Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metodologi penelitian implementasi sistem penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosa penyakit pada babi.
2. Sistem ini bertujuan untuk membantu tenaga medis nondokter dalam mendiagnosa penyakit babi berdasarkan gejala-gejala yang diinputkan.
3. Metode yang digunakan adalah peng
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis KasusAburame-Deo Gr
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul "Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus"
Proposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada AyamAndy Saputra
Sistem ini menggunakan metode case based reasoning untuk mendiagnosa penyakit pada ayam berdasarkan kasus-kasus sebelumnya. Metode ini diharapkan dapat membantu masyarakat melakukan diagnosa awal penyakit ayam dan memberikan saran pengobatan.
SISTEM CASE-BASED REASONING UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA BABIAburame-Deo Gr
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan konsep untuk membangun sebuah sistem yang dapat melakukan kemampuan penalaran (reasoning) berdasarkan basis pengetahuan (basis kasus) yang dimiliki sistem. Pada penelitian ini, konsep CBR diterapkan dalam sebuah sistem yang digunakan sebagai pendukung tenaga medis nondokter dalam mendiagnosis penyakit pada babi dengan menggunakan algoritma k-Nearest Neighbor. Sistem CBR ini diuji dengan 3 (tiga) skenario dan setiap skenario diberikan 10 (sepuluh) kasus baru. Pada skenario ke-1, sistem diuji dengan memasukkan gejala pada basis kasus yang identik dengan gejala pada suatu kasus dalam basis kasus. Pada skenario ini, Sistem CBR mampu memberikan solusi yang sempurna dengan nilai kemiripan tertinggi sebesar 100%. Pada skenario ke-2, sistem diuji dengan memasukkan gejala yang tidak terdapat pada basis kasus. Pada skenario ini, Sistem CBR tidak dapat memberikan solusi dikarenakan adanya usulan gejala namun Sistem CBR dapat memberikan saran untuk merevisi kasus. Pada skenario ke-3, sistem diuji dengan memasukkan gejala pada basis kasus secara parsial. Pada skenario ini, Sistem CBR mampu memberikan solusi yang baik dengan nilai kemiripan tertinggi lebih besar dari 86% untuk beberapa kasus baru. Skenario ke-1, dan ke-3 membuktikan bahwa Sistem CBR mampu diimplementasikan untuk mendiagnosis penyakit pada babi dengan menyelesaikan masalah baru menggunakan pencarian kemiripan antara kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya dengan masalah baru.
Kata Kunci: Case-based reasoning, Tenaga medis nondokter, Penyakit pada babi
Sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan autisme pada anak dini menggunakan metode forward chaining berbasis web. Sistem ini membantu guru dan orangtua mendiagnosa gejala awal autisme dan memberikan solusi secara online.
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE MENGG...Yadih Si
1. Sistem ini merupakan pemodelan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit demam berdarah dengue menggunakan metode Dempster-Shafer berdasarkan gejala-gejala yang dialami pasien.
2. Metode Dempster-Shafer mampu mengakomodasi ketidakpastian dalam klasifikasi penyakit dan mengkombinasikan informasi dari berbagai sumber untuk menghitung kemungkinan suatu diagnosis.
3. Sistem ini diharapkan dapat
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS DENGAN MENGGUNAKA...Yadih Si
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit hepatitis dengan menggunakan metode forward chaining dan Dempster Shafer. Sistem ini dapat membantu masyarakat awam dalam mendiagnosa penyakit hepatitis secara dini."
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis KasusAburame-Deo Gr
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul "Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus"
Proposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada AyamAndy Saputra
Sistem ini menggunakan metode case based reasoning untuk mendiagnosa penyakit pada ayam berdasarkan kasus-kasus sebelumnya. Metode ini diharapkan dapat membantu masyarakat melakukan diagnosa awal penyakit ayam dan memberikan saran pengobatan.
