SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
BAB I
TURUNAN PARSIAL
a. Fungsi dua peubah atau lebih
Fungsi dua peubah atau lebih dapat ditulis dalam bentuk eksplisit atau implisit.
Jika fungsi dua peubah dinyatakan dalam bentuk eksplisit, maka secara umum ditulis
dalam bentuk z = F(x,y). Sebaliknya jika fungsi dituliskan dalam bentuk implisit, secara
umum ditulis dalam bentuk F(x,y,z) = 0.
Contoh:
1. z = 2x + y
2. z = ln 42
2yx 
3. z = 1 – 2
yx sinsin2
1

4. xy + xz – yz = 0
5. xy - e yx
sin = 0
6. ln
x
y
yx arctan22
 = 0
7. arc tan
x
y
- 2z = 0
Pada contoh di atas, fungsi yang ditulis dalam bentuk eksplisit adalah pada contoh
1,2, dan 3. Sedangkan contoh 4, 5, 6, dan 7 adalah fungsi yang ditulis dalam bentuk
implisit. Semua fungsi dalam bentuk eksplisit dengan mudah dapat dinyatakan dalam
bentuk implisit. Akan tetapi tidak semua bentuk implisit dapat dinyatakan dalam bentuk
eksplisit.
Untuk menggambar fungsi dua peubah dapat dengan membuat sumbu-sumbu
koordinat, yaitu sumbu x, sumbu y, dan sumbu z seperti gambar berikut:
X
Y
Z
b. Turunan Parsial Fungsi Dua dan Tiga Peubah
Misal z = F(x,y) adalah fungsi dengan variable bebas x dan y. Karena x dan y
variable bebas maka terdapat beberapa kemungkinan yaitu:
1. y dianggap tetap, sedangkan x berubah-ubah.
2. x dianggap tetap, sedangkan y berubah-ubah
3. x dan y berubah bersama-sama sekaligus.
Pada kasus 1 dan 2 diatas mengakibatkan fungsinya menjadi fungsi satu peubah,
sehingga fungsi tersebut dapat diturunkan dengan menggunakan definisi turunan pertama
yang telah dipelajari pada kalkulus diferensial.
Definisi
Misal z = F(x,y) adalah fungsi dua peubah yang terdefinisi pada interval tertentu, turunan
parsial pertama z terhadap x dan y dinotasikan dengan
x
z


dan
y
z


dan didefinisikan oleh
x
Z


=
0x
Lim
x
yxFyxxF

 ),(),(
dan
y
Z


=
0y
Lim
y
yxFyyxF

 ),(),(
Asalkan limitnya ada.
Contoh :
Tentukan turunan parsial pertama dari
a. z = 22
yx 
Jawab
x
Z


=
0x
Lim
x
yxFyxxF

 ),(),(
=
0x
Lim
x
yxyxx

 2222
)(
=
0x
Lim
x
yxyxx

 2222
)(
.
2222
2222
)(
)(
yxyxx
yxyxx


=
0x
Lim
x
yxyxx

 )()( 2222
=
0x
Lim
2222
2
)(
2
yxyxxx
xxx


=
0x
Lim
2222
)(
2
yxyxx
xx


=
22
2
2
yx
x

=
22
yx
x

y
Z


=
0y
Lim
y
yxFyyxF

 ),(),(
=
0x
Lim
y
yxyyx

 2222
)((
=
0x
Lim
y
yxyyx

 2222
)((
.
2222
2222
((
)((
yxyx
yxxyx


=
0x
Lim
x
yxyxx

 )()( 2222
=
0x
Lim
2222
2
)(
2
yxyxxx
xxx


=
0x
Lim
2222
)(
2
yxyxx
xx


=
22
2
2
yx
y

=
22
yx
y

b. z = Sin (x+y)
Jawab
x
Z


=
0x
Lim
x
yxFyxxF

 ),(),(
=
0x
Lim
x
yxyxx

 )(sin)sin(
=
0x
Lim
x
yxyxxyxyxx

 )(
2
1
sin)(
2
1
cos2
= 2
0x
Lim
x
xx
yx



2
sin)
2
cos(
=
0
2
x
Lim cos (x+y+
2
x
)
x
x
Lim
x 


2
sin
0
=
0
2
x
Lim cos (x+y+
2
x
)
2
1
.
2/
2
sin
0 x
x
Lim
x 


= 2 cos (x+y)(1)(1/2)
= cos (x+y)
y
Z


=
0x
Lim
y
yxFyyxF

 ),(),(
=
0x
Lim
y
yxyyx

 )(sin)sin(
=
0x
Lim
y
yxyyxyxyyx

 )(
2
1
sin)(
2
1
cos2
= 2
0x
Lim
x
xx
yx



2
sin)
2
cos(
=
0
2
x
Lim cos (x+y+
2
x
)
x
x
Lim
x 


2
sin
0
=
0
2
x
Lim cos (x+
2
x
)
2
1
.
2/
2
sin
0 x
x
Lim
x 


= 2 cos (x+y)(1)(1/2)
= cos (x+y)
Untuk memudahkan dalam menentukan turunan parcial dapat dilakukan dengan
menggunakan metode sederhana sebagai berikut. Andaikan z = F(x,y) maka untuk
menentukan
x
z


