SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
81
A. PENDAHULUAN
Para Pejuang Bahasa Arab yang saya banggakan. Sebagaimana telah
dibahas pada kegiatan belajar 3, kalimat nominal atau jumlah ismiyah merupakan
susunan mubtada’ dan khabar. Mubtada’ adalah isim, sedangkan khabar
kebanyakan juga berupa isim. Pada kegiatan belajar 3 juga sudah dikemukakan
bahwa isim yang menjadi mubtada’ itu adalah isim ma’rifat, yang meliputi isim
„alam, dhamir munfashil, isim isyarah, isim maushul, isim istifham, dan isim yang
makrifat karena ber-al jinsiyah (isim nakirah yang menjadi makrifat karena
kemasukan al jinsiyah).
Pada kegiatan belajar 4 ini disajikan ulasan mengenai kategori dan fungsi
kalimat nominal Arab (jumlah ismiyah). Ulasan disajikan dalam dua pilahan, yaitu
kategori jumlah ismiyah dan fungsi jumlah ismiyah. Ulasan mengenai kategori
jumlah ismiyah diarahkan pada kategori atau bentuk-bentuk isim yang bisa
menjadi mubtada’ setelah kemasukan al jinsiyah. Isim-isim itu meliputi mashdar,
isim fa’il, isim maf’ul, isim zaman/makan, isim alat, dan isim jamid. Selanjutnya,
disajikan sedikit ulasan tentang kemungkinan isim-isim tersebut menjadi khabar.
Ulasan mengenai fungsi kalimat nominal Arab diarahkan pada fungsi (mahal) apa
saja yang bisa diduduki jumlah ismiyah dan fungsi mubtada’ dan khabar setelah
kemasukan „amil nawasikh, yaitu kana wa akhawatuha, inna wa akhawatuha, dan
dzanna wa akhawatuha.
Sajian materi pada masing-masing KB, termasuk KB 4 ini diawali dengan
sajian cerita singkat (paragraf) yang memuat contoh-contoh jumlah (kalimat) yang
memuat tema qawaid yang dibahas. Sajian berikutnya adalah pembahasan contoh
dikaitkan dengan qawaid. Tahap berikutnya disajikan qawaid sesuai tema yang
dibahas. Pada tahap akhir disajikan beberapa contoh analisis jumlah mufidah
(kalimat) berdasarkan kedudukan masing kalimah (kata) dalam jumlah mufidah
dan I’rab-nya.
Strategi pembelajaran silakan Anda lihat pada kegiatan belajar 1.
82
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menguasai materi ajar bidang studi Bahasa Arab yang meliputi konsep
teoretis ilmu kebahasaaraban (aswat, nahwu, sharf, dalalah), dan kesustraan Arab,
serta mampu mengaplikasikannya dalam kemahiran berbahasa Arab baik lisan
maupun tulis dalam lingkup aspek kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, di
masyarakat, dan dunia kerja, termasuk advance materials secara bermakna yang
dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi), dan “bagaimana”
(penerapan) dalam kehidupan sehari-hari.
C. POKOK-POKOK MATERI
1. Kategori Kalimat Nominal Arab
a. Kategori Isim yang menjadi Mubtada’
b. Kategori Isim yang Menjadi Khabar
2. Fungsi Kalimat Nominal Arab
a. Fungsi Jumlah Ismiyah
b. Fungsi Mubtada‟ dan khabar ketika kemasukan
1) Kana wa akhawatuha
2) Inna wa Akhawatuha
3) Dzanna wa Akhawatuha
83
Ulasan tersebut dijabarkan dalam peta konsep berikut.
Kategori Kalimat
Nominal Arab
Kategori
Nomina yang
menjadi
mubtada’
Mufrad
Masdar
Isim Fa’il
Isim Maf’ul
Isim Zaman dan
Isim Makan
Isim Alat
Isim Jamid
Murakkab
Murakkab
Washfi
Murakkab
Idhafi
Kategori Nomina
yang menjadi
khabar
Mufrad
Masdar
Isim Fa’il
Isim Maf’ul
Isim Zaman dan
Isim Makan
Isim Alat
Isim Jamid
Murakkab
Murakkab
Isnadi
Murakkab
Washfi
Murakkab
Idhafi
84
D. URAIAN MATERI
Secara garis besar uraian materi pada modul 6 kegiatan belajar 4 ini
meliputi kategori dan fungsi kalimat nominal arab. Ulasan masing-masing adalah
sebagai berikut.
1. Kategori Kalimat Nominal Arab
Sebagaimana disebutkan di depan bahwa ulasan mengenai kategori
kalimat nominal Arab diarahkan pada kategori nomina yang menjadi mubtada’
dan khabar. Maka, secara berurutan disajikan ulasan tentang mubtada’ berupa
isim mufrad (tidak murakkab) yang meliputi mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, isim
zaman/makan, isim alat, dan isim jamid; mubtada’ murakkab yang meliputi
murakkab washfi dan murakkab idhafi; khabar mufrad; dan khabar murakkab.
a. Kategori Mubtada’
1) Mubtada’ Isim Mufrad (tidak murakkab)
a) Masdar
Di antara isim yang bisa menjadi mubtada’ adalah mashdar. Untuk
mengenal lebih dekat tentang mashdar, berikut ini Anda akan membaca teks yang
menceritakan hal ihwal orang badui di Arab. Di dalam teks Anda jumpai sejumlah
mashdar yang di antaranya menjadi mubtada’. Karena itu, bacalah dengan
seksama teks berikut.
Fungsi Kalimat
Nominal Arab
Fungsi Jumlah Ismiyah
Fungsi Mubtada’ dan
Khabar setelah
kemasukan
Kana wa akhawatuha
Inna wa akhawatuha
Dzanna wa
akhawatuha
85
،‫العسبُت‬ ‫الجصٍسة‬ ‫في‬ ‫مىدشسون‬ ‫البدو‬‫الصزاعت‬‫عي‬‫ز‬‫و‬‫و‬ ‫وألاغىام‬ ‫ؤلابل‬‫كؼع‬‫آلاشجاز‬
‫و‬‫ججفُف‬‫و‬ ‫ها‬‫بُع‬.‫كىٍت‬ ‫وعظالتهم‬ .‫مفخىلت‬ ‫طىاعدَم‬ .‫حُاتهم‬ ‫في‬ ‫علحها‬ ‫ن‬‫ٌعخمدو‬ ً‫مه‬ ً‫م‬ ‫ها‬
‫فحهم‬‫إباء‬‫و‬‫شمم‬‫هفىطهم‬ ‫حغلى‬ .‫غلُان‬‫إلاسحل‬‫ا‬‫حفظا‬‫على‬‫امت‬‫س‬‫ه‬‫و‬ .‫هم‬‫العداوة‬‫ألجفه‬ ‫بُجهم‬ ‫جلع‬
‫ألاطباب‬.
‫السمد‬‫و‬ٌ‫الظعا‬‫ل‬ ‫بُجهم‬ ‫ان‬‫س‬‫ًىدش‬‫جهل‬‫ولعدم‬ ،‫بالؼب‬ ‫هم‬‫عىاًت‬ٌ‫وجبر‬ .‫بإػفالهم‬ ‫هم‬
‫ي‬‫كصاز‬ ‫الحيىمت‬‫حهد‬‫ل‬ ‫َا‬‫يشس‬‫و‬ ‫العلم‬‫الت‬‫ش‬‫إ‬‫واإلاسض‬ ‫والفلس‬ ‫الجهل‬ ‫شبح‬.
،‫َادئت‬ ‫طاهىت‬ ‫والبادًت‬‫هباح‬‫ؤو‬ ‫الىالب‬‫عىاء‬‫ؤو‬ ‫الدئاب‬‫صهُل‬‫ًلؼع‬ ‫كد‬ ‫الخُل‬
‫طيىن‬‫و‬ ،‫ها‬‫حمسة‬‫الىاض‬ ‫حعجب‬ ‫كد‬ ‫الغسوب‬ ‫طاعت‬ ‫الشفم‬‫إعجابا‬.
(،‫وآخزون‬ ‫باروم‬0891:071‫بالتصزف‬)
Jika Anda perhatikan contoh-contoh di atas maka Anda jumpai bahwa
yang bergaris bawah adalah mashdar. Mashdar-mashdar itu adalah isim (nomina)
yang menunjukkan makna aktivitas (kegiatan) atau peristiwa. Ini berarti mashdar
memiliki makna yang sama dengan fi’il, hanya saja fi’il sekaligus memuat kala
tertentu (‫ياض‬ ٍ‫صي‬ „kala lampau‟ dan ‫ويستقبم‬ ‫حال‬ ٍ‫صي‬ „kala kini dan nanti‟),
sedangkan mashdar tidak memuat kala tertentu. Lebih jelasnya perhatikan contoh
berikut:
 Mashdar ‫إباء‬ „enggan‟ atau „keengganan‟
Fi’il madhi ‫أبي‬ „sudah enggan‟
Fi’il mudhari’ ‫ي‬‫أبي‬ „sedang atau akan enggan‟
 Mashdar ‫سعال‬ „batuk‟
Fi’il madhi ‫سعم‬ „sudah batuk‟
Fi’il mudhari’ ‫يسعم‬ ‟sedang atau akan batuk‟.
Mashdar-mashdar di dalam contoh tersebut merupakan mashdar tsulatsi
‘fi’il-nya terdiri atas 3 huruf’ dan qiyasi „memiliki kaidah‟pembentukan. Selain
kedua jenis tersebut ada pula mashdar ghairuts tsulatsi (ruba’i „fi’il-nya terdiri
atas 4 huruf‟, khumasi ‘fi’il-nya terdiri atas lima huruf, dan sudasi „fi’il-nya terdiri
atas enam huruf) dan mashdar sima’i „tidak memiliki kaidah pembentukan‟. Di
dalam berbagai literatur disebutkan bahwa mashdar tsulatsi itu ada yang qiyasi
dan ada yang sima’i, sedangkan mashdar ghairuts tsulatsi semuanya qiyasi.
86
Teks di atas memuat sejumlah mashdar yang menempati berbagai fungsi,
seperti fa’il, maf’ul bih, mudhaf, mudhaf ilaih, dll. Di antara fungsi mashdar
adalah menjadi mubtada’ sebagaimana yang tertuang di dalam tabel berikut.
Tabel 1 Mashdar Tsulatsi yang Berkedudukan sebagai Mubtada’
‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫املبتذأ‬‫الخبر‬
1‫آلاشجاز‬ ‫وكؼع‬ ‫وألاغىام‬‫ؤلابل‬‫عي‬‫ز‬‫و‬‫الصزاعت‬
‫حُاتهم‬ ‫في‬ ‫علحها‬‫ن‬‫ٌعخمدو‬ ً‫مه‬ً‫م‬‫وبُعها‬‫وججفُفها‬
‫الصزاعت‬ً‫مه‬ ً‫م‬
2‫وشمم‬ ‫إباء‬ ‫فحهم‬‫إباء‬‫فحهم‬
3ٌ‫والظعا‬ ‫السمد‬‫بالؼب‬ ‫لجهلهم‬ ‫بُجهم‬ ‫ان‬‫س‬‫ًىدش‬‫السمد‬‫ان‬‫س‬‫ًىدش‬
4‫كد‬ ‫الخُل‬ ‫صهُل‬ ‫ؤو‬ ‫الدئاب‬ ‫عىاء‬ ‫ؤو‬ ‫الىالب‬ ‫هباح‬
‫طيىنها‬ ‫ًلؼع‬
‫الىالب‬ ‫هباح‬‫ًلؼع‬ ‫كد‬
‫طيىنها‬
5‫الىاض‬ ‫حعجب‬ ‫كد‬ ‫الغسوب‬ ‫طاعت‬ ‫الشفم‬ ‫حمسة‬ ‫و‬
‫إعجابا‬
‫الشفم‬ ‫حمسة‬‫حعجب‬ ‫كد‬
‫الىاض‬
Pada kegiatan belajar 3 disebutkan bahwa di antara mubtada’ ada yang
berupa mashdar sharih dan ada pula yang berupa mashdar muawwal. Penamaan
kedua jenis mashdar tersebut didasarkan pada bentuknya, yaitu ashli dan tidak
ashli. Mashdar sharih disebut ashli (seperti ‫صوو‬ dan ‫)قياو‬ dan mashdar muawwal
disebut tidak asli karena berupa fi’il mudhari’ yang didahului oleh an
mashdariyah (seperti ‫يصوو‬ ٌ‫أ‬ dan ‫يقوو‬ ٌ‫.)أ‬ Dari segi jumlah hurufnya kedua jenis
tersebut tidak dibedakan.
Berikut ini disajikan berbagai contoh mashdar ghairuts tsulatsi yang
berkedudukan sebagai mubtada’.
Tabel 2 Mashdar Ghairu Tsulatsi yang Berkedudukan sebagai Mubtada’
‫هىعه‬ ‫فعله‬ ‫ن‬‫ًيى‬ ‫اإلاصدز‬
‫اإلابخدؤ‬
‫ألامشلت‬ ‫السكم‬
‫ي‬ ‫خماس‬ ‫اطخمع‬ ‫اطخماع‬ ‫واحب‬ ًً‫والد‬ ‫هصح‬ ً‫اطخماع‬ 6
‫باعي‬‫ز‬ ‫طاعد‬ ‫مظاعدة‬ ‫عبادة‬ ‫الظعفاء‬ ‫مظاعدة‬ 7
87
‫باعي‬‫ز‬ ً‫ؤجل‬ ‫ؤلاجلان‬ ٌ‫السطى‬ ‫طنن‬ً‫م‬‫العمل‬ ‫في‬ ‫ؤلاجلان‬ 8
‫ي‬ ‫خماس‬ ‫احخيب‬ ‫احخىاب‬ ‫ممدوح‬‫الشس‬ ‫ؤشباب‬ ً‫احخىاب‬ 9
‫باعي‬‫ز‬ ‫ح‬ ّ‫زو‬ ‫التروٍح‬ ‫حدا‬ ‫مهم‬ ‫الىفع‬ ً‫ع‬ ‫التروٍح‬ 10
‫ي‬ ‫طداس‬ ‫اطخلام‬ ‫الاطخلامت‬ ‫ًحبها‬ ‫العبادة‬ ‫في‬ ‫الاطخلامت‬
‫ن‬‫الصالحى‬
11
‫باعي‬‫ز‬ ‫ػالع‬ ‫اإلاؼالعت‬ ‫مت‬‫ش‬‫الال‬ ‫ألامىز‬ ً‫م‬ ‫ًىمُا‬ ‫اإلاؼالعت‬ 12
Dari paparan di depan dapat dinyatakan bahwa:
b) Isim Fa’il
Isim kedua yang bisa menjadi mashdar adalah isim fa’il. Untuk mengenal
isim fa’il, silakan baca dengan baik alinea berikut.
ً‫اإلاؤم‬‫مظترًح‬،‫الللب‬‫مؼمئن‬‫ؤلفُخه‬ ‫ا‬‫ر‬‫خي‬ ٌ‫ها‬ ‫إن‬ .‫الظمير‬‫شاهس‬‫وعمائه‬ ‫على‬ ‫هللا‬،
ٌ‫باذ‬‫فهى‬ .‫البالء‬ ‫على‬ ‫وصبىزا‬‫الظس‬ ٌ‫حما‬ ‫وحدجه‬‫شس‬ ‫ؤصابه‬ ‫وإن‬ .‫محخاج‬ ‫ليل‬ ‫اإلاعسوف‬
‫ًخفُإ‬ ‫صفت‬ ‫ؤلاًمان‬‫فىعم‬ .‫املحىت‬ ‫جصعصعه‬ ‫وال‬،‫الىعمت‬ ٍ‫جبؼس‬ ‫ال‬ ،‫وزباجا‬‫اهت‬‫ش‬‫ز‬‫ألاشم‬ ‫والجبل‬
‫ظاللها‬.‫ن‬‫اإلاؤمىى‬
،‫وآخسون‬‫(بازوم‬0891:908)‫بالخصسف‬
Isim-isim yang bergaris bawah pada alinea di atas adalah isim fa’il atau
isim yang maknanya „sesuatu atau seseorang yang me…‟. Kata ٍ‫يؤي‬ berarti „orang
yang beriman, ‫يستشيح‬ „orang yang beristirahat‟, ‫شاكش‬ „orang yang bersyukur‟.
Sebagaimana mashdar, isim fa’il berdasarkan jumlah huruf fi’ilnya dibedakan
menjadi isim fa’il tsulatsi dan isim fa’il ghairu tsulatsi (ruba’I, khumasi, dan
sudasi).
Mashdar adalah isim yang semakna dengan
fi’il. Perbedaanya, fi’il memuat zaman atau
kala mashdar tidak. Mashdar dengan
semua jenisnya bisa menjadi mubtada’.
88
Isim fa’il dibentuk dari fi’il-nya. Isim fa’il dari fi’il tsulatsi berwazan ‫.فاعم‬
Artinya secara mendasar setiap fi’il tsulatsi bisa diubah menjadi isim fa’il dengan
diikutkan wazan tersebut, seperti ‫بزل‬  ‫بارل‬ dan ‫كًم‬  ‫.كايم‬ Sedangkan untuk fi’il
selain tsulatsi dibentuk dari fi’il mudhari’-nya. Dalam hal ini huruf mudharaah
diganti mim berdhammah dan huruf sebelum akhir dikasrah. Contoh:
 َ‫اح‬َ‫ر‬
َ
‫ت‬ ْ‫ط‬ِ‫ا‬  ‫ح‬ًِْ‫ر‬
َ
‫ت‬ ْ‫ظ‬ٌَ  ٌ‫ح‬ًِْ‫ر‬
َ
‫ت‬ ْ‫ظ‬‫م‬
 َ‫ب‬َ‫ز‬‫ا‬
َ
‫ل‬
َ
‫ج‬  ‫ب‬َ‫ز‬‫ا‬
َ
‫خل‬ًَ  ‫م‬َ‫خ‬
َ
‫ل‬ِ‫ز‬‫ا‬ٌ‫ب‬
 َ‫د‬
َ
‫ش‬ْ‫ز‬
َ
‫ؤ‬  ‫د‬ ِ‫ش‬ْ‫س‬ً  ٌ‫د‬ ِ‫ش‬ْ‫س‬‫م‬
Isim fa’il bisa menduduki fungsi apa saja, baik fa’il, maf’ul bih, mudhaf,
mudhaf ilaih, mubtada, maupun khabar. Mubtada’ yang berkategori isim fa’il bisa
dilihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3 Mubtada yang berupa isim fa’il
‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫الفاعل‬ ‫اسم‬‫هىعه‬
01‫الللب‬ ‫مظترًح‬ ً‫اإلاؤم‬ً‫اإلاؤم‬‫باعي‬‫ز‬
01ٍ‫وٍد‬‫لظاهه‬ ً‫م‬‫ن‬‫اإلاظلمى‬ ‫طلم‬ ً‫م‬ ‫ن‬‫اإلاظلمى‬‫ن‬‫اإلاظلمى‬‫باعي‬‫ز‬
01‫حعلمه‬ ‫في‬ ‫ًجتهد‬ ‫اإلاخعلم‬‫اإلاخعلم‬‫ي‬ ‫خماس‬
01‫اإلاظخغفسون‬‫هللا‬ ‫ًحبهم‬‫اإلاظخغفسون‬‫ي‬ ‫طداس‬
01‫له‬ ‫ذهب‬ ‫ال‬ ً‫هم‬ ‫الرهب‬ ً‫م‬ ‫الخائب‬‫الخائب‬‫زالسي‬
Isim Fail adalah isim yang secara leksikal
bermakna seuatu atau seseorang yang melakukan
aktivitas. Isim Fail dari fi’il tsulatsi mengikuti
wazan ‫فاعم‬ dan dari selain tsulatsi mengikuti
wazan mudhari‟nya dengan mengganti huruf
mudhraah mim berdhammah dan huruf sebelum
akhir dikasrah. Isim fail dengan semua jenisnya
bisa menjadi mubtada’.
89
c) Isim Maf’ul
Isim berikutnya yang bisa menduduki fungsi mubtada’ adalah isim maf’ul.
Untuk mengenal lebih dekat terhadap Isim maf‟ul bacalah dengan cermat dua
alinea berikut.
،‫وآلازام‬ ‫بالشسوز‬ ‫حعج‬ ‫والدهُا‬‫حاء‬ ‫فلد‬ .‫حمت‬‫ز‬‫ؤي‬ ‫حمت‬‫ز‬ ‫ملسو هيلع هللا ىلص‬ ‫دمحم‬‫الىبي‬ ‫بعشت‬ ‫واهذ‬ ‫للد‬
َ‫م‬ ‫ؤصىام‬ ً‫م‬‫ة‬َ‫د‬ْ‫ى‬‫ب‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫حام‬‫ز‬‫ؤ‬ ‫و‬ ،‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ى‬‫ؼ‬ ْ‫ل‬‫وبىاث‬ ،‫ة‬َ‫د‬ْ‫و‬‫ء‬ ْ‫ى‬ َ‫م‬،‫م‬ ‫اض‬‫س‬‫وؤع‬‫ت‬ َ‫اح‬َ‫ب‬
َ
‫د‬ ْ‫ظ‬‫ق‬‫وحلى‬،
‫ت‬ َ‫م‬َ‫ظ‬َ‫خ‬ْ‫ه‬‫م‬‫البشسٍت‬ ً‫م‬ ‫وػبلت‬ ،‫ة‬ َ‫د‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫خ‬ ْ‫ظ‬‫م‬.
‫م‬‫فالظعُف‬ٌ‫ب‬َ‫ص‬َ‫خ‬
ْ
‫غ‬َ‫م‬ ،‫ه‬ ُّ‫ل‬ َ‫ح‬‫ت‬ َ‫م‬ ْ‫و‬‫س‬ ْ‫ح‬َ‫م‬ ،‫ه‬ِ‫عمل‬‫زمسة‬‫ي‬ ِ‫غ‬ْ‫ب‬َ‫م‬،‫علُه‬‫ض‬ْ‫ى‬‫ف‬
ْ
‫خ‬‫ؤض‬‫س‬‫ال‬…‫إلى‬
،ٌ‫العد‬ ‫كىاعد‬ ‫ى‬ ‫س‬‫ز‬‫وؤ‬،ٌ‫الظال‬ .‫ص.م‬ ٌ‫السطى‬ ‫فمحا‬ .‫والفظاد‬‫الجىز‬ ‫ؤلىان‬ ً‫م‬ ً‫ذل‬‫غير‬
‫بىعم‬ ‫الىاض‬ ‫وؤصبح‬،‫وآخسون‬ ‫(بازوم‬‫إخىاها‬ ‫هللا‬ ‫ت‬1980:227).
Isim-isim yang bergaris bawah pada dua alinea di atas adalah isim maf’ul
atau isim yang maknanya „sesuatu atau seseorang yang di…‟. Kata
َ‫م‬‫ة‬َ‫د‬ْ‫ى‬‫ب‬ْ‫ع‬ berarti
„sesuatu yang disembah‟, ‫م‬ٌ‫ب‬َ‫ص‬َ‫خ‬
ْ
‫غ‬ „orang yang digosop‟, ‫م‬‫ة‬ َ‫د‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫خ‬ ْ‫ظ‬ „sesuatu yang
dijadikan persembahan‟. Sebagaimana mashdar dan isim fa’il, isim maf’ul
dibedakan menjadi dua, yaitu tsulatsi dan ghairu tsulatsi.
Isim maf’ul dibentuk dari fi’il-nya. Isim fa’il dari fi’il tsulatsi berwazan
‫.يفعول‬ Artinya secara mendasar setiap fi’il tsulatsi bisa diubah menjadi isim maf’ul
dengan diikutkan wazan tersebut, seperti ‫عبذ‬  ‫يعبود‬ dan ‫حشو‬  ‫.يحشوو‬ Sedangkan
untuk fi’il selain tsulatsi dibentuk dari fi’il mudhari’-nya. Dalam hal ini huruf
mudharaah diganti mim berdhammah dan huruf sebelum akhir difathah. Jadi,
perbedaan antara isim fail ghairu dan isim maf’ul ghairu tsulatsi terletak pada
harakat huruf sebelum akhir. Pada isim fa’il dikasrah dan pada isim maf’ul
difathah. Contoh:
 ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ص‬َ‫خ‬
ْ
‫غ‬  ٌَِ‫ص‬َ‫خ‬
ْ
‫غ‬‫ب‬  ‫م‬ٌ‫ب‬َ‫ص‬َ‫خ‬
ْ
‫غ‬
 ‫ا‬َ‫د‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫خ‬ ْ‫ط‬  ٌَِ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫خ‬ ْ‫ظ‬َ‫د‬  ‫م‬ٌ‫د‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫خ‬ ْ‫ظ‬

