SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN
2018
NAMA : ENENG SITI HULAFAH
KELAS : 2T MA
NIM : 110011700405
RUANGAN : B.1.2
HARI :MINGGU
UNIVERSITAS BINA BANGSA
FAKULTAS HUKUM DAN BISNIS
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kepada Allah SWT karena atas
berkat dan ridho-Nya lah maklah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah dengan judul “Manajemen Keuangan” ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Penyusun juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Makalah ini di harapkan dapat bermanfaat dan berguna pada saat ini
ataupun di kemudian hari. Penyusun menyadari masih adanya kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, mudah-mudahan dengan adanya kekurangan tersebut
penulis ataupun pembaca dapat memperbaikinya dengan memberikan kritik dan
saran sehingga akan ada kemajuan yang lebih baik dari sebelumnya.
Penyusun
Eneng siti hulafah
DAFTAR ISI.........................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................
BAB 2 PEMBAHASAAN..............................................
 TINJAUAN MENYELURUH MANAJEMEN
KEUANGAN DAN BURSA KEUANGAN SERTA
TEORI SUKU BUNGA
 NILAI WAKTU UANG DAN PENILAIAN SAHAM
OBLIGSI
 ANALISA LAPORAN DAN PERAMALAN
KEUANGAN, DAN MENILAI KINERJA
PERUSAHAAN DENGAN BEBERAPA RASIO
KEUANGAN DAN ALIRAN KAS PERUSAHAAN
 PERENCANAA DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
 KEBIJAKAN MODAL KERJA DAN PENGELOLAAN
KAS DAN SAKURITAS
 PENGELOLAAN KREDIT(PIUTANG USAHA) DAN
PENGELOLAAN PERSEDIAAN
 PEMBAYARAN JANGKA PENDEK
BAB 3 PENUTUP................................................................
 KESIMPULAN
 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan, fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh
dana (raising of fund) dan bagaunnaimana menggunakan dana tersebut(allocation
of fund) .Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor antara lain: faktor kebijkan moneter, faktor kebijakan pajak, faktor kondisi
ekonomi,faktor kondisi sosial, dan faktor kondisi politik.
Kebijakan moneter berhubugan dengan tingkat suku bunga dan inflasi,dampak
inflasi pada manajemen keuangan antara lain:
 Masalah akuntansi
 Kesulitan perencanaan
 Permintaan terhadap modal
 Sukubunga
 Harga obligasi menurun
Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak langsung terhadap manajemen
keuangan antara lain:
 Persaingan internasional
 Keuangan internasional
 Kurs pertukaran yg berfluktuasi
 Marger,pengambilalihan, dan restrukturisasi
 Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN MENYELURUH MANAJEMEN KEUANGAN DAN
BURSA KEUANGAN SERTA TEORI SUKU BUNGA
1. MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Keuangan Adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan,
pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan berbagai tujuan menyeluruh.Perubahan
manajemen keuangan berkembang pesatSejak awal 1900-an dan 1930-an
menekankan aspek hukum, surat berharga, dan saat 1930-an, beralih kepada
kebangkrutan dan reorganisasi, likuiditas, peraturan pemerintah atas pasar dan
sekuritas. Manajemen keuangan menjadi subyek deskriptif dan hukum
Tahun 1940-an s/d awal 1950-an, masih subyek deskriptif dan institusional
dilihat dari luar dan bukan dari segi manajemen. Akhir 1950-an, dari neraca kanan
keanalisis aktiva. Antara tahun 1960-an dan 1970-an perhatian atas bauran
ekuitas, keputusan investasiManajemen Keuangan berkembang pesat karena
pengaruh inflasi atas bunga, deregulasi lembaga keuangan, innovasi pembiayaan
jangka panjang dan resiko, floating rate debt, adanya perlindungan investor,
tehnologi dan komputer telah berkembang pesat.
