SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
Kerangka Kerja ‘Four Way Linking’
Untuk pertukaran informasi epidemiologi dan virulogi
antara sektor kesehatan dan kesehatan hewan
Drh Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD
Workshop “Four Way Linking” – Jakarta, 18 Desember 2014
Four-Way Linking
• Risiko kesehatan dapat
dipahami lebih baik
• Pengumpulan data dalam
sistem kesehatan dan
sistem kesehatan hewan
dapat diperkuat dan saling
terhubung
• Fasilitasi terbentuknya suatu
kerangka kerja di tingkat
nasional untuk berbagi data,
penilaian risiko dan
komunikasi risiko
Informasi
epidemiologi
kesehatan
hewan
Informasi
laboratorium
kesehatan
hewan
Informasi
epidemiologi
kesehatan
Informasi
laboratorium
kesehatan
Informasi terhubung menurut waktu dan tempat
Standar rutin terintegrasi penilaian risiko kualitatif
Konsep Four Way Linking
Data epidemiologi hewan (iSIKHNAS)
DKH
DINAS-Prov
DINAS-Kab
DINAS-KecPuskeswan
Lab B
Lab C
BBV/BV
U R C Pusat
U R C Prov
U R C Kab
BBLitvet
Pusvetma
Universitas
Industri
Pelsa
iSIKHNAS
iSIKHNAS
iSIKHNAS iSIKHNAS
Data laboratorium (Infolab, IVM Online)
DKH
DINAS-Prov
DINAS-Kab
DINAS-Kec
Lab B
Lab C
U R C Pusat
U R C Prov
U R C Kab
Universitas
Industri
Infolab
Infolab
Infolab
BBV/BV
BBPMSOH
BBLitvet
Pusvetma
IVM Online
Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terpadu
iSIKHNAS
• iSIKHNAS adalah sistem informasi waktu nyata (real-time)
terpadu di Indonesia untuk mengumpulkan, mengelola,
melaporkan, dan menggunakan data guna mendukung
kesehatan dan produksi hewan
• Sifat iSIKHNAS:
– ‘Bottom-up’ dan ‘people focus’
– multi-portal - dapat diakses lewat SMS, Web, email, pesan
instan (instant messaging), dll.
– cepat - data dikirim langsung dari lapangan ke pangkalan data
untuk pemeriksaan, analisis, dan pelaporan segera secara
otomatis
– efektif - iSIKHNAS memberikan informasi tepat, pada saat
tepat, kepada orang yang tepat, dan dalam bentuk yang sesuai
untuk memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan
bukti (evidence-based)
Fungsi iSIKHNAS?
• Menerima secara otomatis laporan penyakit (sindroma)
• Menghasilkan peta lalulintas ternak dan penelusuran ke daerah asal
• Menghasilkan grafik, laporan dan data spreadsheet sesuai interes anda
• Memonitor kegiatan staf secara akurat dan prioritas kebutuhan training
• Memperlihatkan data pemotongan ternak per hari dari semua abatoir di
Indonesia
• Memonitor efikasi program pembibitan dan inseminasi buatan
• Memonitor cakupan vaksinasi secara akurat
• Memonitor dan memperbaiki rejim pengobatan untuk kesehatan yang
lebih baik
• Melihat data secara lebih jelas untuk pola penyakit di seluruh wilayah
negara
• Mengaitkan secara otomatis data laboratorium dengan program
surveilans
• Menghubungkan secara cepat dan mudah submisi laboratorium dengan
sistem laboratorium
• Identifikasi hewan secara unik dan menyimpan rekord mengenai
pembibitannya
i-SIKHNAS
Contoh iSIKHNAS
IVM Online
• Suatu sistim baru yang
diresmikan tanggal 20 Mei 2014
• IVM Online adalah suatu sistim
jejaring laboratorium kesehatan
hewan berbasis web yang
mengelola data antigenik dan
genetik virus-virus HPAI yang
bersirkulasi di Indonesia
• Tujuan dari IVM Online:
