SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
MAKALAH
MANAJEMEN KEUANGAN
NAMA : LINDA ULI NUHA
NIM : 11011700014
KELAS : 2T – MANAJEMEN
RUANGAN : B 1.2/MINGGU
NAMA OBJEK : MAKALAH RESUME BAB 2 - 7
UNIVERSITAS BINA BANGSA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
2018 - 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Selama proses penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan kali ini penyusun membawakan makalah tentang “resume dari
pertemuan 2 - 7 “. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber yang dapat membangun
sangat saya harapkan sehingga menjadi lebih baik untuk nanti ke depannya.
Linda uli nuha,06 april 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
2.1 LATAR BELAKANG ........................................................... 1
2.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. MATERI KE I ..................................................................... 2
B. MATERI KE II .......................................... 12
C. MATERI KE III ........................................................................ 17
D. MATERI KE IV ................................ 21
E. MATERI KE V .................................................................... 29
F. MATERI KE VI ........................................................ 33
G. MATERI KE VII............................................................................ 41
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ......................................................................... 48
B. SARAN ..................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................49
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya.
Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di lakaukan dengan
sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil yang baik. Apa bila seorang
individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur hidupnya, pastinya sebuah
organisasi atau pun perusahaan akan lebih membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur
kinerja dari anaggota agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan mendapatkan hasil
kerja yang baik, salah satu manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan
dalam suatu organisasi atau pun perusahaan.
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian
manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang
mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap
aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan
keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus
memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva
yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal
dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
B. Rumusan Masalah
a. nilai waktu luang & penilaian saham obligasi
b. analisa laporan & peramalan keuangan
c. perencanaan dan pengendalian keuangan
d. kebijakan modal kerja & pengelolaan kas dan sakuritas
e. pengelolaan kredit & pengelolaan kas dan sakuritas
f. pembiayaan jangka pendek
2
BAB 1I
PEMBAHASAN
A. MATERI KE 1
“BURSA KEUANGAN DAN SUKU BUNGA”
1. BURSA KEUANGAN
A. Pengertian bursa keuangan
Kata “bursa”berasal dari bahasa perancis “bourse : brose “ yang berasal dari nama tempat di
bruges (belgia modern) bernama ter beurze.
Menurut (KBBI) bursa keuangan adalah tempat memperjualbelikan saham,obligasi,dan
sebagainya.
B. Jenis bursa keuangan
Ada berbagai jenis bursa keungan di Negara-negara maju, dan setiap jenis terdiri dari
banyak lembaga, antara lain sebagai berikut:
1. Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan, peralatan, dan
perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi, promes, hipotik, dan klaim lain
atas aktiva rill.
2. pasar “saat ini” dan pasar berjangka (spot and futures market) mengacu pada saat
penyerahan. Spot market berarti bahwa “aktiva” yang diperdagangkan diserahkan ditempat
atau diserahkan dalam dua tiga hari kemudian sedangkan dalam fuures market atau pasar
berjangka penyerahan mungkin baru akan berlangsung beberapa bulan kemudian.
3. Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya merupakan bursa
keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu yang dikelola berbeda. Psar uangn
adalah bursa untuk sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Pasar modal
adalh brsa utang jangka panjang dan saham perseroan.
4. Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian, komersial, dan
industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa kredit konsumen berkaitan
dengan pinjaman untuk mobil dan perkaks, pendidikan, hiburan, dan sebagainya.
3
5. Juga terdapat pasar dunia, nasinal, regional, dan lokal. Artinya, berdasarkan ukuran
danjangkauan opersi perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar mana ia bisa
memperoleh pinjaman. Makin besar ukurannya dan makin luas jangkauannya, makin mampu
ia merambah pasar dunia.
6. Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan / menjual saham
baru untuk menambah modalnya (emisi). Pasar sekunder adalah bursa tempat sekuritas dan
aktiva keuangan lainnya diperdagangkan oleh para investor setelah diterbitkan melalui pasar
perdana.
C. Macam macam bursa keuangan
a. Bursa Valuta Asing
Bursa khusus untuk transaksi jual beli mata uang asing. Tinggi rendahnya harga kurs valuta
asing sangat tergantung pada factor permintaan dan penawaran. Mata uang asing yang
diperdagangkan beragam seperti mata uang Dollar, Poundsterling dan Yen.
Proses terjadinya jual beli valuta asing melalui tahap-tahap sbb :
1) Penjual maupun pembeli harus mendaftarkan diri pada kantor bursa setempat
2) Pimpinan bursa mengadakan call devisa yang dipimpin oleh Bank Indonesia,
yang diikuti oleh bank-bank devisa dan penjual valuta asing. Ketentuan kurs (harga)
masing-masing sangat tergantung pada jumlah penawaran dan permintaan mata uang
tersebut.
Macamnya kurs yang diperdagangkan adalah :
1. Kurs beli
2. Kurs jual
3. Kurs tengah
4. Kurs langsung dan kurs tidak langsung
b. Bursa efek
4
Selain mata uang asing, bursa efek juga memperdagangkan:
1. Saham
Saham adalah surat tanda bukti ikut serta menanamkan modal dalam suatu badan hokum,
atau membeli saham yang dijual oleh perusahaan yang go public. Orang yang ikut andil
dalam sebuah perusahaan disebut pemegang saham atau persero, seperti BCA, BAT, Unilever
dan lainnya.
2. Obligasi
Obligasi yaitu surat bukti pinjaman yang diterbitkan oleh Bank Indonesia atau badan hokum
tertentu yang dipegang oleh pemilik modal. Pemilik modal dapat membeli surat obligasi dari
Bank Indonesia atau badan hokum yang sudah diakui oleh pemerintah seperti PT Jasa Marga.
Keuntungannya dapat diperdagangkan seperti surat-surat berharga lainnya. Harga sewaktu-
waktu dapat berubah.
3. Sertifikat
Sertifikat termasuk surat-surat berharga yang dapat diperdagangkan seperti surat-surat
berharga lainnya. Sertifikat merupakan surat yang berbentuk akte tentang adanya peristiwa
hokum tertentu.
Sertifikat dapat dibedakan menjadi 3 macam :
a. Sertifikat saham
Sertifikat saham adalah sertifikat berupa surat saham yang dimiliki pemilik modal. Surat
saham tersebut diterbitkan oleh perusahaan yang sudah Go Publik. Pemegang saham tersebut
akan menerima deviden dari penerbit saham yang besarnya tergantung dari banyaknya saham
yang dibeli. Perusahaan yang menjual saham misalnya PT Dana Reksa, PT Semen Cibinong
dan sebagainya.
b. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah sertifikat yang diterbitkan oleh sebuah bank sebagai tanda bukti
penyerahan uang kepada bank tersebut. Sertifikat ini sudah ditentukan waktunya dan akan
menerima bunga besarnya sesuai besarnya deposito yang ditanamkan pada bank tersebut.
Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan.
c. Sertifikat Dana
5
Sertifikat Dana adalah sertifikat yang diterbitkan oleh perusahaan yang bonafit dibawah
dominasi PT Dana Reksa. Pemegang saham akan mendapatkan deviden dua kali dalam
setahun. Sertifikat dana adalah surat kepada pemegang, jadi mudah diperjualbelikan.
c. Bursa Komoditas
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1982 dan Keppres No. 80 Tahun 1982
tentang dibukanya bursa komoditas non money yaitu berupa komoditas hasil bumi, hasil
hutan, tambang yang laku dipasaran dunia, tujuannya agar masyarakat teransang
menanamkan modalnya pada komoditas-komoditas tsb.
1. SUKU BUNGA
1. Pengertian Suku bunga
Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa cipal.
Sedangkan suku bunga yaitu Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal
jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu.
2. Macam-macam suku bunga
1. Bunga sederhana
merupakan hasil dari pokok utang, suku bunga per periode, dan lamanya waktu
peminjaman.
Rumusan bunga sederhana yaitu:
Dimana c (bunga sederhana) merupakan hasil dari p (pokok utang), b (bunga), dan w
(waktu). Contohnya: Wiki meminjam Rp 230.000.000 untuk membeli sebuah mobil baru,
dengan suku bunga sebesar 9.5% per tahun dan masa pinjaman adalah 5 tahun maka
bunganya adalah
Rp. 230.000.000 * 0.095 * 5 = Rp. 109.250.000
Bunga sederhana untuk pinjaman Wiki adalah Rp. 109.250.000, maka total pembayaran
pokok utang ditambah bunganya adalah Rp. 339.250.000.
C = P B W
6
Contoh lainnya, misalnya pokok utangnya adalah Rp. 100.000 :
Utang kartu kredit di mana dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000 per harinya maka
1.000/100.000 = 1%/perhari.
Obligasi swasta di mana pembayaran kupon bunga pertamanya adalah sebesar Rp 3.000
setelah 6 bulan sejak tanggal penerbitan obligasi dan pembayaran kupon keduanya adalah Rp.
3.000 pada saat akhir tahun maka hasilnya adalah : (3.000+3.000)/100.000 = 6%/year.
Bunga Deposito yang dibayarkan pada akhir tahun sebesar Rp. 6.000 maka perhitungannya
adalah : 6.000/100.000 = 6%/year.
2. Bunga berbunga
Bunga berbunga atau disebut juga bunga majemuk yaitu nilai pokok utang ini akan
berubah terus setiap akhir suatu periode dengan penambahan perhitungan bunga .
misalnya pokok hutang adalah 1.000 dengan bunga 5%/tahun maka periode tahun pertama
pokok hutangnya menjadi 1000+(1.000*5%) = 1.050. Pada periode tahun berikutnya maka
perhitungannya menjadi 1050+(1050*5%)= 1.102,50.
C. Suku bunga tetap dan mengambang
"Suku bunga tetap" adalah suku bunga pinjaman tersebut tidak berubah sepanjang masa
kredit.Sedangkan,
"Suku bunga mengambang" adalah suku bunga yang berubah-ubah selama masa kredit
berlangsung dengan mengikuti suatu kurs referensi tertentu seperti misalnya LIBOR di mana
cara perhitungannya dengan menggunakan sistem penambahan marjin terhadap kurs
referensi.
Kombinasi atas suku bunga tetap dan mengambang ini dimungkinkan serta sering
digunakan. Misalnya pada suatu kredit pemilikan rumah di mana disepakati bahwa hingga
tahun ketiga bunganya adalat tetap yaitu 8.5% dan bunga untuk tahun selanjutnya akan
ditetapkan sebesar 2% di atas LIBOR.
3. Faktor yang mempengaruhi suku bunga
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan besar kecilnya suku bunga simpanan
dan pinjaman, dimana faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Kebutuhan dana
Apabila permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar
dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Otomatis bila hal
tersebut dilakukan maka suku bunga pinjaman juga akan mengalami peningkatan.
7
2. Persaingan
Dalam menarik konsumen agar menyimpan uang dan melakukan pinjaman kepada
sebuah bank, maka yang seharusnya dilakukan bank tersebut adalah memperhatikan bunga
simpanan dan bunga pinjaman yang ditawarkan oleh pesaing. Dimana bila pesaing memberi
harga untuk bunga simpanan sebesar 12% pertahun maka hendaknya bank yang bersangkutan
memberikan harga diatas harga pesaing, namun dengan tetap memperhatikan harga bunga
simpanan yang telah ditetapkan oleh BI.
3. Target Laba Yang Inginkan
Harga bunga yang akan ditetapkan didalamnya telah terkandung target laba yang diharapkan
oleh pihak bank.
4. Kualitas Jaminan
Nilai jaminan yang dapat segera dicairkan, misalnya seperti sertifikat deposito harganya juga
akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai jaminan yang tidak dapat segera dicairkan.
4. Komponen-komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit
Untuk menentukan besar kecilnya bunga kredit yang akan ditetapkan bagi nasabah,
komponennya adalah sebagai berikut :
1. Total Biaya Dana
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana
simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan ataupaun deposito.Total biaya dana ini
tergantung dari seberapa besar bank menginginkan laba.Namun Total biaya dana ini harus
dikurang dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR). Besarnya yang ditetapkan
oleh pemerintah adalah 5%.
2. Biaya Operasi
Biaya operasi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh pihak bank untuk melaksankan
operasiny, biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan
atau yang lainnya.
3. Cadangan Resiko Kredit Macet
Pihak bank akan memasukkannya kedalam komponen menentukan bunga kredit karena setiap
kredit yang diberikan pasti ada resiko untuk tidak dikembalikan, baik secara disengaja
ataupun tidak disengaja.
4. Laba yang diinginkan
Keuntungan yang harapkan oleh pihak bank itulah yang dimasukkan ke dalam komponen ini
8
5. Pajak
Pihak bank hendaknya juga memperhitungkan kewajiban yang harus dibayarkan kepada
negara sesuai dengan ketentuan dan undang-undang yang berlaku.
5. Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit Serta Contoh dan Penyelesaian
soal
Pembebanan suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Pemebanan
disini maksudnya adalah metode perhitungan yang akan digunakan,metode yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut ;
1. Metode Sliding Rate
Dimana metode ini adalah pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya,
sehingga jumlah pokok beserta bunga yang dibayarkan nasabah ke pihak bank akan semakin
turun. Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif, dengan maksud agar
si nasabah merasa tidak terbebani terhadap pinjamannya.
2. Flat Rate
Pembebanan bunga dan pokok setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, hal ini berlaku
setiap bulannya sampai pinjamannya berakhir.
3. Floating rate
Metode ini pembebannan bunganya dikaitkan dengan bunga yang ada dipasar
uang.
9
10
11
12
B. MATERI KE II
“NILAI WAKTU UANG DAN PENILAIAN SAHAM OBLIGASI”
1. Pengertian
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah
merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga
dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan
nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita
harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of
money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun
individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai
atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang.
Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang
disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku
bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
2. 2. MANFAAT NILAI WAKTU UANG
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan
dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung
anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat
memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang
memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.
Maka sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua,
sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan
akan dating
3. 3. KETERBATASAN NILAI WAKTU UANG
Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya
apbila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka
uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money
tidak memperhitungkan tingkat inflasi.
13
4. JENIS JENIS NILAI WAKTU UANG
1. Nilai yang Akan Datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu
jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan
suatu tingkat bunga tertentu.
Rumusnya :
FV = nilai investasi x ( 1 + r )^
Ket :
r = tingkat bunga
n = periode investasi
2. Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula
disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat
dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang.
Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan
datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r, maka bunga yang dapat
diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.t
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka
P(1+rt) = A
atau
P = A/I + rt
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai
sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56
14
3. Nilai masa datang dan nilai sekarang
PV = FV / (1+i)n
Istilah yang digunakan :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
I = Bunga (i = interest / suku bunga)
n = tahun ke-
An = Anuity
SI = Simple interest dalam rupiah
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
4. ANUITAS
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan
secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai
kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai
imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari
obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
 Anuitas biasa (ordinary)
adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode
Contoh :
Seseorang meminjam Rp 100.000,00 dengan pengembalian sistem angsuran anuitas, setahun
kemudian. Hutang tersebut akan diangsur selama 5 tahun dengan suku bunga 4 % per tahun.
Setelah dihitung, pengembalian tiap tahun sejumlah Rp 22.462,71.
Buatlah tabel rencana angsuran !
Tabel Rencana Angsuran
Tahun Sisa hutang Anuitas : Rp 22.462,71 Sisa hutang
Ke- Awal tahun ke- Bunga akhir th ke- Angsuran akhir th ke- Akhir tahun ke-
1 Rp 100.000,00 Rp 4.000,00 Rp 18.462,71 Rp 81.537,29
2 Rp 81.537,29 Rp 3.261,49 Rp 19.201,22 Rp 62.336,07
3 Rp 62.336,07 Rp 2.493,44 Rp 19.969,27 Rp 42.366,80
4 Rp 42.366,80 Rp 1.694,67 Rp 20.768,04 Rp 21.598,76
5 Rp 21.598,76 Rp 863,95 Rp 21.598,76 Rp 0
A = A1+B1 = A2+B2 = A3+B3 = An + Bn
15
 Anuitas Terhutang
H = A1 + A2 + A3 +…….+ An
H = A1 + A1(1+b) + A1(1+b) + …. + A1(1+b)
Deret geometri
A : A1
r : (1 + b) Sn =
n : n
= A1
= A1
Kesimpulan: Rumus mencari Hutang mula-mula dan Rumus mencari Angsuran
pertama
H = A1
atau A1 =
 Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu
yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain,
jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan
sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentusebagai nilai i
anuitas majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n
sebagai jangka waktu anuitas.
PVAn = A1 [(S(1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]
 Anuitas Abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan
akanberlangsung terus menerus.
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Tingkat suku bunga i
Obligasi terusan adalah sebuah obligasi terbitan pemerintah inggris untuk
mengkonsolidasikan utang-utang masa lalu, dengan kata lain consol adalah obligasi
terusan.
16
a. Nilai Majemuk Anuitas
Yaitu nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang untuk periode tertentu.
Rumus:
Sn = a [(1 + i)n-1 + … + (1 + i)1 + (1 + i)0 ]
Di mana:
a = jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn = jumlah yang diterima pada akhir periode
