Dokumen tersebut membahas tentang zawi al furud dan asabah dalam hukum waris Islam. Zawi al furud adalah ahli waris yang memperoleh bagian warisan yang telah ditentukan, sedangkan asabah adalah ahli waris yang akan menerima sisa harta warisan setelah zawi al furud mendapatkan bagiannya. Dokumen ini juga menjelaskan perincian bagian masing-masing ahli waris seperti anak, istri, saudara, dan lainnya
3. Zawi Al Furud
Merupakan ahli waris yang
bagiannya sudah ditentukan dalam
Al Qur’an dan Hadis. Sedangkan
Asabah adalah ahli waris yang
tidak mempunyai bagian tertentu
dan ia akan menerima sisa harta
waris setelah zawi al furud
memperoleh bagiannya masing-
masing.
4. Pembagian Zawi Al Furud dan Asabah
Menerima Zawi Al Furud
saja dan tdk menerima
Asabah
Menerima bagian sebagai Asabah saja
Terkadang sbg zawi al
furud & dlm waktu lain
sebagai Asabah
Suami Anak Laki-laki Paman Kandung Anak Perempuan
Istri Cucu Lk dr anak Lk Paman Sebapak Cucu Pr dr anak Lk
Saudara Lk seibu Saudara Lk kandung Anak Lk paman kandung Saudara Pr Kandung
Saudara Pr seibu Saudara Lk sebapak Anak Lk paman sebapak Saudara Pr sebapak
Ibu
Keponakan Lk dr
saudara Lk kandung
Nenek dr pihak bapak
Keponakan Lk dr
saudara Lk sebapak
Nenek dr pihak ibu
5. Pembagian Zawi Al Furud dan Asabah
Bisa sbg zawi al furud, sebagai Asabah dlm waktu
lain dan pada suatu waktu ia sbg zawi al furud dan
asabah sekaligus
Bapak Kakek dr pihak bapak
7. ‘Asabah adalah ahli waris yg
berhak mendapatkan sisa harta
waris setelah zawi al furud
mengambil bagiannya. Dengan
demikian, ahli waris ‘asabah
akan mendapatkan warisan jika
bagian zawi al furud sudah
diambil.
8. Pembagian ‘Asabah
‘Asabah bi Al Nafs
• ‘Asabah karena dirinya
sendiri bukan karena
sebab lain. Yang
termasuk kelompok ini
adalah semua ahli waris
laki-laki kecuali suami
dan saudara laki-laki
seibu.
‘Asabah bi Al Ghair
• ‘Asabah karena ada ahli
waris yang setingkat
dengannya, yang
termasuk kelompok ini
adalah ahli waris
perempuan yg Bersama
ahli waris laki-laki satu
derajat/setingkat.
‘Asabah Ma’a al Ghair
• ‘Asabah karena ada ahli
waris yg tidak setingkat
dengannya, yang
termasuk kelompok ini
adalah ahli waris
perempuan yg
bersamanya ahli waris
perempuan yg tdk
segaris/setingkat.
9. ‘Asabah bi Al Nafs
Anak Laki-laki Bapak
Cucu Lk dr anak Lk ke
bawah
Kakek dr pihak bapak ke
atas
Saudara Lk kandung Paman sebapak
Saudara Lk sebapak Anak Lk paman kandung
Keponakan Lk dr
saudara Lk kandung
Anak Lk paman sebapak
Keponakan Lk dr
saudara Lk sebapak
Lk atau Pr yg
memerdekakan
Paman kandung
‘Asabah Lk yg
memerdekakan
‘Asabah bi Al Ghair
Anak Perempuan jika
Bersama anak laki-
laki
Cucu perempuan jika
Bersama cucu laki-
laki
Saudara Pr kandung
jika Bersama saudara
Lk kandung
Saudara Pr sebapak
jika Bersama saudara
Lk sebapak
‘Asabah Ma’a Al Ghair
Saudara Pr kandung jika
Bersama anak Pr (1 org
atau lebih) atau cucu Pr
(1 org atau lebih)
Saudara Pr sebapak jika
Bersama anak Pr (1 org
atau lebih) atau cucu Pr
(1 org atau lebih)
11. Perincian dan kemungkinannya adalah sebagai
berikut:
Anak Laki-laki
Sebagai ‘asabah. Jika sendiri bisa
saja menerima semua harta
warisan, atau menerima sisa jika
ada ahli waris lain, atau berbagi
atas 2:1 jika Bersama anak
perempuan
Cucu Lk dr Anak Lk
Memperoleh seluruh sisa harta jika
