SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
POKOK BAHASAN 2 :
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
POKOK MATERI
1. Konsep Dasar Surveilans Epidemiologi
2. Desain surveilans epidemiologi masalah kesehatan tertentu
3. Analisa Data Surveilans Epidemiologi
4. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi
a. Surveilans penyakit potensial KLB dan new Emerging Diseases
b. Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
c. Surveilans Berbasis Masyarakat (Community Based Surveillance).
d. Penentuan kebutuhan sumberdaya dalam kesiap-siagaan terhadap kemungkinan KLB
penyakit tertentu
5. Evaluasi Sistem Surveilans
URAIAN MATERI
1. Konsep Dasar Surveilans Epidemiologi
A. Pengertian Surveilans Epidemiologi.
Menurut WHO, surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan,
analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta
penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat
mengambil tindakan.
Selanjutnya dikembangkan suatu definisi surveilans epidemiologi yang
lebih mengedepankan analisis atau kajian epidemiologi serta pemanfaatan
informasi epidemiologi, tanpa melupakan pentingnya kegiatan
pengumpulan dan pengolahan data
Jadi surveilans Epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan
terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara
program kesehatan
B. Tujuan penyelenggaraan Surveilans
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan bertujuan untuk:
1) Penyediaan informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan
faktor risikonya serta masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan;
2) Merumuskan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan
dan evaluasi program pengendalian penyakit serta program peningkatan
derajat kesehatan masyarakat, baik pada upaya pemberantasan
penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan,
perilaku kesehatan dan program kesehatan lainnya.
3) penyelenggaraan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya
KLB/Wabah dan dampaknya;
4) Penyelenggaraan investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah; dan
5) Sebagai dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para pihak
yang berkepentingan sesuai dengan pertimbangan kesehatan.
6) Merencanakan studi epidemiologi, penelitian dan pengembangan
program.
Kegiatan surveilans epidemiologi dapat diarahkan pada tujuan-tujuan yang
lebih khusus, antara lain :
1) Menentukan kelompok atau golongan populasi yang mempunyai resiko
terbesar untuk terserang penyakit, baik berdasarkan umur, jenis
kelamin, bangsa, pekerjaan, dan lain-lain.
2) Menentukan jenis dari agent (penyebab) penyakit dan karakteristiknya.
3) Menentukan reservoir dari infeksi.
4) Memastikan keadaan-keadaan yang menyebabkan bisa
berlangsungnya transmisi penyakit.
5) Mencatat kejadian penyakit secara keseluruhan.
6) Memastikan sifat dasar dari wabah tersebut, sumber dan cara
penularannya, distribusinya, dsb.
Berdasarkan bentuk penyelenggaraan, Surveilans Kesehatan terdiri
atas:
1) Surveilans berbasis indikator;
Surveilans berbasis indikator dilakukan untuk memperoleh gambaran
penyakit, Faktor Risiko dan masalah kesehatan dan/atau masalah yang
berdampak terhadap kesehatan yang menjadi indikator program dengan
menggunakansumber data yang terstruktur.
Surveilans berbasis indikator dilakukan untuk memperoleh gambaran
penyakit, faktor risiko dan masalah kesehatan dan/atau masalah yang
berdampak terhadap kesehatan yang menjadi indikator program dengan
menggunakan sumber data yang terstruktur sebagai contoh:
penyelenggaraan surveilans AFP, CBMS, Surveilans Gizi dll.
a. Laporan Mingguan
Laporan mingguan yang digunakan adalah Sistem kewaspadaan Dini
dan Respon (SKDR) atau dalam aplikasi yang biasa digunakan adalah
Early Warning Alert and Respon System (EWARS). EWARS merupakan
laporan mingguan berbasis web.
b. Laporan Bulanan
Laporan bulanan yang rutin adalah laporan surveilns terpadu penyakit
(STP). Surveilans Terpadu Penyakit adalah pelaksanaan surveilans
epidemiologi penyakit menular dan surveilans epidemiologi penyakit
tidak menular dengan metode pelaksanaan surveilans epidemiologi rutin
terpadu beberapa penyakit yang bersumber data Puskesmas, Rumah
Sakit, Laboratorium dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
2) Surveilans berbasis kejadian.
Surveilans berbasis kejadian dilakukan untuk mendapatkan dan
memberikan informasi secara cepat tentang penyakit, Faktor Risiko, dan
masalah kesehatan dengan menggunakan sumber data selain data yang
terstruktur. Pelaksanaan Surveilans Kesehatan tersebut dapat diperkuat
dengan uji laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.
C. Tahapan kegiatan Surveilans
Seperti dalam dalam definisi surveilans tersebut diatas,tahapan meliputi
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara aktif dan pasif
Pengumpulan data secara aktif dilakukan dengan cara mendapatkan
data secara langsung dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat
atau sumber data lainnya, melalui kegiatan Penyelidikan Epidemiologi,
surveilans aktif puskesmas/rumah sakit, survei khusus, dan kegiatan
lainnya.
Pengumpulan data secara pasif dilakukan dengan cara menerima data
dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber data
lainnya, dalam bentuk rekam medis, buku register pasien, laporan data
kesakitan/kematian, laporan kegiatan, laporan masyarakat .
b. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan cara perekaman data, validasi,
pengkodean, alih bentuk (transform) dan pengelompokan berdasarkan
tempat, waktu, dan orang.
pengolahan data, dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif. Pendekatan pengolahan data secara kuantitatif dengan
menyorot masalah serta upaya pemecahannya, yang sebagian
menggunakan metode pengukuran. Pendekatan kuantitatif ini dengan
tabulasi, yakni tabulasi sederhana, tabulasi frekuensi sampai dengan
tabulasi silang yang berisi hubungan dari beberapa variabel (multi-
variable).
Pendekatan kualitatif merupakan metode pengolahan data yang
menghasilkan deskriptif analitis, berupa informasi secara tertulis atau
lisan, dan perilaku yang nyata.
c. Analisis data
Analisis data dilakukan dengan deskriptif dan Analitik.
Analisa deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis serangkaian data yang tanpa
menghubungkan rangkaian data lain sebagai faktor risiko. Analisis
deskriptif lebih memberikan informasi kecenderungan dan penyebaran
penyakit, masalah kesehatan, kondisi lingkungan atau karakteristik
populasi tertentu.
Analisis Analitik
Analisis Analitik yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel
terikat (dependent variable) dengan variabel bebas (independent
variable). Dalam melihat hubungan antar variabel tersebut metode
statistik dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu analisis bivariate dan
multivariate.
d. Penyajian data /Penyebarluasan Informasi
Diseminasi) dilakukan dengan cara:
a. menyampaikan informasi kepada unit yang membutuhkan untuk
dilaksanakan tindak lanjut
b. menyampaikan informasi kepada Pengelola Program sebagai sumber
data/laporan surveilans sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan;
c. memberikan umpan balik kepada sumber data dalam rangka
perbaikan kualitas data.
2. Desain surveilans epidemiologi masalah kesehatan tertentu
Dalam mengembangkan kebutuhan sistem surveilans adalah melakukan
identifikasi kebutuhan tujuan kesehatan yang jelas, terutama dalam
penanggulangan masalah kesehatan masyarakat, seperti angka kesakitan dan
kematian
Untuk kepentingan epidemiologi, maka kegiatan Surveilans epidemiologi dapat
dikembangkan untuk penyakit atau masalah kesehatan tertentu untuk
a. Menentukan kelompok atau populasi yang paling berisiko terserang penyakit
tertentu berdasarkan wilayah,umur jenis kelamin, ras, pekerjaan.
b. Menentukan agent penyebab penyakit tertentu dan karakteristiknya.
c. Menentukan reservoir kuman.
d. Memastikan keadaan –keadaan yg dapat menyebabkan terjadinya transmisi
penyakit tertentu tersebut.
e. Mencatat kejadian penyakit
f. Memastikan sifa dasar dari wabah, sumber dan cara penularannya serta
