Manajemen keuangan membahas konsep nilai waktu dari uang, metode perhitungan nilai masa kini dan masa depan, serta penggunaan bunga tetap dan variabel dalam perhitungan. Konsep ini penting untuk menilai keuntungan investasi dan menyusun anggaran.
1. I
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Disusun Oleh :
Ismayawati
Nim 11011700458
Kelas 2T-MA
Universitas Bina Bangsa
Tahun 2018 – 2019
2. II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................I
A. Latar Belakang..................................................................................................................I
B. Rumusan masalah .............................................................................................................I
C. Tujuan Manajemen Keuangan............................................................................................I
BAB II TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL...........................................................
BAB III ARUS KAS & RESIKO PROYEK .................................................................................I
BAB IVBIAYA MODAL..............................................................................................................
BAB V STRUKTURMODAL DAN LEVERAGE & KEBIJAKAN DIVIDEN .............................
BAB VI MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI, HUTANG JANGKA
PANJANG, PEMBIAYAAN CAMPURAN & MERGER, DIVESTASI,PERUSAHAAN INDUK
DAN LEVERAGEBUYOUTS.......................................................................................................
BAB VII ANALISA KESEHATANDAN PREDIKSIKEBANGKRUTANBUMS & BUMN
DAN CARA MENGATASINYA SECARA UMUM .....................................................................
BAB VIII KASUS..........................................................................................................................
BAB IX PENUTUP.......................................................................................................................
Daftar Pustaka
3. III
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah Swt, yang telah
memberikan petunjuk dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tulisan ini yang berupa
makalah “Manajemen Keuangan” untuk memeunuhi tugas mata kuliah MANAJEMEN
KEUANGAN I,oleh dosen Bapak Ade Fauji, SE, MM.
Dengan membaca makalah ini penulis berharap dapat membantuteman teman serta
pembaca dalam memahami materi tentang Manajemen Keuangan, dan dapat memperkaya
wawasan pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini terdapat kekurangan dan
kesalahan dari segii kata, bahasa, atau penulisan dalam menyajikan materi. Saran dan kritik
sangat di harapkan oleh penulis agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman - teman dan pembaca.
Serang, 2l Mei 2018
Penulis
ISMAYAWATI
4. IV
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individupasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya.
Dengan adanya manajemen, maka diharapkan semua aktivitas dapat dilakukan dengan
sistematis atau berurutan, maksimal sehingga mendapat hasil yang baik. Apabila
seorang individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengaturr hidupnya,
pastinya sebuah organisasi atau pun peusahaan akan lebih membutuhkan adanya
manajemen untuk mengatur kinerja dari anggota agar dapat mencapai tujuan yang di
inginkan dan mendapat hasil kerja yang baik, salah satu manajemen keuangan dalam
suatu organisasi ataupun perusahaan.
Perkembangan manajemen keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian
manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai
mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan
terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan nya untuk
merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen
keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Namun manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva
yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana
untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan?
b. Apakah tujuan dari adanya manajemen keuangan?
c. Apa saja fungsi dari manajemen keuanga?
d. Apa saja yang menjadi tugas pokok manajemen keuangan?
e. Apakah prinsip yang dipegang dalam menjalankan manajemen keuangan?
f. Bagaimana aktivitas dari manajemen keuangan?
5. V
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi dari manajemen keuangan.
b. Untuk mengetahui fungsi dari adanya manajemen keuangan.
c. Untuk mengetahui tujuan dai manajemen keuangan.
d. Mengetahui tugas pokok yang di lakukan manajemen keuangan.
e. Untuk mengetahui prinsip yang harus di terapkan dalam manajemen keuangan.
f. Mengetahui aktivitas manajemen keuangan.
6. VI
BAB II PEMBAHASAN
II. Bursa Keuangan Dan Suku Bunga
II.1 Bursa Keuangan
A. Bursa (Pasar) Keuangan
Bursa keuangan mempertemukan calon peminjam dan mereka mempunyai dana
berlebih untuk di pinjamkan. Ada berbagai jenis bursa keuangan di Negaea-negara
maju, dan setiap jenis terdiri dari banyak lembaga, antara lain sebagai berikut :
1) Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk seperti sandang, pangan,
peralatan, dan perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi,
promes, hipotik, dan kalim lain atas aktiva rill.
2) Pasar “Saat ini “ dan pasar berjangka (spot and future market) mengacu pada
saat penyerahan. Spot market berarti bahwa “aktiva” yang di perdagangkan di
serahkan di tempat atau di serahkan dalam dua atau tiga hari kemudian.
Sedangkan dalam future market atau pasar berjangka penyerahan mungkin
baru akan berlangsung beberapa bulan kemudian.
3) Pasar uang (Money Markets) dan pasar modal (Capital Markets) keduanya
merupakan bursa keuangan, tetapi jenis sakuritasa serta jangka waktu yang di
kelola berbeda. Pasar uang adalah bursa untuk sekuritas uang dengan jauh
tempo kurang dari setahun. Pasar modal adalah bursa uang jangka panjang dan
saham perseroan.
4) Bursa hipotik bersangkut paut dengan pinjaman untuk real estate hunian,
komersial dan industry, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa
kredit konsumen berekaitan dengan pinjaman untuk mobil dan perkakas,
pendidikan, hiburan, dan sebagainya.
