SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
NAMA : LINDAWATI
KELAS : 2S-MA
NIM : 11011700325
RUANG : B.1.1
HARI/TGL : KAMIS, 5 APRIL 2018
BAB 1
TINJAUAN MENYELURUH MANAJEMEN KEUANGAN
1. Manajemen Keuangan Adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan,
pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan berbagai tujuan menyeluruh. Perubahan
manajemen keuangan berkembang pesat Sejak awal 1900-an dan 1930-an menekankan
aspek hukum, surat berharga, dan saat 1930-an, beralih kepada kebangkrutan dan
reorganisasi, likuiditas, peraturan pemerintah atas pasar dan sekuritas. Manajemen
keuangan menjadi subyek deskriptif dan hukum
2. 3 Tahun 1940-an s/d awal 1950-an, masih subyek deskriptif dan institusional dilihat dari
luar dan bukan dari segi manajemen. Akhir 1950-an, dari neraca kanan keanalisis aktiva.
Antara tahun 1960-an dan 1970-an perhatian atas bauran ekuitas, keputusan investasi
Manajemen Keuangan berkembang pesat karena pengaruh inflasi atas bunga, deregulasi
lembaga keuangan, innovasi pembiayaan jangka panjang dan resiko, floating rate debt,
adanya perlindungan investor, tehnologi dan komputer telah berkembang pesat.
3. Tanggung Jawab Manajer Keuangan
A. Bidang strategi keputusan kunci perusahaan
1. Pemilihan produk dan pasar perusahaan.
2. Strategi untuk riset, investasi, produksi, pemasaran dan penjualan.
3. Seleksi ,pelatihan,pengorganisasian dan motivasi pasar eksekutif dan karyawan .
4. Perolehan dana dengan biaya rendah/effisien
5. Penyesuaian hal-hal diatas jika lingkungan dan persaingan berubah.
B. Bidang tugas utama Manajer Keuangan
1. Peramalan dan perencanaan
2. Keputusan besar dalam investasi dan pem- biayaan
3. Pengkoordinasian dan pengendalian
4. Interaksi dengan pasar modal.
C. Fungsi Manajemen Keuangan.
1. Analisis aspek keuangan dan keputusan
2. Menentukan banyak investasi yg dibutuhkan.
3. Menentukan mencari dana dan penggunaannya
4. Analisis Neraca dan perhitungan Rugi-Laba
5. Analisis operasi arus kas dan seluruh jenisnya.
4. Fungsi Keuangan Fungsi Keuangan adalah dalam keputusan Investasi, Pembiayaan dan
Dividen untuk suatu perusahaan. Manajer Keuangan Tujuan Manajer Keuangan adalah
merencanakan untuk, memperoleh dan menggunakan dana guna memaksimalkan nilai
perusahaan. Kegiatan terkait dengan Manajemen Keuangan
1.Perencanaan dan peramalan berinteraksi dengan eksekutif lainnya.
2.Memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaan dan lainnya terkait
3. Bekerja sama dengan manajer lain agar dapat beroperasi seefisien mungkin.
4 .Menghubungkan perusahaan pada pasar uang dan pasar modal. Sasaran perusahaan:
Ialah memaksimmkan nilai perusahaan yang dapat dilihat berbagai sudut: a. Nilai
saham. b. Profitabilias jangka.panjang untuk merebut pangsa pasar. c. Kesejahteraan
karyawan dan masyarakat seiring tujuan perusahaan.
5. Tujuan Perusahaan Tujuan Manajemen Keuangan adalah memaksimumkan kekayaan
pemegang saham. Pemaksimuman kekayaan pemegang saham adalah tujuan yang
semestinya melandasi keputusan manajemen, dengan mempertimbangkan resiko dan
waktu dalam kaitannya dengan laba per saham yang diharapkan guna memaksimumkan
harga saham biasa perusahaan. Memaksimumkan Nilai Perusahaan sebagai Tujuan
Perusahaan. Hal ini lebih luas dp memaksimumkan laba, dengan pertimbangan Pengaruh
waktu untuk nilai uang. Resiko atas arus pendapatan perusahaan Mutu arus kas dan dana
ygn diterima masa yg akan datang mungkin beragam.
6. Dampak Inflasi Terhadap Manajemen
Keuangan: Masalah Akuntansi,Perencanaan, Permintaan terhadap modal,Suku bunga dan
harga obligasi tidak menentu. Manajemen keuangan berhasil : jika dapat memaksimumkan
harga saham dan dapat menjadi jembatan perusahaan dengan pasar keuangan. Untuk ini tugas
utamanya melakukan keputusan investasi(investment), pendanaan (financing), dividen policy
dan working capital decision. Untuk ini manajer keuangan mencari dana dan menggunakan
dana tsb se-efisien mungkin untuk mendapatkan laba.
7. KEUANGAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI
8. Prinsipal (pemegang saham dari pihak luar) dan agen (manajer) atau Agency Problem
Agency problem adalah pertentangan kepentingan yang dapat timbul diantara : Prinsipal
(pemegang saham dari pihak luar) dan agen (manajer) atau Pemegang saham denga
kreditor (pemberi pinjaman). Hubungan Keagenan: Adalah suatu kontrak beberapa orang
(pemberi kerja atau prinsipal) memperkerjakan orang lain (agen) untu melaksanakan jasa
dan mendelegasikan wesenang untuk mengambil keputusan kepada agen tersebut.
Contoh : Pemegang saham melakukan kontrak dengan manajemen atau dengan
pemegang saham minoritasAda potensi konflik dalam perusahaan yang mempunyai
agenda berbeda satu sama lainnya..
9. Hubungan Keagenan Hubungan Keagenan : suatu kontrak beberapa orang (pemberi
kerja/ prinsipal) memperkerjakan orang lain (agen) untuk melaksanakan sejumlah jasa
dan mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada agen tersebut.
Pemegang saham lawan manajer Prinsipal (pemegang saham dari pihak luar) dan agen
(manajer).
10. Leveraged Buy Out (LBO) Adalah transaksi di mana saham perusahaan yang dimiliki
publik dibeli dengan menggunakan dana sebagian besar dari utang, sehingga perusahaan
dapat menjadi milik perorangan perorangan dengan leverage yang tinggi. Mekanisme
yang mendorong manajer melakukan yang terbaik: Ancaman pemecatan (to perform or
be fired). Ancaman pengambilalihan (hostile take over), ada 2 taktik : Poison Pill dan
Greenmail
11. Pembenaran struktur insentif manajer, dilakukan dengan
a. Opsi saham eksekutif. b. Saham bonus. Untuk mengatasi Agency Problem diperlukan
agency cost yang mencakup : Berbagai jenis perjanjian yang menayatakan manajer tidak
menyalahgunakan wewenang. Perubahan sistem organisasi untuk membatasi manajer
melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki.
12. Pemegang saham lawan kreditor
Kreditor meminjamkan dana kepada perusahaan (peminjam) dengan suku bunga berdasarkan
: Tingkat resiko perusahaan yang ada. Resiko penambahan aktiva di masa mendatang.
Struktur modal perusahaan saat ini Perkiraan perubahan struktur modal di masa mendatang.
Harga Saham tergantung pada: a. Proyeklsi laba atas saham (Earning per share /EPS) b. Saat
laba itu diperoleh. c. Tingkat resiko dari proyeksi laba. d. Propersi kebijakan utang terhadap
ekuitas e. Kebijakan pembagian dividen(dividen policy)
BURSA KEUANGAN, LEMBAGA KEUNGAN, DAN SUKU BUNGA
Bursa (Pasar) Keuangan
Bursa keuangan mempertemukan calon peminjam dan mereka mempunyai dana berlebih
untuk dipinjamkan. Ada berbagai jenis bursa keungan di Negara-negara maju, dan setiap
jenis terdiri dari banyak lembaga, antara lain sebagai berikut:
1.Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan, peralatan,
dan perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi, promes, hipotik,
dan klaim lain atas aktiva rill.
2.pasar “saat ini” dan pasar berjangka (spot and futures market) mengacu pada saat
penyerahan. Spot market berarti bahwa “aktiva” yang diperdagangkan diserahkan
ditempat atau diserahkan dalam dua tiga hari kemudian sedangkan dalam fuures
market atau pasar berjangka penyerahan mungkin baru akan berlangsung beberapa
bulan kemudian.
3.Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya merupakan
bursa keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu yang dikelola berbeda.
Psar uangn adalah bursa untuk sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang dari
setahun. Pasar modal adalh brsa utang jangka panjang dan saham perseroan.
4.Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian, komersial,
dan industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa kredit konsumen
berkaitan dengan pinjaman untuk mobil dan perkaks, pendidikan, hiburan, dan
sebagainya.
5.Juga terdapat pasar dunia, nasinal, regional, dan lokal. Artinya, berdasarkan ukuran
danjangkauan opersi perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar mana ia bisa
memperoleh pinjaman. Makin besar ukurannya dan makin luas jangkauannya, makin
mampu ia merambah pasar dunia.
6.Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan / menjual
saham baru untuk menambah modalnya (emisi). Pasar sekunder adalah bursa tempat
sekuritas dan aktiva keuangan lainnya diperdagangkan oleh para investor setelah
diterbitkan melalui pasar perdana.
Lembaga Keuangan
Transfer modal dari para penabung kepada mereka yang membutuhkannya berlangsung
melali tiga jalur:
1.Transfer langsung atas uang dan sekuritas, terjadi apabila perusahaan menjual
saham atau obligasinya langsung kepada penabung tanpa melalui perantara keuangan.
Perusahaan menyerahkan sekuritasnya kepada penabung dan sebaliknya menerima
uang yang diterimanya.
2.Transfer juga bisa terlaksana melalui bank investasi yang berperan sebagai
perantara dan membantu uapaya penerbitan sekuritas.
3.Transfer juga dapat terlaksana melalui perantar keuangan (financial intermediary)
seperti bank atau usaha pembiayaan bersama. Disini perantara tersebut memperoleh
dana dari para penabung, menerbitkan sekuritasnya sendiri untuk ditukar dengan dan
tersebut, lalu menggunakan uan yang diperolehnya untuk membeli sekuritas
perusahaan.
Bank investasi adalah lembaga keuangan yang menjamindan mendistribusikan
sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk memperoleh modal.
Perantara keuangan adalah lembaga keuangan yang berspealisasi untuk memperlancar
transfer dana dari penabung kepada mereka yang membutuhkannya.
Dana pasar uang adalah dana bersama yang ditanamkan pada sekuritas jangka pendek
dengan resiko terendah dan investor dapat menariiknya dengan menggunakan cek.
Pereusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang menawarkan berbagai ragam jasa
keunagan termasuk bank investasi, broker asuransi, dan bank komersial.
Pasar Saham
Pasar sekunder yang paling aktif dan paling penting bagi manajer keuangan adalah pasar
saham. Disinilah harga saham ditentukan, dan, karena tujuan utama menejemen keuangan
adalah untuk memaksimumkan harga saham perusahaan, pemahaman atau mekanisme pasar
ini sangat penting bagi para pengelola pengusaha.
Bursa Saham ( The Stock Exchanges)
Secara garis besar, bursa saham bisa dibagi dua, bursa utama (organizaed exchanges) dan
bursa parallel (over the counters markets).
Bursa utama adalah organisasi foirmal yang mempunyai wujud fisik yang melakukan pasar
lelang atas sekuritas yang tercatat dibursa (listed atau organized). Dua contoh utama adalah
Bursa Saham New York (NYSE) dab Bursa Saham Amerika (AMEX). Di Indonesia adalah
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Bursa Paralel (The Over te counter Markets) adalah sekumpulan besar pialang dan dealer/
makelar yang dihubungkan melalui telpon dan computer dan melaksanakan perdagangan atas
sekuritas yang tidak tercatat (unlisted) di bursa utama.
Biaya dari Uang
Modal dalam perekonomian bebas dialokasikan melalui system harga. Suku bunga adalah
harga yang dibayar atas modal peminjaman, dajn deviden serta kentungan modal merupakan
hasil dari modal ekuitas.
Empat faktor yang mempengaruhi biaya dari uang adalah :
1.Peluang produksi,
2.Saat mengkonsumsi yang dikehendaki,
3.Risiko,
4.Inflasi.
Peluang produksi adalah hasil pengembalian yang diperoleh perekonomian dari investasi
dalam aktiva produktif (yang menghasilkan kas).
Saat mengkonsumsi yang dikehendaki adalah pilihan konsumen mengenai
apakah akan mengkonsumsi saat ini atau menabung dulu untuk dikonsumsi di masa akan
datang.
Risiko, dalam pasar uang ada kemungkinan tidak dikembalikannya kredit sesuai dengan yang
dijanjikan.
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga-harga.
Tingkat Suku Bunga
Alokasi modal diantara berbagai perusahaan ditentukan oleh suku bunga. Perusahaan dengan
peluang investasi yang sangat mengntungkan bersedia dan mampu membayar imbalan
tertinggi atas modal dari erusahaan yang tidak eefisien atau dari perusahaan yang produknya
tidak dibutuhkan.
Gambar 3-2 memperlihatkan bagaimana penawaran dan permintaan berinteraksi guna
menentukan suku bunga di dua pasar modal.
Gambar 3-2
Suku bunga sebaai fungsi dari Penawaran dan permintaan atas Dana
Pasar A : Sekuritas Berisiko Rendah Pasar B : Sekurias Berisiko Tinggi
Suku Bunga, k Suku Bunga, k
(%) (%)
S’ S’
k = 10 k = 12
8 D’ D’
D”
0 Dolar 0 Dolar
Jika permintaan terhadap dana menurun di suatu pasar, sebagaimana lazimnya terjadi pada
masa resesi, kurva permintaan akan bergeser ke kiri seperti terlihat pada Kurva D” di Pasar
A. Suku bunga keseimbangan atas ekuilibrium dalam hal ini menurun menjadi 8 persen.
Dengan cara demikian, Anda juga dapat membeyangkan apa yang akan terjadi jika bank
sentral memperketat kredit: Kurva penawaran S’ akan bergeser ke kiri dan ini akan
menaikkan suku bunga dan memperkecil tingkat peminjaman dalam perekonomian.
Determian dari Suku Bunga Besar
Pada umumnya, suku bunga nominal atau suku bunga yang ditetapkan atas sekuritas utang, k,
terdiri dari suku bunga yang bebas resiko, yakni k*, ditambah sejumlah premi yang
mencerminkan dampak inflasi, tingkat resiko sekuritas tersebut dan tersedianya pasar bagi
sekuritas bersangkutan. Hubungan itu dapat dinyatakan sebagai berikut:
Suku bunga pasar = k = k* + IP + DRP + LP + MRP
Dan jika kirta gabungkan k* + IP jumlahnya dinyatakan sebgai kRF maka persamaanya
adalah : k = kRF + DRP + LP + MRP
Suku bunga riil yang bebas risiko, k* adalah suku bunga sekuritas tanpa risiko penunggakan
(biasanya sekuritas pemerintah jika tingkat inflasi nol persen)
Suku nominal yang bebas risiko, kRF adalah suku bunga yang bebas risiko sama sekali; kRF
umumnya hampir sama dengan suku bunga sekuritas pemerintah.
Premi Inflasi (IP) adalah premi untuk inflasi rata-rata yang diperkirakan selama berlaku
sekuritas; jumlah tersebut ditambahkan oleh investor ke suku bunga riil yang bebas risiko.
Premi Risiko Penunggakan (DRP) adalah selisih antara suku bunga obligasi pemerintah
dengan obligasi perseroan apabila keduanya mempunyai tanggal jatuh tempo (jangka waktu)
dan pasar yang sama.
Risiko suku bunga reinvestasi adalah yang terjadi akibat penurunan suku bunga sehingga
apabila obligasi yang telah jatuh tempo diinvestasikan kembali maka hasil bunganya akan
berkurang.
Struktur suku bunga berdasarkan jangka waktu adalah hubungan antara hasil bunga (yields)
dan jangka waktu tempo sekuritas.
Kurva hasil bunga adalah grafik yang menggambarkan hubungan hasil bunga dengan jangka
waktu jatuh tempo sekuritas.
Kurva hasil bunga “normal” adalah kurva yang mengarah atau miring ke atas.
Kurva hasil bunga terbalik adalah kurva hasil bunga yang mengarah atau miring ke bawah.
Teori Struktur Suku Bunga Berjangka
Ada tiga teori terpenting yang digunakan untuk menjelaskan bentuk kurva :
1.Teori segmentasi pasar. Adalah teori yagn membagi proses berdasar kan preferensi
pemberi pinjaman dan peminjam berhubungan dengan tanggal jatuh tempo sekuritas.
2.Teori preferensi likuiditas. Adalah teori yang menyatakan bahwa para pemberi
pinjaman lebih suka memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang.,
oleh karena itu, mereka bersedia meminjamkan dana jangka pendek meskipun dengan
bunga rendah.
3.Teori pengharapan. Adalah teori yang menyatakan bahwa bentuk kurva hasil bunga
tergantung pada tingkat inflasi yang diperlirakan investor untuk masa mendatang.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga
1.Kebijakan Bank Sentral;
2.Besarnya defisit anggaran pemerintah;
3.Neraca perdagangan kluar negeri;
4.Tingkat kegiatan usaha.
Tingkat Suku Bunga dan Harga Saham
Suku bunga mempengaruhi laba perusahaan dalam dua cara :
a)Karena bunga merupakan biaya, maka makin tinggi suku bunga, makin rendah laba
perusahaan, apabila hal-hal lain tetap konstan.
b)Suku bunga mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi, dan, karena itu mempengaruhi laba
perusahaan.
BAB 2
Nilai Waktu Uang
1. Konsep Suku Bunga Suku bunga sederhana (simple interest rate) ,Bunga hanya
dihitung dari pokok investasi Suku bunga majemuk (compound interest rate) Bunga
dihitung dari pokok investasi dan bunga yang diperoleh dari periode sebelumnya.
Asumsi dasar bunga yang diperoleh pada periode sebelumnya tidak
diambil/dikonsumsi tetapi diinvestasikan kembali
2. Pengertian Nilai Waktu Uang, Nilai uang saat ini atau hari ini akan berbeda dengan
nilai uang satu tahun yang lalu atau satu tahun yang akan datang Seorang investor
akan lebih senang menerima uang Rp ,00 hari ini daripada sejumlah uang yang sama
setahun mendatang. Mengapa? Karena jika ia menerima uang tsb hari ini, ia dapat
menginvestasikan uang tersebut pada suatu tingkat keuntungan sehingga setahun
mendatang uangnya akan lebih besar dari Rp ,00.
3. Faktor yang mempengaruhi nilai waktu uang
Waktu penerimaan/pembayaran aliran uang Tingkat inflasi Tingkat suku bunga
4. Manfaat Nilai Waktu Uang
Menghitung harga saham dan obligasi Menilai investasi di aktiva tetap berwujud
Menghitung cicilan hutang/kredit Menghitung premi asuransi
5. Macam Nilai Waktu Uang Future Value (FV) Nilai uang di masa datang, Present
value (PV) Nilai uang saat ini
6. Future Value (FV) ….1 Uang yang ditabung/diinvestasikan hari ini akan
berkembang//bertambah besar karena mengalami penambahan nilai dari bunga yang
diterima Dipakai untuk menghitung: Tabungan Investasi
7. Future Value (FV) ….2 FVn = PV x (1 + r)n
FVn : future value periode ke n PV : present value r : suku bunga n : periode investasi
Contoh FV Anton menabung uang di sebuah bank sebesar Rp ,00 dengan bunga sebesar 12%.
Anton menabung selama 3 tahun. Berapa tabungan Anton setelah tiga tahun. FV3 = x (1 +
0,12)3 FV3 = x (1,4049) FV3 =
8. Present Value (PV) ….1 Present Value (FV) adalah kebalikan dari Future Value (PV)
Proses untuk mencari PV disebut sebagai melakukan proses diskonto. Present Value
dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari suatu nilai yang akan diterima atau dibayar
di masa datang
9. Present Value (PV) ….2 FVn : future value periode ke n
PV : present value r : suku bunga n : periode investasi
10. Contoh PV Ayah anda memanggil anda dan memberitahu bahwa lima tahun lagi
anda akan mendapat warisan sebesar Rp. 10 Milyar. Berapa uang akan anda terima
jika anda meminta warisan itu diberikan sekarang. Diketahui tingkat bunga sebesar
10%
11. Kriteria Penilaian Investasi
1. Payback Period
2. Discounted Payback Period
3. Accounting Rate of Return
4. Net Present Value
5. Internal Rate of Return
6. Profitability Index.
12. Payback Period
Payback period ingin melihat seberapa lama investasi bisa kembali. Semakin pendek
jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi. Berapa Payback
Period Proyek di muka? Payback period = , (119,6 / 136,4) (tahun 1) (0,88 tahun)
Dengan demikian payback period = 1,88 tahun. Proyek akan balik modal dalam 1,88
tahun. Kelemahan dari metode ini : (1) Tidak memperhitungkan nilai waktu uang, (2)
Tidak memperhitungkan aliran kas sesudah periode payback.
13. Discounted Payback Period
Aliran kas dipresent-valuekan sebelum dihitung payback periodnya. Metode
discounted payback period tidak bisa menghilangkan kelemahan yang kedua, yaitu
tidak memperhitungkan aliran kas diluar payback period. Berapa Discounted Payback
Period Proyek di muka? | | | | | | Payback period = , , ,6/87,6 (tahun 1) (tahun 2) (0,54)
Dengan demikian discounted payback periodnya adalah 2,54 tahun. Model tersebut
tetap tidak memperhitungkan aliran kas sesudah periode payback (kelemahan payback
periode belum sepenuhnya diatasi)
14. Accounting Rate of Return (AAR)
Metode ARR menggunakan keuntungan sesudah pajak, dibagi dengan rata-rata nilai
buku investasi selama usia investasi. AAR mempunyai kelemahan: (1) AAR
menggunakan ‘input’ yang salah, yaitu laba akuntansi, bukannya aliran kas. Input
yang salah akan menghasilkan output yang salah juga (garbage in garbage out). (2)
AAR tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Kemudian besarnya cut-off rate juga
tidak mempunyai justifikasi teoritis yang kuat.
15. Berapa ARR proyek dimuka?
Investasi awal adalah , dengan depresiasi pertahun adalah Rata-rata investasi adalah: (
) / 6 = Pendapatan pertahun adalah (lihat tabel 3 di muka). AAR dengan demikian bisa
dihitung sebesar: / = 2,34 atau 234%
16. Net Present Value
Net present value adalah present value aliran kas masuk dikurangi dengan present
value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini. NPV > 0
usulan investasi diterima NPV < 0 usulan investasi ditolak Berapa NPV Proyek
dimuka? (discount rate=20%) Karena NPV>0 , maka proyek tersebut diterima
17. Berapa IRR proyek dimuka? Biaya modal (discount rate) = 20%
Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah tingkat diskonto (discount rate) yang
menyamakan present value aliran kas masuk dengan present value aliran kas keluar.
Keputusan investasi: IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi
diterima IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi ditolak Berapa
IRR proyek dimuka? Biaya modal (discount rate) = 20%
18. Kaitan antara NPV dengan IRR.
IRR adalah discount rate yang membuat NPV = 0. Kaitan antara keduanya tersebut
bisa dilihat pada bagan berikut, NPV 257 IRR = 53,97% Tingkat diskonto (discount
rate, %)
19.Kurva IRR adalah non-linear (tidak bergaris lurus).
IRR adalah discount rate yang membuat NPV = 0, atau PV aliran kas keluar sama
dengan PV aliran kas masuk. Jika IRR di atas discount rate, maka NPV akan
mempunyai angka positif, sebaliknya, Jika IRR lebih kecil dari discount rate, maka
NPV akan bernilai negatif. Kesimpulan dari NPV akan konsisten dengan kesimpulan
dari IRR.
20. Profitability Index Profitability Index (PI)
adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present value aliran kas keluar.
Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini. PI > 1 usulan investasi diterima PI < 1
usulan investasi ditolak PI mempunyai manfaat lain, yaitu dalam situasi keterbatasan
modal (capital rationing). Dalam situasi tersebut, PI digunakan untuk meranking
usulan investasi
21. Berapa PI proyek dimuka?
= 2,01 Dimana 513,4 adalah PV penerimaan kas masuk total, 256 adalah PV aliran
kas keluar. Karena 2,01 > 1, maka proyek tersebut diterima PI juga bisa digunakan
untuk meranking usulan investasi. Ranking tersebut bermanfaat jika perusahaan
menghadapi kendala modal dan harus menjatah modal (capital ratioting)
22. Usulan investasi PV kas keluar PV kas masuk NPV PI
B ,4 C ,3 Untuk memilih usulan investasi yang akan dilakukan, bisa meranking usulan
