SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
PERMASALAHAN DALAM
PEMBAGIAN HARTA WARIS
FIQH MAWARIS
UNIVERSITAS GUNADARMA
PERMASALAHAN-
PERMASALAHAN
1. MASALAH AKDARIYAH
2. KHARQA
3. MUSYTARAKAH, HAJARIYAH, HIMARIYYAH
4. TAKHARUJ
www.website.com
www.website.com
MASALAH AKDARIYAH
• Secara Bahasa akdariyyah berarti keruh.
• Adapun secara terminologi adalah kasus dalam pembagian harta waris yang ahli
warisnya terdiri dari suami, ibu, saudara perempuan baik kandung atau sebapak
dan kakek.
• Dinamakan akdariyyah karena kasus ini mengaburkan pandangan Zaid ibn Tsabit
yang semestinya kakek menjadi asabah/ mengasabahkan saudara perempuan.
Namun dalam beberapa kondisi asabah tidak mendapatkan bagian sama sekali
karena harta sudah habis dan pada kasus ini harta yang tersisa hanya 1/6 saja.
Adapun kakek wajib menerima 1/6 sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
www.website.com
MASALAH AKDARIYAH
• Sebagai zawi al furud, saudara perempuan tidak bisa terhalang dalam kasus ini
dan jika sebagai asabah saudara perempuan tidak akan mendapatkan harta
waris karena sudah habis.
• Saudara perempuan mendapatkan ½ sebagaimana zawi al furud dan kakek 1/6.
permasalahan lain yang timbul adalah kakek mendapatkan bagian lebih kecil dari
saudara perempuan. Padahal semestinya laki-laki mendapatkan bagian yang
banyak dibandingkan perempuan.
• Maka, terkait masalah ini, para pakar berbeda pendapat dalam memberikan
solusi untuk masalah tersebut.
www.website.com
MASALAH AKDARIYAH
• Zaid ibn Tsabit, ulama mazhab Maliki, Syafi’I dan Hambali adalah
menggabungkan bagian kakek dan saudara perempuan menjadi satu dan dibagi
kepada mereka (sesuai prinsip 2:1)
• Dengan demikian penyelesaian masalah akdariyah perspektif pandangan Zaid ibn
Tsabit jika harta ditinggalkan Rp. 180 juta adalah:
• Asalah masalah 6 9
Suami ½ x 6 = 3/9 x 180 juta = 60 juta
Ibu 1/3 x 6 = 2/9 x 180 juta = 40 juta
Kakek 1/6 x 6 = 1/9 x 180 juta = 20 juta
Saudara Pr Kandung/sebapak ½ x 6 = 3/9 x 180 juta = 60 juta
www.website.com
MASALAH AKDARIYAH
• Bagian yg diperoleh menurut perhitungan sebelumnya dijadikan satu (20 + 60
=80 juta). Dan dibagi kepada kakek dan saudara perempuan berdasarkan 2:1.
maka kakek akan mendapatkan bagian 53,33 juta dan saudara perempuan 26,67
juta. Maka hasil perolehan masing-masing ahli waris adalah:
Suami Rp. 60 juta
Ibu Rp. 40 juta
Kakek Rp. 53,33 juta
Saudara Pr Kandung/sebapak Rp. 26,67 juta
www.website.com
MASALAH AKDARIYAH
• Adapun menurut Abu Bakar dan ulama Hanafiyah, saudara perempuan
kandung/sebapak mahjub oleh kakek dan kakek mendapatkan bagian asabah.
Sehingga bagian yang diperoleh oleh masing-masing ahli waris adalah:
• Asalah masalah 6
Suami ½ x 6 = 3/6 x 180 juta = 90 juta
Ibu 1/3 x 6 = 2/6 x 180 juta = 60 juta
Kakek Asabah 1/6 x 180 juta = 30 juta
Saudara Pr Kandung/sebapak mahjub
www.website.com
MASALAH AKDARIYAH
• Menurut Umar bin Khattab dan Ibn Mas’ud, bagian ibu dikurangi dari 1/3 menjadi
1/6, untuk menghindari agar bagian ibu lebih besar dari bagian kakek. Sehingga
bagian yg diperoleh oleh masing-masing ahli waris adalah:
• Asalah masalah 6 8
Suami ½ x 6 = 3/8 x 180 juta = 67,5 juta
Ibu 1/6 x 6 = 1/8 x 180 juta = 22,5 juta
Kakek 1/6 x 6 = 1/8 x 180 juta = 22,5 juta
Saudara Pr Kandung/sebapak ½ x 6 = 3/8 x 180 juta = 67,5 juta
www.website.com
MASALAH KHARQA
• Kharqa secara Bahasa berarti mencabik, memecah, menggoyah dan menyobek.
• Adapun menurut istilah kharqa adalah suatu kasus dalam pembagian yang
melibatkan ahli waris ibu, saudara perempuan dan kakek.
• Ada enam cara penyelesaian kasus ini seiring dengan perdebatan tentang cara
pembagiannya.
1. Menurut Zaid ibn Tsabit yg diikuti oleh Imam Malik, imam Syafi’I dan imam
Hambal, ibu mendapatkan bagian 1/3 karena tdk ada anak, cucu atau 2 saudara