َ
‫ؤ‬َ‫م‬َ‫س‬
ْ
‫ه‬  ً
ْ
‫ى‬ْ‫س‬‫م‬  ‫م‬
ْ
‫ى‬َ‫س‬ٌ‫م‬
90
Sebagaimana mashdar dan isim fa’il, isim maf’ul bisa menduduki banyak
fungsi, baik fa’il, maf’ul bih, mudhaf, mudhaf ilaih, mubtada, maupun khabar.
Mubtada’ yang berkategori isim maf’ul bisa dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4 Mubtada yang berupa isim maf’ul
‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫امل‬ ‫اسم‬‫فوى‬‫هىعه‬
18‫الدعاء‬ ‫مظخجاب‬ ‫اإلاظلىم‬‫اإلاظلىم‬‫زالسي‬
19‫اإلاغخصب‬‫الظعُف‬ ‫َى‬ ‫حله‬‫اإلاغخصب‬‫ي‬ ‫خماس‬
20‫البشس‬ ‫ػبلت‬ ‫َى‬ ‫الجاَلي‬ ‫العصس‬ ‫في‬ ‫اإلاظخعبد‬‫إلاظخعبد‬‫ا‬‫ي‬ ‫طداس‬
21ٌ‫ألاو‬ ‫الفائص‬ ‫اإلادًس‬ ‫مىحها‬ ‫اإلايافإة‬‫اإلايافإة‬‫باعي‬‫ز‬
22‫هللا‬ ‫ًحبه‬ ‫ؤطه‬‫ز‬‫املخفىض‬‫املخفىض‬‫زالسي‬
d) Isim Zaman dan Isim Makan
Isim berikutnya yang bisa difungsikan sebagai mubtada’ adalah isim
zaman dan isim makan. Untuk mengantarkan Anda memperoleh pemahaman yang
bagus tentang kedua macam isim tersebut, bacalah dengan seksama dua alinea di
bawah ini.
Isim Fail adalah isim yang secara leksikal bermakna
seuatu atau seseorang yang dikenai aktivitas. Isim maf’ul
dari fi’il tsulatsi mengikuti wazan ‫يفعول‬ dan dari selain
tsulatsi mengikuti wazan mudhari’nya dengan
mengganti huruf mudhraah mim berdhammah dan huruf
sebelum akhir difathah. Isim maf’ul dengan semua
jenisnya bisa menjadi mubtada‟.
91
(0).‫ام‬‫س‬‫الح‬ ‫ببِخه‬ ‫هللا‬ ‫خصها‬ .‫ؤلاطالم‬‫في‬ ‫عظمت‬‫دادث‬‫ش‬‫وا‬.‫الجاَلُت‬ ‫في‬ ‫معظمت‬‫مىت‬‫واهذ‬
‫وحعلها‬‫مىلد‬‫و‬ ٌ‫السطى‬‫مهبؽ‬‫و‬ٌ‫ألاو‬ ‫الىحي‬‫حعل‬‫مىطم‬.‫الحسم‬ ‫ألاشهس‬ ‫في‬ ‫إلحها‬ ‫الحج‬
(9)‫الشام‬ ‫واهذ‬‫ي‬‫مإو‬‫فيان‬ .‫كدًما‬ ‫العسب‬ ‫ججاز‬‫مظعا‬ً‫م‬ ‫ن‬‫ًخخرو‬ ‫الصُف‬ ‫في‬ ‫إلحها‬ ‫َم‬
‫ؤطىاكها‬‫مجمعا‬‫حعلىا‬ ٍ‫ز‬‫بدزا‬ ‫ن‬‫اليى‬ ‫الظالم‬ ‫لف‬ ‫إذا‬ ‫حتى‬ .‫بالجهاز‬ ‫لهم‬‫مخسح‬‫اللُل‬ ‫في‬ ‫هم‬
.‫ومحافلها‬ ‫هدواتها‬ ‫إلى‬
،‫وآخسون‬ ‫(بازوم‬1980:250).
Kata-kata yang bergaris bawah pada alinea satu adalah isim zaman
sedangkan pada alinea dua adalam isim makan. Isim zaman dan isim makan
adalah isim yang terbentuk dari fi’il untuk menunjukkan waktu terjadikanya
aktivitas (peristiwa) atau tempatnya. Di dalam banyak leteratur dinyatakan bahwa
sesungguhnya isim zaman dan isim makan itu dari segi bentuknya adalah sama,
yaitu dari fi’il tsulatsi mengikuti wazan ْ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ dan ْ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬. Kemudian yang
membedakan keduanya adalah konteks yang menyertainya.
Wazan ‫م‬ِ‫ع‬‫يف‬ untuk isim yang terbentuk dari fi’il tsulatsi mu’tal awwal
shahih akhir atau shahih awal dan akhir tetapi „ain fi’il mudhari’nya dikasrah.
Wazan ‫م‬َ‫ع‬‫يف‬ untuk fi’il mu’tal akhir atau shahih awal dan akhit tetapi „ain fi’il
mudhari’nya difathah atau didhammah. Sedangkan dari fi’il ghairu tsulatsi
bentuknya sama dengan isim maf’ulnya.
Penggunaan isim zaman dan isim makan tersebut sebagai mubtada’ harus
mudhaf kepada isim yang lain, sebagaimana dapat dilihat pada tabel 5 berikut.
Tabel 5 Mubtada’ berupa isim zaman dan isim makan
‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫املبتذأ‬‫هىعه‬
18ٌ‫ألاو‬ ‫بُع‬‫ز‬ ‫شهس‬ ٌ‫السطى‬ ‫مىلد‬‫مىلد‬‫الصمان‬ ‫اطم‬
19‫اإلاىسمت‬ ‫مىت‬ٌ‫السطى‬ ‫مىلد‬‫مىلد‬‫اإلايان‬ ‫اطم‬
20‫الشام‬ ‫كدًما‬ ‫العسب‬ ‫ججاز‬ ‫ي‬‫مإو‬‫ي‬‫مإو‬‫اإلايان‬ ‫اطم‬
21‫العسب‬ ‫ججاز‬ ‫مخسج‬‫هدوا‬ ‫إلى‬ ‫اللُل‬ ‫في‬‫الشام‬ ‫ث‬.‫مخسج‬‫اإلايان‬ ‫اطم‬
99‫مظان‬‫ز‬‫شهس‬ ٌ‫ألاو‬ ‫الىحي‬ ‫مهبؽ‬‫مهبؽ‬‫الصمان‬ ‫اطم‬
23‫العسب‬ ‫ججاز‬ ‫مجمع‬‫ال‬ ‫في‬‫جهاز‬‫الشام‬ ‫ؤطىاق‬.‫مجمع‬‫اإلايان‬ ‫اطم‬
92
e) Isim Alat
Isim berikutnya yang bisa menduduki fungsi mubtada adalah isim alat.
Berikut ini Anda dapat baca dengan baik beberapa alinea yang memuat isim alat.
.‫الخشب‬ ً‫م‬ ‫وغيرَا‬ ‫البُىث‬ ‫وؤزار‬ ًُ‫والشباب‬ ‫وألابىاب‬ ‫اإلالاعد‬ ‫بصىع‬ ‫الىجاز‬ ‫ًلىم‬
ً‫م‬‫حدًدًت‬ ‫آالث‬ ً‫ذل‬ ‫في‬ ‫وَظخخدم‬‫ميشاز‬‫و‬‫مبرد‬‫و‬‫مسجح‬‫و‬‫منزعت‬.‫آلاالث‬ ً‫م‬ ‫وغيرَا‬
‫ًجعل‬ ‫واإلاسجح‬ ،‫والخشب‬ ‫الحدًد‬ ‫به‬ ‫ًبرد‬ ‫واإلابرد‬ ،‫الخشب‬ ‫به‬ ‫ًلؼع‬ ‫فاإلايشاز‬
‫بها‬ ‫ًنزع‬ ‫واإلانزعت‬ ،‫اإلالمع‬ ‫هاعم‬ ‫الخشب‬‫ما‬‫ؤ‬.‫اإلاظامير‬ ً‫م‬‫حىج‬
.‫ض‬‫ز‬‫ًد‬ ‫فىا‬ ‫وؤصبحذ‬،‫الحدًث‬ ‫العصس‬ ‫في‬ ‫ة‬‫ز‬‫الىجا‬ ‫صىاعت‬ ‫جلدم‬ ‫للد‬
،‫وآخسون‬ ‫(بازوم‬0891:910)
Kata-kata yang bergaris bawah adalah isim alat. Isim-isim tersebut
musytaq dari fi’il-nya. Lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.
 ‫يُشاس‬ „gergaji‟ berasal dari fi’il ‫َشش‬
 ‫يبشد‬ „bubut‟ berasal dari fi’il ‫بشد‬
 ‫يسجح‬ „pasrah‟ berasal dari fi’il ‫سجح‬
 ‫يُضعة‬ „catut‟ berasal dari fi’il ‫َضع‬
Jika Anda perhatikan kitab Amtsilah Tashrifiyah maka sebagian fi’il
ditashrif sampai dengan isim alatnya. Namun sebagian besar tashrif fi’il pada
kitab tersebut hanya sampai isim zaman/isim makan, tidak sampai pada isim
alatnya. Ini menunjukkan bahwa tidak semua isim alat dapat dibentuk dari
fi’ilnya. Dengan kata lain isim alat ini tidak termasuk isim yang qiyasi (memiliki
kaidah permanen), melainkan sِma’ِ (didengar dari penutur aslinya).
Isim zaman dan isim makan adalah isim yang
menunjukkan waktu atau tempat terjadinya
sesuatu, yang dari fi’il tsulatsi mengikuti wazan
‫م‬َ‫ع‬‫ف‬َ‫ي‬ dan ‫م‬ِ‫ع‬‫ف‬َ‫ي‬. Keduanya bisa menjadi
mubtada’ asalkan mudhaf isim lain.
93
Mubtada’ yang berupa isim alat dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6 Mubtada berupa isim alat.
‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫املبتذأ‬‫فوله‬
24‫ًلؼع‬ ‫اإلايشاز‬‫الىجاز‬،‫الخشب‬ ‫به‬‫اإلايشاز‬‫وشس‬
25‫ًبرد‬ ‫اإلابرد‬‫الىجاز‬‫والخشب‬ ‫الحدًد‬ ‫به‬،‫اإلابرد‬‫بسد‬
26‫ًجعل‬ ‫اإلاسجح‬‫الىجاز‬،‫اإلالمع‬ ‫هاعم‬ ‫الخشب‬‫اإلا‬‫سجح‬‫سجح‬
27‫ًنزع‬ ‫اإلانزعت‬‫الىجاز‬ً‫م‬‫ؤحىج‬ ‫ما‬ ‫بها‬‫اإلاظامير‬،‫اإلا‬‫نزعت‬‫هصع‬
28‫ا‬‫إلاىيظت‬‫البالغ‬ ‫الخادم‬ ‫بها‬ ‫ًىيع‬‫اإلاىيظت‬‫هيع‬
29‫ار‬‫س‬‫املح‬‫ض‬‫ز‬‫ألا‬ ‫الفالح‬ ‫به‬ ‫ًحسر‬‫ار‬‫س‬‫املح‬‫حسر‬
f) Isim Jamid
Isim jamid adalah isim yang tidak musytaq (tidak terbentuk dari fi’il). Isim
jamid juga bisa menduduki fungsi mubtada’ sebagaimana pada beberapa contoh
berikut.
11-‫السحل‬.‫كلُل‬ ‫كبل‬ ‫العاصمت‬ ً‫م‬ ‫ًسحع‬
10-‫ؤة‬‫س‬‫إلا‬‫ا‬‫فُحبها‬ ‫شوحها‬ ‫جؼُع‬‫شوحها‬
19-‫اللسٍت‬‫اإلا‬ ً‫ع‬ ‫حدا‬ ‫بعُدة‬‫د‬.‫ًىت‬
Semua kata yang bergaris bawah adalah isim jamid, karena tidak musytaq
(terbentuk) dari fi’il tertentu. Ketiga kata tersebut masing-masing menjadi
mubtada’.
2) Mubtada’ Isim Murakkab
Isim alat adalah isim yang terbentuk dari
fi’il mutaaddi untuk menunjukkan alat
yang digunakan melakukannya. Isim alat
bisa menduduki mubtada’.
94
Paparan poin 1a sampai dengan 1f adalah mubtada’ berupa isim mufrad
(bukan isim murakkab). Mubtada’ bisa berupa isim murakkab, baik idhafi, washfi,
‘athfi dan lainnya, berikut ini contoh-contohnya.
Tabel 7 Mubtada’ berupa isim murakkab.
‫إلاسهب‬‫ا‬ ‫هىع‬ ‫اإلابخدؤ‬ ‫ألامشلت‬ ‫السكم‬
‫وصفي‬ ‫الخاحس‬‫ألامين‬ ‫الىاض‬ ‫ًحبه‬ ‫ألامين‬ ‫الخاحس‬ 11
‫إطافي‬ ‫الجامعت‬ ‫ض‬‫ز‬‫مد‬ ‫هسٍم‬‫حل‬‫ز‬ ‫الجامعت‬ ‫ض‬‫ز‬‫مد‬ 11
‫إطافي‬ ‫اإلاشدشفى‬ ‫ػبِب‬ ‫حدا‬ ٌ‫مشغى‬ ‫اإلاشدشفى‬ ‫ػبِب‬ 11
‫وصفي‬ ٌ‫ألاو‬ ‫الفائص‬ ‫الجائصة‬ ‫على‬‫حصل‬ ٌ‫ألاو‬ ‫الفائص‬ 11
‫عؼفي‬ ‫وعشمان‬ ‫عمس‬ ‫ؤصحاب‬ ً‫م‬‫وعشمان‬ ‫عمس‬
‫ملسو هيلع هللا ىلص‬ ٌ‫السطى‬
11
‫عؼفي‬ ً‫حظ‬‫وحظين‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫بؼال‬ ‫وحظين‬ ً‫حظ‬ 19
b. Kategori Khabar
Pada kegiatan belajar 3 Anda sudah mempelajari kategori atau macam
khabar, yang meliputi khabar mufrad (berupa isim mufrad, isim tatsniyah, dan
isim jamak), khabar jumlah (berupa jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah), khabar
syibhul jumlah (berupa dzaraf-madzruf dan jar-majrur). Pada kegiatan belajar 4
ini disajikan kategori khabar yang belum dibahas pada kegiatan belajar 3. Fokus
pada kegiatan belajar 4 ini adalah khabar mufrad (yang berupa mashdar, isim
fa’il, isim maf’ul, isim zaman dan isim makan, isim alat, dan isim jamid) dan
khabar murakkab (terutama murakkab washfi, murakkab idhafi, dan murakkab
‘athfi).
1) Khabar mufrad
Pada poin a di atas telah Anda pelajari konsep mashdar, isim fa’il, isim
maf’ul, isim zaman dan isim makan, isim alat, dan isim jamid; yang semuanya
bisa dijadikan mubtada‟. Bisakah semua isim tersebut dijadikan khabar mufrad?
Perhatikan tabel 8 berikut.
95
Tabel 8 Khabar berupa isim mufrad
‫هىعه‬ ‫اإلافسد‬ ‫الخبر‬ ‫ألامشلت‬ ‫السكم‬
‫مصدز‬ ‫اءة‬‫س‬‫ك‬ ‫ؤءة‬‫س‬‫ك‬ ٍ‫َر‬ 18
‫الفاعل‬ ‫اطم‬ ‫ػالب‬ ‫ػالب‬ ‫بىس‬ ‫ؤبى‬ 11
ٌ‫اإلافعى‬ ‫اطم‬ ‫محمىد‬ ‫محمىد‬ ‫والدًه‬ ‫الباز‬ 10
‫الصمان‬ ‫اطم‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫الىبي‬ ‫مىلد‬
‫وطلم‬ ‫علُه‬
‫صلى‬ ‫الىبي‬ ‫مىلد‬ ٌ‫ألاو‬ ‫بُع‬‫ز‬ ‫شهس‬
‫وطلم‬ ‫علُه‬ ‫هللا‬
19
‫اإلايان‬ ‫اطم‬ ‫الحجاج‬ ‫مهبؽ‬ ‫الحجاج‬ ‫مهبؽ‬ ‫اإلاىسمت‬ ‫مىت‬ 11
‫آلالت‬ ‫اطم‬ ‫كلم‬ ‫آلت‬‫كلم‬ ‫الىخابت‬ 11
‫حامد‬ ‫اطم‬ ‫حل‬‫ز‬ ‫الخالمُر‬ ‫ٌعلم‬ ‫حل‬‫ز‬‫ض‬‫ز‬‫اإلاد‬ 11
Berdasarkan contoh-contoh pada tabel 8 tersebut dapat dikatakan bahwa
mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, isim alat dan isim jamid semuanya bisa menjadi
khabar mufrad. Sedangkan isim zaman dan isim makan untuk menjadi khabar
harus berupa tarkib idhafi (dimudhafkan kepada isim yang lain).
2) Khabar Murakkab
Baru saja Anda pelajari bahwa isim zaman dan isim makan bisa berfungsi
sebagai khabar dengan syarat dimudhafkan kepada isim yang lain. Ini berarti
bahwa di antara ragam khabar adalah khabar mudhaf. Bisakah khabar berupa
tarkib washfi dan athfi. Perhatikan beberapa contoh berikut.
Tabel 9 Khabar berupa isim murakkab
‫هىعه‬ ‫إلاسهب‬‫ا‬ ‫الخبر‬ ‫ألامشلت‬ ‫السكم‬
‫وصفي‬ ‫عجىش‬‫حل‬‫ز‬
ّ‫حد‬‫عجىش‬‫حل‬‫ز‬‫علي‬ 11
‫إطافي‬ ‫الظمير‬ ‫مؼمئن‬ ‫الظمير‬ ‫مؼمئن‬ ً‫اإلاؤم‬ 11
‫إطافي‬ ‫اإلاسطلين‬ ‫طُد‬ ‫اإلاسطلين‬ ‫طُد‬ ‫دمحم‬ ‫هبِىا‬ 19
‫وصفي‬ ‫حمُلت‬ ‫ؤة‬‫س‬‫م‬ ‫حمُلت‬ ‫ؤة‬‫س‬‫م‬ ‫لُخاء‬‫ش‬ 18
‫عؼفي‬ ‫وؤمين‬ ‫حمُل‬ ‫وؤمين‬ ‫حمُل‬ ً‫صدًل‬ 11
‫عؼفي‬ ‫ولرًد‬ ‫هظُف‬ ‫ولرًد‬ ‫هظُف‬ ‫الؼعام‬ ‫َرا‬ 10
96
Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa khabar ada yang berupa isim
murakkab baik washfi, idhafi, maupun athfi. Bahkan, sangat mungkin khabar
tersebut berupa tarkib-tarkib yang lain.
Contoh analisi kalimat versi „I’rab’
1-‫عبادة‬ ‫الظعفاء‬ ‫مظاعدة‬
‫مظاعدة‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬:
‫الظعفاء‬‫جىظير‬ ‫حمع‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬ ‫مجسوز‬ ‫إلُه‬ ‫مظاف‬:
‫عبادة‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬‫خبر‬ :
2-‫الللب‬ ‫مظترًح‬ ً‫اإلاؤم‬
ً‫اإلاؤم‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬:
‫مظترًح‬‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬‫خبر‬ :‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬
‫الللب‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬ ‫مجسوز‬ ‫إلُه‬ ‫مظاف‬:
3-‫هللا‬ ‫ًحبه‬ ‫ؤطه‬‫ز‬‫املخفىض‬
‫املخفىض‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬:
ٌ +‫ؤض‬‫ز‬‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫الفاعل‬ ‫هائب‬ :
‫مظاف‬‫حس‬ ‫محل‬ ‫في‬ ‫الظم‬ ‫على‬ ‫مبني‬ ‫مخصل‬ ‫طمير‬ ‫الهاء‬‫إلُه‬
ٌ + ‫ًحب‬‫ولم‬ ‫آلاخس‬‫صحُح‬‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعت‬‫ز‬‫وعالمت‬ ‫مسفىع‬ ‫مظازع‬‫فعل‬ ‫ًحب‬ :
‫محل‬ ‫في‬ ‫الظم‬ ‫على‬ ‫مبني‬ ‫مخصل‬ ‫طمير‬ ‫والهاء‬ .‫يء‬ ‫ش‬ٍ‫بأخس‬ ‫ًخصل‬
‫هصب‬
.‫به‬ ٌ‫مفعى‬
‫هللا‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬ ‫مسفىع‬ ‫فاعل‬ :
4-‫اإلاىسمت‬ ‫مىت‬ٌ‫السطى‬ ‫مىلد‬
‫مىلد‬‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬:‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬
ٌ‫السطى‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬ ‫مجسوز‬ ‫إلُه‬ ‫مظاف‬:
‫مىت‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫اإلابخدإ‬ ‫خبر‬ :
‫اإلاىسمت‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬‫حعذ‬ :
5-‫الخشب‬ ‫به‬ ‫ًلؼع‬ ‫اإلايشاز‬
‫اإلايشاز‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬:
ً‫لؼع‬‫ولم‬‫آلاخس‬‫صحُح‬‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعت‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مظازع‬‫فعل‬ :
97
‫َى‬ٍ‫جلدًس‬ ‫مظختر‬‫طمير‬ ‫وفاعله‬ ‫يء‬ ‫ش‬ ٍ‫بأخس‬ ‫ًخصل‬
ٌ +‫ب‬‫على‬ ‫مبني‬ ‫مخصل‬ ‫طمير‬ ‫والهاء‬ ‫الىظس‬ ‫على‬ ‫مبني‬ ‫حاز‬ ‫حسف‬ ‫الباء‬ :
‫الىظس‬
.‫بالباء‬ ‫مجسوز‬ ‫حس‬ ‫محل‬‫في‬
‫الخشب‬‫م‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬‫به‬ ٌ‫مفعى‬:‫فسد‬
6-‫اللسٍت‬‫اإلا‬ ً‫ع‬ ‫حدا‬ ‫بعُدة‬‫د‬.‫ًىت‬
‫اللسٍت‬:‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬
‫بعُدة‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫اإلابخدإ‬ ‫خبر‬ :
ً‫ع‬‫ن‬‫الظيى‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫حاز‬ ‫حسف‬ :
‫اإلادًىت‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬ ً‫بع‬ ‫مجسوز‬:
2. Fungsi Kalimat Nominal Arab
a. Fungsi Kalimat Nominal di dalam kalimat kompleks
Para pejuang bahasa Arab yang saya banggakan. Pada kegiatan belajar 2
telah Anda pelajari bahwa jumlah fi‟liyah (kalimat verbal) di dalam kalimat
kompleks menduduki fungsi-fungsi tertentu. Demikian juga jumlah ismiyah.
Perhatikan contoh-contoh dalam tabel 10 berikut.
Tabel 10 Fungsi Kalimat Nominal di dalam Kalimat Kompleks
‫وظيفتها‬ ‫إلاسمية‬ ‫الجملة‬ ‫ألامثلة‬ ‫الزقم‬
‫به‬ ٌ‫مفعى‬ ‫اإلاظلم‬ ‫ؤخى‬ ‫اإلاظلم‬ ‫علُه‬‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ٌ‫طى‬‫ز‬ ٌ‫كا‬
‫إلاظلم‬‫ا‬ ‫ؤخى‬ ‫اإلاظلم‬ :‫وطلم‬
19
ٌ‫حا‬ ‫وؤهذ‬‫جلىم‬ ‫جلىم‬ ‫وؤهذ‬ ‫الؼعام‬ ‫جإول‬ ‫ال‬ 11
‫اإلابخدؤ‬ ‫خبر‬ ‫مبازهت‬ ‫ؤعماله‬ ‫مبازهت‬‫ؤعماله‬ ‫املخلص‬ 11
‫وعذ‬ ‫حمُل‬ ‫زىبه‬ ‫حمُل‬ ‫زىبه‬ ‫بسحل‬ ‫الخلُذ‬ 11
ٌ‫اإلاىصى‬ ‫صلت‬ ‫هافع‬ ‫علمه‬ ‫هافع‬ ‫علمه‬ ‫الري‬ ‫ؤهسم‬ 11
‫وعذ‬ ‫محمىدة‬ ‫ؤخالكت‬ ‫ؤخالكت‬ ‫صدًلا‬ ‫افم‬‫ز‬‫ؤ‬ ‫ؤن‬ ‫ٍد‬‫ز‬‫ؤ‬
‫محمىدة‬
11
‫معؼىف‬ ‫هشير‬ ‫وماله‬ ‫علمه‬ ‫دمحم‬‫هشير‬ ‫وماله‬ ‫هافع‬ 19
98
Berdasarkan data-data pada tabel tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah
ismiyah itu bisa menduduki fungsi-fungsi yang meliputi maf’ul bih, hal, khabar,
na’at, shilatul maushul, dan ma’thuf.
b. Fungsi Mubtada dan Khabar Setelah Kemasukan Nawasikh
Nawasikh adalah beberapa „amil yang biasanya masuk ke dalam jumlah
ismiyah. Ada tiga jenis nawasikh yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar 4
ini, yaitu kana wa akhawatuha, inna wa akhawatuha, dan dzanna wa akhawatuha.
1) Kana wa Akhawatuha
Kana wa akhawatuha adalah fi’il yang mempengaruhi status mubtada’
khabar. Dengan kata lain jumlah ismiyah yang terdiri atas mubtada’ dan khabar
didahului oleh salah satu di antara kana wa akhawatuha maka mubtada’
dinamakan isim kana dengan ber-I’rab rafa’ dan khabar dinamakan khabar kana
dengan ber-I’rab nashab. Di dalam teks berikut diberikan beberapa contoh
penggunaan kana wa akhawatuha di dalam jumlah ismiyah.
‫لتالميذه‬ ‫املولم‬ ‫قا‬
‫اللاػس‬ ‫واخترعذ‬ ‫العلم‬ ‫جلدم‬ ‫فلما‬ .‫شاكا‬ ‫ميان‬‫إلى‬ ‫ميان‬ ً‫م‬ ٌ‫الاهخلا‬‫وان‬ ‫باألمع‬‫ة‬
ٌ‫ا‬‫ش‬‫ما‬ ‫و‬.‫طسَعا‬ ‫ببعع‬ ‫بعظهم‬ ‫الىاض‬ ٌ‫اجصا‬ ‫وصاز‬.‫طهال‬‫الظفس‬ ‫صاز‬ ‫والؼائسة‬‫ة‬‫ز‬‫والظُا‬
.‫ض‬‫ز‬‫ألا‬ ٌ‫حى‬ ‫ز‬‫ًدو‬ ‫وؤن‬‫الجى‬ ‫في‬ ‫ًحلم‬ ‫ؤن‬ ‫ؤلاوظان‬ ‫اطخؼاع‬ ‫فبالعلم‬ ‫لإلوظان‬ ‫خادما‬ ‫العلم‬
‫وبالعلم‬.‫بإلم‬ َّ‫ع‬ ِ‫ح‬ً ‫ؤن‬ ‫ن‬‫دو‬‫احُت‬‫س‬‫الج‬ ‫العملُاث‬ ‫له‬ ‫ي‬‫ججس‬ ‫ؤن‬ ‫ؤلاوظان‬ ‫اطخؼاع‬ ‫وبالعلم‬
‫ؤ‬ ‫ؤلاوظان‬ ‫اطخؼاع‬‫هللا‬ ‫اث‬‫ر‬‫بخي‬ ‫ًىعم‬ ‫وؤن‬ ‫البحاز‬ ‫ؤعماق‬ ‫في‬ ‫ٌغىص‬ ‫ن‬.
‫وغدا‬ ‫ػلبت‬‫الُىم‬ ‫ؤهخم‬ .‫إلُىم‬ ‫محخاحت‬ ‫فاألمت‬،‫مفُدا‬ ٌ‫ؤلاَما‬‫لِع‬ ،‫ؤبىائي‬ ‫فُا‬
‫السفعت‬ ‫الظماء‬ ‫في‬ ‫م‬
ّ
‫وجحل‬‫ؤًدًىم‬ ‫على‬‫ألامت‬ ‫جسقى‬ ‫وي‬ ‫والاحتهاد‬‫بالجد‬ ‫فعلُىم‬ .‫كادة‬ ‫و‬ ‫علماء‬
‫بجهىدهم‬.
،‫وآخزون‬ ‫(باروم‬0890:89)
Tabel 11 Fungsi Kalimat Nominal Ketika Kemasukan Kana wa Akhawatuha
‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫حزف‬‫دخى‬ ‫قبل‬ ‫الجملة‬
99
‫النا‬‫س‬‫خ‬‫وأخىاتها‬ ‫كان‬
18ٌ‫الاهخلا‬‫وان‬‫شاك‬ ‫ميان‬ ‫إلى‬ ‫ميان‬ً‫م‬‫ا‬‫وان‬ٌ‫الاهخلا‬‫شاق‬
11‫الظفس‬ ‫صاز‬‫طهال‬‫صاز‬‫الظفس‬ٌ‫طهل‬
10ٌ‫اجصا‬ ‫وصاز‬‫ببعع‬ ‫بعظهم‬ ‫الىاض‬
‫طسَع‬‫ا‬
‫صاز‬ٌ‫اجصا‬ِ‫الىاض‬ٌ‫طسَع‬
19‫العلم‬ ٌ‫ا‬‫ش‬‫ما‬‫خادم‬‫لإلوظان‬ ‫ا‬ٌ‫ا‬‫ش‬‫ما‬‫العلم‬ٌ‫خادم‬
11‫ؤلاَما‬‫لِع‬ٌ‫مفُد‬‫ا‬‫لِع‬ٌ‫ؤلاَما‬ٌ‫مفُد‬
Tampak pada tabel di atas bahwa kana wa akhawatuha (shara, laisa, dan
ma zala) mendahului jumlah ismiyah. Dengan kehadiran kana wa akhawatuha
maka jumlah ismiyah tersebut mengalami perubahan. Perubahan yang tampak
terdapat pada khabarnya, yaitu yang semula marfu’ menjadi manshub. Lain dari
itu, secara teoritis para ulama‟ nahwu berpendapat bahwa mubtada’ yang
didahului oleh kana wa akhawatuha berubah fungsi menjadi isim kana dan