Tanggung Jawab Manajer Keuangan
A. Bidang strategi keputusan kunci perusahaan
1. Pemilihan produk dan pasar perusahaan.
2. Strategi untuk riset, investasi, produksi, pemasarandan penjualan.
3. Seleksi ,pelatihan,pengorganisasian dan motivasipasar eksekutif dan karyawan
4. Perolehan dana dengan biaya rendah/effisien.
B. Bidang tugas utama Manajer Keuangan
1. Peramalan dan perencanaan
2. Keputusan besar dalam investasi dan pem-biayaan.
3.Pengkoordinasian dan pengendalian
4. Interaksi dengan pasar modal.
5. Penyesuaian hal-hal diatas jika lingkungan danpersaingan berubah.
C. Fungsi Manajemen Keuangan.
1. Analisis aspek keuangan dan keputusan
2. Menentukan banyak investasi yg dibutuhkan.
3. Menentukan mencari dana dan penggunaannya
4. Analisis Neraca dan perhitungan Rugi-Laba
5. Analisis operasi arus kas dan seluruh jenisnya.
Fungsi Keuangan dalam keputusan Investasi, Pembiayaan dan Dividen
untuk suatu perusahaan.Manajer KeuanganTujuan Manajer Keuangan adalah
merencanakan untuk, memperoleh dan menggunakan dana guna memaksimalkan
nilai perusahaan.Kegiatan terkait dengan Manajemen Keuangan
1.Perencanaan dan peramalan berinteraksi denganeksekutif lainnya.
2. Memusatkan perhatian pada keputusan
investasi dan pembiayaan dan lainnya terkait.
3. Bekerja sama dengan manajer lain agar dapatberoperasi seefisien mungkin.
4 .Menghubungkan perusahaan pada pasar uang dan pasar modal.
Sasaran perusahaan: Ialah memaksimmkan nilai perusahaan yang dapat dilihat
berbagai sudut:
a. Nilai saham.
b. Profitabilias jangka panjang untukmerebut pangsa pasar.
c. Kesejahteraan karyawan danmasyarakat seiring tujuan perusahaan.
Tujuan Perusahaan Tujuan Manajemen Keuangan adalah memaksimumkan
kekayaan pemegang saham.Pemaksimuman kekayaan pemegang saham adalah
tujuan yang semestinya melandasi keputusan manajemen, dengan
mempertimbangkan resiko dan waktu dalam kaitannya dengan laba per saham
yang diharapkan guna memaksimumkan harga saham biasa
perusahaan.Memaksimumkan Nilai Perusahaan sebagaiTujuan Perusahaan. Hal
ini lebih luas dp memaksimumkan laba, dengan pertimbanganPengaruh waktu
untuk nilai uang.Resiko atas arus pendapatan perusahaanMutu arus kas dan dana
yg diterima masa yg akan datang mungkin beragam.
Dampak Inflasi Terhadap Manajemen
Keuangan: Masalah Akuntansi,Perencanaan,Permintaan terhadap modal,Suku
bunga danharga obligasi tidak menentu.Manajemen keuangan berhasil : jika dapat
memaksimumkan harga saham dan dapat menjadi jembatan perusahaan dengan
pasar keuangan. Untuk ini tugas utamanya melakukan keputusan
investasi(investment), pendanaan(financing), dividen policy dan working capital
decision. Untuk ini manajer keuangan mencari dana dan menggunakan dana tsb
se-efisien mungkin untuk mendapatkan laba.
KEUANGAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI
Prinsipal (pemegang saham dari pihak luar) dan agen (manajer) atau
Agency Problem. Agency problem adalah pertentangan kepentingan yang dapat
timbul diantara :Prinsipal (pemegang saham dari pihak luar) dan agen (manajer)
atauPemegang saham denga kreditor (pemberi pinjaman).
Hubungan Keagenan:Adalah suatu kontrak beberapa orang (pemberi kerja
atauprinsipal) memperkerjakan orang lain (agen) untumelaksanakan jasa dan
mendelegasikan wesenang untukmengambil keputusan kepada agen tersebut.
Contoh : Pemegang saham melakukan kontrak dengan manajemen atau dengan
pemegang saham minoritasAda potensi konflik dalam perusahaan yang
mempunyai agenda berbeda satu sama lainnya.
Hubungan Keagenan Hubungan Keagenan : suatu kontrak beberapa orang
(pemberi kerja/ prinsipal) memperkerjakanorang lain (agen) untuk melaksanakan
sejumlah jasa dan mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada
agen tersebut.Pemegang saham lawan manajerPrinsipal (pemegang saham dari
pihak luar) dan agen (manajer).