atau lebih. Adapun sisa harta dibagikan kepada kakek dan saudara perempuan
sesuai dengan prinsip 2:1. jika harta waris yg ditinggalkan 90 juta, maka:
Ibu 1/3 x 90 juta = 30 juta (sisanya Rp. 60 juta dibagi kakek dan saudara PR)
Kakek Asabah = 40 juta
Saudara Asabah = 20 juta
www.website.com
MASALAH KHARQA
2. Dikemukakan oleh Ali ibn Abi Thalib. Menurutnya ibu mendapatkan 1/3
sedangkan saudara PR ½ dan kakek mendapatkan sisanya yaitu 1/6.
Asal Masalah 6
Ibu 1/3 2/6 x 90 juta = 30 juta
Saudara PR ½ 3/6 x 90 juta = 45 juta
Kakek 1/6 1/6 x 90 juta = 15 juta
3. Dikemukakan oleh Ibn Mas’ud RA. Menurutnya ibu mendapatkan 1/6 sedangkan
sisanya untuk kakek dan saudara PR terhalang oleh kakek. jika harta waris yg
ditinggalkan 90 juta, maka:
Ibu 1/6 x 90 juta = 15 juta
Kakek Asabah = 75 juta
Saudara PR mahjub
www.website.com
MASALAH KHARQA
4. Dikemukakan oleh Umar ibn Khattab. Menurutnya saudara kandung ½ sebagai
zawi al furud, sedangkan ibu mendapatkan 1/3 dari sisa dan sisanya untuk kakek
sebagai asabah. jika harta waris yg ditinggalkan 90 juta, maka:
Saudara PR ½ x 90 juta = 45 juta
Ibu 1/3 x 45 juta (sisa) = 15 juta
Kakek Asabah = 30 juta
5. Dikemukakan oleh Utsman ibn Affan. Menurutnya harta tersebut harus dibagi
rata. Ketiga ahli waris mendapatkan 1/3. jika harta waris yg ditinggalkan 90 juta,
maka:
Saudara PR 1/3 x 90 juta = 30 juta
Ibu 1/3 x 90 juta = 30 juta
Kakek 1/3 x 90 juta = 30 juta
www.website.com
MASALAH KHARQA
6. Dikemukakan oleh Abu Bakar As Shiddiq. Menurutnya ibu mendapatkan 1/3
sedangkan kakek sebagai asabah dan saudara PR mahjub. jika harta waris yg
ditinggalkan 90 juta, maka:
Ibu 1/3 x 90 juta = 30 juta
Kakek Asabah = 60 juta
Saudara PR mahjub
www.website.com
MASALAH MUSYTARAKAH,
HAJARIYYAH, HIMARIYYAH
• Musytarakah adalah kasus dalam pembagian harta dimana ahli warisnya terdiri
dari suami, ibu/nenek, dua orang saudara seibu atau lebih dan saudara laki-laki
kandung. Suami mendapatkan ½, ibu 1/6, dua saudara seibu 1/3. Maka saudara
laki-laki tdk akan mendapatkan warisan karena sudah habis oleh ahli waris yg
lain dimana status saudara laki-laki sebagai asabah.
• Musytarakah sendiri berarti yang disekutukan, dimana saudara laki-laki diikutkan
ke 1/3 bagian milik saudara seibu.
• Adapun penamaan hajariyyah, himariyyah dan yammiyyah mengacu pada
sahabat Umar ibn Khattab perubah dimintai fatwa dalam masalah ini dan beliau
menegaskan bahwa saudara laki-laki tdk mendapatkan warisan karena sebagai
asabah.
www.website.com
MASALAH MUSYTARAKAH,
HAJARIYYAH, HIMARIYYAH
1. Menurut Umar ibn Khattab, Usman ibn Affan, Zaid ibn Tsabit yg diikuti oleh
ulama Syafi’iyyah dan Malikiyyah, bagian 1/3 diperuntukkan bagi saudara seibu
dan saudara laki-laki kandung atas dasar sama rata baik laki-laki maupun
perempuan. Jika harta yg ditinggalkan 360 juta, maka:
Asal masalah 6
Suami ½ x 6 = 3 3/6 x 360 juta = 180 juta
Ibu 1/6 x 6 = 1 1/6 x 360 juta = 60 juta
2 saudara seibu dan saudara LK kandung 1/3 x 6 = 2 2/6 x 360 juta = 120 juta
(120 juta dibagi kepada 2 saudara seibu dan saudara kandung, maka masing-masing
mendapatkan 40 juta)
www.website.com
MASALAH MUSYTARAKAH,
HAJARIYYAH, HIMARIYYAH
2. Menurut Ali ibn Abi Thalib, yg diikuti oleh ulama Imam Abu Hanifah, Imam
Ahmad ibn Hambal dan Dawud Al Zahiri bagian 1/3 hanya diperuntukkan bagi
saudara seibu saja. Adapun saudara laki-laki kandung tidak mendapatkan bagian
karena posisinya sebagai asabah dan sebagaimana kaidah umum bahwa asabah
dalam satu kondisi mendapatkan sisa harta dan dalam kondisi yang lain tidak
mendapatkan harta sama sekali karena harta sudah habis.
www.website.com
MASALAH TAKHARUJ
1. PENGERTIAN
Takharuj artinya kesepakatan ahli waris untuk mengeluarkan salah satu atau