khabar yang semula dinamakan khabar mubtada’ menjadi khabar kana wa
akhawatuha. Mengingat kana wa akhawatuha itu mengubah status mubtada’ dan
khabar maka dinamakan amil nawasikh ‘amil yang mengubah status‟ mubtada’
dan khabar.
Jika Anda perhatikan sekali lagi maka kana wa akhawatuha pada tabel
11 berjumlah empat kata. Apa yang sudah ada itu hanyalah sebagiannya. Kata
lain yang termasuk akhawat kana adalah ashbaha, amsa, adhha, dzalla, bata, ma
infakka, ma bariha, dan ma fatia. Namun demikian tidak semua akhawat
tersebut sering digunakan dalam berbahasa Arab. Yang sering digunakan adalah
4 akhawat itu, lalu asbaha dan amsa. Berikut ini adalah contoh penggunaan
ashbaha dan amsa.
64-‫اإلادًىت‬ ‫ؤصبحذ‬‫مصدحمت‬
11-‫ػالب‬ ‫ؤصبح‬‫ط‬‫ز‬‫مد‬ ‫الجامعت‬‫ا‬
11-‫بُىتهم‬ ‫إلى‬ ‫احعين‬‫ز‬‫ن‬‫اإلاىظفى‬ ‫ى‬ ‫ؤمس‬
11-‫الجامعت‬ ‫ؤمظذ‬‫مغللت‬
100
Kana wa akhawatuha pada contoh-contoh tersebut berkategori fi’il
madhi. Fi’il-fi’il yang demikian dinamakan juga dengan fi’il naqish (fi’il yang
merafa’kan mubtada’ menjadi isimnya dan menashabkan khabar menjadi
khabarnya). Pengaruh yang ditimbulkan oleh kana wa akhawatuha sebagaimana
tersebut di atas tidak hanya jika berupa fi’il madhi, melainkan juga ketika berupa
mudhari’, amar maupun mashdar. Kecuali laisa yang tidak memiliki bentuk
mudhari’, amar, dan mashdar. Perhatikan dengan baik contoh-contoh berikut.
19-‫مغُمت‬ ‫الظماء‬ ‫ن‬‫جيى‬
18-‫طت‬‫ز‬‫اإلاد‬ ‫إلى‬ ‫ذاَبين‬ٌ‫ألاػفا‬ ‫ًصبح‬
11-‫مىظفا‬ ًُ‫ؤخ‬ ‫ن‬‫بيى‬ ‫عسفذ‬
10-‫هسٍما‬‫حال‬‫ز‬ً‫ه‬
19-.‫ا‬‫س‬ٍ‫غص‬‫اإلاؼس‬ ٌ‫ا‬‫ص‬ً ‫ال‬
Contoh Mengi’rab
0-‫طهال‬ ‫الظفس‬ ‫وان‬
‫وان‬‫الخبر‬ ‫وجىصب‬ ‫الاطم‬‫جسفع‬ ‫ماض‬‫فعل‬ :
‫الظفس‬‫وعالمت‬ ‫مسفىع‬ ‫وان‬ ‫اطم‬ :‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬
‫طهال‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ ‫وان‬ ‫خبر‬ :
9-‫مىظفا‬ ًُ‫ؤخ‬ ‫ن‬‫بيى‬ ‫عسفذ‬
‫عسف‬‫مخحسن‬ ‫فع‬‫ز‬‫بظمير‬ ‫الجصاله‬‫ن‬‫الظيى‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫ماض‬‫فعل‬ :
‫الخاء‬‫فاعل‬ ‫فع‬‫ز‬‫محل‬‫في‬ ‫الظم‬ ‫على‬‫مبني‬‫مخصل‬‫طمير‬ :
‫الباء‬‫الىظس‬ ‫على‬ ‫مبني‬ ‫حاز‬ ‫حسف‬ :
‫ن‬‫وى‬‫و‬ ‫بالباء‬ ‫مجسوز‬ )‫(مصدز‬:‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫عالمت‬
Kana wa akhawatuha ( ،‫صال‬ ‫يا‬‫صاس‬ ،‫أصبح‬ ،‫أيسي‬ ،‫نيس‬ )
termasuk fi’il naqish atau fi’il yang merafa’-kan
mubtada’ menjadi isimnya dan menashabkan
khabar mubtada‟ menjadi khabarnya.
101
‫ؤخي‬‫الخمظت‬ ‫ألاطماء‬ ً‫م‬‫ألهه‬ ‫ًاء‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬‫باإلاظاف‬ ‫مجسوز‬ ‫إلُه‬ ‫مظاف‬:
‫الياف‬‫إلُه‬ ‫مظاف‬ ‫حس‬ ‫محل‬‫في‬ ‫الفخح‬ ‫على‬ ‫مبني‬ ‫مخصل‬ ‫طمير‬ :
‫مىظفا‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬‫ن‬‫وى‬ ‫خير‬ :
1-‫هسٍما‬‫حال‬‫ز‬ً‫ه‬
ً‫ه‬‫طمير‬ ‫واطمه‬‫ن‬‫الظيى‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫ؤمس‬ ‫فعل‬ :‫ؤهذ‬ ٍ‫جلدًس‬ ‫وحىبا‬ ‫مظختر‬
‫حال‬‫ز‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ً‫ه‬ ‫خير‬ :
‫هسٍما‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬‫حال‬‫ز‬‫حعذ‬ :
2) Inna wa akhawatuha
Amil kedua yang mempengaruhi jumlah ismiyah adalah inna wa
akhawatuha. Pengaruh inna wa akhawatuha terhadap jumlah ismiyah merupakan
kebalikan dari kana wa akhawatuha. Dalam hal ini inna wa akhawatuha tanshibul
isma wa tarfa’ul khabar. Dengan kata lain inna wa kahawatuha mengubah fungsi
mubtada yang ber-I’rab rafa’ menjadi isim inna yang ber-i’rab nashab; dan
mengubah fungsi khabar mubtada’ yang ber-i’rab rafa’ menjadi khabar inna
yang juga ber-i’rab rafa’.
‫إلاسالمية‬ ‫ألامة‬
‫ؤلاطالم‬ ‫ألامت‬ ‫إن‬ًُ‫م‬ ‫ن‬‫ٌظخفُدو‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫ولعل‬ .‫كىة‬ ‫اجحاد‬ ‫ألن‬ ،‫بىحدتها‬ ‫مؤمىت‬ ‫ت‬
‫هللا‬ ‫بحبل‬ ‫واعخصمىا‬ :‫الىسٍم‬ ‫هخابه‬‫في‬ ‫وحعالى‬ ‫طبحاهه‬ ‫هللا‬ ٌ‫كا‬ ‫حُث‬ ،‫الاجحاد‬‫إلى‬ ‫دًجهم‬ ‫دعىة‬
ٌ‫واإلاا‬‫الجهد‬ ‫ن‬‫ًبرلى‬ ‫ألاعداء‬ ‫ألن‬ ،‫ألاًام‬ ٍ‫َر‬ ‫ي‬‫طسوز‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫فاجحاد‬ .‫جفسكىا‬ ‫وال‬‫حمُعا‬
‫الل‬ ً‫ولى‬ .‫وحدتهم‬ ‫على‬ ‫لللظاء‬‫في‬ ‫واحد‬‫حظد‬ ‫الجمُع‬ ‫فيإن‬ .‫إلاىسَم‬‫ن‬‫مخُلظى‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫ادة‬
.ًً‫الد‬ ‫َرا‬‫حلُلت‬ ‫ن‬‫ًفهمى‬ ‫ؤلاطالم‬ ‫ؤعداء‬ ‫ولُذ‬.‫طدَم‬ ‫وكفتهم‬
،‫والشيخ‬ ‫والسيذ‬ ‫(صيني‬0881:017)
102
Tabel 12 Fungsi Kalimat Nominal Ketika Kemasukan Inna wa Akhawatuha
‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫الحزف‬
‫الناسخ‬
‫دخى‬ ‫قبل‬ ‫الجملة‬‫وأخىاتها‬ ‫إن‬
73
َ
‫ألامت‬ ‫إن‬‫ؤلاطالم‬ُ
َ
‫ت‬
ٌ
‫مؤمىت‬
‫بىحدتها‬
ّ‫إن‬‫ألامت‬‫ؤلاطالمظت‬
ٌ
‫مؤمىت‬‫بىحدتها‬
74َ‫الاجحاد‬‫ألن‬
ٌ
‫كىة‬ّ‫ؤن‬‫الاجحاد‬
ٌ
‫كىة‬
75‫ن‬‫ٌظخفُدو‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫لعل‬‫لعل‬‫ن‬‫ٌظخفُدو‬ ‫ن‬‫اإلاظلمى‬
76َ‫ألاعداء‬ ‫ألن‬‫الجهد‬ ‫ن‬‫ًبرلى‬ّ‫ؤن‬‫ألاعداء‬‫الجهد‬ ‫ن‬‫ًبرلى‬
77ً‫لى‬
َ
‫اللادة‬‫ن‬‫مخُلظى‬ ‫اإلاظلمين‬
‫إلاىسَم‬
ًّ‫لى‬‫اللادة‬‫اإلاظلم‬‫ى‬‫ن‬‫مخُلظى‬ ‫ن‬
‫إلاىسَم‬
78َ‫الجمُع‬ ‫وإن‬ٌ‫حظد‬ٌ‫واحد‬‫وإن‬‫الجمُع‬ٌ‫حظد‬ٌ‫واحد‬
79‫ن‬‫ًفهمى‬ ‫ؤلاطالم‬‫ؤعداء‬ ‫لُذ‬
ًً‫الد‬ ‫َرا‬ ‫حلُلت‬
‫لُذ‬‫حلُلت‬ ‫ن‬‫ًفهمى‬ ‫ؤلاطالم‬ ‫ؤعداء‬
ًً‫الد‬ ‫َرا‬
Masing-masing amil (inna wa akhawatuha) memiliki makna dan fungsi.
Inna dan anna bermakna „sesungguhnya‟ atau berfungsi taukid, lakinna bermakna
istidrak „tetapi‟, kaanna berfungsi tasybih „seperti atau bagaikan atau laksana‟,
la’alla berfungsi tarajji „semoga‟, dan laita berfungsi tamanni „semoga‟.
Inna dan anna memiliki kesamaan dan perbedaan. Kesamaannya terletak
pada makna atau fungsinya, perbedaannya terletak pada harakat hamzah. Inna
(dengan hamzah dikasrah) digunakan jika berada di awal jumlah sedangkan anna
(dengan hamzah difathah) digunakan jika berada di tengah jumlah.
Lakinna digunakan setelah jumlah yang lain, misalnya ‫انشًس‬ ٍ‫نك‬ ‫َاصل‬ ‫انًطش‬
‫طانعة‬ . La’alla dan Laita maknanya sama-sama „semoga‟. Dalam penggunaannya
la’alla digunakan untuk mengharap sesuatu yang mungkin terjadinya. Sedangkan
laita digunakan untuk mengharap sesuatu yang sulit terwujud atau bahkan mohal
terwujud.
103
Contoh Mengi’rab
1-‫ؤلاطالم‬ ‫ألامت‬ ‫إن‬ُ‫مؤمىت‬ ‫ت‬
‫إن‬:‫الخبر‬ ‫وجسفع‬ ‫الاطم‬ ‫جىصب‬ ‫جىهُد‬ ‫حسف‬
‫ألامت‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬‫إن‬ ‫اطم‬ :
‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬‫وعذ‬ :‫ؤلاطالمُت‬
‫مؤمىت‬‫مسفىع‬‫إن‬ ‫خبر‬ :‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬
2-‫لعل‬‫ن‬‫ٌظخفُدو‬ ‫اإلاظلمين‬
‫لعل‬‫الخبر‬ ‫وجسفع‬ ‫الاطم‬ ‫جىصب‬ ‫جسجي‬ ‫حسف‬ :
‫الظالم‬ ‫اإلارهس‬ ‫حمع‬ ‫ألهه‬ ‫ًاء‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬‫لعل‬ ‫اطم‬ :‫إلاظلمين‬‫ا‬
‫ف‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫م‬‫ش‬‫الجا‬ ‫ؤو‬ ‫الىاصب‬ ً‫ع‬ ٍ‫لخجسد‬ ‫مسفىع‬ ‫مظازع‬ ‫فعل‬ :‫ن‬‫ٌظخفُدو‬‫ع‬‫ه‬‫زبىث‬
‫ال‬‫ن‬‫ىى‬
. ‫الجمع‬ ‫واو‬ ‫طمير‬ ‫وفاعله‬ .‫الخمظت‬ ٌ‫ألافعا‬ ً‫م‬‫ألهه‬
.‫لعل‬ ‫خبر‬ ‫فع‬‫ز‬ ‫محل‬‫في‬ "‫ن‬‫"ٌظخفُدو‬‫الفعلُت‬ ‫والجملت‬
3-‫ن‬‫ًفهمى‬ ‫ؤلاطالم‬‫ؤعداء‬ ‫لُذ‬‫الحلُلت‬
‫لُذ‬‫الخبر‬ ‫وجسفع‬ ‫الاطم‬ ‫جىصب‬ ‫جمني‬ ‫حسف‬ :
‫ؤعداء‬‫حم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ ‫لُذ‬ ‫اطم‬ :‫الخىظير‬ ‫ع‬
.‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬‫مجسوز‬‫إلُه‬ ‫مظاف‬: ‫ؤلاطالم‬
‫فعل‬ :‫ن‬‫ًفهمى‬‫زبىث‬ ‫فعه‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫م‬‫ش‬‫الجا‬ ‫ؤو‬ ‫الىاصب‬ ً‫ع‬ٍ‫لخجسد‬ ‫مسفىع‬‫مظازع‬
‫ن‬‫الىى‬
. ‫الجمع‬ ‫واو‬ ‫طمير‬ ‫وفاعله‬ .‫الخمظت‬ ٌ‫ألافعا‬ ً‫م‬ ‫ألهه‬
‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬‫به‬ ٌ‫مفعى‬:‫الحلُلت‬.‫مفسد‬‫اطم‬
.‫لعل‬ ‫خبر‬ ‫فع‬‫ز‬ ‫محل‬‫في‬ "‫الحلُلت‬ ‫ن‬‫"ًفهمى‬ ‫الفعلُت‬ ‫والجملت‬
ٌَ‫إ‬ wa akhawatuha (ٌ‫أ‬ ،ٍ‫نك‬ ،ٌ‫كأ‬ ،‫نعم‬ ،‫)نيت‬ adalah
amil yang menashab-kan mubtada’ menjadi
isimnya dan merafa’-kan khabar mubtada’
menjadi khabarnya.
104
3) Dzanna wa Akhawatuha
Amil ketiga yang mempengaruhi jumlah ismiyah adalah Dzanna wa
akhawatuha. Amil ini berbeda dengan dua macam amil sebelumnya, karena amil
ini tidak langsung mempengaruhi jumlah ismiyah, melainkan terlebih dahulu
membutuhkan fa’il, baru kemudian mubtada‟ dan khabar keduanya menjadi
maf’ul bih awal dan tsani. Untuk mengetahui konsep dan deskripsi lebih lanjut,
perhatikan teks berikut!
‫حل‬‫ز‬ ‫ماث‬‫للسشق‬ ‫وطُلت‬ ‫في‬ ‫الىلدان‬ ‫ففىس‬ .‫الىلىد‬ ً‫م‬ ‫كلُل‬ ‫ي‬‫طى‬ ‫لىلدًه‬ ‫ًترن‬ ‫ولم‬
ً‫م‬ ‫فسبحا‬ .‫لحمه‬ ‫باعا‬ ‫زم‬ ٍ‫ذبحا‬ ‫و‬ ‫هبشا‬ ‫والدَما‬ ‫لهما‬ ‫جسن‬ ‫بما‬ ‫فاشترًا‬ .‫عائلتهما‬ ‫فلدان‬ ‫بعد‬
.‫َىِئت‬ ‫غدة‬‫ز‬ ‫حُاتهما‬ ‫وصير‬ ،‫حالهما‬ ٌ‫بد‬ ‫مما‬ ،‫لهما‬ ‫مهىت‬ ‫ة‬‫ز‬‫ا‬‫ص‬‫الج‬ ‫فاجخرا‬ ،‫السبح‬ ‫بعع‬ ً‫ذل‬
‫ف‬ ‫ًىظباهه‬ ‫ما‬ ‫ًظعان‬ ‫وواها‬‫ػىٍلت‬ ‫مدة‬ ‫الحالت‬ ٍ‫َر‬‫على‬‫ا‬‫س‬‫واطخم‬ ،‫ملفل‬‫ق‬‫صىدو‬ ‫ي‬.
‫هما‬ ،‫هجاحىا‬ ‫في‬ ‫مهما‬ ‫عامال‬ ‫ألاماهت‬ ‫وحدث‬ ‫للد‬ :‫ألخُه‬ ‫الىبير‬ ‫الىلد‬ ٌ‫كا‬ ،‫ًىم‬ ‫وذاث‬
‫وهسٍد‬ .‫ا‬‫س‬َ‫با‬ ‫هجاحىا‬ ‫و‬ ،‫هبيرة‬ ‫زسوجىا‬ ‫حعل‬ ‫مما‬ ،‫عمالءها‬ ‫بها‬ ‫هىظب‬ ‫وطُلت‬ ‫خير‬ ‫الصدق‬ ‫ؤًذ‬‫ز‬
‫فخح‬ ‫زم‬ .‫به‬ ‫ما‬ ‫ملداز‬‫لىعلما‬ ‫ق‬‫الصىدو‬ ‫هفخح‬ ‫ؤن‬ ‫آلان‬ٌ‫اإلاا‬ ً‫م‬ ‫ا‬‫ر‬‫هبي‬ ‫مبلغا‬‫به‬ ‫فىحدا‬ ٍ‫ا‬.
‫و‬ ‫ق‬‫بالصىدو‬ ٌ‫اإلاا‬ ‫وعلم‬ ،‫حدًثهما‬ ‫طمع‬ ،‫ػماع‬ ٍ‫شس‬ ،ٌ‫هظى‬ ‫جاحس‬ ‫حاز‬ ‫لهما‬ ‫ووان‬
ً‫ع‬ ‫حغىُه‬ ‫الظسكت‬ ً‫وظ‬ ،‫الصبُين‬ ًً‫َر‬ ٌ‫ما‬ ‫ق‬‫ٌظس‬ ‫ؤن‬ ‫بها‬ ‫ٌظخؼُع‬ ‫حُلت‬ ‫في‬ ‫ففىس‬ .ٍ‫ز‬‫ملدا‬
‫العدالت‬ ً‫م‬ ‫هجاة‬ ‫هربه‬ ‫و‬‫حُلخه‬ ‫في‬ ‫حظب‬ ‫هما‬،‫اإلاشسوع‬ ‫والىظب‬‫العمل‬.
‫لدي‬ ‫فادعى‬‫وذهس‬ .‫ماله‬ ‫ق‬‫صىدو‬ ‫طسكا‬ ‫الصبُين‬ ًً‫َر‬ ‫ؤن‬ ‫وبهخاها‬ ‫ا‬‫ز‬‫شو‬ ‫الشسػت‬
‫ؤن‬ ٍ‫ا‬‫ر‬‫فإخب‬ .‫معهما‬ ‫وحلم‬ ‫الظابؽ‬ ‫فإحظسَما‬ .ٌ‫اإلاا‬ ً‫م‬ ‫به‬ ‫ما‬ ‫ملداز‬ ‫و‬ ‫ق‬‫الصىدو‬ ‫ؤوصاف‬
ٌ‫محخا‬‫واذب‬ ‫الخاحس‬ ‫َرا‬ ‫ؤن‬ ‫و‬،‫صىدوكهما‬ ‫ق‬‫والصىدو‬ ،‫مالهما‬ٌ‫اإلاا‬.
‫ق‬‫صىدو‬ ‫ػلب‬ ‫فلد‬ .‫الحلُلت‬ ‫معسفت‬ ‫اطخؼاع‬ ‫بروائه‬ ‫الشسػت‬ ‫طابؽ‬ ً‫ولى‬ٌ‫اإلاا‬
‫لهما‬ ٍ‫فسد‬ ،ًٍ‫ز‬‫ا‬‫ص‬‫للج‬ ‫ق‬‫الصىدو‬ ‫ؤن‬ ‫فعلم‬ ،‫اإلااء‬ ‫وحه‬ ‫على‬ ًَ‫الد‬ ‫فؼفا‬ ‫حاز‬ ‫ماء‬ ‫في‬ ‫ووطعه‬
‫برهبه‬ ‫واعترف‬ ‫حُلخه‬ ‫هشفذ‬ ‫و‬ ،‫حؼخه‬ ‫فشلذ‬ ‫ؤن‬ ‫بعد‬ ً‫السج‬ ‫إلى‬ ٌ‫املحخا‬ ‫الخاحس‬ ٌ‫وؤحا‬.
،‫وآخزون‬ ‫(ألسقا‬0892:93)
105
Tabel 13 Fungsi Kalimat Nominal Ketika Kemasukan Dzanna wa Akhawatuha
‫السكم‬‫ألامشلت‬‫الىا‬‫س‬‫خ‬‫ال‬‫فاعل‬‫العامل‬ ٌ‫دخى‬‫كبل‬
91‫اجخر‬‫لهما‬ ‫مهىت‬ ‫ة‬‫ز‬‫ا‬‫ص‬‫الج‬‫اجخر‬‫مظختر‬‫طمير‬
‫َما‬ٍ‫جلدًس‬
‫مهىت‬ ‫ة‬‫ز‬‫ا‬‫ص‬‫الج‬
90‫صير‬‫غدة‬‫ز‬‫حُاتهما‬
‫َىِئت‬
‫صير‬‫مظختر‬‫طمير‬
‫َما‬ٍ‫جلدًس‬
‫غدة‬‫ز‬‫حُاتهما‬
99‫عامال‬ ‫ألاماهت‬ ‫وحدث‬
‫هجاحىا‬ ‫في‬ ‫مهما‬
‫وحد‬‫مخصل‬‫طمير‬
)‫(ث‬
‫ألاماهت‬‫عامال‬
91‫خير‬ ‫الصدق‬ ‫ؤًذ‬‫ز‬
‫بها‬ ‫هىظب‬ ‫وطُلت‬
‫عمالءها‬
‫ؤي‬‫ز‬‫مخصل‬‫طمير‬
)‫(ث‬
‫وطُلت‬ ‫خير‬ ‫الصدق‬
91‫هبيرة‬ ‫زسوجىا‬ ‫حعل‬‫حعل‬‫مظختر‬‫طمير‬
‫َى‬ٍ‫جلدًس‬
‫هبيرة‬‫زسوجىا‬
91‫ق‬‫بالصىدو‬ ٌ‫اإلاا‬ ‫علم‬‫علم‬‫مظختر‬‫طمير‬
‫َى‬ٍ‫جلدًس‬
‫ق‬‫بالصىدو‬ ٌ‫اإلاا‬
91ً‫ع‬ ‫حغىُه‬ ‫الظسكت‬ ً‫ظ‬
‫العمل‬
ً‫ظ‬‫مظختر‬‫طمير‬
‫َى‬ٍ‫جلدًس‬
‫حغىُه‬ ‫الظسكت‬
91‫و‬ ‫حُلخه‬ ‫في‬ ‫حظب‬
‫العدالت‬ ً‫م‬‫هجاة‬ ‫هربه‬
‫حظب‬‫مظختر‬‫طمير‬
‫َى‬ٍ‫جلدًس‬
‫هجاة‬ ‫خُلخه‬ ‫في‬
Di depan sudah disebutkan bahwa amil ini berbeda dengan dua amil
sebelumnya. Mubtada’ dan khabar yang kemasukan amil ini keduanya menjadi
maf’ul bih. Selain itu masing-masing amil membutuhkan fa’il (kana wa
akhawatuha dan inna wa akhawatuha tidak membutuhkan fa’il tersebut).
Amil ini memiliki kesamaan dengan kana wa akhawatuha dalam hal
bahwa amil ini adalah fi’il madhi yang bentuk mudhari’ dan amarnya juga
beramal dengan fungsi yang sama. Demikian juga mashdarnya. Contoh:
98-‫كسٍبا‬ ‫الامخحان‬‫ؤحمد‬ ً‫ًظ‬
106
81-‫ذاَبا‬ ٍ‫ؤبا‬ ‫علي‬ ‫ًحظب‬
80-َ‫ؤحمد‬ ً‫ظ‬ ‫عسفذ‬‫صادكا‬ ‫الخبر‬
89-‫هسطُا‬ ‫الخشب‬ ‫الىجاز‬ ‫اجخاذ‬ ‫طمعذ‬
81-‫بابا‬ ‫الخشب‬ ‫احعل‬ ‫علي‬ ‫ًا‬
81-‫هبيرة‬ ً‫زسوج‬ ‫احعل‬ ‫عمس‬‫ًا‬
Contoh Mengi’rab
0-‫كسٍبا‬‫الامخحان‬‫ؤحمد‬ ً‫ًظ‬
ً‫ًظ‬‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫م‬‫ش‬‫الجا‬ ‫ؤو‬ ‫الىاصب‬ ً‫ع‬ٍ‫لخجسد‬ ‫مسفىع‬ ‫مظازع‬‫فعل‬ :
.‫يء‬ ‫ش‬ ٍ‫بأخس‬ ‫ًخصل‬ ‫ولم‬ ‫آلاخس‬ ‫صحُح‬
‫ؤحمد‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫فاعل‬ :
‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬ٌ‫ؤو‬ ٌ‫مفعى‬:‫الامخحان‬
‫كسٍبا‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬‫زان‬ ٌ‫مفعى‬:‫مفسد‬
9-‫مهما‬ ‫عامال‬ ‫ألاماهت‬ ‫وحدث‬
‫وحد‬‫مخحسن‬ ‫فع‬‫ز‬‫بظمير‬ ‫الجصاله‬‫ن‬‫الظيى‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫ماض‬‫فعل‬ :
‫الخاء‬.‫فاعل‬ ‫فع‬‫ز‬‫محل‬‫في‬ ‫الظم‬ ‫على‬‫مبني‬‫مخصل‬‫طمير‬ :
‫ألاماهت‬‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ ٌ‫ؤو‬ ٌ‫مفعى‬:
‫عامال‬‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬‫زان‬ ٌ‫مفعى‬:
‫مهما‬‫وعذ‬ :‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬
1-‫العمل‬ ً‫ع‬ ‫حغىُه‬ ‫الظسكت‬ ً‫ظ‬
ً‫ظ‬‫حمع‬ ‫واو‬ ‫ؤو‬ ‫مخحسن‬ ‫فع‬‫ز‬‫بظمير‬ ‫اجصاله‬ ‫لعدم‬ ‫الفخح‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫ماض‬‫فعل‬ :
‫َى‬ ٍ‫جلدًس‬ ‫مظختر‬ ‫طمير‬ ‫وفاعله‬
‫الظسكت‬‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ ٌ‫ؤو‬ ٌ‫مفعى‬:
ٍ‫ظ‬ wa akhawatuha (‫صيش‬ ،‫وجذ‬ ،‫جعم‬ ،‫سأى‬ ،‫حسب‬ ،‫اتخز‬ ،‫)عهى‬
termasuk fi’il-fi’il yang menashabkan mubtada’
menjadi maf’ul bih awwal dan menashabkan khabar
mubtada’ menjadi maf’ul bih tsani.
107
‫حغني‬ً‫ع‬ ٍ‫لخجسد‬ ‫مسفىع‬ ‫مظازع‬ ‫فعل‬ :‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫م‬‫ش‬‫الجا‬ ‫ؤو‬ ‫الىاصب‬
‫ة‬‫ز‬‫ملد‬
.‫يء‬ ‫ش‬ ٍ‫بأخس‬ ‫ًخصل‬ ‫ولم‬ ‫الُاء‬ ‫معخل‬ ‫ألهه‬ ‫الُاء‬ ‫على‬
‫الظسكت‬ ‫إلى‬ ‫ٌعىد‬ ‫هي‬ ٍ‫جلدًس‬ ‫مظختر‬ ‫طمير‬ ‫وفاعله‬
‫الهاء‬‫به‬ ٌ‫مفعى‬‫هصب‬ ‫محل‬ ‫في‬ ‫الىظس‬ ‫على‬‫مبني‬‫مخصل‬‫طمير‬ :
.‫زان‬ ٌ‫مفعى‬ ‫هصب‬ ‫محل‬‫في‬ "‫"حغىُه‬ ‫الفعلُت‬ ‫والجملت‬
ً‫ع‬‫ن‬‫الظيى‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫حاز‬ ‫حسف‬ :
‫العمل‬.‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬ ً‫بع‬ ‫مجسوز‬:
E. RANGKUMAN
Dari segi isim yang membentuknya kalimat nominal bahasa Arab (Jumlah
ismiyah) bisa dikategorikan berdasarkan jenis isim yang menjadi mubtada’nya
dan yang menjadi khabarnya. Kategori isim yang menjadi mubtada’nya meliputi
isim mufrad (tidak murakkab) dan isim murakkab. Isim mufrad yang menjadi
mubtada meliputi mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, isim zaman dan isim makan,
isim alat, dan isim jamid. Demikian juga kategori isim yang menjadi khabarnya.
Mubtada’ murakkab meliputi murakkab idhafi, murakkab washfi, dan murakkab
athfi. Khabar murakkab juga meliputi murakkab idhafi, murakkab washfi, dan
murakkab athfi, serta murakkab isnadi.
Dari segi fungsinya kalimat nominal bahasa Arab bisa berfungsi sebagai
maf’ul bih, hal, khabar mubtada’, na’at, ma’thuf, dan shilah maushul. Dari segi
fungsi mubtada’ dan khabarnya; mubtada’ bisa berfungsi sebagai isim kana, isim
inna, dan maf’ul awwal dhanna; sedangkan khabarnya bisa berfungsi sebagai
khabar kana, khabar inna, dan maf’ul tsani dzanna.
108
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Dahdah, Anthoni. 1987. Mu‟jam Qawaid al-Lughoh al-„Arabiyyah
fi Jadawil wa Lauhat. Beirut: Maktabah Lubnan.
2. Al-Fauzan, Abdurrahman bin Ibrahim. 2002. Al-Arabiyyah Baina
Yadaik, al-Kitab al-Awwal. Riyadl: Muassasah al-Waqf al-Islami.
3. Al-Gholayain, Musthofa. 1987. Jami‟ al-Durus al-„Arabiyyah. Beirut:
al-Maktabah al-„Ashriyyah.
4. Al-Jarim, Ali dan Musthofa Amin. Tanpa Tahun. al-Nahwu al-
Wadhih fi Qawaid al-Lughoh al-„Arabiyyah. Surabaya: al-Hidayah.
5. Al-Naqah, Ahmad Kamis dan Thu‟aimah, Rusydi Ahmad. 2003.
Tharaiq al Lu Lughat al Arabiyyah li Ghairi Nathiqina biha. Al
Ribath: Esesco.
6. Al-Saqa, Al-Malik, Shalih dkk. 1982. Qawaid al-lughoh al-
„Arabiyyah. Riyadl: Wizarah al-Ma‟arif.
7. Musthofa dkk. 1982. Al-Wadhih fi Qawaid al-Lughoh al-„Arabiyyah.
Riyadl: Wizarah al-Ma‟arif.
8. Barum, al-Sayyid Muhsin Ahmad dkk. 1981. Mabadi‟ Qawaid al-
Lughoh al-„Arabiyyah. Riyadl: Wizarah al-Ma‟arif.
9. Khairani, Ahmad Shohib. 2008. Audhoh al-Manahij. Jatibening:
WCM Press.
10. Khasairi, Moh. 2011. Al Mawad al Dirasiyah fi Tathbiq al Nahwi al
Tsani. Malang: Misykat
11. Khasairi, Moh. 2018. Al Mawad al Ta‟limiyah fi Tathbiq al Nahwi al
Awwal. Malang: Bintang Sejahtera.
12. Shaleh, al Malik; Hanafi Abdullah al Hanafi; Abdullah As Sa‟d al
Madhi. 1982. Qawaid al-Lughoh al-„Arabiyyah li Shaffi al Tsani al
Mutawassith. Al Mamlakah al Arabiyyah al Saudiyyah: Wizarah al-
Ma‟arif.
13. Thu‟aimah, Rusydi Ahmad. 1989. Ta‟limi al Lu Lughat al Arabiyyah
li Ghairi Nathiqina biha Manahijuh wa Asalibuh. Al Ribath: Esesco.
14. Syamsuddin, Ibrahim. 2000. Marja‟ al-Thullab fi Qawaid al-Nahwi.
Lebanon: Dar al-Kutub al-„Ilmiyyah.

