Dokumen tersebut membahas tentang cinta (mahabbah) dalam perspektif Islam. Terdapat tiga tingkatan cinta yaitu cinta utama kepada Allah, cinta menengah kepada orang tua dan sanak saudara, dan cinta rendah kepada harta dan nafsu. Cinta menengah harus tetap berada di bawah cinta utama kepada Allah. Tokoh yang memperkenalkan konsep mahabbah adalah Rabiah al-Adawiyah, seorang zahidah dari Irak
4. Kata pujangga cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun
getarannya tampak sekali, ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus
mengendalikan tindakan. Sungguh cinta dapat mengubah pahit menjadi
manis, debu menjadi emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi
rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu
karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya
serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta
( jalaluddin rumi )
Namun hati-hati juga dengan cinta,,karena cinta juga dapat membuat
orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal
menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cin
tanya itu di sambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak di landasi
kepada allah, itulah para pecinta dunia, harta dan wanita, dia lupa akan
cinta allah, cinta yang begitu agung dan merupakan cinta yang utama.
5. Penger tian CINTA
Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati
yang menyebabkan seorang terpaut hatinya kepada apa yang di
cintainya dengan penuh semangat dan rasa kasih sayang. Bagi
seorang mukmin cinta pertama dan utama sekali di berikan
kepada allah swt. Allah lebih di cintainya dari pada segalagalanya
dalam hal inia llah berfirman :
“ Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang
yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah . dan
jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat
berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”( al-baqarah165 )
6. :1. Al-mahabbah
al-ula, 2. Almahabbah al-wustha, 3. Al-mahabbah al-adna, pembagian
itu di dasarkan pada surat at-taubah ayat 24 :
Abdullah Nashih ’Ulwan menyebut tiga tingkatan cinta dengan istilah
” Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteriisteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang
kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari
berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang fasik”.
Sejalan dengan cintanya kepada allah, seorang mukmin akan
mencintai rasul dan jihad pada jalannya. Ini lah yang di sebut dengan
cinta utama. Sedangkan cinta kepada ibu bapak ,anak-anak,sanak
saudara, harta benda,kedudukan dan segala macamnya adalah cinta
menengah yang harus berada di bawah cinta utama. Artinya segala
sesuatu baru boleh di cintai kalau di izinkan oleh allah dan rasulnya
dan pelaksanaan cinta itu harus sesuai dengan syariat yang telah
diturunkannya. Apa bila cinta menengah di angkat menjadi cinta yang
utama maka cintanya itu jatuh menjadi hina, tidak ada nilainya, inilah
yang di sebut dengan cinta paling rendah
7. Sebagai ilustrasi bagaimana cinta menengah bisa jatuh menjadi cinta
hina atau cinta yang paling rendah : ” berdagang termasuk perwujudan
dari perwujudan cinta harta benda, tapi apa bila seorang berdagang
tidak lagi memperdulikan halal dan haram, menghalalkan seg ala cara
untuk mencari keuntungan , atau dengan bahasa lain tidak lagi
mengindahkan aturan allah dan
ilustrasi kedua “ termasuk cinta kepada ibu bapak ( abaukum ) adalah
cinta kepada nenek moyang . Dan salah satu bentuk cinta kepada nenek
moyang adalah melestarikan budaya tradisi yang telah di wariskannya
secara turun-temurun, diantara tradisi tersebut ada yang mengandung
unsur syirik atau yang melanggar aturan agama. Sebagai seorang
muslim kita harus bisa memilih mana yang masih sesuai dengan syari’at
agama dan mana yang tidak, misalnya kita berdalih melaksanakan yang
syirik dengan alasan sudah tradisi. Dalam hal ini cinta kepada nenek
moyang yang awalnya al-mahabbatul wustha ( menengah )jatuh menjadi
al-mahabbatul adna karena telah mengabaikan al-mahabbah al-’ula.
Sebagai seorang muslim haruslah dapat bersikap ridha dengan segala
sturan dan keputusan allah SWT. Artinya dia harus dapat menerima
dengan sepenuh hati, tanpa penolakan sedikitpun, sesuatu yang datang
dari allah dan rasulnya baik berupa perintah ataupun penolakan dia akan
melaksanakan dengan sepenuh hati.
8. Tujuan Mahabbah
• Tujuannya adalah untuk memperoleh
kesenangan batiniah yang sulit dilukiskan
dengan kata-kata, tetapi hanya dirasakan
oleh jiwa.
Selain itu juga mahabbah merupakan hal
keadaan mental seperti senang, perasaan
sedih, perasaan takut dan sebagainya.
Mahabbah berlainan dengan maqam, hal
bersifat sementara, datang dan pergi bagi
para sufi dalam perjalanan mendekatkan
diri pada Allah swt.