penyebarannya menurut wilayah atau kelompok 2 populasi dsb.
Untuk menyelenggarakan kegiatan surveilans epidemiologi diperlukan
komponen-komponen penting yang meliputi hal-hal sbb:
1) Menetapkan tujuan surveilans yang jelas dan terukur terutama
keterkaitannya dengan upaya intervensi program atau penelitian.
2) Menetapkan mekanisme Surveilans epidemiologi dalam mencapai tujuan-
tujuan
3) Mengembangkan definisi kasus
4) Menentukan sumber data, alat pengumpul data dan mekanisme pelaporan,
melaksanakan analisa dan presentasi data surveilans, mengembangkan
mekanisme umpan balik dan penyebaran informasi dilakukan secara
sistematis.
5) Pembagian tugas surveilans,adanya tim teknis, peraturan-peraturan,
pedoman, dana operasional, sarana tehnologi dan komunikasi.
6) Mengidentifikasi jejaring surveilans Epidemiologi
7) Menetapkan indikator kinerja.
3. Analisa Data Surveilans Epidemiologi
Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat gambaran atau mendeskripsikan
nilai-nilai suatu variabel data. Misalnya distribusi frekuensi (absolut, proporsi)
nilai tengah (mean, median, modus) dan nilai sebaranya (standard eror).
Terdapat 3 (tiga) variabel epidemiologi yang lazim dianalisis yaitu variable
orang, waktu dan tempat. Variabel orang meliputi: umur, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan, dll. Untuk variable waktu meliputi: hari, minggu, bulan,
tahun, musim, dll. Sedangkan variable tempat seperti: di desa/dukuh,
kelurahan ,kecamatan,dsb
g. Analisis bivariate
Yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan tingkat keeratan
hubungan atau hubungan sebab akibat antara dua variabel tanpa
memperhitungkan pengaruh faktor lain diluar variabel tersebut. Biasanya
analisis statistik dilakukan dengan cara tabulasi silang. Ukuran statistik
yang digunakan unutk melihat hubungan dimaksud biasanya digambarkan
dalam nilai koefisien korelasi ( r ), X2, Odd Ratio, Relatif Risk dsb.
h. Analisis multivariate
Yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan sebab akibat antara
dua variabel dengan memperhitungkan pengaruh faktor lain diluar variabel
tersebut baik sebagai variabel counfounding ataupun sebagai variabel
Interaksi. Ukuran statistik dalam analisis ini digunakan untuk melihat kaitan
antara suatu akibat (dependent variable) dengan banyak faktor yang
mempengaruhi (independent variable).
Disamping itu teknik analisis multivariate juga digunakan untuk membuat
model hubungan satu variabel dengan banyak variabel secara bersamaan
dalam bentuk formula (persamaan) yang juga dapat digunakan untuk
proyeksi.
4. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi
Surveilans penyakit potensial KLB dan new Emerging Diseases.
Penyakit potensial KLB
Penyakit-penyakit yang berpotensi KLB/wabah adalah : DHF, Campak, Rabies,
Tetanus Neonatorum, Kolera, Pertusis, Difteri, Poliomyelitis, Malaria, Frambosia,
Influenza (termasuk Avian Influenza H5N1 dan Flu Baru H1N1), Anthrax, Hepatitis,
Typhus abdominalis, Meningitis, Keracunan, Encephalitis, Tetanus, Dan penyakit
lainnya yang ditentukan kemudian
Surveilans penyakit yang berpotensi KLB/wabah merupakan kegiatan
pengamatan dan pemantauan secara terus menerus terhadap penyakit-
penyakit berpotensi KLB/wabah
New Emerging Desease
Yang dimaksud dengan New Emerging Desease adalah penyaki-penyakit menular
yang baru muncul yang sebelumnya belum pernah ada misalnya H5N1 (Avian
Influenza/ Flu Burung), SARS, H1N1 atau COVID19 yang saat ini menjadi pandemi
di beberapa negara dan benua termasuk di Indonesia.
Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Penyakit –penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) terutama yang
berpotensi KLB adalah : 1) Difteri, 2) Pertusis (Batuk Rejan),3) Campak (Measles),
4) Tetanus Neonatorium, 5) Poliomyelitis
Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi merupakan kegiatan
pengamatan dan pemantauan secara terus menerus terhadap penyakit-
penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Surveilans Berbasis Masyarakat (Community Based Surveillance).
Surveilans berbasis masyarakat merupakan kegiatan pengamatan dan
pemantauan secara terus menerus terhadap penyakit atau masalah
kesehatan masyarakat serta faktor risikonya yang dilakukan masyarakat
dibantu petugas kesehatan yang membina desa tersebut. Informasi yang di
dapatkan dari hasil surveilans tersebut menjadi pertimbangan untuk upaya-
upaya pencegahan dan penanggulangan oleh masyarakat itu sendiri.
Dalam prakteknya masyarakat akan melakukan pengamatan dan
pemantauan dari suatu penyakit dan faktor risikonya ,selanjutnya
melaporkan dalam waktu singkat kepada kepala desa/lurah dan petugas
kesehatan.Masyarakat juga diajarkan dan diberikan kewenangan secara
mandiri untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan suatu
penyakit atau masalah kesehatan secara sederhana,
Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan di optimalkan dengan
pemberdayaan masyarakat dan kemandirian baik secara individu ,keluarga
maupun masyarakat umum ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan diri,
keluarga ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya.
Langkah langkah pelaksanaan surveilans berbasis Masyarakat
Secara umum langkah penting yang harus dilaksanakan adalah :
Persiapan
1) Persiapan Internal
Persiapan Internal meliputi seluruh sumber daya termasuk petugas
kesehatan yang terlatih , pedoman/petunjuk teknis, sarana dan
prasarana pendukung dan biaya pelaksanaan.
2) Persiapan eksternal
Persiapan eksternal ditujukan terutama pada tokoh masyarakat agar
mereka tahu,mau dan mampu mendukung kegiatan Surveilans
berbasis masyarakat . Dilakukan juga pendekatan pada para tokoh
masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
3) Survei Mawas Diri (SMD) atau Survei Telaah Diri (STD)
Survei mawas Diri bertujuan agar masyarakat dengan bimbingan
petugas kesehatan terlatih, mampu mengidentifikasi penyakit dan
masalah kesehatan atau ancaman penyakit atau masalah kesehatan
yang ada di desa tersebut. Informasi yang di dapat dari hasil SMD
merupakan bahan untuk memilih jenis Surveilans penyakit dan faktor
risikonya yang di selenggarakan di desa tersebut.
4) Pembentukan Kelompok Kerja Surveilans Tingkat Desa
Anggota Kelompok kerja Surveilans Tingkat Desa berasal dari kader
Posyandu,Jurupemantau Jentik (Jumantik) desa, Karang Taruna,PKK
Desa,Pramuka,Kelompok Pengajian,Kelompok peminat kesenian,Club
Senam,dll. Kelompok ini tidak harus dibentuk baru,tapi
mendayagunakan kelompok yang sudah ada.
5) Membuat Perencanaan Surveilans .
Membuat perencanaan kegiatan Surveilans, meliputi :
a) Rencana pelatihan kelompok kerja Surveilans oleh petugas
kesehatan.
b) Menentukan jenis surveilans penyakit dan faktor risiko yang
dipantau.
c) Memetakan lokasi pengamatan dan pemantauan.
d) Menetapkan frekwensi dan waktu pemantauan
e) Pembagian tugas/penetapan penanggung jawab kegiatan
pemantauan/pengamatan
f) Rencana sosialisasi kepada warga masyarakat.
Pelaksanaan.
Pelaksanaan Surveilans di tingkat Desa
a) Pelaksanaan Surveilans oleh Kelompok Kerja Surveilans
DesaSurveilans di tingkat Desa dilaksanakan oleh kelompok kerja
surveilans tingkat kerja dengan melakukan pemantauan dan
pengamatan sesuai penyakit /ancaman penyakit dan faktor risikonya
yang sudah di identifikasi sebelumnya.
b) Hasil pengamatan/pemantauan di laporkan sesuai frekwensi yang
disepakati (harian,mingguan,bulanan ) atau setiap saat pada
petugas kesehatan di Poskesdes, sbb:
(1) Nama
(2) Alamat tempat tinggal
(3) Umur
(4) Jenis Kelamin
(5) Tanda dan gejala kesakitan yang dialami penderita.
(6) Kondisi Lingkungan tempat tinggal penderita dll, atau informasi
tentang faktor risiko suatu penyakit.
Bila ditemukan faktor risiko atau kondisi lingkungan yang
kurang sehat, maka dilakukan tindkan perbaikan oleh
masyarakat , bila ditemukan kondisi diluar dari biasanya,
misalnya ditemukan jumlah kasus penderita meningkat, faktor
risiko yang memburuk, diharapkan masyarakat melapor
kepada petugas kesehatan , untuk bersama-sama mengatasi
masalah tersebut.
Pelaksanaan Surveilans oleh Petugas Surveilans Poskesdes
Kegiatan Surveilans yang dilakukan oleh petugas kesehatan di