1. Identifikasi varian virus potensial;
2. Identifikasi dan menentukan
strain virus tantang; dan
3. Memonitor efikasi dari vaksin-
vaksin yang digunakan
Fitur software IVM Online
Antigenic
Module
Genetic
Module
Isolate
Module
Reporting
Module
a. Run list;
b. Run set up;
c. Run data
entry;
d. Quality
control
summary
e. Antigenic
mapping
f. Antigenic and
genetic
comparison
a. List of
sequence;
b. Sequence
uploader;
c. Sequence
viewer
a. Result
conclusion;
b. Report of a
false result
for guarantee
data quality
IVM Online network
Isolat: 8 BBV/BV
Focal point:
BBV Wates
Sequencing partners:
BV Bukittinggi, Pusvetma, BBlitvet, BBPMSOH
Preskrin data
Full panel antigenic characterization
Focal Point:
BBV Wates
Bioinformatic
analysis of the
sequencing &
antigenic
characterization
HA gene sequencing (Fasta file)
Direktur
Kesehatan
Hewan
ANTIGENIC
SHIFT:
recommend
changing the
virus strain
TIM
MANAJEMEN
Rencana ke depan
• Memperluas bioinformatik modul dalam sistem IVM
Online sehingga mampu mendeteksi virus-virus HPAI
yang lain, seperti H7N9, H7N7, H1N1 dikaitkan
dengan data epidemiologi
• Mengembangkan suatu mekanisme terhubung antara
iSIKHNAS dengan IVM Online
• Memperluas keanggotaan IVM Online mencakup
laboratorium universitas dan sektor swasta
• Membentuk suatu Tim Monitoring Virus Influenza
(IVM) yang ditetapkan oleh Dirjen Peternakan dan
Kesehatan Hewan untuk memastikan keberlanjutan
IVM Online
• Kemenkes mengumpulkan informasi epidemiologi
Kesehatan melalui EWARS (Early Warning Alert and
Response System) dan informasi laboratorium kesehatan
melalui SILK (Sistim Informasi Laboratorium Kesehatan).
• EWARS atau Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
adalah salah satu perangkat dalam surveilans berbasis
web untuk mengetahui secara dini adanya sinyal
peringatan/ancaman penyakit menular potensial KLB
• SILK (Sistim Informasi Laboratorium Kesehatan) adalah
suatu upaya untuk menghasilkan informasi yang dapat
dimanfaatkan untuk memantau volume kegiatan, tingkat
kemmapuan, perencanaan sumberdaya serta sumber data
bagi informasi kesehatan.
EWARS dan SILK
Sistem informasi 4-Way Linking
• IVM Online• iSIKHNAS
• SILK• EWARS
Data
epidemiologi
manusia
Data virulogi
manusia
Data virulogi
hewan
Data
epidemiologi
hewan
Kerangka kerja Tim Joint Risk Assessment
Tim Joint
Risk
Assessment
(JRA)
Tim
IVM
Tim
SILK
Tim
iSIKHNAS
Tim
EWARS
▪ Untuk implementasi 4-
Way Linking perlu
dibentuk Tim Joint
Risk Assessment yang
terdiri dari unsur-
unsur:
• Kemenkes
- Tim EWARS
- Tim NISN
• Kementan
- Tim i-SIKHNAS
- Tim IVM Online
• Kemenko Kesra
- Komnas
Zoonosis
Standar Kualitatif Risk Assessment Terintegrasi
Sumber: WHO Rapid Risk Assessment of Public Health Events
Contoh data untuk Joint Risk Assessment
Variabel Kunci Indikator/Aliran data Sumber
Jumlah wabah dan
unggas terinfeksi
Jumlah wabah unggas
iSIKHNAS?
Jumlah unggas terinfeksi
Persisten/endemisitas Jumlah bulan kejadian
unggas terinfeksi dilaporkan
Infolab?
Jumlah wabah pada
unggas sektor 4
Jumlah bulan kejadian
unggas sektor 4 terinfeksi
dilaporkan
Infolab?
...................................
...................................
..............................................
..............................................
