Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kegiatan belajar dan pembelajaran, mencakup tiga tahapan (pendahuluan, inti, penutup), prosedur pembelajaran orang dewasa, kelompok besar, kecil, perseorangan, serta diskusi kelompok.
2. Disusun Oleh :
Indah Apriyani
Indah Dwi Astorini
Anis Cahyanti
Irene
Wahyu Adzimah
Nur Salamah
Dimas
3. Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran merupakan
pengejawantahan dari penerapan prosedur atau
urutan pembelajaran. Dalam setiap kegiatan
pembelajaran selalu dilakukan dengan tiga tahap,
yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Masing-masing tahapan
memegang peranan penting dan kegiatan yang
mendahului menjadi prasyarat bagi keberhasilan
kegiatan berikutnya. Oleh karena itu agar proses
pembelajaran itu dapat berhasil, maka masing-
masing tahapan harus dilalui dengan berhasil pula.
4. A. Prosedur Pembelajaran Orang Dewasa
Esensi pembelajaran adalah ditandai oleh
serangkaian kegiatan komunikasi. Aktivitas
komunikasi dapat dilakukan secara mandiri, yakni
partisipan melakukan aktivitas belajar mandiri,
seperti mengkaji buku; dan dapat pula secara
berkelompok seperti halnya proses pembelajaran di
kelompok besar. Keuntungan pembelajaran mandiri
adalah bahwa partisipan mampu menggunakan
keterampilan dan strategi pengelolaan belajar
mandiri.
5. Kegiatan
Pendahuluan
Menciptakan
iklim belajar
yang kondusif
Memberi acuan
belajar
Membuat
kaitan atau
jalinan
konseptual
Membuat
kaitan atau
jalinan
konseptual
Kegiatan Inti
Memberikan
bimbingan
belajar
Memberikan
balikan
Kegiatan
Penutup
Mengkaji
kembali
Evaluasi hasil
belajar
Memberikan
tindak lanjut
Langkah-langkah dalam proses pembelajaran
orang dewasa
6. A. PROSEDUR PEMBELAJARAN KELOMPOK
BESAR
Pembelajaran kelompok besar akan efektif apabila :
Menyajikan materi yang belum pernah dikenali oleh
paertisipan.
Isi pembelajaran tidak tersedia untuk pembelajaran kelompok
kecil.
Terdapat materi pengayaan.
Terdapat pembicara tamu.
Menggunakan media audio visual ataupun transparansi.
Pendidik disamping ceramah juga memberikan pengayaan.
Menggunakan berbagai teknik evaluasi.
7. PROSEDUR PEMBELAJARAN KELOMPOK
BESAR
Prinsip menggunakan kelompok besar
a. Tujuan pembelajaran hendaknya dirumuskan dengan
baik. Beberapa faktor yang patut dipertimbangkan
didalam merumuskan tujuan yaitu kemampuan
partisipan, ketersediaan ruang belajar, media
pembelajaran, sumber belajar, dan faktor yang
relevan.
b. Pembelajaran hendaknya mencakup kebutuhan dan
minat, serta memberikan peluang kepada partisipan
untuk melakukan uji coba dalam rangka menggali
kebutuhan dan minat baru.
c. Pembelajaran kelompok besar hendaknya menyajikan
berbagai materi pembelajaran secara seimbang antara
teori dan praktek.
d. Materi pembelajaran hendaknya dibatasi sesuai
dengan kebutuhan dan minat partisipan.
8. LANJUTAN
a. Materi pembelajaran hendaknya dibatasi sesuai dengan
tujuan yang dapat dicapai dalam waktu tertentu.
b. Materi pembelajaran dapat dideskripsikan sesuai dengan
bidang-bidang pengetahuan atau sesuai dengan masalah-
masalah fungsional yang akan dipecahkan.
c. Materi pembelajaran hendaknya dipilih sesuai dengan
perkembangan mutakhir yang terjadi di masyarakat.
d. Kegiatan pembelajaran kelompok besar hendaknya diikuti
oleh Tanya jawab, diskusi, ataupun praktek agar partisipan
memperoleh pemahaman yang kommmprehensif tentang
materi pembelajaran yang disajikan.
e. Peentuan pembelajaran kelompok besar hendaknya sesuai
dengan gaya belajar dan minat partisipan.
