SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan menjadi tugas dan tanggung jawab guru.
Karena gurulah yang langsung membina para siswa disekolah melalui proses kegiatan belajar
mengajar. Namun mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan ini bukanlah hal yang
mudah, sehingga perlu adanya beberapa strategi yang perlu di gunakan dalam proses belajar
mengajar. Salah satu yang termasuk dalam strategi belajar mengajar yang pernah di terapkan
adalah point counterpoint. Dalam makalah ini kami akan membahas strategi belajar mengajar
point counterpoint yang pada dasarnya membantu siswa untuk lebih mudah menemukan hasil
yang lebih tepat mengenai sesuatu masalah, dan semoga makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang baik kepada para pembaca.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan strategi belajar point counterpoint?
2. Apa tujuan dari strategi pembelajaran point counterpoint?
3. Apa keunggulan dari strategi belajar point counterpoint?
4. Apa keLemahan dari strategi belajar point counterpoint?
3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui maksud dari strategi point counterpoint
2. Untuk mengetahui tujuan strategi pembelajaran point counterpoint
3. Untuk mengetahui keunggulan strategi belajar point counterpoint
4. Untuk mengetahui kelemahan strategi belajar point counterpoint
PEMBAHASAN
1. SEKILAS TENTANG POINT COUNTER POINT
Strategi pembelajaran Point Counterpoint adalah suatu cara
dalam proses pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa
untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide, gagasan) dari persoalan yang
muncul atau sengaja dimunculkan dalam pembelajaran sesuai dengan
aturan-aturan yang ada.[1] Strategi ini merupakan sebuah tekhnik hebat untuk merangsang
diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu yang kompleks.
Format tersebut mirip dengan sebuah perdebatan, namun tidak terlalu formal dan berjalan
dengan lebih cepat. [2]
Strategi ini sangat baik dipakai untuk melibatkan siswa / mahasiswa dalam mendiskusikan isu
– isu kmplek secara mendalam.
Strategi ini dapat di terapkan jika guru hendak menyajikan topic atau permasalahan yang
menimbulkan berbagai pandangan yang berbeda.[3]
2. TUJUAN
Tujuan Penerapan Strategi pembelajaran Point Counterpoint adalah untuk melatih peserta
didik agar mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang aktual di
masyarakat sesuai posisi yang diperankan. [4]
3. LANGKAH – LANGKAH
1. Pilihlah isu-isu yang mempunyai banyak perspektif,
2. Bagi siswa / mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan yang telah anda
tentukan,
3. Minta masing-masing kelmpok untuk menyiapkan argument-argumen sesuai dengan
pandangan kelompok yang diwakili. Dalam aktivitas ini, pisahlah tempat duduk
masing-masing kelompok,
4. Kumpulkan kembali semua siswa/mahasiswa dengan catatan, siswa/mahasiswa duduk
berdekatan dengan teman-teman satu kelompok,
5. Mulai debat dengan mempersilahkan kelompok mana saja yang akan memulai,
6. Setelah salah seorang siswa/mahasiswa menyampaikan satu argument sesuai dengan
pandangan yang diwakili oleh kelompoknya, mintalah tanggapan, bantahan atau
koreksi dari kelompok yang lain perihal isu yang sama,
7. Lanjutkan proses ini sampai waktu yang memungkunkan,
8. Rangkum debat yang baru saja dilaksanakan dengan menggarisbawahi atau mungkin
mencari titik temu dari argument-argumen yang muncul.[5]
4. KEUNGGULAN
a) Dengan perdebatan yang sengit akan mempertajam hasil pembicaraan.
b) Kedua segi permasalahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang mendebat
/menyanggah sama_sama berdebat untuk menemukan hasil yang lebih tepat mengenai
sesuatu masalah.
c) Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok, asal terpimpin
sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang dikehendaki bersama.
d) Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah;
kemudian di teliti fakta mana yang benar / valid dan bisa di pertanggung jawabkan.
e) Karena terjadi pembicaraan aktif antara pemrasaran dan penyanggah maka akan
membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara; turut berpartisipasi mengeluarkan pendapat.
f) Bila masalah yang di perdebatkan menarik, maka pembicaraan itu mampu
mempertahankan minat anak untuk terus mengikuti pendapat itu.
g) Untungnya pula tekhnik ini dapat di pergunakan pada kelompok besar.
5. KELEMAHAN
1. Di dalam pertemuan ini kadang-kadang keinginan untuk menang mungkin terlalu
besar, sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain.
2. Kemungkinan lain di antara anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang
berdebat.
3. Dengan tekhnik berdebat membatasi partisipasi kelompok, kecuali kalau di ikuti
dengan diskusi.
4. Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak emosi yang terlibat, sehingga
debat itu semakin gencar dan ramai.
5. Agar bisa melaksanakan dengan baik maka perlu persiapan yang teliti sebelumnya.[6]
KESIMPULAN
1. Strategi pembelajaran Point Counterpoint adalah suatu cara
dalam proses pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa
untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide, gagasan) dari persoalan yang
muncul atau sengaja dimunculkan dalam pembelajaran sesuai dengan
aturan-aturan yang ada.
2. 2. Tujuan Penerapan Strategi pembelajaran Point Counterpoint adalah
untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi yang kuat dalam
memecahkan suatu masalah yang aktual di masyarakat sesuai posisi yang