………….
Joint Risk Assessment matriks dan penetapan
aksi untuk tiap tingkatan risiko (1)
Kecenderungan
Konsekuensi
Katastrofik
(5)
Mayor (4) Moderat (3) Minor (2)
Tidak
signifikan
(1)
Hampir pasti (5) 10 9 8 7 6
Sangat mungkin (4) 9 8 7 6 5
Mungkin (3) 8 7 6 5 4
Tidak mungkin (2) 7 6 5 4 3
Jarang (1) 6 5 4 3 2
Keterangan nilai 2 - 10dapat dilihat pada slide berikut
Skor
risiko
Risiko Aksi apa yang harus dilakukan?
9-10 Ekstrim (Merah) Diperlukan aksi sesegera mungkin
7-8 Tingggi (Kuning)
Diperlukan rencana aksi , dibutuhkan
perhatian senior manajemen
5-6 Moderat (Hijau)
Diperlukan monitoring spesifik atau
prosedur, tanggung jawab manajemen
harus diuraikan
2-4 Rendah (Biru) Dikelola lewat prosedur rutin
Joint Risk Assessment matriks dan penetapan
aksi untuk tiap tingkatan risiko (2)
Tantangan mewujudkan 4 Way Linking
• Diperlukan peningkatan kapasitas veteriner untuk surveilans
• Kasus manusia dan kasus unggas positif harus diinvestigasi bersama
oleh tim Kesehatan dan Kesehatan hewan, akan tetapi kerjasama
diantara kedua sektor kadang-kadang tidak komplit
• Berbagi data antara sektor juga tidak komplit, dan tidak ada satu
lembaga atau tim yang mengkombinasikan inteligens dari semua aspek
• Kekhawatiran mengenai hak properti intelektual dan kurangnya
dukungan organisasi merupakan hambatan utama dalam berbagi data
• Analisis data epidemiologi yang lebih banyak untuk kedua sektor sangat
diperlukan. Data seringkali dikompilasi tanpa analisis dan interpretasi
• Sulit mendapatkan informasi eksposur untuk kasus manusia, pelaporan
yang terlambat pada manusia membuat tidak mungkin didapatkan
tindak lanjut pada waktu yang tepat pada tingkat penyakit terkait
dengan populasi unggas. Begitu juga sulit untuk mendapatkan informasi
eksposur pada wabah unggas dimana kasus manusia tidak dilaporkan
• Menterjemahkan keluaran surveilans ke dalam keputusan kebijakan
tidak selalu mudah untuk dilakukan
Langkah yang dipersiapkan
1. Membuat standar prosedur tetap JOINT RISK
ASSESSMENT yang disepakati Kemenkes dan Kementan
2. Merinci data apa saja yang dibutuhkan untuk setiap
HAZARD ASSESSMENT, EXPOSURE ASSESSMENT,
dan CONTEXT ASSESSMENT (salah satu referensi WHO
Rapid Risk Assessment of Public Health Events)
3. Memverifikasi apakah data yang dibutuhkan tersebut bisa
disediakan oleh sistem informasi yang ada (EWARS,
iSIKHNAS, NISN, IVM Online)
4. Menetapkan Tim JOINT RISK ASSESSMENT:
– Focal point: Komnas Zoonosis
– Anggota: Kemenkes, Kementan
5. JRA dilakukan secara: periodik, kualitatif dan terintegrasi
6. Tim JRA perlu mendapatkan pelatihan dan mentoring awal
sebelum menerbitkan hasil JRA
Faktor sukses implementasi 4 Way Linking
• Memerlukan pendekatan multidisplin (ahli epidemiologi,
virulogi, biologi molekuler, sistem informasi)
• Memerlukan ‘pooling’ informasi yang didapatkan dari
banyak peneliti di seluruh Indonesia (BBLitvet,
PuslitbangKes dlsb)
• Memerlukan keterkaitan antara meta-data dengan data
genetik
• Memerlukan kolaborasi dan perbaikan yang konstan
• Memerlukan pendekatan ‘One Health’
Sumber: Cox, N.J. (2010). Presentasi “The One Flu Approach:
Overview & Case for Sharing Viruses and Data
Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desember 2014