Poskesdes adalah:
a) Memperoleh data penyakit dan faktor risikonya berdasarkan data yang
ada di Puskesmas, untuk melakukan pemetaan di di desa tersebut.
b) Melakukan pengumpulan data penyakit dari hasil kunjungan pasien
dan laporan masyarakat.
c) Membuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dengan
menggunakan data laporan W2 (data mingguan penyakit). PWS dibuat
untuk jenis penyakit Potensial KLB seperti DBD, Campak, Diare,
Malaria, dll serta jenis penyakit lain yang sering terjadi dan potensial
terjadi di masyarakat desa setempat.
d) PWS merupakan bagian dari sistem kewaspadaan dini KLB yang
dilaksanakan oleh Poskesdes. Melalui PWS akan terlihat
kecenderungan peningkatan suatu penyakit.
Contoh PWS Penyakit Diare dari data mingguan :
Sumber : Modul Dasar-dasar Surveilans Pjj PAEL 2014
(7)Membuat peta penyebaran penyakit yang digabungkan
dengan faktor resikonya melalui peta ini akan diketahui
lokasi penyebaran suatu penyakit dan ancaman terjadinya
6
7 7
4
6
8 8
10
16
17
20
15
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Kasus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Minggu
Distribusi Penderita Diare di Desa Jambu Hilir
Kec. Kandangan Kab.HSS Minggu 1 s/d 12 Tahun 2006
penyakit yang dapat menjadi focus area intervensi serta
penghilangan faktor resiko sehingga kemungkinan KLB
tidak terjadi.
Sumber : Modul Dasar-dasar Surveilans Pjj PAEL 2014
(8) Menyampaikan laporan data penyakit secara berkala ke
Puskesmas (mingguan/bulanan).
(9) Memberikan informasi/rekomendasi secara berkala
kepada kepala desa tentang situasi penyakit
desa./kesehatan warga desa atau pada saat pertemuan
musyawarah masyarakat desa untuk mendapatkan solusi
permasalah terhadap upaya-upaya pencegahan penyakit.
(10) Memberikan respon cepat terhadap adanya KLB atau
ancaman akan terjadinya KLB.
(11) Bersama masyarakat secara berkala dan terjadwal
melakukan upaya-upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit.
(12) Bersama tim TGC KLB Puskesmas melakukan
penyelidikan epidemiologi bila terjadi ada KLB/dugaan
KLB.
c) Pelaksanaan Surveilans di tingkat Puskesmas
Kasus diare yang dihunbungkan denganCakupan SAB & Jamban
di Desa A
Posyandu
POSKESDES
Ks diare
Ks diare
Ks diare
Kegiatan surveilans di tingkat Puskesmas dilaksanakan oleh
petugas surveilans Puskesmas dengan serangkaian kegiatan
berupa pengumpulan data,pengolahan data,analisis dan
intepretasi data penyakit yang dikumpulkan dari setiap desa
siaga. Petugas surveilans puskesmas diharuskan untuk :
(1) Membangun sistem kewaspadaan dini penyakit,
diantaranya melakukan Pemantauan Wilayah Setempat
dengan menggunakan data W2 (laporan mingguan).
Melalui PWS ini diharapkan akan terlihat bagaimana
perkembangan kasus penyakit setiap saat.
(2) Membuat peta daerah rawan penyakit. Melalui peta ini
akan terlihat daerah-daerah yang mempunyai risiko
terhadap muncul dan berkembangnya suatu penyakit.
Sehingga secara tajam intervensi program diarahkan ke
lokasi-lokasi berisiko.
(3) Membangun kerjasama dengan program dan sektor
terkait untuk memecahkan kan permasalah penyakit di
wilayahnya.
(4) Bersama Tim Gerak Cepat (TGC) KLB Puskesmas,
melakukan respon cepat jika terdapat laporan adanya
KLB/ancaman KLB penyakit di wilayahnya.
(5) Melakukan pembinaan/asistensi teknis kegiatan
surveilans secara berkala kepada petugas di Poskesdes.
(6) Melaporkan kegiatan surveilans ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota secara berkala (mingguan/ bulanan/
tahunan).
d) Pelaksanaan Surveilans di tingkat Kabupaten/Kota
Pelaksana surveilans di tingkat Kabupaten dilakukan oleh
petugas surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Tugas
dan tanggung jawab petugas surveilans di tingkat
kabupaten/kota sesuai dengan pelaksanaan pengelolaan
surveilans di tingkat kabupaten /kota
Indikator Keberhasilan Surveilans Berbasis Masyarakat
Indikator keberhasilan dinilai dari Input,Proses dan Output sbb :
a. Input : ketersediaan SDM,Sarana & Prasarana yang di butuhkan.
b. Proses :adanya laporan masalah kesehatan,pemetaan kasus dan
faktor resiko serta penanganan masalah tsb dgn respon cepat
c. Output :Tidak terjadinya KLB Penyakit dan Respon cepat masalah
kesehatan
Sumber : Modul Dasar-dasar Surveilans Pjj PAEL 2014
Penentuan kebutuhan sumberdaya dalam kesiap-siagaan
terhadap kemungkinan KLB penyakit tertentu
Dalam rangka kesiapsiagaan terhadap kemungkinan adanya KLB penyakit tertentu
atau masalah kesehatan, diperlukan adanya rencana kontinjensi untuk menghadapi
penyakit dan faktor risiko kesehatan yang berpotensi KLB atau Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat (KKM). Rencana kontijensi tersebut dapat diaktifkan ketika
ancaman yang berpotensi KLB atau KKM tersebut terjadi. Penyusunan rencana
kontijensi tersebut atas dasar koordinasi dan kesepakatan bersama antara seluruh
pihak terkait. Diperlukan beberapa hal meliputi Norma ,Standar, Prosedur,
Kriteria(NSPK), Kebijakan strategi,Tim Gerak Cepat (TGC), Sarana prasarana dan
logistik, serta pembiayaan.
Secara umum penentuan kebutuhan tersebut meliputi hal-hal sbb:
a) Sumber Daya Manusia (SDM)
1) Membentuk atau mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC)
2) Peningkatan kapasitas SDM di berbagai level terutama di garda terdepan
(frontline) dengan melakukan pelatihan,table top exercise dan simulasi
kejadian KLB tertentu
3) Meningkatkan kemampuan jejaring kerjasama lintas program dan lintas
sektor dengan semua unit kerja terkait.
b) Sarana Prasarana
Sarana prasarana yang di persiapkan tergantung pada potensi ancaman
penyakit dan faktor risiko kesehatan yang berpotensi KLB atau Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat (KKM) yang akan terjadi.
Sebagai contoh pada kejadian pandemi COVID19, maka sarana dan prasarana
yang perlu di persiapkan harus mendukung penyelenggaraan respon medis, dan
laboratorium, serta respon komponen lain , penyediian sumber daya ini
dilakukan di tetapkan meliputi hal-hal sbb:
1. Penyiapan kebutuhan logistik
Dalam menyusun perencanaan kebutuhan logistik ,diberikan beberapa
informasi terkait hal-hal sbb:
a. Skenario kejadian pandemi,jumlah korban dan permasalahan kesehatan
yang akan muncul.
b. Ketersediaan logistik (termasuk bantuan-bantuan yang sudah di terima).
c. Sumber Daya Manusia yang dapat di mobilisasi untuk percepatan
penanganan COVID19.
d. Ketersediaan Fasyankes dan ketersediaan tempat tidur di RS,RS darurat
dan tempat isolasi terpadu.
e. Kapasitas pemeriksaan Laboratorium.
f. Pembuangan dan pemusnahan limbah medis serta pengelolaan
lingkungan sekitar fasyankes
g. Kondisi gudang penyimpanan
h. Fasilitas infrastruktur kesehatan dan non kesehatan yang dapat
mendukung pelayanan kesehatan.
i. Skenario pelaksanaan pelayanan kesehatan esensial yg tetap harus
berjalan(protokol kesehatan, alih fungsi ruangan, serta sarana
pencegahan penularan COVID19 dari petugas kesehatan kepada pasien
yang datang maupun sebaliknya.
Dengan di perolehnya informasi-informasi untuk penyiapan logistik maka ,
untuk antisipasi kejadian KLB lain pola ini dapat dijadikan pembelajaran
(lesson learned) dalam penyiapan dan penentuan logistiknya. Pada tahap
selanjutnya diperlukan juga informasi-informasi terkait
2. Pemenuhan kebutuhan logistik
3. Penyimpanan kebutuhan logistik
4. Distribusi kebutuhan logistik
Masing-masing tahapan ini membutuhkan informasi yang detail pada kejadian
pandemi yang tengah berlangsung.
5. Evaluasi Sistem Surveilans
Evaluasi kinerja Surveilans Epidemiologi di lihat dalam 2 bagian, yaitu:
1. Evaluasi sistem surveilans (penyelenggaraan surveilans)
Pada evaluasi sistem surveilans lebih di tekankan pada atribut sistem
surveilans , kelengkapan data surveilans dan ketepatan laporan data
surveilans.
Indikator kinerja surveilans sebagaimana dimaksud diatas meliputi:
a. kelengkapan laporan;
b. ketepatan laporan; dan
c. indikator kinerja surveilans lainnya yang ditetapkan pada masing-
masing program
2. Evaluasi data atau Analisis surveilans
Dalam melakukan analisis surveilans, di tingkat Puskesmas , merupakan
analisis sederhana atau analisis deskriptif ,yang mencakup
Waktu,Tempat dan Orang (WTO)

