2. • Mampu mengetahui definisi
surveilans
• Mampu mengetahui tujuan surveilans
• Mampu mengetahui metode
surveilans
• Mampu mengetahui tahapan
surveilans
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Tujuan Pembelajaran
4. • HAIs merupakan komplikasi yang paling
sering terjadi di pelayanan kesehatan
• HAIs menurut CDC: 1.7 million /th kematian
: 99.000/th
• Target Surveilance RSWS 2014
– IDO < 11,8 %
– VAP < 14,7 o/oo
– ISK < 6,1 o/oo
– IADP < 7.4 o/oo
– Flebitis < 3,5 o/oo
Per 1000 hari pemakaian alat
4
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Pendahuluan
5. • Data di Indonesia
bagaikan fenomena
gunung es
• Kegiatan surveilans
pasif
• Kegiatan surveilans
dilakukan oleh orang
yang belum
kompeten
5
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Pendahuluan
6. 6
• Tidak ada metode tunggal paling baik / tepat dalam
menyusun program
• Prinsip epidemiologik rasional perlu mendasari bentuk /
desain dari program dipahami oleh semua yang terlibat
• Diperlukan kerjasama Tim secara kolektif , lintas sektor /
unit
• Diperlukan dukungan manajemen
• Program surveilans perlu disesuai kebutuhan RS
berdasarkan karakteristik pasien, prioritas masalah, tujuan
RS sebagai organisasi
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Pendahuluan
7. Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC 7
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Septemb
er
Oktober
Novembe
r
Desembe
r
2013 7.08 4.93 5.30 4.00 13.34 5.93 9.73 9.89 6.05 6.89 4.52 2.41
2014 5.39 6.19 5.05 5.57
Standar 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
Laju
Infeksi
JUMLAH INFEKSI FLEBITIS TAHUN 2013 - 2014
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
8. • Program pencegahan dan pengendalian HAIs
• Suatu proses pengumpulan data secara
sistematis, terus menerus, analisis-
interpretasi, desiminasi dan evaluasi
• Dasar untuk perbaikan pelayanan
• Mencari “masalah” yang perlu diperbaiki
pasient safety
• Harus dilakukan dan dilakukan oleh IPCN
8
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
urveilans
S
9. • Memperoleh data dasar
• Kewaspadaan dini KLB
• Menilai standard mutu pelayanan
• Sebagai sarana mengidentifikasi
malpraktek
• Menilai keberhasilan suatu program PPI
• Meyakinkan para klinisi
• Sebagai suatu tolok ukur akreditasi
9
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
an Surveilans
7
10. 10
IPCN dan IPCLN
Siapa merencanakan dan membuat
program ?
Komite dan Tim PPI
Yang Melakukan Surveilans ?
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
12. SURVEILENS
(Masalah yang ada)
Infeksi Luka
Operasi (ILO)
Pola
mikroorganisme
Plebitis
Penggunaan
Antimikroba
Infeksi Aliran
Darah Primer (IADP)
Infeksi Saluran
Kemih (ISK)
Pneumonia/VAP
urveilans
S
14. 14
Strategi persiapan
1. Perencanaan tertulis
2. Kecermatan surveilans
3. Konsistensi metodologi
4. Sumber daya manusia / petugas
5. Sarana dan prasarana
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
15. 15
1. Perencanaan Tertulis
• Perencanaan tertulis = dasar program surveilans patokan
sumber daya digunakan secara tepat
• Perencanaan perlu mencantumkan :
– Tujuan surveilans
– Objektif yang ingin dicapai
– Isi dari proses surveilans
• Kegiatan surveilans perlu dimasukkan ke dalam proses
asesmen risiko infeksi secara komprehensif
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
16. 16
2. Kecermatan
• Kecermatan proses surveilans harus dipertahankan
sepanjang waktu
• Perubahan temuan surveilans tidak berarti kalau tingkat
kecermatan berbeda-beda
• Membandingkan angka temuan dengan angka RS lain /
literatur dapat menyesatkan kalau metode surveilans dan
intensitas kecermatan tidak sama
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
17. 17
3. Konsistensi
• Semua unsur metode surveilans harus diterapkan secara
konsisten, termasuk :
– Definisi kasus
– Definisi populasi berisiko
– Kriteria diagnosis
– Cara penghitungan angka laju / rate (infeksi / masalah)
– Contoh :
• Definisi kasus HAP ?