sama artinya dengan menurunkan variabel x dan variabel y dianggap
konstan dan selanjutnya y diturunkan. Demikian pula untuk menentukan
y
z


sama
artinya dengan menurukan variable y dan variable x dianggap konstant lalu
diturunkan.
Dengan cara yang sama, andaikan W = F(x,y,z) adalah fungsi tiga peubah yang
terdefinisi dalam selang tertentu maka turunan parsial pertama dinyatakan dengan
y
W
x
W




, , dan
z
W


yang secara berturut didefinisikan oleh:
x
zyxFzyxxF
Lim
x
W
ox 





),,(),,(
y
zyxFzyyxF
Lim
y
W
oy 





),,(),,(
z
zyxFzzyxF
Lim
z
W
oz 





),,(),,(
Asalkan limitnya ada.
Contoh:
1. Ditentukan F(x,y,z) = xyz + 2 tan 





x
y
Carilah turunan parsial pertamanya.
Dengan metode sederhana didapat
a. yz
x
zyxF


 ),,(
+
2
2
1
2
x
y







 2
x
y
= yz -
)1(
2
22
2
yx
yx

b. xz
y
zyxF


 ),,(
+
2
2
1
2
x
y







x
1
= xz -
)1(
2
2
2
yx
x

c. xy
z
zyxF


 ),,(
Untuk latihan para pembaca tentukan turunan persial fungsi-fungsi di bawah ini:
1. z = ln yx 
2. z = 36 – x2
– y2
3. z = 3 -
)sin(
1
yx 
4. z = xy2
– 2x2
+ 3y3
5. z = arc tan
x
y
6. F(x,y,z) = xy – yz + xz
7. F(x,y,z) = 3 222
zyx 
8. F(x,y,z) = sin (xy) – 2e xy
9. F(x,y,z) = arc sin 





z
xy
Selanjutnya turunan parsial fungsi dua peubah atau lebih dapat ditentukan turunan
parsial ke n, untuk n  2 turunan parsialnya dinamakan turunan parsial tingkat tinggi.
Dengan menggunakan analogi fungsi satu peubah dapat ditentukan turunan parsial
tingkat 2, 3 dan seterusnya.
Jadi andaikan z = F(x,y) maka:
Turunan parsial tingkat dua adalah dan
yx
z
y
z
x
z
,,,
2
2
2
2
2






xy
z

2
Demikian pula, jika W = F(x,y,z)
Turunan parsial tingkat dua adalah
yz
W
xz
W
xy
W
zy
W
zx
W
yx
W
z
W
y
W
x
W

















 222222
2
2
2
2
2
2
,,,,,,,,
Demikian seterusnya. Banyaknya turunan tingkat ditentukan oleh rumus m n
, dimana m
banyaknya variabel dan n menunjukkan turunan ke-n
Contoh
Tentukan 2
2
x
z


dan 2
2
y
z


dari fungsi berikut:
1. z =
yx
xy

Jawab
Dari z =
yx
xy

, diperoleh 2
)(
)1()(
yx
xyyxy
x
z





= 2
2
)( yx
y


2
)(
)1()(
yx
xyyxx
y
z





= 2
2
)( yx
x

Sehingga 












x
z
xx
z
2
2
= 









2
2
)( yx
y
x
= 4
22
)(
)1)()(2)(()(0
yx
yxyyx


= 4
32
)(
22
yx
yxy


Dan 2
2
y
z


= 







2
2
)( yx
x
y
= 4
22
)(
)1)()(2()(0
yx
yxxyx


= 4
23
)(
2
yx
yxx


2. z = 22
x
y
y
x

3. z = sin 3x cos 4y
d. Differensial Total dan Turunan Total
Misal z = F(x,y), dan fungsi tersebut dapat diturunkan terhadap variable x dan y,
maka diperoleh turuna parisal terhadap x dan turunan parsial terhadap y yang secara
berturut-turut dinotasikan dengan
x
yxF
x
z




 ),(
------------- (1) dan
y
yxF
y
z




 ),(
------------- (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh:
dx
x
yxF
dz



