan.
4. Membantu mhs mengetahui tingkat keberhasilannya.
15. B. Komponen Keterampilan
1. Membuka pelajaran, mencakup :
a. Menarik perhatian mhs dgn cara seperti menyampaikan satu
kejadian yg menarik.
b. Menimbulkan motivasi dgn :
1) Kehangatan dan keantusiasan.
2) Menimbulkan rasa ingin tahu.
3) Mengemukakan ide yg bertentangan.
4) Memperhatikan minat mhs.
c. Memberikan acuan dgn cara :
1) Mengemukakan tujuan & batas2 tugas.
2) Menyarankan langkah2 yg akan dilakukan.
3) Mengingatkan mslh pokok yg dibahas.
4) Mengajukan pertanyaan.
d. Membuat kaitan dgn cara :
1) Mengajukan pertanyaan apersepsi.
2) Mengkaji ulang pelajaran yg lalu.
16. 2. Menutup pelajaran, mencakup :
a. Meninjau kembali, dgn cara merangkum atau membuat
ringkasan.
b. Mengadakan evaluasi penguasaan mhs, dgn meminta mrk :
1) Mendemonstrasikan keterampilan.
2) Menerapkan ide baru pada situasi lain.
3) Mengekspresikan pendapat sendiri.
4) Memberikan soal2 tertulis.
c. Memberikan tindak lanjut, yg dpt berupa pekerjaan rumah,
merancang sesuatu atau berkunjung ke suatu tempat.
17. A. Pengertian & Tujuan
Ciri2 diskusi kelp kecil adalah :
1. Melibatkan 3-9 peserta.
2. Berlangsung dlm interaksi tatap muka yg informal.
3. Memp tujuan yg dicapai dgn kerjasama antar anggota lainnya.
4. Berlangsung menurut proses yg sistematis.
Diskusi kelp kecil memungkinkan mhs :
1. Berbagi informasi & pengalaman dlm memecahkan masalah.
2. Meningkatkan pemahaman atas masalah penting.
3. Meningkatkan keterlibatan dlm perencanaan & pengambilan
keputusan.
4. Mengembangkan kemampuan berfikir & berkomunikasi.
5. Membina kerja sama yg sehat, kelp yg kohesif & bertanggungjawab.
18. B. Komponen Keterampilan
1. Memusatkan perhatian,dgn cara :
a. Merumuskan tujuan diskusi secara jelas.
b. Merumuskan kembali mslh jika terjadi penyimpangan.
c. Menandai hal2 yg tdk relevan jika terjadi penyimpangan.
d. Merangkum hasil pembicaraan pada saat2 tertentu.
2. Memperjelas masalah atau urunan pendapat,dgn cara :
a. Menguraikan kembali/merangkum urunan pendapat peserta.
b. Mengajukan pertanyaan pd anggota kelp ttg pendapat
anggota lain.
c. Menguraikan gagasan anggota kelp dgn tambahan informasi.
3. Menganalisis pandangan mhs,dgn cara :
a. Meneliti apakah alasan yg dikemukakan punya dasar yg kuat.
b. Memperjelas hal2 yg disepakati & yg tdk disepakati.
19. 4. Meningkatkan urunan mhs,dgn cara :
a. Mengajukan pertanyaan kunci yg menantang mrk utk
berpikir.
b. Memberi contoh pada saat yg tepat.
c. Menghangatkan suasana dgn mengajukan pertanyaan yg
mengundang perbedaan pendapat.
d. Memberikan waktu utk berpikir.
e. Mendengarkan dgn penuh perhatian.
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi,dgn cara :
a. Memancing pendapat peserta yg enggan berpartisipasi.
b. Memberikan kesempatan pertama pada peserta yg enggan
berpartisipasi.
c. Mencegah secara bijaksana peserta yg suka memonopoli
pembicaraan.
d. Mendorong mhs utk mengomentari pendapat temannya.
e. Meminta pendapat mhs jika terjadi jalan buntu.
20. 6. Menutup diskusi, dgn cara :
a. Merangkum hasil diskusi.
b. Memberikan gambaran tindak lanjut.
c. Mengajak para mhs menilai proses diskusi yg telah
berlangsung.
Dlm pelaksanaan diskusi, perlu diperhatikan :
1. Diskusi hendaknya berlangsung dlm iklim terbuka.
2. Diskusi yg efektif selalu didahului oleh perencanaan yg matang,
mencakup :
a. Topik yg sesuai.
b. Persiapan/pemberian informasi pendahuluan.
c. Menyiapkan diri sbg pemimpin diskusi.
d. Pembentukan kelompok diskusi.
e. Pengaturan tempat duduk yg memungkinkan semua anggota
kelompok bertatap muka.
21. A. Pengertian & Tujuan
Keterampilan mengelola kelas a/ keterampilan dlm
menciptakan & mempertahankan kondisi kls yg optimal guna
terjadinya proses belajar mengajar yg serasi & efektif.
Dosen perlu menguasai keterampilan, agar :
1. Mendorong mhs mengembangkan tanggung jawab indv
maupun klasikal dlm berperilaku yg sesuai dgn tatib serta
aktivitas yg berlangsung.