b. Nilai Tunai Anuitas
Yaitu nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang selama periode
tertentu
Rumus:
1 1 NT An = a [ ------- ] 1 + … + [ ------- ]n(1 + i) (1 + i)
c. Penerimaan Tahunan dari Anuitas
Rumus:
Nilai Tunai Anuitas
a = ————————
PVIF Anuitas
Di mana :
PVIF = nilai sekarang dari tingkat bunga yang akan diterima selama periode tertentu
d. Nilai Tunai dari Penerimaan Yang Tidak Sama
Periode Penerimaan Faktor Bunga Nilai
1 A PV IF th ke1 = (2).(3)
2 B PV IF th ke2 = (2).(3)
n C PV IF th ken = (2).(3)
————- +
Nilai tunainya
 Pinjaman yang Diamortisasi
Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang dibayarkan
secara – dicicil selama waktu tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kredit mobil,
kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis lainnya
selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu
pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan, kuartalan,
atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang diamortisasi
(amortized loan).
17
C. MATERI KE III
“ANALISA LAPORAN KEUANGAN “
1. Pengertian
Analisa Laporan Keuangan adalah Suatu analisa yang dilakukan untuk melihat kondisi
keuangan perusahaan, prestasi kerja dan kinerja perusahaan di masa lalu sampai saat ini serta
prospeknya dimasa datang, yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Bentuk – bentuk laporan keuangan
1. Neraca (Balance Sheet)
Neraca disebut juga posisi keuangan, berarti neraca berguna untuk menggambarkan
posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu (a moment of time). Biasanya tanggal
tertentu tersebut jatuh per 31 Desember. Posisi keuangan yang digambarkan adalah posisi
harta, utang dan modal.
Persamaan akuntasi : aktiva = kewajiaban + Ekuitas
Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa depan
melalui aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban
perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas merupakan total dari pendapatan yang
diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan
kepada pemilik sejak perusahaan didirikan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Pada dasarnya laporan laba rugi adalah laporan yang berisi tentang kemampuan atau
kinerja perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada suatu periode akuntansi. Unsur-
unsur yang dijabarkan dalam laporan keuangan diantaranya unsur pendapatan dan beban-
beban perusahaan yang nantinya akan menghasilkan laba atau rugi perusahaan.
Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan
laba rugi menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau rugi perusahaan suatu periode
waktu.
18
3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi perubahan klaim pemegang ekuitas atau aktiva perusahaan.
4. Laporan arus Kas (Cashflow)
Laporan arus kas menunjukkan adanya arus kas masuk dan arus kas keluar dari suatu
perusahaan. Laporan arus kas disajikan selama periode tertentu dan diklasifikasikan sesuai
dengan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling tepat dengan
bisnis perusahaan tersebut.
3. Metode analisa laporan keuangan
1.Analisa Horisontal (analisa dinamis)
Metode ini menggunakan metode perbandingan laporan keuangan dalam beberapa periode,
sehingga perkembangannya akan diketahui.
2.Analisa Vertikal (analisa statis)
Metode ini akan menghasilkan analisa dalam satu periode saja dan tidak mengetahui
perkembangannya. Analisa ini akan memperbandingkan antar akun pada laporan keuangan,
oleh sebab itu yang akan diketahui hanya keadaan keuangan dan hasil operasi ketika periode
itu saja.
4. Pengguna Analisa Laporan Keuangan
 Management
 Pemegang Saham
 Kreditur
 Supplier
 Pemerintah
 Karyawan
 Konsumen
 Masyarakat
19
5. Teknik menganalisa laporan keuangan
1. Analisa perbandingan laporan keuangan
Analisa ini akan melakukan perbandingan laporan keuangan dalam dua periode atau lebih
dengan cara menunjukkan :
- Data absolut (jumlah-jumlah satuan mata uang)
- Kenaikan dan penurunan pada satuan mata uang
- Kenaikan dan penurunan pada persentase
- Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio
- Persentase total
Metode ini akan membantu dalam mengetahui perubahan yang terjadi dan perubahan mana
yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
2. Trend atau Tendensi
Untuk mengetahui tentang kemajuan perusahaan dan tendensi posisi perusahaan yang
dinyatakan dalam bentuk persentase atau tren percentage analysis, apakah posisi tendensi
tetap, naik atau turun.
3. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja
Digunakan untuk mengetahui sumber-sumber modal kerja, penggunaan dan perubahan
modal kerja pada periode tertentu.
4. Laporan persentase per komponen (common size statement)
Berguna untuk mengetahui besarnya persentase investasi di masing-masing aktiva,
mengetahui komposisi beban, struktur permodalan yang dikaitkan dengan jumlah
penjualannya.
5. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis)
Matode analisa ini membantu mengetahui dari mana sumber-sumber dan uang kas
digunakan, serta mengetahui perubahan dari jumlah uang kas pada periode tertentu.
6. Analisa Ratio
Dengan metode analisa ini akan mengetahui hubungan antara akun-akun tertentu pada
neraca.
7. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis)
Untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan laba kotor perusahaan dari satu periode
ke periode berikutnya, atau perubahan laba kotor dalam periode tertentu dengan laba yang
telah dibudgetkan dalam periode tersebut.
8. analisa titik impas (break even point)
Berguna untuk menganalisa pencapaian tingkat penjualan supaya perusahaan tidak
mengalami kerugian, namun juga tidak mendapatkan keuntungan. Analisa BEP akan
mengetahui berbagai tingkat kerugian atau keuntungan dalam berbagai tingkat penjualan.
20
6. Manfaat Analisa Laporan Keuangan
 Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan di bidang keuangan
 Mengetahui Kinerja Perusahaan
 Membantu dalam pengawasan perusahaan
 Membantu pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan
 Melihat perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu.
D. Tujuan analisa laporan keuangan
Laporan keuangan akan semakin berarti bagi pihak yang berkepntingan apabila telah
diperbandingkan untuk 2 periode atau lebih dan telah dilakukan analisa lebih lajut untuk
memperoleh data yang akan mendukung dalam pengambilan keputusan. Analisa laporan
keuangan dilakukan dengan melakukan penelaahan, mempelajari hubungan, serta tendensi
atau kecenderungan (trend) yang akan membantu dalam menentukan posisi keuangan
perusahaan dan hasil operasi perusahaan.
E. Jenis jenis laporan keuangan
a. Analisa horizontal
Adalah analisa yang membandingkan suatu pos dalam laporan keuangan dengan pos
yang sama tetapi pada periode yang berbeda.
Perubahan Rupiah = Angka periode tahun berjalan – Angka periode tahun dasar
Perubahan Prosentase = Perubahan Rupiah dibagi angka periode tahun dasar x 100
b. Analisa Vertikal
Analisa yang membandingkan pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos lainnya yang
dijadikan tolak ukur dalam 1 periode yang sama. Pos dalam laporan keuangan yang lazim
dijadikan tolak ukur adalah penjualan dan total aktiva.
c. Analisa Likuiditas
Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
d. Current Ratio
Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh
tempo. cara hitung :
Aktiva Lancar dibagi Kewajiban Lancar
e. Quick Ratio
Mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh
tempo dari dana yang benar-benar likuid.
Cara hitung :
Kas + Surat Berharga + Piutang dibagi kewajiban lancar
21
D. MATERI KE IV
“PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN”
1. Pengertian
Perencanaan keuangan (financial planning)
adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada berbagai
strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut.
2. Fungsi
Fungsi perencanaan
keuangan pribadi atau keluarga adalah mengelola keuangan untuk masa depan
sedini mungkin dalam mencapai tujuan keuangan, dilakukan secara terencana,
teratur dan bijaksana (bisa jadi membutuhkan perencana keuangan.
Direncanakan, yang berarti kita dapat mengantisipasi yang akan terjadi di
masa yang akan datang. Teratur, yang berarti bahwa kita memiliki cara atau
strategi keuangan dengan mempertimbangkan yang prioritas ataukah yang
kurang prioritas lebih jelas . Dan mengelola uang dengan bijaksana dapat
berarti secara masuk akal atau sesuai nalar, tidak emosional
3. Empat Tahap Dasar Perencanaan
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut
ini :
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.Perencanaan dimulai dengankeputusan-
keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok
kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber
daya sumberdayanya secara tidak efektif.
2. Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari
tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk
pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana
menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini
dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan
lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data
statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dankelemahan
serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk
mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu
diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu
organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau
pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman
yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses
perencanaan
22
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuanTahap
terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagaialternatif
kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut
danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif
yang ada.
4. Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis, mempunyai fokus yang
lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek (kurang dari 1 tahun) dan melibatkan
manajemen tingkat bawah.
5. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari 5 tahun) untuk
mencapai tujuan strategis. Fokus perencanaan ini adalah organisasi secara keseluruhan.
Rencana strategis dapat dilihat sebagai rencana secara umum yang menggambarkan alokasi
sumberdaya, prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan
strategis biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak.
6. Faktor Waktu dan Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen atau pengelolaan
termasuk pengelolaan komunikasi, baik ditinjau dari segi proses, bentuk maupun komponen-
komponen atau unsur-unsur.
Dari sudut proses, pengelolaan mencakup unsur-unsur dalam manajemen, baik secara
lengkap maupun secara sederhana. Secara lengkap unsur-unsur tersebut terdiri dari penelitian
pengembangan (litbang); perencanaan; pengorganisasian; pelaksanaan/ pengkomunikasian;
monitoring/pengawasan; dan penilaian. Secara singkat unsur tersebut dikenal dengan POAC
(Planning Organizing, Actuating dan Controlling). Setiap unsur harus mampu didefinisikan
baik secara logis maupun akademis. Dari masing-masing definisi setiap unsur/komponen
tidak boleh tumpang tindih. Proses pengelolaan, bisa berbentuk lingkaran (cycle) termasuk
proses komunikasi.
Dari sudut objek, perencanaan memerlukan faktor-faktor untuk pelaksanaannya, yaitu
man, money, material, dan method untuk mencapai tujuan.
Di samping faktor proses dan objek juga harus diperhatikan komponen-komponen dalam
proses komunikasi, seperti komunikator, pesan, media, komunikan, efek, feed back, tujuan,
dan lingkungan yang turut mempengaruhinya.
23
Konsep Dasar Perencanaan terutama yang menyangkut pengertian merupakan
langkah yang strategis di dalam menguasai konsep-konsep serta indikator-indikator dari
perencanaan itu sendiri.
Perencanaan merupakan proses karya yang berkesinambungan sampai pada tahap
pelaksanaan dan bahkan sampai pada tahap evaluasi. Seorang perencana selalu berusaha
mengorganisasikan sumber-sumber atau faktor-faktor, seperti orang, material, dana dalam
proses pengerjaan suatu kegiatan. Perencanaan juga merupakan langkah kedua dalam
pengelolaan kegiatan setelah mengidentifikasi masalah-masalah, baik dari hasil penelitian
maupun dari pengumpulan data yang sederhana.
Kurangnya berfikir strategis dan tidak mantapnya perencanaan dalam kegiatan
komunikasi akan menimbulkan kontroversi daripada memecahkan masalah. Dalam
perencanaan, sering berkaitan dengan istilah goal dan objective di samping meliputi
pendekatan-pendekatan dan strategi yang harus diadakan.
Proses perencanaan melibatkan berbagai unsur di antaranya menurut Harold Koontz
adalah menentukan tujuan, menetapkan premis-premis serta mencari dan menyelidiki
berbagai kemungkinan rangkaian tindakan yang diambil.
Dalam penilaian tiap-tiap kemungkinan yang diselidiki berdasarkan pertimbangan
untung rugi serta faktor-faktor yang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Harus disadari bahwa perencanaan banyak menghadapi faktor-faktor yang tidak pasti dan
berubah-ubah sehingga penilaian terhadap kemungkinan tersebut sangat sulit untuk
dilakukan.
7. Adapun unsur-unsur perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Policy.
2. Prosedur.
3. Progress (kemajuan).
4. Program.
Fungsi dan manfaat perencanaan dalam dunia modern semakin mendapat tempat yang
paling penting karena di samping nilai manfaat juga fungsinya pun semakin dirasakan.
Manfaat dan fungsi perencanaan dapat disimpulkan, sebagai berikut:
1. Perencanaan itu penting karena di dalamnya memuat garis-garis tujuan baik yang berjangka
panjang ataupun pendek serta digariskan pula apa saja yang harus dilakukan agar tercapai
tujuan-tujuan tersebut.
2. Perencanaan berfungsi sebagai petunjuk (guide) bagi semua anggota organisasi.
3. Perencanaan merupakan proses yang terus-menerus.
4. Perencanaan berfungsi sebagai alat pengendali.
5. Perencanaan yang baik menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang tersedia secara
efektif dan efisien.
24
Faktor waktu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal
yaitu :
1. Waktu sangat diperlukan untuk melaksanaakan perencanaan efektif
2. Waktu sering di perlukan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang
variabel-variabel dan alternatif-alternatif,karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data
dan memperhitungkan semua kemungkinan.
3. Jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencan harus dipertimbangkan.
4. Factor waktu lainnya yang mempengaruhi perencanaan adalah seberapa sering rencana-
rencana harus ditinjau kembali dan diperbaiki..ini tergantung sumber daya yang tersedia dan
drajat ketetapan perencanaan manajemen.
5. Waktu perkiraan akan menjadi masukan penting sebagai teknik lainnya digunakan untuk
mengatur struktur dan semua proyek. Menggunakan teknik estimasi waktu yang baik dapat
mengurangi proyek-proyek besar ke sejumlah proyek-proyek kecil.
8.Elemen perencanaan
Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri
(plan).
1. Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi.Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat
keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated
goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada
masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan,
pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated
goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi
tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar
dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan
organisasi beserta anggotanya.
25
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya.
1. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional.
Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang
kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci.
Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga
mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak
adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan.
Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali,
atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja,"
"naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan
menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu .
2. Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO.
Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer
puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat
sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai
sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam
pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO
membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis
yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi
sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada
juga yang bilang MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan
sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.
2. Rencana
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai
tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan
penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan
frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana
strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku
diseluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur
kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang
dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana
dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka
waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan
memiliki intermediate time frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana
spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara
umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk
"meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk
26
mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi.
Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan
profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar,
mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single
use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu
kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di Chinaatau "mencapai penjualan
1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan
selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan,
kebijakan, dan lain-lain.
2. PENGENDALIAN KEUANGAN
1. Pengertian
adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu
menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk
menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada
sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.
2. Tujuan pengendalian keuangan
Tujuan pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi dan memberi
semangat kepada para anggota organisasi, dan selanjutnya mencapai tujuan
organisasi. Ini merupakan proses mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang tidak disengaja dan ketidakberesan yang disengaja, seperti
pencurian atau penyalahgunaan sumber daya. Karena fokusnya pada manusia
dan implementasi rencana, pertimbangan psikologis menjadi dominan dalam
pengendalian manajemen. Kegiatan-kegiatan seperti komunikasi, meyakinkan,
mendesak, memberi semangat, dan memberi kritik adalah bagian penting
dalam proses ini.
27
3. Jenis jenis pengendalian keuangan
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)
Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya suatu kesalahan.
Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu
terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif apabila fungsi atau personel melaksanakan
perannya. Contoh pengendalian pencegahan meliputi: kejujuran, personel yang kompeten,
pemisahan fungsi, reviu pengawas dan pengendalian ganda. Sebagaimana peribahasa
mengatakan “lebih baik mencegah daripada mengobati” demikian pula dengan pengendalian.
Pengendalian pencegahan jauh lebih murah biayanya dari pada pengendalian pendeteksian
atau korektif. Ketika dirancang ke dalam sistem, pengendalian pencegahan memperkirakan
kesalahan yang mungkin terjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun demikian,
pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak terjadinya kesalahan atau kecurangan
sehingga masih dibutuhkan pengendalian lain untuk melengkapinya.
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi suatu
kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas pencocokan saldo pada buku bank
dengan saldo kas buku organisasi merupakan kunci pengendalian deteksi atas saldo kas.
Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal daripada pengendalian pencegahan, namun tetap
dibutuhkan dengan alasan: Pertama, pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas
pengendalian pencegahan. Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan
melalui sistem pengendalian pencegahan sehingga harus ditangani dengan pengendalian
deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi.
Pengendalian deteksi meliputi reviu dan pembandingan seperti: catatan kinerja
dengan pengecekan independen atas kinerja, rekonsilasi bank, konfirmasi saldo bank, kas
opname, penghitungan fisik persediaan, konfirmasi piutang/utang dan sebagainya.
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang teridentifikasi oleh
pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar supaya kesalahan yang telah terjadi tidak
terulang kembali. Masalah atau kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau oleh
auditor. Apabila masalah atau kesalahan terdeteksi oleh auditor, maka wujud pengendalian
koreksinya adalah dalam bentuk pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi auditor.
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada saat kegiatan
sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau
ketentuan yang berlaku. Contoh atas pengendalian ini adalah kegiatan supervisi yang
dilakukan langsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan oleh mandor terhadap
aktivitas pekerja.
28
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)
Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian karena
terabaikannya suatu aktivitas pengendalian. Pengawasan langsung pemilik usaha terhadap
kegiatan pegawainya pada usaha kecil karena ketidak-adanya pemisahan fungsi merupakan
contoh pengendalian kompensatif.
29
E. MATERI KE V
“KEBIJAKAN MODAL KERJA & PENGELOLAAN KAS DAN
SAKURITAS”
1. Pengertian
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll.
Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar
sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana
aktiva lancar tersebut akan dibiayai.
2. Pentingnya pengelolaan modal kerja.
 Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari
perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.
 Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40%
dan berfluktuasi dengan penjualan
 Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan
 Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar
3. Siklus arus kas modal kerja.
Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang
usaha dan barang tertagih. !
 Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang
diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.
 Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka
waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka
waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.
 Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu
rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran
atas bahan dan pekerja tersebut.
 Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli
dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi.
4. Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja
Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancar.
1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy)
Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam
jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan
penjualan kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha.
30
2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy)
Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan
dan piutang usaha perusahaan.
3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang
ekstrim tersebu t terdapat kebijakan yang moderat.
5. Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja.
1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan
pembiyaan yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan
kewajiban.
2. Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai
kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka
pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang.
3. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua
proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan
pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana
jangka pendek.
 Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar
yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.
 Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang
berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus.
6. Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek.
1. Proses permohonan yang cepat.
2. Fleksibilitas.
3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek.
4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh
tempo
Masalah pendekatan cara Hedging Adalah suatu metode struktur jatuh tempo pembiayaan
perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga. Atau
suatu cara penjualan dimana levering barang akan dilakukan pada masa yang akan datang
(futures markets) dimana para pernjual dari produsen melindungi diri sendiri terhadap harga
pasar yang turun antara waktu mereka membeli sebuah produk dan menjual atau
mengerjakannya. Heding dapat terjadi pada berbagai kegiatan seperti: Importer’s hedge,
dealer’s hedge, producer’s hedge, manufacture’s hedge.
31
2 . PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS
Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang
ditambah dengan “near cash marketable securities”.
Dasar pemikiran untuk menyimpan kas.
1. Saldo transaski (Transaction balance).
2. Saldo kompensasi (Compensating balance)
3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance).
4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance).
Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai.
1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang
2. Agar dapat meningkatkan credit rating
3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan.
4. Untuk keadaan darurat.
Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan dengan
dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan) akan tetapi belum
dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran
lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh
perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima.
Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas.
Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pada kas dan biaya
tergantung dari suku bunga yang berlaku.
Strategi Modal Kerja Bersih.
Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan :
1. Strategi Agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal
kerja musiman / variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari
kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan
modal kerja permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat
menghasilkan laba yang tinggi.
2. Strategi Keuangan Konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai
seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran
darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada
strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang
kecil.
3. Strategi Keuangan Kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan
pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif
yaitu menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.
 Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk aktiva
lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.
 Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk
aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan dan tidak
berubah sepanjang tahun.
32
Motif memiliki Kas, ada 4 yaitu:
 Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan
memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.
 Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan
memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.
 Motif Spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya
keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang bersifat
likuid.
Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) Adalah suatu kebijaksanaan suatu bank
yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di rekening seseorang atau
perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan mempengaruhi saldo kas perusahaan atau
perorangan. Contoh saat ini CB di setiap Bank harus ada Rp 50.000,-
33
F. MATERI KE VI
“PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) & PENGELOLAAN
PERSEDIAAN
a. Pengertian
Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa
yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada
dasarnya semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash,
tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya
dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat
meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya
penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu
dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak
tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang
dibutuhkan.
Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen
yang berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan
layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal
ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada
konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau
pembayaran.
b. Pengertian Persediaan
Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus
menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu
tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi.
Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan
adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih
dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi
persediaan. Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran
produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif
dan efisien. Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan
kebutuhan yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum.
Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan
pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut
menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan.
Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak
terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan
besar persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan
pada waktu pemesanan kembali dilakukan.
34
B. Standar Kredit dan Persyaratan Kredit
Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang
sama ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman
ini, semakin banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan
usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu
persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka
perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk
meningkatkan penjualan.
Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi
perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk
memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau
jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa
banyak perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara
kredit? Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan.
Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat.
Tetapi memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui
apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya.
a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang
atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu
perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya
jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan
persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen
perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan.
2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan
yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis.
Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis
berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk
perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat
perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah
uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut.
3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini
meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan
dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis.
Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai
dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan.
Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan
sangat menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur
kinerja perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari
laporan keuangan perusahaan setiap periodenya.
35
b. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen
pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam
piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai
berikut:
1. Standar kredit
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat
diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan
penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak
tertagih yang berlebihan.
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan
diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya
standar tersebut.
2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan
potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal.
Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:
Sifat ekonomik produk,
Kondisi penjual,
Kondisi pembeli,
Periode kredit,
Potongan tunai dan
Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).
C. Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer
keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan
penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan
kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak
dibayar.
a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya.
Tambahan biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung
sebagai berikut ini: [ (harga – biaya variable) / harga ] × 100%
36
b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan
apakah seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh
dari beberapa sumber:
1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan
ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan.
2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya.
3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang lebih
lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya.
4. Pengalaman Perusahaan.
5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating.
Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis.
Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang
disebut sebagai 5C:
1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang-
hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik.
2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu.
Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan.
3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan.
Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik,
cateris paribus.
4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan
berisiko semakin kecil.
5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi
hutangnya.
c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit
Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit
scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali
merupakan model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini.
Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah)
Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah,
dan 0 jika tidak.
Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan,
model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini.
Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan)
Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut
ini. Kelas risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan
50, dan kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25.
37
D. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam
manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya
alokasinya ke pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi
logistik. Tanpa penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran
yang serius dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan
dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi
pembuatan (manufacturing operation).
Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal
produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan
menyebabkan kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu
rencana pemasaran dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga
dapat pula menimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan
menurunkan laba (profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal,
kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan
kekunoan (obsolescence).
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan
kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan
ketidakpastian. Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-
daya manajerial. Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan
rencana taktis dituangkan.
Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk
jalan(guideposts) untuk tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari
Strategi Manajemen Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap
pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di
antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.”
a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan
Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari :
1. Fungsi Persediaan
Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:
Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran.
Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang
sesuai dengan sfesifikasi nasabah.
Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan
untuk memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya,
kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya.
Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4
fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya:
a) Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi
wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik,
bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk
pembuatan(manufacturing) sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of
demand). Dengan pemisahan wilayah, masing-masing komponen ini dapat diprodusir secara
ekonomis dan efisisen.
38
b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi
fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang
tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari
gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi
terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan.
c) Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada
operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang-dikerjakan
(work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum
dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan.
Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan
dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling
memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu
golongan (assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan.
Perbadaan decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini
meningkatkan efisiensi operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah
meliputi banyak lokasi.
d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah
penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan
pembuatan(manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan
penyediaan suplai dengan permintaan.
e) Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer
stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun dalam
pengisian kembali (replenishment).
Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai
penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai
berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan.
Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan
penyediaan dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan
besarnya investasi persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu
tujuan manjemen. Pada tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai
spesialisasi wilayah dan decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi
fasilitas dan proses operasional dari perusahaan itu.
Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran
dengan permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman.
Dengan pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk
mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan
dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan
pengalaman ini.
E. Sistem Pengawasan Persediaan
Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-
barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang
menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
39
a. Jenis-jenis Persediaan
Ada beberapa jenis persediaan, antara lain :
1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau
membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size
Inventory antara lain :
a) memperoleh potongan pada harga pembelian
b) memperoleh efisiensi produksi
c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan
yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk
menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat.
Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan
tersebut , antara lain :
1. Biaya pemesanan (ordering costs)
2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs)
3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs)
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)
Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam
menentuan jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu :
1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam
menentukan jumlah persediaan akhir.
2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi
persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan
dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya.
b. Metode penilaian persediaan
Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu :
1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang
sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk.
2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-rata
dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga.
3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah
terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang
masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu.
c. Perbandingan atas hasil penilaian
Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka
yang sama . Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing
cara akan menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat:
1. Metode FIFO meunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang tinggi
b) harga pokok barang yang terjual yang rendah
40
c) Profit yang lebih besar
2. Metode LIFO menunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang rendah
b) Harga pokok barang yang terjual tinggi
c) Profit yang rendah
d. Pengawasan Persediaan
Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah :
1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai yang
cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas
2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu
system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke
dalam persediaan.
3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan
4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan persediaan
dalam jumlah yang optimum setiap waktu)/
Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut :
1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan
terhentinya kegiatan produksi
2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau
kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar
3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat
biaya pemesanan menjadi besar.
e. Organisasi Pengawasan Persediaan Dalam Perusahaan Pabrik
Dilihat dari proses produksinya, maka organisasi pengawasan persediaan dapat diatur
sebagai berikut :
1. pada perusahaan pabrik dengan proses terus menerus, pengawsan persediaan biasanya
merupakan sebagian dari pengawasan produksi, karena perlunya dipertahankan arus bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk operasi yang lancer dan efisien dari kegiatan produksi
2. pada perusahaan pabrik dengan proses terputus-putus, keperluan akan kelancaran arus
bahan-bahan tidak begitu penting dan dalam hal pengawasan persediaan dapat menjadi
tanggungjawab dari manajer pabrik, pimpinan produksi, kepala bagian pembelian atau
pejabat-pejabat setingkat yang tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan organisasinya.
41
G. MATERI KE VII
“PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK”
A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial
management)
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan
pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar)
untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif
terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada
peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi
dalam jangka waktu < 1tahun.
A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit,
short term bank loans, dan commercial paper :
1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi
belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak.
Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan,
sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji
terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan
menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan
industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum.
2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul
dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh
pembeli.
Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil
relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung
pada hutang dagang.[1]
Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di
sengaja.
Komponen utang dagang :
a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon.
b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis
yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil.
42
3. Short Term Bank Loans / hutang bank
Sifat/ciri kredit bank adalah :
a. Jatuh tempo
b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku
bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati
pihak bank dan peminjam.
c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro.
d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada
nasabahnya untuk periode tertentu.
e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh
bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit
revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi.
Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
a. Simple interest
Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada
saat kredit jatuh tempo.
b. Discount interest
Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka
sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit.
c. Add-on interest
Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah
kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan.
Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang
akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam memilih bank antara lain sebagai berikut :
a. Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan
risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri.
b. Nasihat dan penyuluhan
Membantu perusahaan yang diberi kredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat
menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
c. Loyalti kepada nasabah
Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya
dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk
memperbaiki keadaan nasabah.
d. Spesialisasi
Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan
yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama
secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang
tersebut.
43
e . Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank
yang bersangkutan.
f. Merchant banking
Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan
modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan.
g. Jasa-jasa lainnya
Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit.
4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk
dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek.
Sumber dana jangka pendek :
a. Tanpa jaminan : kredit dagang
b. Dengan jaminan : kredit bank
Bentuk jaminan :
a. Surat berharga
b. Piutang
c. Persediaan
Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts
receiveable, dan banker’s acceptance facility.
a. Factoring
Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki
perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank(faktor).
Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat
piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat
menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu
risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si
faktor.
b. Pledge of accounts receiveable
Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana
dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu
ikatan yang disebut jaminan gadai.
44
c. Banker’s acceptance facility
Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam
bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket
inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing.
B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous
financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua
sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih
harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum
dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu
sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu
sebagai agunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh :
utang dagang dan utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
D. Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara
lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau
pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier
dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam
satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
E. Pendanaan Tidak Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun
mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara
formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain :
1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa
jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya
perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
45
2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk
tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam
sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman)
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang
mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu
sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena
factoring merupakan alternative investasi.
4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang
masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan
jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang
dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan
penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan
memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
7. Report
F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi
dengan menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
• Kerersediaan
• Fleksibilitas
SUMBER-SUMBER PINJAMAN JANGKA PENDEK TANPA JAMINAN
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya
terdiri dari bank loan dan commercial papers.
Pinjaman Bank (bank loans)
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek
tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu
pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan
persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan
persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk
membayar pinjaman dapat diperoleh dengan
sendirinya.
46
Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates)
Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:
a. Collect basis
Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur
membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat
bunga efektifnya:
(Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.
b. Discount basis
Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya
diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga
efektifnya adalah:
(Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
c. Add-on basis
Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara
angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar:
{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-.
Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time
value of money:
12 9.583.000
100.000.000 = Σ
t = 1 (1 + i) 12
dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan
demikian, tingkat bunga per tahun sekitar:
(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%
Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:
1. Prime rate of interest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi
terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi.
2. Fixed rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread
(margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit.
3. Floating-rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread
(margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo.
Contoh:
Jumlah kredit $ 10,000
Bunga 1 tahun $ 1,000
Berapa effective annual rate:
Apabila bunga dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo? ($1,000 / $10,000) x 100% = 10,0%.
Apabila bunga dibayarkan di depan (pada saat penerimaan pinjaman)?
47
{$1,000 / ($10,000 – $1,000) x 100%} = 11,1%
Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang banyak
diaplikasikan, yaitu:
1. Single payment notes
Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan kredit harus lunas pada
saat jatuh tempo.
2. Compensating balances
Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10% sampai 20%
dari jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit
lainnya.
Contoh:
Limit kredit $1,000,000
Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per tahun.
Compensating balances 20% atau $200,000
Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya adalah: ($100,000/$800,000) x
100% = 12.50% (bukan 10%)
3. Annual clean-up
Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian, bank
sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada
hari-hari tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit berjangka pendek
digunakan untuk kredit jangka panjang.
B. Sumber Dana Jangka Pendek
Berdasarkan spontan tidaknya suatu pendanaan, maka pendanaan jangka pendek dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. Pendanaan spontan. Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila
aktivitas perusahaan berubah.
2. Pendanaan yang memerlukan negosiasi. Pendanaan ini mengharuskan perusahaan untuk
melakukan negosiasi untuk menambah atau mengurangi dana yang dipergunakan oleh
perusahaan. Sumber pendanaan ini biasanya berasal dari bank dalam bentuk kredit jangka
pendek.[2]
48
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Kesimpulan
Manajemen sangat di perlukan terutama dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan, pelaksanaan, sampai
pada penghasilan suatu tujuan ataupun barang akan di capai dengan baik dan maksimal, dan
dengan danya manajemen maka perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang di inginkan
dengan langkah yang tepat.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki
oleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya
dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka
menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam membangun sistem
manajemen keuangan yang baik perulah kita untuk mengindentifikasi prinsip-prinsip
manajemen keuangan yang baik.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena
kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
49
DAFTAR PUSTAKA
http://erikarikayuniarti.blogspot.com/2013/01/konsep-nilai-waktu-dari-
uang.htmlzulkiflispm.blogspot.com/
Abdullah, Faisal. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Malang:UMM Press. 2001
Ahmad, Kamaruddin. Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta. 1997
Baridwan, Zaki, (2004), Intermediate Accounting, edisi ke delapan, BPFE, Yogyakarta.
http://ossy-strees-iseng.blogspot.com/2010/05/kepailitan-menurut-pandangan-islam.html
http://teratakhijau11.blogspot.com/2013/07/larangan-menimbun-dan-memonopoli.html
http://www.emakalah.com/2013/01/pengawasan-persediaan.html#ixzz3Ya0mubtN
https://mujahidinimeis.wordpress.com/2011/01/18/manajemen-piutang/
Manullang M. Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi. 2005
Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Fundamentals of Financial:
Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Penerjemah: DewiFitriasari dan Deny
Arnos Kwary. Penerbit Salemba Empat: Jakarta
Zulian. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Ekonosia. 2003
[1] Lukas Setia Admaja, Ph.D, Teori dan Praktik Manajemen Keuangan, Yogyakarta: ANDI
2008, hlm. 372
[2] Husnan Suad, Dr. M.B.A, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek)jilid 2, hlm.49