),(
dan dy
y
yxF
dz



),(
Jumlah diferensialnya diperoleh:
dz = dx
x
yxF

 ),(
+ dy
y
yxF

 ),(
Bentuk di atas disebut diferensial total.
Contoh.
1. Jika r = 22
yx  dengan x = panjang sisi yang pendek, y = panjang sisi yang
panjang
Differensial total
dr = dy
y
r
dx
x
r





dimana dr r , dx x , dx y
didapat
r y
y
r
x
x
r






= y
yx
y
x
yx
x



 2222
2
2
2
2
= 













 16
5
2015
20
8
5
2015
15
2222
=
16
5
25
20
8
5
25
15

=
8
1
cm
2. Suatu tempat berbentuk silinder (tabung) dengan jari-jari alasnya 15 cm dan tingginya
20 cm. Karena pemuaian, tinggi slinder bertambah 0,5 cm/det dan tingginya
berkurang 1 cm/det. Hitunglah perubahan yang terjadi terhadap volume dan luas
permukaan silinder.
Jawab.
Misal jari-jari tabung r, tinggi h dan volume I, maka
I = hr2

I = I(r,h)
Diketahui r = 15 cm, h = 20, det/5,0 cm
t
r



, det/1cm
t
h



Dengan definisi turunan total
I = I(r,h) dengan r dan h bergantung pada waktu t, maka diperoleh
dt
dh
h
I
dt
dr
r
I
dt
dI






= 2
dt
dh
r
dt
dr
rh 2
 
Turunan Parsial Fungsi Implisit
Turunan Fungsi Implisit 2 Peubah
Fungsi implisit dua peubah secara umum dinyatakan dengan F(x,y) = 0.
Contoh
1. xy + yz + xz = 0
2. exy
– sin 0





y
x
3. x2
+ y2
+ z2
– 25 = 0
Untuk menentukan turunan parsialnya dapat dilakukan dengan menggunakan kaidah
differensial total.
Karena f(x,y) = 0, maka df(x,y) = d(0)
Atau
dy
y
yxf
dx
x
yxf




 ),(),(
= 0
 0
),(),(






dx
dy
y
yxf
x
yxf

x
yxf
dx
dy
y
yxf




 ),(),(

y
yxf
x
yxf
dx
dy





),(
),(
Carilah
dx
dy
dari
b. f(x,y) = xy-ex
sin y = 0 (FUNGSI IMPLISIT 2 PEUBAH X DAN Y)
akan dicari
dx
dy
, menurut definisi turunan total
dx
dy
=
y
yxf
x
yxf





),(
),(
=
yex
yey
x
x
cos
sin



3. ln(x )22
y - arc tan 





x
y
= 0 (FUNGSI IMPLISIT 2 PEUBAH X DAN Y)
dx
dy
=
y
yxf
x
yxf





),(
),(
=
22
22
2
2
yx
xy
yx
yx





=
yx
yx
2
2


Turunan Fungsi Implisit 3 Peubah
Fungsi Implisit 3 peubah secara umum dinyatakan dalam bentuk f(x,y,z) =0
Contoh:
Contoh
1. xy + yz + xz = 0
2. exyz
– zsin 0





y
x
3. x2
+ y2
+ z2
– 25 = 0
Fungsi Implisit 4 Peubah
BU dinyatakan dengan





0),,,(
0),,,(
vuyxG
vuyxF
Atau ditulis dalam bentuk
F(x,y,u,v) = 0 dan G(x,y,u,v) = 0
dengan x,y variable berpasangan dan u,v variabel berpasangan dan F(x,y,u,v) = 0 serta
G(x,y,u,v) = 0 tidak dapat berdiri sendiri.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.
Contoh
1.






0
02
2222
2
vuyxyx
uvyx
Atau ditulis dengan x+y 2
+ 2uv = 0, x 02222
 vuyxy
2.






02
02
2
2
yxyvu
xyxvu
3.





0
03222
yxuv
yxvu
dan seterusnya.
Turunan Parsial dilakukan dengan menggunakan metode substitusi.
Dalam F(x,y,u,v) = 0 dan G(x,y,u,v)= 0, u,v variabel sejenis, x,y variabel sejenis
sehingga tidak dapat ditentukan
u
v
dan
v
u
x
y
y
x