Leveraged Buy Out (LBO)
Adalah transaksi di mana saham perusahaan yang dimiliki publik dibeli dengan
menggunakan dana sebagian besar dari utang, sehingga perusahaan dapat menjadi
milik perorangan perorangan dengan leverage yang tinggi.Mekanisme yang
mendorong manajer melakukan yang terbaik:Ancaman pemecatan (to perform or
be fired).Ancaman pengambilalihan (hostile take over), ada 2 taktik : Poison Pill
dan Greenmail
Pembenaran struktur insentif manajer, dilakukan dengan
a. Opsi saham eksekutif.
b. Saham bonus.Untuk mengatasi Agency Problem diperlukan agency cost yang
mencakup :Berbagai jenis perjanjian yang menayatakan manajer tidak
menyalahgunakan wewenang.Perubahan sistem organisasi untuk membatasi
manajer melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki.
Pemegang saham lawan kreditor
Kreditor meminjamkan dana kepada perusahaan (peminjam) dengan suku bunga
berdasarkan :Tingkat resiko perusahaan yang ada.Resiko penambahan aktiva di
masa mendatang.Struktur modal perusahaan saat iniPerkiraan perubahan struktur
modal di masa mendatang.
Harga Saham tergantung pada:
a. Proyeklsi laba atas saham (Earning per share /EPS)
b. Saat laba itu diperoleh.
c. Tingkat resiko dari proyeksi laba.
d. Propersi kebijakan utang terhadap ekuitas
e. Kebijakan pembagian dividen(dividen policy)
2. BURSA KEUANGAN DANSUKU BUNGA
Bursa keuangan mempertemukan peminjam dan mereka mempunyai yang
mempunyai dana berlebihan untuk dipinjam.
Jenis-Jenis Bursa Keuangan / Pasar
 Pasar aktiva fisik dan bursa keuangan.Pasar saat ini dan pasar
berjangka (spotand future market)
 Bursa hipotek dan bursa kredit konsumen.
 Pasar dunia,regional dan internasional.
 Pasar perdana dan pasar sekunder.
Lembaga Keuangan : Lembaga keuangan berpartisipasi aktif dalam pasar uang
dan pasar modal baik sebagai yang menawarkan dana maupun sebagai peminta
dana.Bank InvestasiLembaga keuangan yang menjamin dan mendistribusikan
sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk memperoleh modal.Perantara
keuangan:Adalah lembaga keuangan berspesialisasi untuk memperlancartransfer
dana penabung kepada mereka yang memerlukannya.
Perantara keuangan: Adalah lembaga keuangan yang berspesialisasi untuk
memperlancar transfer dana penabung kepada mereka yang
membutuhkannya.Kelompok utama perantara keuangan
1. Bank komersial.
2. Perkumpulan simpan pinjam.
3. Bank tabungan bersama (Mutual savingbank).
4. Koperasi simpan pinjam.
5. Yayasan dan Dana Pensiun.Maskapai AsuransiPendanaan Bersama (Mutual
Funds)
Pada pasar uang dikenal“Eurocurrency market” yaitu pasar uang internasional
sama seperti pasar uang dalam negeri/domestik yang merupakan pasar uang
jangka pendek dalam bentuk dollar atau mata uang asing lainnya yang mudah
dipertukar-kan. Semula “Eurocurrency market” berpusat di London, tetapi
kemudian berkembang menjadi pasar global. LIBOR :London Internbank Offered
Rate,tingkatbunga yg berlaku antar Bank di London.SIBOR :Singapore Interbank
Offred Rate, tingkatsuku bunga antara bank di Singapore.JIBOR : Jakarta
Interbank Offrered Rate di Jakarta
Pasar Saham Bursa Saham, (Utama atau The Stock Exchange.)Adalah
organisasi formal yang mempunyai wujud fisik yang melakukan pasar lelang atas
sekuritas yang tercatat di bursa (listed atau designated).Tingkat suku bunga dan
pasar biaya atas uang dipengaruhi oleh peluang indsutri, saat mengkonsumsi
yangdikehendaki,resiko dan inflasi.
