SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KELEMBAGAAN DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI
Pengertian Kelembagaan
• Kelembagaan berkaitan dengan proses, kelembagaan merujuk kepada upaya
untuk mendesain pola interaksi antar pelaku ekonomi sehingga mereka bisa
melakukan kegiatan transaksi.

• Kelembagaan berkosentrasi untuk menciptakan efisiensi ekonomi berdasarkan
struktur kekuasaan ekonomi, politik dan sosial antarpelakunya
• Ekonomi kelembagaan selalu bertujuan untuk menciptakan representasi yang
menyeluruh dari proses ekonomi, baik di dalam maupun bagian sistem sosial yang
kompleks dan interaksi yang terjadi di dalamnya. (Kapp)
Neo Klasik VS Ekonomi Kelembagaan
• Pandangan NEOKLASIK menganggap pasar berjalan secara sempurna tanpa biaya
apapun karena pembeli memiliki informasi yang sempurna dan penjual saling
berkompetisi sehingga menghasilkan harga yang rendah.
• Tetapi dunia nyata faktanya adalah sebaliknya, di mana informasi, kompetisi,
sistem kontrak, dan proses jual beli-ASIMETRIS. Biaya-beli bisa sangat
ASIMETRIS. Inilah yang menimbulkan adanya biaya transaksi, yang sekaligus bisa

didefinisikan sebagai biaya untuk melakukan proses negosiasi, pengukuran, dan
pemaksaan pertukaran.
Perbandingan Ekonomi Neoklasik dan
Ekonomi Kelembagaan
Elemen

Ekonomi Neoklasik

Ekonomi Kelembagaan

Pendekatan

Materealisitis

Idealistis

Satuan Observasi

Komoditas dan Harga

Transaksi

Tujuan Individu

Diri Sendiri (Self-Interest)

Diri Sendiri dan Orang lain

Hubungan dengan Ilmu – Ilmu
Sosial yang lain

Hanya Ilmu ekonomi

Hampir semua ilmu sosial

Konsep Nilai

Nilai dalam pertukaran

Nilai dalam penggunaan

Konsep ekonomi

Mirip ilmu – ilmu alam

Pendekatan budaya

Data

Kebanyakan kuantitatif

Kebanyakan kualitatif

Sistem

Tertutup

Terbuka

Peranan

Memberikan pilihan

Merekomendasikan pilihan
Delapan Aspek Ekonomi Kelembagaan
1. Ekonomi kelembagaan cenderung menekankan pada proses evolusioner melalui
penolakannya terhadap teori ekonomi Neoklasik yang percaya terhadap mekanisme
penyesuaian otomatis (Automatic Adjusment Mechanism) lewat perubahan – perubahan

dalam sistem harga
2. Ahli – ahli kelembagaan menolak pandangan Neoklasik mengenai pasar bebas dan pasar
yang efesien (free and efficient market). Mereka mengutamakan pandangan tentang

eksistensi kelembagaan yang mengandalikan adanya tindakan kolektif dari individu –
individu di dalam masyarakat
Lanjutan…..
3. Ide penting yang dibuat ekonom kelembagaan adalah faktor teknologi tidaklah
“given”. Teknologi merupakan proses perubahan yang berkesinambungan dan
hal itu menyebabkan perubahan penting pula. Dengan pandangan itu, teknologi
bisa menentukan ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya fisik (physical
resources)
4. Ahli kelembagaan mengkampanyekan pandangan yang menyatakan bahwa
sumber daya dialokasikan melalui struktur kelembagaan yang bermacam –
macam dan dalam beragam hubungan kekuasaan yang hidup di masyarakat.
Faktanya di NSB sebagian besar sumber daya hanya dipegang oleh elite lokal
dan di dalam kantor para politisi (political offices). Bahkan sering kali terjadi
kolusi antara elite usahawan lokal dan pemegang kekuasaan terhadap proses
alokasi sumberdaya negara.
Lanjutan…….
5. Teori kelembagaan merupakan nilai (value) yang tidak melihat harga – harga
relatif (relative prices) namun nilai kepentingan terhadap kelembagaan, struktur

sosial dan perilaku
6. Kultur dan kekuasaan menentukan cara bagaimana individu berperilaku. Individu
– individu diikat oleh masyarakat melalui norma-norma dan nilai – nilai sehingga

mereka cenderung bertindak secara kolektif dari pada individual. Pandangan ini
tentu

mereduksi

keyakinan

ekonomi

memaksimalkan kepentingan pribadi

neoklasik

tentang

perilaku

untuk
Lanjutan…..
7.Ahli ekonomi kelembagaan lebih :pluralis atau demokratis dalam orientasinya”.
Dia menyatakan bahwa pandangan neoklasik kerap kali menerima struktur
seperti apa adanya dan berdasarkan hal itu menganggap struktur sosial dan
kekuasaan juga telah ada dengan sendirinya
8. Ekonom kelembagaan melihat ekonomi merupakan cara pandang yang
menyeluruh dan mencoba untuk menjelaskan aktivitas ekonomi dalam perspektif
multidisipliner
Tiga Kelompok Utama Penentu Daya Saing
Negara Versi Michael Porter
Key for Factor driven
economies