More Related Content

What's hot

01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf
01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf
01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdfMuhammad Iqbal
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamThony Hermansyah
 
metode pembelajaran Maharah istima'
metode pembelajaran Maharah istima'metode pembelajaran Maharah istima'
metode pembelajaran Maharah istima'Fikri J. Maulana
 
LK. 3.a Merumuskan TP berdasarkan CP dan konteksnya. revisi.pdf
LK. 3.a Merumuskan TP berdasarkan CP dan konteksnya. revisi.pdfLK. 3.a Merumuskan TP berdasarkan CP dan konteksnya. revisi.pdf
LK. 3.a Merumuskan TP berdasarkan CP dan konteksnya. revisi.pdfFirdaus38258
 
Materi 1 M5 KB4 Judul 1
Materi 1 M5 KB4 Judul 1Materi 1 M5 KB4 Judul 1
Materi 1 M5 KB4 Judul 1ppghybrid4
 
Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak
 Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak
Modul Akhlak - KB 1 Definisi AkhlakIstna Zakia Iriana
 
Metode pembelajaran istima' wal kalam
Metode pembelajaran istima' wal kalamMetode pembelajaran istima' wal kalam
Metode pembelajaran istima' wal kalamVini Fakhriyani Ulfah
 
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabStrategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabSarwo Edi
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamRendra Fahrurrozie
 
Silabus ulumul quran
Silabus ulumul quranSilabus ulumul quran
Silabus ulumul quranAris Munandar
 
9.8.2012 hadis riwayah
9.8.2012   hadis riwayah9.8.2012   hadis riwayah
9.8.2012 hadis riwayahAngah Rahim
 
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Maghfur Amien
 
Ppt Media Pembelajaran Bahasa Arab
Ppt Media Pembelajaran Bahasa ArabPpt Media Pembelajaran Bahasa Arab
Ppt Media Pembelajaran Bahasa ArabSiti Maisaroh
 

What's hot (20)

01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf
01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf
01 LKPD Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah.pdf
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islam
 
metode pembelajaran Maharah istima'
metode pembelajaran Maharah istima'metode pembelajaran Maharah istima'
metode pembelajaran Maharah istima'
 
Bahan ajar ushul fiqh
Bahan ajar ushul fiqhBahan ajar ushul fiqh
Bahan ajar ushul fiqh
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
3 urgensi belajar ilmu fiqih
3 urgensi belajar ilmu fiqih3 urgensi belajar ilmu fiqih
3 urgensi belajar ilmu fiqih
 
LK. 3.a Merumuskan TP berdasarkan CP dan konteksnya. revisi.pdf
LK. 3.a Merumuskan TP berdasarkan CP dan konteksnya. revisi.pdfLK. 3.a Merumuskan TP berdasarkan CP dan konteksnya. revisi.pdf
LK. 3.a Merumuskan TP berdasarkan CP dan konteksnya. revisi.pdf
 
Materi 1 M5 KB4 Judul 1
Materi 1 M5 KB4 Judul 1Materi 1 M5 KB4 Judul 1
Materi 1 M5 KB4 Judul 1
 
Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak
 Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak
Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak
 
Metode pembelajaran istima' wal kalam
Metode pembelajaran istima' wal kalamMetode pembelajaran istima' wal kalam
Metode pembelajaran istima' wal kalam
 
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabStrategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
 
Terjemah jurumiyah 1
Terjemah jurumiyah 1Terjemah jurumiyah 1
Terjemah jurumiyah 1
 
Makalah muntsana
Makalah muntsanaMakalah muntsana
Makalah muntsana
 
Silabus ulumul quran
Silabus ulumul quranSilabus ulumul quran
Silabus ulumul quran
 
I’rab
I’rabI’rab
I’rab
 
Al muhkam wa al mutasyabih
Al muhkam wa al mutasyabihAl muhkam wa al mutasyabih
Al muhkam wa al mutasyabih
 