2. Menyadari kebutuhan mhs.
3. Memberikan respon yg efektif terhdp perilaku mhs.
22. B. Komponen Keterampilan
1. Keterampilan yg berhubungan dgn penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yg optimal :
a. Menunjukkan sikap tanggap dgn cara : memandang secara
seksama, mendekati, memberikan pernyataan atau
memberikan reaksi terhdp gang dlm kelas.
b. Membagi perhatian secara visual dan verbal.
c. Memusatkan perhatian kelp dgn cara menyiapkan mhs dan
menuntut tanggung jawab mhs.
d. Memberi petunjuk2 yg jelas.
e. Menegur secara bijaksana yaitu secara jelas dan tegas bukan
berupa peringatan atau ocehan serta membuat aturan.
f. Memberikan penguatan bila perlu.
23. 2. Keterampilan yg berhub dgn pengendalian kondisi belajar yg
optimal :
a. Modifikasi tingkah laku :
1) Mengajarkan tingkah laku baru yg diinginkan dgn cara
memberi contoh dan bimbingan.
2) Meningkatkan munculnya tingkah laku mhs yg baik dgn
memberikan penguatan.
3) Mengurangi munculnya tingkah laku yg kurang baik dgn
memberi hukuman.
b. Pengelolaan/proses kelompok :
1) Memperlancar tugas2 dgn cara mengusahakan terjadinya
kerjasama dan memantapkan standar serta prosedur kerja.
2) Memelihara kegiatan kelp, dgn cara memelihara dan
memulihkan semangat, menangani konflik yg timbul serta
memperkecil masalah yg timbul.
24. c. Menemukan dan mengatasi tingkah laku yg menimbulkan
masalah
1) Campur tangan dengan isyarat.
2) Mengawasi dari dekat.
3) Mendorong kesadaran mhs utk mengungkapkan perasaannya.
4) Menjauhkan benda2 yg bersifat menganggu.
5) Menyusun kembali program belajar.
6) Menghilangkan ketegangan dgn humor.
7) Menghilangkan penyebab gangguan.
25. C. Prinsip Penggunaan
Prinsip penerapan keterampilan mengelola kelas :
1. Kehangatan dan keantusiasan dlm mengajar yg dpt
menciptakan iklim kls yg menyenangkan.
2. Menggunakan kata2 atau tindakan yg dpt menantang mhs utk
berpikir.
3. Menggunakan berbagai variasi yg dpt menghilangkan
kebosanan.
4. Keluwesan dosen dlm pelaksanaan tugas.
5. Penekanan pada hal2 yg bersifat positif.
6. Penanaman disiplin diri sendiri.
26. Hindari hal2 :
1. Campur tangan yg berlebihan.
2. Kesenyapan/penghentian suatu pembicaraan/kegiatan krn
ketidaksiapan dosen.
3. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri pelajaran.
4. Penyimpangan, terutama yg berkaitan dengan disiplin diri.
5. Bertele-tele.
6. Pengulangan penjelasan yg tidak diperlukan.
27. Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual
memungkinkan dosen mengelola kegiatan jenis ini secara efektif
dan efisien serta memainkan perannya sbg :
1. Organisator kegiatan belajar mengajar.
2. Sumber informasi bagi mhs.
3. Pendorong bagi mhs utk belajar.
4. Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi mhs.
5. Pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada mhs sesuai dgn
kebutuhannya.
6. Peserta kegiatan yg punya hak dan kewajiban seperti peserta
yg lainnya.
28. A. Komponen Keterampilan
1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara
pribadi,ditunjukkan :
a. Kehangatan dan kepekaan terhdp kebutuhan mhs.
b. Mendengarkan secara simpatik gagasan yg dikemukakan
mhs.
c. Memberikan respon positif terhdp gagasan mhs.
d. Membangun hub saling mempercayai.
e. Menunjukkan kesiapan utk membantu mhs tanpa
kecenderungan mendominasi.
f. Menerima perasaan mhs dgn penuh pengertian dan
keterbukaan.
g. Mengendalikan situasi agar mhs merasa aman.
29. 2. Keterampilan mengorganisasikan, yg ditampilkan dgn cara :
a. Memberi orientasi umum.
b. Memvariasikan kegiatan.
c. Membentuk kelompok yg tepat.
d. Mengkoordinasikan kegiatan.
e. Membagi-bagi perhatian dlm berbagai tugas.
f. Mengakhiri kegiatan dgn kulminasi berupa laporan atau
kesepakatan.
30. B. Prinsip Penggunaan
1. Variasi pengorganisasian kelas besar, kelompok, individual
disesuaikan dgn tujuan yg ingin dicapai, kemampuan mhs,
ketersediaan fasilitas, waktu serta kemampuan dosen.
2. Tidak semua topik dpt dipelajari secara efektif dlm kelp kecil
dan individual.
3. Pengajaran kelp kecil yg efektif selalu diakhiri dgn suatu
kulminasi berupa rangkuman, pemantapan, kesepakatan,
laporan dsb.
4. Dosen perlu mengenal mhs secara individual agar dpt
mengatur kondisi belajar dengan tepat.
5. Dlm kegiatan belajar individual, mhs dpt bekerja secara bebas
dgn bahan yg disiapkan.