,,, .
Sehingga turunan parsialnya adalah
y
v
u
x




, dan seterusnya.
Untuk menentukan turunan parsial 4 peubah, langkah ditempuh adalah menurunkan
fungsi terhadap peubah yang dimaksud.
Contoh:
1. Tentukan
u
x
dan
x
u




dari
x+y2
+2uv = 0 dan x2
-xy+y2
+u2
+v2
= 0 didapat
1 022 


























x
u
v
x
v
u
x
y
y
x
x
----- 1
02201 






x
u
v
x
v
u atau 122 





x
u
v
x
v
u
2x 0222 



























x
v
v
x
u
u
x
y
y
x
x
y
x
y
x
x
x
---- 2
 2x-0-y+0+2u 02 





x
v
v
x
u
atau 2u xy
x
v
v
x
u
22 





Setelah di eliminasi
x
v


didapat
)(2
)2(
22
uv
xyuv
x
u





=
)(2
)2(
22
vu
xyuv


x+y2
+2uv = 0 dan x2
-xy+y2
+u2
+v2
= 0 didapat
diturunkan terhadap
u
x


(yang tidak boleh )0


u
v
1 022 





v
u
y
y
u
x
atau
 1 v
u
y
y
u
x
22 





-----(1)
2x 0022 



















u
u
u
u
y
y
u
x
y
u
y
x
u
x
atau
u
u
y
xy
u
x
yx 2)2()2( 





 -------(2)
Berdasarkan persamaan (1) dan (2), dengan metode eliminasi diperoleh
1 v
u
y
y
u
x
22 





................................... . (2y-x)
u
u
y
xy
u
x
yx 2)2()2( 





 …………. (2y)
Didapat
 (2y-x) 1 )2(2)2(2 xyv
u
y
xyy
u
x






)2(22)2(2)2( yu
u
y
yxy
u
x
yyx 






--------------------------------------------------------------- -
[(2y-x)-(2x-y)(2y)]
u
x


= -2v(2y-x)+2u(2y)
Diperoleh
)24()2(
424
2
yxyxy
uyvxvy
u
x





=
)242(
424
2
yxyxy
uyvxvy



2. Cari turunan parsial pertama dari dan dari persamaan
, dan
1) Mencari
Persamaan 1)
….(1)
Persamaan 2)
.... (2)
dikali
dikali
Maka,
2) Mencari
Persamaan 1)
….(1)
Persamaan 2)
…(2)
dikali
dikali
Maka,
Jadi, , dan
Turunan Fungsi Implisit 6 peubah.
Bentuk Umumnya








0),,,,,(
0),,,,,(
0),,,,,(
zyxwvuH
zyxwvuG
zyxwvuF
u,v,dan w variable sejenis
x,y, dan z variable sejenis
Contoh:








333
222
zyxw
zyxv
zyxu
Atau








0
0
0
333
222
zyxw
zyxv
zyxu
Akan dicari
u
x


Dari persamaan di atas, diperoleh
1 - 0








u
z
u
y
u
x
0 – 2x
Soal-soal.
1. Carilah
x
x
dan
y
v




dari fungsi
F(x,y,u,v) = … = 0 dan F(x,y,u,v) = … = 0
2.





0...),,,(
0...),,,(
vuyxG
vuyxF
3.





0...),,,(
0...),,,(
vuyxG
vuyxF
4.





0...),,,(
0...),,,(
vuyxG
vuyxF
5.





0...),,,(
0...),,,(
vuyxG
vuyxF
6.





0...),,,(
0...),,,(
vuyxG
vuyxF
7.





0...),,,(
0...),,,(
vuyxG
vuyxF
8.





0...),,,(
0...),,,(
vuyxG
vuyxF
9.





0...),,,(
0...),,,(
vuyxG
vuyxF
10.





0...),,,(
0...),,,(
vuyxG
vuyxF

More Related Content

What's hot

Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Ipit Sabrina
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Raden Ilyas
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Dyas Arientiyya
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
agus_budiarto
 

What's hot (20)

Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 

Similar to Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih (20)

Makalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutMakalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjut
 
FUNGSI-2-VAR.pdf
FUNGSI-2-VAR.pdfFUNGSI-2-VAR.pdf
FUNGSI-2-VAR.pdf
 
Turunan Parsial
Turunan Parsial Turunan Parsial
Turunan Parsial
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Kalkulus
KalkulusKalkulus
Kalkulus
 
Turunan fungsi n_variabel_ppt_
Turunan fungsi n_variabel_ppt_Turunan fungsi n_variabel_ppt_
Turunan fungsi n_variabel_ppt_
 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
 
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
 
Optimasi bersyarat metode
Optimasi bersyarat metodeOptimasi bersyarat metode
Optimasi bersyarat metode
 
turunan
turunanturunan
turunan
 
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakFungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
 
FUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIKFUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIK
 
1.5-Integral_Lipat_.pptx
1.5-Integral_Lipat_.pptx1.5-Integral_Lipat_.pptx
1.5-Integral_Lipat_.pptx
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 
Tugas mtk-blogzamzam-rizki
Tugas mtk-blogzamzam-rizkiTugas mtk-blogzamzam-rizki
Tugas mtk-blogzamzam-rizki
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
Kalkulus2 part2 d
Kalkulus2 part2 dKalkulus2 part2 d
Kalkulus2 part2 d
 