More Related Content

Similar to Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desember 2014

Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
NirwansahEka2
 
Kel 5 Sik.pptx
Kel 5 Sik.pptxKel 5 Sik.pptx
Kel 5 Sik.pptx
Ulizaeva
 
004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001
Pepi Umar
 
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
Tata Naipospos
 
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babiCase-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Aburame-Deo Gr
 
Information and technology in public health perspective
Information and technology in public health perspectiveInformation and technology in public health perspective
Information and technology in public health perspective
FIRSAOLIVIA2107
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilans
raysa hasdi
 
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Tata Naipospos
 

Similar to Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desember 2014 (20)

Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
 
Kel 5 Sik.pptx
Kel 5 Sik.pptxKel 5 Sik.pptx
Kel 5 Sik.pptx
 
004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001
 
Surveilans nusantara sehat 141019
Surveilans nusantara sehat  141019Surveilans nusantara sehat  141019
Surveilans nusantara sehat 141019
 
SEMINAR PROPOSAL UJIAN TESIS TA. 2023/2024
SEMINAR PROPOSAL UJIAN TESIS TA. 2023/2024SEMINAR PROPOSAL UJIAN TESIS TA. 2023/2024
SEMINAR PROPOSAL UJIAN TESIS TA. 2023/2024
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
Kebijakan Satu Data Kesehatan
Kebijakan Satu Data KesehatanKebijakan Satu Data Kesehatan
Kebijakan Satu Data Kesehatan
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
 
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
 
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babiCase-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
 
Information and technology in public health perspective
Information and technology in public health perspectiveInformation and technology in public health perspective
Information and technology in public health perspective
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilans
 
Jabar_Kebijakan Labkesmas.pptx
Jabar_Kebijakan Labkesmas.pptxJabar_Kebijakan Labkesmas.pptx
Jabar_Kebijakan Labkesmas.pptx
 
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI JEJARING RUJUKAN KEGAWATDARURA...
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI JEJARING RUJUKAN KEGAWATDARURA...PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI JEJARING RUJUKAN KEGAWATDARURA...
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI JEJARING RUJUKAN KEGAWATDARURA...
 
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
 
18. PROGRAM SURVEILANS HAIS.pdf
18. PROGRAM SURVEILANS HAIS.pdf18. PROGRAM SURVEILANS HAIS.pdf
18. PROGRAM SURVEILANS HAIS.pdf
 
pedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdf
pedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdfpedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdf
pedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdf
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
 
epidemiologi surveilance
epidemiologi surveilanceepidemiologi surveilance
epidemiologi surveilance
 
2. SISRUTE - RS ONline.pdf
2. SISRUTE - RS ONline.pdf2. SISRUTE - RS ONline.pdf
2. SISRUTE - RS ONline.pdf
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 