beberapa ahli waris dengan memberikan ganti/imbalan dari harta mereka sendiri
atau harta warisan yg akan dibagikan.
Menurut Zakiyah Darajat, pengunduran diri ahli waris dari hak yg akan diterimanya
dengan menerima ganti dari harta ahli waris pribadi atau harta warisan yg akan
dibagikan. Jika ia mundur diri dari haknya maka bagiannya tersebut akan diberikan
kepada salah satu atau semua ahli waris yang tersisa sesuai kesepakatan.
www.website.com
MASALAH TAKHARUJ
2. PEMBAGIAN TAKHARUJ
Wahbah Az Zuhaili membagi takharuj ke dalam empat kasus.
1) Jika salah seorang dari ahli waris mengundurkan diri dan menyerahkan
bagiannya kepada salah satu ahli waris yang ada, akan tetapi ia meminta
imbalan berupa harta atau benda lain kepada ahli waris penerima bagiannya
tersebut. Maka dalam hal ini ahli waris yang kedua (penerima bagian tambahan)
akan menerima dua bagian sekaligus, yaitu bagiannya yang asli dan bagian ahli
waris yang mengundurkan diri.
www.website.com
MASALAH TAKHARUJ
1) Contoh dari kasus ini adalah jika ahli waris yg ada adalah suami, dan dua orang
saudara LK kandung. Suami mundur dari bagiannya dan diberikan kepada salah
satu dari 2 saudara LK kandung. Maka, sesuai kesepakatan suami akan
menerima harta dari saudara LK kandung tersebut dari hartanya sendiri bukan
dari harta warisan sebagai ganti. Jika harta yg ditinggalkan 100 juta. Maka:
Suami ½ = 50 juta
2 saudara LK kandung Asabah = 50 juta (25jt/orang)
Maka, salah seorang dari saudara LK akan menerima 75 juta dan yg satu lagi 25
juta. Suami akan mendapatkan harta/barang dari saudara LK yang menerima bagian
tersebut.
www.website.com
MASALAH TAKHARUJ
2) Keluarnya salah satu ahli waris dan harta waris akan dibagikan kepada semua
ahli waris yang tersisa sesuai dengan nisbah bagian mereka masing-masing dan
ia (yg mengundurkan diri) akan menerima sejumlah harta dari mereka (ahli
waris yg tersisa) sesuai dengan nisbah bagian yg mereka terima dari harta
warisan. Contoh, jika seorang Wanita meninggal dan ahli waris yg ada adalah
suami, anak LK, dan anak PR. Kemudian suami mengundurkan diri dan
menyerahkan bagiannya kepada kedua anaknya sesuai dengan nisbah yg
mereka dapatkan. Adapun suami akan mendapatkan imbalan dari harta mereka.
Jika harta yg dtinggalkan adalah 6ha tanah, kemudian suami mengundurkan diri dan
diganti meminta harta yg lain milik mereka contohnya rumah. Maka: 6.000m2
Suami –
Anak Laki-laki Asabah bi al nafsi 4.000 m2
Anak Perempuan asabah bil ghoir 2.000 m2
www.website.com
MASALAH TAKHARUJ
3) Mundurnya salah satu ahli waris dan bagiannya diserahkan kepada seluruh ahli
waris yang ada (selain dirinya) secara rata dan ia akan mendapatkan imbalan
dari harta mereka pribadi (ahli waris yg tersisa) dengan nisbah iuran yang rata.
Contoh, jika seorang Wanita meninggal dan ahli waris yg ada adalah suami, anak
LK, dan anak PR. Kemudian suami mengundurkan diri dan menyerahkan
bagiannya kepada kedua anaknya sama rata. Adapun suami akan mendapatkan
imbalan dari harta anak mereka dengan nisbah yang sama rata
www.website.com
MASALAH TAKHARUJ
4) Mundurnya salah satu ahli waris dan ia meminta Sebagian dari harta waris yang
dibagikan. Adapun harta waris yg tersisa dibagikan kepada seluruh ahli waris yg
ada sesuai dengan nisbah bagian mereka masing-masing. Dalam masalah ini,
ahli waris yg mengundurkan diri akan tetap menerima Sebagian dari harta waris.
Contoh, jika seorang laki meninggal dan ahli waris yg ada adalah istri, 2 saudara
perempuan kandung dan seorang saudara perempuan seibu. Adapun harta yg
ditinggalkan adalah 500 jt dan sebuah mobil. Maka,
AM 12 13
Istri ¼ 3 Mobil
2 saudara PR kandung 2/3 8 8
Saudara PR seibu 1/6 2 2
Maka, AM 6 5
Istri Mobil
2 saudara PR kandung 2/3 = 4/5 x 500 juta = 400 juta
Saudara PR seibu 1/6 = 1/5 x 500 juta = 100 juta

