Implementasi Philosophical Ethics and Business Di Indonesia Serta Kaitannya Dengan Business Ethics & GG dan Resume / Rekomendasi dari tema "Philosophical Etics and Business"
1. Nama : Agnis Noviani Noor
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Menurut saudara bagaimana implementasi “Philosophical Ethics and Business” di
Indonesia dan kaitatannya dengan Business Ethics dan Good Governance.
Etika adalah cabang filosofi yang menginvestigasi penilaian normatif tentang tingkah
laku benar atau salah, mana yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. Dengan adanya
Ensiklopedi Filosofi yag mendefinisikan etika dalam tiga cara, yaitu:
1. Suatu pola umum atau cara hidup.
2. Suatu rangkaian peraturan tentang tingkah laku atau moral.
3. Penyelidikan tentang cara hidup dan peraturan tingkah laku.
Beberapa teori etika yang seharusnya di terapkan untuk membuat keputusan yang etis dalam
sebuah lingkungan bisnis yaitu utilitarianism, deontologi, keadilan dan kejujuran, dan virtue
ethics. Ada tiga faktor yang dapat menjelaskan mengapa seseorang harus berlaku etis, yaitu
agama, hubungan dengan orang lain, dan persepsi tentang diri sendiri.
Penerapan etika bisnis di indonesia saat ini sungguh memprihatinkan contohnya bisnis
pada disektor kuliner yang menyalahi etika bisnis misalnya kasus bakso yang komposisinya
terdapat daging babi, boraks, dan bahan kimia lainnya yang notabene mayoritas warga negara
indonesia adalah pemeluk agama islam yang melarang umatnya untuk memakan daging babi
serta bahan-bahan kimia yang dapat merusak tubuh. Para pedagang melakukan kecurangan
tersebut karena murahnya bahan baku untuk membuat bakso dan untuk tetap awet agar bisa
dijual lebih lama. Seharusnya para pembisnis harus sesuai dengan etika masyarakat, salah
satunya tidak berbuat kecurangan. Para pembisnis yang melakuakan kecurangan karena
kurangnya wawasan etika dalam bisnis seperti kurangnya kejujuran, virtue ethics yang
memilih pilihan yang salah yang pemikiran hanya mendapatkan laba tapi tidak memikirkan
efek lainnya. Hal ini jelas bahwa Philosophical Ethics and Business berkaitan dengan
Corporate Governance suatu sistem yang terdiri dari berbagai perangkat/ kelembagaan serta
aturan main (code of conduct) dan hukum yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan
(cheks and balance) agar sistem dapat bekerja secara optimal. Masalah Corporate Governance
akan selalu muncul jika terdapat konflik kepentingan di dalam satu perusahaan. Sementara
konflik kepentingan disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan “kekuatan” antara berbagai
pihak yang berhubungan. Dalam kaitan ini Williamson (1985) berpendapat bahwa konflik
2. demikian secara psikologis didasarkan pada asumsi bahwa manusia bersifat oportunistik,
yaitu kecenderungan untuk memanfaatkan kesempatan dengan tujuan memperoleh
keuntungan dari suatu posisi/ keadaan tertentu namun dengan merugikan pihak lainnya.
Setelah Saudara mempelajari Modul 3 dengan tema “Philosophical Ethics and Busines”
atau dari sumber lain yang berkenaan dengan tema ini, apa yang dapat saudara
resumekan dan rekomendasikan...
Philosophical Ethics and Busines adalah bagaimana kita menginvestigasi penilaian
tingkah laku yang baik dan buruk dalam sebuah lingkungan bisnis. Perlunya adanya
penerapan teori etika untuk membuat keputusan yang etis dalam sebuah lingkungan bisnis
yaitu utilitarianism, deontologi, keadilan dan kejujuran, dan virtue ethics. Tiga faktor yang
dapat menjelaskan mengapa seseorang harus berlaku etis, yaitu agama, hubungan dengan
orang lain, dan persepsi tentang diri sendiri pada faktor ini menyebutkan bahwa seseorang
berperilaku etis karena self-interest yaitu tidak didefinisikan hanya ketertarikan yang fokus
pada individu tetapi juga tentang semua hal yang berhubungan dengan individu tersebut,
yaitu keluarga, teman dan masyarakat di mana ia hidup. Self-interest mempunyai hubungan
dekat dengan perilaku ekonomi. Dibandingakan dengan Selfishness yang hanya fokus pada
diri sendiri dan mengutamakan kepentingan individu di atas kepentingan orang lain.
Menurut Smith, bisnis adalah aktivitas sosial dan masyarakat memiliki perilaku sesuai
dengan prinsip etika dan pasar adalah suatu bentuk kompetisi. Perdagangan bergantung pada
honoring contract dan kerjasama satu sama lain. Oleh karena itu, setiap orang harus bertindak
sesuai dengan pedoman etika dalam berbisnis. Bisnis adalah self-interest. Self-interest
mempunyai konsekuensi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial setiap orang, Bisnis bukan
suatu bentuk ketamakan.
Dalam melakukan bisnis perlu adanya integritas yaitu sikap yang teguh
mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri
sendiri sebagai nilai-nilai moral. Dalam kamus Indonesia terkait mutu, sifat, atau keadaan yg
menunjukkankesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan
kewibawaan kejujuran. Tercapainya bisnis yang baik dengan etika yang baik entah di
karyawan, pemimpin dan di dalam produksi yang keluarkannya harusnya yang berkualitas
dengan cara melakuakan pengambilan keputusan memilih mana yang baik dan tidak bagi
semuanya bukan hanya mementingkan kepentingan pribadi. Horold dan Cyril O’Donnell
mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara
3. alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak
dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat
dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
Referensi:
Nursetiawan Afief. Implementasi Etika Bisnis Di Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial Dan
Politik.
https://www.academia.edu/17255314/IMPLEMENTASI_ETIKA_BISNIS_DI_INDONESIA
http://blog.stie-mce.ac.id/sriati/2012/05/09/implementasi-etika-dalam-bisnis/
Lasmiatun. 2012. Implementasi Etika Bisnis Di indonesia Ada Apa Di Corporat Governance.
Dharma Ekonomi.
https://www.academia.edu/8494277/Tugas_Makalah_Etika_Bisnis
https://www.academia.edu/8494277/Tugas_Makalah_Etika_Bisnis
The McGraw - Hill Companies, 2008. Philosophical Ethics and Business.