Recently uploaded

SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 

Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desember 2014

  • 1. Kerangka Kerja ‘Four Way Linking’ Untuk pertukaran informasi epidemiologi dan virulogi antara sektor kesehatan dan kesehatan hewan Drh Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD Workshop “Four Way Linking” – Jakarta, 18 Desember 2014
  • 2. Four-Way Linking • Risiko kesehatan dapat dipahami lebih baik • Pengumpulan data dalam sistem kesehatan dan sistem kesehatan hewan dapat diperkuat dan saling terhubung • Fasilitasi terbentuknya suatu kerangka kerja di tingkat nasional untuk berbagi data, penilaian risiko dan komunikasi risiko
  • 4. Data epidemiologi hewan (iSIKHNAS) DKH DINAS-Prov DINAS-Kab DINAS-KecPuskeswan Lab B Lab C BBV/BV U R C Pusat U R C Prov U R C Kab BBLitvet Pusvetma Universitas Industri Pelsa iSIKHNAS iSIKHNAS iSIKHNAS iSIKHNAS
  • 5. Data laboratorium (Infolab, IVM Online) DKH DINAS-Prov DINAS-Kab DINAS-Kec Lab B Lab C U R C Pusat U R C Prov U R C Kab Universitas Industri Infolab Infolab Infolab BBV/BV BBPMSOH BBLitvet Pusvetma IVM Online
  • 6. Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terpadu
  • 7. iSIKHNAS • iSIKHNAS adalah sistem informasi waktu nyata (real-time) terpadu di Indonesia untuk mengumpulkan, mengelola, melaporkan, dan menggunakan data guna mendukung kesehatan dan produksi hewan • Sifat iSIKHNAS: – ‘Bottom-up’ dan ‘people focus’ – multi-portal - dapat diakses lewat SMS, Web, email, pesan instan (instant messaging), dll. – cepat - data dikirim langsung dari lapangan ke pangkalan data untuk pemeriksaan, analisis, dan pelaporan segera secara otomatis – efektif - iSIKHNAS memberikan informasi tepat, pada saat tepat, kepada orang yang tepat, dan dalam bentuk yang sesuai untuk memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan bukti (evidence-based)
  • 8. Fungsi iSIKHNAS? • Menerima secara otomatis laporan penyakit (sindroma) • Menghasilkan peta lalulintas ternak dan penelusuran ke daerah asal • Menghasilkan grafik, laporan dan data spreadsheet sesuai interes anda • Memonitor kegiatan staf secara akurat dan prioritas kebutuhan training • Memperlihatkan data pemotongan ternak per hari dari semua abatoir di Indonesia • Memonitor efikasi program pembibitan dan inseminasi buatan • Memonitor cakupan vaksinasi secara akurat • Memonitor dan memperbaiki rejim pengobatan untuk kesehatan yang lebih baik • Melihat data secara lebih jelas untuk pola penyakit di seluruh wilayah negara • Mengaitkan secara otomatis data laboratorium dengan program surveilans • Menghubungkan secara cepat dan mudah submisi laboratorium dengan sistem laboratorium • Identifikasi hewan secara unik dan menyimpan rekord mengenai pembibitannya
  • 11. IVM Online • Suatu sistim baru yang diresmikan tanggal 20 Mei 2014 • IVM Online adalah suatu sistim jejaring laboratorium kesehatan hewan berbasis web yang mengelola data antigenik dan genetik virus-virus HPAI yang bersirkulasi di Indonesia • Tujuan dari IVM Online: 1. Identifikasi varian virus potensial; 2. Identifikasi dan menentukan strain virus tantang; dan 3. Memonitor efikasi dari vaksin- vaksin yang digunakan
  • 12. Fitur software IVM Online Antigenic Module Genetic Module Isolate Module Reporting Module a. Run list; b. Run set up; c. Run data entry; d. Quality control summary e. Antigenic mapping f. Antigenic and genetic comparison a. List of sequence; b. Sequence uploader; c. Sequence viewer a. Result conclusion; b. Report of a false result for guarantee data quality
  • 13. IVM Online network Isolat: 8 BBV/BV Focal point: BBV Wates Sequencing partners: BV Bukittinggi, Pusvetma, BBlitvet, BBPMSOH Preskrin data Full panel antigenic characterization Focal Point: BBV Wates Bioinformatic analysis of the sequencing & antigenic characterization HA gene sequencing (Fasta file) Direktur Kesehatan Hewan ANTIGENIC SHIFT: recommend changing the virus strain TIM MANAJEMEN
  • 14. Rencana ke depan • Memperluas bioinformatik modul dalam sistem IVM Online sehingga mampu mendeteksi virus-virus HPAI yang lain, seperti H7N9, H7N7, H1N1 dikaitkan dengan data epidemiologi • Mengembangkan suatu mekanisme terhubung antara iSIKHNAS dengan IVM Online • Memperluas keanggotaan IVM Online mencakup laboratorium universitas dan sektor swasta • Membentuk suatu Tim Monitoring Virus Influenza (IVM) yang ditetapkan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk memastikan keberlanjutan IVM Online