More Related Content

What's hot

Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasProsedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasWiandhariEsaBBPKCilo
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansraysa hasdi
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiWiandhariEsaBBPKCilo
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiAfina Permatasari
 
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN yesintabella
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1HMRojali
 
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahModul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahmreyrasa
 
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis arum prasetyaning
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbNurul Atika
 

What's hot (20)

Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasProsedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
 
Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1
 
Risk Assesment
Risk AssesmentRisk Assesment
Risk Assesment
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
 
Pokok bahasan 5 pelaporan klb
Pokok bahasan 5 pelaporan klbPokok bahasan 5 pelaporan klb
Pokok bahasan 5 pelaporan klb
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilans
 
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLBSistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
 
Strategi promkes
Strategi promkesStrategi promkes
Strategi promkes
 
Mpi.3 pokok bahasan 1
Mpi.3 pokok bahasan 1Mpi.3 pokok bahasan 1
Mpi.3 pokok bahasan 1
 
Komunikasi risiko
Komunikasi risikoKomunikasi risiko
Komunikasi risiko
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
Modul inti 2
Modul inti 2Modul inti 2
Modul inti 2
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahModul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
 
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 

Similar to Pokok bahasan 2

Surveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.pptSurveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.pptPuputEdiyarsari
 
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptx
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptxDESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptx
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptxs2kesmasukb01
 
Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology ucuancayur
 
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.pptPertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.pptayumievalencia
 
Surveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologiSurveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologiraysa hasdi
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptssuserfaa3c91
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakataderianofrianti
 