More Related Content

What's hot

Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Marhamah Saleh
 
Soal nahwu shorof (ujian akhir pondok 2016)
Soal nahwu shorof (ujian akhir pondok 2016)Soal nahwu shorof (ujian akhir pondok 2016)
Soal nahwu shorof (ujian akhir pondok 2016)agussarkawi
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaDodyk Fallen
 
Munasabah ayat
Munasabah ayatMunasabah ayat
Munasabah ayat51yadi
 
Sejarah perkembangan ilmu fikih
Sejarah perkembangan ilmu fikihSejarah perkembangan ilmu fikih
Sejarah perkembangan ilmu fikihAs Kum
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
Fikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan IslamFikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan IslamNSS Slide
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Nana Cahmaxcy
 
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYADHUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYADNovianti Rossalina
 
Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Marhamah Saleh
 
Muhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabihMuhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabihYS YS
 
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)fissilmikaffah1
 

What's hot (20)

Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
 
Soal nahwu shorof (ujian akhir pondok 2016)
Soal nahwu shorof (ujian akhir pondok 2016)Soal nahwu shorof (ujian akhir pondok 2016)
Soal nahwu shorof (ujian akhir pondok 2016)
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
Iddah dan ihdad
Iddah dan ihdadIddah dan ihdad
Iddah dan ihdad
 
Munasabah ayat
Munasabah ayatMunasabah ayat
Munasabah ayat
 
Sejarah perkembangan ilmu fikih
Sejarah perkembangan ilmu fikihSejarah perkembangan ilmu fikih
Sejarah perkembangan ilmu fikih
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Fikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan IslamFikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan Islam
 
Tauhid ppt
Tauhid pptTauhid ppt
Tauhid ppt
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYADHUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
 
Gharib musykilat
Gharib musykilatGharib musykilat
Gharib musykilat
 
04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD
 
Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8
 
Muhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabihMuhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabih
 
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
 
ppt MAWARIS.pptx
ppt MAWARIS.pptxppt MAWARIS.pptx
ppt MAWARIS.pptx
 
Karakteristik hukum islam
Karakteristik hukum islamKarakteristik hukum islam
Karakteristik hukum islam
 