SISTEM CASE-BASED REASONING UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA BABIAburame-Deo Gr
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan konsep untuk membangun sebuah sistem yang dapat melakukan kemampuan penalaran (reasoning) berdasarkan basis pengetahuan (basis kasus) yang dimiliki sistem. Pada penelitian ini, konsep CBR diterapkan dalam sebuah sistem yang digunakan sebagai pendukung tenaga medis nondokter dalam mendiagnosis penyakit pada babi dengan menggunakan algoritma k-Nearest Neighbor. Sistem CBR ini diuji dengan 3 (tiga) skenario dan setiap skenario diberikan 10 (sepuluh) kasus baru. Pada skenario ke-1, sistem diuji dengan memasukkan gejala pada basis kasus yang identik dengan gejala pada suatu kasus dalam basis kasus. Pada skenario ini, Sistem CBR mampu memberikan solusi yang sempurna dengan nilai kemiripan tertinggi sebesar 100%. Pada skenario ke-2, sistem diuji dengan memasukkan gejala yang tidak terdapat pada basis kasus. Pada skenario ini, Sistem CBR tidak dapat memberikan solusi dikarenakan adanya usulan gejala namun Sistem CBR dapat memberikan saran untuk merevisi kasus. Pada skenario ke-3, sistem diuji dengan memasukkan gejala pada basis kasus secara parsial. Pada skenario ini, Sistem CBR mampu memberikan solusi yang baik dengan nilai kemiripan tertinggi lebih besar dari 86% untuk beberapa kasus baru. Skenario ke-1, dan ke-3 membuktikan bahwa Sistem CBR mampu diimplementasikan untuk mendiagnosis penyakit pada babi dengan menyelesaikan masalah baru menggunakan pencarian kemiripan antara kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya dengan masalah baru.
Kata Kunci: Case-based reasoning, Tenaga medis nondokter, Penyakit pada babi
Sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan autisme pada anak dini menggunakan metode forward chaining berbasis web. Sistem ini membantu guru dan orangtua mendiagnosa gejala awal autisme dan memberikan solusi secara online.
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE MENGG...Yadih Si
1. Sistem ini merupakan pemodelan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit demam berdarah dengue menggunakan metode Dempster-Shafer berdasarkan gejala-gejala yang dialami pasien.
2. Metode Dempster-Shafer mampu mengakomodasi ketidakpastian dalam klasifikasi penyakit dan mengkombinasikan informasi dari berbagai sumber untuk menghitung kemungkinan suatu diagnosis.
3. Sistem ini diharapkan dapat
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS DENGAN MENGGUNAKA...Yadih Si
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit hepatitis dengan menggunakan metode forward chaining dan Dempster Shafer. Sistem ini dapat membantu masyarakat awam dalam mendiagnosa penyakit hepatitis secara dini."
penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babiAburame-Deo Gr
Bab pendahuluan membahas latar belakang permasalahan diagnosa penyakit pada babi di Rumah Sakit Hewan Kota Kupang yang memiliki tenaga medis terbatas. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem diagnosa penyakit pada babi berbasis penalaran kasus dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor.
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1Aburame-Deo Gr
Bab pendahuluan membahas latar belakang permasalahan diagnosa penyakit pada babi di Rumah Sakit Hewan Kota Kupang yang memiliki keterbatasan tenaga medis sehingga dibutuhkan sistem pendukung. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem aplikasi penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosa penyakit pada babi berdasarkan gejala-gejala. Sistem akan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor untuk mencocokan gej
Case-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babiAburame-Deo Gr
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul “Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus”
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1Aburame-Deo Gr
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul “Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus”
Dokumen ini membahas pengembangan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada unggas (ayam) dengan menggunakan metode Certainty Factors. Sistem pakar akan mengumpulkan gejala penyakit dari pemakai dan melakukan diagnosis dengan mempertimbangkan bobot kemungkinan setiap penyakit berdasarkan aturan-aturan yang tersimpan dalam basis pengetahuan. Sistem ini diharapkan dapat membantu peternak dalam meng
1. Aplikasi ini membangun sistem pakar untuk melakukan diagnosis awal penyakit pada sapi berbasis Android dengan menggunakan metode Certainty Factor. 2. Aplikasi ini memungkinkan peternak untuk melakukan diagnosis awal penyakit pada sapi berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan melalui pertanyaan yang ditampilkan di layar smartphone. 3. Hasil diagnosis akan menampilkan nama penyakit beserta saran penanganan awal yang dapat dilak
1. Tulisan ini membahas tentang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit epilepsi pada anak menggunakan metode Naive Bayes. Sistem ini mampu mendiagnosa penyakit epilepsi dengan tingkat akurasi 85% berdasarkan gejala-gejala yang diinputkan pengguna.