TINGKAT SUKU BUNGA
Tingkat Suku Bunga.
Adalah suatu kompensasi yang dibayarkan oleh peminjam dana kepada yang
memberi pinjaman. Dari pandangan peminjam kom-pensasi ini merupakan
“biaya” dari dana yang dipinjam.Peminjam mengharapkan adanya “hasil yang
diharapkan” dari dana yang diinvestasikan dengan meng-harapkan pengembalian
yang minimal sama dengan tingkat suku bunga tabungan/deposito yang berlaku
pada bank umum.
Pasar sekuritas beresiko rendah.
Pasar sekuritas beresiko tinggi.
Determinan dari suku bunga pasar
Penggabungan k* + IP hasilnya adalah k RP.Jadi k = kRF = DRP + LP +
MRP.Suku Bunga Riil Bebas Resiko K*Adalah suku bunga sekuritas tanpa resiko
penunggakan biasanya sekuritas pemerintah tingkat inflasinya nol.Suku Bunga
Nominal Bebas Resiko kRPSuku bunga sekuritas yg bebas resiko sama sekali
(sudah termasuk premi inflasi) Contohnya Sertifikat Bank Indonesia"
Suku bunga riil yang bebas resiko, k *
Adalah suku bunga sekuritas tanpa resiko penunggakan (biasanya sekuritas
pemerintah) tingkat inflasinya nol.Suku bunga nominal yang bebas resiko,
kRFAdalah suku bunga dari sekuritas yang bebas resiko sama sekali. Dalam kRF
sudah termasuk premi inflasi. Di Indonesia, contohnya adalah tingkat bunga
“Sertifikat Bank Indonesia “ (SBI).
Premi Inflasi, (Inflation Premium). IP
Adalah premi untuk inflasi rata-rata yang diperkirakan selama masa berlaku
sekuritas tsbPremi resiko penunggakan, DRP.Adalah selisih antara bunga obligasi
pemerintah dengan obligasi perseroan apabila ke-duanya mempunyai tanggal
jatuh tempo (jangka waktu) dan pasar yang sama.
Premi Likuiditas, (Liquidiity Premium), LP
Adalah premi yang ditambahkan ke suku bunga sekuritas dalam keadaan
ekuilibrium apabila sekuritas tersebut tidak bisa segera dikonversi menjadi uang
tunai.Premi Resiko pada saat jatuh tempo (Maturity Risk Premium), MRPAdalah
premi yang mencerminkan resiko suku bunga (resiko terjadi-nya kerugian modal
yang dihadapi investor akibat berubahnya suku bunga).
Teori Struktur Suku Bunga Berjangka
1. Teori Segementasi PasarMembagi pasar sekuritas dengan preferensi pemberi
pinjaman dan peminjam sehubungan dengan tanggal jatuh tempo sekuritas.
2. Teori Preferensi LikuiditasTeori yang menyatakan bahwa para pemberi
pinjaman lebih suka memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang,
karena itu mereka bersedia meminjamkan dana jangka pendek dengan bunga yang
lebih murah.
3. Teori Pengharapan Teori menyatakan bahwa bentuk kurva hasil bunga
tergantung pada tingkat inflasi yang diperkirakan investor untuk masa
mendatang.Faktor lain yang mempengaruhi suku bunga pasar.Kebijakan Bank
Sentral, Defisit anggaran pemerintah,Neraca perdagangan luar negeri. Dan
Tingkat kegiatan usaha.
Tingkat Suku Bunga dan Harga Pasar Saham.
Suku bunga mempengaruhi laba dalam dua hal:Bunga adalah biaya,makin tinggi
bunganya, makin rendah laba perusahaan, apabila hal-hal lain tetap
konstan.Tingkat suku bunga dan keputusan bisnis dapat diramalkan tingkat suku
bunga pada mas yang akan datang yang selalu berubah-ubah sesuai kondisi
ekonomi dan faktor lainnya.