More Related Content

What's hot

Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankM Abdul Aziz
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankAfdal Adam
 
Makalah keuangan sebelum uts
Makalah keuangan sebelum utsMakalah keuangan sebelum uts
Makalah keuangan sebelum utsBaudin_Nurwahid
 
Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]erikkahfi
 
makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan utserikkahfi
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts Alifah05
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Silvia290
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1ayuruby
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganyogga adiwigunaa
 
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiLisda Dewi
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)doni wijaya
 
Sumber Dana Perbankan
Sumber Dana PerbankanSumber Dana Perbankan
Sumber Dana PerbankanReza Baskoro
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...M Abdul Aziz
 
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018imashayatunnufus
 

What's hot (20)

2. pasar uang & valas
2. pasar uang & valas2. pasar uang & valas
2. pasar uang & valas
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
 
Makalah keuangan sebelum uts
Makalah keuangan sebelum utsMakalah keuangan sebelum uts
Makalah keuangan sebelum uts
 
Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]
 
makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan uts
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts
 
Slk pasar uang slk ch 11
Slk pasar uang  slk ch 11Slk pasar uang  slk ch 11
Slk pasar uang slk ch 11
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
2 soal psikotest-1
2 soal psikotest-12 soal psikotest-1
2 soal psikotest-1
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuangan
 
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
 
Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
 
Sumber Dana Perbankan
Sumber Dana PerbankanSumber Dana Perbankan
Sumber Dana Perbankan
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
 
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
 
Resume uts sinta
Resume uts sintaResume uts sinta
Resume uts sinta
 

Similar to MAKALAH SEBELUM UTS

Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganEndangSupandi
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I roslinais
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsainamarsela
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IHasan Gaus
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MAMahiroh Iyoh
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1mufliah R
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik
 
Uts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganUts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganAulia_Becku29
 
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptxPert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptxRevaYuliani2
 

Similar to MAKALAH SEBELUM UTS (20)

Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuangan
 
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen KeuanganTugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum uts
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan I
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
 
Pasar Uang Syariah.pdf
Pasar Uang Syariah.pdfPasar Uang Syariah.pdf
Pasar Uang Syariah.pdf
 
Pasar Uang Syariah.docx
Pasar Uang Syariah.docxPasar Uang Syariah.docx
Pasar Uang Syariah.docx
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
INVESTASI
INVESTASIINVESTASI
INVESTASI
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1
 
Makalah 1 manajemen keuangan
Makalah 1  manajemen keuanganMakalah 1  manajemen keuangan
Makalah 1 manajemen keuangan
 
Makalah akbank
Makalah akbankMakalah akbank
Makalah akbank
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
 
Uts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganUts manajemen keuangan
Uts manajemen keuangan
 
Resume Tugas 1
Resume Tugas 1Resume Tugas 1
Resume Tugas 1
 
pasar keuangan
pasar keuanganpasar keuangan
pasar keuangan
 
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptxPert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
 
Resume uts 1
Resume uts 1Resume uts 1
Resume uts 1
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