9.8.2012 hadis riwayah
9.8.2012   hadis riwayah9.8.2012   hadis riwayah
9.8.2012 hadis riwayah
 
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
 
Ppt Media Pembelajaran Bahasa Arab
Ppt Media Pembelajaran Bahasa ArabPpt Media Pembelajaran Bahasa Arab
Ppt Media Pembelajaran Bahasa Arab
 

Similar to Kalimat Nominal Arab

Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docxIsim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docxZukét Printing
 
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdfIsim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdfZukét Printing
 
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docxMakalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docxIing Salim purnama
 
Makalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlihMakalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlihWarnet Raha
 
Materi 1 M5 KB4 Judul 2
Materi 1 M5 KB4 Judul 2Materi 1 M5 KB4 Judul 2
Materi 1 M5 KB4 Judul 2ppghybrid4
 
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docxManshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docxZukét Printing
 
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdfManshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdfZukét Printing
 
Tanda-Tanda I’rob Taqdiriyah.pdf
Tanda-Tanda I’rob Taqdiriyah.pdfTanda-Tanda I’rob Taqdiriyah.pdf
Tanda-Tanda I’rob Taqdiriyah.pdfZukét Printing
 
Materi 1 M5 KB4 Judul 3
Materi 1 M5 KB4 Judul 3Materi 1 M5 KB4 Judul 3
Materi 1 M5 KB4 Judul 3ppghybrid4
 
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)Adit Ramadhan
 

Similar to Kalimat Nominal Arab (20)

Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2
 
Modul 6 kb 3
Modul 6 kb 3Modul 6 kb 3
Modul 6 kb 3
 
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docxIsim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
 
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdfIsim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
 
Tugas Nahwu VI
Tugas Nahwu VITugas Nahwu VI
Tugas Nahwu VI
 
Makalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlihMakalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlih
 
Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
 
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docxMakalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
 
Makalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlihMakalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlih
 
Makalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlihMakalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlih
 
Materi 1 M5 KB4 Judul 2
Materi 1 M5 KB4 Judul 2Materi 1 M5 KB4 Judul 2
Materi 1 M5 KB4 Judul 2
 
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docxManshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
 
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdfManshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
 
Amil Nawasikh.pdf
Amil Nawasikh.pdfAmil Nawasikh.pdf
Amil Nawasikh.pdf
 
Amil Nawasikh.docx
Amil Nawasikh.docxAmil Nawasikh.docx
Amil Nawasikh.docx
 
Tanda-Tanda I’rob Taqdiriyah.pdf
Tanda-Tanda I’rob Taqdiriyah.pdfTanda-Tanda I’rob Taqdiriyah.pdf
Tanda-Tanda I’rob Taqdiriyah.pdf
 
Makalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaqMakalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaq
 
Materi 1 M5 KB4 Judul 3
Materi 1 M5 KB4 Judul 3Materi 1 M5 KB4 Judul 3
Materi 1 M5 KB4 Judul 3
 
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
 

More from PPGhybrid3

Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4PPGhybrid3
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5PPGhybrid3
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3PPGhybrid3
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2PPGhybrid3
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1PPGhybrid3
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORPPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3PPGhybrid3
 

More from PPGhybrid3 (20)

Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
 
AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2
 
AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1
 
AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4
 
AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
 
AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4
 
AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Kalimat Nominal Arab

  • 1. 81 A. PENDAHULUAN Para Pejuang Bahasa Arab yang saya banggakan. Sebagaimana telah dibahas pada kegiatan belajar 3, kalimat nominal atau jumlah ismiyah merupakan susunan mubtada’ dan khabar. Mubtada’ adalah isim, sedangkan khabar kebanyakan juga berupa isim. Pada kegiatan belajar 3 juga sudah dikemukakan bahwa isim yang menjadi mubtada’ itu adalah isim ma’rifat, yang meliputi isim „alam, dhamir munfashil, isim isyarah, isim maushul, isim istifham, dan isim yang makrifat karena ber-al jinsiyah (isim nakirah yang menjadi makrifat karena kemasukan al jinsiyah). Pada kegiatan belajar 4 ini disajikan ulasan mengenai kategori dan fungsi kalimat nominal Arab (jumlah ismiyah). Ulasan disajikan dalam dua pilahan, yaitu kategori jumlah ismiyah dan fungsi jumlah ismiyah. Ulasan mengenai kategori jumlah ismiyah diarahkan pada kategori atau bentuk-bentuk isim yang bisa menjadi mubtada’ setelah kemasukan al jinsiyah. Isim-isim itu meliputi mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, isim zaman/makan, isim alat, dan isim jamid. Selanjutnya, disajikan sedikit ulasan tentang kemungkinan isim-isim tersebut menjadi khabar. Ulasan mengenai fungsi kalimat nominal Arab diarahkan pada fungsi (mahal) apa saja yang bisa diduduki jumlah ismiyah dan fungsi mubtada’ dan khabar setelah kemasukan „amil nawasikh, yaitu kana wa akhawatuha, inna wa akhawatuha, dan dzanna wa akhawatuha. Sajian materi pada masing-masing KB, termasuk KB 4 ini diawali dengan sajian cerita singkat (paragraf) yang memuat contoh-contoh jumlah (kalimat) yang memuat tema qawaid yang dibahas. Sajian berikutnya adalah pembahasan contoh dikaitkan dengan qawaid. Tahap berikutnya disajikan qawaid sesuai tema yang dibahas. Pada tahap akhir disajikan beberapa contoh analisis jumlah mufidah (kalimat) berdasarkan kedudukan masing kalimah (kata) dalam jumlah mufidah dan I’rab-nya. Strategi pembelajaran silakan Anda lihat pada kegiatan belajar 1.
  • 2. 82 B. CAPAIAN PEMBELAJARAN Menguasai materi ajar bidang studi Bahasa Arab yang meliputi konsep teoretis ilmu kebahasaaraban (aswat, nahwu, sharf, dalalah), dan kesustraan Arab, serta mampu mengaplikasikannya dalam kemahiran berbahasa Arab baik lisan maupun tulis dalam lingkup aspek kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, di masyarakat, dan dunia kerja, termasuk advance materials secara bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari. C. POKOK-POKOK MATERI 1. Kategori Kalimat Nominal Arab a. Kategori Isim yang menjadi Mubtada’ b. Kategori Isim yang Menjadi Khabar 2. Fungsi Kalimat Nominal Arab a. Fungsi Jumlah Ismiyah b. Fungsi Mubtada‟ dan khabar ketika kemasukan 1) Kana wa akhawatuha 2) Inna wa Akhawatuha 3) Dzanna wa Akhawatuha
  • 3. 83 Ulasan tersebut dijabarkan dalam peta konsep berikut. Kategori Kalimat Nominal Arab Kategori Nomina yang menjadi mubtada’ Mufrad Masdar Isim Fa’il Isim Maf’ul Isim Zaman dan Isim Makan Isim Alat Isim Jamid Murakkab Murakkab Washfi Murakkab Idhafi Kategori Nomina yang menjadi khabar Mufrad Masdar Isim Fa’il Isim Maf’ul Isim Zaman dan Isim Makan Isim Alat Isim Jamid Murakkab Murakkab Isnadi Murakkab Washfi Murakkab Idhafi
  • 4. 84 D. URAIAN MATERI Secara garis besar uraian materi pada modul 6 kegiatan belajar 4 ini meliputi kategori dan fungsi kalimat nominal arab. Ulasan masing-masing adalah sebagai berikut. 1. Kategori Kalimat Nominal Arab Sebagaimana disebutkan di depan bahwa ulasan mengenai kategori kalimat nominal Arab diarahkan pada kategori nomina yang menjadi mubtada’ dan khabar. Maka, secara berurutan disajikan ulasan tentang mubtada’ berupa isim mufrad (tidak murakkab) yang meliputi mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, isim zaman/makan, isim alat, dan isim jamid; mubtada’ murakkab yang meliputi murakkab washfi dan murakkab idhafi; khabar mufrad; dan khabar murakkab. a. Kategori Mubtada’ 1) Mubtada’ Isim Mufrad (tidak murakkab) a) Masdar Di antara isim yang bisa menjadi mubtada’ adalah mashdar. Untuk mengenal lebih dekat tentang mashdar, berikut ini Anda akan membaca teks yang menceritakan hal ihwal orang badui di Arab. Di dalam teks Anda jumpai sejumlah mashdar yang di antaranya menjadi mubtada’. Karena itu, bacalah dengan seksama teks berikut. Fungsi Kalimat Nominal Arab Fungsi Jumlah Ismiyah Fungsi Mubtada’ dan Khabar setelah kemasukan Kana wa akhawatuha Inna wa akhawatuha Dzanna wa akhawatuha
  • 5. 85 ،‫العسبُت‬ ‫الجصٍسة‬ ‫في‬ ‫مىدشسون‬ ‫البدو‬‫الصزاعت‬‫عي‬‫ز‬‫و‬‫و‬ ‫وألاغىام‬ ‫ؤلابل‬‫كؼع‬‫آلاشجاز‬ ‫و‬‫ججفُف‬‫و‬ ‫ها‬‫بُع‬.‫كىٍت‬ ‫وعظالتهم‬ .‫مفخىلت‬ ‫طىاعدَم‬ .‫حُاتهم‬ ‫في‬ ‫علحها‬ ‫ن‬‫ٌعخمدو‬ ً‫مه‬ ً‫م‬ ‫ها‬ ‫فحهم‬‫إباء‬‫و‬‫شمم‬‫هفىطهم‬ ‫حغلى‬ .‫غلُان‬‫إلاسحل‬‫ا‬‫حفظا‬‫على‬‫امت‬‫س‬‫ه‬‫و‬ .‫هم‬‫العداوة‬‫ألجفه‬ ‫بُجهم‬ ‫جلع‬ ‫ألاطباب‬. ‫السمد‬‫و‬ٌ‫الظعا‬‫ل‬ ‫بُجهم‬ ‫ان‬‫س‬‫ًىدش‬‫جهل‬‫ولعدم‬ ،‫بالؼب‬ ‫هم‬‫عىاًت‬ٌ‫وجبر‬ .‫بإػفالهم‬ ‫هم‬ ‫ي‬‫كصاز‬ ‫الحيىمت‬‫حهد‬‫ل‬ ‫َا‬‫يشس‬‫و‬ ‫العلم‬‫الت‬‫ش‬‫إ‬‫واإلاسض‬ ‫والفلس‬ ‫الجهل‬ ‫شبح‬. ،‫َادئت‬ ‫طاهىت‬ ‫والبادًت‬‫هباح‬‫ؤو‬ ‫الىالب‬‫عىاء‬‫ؤو‬ ‫الدئاب‬‫صهُل‬‫ًلؼع‬ ‫كد‬ ‫الخُل‬ ‫طيىن‬‫و‬ ،‫ها‬‫حمسة‬‫الىاض‬ ‫حعجب‬ ‫كد‬ ‫الغسوب‬ ‫طاعت‬ ‫الشفم‬‫إعجابا‬. (،‫وآخزون‬ ‫باروم‬0891:071‫بالتصزف‬) Jika Anda perhatikan contoh-contoh di atas maka Anda jumpai bahwa yang bergaris bawah adalah mashdar. Mashdar-mashdar itu adalah isim (nomina) yang menunjukkan makna aktivitas (kegiatan) atau peristiwa. Ini berarti mashdar memiliki makna yang sama dengan fi’il, hanya saja fi’il sekaligus memuat kala tertentu (‫ياض‬ ٍ‫صي‬ „kala lampau‟ dan ‫ويستقبم‬ ‫حال‬ ٍ‫صي‬ „kala kini dan nanti‟), sedangkan mashdar tidak memuat kala tertentu. Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:  Mashdar ‫إباء‬ „enggan‟ atau „keengganan‟ Fi’il madhi ‫أبي‬ „sudah enggan‟ Fi’il mudhari’ ‫ي‬‫أبي‬ „sedang atau akan enggan‟  Mashdar ‫سعال‬ „batuk‟ Fi’il madhi ‫سعم‬ „sudah batuk‟ Fi’il mudhari’ ‫يسعم‬ ‟sedang atau akan batuk‟. Mashdar-mashdar di dalam contoh tersebut merupakan mashdar tsulatsi ‘fi’il-nya terdiri atas 3 huruf’ dan qiyasi „memiliki kaidah‟pembentukan. Selain kedua jenis tersebut ada pula mashdar ghairuts tsulatsi (ruba’i „fi’il-nya terdiri atas 4 huruf‟, khumasi ‘fi’il-nya terdiri atas lima huruf, dan sudasi „fi’il-nya terdiri atas enam huruf) dan mashdar sima’i „tidak memiliki kaidah pembentukan‟. Di dalam berbagai literatur disebutkan bahwa mashdar tsulatsi itu ada yang qiyasi dan ada yang sima’i, sedangkan mashdar ghairuts tsulatsi semuanya qiyasi.
  • 6. 86 Teks di atas memuat sejumlah mashdar yang menempati berbagai fungsi, seperti fa’il, maf’ul bih, mudhaf, mudhaf ilaih, dll. Di antara fungsi mashdar adalah menjadi mubtada’ sebagaimana yang tertuang di dalam tabel berikut. Tabel 1 Mashdar Tsulatsi yang Berkedudukan sebagai Mubtada’ ‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫املبتذأ‬‫الخبر‬ 1‫آلاشجاز‬ ‫وكؼع‬ ‫وألاغىام‬‫ؤلابل‬‫عي‬‫ز‬‫و‬‫الصزاعت‬ ‫حُاتهم‬ ‫في‬ ‫علحها‬‫ن‬‫ٌعخمدو‬ ً‫مه‬ً‫م‬‫وبُعها‬‫وججفُفها‬ ‫الصزاعت‬ً‫مه‬ ً‫م‬ 2‫وشمم‬ ‫إباء‬ ‫فحهم‬‫إباء‬‫فحهم‬ 3ٌ‫والظعا‬ ‫السمد‬‫بالؼب‬ ‫لجهلهم‬ ‫بُجهم‬ ‫ان‬‫س‬‫ًىدش‬‫السمد‬‫ان‬‫س‬‫ًىدش‬ 4‫كد‬ ‫الخُل‬ ‫صهُل‬ ‫ؤو‬ ‫الدئاب‬ ‫عىاء‬ ‫ؤو‬ ‫الىالب‬ ‫هباح‬ ‫طيىنها‬ ‫ًلؼع‬ ‫الىالب‬ ‫هباح‬‫ًلؼع‬ ‫كد‬ ‫طيىنها‬ 5‫الىاض‬ ‫حعجب‬ ‫كد‬ ‫الغسوب‬ ‫طاعت‬ ‫الشفم‬ ‫حمسة‬ ‫و‬ ‫إعجابا‬ ‫الشفم‬ ‫حمسة‬‫حعجب‬ ‫كد‬ ‫الىاض‬ Pada kegiatan belajar 3 disebutkan bahwa di antara mubtada’ ada yang berupa mashdar sharih dan ada pula yang berupa mashdar muawwal. Penamaan kedua jenis mashdar tersebut didasarkan pada bentuknya, yaitu ashli dan tidak ashli. Mashdar sharih disebut ashli (seperti ‫صوو‬ dan ‫)قياو‬ dan mashdar muawwal disebut tidak asli karena berupa fi’il mudhari’ yang didahului oleh an mashdariyah (seperti ‫يصوو‬ ٌ‫أ‬ dan ‫يقوو‬ ٌ‫.)أ‬ Dari segi jumlah hurufnya kedua jenis tersebut tidak dibedakan. Berikut ini disajikan berbagai contoh mashdar ghairuts tsulatsi yang berkedudukan sebagai mubtada’. Tabel 2 Mashdar Ghairu Tsulatsi yang Berkedudukan sebagai Mubtada’ ‫هىعه‬ ‫فعله‬ ‫ن‬‫ًيى‬ ‫اإلاصدز‬ ‫اإلابخدؤ‬ ‫ألامشلت‬ ‫السكم‬ ‫ي‬ ‫خماس‬ ‫اطخمع‬ ‫اطخماع‬ ‫واحب‬ ًً‫والد‬ ‫هصح‬ ً‫اطخماع‬ 6 ‫باعي‬‫ز‬ ‫طاعد‬ ‫مظاعدة‬ ‫عبادة‬ ‫الظعفاء‬ ‫مظاعدة‬ 7
  • 7. 87 ‫باعي‬‫ز‬ ً‫ؤجل‬ ‫ؤلاجلان‬ ٌ‫السطى‬ ‫طنن‬ً‫م‬‫العمل‬ ‫في‬ ‫ؤلاجلان‬ 8 ‫ي‬ ‫خماس‬ ‫احخيب‬ ‫احخىاب‬ ‫ممدوح‬‫الشس‬ ‫ؤشباب‬ ً‫احخىاب‬ 9 ‫باعي‬‫ز‬ ‫ح‬ ّ‫زو‬ ‫التروٍح‬ ‫حدا‬ ‫مهم‬ ‫الىفع‬ ً‫ع‬ ‫التروٍح‬ 10 ‫ي‬ ‫طداس‬ ‫اطخلام‬ ‫الاطخلامت‬ ‫ًحبها‬ ‫العبادة‬ ‫في‬ ‫الاطخلامت‬ ‫ن‬‫الصالحى‬ 11 ‫باعي‬‫ز‬ ‫ػالع‬ ‫اإلاؼالعت‬ ‫مت‬‫ش‬‫الال‬ ‫ألامىز‬ ً‫م‬ ‫ًىمُا‬ ‫اإلاؼالعت‬ 12 Dari paparan di depan dapat dinyatakan bahwa: b) Isim Fa’il Isim kedua yang bisa menjadi mashdar adalah isim fa’il. Untuk mengenal isim fa’il, silakan baca dengan baik alinea berikut. ً‫اإلاؤم‬‫مظترًح‬،‫الللب‬‫مؼمئن‬‫ؤلفُخه‬ ‫ا‬‫ر‬‫خي‬ ٌ‫ها‬ ‫إن‬ .‫الظمير‬‫شاهس‬‫وعمائه‬ ‫على‬ ‫هللا‬، ٌ‫باذ‬‫فهى‬ .‫البالء‬ ‫على‬ ‫وصبىزا‬‫الظس‬ ٌ‫حما‬ ‫وحدجه‬‫شس‬ ‫ؤصابه‬ ‫وإن‬ .‫محخاج‬ ‫ليل‬ ‫اإلاعسوف‬ ‫ًخفُإ‬ ‫صفت‬ ‫ؤلاًمان‬‫فىعم‬ .‫املحىت‬ ‫جصعصعه‬ ‫وال‬،‫الىعمت‬ ٍ‫جبؼس‬ ‫ال‬ ،‫وزباجا‬‫اهت‬‫ش‬‫ز‬‫ألاشم‬ ‫والجبل‬ ‫ظاللها‬.‫ن‬‫اإلاؤمىى‬ ،‫وآخسون‬‫(بازوم‬0891:908)‫بالخصسف‬ Isim-isim yang bergaris bawah pada alinea di atas adalah isim fa’il atau isim yang maknanya „sesuatu atau seseorang yang me…‟. Kata ٍ‫يؤي‬ berarti „orang yang beriman, ‫يستشيح‬ „orang yang beristirahat‟, ‫شاكش‬ „orang yang bersyukur‟. Sebagaimana mashdar, isim fa’il berdasarkan jumlah huruf fi’ilnya dibedakan menjadi isim fa’il tsulatsi dan isim fa’il ghairu tsulatsi (ruba’I, khumasi, dan sudasi). Mashdar adalah isim yang semakna dengan fi’il. Perbedaanya, fi’il memuat zaman atau kala mashdar tidak. Mashdar dengan semua jenisnya bisa menjadi mubtada’.
  • 8. 88 Isim fa’il dibentuk dari fi’il-nya. Isim fa’il dari fi’il tsulatsi berwazan ‫.فاعم‬ Artinya secara mendasar setiap fi’il tsulatsi bisa diubah menjadi isim fa’il dengan diikutkan wazan tersebut, seperti ‫بزل‬  ‫بارل‬ dan ‫كًم‬  ‫.كايم‬ Sedangkan untuk fi’il selain tsulatsi dibentuk dari fi’il mudhari’-nya. Dalam hal ini huruf mudharaah diganti mim berdhammah dan huruf sebelum akhir dikasrah. Contoh:  َ‫اح‬َ‫ر‬ َ ‫ت‬ ْ‫ط‬ِ‫ا‬  ‫ح‬ًِْ‫ر‬ َ ‫ت‬ ْ‫ظ‬ٌَ  ٌ‫ح‬ًِْ‫ر‬ َ ‫ت‬ ْ‫ظ‬‫م‬  َ‫ب‬َ‫ز‬‫ا‬ َ ‫ل‬ َ ‫ج‬  ‫ب‬َ‫ز‬‫ا‬ َ ‫خل‬ًَ  ‫م‬َ‫خ‬ َ ‫ل‬ِ‫ز‬‫ا‬ٌ‫ب‬  َ‫د‬ َ ‫ش‬ْ‫ز‬ َ ‫ؤ‬  ‫د‬ ِ‫ش‬ْ‫س‬ً  ٌ‫د‬ ِ‫ش‬ْ‫س‬‫م‬ Isim fa’il bisa menduduki fungsi apa saja, baik fa’il, maf’ul bih, mudhaf, mudhaf ilaih, mubtada, maupun khabar. Mubtada’ yang berkategori isim fa’il bisa dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 3 Mubtada yang berupa isim fa’il ‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫الفاعل‬ ‫اسم‬‫هىعه‬ 01‫الللب‬ ‫مظترًح‬ ً‫اإلاؤم‬ً‫اإلاؤم‬‫باعي‬‫ز‬ 01ٍ‫وٍد‬‫لظاهه‬ ً‫م‬‫ن‬‫اإلاظلمى‬ ‫طلم‬ ً‫م‬ ‫ن‬‫اإلاظلمى‬‫ن‬‫اإلاظلمى‬‫باعي‬‫ز‬ 01‫حعلمه‬ ‫في‬ ‫ًجتهد‬ ‫اإلاخعلم‬‫اإلاخعلم‬‫ي‬ ‫خماس‬ 01‫اإلاظخغفسون‬‫هللا‬ ‫ًحبهم‬‫اإلاظخغفسون‬‫ي‬ ‫طداس‬ 01‫له‬ ‫ذهب‬ ‫ال‬ ً‫هم‬ ‫الرهب‬ ً‫م‬ ‫الخائب‬‫الخائب‬‫زالسي‬ Isim Fail adalah isim yang secara leksikal bermakna seuatu atau seseorang yang melakukan aktivitas. Isim Fail dari fi’il tsulatsi mengikuti wazan ‫فاعم‬ dan dari selain tsulatsi mengikuti wazan mudhari‟nya dengan mengganti huruf mudhraah mim berdhammah dan huruf sebelum akhir dikasrah. Isim fail dengan semua jenisnya bisa menjadi mubtada’.
  • 9. 89 c) Isim Maf’ul Isim berikutnya yang bisa menduduki fungsi mubtada’ adalah isim maf’ul. Untuk mengenal lebih dekat terhadap Isim maf‟ul bacalah dengan cermat dua alinea berikut. ،‫وآلازام‬ ‫بالشسوز‬ ‫حعج‬ ‫والدهُا‬‫حاء‬ ‫فلد‬ .‫حمت‬‫ز‬‫ؤي‬ ‫حمت‬‫ز‬ ‫ملسو هيلع هللا ىلص‬ ‫دمحم‬‫الىبي‬ ‫بعشت‬ ‫واهذ‬ ‫للد‬ َ‫م‬ ‫ؤصىام‬ ً‫م‬‫ة‬َ‫د‬ْ‫ى‬‫ب‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫حام‬‫ز‬‫ؤ‬ ‫و‬ ،‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ى‬‫ؼ‬ ْ‫ل‬‫وبىاث‬ ،‫ة‬َ‫د‬ْ‫و‬‫ء‬ ْ‫ى‬ َ‫م‬،‫م‬ ‫اض‬‫س‬‫وؤع‬‫ت‬ َ‫اح‬َ‫ب‬ َ ‫د‬ ْ‫ظ‬‫ق‬‫وحلى‬، ‫ت‬ َ‫م‬َ‫ظ‬َ‫خ‬ْ‫ه‬‫م‬‫البشسٍت‬ ً‫م‬ ‫وػبلت‬ ،‫ة‬ َ‫د‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫خ‬ ْ‫ظ‬‫م‬. ‫م‬‫فالظعُف‬ٌ‫ب‬َ‫ص‬َ‫خ‬ ْ ‫غ‬َ‫م‬ ،‫ه‬ ُّ‫ل‬ َ‫ح‬‫ت‬ َ‫م‬ ْ‫و‬‫س‬ ْ‫ح‬َ‫م‬ ،‫ه‬ِ‫عمل‬‫زمسة‬‫ي‬ ِ‫غ‬ْ‫ب‬َ‫م‬،‫علُه‬‫ض‬ْ‫ى‬‫ف‬ ْ ‫خ‬‫ؤض‬‫س‬‫ال‬…‫إلى‬ ،ٌ‫العد‬ ‫كىاعد‬ ‫ى‬ ‫س‬‫ز‬‫وؤ‬،ٌ‫الظال‬ .‫ص.م‬ ٌ‫السطى‬ ‫فمحا‬ .‫والفظاد‬‫الجىز‬ ‫ؤلىان‬ ً‫م‬ ً‫ذل‬‫غير‬ ‫بىعم‬ ‫الىاض‬ ‫وؤصبح‬،‫وآخسون‬ ‫(بازوم‬‫إخىاها‬ ‫هللا‬ ‫ت‬1980:227). Isim-isim yang bergaris bawah pada dua alinea di atas adalah isim maf’ul atau isim yang maknanya „sesuatu atau seseorang yang di…‟. Kata َ‫م‬‫ة‬َ‫د‬ْ‫ى‬‫ب‬ْ‫ع‬ berarti „sesuatu yang disembah‟, ‫م‬ٌ‫ب‬َ‫ص‬َ‫خ‬ ْ ‫غ‬ „orang yang digosop‟, ‫م‬‫ة‬ َ‫د‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫خ‬ ْ‫ظ‬ „sesuatu yang dijadikan persembahan‟. Sebagaimana mashdar dan isim fa’il, isim maf’ul dibedakan menjadi dua, yaitu tsulatsi dan ghairu tsulatsi. Isim maf’ul dibentuk dari fi’il-nya. Isim fa’il dari fi’il tsulatsi berwazan ‫.يفعول‬ Artinya secara mendasar setiap fi’il tsulatsi bisa diubah menjadi isim maf’ul dengan diikutkan wazan tersebut, seperti ‫عبذ‬  ‫يعبود‬ dan ‫حشو‬  ‫.يحشوو‬ Sedangkan untuk fi’il selain tsulatsi dibentuk dari fi’il mudhari’-nya. Dalam hal ini huruf mudharaah diganti mim berdhammah dan huruf sebelum akhir difathah. Jadi, perbedaan antara isim fail ghairu dan isim maf’ul ghairu tsulatsi terletak pada harakat huruf sebelum akhir. Pada isim fa’il dikasrah dan pada isim maf’ul difathah. Contoh:  ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ص‬َ‫خ‬ ْ ‫غ‬  ٌَِ‫ص‬َ‫خ‬ ْ ‫غ‬‫ب‬  ‫م‬ٌ‫ب‬َ‫ص‬َ‫خ‬ ْ ‫غ‬  ‫ا‬َ‫د‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫خ‬ ْ‫ط‬  ٌَِ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫خ‬ ْ‫ظ‬َ‫د‬  ‫م‬ٌ‫د‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫خ‬ ْ‫ظ‬  َ ‫ؤ‬َ‫م‬َ‫س‬ ْ ‫ه‬  ً ْ ‫ى‬ْ‫س‬‫م‬  ‫م‬ ْ ‫ى‬َ‫س‬ٌ‫م‬
  • 10. 90 Sebagaimana mashdar dan isim fa’il, isim maf’ul bisa menduduki banyak fungsi, baik fa’il, maf’ul bih, mudhaf, mudhaf ilaih, mubtada, maupun khabar. Mubtada’ yang berkategori isim maf’ul bisa dilihat pada tabel 4 berikut. Tabel 4 Mubtada yang berupa isim maf’ul ‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫امل‬ ‫اسم‬‫فوى‬‫هىعه‬ 18‫الدعاء‬ ‫مظخجاب‬ ‫اإلاظلىم‬‫اإلاظلىم‬‫زالسي‬ 19‫اإلاغخصب‬‫الظعُف‬ ‫َى‬ ‫حله‬‫اإلاغخصب‬‫ي‬ ‫خماس‬ 20‫البشس‬ ‫ػبلت‬ ‫َى‬ ‫الجاَلي‬ ‫العصس‬ ‫في‬ ‫اإلاظخعبد‬‫إلاظخعبد‬‫ا‬‫ي‬ ‫طداس‬ 21ٌ‫ألاو‬ ‫الفائص‬ ‫اإلادًس‬ ‫مىحها‬ ‫اإلايافإة‬‫اإلايافإة‬‫باعي‬‫ز‬ 22‫هللا‬ ‫ًحبه‬ ‫ؤطه‬‫ز‬‫املخفىض‬‫املخفىض‬‫زالسي‬ d) Isim Zaman dan Isim Makan Isim berikutnya yang bisa difungsikan sebagai mubtada’ adalah isim zaman dan isim makan. Untuk mengantarkan Anda memperoleh pemahaman yang bagus tentang kedua macam isim tersebut, bacalah dengan seksama dua alinea di bawah ini. Isim Fail adalah isim yang secara leksikal bermakna seuatu atau seseorang yang dikenai aktivitas. Isim maf’ul dari fi’il tsulatsi mengikuti wazan ‫يفعول‬ dan dari selain tsulatsi mengikuti wazan mudhari’nya dengan mengganti huruf mudhraah mim berdhammah dan huruf sebelum akhir difathah. Isim maf’ul dengan semua jenisnya bisa menjadi mubtada‟.