diperankan.
3. Keunggulan:
a) Dengan perdebatan yang sengit akan mempertajam hasil pembicaraan.
b) Kedua segi permasalahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang mendebat
/menyanggah sama_sama berdebat untuk menemukan hasil yang lebih tepat mengenai
sesuatu masalah.
c) Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok, asal terpimpin
sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang dikehendaki bersama.
d) Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah;
kemudian di teliti fakta mana yang benar / valid dan bisa di pertanggung jawabkan.
e) Karena terjadi pembicaraan aktif antara pemrasaran dan penyanggah maka akan
membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara; turut berpartisipasi mengeluarkan pendapat.
f) Bila masalah yang di perdebatkan menarik, maka pembicaraan itu mampu
mempertahankan minat anak untuk terus mengikuti pendapat itu.
g) Untungnya pula tekhnik ini dapat di pergunakan pada kelompok besar.
1. Kelemahan:
2. Di dalam pertemuan ini kadang-kadang keinginan untuk menang mungkin terlalu
besar, sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain.
3. Kemungkinan lain di antara anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang
berdebat.
4. Dengan tekhnik berdebat membatasi partisipasi kelompok, kecuali kalau di ikuti
dengan diskusi.
5. Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak emosi yang terlibat, sehingga
debat itu semakin gencar dan ramai.
6. Agar bisa melaksanakan dengan baik maka perlu persiapan yang teliti sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif,
Yogyakarta: CTSD, 2007.
HamrunI. Strategi Dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta:
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. 2009
Marno, M. Idris. Strategi Dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2008.
Roestijah, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2139640-tujuan-penerapan-strategi-
pembelajaran-point/#ixzz1NhxbgKKg
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :SMA NEGERI JEMBER
Kelas/semester : VIII/2
Mata pelajaran :PAI
Alokasi waktu :2X40
1. STANDAR KOMPETENSI
Memahami materi poligami
2. KOMPETENSI DASAR
a) Menjelaskan poligami
b) Menjelaskan masalah yang muncul terkait dengan poligami
3. INDIKATOR
a) Mampu memahami makna dari poligami itu sendiri.
b) Mengetahui faktor-faktor yang mendukung poligami.
c) Memahami poligami dalam berbagai aspek agama.
4. ALOKASI WAKTU : 2X40.
5. TUJUAN PEMBELAJARAN:
 Siswa mampu memahami materi poligami.
 Ceramah
 Point counter point
 Penugasan
o Poligami.
6. METODE PEMBELAJARAN
7. MATERI POKOK PEMBELAJARAN:
8. MEDIA PEMBELAJARAN:
a) Spidol
b) Papan tulis
c) Lembar kertas materi
d) Penghapus
9. SUMBER BELAJAR:
a) Buku paket.
b) Lks.
10. SRTATEGI PEMBELAJARAN:
a) Kegiatan pembuka:
 Salam
 Membaca doa
 Motivasi
b) kegiatan inti:
 bagi siswa/mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan jumlah yang telah
di tentukan.
 Minta masing-masing kelompok untuk menyiapkan argument-argument sesuai
dengan pandangan kelompk yang di wakili. Dalam aktivitas ini, pisahah tempat duduk
masing-masing kelompok.
 Kumpulkan kembali semua siswa/mahasiswa dengan catatan, siswa/mahasiswa duduk
berdekatan dengan teman-teman satu kelompok.
 Mulai debat dengan mempersilahkan kelompok mana saja yang akan memulai.
 Setelah salah seorang siswa/mahasiswa menyampaikan satu argument sesuai dengan
pandangan yang di wakili oleh kelompok, mintalah tanggapan, bantahan, atau koreksi
dari kelmpok yang lain perihal isu yang sama.
c) kegiatan penutup:
 Merangkum debat yang baru saja di laksanakan dengan menggaris bawahi atau
mungkin mencari titik temu dari argument-argument yang muncul.
 Membaca doa.
 Salam.
 Memberi tugas untuk meresum keterangan yang telah di bahas.
11. EVALUASI
POLIGAMI
1. Poligami bisa dikatakan sebagai mempunyai istri lebih dari satu orang secara
bersamaan dan melakukan poligami berdasarkan jumlah istri yang dimilikinya pada
saat yang bersamaan, dan bukan jumlah perkawinan yang pernah dilakukan.
2. beberapa hukum yang berkaitan dengan poligami, antara lain:
1. Lebih utama bagi laki-laki yang berpoligami untuk menyiapakan satu tempat
tinggal untuk setiap istri-istrinya.
2. Apabila seseorang memiliki dua orang istri pada dua temapt yang berjauhan,
maka dia wajib untuk berlaku adil di antara keduanya.
3. Apabila seorang suami memberikan bagian kepada salah seorang diantara
keduanya kemudian menceraikan yang lainnya sebelum memberikan hak
bagiannya maka dia berdosa.
4. Seorang istri boleh memberikan haknya kepada suaminya (untuk memberikan
kepada yang lain) atau kepada sebagian diantara mereka atau mereka semua,
tapi itu tidak boleh kecuali dengan seizing suami.
5. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui hikmah dari segala ucapan dan
perbuatan, karena dibolehkannya poligami bukan berarti menghina kaum
wanita atau merendahkan derajat dan kemuliaan mereka, akan tetapi semata
demi kemaslahatan bagi wanita, laki-laki dan masyarakat banyak.
6. Faktor-faktor pendiukung Poligami dan manfaat-manfaatnya:
1. Mengatasi Problema Keluarga
2. Berbuat baik kepada wanita shaleha yang terlantar
3. Memenuhi hajat suami yang mendesak
4. Kebutuhan sosial
5. Poligami adalah sistem moral dan kemanusiaan
6. Poligami harus didasari keadilan dan kemampuan memberi nafkah
7. Kesalahan dalam poligami bukanlah terdapat didalam konsep akan
tetapi terdapat dalam praktek itu sendiri.