MAKALAH SEBELUM UTS

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN NAMA : LINDA ULI NUHA NIM : 11011700014 KELAS : 2T – MANAJEMEN RUANGAN : B 1.2/MINGGU NAMA OBJEK : MAKALAH RESUME BAB 2 - 7 UNIVERSITAS BINA BANGSA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS 2018 - 2019
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Selama proses penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan kali ini penyusun membawakan makalah tentang “resume dari pertemuan 2 - 7 “. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber yang dapat membangun sangat saya harapkan sehingga menjadi lebih baik untuk nanti ke depannya. Linda uli nuha,06 april 2018 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 2.1 LATAR BELAKANG ........................................................... 1 2.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN A. MATERI KE I ..................................................................... 2 B. MATERI KE II .......................................... 12 C. MATERI KE III ........................................................................ 17 D. MATERI KE IV ................................ 21 E. MATERI KE V .................................................................... 29 F. MATERI KE VI ........................................................ 33 G. MATERI KE VII............................................................................ 41 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN ......................................................................... 48 B. SARAN ..................................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................49
  • 4. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya. Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di lakaukan dengan sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil yang baik. Apa bila seorang individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur hidupnya, pastinya sebuah organisasi atau pun perusahaan akan lebih membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur kinerja dari anaggota agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan mendapatkan hasil kerja yang baik, salah satu manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi atau pun perusahaan. Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal. Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri. B. Rumusan Masalah a. nilai waktu luang & penilaian saham obligasi b. analisa laporan & peramalan keuangan c. perencanaan dan pengendalian keuangan d. kebijakan modal kerja & pengelolaan kas dan sakuritas e. pengelolaan kredit & pengelolaan kas dan sakuritas f. pembiayaan jangka pendek
  • 5. 2 BAB 1I PEMBAHASAN A. MATERI KE 1 “BURSA KEUANGAN DAN SUKU BUNGA” 1. BURSA KEUANGAN A. Pengertian bursa keuangan Kata “bursa”berasal dari bahasa perancis “bourse : brose “ yang berasal dari nama tempat di bruges (belgia modern) bernama ter beurze. Menurut (KBBI) bursa keuangan adalah tempat memperjualbelikan saham,obligasi,dan sebagainya. B. Jenis bursa keuangan Ada berbagai jenis bursa keungan di Negara-negara maju, dan setiap jenis terdiri dari banyak lembaga, antara lain sebagai berikut: 1. Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan, peralatan, dan perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi, promes, hipotik, dan klaim lain atas aktiva rill. 2. pasar “saat ini” dan pasar berjangka (spot and futures market) mengacu pada saat penyerahan. Spot market berarti bahwa “aktiva” yang diperdagangkan diserahkan ditempat atau diserahkan dalam dua tiga hari kemudian sedangkan dalam fuures market atau pasar berjangka penyerahan mungkin baru akan berlangsung beberapa bulan kemudian. 3. Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya merupakan bursa keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu yang dikelola berbeda. Psar uangn adalah bursa untuk sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Pasar modal adalh brsa utang jangka panjang dan saham perseroan. 4. Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian, komersial, dan industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa kredit konsumen berkaitan dengan pinjaman untuk mobil dan perkaks, pendidikan, hiburan, dan sebagainya.
  • 6. 3 5. Juga terdapat pasar dunia, nasinal, regional, dan lokal. Artinya, berdasarkan ukuran danjangkauan opersi perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar mana ia bisa memperoleh pinjaman. Makin besar ukurannya dan makin luas jangkauannya, makin mampu ia merambah pasar dunia. 6. Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan / menjual saham baru untuk menambah modalnya (emisi). Pasar sekunder adalah bursa tempat sekuritas dan aktiva keuangan lainnya diperdagangkan oleh para investor setelah diterbitkan melalui pasar perdana. C. Macam macam bursa keuangan a. Bursa Valuta Asing Bursa khusus untuk transaksi jual beli mata uang asing. Tinggi rendahnya harga kurs valuta asing sangat tergantung pada factor permintaan dan penawaran. Mata uang asing yang diperdagangkan beragam seperti mata uang Dollar, Poundsterling dan Yen. Proses terjadinya jual beli valuta asing melalui tahap-tahap sbb : 1) Penjual maupun pembeli harus mendaftarkan diri pada kantor bursa setempat 2) Pimpinan bursa mengadakan call devisa yang dipimpin oleh Bank Indonesia, yang diikuti oleh bank-bank devisa dan penjual valuta asing. Ketentuan kurs (harga) masing-masing sangat tergantung pada jumlah penawaran dan permintaan mata uang tersebut. Macamnya kurs yang diperdagangkan adalah : 1. Kurs beli 2. Kurs jual 3. Kurs tengah 4. Kurs langsung dan kurs tidak langsung b. Bursa efek
  • 7. 4 Selain mata uang asing, bursa efek juga memperdagangkan: 1. Saham Saham adalah surat tanda bukti ikut serta menanamkan modal dalam suatu badan hokum, atau membeli saham yang dijual oleh perusahaan yang go public. Orang yang ikut andil dalam sebuah perusahaan disebut pemegang saham atau persero, seperti BCA, BAT, Unilever dan lainnya. 2. Obligasi Obligasi yaitu surat bukti pinjaman yang diterbitkan oleh Bank Indonesia atau badan hokum tertentu yang dipegang oleh pemilik modal. Pemilik modal dapat membeli surat obligasi dari Bank Indonesia atau badan hokum yang sudah diakui oleh pemerintah seperti PT Jasa Marga. Keuntungannya dapat diperdagangkan seperti surat-surat berharga lainnya. Harga sewaktu- waktu dapat berubah. 3. Sertifikat Sertifikat termasuk surat-surat berharga yang dapat diperdagangkan seperti surat-surat berharga lainnya. Sertifikat merupakan surat yang berbentuk akte tentang adanya peristiwa hokum tertentu. Sertifikat dapat dibedakan menjadi 3 macam : a. Sertifikat saham Sertifikat saham adalah sertifikat berupa surat saham yang dimiliki pemilik modal. Surat saham tersebut diterbitkan oleh perusahaan yang sudah Go Publik. Pemegang saham tersebut akan menerima deviden dari penerbit saham yang besarnya tergantung dari banyaknya saham yang dibeli. Perusahaan yang menjual saham misalnya PT Dana Reksa, PT Semen Cibinong dan sebagainya. b. Sertifikat Deposito Sertifikat deposito adalah sertifikat yang diterbitkan oleh sebuah bank sebagai tanda bukti penyerahan uang kepada bank tersebut. Sertifikat ini sudah ditentukan waktunya dan akan menerima bunga besarnya sesuai besarnya deposito yang ditanamkan pada bank tersebut. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan. c. Sertifikat Dana
  • 8. 5 Sertifikat Dana adalah sertifikat yang diterbitkan oleh perusahaan yang bonafit dibawah dominasi PT Dana Reksa. Pemegang saham akan mendapatkan deviden dua kali dalam setahun. Sertifikat dana adalah surat kepada pemegang, jadi mudah diperjualbelikan. c. Bursa Komoditas Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1982 dan Keppres No. 80 Tahun 1982 tentang dibukanya bursa komoditas non money yaitu berupa komoditas hasil bumi, hasil hutan, tambang yang laku dipasaran dunia, tujuannya agar masyarakat teransang menanamkan modalnya pada komoditas-komoditas tsb. 1. SUKU BUNGA 1. Pengertian Suku bunga Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa cipal. Sedangkan suku bunga yaitu Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu. 2. Macam-macam suku bunga 1. Bunga sederhana merupakan hasil dari pokok utang, suku bunga per periode, dan lamanya waktu peminjaman. Rumusan bunga sederhana yaitu: Dimana c (bunga sederhana) merupakan hasil dari p (pokok utang), b (bunga), dan w (waktu). Contohnya: Wiki meminjam Rp 230.000.000 untuk membeli sebuah mobil baru, dengan suku bunga sebesar 9.5% per tahun dan masa pinjaman adalah 5 tahun maka bunganya adalah Rp. 230.000.000 * 0.095 * 5 = Rp. 109.250.000 Bunga sederhana untuk pinjaman Wiki adalah Rp. 109.250.000, maka total pembayaran pokok utang ditambah bunganya adalah Rp. 339.250.000. C = P B W
  • 9. 6 Contoh lainnya, misalnya pokok utangnya adalah Rp. 100.000 : Utang kartu kredit di mana dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000 per harinya maka 1.000/100.000 = 1%/perhari. Obligasi swasta di mana pembayaran kupon bunga pertamanya adalah sebesar Rp 3.000 setelah 6 bulan sejak tanggal penerbitan obligasi dan pembayaran kupon keduanya adalah Rp. 3.000 pada saat akhir tahun maka hasilnya adalah : (3.000+3.000)/100.000 = 6%/year. Bunga Deposito yang dibayarkan pada akhir tahun sebesar Rp. 6.000 maka perhitungannya adalah : 6.000/100.000 = 6%/year. 2. Bunga berbunga Bunga berbunga atau disebut juga bunga majemuk yaitu nilai pokok utang ini akan berubah terus setiap akhir suatu periode dengan penambahan perhitungan bunga . misalnya pokok hutang adalah 1.000 dengan bunga 5%/tahun maka periode tahun pertama pokok hutangnya menjadi 1000+(1.000*5%) = 1.050. Pada periode tahun berikutnya maka perhitungannya menjadi 1050+(1050*5%)= 1.102,50. C. Suku bunga tetap dan mengambang "Suku bunga tetap" adalah suku bunga pinjaman tersebut tidak berubah sepanjang masa kredit.Sedangkan, "Suku bunga mengambang" adalah suku bunga yang berubah-ubah selama masa kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs referensi tertentu seperti misalnya LIBOR di mana cara perhitungannya dengan menggunakan sistem penambahan marjin terhadap kurs referensi. Kombinasi atas suku bunga tetap dan mengambang ini dimungkinkan serta sering digunakan. Misalnya pada suatu kredit pemilikan rumah di mana disepakati bahwa hingga tahun ketiga bunganya adalat tetap yaitu 8.5% dan bunga untuk tahun selanjutnya akan ditetapkan sebesar 2% di atas LIBOR. 3. Faktor yang mempengaruhi suku bunga Ada beberapa faktor yang dapat menentukan besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman, dimana faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Kebutuhan dana Apabila permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Otomatis bila hal tersebut dilakukan maka suku bunga pinjaman juga akan mengalami peningkatan.
  • 10. 7 2. Persaingan Dalam menarik konsumen agar menyimpan uang dan melakukan pinjaman kepada sebuah bank, maka yang seharusnya dilakukan bank tersebut adalah memperhatikan bunga simpanan dan bunga pinjaman yang ditawarkan oleh pesaing. Dimana bila pesaing memberi harga untuk bunga simpanan sebesar 12% pertahun maka hendaknya bank yang bersangkutan memberikan harga diatas harga pesaing, namun dengan tetap memperhatikan harga bunga simpanan yang telah ditetapkan oleh BI. 3. Target Laba Yang Inginkan Harga bunga yang akan ditetapkan didalamnya telah terkandung target laba yang diharapkan oleh pihak bank. 4. Kualitas Jaminan Nilai jaminan yang dapat segera dicairkan, misalnya seperti sertifikat deposito harganya juga akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai jaminan yang tidak dapat segera dicairkan. 4. Komponen-komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit Untuk menentukan besar kecilnya bunga kredit yang akan ditetapkan bagi nasabah, komponennya adalah sebagai berikut : 1. Total Biaya Dana Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan ataupaun deposito.Total biaya dana ini tergantung dari seberapa besar bank menginginkan laba.Namun Total biaya dana ini harus dikurang dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR). Besarnya yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 5%. 2. Biaya Operasi Biaya operasi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh pihak bank untuk melaksankan operasiny, biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan atau yang lainnya. 3. Cadangan Resiko Kredit Macet Pihak bank akan memasukkannya kedalam komponen menentukan bunga kredit karena setiap kredit yang diberikan pasti ada resiko untuk tidak dikembalikan, baik secara disengaja ataupun tidak disengaja. 4. Laba yang diinginkan Keuntungan yang harapkan oleh pihak bank itulah yang dimasukkan ke dalam komponen ini
  • 11. 8 5. Pajak Pihak bank hendaknya juga memperhitungkan kewajiban yang harus dibayarkan kepada negara sesuai dengan ketentuan dan undang-undang yang berlaku. 5. Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit Serta Contoh dan Penyelesaian soal Pembebanan suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Pemebanan disini maksudnya adalah metode perhitungan yang akan digunakan,metode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut ; 1. Metode Sliding Rate Dimana metode ini adalah pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah pokok beserta bunga yang dibayarkan nasabah ke pihak bank akan semakin turun. Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif, dengan maksud agar si nasabah merasa tidak terbebani terhadap pinjamannya. 2. Flat Rate Pembebanan bunga dan pokok setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, hal ini berlaku setiap bulannya sampai pinjamannya berakhir. 3. Floating rate Metode ini pembebannan bunganya dikaitkan dengan bunga yang ada dipasar uang.
  • 12. 9
  • 13. 10
  • 14. 11
  • 15. 12 B. MATERI KE II “NILAI WAKTU UANG DAN PENILAIAN SAHAM OBLIGASI” 1. Pengertian Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu. Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll. 2. 2. MANFAAT NILAI WAKTU UANG Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya. Maka sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan dating 3. 3. KETERBATASAN NILAI WAKTU UANG Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apbila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.
  • 16. 13 4. JENIS JENIS NILAI WAKTU UANG 1. Nilai yang Akan Datang Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. Rumusnya : FV = nilai investasi x ( 1 + r )^ Ket : r = tingkat bunga n = periode investasi 2. Nilai Sekarang (Present Value) Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r, maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah : I = P.r.t dan uang setelah t tahun menjadi : P + P.r.t = P(1+rt) Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka P(1+rt) = A atau P = A/I + rt Contoh : Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun? Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1 P = 10.000/ 1 + (0,13)(1) = 8849,56
  • 17. 14 3. Nilai masa datang dan nilai sekarang PV = FV / (1+i)n Istilah yang digunakan : Pv = Present Value (Nilai Sekarang) Fv = Future Value (Nilai yang akan datang) I = Bunga (i = interest / suku bunga) n = tahun ke- An = Anuity SI = Simple interest dalam rupiah P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu 4. ANUITAS Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.  Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode Contoh : Seseorang meminjam Rp 100.000,00 dengan pengembalian sistem angsuran anuitas, setahun kemudian. Hutang tersebut akan diangsur selama 5 tahun dengan suku bunga 4 % per tahun. Setelah dihitung, pengembalian tiap tahun sejumlah Rp 22.462,71. Buatlah tabel rencana angsuran ! Tabel Rencana Angsuran Tahun Sisa hutang Anuitas : Rp 22.462,71 Sisa hutang Ke- Awal tahun ke- Bunga akhir th ke- Angsuran akhir th ke- Akhir tahun ke- 1 Rp 100.000,00 Rp 4.000,00 Rp 18.462,71 Rp 81.537,29 2 Rp 81.537,29 Rp 3.261,49 Rp 19.201,22 Rp 62.336,07 3 Rp 62.336,07 Rp 2.493,44 Rp 19.969,27 Rp 42.366,80 4 Rp 42.366,80 Rp 1.694,67 Rp 20.768,04 Rp 21.598,76 5 Rp 21.598,76 Rp 863,95 Rp 21.598,76 Rp 0 A = A1+B1 = A2+B2 = A3+B3 = An + Bn
  • 18. 15  Anuitas Terhutang H = A1 + A2 + A3 +…….+ An H = A1 + A1(1+b) + A1(1+b) + …. + A1(1+b) Deret geometri A : A1 r : (1 + b) Sn = n : n = A1 = A1 Kesimpulan: Rumus mencari Hutang mula-mula dan Rumus mencari Angsuran pertama H = A1 atau A1 =  Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity) Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentusebagai nilai i anuitas majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas. PVAn = A1 [(S(1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]  Anuitas Abadi Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akanberlangsung terus menerus. PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT Tingkat suku bunga i Obligasi terusan adalah sebuah obligasi terbitan pemerintah inggris untuk mengkonsolidasikan utang-utang masa lalu, dengan kata lain consol adalah obligasi terusan.
  • 19. 16 a. Nilai Majemuk Anuitas Yaitu nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang untuk periode tertentu. Rumus: Sn = a [(1 + i)n-1 + … + (1 + i)1 + (1 + i)0 ] Di mana: a = jumlah modal (uang) pada awal periode Sn = jumlah yang diterima pada akhir periode b. Nilai Tunai Anuitas Yaitu nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang selama periode tertentu Rumus: 1 1 NT An = a [ ------- ] 1 + … + [ ------- ]n(1 + i) (1 + i) c. Penerimaan Tahunan dari Anuitas Rumus: Nilai Tunai Anuitas a = ———————— PVIF Anuitas Di mana : PVIF = nilai sekarang dari tingkat bunga yang akan diterima selama periode tertentu d. Nilai Tunai dari Penerimaan Yang Tidak Sama Periode Penerimaan Faktor Bunga Nilai 1 A PV IF th ke1 = (2).(3) 2 B PV IF th ke2 = (2).(3) n C PV IF th ken = (2).(3) ————- + Nilai tunainya  Pinjaman yang Diamortisasi Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang dibayarkan secara – dicicil selama waktu tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kredit mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan, kuartalan, atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang diamortisasi (amortized loan).
  • 20. 17 C. MATERI KE III “ANALISA LAPORAN KEUANGAN “ 1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan adalah Suatu analisa yang dilakukan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan, prestasi kerja dan kinerja perusahaan di masa lalu sampai saat ini serta prospeknya dimasa datang, yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Bentuk – bentuk laporan keuangan 1. Neraca (Balance Sheet) Neraca disebut juga posisi keuangan, berarti neraca berguna untuk menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu (a moment of time). Biasanya tanggal tertentu tersebut jatuh per 31 Desember. Posisi keuangan yang digambarkan adalah posisi harta, utang dan modal. Persamaan akuntasi : aktiva = kewajiaban + Ekuitas Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa depan melalui aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak perusahaan didirikan. 2. Laporan Laba Rugi (Income Statement) Pada dasarnya laporan laba rugi adalah laporan yang berisi tentang kemampuan atau kinerja perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada suatu periode akuntansi. Unsur- unsur yang dijabarkan dalam laporan keuangan diantaranya unsur pendapatan dan beban- beban perusahaan yang nantinya akan menghasilkan laba atau rugi perusahaan. Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan laba rugi menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau rugi perusahaan suatu periode waktu.