investasi dengan metode PI. Ada dua alternatif: (1) semua diinvestasikan ke proyek B
(2) kombinasi antara proyek A dengan C. Alternatif nomor 2 (kombinasi A dengan C)
memberikan NPV sebesar 30, sementara alternatif 1 (investasi pada proyek B) hanya
menghasilkan NPV 20. Dengan demikian akan lebih baik jika manajer keuangan
memilih usulan investasi A dan C, karena menghasilkan NPV yang lebih besar.
Pilihan alternatif, dalam situasi di atas, bisa dibantu dengan menggunakan
profitability index.
23. Perbandingan Metode NPV, IRR, dan PI
Metode NPV, IRR, dan PI yang mempunyai landasan teoritis paling kuat. Ketiganya
memperhitungkan nilai waktu uang, memfokuskan pada aliran kas, dan
memperhitungkan semua aliran kas yang relevan. Dalam situasi yang normal, ketiga
metode tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi situasi tertentu,
kemungkinan munculnya konflik antar metode-metode tersebut.
24.Jenis Usulan Investasi :
Mutually exclusive (saling menghilangkan), Independent (bebas). Mutually exclusive
: kita hanya bisa memilih satu dari beberapa usulan, atau menolak semuanya. Kita
tidak bisa memilih semuanya. Independent : keputusan memilih atau menolak satu
proyek, tidak akan mempengaruhi keputusan pemilihan/penolakan proyek lainnya.
Proyek yang Independen. Dua proyek dikatakan independen jika keputusan akan satu
proyek tidak mempengaruhi proyek lain. Sebagai contoh, jika ada dua proyek
investasi, kita bisa mengambil keduanya, memilih salah satu, atau menolak keduanya.
OBLIGASI
Obligasi (Bond) Obligasi pada prinsipnya merupakan surat hutang jangka panjang,
merupakan suatu instrumen pendanaan (Funding Instrument) yang sangat efektif guna
mengumpulkan dana dari masyarakat. Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana
peminjam (penerbit obligasi) setuju untuk membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang
obligasi pada waktu tertentu.
1. Karakteristik Obligasi
a.Nilai par atau nilai nominal Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah
uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity).
b.Kupon/ tingkat bunga (coupon rate) Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun
oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Contoh: par value Rp bayar kupon Rp 1000 per
tahun. Artinya kupon sebesar 10%.
2. Maturity date (jatuh tempo)
Tanggal dimana nilai par harus dibayar. Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari
aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang.
3. Faktor-faktor yg menyebabkan tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang diminta atau
dipersyaratkan (kd): Premi maturity Semakin lama jatuh tempo suatu obligasi, maka
semakin tinggi kd. Sebaliknya semakin pendek jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin
rendah kd. Premi kebangkrutan, Dikaitkan dengan utang perusahaan. Semakin besar
utang perusahaan menyebabkan risiko yg semakin besar pula (kebangkrutan), sehingga
kd akan meningkat. Begitu juga sebaliknya.Premi likuiditas Semakin likuid suatu aset,
semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan (kd). Begitu juga sebaliknya.Premi
Inflasi Jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga bebas risiko juga meningkat, sehingga
mengakibatkan kenaikan kd untuk obligasi tersebut.
4. Nilai obligasi sekarang = PVannuitas + PV par value
Penilaian Obligasi Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas yang
dihasilkan oleh obligasi tsb (yaitu: kupon dan nilai par) di diskon pada tingkat return
yang diminta Atau Nilai obligasi dicari sebagai nilai sekarang dari anuitas (pembayaran
bunga) ditambah nilai sekarang dari lump sum (pokok) Nilai obligasi sekarang =
PVannuitas + PV par value
5. Rumus Penilaian Obligasi
cpn = coupon r = tingkat return yang diminta atau yg dipersyaratkan (discount rate)/
YTM Par = nilai par (par value)
6. Rumus dgn Menggunakan Tabel
PVbond = INT(PVIFA r,n) + M(PVIF r, n) INT = kupon rate tahunan r = required rate of
return ( YTM ) n = lama waktu sampai jatuh tempo M = nilai par ( par value ), jumlah
yang harus dibayar pd waktu jatuh tempo
7. Perubahan Nilai Obligasi Seiring dgn Berjalannya waktu
Biasanya pertama kali di issued harganya sama atau mendekati nilai par Suku bunga berubah-
rubah seiring berjalannya waktu tetapi kupon rate tetap setelah bond dikeluarkan.
PENILAIAN SAHAM
1. Tujuan penilaian saham
Saham adl aset finansial yg dpt dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan utk
menentukan apakah saham yg akan dibeli/ jual akan memberikan tingkat return yg sesuai dg
tgkt return yg diharapkan. Nilai saham dibedakan menjadi: nilai buku, nilai pasar, dan nilai
instrinsik.
2. Nilai buku (book value)
Nilai buku per lembar saham adl nilai aktiva bersih (net assets) yg dimiliki pemilik dg
memiliki satu lembar saham. Dilihat dr laporan keuangan perusahaan yg bersangkutan.
3. Nilai pasar (Market value)
Harga saham di bursa saham pd saat tertentu. Ditentukan oleh permintaan dan penawaran
saham yg bersangkutan di pasar bursa
4. Nilai instrinsik (Intrinsic value / Fundamental value)
Nilai sebenarnya/ seharusnya dari suatu saham. Calon investor menghitung nilai instrinsik
saham untuk memutuskan s
5. Menentukan nilai instrinsik
Anali
volumen penjualan) yg telah lalu.
Analisis teknikal Terdapat pola pergerakan harga saham yang diyakini akan berulang.
Menggunakan grafik (chart) untuk menemukan pola pergerakan harga saham. Support level
signifikan atas permintaan saham di pasar (lower boundary = batas bawah) Resistance level
rap terjadi peningkatan yang signifikan atas
penawaran saham di pasar (upper boundary = batas atas)
6. Tahapan analisis fundamental
Proses analisis “Top-down” : Analisis ekonomi dan pasar modal Analisis industri Analisis
perusahaan
7. Analisis Ekonomi Terdapat hubungan yg erat antara kondisi ekonomi global dan
nasional terhadap kinerja pasar modal suatu negara, apalagi terhadap suatu
perusahaan Menganalisis variabel ekonomi makro suatu negara, spt: Produk domestik
bruto (GNP), Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta asing, investasi
swasta, dan tingkat bunga.
8. Analisis industri Diperlukan utk memilih industri yg memiliki prospek yg
menguntungkan. Beberapa penelitian menyebutkan; a) Industri yang berbeda
mempunyai tingkat return yang berbeda b) tingkat return masing2 industri berbeda
disetiap tahunnya c) Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu indutri yang
sama, terlihat cukup beragam d) tingkat risiko industri juga beragam e) tingkat risiko
suatu industri relatif stabil sepanjang waktu
9. Daur hidup industri (dikaitkan dg nilai penjualan)
Substitution.
10. Analisis pe
dividend discounted model
11. 2 komponen utama dalam menganalisis perusahaan
saham terhadap
investor menilai harga saham dr kelipatan laba yg dilaporkan perusahaan.
*Earning per share dan Price Earning Ratio Kedua komponen dpt dipakai mengestimasi nilai
instrinsik saham Dividen yang dibayarkan berasal dari earning Ada hubungan antara
perubahan earning dengan perubahan harga saham
12. Dividend discounted model
Dividen yg tdk dibayar dg teratur Dividen konstan tdk bertumbuh Pertumbuhan dividen yg
konstan
13. Dividen yg tdk dibayar dg teratur
Dividen dibayarkan dalam 5 tahun, return yang diinginkan adalah 20% Periode 1 2 3 4 5
Dividen (Rp) 1.000 1.500 750 2.100
14. Dividen konstan tdk bertumbuh
Dividen secara teratur dibayarkan Rp1.000, maka, nilai wajarnya adalah:
15. Pertumbuhan dividen yg konstan
Dividen secara teratur dibayarkan Rp1.000, maka,dividen diharapkan tumbuh 5% per tahun.
Return yang diinginkan adalah 20% per tahun.Nilai wajar saham adalah:
BAB 3
Analisa Laporan dan peramalan keuangan & Menilai kinerja perusahaan dengan
menggunakan beberapa rasio keuangan dan aliran kas perusahaan
A. Definisi Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan adalah suatu ilmu yang menempatkan kajian tentang keuangan
dengan menempatkan berbagai atribut keuangan secara terkonsep dan sistematis baik secara
jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam konsep jangka pendek biasanya 1 tahun saja.
Sedangkan jangka panjang beberapa pakar menyatakan jangka waktunya 2 hingga 5 tahun ke
depan, bahkan beberapa pakar juga menyebutkan bahwa jangka waktunya bisa lebih dari 5
tahun. Periode jangka panjang menurus Ross dkk., disebut sebagai cakrawala perencanaan
(planning horizon). Cakrawala perencanaan (planning horizon) adalah periode waktu jangka
panjang yang menjadi focus perencanaan keuangan.
Perencanaan keuangan memberikan panduan bagi perubahan dan pertumbuhan yang
terjadi di dalam perusahaan. Memang salah satu tujuan perencanaan keuangan untuk
memberikan arah perubahan dan perkembangan perusahaan secara berkelanjutan. Jika suatu
perusahaan berkeinginan untuk menciptakan perubahan yang bersifat berkelanjutan maka
artinya perencanaan keuangan bersifat jangka panjang. Namun jika ingin mengejar profit
jangka pendek maka perencanaan perusahaan bersifat jangka pendek. Namun harus diingat
perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bersifat jangka panjang.
Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan dan pengeluaran
perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan pendapatan, pertama, anda perlu
memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume penjualan harus mencakup permintaan.
Aspek teknis proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk tenaga kerja, kebutuhan alat, dan
waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan. Suatu prakiraan dan
perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi karena,
memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan
bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja
perusahaan.
Perencanaan Keuangan menurut Certified Financial Planner, Board of Standards
adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara
terencana. Tujuan hidup itu termasuk membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak atau
merencanakan pensiun.
Menurut Senduk (2001) perencanaan keuangan adalah proses merencanakan tujuan-tujuan
keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Yang dimaksud dengan tujuan keuangan
itu adalah keinginan keuangan yang ingin direalisasikan Salah satu perencana keuangan
seperti Gozali (2002) mendefinisikan rencana keuangan sebagai “Sebuah strategi yang
apabila dijalankan bisa membantu anda mencapai tujuan keuangan dimasa datang“.
Sedangkan Dorimulu (2003) dalam artikelnya, menyatakan bahwa perencanaan keuangan
atau Financial planning merupakan “Proses mencapai tujuan hidup yakni masa depan yang
sejahtera dan bahagia lewat penataan keuangan “.
Bertisch (1994) mengatakan bahwa “ Financial Planning can be defined as the careful
preparation and coordination of plans necessary to prepare for future financial needs and
goals. It is not investment analisys. It involves mapping strategies to achieve your defined
goals”. Yang berarti Perencanaan keuangan dapat diartikan sebagai persiapan atau koordinasi
yang hati-hati terhadap rencana-rencana dalam rangka untuk mempersiapkan keinginan dan
tujuan keuangan dimasa datang. Bukan analisa investasi, tetapi meliputi strategi untuk
mendapatkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
B. Arus Kas dalam Perusahaan
Sebelum menyusun rencana keuangan, maka ada beberapa hal yang harus dipahami
dalam suatu perusahaan. Salah satu hal penting yang harus dianalisis adalah arus kas suatu
perusahaan. Arus dana yang terjadi di dalam suatu perusahaan sering juga dikatakan sebagai
perputaran modal kerja. Arus dana adalah cerminan bagaimana sistem aliran dana yang
terjadi dalam suatu perusahaan. Sehingga dengan diketahui aliran dana ini, maka bagi pihak
pengambil keputusan akan dapat menentukan dalam menetapkan kebutuhan dana perusahaan,
darimana akan dibiayai serta bagaimana penggunaannya.
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan keuangan
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dan menilai kebutuhan perusahaan
untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para
pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas
serta keputusan perolehannya. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus
menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dilaporan keuangan untuk
periode penyajian laporan keuangan.
Agar menghasilkan keuntungan tambahan, perusahaan harus mempunyai kas untuk
ditanamkan kembali. Keuntungan yang dilaporkan dalam buku belum pasti dalam bentuk kas.
Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang lebih besar atau
lebih kecil daripada jumlah keuntungan yang dilaporkan dalam buku.
Menurut Arthur, J. Keown, David F. Scott Jr, Jhon D. Martin, J. William Petty (2001:678)
setiap usulan pengeluaran modal (capital expenditure) selalu mengandung dua macam arus
kas, yaitu:
a. Arus kas keluar netto (Net outflow of cash), yaitu: arus kas yang diperlukan untuk investasi
baru.
b. Arus kas masuk netto (Net inflow of cash), yaitu: sebagai hasil dari investasi baru tersebut,
yang sering disebut “Net cash proceeds.”
Pengertian luas mengenai arus kas yang dari kegiatan penjualan atau kegiatan yang sama
dikurangi oleh semua biaya-biaya yang meliputi seluruh pengeluaran-pengeluaran kas. Arus
kas didefenisikan sebagai laba sebelum pajak dari suatu proyek, ditambah dengan biaya
penyusutan dan dikurangi laba bersih sebelum pajak tambahan yang diakibatkan oleh proyek-
proyek tersebut.
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih pada
kas yang berasal dari: Aktivitas Operasi, Investasi dan Pendanaan perusahaan selama satu
periode dalam suatu format yang menunjukkan bagaimana melaporkan suatu rugi bersih dan
tetap mengadakan pengeluaran modal yang besar atau membayar deviden, atau akan
menceritakan bagaimana perusahaan mengeluarkan atau menaikkan hutang atau saham biasa
atau keduanya selama periode tersebut. Sedangkan menurut Ikatan AkuntansiIndonesia, arus
kas merupakan arus kas masuk dan arus kas keluar.
Oleh karena suatu perusahaan membuat suatu laporan biasanya secara periodik, maka ketika
menyiapkan laporan arus kas yang berdasarkan pendapatan, akumulasi penyusutan, pinjaman
modal dan pajak harus menunjukkan pemisahan antara kelompok utama penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari: Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi dan
Aktivitas Pendanaan.
Arus kas adalah istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan arus kas (kas yang
diterima) dari kegiatan operasi. Istilah arus kas juga digunakan untuk menunjukkan dana,
dimana arus kas bersih mewakili perbedaan antara sumber dan penerimaan. Dalam hal
kepemilikan kas, perusahaan juga harus mampu melakukan penyeimbangan. Artinya: apabila
perusahaan memiliki saldo kas yang terlalu besar, maka perusahaan akan mengalami
kerugian dalam bentuk kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada
kesempatan investasi lain yang lebih menguntungkan. Sebaliknya apabila saldo kas terlalu
rendah, kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas. Oleh karena itu, ada
beberapa model yang digunakan untuk membantu menentukan target saldo kas.
a. Model Baumol
Model ini dikembangkan oleh William Baumol. Pada prinsipnya model persediaan (EOQ)
yang diterapkan pada manajemen kas. Biaya pesanan diganti dengan biaya administrasi dan
biaya transaksi pada waktu melakukan transfer kas menjadi surat berharga dan sebaliknya.
Untuk dapat menggunakan Model Baumol dengan baik, maka harus didasarkan pada
berbagai asumsi. Asumsi-asumsi tersebut, antara lain adalah:
1. Adanya kepastian jumlah kas yang dibutuhkan setiap saat.
2. Pengeluaran kas perusahaan tetap (konstan) dari waktu ke waktu.
3. Pada saat kas dibutuhkan surat berharga dengan segera dapat dijual.
4. Biaya yang dikeluarkan untuk menjual surat berharga menjadi kas adalah tetap untuk
setiap transaksi, tanpa dipengaruhi oleh jumlah atau nilai surat berharga yang dijual.
Model Baumol memberikan sumbangan penting bagi manjer keuangan dalam mengelola kas
perusahaan. Meskipun demikian ada beberapa keterbatasan dari model tersebut, yaitu:
a) Model tersebut mengasumsikan penggunaan kas yang konstan setiap periodenya.
Dalam prakteknya, pengeluaran kas tidaklah seluruhnya bisa dikendalikan oleh perusahaan.
b) Model tersebut mengasumsikan bahwa selama interval waktu tertentu terdapat adanya
kas masuk. Dalam prakteknya perusahaan ada melakukan penerimaan kas dengan
pengeluaran kas setiap harinya.
c) Tidak mempertimbangkan kemungkinan adanya persediaan kas untuk keamanan, dan
sebagainya.
Model Persediaan optimal Kas (Model Baumol)
Untuk menghitung saldo kas optimal, kita perlu mengetahui biaya yang berkaitan dengan
penyimpanan kas. Setelah itu kita bisa meminimalkan biaya tersebut. Dengan kata lain,
tujuan dari model ini adalah menghitung saldo kas yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa
meminimalkan total biaya transaksi.
Total biaya transaksi yang akan diminimalkan untuk memperoleh saldo kas optimal terdiri
dari dua yaitu:
(1) Biaya simpan: yang berupa biaya kesempatan (opportunity cost) yang muncul karena
perusahaan memegang kas, bukannya memegang surat berharga. Dengan kata lain, biaya
kesempatan adalah pendapatan bunga yang tidak bisa diperoleh karena perusahaan
memegang kas.
(2) Biaya transaksi: biaya transaksi dihitung dari biaya yang harus dikeluarkan ketika manajer
keuangan menjual surat berharga. Dengan kata lain, Biaya transaksi merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh saldo kas tersebut.
Biaya Total = Biaya simpan + Biaya transaksi
TC = (C / 2) i + (T / C) b
dimana C = Saldo kas optimal yang akan kita cari
i = Tingkat bunga
T = Total kebutuhan kas dalam satu periode
b = Biaya order kas
Jika saldo kas optimal besar, maka biaya simpan akan lebih tinggi, tetapi biaya transaksi akan
lebih kecil. Sebaliknya, jika saldo optimal kecil, perusahaan akan semakin sering mengisi
kas, berarti semakin tinggi biaya transaksi pengadaan kas; tetapi biaya simpan semakin kecil,
karena rata-rata persediaan menjadi lebih keci
b. Model Miller-Orr
Model Miller-Orr tepat digunakan untuk kondisi dimana pengeluaran kas ber-fluktuasi (tidak
konstan) dari waktu ke waktu secara random dan tingkat ketidakpastian pembayaran kas yang
cukup besar. Model ini pada dasarnya menentukan batas atas dan batas bawah fluktuasi
kas.Ide dasar model ini adalah apabila jumlah kas mencapai batas atas, maka perusahaan
membeli surat berharga untuk menurunkan kas, sebaliknya apabila mencapai batas bawah
maka perusahaan menjual surat berharga untuk menambah kas. Selama kas berada antara
batas atas dan batas bawah, maka perusahaan tidak melakukan transaksi.
C. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
Dalam suatu periode tertentu dalam perusahaan misalkan jangka waktu dalam satu periode
adalah selama satu tahun, laporan-laporan yang disajikan perusahaan menunjukkan adanya
penambahan atau pengurangan dana atau kas. Analisis sumber dan penggunaan dana
merupakan alat penting bagi financial manager, untuk mengetahui bagaimana dana
digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai ( dengan analisa aliran dana itu
akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan). Laporan
sumber – sumber dan penggunaan dana suatu perusahaan sangat penting artinya bagi bank
dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya, dengan mengadakan analisa
terhadap laporan tersebut dapat diketahui bagaimana perusahaan itu menggunakan dana yang
dimilikinya.
Analisa ini dimulai dari penyusunan neraca yang disusun atas dasar dua neraca pada
saat yang berbeda, sehingga dapat diketahui perubahan – perubahan yang terjadi pada masing
– masing pos neraca, dari laporan perubahan neraca itulah disusun laporan sumber– suber
dana dan penggunaan dana. Pengertian dana dalam analisis ini di bedakan dalam dua katagori
yaitu dalam pengertian kas dan modal kerja.
Penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana dalam pengertian kas adalah :
 Membandingkan kedua neraca untuk menyusun perubahan neraca pada masing -
masing elemen
 Menyusun penggolongan dari unsur – unsur yang memperbesar kas dan golongan
atau unsur – unsur yang memperkecil kas
 Mengelompokan unsur – unsur dalam laporan rugi laba, terutama laba ditahan ke
dalam golongan yang memperbesar kas dan memperkecil kas.
 Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan sumber–
sumber dan penggunan dana.
Ada beberapa hal yang perlu dianalisis terkait dengan sumber dan pengunaan dana,
diantaranya meliputi :
Analisis sumber dana yang berasal dari :
1. Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap tetap dan kas.
2. Penurunan bruto aktiva tetap.
3. Kenaikan bersih kewajiban dan hutang.
4. Penambahan modal sendiri.
5. Dana yang diperolehdari operasi.
Analisis pengunaan dana :
1. Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas.
2. Penambahan bruto aktiva tetap.
3. Penurunan kewajiban dan hutang.
4. Pengurangan modal sendiri.
5. Pembayaran dividen.
Analisis sumber dan pengunaan dana lebih diarahkan pada penerapan matching
principle dalam pendanaan. Prinsip ini menyatakan pengunaan jangka panjang seharusnya
didanai dengan dana jangka panjang. Sedangkan dana jangka pendek hanya untuk keperluan
jangka pendek. Dengan demikian maka prinsip ini lebih menekankan pada pertimbangan
likuiditas.
D. Implikasi dari Analisis Laporan Dana
Analisi laporan sumber dan penggunaan dana memberikan wawasan bagi pihak-pihak
yang terkait terutama manajer keuangan dalam hal merencanakan ekspansi perusahaan serta
dampaknya pada likuiditas perusahaan. Ketidakseimbangan dalam penggunaan pendanaan
akan dapat dideteksi dan dilakukan penyesuaian. Jadi laporan sumber dan pengguanaan dana
memberi signal untuk masalah yang akan dianalisis dan secara rinci dalam rangka
pengambilan keputusan yang tepat. Analisi laporan sumber dan pengunaan dana dimasa
mendatang akan sangat berguna dalam merencanakan pembelanjaan jangka menengah dan
jangka panjang.
E. Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan merupakan kegiatan untuk memperkirakan posisi dan kondisi
keuangan perusahaan di masa yang akan datang (bisa jangka panjang ataupun jangka
pendek). Untuk menyusun rencana keuangan tersebut dipergunakan serangkaian asumsi, baik
yang menyangkut hubungan antar variable-variabel keuangan, maupun keputusan-keputusan
keuangan.
1. Perencanaan keuangan jangka panjang
Setiap perusahaan memiliki rencana yang panjang kedepan atau sering disebut dengan
perencanaan strategis, misalnya melakukan investasi modal dalam jumlah yang cukup besar,