Similar to Fiqh Mawaris (10)

MASALAH-MASALAH DALAM WARIS
MASALAH-MASALAH DALAM WARISMASALAH-MASALAH DALAM WARIS
MASALAH-MASALAH DALAM WARIS
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
POWER POINT PEMBELAJARAN (MAWARIS) KELAS 12
POWER POINT PEMBELAJARAN  (MAWARIS) KELAS 12POWER POINT PEMBELAJARAN  (MAWARIS) KELAS 12
POWER POINT PEMBELAJARAN (MAWARIS) KELAS 12
 
Presentasi mawaris dalam islam
Presentasi mawaris dalam islamPresentasi mawaris dalam islam
Presentasi mawaris dalam islam
 
Bab 1 saya
Bab 1 sayaBab 1 saya
Bab 1 saya
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
CARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADD
CARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADDCARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADD
CARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADD
 
TAZKIRAH FARAID.pptx
TAZKIRAH FARAID.pptxTAZKIRAH FARAID.pptx
TAZKIRAH FARAID.pptx
 
Makalah Mawarits
Makalah MawaritsMakalah Mawarits
Makalah Mawarits
 
Fikih bab 12 dan 13_104318.pptx
Fikih bab 12 dan 13_104318.pptxFikih bab 12 dan 13_104318.pptx
Fikih bab 12 dan 13_104318.pptx
 

More from Maulana Syarif Hidayatullah (20)

Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Metode observasi dalam Riset Pemasaran
Metode observasi dalam Riset PemasaranMetode observasi dalam Riset Pemasaran
Metode observasi dalam Riset Pemasaran
 
Tm 7
Tm 7Tm 7
Tm 7
 
Tm 6
Tm 6Tm 6
Tm 6
 
Tm 5
Tm 5Tm 5
Tm 5
 
Tm 4
Tm 4Tm 4
Tm 4
 
Tm 3
Tm 3Tm 3
Tm 3
 
Tm 2
Tm 2Tm 2
Tm 2
 
Mewujudkan layanan prima
Mewujudkan layanan primaMewujudkan layanan prima
Mewujudkan layanan prima
 
Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan BisnisStudi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis
 
Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan BisnisStudi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis
 