Key for Efficiency-driven
economies

Key for Innovation driven
economies

Insititusi

Pelatihan dan
pendidikan tinggi

Perusahaan
berpengalaman

Infrastruktur

Keseimbangan pasar
(barang, tenaga
kerja, keuangan)

Inovasi

Makroekonomi

Kesiapan teknologi

Kesehatan dan
pendidikan
Biaya Transaksi

Biaya
transaksi
muncul
karena
terjadinya kegiatan ekonomi di antara
pelaku ekonomi yang ada dalam
masyarakat.
Jenis Transaksi (Bromley 1989)
1. Transaksi Komoditas
Sebagian besar teori ekonomi terkait dengan hubungan komoditas, yaitu mengenai pembelian
dan penjualan barang dan jasa. Domain ini disebut transksi komoditas.

2. Transkasi Kelembagaan.
Domain kedua adalah mengenai pengembangan keteraturan, struktur, stabilitas, dan prediksi
proses pasar yang teratur dimana komoditas bergerak. Domain ini adalah domain mengenai
transaksi atas aturan main yang disebut transaksi kelembagaan (institusi).
Oliver Williamson
Menyederhanakan biaya transaksi dalam bisnis.
1.

Analisis biaya-biaya yang timbul akibat adanya kontrak (eksplisit/implisit) dalam
dunia bisnis. Kontrak sangat penting karena menjadi dasar pengambilan keputusan.

2.

Kelembagaan menentukan karakter dan besaran biaya transaksi. Setiap perusahaan
menginginkan biaya yang rendah.

3.

Harga pertama-tama menentukan, tetapi kemudian yang menentukan adalah
transaksi kelembagaan.
Bagaimana biaya transaksi
terjadi dalam kegiatan
ekonomi masyarakat
Indonesia?
Biaya Transaksi di Negara sedang Berkembang
• Biaya ekonomi riil sering kali sulit ditentukan karena informasi yang tidak
lengkap
• Biaya transaksi menjadi tinggi
• Interest aktor ekonomi sangat tinggi memegang peranan daripada elemen harga
• Aktor ekonomi cenderung mencari pengaruh pada kekuatan-kekuatan politik

sehingga dapat memonopoli dan cenderung memelihara monopoli tersebut.
• Biaya ekonomi ditambah biaya rent seeking cenderung tinggi
Permasalahan Kelembagaan di Era Otonomi
Daerah (Indonesia)
1. Kuatnya semangat memungut retribusi, pajak maupun pungutan lainnya dengan
kurang memperhatikan pelayanan public yang optimal

2. Rendahnya akuntabilitas pemerintahan daerah ataupun DPRD
Modal Sosial (Sosial Capital)
• Modal sosial sebagai agregat sumber daya actual ataupun potensial yang diikat
untuk mewujudkan jaringan yang awet (durable) sehingga melembagakan
hubungan persahabatan (acquitance) yang saling menguntungkan (Bourdie-1980).
• Modal sosial sebagai sumber daya yang diraih oleh pelakunya melalui struktur
sosial yang spesifik, kemudian digunakan untuk memburu kepentingannya, dimana
modal sosial tersebut diciptakan lewat perubahan – perubahan dalam hubungan
antarpelakunya (Baker-2000)
Lanjutan……
• Modal sosial sebagai seperangkat elemen structural sosial yang mempengaruhi relasi
antar manusia dan sekaligus sebagai input atau argument bagi fungsi produksi dan
manfaat (Schiff-1999)
• Modal sosial adalah teman, kolega dan lebih umum kontak lewat siapapun yang
membuka peluang bagi pemanfaatan modal ekonomi dan sosial (Burt-1997)
• Modal sosial dapat ditentukan sebagai akumulasi beragam tipe dari sosial, psikologi,

budaya, kelembagaan dan asset yang tidak terlihat yang mempengaruhi perilaku
kerjasama (Uphoff-1999)
Lanjutan…..
• Modal sosial sebagai gambaran organisasi sosial. Seperti jaringan
dan kepercayaan sosial yang memfasilitasi koordinasi dan kerja
sama yang paling menguntungkan (Putnam-1995)
4 Cara pandang modal sosial (Woolcock &
Narayan-2000)
1. Pandangan komunitarian
• Pandangan ini menyamakan modal sosial dengan organisasi local, seperti klub, asosiasi dan
kelmpok – kelompok sipil