More Related Content

What's hot

Model pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifModel pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifdebriz
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanYoshiie Srinita (II)
 
Tugas ke 1
Tugas ke 1Tugas ke 1
Tugas ke 1CUDAY92
 
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN Youssii Ajaahh
 
Model pengajaran presentasi dan explaining
Model pengajaran presentasi dan explainingModel pengajaran presentasi dan explaining
Model pengajaran presentasi dan explainingSarlina163
 
No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1
No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1
No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1farhanz miladi
 
Model pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektifModel pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektifAry Shiddiqi
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranslametwdt
 
metode pembelajaran
metode pembelajaranmetode pembelajaran
metode pembelajaranraturatu
 
5 tipe pembelajaran kooperatif
5 tipe pembelajaran kooperatif5 tipe pembelajaran kooperatif
5 tipe pembelajaran kooperatifRizal Sunanda
 
20 macam macam metode pembelajaran
20 macam macam metode pembelajaran20 macam macam metode pembelajaran
20 macam macam metode pembelajaranI Nyoman Werna
 
20 pembelajaran contekstual 2
20  pembelajaran contekstual 220  pembelajaran contekstual 2
20 pembelajaran contekstual 2Kary Adi
 
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran KooperatifStrategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatiftaufik ikhsan
 
Strategi pembelajaran II
Strategi pembelajaran IIStrategi pembelajaran II
Strategi pembelajaran IIFKIP UHO
 

What's hot (20)