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxNirwansahEka2
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAuliaDwiJuanita
 
Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananIrene Rangin
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthAnggita Dewi
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Qarin Erni
 
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptxILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptxPrapnySyamjaya
 
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptx
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptxPPT KELOMPOK BELUM JADI.pptx
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptxzak011
 
Information and technology in public health perspective
Information and technology in public health perspectiveInformation and technology in public health perspective
Information and technology in public health perspectiveFIRSAOLIVIA2107
 

Similar to Pokok bahasan 2 (20)

Surveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.pptSurveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.ppt
 
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptx
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptxDESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptx
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptx
 
Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology
 
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.pptPertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.ppt
 
Surveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologiSurveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologi
 
surveilans.ppt
surveilans.pptsurveilans.ppt
surveilans.ppt
 
surveilans.ppt
surveilans.pptsurveilans.ppt
surveilans.ppt
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.ppt
 
epidemiologi surveilance
epidemiologi surveilanceepidemiologi surveilance
epidemiologi surveilance
 
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan KebidananSurveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
 
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
 
Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidanan
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1
 
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptxILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
 
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptx
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptxPPT KELOMPOK BELUM JADI.pptx
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptx
 
Information and technology in public health perspective
Information and technology in public health perspectiveInformation and technology in public health perspective
Information and technology in public health perspective
 

More from WiandhariEsaBBPKCilo

Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021WiandhariEsaBBPKCilo
 
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANModul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANWiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1WiandhariEsaBBPKCilo
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanWiandhariEsaBBPKCilo
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...WiandhariEsaBBPKCilo
 

More from WiandhariEsaBBPKCilo (20)

Modul ljj mpi 7 4 april 21 (1)
Modul ljj mpi 7  4 april 21 (1)Modul ljj mpi 7  4 april 21 (1)
Modul ljj mpi 7 4 april 21 (1)
 
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
 
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
 
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
 
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
 
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
 
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGMModul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
 
Modul mpi 3 Etika Profesi TGM
Modul mpi 3 Etika Profesi TGMModul mpi 3 Etika Profesi TGM
Modul mpi 3 Etika Profesi TGM
 
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
 
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
 
Modul mpi 1
Modul mpi 1Modul mpi 1
Modul mpi 1
 
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANModul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
 
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
 
Mi 10 angka kredit
Mi 10 angka kreditMi 10 angka kredit
Mi 10 angka kredit
 
Mi 8 KTI
Mi 8 KTIMi 8 KTI
Mi 8 KTI
 
Mi 9 ka dan laporan
Mi 9 ka dan laporanMi 9 ka dan laporan
Mi 9 ka dan laporan
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
 
Mi 7 sertifikasi
Mi 7 sertifikasiMi 7 sertifikasi
Mi 7 sertifikasi
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Pokok bahasan 2