• Komunitarian menganggap modal sosial sebagai sesuatu yang secara inheren baik dan memandang
eksistensinya selalu bernilai positif bagi kesejahteraan komunitas
• Pandangan ini menyertakan seluruh anggotanya memetik keuntungan

• Cara pandang ini diakui telah memberikan kontribusi yang besar dalam membantu analiss tentang
kemiskinan dengan memusatkan ikatan sosial sebagai instrument untuk membantu kaum miskin
mengelola resiko dan kerentanan
Pandangan jaringan/ jejaring
• Pandangan ini menghubungkan dua level, sisi atas (upside) dan sisi bawah (downside), yang
menekankan pentingnya asosiasi vertical dan horizontal di antara orang – orang dan relasinya dengan
entitas organisasi lain, seperti kelompok komunitas dan perusahaan.
• Konsep ini mengoperasikan dua sifat penting modal sosial yaki sebagai ikatan dan jembatan.
• Dikatakan sebagai ikatan karena kekuatan hubungan di dalam komunitas data memberikan sebuah
identitas dan tujuan bersama kepada setiap keluarga dan komunitas
• Dikatan sebagai jembatan bermakna adanya kelemahan ikatan antarkomunitas seperti keragaman
sosial yang dipicu perbedaan agama, kelas, etnisitas, gender dan status sosial ekonomi, dimana
ikatan horizontal yang kuat dapat menjadi basis bagi kepentingan sectarian dalam arti sempit
Pandangan Kelembagaan
• Pandangan ini berargumentasi bahwa vitalitas jaringan komonitas dan
masyarakat sipil merupakan produk sistem politik, hukum dan lingkungan
kelembagaan.
• Perspektif kelembagaan menganggap kapasitas kelompok-kelompok sosial untuk
melakukan aksi menurut kepentingan kolektifnya tergantung pada mutu

kelembagaan foral dimana kelompok tersebut tinggal
Pandangan Sinergi
• Pandangan ini kurang lebih berupaya untuk mengintegrasikan konsep jejaring dan kelembagaan
• Pelopor pandangan ini, menyimpulkan bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat/warga
negara didasarkan atas prinsip komplementaritas dan kelekatan.
• Komplementaritas merujuk pada hubungan yang saling menguntungkan antara public dengan
privat dan diwujudkan dalam kerangka kerja legal yang melindungi hak-hak asosiasi, misalnya
kamar dagang memfasilitasi pertukaran antara asosiasi komunitas dan kelompok-kelompok bisnis
• Semnetara itu, kelekatan mengacu kepada sifat dan luas iktan yang dapat menghubungkan warga

negara dengan pejabat publik

More Related Content

What's hot

PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 
Bab 2 sejarah ekonomi indonesia
Bab 2 sejarah ekonomi indonesiaBab 2 sejarah ekonomi indonesia
Bab 2 sejarah ekonomi indonesiaxNet8
 
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaPpt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaR Anggara
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Nur Anisa Rachmawati
 
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutDadang Solihin
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanDadang Solihin
 
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik niken dwi dayanti 1150...
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik   niken dwi dayanti 1150...Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik   niken dwi dayanti 1150...
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik niken dwi dayanti 1150...Niken Dwi Dayanti
 
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesiaBab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesiaxNet8
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 
Kelambagaan ekonomi
Kelambagaan ekonomiKelambagaan ekonomi
Kelambagaan ekonomiRama AchMad
 
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)nurul khaiva
 
Nanafiore perencanaan pembangunan ekonomi
Nanafiore perencanaan pembangunan ekonomiNanafiore perencanaan pembangunan ekonomi
Nanafiore perencanaan pembangunan ekonomifiorenet
 
Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2Lia Manday
 
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkunganBiaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkunganQuinta Nursabrina
 
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesiaabdul kodir
 

What's hot (20)

PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Tugas ekonomi pembangunan
Tugas ekonomi pembangunanTugas ekonomi pembangunan
Tugas ekonomi pembangunan
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
Bab 2 sejarah ekonomi indonesia
Bab 2 sejarah ekonomi indonesiaBab 2 sejarah ekonomi indonesia
Bab 2 sejarah ekonomi indonesia
 
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaPpt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
 
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik niken dwi dayanti 1150...
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik   niken dwi dayanti 1150...Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik   niken dwi dayanti 1150...
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik niken dwi dayanti 1150...
 