Model pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifModel pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektif
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
Tugas ke 1
Tugas ke 1Tugas ke 1
Tugas ke 1
 
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
 
Model pengajaran presentasi dan explaining
Model pengajaran presentasi dan explainingModel pengajaran presentasi dan explaining
Model pengajaran presentasi dan explaining
 
No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1
No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1
No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1
 
Tugas presentasi
Tugas presentasiTugas presentasi
Tugas presentasi
 
Model pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektifModel pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektif
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Modul dasar partisipasi
Modul dasar partisipasiModul dasar partisipasi
Modul dasar partisipasi
 
metode pembelajaran
metode pembelajaranmetode pembelajaran
metode pembelajaran
 
Modul ii
Modul iiModul ii
Modul ii
 
5 tipe pembelajaran kooperatif
5 tipe pembelajaran kooperatif5 tipe pembelajaran kooperatif
5 tipe pembelajaran kooperatif
 
Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
20 macam macam metode pembelajaran
20 macam macam metode pembelajaran20 macam macam metode pembelajaran
20 macam macam metode pembelajaran
 
Revisi tulisan skripsi 3
Revisi tulisan skripsi 3Revisi tulisan skripsi 3
Revisi tulisan skripsi 3
 
20 pembelajaran contekstual 2
20  pembelajaran contekstual 220  pembelajaran contekstual 2
20 pembelajaran contekstual 2
 
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran KooperatifStrategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatif
 
Strategi pembelajaran II
Strategi pembelajaran IIStrategi pembelajaran II
Strategi pembelajaran II
 
Manajemen kelas
Manajemen kelas Manajemen kelas
Manajemen kelas
 

Viewers also liked

Pro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU PoligamiPro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU Poligamiratusyamra
 
Creativity - The Key To Success In The English Class
Creativity - The Key To Success In The English ClassCreativity - The Key To Success In The English Class
Creativity - The Key To Success In The English ClassCasa Thomas Jefferson
 
How to learn english call erix
How to learn english call erixHow to learn english call erix
How to learn english call erixratusyamra
 
Blog Slideshow
Blog SlideshowBlog Slideshow
Blog Slideshownataliea
 
Blog 130630223345-phpapp02
Blog 130630223345-phpapp02Blog 130630223345-phpapp02
Blog 130630223345-phpapp02Patavee Manee
 
English for reading
English for readingEnglish for reading
English for readingratusyamra
 

Viewers also liked (8)

Pro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU PoligamiPro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU Poligami
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Creativity - The Key To Success In The English Class
Creativity - The Key To Success In The English ClassCreativity - The Key To Success In The English Class
Creativity - The Key To Success In The English Class
 
How to learn english call erix
How to learn english call erixHow to learn english call erix
How to learn english call erix
 
Blog Slideshow
Blog SlideshowBlog Slideshow
Blog Slideshow
 
Blog 130630223345-phpapp02
Blog 130630223345-phpapp02Blog 130630223345-phpapp02
Blog 130630223345-phpapp02
 
DEBER UTPL
DEBER UTPLDEBER UTPL
DEBER UTPL
 
English for reading
English for readingEnglish for reading
English for reading
 

Similar to Point canter point

SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxSISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxsaibani3
 
Model dan Strategi Pembelajaran.pptx
Model dan Strategi Pembelajaran.pptxModel dan Strategi Pembelajaran.pptx
Model dan Strategi Pembelajaran.pptxMiftakhudinMiftakhud
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanYoshiie Srinita
 
Strategi pembelajaran.pptx
Strategi pembelajaran.pptxStrategi pembelajaran.pptx
Strategi pembelajaran.pptxMarufDomeng
 
Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahPembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahIg Fandy Jayanto
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelasRahma Guna
 
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2kurnia-0ne
 
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARANMODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARANvietry NIC
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 
UAS MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN.DAIMURAHMAN.PAI.4.pptx
UAS MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN.DAIMURAHMAN.PAI.4.pptxUAS MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN.DAIMURAHMAN.PAI.4.pptx
UAS MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN.DAIMURAHMAN.PAI.4.pptxDaimmurahman
 