Fungsi bessel
Fungsi besselFungsi bessel
Fungsi bessel
 
Bab 6 turunan fungsi
Bab 6 turunan fungsiBab 6 turunan fungsi
Bab 6 turunan fungsi
 

More from Mono Manullang

Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem InformasiAnalisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
Mono Manullang
 

More from Mono Manullang (20)

Komponen dan Aplikasi Multimedia
Komponen dan Aplikasi MultimediaKomponen dan Aplikasi Multimedia
Komponen dan Aplikasi Multimedia
 
Pembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpadu
Pembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpaduPembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpadu
Pembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpadu
 
Penggunann Tools pada Microsoft Computer
Penggunann Tools pada Microsoft ComputerPenggunann Tools pada Microsoft Computer
Penggunann Tools pada Microsoft Computer
 
Pengaruh perkembangan Teknologi
Pengaruh perkembangan TeknologiPengaruh perkembangan Teknologi
Pengaruh perkembangan Teknologi
 
Fonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonan
Fonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonanFonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonan
Fonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonan
 
Kalkulus Lanjutan Silabus
Kalkulus Lanjutan SilabusKalkulus Lanjutan Silabus
Kalkulus Lanjutan Silabus
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
 
Prose Belajar Mengajar Merupakan
Prose Belajar Mengajar MerupakanProse Belajar Mengajar Merupakan
Prose Belajar Mengajar Merupakan
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
 
ipa FISIKA kimia BIOLOGI
ipa FISIKA kimia BIOLOGIipa FISIKA kimia BIOLOGI
ipa FISIKA kimia BIOLOGI
 
ILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTs
ILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTsILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTs
ILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTs
 
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas BelajarIlmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
 
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem InformasiAnalisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
 
Bahasa Inggris SCaff
Bahasa Inggris SCaffBahasa Inggris SCaff
Bahasa Inggris SCaff
 
FoKus BERbahsa INGGiss
FoKus BERbahsa INGGissFoKus BERbahsa INGGiss
FoKus BERbahsa INGGiss
 
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTsBahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
 
Membuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIA
Membuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIAMembuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIA
Membuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIA
 
bERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISI
bERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISIbERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISI
bERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISI
 
Kompetisi BAHASA INdonesia
Kompetisi BAHASA INdonesiaKompetisi BAHASA INdonesia
Kompetisi BAHASA INdonesia
 
Jendela Ilmu Pengetahuan BahaSA InDONESIA
Jendela Ilmu Pengetahuan BahaSA InDONESIAJendela Ilmu Pengetahuan BahaSA InDONESIA
Jendela Ilmu Pengetahuan BahaSA InDONESIA
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 

Recently uploaded (20)