tdk ada cucu Pr dari anak laki-laki
atau terhijab hirman (terhalang) jika
ada anak laki-laki
Bapak
1/6 jika ada anak/cucu laki-laki
1/6+asabah jika Bersama anak Pr
atau Cucu Pr
Asabah jika tdk ada anak atau
cucu laki/perempuan
Kakek
Terhijab hirman jika ada bapak
1/6 jika ada anak/cucu laki-laki
1/6+asabah jika ada anak/cucu
perempuan
Saudara Lk Kandung
Terhijab hirman jika ada anak/cucu
Lk atau bapak
Asabah bi al nafs jika tdk ada
anak/cucu Lk atau bapak
1/3 dalam hal musytarakah
12. Cucu Pr dari Anak
Laki-laki
Terhijab hirman jk ada anak Lk, 2
org anak Pr atau lebih
½ jika sendirian & tdk ada cucu
Lk/1 anak Pr
2/3 jika lbh dr seorang & tdk ada
anak Lk/Pr
1/6 jk ada 1 anak Pr tetapi tdk ada
cucu Lk
‘Asabah bi Al Ghair jika ada cucu
Laki-laki
Anak Perempuan
½ jika hanya seorang dan tdk ada
anak laki-laki
2/3 jika lebih dr seorang dan tdk
ada anak laki-laki
‘Asabah bi Al Ghair, jika Bersama
anak Laki-laki
Suami
1/2 jika tdk ada anak/cucu LK atau
Pr
1/4 jika ada anak/cucu LK atau Pr
Asabah jika tdk ada anak atau
cucu laki/perempuan
Saudara Lk Seibu
Terhijab hirman jika ada anak,
cucu, bapak,kakek dr jalur Lk ke
atas
1/3 jika 2 org atau lbh dan tdk ada
anak, cucu, bapak dan kakek
1/6 jika hanya seorang dan tdk ada
anak, cucu, bapak dan kakek
Saudara Lk Sebapak
Terhijab hirman jika ada anak/cucu
Lk, bapak, sdr lk kandung atau sdr
pr kandung Bersama anak/cucu
perempuan
Asabah bi al nafs jika tdk ada
anak/cucu Lk, bapak, sdr lk
kandung atau sdr pr kandung
Bersama anak/cucu perempuan
13. Perincian dan kemungkinannya adalah sebagai
berikut:
Ibu
1/3 jk tdk ada anak, cucu, 2 org
saudara/lebih
1/6 jk ada anak, cucu, 2 org saudara/lebih
1/3 dr sisa jika termasuk gurrawain
Nenek (dr Bpk/Ibu)
Terhijab hirman jk ada ibu/bapak (untuk
nenek dr bapak). Artinya nenek dr ibu
terhalang oleh ibu dan nenek dr bapak
terhalang oleh bapak dan ibu
1/6 jk tdk ada penghalang (ibu/bpk)
Saudara Pr kandung
Terhijab hirman jika ada anak/cucu laki dan
bapak,
1/2 jika sendirian dan tdk ada anak/cucu Pr atau
sdr Lk kandung
2/3 jk 2 org atau lbh dan tdk ada anak/cucu Pr
atau saudara Lk kandung
‘Asabah bi al ghair jika Bersama sdr Laki-laki
kandung
‘Asabah ma’a al ghair jk tdk ada sdr Lk kandung
tetapi ada anak/cucu Pr
Saudara Pr Seibu
Terhijab hirman jika ada anak/cucu baik Lk
atau Pr, bapak atau kakek
1/3 jika 2 org atau lebih
1/6 jika hanya seorang
14. Perincian dan kemungkinannya adalah sebagai
berikut:
Keponakan Lk dr Sdr Lk kandung, dr
sdr Lk sebapak, paman kandung
Paman sebapak, anak Lk paman
kandung/sebapak
Mereka semua ‘asabah yg hanya akan
mendapatkan warisan jk masih ada sisa
dan tdk ada yg menghalanginya. Adapun
yg menghalangi mereka adalah ahli waris
laki-laki yg lebih dekat dari mereka
Istri
1/4 jika tidak ada anak atau cucu
1/8 jika ada anak atau cucu
Saudara Pr Sebapak
Terhijab hirman jika ada anak/cucu laki, bapak, Sdr Lk
kandung, Sdr Pr kandung Bersama anak/cucu Pr dari
anak Lk
1/2 jika sendirian dan tdk ada sdr Lk seBpk atau Sdr Pr
kandung
2/3 jk 2 org atau lbh dan tdk ada anak/cucu Pr atau
saudara Lk/Pr kandung
1/6 jk Bersama sdr Pr kandung
‘Asabah bi al ghair jika Bersama sdr Laki-laki sebapak
‘Asabah ma’a al ghair jk ada anak/cucu Pr
15. Thank you
Maulana Syarif Hidayatullah
msyarif@staff.gunadarma.ac.id
msyarif.staff.gunadarma.ac.id