Active Learning dan Strategi Pembentukan Team. DAIMURAHMAN.PAI.4.pptx
Active Learning dan Strategi Pembentukan Team. DAIMURAHMAN.PAI.4.pptxActive Learning dan Strategi Pembentukan Team. DAIMURAHMAN.PAI.4.pptx
Active Learning dan Strategi Pembentukan Team. DAIMURAHMAN.PAI.4.pptxDaimmurahman
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4vietry NIC
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
Metode Pembelajaran
Metode PembelajaranMetode Pembelajaran
Metode Pembelajaransuep_x
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptxPPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptxSahlimaHutagalung1
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokSunawan Sunawan
 

Similar to Point canter point (20)

SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxSISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
 
Model dan Strategi Pembelajaran.pptx
Model dan Strategi Pembelajaran.pptxModel dan Strategi Pembelajaran.pptx
Model dan Strategi Pembelajaran.pptx
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
Nht yatin dr 1006578
Nht yatin dr 1006578Nht yatin dr 1006578
Nht yatin dr 1006578
 
Strategi pembelajaran.pptx
Strategi pembelajaran.pptxStrategi pembelajaran.pptx
Strategi pembelajaran.pptx
 
Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahPembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelas
 
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2
 
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARANMODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
UAS MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN.DAIMURAHMAN.PAI.4.pptx
UAS MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN.DAIMURAHMAN.PAI.4.pptxUAS MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN.DAIMURAHMAN.PAI.4.pptx
UAS MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN.DAIMURAHMAN.PAI.4.pptx
 
Active Learning dan Strategi Pembentukan Team. DAIMURAHMAN.PAI.4.pptx
Active Learning dan Strategi Pembentukan Team. DAIMURAHMAN.PAI.4.pptxActive Learning dan Strategi Pembentukan Team. DAIMURAHMAN.PAI.4.pptx
Active Learning dan Strategi Pembentukan Team. DAIMURAHMAN.PAI.4.pptx
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
Metode Pembelajaran
Metode PembelajaranMetode Pembelajaran
Metode Pembelajaran
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptxPPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompok
 