2. Pengetahuan dalam sistem dapat diperbarui oleh administrator. Sistem ini dapat membantu mendiagnosa penyakit epilepsi secara awal berdasarkan gejala-ge
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Fendy dc
Proposal ini membahas pengembangan sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut menggunakan metode backward chaining berbasis web di UPT Puskesmas Kebonagung Kabupaten Pacitan. Sistem ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang penyakit gigi dan mulut kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut.
Sistem surveilans memiliki beberapa atribut penting yang perlu dievaluasi, seperti kesederhanaan, fleksibilitas, sensitivitas, nilai prediktif positif, dan kualitas data. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem serta manfaatnya bagi penanganan masalah kesehatan."
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...roniracuda
Sistem pakar diagnosis awal kanker serviks dengan metode certainty factor dikembangkan untuk membantu mendeteksi gejala awal penyakit pada wanita. Sistem ini menggunakan basis pengetahuan yang berisi hubungan antara gejala dan penyakit beserta nilai kepastiannya. Proses diagnosis menggunakan inferensi berbasis aturan untuk menentukan kemungkinan penyakit berdasarkan gejala yang dirasakan pasien.
Surveilans merupakan pengumpulan data secara terus menerus untuk mendeteksi penyakit dan mengambil tindakan. Dokumen ini menjelaskan komponen surveilans seperti pengumpulan data, analisis, diseminasi informasi, dan umpan balik serta jenis dan desain sistem surveilans.
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kepala berbasis web dengan metode forward chaining dibuat untuk memudahkan masyarakat mendiagnosa penyakit kepala. Sistem ini mengajukan pertanyaan berdasarkan gejala dan memberikan diagnosa penyakit kepala. Implementasi sistem pakar ini mudah diakses melalui web dan mampu mendiagnosa beberapa jenis penyakit kepala.
Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...Tata Naipospos
Kerangka kerja Four Way Linking bertujuan untuk meningkatkan pertukaran informasi epidemiologi dan virulogi antara sektor kesehatan dan kesehatan hewan. Sistem informasi seperti iSIKHNAS dan IVM Online dapat mengintegrasikan data dari kedua sektor untuk memfasilitasi analisis risiko bersama dan pengambilan keputusan berbasis bukti. Namun, masih dibutuhkan kerja sama yang lebih baik antar lembaga dan standarisasi prosedur
More Related Content
Similar to Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babiAburame-Deo Gr
Bab pendahuluan membahas latar belakang permasalahan diagnosa penyakit pada babi di Rumah Sakit Hewan Kota Kupang yang memiliki tenaga medis terbatas. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem diagnosa penyakit pada babi berbasis penalaran kasus dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor.