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesiaBab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 
Kelambagaan ekonomi
Kelambagaan ekonomiKelambagaan ekonomi
Kelambagaan ekonomi
 
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
 
Nanafiore perencanaan pembangunan ekonomi
Nanafiore perencanaan pembangunan ekonomiNanafiore perencanaan pembangunan ekonomi
Nanafiore perencanaan pembangunan ekonomi
 
Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2
 
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkunganBiaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
 
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesia
 

Viewers also liked

Story Map Multiplication/Partioning & Quotioning Division Demonstration
Story Map Multiplication/Partioning & Quotioning Division DemonstrationStory Map Multiplication/Partioning & Quotioning Division Demonstration
Story Map Multiplication/Partioning & Quotioning Division Demonstrationdkbowens
 
Invitacion baby shower joar
Invitacion baby shower joarInvitacion baby shower joar
Invitacion baby shower joarFrank Yanez
 
Ordenamento territorial
Ordenamento territorialOrdenamento territorial
Ordenamento territorialeabruno
 
FME Around the World (FME Trek, Part 2): Ciaran Kirk - Safe Software FME Worl...
FME Around the World (FME Trek, Part 2): Ciaran Kirk - Safe Software FME Worl...FME Around the World (FME Trek, Part 2): Ciaran Kirk - Safe Software FME Worl...
FME Around the World (FME Trek, Part 2): Ciaran Kirk - Safe Software FME Worl...IMGS
 
Blyth Academy part-time-private-brochure web-final1
Blyth Academy part-time-private-brochure web-final1Blyth Academy part-time-private-brochure web-final1
Blyth Academy part-time-private-brochure web-final1iamprosperous
 
Bylthe Academy-handbook
Bylthe Academy-handbookBylthe Academy-handbook
Bylthe Academy-handbookiamprosperous
 
Bond international college-secondary student handbook 2015-16
Bond international college-secondary student handbook 2015-16Bond international college-secondary student handbook 2015-16
Bond international college-secondary student handbook 2015-16iamprosperous
 
Somnath City Plots-7503367689
Somnath City Plots-7503367689Somnath City Plots-7503367689
Somnath City Plots-7503367689kharkara5
 
Es el software encargado de gestionar los recursos
Es el software encargado de gestionar los recursosEs el software encargado de gestionar los recursos
Es el software encargado de gestionar los recursosiesmiguelcatalan
 
Virus informaticos
Virus informaticosVirus informaticos
Virus informaticosluzda10
 
Blyth Academy-online brochure
Blyth Academy-online brochureBlyth Academy-online brochure
Blyth Academy-online brochureiamprosperous
 
Twitter for Business
Twitter for BusinessTwitter for Business
Twitter for BusinessSusan Winters
 
Krisis dan globalisasi teori pembangunan
Krisis dan globalisasi teori pembangunanKrisis dan globalisasi teori pembangunan
Krisis dan globalisasi teori pembangunanMuhammad Khoirul Fuddin
 

Viewers also liked (19)

Story Map Multiplication/Partioning & Quotioning Division Demonstration
Story Map Multiplication/Partioning & Quotioning Division DemonstrationStory Map Multiplication/Partioning & Quotioning Division Demonstration
Story Map Multiplication/Partioning & Quotioning Division Demonstration
 
Media Analyse 2013
Media Analyse 2013Media Analyse 2013
Media Analyse 2013
 
Invitacion baby shower joar
Invitacion baby shower joarInvitacion baby shower joar
Invitacion baby shower joar
 
Ordenamento territorial
Ordenamento territorialOrdenamento territorial
Ordenamento territorial
 
FME Around the World (FME Trek, Part 2): Ciaran Kirk - Safe Software FME Worl...
FME Around the World (FME Trek, Part 2): Ciaran Kirk - Safe Software FME Worl...FME Around the World (FME Trek, Part 2): Ciaran Kirk - Safe Software FME Worl...
FME Around the World (FME Trek, Part 2): Ciaran Kirk - Safe Software FME Worl...
 
Blyth Academy part-time-private-brochure web-final1
Blyth Academy part-time-private-brochure web-final1Blyth Academy part-time-private-brochure web-final1
Blyth Academy part-time-private-brochure web-final1
 
Bylthe Academy-handbook
Bylthe Academy-handbookBylthe Academy-handbook
Bylthe Academy-handbook
 
Bond international college-secondary student handbook 2015-16
Bond international college-secondary student handbook 2015-16Bond international college-secondary student handbook 2015-16
Bond international college-secondary student handbook 2015-16
 
Prologo
PrologoPrologo
Prologo
 
Somnath City Plots-7503367689
Somnath City Plots-7503367689Somnath City Plots-7503367689
Somnath City Plots-7503367689
 
Es el software encargado de gestionar los recursos
Es el software encargado de gestionar los recursosEs el software encargado de gestionar los recursos
Es el software encargado de gestionar los recursos
 