• Definisi risiko HAP ?
• Kultur sputum ? Radiologik ? Kultur sikat bronkial ?
• Lama hari rawat ? Lama hari tirah baring ?
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
18. 18
4. SDM
• Petugas surveilans perlu paham metodologi surveilans dgn
baik sebaiknya sudah mendapat pelatihan
• Petugas perlu paham :
– Kriteria diagnosis
– Cara mengumpulkan data secara aktif
– Menguasai kemampuan komputer dan program statistik
sederhana
– Mempunyai akses berkonsultasi dgn tenaga ahli
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
19. 19
5. Sarana/Prasarana
• Program surveilans berupa sistem
• Tersedia ruang kerja yang dilengkapi :
– Perangkat IT komputer, printer, LCD, layar, piranti lunak
(excel, spss, whonet)
– Perangkat komunikasi (telpon, fax, internet)
– Perangkat untuk rapat rutin (whiteboard, flipchart)
• Petugas administrasi :
– Petugas sekretariat
– Petugas IT : data entry / analysis, membuat presentasi
– Pembantu umum / kurir
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
20. 20
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
PLANNING
EVALUATION
DATA
COLLECTION
INTERPRETATION
Desiminasi &
COMUNICATION
ANALYSIS
1. Kaji populasi yang akan
survei
2. Tetapkan tujuan surveilans
3. Tetapkan kriteria dan
definisi operasional
1. Pengumpulan data
menggunakan form
2. Penginputan data
1. Rekapitulasi data
2. Analisis angka HAIs
Interpretasi Data HAIs
Hasil interpretasi data di
laporkan ke pimpinan, Unit
terkait
Evaluasi sistem surveilans
yang digunakan
SURVEILANS
ahapan surveilans
T
22. 22
1. Kriteria populasi
• Asesmen karakteristik pasien
– Penyakit terbanyak ?
– Tindakan invasif terbanyak ? Jenis operasi tersering ?
– Jenis pasien berpotensi memerlukan biaya tinggi ?
– Kelompok pasien berisiko tinggi terinfeksi ?
• Manfaatkan sumber data yang tersedia
– Rekam medik
– Laporan operasi
– Laporan bulanan RS
• Lakukan asesmen risiko populasi tentukan prioritas
surveilans
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
23. 23
2. Penetapan prioritas
• Outcome dari tindakan perawatan dasar penetapan
prioritas surveilans :
– Negatip : infeksi, hari rawat/LOS meningkat
– Positip : kepuasan pelanggan / pasien
• Penetapan berdasarkan :
– Fekuensi kejadian
– Morbiditas dan mortalitas
– Biaya tambahan (obat, perawatan, diagnostik)
– Peta kuman, pola antibiotik
– Hasil angket kepuasan/keluhan pelanggan
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
24. 24
3. Penggunaan definisi
• Gunakan definisi tertulis kasus mengacu pada defini baku
publikasi (CDC, WHO, NNIS)
• Gunakan definisi dan kriteria sama setiap waktu
• Bila menggunakan data lampau untuk pembanding
pastikan menggunakan definisi dan kriteria sama
• Bila definisi berubah perlu dicantumkan, karena akan ada
perubahan temuan dapat terjadi kekeliruan interpretasi
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
25. 25
4. Pengumpulan data
• Latih petugas mengenai metode pengumpulan data
• Bila mungkin tersedia ahli Epidemiologi Klinik
• Bila tidak tersedia tenaga ahli upayakan kerjasama
dengan sumber IT terdekat
• Susun formulir pengumpulan data sesuai kebutuhan objek
surveilans batasi isi spesifik sesuai kebutuhan
• Formulir berupa lembaran kertas atau data sheet
komputer
• Tersedia program komersial sebagai alternatif
• Analisis dan validasi data yg dikumpulkan secara pasif
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
