2. • Integrasi ekonomi secara umum adalah pencabutan
(penghapusan) hambatan-hambatan ekonomi di antara
dua atau lebih perekonomian (negara). Suprima (2010),
• Secara operasional integrasi ekonomi didefinisikan
sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan
pernyatuan politik (kebijaksanaan) seperti norma,
peraturan, prosedur.
• Instrumennya meliputi bea masuk, pajak, mata uang,
undang-undang, lembaga, standarisasi, dan kebijakan
ekonomi.
3. • Pengaturan perdagangan prefensial
(Preferential Trade Arragements) dibentuk
oleh negara-negara yang sepakat
menurunkan hambatan-hambatan
perdagangan yang berlangsung di antara
mereka dan membedakannya dengan
negara-negara yang bukan anggota.
4. • Kawasan perdagangan bebas (free trade area)
dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun
non tarif di antara negara-negara anggota
dihilangkan sepenuhnya.
• Namun masing-masing negara anggota tersebut
masih berhak menentukan sendiri apakah
mempertahankan atau menghilangkan hambatan-
hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap
negara-negara di luar anggota.
5. • Persekutuan pabean (customs union)
mewajibkan semua negara anggota untuk
tidak hanya menghilangkan semua bentuk
hambatan perdagangan di antara mereka,
namun juga menyeragamkan kewajiban
perdagangan mereka terhadap negara luar
yang bukan anggota.
6. • Pasara bersama (common market) yaitu
suatu bentuk integrasi dimana bukan
hanya perdagangan barang saja yang
dibebaskan, namun arus faktor produksi
seperti tenaga kerja dan modal juga
dbebaskan dari semua hambatan.
7. • Unit ekonomi (economic union) yaitu
dengan menyeragamkan kebijakan-
kebijakan moneter dan fiskal dari masing-
masing negara anggota yang berada
dalam suatu kawasan atau bagi negara-
negara yang melakukan kesepakatan.
8. Free Trade Area(FTA)
• Dua negara atau lebih dikatakan membentuk FTA apabila mereka
sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau
hambatan-hambatan perdagangan, baik dalam bentuk tarif maupun
non tarif terhadap semua barang yang diperdagangkan diantara
mereka, sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan
merupakan anggota masih tetap diperlakukan menurut ketentuan di
masing-masing negara.
• Setiap negara anggota bebas menentukan tarifnya terhadap arus
perdagangan internasional dari negara-negara bukan anggota.
9. Customs Union (CU)
• Dua negara atau lebih dikatakan membentuk CU apabila
mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban
impor atau hambatan-hambatan perdagangan dalam
bentuk tarif maupun non tarif terhadap semua barang
dan jasa yang diperdagangkan di antara sesama mereka.
• Sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan
anggota juga akan diberlakukan penyeragaman
ketentuan.
10. Common Market (CM)
Dua negara atau lebih dikatakan
membentuk CM jika terpenuhi kondisi CU
plus mengizinkan adanya perpindahan yang
bebas seluruh faktor produksi di antara
sesama negara anggota.
11. Economic Union (EU)
• Dua negara atau lebih dikatakan membentuk EU
jika terpenuhi kondisi CM plus adanya harmonisasi
dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi nasional
di antar sesame negara anggota.
• Dengan begitu dapat dihindari adanya kebijakan-
kebijakan yang saling bertentangan dan
kontroversial satu sama lain.
12. Total Economic Integration (TEI)
• Kondisi ini terwujud apabila telah terjadi
penyatuan kebijakan makroekonomi maupun
sosial dan menfungsikan suatu badan atau
lembaga yang bersifat “supra nasional” dengan
kewenangan yang cukup luas dan sangat
mengikat semua negara anggotanya.
13. • Ide penyatuan ekonomi kawasan dimunculkan oleh
Mundell (1961).
• Mundell (1961) dalam Kaboub (2006) berpendapat
bahwa beberapa kawasan dapat bergabung menjadi satu
dan mengadopsi sata mata uang yang sama (single
currency).
14. • Mundell mengusulkan suatu sistem dimana mata uang
tidak digambarkan oleh karakter suatu negara, tetapi
oleh suatu area dimana mobilisasi faktor-faktor produksi
memiliki derajat mobilisasi yang tinggi.
• Keuntungan dari mata uang bersama ini adalah tingkat
harga yang lebih transparan karena setiap harga
ditunjukkan mata uang yang sama.
15. • PTA adalah suatu persetujuan di antara
dua negara atau lebih dimana tarif yang
berlaku di antara mereka adalah lebih
rendah dari produk yang diperdagangkan
dengan negara luar.
16. • Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area), yaitu
dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun
non tarif di antara negara-negara anggota dihilangkan
sepenuhnya
• Namun masing-masing negara anggota tersebut masih
berhak menentukan sendiri apakah mempertahankan
atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan
yang diterapkan terhadap negara-negara di luar
anggota.