Board
BoardBoard
Board
 
Virus informaticos
Virus informaticosVirus informaticos
Virus informaticos
 
Blyth Academy-online brochure
Blyth Academy-online brochureBlyth Academy-online brochure
Blyth Academy-online brochure
 
Sotmtg com-ml-contenu
Sotmtg com-ml-contenuSotmtg com-ml-contenu
Sotmtg com-ml-contenu
 
Lt bindo-sbmptn-2013
Lt bindo-sbmptn-2013Lt bindo-sbmptn-2013
Lt bindo-sbmptn-2013
 
Webquest
WebquestWebquest
Webquest
 
Twitter for Business
Twitter for BusinessTwitter for Business
Twitter for Business
 
Krisis dan globalisasi teori pembangunan
Krisis dan globalisasi teori pembangunanKrisis dan globalisasi teori pembangunan
Krisis dan globalisasi teori pembangunan
 

Similar to KELEMBAGAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Pemaknaan ekonomi kelembagaan
Pemaknaan ekonomi kelembagaanPemaknaan ekonomi kelembagaan
Pemaknaan ekonomi kelembagaanMaela Nil
 
Modal Sosial dalam Jaringan Perdagangan
Modal Sosial dalam Jaringan PerdaganganModal Sosial dalam Jaringan Perdagangan
Modal Sosial dalam Jaringan PerdaganganSyahyuti Si-Buyuang
 
Koperasi berbasis modal sosial
Koperasi berbasis modal sosialKoperasi berbasis modal sosial
Koperasi berbasis modal sosialUla Hijrah
 
Pertemuan 3 - Inovasi sebagai suatu Sistem.pdf
Pertemuan 3 - Inovasi sebagai suatu Sistem.pdfPertemuan 3 - Inovasi sebagai suatu Sistem.pdf
Pertemuan 3 - Inovasi sebagai suatu Sistem.pdfANGGRAINIEDWI
 
Kebijakan perekonomian nasional
Kebijakan perekonomian nasionalKebijakan perekonomian nasional
Kebijakan perekonomian nasionalrahmadi123456
 
Social capital csr - community dev - aris ahmad risadi
Social capital   csr - community dev - aris ahmad risadiSocial capital   csr - community dev - aris ahmad risadi
Social capital csr - community dev - aris ahmad risadiAris Ahmad Risadi
 
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...petraaja
 
Ekonomi-Pancasila-Sebagi-Sebuah-Sistem-Ekonomi-Prof.-Munawar.pdf
Ekonomi-Pancasila-Sebagi-Sebuah-Sistem-Ekonomi-Prof.-Munawar.pdfEkonomi-Pancasila-Sebagi-Sebuah-Sistem-Ekonomi-Prof.-Munawar.pdf
Ekonomi-Pancasila-Sebagi-Sebuah-Sistem-Ekonomi-Prof.-Munawar.pdfradianrama1
 
2. PERSPEKTIF EKONOMI KELEMBAGAAN.pptx
2. PERSPEKTIF EKONOMI KELEMBAGAAN.pptx2. PERSPEKTIF EKONOMI KELEMBAGAAN.pptx
2. PERSPEKTIF EKONOMI KELEMBAGAAN.pptxSutikno49
 
Prospek kelbgaan petani bt kaluku (yuti)
Prospek kelbgaan petani   bt kaluku (yuti)Prospek kelbgaan petani   bt kaluku (yuti)
Prospek kelbgaan petani bt kaluku (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraHarles Janang
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiBagus Aji
 

Similar to KELEMBAGAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI (20)

Kelembagaan Dalam Pembangunan Ekonomi
Kelembagaan Dalam Pembangunan EkonomiKelembagaan Dalam Pembangunan Ekonomi
Kelembagaan Dalam Pembangunan Ekonomi
 
Pemaknaan ekonomi kelembagaan
Pemaknaan ekonomi kelembagaanPemaknaan ekonomi kelembagaan
Pemaknaan ekonomi kelembagaan
 
Modal Sosial dalam Jaringan Perdagangan
Modal Sosial dalam Jaringan PerdaganganModal Sosial dalam Jaringan Perdagangan
Modal Sosial dalam Jaringan Perdagangan
 
Koperasi berbasis modal sosial
Koperasi berbasis modal sosialKoperasi berbasis modal sosial
Koperasi berbasis modal sosial
 
Pertemuan 3 - Inovasi sebagai suatu Sistem.pdf
Pertemuan 3 - Inovasi sebagai suatu Sistem.pdfPertemuan 3 - Inovasi sebagai suatu Sistem.pdf
Pertemuan 3 - Inovasi sebagai suatu Sistem.pdf
 
Kebijakan perekonomian nasional
Kebijakan perekonomian nasionalKebijakan perekonomian nasional
Kebijakan perekonomian nasional
 
Dialektika hukum
Dialektika hukumDialektika hukum
Dialektika hukum
 
2007ekonomikelembagaan
2007ekonomikelembagaan2007ekonomikelembagaan
2007ekonomikelembagaan
 
Social capital csr - community dev - aris ahmad risadi
Social capital   csr - community dev - aris ahmad risadiSocial capital   csr - community dev - aris ahmad risadi
Social capital csr - community dev - aris ahmad risadi
 
Ideologi Akuntansi
Ideologi AkuntansiIdeologi Akuntansi
Ideologi Akuntansi
 
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...
 