disertai dengan keputusan pendanaan tertentu. Oleh karena demikian maka disusun suatu
laporan keuangan yang diproyeksikan (atau laporan keuangan proforma), konsisten dengan
keputusan-keputusan keuangan yang diambil. Dengan mengunakan model-model keuangan
tertentu, perusahaan bisa memperkirakan posisi keuangannya apabila suatu keputusan
keuangan diambil. Terdapat beberapa model peramalan keuangan, yaitu :
Model presentase penjualan, yaitu suatu model yang sering menggunakan dasar
pemikiran bahwa perusahaan tentunya memerlukan dana yang makin besar kalu akivitasnya
meningkat. Ukuran aktivitas ini adalah penjualan. salah satu asumsi penting dari model ini
adalah bahwa rekening-rekening yang berubah sesuai dengan penjualan, diasumsikan
proporsinya tetap tidak berubah. Karena itulah diberi nama model persentase penjualan (sales
percentage method). Karena untuk menggunakan model tersebut diperlukan :
a. Identifikasi rekening-rekening yang berubah apabila penjualan berubah.
b. Kebijakan keuangan yang dianut oleh perusahaan.
Model-model lain. Kritik yang diberikan pada metode presentase penjualan adalah bahwa
rekening-rekening diasumsikan berubah secara proporsional dengan pejualan. Umumnya
diakui bahwa kalu penjualan meningkat, suatu aktiva tentunya meningkat. Masalahnya adalah
bahwa peningkatan tersebut bisa saja tidak proporsional. Sebagai missal, bisa saja
dirumuskan bahwa hubungan hubungan antara suatu aktiva (missal persediaan) dengan
penjualan dinyatakan :
Y=20 + 0,04X
Dalam hal ini Y adalah nilai persediaan dan X adalah penjualan. Apabila penjualan
diperkirakan sebesar Rp100 juta, maka persediaan =20 + 0,04(100)= Rp. 24 Juta. Dinyatakan
dalam persentase, maka persediaan sebesar 24% dari penjualan.
2. Perencanaan keuangan jangka pendek
Perencanaan jangka pendek umumnya berdimensi waktu kurang dari 1 tahun. Tujuan
utamanya seringkali untuk menjaga likuiditas perusahaan. Alat yang dipergunakan adalah
dengan menyusun anggaran kas. Anggaran kas merupakan taksiran tentang kas masuk dan
kas keluar pada periode waktu tertentu.
F. Perencanaan Keuangan dan Kebutuhan Investasi
Dalam usaha menciptakan suatu perencanaan yang baik maka artinya manajer
keuangan berusaha menempatkan kajian dari sudut efisiensi dan efektivitas. Efisiensi dilihat
dari segi biaya dan efektivitas dilihat dari segi waktu. Dengan menjadikan kedua kajian ini
sebagai base thinking diharapkan manajer keuangan mampu untuk menciptakan suatu
rencana keuangan yang ekplisit.
Meurut Stephen A. Ross dkk., untuk mengenbangkan suatu rencana keuangan yang
ekplisit, manajer harus menentukan beberapa unsur-unsur dasar dari kebijakan keuangan
perusahaan.
1. Perusahaan membutuhkan investasi pada asset-aset baru. Unsur ini akan timbul dari
peluang-peluang investasi yang dipilih untuk dilaksanakan perusahaan, dan merupakan hail
dari keputusan penganggaran.
2. Tingkat pengungkitan keuangan yang dipilih untuk dipergunakan perusahaan. Hal ini akan
menentukan jumlah pinjaman yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai
investasinya pada asset riil. Hal ini adalah kebijakan struktur modal perusahaan.
3. Jumlah kas yang dirasakan perlu dan layak untuk dibayarkan kepada pemegang saham. Ini
merupakan suatu kebijakan deviden perusahaan.
4. Jumlah likuiditas dan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dalam operasi sehari-hari.
Ini adalah keputusan modal kerja bersih perusahaan.
Setiap manajer keuangan berusaha menciptakan tingkat pertumbuhan yang ekplisit,
terutama secara jangka panjang. Banyak perusahaan yang menempatkan dana pada asset yang
bersifat jangka panjang dan penempatan asset yang bersifat jangka panjang pada umumnya
berjumlah sangat besar. Sebagai contohnya adalah pembelian mesin, tanah, bangunana,
kendaraan, dan sebagainya.
Investasi pada jumlah asset dengan nilai yang besar menyebabkan perusahaan
memikirkan kapan terjadinya break even point. Bahkan jika break even point tidak tercapai
sesuai dengan standar waktu yang direncanakan maka artinya perencanaan perusahaan tidak
berkualitas.
G. Kondisi Perencanaan Keuangan
Dalam pembuatan perencanaan keuangan harus dipikirkan kondisi-kondisi yang
mungkin terjadi di kemuadian hari. Secara umum ada tiga kondisi yang harus diantisipasi
dalam pembuatan perencanaan keuangan, yaitu :
1. Kondisi buruk
Kondisi buruk dalam dunia bisnis bisa dipengaruhi oleh berbagai sebab, seperti resesi
ekonomi, krisis moneter, peperangan dan lain sebagainya. Dalam kondisi buruk ini suatu
rencana bisnis harus dibuatkan asumsi-asumsi dalam rangka mengantisipasi jika kondisi
seperti itu akan terjadi di kemudian hari.
2. Kondisi normal dan biasa
Pada kondisi normal suatu perusahaan diminta membuat suatu rencana dengan menempatkan
asumsi-asumsi yang akan terjadi dalam kondisi normal. Namun tetap dengan menempatkan
analisa kehati-hatian yang mendalam jika suatu saat terjadi kondisi yang buruk.
3. Kondisi baik dan bertumbuh
Pada kondisi ini dunia bisnis berkembang dengan baik, karena setiap perencanaan bisnis
dapat dijalankan dengan baik. Pada konteks ini Stephen A. Ross, dkk., mengatakan, “Masing-
masing divisi akan diminta untuk membuat kasus berdasarkan asumsi-asumsi yang optimis.
Kasus ini data melibatkan produk-produk dan ekspansi baru dan kemudian akan merinci pada
pendanaan yang dibutuhkan untuk mendanai eksapansi tersebut.
H. Model Perencanaan Keuangan
Suatu model dibuat untuk membantu para manajer dalam memetakan masalah secara
terstruktur dan bersifat sistematis. Model adalah sebuah usaha yang dibangun dengan
berlandaskan berbagai asumsi yang ada, dan asumsi tersebut dibuat serta diilhami dengan
berdasarkan apa yang pernah terjadi di waktu-waktu sebelumnya. Suatu model memiliki
keeratan hubungan yang kuat dengan peramalan, karena suatu model dianggap mampu
memberikan peramalan.
Menurut Stephen A. Ross dkk., bahwa “Masing-masing model dapat memiliki
kompleksitas yang bervariasi, tetapi hampir semuanya akan memiliki unsur-unsur yang akan
dibahas sebagai berikut :
 Ramalan penjualan. Hampir semua rencana keuangan meminta adanya ramalan
penjualan yang diberikan secara eksternal.
 Laporan Pro Forma. Sebuah rencana keuangan akan memiliki ramalan neraca, laporan
laba rugi, dan laporan arus kas.
 Persyaratan asset. Suatu rencana keuangan kan menguraikan proyeksi belanja modal.
 Persyaratan keuangan. Suatu rencana keuangan akan memuat satu bagian tentang
ketentuan pendanaan yang dibituhkan. Bagian ini hendaknya mendiskusikan masalah
kebijakan dividend dan kebijakan utang.
 Penyeimbang (plug). Setelah perusahaan memiliki ramlan penjualan dan estimasi
mengenai belanja asset yang dibituhkan, seringkali akan dibutuhkan sejumlah
pendanaan baru karena proyeksi total asset akan melebihi proyeksi total kewajiban
dan ekuitas. Dengan kata lain neraca telah tidak seimbang lagi.
Asumsi-asumsi perekonomian. Rencana tersebut akan harus menyatakan secara ekplisit
lingkungan perekonomoian di mana perusahaan berharap akan berada sepanjang umur
rencana.
I. Perencanaan Keuangan dan Perencanaan Strategis
Seringkali dalam melakukan prakiraan dan penyusunan rencana keuangan, analis cenderung
menggunakan model keuangan (financial modeling) yang rumit, lain halnya dengan model
presentase penjualan ataupun penyusunan anggaran kas yang lebih mudah. Perencanaan
keuangan dilakukan bersama-sama dengan penyusunan rencana strategis. Perencanaan
strategis merupakan upaya yang dilakukan secara sadar untuk mempengaruhi posisi
perusahaan dalam persaingan ,baik untuk masa kini dan terutama untuk masa yang akan
datang. Misal perusahaan mungkin ingin memilih salah satu dari tiga strategi berikut dalam
pengembangan usahanya :
1. Pertumbuhan agresif. Strategi ini beratri perusahaan akan mencoba merebut pangsa pasar
para pesaing,akibatnya perusahaan akan memerlukan dana dari luar perusahaan dalam jumlah
yagn cukup besar.
2. Pertumbuhan moderat. Strategi ini berate bahwa pertumbuhan penjualan disebabkan
karena pertumbuhan permintaan dalam industri yang bersangkutan. Tudak ada upaya untuk
merebut pangsa pasae pesaing, pertumbuhan diharapkan dapat dibiayai dari hasil operasi
perusahaan(dana intern)
3. Memperkecil bisnis yang dilakukan. Apabila produk yang dihasilkan diperkirakan sedah
berada dalam tahap akhir kedewasaan, maka perusahaan mungkin memutuskan untuk
bersiap-siap menambah dan /atau beralih kebisnis yang lain. Dana dari bisnis saat ini akan
diinvestasikan kebisnis lain.
Dengan demikian pemilihan strategi perusahaan akan membawa dampak pada pembiayaan
yang harus disediakan oleh perusahaan. Masalah pendanaan ekstern dapat dipenuhi bukan
hanya dari hutang tetapi juga menambah modal sendiri. Karena itu alternative penghimpuan
dana dari pasar modal akan menjadi salah satu alternative yang dipertimbangkan.
J. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
Dalam membuat suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik, suatu perusahaan
akan berusaha menciptakan semua itu memiliki tujuan dan arti yang jelas. Kejelasan itu bagi
suatu perusahaan akan terlihat dalam perjalanan proses yang berlangsung baik secara jangka
pendek maupun jangka panjang. Suatu konsep perencanaan keuangan yang tidak baik akan
bisa terlihat dalam jangka pendek.
Perencanaan dan pengendalian keuangan melibatkan proyeksi-proyeksi berdasarkan standar
dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki prestasi
kerja. Perencanaan keuangan mencakup penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada
alternatif strategi produksi dan pemasaran untuk kemudian bagaimana menentukan
kebutuhan pendanaannya. Perencanaan Keuangan adalah proses dari :
1. Menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan.
2. Memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna
menghindari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa
yang akan datang.
3. Menentukan alternatif mana yang akan dipilih
4. Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan.
Sistem pengendalian perencanaan keuangan perlu diterapkan pada berbagai jenis usaha
bisnis. Penerapan pengendalian intern perlu dilakukan pada seluruh kegiatan operasional
perusahaan, termasuk yang paling utama yaitu sistem penjualan tunai dan penerimaan kas.
Sistem pengendalian intern bertujuan untuk mengamankan harta perusahaan.
Dalam pengertian yang lebih luas perusahaan merupakan organisasi yang terdiri dari bagian
yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk beberapa maksud atau sasaran. Perusahaan
sebagai adalah satu pelaku ekonomi yang mempunyai tujuan memperoleh laba yang wajar,
perlu memiliki program dalam melaksanakan kegiatan. Bagi perusahaan yang mengejar
keuntungan dan berusaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tentu akan
menghadapi berbagai masalah yang akan timbul sehubungan dengan kegiatan perusahaan.
Salah satu contoh masalah yang dihadapi adalah bagaimana melaksanakan pengendalian
terhadap biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan. Pengendalian secara menyuluruh dalam
perusahaan karena hanya dengan demikian apa yang mungkin dicapai oleh perusahaan dapat
diketahui. Dalam dunia usaha, yang menjadi ukuran keberhasilan perusahaan adalah
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar laba yang dihasilkan oleh
perusahaan, maka dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut berhasil dengan baik dalam
menjalankan usaha.
Memperbesar jumlah laba dapat diilaksanakan melalui keputusan dengan berbagai macam
cara seperti menaikkan jumlah omset penjualan, meminimalkan biaya atau menaikkan harga
jual yang wajar. Perusahaan harus melaksanakan suatu pengendalian terhadap biaya untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian biaya pada umumnya
mencakup tiga fungsi manajemen antara lain:
1. Fungsi planning melalui penetapan sasaran dan penyusunan rencana.
2. Fungsi organizing pada tingkat operasional.
3. Fungsi controlling melalui evaluasi terhadap tujuan yang telah dicapai.
Setiap perusahaan yang ingin tetap berjalan harus mampu mempertahankan eksistensinya
dituntut untuk dapat bekerja secara maksimal, efisien dan efektif. Untuk itu dibutuhkan
tingkat kemampuan manajemen untuk mengendalikan perusahaan terutama dalam
meningkatkan kualitas. Apabila mekanisme operasi perusahaan relatif masih sederhana, maka
sistem pengendalian dilakukan dengan sistem pengawasan langsung, tetapi jika perusahaan
sudah beroperasi dengan skala besar dan melibatkan beberapa bagian, maka manajemen tidak
lagi mampu mengadakan pengawsan langsung secara efektif.
Dalam hal ini sistem pengendalian perlu dilengkapi dengan sistem pengendalian wewenang
dan sistem pertanggungjawaban dengan menggunakan laporan tertulis. Anggaran adalah
merupakan salah satu alat perencanaan keuangan perusahaan yang sekaligus dipakai sebagai
dasar sistem pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan. Dengan tersusunnya rencana
keuangan tersebut terhadap pimpinan perusahaan dapat lebih mudah melakukan koordinasi
dalam melakukan koordinasi dalam melaksanakan tugasnya.
BAB 4
Perencanaan dan pengendalian keuangan
Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang
didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan sumber
daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut.
Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana keuangan
diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan
untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai
tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.
1. Analisis titik impas
Analisis titik impas ( breakeven analysis) adalah suatu metode untuk menentukan titik di
mana penjualan akan menutup biaya.
Tujuan dari analisis titik impas adalah menentukan kuantitas produksi yang membuat impas
dengan mempelajari hubungan dari struktur biaya, volume produksi, dan keuntungan
Kegunaan titik impas :
Menentukan kuantitas dari produk yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya operasi
yang dibedakan dari biaya modal.
Menghitung EBIT yang dapat dicapai pada tingkat produksi yang berbeda-beda.
2. Unsur-unsur penting titik impas
a.Sifat biaya yang diasumsikan
Untuk menerapkan model titik impas haurs dipisahkan biaya produksi perusahaan menjadi
dua kategori, yaitu:
 Biaya tetap (biaya tidak langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek tidak
mengalami perubahan karena variabilitas operasi maupun penjualan. Contoh: Gaji
administratif, penyusutan, asuransi, sewa.
 Biaya variabel (biaya langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek berubah
karena perubahan operasi perusahaan. Contoh: buruh langsung, bahan langsung,
komisi penjualan.
b.Hal-hal lain menyangkut perilaku biaya
Ada struktur biaya yang tetap dalam suatu waktu tertentu, kemudian meningkat tajam ketika
output bertambah, sampai pertambahan tertentu tetap, dan kemudian naik lagi bersamaan
dengan kenaikan output ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Biaya seperti ini dinamakan biaya
semivariabel atau semi tetap.
Untuk menggunakan model titk impas dengan menyesuaikan struktur biaya yang kompleks
seperti ini, manajer bagian pembiayaan harus mengidentifikasi range jumlah output yang
relevan dengan tujuan perencanaan, dan mengukur perkiraan efek biaya semivariabel dalam
range tersebut dengan memilahnya menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
c.Total pendapatan dan volume output
Total pendapatan adalah jumlah penjualan (dalam nilai mata uang) yaitu harga per unit
barang dikalikan barang yang terjual. Volume output mengacupada tingkat operasi
perusahaan dan dinyatakan dalam nilai uang atau jumlah unit.
3. Keterbatasan dalam analisis titik impas
Asumsi dasar dari cost volume profit berhubungan secara linear dan hal ini hanya berlaku
di dalam kondisi di mana produksi hanya berjumlah sedikit.
Kurva penjualan diasumsikan bergerak secara linear sesuai dengan jumlah produksi. Hal
ini berarti bahwa produksi dijual dengan asumsi harga tetap.
Produksi dan paduan penjualan dilakukan dengan konstan. Bila perusahaan ingin
memproduksi lebih terhadap satu jenis barang atau mengurangi jumlah produksinya, maka
titik impas yang baru harus dicari.
Penghitungan titik impas secara matematis dan dengan grafik merupakan analisis yang
statis. Adanya perubahan di dalam biaya maupun harga mengharuskan penghitungan titik
impas dilakukan kembali.
4. Leverage Operasi
Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka dikatakan
perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating leverage perusahaan
mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum
bunga dan pajak. Pengaruh perubahan volume penjualan terhadap profitabilitas tersebut
diukur dengan derajat leverage operasi (degree of operating leverage /DOL), yaitu sebagai
rasio persentase perubahan EBIT terhadap persentase perubahan penjualan.
BAB 5
Kebijakan modal kerja & Pengelolaan kas dan sakuritas
1. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll.
2. Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy)
Adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang
ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai.
Pentingnya pengelolaan modal kerja.
 Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari
perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.
 Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40%
dan berfluktuasi dengan penjualan
 Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan
 Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar
Siklus arus kas modal kerja.
Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha
dan barang tertagih. !
 Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang
diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.
 Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka
waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu
jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.
 Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu
rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya
pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.
 Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli
dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi.
Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja
Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancar.
 Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah
kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam jumlah
relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit
yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha.
 Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah
kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan
piutang usaha perusahaan.
 Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim
tersebu t terdapat kebijakan yang moderat.
Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja.
 Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan pembiyaan
yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban.
 Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai
kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka
pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang.
 Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang
memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran
yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.
*Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar yang tetap
dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.
*Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang berfluktuasi
sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus.
Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek.
 Proses permohonan yang cepat.
 Fleksibilitas.
 Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek.
 Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo
Masalah pendekatan cara Hedging Adalah suatu metode struktur jatuh tempo pembiayaan
perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga. Atau
suatu cara penjualan dimana levering barang akan dilakukan pada masa yang akan datang
(futures markets) dimana para pernjual dari produsen melindungi diri sendiri terhadap harga
pasar yang turun antara waktu mereka membeli sebuah produk dan menjual atau
mengerjakannya. Heding dapat terjadi pada berbagai kegiatan seperti: Importer’s hedge,
dealer’s hedge, producer’s hedge, manufacture’s hedge.
PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS
Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah
dengan “near cash marketable securities”.
Dasar pemikiran untuk menyimpan kas.
1. Saldo transaski (Transaction balance).
2. Saldo kompensasi (Compensating balance)
3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance).
4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance).
Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai.
1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang
2. Agar dapat meningkatkan credit rating
3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan.
4. Untuk keadaan darurat.
Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan dengan
dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan) akan tetapi belum
dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran
lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh
perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima.
Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas.
Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pada kas dan biaya
tergantung dari suku bunga yang berlaku.
Strategi Modal Kerja Bersih.
Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan :
1. Strategi Agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal kerja
musiman / variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari
kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan
modal kerja permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat
menghasilkan laba yang tinggi.
2. Strategi Keuangan Konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai
seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran
darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada
strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang
kecil.
3. Strategi Keuangan Kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan pembiayaan
campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu
menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.
 Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk aktiva
lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.
 Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk
aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan
dan tidak berubah sepanjang tahun.
Motif memiliki Kas, ada 4 yaitu:
 Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan
memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.
 Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan
memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.
 Motif Spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya
keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang
bersifat likuid.
Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) Adalah suatu kebijaksanaan suatu bank
yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di rekening seseorang atau
perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan mempengaruhi saldo kas perusahaan atau
perorangan. Contoh saat ini CB di setiap Bank harus ada Rp 50.000,-
BAB 6
Pengelolaan kredit (piutang usaha) & Pengelolaan Persediaan
1. Pengertian Piutang dan Persediaan
a. Pengertian Piutang
Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang
karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan
dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli
masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit
akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya
penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga
mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama
piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan.
Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan
yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini
biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada
konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau
pembayaran.
b. Pengertian Persediaan
Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus
menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu
tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi.
Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah
sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam
pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya
dalam suatu proses produksi.
Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan.
Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan
penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan
yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum.
Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan
(scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga
tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan.
Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi
pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar
persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada
waktu pemesanan kembali dilakukan.
2.Standar Kredit dan Persyaratan Kredit
Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama ingin
mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini, semakin
banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya
dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu persaingan di
dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus
berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan.
Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi
perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk
memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau
jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa
banyak perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara
kredit? Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan.
Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi
memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat
memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya.
a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang
atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu
perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya
jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan
persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen
perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan.
2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan
yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis.
Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis
berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk
perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat
perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah
uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut.
3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini
meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan
dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis.
Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai
dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan.
Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan sangat
menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur kinerja
perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan
keuangan perusahaan setiap periodenya.
b. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen
pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam
piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut:
1. Standar kredit
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat
diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan
penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak
tertagih yang berlebihan.
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan
diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya
standar tersebut.
2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan
potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal.
Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:
Ø Sifat ekonomik produk,
Ø Kondisi penjual,
Ø Kondisi pembeli,
Ø Periode kredit,
Ø Potongan tunai dan
Ø Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).
3.Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer
keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan
penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan
kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak
dibayar.
a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan
biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut
ini: [ (harga – biaya variable) / harga ] × 100%
b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah
seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari
beberapa sumber:
1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan
ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan.
2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya.
3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang
lebih lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya.
4. Pengalaman Perusahaan.
5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating.
Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis.
Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang
disebut sebagai 5C:
1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang-
hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik.
2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu.
Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan.
3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan.
Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik,
cateris paribus.
4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan
berisiko semakin kecil.
5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi
hutangnya.
c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit
Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit scoring)
untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali merupakan
model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini.
Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah)
Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah, dan 0
jika tidak.
Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan,
model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini.
Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan)
Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut ini. Kelas
risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan 50, dan
kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25.
4.Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen
logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke
pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik.
Tanpa penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang
serius dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan
dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan
(manufacturing operation).
Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang
pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan
kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana
pemasaran dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula
menimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba
(profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal, kerusakan
(deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan
(obsolescence).
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan kelebihan
persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian.
Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-daya manajerial.
Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis
dituangkan.
Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk jalan (guideposts) untuk
tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari Strategi Manajemen
Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan
penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-
fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.”
a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan
Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari :
1. Fungsi Persediaan
Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:
Ø Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran.
Ø Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang
sesuai dengan sfesifikasi nasabah.
Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk
memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya,
kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya.
Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4
fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya:
a) Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi
wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik,
bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan (manufacturing)
sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan
wilayah, masing-masing komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen.
b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam
distribusi fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di
suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman
tunggal dari gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan
distribusi terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan.
c) Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum
pada operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang-
dikerjakan (work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan
maksimum dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan.
Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan
dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling
memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu golongan
(assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan. Perbadaan
decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini meningkatkan
efisiensi operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah meliputi banyak
lokasi.
d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah
penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan pembuatan
(manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan penyediaan suplai
dengan permintaan.
e) Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer
stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun dalam
pengisian kembali (replenishment).
Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai
penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai
berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan.
Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan penyediaan
dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan besarnya
investasi persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu tujuan
manjemen. Pada tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai
spesialisasi wilayah dan decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi
fasilitas dan proses operasional dari perusahaan itu.
Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran dengan
permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman. Dengan
pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk
mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan
dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan
pengalaman ini.
5.Sistem Pengawasan Persediaan
Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan
maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang
yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang
menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
a. Jenis-jenis Persediaan
Ada beberapa jenis persediaan, antara lain :
1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli
atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah
yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost
Size Inventory antara lain :
a) memperoleh potongan pada harga pembelian
b) memperoleh efisiensi produksi
c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi
permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun
dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat.
Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut ,
antara lain :
1. Biaya pemesanan (ordering costs)
2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs)
3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs)
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)
Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentuan
jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu :
1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam
menentukan jumlah persediaan akhir.
2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi
persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan
dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya.
b. Metode penilaian persediaan
Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu :
1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang
yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk.
2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-
rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing
harga.
3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang
telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang
masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu.
c. Perbandingan atas hasil penilaian
Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang sama .
Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing cara akan
menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat:
1. Metode FIFO meunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang tinggi
b) harga pokok barang yang terjual yang rendah
c) Profit yang lebih besar
2. Metode LIFO menunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang rendah
b) Harga pokok barang yang terjual tinggi
c) Profit yang rendah
d. Pengawasan Persediaan
Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah :
1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai
yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas
2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu
system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke
dalam persediaan.
3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan
4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan
persediaan dalam jumlah yang optimum setiap waktu)/
Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut :
1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat
mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi
2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau
kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar
3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat
biaya pemesanan menjadi besar.
e. Organisasi Pengawasan Persediaan Dalam Perusahaan Pabrik
Dilihat dari proses produksinya, maka organisasi pengawasan persediaan dapat diatur sebagai
berikut :
1. pada perusahaan pabrik dengan proses terus menerus, pengawsan persediaan biasanya
merupakan sebagian dari pengawasan produksi, karena perlunya dipertahankan arus bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk operasi yang lancer dan efisien dari kegiatan produksi
2. pada perusahaan pabrik dengan proses terputus-putus, keperluan akan kelancaran arus
bahan-bahan tidak begitu penting dan dalam hal pengawasan persediaan dapat menjadi
tanggungjawab dari manajer pabrik, pimpinan produksi, kepala bagian pembelian atau
pejabat-pejabat setingkat yang tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan organisasinya.
BAB 7
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management)
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva
lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk
mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap
nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan
risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi
dalam jangka waktu < 1tahun.
A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade
credit, short term bank loans, dan commercial paper :
1 .Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi
belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak.
Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan,
sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. Accruals
meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu
pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan
pembayaran pajak ditentukan oleh hukum.
2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul
dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh
pembeli.
Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil
relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung
pada hutang dagang.[1]
Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di
sengaja.
Komponen utang dagang :
a.Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon.
b.Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis
yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil.
3. Short Term Bank Loans / hutang bank
Sifat/ciri kredit bank adalah :
a. Jatuh tempo
b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku
bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati
pihak bank dan peminjam.
c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro.
d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada
nasabahnya untuk periode tertentu.
e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh
bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit
revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi.
Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
a. Simple interest
Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada
saat kredit jatuh tempo.
b. Discount interest
Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka
sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit.
c. Add-on interest
Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah
kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan.
Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di
pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memilih bank antara lain sebagai berikut :
a. Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan
risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri.
b. Nasihat dan penyuluhan
Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat
menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
c. Loyalti kepada nasabah
Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya
dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk
memperbaiki keadaan nasabah.
d. Spesialisasi
Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan
yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama
secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang
tersebut.
e. Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank
yang bersangkutan.
f. Merchant banking
Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan
modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan.
g. Jasa-jasa lainnya
Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit.
4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk
dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek.
Sumber dana jangka pendek :
a. Tanpa jaminan : kredit dagang
b. Dengan jaminan : kredit bank
Bentuk jaminan :
a. Surat berharga
b. Piutang
c. Persediaan
Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts
receiveable, dan banker’s acceptance facility.
a. Factoring
Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki
perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank (faktor).
Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor)
dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat menagih
piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas
tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor.
b. Pledge of accounts receiveable
Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari
lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu
ikatan yang disebut jaminan gadai.
c. Banker’s acceptance facility
Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk
banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket
inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing.
B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous
financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua
sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih
harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum
dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu
sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu
sebagai agunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh :
utang dagang dan utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
D. Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara
lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau
pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier
dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam
satu tahunnya.
Resume bab 1 7
Resume bab 1 7
Resume bab 1 7