  • 15. • Kemenkes mengumpulkan informasi epidemiologi Kesehatan melalui EWARS (Early Warning Alert and Response System) dan informasi laboratorium kesehatan melalui SILK (Sistim Informasi Laboratorium Kesehatan). • EWARS atau Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon adalah salah satu perangkat dalam surveilans berbasis web untuk mengetahui secara dini adanya sinyal peringatan/ancaman penyakit menular potensial KLB • SILK (Sistim Informasi Laboratorium Kesehatan) adalah suatu upaya untuk menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan untuk memantau volume kegiatan, tingkat kemmapuan, perencanaan sumberdaya serta sumber data bagi informasi kesehatan. EWARS dan SILK
  • 16. Sistem informasi 4-Way Linking • IVM Online• iSIKHNAS • SILK• EWARS Data epidemiologi manusia Data virulogi manusia Data virulogi hewan Data epidemiologi hewan
  • 17. Kerangka kerja Tim Joint Risk Assessment Tim Joint Risk Assessment (JRA) Tim IVM Tim SILK Tim iSIKHNAS Tim EWARS ▪ Untuk implementasi 4- Way Linking perlu dibentuk Tim Joint Risk Assessment yang terdiri dari unsur- unsur: • Kemenkes - Tim EWARS - Tim NISN • Kementan - Tim i-SIKHNAS - Tim IVM Online • Kemenko Kesra - Komnas Zoonosis
  • 18. Standar Kualitatif Risk Assessment Terintegrasi Sumber: WHO Rapid Risk Assessment of Public Health Events
  • 19. Contoh data untuk Joint Risk Assessment Variabel Kunci Indikator/Aliran data Sumber Jumlah wabah dan unggas terinfeksi Jumlah wabah unggas iSIKHNAS? Jumlah unggas terinfeksi Persisten/endemisitas Jumlah bulan kejadian unggas terinfeksi dilaporkan Infolab? Jumlah wabah pada unggas sektor 4 Jumlah bulan kejadian unggas sektor 4 terinfeksi dilaporkan Infolab? ................................... ................................... .............................................. .............................................. ………….
  • 20. Joint Risk Assessment matriks dan penetapan aksi untuk tiap tingkatan risiko (1) Kecenderungan Konsekuensi Katastrofik (5) Mayor (4) Moderat (3) Minor (2) Tidak signifikan (1) Hampir pasti (5) 10 9 8 7 6 Sangat mungkin (4) 9 8 7 6 5 Mungkin (3) 8 7 6 5 4 Tidak mungkin (2) 7 6 5 4 3 Jarang (1) 6 5 4 3 2 Keterangan nilai 2 - 10dapat dilihat pada slide berikut
  • 21. Skor risiko Risiko Aksi apa yang harus dilakukan? 9-10 Ekstrim (Merah) Diperlukan aksi sesegera mungkin 7-8 Tingggi (Kuning) Diperlukan rencana aksi , dibutuhkan perhatian senior manajemen 5-6 Moderat (Hijau) Diperlukan monitoring spesifik atau prosedur, tanggung jawab manajemen harus diuraikan 2-4 Rendah (Biru) Dikelola lewat prosedur rutin Joint Risk Assessment matriks dan penetapan aksi untuk tiap tingkatan risiko (2)
  • 22. Tantangan mewujudkan 4 Way Linking • Diperlukan peningkatan kapasitas veteriner untuk surveilans • Kasus manusia dan kasus unggas positif harus diinvestigasi bersama oleh tim Kesehatan dan Kesehatan hewan, akan tetapi kerjasama diantara kedua sektor kadang-kadang tidak komplit • Berbagi data antara sektor juga tidak komplit, dan tidak ada satu lembaga atau tim yang mengkombinasikan inteligens dari semua aspek • Kekhawatiran mengenai hak properti intelektual dan kurangnya dukungan organisasi merupakan hambatan utama dalam berbagi data • Analisis data epidemiologi yang lebih banyak untuk kedua sektor sangat diperlukan. Data seringkali dikompilasi tanpa analisis dan interpretasi • Sulit mendapatkan informasi eksposur untuk kasus manusia, pelaporan yang terlambat pada manusia membuat tidak mungkin didapatkan tindak lanjut pada waktu yang tepat pada tingkat penyakit terkait dengan populasi unggas. Begitu juga sulit untuk mendapatkan informasi eksposur pada wabah unggas dimana kasus manusia tidak dilaporkan • Menterjemahkan keluaran surveilans ke dalam keputusan kebijakan tidak selalu mudah untuk dilakukan
  • 23. Langkah yang dipersiapkan 1. Membuat standar prosedur tetap JOINT RISK ASSESSMENT yang disepakati Kemenkes dan Kementan 2. Merinci data apa saja yang dibutuhkan untuk setiap HAZARD ASSESSMENT, EXPOSURE ASSESSMENT, dan CONTEXT ASSESSMENT (salah satu referensi WHO Rapid Risk Assessment of Public Health Events) 3. Memverifikasi apakah data yang dibutuhkan tersebut bisa disediakan oleh sistem informasi yang ada (EWARS, iSIKHNAS, NISN, IVM Online) 4. Menetapkan Tim JOINT RISK ASSESSMENT: – Focal point: Komnas Zoonosis – Anggota: Kemenkes, Kementan 5. JRA dilakukan secara: periodik, kualitatif dan terintegrasi 6. Tim JRA perlu mendapatkan pelatihan dan mentoring awal sebelum menerbitkan hasil JRA
  • 24. Faktor sukses implementasi 4 Way Linking • Memerlukan pendekatan multidisplin (ahli epidemiologi, virulogi, biologi molekuler, sistem informasi) • Memerlukan ‘pooling’ informasi yang didapatkan dari banyak peneliti di seluruh Indonesia (BBLitvet, PuslitbangKes dlsb) • Memerlukan keterkaitan antara meta-data dengan data genetik • Memerlukan kolaborasi dan perbaikan yang konstan • Memerlukan pendekatan ‘One Health’ Sumber: Cox, N.J. (2010). Presentasi “The One Flu Approach: Overview & Case for Sharing Viruses and Data