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih

  • 1. BAB I TURUNAN PARSIAL a. Fungsi dua peubah atau lebih Fungsi dua peubah atau lebih dapat ditulis dalam bentuk eksplisit atau implisit. Jika fungsi dua peubah dinyatakan dalam bentuk eksplisit, maka secara umum ditulis dalam bentuk z = F(x,y). Sebaliknya jika fungsi dituliskan dalam bentuk implisit, secara umum ditulis dalam bentuk F(x,y,z) = 0. Contoh: 1. z = 2x + y 2. z = ln 42 2yx  3. z = 1 – 2 yx sinsin2 1  4. xy + xz – yz = 0 5. xy - e yx sin = 0 6. ln x y yx arctan22  = 0 7. arc tan x y - 2z = 0 Pada contoh di atas, fungsi yang ditulis dalam bentuk eksplisit adalah pada contoh 1,2, dan 3. Sedangkan contoh 4, 5, 6, dan 7 adalah fungsi yang ditulis dalam bentuk implisit. Semua fungsi dalam bentuk eksplisit dengan mudah dapat dinyatakan dalam bentuk implisit. Akan tetapi tidak semua bentuk implisit dapat dinyatakan dalam bentuk eksplisit. Untuk menggambar fungsi dua peubah dapat dengan membuat sumbu-sumbu koordinat, yaitu sumbu x, sumbu y, dan sumbu z seperti gambar berikut: X Y Z
  • 2. b. Turunan Parsial Fungsi Dua dan Tiga Peubah Misal z = F(x,y) adalah fungsi dengan variable bebas x dan y. Karena x dan y variable bebas maka terdapat beberapa kemungkinan yaitu: 1. y dianggap tetap, sedangkan x berubah-ubah. 2. x dianggap tetap, sedangkan y berubah-ubah 3. x dan y berubah bersama-sama sekaligus. Pada kasus 1 dan 2 diatas mengakibatkan fungsinya menjadi fungsi satu peubah, sehingga fungsi tersebut dapat diturunkan dengan menggunakan definisi turunan pertama yang telah dipelajari pada kalkulus diferensial. Definisi Misal z = F(x,y) adalah fungsi dua peubah yang terdefinisi pada interval tertentu, turunan parsial pertama z terhadap x dan y dinotasikan dengan x z   dan y z   dan didefinisikan oleh x Z   = 0x Lim x yxFyxxF   ),(),( dan y Z   = 0y Lim y yxFyyxF   ),(),( Asalkan limitnya ada. Contoh : Tentukan turunan parsial pertama dari a. z = 22 yx  Jawab x Z   = 0x Lim x yxFyxxF   ),(),( = 0x Lim x yxyxx   2222 )(
  • 3. = 0x Lim x yxyxx   2222 )( . 2222 2222 )( )( yxyxx yxyxx   = 0x Lim x yxyxx   )()( 2222 = 0x Lim 2222 2 )( 2 yxyxxx xxx   = 0x Lim 2222 )( 2 yxyxx xx   = 22 2 2 yx x  = 22 yx x  y Z   = 0y Lim y yxFyyxF   ),(),( = 0x Lim y yxyyx   2222 )(( = 0x Lim y yxyyx   2222 )(( . 2222 2222 (( )(( yxyx yxxyx   = 0x Lim x yxyxx   )()( 2222 = 0x Lim 2222 2 )( 2 yxyxxx xxx   = 0x Lim 2222 )( 2 yxyxx xx  
  • 4. = 22 2 2 yx y  = 22 yx y  b. z = Sin (x+y) Jawab x Z   = 0x Lim x yxFyxxF   ),(),( = 0x Lim x yxyxx   )(sin)sin( = 0x Lim x yxyxxyxyxx   )( 2 1 sin)( 2 1 cos2 = 2 0x Lim x xx yx    2 sin) 2 cos( = 0 2 x Lim cos (x+y+ 2 x ) x x Lim x    2 sin 0 = 0 2 x Lim cos (x+y+ 2 x ) 2 1 . 2/ 2 sin 0 x x Lim x    = 2 cos (x+y)(1)(1/2) = cos (x+y) y Z   = 0x Lim y yxFyyxF   ),(),( = 0x Lim y yxyyx   )(sin)sin( = 0x Lim y yxyyxyxyyx   )( 2 1 sin)( 2 1 cos2 = 2 0x Lim x xx yx    2 sin) 2 cos(
  • 5. = 0 2 x Lim cos (x+y+ 2 x ) x x Lim x    2 sin 0 = 0 2 x Lim cos (x+ 2 x ) 2 1 . 2/ 2 sin 0 x x Lim x    = 2 cos (x+y)(1)(1/2) = cos (x+y) Untuk memudahkan dalam menentukan turunan parcial dapat dilakukan dengan menggunakan metode sederhana sebagai berikut. Andaikan z = F(x,y) maka untuk menentukan x z   sama artinya dengan menurunkan variabel x dan variabel y dianggap konstan dan selanjutnya y diturunkan. Demikian pula untuk menentukan y z   sama artinya dengan menurukan variable y dan variable x dianggap konstant lalu diturunkan. Dengan cara yang sama, andaikan W = F(x,y,z) adalah fungsi tiga peubah yang terdefinisi dalam selang tertentu maka turunan parsial pertama dinyatakan dengan y W x W     , , dan z W   yang secara berturut didefinisikan oleh: x zyxFzyxxF Lim x W ox       ),,(),,( y zyxFzyyxF Lim y W oy       ),,(),,( z zyxFzzyxF Lim z W oz       ),,(),,( Asalkan limitnya ada. Contoh: 1. Ditentukan F(x,y,z) = xyz + 2 tan       x y Carilah turunan parsial pertamanya. Dengan metode sederhana didapat