5) Juga terdapat pasar duia, nasional, regional, dan local. Artinya berdasarkan
ukuran dan jangkauan operasi perusahaan dapat di tentukan pada tingkat pasar
mana ia bisa memperoleh pinjaman. Makin besar ukuran nya dan makin luas
jangkauan nya, makin mampu ia menambah pasar dunia.
7. VII
6) Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan atau
menjual saham baru untuuk menambah modalnya (emisi). Pasar sekunder
adalah bursa tempat sekuritas dan aktiva keuangan lain nya di perdagangkan
oleh investor setelah di terbitkan melalui pasar perdana.
Ii.2 Pengertian Suku Bunga
Suku bunga adalah harga dari pinjaman uang untuk menggunakan daya belinya. Suku
bunga merupakan variable dalam perekonomian yang senatiasa diamati secara cermat
karena dampak nya yang luas. Bunga mempengaruhi secara langusng kehidupan
masyrakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan
perekonomian mulai dari segi kosumsi, kredit, obligasi, serta tabungan.
II.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga
1) Faktor internal yaitu meliputi pendapatan nasional,jumlah uang beredar, dan
ekspektasi inflasi.
2) Faktor eksternal adalah penjumlahan suku bunga luar negeri dan tingkat
ekspektasi perubahan nilai tukar valuta asing.
II.4 Fungsi Suku Bunga
1) Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk di
investasikan.
2) Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam ragka mengendalikan
penawaran dan permintaaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.
3) Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang
beredar. Ini berarti pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu
perekonomian.
II.5 Type-Type Suku Bunga
a. Real Interet rate
8. VIII
Koreksi atas tingkat inflasi dan di definisikan sebagai nominal interest rate di
kurangi dengan tingkat inflasi.
Real rate = Nominal rate – Rate of inflation
b. Nominal interest rate
Tingkat suku bunga yang biasanya tertera di rekening koran dimana mereka
memberikan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.
II.6 Peran Suku Bunga Dalam Perekonomian
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan
kepada para pengusaha. Para pengusaha akan melaksanakan investasi yang mereka
rencanakan hanya apabila tingkat pengembalian modal yang meeka peroleh melebihi
tingkat bunga. Dengan demikian besarnya investasi dalam suatu jangka waktu tertentu
adalah sama dengan nilai dari seluruh investasi yang tingkat pengembalian modalnya
adalah lebih tinggi atau sama dengan pada tingkat suku bunga.
Semakin rendah tingkat bunga yang harus di bayar para pengusaha, semkain banyak
usaha yang dapat dilakukan para pengusaha. Semakin rendah tingkat bunga semakkin
banyak investasi yang dilakukan para pengusaha.
9. IX
BAB III PEMBAHASAN
III. DEFINISI TIME VALUE OF MONEY
Time Value Of Money atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Nilai
Waktu Dari Uang adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang
akan lebih berharga dari pada nilai karena masa akan datang atau suatu konsep yang
mengacu pada perebdaan nilai uang yang di sebabkan karena perbedaan waktu.
Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang akan diterima saat ini akan lebih
bernilai atau lebih tinggi di bandingkan dengan Rp. 1.000 yang dierima di masa akan
datang.
III.1 Manfaat Dari Time Value Of Money
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang
dilakukan dapat memberikan keuntugan atau tidak.
Time value of money brguna untuk menghitung anggaran. Maka sudah jelas
bahwa time value of money sangat penting di pahamii oleh kita semua, sangat
berguna dan di butuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini
dan masa akan datang.
III.2 Keterbatasan Dari Time Value Of Money
Keterbatasan nya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uang
nya apabila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka mengangggap jika bunga
bank tinggi maka uang yang akan mereka terima di masa yang akan datang juga
tinggi. Time value of money tidak memperhitungkan tigkat inflasi.
III.3 Metode-Metode Yang Di Gunakan Dalam Time Value Of Money
Perhitungan Nilai Uang Berdasarkan Waktu
Bunga Tetap
Perhitungan bunga ini sangat sederhana, yang di perhitungkan dengan besarnya
pokok yang sama dan tingkat bunga nya yang juga sama pada setiaps waktu.
10. X
Walaupun pokok pinjaman pada kenyataan nya asudah berkurang sebesr
angsuran pokok pinjaman namun dalam perhitungan ini tetap di gunakan
standar perhitungan yang sama.
Contoh :
Kita akan meminjam uang dari bank untuk membiayai proyek investasi sebesar
Rp. 10.000.000,00 dengan bunga 15% per-tahun dalam waktu 4 tahun dan di
angsur 4 kali, jadi besar nya bunga pada setiap tahun, mulai tahun kedua tidak
mendasarkan pada sisa pinjaman nya, apabila di formulasikan.
I = P.n.i
Dimana
I = Besarnya keseluruhan bunga
P = Besarnya pinjaman
n = Jumlah tahun atau bulan
I = Tingkat bunga
Sedangkan jumlah yang harus di bayarkan :
F = P+I
= P+P.n.i
= P (1+P.n.i)
Dari contoh tersebut bila tanpa menggunakan tabel, maka bunga yang harus di
bayarkan selama 4 tahun.
I = P.n.i
= Rp. 10.000.000 .4.15%
= Rp. 6.000.000
Oleh karena itu pemohon harus mengembalikan hutang nya :
F = P (1=n.i)
= Rp. 10.000.000 (1+4.15%)
= Rp. 16.000.000
11. XI
III.4 FUTURE VALUE (Nilai Yang Akan Datang)
Future value nilai adalah nilai uang dimasa yang akan datang dari uang
yang diterima atau di bayarkan pada masa sekarang dengan
memperhitungkan tingkat bunga setiap periode selama jangka waktu tertentu.