Fiqh Mawaris

  • 1. PERMASALAHAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS FIQH MAWARIS UNIVERSITAS GUNADARMA
  • 2. PERMASALAHAN- PERMASALAHAN 1. MASALAH AKDARIYAH 2. KHARQA 3. MUSYTARAKAH, HAJARIYAH, HIMARIYYAH 4. TAKHARUJ www.website.com
  • 3. www.website.com MASALAH AKDARIYAH • Secara Bahasa akdariyyah berarti keruh. • Adapun secara terminologi adalah kasus dalam pembagian harta waris yang ahli warisnya terdiri dari suami, ibu, saudara perempuan baik kandung atau sebapak dan kakek. • Dinamakan akdariyyah karena kasus ini mengaburkan pandangan Zaid ibn Tsabit yang semestinya kakek menjadi asabah/ mengasabahkan saudara perempuan. Namun dalam beberapa kondisi asabah tidak mendapatkan bagian sama sekali karena harta sudah habis dan pada kasus ini harta yang tersisa hanya 1/6 saja. Adapun kakek wajib menerima 1/6 sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
  • 4. www.website.com MASALAH AKDARIYAH • Sebagai zawi al furud, saudara perempuan tidak bisa terhalang dalam kasus ini dan jika sebagai asabah saudara perempuan tidak akan mendapatkan harta waris karena sudah habis. • Saudara perempuan mendapatkan ½ sebagaimana zawi al furud dan kakek 1/6. permasalahan lain yang timbul adalah kakek mendapatkan bagian lebih kecil dari saudara perempuan. Padahal semestinya laki-laki mendapatkan bagian yang banyak dibandingkan perempuan. • Maka, terkait masalah ini, para pakar berbeda pendapat dalam memberikan solusi untuk masalah tersebut.
  • 5. www.website.com MASALAH AKDARIYAH • Zaid ibn Tsabit, ulama mazhab Maliki, Syafi’I dan Hambali adalah menggabungkan bagian kakek dan saudara perempuan menjadi satu dan dibagi kepada mereka (sesuai prinsip 2:1) • Dengan demikian penyelesaian masalah akdariyah perspektif pandangan Zaid ibn Tsabit jika harta ditinggalkan Rp. 180 juta adalah: • Asalah masalah 6 9 Suami ½ x 6 = 3/9 x 180 juta = 60 juta Ibu 1/3 x 6 = 2/9 x 180 juta = 40 juta Kakek 1/6 x 6 = 1/9 x 180 juta = 20 juta Saudara Pr Kandung/sebapak ½ x 6 = 3/9 x 180 juta = 60 juta
  • 6. www.website.com MASALAH AKDARIYAH • Bagian yg diperoleh menurut perhitungan sebelumnya dijadikan satu (20 + 60 =80 juta). Dan dibagi kepada kakek dan saudara perempuan berdasarkan 2:1. maka kakek akan mendapatkan bagian 53,33 juta dan saudara perempuan 26,67 juta. Maka hasil perolehan masing-masing ahli waris adalah: Suami Rp. 60 juta Ibu Rp. 40 juta Kakek Rp. 53,33 juta Saudara Pr Kandung/sebapak Rp. 26,67 juta
  • 7. www.website.com MASALAH AKDARIYAH • Adapun menurut Abu Bakar dan ulama Hanafiyah, saudara perempuan kandung/sebapak mahjub oleh kakek dan kakek mendapatkan bagian asabah. Sehingga bagian yang diperoleh oleh masing-masing ahli waris adalah: • Asalah masalah 6 Suami ½ x 6 = 3/6 x 180 juta = 90 juta Ibu 1/3 x 6 = 2/6 x 180 juta = 60 juta Kakek Asabah 1/6 x 180 juta = 30 juta Saudara Pr Kandung/sebapak mahjub
  • 8. www.website.com MASALAH AKDARIYAH • Menurut Umar bin Khattab dan Ibn Mas’ud, bagian ibu dikurangi dari 1/3 menjadi 1/6, untuk menghindari agar bagian ibu lebih besar dari bagian kakek. Sehingga bagian yg diperoleh oleh masing-masing ahli waris adalah: • Asalah masalah 6 8 Suami ½ x 6 = 3/8 x 180 juta = 67,5 juta Ibu 1/6 x 6 = 1/8 x 180 juta = 22,5 juta Kakek 1/6 x 6 = 1/8 x 180 juta = 22,5 juta Saudara Pr Kandung/sebapak ½ x 6 = 3/8 x 180 juta = 67,5 juta
  • 9. www.website.com MASALAH KHARQA • Kharqa secara Bahasa berarti mencabik, memecah, menggoyah dan menyobek. • Adapun menurut istilah kharqa adalah suatu kasus dalam pembagian yang melibatkan ahli waris ibu, saudara perempuan dan kakek. • Ada enam cara penyelesaian kasus ini seiring dengan perdebatan tentang cara pembagiannya. 1. Menurut Zaid ibn Tsabit yg diikuti oleh Imam Malik, imam Syafi’I dan imam Hambal, ibu mendapatkan bagian 1/3 karena tdk ada anak, cucu atau 2 saudara atau lebih. Adapun sisa harta dibagikan kepada kakek dan saudara perempuan sesuai dengan prinsip 2:1. jika harta waris yg ditinggalkan 90 juta, maka: Ibu 1/3 x 90 juta = 30 juta (sisanya Rp. 60 juta dibagi kakek dan saudara PR) Kakek Asabah = 40 juta Saudara Asabah = 20 juta