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1Aburame-Deo Gr
Bab pendahuluan membahas latar belakang permasalahan diagnosa penyakit pada babi di Rumah Sakit Hewan Kota Kupang yang memiliki keterbatasan tenaga medis sehingga dibutuhkan sistem pendukung. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem aplikasi penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosa penyakit pada babi berdasarkan gejala-gejala. Sistem akan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor untuk mencocokan gej
Case-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babiAburame-Deo Gr
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul “Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus”
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1Aburame-Deo Gr
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul “Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus”
Dokumen ini membahas pengembangan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada unggas (ayam) dengan menggunakan metode Certainty Factors. Sistem pakar akan mengumpulkan gejala penyakit dari pemakai dan melakukan diagnosis dengan mempertimbangkan bobot kemungkinan setiap penyakit berdasarkan aturan-aturan yang tersimpan dalam basis pengetahuan. Sistem ini diharapkan dapat membantu peternak dalam meng
1. Aplikasi ini membangun sistem pakar untuk melakukan diagnosis awal penyakit pada sapi berbasis Android dengan menggunakan metode Certainty Factor. 2. Aplikasi ini memungkinkan peternak untuk melakukan diagnosis awal penyakit pada sapi berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan melalui pertanyaan yang ditampilkan di layar smartphone. 3. Hasil diagnosis akan menampilkan nama penyakit beserta saran penanganan awal yang dapat dilak
1. Tulisan ini membahas tentang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit epilepsi pada anak menggunakan metode Naive Bayes. Sistem ini mampu mendiagnosa penyakit epilepsi dengan tingkat akurasi 85% berdasarkan gejala-gejala yang diinputkan pengguna.
2. Pengetahuan dalam sistem dapat diperbarui oleh administrator. Sistem ini dapat membantu mendiagnosa penyakit epilepsi secara awal berdasarkan gejala-ge
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Fendy dc
Proposal ini membahas pengembangan sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut menggunakan metode backward chaining berbasis web di UPT Puskesmas Kebonagung Kabupaten Pacitan. Sistem ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang penyakit gigi dan mulut kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut.
Sistem surveilans memiliki beberapa atribut penting yang perlu dievaluasi, seperti kesederhanaan, fleksibilitas, sensitivitas, nilai prediktif positif, dan kualitas data. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem serta manfaatnya bagi penanganan masalah kesehatan."
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...roniracuda
Sistem pakar diagnosis awal kanker serviks dengan metode certainty factor dikembangkan untuk membantu mendeteksi gejala awal penyakit pada wanita. Sistem ini menggunakan basis pengetahuan yang berisi hubungan antara gejala dan penyakit beserta nilai kepastiannya. Proses diagnosis menggunakan inferensi berbasis aturan untuk menentukan kemungkinan penyakit berdasarkan gejala yang dirasakan pasien.
Surveilans merupakan pengumpulan data secara terus menerus untuk mendeteksi penyakit dan mengambil tindakan. Dokumen ini menjelaskan komponen surveilans seperti pengumpulan data, analisis, diseminasi informasi, dan umpan balik serta jenis dan desain sistem surveilans.
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kepala berbasis web dengan metode forward chaining dibuat untuk memudahkan masyarakat mendiagnosa penyakit kepala. Sistem ini mengajukan pertanyaan berdasarkan gejala dan memberikan diagnosa penyakit kepala. Implementasi sistem pakar ini mudah diakses melalui web dan mampu mendiagnosa beberapa jenis penyakit kepala.
Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...Tata Naipospos
Kerangka kerja Four Way Linking bertujuan untuk meningkatkan pertukaran informasi epidemiologi dan virulogi antara sektor kesehatan dan kesehatan hewan. Sistem informasi seperti iSIKHNAS dan IVM Online dapat mengintegrasikan data dari kedua sektor untuk memfasilitasi analisis risiko bersama dan pengambilan keputusan berbasis bukti. Namun, masih dibutuhkan kerja sama yang lebih baik antar lembaga dan standarisasi prosedur
Similar to Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi (20)
Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan kebutuhan
manusia akan informasi yang cepat dan akurat, maka dibuatlah sistem
komputer yang mampu melakukan hal-hal seperti yang dapat dilakukan oleh
manusia. Sistem ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan
kemajuan disemua bidang yang berguna bagi kepentingan manusia pada
umumnya. Hal inilah yang mendorong lahirnya sistem berbasis pengetahuan
(knowledge).