  • 21. 18 3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi perubahan klaim pemegang ekuitas atau aktiva perusahaan. 4. Laporan arus Kas (Cashflow) Laporan arus kas menunjukkan adanya arus kas masuk dan arus kas keluar dari suatu perusahaan. Laporan arus kas disajikan selama periode tertentu dan diklasifikasikan sesuai dengan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling tepat dengan bisnis perusahaan tersebut. 3. Metode analisa laporan keuangan 1.Analisa Horisontal (analisa dinamis) Metode ini menggunakan metode perbandingan laporan keuangan dalam beberapa periode, sehingga perkembangannya akan diketahui. 2.Analisa Vertikal (analisa statis) Metode ini akan menghasilkan analisa dalam satu periode saja dan tidak mengetahui perkembangannya. Analisa ini akan memperbandingkan antar akun pada laporan keuangan, oleh sebab itu yang akan diketahui hanya keadaan keuangan dan hasil operasi ketika periode itu saja. 4. Pengguna Analisa Laporan Keuangan  Management  Pemegang Saham  Kreditur  Supplier  Pemerintah  Karyawan  Konsumen  Masyarakat
  • 22. 19 5. Teknik menganalisa laporan keuangan 1. Analisa perbandingan laporan keuangan Analisa ini akan melakukan perbandingan laporan keuangan dalam dua periode atau lebih dengan cara menunjukkan : - Data absolut (jumlah-jumlah satuan mata uang) - Kenaikan dan penurunan pada satuan mata uang - Kenaikan dan penurunan pada persentase - Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio - Persentase total Metode ini akan membantu dalam mengetahui perubahan yang terjadi dan perubahan mana yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. 2. Trend atau Tendensi Untuk mengetahui tentang kemajuan perusahaan dan tendensi posisi perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk persentase atau tren percentage analysis, apakah posisi tendensi tetap, naik atau turun. 3. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja Digunakan untuk mengetahui sumber-sumber modal kerja, penggunaan dan perubahan modal kerja pada periode tertentu. 4. Laporan persentase per komponen (common size statement) Berguna untuk mengetahui besarnya persentase investasi di masing-masing aktiva, mengetahui komposisi beban, struktur permodalan yang dikaitkan dengan jumlah penjualannya. 5. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) Matode analisa ini membantu mengetahui dari mana sumber-sumber dan uang kas digunakan, serta mengetahui perubahan dari jumlah uang kas pada periode tertentu. 6. Analisa Ratio Dengan metode analisa ini akan mengetahui hubungan antara akun-akun tertentu pada neraca. 7. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis) Untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan laba kotor perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya, atau perubahan laba kotor dalam periode tertentu dengan laba yang telah dibudgetkan dalam periode tersebut. 8. analisa titik impas (break even point) Berguna untuk menganalisa pencapaian tingkat penjualan supaya perusahaan tidak mengalami kerugian, namun juga tidak mendapatkan keuntungan. Analisa BEP akan mengetahui berbagai tingkat kerugian atau keuntungan dalam berbagai tingkat penjualan.
  • 23. 20 6. Manfaat Analisa Laporan Keuangan  Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan di bidang keuangan  Mengetahui Kinerja Perusahaan  Membantu dalam pengawasan perusahaan  Membantu pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan  Melihat perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu. D. Tujuan analisa laporan keuangan Laporan keuangan akan semakin berarti bagi pihak yang berkepntingan apabila telah diperbandingkan untuk 2 periode atau lebih dan telah dilakukan analisa lebih lajut untuk memperoleh data yang akan mendukung dalam pengambilan keputusan. Analisa laporan keuangan dilakukan dengan melakukan penelaahan, mempelajari hubungan, serta tendensi atau kecenderungan (trend) yang akan membantu dalam menentukan posisi keuangan perusahaan dan hasil operasi perusahaan. E. Jenis jenis laporan keuangan a. Analisa horizontal Adalah analisa yang membandingkan suatu pos dalam laporan keuangan dengan pos yang sama tetapi pada periode yang berbeda. Perubahan Rupiah = Angka periode tahun berjalan – Angka periode tahun dasar Perubahan Prosentase = Perubahan Rupiah dibagi angka periode tahun dasar x 100 b. Analisa Vertikal Analisa yang membandingkan pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos lainnya yang dijadikan tolak ukur dalam 1 periode yang sama. Pos dalam laporan keuangan yang lazim dijadikan tolak ukur adalah penjualan dan total aktiva. c. Analisa Likuiditas Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. d. Current Ratio Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. cara hitung : Aktiva Lancar dibagi Kewajiban Lancar e. Quick Ratio Mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo dari dana yang benar-benar likuid. Cara hitung : Kas + Surat Berharga + Piutang dibagi kewajiban lancar
  • 24. 21 D. MATERI KE IV “PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN” 1. Pengertian Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut. 2. Fungsi Fungsi perencanaan keuangan pribadi atau keluarga adalah mengelola keuangan untuk masa depan sedini mungkin dalam mencapai tujuan keuangan, dilakukan secara terencana, teratur dan bijaksana (bisa jadi membutuhkan perencana keuangan. Direncanakan, yang berarti kita dapat mengantisipasi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Teratur, yang berarti bahwa kita memiliki cara atau strategi keuangan dengan mempertimbangkan yang prioritas ataukah yang kurang prioritas lebih jelas . Dan mengelola uang dengan bijaksana dapat berarti secara masuk akal atau sesuai nalar, tidak emosional 3. Empat Tahap Dasar Perencanaan Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini : 1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.Perencanaan dimulai dengankeputusan- keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif. 2. Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi 3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan
  • 25. 22 4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuanTahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagaialternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada. 4. Perencanaan Operasional Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis, mempunyai fokus yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek (kurang dari 1 tahun) dan melibatkan manajemen tingkat bawah. 5. Perencanaan Strategis Perencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari 5 tahun) untuk mencapai tujuan strategis. Fokus perencanaan ini adalah organisasi secara keseluruhan. Rencana strategis dapat dilihat sebagai rencana secara umum yang menggambarkan alokasi sumberdaya, prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak. 6. Faktor Waktu dan Perencanaan Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen atau pengelolaan termasuk pengelolaan komunikasi, baik ditinjau dari segi proses, bentuk maupun komponen- komponen atau unsur-unsur. Dari sudut proses, pengelolaan mencakup unsur-unsur dalam manajemen, baik secara lengkap maupun secara sederhana. Secara lengkap unsur-unsur tersebut terdiri dari penelitian pengembangan (litbang); perencanaan; pengorganisasian; pelaksanaan/ pengkomunikasian; monitoring/pengawasan; dan penilaian. Secara singkat unsur tersebut dikenal dengan POAC (Planning Organizing, Actuating dan Controlling). Setiap unsur harus mampu didefinisikan baik secara logis maupun akademis. Dari masing-masing definisi setiap unsur/komponen tidak boleh tumpang tindih. Proses pengelolaan, bisa berbentuk lingkaran (cycle) termasuk proses komunikasi. Dari sudut objek, perencanaan memerlukan faktor-faktor untuk pelaksanaannya, yaitu man, money, material, dan method untuk mencapai tujuan. Di samping faktor proses dan objek juga harus diperhatikan komponen-komponen dalam proses komunikasi, seperti komunikator, pesan, media, komunikan, efek, feed back, tujuan, dan lingkungan yang turut mempengaruhinya.
  • 26. 23 Konsep Dasar Perencanaan terutama yang menyangkut pengertian merupakan langkah yang strategis di dalam menguasai konsep-konsep serta indikator-indikator dari perencanaan itu sendiri. Perencanaan merupakan proses karya yang berkesinambungan sampai pada tahap pelaksanaan dan bahkan sampai pada tahap evaluasi. Seorang perencana selalu berusaha mengorganisasikan sumber-sumber atau faktor-faktor, seperti orang, material, dana dalam proses pengerjaan suatu kegiatan. Perencanaan juga merupakan langkah kedua dalam pengelolaan kegiatan setelah mengidentifikasi masalah-masalah, baik dari hasil penelitian maupun dari pengumpulan data yang sederhana. Kurangnya berfikir strategis dan tidak mantapnya perencanaan dalam kegiatan komunikasi akan menimbulkan kontroversi daripada memecahkan masalah. Dalam perencanaan, sering berkaitan dengan istilah goal dan objective di samping meliputi pendekatan-pendekatan dan strategi yang harus diadakan. Proses perencanaan melibatkan berbagai unsur di antaranya menurut Harold Koontz adalah menentukan tujuan, menetapkan premis-premis serta mencari dan menyelidiki berbagai kemungkinan rangkaian tindakan yang diambil. Dalam penilaian tiap-tiap kemungkinan yang diselidiki berdasarkan pertimbangan untung rugi serta faktor-faktor yang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Harus disadari bahwa perencanaan banyak menghadapi faktor-faktor yang tidak pasti dan berubah-ubah sehingga penilaian terhadap kemungkinan tersebut sangat sulit untuk dilakukan. 7. Adapun unsur-unsur perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Policy. 2. Prosedur. 3. Progress (kemajuan). 4. Program. Fungsi dan manfaat perencanaan dalam dunia modern semakin mendapat tempat yang paling penting karena di samping nilai manfaat juga fungsinya pun semakin dirasakan. Manfaat dan fungsi perencanaan dapat disimpulkan, sebagai berikut: 1. Perencanaan itu penting karena di dalamnya memuat garis-garis tujuan baik yang berjangka panjang ataupun pendek serta digariskan pula apa saja yang harus dilakukan agar tercapai tujuan-tujuan tersebut. 2. Perencanaan berfungsi sebagai petunjuk (guide) bagi semua anggota organisasi. 3. Perencanaan merupakan proses yang terus-menerus. 4. Perencanaan berfungsi sebagai alat pengendali. 5. Perencanaan yang baik menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien.
  • 27. 24 Faktor waktu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal yaitu : 1. Waktu sangat diperlukan untuk melaksanaakan perencanaan efektif 2. Waktu sering di perlukan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variabel-variabel dan alternatif-alternatif,karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan. 3. Jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencan harus dipertimbangkan. 4. Factor waktu lainnya yang mempengaruhi perencanaan adalah seberapa sering rencana- rencana harus ditinjau kembali dan diperbaiki..ini tergantung sumber daya yang tersedia dan drajat ketetapan perencanaan manajemen. 5. Waktu perkiraan akan menjadi masukan penting sebagai teknik lainnya digunakan untuk mengatur struktur dan semua proyek. Menggunakan teknik estimasi waktu yang baik dapat mengurangi proyek-proyek besar ke sejumlah proyek-proyek kecil. 8.Elemen perencanaan Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan). 1. Sasaran Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi.Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan. Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
  • 28. 25 Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. 1. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu . 2. Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri. 2. Rencana Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi. Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame. Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk
  • 29. 26 mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain. Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di Chinaatau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain. 2. PENGENDALIAN KEUANGAN 1. Pengertian adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi. 2. Tujuan pengendalian keuangan Tujuan pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi dan memberi semangat kepada para anggota organisasi, dan selanjutnya mencapai tujuan organisasi. Ini merupakan proses mendeteksi dan memperbaiki kesalahan- kesalahan yang tidak disengaja dan ketidakberesan yang disengaja, seperti pencurian atau penyalahgunaan sumber daya. Karena fokusnya pada manusia dan implementasi rencana, pertimbangan psikologis menjadi dominan dalam pengendalian manajemen. Kegiatan-kegiatan seperti komunikasi, meyakinkan, mendesak, memberi semangat, dan memberi kritik adalah bagian penting dalam proses ini.
  • 30. 27 3. Jenis jenis pengendalian keuangan 1. Pengendalian pencegahan (preventive controls) Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya suatu kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif apabila fungsi atau personel melaksanakan perannya. Contoh pengendalian pencegahan meliputi: kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, reviu pengawas dan pengendalian ganda. Sebagaimana peribahasa mengatakan “lebih baik mencegah daripada mengobati” demikian pula dengan pengendalian. Pengendalian pencegahan jauh lebih murah biayanya dari pada pengendalian pendeteksian atau korektif. Ketika dirancang ke dalam sistem, pengendalian pencegahan memperkirakan kesalahan yang mungkin terjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun demikian, pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak terjadinya kesalahan atau kecurangan sehingga masih dibutuhkan pengendalian lain untuk melengkapinya. 2. Pengendalian deteksi (detective controls) Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas pencocokan saldo pada buku bank dengan saldo kas buku organisasi merupakan kunci pengendalian deteksi atas saldo kas. Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal daripada pengendalian pencegahan, namun tetap dibutuhkan dengan alasan: Pertama, pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas pengendalian pencegahan. Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan melalui sistem pengendalian pencegahan sehingga harus ditangani dengan pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi. Pengendalian deteksi meliputi reviu dan pembandingan seperti: catatan kinerja dengan pengecekan independen atas kinerja, rekonsilasi bank, konfirmasi saldo bank, kas opname, penghitungan fisik persediaan, konfirmasi piutang/utang dan sebagainya. 3. Pengendalian koreksi (corrective controls) Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar supaya kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. Masalah atau kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau oleh auditor. Apabila masalah atau kesalahan terdeteksi oleh auditor, maka wujud pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi auditor. 4. Pengendalian pengarahan (directive controls) Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contoh atas pengendalian ini adalah kegiatan supervisi yang dilakukan langsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan oleh mandor terhadap aktivitas pekerja.
  • 31. 28 5. Pengendalian kompensatif (compensating controls) Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian. Pengawasan langsung pemilik usaha terhadap kegiatan pegawainya pada usaha kecil karena ketidak-adanya pemisahan fungsi merupakan contoh pengendalian kompensatif.
  • 32. 29 E. MATERI KE V “KEBIJAKAN MODAL KERJA & PENGELOLAAN KAS DAN SAKURITAS” 1. Pengertian Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll. Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai. 2. Pentingnya pengelolaan modal kerja.  Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.  Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan  Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan  Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar 3. Siklus arus kas modal kerja. Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih. !  Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.  Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.  Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.  Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi. 4. Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancar. 1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha.
  • 33. 30 2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang usaha perusahaan. 3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim tersebu t terdapat kebijakan yang moderat. 5. Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja. 1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan pembiyaan yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban. 2. Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang. 3. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.  Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.  Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus. 6. Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek. 1. Proses permohonan yang cepat. 2. Fleksibilitas. 3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek. 4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo Masalah pendekatan cara Hedging Adalah suatu metode struktur jatuh tempo pembiayaan perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga. Atau suatu cara penjualan dimana levering barang akan dilakukan pada masa yang akan datang (futures markets) dimana para pernjual dari produsen melindungi diri sendiri terhadap harga pasar yang turun antara waktu mereka membeli sebuah produk dan menjual atau mengerjakannya. Heding dapat terjadi pada berbagai kegiatan seperti: Importer’s hedge, dealer’s hedge, producer’s hedge, manufacture’s hedge.
  • 34. 31 2 . PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah dengan “near cash marketable securities”. Dasar pemikiran untuk menyimpan kas. 1. Saldo transaski (Transaction balance). 2. Saldo kompensasi (Compensating balance) 3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance). 4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance). Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai. 1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang 2. Agar dapat meningkatkan credit rating 3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan. 4. Untuk keadaan darurat. Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan dengan dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan) akan tetapi belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima. Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas. Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pada kas dan biaya tergantung dari suku bunga yang berlaku. Strategi Modal Kerja Bersih. Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan : 1. Strategi Agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal kerja musiman / variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan modal kerja permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat menghasilkan laba yang tinggi. 2. Strategi Keuangan Konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang kecil. 3. Strategi Keuangan Kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.  Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk aktiva lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.  Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan dan tidak berubah sepanjang tahun.