29. 29
5. Penghitungan & Analisis
• Tentukan jenis rate (angka laju) yang tepat sebelum
pengumpulan data
• Presentasikan angka sehingga mudah dipahami
• Bila angka numerator atau denominator terlalu kecil
walaupun hasil terlihat bermakna , belum tentu berguna
untuk tindakan intervensi
• Lakukan perhitungan secara statistik untuk memastikan
perbedaan bermakna atau tidak
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
30. 30
• Ukuran Outcome / Hasil jadi :
– Angka laju IDO / SSI rate per pasien operasi
– Angka laju VAP / VAP rate per 1000 hari pakai alat
• Ukuran proses :
– Angka cakupan imunisasi
– Angka ketepatan pemberian antibiotik profilaksis
– Angka kepatuhan terhadap ‘bundles’
– Angka ketepatan indikasi pemakaian kateter urin
Jenis ukuran
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
31. 31
6. Stratifikasi risiko
• Hasil pembandingan lebih tepat sifat subjek sama
• Tindakan intervensi lebih tepat sasaran
• Gunakan metode stratifikasi yang divalidasi oleh badan
diakui NNIS Indeks risiko ( skor ASA + jenis operasi + waktu
T)
• Tidak semua dapat dilakukan stratifikasi risiko
• Pastikan populasi setiap strata cukup untuk analisis statistik
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
32. 32
7. Interpretasi
• Bandingkan dengan angka yang ada sebelumnya apakah
ada kenaikkan atau penurunan yang cukup tajam
• Interpretasi harus dapat menerangkan penyebab peningkatan
atau penurunan yang terjadi
• Bandingkan menurut jenis infeksi, ruang perawatan atau
patogen penyebab
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
33. 33
8. Pelaporan
• Tatacara pelaporan perlu direncanakan sejak awal
• Laporkan sebagai stimulasi melakukan intervensi perbaikan
• Lakukan secara sistematik, terus menerus, tepat waktu
• Susun laporan mudah, enak dibaca, informatif
• Pastikan interpretasi dilakukan oleh ahlinya
• Hati-hati bila ingin membandingkan dengan angka eksternal :
– Metode, Definisi, Stratifikasi sama
– Kecermatan sebanding
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
34. 34
9.Monitoring/Evaluasi
• Surveilans sebagai program perlu monitor - evaluasi
periodik
• Asesmen kualitatif :
– % ase ketepatan data
– % ase ketepatan diagnosis
– % ase kelengkapan data
• Asesmen kuantitatif perkembangan angka laju infeksi /
besaran masalah :
– Perbaikan ? Tetap ?
• Setelah tindakan perbaikan / intervensi angka menetap
atau turun ? bila tidak ada perubahan pertimbangkan
beralih ke objek surveilans lain
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
36. Pada bulan Maret 2014 jumlah pasien terpasang
ventilasi mekanik 5 orang, total hari pemakaian
ventilator 20 hari. Jumlah pasien VAP 2 orang,
maka insiden rate VAP?
36
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Pada bulan Mei 2014, jumlah pasien yang dilakukan
operasi appendiktomy 40 orang, total hari rawat 200
hari. Jumlah pasien yang terindikasi IDO 3 orang,
maka insiden rate IDO?
𝐼𝑅 =
2
20
× 1000 = 100 ‰
𝐼𝑅 =
3
40
× 100 = 7,5 %
ontoh
C
39. Sistim Pelaporan
Laporan Lisan
Kelemahan : Kemungkinan yang dilaporkan
hanyalah hal-hal yang baik-baik saja dan bersifat
subyektif.
Keuntungan : Hasil dari kegiatan/intervensi yang
telah dilakukan dan data yang telah terkumpul
dapat segera ditindaklanjuti dalam waktu yang
lebih cepat.
Laporan Tertulis
Kelemahan : memakan waktu dan biaya yang
lebih.