Sistem berbasis pengetahuan memiliki dua elemen utama yaitu basis
pengetahuan (knowledge based) dan kemampuan penalaran (reasoning). Banyak
konsep yang dapat digunakan untuk membangun sebuah basis pengetahuan
diantaranya melalui interaksi langsung pembangun pengetahuan dengan
ahli/pakar melalui wawancara dan observasi yang biasa dikenal dengan sistem
pakar (Expert System) atau melalui catatan penangan kasus yang pernah
dilakukan oleh seorang ahli yang biasa dikenal dengan penalaran berbasis kasus
(Case-Based Reasoning).
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran
berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru
dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus
sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem
2. 2
CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan,
pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan
hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan
berdasarkan pada kasus-kasus yang sama atau mirip yang telah disimpan di dalam
database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai
dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan merupakan suatu masalah
kesehatan di Indonesia pada umumnya, salah satunya pada babi dikarenakan
hampir disetiap masyarakat mempunyai peternakan babi baik di kota maupun di
desa.
Pada peternakan babi tersebut sering terjadi berbagai penyakit yang
disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga
faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya. Berbagai
penyakit pada babi tersebut memang sebaiknya didiagnosa oleh seorang pakar
yang merupakan seorang dokter hewan namun dikarenakan babi merupakan
hewan ternak yang umum dimiliki oleh masyarakat, sering kali masyarakat
mengatasi hal tersebut dengan berkonsultasi ke tenaga medis nondokter seperti
mantri hewan atau tenaga medis lainnya, dikarenakan biaya berkonsultasi ke
dokter hewan sangat mahal dan sulitnya berkonsultasi dengan dokter hewan bagi
daerah-daerah yang jauh. Disamping itu, cendrungnya keterbatasan pengetahuan
para tenaga medis nondokter sehingga memungkinkan terjadi kelalaian dalam
mendiagnosa penyakit pada ternak babi masyarakat setempat, seperti pemberian
jumlah dosis obat, perawatan dan lain sebagainya, berbeda dengan dokter hewan
3. 3
yang mempunyai wawasan yang cukup luas sehingga dapat meminimalisir
kelalaian dalam mendiagnosa penyakit pada babi.
Berdasarkan hal tersebut, dengan adanya keberadaan sistem ini diharapkan
dapat membantu tenaga medis nondokter setempat selayaknya seorang pakar.
Sistem ini akan bekerja dalam mendiagnosa penyakit pada babi berdasarkan
catatan penangan kasus yang pernah dilakukan oleh dokter hewan mengenai
gejala-gejala yang sesuai dengan penyakitnya serta solusi yang sesuai dengan
penyakit yang diderita dan diharapkan sistem ini juga bisa menjadi salah satu
alternatif untuk memberikan sebuah diagnosa penyakit beserta solusi seperti
pemberian obat-obatan atau vitamin yang perlu diberikan oleh tenaga medis
nondokter kepada pasien dengan menggunakan konsep penalaran berbasis kasus
(Case-based Reasoning). Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul
“Implementasi Case-Based Reasoning Sebagai Pendukung Tenaga Medis
Nondokter Dalam Mendiagnosa Penyakit Pada Babi”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang terjadi adalah
bagaimana membangun suatu sistem aplikasi penalaran berbasis kasus sebagai
pendukung tenaga medis nondokter untuk mendiagnosis penyakit pada babi.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian adalah:
4. 4
a. Sistem hanya digunakan untuk mendiagnosis penyakit pada babi
khususnya penyakit Agalaksia, Septichaemia Epizootica (SE), Hog
Cholera, Enteritis, Distokia, Pneumonia, Arthritis, Vulnus,
Gastroenteritis, Collibacilosis, Strepcocosis, Intoxicasi, Rhinitis,
Gastritis, dan Vaginitis.
b. Data rekam medis yang digunakan adalah data penyakit pada babi tiga
tahun terakhir (2012-2014) yang terdapat di Rumah Sakit Hewan UPT
Veteriner Kota Kupang.
c. Metode pencocokan yang digunakan yaitu algoritma K-Nearest
Neighbor.