Future value di asumsikan juga sebagai nilai majemuk (Compoud Value)
dimana merupakan penjumlahan dari sejumlah uang permulaan atau pokok
dengan bunga yang di perolehnya selama periode tertentu, apabila bunga tiak
di ambil pada setiap saat.
III.5 Present Value
Present value (Nilai sekarang) merupakan kebalikan dari compound value
(Nilai Majemuk) adalah besarnya jumlah uang, pada permulaan periode atas
dasar tingkat bunga tertentu dari sejumlah uang yang baru akan di terima
beberapa waktu atau periode yang akan datang. Jadi present value menghitung
nilai uang pada sejumlah uang yang baru kita akan miliki beberapa waktu
kemudian.
III.6 Future Value Annuity
Adalah suatu hal yang di manfaatkan untuk mencari nilai dari suatu
penjumlahan tahun yang akan datang dari jumlah yang di terima sekarang pada
wajtu yang sudah di tentuka atau dengan kata lain penjumlahan dari future
value.
III.7 Nilai Sekarang (Present Value) Dari Annuity
Adalah suatu bilangan yang dapat di manfaatkan untuk mencari nilai sekarang
dari suatu penjumlahan yang di terima setiap akhir periode pada jangka waktu
tertentu.
Rumus yang di gunakan :
12. XII
Atau dengan rumus : PA = A (PVIFA I,n)
Keterangan :
PVA = Nilai sekarang dari suatu annuitas
A = Annuitas atau angsuran
I = Tingkat bunga
N = Jangka waktu atau periode
III.8 CAPITAL RECOVERY FACTOR
Merupakan factor bilangan yang di gunakan untuk menghitung sejumlah uang
tertentu yang di bayar dalam jumlah yang tetap pada setiap periode.
13. XIII
BAB IV PEMBAHASAN
IV Analisa Laporan Dan Peramalan Keuangan
IV.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi
keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan adalah hasil dari kegiatan operasi
normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi
entitas entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas entitas lain di
luar perusahaan.
Informasi Neraca
Neraca adalah rigkasan dari suatu perusahaan posisi keuangan pada tangggal
tertentu yang menujukan total asset = total kewajiban + pemilik ekuitas. Untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui
laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh
mengenai aktiva, hutang serta modal maka di gunakan informai neraca.
Informasi laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi ringkasan dari pendapatan perusahaan dan biaya atas jangka
waktu tertentu, berakhir dengan net laba atau rugi untuk periode. Untuk
mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu
melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi
menyeluruh mengenai peghasilan, biaya serta laba rugi yang diperoleh maka di
gunakan informasi daru laporan Laba Rugi (Income Statement)
IV.2 Kemungkinan Kerangka Untuk Analisis
Sejumlah pendekatan yang berbeda dapat digunakan dalam menganalisa suatu
perusahaan. Banyak analisamemiliki prosedur favorit untuk digunakan
kebeberapa generalisasi tentang perusahaan yang dianalisis.
IV.3 Jenis Rasio
Rasio Neraca
14. XIV
mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.
Rasio Likuiditas (Liquidity ratio), yaitu rasio yang menunjukan
hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancer lainnya dengan
hutang lancer. Rasio likuiditas digunakan unttuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera
dipenuhi atau kewajiban jangka pendek.
Current ratio = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Rasio lancar yang tinggi menunjukan kelebihan aktiva lancar, tetapi.
Aktiva lancar secara umum menghasilkan return atau tingkat
keuntungan yang lebih rendah dibandingkan aktiva tetap.
Acid Test Ratio = Aktiva lancar – Persediaan
Hutang lancar
Sama seperti pada current ratio, angka yang tinggi mencerminkan
likuiditas yang tinggi (resiko likuiditas yang rendah), dan sebaliknya.
Ratio leverage financial, yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak
perusahaan menggunakan dana dari hutang (pinjaman).
Debt to equity ratio = Total Hutang
Hak pemegang saham
Debt to total assets ratio = Total utang
Rasio Laporan Laba Rugi
o Coverage Rasio
Rasio cakupan dirancang untuk menghubungkan beban keuangan dari
suatu perusahaan kemampuannya utuk layanan, atau menutupi, mereka.
1. Common Size dan Analisis Index
15. XV
Analisis common size adalah analisis dengan pembacaan data-data
keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari trend-trend tertentu).
Analisis common size disusun dengan cara menghitung tiap-tiap
rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total
penjualan (untuk laporan laba rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).
2. APENDIX Pajak lampiran tangguhan dan analisis keuangan
a) Pajak Tangguhan
Yaitu “kewajiban” yang merupakan akumulasi perbedaan
antara pajak penghasilan beban dilaporkan buku
perusahaan dan pajak penghasilan benar-benar dibayar.
b) Darimana asal pajaktangguhan?
Pajak tangguhan yang paling sering muncul ketika suatu
perusahaan menetukan biaya penyusustan dalam surat
keuangan yang dipublikasikan secara berbeda dari yang di
pajak tahunan.