9. Alat Untuk Mencapai Mahabbah
Harun Nasution mengutip pendapat al-Qusyairi ada 3
alat yang digunakan untuk berhubungan dengan
Tuhan yaitu:
1. Al-Qalb, yaitu hati sanubari,
sebagai alat mengetahui sifat-sifat
Tuhan.
2. Roh, yaitu alat untuk mencintai
Tuhan.
3. Sir, yaitu alat untuk melihat
Tuhan.
10. Ciri-ciri Orang yang
Dicintai ALLAH
• Orang yang Imannya kuat
''Orang mukmin yang kuat lebih dicintai daripada
mukmin yang lemah,tetapi pada masing-masing ada
kelebihan''
• Orang yang berakhlaq tinggi
''Sesungguhnya Allah swt itu indah,Dia Maha
Pemurah dan mencintai Kemurahan,Dia mencintai
ketinggian akhlaq (budi pekerti) dan tidak suka
kepada yang rendah akhlaqnya
• Orang yang syukur kepada-Nya
''sesungguhnya Allah mencintai untuk dipuji'‘
• Orang yang penyantun
''sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang
mukmin, yang faqir tetapi sopan, menjaga diri dan
memiliki tanggungan''
11. • Orang yang mensyukuri nikmat Allah swt
''Sesungguhnya Allah swt mencintai orang-orang yang
memperlihatkan bekas-bekas nikmat-Nya kepada hamba-Nya
(misalnya bekas nikmat ilmu yang diamalkan)
• Pemuda yang taat
''sesungguhnya Allah mencintai pemuda yang menghabiskan
masa mudanya dalam ketaatan kepada-Nya'‘
• Orang yang lemah lembut
''Sesungguhnya Allah mencintai kelemah lembutan dalam
segala urusan (baik perbuatan,ucapan,pergaulan, dan
sebagainya)
• Orang yang teliti dan tekun
''sesungguhnya Allah swt mencintai dan mengasihi orang
yang bila mengerjakan sesuatu selalu memperbagus dan
menyempurnakan perbuatannya'‘
• Penguasa yang Adil
''sesungguhnya orang yang paling dicintai Allah swt pada hari
qiamat dan yang terdekat kedudukannya kepada-Nya adalah
raja (penguasa) yang adil. Dan orang yang sangat di benciNya dan jauh kedudukan dirinya kepada-Nya adalah raja
(penguasa) yang zalim (suka aniaya)
12. • Orang yang shalat pada waktunya,berbakti pada kedua orang
tua dan jihad
''perbuatan yang paling disukai Allah adalah shalat pada
waktunya,kemudian berbakti pada ibu bapak, dan jihad
fisabilillah”
• Orang yang istiqomah dalam kebaikan
''amal yang dicintai Allah adalah yang istiqomah' dilakukan
meskipun hanya sedikit
• Orang yang suka menolong sesama
''perbuatan yang paling dicintai Allah swt adalah perbuatan
orang yang suka memberi makan orang miskin karena
kelaparan atau yang suka membayarkan utang oranglain atau
orang yang suka melapangkan kesusahan orang lain
• Orang yang ucapan dan kata-katanya baik
''Jihad (usaha menegakkan Agama Allah) yang lebih dicintai
Allah adalah ucapan (nasihat) yang benar yang disampaikan
kepada seorang raja (penguasa) yang dzalim dan tidak adil
• Orang/Laki-laki yang hatinya selalu tertaut ke Masjid
''Bagian negeri yang lebih dicintai Allah adalah mesjidmesjidnya dan yang lebih di bencinya adalah pasar-pasarnya
13. Tokoh Yang Mengembangkan
Mahabbah
Tokoh yang memperkenalkan mahabbah adalah
Rabiah al Adawiyah. Ia adalah seorang zahid
perempuan yang amat besar dari Basrah, di Irak. Ia
hidup antara tahun 713-801 M, ada juga yang
menyebutkan ia meninggal pada tahun 185/796 M.
Menurut riwayatnya ia adalah seorang hamba yang
kemudian dibebaskan.
Dalam hidup selanjutnya ia banyak beribadah,
bertaubat, menjauhi hidup duniawi dan menolak
bantuan material yang diberikan orang kepadanya.
Selain itu juga ia betul – betul hidup dalam keadaan
zuhud dan hanya ingin berada dekat dengan Allah
swt dan selalu menolak lamaran pria salih.
14. Do’a Orang Yang
Mahabbah
Diantara doa dari Rabiatul Adawiyah :
“Ya Rabbi, bila aku menyembah-Mu karena takut
akan neraka bakarlah diriku di dalamnya. Bila aku
menyembah-Mu karena harap akan syurga
jauhkanlah aku dari sana. Namun jika aku
menyembah-Mu hanya demi Engkau maka
janganlah Kau tutup Keindahan Abadi-Mu”.
Betapa tulusnya doa orang yang mahabbah mereka tidak
mengharapkan surga, juga tidak takut pada neraka, yang
mereka harapkan dan ditakuti hanyalah ALLAH