d. Sistem tidak menggunakan jaringan dan tidak berbasis web
e. Sistem akan mendiagnosa penyakit berdasarkan gejala yang di-input-
kan.
f. Sistem akan menghasilkan keluaran (output) berupa diagnosa penyakit
dan solusi yang harus diberikan untuk mengatasi penyakit tersebut.
g. Sistem akan digunakan oleh tenaga medis nondokter.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi penalaran
berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit pada babi berdasarkan gejala-gejala
yang di-input-kan
5. 5
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yang pertama memberikan kemudahan dalam
pengobatan penyakit pada babi. Manfaat kedua, membantu tenaga medis
nondokter dalam pekerjaan melayani pasien.
1.6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memiliki fungsi untuk membantu pemilihan prosedur
penelitian, mendalami dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan,
menghindari dupilikasi penelitian dan menunjang perumusan masalah. Pencarian
dari macam penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya membedakan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya.
Beberapa judul penelitian terdahulu yang dijadikan tinjauan pustaka yaitu
sebagai berikut:
Tabel 1.1. Daftar Tinjauan Pustaka
No Judul dan Tahun
Penelitian
Penulis Hasil Penelitian
1 Implementasi Case Based
Reasoning Untuk Sistem
Diagnosis Penyakit Anjing
– 2011
Fransica O. S,
Joko Purwadi,
Rosa Delima.
Algoritma K-Nearest Neighbor
yang diterapakan pada konsep
Case-Based Reasoning mampu
melakukan pencocokan kasus yang
mirip dalam mendiagnosa penyakit
anjing.
6. 6
2 Pembangunan sistem
pakar untuk mendiagnosa
Penyakit babi berbasis web
Menggunakan metode
certainty faktor - 2013
Hartati Naibaho Penelitian ini menggunakan pakar
untuk kebutuhan pengetahuan
penyakit pada babi serta metode
inferensi certainty faktor untuk
representasi pengetahuan.
3 Implementasi Case-Based
Reasoning Untuk
Pendukung Dokter Jaga
Dalam Mendiagnosa
Penyakit Pada RSU PKU
Muhammadiyah Delanggu
– 2013
Ardian Nur
Romadhan
Sebagai pendukung dokter jaga,
sistem Case-Based Reasoning
mampu mendiagnosa penyakit
pada manusia secara umum dengan
melakukan pencocokan kasus
menggunakan metode K-Nearest
Neighbor .
4 Penalaran Berbasis Kasus
Untuk Deteksi Dini
Penyakit Leukimia – 2012
Agus Sasmito
Aribowo,
Siti Khomsah
Algoritma K-Nearest Neighbor
yang diterapakan pada konsep
Case-Based Reasoning mampu
melakukan pencocokan kasus yang
mirip dalam mendiagnosa penyakit
Leukimia pada manusia.
5 Case-Based Reasoning
System for Diagnosis of
Neuropsychiatric
Abnormality - 2014
Shabeeha
Khatoon,
Kavita Agarwal.
Konsep Case-Based Reasoning
mampu mendiagnosa penyakit
pada kelainan neuropsikiatri
menggunakan algoritma K-Nearest
7. 7
1.7. Keaslian Penelitian
Sebelum penulis membuat sistem ini, telah ada penulis lain yang membuat
sistem untuk mendiagnosa penyakit pada babi menggunakan sistem pakar, namun
sistem yang dibuat penulis dalam penelitian ini menggunakan penalaran berbasis
kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan
cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya
yang sama atau mirip dengan kasus baru dengan menggunakan algoritma K-
Nearest Neighbor .
Dengan begitu, tidak terdapat karya yang pernah diajukan atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain mengenai penelitian untuk
mendiagnosa penyakit pada babi berdasarkan penalaran berbasis kasus.
1.8. Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur,
konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan
oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin ilmu lainnya. Metodologi
penulisan dan perancangan memuat tentang sistem yang dibangun, yaitu:
Neighbor dalam pencarian kasus
yang sama atau mirip.