Point canter point

  • 1. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan menjadi tugas dan tanggung jawab guru. Karena gurulah yang langsung membina para siswa disekolah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Namun mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan ini bukanlah hal yang mudah, sehingga perlu adanya beberapa strategi yang perlu di gunakan dalam proses belajar mengajar. Salah satu yang termasuk dalam strategi belajar mengajar yang pernah di terapkan adalah point counterpoint. Dalam makalah ini kami akan membahas strategi belajar mengajar point counterpoint yang pada dasarnya membantu siswa untuk lebih mudah menemukan hasil yang lebih tepat mengenai sesuatu masalah, dan semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang baik kepada para pembaca. 2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang di maksud dengan strategi belajar point counterpoint? 2. Apa tujuan dari strategi pembelajaran point counterpoint? 3. Apa keunggulan dari strategi belajar point counterpoint? 4. Apa keLemahan dari strategi belajar point counterpoint? 3. TUJUAN 1. Untuk mengetahui maksud dari strategi point counterpoint 2. Untuk mengetahui tujuan strategi pembelajaran point counterpoint 3. Untuk mengetahui keunggulan strategi belajar point counterpoint 4. Untuk mengetahui kelemahan strategi belajar point counterpoint PEMBAHASAN 1. SEKILAS TENTANG POINT COUNTER POINT Strategi pembelajaran Point Counterpoint adalah suatu cara dalam proses pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide, gagasan) dari persoalan yang muncul atau sengaja dimunculkan dalam pembelajaran sesuai dengan aturan-aturan yang ada.[1] Strategi ini merupakan sebuah tekhnik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu yang kompleks. Format tersebut mirip dengan sebuah perdebatan, namun tidak terlalu formal dan berjalan dengan lebih cepat. [2] Strategi ini sangat baik dipakai untuk melibatkan siswa / mahasiswa dalam mendiskusikan isu – isu kmplek secara mendalam.
  • 2. Strategi ini dapat di terapkan jika guru hendak menyajikan topic atau permasalahan yang menimbulkan berbagai pandangan yang berbeda.[3] 2. TUJUAN Tujuan Penerapan Strategi pembelajaran Point Counterpoint adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang aktual di masyarakat sesuai posisi yang diperankan. [4] 3. LANGKAH – LANGKAH 1. Pilihlah isu-isu yang mempunyai banyak perspektif, 2. Bagi siswa / mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan yang telah anda tentukan, 3. Minta masing-masing kelmpok untuk menyiapkan argument-argumen sesuai dengan pandangan kelompok yang diwakili. Dalam aktivitas ini, pisahlah tempat duduk masing-masing kelompok, 4. Kumpulkan kembali semua siswa/mahasiswa dengan catatan, siswa/mahasiswa duduk berdekatan dengan teman-teman satu kelompok, 5. Mulai debat dengan mempersilahkan kelompok mana saja yang akan memulai, 6. Setelah salah seorang siswa/mahasiswa menyampaikan satu argument sesuai dengan pandangan yang diwakili oleh kelompoknya, mintalah tanggapan, bantahan atau koreksi dari kelompok yang lain perihal isu yang sama, 7. Lanjutkan proses ini sampai waktu yang memungkunkan, 8. Rangkum debat yang baru saja dilaksanakan dengan menggarisbawahi atau mungkin mencari titik temu dari argument-argumen yang muncul.[5] 4. KEUNGGULAN a) Dengan perdebatan yang sengit akan mempertajam hasil pembicaraan. b) Kedua segi permasalahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang mendebat /menyanggah sama_sama berdebat untuk menemukan hasil yang lebih tepat mengenai sesuatu masalah. c) Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok, asal terpimpin sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang dikehendaki bersama. d) Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah; kemudian di teliti fakta mana yang benar / valid dan bisa di pertanggung jawabkan. e) Karena terjadi pembicaraan aktif antara pemrasaran dan penyanggah maka akan membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara; turut berpartisipasi mengeluarkan pendapat. f) Bila masalah yang di perdebatkan menarik, maka pembicaraan itu mampu mempertahankan minat anak untuk terus mengikuti pendapat itu. g) Untungnya pula tekhnik ini dapat di pergunakan pada kelompok besar.
  • 3. 5. KELEMAHAN 1. Di dalam pertemuan ini kadang-kadang keinginan untuk menang mungkin terlalu besar, sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain. 2. Kemungkinan lain di antara anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang berdebat. 3. Dengan tekhnik berdebat membatasi partisipasi kelompok, kecuali kalau di ikuti dengan diskusi. 4. Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak emosi yang terlibat, sehingga debat itu semakin gencar dan ramai. 5. Agar bisa melaksanakan dengan baik maka perlu persiapan yang teliti sebelumnya.[6] KESIMPULAN 1. Strategi pembelajaran Point Counterpoint adalah suatu cara dalam proses pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide, gagasan) dari persoalan yang muncul atau sengaja dimunculkan dalam pembelajaran sesuai dengan aturan-aturan yang ada. 2. 2. Tujuan Penerapan Strategi pembelajaran Point Counterpoint adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang aktual di masyarakat sesuai posisi yang diperankan. 3. Keunggulan: a) Dengan perdebatan yang sengit akan mempertajam hasil pembicaraan.