  • 10. www.website.com MASALAH KHARQA 2. Dikemukakan oleh Ali ibn Abi Thalib. Menurutnya ibu mendapatkan 1/3 sedangkan saudara PR ½ dan kakek mendapatkan sisanya yaitu 1/6. Asal Masalah 6 Ibu 1/3 2/6 x 90 juta = 30 juta Saudara PR ½ 3/6 x 90 juta = 45 juta Kakek 1/6 1/6 x 90 juta = 15 juta 3. Dikemukakan oleh Ibn Mas’ud RA. Menurutnya ibu mendapatkan 1/6 sedangkan sisanya untuk kakek dan saudara PR terhalang oleh kakek. jika harta waris yg ditinggalkan 90 juta, maka: Ibu 1/6 x 90 juta = 15 juta Kakek Asabah = 75 juta Saudara PR mahjub
  • 11. www.website.com MASALAH KHARQA 4. Dikemukakan oleh Umar ibn Khattab. Menurutnya saudara kandung ½ sebagai zawi al furud, sedangkan ibu mendapatkan 1/3 dari sisa dan sisanya untuk kakek sebagai asabah. jika harta waris yg ditinggalkan 90 juta, maka: Saudara PR ½ x 90 juta = 45 juta Ibu 1/3 x 45 juta (sisa) = 15 juta Kakek Asabah = 30 juta 5. Dikemukakan oleh Utsman ibn Affan. Menurutnya harta tersebut harus dibagi rata. Ketiga ahli waris mendapatkan 1/3. jika harta waris yg ditinggalkan 90 juta, maka: Saudara PR 1/3 x 90 juta = 30 juta Ibu 1/3 x 90 juta = 30 juta Kakek 1/3 x 90 juta = 30 juta
  • 12. www.website.com MASALAH KHARQA 6. Dikemukakan oleh Abu Bakar As Shiddiq. Menurutnya ibu mendapatkan 1/3 sedangkan kakek sebagai asabah dan saudara PR mahjub. jika harta waris yg ditinggalkan 90 juta, maka: Ibu 1/3 x 90 juta = 30 juta Kakek Asabah = 60 juta Saudara PR mahjub
  • 13. www.website.com MASALAH MUSYTARAKAH, HAJARIYYAH, HIMARIYYAH • Musytarakah adalah kasus dalam pembagian harta dimana ahli warisnya terdiri dari suami, ibu/nenek, dua orang saudara seibu atau lebih dan saudara laki-laki kandung. Suami mendapatkan ½, ibu 1/6, dua saudara seibu 1/3. Maka saudara laki-laki tdk akan mendapatkan warisan karena sudah habis oleh ahli waris yg lain dimana status saudara laki-laki sebagai asabah. • Musytarakah sendiri berarti yang disekutukan, dimana saudara laki-laki diikutkan ke 1/3 bagian milik saudara seibu. • Adapun penamaan hajariyyah, himariyyah dan yammiyyah mengacu pada sahabat Umar ibn Khattab perubah dimintai fatwa dalam masalah ini dan beliau menegaskan bahwa saudara laki-laki tdk mendapatkan warisan karena sebagai asabah.
  • 14. www.website.com MASALAH MUSYTARAKAH, HAJARIYYAH, HIMARIYYAH 1. Menurut Umar ibn Khattab, Usman ibn Affan, Zaid ibn Tsabit yg diikuti oleh ulama Syafi’iyyah dan Malikiyyah, bagian 1/3 diperuntukkan bagi saudara seibu dan saudara laki-laki kandung atas dasar sama rata baik laki-laki maupun perempuan. Jika harta yg ditinggalkan 360 juta, maka: Asal masalah 6 Suami ½ x 6 = 3 3/6 x 360 juta = 180 juta Ibu 1/6 x 6 = 1 1/6 x 360 juta = 60 juta 2 saudara seibu dan saudara LK kandung 1/3 x 6 = 2 2/6 x 360 juta = 120 juta (120 juta dibagi kepada 2 saudara seibu dan saudara kandung, maka masing-masing mendapatkan 40 juta)
  • 15. www.website.com MASALAH MUSYTARAKAH, HAJARIYYAH, HIMARIYYAH 2. Menurut Ali ibn Abi Thalib, yg diikuti oleh ulama Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad ibn Hambal dan Dawud Al Zahiri bagian 1/3 hanya diperuntukkan bagi saudara seibu saja. Adapun saudara laki-laki kandung tidak mendapatkan bagian karena posisinya sebagai asabah dan sebagaimana kaidah umum bahwa asabah dalam satu kondisi mendapatkan sisa harta dan dalam kondisi yang lain tidak mendapatkan harta sama sekali karena harta sudah habis.