8. 8
a. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan tahap mempelajari laporan-laporan penelitian yang
sudah pernah dibuat dan mendalamai materi, identifikasi permasalahan dan
pemahaman teori yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian.
b. Studi Lapangan
Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui masalah yang timbul atau
dialami langsung oleh yang bersangkutan. Dalam penelitian ini diajukan
pertanyaan lisan dan usaha untuk melengkapi data-data yang akan diperoleh.
Observasi
Melakukan observasi yaitu dengan melihat secara langsung cara kerja
bagian yang terkait dengan pencatatan hasil-hasil kegiatan yang dilakukan.
c. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimana data diambil dari lokasi penelitian Rumah Sakit
Hewan UPT Veteriner Kota Kupang berupa catatan rekam medis khususnya
rekam medis pada penyakit babi.
d. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Teknik pengembangan dalam pembuatan perangkat lunak meliputi
beberapa proses diantaranya:
Analisis Data
Merupakan tahap menganalisis data-data yang telah dikumpulkan
dari lokasi penelitian. Analisis data mempunyai tahap-tahap sebagai
berikut:
9. 9
- Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap data yang
dikumpulkan.
- Pemberian simbol atau code terhadap jenis data yang dikumpulkan.
- Tabulasi atau pengalihan data yang telah diolah ke dalam table-
tabel atau form-form sesuai dengan kebutuhan untuk aplikasi
dalam implementasi program.
Implementasi program aplikasi
Bertujuan untuk melakukan implementasi metode pada program
aplikasi sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan.
Pengujian
Merupakan tahap dimana dilakukan pengujian sistem, apakah hasil
penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian dan
menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan atau belum.
Pengambilan kesimpulan, bertujuan untuk menarik kesimpulan setelah
melakukan percobaan.
1.9. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh masalah yang akan
dibahas dalam tugas akhir ini, maka sistematika penulisan dibagi dalam enam bab
sebagai berikut :
10. 10
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, keaslian penelitian,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang pokok bahasan yang menguraikan teori-teori yang
mendasari pembahasan secara detail, dapat berupa definisi-definisi yang
langsung berkaitan dengan ilmu atau masalah yang diteliti.
Bab III Analisis Dan Perancangan Sistem
Bab ini menguraikan tentang analisis terhadap permasalahan yang
terdapat pada kasus yang sedang diteliti. Meliputi analisis terhadap
masalah sistem yang sedang berjalan, anallisis hasil solusinya, analisis
kebutuhan terhadap sistem yang diusulkan, analisis kelayakan sistem
yang diusulkan. Perancangan sistem berisikan model-model
penyelesaian masalah sistem lama dengan membuat rancangan untuk
sistem baru yang diusulkan.
Bab IV Implementasi
Bab ini menjelaskan tentang implementasi atau penerapan dari sistem
Penalaran Berbasis Kasus Untuk Mendiagnosis Penyakit Pada Babi
Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor
11. 11
Bab V Hasil dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang hasil dan pembahasan dari sistem Penalaran
Berbasis Kasus Untuk Mendiagnosis Penyakit Pada Babi Menggunakan
Algoritma K-Nearest Neighbor yang telah dibuat.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
Kesimpulan memuat secara singkat dan jelas tentang hasil penelitian
yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. Kesimpulan didasarkan
atas pengujian dan analisis yang dilakukan di dalam proses penelitian.
Kesimpulan harus memiliki korelasi dengan rumusan masalah. Saran
digunakan untuk menyampaikan masalah yang dimungkinkan untuk
penelitian lebih lanjut. Saran berisi hal-hal yang diperlukan dalam
rangka pengembangan topik skripsi selanjutnya maupun perbaikan yang
harus dilakukan sesuai dengan kesimpulan yang didapatkan
Daftar Pustaka
Bab ini berisi mengenai daftar pustaka yang digunakan dalam penulisan
tugas akhir.
Lampiran
Pada bab ini berisikan data-data yang telah dikumpulkan dari lokasi
penelitian yang dijadikan sebagai lampiran.