  • 1. POKOK BAHASAN 2 : SURVEILANS EPIDEMIOLOGI POKOK MATERI 1. Konsep Dasar Surveilans Epidemiologi 2. Desain surveilans epidemiologi masalah kesehatan tertentu 3. Analisa Data Surveilans Epidemiologi 4. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi a. Surveilans penyakit potensial KLB dan new Emerging Diseases b. Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi c. Surveilans Berbasis Masyarakat (Community Based Surveillance). d. Penentuan kebutuhan sumberdaya dalam kesiap-siagaan terhadap kemungkinan KLB penyakit tertentu 5. Evaluasi Sistem Surveilans URAIAN MATERI 1. Konsep Dasar Surveilans Epidemiologi A. Pengertian Surveilans Epidemiologi. Menurut WHO, surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Selanjutnya dikembangkan suatu definisi surveilans epidemiologi yang lebih mengedepankan analisis atau kajian epidemiologi serta pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan pentingnya kegiatan pengumpulan dan pengolahan data Jadi surveilans Epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan
  • 2. B. Tujuan penyelenggaraan Surveilans Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan bertujuan untuk: 1) Penyediaan informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya serta masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan; 2) Merumuskan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi program pengendalian penyakit serta program peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik pada upaya pemberantasan penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan dan program kesehatan lainnya. 3) penyelenggaraan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB/Wabah dan dampaknya; 4) Penyelenggaraan investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah; dan 5) Sebagai dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para pihak yang berkepentingan sesuai dengan pertimbangan kesehatan. 6) Merencanakan studi epidemiologi, penelitian dan pengembangan program. Kegiatan surveilans epidemiologi dapat diarahkan pada tujuan-tujuan yang lebih khusus, antara lain : 1) Menentukan kelompok atau golongan populasi yang mempunyai resiko terbesar untuk terserang penyakit, baik berdasarkan umur, jenis kelamin, bangsa, pekerjaan, dan lain-lain. 2) Menentukan jenis dari agent (penyebab) penyakit dan karakteristiknya. 3) Menentukan reservoir dari infeksi. 4) Memastikan keadaan-keadaan yang menyebabkan bisa berlangsungnya transmisi penyakit. 5) Mencatat kejadian penyakit secara keseluruhan. 6) Memastikan sifat dasar dari wabah tersebut, sumber dan cara penularannya, distribusinya, dsb.
  • 3. Berdasarkan bentuk penyelenggaraan, Surveilans Kesehatan terdiri atas: 1) Surveilans berbasis indikator; Surveilans berbasis indikator dilakukan untuk memperoleh gambaran penyakit, Faktor Risiko dan masalah kesehatan dan/atau masalah yang berdampak terhadap kesehatan yang menjadi indikator program dengan menggunakansumber data yang terstruktur. Surveilans berbasis indikator dilakukan untuk memperoleh gambaran penyakit, faktor risiko dan masalah kesehatan dan/atau masalah yang berdampak terhadap kesehatan yang menjadi indikator program dengan menggunakan sumber data yang terstruktur sebagai contoh: penyelenggaraan surveilans AFP, CBMS, Surveilans Gizi dll. a. Laporan Mingguan Laporan mingguan yang digunakan adalah Sistem kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) atau dalam aplikasi yang biasa digunakan adalah Early Warning Alert and Respon System (EWARS). EWARS merupakan laporan mingguan berbasis web. b. Laporan Bulanan Laporan bulanan yang rutin adalah laporan surveilns terpadu penyakit (STP). Surveilans Terpadu Penyakit adalah pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular dan surveilans epidemiologi penyakit tidak menular dengan metode pelaksanaan surveilans epidemiologi rutin terpadu beberapa penyakit yang bersumber data Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota. 2) Surveilans berbasis kejadian. Surveilans berbasis kejadian dilakukan untuk mendapatkan dan memberikan informasi secara cepat tentang penyakit, Faktor Risiko, dan masalah kesehatan dengan menggunakan sumber data selain data yang terstruktur. Pelaksanaan Surveilans Kesehatan tersebut dapat diperkuat dengan uji laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.
  • 4. C. Tahapan kegiatan Surveilans Seperti dalam dalam definisi surveilans tersebut diatas,tahapan meliputi a. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan cara aktif dan pasif Pengumpulan data secara aktif dilakukan dengan cara mendapatkan data secara langsung dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya, melalui kegiatan Penyelidikan Epidemiologi, surveilans aktif puskesmas/rumah sakit, survei khusus, dan kegiatan lainnya. Pengumpulan data secara pasif dilakukan dengan cara menerima data dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya, dalam bentuk rekam medis, buku register pasien, laporan data kesakitan/kematian, laporan kegiatan, laporan masyarakat . b. Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan cara perekaman data, validasi, pengkodean, alih bentuk (transform) dan pengelompokan berdasarkan tempat, waktu, dan orang. pengolahan data, dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan pengolahan data secara kuantitatif dengan menyorot masalah serta upaya pemecahannya, yang sebagian menggunakan metode pengukuran. Pendekatan kuantitatif ini dengan tabulasi, yakni tabulasi sederhana, tabulasi frekuensi sampai dengan tabulasi silang yang berisi hubungan dari beberapa variabel (multi- variable). Pendekatan kualitatif merupakan metode pengolahan data yang menghasilkan deskriptif analitis, berupa informasi secara tertulis atau lisan, dan perilaku yang nyata. c. Analisis data Analisis data dilakukan dengan deskriptif dan Analitik.
  • 5. Analisa deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis serangkaian data yang tanpa menghubungkan rangkaian data lain sebagai faktor risiko. Analisis deskriptif lebih memberikan informasi kecenderungan dan penyebaran penyakit, masalah kesehatan, kondisi lingkungan atau karakteristik populasi tertentu. Analisis Analitik Analisis Analitik yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel terikat (dependent variable) dengan variabel bebas (independent variable). Dalam melihat hubungan antar variabel tersebut metode statistik dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu analisis bivariate dan multivariate. d. Penyajian data /Penyebarluasan Informasi Diseminasi) dilakukan dengan cara: a. menyampaikan informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dilaksanakan tindak lanjut b. menyampaikan informasi kepada Pengelola Program sebagai sumber data/laporan surveilans sesuai ketentuan peraturan perundangundangan; c. memberikan umpan balik kepada sumber data dalam rangka perbaikan kualitas data. 2. Desain surveilans epidemiologi masalah kesehatan tertentu Dalam mengembangkan kebutuhan sistem surveilans adalah melakukan identifikasi kebutuhan tujuan kesehatan yang jelas, terutama dalam penanggulangan masalah kesehatan masyarakat, seperti angka kesakitan dan kematian Untuk kepentingan epidemiologi, maka kegiatan Surveilans epidemiologi dapat dikembangkan untuk penyakit atau masalah kesehatan tertentu untuk