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Lia Ivvana
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1mufliah R
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganEndangSupandi
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)Sairoh roro
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IHasan Gaus
 
Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Lia Ivvana
 
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bungalingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bungaAmrul Rizal
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Lia Ivvana
 
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)Ronaldo Roberto
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Lia Ivvana
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganyogga adiwigunaa
 
makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan utserikkahfi
 
Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]erikkahfi
 
Sumber sumber dana
Sumber sumber danaSumber sumber dana
Sumber sumber danagustiratna
 

What's hot (20)

Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuangan
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan I
 
Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bungalingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19
 
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuangan
 
makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan uts
 
Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]
 
Sumber sumber dana
Sumber sumber danaSumber sumber dana
Sumber sumber dana
 
UTS
UTSUTS
UTS
 

Similar to Resume bab 1 7

Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MAMahiroh Iyoh
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1ayuruby
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I roslinais
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuPermataShary
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuPermataShary
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utstarmidi_saputra
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2wid ya
 
Tugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiTugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148NUROH NUROH
 
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]HulafahEnengSiti
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Silvia290
 
Bank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lainBank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lainWaffle Setiawan
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsainamarsela
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankErreina Saifa
 

Similar to Resume bab 1 7 (20)

Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
Makalah 1 putra
Makalah 1 putraMakalah 1 putra
Makalah 1 putra
 
Makalah pasar modal
Makalah pasar modalMakalah pasar modal
Makalah pasar modal
 
Jefry sebelum uts
Jefry sebelum utsJefry sebelum uts
Jefry sebelum uts
 
Handout
HandoutHandout
Handout
 
Devi sebelum uts
Devi sebelum utsDevi sebelum uts
Devi sebelum uts
 
Tugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiTugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadi
 
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
 
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
Bank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lainBank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lain
 
Bank
BankBank
Bank
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum uts
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Resume bab 1 7