Keuntungan : bisa lebih bersifat Objektif dan lebih
terperinci serta pelaporan dapat bersifat positif
40. Gambaran laporan Menjawab :
Isi laporan akan menjawab apa yang telah
dilaksanakan ? (WHAT)
Di mana Hasil laporan tersebut
dilaksanakan ? (WHERE)
Laporan berisikan waktu kejadian atau
masalah tersebut didapatkan ? (WHEN)
Menjelaskan sumber kejadian dan siapa
yang menyampaikan laporan? (WHO)
41. Isi laporan
Apakah Laporan tersebut itu benar-benar
merupakan hasil surveilans aktif .
Hasil digambarkan sebagai Incidence Rate
nya.
Perbandingan hasil penghitungan dengan
standard/Angka Nasional (Depkes), WHO,
CDC
Hal-hal lain yang sangat penting untuk
dikemukakan dari hasil survei yang
ditemukan.
42. Klasifikasi laporan
Berdasarkan tujuan (Perencanaan, Pengendalian
Operasional)
Berdasarkan jangka waktu (jangka panjang,jangka
pendek)
Berdasarkan cakupan
Berdasarkan kemunculan
(periodik,KLB,permintaan)
Berdasarkan fungsi organisasi (Internal, Eksternal
RS)
Berdasarkan format laporan (Monitor, Grafik,
Cetak)
Berdasarkan kepadatan (rencana pengujian,
43. Sistem Pelaporan
Diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sistem
pelaporan horizontal dan sistem pelaporan
vertikal.
Sistem pelaporan horizontal: menghasilkan
informasi untuk perencanaan dan pengendalian
dalam fungsi-fungsi operasional yang terkait di
organisasi
Sistem pelaporan vertikal: membentuk arus ke
bawah dan ke atas untuk informasi yang penting
bagi perencanaan dan pengendalian
44. Pengolahan data
Waktu à kapan? à buat grafiknya!
Periode penyakit
Saat paparan
Sumber: common source / propagated source
Tempat à distribusi geografis à buat peta!
Tempat tinggal (RT, RW, desa, kec), tempat kerja,
sekolah
Angka serangan (Attack Rate / AR)
Orang (kasus) à buat grafiknya!
AR menurut umur, sex,
AR tertinggi & terendah pada klp umur, sex
45. SISTIM PELAPORAN PPI
JUDUL LAPORAN
PENDAHULUAN/LATAR BELAKANG
PELAKSANAAN KEGIATAN
HASIL KEGIATAN DATA HASIL SURVEILAN
(ISK,IADP, VAP, IDO)
ANALISA
RENCANA TINDAK LANJUT
KESIMPULAN DAN SARAN
46. Laporan Penanggulangan KLB
Pendahuluan
Latar Belakang
Uraian tentang yang dilakukan dalam
investigasi/penyelidkan (Bahan dan cara)
Hasil Penyelidikan
Analisa Data dan Kesimpulan
Tindakan penanggulangan yang sudah diambil
Dampak penting yang mungkin timbul
Saran / Rekomendasi
47. LAPORAN ANALISIS HASIL SURVEILANS
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT
TAHUN 2014
PENDAHULUAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
HASIL KEGIATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
KESIMPULAN
SARAN
48. LAPORAN ANALISIS HASIL AUDIT HAND HYGIENE
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT
TAHUN 2014
PENDAHULUAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
HASIL KEGIATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
KESIMPULAN
SARAN
49. • Pelaksanaan surveilans merupakan
kegiatan yang penting dan luas dalam
program PPI
• Pelaksanaan surveilans dilaksanakan oleh
individu yang profesional
• Metode observasi langsung merupakan
Golden Standard
• Pelaksanaan surveilans meliputi
perencanaan,pengumpulan
data,analisa,interpretasi,komunikasi dan
evaluasi
49
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Kesimpulan
50. 50
Penutup
• Surveilans yang baik merupakan sistem
monitoring, evaluasi dan pelaporan proses
dan hasil jadi (outcome) penting
• “ You can not manage … what you can not
measure .. “
• “ Good surveillance does not necessarily
ensure the right decisions … but it reduces
the chance of wrong ones . . “
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Kesimpulan