  • 6. a. Menentukan kelompok atau populasi yang paling berisiko terserang penyakit tertentu berdasarkan wilayah,umur jenis kelamin, ras, pekerjaan. b. Menentukan agent penyebab penyakit tertentu dan karakteristiknya. c. Menentukan reservoir kuman. d. Memastikan keadaan –keadaan yg dapat menyebabkan terjadinya transmisi penyakit tertentu tersebut. e. Mencatat kejadian penyakit f. Memastikan sifa dasar dari wabah, sumber dan cara penularannya serta penyebarannya menurut wilayah atau kelompok 2 populasi dsb. Untuk menyelenggarakan kegiatan surveilans epidemiologi diperlukan komponen-komponen penting yang meliputi hal-hal sbb: 1) Menetapkan tujuan surveilans yang jelas dan terukur terutama keterkaitannya dengan upaya intervensi program atau penelitian. 2) Menetapkan mekanisme Surveilans epidemiologi dalam mencapai tujuan- tujuan 3) Mengembangkan definisi kasus 4) Menentukan sumber data, alat pengumpul data dan mekanisme pelaporan, melaksanakan analisa dan presentasi data surveilans, mengembangkan mekanisme umpan balik dan penyebaran informasi dilakukan secara sistematis. 5) Pembagian tugas surveilans,adanya tim teknis, peraturan-peraturan, pedoman, dana operasional, sarana tehnologi dan komunikasi. 6) Mengidentifikasi jejaring surveilans Epidemiologi 7) Menetapkan indikator kinerja. 3. Analisa Data Surveilans Epidemiologi Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat gambaran atau mendeskripsikan nilai-nilai suatu variabel data. Misalnya distribusi frekuensi (absolut, proporsi) nilai tengah (mean, median, modus) dan nilai sebaranya (standard eror). Terdapat 3 (tiga) variabel epidemiologi yang lazim dianalisis yaitu variable orang, waktu dan tempat. Variabel orang meliputi: umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dll. Untuk variable waktu meliputi: hari, minggu, bulan,
  • 7. tahun, musim, dll. Sedangkan variable tempat seperti: di desa/dukuh, kelurahan ,kecamatan,dsb g. Analisis bivariate Yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan tingkat keeratan hubungan atau hubungan sebab akibat antara dua variabel tanpa memperhitungkan pengaruh faktor lain diluar variabel tersebut. Biasanya analisis statistik dilakukan dengan cara tabulasi silang. Ukuran statistik yang digunakan unutk melihat hubungan dimaksud biasanya digambarkan dalam nilai koefisien korelasi ( r ), X2, Odd Ratio, Relatif Risk dsb. h. Analisis multivariate Yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan sebab akibat antara dua variabel dengan memperhitungkan pengaruh faktor lain diluar variabel tersebut baik sebagai variabel counfounding ataupun sebagai variabel Interaksi. Ukuran statistik dalam analisis ini digunakan untuk melihat kaitan antara suatu akibat (dependent variable) dengan banyak faktor yang mempengaruhi (independent variable). Disamping itu teknik analisis multivariate juga digunakan untuk membuat model hubungan satu variabel dengan banyak variabel secara bersamaan dalam bentuk formula (persamaan) yang juga dapat digunakan untuk proyeksi. 4. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Surveilans penyakit potensial KLB dan new Emerging Diseases. Penyakit potensial KLB Penyakit-penyakit yang berpotensi KLB/wabah adalah : DHF, Campak, Rabies, Tetanus Neonatorum, Kolera, Pertusis, Difteri, Poliomyelitis, Malaria, Frambosia, Influenza (termasuk Avian Influenza H5N1 dan Flu Baru H1N1), Anthrax, Hepatitis, Typhus abdominalis, Meningitis, Keracunan, Encephalitis, Tetanus, Dan penyakit lainnya yang ditentukan kemudian
  • 8. Surveilans penyakit yang berpotensi KLB/wabah merupakan kegiatan pengamatan dan pemantauan secara terus menerus terhadap penyakit- penyakit berpotensi KLB/wabah New Emerging Desease Yang dimaksud dengan New Emerging Desease adalah penyaki-penyakit menular yang baru muncul yang sebelumnya belum pernah ada misalnya H5N1 (Avian Influenza/ Flu Burung), SARS, H1N1 atau COVID19 yang saat ini menjadi pandemi di beberapa negara dan benua termasuk di Indonesia. Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit –penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) terutama yang berpotensi KLB adalah : 1) Difteri, 2) Pertusis (Batuk Rejan),3) Campak (Measles), 4) Tetanus Neonatorium, 5) Poliomyelitis Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi merupakan kegiatan pengamatan dan pemantauan secara terus menerus terhadap penyakit- penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Surveilans Berbasis Masyarakat (Community Based Surveillance). Surveilans berbasis masyarakat merupakan kegiatan pengamatan dan pemantauan secara terus menerus terhadap penyakit atau masalah kesehatan masyarakat serta faktor risikonya yang dilakukan masyarakat dibantu petugas kesehatan yang membina desa tersebut. Informasi yang di dapatkan dari hasil surveilans tersebut menjadi pertimbangan untuk upaya- upaya pencegahan dan penanggulangan oleh masyarakat itu sendiri. Dalam prakteknya masyarakat akan melakukan pengamatan dan pemantauan dari suatu penyakit dan faktor risikonya ,selanjutnya melaporkan dalam waktu singkat kepada kepala desa/lurah dan petugas kesehatan.Masyarakat juga diajarkan dan diberikan kewenangan secara mandiri untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan suatu penyakit atau masalah kesehatan secara sederhana, Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan di optimalkan dengan pemberdayaan masyarakat dan kemandirian baik secara individu ,keluarga
  • 9. maupun masyarakat umum ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya. Langkah langkah pelaksanaan surveilans berbasis Masyarakat Secara umum langkah penting yang harus dilaksanakan adalah : Persiapan 1) Persiapan Internal Persiapan Internal meliputi seluruh sumber daya termasuk petugas kesehatan yang terlatih , pedoman/petunjuk teknis, sarana dan prasarana pendukung dan biaya pelaksanaan. 2) Persiapan eksternal Persiapan eksternal ditujukan terutama pada tokoh masyarakat agar mereka tahu,mau dan mampu mendukung kegiatan Surveilans berbasis masyarakat . Dilakukan juga pendekatan pada para tokoh masyarakat yang ada di wilayah tersebut. 3) Survei Mawas Diri (SMD) atau Survei Telaah Diri (STD) Survei mawas Diri bertujuan agar masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan terlatih, mampu mengidentifikasi penyakit dan masalah kesehatan atau ancaman penyakit atau masalah kesehatan yang ada di desa tersebut. Informasi yang di dapat dari hasil SMD merupakan bahan untuk memilih jenis Surveilans penyakit dan faktor risikonya yang di selenggarakan di desa tersebut. 4) Pembentukan Kelompok Kerja Surveilans Tingkat Desa Anggota Kelompok kerja Surveilans Tingkat Desa berasal dari kader Posyandu,Jurupemantau Jentik (Jumantik) desa, Karang Taruna,PKK Desa,Pramuka,Kelompok Pengajian,Kelompok peminat kesenian,Club Senam,dll. Kelompok ini tidak harus dibentuk baru,tapi mendayagunakan kelompok yang sudah ada. 5) Membuat Perencanaan Surveilans . Membuat perencanaan kegiatan Surveilans, meliputi :
  • 10. a) Rencana pelatihan kelompok kerja Surveilans oleh petugas kesehatan. b) Menentukan jenis surveilans penyakit dan faktor risiko yang dipantau. c) Memetakan lokasi pengamatan dan pemantauan. d) Menetapkan frekwensi dan waktu pemantauan e) Pembagian tugas/penetapan penanggung jawab kegiatan pemantauan/pengamatan f) Rencana sosialisasi kepada warga masyarakat. Pelaksanaan. Pelaksanaan Surveilans di tingkat Desa a) Pelaksanaan Surveilans oleh Kelompok Kerja Surveilans DesaSurveilans di tingkat Desa dilaksanakan oleh kelompok kerja surveilans tingkat kerja dengan melakukan pemantauan dan pengamatan sesuai penyakit /ancaman penyakit dan faktor risikonya yang sudah di identifikasi sebelumnya. b) Hasil pengamatan/pemantauan di laporkan sesuai frekwensi yang disepakati (harian,mingguan,bulanan ) atau setiap saat pada petugas kesehatan di Poskesdes, sbb: (1) Nama (2) Alamat tempat tinggal (3) Umur (4) Jenis Kelamin (5) Tanda dan gejala kesakitan yang dialami penderita. (6) Kondisi Lingkungan tempat tinggal penderita dll, atau informasi tentang faktor risiko suatu penyakit. Bila ditemukan faktor risiko atau kondisi lingkungan yang kurang sehat, maka dilakukan tindkan perbaikan oleh masyarakat , bila ditemukan kondisi diluar dari biasanya, misalnya ditemukan jumlah kasus penderita meningkat, faktor risiko yang memburuk, diharapkan masyarakat melapor