  • 1. NAMA : LINDAWATI KELAS : 2S-MA NIM : 11011700325 RUANG : B.1.1 HARI/TGL : KAMIS, 5 APRIL 2018
  • 2. BAB 1 TINJAUAN MENYELURUH MANAJEMEN KEUANGAN 1. Manajemen Keuangan Adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan berbagai tujuan menyeluruh. Perubahan manajemen keuangan berkembang pesat Sejak awal 1900-an dan 1930-an menekankan aspek hukum, surat berharga, dan saat 1930-an, beralih kepada kebangkrutan dan reorganisasi, likuiditas, peraturan pemerintah atas pasar dan sekuritas. Manajemen keuangan menjadi subyek deskriptif dan hukum 2. 3 Tahun 1940-an s/d awal 1950-an, masih subyek deskriptif dan institusional dilihat dari luar dan bukan dari segi manajemen. Akhir 1950-an, dari neraca kanan keanalisis aktiva. Antara tahun 1960-an dan 1970-an perhatian atas bauran ekuitas, keputusan investasi Manajemen Keuangan berkembang pesat karena pengaruh inflasi atas bunga, deregulasi lembaga keuangan, innovasi pembiayaan jangka panjang dan resiko, floating rate debt, adanya perlindungan investor, tehnologi dan komputer telah berkembang pesat. 3. Tanggung Jawab Manajer Keuangan A. Bidang strategi keputusan kunci perusahaan 1. Pemilihan produk dan pasar perusahaan. 2. Strategi untuk riset, investasi, produksi, pemasaran dan penjualan. 3. Seleksi ,pelatihan,pengorganisasian dan motivasi pasar eksekutif dan karyawan . 4. Perolehan dana dengan biaya rendah/effisien 5. Penyesuaian hal-hal diatas jika lingkungan dan persaingan berubah. B. Bidang tugas utama Manajer Keuangan 1. Peramalan dan perencanaan 2. Keputusan besar dalam investasi dan pem- biayaan
  • 3. 3. Pengkoordinasian dan pengendalian 4. Interaksi dengan pasar modal. C. Fungsi Manajemen Keuangan. 1. Analisis aspek keuangan dan keputusan 2. Menentukan banyak investasi yg dibutuhkan. 3. Menentukan mencari dana dan penggunaannya 4. Analisis Neraca dan perhitungan Rugi-Laba 5. Analisis operasi arus kas dan seluruh jenisnya. 4. Fungsi Keuangan Fungsi Keuangan adalah dalam keputusan Investasi, Pembiayaan dan Dividen untuk suatu perusahaan. Manajer Keuangan Tujuan Manajer Keuangan adalah merencanakan untuk, memperoleh dan menggunakan dana guna memaksimalkan nilai perusahaan. Kegiatan terkait dengan Manajemen Keuangan 1.Perencanaan dan peramalan berinteraksi dengan eksekutif lainnya. 2.Memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaan dan lainnya terkait 3. Bekerja sama dengan manajer lain agar dapat beroperasi seefisien mungkin. 4 .Menghubungkan perusahaan pada pasar uang dan pasar modal. Sasaran perusahaan: Ialah memaksimmkan nilai perusahaan yang dapat dilihat berbagai sudut: a. Nilai saham. b. Profitabilias jangka.panjang untuk merebut pangsa pasar. c. Kesejahteraan karyawan dan masyarakat seiring tujuan perusahaan. 5. Tujuan Perusahaan Tujuan Manajemen Keuangan adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Pemaksimuman kekayaan pemegang saham adalah tujuan yang semestinya melandasi keputusan manajemen, dengan mempertimbangkan resiko dan waktu dalam kaitannya dengan laba per saham yang diharapkan guna memaksimumkan harga saham biasa perusahaan. Memaksimumkan Nilai Perusahaan sebagai Tujuan Perusahaan. Hal ini lebih luas dp memaksimumkan laba, dengan pertimbangan Pengaruh
  • 4. waktu untuk nilai uang. Resiko atas arus pendapatan perusahaan Mutu arus kas dan dana ygn diterima masa yg akan datang mungkin beragam. 6. Dampak Inflasi Terhadap Manajemen Keuangan: Masalah Akuntansi,Perencanaan, Permintaan terhadap modal,Suku bunga dan harga obligasi tidak menentu. Manajemen keuangan berhasil : jika dapat memaksimumkan harga saham dan dapat menjadi jembatan perusahaan dengan pasar keuangan. Untuk ini tugas utamanya melakukan keputusan investasi(investment), pendanaan (financing), dividen policy dan working capital decision. Untuk ini manajer keuangan mencari dana dan menggunakan dana tsb se-efisien mungkin untuk mendapatkan laba. 7. KEUANGAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI 8. Prinsipal (pemegang saham dari pihak luar) dan agen (manajer) atau Agency Problem Agency problem adalah pertentangan kepentingan yang dapat timbul diantara : Prinsipal (pemegang saham dari pihak luar) dan agen (manajer) atau Pemegang saham denga kreditor (pemberi pinjaman). Hubungan Keagenan: Adalah suatu kontrak beberapa orang (pemberi kerja atau prinsipal) memperkerjakan orang lain (agen) untu melaksanakan jasa dan mendelegasikan wesenang untuk mengambil keputusan kepada agen tersebut. Contoh : Pemegang saham melakukan kontrak dengan manajemen atau dengan pemegang saham minoritasAda potensi konflik dalam perusahaan yang mempunyai agenda berbeda satu sama lainnya.. 9. Hubungan Keagenan Hubungan Keagenan : suatu kontrak beberapa orang (pemberi kerja/ prinsipal) memperkerjakan orang lain (agen) untuk melaksanakan sejumlah jasa dan mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada agen tersebut. Pemegang saham lawan manajer Prinsipal (pemegang saham dari pihak luar) dan agen (manajer).
  • 5. 10. Leveraged Buy Out (LBO) Adalah transaksi di mana saham perusahaan yang dimiliki publik dibeli dengan menggunakan dana sebagian besar dari utang, sehingga perusahaan dapat menjadi milik perorangan perorangan dengan leverage yang tinggi. Mekanisme yang mendorong manajer melakukan yang terbaik: Ancaman pemecatan (to perform or be fired). Ancaman pengambilalihan (hostile take over), ada 2 taktik : Poison Pill dan Greenmail 11. Pembenaran struktur insentif manajer, dilakukan dengan a. Opsi saham eksekutif. b. Saham bonus. Untuk mengatasi Agency Problem diperlukan agency cost yang mencakup : Berbagai jenis perjanjian yang menayatakan manajer tidak menyalahgunakan wewenang. Perubahan sistem organisasi untuk membatasi manajer melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki. 12. Pemegang saham lawan kreditor Kreditor meminjamkan dana kepada perusahaan (peminjam) dengan suku bunga berdasarkan : Tingkat resiko perusahaan yang ada. Resiko penambahan aktiva di masa mendatang. Struktur modal perusahaan saat ini Perkiraan perubahan struktur modal di masa mendatang. Harga Saham tergantung pada: a. Proyeklsi laba atas saham (Earning per share /EPS) b. Saat laba itu diperoleh. c. Tingkat resiko dari proyeksi laba. d. Propersi kebijakan utang terhadap ekuitas e. Kebijakan pembagian dividen(dividen policy) BURSA KEUANGAN, LEMBAGA KEUNGAN, DAN SUKU BUNGA Bursa (Pasar) Keuangan Bursa keuangan mempertemukan calon peminjam dan mereka mempunyai dana berlebih untuk dipinjamkan. Ada berbagai jenis bursa keungan di Negara-negara maju, dan setiap jenis terdiri dari banyak lembaga, antara lain sebagai berikut: 1.Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan, peralatan, dan perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi, promes, hipotik, dan klaim lain atas aktiva rill. 2.pasar “saat ini” dan pasar berjangka (spot and futures market) mengacu pada saat penyerahan. Spot market berarti bahwa “aktiva” yang diperdagangkan diserahkan ditempat atau diserahkan dalam dua tiga hari kemudian sedangkan dalam fuures
  • 6. market atau pasar berjangka penyerahan mungkin baru akan berlangsung beberapa bulan kemudian. 3.Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya merupakan bursa keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu yang dikelola berbeda. Psar uangn adalah bursa untuk sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Pasar modal adalh brsa utang jangka panjang dan saham perseroan. 4.Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian, komersial, dan industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa kredit konsumen berkaitan dengan pinjaman untuk mobil dan perkaks, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. 5.Juga terdapat pasar dunia, nasinal, regional, dan lokal. Artinya, berdasarkan ukuran danjangkauan opersi perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar mana ia bisa memperoleh pinjaman. Makin besar ukurannya dan makin luas jangkauannya, makin mampu ia merambah pasar dunia. 6.Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan / menjual saham baru untuk menambah modalnya (emisi). Pasar sekunder adalah bursa tempat sekuritas dan aktiva keuangan lainnya diperdagangkan oleh para investor setelah diterbitkan melalui pasar perdana. Lembaga Keuangan Transfer modal dari para penabung kepada mereka yang membutuhkannya berlangsung melali tiga jalur: 1.Transfer langsung atas uang dan sekuritas, terjadi apabila perusahaan menjual saham atau obligasinya langsung kepada penabung tanpa melalui perantara keuangan. Perusahaan menyerahkan sekuritasnya kepada penabung dan sebaliknya menerima uang yang diterimanya. 2.Transfer juga bisa terlaksana melalui bank investasi yang berperan sebagai perantara dan membantu uapaya penerbitan sekuritas.
  • 7. 3.Transfer juga dapat terlaksana melalui perantar keuangan (financial intermediary) seperti bank atau usaha pembiayaan bersama. Disini perantara tersebut memperoleh dana dari para penabung, menerbitkan sekuritasnya sendiri untuk ditukar dengan dan tersebut, lalu menggunakan uan yang diperolehnya untuk membeli sekuritas perusahaan. Bank investasi adalah lembaga keuangan yang menjamindan mendistribusikan sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk memperoleh modal. Perantara keuangan adalah lembaga keuangan yang berspealisasi untuk memperlancar transfer dana dari penabung kepada mereka yang membutuhkannya. Dana pasar uang adalah dana bersama yang ditanamkan pada sekuritas jangka pendek dengan resiko terendah dan investor dapat menariiknya dengan menggunakan cek. Pereusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang menawarkan berbagai ragam jasa keunagan termasuk bank investasi, broker asuransi, dan bank komersial. Pasar Saham Pasar sekunder yang paling aktif dan paling penting bagi manajer keuangan adalah pasar saham. Disinilah harga saham ditentukan, dan, karena tujuan utama menejemen keuangan adalah untuk memaksimumkan harga saham perusahaan, pemahaman atau mekanisme pasar ini sangat penting bagi para pengelola pengusaha. Bursa Saham ( The Stock Exchanges) Secara garis besar, bursa saham bisa dibagi dua, bursa utama (organizaed exchanges) dan bursa parallel (over the counters markets). Bursa utama adalah organisasi foirmal yang mempunyai wujud fisik yang melakukan pasar lelang atas sekuritas yang tercatat dibursa (listed atau organized). Dua contoh utama adalah Bursa Saham New York (NYSE) dab Bursa Saham Amerika (AMEX). Di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
  • 8. Bursa Paralel (The Over te counter Markets) adalah sekumpulan besar pialang dan dealer/ makelar yang dihubungkan melalui telpon dan computer dan melaksanakan perdagangan atas sekuritas yang tidak tercatat (unlisted) di bursa utama. Biaya dari Uang Modal dalam perekonomian bebas dialokasikan melalui system harga. Suku bunga adalah harga yang dibayar atas modal peminjaman, dajn deviden serta kentungan modal merupakan hasil dari modal ekuitas. Empat faktor yang mempengaruhi biaya dari uang adalah : 1.Peluang produksi, 2.Saat mengkonsumsi yang dikehendaki, 3.Risiko, 4.Inflasi. Peluang produksi adalah hasil pengembalian yang diperoleh perekonomian dari investasi dalam aktiva produktif (yang menghasilkan kas). Saat mengkonsumsi yang dikehendaki adalah pilihan konsumen mengenai apakah akan mengkonsumsi saat ini atau menabung dulu untuk dikonsumsi di masa akan datang. Risiko, dalam pasar uang ada kemungkinan tidak dikembalikannya kredit sesuai dengan yang dijanjikan. Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga-harga. Tingkat Suku Bunga Alokasi modal diantara berbagai perusahaan ditentukan oleh suku bunga. Perusahaan dengan peluang investasi yang sangat mengntungkan bersedia dan mampu membayar imbalan
  • 9. tertinggi atas modal dari erusahaan yang tidak eefisien atau dari perusahaan yang produknya tidak dibutuhkan. Gambar 3-2 memperlihatkan bagaimana penawaran dan permintaan berinteraksi guna menentukan suku bunga di dua pasar modal. Gambar 3-2 Suku bunga sebaai fungsi dari Penawaran dan permintaan atas Dana Pasar A : Sekuritas Berisiko Rendah Pasar B : Sekurias Berisiko Tinggi Suku Bunga, k Suku Bunga, k (%) (%) S’ S’ k = 10 k = 12 8 D’ D’ D” 0 Dolar 0 Dolar Jika permintaan terhadap dana menurun di suatu pasar, sebagaimana lazimnya terjadi pada masa resesi, kurva permintaan akan bergeser ke kiri seperti terlihat pada Kurva D” di Pasar A. Suku bunga keseimbangan atas ekuilibrium dalam hal ini menurun menjadi 8 persen. Dengan cara demikian, Anda juga dapat membeyangkan apa yang akan terjadi jika bank sentral memperketat kredit: Kurva penawaran S’ akan bergeser ke kiri dan ini akan menaikkan suku bunga dan memperkecil tingkat peminjaman dalam perekonomian. Determian dari Suku Bunga Besar Pada umumnya, suku bunga nominal atau suku bunga yang ditetapkan atas sekuritas utang, k, terdiri dari suku bunga yang bebas resiko, yakni k*, ditambah sejumlah premi yang mencerminkan dampak inflasi, tingkat resiko sekuritas tersebut dan tersedianya pasar bagi sekuritas bersangkutan. Hubungan itu dapat dinyatakan sebagai berikut: Suku bunga pasar = k = k* + IP + DRP + LP + MRP
  • 10. Dan jika kirta gabungkan k* + IP jumlahnya dinyatakan sebgai kRF maka persamaanya adalah : k = kRF + DRP + LP + MRP Suku bunga riil yang bebas risiko, k* adalah suku bunga sekuritas tanpa risiko penunggakan (biasanya sekuritas pemerintah jika tingkat inflasi nol persen) Suku nominal yang bebas risiko, kRF adalah suku bunga yang bebas risiko sama sekali; kRF umumnya hampir sama dengan suku bunga sekuritas pemerintah. Premi Inflasi (IP) adalah premi untuk inflasi rata-rata yang diperkirakan selama berlaku sekuritas; jumlah tersebut ditambahkan oleh investor ke suku bunga riil yang bebas risiko. Premi Risiko Penunggakan (DRP) adalah selisih antara suku bunga obligasi pemerintah dengan obligasi perseroan apabila keduanya mempunyai tanggal jatuh tempo (jangka waktu) dan pasar yang sama. Risiko suku bunga reinvestasi adalah yang terjadi akibat penurunan suku bunga sehingga apabila obligasi yang telah jatuh tempo diinvestasikan kembali maka hasil bunganya akan berkurang. Struktur suku bunga berdasarkan jangka waktu adalah hubungan antara hasil bunga (yields) dan jangka waktu tempo sekuritas. Kurva hasil bunga adalah grafik yang menggambarkan hubungan hasil bunga dengan jangka waktu jatuh tempo sekuritas. Kurva hasil bunga “normal” adalah kurva yang mengarah atau miring ke atas. Kurva hasil bunga terbalik adalah kurva hasil bunga yang mengarah atau miring ke bawah. Teori Struktur Suku Bunga Berjangka Ada tiga teori terpenting yang digunakan untuk menjelaskan bentuk kurva : 1.Teori segmentasi pasar. Adalah teori yagn membagi proses berdasar kan preferensi pemberi pinjaman dan peminjam berhubungan dengan tanggal jatuh tempo sekuritas. 2.Teori preferensi likuiditas. Adalah teori yang menyatakan bahwa para pemberi pinjaman lebih suka memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang.,
  • 11. oleh karena itu, mereka bersedia meminjamkan dana jangka pendek meskipun dengan bunga rendah. 3.Teori pengharapan. Adalah teori yang menyatakan bahwa bentuk kurva hasil bunga tergantung pada tingkat inflasi yang diperlirakan investor untuk masa mendatang. Faktor Lain yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga 1.Kebijakan Bank Sentral; 2.Besarnya defisit anggaran pemerintah; 3.Neraca perdagangan kluar negeri; 4.Tingkat kegiatan usaha. Tingkat Suku Bunga dan Harga Saham Suku bunga mempengaruhi laba perusahaan dalam dua cara : a)Karena bunga merupakan biaya, maka makin tinggi suku bunga, makin rendah laba perusahaan, apabila hal-hal lain tetap konstan. b)Suku bunga mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi, dan, karena itu mempengaruhi laba perusahaan.
  • 12. BAB 2 Nilai Waktu Uang 1. Konsep Suku Bunga Suku bunga sederhana (simple interest rate) ,Bunga hanya dihitung dari pokok investasi Suku bunga majemuk (compound interest rate) Bunga dihitung dari pokok investasi dan bunga yang diperoleh dari periode sebelumnya. Asumsi dasar bunga yang diperoleh pada periode sebelumnya tidak diambil/dikonsumsi tetapi diinvestasikan kembali 2. Pengertian Nilai Waktu Uang, Nilai uang saat ini atau hari ini akan berbeda dengan nilai uang satu tahun yang lalu atau satu tahun yang akan datang Seorang investor akan lebih senang menerima uang Rp ,00 hari ini daripada sejumlah uang yang sama setahun mendatang. Mengapa? Karena jika ia menerima uang tsb hari ini, ia dapat menginvestasikan uang tersebut pada suatu tingkat keuntungan sehingga setahun mendatang uangnya akan lebih besar dari Rp ,00. 3. Faktor yang mempengaruhi nilai waktu uang Waktu penerimaan/pembayaran aliran uang Tingkat inflasi Tingkat suku bunga 4. Manfaat Nilai Waktu Uang Menghitung harga saham dan obligasi Menilai investasi di aktiva tetap berwujud Menghitung cicilan hutang/kredit Menghitung premi asuransi 5. Macam Nilai Waktu Uang Future Value (FV) Nilai uang di masa datang, Present value (PV) Nilai uang saat ini 6. Future Value (FV) ….1 Uang yang ditabung/diinvestasikan hari ini akan berkembang//bertambah besar karena mengalami penambahan nilai dari bunga yang diterima Dipakai untuk menghitung: Tabungan Investasi 7. Future Value (FV) ….2 FVn = PV x (1 + r)n FVn : future value periode ke n PV : present value r : suku bunga n : periode investasi Contoh FV Anton menabung uang di sebuah bank sebesar Rp ,00 dengan bunga sebesar 12%. Anton menabung selama 3 tahun. Berapa tabungan Anton setelah tiga tahun. FV3 = x (1 + 0,12)3 FV3 = x (1,4049) FV3 =
  • 13. 8. Present Value (PV) ….1 Present Value (FV) adalah kebalikan dari Future Value (PV) Proses untuk mencari PV disebut sebagai melakukan proses diskonto. Present Value dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari suatu nilai yang akan diterima atau dibayar di masa datang 9. Present Value (PV) ….2 FVn : future value periode ke n PV : present value r : suku bunga n : periode investasi 10. Contoh PV Ayah anda memanggil anda dan memberitahu bahwa lima tahun lagi anda akan mendapat warisan sebesar Rp. 10 Milyar. Berapa uang akan anda terima jika anda meminta warisan itu diberikan sekarang. Diketahui tingkat bunga sebesar 10% 11. Kriteria Penilaian Investasi 1. Payback Period 2. Discounted Payback Period 3. Accounting Rate of Return 4. Net Present Value 5. Internal Rate of Return 6. Profitability Index. 12. Payback Period Payback period ingin melihat seberapa lama investasi bisa kembali. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi. Berapa Payback Period Proyek di muka? Payback period = , (119,6 / 136,4) (tahun 1) (0,88 tahun) Dengan demikian payback period = 1,88 tahun. Proyek akan balik modal dalam 1,88 tahun. Kelemahan dari metode ini : (1) Tidak memperhitungkan nilai waktu uang, (2) Tidak memperhitungkan aliran kas sesudah periode payback. 13. Discounted Payback Period Aliran kas dipresent-valuekan sebelum dihitung payback periodnya. Metode discounted payback period tidak bisa menghilangkan kelemahan yang kedua, yaitu
  • 14. tidak memperhitungkan aliran kas diluar payback period. Berapa Discounted Payback Period Proyek di muka? | | | | | | Payback period = , , ,6/87,6 (tahun 1) (tahun 2) (0,54) Dengan demikian discounted payback periodnya adalah 2,54 tahun. Model tersebut tetap tidak memperhitungkan aliran kas sesudah periode payback (kelemahan payback periode belum sepenuhnya diatasi) 14. Accounting Rate of Return (AAR) Metode ARR menggunakan keuntungan sesudah pajak, dibagi dengan rata-rata nilai buku investasi selama usia investasi. AAR mempunyai kelemahan: (1) AAR menggunakan ‘input’ yang salah, yaitu laba akuntansi, bukannya aliran kas. Input yang salah akan menghasilkan output yang salah juga (garbage in garbage out). (2) AAR tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Kemudian besarnya cut-off rate juga tidak mempunyai justifikasi teoritis yang kuat. 15. Berapa ARR proyek dimuka? Investasi awal adalah , dengan depresiasi pertahun adalah Rata-rata investasi adalah: ( ) / 6 = Pendapatan pertahun adalah (lihat tabel 3 di muka). AAR dengan demikian bisa dihitung sebesar: / = 2,34 atau 234% 16. Net Present Value Net present value adalah present value aliran kas masuk dikurangi dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini. NPV > 0 usulan investasi diterima NPV < 0 usulan investasi ditolak Berapa NPV Proyek dimuka? (discount rate=20%) Karena NPV>0 , maka proyek tersebut diterima 17. Berapa IRR proyek dimuka? Biaya modal (discount rate) = 20% Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan present value aliran kas masuk dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi: IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi diterima IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi ditolak Berapa IRR proyek dimuka? Biaya modal (discount rate) = 20% 18. Kaitan antara NPV dengan IRR.
  • 15. IRR adalah discount rate yang membuat NPV = 0. Kaitan antara keduanya tersebut bisa dilihat pada bagan berikut, NPV 257 IRR = 53,97% Tingkat diskonto (discount rate, %) 19.Kurva IRR adalah non-linear (tidak bergaris lurus). IRR adalah discount rate yang membuat NPV = 0, atau PV aliran kas keluar sama dengan PV aliran kas masuk. Jika IRR di atas discount rate, maka NPV akan mempunyai angka positif, sebaliknya, Jika IRR lebih kecil dari discount rate, maka NPV akan bernilai negatif. Kesimpulan dari NPV akan konsisten dengan kesimpulan dari IRR. 20. Profitability Index Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini. PI > 1 usulan investasi diterima PI < 1 usulan investasi ditolak PI mempunyai manfaat lain, yaitu dalam situasi keterbatasan modal (capital rationing). Dalam situasi tersebut, PI digunakan untuk meranking usulan investasi 21. Berapa PI proyek dimuka? = 2,01 Dimana 513,4 adalah PV penerimaan kas masuk total, 256 adalah PV aliran kas keluar. Karena 2,01 > 1, maka proyek tersebut diterima PI juga bisa digunakan untuk meranking usulan investasi. Ranking tersebut bermanfaat jika perusahaan menghadapi kendala modal dan harus menjatah modal (capital ratioting) 22. Usulan investasi PV kas keluar PV kas masuk NPV PI B ,4 C ,3 Untuk memilih usulan investasi yang akan dilakukan, bisa meranking usulan investasi dengan metode PI. Ada dua alternatif: (1) semua diinvestasikan ke proyek B (2) kombinasi antara proyek A dengan C. Alternatif nomor 2 (kombinasi A dengan C) memberikan NPV sebesar 30, sementara alternatif 1 (investasi pada proyek B) hanya menghasilkan NPV 20. Dengan demikian akan lebih baik jika manajer keuangan memilih usulan investasi A dan C, karena menghasilkan NPV yang lebih besar. Pilihan alternatif, dalam situasi di atas, bisa dibantu dengan menggunakan profitability index.
  • 16. 23. Perbandingan Metode NPV, IRR, dan PI Metode NPV, IRR, dan PI yang mempunyai landasan teoritis paling kuat. Ketiganya memperhitungkan nilai waktu uang, memfokuskan pada aliran kas, dan memperhitungkan semua aliran kas yang relevan. Dalam situasi yang normal, ketiga metode tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi situasi tertentu, kemungkinan munculnya konflik antar metode-metode tersebut. 24.Jenis Usulan Investasi : Mutually exclusive (saling menghilangkan), Independent (bebas). Mutually exclusive : kita hanya bisa memilih satu dari beberapa usulan, atau menolak semuanya. Kita tidak bisa memilih semuanya. Independent : keputusan memilih atau menolak satu proyek, tidak akan mempengaruhi keputusan pemilihan/penolakan proyek lainnya. Proyek yang Independen. Dua proyek dikatakan independen jika keputusan akan satu proyek tidak mempengaruhi proyek lain. Sebagai contoh, jika ada dua proyek investasi, kita bisa mengambil keduanya, memilih salah satu, atau menolak keduanya. OBLIGASI Obligasi (Bond) Obligasi pada prinsipnya merupakan surat hutang jangka panjang, merupakan suatu instrumen pendanaan (Funding Instrument) yang sangat efektif guna mengumpulkan dana dari masyarakat. Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam (penerbit obligasi) setuju untuk membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu. 1. Karakteristik Obligasi a.Nilai par atau nilai nominal Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity). b.Kupon/ tingkat bunga (coupon rate) Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Contoh: par value Rp bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar 10%. 2. Maturity date (jatuh tempo)
  • 17. Tanggal dimana nilai par harus dibayar. Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang. 3. Faktor-faktor yg menyebabkan tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang diminta atau dipersyaratkan (kd): Premi maturity Semakin lama jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin tinggi kd. Sebaliknya semakin pendek jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin rendah kd. Premi kebangkrutan, Dikaitkan dengan utang perusahaan. Semakin besar utang perusahaan menyebabkan risiko yg semakin besar pula (kebangkrutan), sehingga kd akan meningkat. Begitu juga sebaliknya.Premi likuiditas Semakin likuid suatu aset, semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan (kd). Begitu juga sebaliknya.Premi Inflasi Jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga bebas risiko juga meningkat, sehingga mengakibatkan kenaikan kd untuk obligasi tersebut. 4. Nilai obligasi sekarang = PVannuitas + PV par value Penilaian Obligasi Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb (yaitu: kupon dan nilai par) di diskon pada tingkat return yang diminta Atau Nilai obligasi dicari sebagai nilai sekarang dari anuitas (pembayaran bunga) ditambah nilai sekarang dari lump sum (pokok) Nilai obligasi sekarang = PVannuitas + PV par value 5. Rumus Penilaian Obligasi cpn = coupon r = tingkat return yang diminta atau yg dipersyaratkan (discount rate)/ YTM Par = nilai par (par value) 6. Rumus dgn Menggunakan Tabel PVbond = INT(PVIFA r,n) + M(PVIF r, n) INT = kupon rate tahunan r = required rate of return ( YTM ) n = lama waktu sampai jatuh tempo M = nilai par ( par value ), jumlah yang harus dibayar pd waktu jatuh tempo 7. Perubahan Nilai Obligasi Seiring dgn Berjalannya waktu Biasanya pertama kali di issued harganya sama atau mendekati nilai par Suku bunga berubah- rubah seiring berjalannya waktu tetapi kupon rate tetap setelah bond dikeluarkan. PENILAIAN SAHAM 1. Tujuan penilaian saham