9. B. PROSEDUR PEMBELAJARAN KELOMPOK
KECIL DAN PERSEORANGAN
1.Pengertian
Secara fisik pembelajaran kelompok kecil ditandai oleh terbatasnya jumlah
partisipan yang dihadapi oleh pendidik, yakni berkisar antara 3-8 orang, ddan
untuk pembelajaran perseorangan adalah seorang partisipan
Hakikat pembelajaran kelompok kecil dan preorangan, yaitu:
1. Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara
pendidik dan partisipan, atau antar partisipan.
2. Interaksi terjadi antara pendidik dan partisipan dan partisipan dengan
partisispan.
3. Partisipan belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemampuan, dan
minatnya sendiri.
4. Partisipan mendapat bantuan dari pendidik sesuai dengan kebutuhannya.
5. Partisispan diibaratkan di dalam menentukan cara-cara belajar yang akan
ditempuh, materi dan alat yang akan digunakan, dan tujuan yang ingin
dicapai.
10. A. Model A
Pembelajaran diawali dengan pertemuan kelompok
besar untuk memberikan informasi dasar,
penjelasan tentang tugas yang akan dikerjakan,
dan hal-hal lain yang dianggap perlu. Dalam model
ini setelah pertemuan kelompok besar, partisipan
diberi kesempatan untuk memilih: (a) bekerja dalam
kelompok, atau (b) bekerja secara persorangan.
Apabila waktu pembelajaran akan berakhir,
pembelajaran sebaiknya diakhiri dengan pertemuan
kelompok besarkembali sebagai arena untuk
berbagai pengalaman, laporan, atau pengukuran
hasil kerja.
2. MODEL PEMBELAJARAN
11. LANJUTAN
B. Model B
Pembelajaran diawali dengan pengarahan di dalam
kelompok besar, yang mungkin meliputi informasi
dasar, perundingan tentang tugas yang akan
dikerjakan, cara kerja, dan sebagainya. Setelah itu
partisipan langsung bekerja dalam kelompok kecil
melaksanakan kontrak belajar yang dibuat bersama
dengan pendidik sampai waktu yang ditetapkan
berakhir. Laporan kelompok diserahkan kepada
pendidik.
12. C. MODE C
Pembelajaran diawali dengan pengarahan atau
informasi dalam kelompok besar. Kemudian
partisipan langsung bekerja secara perseorangan,
dan selanjutnya bergabung dalam kelompok-
kelompok kecil untuk mengolah hasil yang telah
dicapai. Pada akhir pertemuan, setiap kelompok
menyerahkan hasilnya kepada pendidik.
LANJUTAN
13. D. MODEL D
Pembelajaran dimulai dari kelompok besar,
kemudian partisipan langsung belajar secara
perseorangan sampai batas waktu yang ditetapkan
berakhir. Setiap partisipan belajar sesuai dengan
kontrak yang telah dibuatnya bersama pendidik dan
melaporkan hasilnya kepada pendidik.
LANJUTAN
14. 3. Hal yang Perlu diperhatikan
Bagi pendidik yang telah terbiasa dengan pembelajaran kelompok besar (klasikal),
sebaiknya mulai dengan pembelajaran kelompok kecil, kemudian secara bertahap
kepada pembelajaran secara perorangan.
Tidak semua materi pembelajaran dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok
kecil maupun perseorangan. Hal-hal yang bersifat seperti pengarahan, informasi
umum sebaiknya disampaikan dalam kelompok besar.
Dalam pembelajaran kelompok kecil, langkah pertama yang harus dikerjakan oleh
pendidik adalah mengorganisir partisipan, sumber belajar, materi, ruangan, dan
waktu yang diperlukan.
Kegiatan pembelajaran kelompok kecil yang efektif diakhiri dengan suatu kulminasi
yang dapat berupa rangkuman, pemantapan, laporan, dan sebagainya yang semuanya
itu memungkinkan partisipan saling belajar.
Dalam pembelajaran perseorangan pendidik sangat perlu mengenal partisipan secara
pribadi, sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat.
Kegiatan pembelajaran dapat berupa belajar bebas dngan bahan yang telah siap pakai,
seperti modul, paket belajar, belajar sendiri dengan jadwal yang telah disiapkan
sendiri, dan dapat pula belajar dalam kelompok kecil.
15. 4. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN YANG
PERLU DIMILIKI OLEH PENDIDIK
a. Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi
Salah satu prinsip pembelajaran kelompok kecil
dan perseoranga adalah terwujudnya hubungan
akrab dan sehat antara pendidik dan partisipan.
Hal ini terwujud apabila memiliki keterampilan
komunikasi antar pribadi (interpersonal
communication).