  • 4. b) Kedua segi permasalahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang mendebat /menyanggah sama_sama berdebat untuk menemukan hasil yang lebih tepat mengenai sesuatu masalah. c) Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok, asal terpimpin sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang dikehendaki bersama. d) Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah; kemudian di teliti fakta mana yang benar / valid dan bisa di pertanggung jawabkan. e) Karena terjadi pembicaraan aktif antara pemrasaran dan penyanggah maka akan membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara; turut berpartisipasi mengeluarkan pendapat. f) Bila masalah yang di perdebatkan menarik, maka pembicaraan itu mampu mempertahankan minat anak untuk terus mengikuti pendapat itu. g) Untungnya pula tekhnik ini dapat di pergunakan pada kelompok besar. 1. Kelemahan: 2. Di dalam pertemuan ini kadang-kadang keinginan untuk menang mungkin terlalu besar, sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain. 3. Kemungkinan lain di antara anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang berdebat. 4. Dengan tekhnik berdebat membatasi partisipasi kelompok, kecuali kalau di ikuti dengan diskusi. 5. Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak emosi yang terlibat, sehingga debat itu semakin gencar dan ramai. 6. Agar bisa melaksanakan dengan baik maka perlu persiapan yang teliti sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: CTSD, 2007. HamrunI. Strategi Dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. 2009 Marno, M. Idris. Strategi Dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2008. Roestijah, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2139640-tujuan-penerapan-strategi- pembelajaran-point/#ixzz1NhxbgKKg
  • 5. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :SMA NEGERI JEMBER Kelas/semester : VIII/2 Mata pelajaran :PAI Alokasi waktu :2X40 1. STANDAR KOMPETENSI Memahami materi poligami 2. KOMPETENSI DASAR a) Menjelaskan poligami b) Menjelaskan masalah yang muncul terkait dengan poligami 3. INDIKATOR a) Mampu memahami makna dari poligami itu sendiri. b) Mengetahui faktor-faktor yang mendukung poligami. c) Memahami poligami dalam berbagai aspek agama. 4. ALOKASI WAKTU : 2X40. 5. TUJUAN PEMBELAJARAN:  Siswa mampu memahami materi poligami.  Ceramah  Point counter point  Penugasan o Poligami. 6. METODE PEMBELAJARAN 7. MATERI POKOK PEMBELAJARAN: 8. MEDIA PEMBELAJARAN: a) Spidol b) Papan tulis c) Lembar kertas materi
  • 6. d) Penghapus 9. SUMBER BELAJAR: a) Buku paket. b) Lks. 10. SRTATEGI PEMBELAJARAN: a) Kegiatan pembuka:  Salam  Membaca doa  Motivasi b) kegiatan inti:  bagi siswa/mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan jumlah yang telah di tentukan.  Minta masing-masing kelompok untuk menyiapkan argument-argument sesuai dengan pandangan kelompk yang di wakili. Dalam aktivitas ini, pisahah tempat duduk masing-masing kelompok.  Kumpulkan kembali semua siswa/mahasiswa dengan catatan, siswa/mahasiswa duduk berdekatan dengan teman-teman satu kelompok.  Mulai debat dengan mempersilahkan kelompok mana saja yang akan memulai.  Setelah salah seorang siswa/mahasiswa menyampaikan satu argument sesuai dengan pandangan yang di wakili oleh kelompok, mintalah tanggapan, bantahan, atau koreksi dari kelmpok yang lain perihal isu yang sama. c) kegiatan penutup:  Merangkum debat yang baru saja di laksanakan dengan menggaris bawahi atau mungkin mencari titik temu dari argument-argument yang muncul.  Membaca doa.  Salam.  Memberi tugas untuk meresum keterangan yang telah di bahas. 11. EVALUASI
  • 7. POLIGAMI 1. Poligami bisa dikatakan sebagai mempunyai istri lebih dari satu orang secara bersamaan dan melakukan poligami berdasarkan jumlah istri yang dimilikinya pada saat yang bersamaan, dan bukan jumlah perkawinan yang pernah dilakukan. 2. beberapa hukum yang berkaitan dengan poligami, antara lain: 1. Lebih utama bagi laki-laki yang berpoligami untuk menyiapakan satu tempat tinggal untuk setiap istri-istrinya. 2. Apabila seseorang memiliki dua orang istri pada dua temapt yang berjauhan, maka dia wajib untuk berlaku adil di antara keduanya. 3. Apabila seorang suami memberikan bagian kepada salah seorang diantara keduanya kemudian menceraikan yang lainnya sebelum memberikan hak bagiannya maka dia berdosa. 4. Seorang istri boleh memberikan haknya kepada suaminya (untuk memberikan kepada yang lain) atau kepada sebagian diantara mereka atau mereka semua, tapi itu tidak boleh kecuali dengan seizing suami. 5. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui hikmah dari segala ucapan dan perbuatan, karena dibolehkannya poligami bukan berarti menghina kaum wanita atau merendahkan derajat dan kemuliaan mereka, akan tetapi semata demi kemaslahatan bagi wanita, laki-laki dan masyarakat banyak. 6. Faktor-faktor pendiukung Poligami dan manfaat-manfaatnya: 1. Mengatasi Problema Keluarga 2. Berbuat baik kepada wanita shaleha yang terlantar 3. Memenuhi hajat suami yang mendesak 4. Kebutuhan sosial 5. Poligami adalah sistem moral dan kemanusiaan 6. Poligami harus didasari keadilan dan kemampuan memberi nafkah 7. Kesalahan dalam poligami bukanlah terdapat didalam konsep akan tetapi terdapat dalam praktek itu sendiri.