17. • Namun apabila di negara anggota FTA tidak terjadi
hubungan dagang yang insentif di dalam kawasan
tersebut tetapi lebih banyak berdagang dengan negara
di luar kawasan FTA, akan terjadi penurunan volume
perdagangan sehingga akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat negara anggota dalam kawasan FTA.
• Singkatnya bahwa kawasan perdagangan bebas dapat
menimbulkan dampak kreasi dan diversi perdagangan.
18. • Pendekatan yang memfokuskan pada
harga dan
• Pendekatan yang memfokuskan pada
kuantitas.
19. • Metode pengukuran integrasi ekonomi
berdasarkan harga lebih disukai oleh para
cendekiawan untuk mempertimbangkan suatu
ukuran secara aksioma, yaitu pemenuhan
dengan hukum satu harga law of one price (LOP)
di dalam pasar yang secara geografis berbeda.
20. • Asumsi dari LOP memungkinkan kita untuk mengukur
kemampuan dari integrasi dengan cara menghapuskan
perbedaan harga komoditas dan modal (asset) di wilayah
yang berbeda pada pasar persaingan sempurna.
• Akan tetapi, metode ini terkadang menyesatkan karena
banyaknya jenis barang yang beredar di antara satu
wilayah dengan wilayah lainnya (heterogenous goods)
yang menimbulkan kesulitan dalam menentukan harga.
21. • Cara yang paling umum atau cara yang biasa
digunakan untuk mengukur integrasi ekonomi
berdasarkan kuantitas adalah tingkat
keterbukaan (degree of openness).
22. • Pertama, meode ini tidak mempedulikan adanya
perbedaan ukuran ekonomi.
• Misalnya suatu daerah yang luas pasti memiliki peranan
sektor-sektor ekonomi yang lebih besar terhadap PDB
(produk domestik bruto) daripada daerah yang memiliki
wilayah yang kecil dimana peranan sektor-sektor
ekonominya kecil terhadap PDB (produk domestik
bruto).
23. • Kedua, tingkat keterbukaan menjadi lebih
tepat ketika jumlah dan segi penting dari
koneksi perdagangan masing-masing
negara dan mempunyai aspek integrasi
yang relevan dengan dunia lainnya, karena
indikator keterbukaan tidak
memperdulikan permasalahan ini.
24. • Terjadi apabila sebagian produksi domestik di suatu
negara yang menjadi anggota perserikatan pabean atau
dari Negara luar yang bukan anggota (dalam custom
union) digantikan dengan impor yang harganya lebih
murah dari negara anggota lainnya (dengan kata lain
biaya semakin efisien).
• Akibatnya, kemakmuran negara anggota meningkatkan
dan mendorong spesialisasi yang lebih luas dan
mendalam.
25. Harga/Tarif Indonesia ($) Singapura ($) Eropa ($)
Harga computer 300 280 280
Tarif bea masuk 0 30 30
Harga computer
sebelum FTA
300 310 310
Harga computer
sesudah FTA
300 280 310
26. • Terjadi ketika impor berbiaya rendah dari negara-negara di
luar custom union digantikan oleh impor yang berbiaya
lebih tinggi dari negara anggota union. Hal ini disebabkan
oleh perlakuan preferential trade yang diberikan pada
negara-negara anggota.
• Trade diversion ini sendiri akan mengurangi kemakmuran
karena produksi akan bergeser dari produsen yang lebih
efisien di luar union ke produsen yang kurang efisien di
dalam union.
27. • Trade diversion memperburuk alokasi sumber daya
internasional dan menggeser produksi menjauh dari
keunggulan komparatifnya.
• Custom union yang memindahkan perdagangan (trade
diverting custom union) akan mengakibatkan trade
creation dan trade diversion sehingga bisa menaikkan
atau menurunkan kemakmuran negara anggota union,
tergantung pada kekuatan relatif dari kedua hal yang
berlawanan ini.
28. • Produk-produk semakin efisien yang memungkinkan
terjadinya spealisasi, sehingga produk yang
bersangkutan memiliki keunggulan komparatif.
• Produksi meningkat akibat meningkatnya volume
perdagangan.
• Posisi tawar di forum internasional membaik, sehingga
memungkinkan meningkatnya volume perdagangan.
29. • Efisiensi produk semakin meningkat sehingga
meningkatkan kompetisi.
• Kualitas produk dan faktor produksi makin meningkat
yang disebabkan oleh perkembangan teknologi.
• Mobilitas modal dan tenaga kerja bebas keluar masuk
sesama negara anggota.
• Adanya koordinasi antara sesama negara anggota dalam
kebijakan moneter dan fiskal.