16. Suasana ini akan tercipta apabila pendidik:
Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan
partisipan.
Mendengarkan secara simpatik dan mengelola seluruh
gagasan yang dikemukakan oleh partisipan.
Memberikan respon yang positif terhadap buah pemikiran
partisipan.
Membangun hubungan saling menghormati,menghargai, dan
mempercayai.
Menunjukkan kesiapan membantu partisipan tanpa
kecenderungan untuk mendomonasi ataupun mengambil alih
tugas partisipan.
Menerima perasaan partisipan dengan penuh pengertian dan
keterbukaan.
Berusaha mengendalikan situasi sehingga partisipan merasa
aman, penuh pemahaman, merasa dibantu, dan merasa
menemukan alternative pemecahan masalah yang
dihadapinya.
17. b. Keterampilan mengorganisir
Keterampilan yang perlu dimiliki bagi seorang pendidik dalam ini adalah:
1. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan
dipecahkan sebelum kelompok atau individu partisipan mengerjakan berbagai
kegiatan yang telah ditetapkan bersama,
2. Memvariasikan kegiatan yang mencakup penetapan atau penyediaan ruang belajar,
peralatan, cara belajar, aturan-aturan yang perlu dilaksanakan, dan alokasi waktu
untuk kegiatan.
3. Membentuk kelompok yang tepat, dalam jumlah, tingkat kemampuan, dan lain-lain
sehingga partisipan siap mengerjakan tugas dengan sumber belajar yang telah
tersedia.
4. Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat penggunaan materi dan sumber,
sehingga dapat memberikan bantuan pada saat yang tepat,
5. Membagi-bagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan partisipan, sehingga
pendidik siap membantu partisipan yang memerlukan,
6. Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil yang
dicapai oleh partisipan, kemudian disertai penyimpulan tentang kemajuan yang
dicapai oleh partisipan dalam kegiatan terebut. Hal ini memberikan kesempatan saling
belajar.
18. c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
Hal ini dicapai apabla pendidik memiliki keterampilan berikut:
1. Memberikan penguatan (reinforcement) yang sesuai dengan
bentuk, kuantitas, dan kualitas,
2. Mengembangkan supervise proses awal yaitu yang mencakup
sikap tanggap pendidik terhadap partisipan secara
perseorangan maupun keseluruhan, yang memungkinkan
pendidik melihat atau membantu apakah segala sesuatu
berjalan dengan lancar dan memadai. Menekankan kelancaran
berlangsungnya segala sesuatu yang perlu dilaksanakan pada
awal kegiatan. Hal ini merupakan jaminan bagi tumbuhnya
semangat dan kepercayaan diri partisipan untuk melakukan
kegiatan belajar.
3. Mengadakan supervise proses lanjut yang memusatkan
perhatian pada penekanan dan pemberian bantuan secara
selektif setelah kegiatan berlangsung beberapa lama
19. d. Keterampilan mrencanakan dan melaksanakan
pembelajaran.
Keterampilan ini meliputi:
1. Membantu partisipan menetapkan tujuan belajar yang
dapat dilakukan dengan diskusi atau menyediakan
bahan-bahan yang menarik yang mampu merangang
partisipan untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
2. Merencanakan kegiatan belajar bersama partisipan
yang mencakup criteria keberhasilan, langkah-langkah
belajar, waktu dan kondisi belajar.
3. Bertindak sebagai penasihat partisipan jika diperlukan.
4. Membantu partisipan menilai kemajuan belajarnya
seniri.
20. D. PROSEDUR PEMBELAJARAN DISKUSI
KELOMPOK
Diskusi kelompok ditunjukkan dengan karakteristik
adanya interaksi antara partisipan dengan pendidik dan
antar partisipan. Aktivitas utama dalam diskusi
kelompok dipegang oleh partisipan, dan pendidik, dan
seorang diskusi kelompok. Di dalam kelompok itu dapat
memunculkan kesepakatan atau ketidak sepakatan di
dalam membahas isu tertentu. Kelompok diskusi
mengkaji istilah, konsep, dan masalah untuk
memperoleh pemahaman secara mendalam dan
mengklarifikasikan hal-hal yang tidak menentu. Salah
satu keuntungan dari diskusi kelompok adalah
perbaikan hubungan antar pribadi. Diskusi kelompok
sangat cocok untuk tujuan proses seperti yang berkaitan
dengan kepemimpinan, partisipasi di dalam kelompok
dan kesadaran sosial.