  • 11. 91 (0).‫ام‬‫س‬‫الح‬ ‫ببِخه‬ ‫هللا‬ ‫خصها‬ .‫ؤلاطالم‬‫في‬ ‫عظمت‬‫دادث‬‫ش‬‫وا‬.‫الجاَلُت‬ ‫في‬ ‫معظمت‬‫مىت‬‫واهذ‬ ‫وحعلها‬‫مىلد‬‫و‬ ٌ‫السطى‬‫مهبؽ‬‫و‬ٌ‫ألاو‬ ‫الىحي‬‫حعل‬‫مىطم‬.‫الحسم‬ ‫ألاشهس‬ ‫في‬ ‫إلحها‬ ‫الحج‬ (9)‫الشام‬ ‫واهذ‬‫ي‬‫مإو‬‫فيان‬ .‫كدًما‬ ‫العسب‬ ‫ججاز‬‫مظعا‬ً‫م‬ ‫ن‬‫ًخخرو‬ ‫الصُف‬ ‫في‬ ‫إلحها‬ ‫َم‬ ‫ؤطىاكها‬‫مجمعا‬‫حعلىا‬ ٍ‫ز‬‫بدزا‬ ‫ن‬‫اليى‬ ‫الظالم‬ ‫لف‬ ‫إذا‬ ‫حتى‬ .‫بالجهاز‬ ‫لهم‬‫مخسح‬‫اللُل‬ ‫في‬ ‫هم‬ .‫ومحافلها‬ ‫هدواتها‬ ‫إلى‬ ،‫وآخسون‬ ‫(بازوم‬1980:250). Kata-kata yang bergaris bawah pada alinea satu adalah isim zaman sedangkan pada alinea dua adalam isim makan. Isim zaman dan isim makan adalah isim yang terbentuk dari fi’il untuk menunjukkan waktu terjadikanya aktivitas (peristiwa) atau tempatnya. Di dalam banyak leteratur dinyatakan bahwa sesungguhnya isim zaman dan isim makan itu dari segi bentuknya adalah sama, yaitu dari fi’il tsulatsi mengikuti wazan ْ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ dan ْ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬. Kemudian yang membedakan keduanya adalah konteks yang menyertainya. Wazan ‫م‬ِ‫ع‬‫يف‬ untuk isim yang terbentuk dari fi’il tsulatsi mu’tal awwal shahih akhir atau shahih awal dan akhir tetapi „ain fi’il mudhari’nya dikasrah. Wazan ‫م‬َ‫ع‬‫يف‬ untuk fi’il mu’tal akhir atau shahih awal dan akhit tetapi „ain fi’il mudhari’nya difathah atau didhammah. Sedangkan dari fi’il ghairu tsulatsi bentuknya sama dengan isim maf’ulnya. Penggunaan isim zaman dan isim makan tersebut sebagai mubtada’ harus mudhaf kepada isim yang lain, sebagaimana dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 5 Mubtada’ berupa isim zaman dan isim makan ‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫املبتذأ‬‫هىعه‬ 18ٌ‫ألاو‬ ‫بُع‬‫ز‬ ‫شهس‬ ٌ‫السطى‬ ‫مىلد‬‫مىلد‬‫الصمان‬ ‫اطم‬ 19‫اإلاىسمت‬ ‫مىت‬ٌ‫السطى‬ ‫مىلد‬‫مىلد‬‫اإلايان‬ ‫اطم‬ 20‫الشام‬ ‫كدًما‬ ‫العسب‬ ‫ججاز‬ ‫ي‬‫مإو‬‫ي‬‫مإو‬‫اإلايان‬ ‫اطم‬ 21‫العسب‬ ‫ججاز‬ ‫مخسج‬‫هدوا‬ ‫إلى‬ ‫اللُل‬ ‫في‬‫الشام‬ ‫ث‬.‫مخسج‬‫اإلايان‬ ‫اطم‬ 99‫مظان‬‫ز‬‫شهس‬ ٌ‫ألاو‬ ‫الىحي‬ ‫مهبؽ‬‫مهبؽ‬‫الصمان‬ ‫اطم‬ 23‫العسب‬ ‫ججاز‬ ‫مجمع‬‫ال‬ ‫في‬‫جهاز‬‫الشام‬ ‫ؤطىاق‬.‫مجمع‬‫اإلايان‬ ‫اطم‬
  • 12. 92 e) Isim Alat Isim berikutnya yang bisa menduduki fungsi mubtada adalah isim alat. Berikut ini Anda dapat baca dengan baik beberapa alinea yang memuat isim alat. .‫الخشب‬ ً‫م‬ ‫وغيرَا‬ ‫البُىث‬ ‫وؤزار‬ ًُ‫والشباب‬ ‫وألابىاب‬ ‫اإلالاعد‬ ‫بصىع‬ ‫الىجاز‬ ‫ًلىم‬ ً‫م‬‫حدًدًت‬ ‫آالث‬ ً‫ذل‬ ‫في‬ ‫وَظخخدم‬‫ميشاز‬‫و‬‫مبرد‬‫و‬‫مسجح‬‫و‬‫منزعت‬.‫آلاالث‬ ً‫م‬ ‫وغيرَا‬ ‫ًجعل‬ ‫واإلاسجح‬ ،‫والخشب‬ ‫الحدًد‬ ‫به‬ ‫ًبرد‬ ‫واإلابرد‬ ،‫الخشب‬ ‫به‬ ‫ًلؼع‬ ‫فاإلايشاز‬ ‫بها‬ ‫ًنزع‬ ‫واإلانزعت‬ ،‫اإلالمع‬ ‫هاعم‬ ‫الخشب‬‫ما‬‫ؤ‬.‫اإلاظامير‬ ً‫م‬‫حىج‬ .‫ض‬‫ز‬‫ًد‬ ‫فىا‬ ‫وؤصبحذ‬،‫الحدًث‬ ‫العصس‬ ‫في‬ ‫ة‬‫ز‬‫الىجا‬ ‫صىاعت‬ ‫جلدم‬ ‫للد‬ ،‫وآخسون‬ ‫(بازوم‬0891:910) Kata-kata yang bergaris bawah adalah isim alat. Isim-isim tersebut musytaq dari fi’il-nya. Lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.  ‫يُشاس‬ „gergaji‟ berasal dari fi’il ‫َشش‬  ‫يبشد‬ „bubut‟ berasal dari fi’il ‫بشد‬  ‫يسجح‬ „pasrah‟ berasal dari fi’il ‫سجح‬  ‫يُضعة‬ „catut‟ berasal dari fi’il ‫َضع‬ Jika Anda perhatikan kitab Amtsilah Tashrifiyah maka sebagian fi’il ditashrif sampai dengan isim alatnya. Namun sebagian besar tashrif fi’il pada kitab tersebut hanya sampai isim zaman/isim makan, tidak sampai pada isim alatnya. Ini menunjukkan bahwa tidak semua isim alat dapat dibentuk dari fi’ilnya. Dengan kata lain isim alat ini tidak termasuk isim yang qiyasi (memiliki kaidah permanen), melainkan sِma’ِ (didengar dari penutur aslinya). Isim zaman dan isim makan adalah isim yang menunjukkan waktu atau tempat terjadinya sesuatu, yang dari fi’il tsulatsi mengikuti wazan ‫م‬َ‫ع‬‫ف‬َ‫ي‬ dan ‫م‬ِ‫ع‬‫ف‬َ‫ي‬. Keduanya bisa menjadi mubtada’ asalkan mudhaf isim lain.
  • 13. 93 Mubtada’ yang berupa isim alat dapat dilihat pada tabel 6 berikut. Tabel 6 Mubtada berupa isim alat. ‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫املبتذأ‬‫فوله‬ 24‫ًلؼع‬ ‫اإلايشاز‬‫الىجاز‬،‫الخشب‬ ‫به‬‫اإلايشاز‬‫وشس‬ 25‫ًبرد‬ ‫اإلابرد‬‫الىجاز‬‫والخشب‬ ‫الحدًد‬ ‫به‬،‫اإلابرد‬‫بسد‬ 26‫ًجعل‬ ‫اإلاسجح‬‫الىجاز‬،‫اإلالمع‬ ‫هاعم‬ ‫الخشب‬‫اإلا‬‫سجح‬‫سجح‬ 27‫ًنزع‬ ‫اإلانزعت‬‫الىجاز‬ً‫م‬‫ؤحىج‬ ‫ما‬ ‫بها‬‫اإلاظامير‬،‫اإلا‬‫نزعت‬‫هصع‬ 28‫ا‬‫إلاىيظت‬‫البالغ‬ ‫الخادم‬ ‫بها‬ ‫ًىيع‬‫اإلاىيظت‬‫هيع‬ 29‫ار‬‫س‬‫املح‬‫ض‬‫ز‬‫ألا‬ ‫الفالح‬ ‫به‬ ‫ًحسر‬‫ار‬‫س‬‫املح‬‫حسر‬ f) Isim Jamid Isim jamid adalah isim yang tidak musytaq (tidak terbentuk dari fi’il). Isim jamid juga bisa menduduki fungsi mubtada’ sebagaimana pada beberapa contoh berikut. 11-‫السحل‬.‫كلُل‬ ‫كبل‬ ‫العاصمت‬ ً‫م‬ ‫ًسحع‬ 10-‫ؤة‬‫س‬‫إلا‬‫ا‬‫فُحبها‬ ‫شوحها‬ ‫جؼُع‬‫شوحها‬ 19-‫اللسٍت‬‫اإلا‬ ً‫ع‬ ‫حدا‬ ‫بعُدة‬‫د‬.‫ًىت‬ Semua kata yang bergaris bawah adalah isim jamid, karena tidak musytaq (terbentuk) dari fi’il tertentu. Ketiga kata tersebut masing-masing menjadi mubtada’. 2) Mubtada’ Isim Murakkab Isim alat adalah isim yang terbentuk dari fi’il mutaaddi untuk menunjukkan alat yang digunakan melakukannya. Isim alat bisa menduduki mubtada’.
  • 14. 94 Paparan poin 1a sampai dengan 1f adalah mubtada’ berupa isim mufrad (bukan isim murakkab). Mubtada’ bisa berupa isim murakkab, baik idhafi, washfi, ‘athfi dan lainnya, berikut ini contoh-contohnya. Tabel 7 Mubtada’ berupa isim murakkab. ‫إلاسهب‬‫ا‬ ‫هىع‬ ‫اإلابخدؤ‬ ‫ألامشلت‬ ‫السكم‬ ‫وصفي‬ ‫الخاحس‬‫ألامين‬ ‫الىاض‬ ‫ًحبه‬ ‫ألامين‬ ‫الخاحس‬ 11 ‫إطافي‬ ‫الجامعت‬ ‫ض‬‫ز‬‫مد‬ ‫هسٍم‬‫حل‬‫ز‬ ‫الجامعت‬ ‫ض‬‫ز‬‫مد‬ 11 ‫إطافي‬ ‫اإلاشدشفى‬ ‫ػبِب‬ ‫حدا‬ ٌ‫مشغى‬ ‫اإلاشدشفى‬ ‫ػبِب‬ 11 ‫وصفي‬ ٌ‫ألاو‬ ‫الفائص‬ ‫الجائصة‬ ‫على‬‫حصل‬ ٌ‫ألاو‬ ‫الفائص‬ 11 ‫عؼفي‬ ‫وعشمان‬ ‫عمس‬ ‫ؤصحاب‬ ً‫م‬‫وعشمان‬ ‫عمس‬ ‫ملسو هيلع هللا ىلص‬ ٌ‫السطى‬ 11 ‫عؼفي‬ ً‫حظ‬‫وحظين‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫بؼال‬ ‫وحظين‬ ً‫حظ‬ 19 b. Kategori Khabar Pada kegiatan belajar 3 Anda sudah mempelajari kategori atau macam khabar, yang meliputi khabar mufrad (berupa isim mufrad, isim tatsniyah, dan isim jamak), khabar jumlah (berupa jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah), khabar syibhul jumlah (berupa dzaraf-madzruf dan jar-majrur). Pada kegiatan belajar 4 ini disajikan kategori khabar yang belum dibahas pada kegiatan belajar 3. Fokus pada kegiatan belajar 4 ini adalah khabar mufrad (yang berupa mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, isim zaman dan isim makan, isim alat, dan isim jamid) dan khabar murakkab (terutama murakkab washfi, murakkab idhafi, dan murakkab ‘athfi). 1) Khabar mufrad Pada poin a di atas telah Anda pelajari konsep mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, isim zaman dan isim makan, isim alat, dan isim jamid; yang semuanya bisa dijadikan mubtada‟. Bisakah semua isim tersebut dijadikan khabar mufrad? Perhatikan tabel 8 berikut.
  • 15. 95 Tabel 8 Khabar berupa isim mufrad ‫هىعه‬ ‫اإلافسد‬ ‫الخبر‬ ‫ألامشلت‬ ‫السكم‬ ‫مصدز‬ ‫اءة‬‫س‬‫ك‬ ‫ؤءة‬‫س‬‫ك‬ ٍ‫َر‬ 18 ‫الفاعل‬ ‫اطم‬ ‫ػالب‬ ‫ػالب‬ ‫بىس‬ ‫ؤبى‬ 11 ٌ‫اإلافعى‬ ‫اطم‬ ‫محمىد‬ ‫محمىد‬ ‫والدًه‬ ‫الباز‬ 10 ‫الصمان‬ ‫اطم‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫الىبي‬ ‫مىلد‬ ‫وطلم‬ ‫علُه‬ ‫صلى‬ ‫الىبي‬ ‫مىلد‬ ٌ‫ألاو‬ ‫بُع‬‫ز‬ ‫شهس‬ ‫وطلم‬ ‫علُه‬ ‫هللا‬ 19 ‫اإلايان‬ ‫اطم‬ ‫الحجاج‬ ‫مهبؽ‬ ‫الحجاج‬ ‫مهبؽ‬ ‫اإلاىسمت‬ ‫مىت‬ 11 ‫آلالت‬ ‫اطم‬ ‫كلم‬ ‫آلت‬‫كلم‬ ‫الىخابت‬ 11 ‫حامد‬ ‫اطم‬ ‫حل‬‫ز‬ ‫الخالمُر‬ ‫ٌعلم‬ ‫حل‬‫ز‬‫ض‬‫ز‬‫اإلاد‬ 11 Berdasarkan contoh-contoh pada tabel 8 tersebut dapat dikatakan bahwa mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, isim alat dan isim jamid semuanya bisa menjadi khabar mufrad. Sedangkan isim zaman dan isim makan untuk menjadi khabar harus berupa tarkib idhafi (dimudhafkan kepada isim yang lain). 2) Khabar Murakkab Baru saja Anda pelajari bahwa isim zaman dan isim makan bisa berfungsi sebagai khabar dengan syarat dimudhafkan kepada isim yang lain. Ini berarti bahwa di antara ragam khabar adalah khabar mudhaf. Bisakah khabar berupa tarkib washfi dan athfi. Perhatikan beberapa contoh berikut. Tabel 9 Khabar berupa isim murakkab ‫هىعه‬ ‫إلاسهب‬‫ا‬ ‫الخبر‬ ‫ألامشلت‬ ‫السكم‬ ‫وصفي‬ ‫عجىش‬‫حل‬‫ز‬ ّ‫حد‬‫عجىش‬‫حل‬‫ز‬‫علي‬ 11 ‫إطافي‬ ‫الظمير‬ ‫مؼمئن‬ ‫الظمير‬ ‫مؼمئن‬ ً‫اإلاؤم‬ 11 ‫إطافي‬ ‫اإلاسطلين‬ ‫طُد‬ ‫اإلاسطلين‬ ‫طُد‬ ‫دمحم‬ ‫هبِىا‬ 19 ‫وصفي‬ ‫حمُلت‬ ‫ؤة‬‫س‬‫م‬ ‫حمُلت‬ ‫ؤة‬‫س‬‫م‬ ‫لُخاء‬‫ش‬ 18 ‫عؼفي‬ ‫وؤمين‬ ‫حمُل‬ ‫وؤمين‬ ‫حمُل‬ ً‫صدًل‬ 11 ‫عؼفي‬ ‫ولرًد‬ ‫هظُف‬ ‫ولرًد‬ ‫هظُف‬ ‫الؼعام‬ ‫َرا‬ 10
  • 16. 96 Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa khabar ada yang berupa isim murakkab baik washfi, idhafi, maupun athfi. Bahkan, sangat mungkin khabar tersebut berupa tarkib-tarkib yang lain. Contoh analisi kalimat versi „I’rab’ 1-‫عبادة‬ ‫الظعفاء‬ ‫مظاعدة‬ ‫مظاعدة‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬: ‫الظعفاء‬‫جىظير‬ ‫حمع‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬ ‫مجسوز‬ ‫إلُه‬ ‫مظاف‬: ‫عبادة‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬‫خبر‬ : 2-‫الللب‬ ‫مظترًح‬ ً‫اإلاؤم‬ ً‫اإلاؤم‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬: ‫مظترًح‬‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬‫خبر‬ :‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫الللب‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬ ‫مجسوز‬ ‫إلُه‬ ‫مظاف‬: 3-‫هللا‬ ‫ًحبه‬ ‫ؤطه‬‫ز‬‫املخفىض‬ ‫املخفىض‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬: ٌ +‫ؤض‬‫ز‬‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫الفاعل‬ ‫هائب‬ : ‫مظاف‬‫حس‬ ‫محل‬ ‫في‬ ‫الظم‬ ‫على‬ ‫مبني‬ ‫مخصل‬ ‫طمير‬ ‫الهاء‬‫إلُه‬ ٌ + ‫ًحب‬‫ولم‬ ‫آلاخس‬‫صحُح‬‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعت‬‫ز‬‫وعالمت‬ ‫مسفىع‬ ‫مظازع‬‫فعل‬ ‫ًحب‬ : ‫محل‬ ‫في‬ ‫الظم‬ ‫على‬ ‫مبني‬ ‫مخصل‬ ‫طمير‬ ‫والهاء‬ .‫يء‬ ‫ش‬ٍ‫بأخس‬ ‫ًخصل‬ ‫هصب‬ .‫به‬ ٌ‫مفعى‬ ‫هللا‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬ ‫مسفىع‬ ‫فاعل‬ : 4-‫اإلاىسمت‬ ‫مىت‬ٌ‫السطى‬ ‫مىلد‬ ‫مىلد‬‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬:‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ٌ‫السطى‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬ ‫مجسوز‬ ‫إلُه‬ ‫مظاف‬: ‫مىت‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫اإلابخدإ‬ ‫خبر‬ : ‫اإلاىسمت‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬‫حعذ‬ : 5-‫الخشب‬ ‫به‬ ‫ًلؼع‬ ‫اإلايشاز‬ ‫اإلايشاز‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬: ً‫لؼع‬‫ولم‬‫آلاخس‬‫صحُح‬‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعت‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مظازع‬‫فعل‬ :
  • 17. 97 ‫َى‬ٍ‫جلدًس‬ ‫مظختر‬‫طمير‬ ‫وفاعله‬ ‫يء‬ ‫ش‬ ٍ‫بأخس‬ ‫ًخصل‬ ٌ +‫ب‬‫على‬ ‫مبني‬ ‫مخصل‬ ‫طمير‬ ‫والهاء‬ ‫الىظس‬ ‫على‬ ‫مبني‬ ‫حاز‬ ‫حسف‬ ‫الباء‬ : ‫الىظس‬ .‫بالباء‬ ‫مجسوز‬ ‫حس‬ ‫محل‬‫في‬ ‫الخشب‬‫م‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬‫به‬ ٌ‫مفعى‬:‫فسد‬ 6-‫اللسٍت‬‫اإلا‬ ً‫ع‬ ‫حدا‬ ‫بعُدة‬‫د‬.‫ًىت‬ ‫اللسٍت‬:‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫مبخدؤ‬ ‫بعُدة‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫اإلابخدإ‬ ‫خبر‬ : ً‫ع‬‫ن‬‫الظيى‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫حاز‬ ‫حسف‬ : ‫اإلادًىت‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬ ً‫بع‬ ‫مجسوز‬: 2. Fungsi Kalimat Nominal Arab a. Fungsi Kalimat Nominal di dalam kalimat kompleks Para pejuang bahasa Arab yang saya banggakan. Pada kegiatan belajar 2 telah Anda pelajari bahwa jumlah fi‟liyah (kalimat verbal) di dalam kalimat kompleks menduduki fungsi-fungsi tertentu. Demikian juga jumlah ismiyah. Perhatikan contoh-contoh dalam tabel 10 berikut. Tabel 10 Fungsi Kalimat Nominal di dalam Kalimat Kompleks ‫وظيفتها‬ ‫إلاسمية‬ ‫الجملة‬ ‫ألامثلة‬ ‫الزقم‬ ‫به‬ ٌ‫مفعى‬ ‫اإلاظلم‬ ‫ؤخى‬ ‫اإلاظلم‬ ‫علُه‬‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ٌ‫طى‬‫ز‬ ٌ‫كا‬ ‫إلاظلم‬‫ا‬ ‫ؤخى‬ ‫اإلاظلم‬ :‫وطلم‬ 19 ٌ‫حا‬ ‫وؤهذ‬‫جلىم‬ ‫جلىم‬ ‫وؤهذ‬ ‫الؼعام‬ ‫جإول‬ ‫ال‬ 11 ‫اإلابخدؤ‬ ‫خبر‬ ‫مبازهت‬ ‫ؤعماله‬ ‫مبازهت‬‫ؤعماله‬ ‫املخلص‬ 11 ‫وعذ‬ ‫حمُل‬ ‫زىبه‬ ‫حمُل‬ ‫زىبه‬ ‫بسحل‬ ‫الخلُذ‬ 11 ٌ‫اإلاىصى‬ ‫صلت‬ ‫هافع‬ ‫علمه‬ ‫هافع‬ ‫علمه‬ ‫الري‬ ‫ؤهسم‬ 11 ‫وعذ‬ ‫محمىدة‬ ‫ؤخالكت‬ ‫ؤخالكت‬ ‫صدًلا‬ ‫افم‬‫ز‬‫ؤ‬ ‫ؤن‬ ‫ٍد‬‫ز‬‫ؤ‬ ‫محمىدة‬ 11 ‫معؼىف‬ ‫هشير‬ ‫وماله‬ ‫علمه‬ ‫دمحم‬‫هشير‬ ‫وماله‬ ‫هافع‬ 19
  • 18. 98 Berdasarkan data-data pada tabel tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah ismiyah itu bisa menduduki fungsi-fungsi yang meliputi maf’ul bih, hal, khabar, na’at, shilatul maushul, dan ma’thuf. b. Fungsi Mubtada dan Khabar Setelah Kemasukan Nawasikh Nawasikh adalah beberapa „amil yang biasanya masuk ke dalam jumlah ismiyah. Ada tiga jenis nawasikh yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar 4 ini, yaitu kana wa akhawatuha, inna wa akhawatuha, dan dzanna wa akhawatuha. 1) Kana wa Akhawatuha Kana wa akhawatuha adalah fi’il yang mempengaruhi status mubtada’ khabar. Dengan kata lain jumlah ismiyah yang terdiri atas mubtada’ dan khabar didahului oleh salah satu di antara kana wa akhawatuha maka mubtada’ dinamakan isim kana dengan ber-I’rab rafa’ dan khabar dinamakan khabar kana dengan ber-I’rab nashab. Di dalam teks berikut diberikan beberapa contoh penggunaan kana wa akhawatuha di dalam jumlah ismiyah. ‫لتالميذه‬ ‫املولم‬ ‫قا‬ ‫اللاػس‬ ‫واخترعذ‬ ‫العلم‬ ‫جلدم‬ ‫فلما‬ .‫شاكا‬ ‫ميان‬‫إلى‬ ‫ميان‬ ً‫م‬ ٌ‫الاهخلا‬‫وان‬ ‫باألمع‬‫ة‬ ٌ‫ا‬‫ش‬‫ما‬ ‫و‬.‫طسَعا‬ ‫ببعع‬ ‫بعظهم‬ ‫الىاض‬ ٌ‫اجصا‬ ‫وصاز‬.‫طهال‬‫الظفس‬ ‫صاز‬ ‫والؼائسة‬‫ة‬‫ز‬‫والظُا‬ .‫ض‬‫ز‬‫ألا‬ ٌ‫حى‬ ‫ز‬‫ًدو‬ ‫وؤن‬‫الجى‬ ‫في‬ ‫ًحلم‬ ‫ؤن‬ ‫ؤلاوظان‬ ‫اطخؼاع‬ ‫فبالعلم‬ ‫لإلوظان‬ ‫خادما‬ ‫العلم‬ ‫وبالعلم‬.‫بإلم‬ َّ‫ع‬ ِ‫ح‬ً ‫ؤن‬ ‫ن‬‫دو‬‫احُت‬‫س‬‫الج‬ ‫العملُاث‬ ‫له‬ ‫ي‬‫ججس‬ ‫ؤن‬ ‫ؤلاوظان‬ ‫اطخؼاع‬ ‫وبالعلم‬ ‫ؤ‬ ‫ؤلاوظان‬ ‫اطخؼاع‬‫هللا‬ ‫اث‬‫ر‬‫بخي‬ ‫ًىعم‬ ‫وؤن‬ ‫البحاز‬ ‫ؤعماق‬ ‫في‬ ‫ٌغىص‬ ‫ن‬. ‫وغدا‬ ‫ػلبت‬‫الُىم‬ ‫ؤهخم‬ .‫إلُىم‬ ‫محخاحت‬ ‫فاألمت‬،‫مفُدا‬ ٌ‫ؤلاَما‬‫لِع‬ ،‫ؤبىائي‬ ‫فُا‬ ‫السفعت‬ ‫الظماء‬ ‫في‬ ‫م‬ ّ ‫وجحل‬‫ؤًدًىم‬ ‫على‬‫ألامت‬ ‫جسقى‬ ‫وي‬ ‫والاحتهاد‬‫بالجد‬ ‫فعلُىم‬ .‫كادة‬ ‫و‬ ‫علماء‬ ‫بجهىدهم‬. ،‫وآخزون‬ ‫(باروم‬0890:89) Tabel 11 Fungsi Kalimat Nominal Ketika Kemasukan Kana wa Akhawatuha ‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫حزف‬‫دخى‬ ‫قبل‬ ‫الجملة‬
  • 19. 99 ‫النا‬‫س‬‫خ‬‫وأخىاتها‬ ‫كان‬ 18ٌ‫الاهخلا‬‫وان‬‫شاك‬ ‫ميان‬ ‫إلى‬ ‫ميان‬ً‫م‬‫ا‬‫وان‬ٌ‫الاهخلا‬‫شاق‬ 11‫الظفس‬ ‫صاز‬‫طهال‬‫صاز‬‫الظفس‬ٌ‫طهل‬ 10ٌ‫اجصا‬ ‫وصاز‬‫ببعع‬ ‫بعظهم‬ ‫الىاض‬ ‫طسَع‬‫ا‬ ‫صاز‬ٌ‫اجصا‬ِ‫الىاض‬ٌ‫طسَع‬ 19‫العلم‬ ٌ‫ا‬‫ش‬‫ما‬‫خادم‬‫لإلوظان‬ ‫ا‬ٌ‫ا‬‫ش‬‫ما‬‫العلم‬ٌ‫خادم‬ 11‫ؤلاَما‬‫لِع‬ٌ‫مفُد‬‫ا‬‫لِع‬ٌ‫ؤلاَما‬ٌ‫مفُد‬ Tampak pada tabel di atas bahwa kana wa akhawatuha (shara, laisa, dan ma zala) mendahului jumlah ismiyah. Dengan kehadiran kana wa akhawatuha maka jumlah ismiyah tersebut mengalami perubahan. Perubahan yang tampak terdapat pada khabarnya, yaitu yang semula marfu’ menjadi manshub. Lain dari itu, secara teoritis para ulama‟ nahwu berpendapat bahwa mubtada’ yang didahului oleh kana wa akhawatuha berubah fungsi menjadi isim kana dan khabar yang semula dinamakan khabar mubtada’ menjadi khabar kana wa akhawatuha. Mengingat kana wa akhawatuha itu mengubah status mubtada’ dan khabar maka dinamakan amil nawasikh ‘amil yang mengubah status‟ mubtada’ dan khabar. Jika Anda perhatikan sekali lagi maka kana wa akhawatuha pada tabel 11 berjumlah empat kata. Apa yang sudah ada itu hanyalah sebagiannya. Kata lain yang termasuk akhawat kana adalah ashbaha, amsa, adhha, dzalla, bata, ma infakka, ma bariha, dan ma fatia. Namun demikian tidak semua akhawat tersebut sering digunakan dalam berbahasa Arab. Yang sering digunakan adalah 4 akhawat itu, lalu asbaha dan amsa. Berikut ini adalah contoh penggunaan ashbaha dan amsa. 64-‫اإلادًىت‬ ‫ؤصبحذ‬‫مصدحمت‬ 11-‫ػالب‬ ‫ؤصبح‬‫ط‬‫ز‬‫مد‬ ‫الجامعت‬‫ا‬ 11-‫بُىتهم‬ ‫إلى‬ ‫احعين‬‫ز‬‫ن‬‫اإلاىظفى‬ ‫ى‬ ‫ؤمس‬ 11-‫الجامعت‬ ‫ؤمظذ‬‫مغللت‬