3. Analisis dana, analisis arus kas dan perencanaan keuangan
Sebuah aliran dana pernyataan (juga dikenal sebagai sumber
dana penggunaan dana pernyataan atau laporan perubahan
posisi keuangan) adalah bantuan berharga bagi seorang manajer
keuangan atau kreditur dalam mengevaluasi penggunaan dana
dalam menentukan bagaimana perusahaan membiayai mereka
menggunakan. Selain mempelajari masalalu mengalir, manajer
keuangan dapat mengevaluasi arus masa depan melalui sebuah
pernyataan dana berdasarkan pada perkiraan.
IV.4 Peramalan Arus Kas
Peramalan arus kas dapat mengambil sangat penting bagi
sebuah perusahaan. Banyak dot-com start-up menemukan ke
cemas mereka bahwa usaha bisnis mereka sudah berakhir
ketika uang mereka tiba-tiba habis. Bahkan untuk perusahaan
dengan banyak uang masuk, tidak terjawab pekiraan arus kas
16. XVI
dapat berarti uang yang duduk meganggur tidak mendapatkan
keuntungan.
o Peramalan Penjualan
Kunci untuk akurasi sebagai besar anggaran kas adalah
perkiraan penjualan. Perkiraan ini dapat didasarkan pada
analisis internal. Eksternal satu atau keduanya.
o Koleksi dan penerimaan kas lainnya
Memberikan penjualan keluar dari jalan, pekerjaan selanjutnya
adalah menentukan penerimaan kas dari ini penjualan. Untuk
penjualan tunai, kas diterima pada saat penjualan;
o Pencairan kas
Selain biaya operasional kas, kita harus memperhitungkan
belanja modal, dividen, pajak penghasilan federal, dan setiap
arus kas lannya belum di pertanggung jawabkan.
o Arus kas bersih dan saldo kas
Keputusan untuk mendapatkan jangka panjang pembiayaan
harus di dasarkan pada jangka panjang dana persyaratan dan
pertimbangan terlepas dari perkiraan kas.
IV.5 Peramalan Laporan Keuangan
Metode presentase penjualan adalah suatu metode untuk
meramalkan laporan keuangan masa depan yang menyatakan
setiap jumlah sebagai persentase penjualan.
o Laporan laba rugi perkiraan
Ringkasan pendapatan dan beban yang diharapkan perusahaan
atas masa mendatang, berakhir dengan laba (rugi) periode
berjalan.
o Peramalan asset
Jika anggaran kas tidak tersedia, saldo piutang dapat
diperkirakan atas dasar rasio perputaran piutang. Rasio ini
17. XVII
menggambarkan hubungan antara penjualan kredit dan piutang,
harus didasarkan pada pengalaman masa lalu.
o Penggunaan rasio dan implikasi
Laporan Forecast memungkingkan kita untuk mempelajari
komposisi neraca mas adepan yang di harapkan dan laporan
laba rugi. Rasio keuangan dapat dihitung untuk analisis laporan;
rasio dan angka mentah dapat dibandingkan dengan mereka
untuk laporan keuangan sekarang dan masa lalu.
18. XVIII
BAB V PEMBAHASAN
V. Perencanaan Dan Pengendalian Keuangan
V.1 Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan laba, dan
aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan juga pada penentuan sumber daya
yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut.
Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana keuangan di
implementasikan yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan
untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai
tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.
1) Analisis titik impas
Analisis titik impas (Breakeven analys) adalah suatu metode untuk menentukan titik
dimana penjualan akan menutup biaya.
Tujua dari analisis titik impas adalah menentukan kauntitas produksi yang membuat
impas dengan mempelajari hubungan dari struktur biaya, volume produksi, dan
keuntungan.
Kegunaan titik impas :
Sifat biaya yang diasumsikan
Untuk menerapkan model titik impas harus dipisahkan biaya produksi
perusahaan menjadi dua kategori yaitu :
Biaya tetap (biaya tidak langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek
tidak mengalami perubahan karena variabilitas operasi maupun penjualan.
Contoh : Gaji addministratif, penyusutan asuransi, sewa.
Biaya variable (biaya langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek
berubah karena perubahan operasi perusahaan. Contoh : buruh langsung,
bahan langsung, komisi pejualan.
Hal-hal lain yang menyangkut perilaku biaya
19. XIX
Ada struktur biaya yang tetap dalam suatu waktu tertentu, kemudian meningkat
tajam ketika output bertambah, sampai pertambahan tertentu tetap, dan
kemudian naik lagi bersamaan dengan kenaikan output ketingkat yang lebih
tinggi lagi. Biaya seperti ini dinamakan biaya semivariabel atau semi tetap.
Totap pendapatan dan volume output
Total pendapatan adalah jumlah penjualan (dalam nilai mata uang) yaitu harga
per unit barang dikalikan barang yang terjual. Volume output mengacu pada
tingkat operasi perusahaan dan dinyatakan dalam nilai uang atau jumlah unit.
V.2 Metode perhitungan titik impas
Analisis uji coba
Contoh : Daftar penjualan, biaya dan keuntungan sebuah perusahaan.
Q
(1)
P
(2)
TR
(3)=
(1)x(2)
VC/unit
(4)
TVC
(5)=(1)x(4)
TFC
(6)
10.000 $10 $100.000 $6 $60.000 $100.000
15.000 10 150.000 6 90.000 100.000
20.000 10 200.000 6 120.000 100.000
25.000 10 250.000 6 150.000 100.000
30.000 10 300.000 6 180.000 100.000
35.000 10 350.000 6 210.00 100.000
Jadi titik impas berada pada unit penjualan Q = 25.000 unit dan TR = $250.000
Analisis marjin kontribusi
Selisih antara harga jual per unit dan biaya variable per unit. Marjin kontribusi
mengacu pada biaya untuk menutupi biaya tetap.