  • 6. a. yz x zyxF    ),,( + 2 2 1 2 x y         2 x y = yz - )1( 2 22 2 yx yx  b. xz y zyxF    ),,( + 2 2 1 2 x y        x 1 = xz - )1( 2 2 2 yx x  c. xy z zyxF    ),,( Untuk latihan para pembaca tentukan turunan persial fungsi-fungsi di bawah ini: 1. z = ln yx  2. z = 36 – x2 – y2 3. z = 3 - )sin( 1 yx  4. z = xy2 – 2x2 + 3y3 5. z = arc tan x y 6. F(x,y,z) = xy – yz + xz 7. F(x,y,z) = 3 222 zyx  8. F(x,y,z) = sin (xy) – 2e xy 9. F(x,y,z) = arc sin       z xy Selanjutnya turunan parsial fungsi dua peubah atau lebih dapat ditentukan turunan parsial ke n, untuk n  2 turunan parsialnya dinamakan turunan parsial tingkat tinggi.
  • 7. Dengan menggunakan analogi fungsi satu peubah dapat ditentukan turunan parsial tingkat 2, 3 dan seterusnya. Jadi andaikan z = F(x,y) maka: Turunan parsial tingkat dua adalah dan yx z y z x z ,,, 2 2 2 2 2       xy z  2 Demikian pula, jika W = F(x,y,z) Turunan parsial tingkat dua adalah yz W xz W xy W zy W zx W yx W z W y W x W                   222222 2 2 2 2 2 2 ,,,,,,,, Demikian seterusnya. Banyaknya turunan tingkat ditentukan oleh rumus m n , dimana m banyaknya variabel dan n menunjukkan turunan ke-n Contoh Tentukan 2 2 x z   dan 2 2 y z   dari fungsi berikut: 1. z = yx xy  Jawab Dari z = yx xy  , diperoleh 2 )( )1()( yx xyyxy x z      = 2 2 )( yx y   2 )( )1()( yx xyyxx y z      = 2 2 )( yx x  Sehingga              x z xx z 2 2 =           2 2 )( yx y x = 4 22 )( )1)()(2)(()(0 yx yxyyx  
  • 8. = 4 32 )( 22 yx yxy   Dan 2 2 y z   =         2 2 )( yx x y = 4 22 )( )1)()(2()(0 yx yxxyx   = 4 23 )( 2 yx yxx   2. z = 22 x y y x  3. z = sin 3x cos 4y d. Differensial Total dan Turunan Total Misal z = F(x,y), dan fungsi tersebut dapat diturunkan terhadap variable x dan y, maka diperoleh turuna parisal terhadap x dan turunan parsial terhadap y yang secara berturut-turut dinotasikan dengan x yxF x z      ),( ------------- (1) dan y yxF y z      ),( ------------- (2) Dari (1) dan (2) diperoleh: dx x yxF dz    ),( dan dy y yxF dz    ),( Jumlah diferensialnya diperoleh: dz = dx x yxF   ),( + dy y yxF   ),( Bentuk di atas disebut diferensial total. Contoh.
  • 9. 1. Jika r = 22 yx  dengan x = panjang sisi yang pendek, y = panjang sisi yang panjang Differensial total dr = dy y r dx x r      dimana dr r , dx x , dx y didapat r y y r x x r       = y yx y x yx x     2222 2 2 2 2 =                16 5 2015 20 8 5 2015 15 2222 = 16 5 25 20 8 5 25 15  = 8 1 cm 2. Suatu tempat berbentuk silinder (tabung) dengan jari-jari alasnya 15 cm dan tingginya 20 cm. Karena pemuaian, tinggi slinder bertambah 0,5 cm/det dan tingginya berkurang 1 cm/det. Hitunglah perubahan yang terjadi terhadap volume dan luas permukaan silinder. Jawab. Misal jari-jari tabung r, tinggi h dan volume I, maka I = hr2  I = I(r,h) Diketahui r = 15 cm, h = 20, det/5,0 cm t r    , det/1cm t h    Dengan definisi turunan total I = I(r,h) dengan r dan h bergantung pada waktu t, maka diperoleh dt dh h I dt dr r I dt dI      
  • 10. = 2 dt dh r dt dr rh 2   Turunan Parsial Fungsi Implisit Turunan Fungsi Implisit 2 Peubah Fungsi implisit dua peubah secara umum dinyatakan dengan F(x,y) = 0. Contoh 1. xy + yz + xz = 0 2. exy – sin 0      y x 3. x2 + y2 + z2 – 25 = 0 Untuk menentukan turunan parsialnya dapat dilakukan dengan menggunakan kaidah differensial total. Karena f(x,y) = 0, maka df(x,y) = d(0) Atau dy y yxf dx x yxf      ),(),( = 0  0 ),(),(       dx dy y yxf x yxf  x yxf dx dy y yxf      ),(),(  y yxf x yxf dx dy      ),( ),( Carilah dx dy dari b. f(x,y) = xy-ex sin y = 0 (FUNGSI IMPLISIT 2 PEUBAH X DAN Y) akan dicari dx dy , menurut definisi turunan total