  • 20. 100 Kana wa akhawatuha pada contoh-contoh tersebut berkategori fi’il madhi. Fi’il-fi’il yang demikian dinamakan juga dengan fi’il naqish (fi’il yang merafa’kan mubtada’ menjadi isimnya dan menashabkan khabar menjadi khabarnya). Pengaruh yang ditimbulkan oleh kana wa akhawatuha sebagaimana tersebut di atas tidak hanya jika berupa fi’il madhi, melainkan juga ketika berupa mudhari’, amar maupun mashdar. Kecuali laisa yang tidak memiliki bentuk mudhari’, amar, dan mashdar. Perhatikan dengan baik contoh-contoh berikut. 19-‫مغُمت‬ ‫الظماء‬ ‫ن‬‫جيى‬ 18-‫طت‬‫ز‬‫اإلاد‬ ‫إلى‬ ‫ذاَبين‬ٌ‫ألاػفا‬ ‫ًصبح‬ 11-‫مىظفا‬ ًُ‫ؤخ‬ ‫ن‬‫بيى‬ ‫عسفذ‬ 10-‫هسٍما‬‫حال‬‫ز‬ً‫ه‬ 19-.‫ا‬‫س‬ٍ‫غص‬‫اإلاؼس‬ ٌ‫ا‬‫ص‬ً ‫ال‬ Contoh Mengi’rab 0-‫طهال‬ ‫الظفس‬ ‫وان‬ ‫وان‬‫الخبر‬ ‫وجىصب‬ ‫الاطم‬‫جسفع‬ ‫ماض‬‫فعل‬ : ‫الظفس‬‫وعالمت‬ ‫مسفىع‬ ‫وان‬ ‫اطم‬ :‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬ ‫طهال‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ ‫وان‬ ‫خبر‬ : 9-‫مىظفا‬ ًُ‫ؤخ‬ ‫ن‬‫بيى‬ ‫عسفذ‬ ‫عسف‬‫مخحسن‬ ‫فع‬‫ز‬‫بظمير‬ ‫الجصاله‬‫ن‬‫الظيى‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫ماض‬‫فعل‬ : ‫الخاء‬‫فاعل‬ ‫فع‬‫ز‬‫محل‬‫في‬ ‫الظم‬ ‫على‬‫مبني‬‫مخصل‬‫طمير‬ : ‫الباء‬‫الىظس‬ ‫على‬ ‫مبني‬ ‫حاز‬ ‫حسف‬ : ‫ن‬‫وى‬‫و‬ ‫بالباء‬ ‫مجسوز‬ )‫(مصدز‬:‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫عالمت‬ Kana wa akhawatuha ( ،‫صال‬ ‫يا‬‫صاس‬ ،‫أصبح‬ ،‫أيسي‬ ،‫نيس‬ ) termasuk fi’il naqish atau fi’il yang merafa’-kan mubtada’ menjadi isimnya dan menashabkan khabar mubtada‟ menjadi khabarnya.
  • 21. 101 ‫ؤخي‬‫الخمظت‬ ‫ألاطماء‬ ً‫م‬‫ألهه‬ ‫ًاء‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬‫باإلاظاف‬ ‫مجسوز‬ ‫إلُه‬ ‫مظاف‬: ‫الياف‬‫إلُه‬ ‫مظاف‬ ‫حس‬ ‫محل‬‫في‬ ‫الفخح‬ ‫على‬ ‫مبني‬ ‫مخصل‬ ‫طمير‬ : ‫مىظفا‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬‫ن‬‫وى‬ ‫خير‬ : 1-‫هسٍما‬‫حال‬‫ز‬ً‫ه‬ ً‫ه‬‫طمير‬ ‫واطمه‬‫ن‬‫الظيى‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫ؤمس‬ ‫فعل‬ :‫ؤهذ‬ ٍ‫جلدًس‬ ‫وحىبا‬ ‫مظختر‬ ‫حال‬‫ز‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ً‫ه‬ ‫خير‬ : ‫هسٍما‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬‫حال‬‫ز‬‫حعذ‬ : 2) Inna wa akhawatuha Amil kedua yang mempengaruhi jumlah ismiyah adalah inna wa akhawatuha. Pengaruh inna wa akhawatuha terhadap jumlah ismiyah merupakan kebalikan dari kana wa akhawatuha. Dalam hal ini inna wa akhawatuha tanshibul isma wa tarfa’ul khabar. Dengan kata lain inna wa kahawatuha mengubah fungsi mubtada yang ber-I’rab rafa’ menjadi isim inna yang ber-i’rab nashab; dan mengubah fungsi khabar mubtada’ yang ber-i’rab rafa’ menjadi khabar inna yang juga ber-i’rab rafa’. ‫إلاسالمية‬ ‫ألامة‬ ‫ؤلاطالم‬ ‫ألامت‬ ‫إن‬ًُ‫م‬ ‫ن‬‫ٌظخفُدو‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫ولعل‬ .‫كىة‬ ‫اجحاد‬ ‫ألن‬ ،‫بىحدتها‬ ‫مؤمىت‬ ‫ت‬ ‫هللا‬ ‫بحبل‬ ‫واعخصمىا‬ :‫الىسٍم‬ ‫هخابه‬‫في‬ ‫وحعالى‬ ‫طبحاهه‬ ‫هللا‬ ٌ‫كا‬ ‫حُث‬ ،‫الاجحاد‬‫إلى‬ ‫دًجهم‬ ‫دعىة‬ ٌ‫واإلاا‬‫الجهد‬ ‫ن‬‫ًبرلى‬ ‫ألاعداء‬ ‫ألن‬ ،‫ألاًام‬ ٍ‫َر‬ ‫ي‬‫طسوز‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫فاجحاد‬ .‫جفسكىا‬ ‫وال‬‫حمُعا‬ ‫الل‬ ً‫ولى‬ .‫وحدتهم‬ ‫على‬ ‫لللظاء‬‫في‬ ‫واحد‬‫حظد‬ ‫الجمُع‬ ‫فيإن‬ .‫إلاىسَم‬‫ن‬‫مخُلظى‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫ادة‬ .ًً‫الد‬ ‫َرا‬‫حلُلت‬ ‫ن‬‫ًفهمى‬ ‫ؤلاطالم‬ ‫ؤعداء‬ ‫ولُذ‬.‫طدَم‬ ‫وكفتهم‬ ،‫والشيخ‬ ‫والسيذ‬ ‫(صيني‬0881:017)
  • 22. 102 Tabel 12 Fungsi Kalimat Nominal Ketika Kemasukan Inna wa Akhawatuha ‫الزقم‬‫ألامثلة‬‫الحزف‬ ‫الناسخ‬ ‫دخى‬ ‫قبل‬ ‫الجملة‬‫وأخىاتها‬ ‫إن‬ 73 َ ‫ألامت‬ ‫إن‬‫ؤلاطالم‬ُ َ ‫ت‬ ٌ ‫مؤمىت‬ ‫بىحدتها‬ ّ‫إن‬‫ألامت‬‫ؤلاطالمظت‬ ٌ ‫مؤمىت‬‫بىحدتها‬ 74َ‫الاجحاد‬‫ألن‬ ٌ ‫كىة‬ّ‫ؤن‬‫الاجحاد‬ ٌ ‫كىة‬ 75‫ن‬‫ٌظخفُدو‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫لعل‬‫لعل‬‫ن‬‫ٌظخفُدو‬ ‫ن‬‫اإلاظلمى‬ 76َ‫ألاعداء‬ ‫ألن‬‫الجهد‬ ‫ن‬‫ًبرلى‬ّ‫ؤن‬‫ألاعداء‬‫الجهد‬ ‫ن‬‫ًبرلى‬ 77ً‫لى‬ َ ‫اللادة‬‫ن‬‫مخُلظى‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫إلاىسَم‬ ًّ‫لى‬‫اللادة‬‫اإلاظلم‬‫ى‬‫ن‬‫مخُلظى‬ ‫ن‬ ‫إلاىسَم‬ 78َ‫الجمُع‬ ‫وإن‬ٌ‫حظد‬ٌ‫واحد‬‫وإن‬‫الجمُع‬ٌ‫حظد‬ٌ‫واحد‬ 79‫ن‬‫ًفهمى‬ ‫ؤلاطالم‬‫ؤعداء‬ ‫لُذ‬ ًً‫الد‬ ‫َرا‬ ‫حلُلت‬ ‫لُذ‬‫حلُلت‬ ‫ن‬‫ًفهمى‬ ‫ؤلاطالم‬ ‫ؤعداء‬ ًً‫الد‬ ‫َرا‬ Masing-masing amil (inna wa akhawatuha) memiliki makna dan fungsi. Inna dan anna bermakna „sesungguhnya‟ atau berfungsi taukid, lakinna bermakna istidrak „tetapi‟, kaanna berfungsi tasybih „seperti atau bagaikan atau laksana‟, la’alla berfungsi tarajji „semoga‟, dan laita berfungsi tamanni „semoga‟. Inna dan anna memiliki kesamaan dan perbedaan. Kesamaannya terletak pada makna atau fungsinya, perbedaannya terletak pada harakat hamzah. Inna (dengan hamzah dikasrah) digunakan jika berada di awal jumlah sedangkan anna (dengan hamzah difathah) digunakan jika berada di tengah jumlah. Lakinna digunakan setelah jumlah yang lain, misalnya ‫انشًس‬ ٍ‫نك‬ ‫َاصل‬ ‫انًطش‬ ‫طانعة‬ . La’alla dan Laita maknanya sama-sama „semoga‟. Dalam penggunaannya la’alla digunakan untuk mengharap sesuatu yang mungkin terjadinya. Sedangkan laita digunakan untuk mengharap sesuatu yang sulit terwujud atau bahkan mohal terwujud.
  • 23. 103 Contoh Mengi’rab 1-‫ؤلاطالم‬ ‫ألامت‬ ‫إن‬ُ‫مؤمىت‬ ‫ت‬ ‫إن‬:‫الخبر‬ ‫وجسفع‬ ‫الاطم‬ ‫جىصب‬ ‫جىهُد‬ ‫حسف‬ ‫ألامت‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬‫إن‬ ‫اطم‬ : ‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬‫وعذ‬ :‫ؤلاطالمُت‬ ‫مؤمىت‬‫مسفىع‬‫إن‬ ‫خبر‬ :‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬ 2-‫لعل‬‫ن‬‫ٌظخفُدو‬ ‫اإلاظلمين‬ ‫لعل‬‫الخبر‬ ‫وجسفع‬ ‫الاطم‬ ‫جىصب‬ ‫جسجي‬ ‫حسف‬ : ‫الظالم‬ ‫اإلارهس‬ ‫حمع‬ ‫ألهه‬ ‫ًاء‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬‫لعل‬ ‫اطم‬ :‫إلاظلمين‬‫ا‬ ‫ف‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫م‬‫ش‬‫الجا‬ ‫ؤو‬ ‫الىاصب‬ ً‫ع‬ ٍ‫لخجسد‬ ‫مسفىع‬ ‫مظازع‬ ‫فعل‬ :‫ن‬‫ٌظخفُدو‬‫ع‬‫ه‬‫زبىث‬ ‫ال‬‫ن‬‫ىى‬ . ‫الجمع‬ ‫واو‬ ‫طمير‬ ‫وفاعله‬ .‫الخمظت‬ ٌ‫ألافعا‬ ً‫م‬‫ألهه‬ .‫لعل‬ ‫خبر‬ ‫فع‬‫ز‬ ‫محل‬‫في‬ "‫ن‬‫"ٌظخفُدو‬‫الفعلُت‬ ‫والجملت‬ 3-‫ن‬‫ًفهمى‬ ‫ؤلاطالم‬‫ؤعداء‬ ‫لُذ‬‫الحلُلت‬ ‫لُذ‬‫الخبر‬ ‫وجسفع‬ ‫الاطم‬ ‫جىصب‬ ‫جمني‬ ‫حسف‬ : ‫ؤعداء‬‫حم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ ‫لُذ‬ ‫اطم‬ :‫الخىظير‬ ‫ع‬ .‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬‫مجسوز‬‫إلُه‬ ‫مظاف‬: ‫ؤلاطالم‬ ‫فعل‬ :‫ن‬‫ًفهمى‬‫زبىث‬ ‫فعه‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫م‬‫ش‬‫الجا‬ ‫ؤو‬ ‫الىاصب‬ ً‫ع‬ٍ‫لخجسد‬ ‫مسفىع‬‫مظازع‬ ‫ن‬‫الىى‬ . ‫الجمع‬ ‫واو‬ ‫طمير‬ ‫وفاعله‬ .‫الخمظت‬ ٌ‫ألافعا‬ ً‫م‬ ‫ألهه‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬‫به‬ ٌ‫مفعى‬:‫الحلُلت‬.‫مفسد‬‫اطم‬ .‫لعل‬ ‫خبر‬ ‫فع‬‫ز‬ ‫محل‬‫في‬ "‫الحلُلت‬ ‫ن‬‫"ًفهمى‬ ‫الفعلُت‬ ‫والجملت‬ ٌَ‫إ‬ wa akhawatuha (ٌ‫أ‬ ،ٍ‫نك‬ ،ٌ‫كأ‬ ،‫نعم‬ ،‫)نيت‬ adalah amil yang menashab-kan mubtada’ menjadi isimnya dan merafa’-kan khabar mubtada’ menjadi khabarnya.
  • 24. 104 3) Dzanna wa Akhawatuha Amil ketiga yang mempengaruhi jumlah ismiyah adalah Dzanna wa akhawatuha. Amil ini berbeda dengan dua macam amil sebelumnya, karena amil ini tidak langsung mempengaruhi jumlah ismiyah, melainkan terlebih dahulu membutuhkan fa’il, baru kemudian mubtada‟ dan khabar keduanya menjadi maf’ul bih awal dan tsani. Untuk mengetahui konsep dan deskripsi lebih lanjut, perhatikan teks berikut! ‫حل‬‫ز‬ ‫ماث‬‫للسشق‬ ‫وطُلت‬ ‫في‬ ‫الىلدان‬ ‫ففىس‬ .‫الىلىد‬ ً‫م‬ ‫كلُل‬ ‫ي‬‫طى‬ ‫لىلدًه‬ ‫ًترن‬ ‫ولم‬ ً‫م‬ ‫فسبحا‬ .‫لحمه‬ ‫باعا‬ ‫زم‬ ٍ‫ذبحا‬ ‫و‬ ‫هبشا‬ ‫والدَما‬ ‫لهما‬ ‫جسن‬ ‫بما‬ ‫فاشترًا‬ .‫عائلتهما‬ ‫فلدان‬ ‫بعد‬ .‫َىِئت‬ ‫غدة‬‫ز‬ ‫حُاتهما‬ ‫وصير‬ ،‫حالهما‬ ٌ‫بد‬ ‫مما‬ ،‫لهما‬ ‫مهىت‬ ‫ة‬‫ز‬‫ا‬‫ص‬‫الج‬ ‫فاجخرا‬ ،‫السبح‬ ‫بعع‬ ً‫ذل‬ ‫ف‬ ‫ًىظباهه‬ ‫ما‬ ‫ًظعان‬ ‫وواها‬‫ػىٍلت‬ ‫مدة‬ ‫الحالت‬ ٍ‫َر‬‫على‬‫ا‬‫س‬‫واطخم‬ ،‫ملفل‬‫ق‬‫صىدو‬ ‫ي‬. ‫هما‬ ،‫هجاحىا‬ ‫في‬ ‫مهما‬ ‫عامال‬ ‫ألاماهت‬ ‫وحدث‬ ‫للد‬ :‫ألخُه‬ ‫الىبير‬ ‫الىلد‬ ٌ‫كا‬ ،‫ًىم‬ ‫وذاث‬ ‫وهسٍد‬ .‫ا‬‫س‬َ‫با‬ ‫هجاحىا‬ ‫و‬ ،‫هبيرة‬ ‫زسوجىا‬ ‫حعل‬ ‫مما‬ ،‫عمالءها‬ ‫بها‬ ‫هىظب‬ ‫وطُلت‬ ‫خير‬ ‫الصدق‬ ‫ؤًذ‬‫ز‬ ‫فخح‬ ‫زم‬ .‫به‬ ‫ما‬ ‫ملداز‬‫لىعلما‬ ‫ق‬‫الصىدو‬ ‫هفخح‬ ‫ؤن‬ ‫آلان‬ٌ‫اإلاا‬ ً‫م‬ ‫ا‬‫ر‬‫هبي‬ ‫مبلغا‬‫به‬ ‫فىحدا‬ ٍ‫ا‬. ‫و‬ ‫ق‬‫بالصىدو‬ ٌ‫اإلاا‬ ‫وعلم‬ ،‫حدًثهما‬ ‫طمع‬ ،‫ػماع‬ ٍ‫شس‬ ،ٌ‫هظى‬ ‫جاحس‬ ‫حاز‬ ‫لهما‬ ‫ووان‬ ً‫ع‬ ‫حغىُه‬ ‫الظسكت‬ ً‫وظ‬ ،‫الصبُين‬ ًً‫َر‬ ٌ‫ما‬ ‫ق‬‫ٌظس‬ ‫ؤن‬ ‫بها‬ ‫ٌظخؼُع‬ ‫حُلت‬ ‫في‬ ‫ففىس‬ .ٍ‫ز‬‫ملدا‬ ‫العدالت‬ ً‫م‬ ‫هجاة‬ ‫هربه‬ ‫و‬‫حُلخه‬ ‫في‬ ‫حظب‬ ‫هما‬،‫اإلاشسوع‬ ‫والىظب‬‫العمل‬. ‫لدي‬ ‫فادعى‬‫وذهس‬ .‫ماله‬ ‫ق‬‫صىدو‬ ‫طسكا‬ ‫الصبُين‬ ًً‫َر‬ ‫ؤن‬ ‫وبهخاها‬ ‫ا‬‫ز‬‫شو‬ ‫الشسػت‬ ‫ؤن‬ ٍ‫ا‬‫ر‬‫فإخب‬ .‫معهما‬ ‫وحلم‬ ‫الظابؽ‬ ‫فإحظسَما‬ .ٌ‫اإلاا‬ ً‫م‬ ‫به‬ ‫ما‬ ‫ملداز‬ ‫و‬ ‫ق‬‫الصىدو‬ ‫ؤوصاف‬ ٌ‫محخا‬‫واذب‬ ‫الخاحس‬ ‫َرا‬ ‫ؤن‬ ‫و‬،‫صىدوكهما‬ ‫ق‬‫والصىدو‬ ،‫مالهما‬ٌ‫اإلاا‬. ‫ق‬‫صىدو‬ ‫ػلب‬ ‫فلد‬ .‫الحلُلت‬ ‫معسفت‬ ‫اطخؼاع‬ ‫بروائه‬ ‫الشسػت‬ ‫طابؽ‬ ً‫ولى‬ٌ‫اإلاا‬ ‫لهما‬ ٍ‫فسد‬ ،ًٍ‫ز‬‫ا‬‫ص‬‫للج‬ ‫ق‬‫الصىدو‬ ‫ؤن‬ ‫فعلم‬ ،‫اإلااء‬ ‫وحه‬ ‫على‬ ًَ‫الد‬ ‫فؼفا‬ ‫حاز‬ ‫ماء‬ ‫في‬ ‫ووطعه‬ ‫برهبه‬ ‫واعترف‬ ‫حُلخه‬ ‫هشفذ‬ ‫و‬ ،‫حؼخه‬ ‫فشلذ‬ ‫ؤن‬ ‫بعد‬ ً‫السج‬ ‫إلى‬ ٌ‫املحخا‬ ‫الخاحس‬ ٌ‫وؤحا‬. ،‫وآخزون‬ ‫(ألسقا‬0892:93)
  • 25. 105 Tabel 13 Fungsi Kalimat Nominal Ketika Kemasukan Dzanna wa Akhawatuha ‫السكم‬‫ألامشلت‬‫الىا‬‫س‬‫خ‬‫ال‬‫فاعل‬‫العامل‬ ٌ‫دخى‬‫كبل‬ 91‫اجخر‬‫لهما‬ ‫مهىت‬ ‫ة‬‫ز‬‫ا‬‫ص‬‫الج‬‫اجخر‬‫مظختر‬‫طمير‬ ‫َما‬ٍ‫جلدًس‬ ‫مهىت‬ ‫ة‬‫ز‬‫ا‬‫ص‬‫الج‬ 90‫صير‬‫غدة‬‫ز‬‫حُاتهما‬ ‫َىِئت‬ ‫صير‬‫مظختر‬‫طمير‬ ‫َما‬ٍ‫جلدًس‬ ‫غدة‬‫ز‬‫حُاتهما‬ 99‫عامال‬ ‫ألاماهت‬ ‫وحدث‬ ‫هجاحىا‬ ‫في‬ ‫مهما‬ ‫وحد‬‫مخصل‬‫طمير‬ )‫(ث‬ ‫ألاماهت‬‫عامال‬ 91‫خير‬ ‫الصدق‬ ‫ؤًذ‬‫ز‬ ‫بها‬ ‫هىظب‬ ‫وطُلت‬ ‫عمالءها‬ ‫ؤي‬‫ز‬‫مخصل‬‫طمير‬ )‫(ث‬ ‫وطُلت‬ ‫خير‬ ‫الصدق‬ 91‫هبيرة‬ ‫زسوجىا‬ ‫حعل‬‫حعل‬‫مظختر‬‫طمير‬ ‫َى‬ٍ‫جلدًس‬ ‫هبيرة‬‫زسوجىا‬ 91‫ق‬‫بالصىدو‬ ٌ‫اإلاا‬ ‫علم‬‫علم‬‫مظختر‬‫طمير‬ ‫َى‬ٍ‫جلدًس‬ ‫ق‬‫بالصىدو‬ ٌ‫اإلاا‬ 91ً‫ع‬ ‫حغىُه‬ ‫الظسكت‬ ً‫ظ‬ ‫العمل‬ ً‫ظ‬‫مظختر‬‫طمير‬ ‫َى‬ٍ‫جلدًس‬ ‫حغىُه‬ ‫الظسكت‬ 91‫و‬ ‫حُلخه‬ ‫في‬ ‫حظب‬ ‫العدالت‬ ً‫م‬‫هجاة‬ ‫هربه‬ ‫حظب‬‫مظختر‬‫طمير‬ ‫َى‬ٍ‫جلدًس‬ ‫هجاة‬ ‫خُلخه‬ ‫في‬ Di depan sudah disebutkan bahwa amil ini berbeda dengan dua amil sebelumnya. Mubtada’ dan khabar yang kemasukan amil ini keduanya menjadi maf’ul bih. Selain itu masing-masing amil membutuhkan fa’il (kana wa akhawatuha dan inna wa akhawatuha tidak membutuhkan fa’il tersebut). Amil ini memiliki kesamaan dengan kana wa akhawatuha dalam hal bahwa amil ini adalah fi’il madhi yang bentuk mudhari’ dan amarnya juga beramal dengan fungsi yang sama. Demikian juga mashdarnya. Contoh: 98-‫كسٍبا‬ ‫الامخحان‬‫ؤحمد‬ ً‫ًظ‬
  • 26. 106 81-‫ذاَبا‬ ٍ‫ؤبا‬ ‫علي‬ ‫ًحظب‬ 80-َ‫ؤحمد‬ ً‫ظ‬ ‫عسفذ‬‫صادكا‬ ‫الخبر‬ 89-‫هسطُا‬ ‫الخشب‬ ‫الىجاز‬ ‫اجخاذ‬ ‫طمعذ‬ 81-‫بابا‬ ‫الخشب‬ ‫احعل‬ ‫علي‬ ‫ًا‬ 81-‫هبيرة‬ ً‫زسوج‬ ‫احعل‬ ‫عمس‬‫ًا‬ Contoh Mengi’rab 0-‫كسٍبا‬‫الامخحان‬‫ؤحمد‬ ً‫ًظ‬ ً‫ًظ‬‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫م‬‫ش‬‫الجا‬ ‫ؤو‬ ‫الىاصب‬ ً‫ع‬ٍ‫لخجسد‬ ‫مسفىع‬ ‫مظازع‬‫فعل‬ : .‫يء‬ ‫ش‬ ٍ‫بأخس‬ ‫ًخصل‬ ‫ولم‬ ‫آلاخس‬ ‫صحُح‬ ‫ؤحمد‬‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬ ‫وعالمت‬‫مسفىع‬ ‫فاعل‬ : ‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬ٌ‫ؤو‬ ٌ‫مفعى‬:‫الامخحان‬ ‫كسٍبا‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬‫زان‬ ٌ‫مفعى‬:‫مفسد‬ 9-‫مهما‬ ‫عامال‬ ‫ألاماهت‬ ‫وحدث‬ ‫وحد‬‫مخحسن‬ ‫فع‬‫ز‬‫بظمير‬ ‫الجصاله‬‫ن‬‫الظيى‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫ماض‬‫فعل‬ : ‫الخاء‬.‫فاعل‬ ‫فع‬‫ز‬‫محل‬‫في‬ ‫الظم‬ ‫على‬‫مبني‬‫مخصل‬‫طمير‬ : ‫ألاماهت‬‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ ٌ‫ؤو‬ ٌ‫مفعى‬: ‫عامال‬‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬‫مىصىب‬‫زان‬ ٌ‫مفعى‬: ‫مهما‬‫وعذ‬ :‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ 1-‫العمل‬ ً‫ع‬ ‫حغىُه‬ ‫الظسكت‬ ً‫ظ‬ ً‫ظ‬‫حمع‬ ‫واو‬ ‫ؤو‬ ‫مخحسن‬ ‫فع‬‫ز‬‫بظمير‬ ‫اجصاله‬ ‫لعدم‬ ‫الفخح‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫ماض‬‫فعل‬ : ‫َى‬ ٍ‫جلدًس‬ ‫مظختر‬ ‫طمير‬ ‫وفاعله‬ ‫الظسكت‬‫مفسد‬ ‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫فخحت‬ ‫هصبه‬ ‫وعالمت‬ ‫مىصىب‬ ٌ‫ؤو‬ ٌ‫مفعى‬: ٍ‫ظ‬ wa akhawatuha (‫صيش‬ ،‫وجذ‬ ،‫جعم‬ ،‫سأى‬ ،‫حسب‬ ،‫اتخز‬ ،‫)عهى‬ termasuk fi’il-fi’il yang menashabkan mubtada’ menjadi maf’ul bih awwal dan menashabkan khabar mubtada’ menjadi maf’ul bih tsani.
  • 27. 107 ‫حغني‬ً‫ع‬ ٍ‫لخجسد‬ ‫مسفىع‬ ‫مظازع‬ ‫فعل‬ :‫طمت‬ ‫فعه‬‫ز‬‫وعالمت‬‫م‬‫ش‬‫الجا‬ ‫ؤو‬ ‫الىاصب‬ ‫ة‬‫ز‬‫ملد‬ .‫يء‬ ‫ش‬ ٍ‫بأخس‬ ‫ًخصل‬ ‫ولم‬ ‫الُاء‬ ‫معخل‬ ‫ألهه‬ ‫الُاء‬ ‫على‬ ‫الظسكت‬ ‫إلى‬ ‫ٌعىد‬ ‫هي‬ ٍ‫جلدًس‬ ‫مظختر‬ ‫طمير‬ ‫وفاعله‬ ‫الهاء‬‫به‬ ٌ‫مفعى‬‫هصب‬ ‫محل‬ ‫في‬ ‫الىظس‬ ‫على‬‫مبني‬‫مخصل‬‫طمير‬ : .‫زان‬ ٌ‫مفعى‬ ‫هصب‬ ‫محل‬‫في‬ "‫"حغىُه‬ ‫الفعلُت‬ ‫والجملت‬ ً‫ع‬‫ن‬‫الظيى‬ ‫على‬‫مبني‬ ‫حاز‬ ‫حسف‬ : ‫العمل‬.‫مفسد‬‫اطم‬ ‫ألهه‬ ‫هظسة‬ ٍ‫حس‬ ‫وعالمت‬ ً‫بع‬ ‫مجسوز‬: E. RANGKUMAN Dari segi isim yang membentuknya kalimat nominal bahasa Arab (Jumlah ismiyah) bisa dikategorikan berdasarkan jenis isim yang menjadi mubtada’nya dan yang menjadi khabarnya. Kategori isim yang menjadi mubtada’nya meliputi isim mufrad (tidak murakkab) dan isim murakkab. Isim mufrad yang menjadi mubtada meliputi mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, isim zaman dan isim makan, isim alat, dan isim jamid. Demikian juga kategori isim yang menjadi khabarnya. Mubtada’ murakkab meliputi murakkab idhafi, murakkab washfi, dan murakkab athfi. Khabar murakkab juga meliputi murakkab idhafi, murakkab washfi, dan murakkab athfi, serta murakkab isnadi. Dari segi fungsinya kalimat nominal bahasa Arab bisa berfungsi sebagai maf’ul bih, hal, khabar mubtada’, na’at, ma’thuf, dan shilah maushul. Dari segi fungsi mubtada’ dan khabarnya; mubtada’ bisa berfungsi sebagai isim kana, isim inna, dan maf’ul awwal dhanna; sedangkan khabarnya bisa berfungsi sebagai khabar kana, khabar inna, dan maf’ul tsani dzanna.
  • 28. 108 F. DAFTAR PUSTAKA 1. Al-Dahdah, Anthoni. 1987. Mu‟jam Qawaid al-Lughoh al-„Arabiyyah fi Jadawil wa Lauhat. Beirut: Maktabah Lubnan. 2. Al-Fauzan, Abdurrahman bin Ibrahim. 2002. Al-Arabiyyah Baina Yadaik, al-Kitab al-Awwal. Riyadl: Muassasah al-Waqf al-Islami. 3. Al-Gholayain, Musthofa. 1987. Jami‟ al-Durus al-„Arabiyyah. Beirut: al-Maktabah al-„Ashriyyah. 4. Al-Jarim, Ali dan Musthofa Amin. Tanpa Tahun. al-Nahwu al- Wadhih fi Qawaid al-Lughoh al-„Arabiyyah. Surabaya: al-Hidayah. 5. Al-Naqah, Ahmad Kamis dan Thu‟aimah, Rusydi Ahmad. 2003. Tharaiq al Lu Lughat al Arabiyyah li Ghairi Nathiqina biha. Al Ribath: Esesco. 6. Al-Saqa, Al-Malik, Shalih dkk. 1982. Qawaid al-lughoh al- „Arabiyyah. Riyadl: Wizarah al-Ma‟arif. 7. Musthofa dkk. 1982. Al-Wadhih fi Qawaid al-Lughoh al-„Arabiyyah. Riyadl: Wizarah al-Ma‟arif. 8. Barum, al-Sayyid Muhsin Ahmad dkk. 1981. Mabadi‟ Qawaid al- Lughoh al-„Arabiyyah. Riyadl: Wizarah al-Ma‟arif. 9. Khairani, Ahmad Shohib. 2008. Audhoh al-Manahij. Jatibening: WCM Press. 10. Khasairi, Moh. 2011. Al Mawad al Dirasiyah fi Tathbiq al Nahwi al Tsani. Malang: Misykat 11. Khasairi, Moh. 2018. Al Mawad al Ta‟limiyah fi Tathbiq al Nahwi al Awwal. Malang: Bintang Sejahtera. 12. Shaleh, al Malik; Hanafi Abdullah al Hanafi; Abdullah As Sa‟d al Madhi. 1982. Qawaid al-Lughoh al-„Arabiyyah li Shaffi al Tsani al Mutawassith. Al Mamlakah al Arabiyyah al Saudiyyah: Wizarah al- Ma‟arif. 13. Thu‟aimah, Rusydi Ahmad. 1989. Ta‟limi al Lu Lughat al Arabiyyah li Ghairi Nathiqina biha Manahijuh wa Asalibuh. Al Ribath: Esesco. 14. Syamsuddin, Ibrahim. 2000. Marja‟ al-Thullab fi Qawaid al-Nahwi. Lebanon: Dar al-Kutub al-„Ilmiyyah.