  • 35. 32 Motif memiliki Kas, ada 4 yaitu:  Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.  Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.  Motif Spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang bersifat likuid. Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) Adalah suatu kebijaksanaan suatu bank yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di rekening seseorang atau perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan mempengaruhi saldo kas perusahaan atau perorangan. Contoh saat ini CB di setiap Bank harus ada Rp 50.000,-
  • 36. 33 F. MATERI KE VI “PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) & PENGELOLAAN PERSEDIAAN a. Pengertian Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan. Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran. b. Pengertian Persediaan Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi. Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan. Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien. Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum. Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan. Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan.
  • 37. 34 B. Standar Kredit dan Persyaratan Kredit Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini, semakin banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan. Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa banyak perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara kredit? Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan. Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya. a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu : 1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. 2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut. 3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan. Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan sangat menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur kinerja perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan setiap periodenya.
  • 38. 35 b. Pengelolaan Piutang Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas. Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Standar kredit Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan. Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar tersebut. 2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah: Sifat ekonomik produk, Kondisi penjual, Kondisi pembeli, Periode kredit, Potongan tunai dan Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank). C. Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak dibayar. a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut ini: [ (harga – biaya variable) / harga ] × 100%
  • 39. 36 b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari beberapa sumber: 1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan. 2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya. 3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya. 4. Pengalaman Perusahaan. 5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating. Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis. Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang disebut sebagai 5C: 1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang- hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik. 2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu. Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan. 3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan. Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik, cateris paribus. 4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan berisiko semakin kecil. 5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi hutangnya. c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali merupakan model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini. Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah) Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah, dan 0 jika tidak. Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan, model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini. Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan) Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut ini. Kelas risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan 50, dan kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25.
  • 40. 37 D. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan (manufacturing operation). Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula menimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba (profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal, kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan (obsolescence). Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian. Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber- daya manajerial. Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis dituangkan. Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk jalan(guideposts) untuk tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari Strategi Manajemen Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.” a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari : 1. Fungsi Persediaan Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan: Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran. Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang sesuai dengan sfesifikasi nasabah. Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya, kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya. Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4 fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya: a) Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik, bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan(manufacturing) sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan wilayah, masing-masing komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen.
  • 41. 38 b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan. c) Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang-dikerjakan (work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan. Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu golongan (assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan. Perbadaan decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini meningkatkan efisiensi operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah meliputi banyak lokasi. d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan pembuatan(manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan penyediaan suplai dengan permintaan. e) Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun dalam pengisian kembali (replenishment). Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan. Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan penyediaan dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan besarnya investasi persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu tujuan manjemen. Pada tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai spesialisasi wilayah dan decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi fasilitas dan proses operasional dari perusahaan itu. Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran dengan permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman. Dengan pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan pengalaman ini. E. Sistem Pengawasan Persediaan Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang- barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
  • 42. 39 a. Jenis-jenis Persediaan Ada beberapa jenis persediaan, antara lain : 1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size Inventory antara lain : a) memperoleh potongan pada harga pembelian b) memperoleh efisiensi produksi c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan 2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. 3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat. Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut , antara lain : 1. Biaya pemesanan (ordering costs) 2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs) 3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs) 4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs) Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentuan jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu : 1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir. 2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya. b. Metode penilaian persediaan Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu : 1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk. 2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga. 3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu. c. Perbandingan atas hasil penilaian Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang sama . Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing cara akan menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat: 1. Metode FIFO meunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang tinggi b) harga pokok barang yang terjual yang rendah
  • 43. 40 c) Profit yang lebih besar 2. Metode LIFO menunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang rendah b) Harga pokok barang yang terjual tinggi c) Profit yang rendah d. Pengawasan Persediaan Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah : 1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas 2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam persediaan. 3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan 4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan persediaan dalam jumlah yang optimum setiap waktu)/ Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut : 1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi 2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar 3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar. e. Organisasi Pengawasan Persediaan Dalam Perusahaan Pabrik Dilihat dari proses produksinya, maka organisasi pengawasan persediaan dapat diatur sebagai berikut : 1. pada perusahaan pabrik dengan proses terus menerus, pengawsan persediaan biasanya merupakan sebagian dari pengawasan produksi, karena perlunya dipertahankan arus bahan- bahan yang dibutuhkan untuk operasi yang lancer dan efisien dari kegiatan produksi 2. pada perusahaan pabrik dengan proses terputus-putus, keperluan akan kelancaran arus bahan-bahan tidak begitu penting dan dalam hal pengawasan persediaan dapat menjadi tanggungjawab dari manajer pabrik, pimpinan produksi, kepala bagian pembelian atau pejabat-pejabat setingkat yang tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan organisasinya.
  • 44. 41 G. MATERI KE VII “PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK” A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Pembiayaan Jangka Pendek Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun. A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper : 1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak. Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum. 2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli. Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang.[1] Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja. Komponen utang dagang : a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon. b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil.
  • 45. 42 3. Short Term Bank Loans / hutang bank Sifat/ciri kredit bank adalah : a. Jatuh tempo b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam. c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro. d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu. e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi. Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut : a. Simple interest Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat kredit jatuh tempo. b. Discount interest Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit. c. Add-on interest Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan. Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut : a. Kesediaan menanggung resiko Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri. b. Nasihat dan penyuluhan Membantu perusahaan yang diberi kredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut. c. Loyalti kepada nasabah Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah. d. Spesialisasi Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut.
  • 46. 43 e . Jumlah kredit maksimum Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang bersangkutan. f. Merchant banking Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan. g. Jasa-jasa lainnya Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit. 4. Commercial Paper Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber dana jangka pendek : a. Tanpa jaminan : kredit dagang b. Dengan jaminan : kredit bank Bentuk jaminan : a. Surat berharga b. Piutang c. Persediaan Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility. a. Factoring Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank(faktor). Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor. b. Pledge of accounts receiveable Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres. Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai.
  • 47. 44 c. Banker’s acceptance facility Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing. B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan. C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek : 1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual. 2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank. D. Pendanaan Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya. Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit E. Pendanaan Tidak Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain : 1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
  • 48. 45 2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman) 3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi. 4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman. 5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan. 6. Akseptasi Bank 7. Report F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka : • Strategi pendanaan secara keseluruhan • Biaya • Kerersediaan • Fleksibilitas SUMBER-SUMBER PINJAMAN JANGKA PENDEK TANPA JAMINAN Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers. Pinjaman Bank (bank loans) Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya.
  • 49. 46 Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates) Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga: a. Collect basis Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya: (Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%. b. Discount basis Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah: (Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65% c. Add-on basis Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar: {Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-. Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time value of money: 12 9.583.000 100.000.000 = Σ t = 1 (1 + i) 12 dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar: (1 + 0.022)12 – 1 = 29,84% Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah: 1. Prime rate of interest Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi. 2. Fixed rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit. 3. Floating-rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo. Contoh: Jumlah kredit $ 10,000 Bunga 1 tahun $ 1,000 Berapa effective annual rate: Apabila bunga dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo? ($1,000 / $10,000) x 100% = 10,0%. Apabila bunga dibayarkan di depan (pada saat penerimaan pinjaman)?
  • 50. 47 {$1,000 / ($10,000 – $1,000) x 100%} = 11,1% Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang banyak diaplikasikan, yaitu: 1. Single payment notes Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan kredit harus lunas pada saat jatuh tempo. 2. Compensating balances Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10% sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya. Contoh: Limit kredit $1,000,000 Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per tahun. Compensating balances 20% atau $200,000 Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya adalah: ($100,000/$800,000) x 100% = 12.50% (bukan 10%) 3. Annual clean-up Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian, bank sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang. B. Sumber Dana Jangka Pendek Berdasarkan spontan tidaknya suatu pendanaan, maka pendanaan jangka pendek dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Pendanaan spontan. Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila aktivitas perusahaan berubah. 2. Pendanaan yang memerlukan negosiasi. Pendanaan ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan negosiasi untuk menambah atau mengurangi dana yang dipergunakan oleh perusahaan. Sumber pendanaan ini biasanya berasal dari bank dalam bentuk kredit jangka pendek.[2]
  • 51. 48 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan A. Kesimpulan Manajemen sangat di perlukan terutama dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan, pelaksanaan, sampai pada penghasilan suatu tujuan ataupun barang akan di capai dengan baik dan maksimal, dan dengan danya manajemen maka perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang di inginkan dengan langkah yang tepat. Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik perulah kita untuk mengindentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik. B. Saran Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
  • 52. 49 DAFTAR PUSTAKA http://erikarikayuniarti.blogspot.com/2013/01/konsep-nilai-waktu-dari- uang.htmlzulkiflispm.blogspot.com/ Abdullah, Faisal. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Malang:UMM Press. 2001 Ahmad, Kamaruddin. Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta. 1997 Baridwan, Zaki, (2004), Intermediate Accounting, edisi ke delapan, BPFE, Yogyakarta. http://ossy-strees-iseng.blogspot.com/2010/05/kepailitan-menurut-pandangan-islam.html http://teratakhijau11.blogspot.com/2013/07/larangan-menimbun-dan-memonopoli.html http://www.emakalah.com/2013/01/pengawasan-persediaan.html#ixzz3Ya0mubtN https://mujahidinimeis.wordpress.com/2011/01/18/manajemen-piutang/ Manullang M. Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi. 2005 Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Fundamentals of Financial: Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Penerjemah: DewiFitriasari dan Deny Arnos Kwary. Penerbit Salemba Empat: Jakarta Zulian. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Ekonosia. 2003 [1] Lukas Setia Admaja, Ph.D, Teori dan Praktik Manajemen Keuangan, Yogyakarta: ANDI 2008, hlm. 372 [2] Husnan Suad, Dr. M.B.A, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek)jilid 2, hlm.49