Analisis aljabar
Metode grafik
V.3 Keterbatasan dalam analisis titik impas
20. XX
Asumsi dasar dari cost volume profit berhubungan secara linear dan hal ini
hanya berlaku di dalam kondisi di mana produksi hanya berjumlah sedikit.
Kurva penjualan diasumsikan bergerak secara linear sesuai dengan jumlah
produksi. Hal ini berarti bahwa produks dijual dengan asumsi harga tetap.
Produksi dan paduan penjualan dilakukan dengan konstan.
Perhitungan titik impas secar matematis dan dengan grafik merupakan analisa
yang statis. Adanya perubahan didalam biaya maupun harga mengharuskan
perhitungan, titik impas dan dilakukan kembali.
V.4 Leverage Opeerasi
Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau modal tetap, maka
dikatakan perusahaan menggunakan leverage perusahaan mengharapkan bahwa
perubahan laba sebelum bunga dan pajak. Pengaruh perubahan volume
penjualan terhadap profitabilitas tersebut diukur dengan derajat leverage
operasi (degree of operating leverage/DOL), yaitu sebagai rasio presntase
perubahan EBIT terhadap persentase perubahan penjualan.
21. XXI
BAB VI PEMBAHASAN
Vi. Kebijakan Modal Kerja & Pengelolaan Kas Dan Sekuritas
VI.1 Pengertian Modal Kerja
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKI, dll.
Kebijakan Modal Kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan
dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar
tersebut akan dibiayai.
Penting nya pengelolaan modal kerja
Sebagai waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari perusahaan
yang merupakan bagian pengelolaan modal kerja.
Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40%
dan berfluktuasi dengan penjualan.
Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan.
Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar.
VI.2 Siklus Arus Kas Modal Kerja
Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang ddibeli dibayarkan hinggga piutang
usaha dan barang tertagih.
Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang
diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jai dan kemudian menjualnya.
Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DOS ) Adalah jangka
waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusarealishaan menjadi kas,
yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.
Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Defferal Period ). Adalah jangka waktu
rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksananya
pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.
22. XXII
Cash Conversion Cycle adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli
dibayarkan hinggga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi.
VI.3 Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja
Ada tiga alternative kebijakan investasi dalam aktiva lancar :
1. Kebijakan modal kerja yang longggar (Relaxed Working Capital Assets Policy).
Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekuritas dan persediaan dalam
jumlah relative besar dan berupaya menggalakan penjualan dengan kebijakan
penjualan kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha.
2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy). Adalah
kebijakan yang berupaya menimbulkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang
usaha perusahaan.
3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijakan modal kerja yang ekstrim
tersebut terdapat kebijakan yang moderat.
Beberapa alternative kebijakan pembiayaan modal kerja
I. Pendekatan “Maturity matching atau Self liquidating”. Adalah kebijakan
pembiayaan yang meyelaraskan atau menyamakan saat jatuh tempo aktiva
dengan kewajiban.
II. Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai
kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapinyadengan dana jangka
pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka
panjang.
III. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua
proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka pajang
sedangkan pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan
menggunakan dana jangka pendek.
23. XXIII
Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets). Adalah jumlah
aktiva lancar yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.
Aktiva lancar temporer (Temporary Current Assets). Adalah aktiva
lancar yang berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau
siklus.
VI.4 Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek
1. Proses pemohonan yang cepat .
2. Fleksibilitas.
3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek.
4. Resiko bagi perusahaan peminjam Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo.
Masalah pendekatan cara Hedging adalah suatu metode struktur jatuh tempo
pembiayaan perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya
perubahan harga. Atau suatu cara penjualan dimana levering barang akan dilakukan
pada masa yang akan datang (future markets) dimana para penjual dari produsen
melindungi diri sendiri terhadap harga pasar yang turunn antara waktu mereka
membeli sebuah produk dan menjual atau mengerjakannya. Heding dapat terjadi pada
berbagai kegiatan seperti :Importers hedge, dealers hadge, producers hedge,
manufactures hedge.
PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS
Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang
ditambah dengan “near cash marketable securities”.
Dasar pemikiran untuk menyimpan kas.
i. Saldo transaksi (Transaction balance).
ii. Saldo kompensasi (Compensating Balance).
iii. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary Balance).
iv. Saldo untuk berspekulasi (Speculative Balance).
Manfaat uang kas dan “Near Cash Assets” yang memadai.
I. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang.
24. XXIV
II. Agar dapat meningkatakan credit rating.
III. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan.
Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (Float). Adalah berkaitan dengan
dana yang telah dikirim atau transfer oleh pembayar (Perusahaan/Perorangan) akan tetapi
belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening
koran lebih besar dari saldo pembukaan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah ditebitkan
oleh perusahaan tetapi belum diluangkan di bank oleh si penerima.
Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas.
Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pad akas dan biaya
tergantung dari suku bunga yang berlaku.
IV.5 Strategi Modal Kerja Bersih
Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan :
1. Strategi Agresif Adalah suatu perusahaan membiayai kebutuhan modal kerja
musiman/variable (Seasonal working capital or variable) dan sebagian dari kebutuhan
tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan modal kerja
permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat menghasilkan laba
yang tinggi.