  • 16. www.website.com MASALAH TAKHARUJ 1. PENGERTIAN Takharuj artinya kesepakatan ahli waris untuk mengeluarkan salah satu atau beberapa ahli waris dengan memberikan ganti/imbalan dari harta mereka sendiri atau harta warisan yg akan dibagikan. Menurut Zakiyah Darajat, pengunduran diri ahli waris dari hak yg akan diterimanya dengan menerima ganti dari harta ahli waris pribadi atau harta warisan yg akan dibagikan. Jika ia mundur diri dari haknya maka bagiannya tersebut akan diberikan kepada salah satu atau semua ahli waris yang tersisa sesuai kesepakatan.
  • 17. www.website.com MASALAH TAKHARUJ 2. PEMBAGIAN TAKHARUJ Wahbah Az Zuhaili membagi takharuj ke dalam empat kasus. 1) Jika salah seorang dari ahli waris mengundurkan diri dan menyerahkan bagiannya kepada salah satu ahli waris yang ada, akan tetapi ia meminta imbalan berupa harta atau benda lain kepada ahli waris penerima bagiannya tersebut. Maka dalam hal ini ahli waris yang kedua (penerima bagian tambahan) akan menerima dua bagian sekaligus, yaitu bagiannya yang asli dan bagian ahli waris yang mengundurkan diri.
  • 18. www.website.com MASALAH TAKHARUJ 1) Contoh dari kasus ini adalah jika ahli waris yg ada adalah suami, dan dua orang saudara LK kandung. Suami mundur dari bagiannya dan diberikan kepada salah satu dari 2 saudara LK kandung. Maka, sesuai kesepakatan suami akan menerima harta dari saudara LK kandung tersebut dari hartanya sendiri bukan dari harta warisan sebagai ganti. Jika harta yg ditinggalkan 100 juta. Maka: Suami ½ = 50 juta 2 saudara LK kandung Asabah = 50 juta (25jt/orang) Maka, salah seorang dari saudara LK akan menerima 75 juta dan yg satu lagi 25 juta. Suami akan mendapatkan harta/barang dari saudara LK yang menerima bagian tersebut.
  • 19. www.website.com MASALAH TAKHARUJ 2) Keluarnya salah satu ahli waris dan harta waris akan dibagikan kepada semua ahli waris yang tersisa sesuai dengan nisbah bagian mereka masing-masing dan ia (yg mengundurkan diri) akan menerima sejumlah harta dari mereka (ahli waris yg tersisa) sesuai dengan nisbah bagian yg mereka terima dari harta warisan. Contoh, jika seorang Wanita meninggal dan ahli waris yg ada adalah suami, anak LK, dan anak PR. Kemudian suami mengundurkan diri dan menyerahkan bagiannya kepada kedua anaknya sesuai dengan nisbah yg mereka dapatkan. Adapun suami akan mendapatkan imbalan dari harta mereka. Jika harta yg dtinggalkan adalah 6ha tanah, kemudian suami mengundurkan diri dan diganti meminta harta yg lain milik mereka contohnya rumah. Maka: 6.000m2 Suami – Anak Laki-laki Asabah bi al nafsi 4.000 m2 Anak Perempuan asabah bil ghoir 2.000 m2
  • 20. www.website.com MASALAH TAKHARUJ 3) Mundurnya salah satu ahli waris dan bagiannya diserahkan kepada seluruh ahli waris yang ada (selain dirinya) secara rata dan ia akan mendapatkan imbalan dari harta mereka pribadi (ahli waris yg tersisa) dengan nisbah iuran yang rata. Contoh, jika seorang Wanita meninggal dan ahli waris yg ada adalah suami, anak LK, dan anak PR. Kemudian suami mengundurkan diri dan menyerahkan bagiannya kepada kedua anaknya sama rata. Adapun suami akan mendapatkan imbalan dari harta anak mereka dengan nisbah yang sama rata
  • 21. www.website.com MASALAH TAKHARUJ 4) Mundurnya salah satu ahli waris dan ia meminta Sebagian dari harta waris yang dibagikan. Adapun harta waris yg tersisa dibagikan kepada seluruh ahli waris yg ada sesuai dengan nisbah bagian mereka masing-masing. Dalam masalah ini, ahli waris yg mengundurkan diri akan tetap menerima Sebagian dari harta waris. Contoh, jika seorang laki meninggal dan ahli waris yg ada adalah istri, 2 saudara perempuan kandung dan seorang saudara perempuan seibu. Adapun harta yg ditinggalkan adalah 500 jt dan sebuah mobil. Maka, AM 12 13 Istri ¼ 3 Mobil 2 saudara PR kandung 2/3 8 8 Saudara PR seibu 1/6 2 2 Maka, AM 6 5 Istri Mobil 2 saudara PR kandung 2/3 = 4/5 x 500 juta = 400 juta Saudara PR seibu 1/6 = 1/5 x 500 juta = 100 juta