Pertemuan 13&14
Pertemuan 13&14Pertemuan 13&14
Pertemuan 13&14
 
Ekonomi-Pancasila-Sebagi-Sebuah-Sistem-Ekonomi-Prof.-Munawar.pdf
Ekonomi-Pancasila-Sebagi-Sebuah-Sistem-Ekonomi-Prof.-Munawar.pdfEkonomi-Pancasila-Sebagi-Sebuah-Sistem-Ekonomi-Prof.-Munawar.pdf
Ekonomi-Pancasila-Sebagi-Sebuah-Sistem-Ekonomi-Prof.-Munawar.pdf
 
2. PERSPEKTIF EKONOMI KELEMBAGAAN.pptx
2. PERSPEKTIF EKONOMI KELEMBAGAAN.pptx2. PERSPEKTIF EKONOMI KELEMBAGAAN.pptx
2. PERSPEKTIF EKONOMI KELEMBAGAAN.pptx
 
Sosiologi => Lembaga Ekonomi
Sosiologi => Lembaga EkonomiSosiologi => Lembaga Ekonomi
Sosiologi => Lembaga Ekonomi
 
Prospek kelbgaan petani bt kaluku (yuti)
Prospek kelbgaan petani   bt kaluku (yuti)Prospek kelbgaan petani   bt kaluku (yuti)
Prospek kelbgaan petani bt kaluku (yuti)
 
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
Book Section - Partisipasi untuk desa.pdf
Book Section - Partisipasi untuk desa.pdfBook Section - Partisipasi untuk desa.pdf
Book Section - Partisipasi untuk desa.pdf
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

KELEMBAGAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

  • 2. Pengertian Kelembagaan • Kelembagaan berkaitan dengan proses, kelembagaan merujuk kepada upaya untuk mendesain pola interaksi antar pelaku ekonomi sehingga mereka bisa melakukan kegiatan transaksi. • Kelembagaan berkosentrasi untuk menciptakan efisiensi ekonomi berdasarkan struktur kekuasaan ekonomi, politik dan sosial antarpelakunya • Ekonomi kelembagaan selalu bertujuan untuk menciptakan representasi yang menyeluruh dari proses ekonomi, baik di dalam maupun bagian sistem sosial yang kompleks dan interaksi yang terjadi di dalamnya. (Kapp)
  • 3. Neo Klasik VS Ekonomi Kelembagaan • Pandangan NEOKLASIK menganggap pasar berjalan secara sempurna tanpa biaya apapun karena pembeli memiliki informasi yang sempurna dan penjual saling berkompetisi sehingga menghasilkan harga yang rendah. • Tetapi dunia nyata faktanya adalah sebaliknya, di mana informasi, kompetisi, sistem kontrak, dan proses jual beli-ASIMETRIS. Biaya-beli bisa sangat ASIMETRIS. Inilah yang menimbulkan adanya biaya transaksi, yang sekaligus bisa didefinisikan sebagai biaya untuk melakukan proses negosiasi, pengukuran, dan pemaksaan pertukaran.
  • 4. Perbandingan Ekonomi Neoklasik dan Ekonomi Kelembagaan Elemen Ekonomi Neoklasik Ekonomi Kelembagaan Pendekatan Materealisitis Idealistis Satuan Observasi Komoditas dan Harga Transaksi Tujuan Individu Diri Sendiri (Self-Interest) Diri Sendiri dan Orang lain Hubungan dengan Ilmu – Ilmu Sosial yang lain Hanya Ilmu ekonomi Hampir semua ilmu sosial Konsep Nilai Nilai dalam pertukaran Nilai dalam penggunaan Konsep ekonomi Mirip ilmu – ilmu alam Pendekatan budaya Data Kebanyakan kuantitatif Kebanyakan kualitatif Sistem Tertutup Terbuka Peranan Memberikan pilihan Merekomendasikan pilihan
  • 5. Delapan Aspek Ekonomi Kelembagaan 1. Ekonomi kelembagaan cenderung menekankan pada proses evolusioner melalui penolakannya terhadap teori ekonomi Neoklasik yang percaya terhadap mekanisme penyesuaian otomatis (Automatic Adjusment Mechanism) lewat perubahan – perubahan dalam sistem harga 2. Ahli – ahli kelembagaan menolak pandangan Neoklasik mengenai pasar bebas dan pasar yang efesien (free and efficient market). Mereka mengutamakan pandangan tentang eksistensi kelembagaan yang mengandalikan adanya tindakan kolektif dari individu – individu di dalam masyarakat
  • 6. Lanjutan….. 3. Ide penting yang dibuat ekonom kelembagaan adalah faktor teknologi tidaklah “given”. Teknologi merupakan proses perubahan yang berkesinambungan dan hal itu menyebabkan perubahan penting pula. Dengan pandangan itu, teknologi bisa menentukan ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya fisik (physical resources) 4. Ahli kelembagaan mengkampanyekan pandangan yang menyatakan bahwa sumber daya dialokasikan melalui struktur kelembagaan yang bermacam – macam dan dalam beragam hubungan kekuasaan yang hidup di masyarakat. Faktanya di NSB sebagian besar sumber daya hanya dipegang oleh elite lokal dan di dalam kantor para politisi (political offices). Bahkan sering kali terjadi kolusi antara elite usahawan lokal dan pemegang kekuasaan terhadap proses alokasi sumberdaya negara.
  • 7. Lanjutan……. 5. Teori kelembagaan merupakan nilai (value) yang tidak melihat harga – harga relatif (relative prices) namun nilai kepentingan terhadap kelembagaan, struktur sosial dan perilaku 6. Kultur dan kekuasaan menentukan cara bagaimana individu berperilaku. Individu – individu diikat oleh masyarakat melalui norma-norma dan nilai – nilai sehingga mereka cenderung bertindak secara kolektif dari pada individual. Pandangan ini tentu mereduksi keyakinan ekonomi memaksimalkan kepentingan pribadi neoklasik tentang perilaku untuk
  • 8. Lanjutan….. 7.Ahli ekonomi kelembagaan lebih :pluralis atau demokratis dalam orientasinya”. Dia menyatakan bahwa pandangan neoklasik kerap kali menerima struktur seperti apa adanya dan berdasarkan hal itu menganggap struktur sosial dan kekuasaan juga telah ada dengan sendirinya 8. Ekonom kelembagaan melihat ekonomi merupakan cara pandang yang menyeluruh dan mencoba untuk menjelaskan aktivitas ekonomi dalam perspektif multidisipliner
  • 9. Tiga Kelompok Utama Penentu Daya Saing Negara Versi Michael Porter Key for Factor driven economies Key for Efficiency-driven economies Key for Innovation driven economies Insititusi Pelatihan dan pendidikan tinggi Perusahaan berpengalaman Infrastruktur Keseimbangan pasar (barang, tenaga kerja, keuangan) Inovasi Makroekonomi Kesiapan teknologi Kesehatan dan pendidikan
  • 10. Biaya Transaksi Biaya transaksi muncul karena terjadinya kegiatan ekonomi di antara pelaku ekonomi yang ada dalam masyarakat.
  • 11. Jenis Transaksi (Bromley 1989) 1. Transaksi Komoditas Sebagian besar teori ekonomi terkait dengan hubungan komoditas, yaitu mengenai pembelian dan penjualan barang dan jasa. Domain ini disebut transksi komoditas. 2. Transkasi Kelembagaan. Domain kedua adalah mengenai pengembangan keteraturan, struktur, stabilitas, dan prediksi proses pasar yang teratur dimana komoditas bergerak. Domain ini adalah domain mengenai transaksi atas aturan main yang disebut transaksi kelembagaan (institusi).
