Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kelembagaan, yang merupakan pendekatan yang menekankan peran institusi sosial dan hukum dalam sistem ekonomi. Ekonomi kelembagaan berfokus pada bagaimana kelembagaan seperti hukum, norma sosial, dan organisasi mempengaruhi perilaku ekonomi dan hasil. Dokumen tersebut juga membahas perkembangan ekonomi kelembagaan baru yang mengkritik pendekatan neoklasik dan ber
3. Ekonomi kelembagaan lama berasal dari dua
proyek penelitian yang dipelopori oleh Thorstein
Veblen dan John R.Commons. Veblen memusatkan
perhatiannya pada dikotomi antara bisnis dan
aspek industrial dalam perekonomian, kemudian
dikembangkan dikotomi antara kelembagaan dan
teknologi. Sedangkan Commons berkonsentrasi
pada hukum, hak kepemilikan, dan organisasi
yang memiliki keterlibatan terhadap kekuatan
ekonomi, transaksi ekonomi, dan distribusi
pendapatan.
4. Kelembagaan di pahami sebagai apa yang
bernilai tambah atau kritik terhadap ilmu
ekonomi klasik atau hedonik. Kelembagaan
dimaknai sebagai apa yang berhubungan
dengan perilaku ekonomi. Namun, seperti
yang dikonsepkan oleh Bardhan,
kelembagaan akan lebih akurat apabila di
definisikan sebgaai aturan-aturan sosial,
kesepakatan, dan elemen lain dari struktur
kerangka kerja interaksi sosial.
5. Karakteristik Umum dari
Kelembagaan
• Kelembagaan secara sosial di organisasi dan
didukung (Scott, 1989), yang biasanya kelembagaan
membedakan setiap rintangan atas perilaku
manusia, misalnya halangan biologis dan rintangan
fisik.
• Kelembagaan adalah aturan formal dan konvensi
informal, serta tata perilaku (North, 1990)
• Kelembagaan secara perlahan berubah atas
kegiatan yang telah dipandu maupun dihalangi.
• Kelembagaan juga mengatur larangan-larangan
dan persyaratan-persyaratan (North, 1990)
7. Pembangunan Ekonomi Dapat
Mengubah Kelembagaan
• Peningkatan kesejahteraan akibat
pertumbuhan ekonomi menciptakan permintaan
terhadap kelembagaan yang lebih bermutu,
• Kesejahteraan yang lebih baik juga memicu
terwujudnya kelembagaan menjadi lebih
terjangkau,
• Pembangunan ekonomi menciptakan agen
perubahan baru.
8. Sedangkan dalam mengambil
kesimpulan, ekonomi kelembagaan
secara umum memilih kedekatan
induktif dari pada deduktif. Dalam
melakukan teorisasi, mereka
menekankan kepada fakta.
Ekonomi kelembagaan tidak
berorientasi membangun manusia
ekonomi tetapi mengenai apa yang
manusia lakukan dan pikirkan.
9. Ciri-ciri ekonomi kelembagaan
• Adanya kritik umum terhadap anggapan awal
dan elemen normatif tersembunyi dari analisis
ekonomi tradisional.
• Pandangan umum proses ekonomi sebagai
sebuah sistem terbuka dan sebagai bagian dari
jaringan sosio-kultural sebuah hubungan.
• Penerimaan umum atas prinsip aliran sebab-
akibat sebagai hipotesis utama yang
menjelaskan dinamika proses ekonomi,
termasuk proses keterbelakangan dan
pembangunan.
10. Samuels, menyimpulkan 8 aspek
dari ekonomi kelembagaan
• Ekonomi kelembagaan lebih menekankan pada proses
perubahan melalui penolakannya terhadap teori ekonomi
klasik yang percaya terhadap mekanisme penyesuaian
otomatis, melalui perubahan-perubahan sistem dalam sistem
harga
• Para ahli kelembagaan menolak pandangan neoklasik
mengenai pasar bebas dan pasar yang efisien
• Ide yang dibuet oleh ekonom kelembagaan adalah faktor
teknologi tidaklah given, karena teknologi merupakan proses
perubahan yang berkelanjutan.
• Ahli kelembagaan memperkenalkan pandangan yang
menyatakan bahwa sumber daya dialokasikan melaui
struktur kelembagaan yang bermacam-macam dan dalam
beragam hubungan kekuasaan yang hidup di masyarakat.
11. • Teori kelembagaan merupakan nilai yang
tidak melihat harga-harga relatif, namun nilai
kepentingan terhadap kelembagaan, struktur
sosial, dan perilaku.
• Kultur dan kekuasaan menentukan cara
bagaimana individu berperilaku.
• Para ahli ekonomi kelembagaan lebih
pluralistik atau demokratis dalam
pandangannya.
• Ekonom kelembagaan melihat ekonomi
merupakan cara pandang yang menyeluruh
dan mencoba untuk menjelaskan aktivitas
ekonomi dalam perspektif mulltidisipliner
• Ekonomi Kelembagaan Baru (New Institutional
Economic/NEI)
13. Ide ini dikembangkan oleh
beberapa penulis sekitar
tahun 1930-an. NEI
merupakan upaya
perlawanan dan
pengembangan terhadap
ide ekonomi neoklasik.
14. Dalam pendekatan NEI, kehadiran informasi yang
tidak sempurna, eksternalitas produksi, dan
barang-barang publik diidentifikasi sebagai
sumber terpenting terjadinya kegagalan pasar,
sehingga mempercayai perlunya kehadiran
kelembagaan non-pasar. Sebaliknya dalam
pendekatan neoklasik, menganggap bahwa ketiga
variabel dalam pendekatan NEI tidak etis, sehingga
biaya-biaya transaksi yang diasosiasikan dengan
variabel dianggap tidak ada.
15. Fungsi pasar yang berjalan dengan baik
merupakan kumpulan dari kelembagaan yang
meregulasi beberapa hal berikut:
• Apa yang dapat diperdagangkan
• Siapa yang dapat melakukan perdagangan
• Apa aturan untuk menyelenggarakan
perdagangan yang adil
• Berapa banyak variasi harga yang
diperkenalkan
16. Pasar beroperasi dipengaruhi oleh sifat dan
efektivitas dari kelembagaan non-pasar yang
mengitarinya, antara lain:
• Kelembagaan negara menyiapkan
koordinasi masyarakat
• Hak-hak kepemilikan non-pasar
• Aturan-aturan umum
• Perusahaan-perusahaan bisnis dan asosiasi
mereka
• Aturan-aturan tata kelola interaksi antara
sektor pemerintahan dan swasta.
18. Teori Ortodoks Mengenai
Produksi dan Pertukaran:
• Metodologi individualisme, merupakan
interpretasi baru yang telah diberikan untuk
peran individu sebagai pengambil keputusan
dalam sebuah organisasi.
• Maksimalisasi kegunaan
• Rasionalitas terikat, mendekati kondisi dunia
nyata melalui kelembagaan secara dekat.
• Perilaku oportunistik