  • 18. Saham adl aset finansial yg dpt dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli/ jual akan memberikan tingkat return yg sesuai dg tgkt return yg diharapkan. Nilai saham dibedakan menjadi: nilai buku, nilai pasar, dan nilai instrinsik. 2. Nilai buku (book value) Nilai buku per lembar saham adl nilai aktiva bersih (net assets) yg dimiliki pemilik dg memiliki satu lembar saham. Dilihat dr laporan keuangan perusahaan yg bersangkutan. 3. Nilai pasar (Market value) Harga saham di bursa saham pd saat tertentu. Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yg bersangkutan di pasar bursa 4. Nilai instrinsik (Intrinsic value / Fundamental value) Nilai sebenarnya/ seharusnya dari suatu saham. Calon investor menghitung nilai instrinsik saham untuk memutuskan s 5. Menentukan nilai instrinsik Anali volumen penjualan) yg telah lalu. Analisis teknikal Terdapat pola pergerakan harga saham yang diyakini akan berulang. Menggunakan grafik (chart) untuk menemukan pola pergerakan harga saham. Support level signifikan atas permintaan saham di pasar (lower boundary = batas bawah) Resistance level rap terjadi peningkatan yang signifikan atas penawaran saham di pasar (upper boundary = batas atas) 6. Tahapan analisis fundamental Proses analisis “Top-down” : Analisis ekonomi dan pasar modal Analisis industri Analisis perusahaan
  • 19. 7. Analisis Ekonomi Terdapat hubungan yg erat antara kondisi ekonomi global dan nasional terhadap kinerja pasar modal suatu negara, apalagi terhadap suatu perusahaan Menganalisis variabel ekonomi makro suatu negara, spt: Produk domestik bruto (GNP), Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta asing, investasi swasta, dan tingkat bunga. 8. Analisis industri Diperlukan utk memilih industri yg memiliki prospek yg menguntungkan. Beberapa penelitian menyebutkan; a) Industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda b) tingkat return masing2 industri berbeda disetiap tahunnya c) Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu indutri yang sama, terlihat cukup beragam d) tingkat risiko industri juga beragam e) tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu 9. Daur hidup industri (dikaitkan dg nilai penjualan) Substitution. 10. Analisis pe dividend discounted model 11. 2 komponen utama dalam menganalisis perusahaan saham terhadap investor menilai harga saham dr kelipatan laba yg dilaporkan perusahaan. *Earning per share dan Price Earning Ratio Kedua komponen dpt dipakai mengestimasi nilai instrinsik saham Dividen yang dibayarkan berasal dari earning Ada hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham 12. Dividend discounted model Dividen yg tdk dibayar dg teratur Dividen konstan tdk bertumbuh Pertumbuhan dividen yg konstan 13. Dividen yg tdk dibayar dg teratur
  • 20. Dividen dibayarkan dalam 5 tahun, return yang diinginkan adalah 20% Periode 1 2 3 4 5 Dividen (Rp) 1.000 1.500 750 2.100 14. Dividen konstan tdk bertumbuh Dividen secara teratur dibayarkan Rp1.000, maka, nilai wajarnya adalah: 15. Pertumbuhan dividen yg konstan Dividen secara teratur dibayarkan Rp1.000, maka,dividen diharapkan tumbuh 5% per tahun. Return yang diinginkan adalah 20% per tahun.Nilai wajar saham adalah: BAB 3 Analisa Laporan dan peramalan keuangan & Menilai kinerja perusahaan dengan menggunakan beberapa rasio keuangan dan aliran kas perusahaan A. Definisi Perencanaan Keuangan Perencanaan keuangan adalah suatu ilmu yang menempatkan kajian tentang keuangan dengan menempatkan berbagai atribut keuangan secara terkonsep dan sistematis baik secara
  • 21. jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam konsep jangka pendek biasanya 1 tahun saja. Sedangkan jangka panjang beberapa pakar menyatakan jangka waktunya 2 hingga 5 tahun ke depan, bahkan beberapa pakar juga menyebutkan bahwa jangka waktunya bisa lebih dari 5 tahun. Periode jangka panjang menurus Ross dkk., disebut sebagai cakrawala perencanaan (planning horizon). Cakrawala perencanaan (planning horizon) adalah periode waktu jangka panjang yang menjadi focus perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan memberikan panduan bagi perubahan dan pertumbuhan yang terjadi di dalam perusahaan. Memang salah satu tujuan perencanaan keuangan untuk memberikan arah perubahan dan perkembangan perusahaan secara berkelanjutan. Jika suatu perusahaan berkeinginan untuk menciptakan perubahan yang bersifat berkelanjutan maka artinya perencanaan keuangan bersifat jangka panjang. Namun jika ingin mengejar profit jangka pendek maka perencanaan perusahaan bersifat jangka pendek. Namun harus diingat perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bersifat jangka panjang. Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan pendapatan, pertama, anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume penjualan harus mencakup permintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk tenaga kerja, kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan. Suatu prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan. Perencanaan Keuangan menurut Certified Financial Planner, Board of Standards adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan hidup itu termasuk membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak atau merencanakan pensiun. Menurut Senduk (2001) perencanaan keuangan adalah proses merencanakan tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Yang dimaksud dengan tujuan keuangan itu adalah keinginan keuangan yang ingin direalisasikan Salah satu perencana keuangan seperti Gozali (2002) mendefinisikan rencana keuangan sebagai “Sebuah strategi yang apabila dijalankan bisa membantu anda mencapai tujuan keuangan dimasa datang“. Sedangkan Dorimulu (2003) dalam artikelnya, menyatakan bahwa perencanaan keuangan
  • 22. atau Financial planning merupakan “Proses mencapai tujuan hidup yakni masa depan yang sejahtera dan bahagia lewat penataan keuangan “. Bertisch (1994) mengatakan bahwa “ Financial Planning can be defined as the careful preparation and coordination of plans necessary to prepare for future financial needs and goals. It is not investment analisys. It involves mapping strategies to achieve your defined goals”. Yang berarti Perencanaan keuangan dapat diartikan sebagai persiapan atau koordinasi yang hati-hati terhadap rencana-rencana dalam rangka untuk mempersiapkan keinginan dan tujuan keuangan dimasa datang. Bukan analisa investasi, tetapi meliputi strategi untuk mendapatkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan. B. Arus Kas dalam Perusahaan Sebelum menyusun rencana keuangan, maka ada beberapa hal yang harus dipahami dalam suatu perusahaan. Salah satu hal penting yang harus dianalisis adalah arus kas suatu perusahaan. Arus dana yang terjadi di dalam suatu perusahaan sering juga dikatakan sebagai perputaran modal kerja. Arus dana adalah cerminan bagaimana sistem aliran dana yang terjadi dalam suatu perusahaan. Sehingga dengan diketahui aliran dana ini, maka bagi pihak pengambil keputusan akan dapat menentukan dalam menetapkan kebutuhan dana perusahaan, darimana akan dibiayai serta bagaimana penggunaannya. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta keputusan perolehannya. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dilaporan keuangan untuk periode penyajian laporan keuangan. Agar menghasilkan keuntungan tambahan, perusahaan harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Keuntungan yang dilaporkan dalam buku belum pasti dalam bentuk kas. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Menurut Arthur, J. Keown, David F. Scott Jr, Jhon D. Martin, J. William Petty (2001:678) setiap usulan pengeluaran modal (capital expenditure) selalu mengandung dua macam arus kas, yaitu:
  • 23. a. Arus kas keluar netto (Net outflow of cash), yaitu: arus kas yang diperlukan untuk investasi baru. b. Arus kas masuk netto (Net inflow of cash), yaitu: sebagai hasil dari investasi baru tersebut, yang sering disebut “Net cash proceeds.” Pengertian luas mengenai arus kas yang dari kegiatan penjualan atau kegiatan yang sama dikurangi oleh semua biaya-biaya yang meliputi seluruh pengeluaran-pengeluaran kas. Arus kas didefenisikan sebagai laba sebelum pajak dari suatu proyek, ditambah dengan biaya penyusutan dan dikurangi laba bersih sebelum pajak tambahan yang diakibatkan oleh proyek- proyek tersebut. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih pada kas yang berasal dari: Aktivitas Operasi, Investasi dan Pendanaan perusahaan selama satu periode dalam suatu format yang menunjukkan bagaimana melaporkan suatu rugi bersih dan tetap mengadakan pengeluaran modal yang besar atau membayar deviden, atau akan menceritakan bagaimana perusahaan mengeluarkan atau menaikkan hutang atau saham biasa atau keduanya selama periode tersebut. Sedangkan menurut Ikatan AkuntansiIndonesia, arus kas merupakan arus kas masuk dan arus kas keluar. Oleh karena suatu perusahaan membuat suatu laporan biasanya secara periodik, maka ketika menyiapkan laporan arus kas yang berdasarkan pendapatan, akumulasi penyusutan, pinjaman modal dan pajak harus menunjukkan pemisahan antara kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari: Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan. Arus kas adalah istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan arus kas (kas yang diterima) dari kegiatan operasi. Istilah arus kas juga digunakan untuk menunjukkan dana, dimana arus kas bersih mewakili perbedaan antara sumber dan penerimaan. Dalam hal kepemilikan kas, perusahaan juga harus mampu melakukan penyeimbangan. Artinya: apabila perusahaan memiliki saldo kas yang terlalu besar, maka perusahaan akan mengalami kerugian dalam bentuk kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan investasi lain yang lebih menguntungkan. Sebaliknya apabila saldo kas terlalu rendah, kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas. Oleh karena itu, ada beberapa model yang digunakan untuk membantu menentukan target saldo kas.
  • 24. a. Model Baumol Model ini dikembangkan oleh William Baumol. Pada prinsipnya model persediaan (EOQ) yang diterapkan pada manajemen kas. Biaya pesanan diganti dengan biaya administrasi dan biaya transaksi pada waktu melakukan transfer kas menjadi surat berharga dan sebaliknya. Untuk dapat menggunakan Model Baumol dengan baik, maka harus didasarkan pada berbagai asumsi. Asumsi-asumsi tersebut, antara lain adalah: 1. Adanya kepastian jumlah kas yang dibutuhkan setiap saat. 2. Pengeluaran kas perusahaan tetap (konstan) dari waktu ke waktu. 3. Pada saat kas dibutuhkan surat berharga dengan segera dapat dijual. 4. Biaya yang dikeluarkan untuk menjual surat berharga menjadi kas adalah tetap untuk setiap transaksi, tanpa dipengaruhi oleh jumlah atau nilai surat berharga yang dijual. Model Baumol memberikan sumbangan penting bagi manjer keuangan dalam mengelola kas perusahaan. Meskipun demikian ada beberapa keterbatasan dari model tersebut, yaitu: a) Model tersebut mengasumsikan penggunaan kas yang konstan setiap periodenya. Dalam prakteknya, pengeluaran kas tidaklah seluruhnya bisa dikendalikan oleh perusahaan. b) Model tersebut mengasumsikan bahwa selama interval waktu tertentu terdapat adanya kas masuk. Dalam prakteknya perusahaan ada melakukan penerimaan kas dengan pengeluaran kas setiap harinya. c) Tidak mempertimbangkan kemungkinan adanya persediaan kas untuk keamanan, dan sebagainya. Model Persediaan optimal Kas (Model Baumol) Untuk menghitung saldo kas optimal, kita perlu mengetahui biaya yang berkaitan dengan penyimpanan kas. Setelah itu kita bisa meminimalkan biaya tersebut. Dengan kata lain, tujuan dari model ini adalah menghitung saldo kas yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa meminimalkan total biaya transaksi.
  • 25. Total biaya transaksi yang akan diminimalkan untuk memperoleh saldo kas optimal terdiri dari dua yaitu: (1) Biaya simpan: yang berupa biaya kesempatan (opportunity cost) yang muncul karena perusahaan memegang kas, bukannya memegang surat berharga. Dengan kata lain, biaya kesempatan adalah pendapatan bunga yang tidak bisa diperoleh karena perusahaan memegang kas. (2) Biaya transaksi: biaya transaksi dihitung dari biaya yang harus dikeluarkan ketika manajer keuangan menjual surat berharga. Dengan kata lain, Biaya transaksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh saldo kas tersebut. Biaya Total = Biaya simpan + Biaya transaksi TC = (C / 2) i + (T / C) b dimana C = Saldo kas optimal yang akan kita cari i = Tingkat bunga T = Total kebutuhan kas dalam satu periode b = Biaya order kas Jika saldo kas optimal besar, maka biaya simpan akan lebih tinggi, tetapi biaya transaksi akan lebih kecil. Sebaliknya, jika saldo optimal kecil, perusahaan akan semakin sering mengisi kas, berarti semakin tinggi biaya transaksi pengadaan kas; tetapi biaya simpan semakin kecil, karena rata-rata persediaan menjadi lebih keci b. Model Miller-Orr Model Miller-Orr tepat digunakan untuk kondisi dimana pengeluaran kas ber-fluktuasi (tidak konstan) dari waktu ke waktu secara random dan tingkat ketidakpastian pembayaran kas yang
  • 26. cukup besar. Model ini pada dasarnya menentukan batas atas dan batas bawah fluktuasi kas.Ide dasar model ini adalah apabila jumlah kas mencapai batas atas, maka perusahaan membeli surat berharga untuk menurunkan kas, sebaliknya apabila mencapai batas bawah maka perusahaan menjual surat berharga untuk menambah kas. Selama kas berada antara batas atas dan batas bawah, maka perusahaan tidak melakukan transaksi. C. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Dalam suatu periode tertentu dalam perusahaan misalkan jangka waktu dalam satu periode adalah selama satu tahun, laporan-laporan yang disajikan perusahaan menunjukkan adanya penambahan atau pengurangan dana atau kas. Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan alat penting bagi financial manager, untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai ( dengan analisa aliran dana itu akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan). Laporan sumber – sumber dan penggunaan dana suatu perusahaan sangat penting artinya bagi bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya, dengan mengadakan analisa terhadap laporan tersebut dapat diketahui bagaimana perusahaan itu menggunakan dana yang dimilikinya. Analisa ini dimulai dari penyusunan neraca yang disusun atas dasar dua neraca pada saat yang berbeda, sehingga dapat diketahui perubahan – perubahan yang terjadi pada masing – masing pos neraca, dari laporan perubahan neraca itulah disusun laporan sumber– suber dana dan penggunaan dana. Pengertian dana dalam analisis ini di bedakan dalam dua katagori yaitu dalam pengertian kas dan modal kerja. Penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana dalam pengertian kas adalah :  Membandingkan kedua neraca untuk menyusun perubahan neraca pada masing - masing elemen  Menyusun penggolongan dari unsur – unsur yang memperbesar kas dan golongan atau unsur – unsur yang memperkecil kas
  • 27.  Mengelompokan unsur – unsur dalam laporan rugi laba, terutama laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan memperkecil kas.  Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan sumber– sumber dan penggunan dana. Ada beberapa hal yang perlu dianalisis terkait dengan sumber dan pengunaan dana, diantaranya meliputi : Analisis sumber dana yang berasal dari : 1. Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap tetap dan kas. 2. Penurunan bruto aktiva tetap. 3. Kenaikan bersih kewajiban dan hutang. 4. Penambahan modal sendiri. 5. Dana yang diperolehdari operasi. Analisis pengunaan dana : 1. Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas. 2. Penambahan bruto aktiva tetap. 3. Penurunan kewajiban dan hutang. 4. Pengurangan modal sendiri. 5. Pembayaran dividen. Analisis sumber dan pengunaan dana lebih diarahkan pada penerapan matching principle dalam pendanaan. Prinsip ini menyatakan pengunaan jangka panjang seharusnya didanai dengan dana jangka panjang. Sedangkan dana jangka pendek hanya untuk keperluan jangka pendek. Dengan demikian maka prinsip ini lebih menekankan pada pertimbangan likuiditas. D. Implikasi dari Analisis Laporan Dana Analisi laporan sumber dan penggunaan dana memberikan wawasan bagi pihak-pihak yang terkait terutama manajer keuangan dalam hal merencanakan ekspansi perusahaan serta
  • 28. dampaknya pada likuiditas perusahaan. Ketidakseimbangan dalam penggunaan pendanaan akan dapat dideteksi dan dilakukan penyesuaian. Jadi laporan sumber dan pengguanaan dana memberi signal untuk masalah yang akan dianalisis dan secara rinci dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat. Analisi laporan sumber dan pengunaan dana dimasa mendatang akan sangat berguna dalam merencanakan pembelanjaan jangka menengah dan jangka panjang. E. Perencanaan Keuangan Perencanaan keuangan merupakan kegiatan untuk memperkirakan posisi dan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang (bisa jangka panjang ataupun jangka pendek). Untuk menyusun rencana keuangan tersebut dipergunakan serangkaian asumsi, baik yang menyangkut hubungan antar variable-variabel keuangan, maupun keputusan-keputusan keuangan. 1. Perencanaan keuangan jangka panjang Setiap perusahaan memiliki rencana yang panjang kedepan atau sering disebut dengan perencanaan strategis, misalnya melakukan investasi modal dalam jumlah yang cukup besar, disertai dengan keputusan pendanaan tertentu. Oleh karena demikian maka disusun suatu laporan keuangan yang diproyeksikan (atau laporan keuangan proforma), konsisten dengan keputusan-keputusan keuangan yang diambil. Dengan mengunakan model-model keuangan tertentu, perusahaan bisa memperkirakan posisi keuangannya apabila suatu keputusan keuangan diambil. Terdapat beberapa model peramalan keuangan, yaitu : Model presentase penjualan, yaitu suatu model yang sering menggunakan dasar pemikiran bahwa perusahaan tentunya memerlukan dana yang makin besar kalu akivitasnya meningkat. Ukuran aktivitas ini adalah penjualan. salah satu asumsi penting dari model ini adalah bahwa rekening-rekening yang berubah sesuai dengan penjualan, diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah. Karena itulah diberi nama model persentase penjualan (sales percentage method). Karena untuk menggunakan model tersebut diperlukan : a. Identifikasi rekening-rekening yang berubah apabila penjualan berubah. b. Kebijakan keuangan yang dianut oleh perusahaan.
  • 29. Model-model lain. Kritik yang diberikan pada metode presentase penjualan adalah bahwa rekening-rekening diasumsikan berubah secara proporsional dengan pejualan. Umumnya diakui bahwa kalu penjualan meningkat, suatu aktiva tentunya meningkat. Masalahnya adalah bahwa peningkatan tersebut bisa saja tidak proporsional. Sebagai missal, bisa saja dirumuskan bahwa hubungan hubungan antara suatu aktiva (missal persediaan) dengan penjualan dinyatakan : Y=20 + 0,04X Dalam hal ini Y adalah nilai persediaan dan X adalah penjualan. Apabila penjualan diperkirakan sebesar Rp100 juta, maka persediaan =20 + 0,04(100)= Rp. 24 Juta. Dinyatakan dalam persentase, maka persediaan sebesar 24% dari penjualan. 2. Perencanaan keuangan jangka pendek Perencanaan jangka pendek umumnya berdimensi waktu kurang dari 1 tahun. Tujuan utamanya seringkali untuk menjaga likuiditas perusahaan. Alat yang dipergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas. Anggaran kas merupakan taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu. F. Perencanaan Keuangan dan Kebutuhan Investasi Dalam usaha menciptakan suatu perencanaan yang baik maka artinya manajer keuangan berusaha menempatkan kajian dari sudut efisiensi dan efektivitas. Efisiensi dilihat dari segi biaya dan efektivitas dilihat dari segi waktu. Dengan menjadikan kedua kajian ini sebagai base thinking diharapkan manajer keuangan mampu untuk menciptakan suatu rencana keuangan yang ekplisit. Meurut Stephen A. Ross dkk., untuk mengenbangkan suatu rencana keuangan yang ekplisit, manajer harus menentukan beberapa unsur-unsur dasar dari kebijakan keuangan perusahaan. 1. Perusahaan membutuhkan investasi pada asset-aset baru. Unsur ini akan timbul dari peluang-peluang investasi yang dipilih untuk dilaksanakan perusahaan, dan merupakan hail dari keputusan penganggaran.
  • 30. 2. Tingkat pengungkitan keuangan yang dipilih untuk dipergunakan perusahaan. Hal ini akan menentukan jumlah pinjaman yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai investasinya pada asset riil. Hal ini adalah kebijakan struktur modal perusahaan. 3. Jumlah kas yang dirasakan perlu dan layak untuk dibayarkan kepada pemegang saham. Ini merupakan suatu kebijakan deviden perusahaan. 4. Jumlah likuiditas dan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dalam operasi sehari-hari. Ini adalah keputusan modal kerja bersih perusahaan. Setiap manajer keuangan berusaha menciptakan tingkat pertumbuhan yang ekplisit, terutama secara jangka panjang. Banyak perusahaan yang menempatkan dana pada asset yang bersifat jangka panjang dan penempatan asset yang bersifat jangka panjang pada umumnya berjumlah sangat besar. Sebagai contohnya adalah pembelian mesin, tanah, bangunana, kendaraan, dan sebagainya. Investasi pada jumlah asset dengan nilai yang besar menyebabkan perusahaan memikirkan kapan terjadinya break even point. Bahkan jika break even point tidak tercapai sesuai dengan standar waktu yang direncanakan maka artinya perencanaan perusahaan tidak berkualitas. G. Kondisi Perencanaan Keuangan Dalam pembuatan perencanaan keuangan harus dipikirkan kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di kemuadian hari. Secara umum ada tiga kondisi yang harus diantisipasi dalam pembuatan perencanaan keuangan, yaitu : 1. Kondisi buruk Kondisi buruk dalam dunia bisnis bisa dipengaruhi oleh berbagai sebab, seperti resesi ekonomi, krisis moneter, peperangan dan lain sebagainya. Dalam kondisi buruk ini suatu rencana bisnis harus dibuatkan asumsi-asumsi dalam rangka mengantisipasi jika kondisi seperti itu akan terjadi di kemudian hari. 2. Kondisi normal dan biasa
  • 31. Pada kondisi normal suatu perusahaan diminta membuat suatu rencana dengan menempatkan asumsi-asumsi yang akan terjadi dalam kondisi normal. Namun tetap dengan menempatkan analisa kehati-hatian yang mendalam jika suatu saat terjadi kondisi yang buruk. 3. Kondisi baik dan bertumbuh Pada kondisi ini dunia bisnis berkembang dengan baik, karena setiap perencanaan bisnis dapat dijalankan dengan baik. Pada konteks ini Stephen A. Ross, dkk., mengatakan, “Masing- masing divisi akan diminta untuk membuat kasus berdasarkan asumsi-asumsi yang optimis. Kasus ini data melibatkan produk-produk dan ekspansi baru dan kemudian akan merinci pada pendanaan yang dibutuhkan untuk mendanai eksapansi tersebut. H. Model Perencanaan Keuangan Suatu model dibuat untuk membantu para manajer dalam memetakan masalah secara terstruktur dan bersifat sistematis. Model adalah sebuah usaha yang dibangun dengan berlandaskan berbagai asumsi yang ada, dan asumsi tersebut dibuat serta diilhami dengan berdasarkan apa yang pernah terjadi di waktu-waktu sebelumnya. Suatu model memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan peramalan, karena suatu model dianggap mampu memberikan peramalan. Menurut Stephen A. Ross dkk., bahwa “Masing-masing model dapat memiliki kompleksitas yang bervariasi, tetapi hampir semuanya akan memiliki unsur-unsur yang akan dibahas sebagai berikut :  Ramalan penjualan. Hampir semua rencana keuangan meminta adanya ramalan penjualan yang diberikan secara eksternal.  Laporan Pro Forma. Sebuah rencana keuangan akan memiliki ramalan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.  Persyaratan asset. Suatu rencana keuangan kan menguraikan proyeksi belanja modal.  Persyaratan keuangan. Suatu rencana keuangan akan memuat satu bagian tentang ketentuan pendanaan yang dibituhkan. Bagian ini hendaknya mendiskusikan masalah kebijakan dividend dan kebijakan utang.  Penyeimbang (plug). Setelah perusahaan memiliki ramlan penjualan dan estimasi mengenai belanja asset yang dibituhkan, seringkali akan dibutuhkan sejumlah
  • 32. pendanaan baru karena proyeksi total asset akan melebihi proyeksi total kewajiban dan ekuitas. Dengan kata lain neraca telah tidak seimbang lagi. Asumsi-asumsi perekonomian. Rencana tersebut akan harus menyatakan secara ekplisit lingkungan perekonomoian di mana perusahaan berharap akan berada sepanjang umur rencana. I. Perencanaan Keuangan dan Perencanaan Strategis Seringkali dalam melakukan prakiraan dan penyusunan rencana keuangan, analis cenderung menggunakan model keuangan (financial modeling) yang rumit, lain halnya dengan model presentase penjualan ataupun penyusunan anggaran kas yang lebih mudah. Perencanaan keuangan dilakukan bersama-sama dengan penyusunan rencana strategis. Perencanaan strategis merupakan upaya yang dilakukan secara sadar untuk mempengaruhi posisi perusahaan dalam persaingan ,baik untuk masa kini dan terutama untuk masa yang akan datang. Misal perusahaan mungkin ingin memilih salah satu dari tiga strategi berikut dalam pengembangan usahanya : 1. Pertumbuhan agresif. Strategi ini beratri perusahaan akan mencoba merebut pangsa pasar para pesaing,akibatnya perusahaan akan memerlukan dana dari luar perusahaan dalam jumlah yagn cukup besar. 2. Pertumbuhan moderat. Strategi ini berate bahwa pertumbuhan penjualan disebabkan karena pertumbuhan permintaan dalam industri yang bersangkutan. Tudak ada upaya untuk merebut pangsa pasae pesaing, pertumbuhan diharapkan dapat dibiayai dari hasil operasi perusahaan(dana intern) 3. Memperkecil bisnis yang dilakukan. Apabila produk yang dihasilkan diperkirakan sedah berada dalam tahap akhir kedewasaan, maka perusahaan mungkin memutuskan untuk bersiap-siap menambah dan /atau beralih kebisnis yang lain. Dana dari bisnis saat ini akan diinvestasikan kebisnis lain. Dengan demikian pemilihan strategi perusahaan akan membawa dampak pada pembiayaan yang harus disediakan oleh perusahaan. Masalah pendanaan ekstern dapat dipenuhi bukan hanya dari hutang tetapi juga menambah modal sendiri. Karena itu alternative penghimpuan dana dari pasar modal akan menjadi salah satu alternative yang dipertimbangkan. J. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