  • 11. kepada petugas kesehatan , untuk bersama-sama mengatasi masalah tersebut. Pelaksanaan Surveilans oleh Petugas Surveilans Poskesdes Kegiatan Surveilans yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Poskesdes adalah: a) Memperoleh data penyakit dan faktor risikonya berdasarkan data yang ada di Puskesmas, untuk melakukan pemetaan di di desa tersebut. b) Melakukan pengumpulan data penyakit dari hasil kunjungan pasien dan laporan masyarakat. c) Membuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dengan menggunakan data laporan W2 (data mingguan penyakit). PWS dibuat untuk jenis penyakit Potensial KLB seperti DBD, Campak, Diare, Malaria, dll serta jenis penyakit lain yang sering terjadi dan potensial terjadi di masyarakat desa setempat. d) PWS merupakan bagian dari sistem kewaspadaan dini KLB yang dilaksanakan oleh Poskesdes. Melalui PWS akan terlihat kecenderungan peningkatan suatu penyakit. Contoh PWS Penyakit Diare dari data mingguan : Sumber : Modul Dasar-dasar Surveilans Pjj PAEL 2014 (7)Membuat peta penyebaran penyakit yang digabungkan dengan faktor resikonya melalui peta ini akan diketahui lokasi penyebaran suatu penyakit dan ancaman terjadinya 6 7 7 4 6 8 8 10 16 17 20 15 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Kasus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Minggu Distribusi Penderita Diare di Desa Jambu Hilir Kec. Kandangan Kab.HSS Minggu 1 s/d 12 Tahun 2006
  • 12. penyakit yang dapat menjadi focus area intervensi serta penghilangan faktor resiko sehingga kemungkinan KLB tidak terjadi. Sumber : Modul Dasar-dasar Surveilans Pjj PAEL 2014 (8) Menyampaikan laporan data penyakit secara berkala ke Puskesmas (mingguan/bulanan). (9) Memberikan informasi/rekomendasi secara berkala kepada kepala desa tentang situasi penyakit desa./kesehatan warga desa atau pada saat pertemuan musyawarah masyarakat desa untuk mendapatkan solusi permasalah terhadap upaya-upaya pencegahan penyakit. (10) Memberikan respon cepat terhadap adanya KLB atau ancaman akan terjadinya KLB. (11) Bersama masyarakat secara berkala dan terjadwal melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit. (12) Bersama tim TGC KLB Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi bila terjadi ada KLB/dugaan KLB. c) Pelaksanaan Surveilans di tingkat Puskesmas Kasus diare yang dihunbungkan denganCakupan SAB & Jamban di Desa A Posyandu POSKESDES Ks diare Ks diare Ks diare
  • 13. Kegiatan surveilans di tingkat Puskesmas dilaksanakan oleh petugas surveilans Puskesmas dengan serangkaian kegiatan berupa pengumpulan data,pengolahan data,analisis dan intepretasi data penyakit yang dikumpulkan dari setiap desa siaga. Petugas surveilans puskesmas diharuskan untuk : (1) Membangun sistem kewaspadaan dini penyakit, diantaranya melakukan Pemantauan Wilayah Setempat dengan menggunakan data W2 (laporan mingguan). Melalui PWS ini diharapkan akan terlihat bagaimana perkembangan kasus penyakit setiap saat. (2) Membuat peta daerah rawan penyakit. Melalui peta ini akan terlihat daerah-daerah yang mempunyai risiko terhadap muncul dan berkembangnya suatu penyakit. Sehingga secara tajam intervensi program diarahkan ke lokasi-lokasi berisiko. (3) Membangun kerjasama dengan program dan sektor terkait untuk memecahkan kan permasalah penyakit di wilayahnya. (4) Bersama Tim Gerak Cepat (TGC) KLB Puskesmas, melakukan respon cepat jika terdapat laporan adanya KLB/ancaman KLB penyakit di wilayahnya. (5) Melakukan pembinaan/asistensi teknis kegiatan surveilans secara berkala kepada petugas di Poskesdes. (6) Melaporkan kegiatan surveilans ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota secara berkala (mingguan/ bulanan/ tahunan). d) Pelaksanaan Surveilans di tingkat Kabupaten/Kota Pelaksana surveilans di tingkat Kabupaten dilakukan oleh petugas surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Tugas dan tanggung jawab petugas surveilans di tingkat
  • 14. kabupaten/kota sesuai dengan pelaksanaan pengelolaan surveilans di tingkat kabupaten /kota Indikator Keberhasilan Surveilans Berbasis Masyarakat Indikator keberhasilan dinilai dari Input,Proses dan Output sbb : a. Input : ketersediaan SDM,Sarana & Prasarana yang di butuhkan. b. Proses :adanya laporan masalah kesehatan,pemetaan kasus dan faktor resiko serta penanganan masalah tsb dgn respon cepat c. Output :Tidak terjadinya KLB Penyakit dan Respon cepat masalah kesehatan Sumber : Modul Dasar-dasar Surveilans Pjj PAEL 2014
  • 15. Penentuan kebutuhan sumberdaya dalam kesiap-siagaan terhadap kemungkinan KLB penyakit tertentu Dalam rangka kesiapsiagaan terhadap kemungkinan adanya KLB penyakit tertentu atau masalah kesehatan, diperlukan adanya rencana kontinjensi untuk menghadapi penyakit dan faktor risiko kesehatan yang berpotensi KLB atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM). Rencana kontijensi tersebut dapat diaktifkan ketika ancaman yang berpotensi KLB atau KKM tersebut terjadi. Penyusunan rencana kontijensi tersebut atas dasar koordinasi dan kesepakatan bersama antara seluruh pihak terkait. Diperlukan beberapa hal meliputi Norma ,Standar, Prosedur, Kriteria(NSPK), Kebijakan strategi,Tim Gerak Cepat (TGC), Sarana prasarana dan logistik, serta pembiayaan. Secara umum penentuan kebutuhan tersebut meliputi hal-hal sbb: a) Sumber Daya Manusia (SDM) 1) Membentuk atau mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC) 2) Peningkatan kapasitas SDM di berbagai level terutama di garda terdepan (frontline) dengan melakukan pelatihan,table top exercise dan simulasi kejadian KLB tertentu 3) Meningkatkan kemampuan jejaring kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan semua unit kerja terkait. b) Sarana Prasarana Sarana prasarana yang di persiapkan tergantung pada potensi ancaman penyakit dan faktor risiko kesehatan yang berpotensi KLB atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) yang akan terjadi. Sebagai contoh pada kejadian pandemi COVID19, maka sarana dan prasarana yang perlu di persiapkan harus mendukung penyelenggaraan respon medis, dan laboratorium, serta respon komponen lain , penyediian sumber daya ini dilakukan di tetapkan meliputi hal-hal sbb: 1. Penyiapan kebutuhan logistik Dalam menyusun perencanaan kebutuhan logistik ,diberikan beberapa informasi terkait hal-hal sbb:
  • 16. a. Skenario kejadian pandemi,jumlah korban dan permasalahan kesehatan yang akan muncul. b. Ketersediaan logistik (termasuk bantuan-bantuan yang sudah di terima). c. Sumber Daya Manusia yang dapat di mobilisasi untuk percepatan penanganan COVID19. d. Ketersediaan Fasyankes dan ketersediaan tempat tidur di RS,RS darurat dan tempat isolasi terpadu. e. Kapasitas pemeriksaan Laboratorium. f. Pembuangan dan pemusnahan limbah medis serta pengelolaan lingkungan sekitar fasyankes g. Kondisi gudang penyimpanan h. Fasilitas infrastruktur kesehatan dan non kesehatan yang dapat mendukung pelayanan kesehatan. i. Skenario pelaksanaan pelayanan kesehatan esensial yg tetap harus berjalan(protokol kesehatan, alih fungsi ruangan, serta sarana pencegahan penularan COVID19 dari petugas kesehatan kepada pasien yang datang maupun sebaliknya. Dengan di perolehnya informasi-informasi untuk penyiapan logistik maka , untuk antisipasi kejadian KLB lain pola ini dapat dijadikan pembelajaran (lesson learned) dalam penyiapan dan penentuan logistiknya. Pada tahap selanjutnya diperlukan juga informasi-informasi terkait 2. Pemenuhan kebutuhan logistik 3. Penyimpanan kebutuhan logistik 4. Distribusi kebutuhan logistik Masing-masing tahapan ini membutuhkan informasi yang detail pada kejadian pandemi yang tengah berlangsung.
  • 17. 5. Evaluasi Sistem Surveilans Evaluasi kinerja Surveilans Epidemiologi di lihat dalam 2 bagian, yaitu: 1. Evaluasi sistem surveilans (penyelenggaraan surveilans) Pada evaluasi sistem surveilans lebih di tekankan pada atribut sistem surveilans , kelengkapan data surveilans dan ketepatan laporan data surveilans. Indikator kinerja surveilans sebagaimana dimaksud diatas meliputi: a. kelengkapan laporan; b. ketepatan laporan; dan c. indikator kinerja surveilans lainnya yang ditetapkan pada masing- masing program 2. Evaluasi data atau Analisis surveilans Dalam melakukan analisis surveilans, di tingkat Puskesmas , merupakan analisis sederhana atau analisis deskriptif ,yang mencakup Waktu,Tempat dan Orang (WTO)