2. Strategi Keuangan Konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai seluruh
proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran darurat
yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada strategi
ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang kecil.
3. Strategi Keuangan Kombinasi Adalah suat yatu perusahaan menetapkan
pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu
menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.
Modal kerja musiman/variable adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk
aktiva lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.
25. XXV
Modal kerja permanen (Jangka Panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan
untuk aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar
perusahaan dan tidak berubah sepanjang tahun.
VI.6 Motif Memliki kas, ada 4 yaitu :
1. Motif transaksi (Transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan
memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.
2. Motif berjaga jaga (Precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan
memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.
3. Motif spekulasi yaitu seseorang atau peusahaan memegang uang tunai karena adanya
keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang
bersifat likuid.
4. Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) adalah suatu kebijaksanaan
suatu bank yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di
rekening seseorang atau perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan
mempengaruhi saldo kas perusahaan atau perorangan.
26. XXVI
BAB VII PEMBAHASAN
VII. PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) & PENGELOLAAN KAS DAN
SEKURITAS
VII.1 Pengertian Piutang
Piutang (account receivable) adalah taghan kepada pihak lain dimasa akan datang karena
terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua peusahaan dagang/industry
menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat atau
alas an lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan meningkatkan
omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehinggga
memebutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian
karena menunggak atau bahkan tidaak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan akan
semakn besar investasi yang dibutuhkan.
Piutang salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan
yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini
biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada
konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau
pembayaran.
VII.2 Pengertian Persediaan
Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus
menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu
tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi.
Menuerut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut : persediaan
adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud
27. XXVII
untk dijual dalam suatu pperiode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih
dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan.
Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan
penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pemebelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan
yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang diperlukan dengan biaya minimum.
Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan
(scheduling), pengaturan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi
pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar
persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minimum, atau besar persediaan pada
waktu pemesanan kembali dilakukan.
VII.3 Standar Kredit dan Persyratan Kredit
Pada dasarnya setiap usaha dibidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama ingi
mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini, semakin
banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya dan
menjalankan aktvitas perusahaan. Salah satu masalah yang di hadapi yaitu persaingan di
dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaan harus
berupaya untuk merebut pasar melaluii berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan.
Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi
perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan, biasanya dalam bentuk
memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau
jasa yang dilakukan. Penjualan dngan syarat demikian disebut penjualan kredit.
Mengapa banyak perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan
mereka secara kredit?. Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan
suatu upaya untuk meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan penjualan).
Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi
memiliki piutang menimbulkan berbaga biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
28. XXVIII
perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat
memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya.
a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
Piutang dagang (Account Receivables) piutang yang timbul dari penjualan kredit
barang atau jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang
merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-
pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai Sembilan puluh
hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informasi antara penjual dan
pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan
kontrak-kontrak penyerahan.
Piutang Wesel (Notes Receivables) pengertian piutang wesel adalah piutang atau
tagihan yang timbul dari penjualan barang dan jasa secara tertulis, disertai dengan
janji tertulis. Piutang wesel mempunyai kekuatan hokum yang lebih mengikat
karena disertai janji tertulis berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan
surat promes adalah istilah untuk perjanjian dalam jual beli barang atau jasa secara
kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan
kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu
sebagaimana disebutkan dalam surat wesel teresbut.
Piutang bukan dagang/piutang lain-lain (Others Receivables) piutang bukan
dagang ini meliputi seluruh type piutang lainnya dan mempunyai beberapa
transaksi. Piutang bukan dagang umumnya di dukung dengan persetujuan-
persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan
dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah
dalam laporan keuangan.
Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu
perusahaan sangat menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan
29. XXIX
tersebut mengukur kinerja perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan setiap periodenya.
b. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan
manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang di
investasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan
sehinggga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan
sebagai berikut :
Standar Kredit
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon
kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar
tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan
secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang
berlebihan.
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar
manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan dari pada biaya yang akan
dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar tersebut.
Syarat kredit suatu syarat kredit menetapkan adanya periode dimana kredit
diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal.
Factor yang mempengaruhi syarat kredit adalah :
Sifat ekonomik produk,
Kondisi penjual,
Kondisi pembeli,
Periode kredit,
Potongan tunai an
Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank)
VII.4 Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer
keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan
30. XXX
penjualan dan tambahan biaya. Tumbuhan biaya berasal dari jangka waktu kredit, dan kualitas
langganan yang akan terlihat dari piutang yang dibayar.
a) Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya.
Tumbuhan biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi
dihitung sebagai berikut ini :
(Harga-Biaya varabel)/harga]x100%
b) Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan
apakah seseorang atauperusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut dapat
diperoleh dari beberapa sumber.
c) Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit
Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit
scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali
merupakan model dengan tehnik statistic diskriminan seperti berikut ini :
Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah)
Kepemilikan rumah merupakan variable dummy, yang bernilai 1 jika memiliki
rumah, dan 0 jika tidak.
Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan.
Model semacam itu bisa dimodifikasi misal sebagai berikut ini.
Y = 5 (Converage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia Perusahaan)
Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokan kelas risiko sebagai berikut ini.
Kelas risiko rendah jika skor diatas 50, kelas risiko menengah jika skor diantara 25
dan 50, dan kelas risiko tinggi jika skor dibawah 25.
VII.5 Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang palin riskan dalam manajemen
logistic.
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan kelebihan
persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidak pastian.
Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber daya manajerial.
31. XXXI
Rencana strategis itu menetukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis
dituangkan.
Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak petunjuk jalan (Guideposts) untuk
tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari Strategi Manajemen
Persediaan adalah “Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan
barang, suku cadang dan barang jadi dari para supplier, diantara fasilitas-fasilitas perusahaan
dan kepada para pelanggan.”
Prinsip-prinsip Manajemen Persediaan
Prinsip – prinsip
Persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari :
Fungsi persediaan
Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan :
Meningkatkan laba (Profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran.
Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu
produk yang sesuai dengan sfesifikasi nasabah.
Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk
memberikan pengembalian yang minimum atas investasi modal.
VII.6 Sstem Pengawasan Persediaan
Persediaan adalah suatu aktivitas yang meliputi barang-barang milik perusahaan
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan
barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupu persediaan
barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
a. Jenis-jenis Persediaan
Ada beberapa jenis persediaan antara lain :
Batch Stock/ Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan
karena kita membeli atau membuat bahan-bahan barang-barang
dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan
32. XXXII
pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch
Stock / Lock Size Inventory antara lain :
Memperoleh potongan pada harga pembelian.
Memperoleh efisiensi produksi.
Adanya penghematan didalam biaya pengangkutan.
Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
Anticipation Stock yaitu persediaan yang di adakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
yang dapat diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk
menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat.
Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut,
antara lain :
Biaya pemesanan (Ordering Cost)
Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (Inventory carrying costs)
Biaya kekurangan persediaan (Out of stock costs)
Biaya yang berhubungan dengan kapasitas ( capacity associated costs)
b. Metode Penilaian Persediaan
Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu
: First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa
harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pembelian barang
yang terdahulu masuk.
Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa
barang yang telah terjual dinila menurut harga pembelian yang terakhir
masuk. Sehingga persediaan yang masih ada/stock, dinilai berdasarkan
harga pembelian barang yang terdahulu.
c. Perbandingan atas hasil penlaian
Bila mana keadaan harga stabil maka semua cara penilaian menghasilkan
angka yang sama. Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nilai turun)
maka masing-masing cara menghasilkan angka yang berbeda, pada saat
harga meningkat.
33. XXXIII
Metode FIFO menunjukan :
Nilai persediaan akhir yang tinggi
Harga pokok barang yang terjual rendah
Profit yang lebih besar
Metode LIFO menunjukan :
Nilai persediaan akhir yang rendah
Harga pokok barang yang terjual tinggi
Profit yang rendah
d. Pengawasan Persediaan
Fungsi-fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah :
Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh
suatu suplai yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas
maupun kuantitas.
Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan, yaitu
mengadakan suatu system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi
bahan-bahanyang dimasukan kedalam persediaan.
Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana
dibutuhkan.
Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang
(mempertahankan persediaan dalam jumlah yang optimum setiap waktu)
Adapun tujuan pengawasan persediaan sebagai berikut :
Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat
mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.
Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu
besar atau kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan
tidak terlalu besar.
Menjaga agar pembeliaan secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini
akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar.
e. Organisasi Pengawasan Persediaan dalam Perusahaan Pabrik
34. XXXIV
Dilihat dari proses produksinya, maka organisasi pengawasan persediaan
dapat diatur sebagai berikut:
Pada perusahaan pabrik dengan proses terus menerus, pengawasan
persediaan biasanya merupakan sebagian dari pengawasan produksi,
karena perlunya dipertahankan arus bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
operasi yang lancar dan efisien dari kegiatan produksi.
Pada perusahaan pabrik dengan proses terputus-putus, keperluan akan
kelancaran arus bahan-bahan tidak begitu penting dan dalam hal
pengawasan persediaan dapat menjadi tanggung jawab dari manajer pabrik,
pimpinan produksi, kepala bagian pembelian atau pejabat-pejabat setingkat
yang tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan organisasinya.
35. XXXV
BAB VIII PEMBAHASAN
VIII. PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
8.1 Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short term financial management)
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva
lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang harus dibayar) untuk
mencapai keseimbangan antara alaba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap
nilai perusahaan. Misalnya aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan
risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
8.2 Pembiayaan Jangka Pendek (Short-term financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau uang yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembayaran spontan (spontaneous financing) adalah
pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan
meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih dibayar (accruals hutang
akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan
Accruals merupakan unsecured short term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek
yang diperoleh tanpa memijamka aktiva tertentu sebagai agunan.
8.3 Tipe Pendapatan Jangka Pendek
1. Pendapatan spontan jenis pendapatan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan).
Contoh : uang dagang dan utang akrual
2. Pendanaan tidak spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari
bank.
8.4 Pendanaan Spontan
36. XXXVI
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika jeaktifitas perusahaan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Bebrapa bentuk sumber dana spontan antara
lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembiayaan upah atu gaji atau
pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari
dengan kredit, sedangkan utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu
dalam satu tahun nya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang/ Perputran utang perputaran ulang dalam satu tahun =
periode waktu / jangka waktu kredit.
Pendanaan spontan
1. Jenis pendanaan spontan jenis pendanaan ini mengikuti kegiatan perusahaan. Ada
beberapa contoh jenis pendanaan yang spontan : hutang dagang dan rekening-
rekening akrual. Hutang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari
supplier denga kredit.