  • 12. Oliver Williamson Menyederhanakan biaya transaksi dalam bisnis. 1. Analisis biaya-biaya yang timbul akibat adanya kontrak (eksplisit/implisit) dalam dunia bisnis. Kontrak sangat penting karena menjadi dasar pengambilan keputusan. 2. Kelembagaan menentukan karakter dan besaran biaya transaksi. Setiap perusahaan menginginkan biaya yang rendah. 3. Harga pertama-tama menentukan, tetapi kemudian yang menentukan adalah transaksi kelembagaan.
  • 13. Bagaimana biaya transaksi terjadi dalam kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia?
  • 14. Biaya Transaksi di Negara sedang Berkembang • Biaya ekonomi riil sering kali sulit ditentukan karena informasi yang tidak lengkap • Biaya transaksi menjadi tinggi • Interest aktor ekonomi sangat tinggi memegang peranan daripada elemen harga • Aktor ekonomi cenderung mencari pengaruh pada kekuatan-kekuatan politik sehingga dapat memonopoli dan cenderung memelihara monopoli tersebut. • Biaya ekonomi ditambah biaya rent seeking cenderung tinggi
  • 15. Permasalahan Kelembagaan di Era Otonomi Daerah (Indonesia) 1. Kuatnya semangat memungut retribusi, pajak maupun pungutan lainnya dengan kurang memperhatikan pelayanan public yang optimal 2. Rendahnya akuntabilitas pemerintahan daerah ataupun DPRD
  • 16. Modal Sosial (Sosial Capital) • Modal sosial sebagai agregat sumber daya actual ataupun potensial yang diikat untuk mewujudkan jaringan yang awet (durable) sehingga melembagakan hubungan persahabatan (acquitance) yang saling menguntungkan (Bourdie-1980). • Modal sosial sebagai sumber daya yang diraih oleh pelakunya melalui struktur sosial yang spesifik, kemudian digunakan untuk memburu kepentingannya, dimana modal sosial tersebut diciptakan lewat perubahan – perubahan dalam hubungan antarpelakunya (Baker-2000)
  • 17. Lanjutan…… • Modal sosial sebagai seperangkat elemen structural sosial yang mempengaruhi relasi antar manusia dan sekaligus sebagai input atau argument bagi fungsi produksi dan manfaat (Schiff-1999) • Modal sosial adalah teman, kolega dan lebih umum kontak lewat siapapun yang membuka peluang bagi pemanfaatan modal ekonomi dan sosial (Burt-1997) • Modal sosial dapat ditentukan sebagai akumulasi beragam tipe dari sosial, psikologi, budaya, kelembagaan dan asset yang tidak terlihat yang mempengaruhi perilaku kerjasama (Uphoff-1999)
  • 18. Lanjutan….. • Modal sosial sebagai gambaran organisasi sosial. Seperti jaringan dan kepercayaan sosial yang memfasilitasi koordinasi dan kerja sama yang paling menguntungkan (Putnam-1995)
  • 19. 4 Cara pandang modal sosial (Woolcock & Narayan-2000) 1. Pandangan komunitarian • Pandangan ini menyamakan modal sosial dengan organisasi local, seperti klub, asosiasi dan kelmpok – kelompok sipil • Komunitarian menganggap modal sosial sebagai sesuatu yang secara inheren baik dan memandang eksistensinya selalu bernilai positif bagi kesejahteraan komunitas • Pandangan ini menyertakan seluruh anggotanya memetik keuntungan • Cara pandang ini diakui telah memberikan kontribusi yang besar dalam membantu analiss tentang kemiskinan dengan memusatkan ikatan sosial sebagai instrument untuk membantu kaum miskin mengelola resiko dan kerentanan
  • 20. Pandangan jaringan/ jejaring • Pandangan ini menghubungkan dua level, sisi atas (upside) dan sisi bawah (downside), yang menekankan pentingnya asosiasi vertical dan horizontal di antara orang – orang dan relasinya dengan entitas organisasi lain, seperti kelompok komunitas dan perusahaan. • Konsep ini mengoperasikan dua sifat penting modal sosial yaki sebagai ikatan dan jembatan. • Dikatakan sebagai ikatan karena kekuatan hubungan di dalam komunitas data memberikan sebuah identitas dan tujuan bersama kepada setiap keluarga dan komunitas • Dikatan sebagai jembatan bermakna adanya kelemahan ikatan antarkomunitas seperti keragaman sosial yang dipicu perbedaan agama, kelas, etnisitas, gender dan status sosial ekonomi, dimana ikatan horizontal yang kuat dapat menjadi basis bagi kepentingan sectarian dalam arti sempit
  • 21. Pandangan Kelembagaan • Pandangan ini berargumentasi bahwa vitalitas jaringan komonitas dan masyarakat sipil merupakan produk sistem politik, hukum dan lingkungan kelembagaan. • Perspektif kelembagaan menganggap kapasitas kelompok-kelompok sosial untuk melakukan aksi menurut kepentingan kolektifnya tergantung pada mutu kelembagaan foral dimana kelompok tersebut tinggal
  • 22. Pandangan Sinergi • Pandangan ini kurang lebih berupaya untuk mengintegrasikan konsep jejaring dan kelembagaan • Pelopor pandangan ini, menyimpulkan bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat/warga negara didasarkan atas prinsip komplementaritas dan kelekatan. • Komplementaritas merujuk pada hubungan yang saling menguntungkan antara public dengan privat dan diwujudkan dalam kerangka kerja legal yang melindungi hak-hak asosiasi, misalnya kamar dagang memfasilitasi pertukaran antara asosiasi komunitas dan kelompok-kelompok bisnis • Semnetara itu, kelekatan mengacu kepada sifat dan luas iktan yang dapat menghubungkan warga negara dengan pejabat publik