  • 11. dx dy = y yxf x yxf      ),( ),( = yex yey x x cos sin    3. ln(x )22 y - arc tan       x y = 0 (FUNGSI IMPLISIT 2 PEUBAH X DAN Y) dx dy = y yxf x yxf      ),( ),( = 22 22 2 2 yx xy yx yx      = yx yx 2 2   Turunan Fungsi Implisit 3 Peubah Fungsi Implisit 3 peubah secara umum dinyatakan dalam bentuk f(x,y,z) =0 Contoh: Contoh 1. xy + yz + xz = 0 2. exyz – zsin 0      y x 3. x2 + y2 + z2 – 25 = 0 Fungsi Implisit 4 Peubah BU dinyatakan dengan      0),,,( 0),,,( vuyxG vuyxF Atau ditulis dalam bentuk F(x,y,u,v) = 0 dan G(x,y,u,v) = 0
  • 12. dengan x,y variable berpasangan dan u,v variabel berpasangan dan F(x,y,u,v) = 0 serta G(x,y,u,v) = 0 tidak dapat berdiri sendiri. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini. Contoh 1.       0 02 2222 2 vuyxyx uvyx Atau ditulis dengan x+y 2 + 2uv = 0, x 02222  vuyxy 2.       02 02 2 2 yxyvu xyxvu 3.      0 03222 yxuv yxvu dan seterusnya. Turunan Parsial dilakukan dengan menggunakan metode substitusi. Dalam F(x,y,u,v) = 0 dan G(x,y,u,v)= 0, u,v variabel sejenis, x,y variabel sejenis sehingga tidak dapat ditentukan u v dan v u x y y x         ,,, . Sehingga turunan parsialnya adalah y v u x     , dan seterusnya. Untuk menentukan turunan parsial 4 peubah, langkah ditempuh adalah menurunkan fungsi terhadap peubah yang dimaksud. Contoh: 1. Tentukan u x dan x u     dari x+y2 +2uv = 0 dan x2 -xy+y2 +u2 +v2 = 0 didapat 1 022                            x u v x v u x y y x x ----- 1 02201        x u v x v u atau 122       x u v x v u 2x 0222                             x v v x u u x y y x x y x y x x x ---- 2
  • 13.  2x-0-y+0+2u 02       x v v x u atau 2u xy x v v x u 22       Setelah di eliminasi x v   didapat )(2 )2( 22 uv xyuv x u      = )(2 )2( 22 vu xyuv   x+y2 +2uv = 0 dan x2 -xy+y2 +u2 +v2 = 0 didapat diturunkan terhadap u x   (yang tidak boleh )0   u v 1 022       v u y y u x atau  1 v u y y u x 22       -----(1) 2x 0022                     u u u u y y u x y u y x u x atau u u y xy u x yx 2)2()2(        -------(2) Berdasarkan persamaan (1) dan (2), dengan metode eliminasi diperoleh 1 v u y y u x 22       ................................... . (2y-x) u u y xy u x yx 2)2()2(        …………. (2y) Didapat  (2y-x) 1 )2(2)2(2 xyv u y xyy u x       )2(22)2(2)2( yu u y yxy u x yyx        --------------------------------------------------------------- - [(2y-x)-(2x-y)(2y)] u x   = -2v(2y-x)+2u(2y) Diperoleh
  • 14. )24()2( 424 2 yxyxy uyvxvy u x      = )242( 424 2 yxyxy uyvxvy    2. Cari turunan parsial pertama dari dan dari persamaan , dan 1) Mencari Persamaan 1) ….(1) Persamaan 2) .... (2) dikali dikali Maka,
  • 15. 2) Mencari Persamaan 1) ….(1) Persamaan 2) …(2) dikali dikali Maka,
  • 16. Jadi, , dan Turunan Fungsi Implisit 6 peubah. Bentuk Umumnya         0),,,,,( 0),,,,,( 0),,,,,( zyxwvuH zyxwvuG zyxwvuF u,v,dan w variable sejenis x,y, dan z variable sejenis Contoh:         333 222 zyxw zyxv zyxu Atau         0 0 0 333 222 zyxw zyxv zyxu
  • 17. Akan dicari u x   Dari persamaan di atas, diperoleh 1 - 0         u z u y u x 0 – 2x Soal-soal. 1. Carilah x x dan y v     dari fungsi F(x,y,u,v) = … = 0 dan F(x,y,u,v) = … = 0 2.      0...),,,( 0...),,,( vuyxG vuyxF 3.      0...),,,( 0...),,,( vuyxG vuyxF 4.      0...),,,( 0...),,,( vuyxG vuyxF 5.      0...),,,( 0...),,,( vuyxG vuyxF 6.      0...),,,( 0...),,,( vuyxG vuyxF 7.      0...),,,( 0...),,,( vuyxG vuyxF 8.      0...),,,( 0...),,,( vuyxG vuyxF 9.      0...),,,( 0...),,,( vuyxG vuyxF 10.      0...),,,( 0...),,,( vuyxG vuyxF