2. Megevaluasi tawaran potongan kas potongan kas bisa dilakukan oleh perusahaan
yang memberikan penjualan kredit (kreditor). Tujuan potongan tersebut adalah
agar debitur melunasi hutangnya lebih cepat. Biaya ditanggung oleh kreditur.
Tetapi jika ada tawaran potongan kas dan perusahaan (debitur) tidak
memanfaatkannya, maka ada biaya kesempatan (opportunity cost) yang hilang.
Contoh : peusahaan ditawari term kredit : 2/10 n/30 Term ini berarti, jika
perusahaan melunasi utang dagang pada hari ke- 10 atau sebelumnya maka akan
mendapat potongan sebesar 2% utang dagang tersebut akan jatuh tempo dalam
waktu 30 hari. Apakah perusahaan menerima tawaran terebut.
Biaya bunga efektif dari tawaran tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini (satu
tahun diasumsikan 360 hari). 2360kd = __ _ x _ __ = 36,7 &%
9820
Perhitungan diatas menggunakan tingkat bunga sederhana (tidak memasukan eefek
penggandaan). Jika kita menghitung sebagai berikut ini 2kd = (1 + - -) 360 / (30-
10) – 1 = 43,86 %
98
8.5 Pendanaa tidak spontan
37. XXXVII
Jenis ini tidak memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun
mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau
perundingan secara format.
Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain :
1. Commercial Papers
Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan
yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasanya
hanya perusahaan besar yang menggunakan commercial papers.
2. Pinjaman Kredit
Berasal dari lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari bak ada 2 jenis :
a. Kredit transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk spesifik tujua tertentu.
b. Kredit Lini, dengan pinjaman ini, pinjaman bisa meminjam sampai jumlah
maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman).
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi
perusahaan yang mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena
perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk
memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring
merupakan alternative investasi.
4. Menjaminkan piutang. Alternative lain dari menjual piutang adalah
menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan
alternative ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika
pnijaman tidak tebayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk
melunasi pinjaman.
5. Meminjamkan barang dagangan (persediaan)
Perusahaan bisa menjaminkan barag dagangan untuk memperoleh pinjaman.
Prosedur yang digunakan akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi
jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan
pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
7. Report
38. XXXVIII
8.6 Evaluasi sumber pendanaan jangka pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa
mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :
Strategi pendanaan secara keseluruhan
Biaya
Ketersediaan
Fleksibilitas
8.7 Sumber-sumber pinjaman jangka pendek tanpa jaminan
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam
usaha biasanya terdiri dari bank loan dari commercial papers.
Pinjaman Bank (Bank loans)
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman
jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan
short-term, self-liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa
jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada
saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan
persediaan dapat menjadikas secara cepat (likuid) sehingga dana yang
dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendiriya.
Perhiungan tingkat bunga pinjaman (loan intersetrates)
Secara umum, terdapat tiga metode perhitungan tingkat bunga :
a) Collect basis
b) Discount basis
c) Add-on basis
8.8 Perencanaan keuangan jangka pendek
Merupakan salah satu cara melakukan persiapan finansial dimasa
depan untuk kebutuhan jangka pendek, seperti misalnya untuk ber-
investasi jangka pendek dan biaya sekolah anak.
Peluang investasi jangka penddek ada banyak, diantaranya adalah :
Tabungan
39. XXXIX
Deposito
Reksadana
Saham
Emas
8.9 Penggunaan informasi akuntasni diferensial
Dalam perencanaan Laba jangka pendek.
Analisis hubungan biaya – volume – laba
Merupakan teknik untuk menghitung dampak perubahan harga
jual, volume pejualan, dan biaya terhadap laba, untuk
membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek.
Kegunaan informasi akuntansi diferensial salah satunya adalah
sebagai alat perencanaan laba jangka pendek. Perencanaan laba
jangka pendek dapat dilakukan dengan melakukan analisis
biaya volume-laba.
a) Perencanaan laba jangka pendek
b) Parameter-parameter perencanaan laba jangka pendek
1) Break Even Point (BEP)
Merupakan kondisi perusahaan dimana
perusahaan tidak mengalami keuntungan dan
tidak pula menderita kerugian.
2) Margin Of Safety
Merupakan batas aman perusahaan untuk tdak
mengalami kerugian atau batas toleransi
penurunan volume penjualan dari target
penjualan perusahaan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
3) Shutdown Point
Merupakan kondisi dimana perusahaan harus
menutup usahanya jika tidak ingin mengalami
kerugian yang lebih besar.
40. XL
4) Degree Of Operating Leverage
Digunakan untuk mengetahui dampak
perubahan
Penjualan terhadap laba bersih perusahaan, yaitu
berapa persentase penjualan berakibat terhadap
persentase laba bersih
5) Laba Kontribusi
Merupakan keuntungan yang diperoleh
perusahaa dari kegiatan perusahaan, misalnya
penjualan..
41. XLI
BAB IX PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sangat diperlukan terutama dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan, pelaksanaan
sampai pada penghasilan suatu tujuan ataupun barang akan dicapai dengan baik dan
maksimal, dan dengan adanya manajemen maka perusahaan akan dapat mencapai
tujuan yang di inginkan dengan langkah yang tepat.
Manajemen keuangan adalah suatu kegatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh organisasi perusahaan untuk memperolrh sumber modal yang semurah-
murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk
menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam
rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam
membangun sistem manajemen keuangan yangbaik perlu lah kita untuk
mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.
B. Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema’afkan dan memakluminya, kaena
saya adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.