  • 33. Dalam membuat suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik, suatu perusahaan akan berusaha menciptakan semua itu memiliki tujuan dan arti yang jelas. Kejelasan itu bagi suatu perusahaan akan terlihat dalam perjalanan proses yang berlangsung baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu konsep perencanaan keuangan yang tidak baik akan bisa terlihat dalam jangka pendek. Perencanaan dan pengendalian keuangan melibatkan proyeksi-proyeksi berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki prestasi kerja. Perencanaan keuangan mencakup penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada alternatif strategi produksi dan pemasaran untuk kemudian bagaimana menentukan kebutuhan pendanaannya. Perencanaan Keuangan adalah proses dari : 1. Menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan. 2. Memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghindari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang. 3. Menentukan alternatif mana yang akan dipilih 4. Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan. Sistem pengendalian perencanaan keuangan perlu diterapkan pada berbagai jenis usaha bisnis. Penerapan pengendalian intern perlu dilakukan pada seluruh kegiatan operasional perusahaan, termasuk yang paling utama yaitu sistem penjualan tunai dan penerimaan kas. Sistem pengendalian intern bertujuan untuk mengamankan harta perusahaan. Dalam pengertian yang lebih luas perusahaan merupakan organisasi yang terdiri dari bagian yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk beberapa maksud atau sasaran. Perusahaan sebagai adalah satu pelaku ekonomi yang mempunyai tujuan memperoleh laba yang wajar, perlu memiliki program dalam melaksanakan kegiatan. Bagi perusahaan yang mengejar keuntungan dan berusaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tentu akan menghadapi berbagai masalah yang akan timbul sehubungan dengan kegiatan perusahaan. Salah satu contoh masalah yang dihadapi adalah bagaimana melaksanakan pengendalian terhadap biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan. Pengendalian secara menyuluruh dalam perusahaan karena hanya dengan demikian apa yang mungkin dicapai oleh perusahaan dapat diketahui. Dalam dunia usaha, yang menjadi ukuran keberhasilan perusahaan adalah
  • 34. kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan, maka dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut berhasil dengan baik dalam menjalankan usaha. Memperbesar jumlah laba dapat diilaksanakan melalui keputusan dengan berbagai macam cara seperti menaikkan jumlah omset penjualan, meminimalkan biaya atau menaikkan harga jual yang wajar. Perusahaan harus melaksanakan suatu pengendalian terhadap biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian biaya pada umumnya mencakup tiga fungsi manajemen antara lain: 1. Fungsi planning melalui penetapan sasaran dan penyusunan rencana. 2. Fungsi organizing pada tingkat operasional. 3. Fungsi controlling melalui evaluasi terhadap tujuan yang telah dicapai. Setiap perusahaan yang ingin tetap berjalan harus mampu mempertahankan eksistensinya dituntut untuk dapat bekerja secara maksimal, efisien dan efektif. Untuk itu dibutuhkan tingkat kemampuan manajemen untuk mengendalikan perusahaan terutama dalam meningkatkan kualitas. Apabila mekanisme operasi perusahaan relatif masih sederhana, maka sistem pengendalian dilakukan dengan sistem pengawasan langsung, tetapi jika perusahaan sudah beroperasi dengan skala besar dan melibatkan beberapa bagian, maka manajemen tidak lagi mampu mengadakan pengawsan langsung secara efektif. Dalam hal ini sistem pengendalian perlu dilengkapi dengan sistem pengendalian wewenang dan sistem pertanggungjawaban dengan menggunakan laporan tertulis. Anggaran adalah merupakan salah satu alat perencanaan keuangan perusahaan yang sekaligus dipakai sebagai dasar sistem pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan. Dengan tersusunnya rencana keuangan tersebut terhadap pimpinan perusahaan dapat lebih mudah melakukan koordinasi dalam melakukan koordinasi dalam melaksanakan tugasnya.
  • 35. BAB 4 Perencanaan dan pengendalian keuangan Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut.
  • 36. Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi. 1. Analisis titik impas Analisis titik impas ( breakeven analysis) adalah suatu metode untuk menentukan titik di mana penjualan akan menutup biaya. Tujuan dari analisis titik impas adalah menentukan kuantitas produksi yang membuat impas dengan mempelajari hubungan dari struktur biaya, volume produksi, dan keuntungan Kegunaan titik impas : Menentukan kuantitas dari produk yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya operasi yang dibedakan dari biaya modal. Menghitung EBIT yang dapat dicapai pada tingkat produksi yang berbeda-beda. 2. Unsur-unsur penting titik impas a.Sifat biaya yang diasumsikan Untuk menerapkan model titik impas haurs dipisahkan biaya produksi perusahaan menjadi dua kategori, yaitu:  Biaya tetap (biaya tidak langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek tidak mengalami perubahan karena variabilitas operasi maupun penjualan. Contoh: Gaji administratif, penyusutan, asuransi, sewa.  Biaya variabel (biaya langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek berubah karena perubahan operasi perusahaan. Contoh: buruh langsung, bahan langsung, komisi penjualan. b.Hal-hal lain menyangkut perilaku biaya
  • 37. Ada struktur biaya yang tetap dalam suatu waktu tertentu, kemudian meningkat tajam ketika output bertambah, sampai pertambahan tertentu tetap, dan kemudian naik lagi bersamaan dengan kenaikan output ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Biaya seperti ini dinamakan biaya semivariabel atau semi tetap. Untuk menggunakan model titk impas dengan menyesuaikan struktur biaya yang kompleks seperti ini, manajer bagian pembiayaan harus mengidentifikasi range jumlah output yang relevan dengan tujuan perencanaan, dan mengukur perkiraan efek biaya semivariabel dalam range tersebut dengan memilahnya menjadi biaya tetap dan biaya variabel. c.Total pendapatan dan volume output Total pendapatan adalah jumlah penjualan (dalam nilai mata uang) yaitu harga per unit barang dikalikan barang yang terjual. Volume output mengacupada tingkat operasi perusahaan dan dinyatakan dalam nilai uang atau jumlah unit. 3. Keterbatasan dalam analisis titik impas Asumsi dasar dari cost volume profit berhubungan secara linear dan hal ini hanya berlaku di dalam kondisi di mana produksi hanya berjumlah sedikit. Kurva penjualan diasumsikan bergerak secara linear sesuai dengan jumlah produksi. Hal ini berarti bahwa produksi dijual dengan asumsi harga tetap. Produksi dan paduan penjualan dilakukan dengan konstan. Bila perusahaan ingin memproduksi lebih terhadap satu jenis barang atau mengurangi jumlah produksinya, maka titik impas yang baru harus dicari. Penghitungan titik impas secara matematis dan dengan grafik merupakan analisis yang statis. Adanya perubahan di dalam biaya maupun harga mengharuskan penghitungan titik impas dilakukan kembali. 4. Leverage Operasi Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating leverage perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak. Pengaruh perubahan volume penjualan terhadap profitabilitas tersebut
  • 38. diukur dengan derajat leverage operasi (degree of operating leverage /DOL), yaitu sebagai rasio persentase perubahan EBIT terhadap persentase perubahan penjualan. BAB 5 Kebijakan modal kerja & Pengelolaan kas dan sakuritas 1. Pengertian Modal Kerja Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll. 2. Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai. Pentingnya pengelolaan modal kerja.  Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.  Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan  Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan  Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar Siklus arus kas modal kerja. Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih. !  Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.
  • 39.  Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.  Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.  Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi. Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancar.  Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha.  Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang usaha perusahaan.  Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim tersebu t terdapat kebijakan yang moderat. Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja.  Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan pembiyaan yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban.  Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang.  Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. *Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.
  • 40. *Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus. Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek.  Proses permohonan yang cepat.  Fleksibilitas.  Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek.  Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo Masalah pendekatan cara Hedging Adalah suatu metode struktur jatuh tempo pembiayaan perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga. Atau suatu cara penjualan dimana levering barang akan dilakukan pada masa yang akan datang (futures markets) dimana para pernjual dari produsen melindungi diri sendiri terhadap harga pasar yang turun antara waktu mereka membeli sebuah produk dan menjual atau mengerjakannya. Heding dapat terjadi pada berbagai kegiatan seperti: Importer’s hedge, dealer’s hedge, producer’s hedge, manufacture’s hedge. PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah dengan “near cash marketable securities”. Dasar pemikiran untuk menyimpan kas. 1. Saldo transaski (Transaction balance). 2. Saldo kompensasi (Compensating balance) 3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance). 4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance).
  • 41. Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai. 1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang 2. Agar dapat meningkatkan credit rating 3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan. 4. Untuk keadaan darurat. Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan dengan dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan) akan tetapi belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima. Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas. Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pada kas dan biaya tergantung dari suku bunga yang berlaku. Strategi Modal Kerja Bersih. Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan : 1. Strategi Agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal kerja musiman / variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan modal kerja permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat menghasilkan laba yang tinggi. 2. Strategi Keuangan Konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang kecil.
  • 42. 3. Strategi Keuangan Kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.  Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk aktiva lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.  Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan dan tidak berubah sepanjang tahun. Motif memiliki Kas, ada 4 yaitu:  Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.  Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.  Motif Spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang bersifat likuid. Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) Adalah suatu kebijaksanaan suatu bank yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di rekening seseorang atau perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan mempengaruhi saldo kas perusahaan atau perorangan. Contoh saat ini CB di setiap Bank harus ada Rp 50.000,-
  • 43. BAB 6 Pengelolaan kredit (piutang usaha) & Pengelolaan Persediaan 1. Pengertian Piutang dan Persediaan a. Pengertian Piutang Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan. Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran. b. Pengertian Persediaan Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi. Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam
  • 44. pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan. Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien. Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum. Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan. Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan. 2.Standar Kredit dan Persyaratan Kredit Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini, semakin banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan. Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa banyak perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara kredit? Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan.
  • 45. Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya. a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu : 1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. 2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut. 3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan. Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan sangat menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur kinerja perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan setiap periodenya. b. Pengelolaan Piutang
  • 46. Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas. Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Standar kredit Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan. Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar tersebut. 2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah: Ø Sifat ekonomik produk, Ø Kondisi penjual, Ø Kondisi pembeli, Ø Periode kredit, Ø Potongan tunai dan Ø Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank). 3.Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang
  • 47. Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak dibayar. a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut ini: [ (harga – biaya variable) / harga ] × 100% b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari beberapa sumber: 1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan. 2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya. 3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya. 4. Pengalaman Perusahaan. 5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating. Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis. Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang disebut sebagai 5C: 1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang- hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik. 2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu. Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan.
  • 48. 3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan. Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik, cateris paribus. 4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan berisiko semakin kecil. 5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi hutangnya. c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali merupakan model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini. Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah) Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah, dan 0 jika tidak. Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan, model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini. Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan) Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut ini. Kelas risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan 50, dan kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25. 4.Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan (manufacturing operation).
  • 49. Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula menimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba (profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal, kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan (obsolescence). Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian. Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-daya manajerial. Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis dituangkan. Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk jalan (guideposts) untuk tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari Strategi Manajemen Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas- fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.” a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari : 1. Fungsi Persediaan Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan: Ø Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran. Ø Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang sesuai dengan sfesifikasi nasabah. Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya, kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya.
  • 50. Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4 fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya: a) Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik, bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan (manufacturing) sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan wilayah, masing-masing komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen. b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan. c) Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang- dikerjakan (work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan. Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu golongan (assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan. Perbadaan decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini meningkatkan efisiensi operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah meliputi banyak lokasi. d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan pembuatan (manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan penyediaan suplai dengan permintaan. e) Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun dalam pengisian kembali (replenishment).
  • 51. Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan. Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan penyediaan dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan besarnya investasi persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu tujuan manjemen. Pada tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai spesialisasi wilayah dan decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi fasilitas dan proses operasional dari perusahaan itu. Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran dengan permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman. Dengan pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan pengalaman ini. 5.Sistem Pengawasan Persediaan Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. a. Jenis-jenis Persediaan Ada beberapa jenis persediaan, antara lain : 1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size Inventory antara lain : a) memperoleh potongan pada harga pembelian b) memperoleh efisiensi produksi c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan
  • 52. 2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. 3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat. Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut , antara lain : 1. Biaya pemesanan (ordering costs) 2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs) 3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs) 4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs) Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentuan jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu : 1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir. 2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya. b. Metode penilaian persediaan Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu : 1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk. 2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata- rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga.
  • 53. 3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu. c. Perbandingan atas hasil penilaian Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang sama . Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing cara akan menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat: 1. Metode FIFO meunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang tinggi b) harga pokok barang yang terjual yang rendah c) Profit yang lebih besar 2. Metode LIFO menunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang rendah b) Harga pokok barang yang terjual tinggi c) Profit yang rendah d. Pengawasan Persediaan Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah : 1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas 2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam persediaan. 3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan
  • 54. 4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan persediaan dalam jumlah yang optimum setiap waktu)/ Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut : 1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi 2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar 3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar. e. Organisasi Pengawasan Persediaan Dalam Perusahaan Pabrik Dilihat dari proses produksinya, maka organisasi pengawasan persediaan dapat diatur sebagai berikut : 1. pada perusahaan pabrik dengan proses terus menerus, pengawsan persediaan biasanya merupakan sebagian dari pengawasan produksi, karena perlunya dipertahankan arus bahan- bahan yang dibutuhkan untuk operasi yang lancer dan efisien dari kegiatan produksi 2. pada perusahaan pabrik dengan proses terputus-putus, keperluan akan kelancaran arus bahan-bahan tidak begitu penting dan dalam hal pengawasan persediaan dapat menjadi tanggungjawab dari manajer pabrik, pimpinan produksi, kepala bagian pembelian atau pejabat-pejabat setingkat yang tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan organisasinya.
  • 55. BAB 7 PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Pembiayaan Jangka Pendek Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun.
  • 56. A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper : 1 .Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak. Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum. 2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli. Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang.[1] Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja. Komponen utang dagang : a.Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon. b.Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil. 3. Short Term Bank Loans / hutang bank Sifat/ciri kredit bank adalah : a. Jatuh tempo
  • 57. b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam. c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro. d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu. e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi. Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut : a. Simple interest Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat kredit jatuh tempo. b. Discount interest Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit. c. Add-on interest Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan. Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut : a. Kesediaan menanggung resiko
  • 58. Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri. b. Nasihat dan penyuluhan Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut. c. Loyalti kepada nasabah Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah. d. Spesialisasi Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut. e. Jumlah kredit maksimum Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang bersangkutan. f. Merchant banking Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan. g. Jasa-jasa lainnya Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit. 4. Commercial Paper
  • 59. Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber dana jangka pendek : a. Tanpa jaminan : kredit dagang b. Dengan jaminan : kredit bank Bentuk jaminan : a. Surat berharga b. Piutang c. Persediaan Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility. a. Factoring Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank (faktor). Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor. b. Pledge of accounts receiveable Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
  • 60. Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai. c. Banker’s acceptance facility Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing. B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan. C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek : 1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual. 2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank. D. Pendanaan Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.