Contoh perhitungan : Diketahui : Obligasi dengan data :Sutu bung riel bebas
resiko (k*) = 3 %Premix Inflation = 8 %Premi resiko kegagalan(default) =
2%Premi likuiditas = 2%Premi resiko usia(maturity) = 1%Hitung suku bunga
nominal bebasresiko (kRF).
b.Suku bunga obligasi(bonds).b. k = k*+IP+DRP+LP=MRP
=3%+8%+2%+1% = 16%. c. k = k*+IP+DRP+LP=MRP
Jika bonds berusia 3 tahun tidak memerlukan premi maturity risk dan resiko
likuiditas, serta bunga riil bebas resiko menjadi 2%. Bonds memberikan tkt
keuntungan mendatang 12%, dan tingkat inflasi diharapkan 12% dan untuk tahun
yad 10% setahun berikutnya.Berapa tingkatr inflasi yg diharapkan tahun ke 3.a.
kRF =k*+IP = 3% + 8 % = 11%.b. k = k*+IP+DRP+LP=MRP =3%+8%+2%+1%
= 16%.c. k = k*+IP+DRP+LP=MRP=12%= 2%+x% =2% +0%=8%Rata-rata
tingkat inflasi diharapkan selama 3 tahun mendatang adalah 8%. Rata-rata indlasi
=(Inflasi tahun 1 + inflasi tahun 2 + inflasi tahun 3)/3 = 8% =
(12%+10%+y%)/3Y = 2% (Inflasi tahun ke 3 diperkirakan sebesar 3 %
B. NILAI WAKTU UANG DAN PENILAIAN SAHAM DAN
OBLIGASI
1 Pengertian Nilai Waktu Uang
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan,
atau nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai
waktu memegang peranan penting. Sebuah contoh seperti kenaikan pangan yang
dikeluhkan oleh masyarakat, di mana masyarakat mengambil kesimpulan sendiri
atas kenaikan pangan. Ada yang mengatakan kenaikan dikarenakan pasokan
barang mulai langka, dan lain-lain.
2 Konsep Nilai Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam
mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan
pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang
akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu yang di terima waktu yang akan datang
jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di diskon dengan tingkat
bunga tertentu (discountfactor).
ISTILAH YANG DIGUNAKAN :
Pv= Present Value (Nilai Sekarang)
SI = Simple interest dalam rupiah
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang) An = Anuity
I = Bunga (i = interest / suku bunga) n = tahun ke-
P0= pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
Konsep nilai waktu uang (time value of money concept) merupakan
konsep yang dipahami sebagian besar orang di dunia. Teorinya: uang yang ada
sekarang lebih tinggi nilainya dibandingkan jumlah yang sama dimasa depan.
Sebagai contoh: uang sejumlah Rp 6.000,00 sekarang dapat membeli satu liter
beras kualitas sedang. Namun, uang sejumlah tersebut diatas tidak dapat membeli
satu liter beras pada tahun depan, mungkin 0,9 liter. Disini terlihat bahwa secara
kualitas, nilai uang tergerus seiring dengan jalannya waktu. Tergerusnya nilai
uang tersebut disebut sebagai inflasi.
Inflasi muncul melalui banyak sebab. Dari sudut makro ekonomi, inflasi
bisa berarti kabar yang baik (pada batasan tertentu). Jika pengangguran menurun,
artinya banyak orang menerima penghasilan, artinya pula ada banyak uang yang
beredar di pasar. Selaras dengan hukum penawaran dan permintaan, maka saat
daya beli meningkat (karena orang-orang menerima penghasilan) maka harga-
harga biasanya ikut naik. Kenaikan harga tersebut sudah kita pahami sebelumnya
sebagai inflasi. Maka jelas inflasi (sekali lagi pada batas tertentu) merupakan
salah satu indikator menurunnya pengangguran.
Inflasi merupakan salahsatu konsekuensi dari perkembangan
perekonomian. Yang harus diperhatikan dari inflasi adalah: apakah kenaikan
harga (inflasi) tersebut didukung oleh daya beli seseorang (secara kualitatif)? Mari
kita biarkan dahulu tentang masalah ini kepada penentu kebijakan.
Tujuan dari rencana keuangan adalah untuk mencapai keadaan
perekonomian seseorang seperti yang ditargetkan sebelumnya. Maka dalam
merencanakan keuangan penting kita ketahui bahwa inflasi merupakan bagian
yang inheren pula dari setiap tindakan/keputusan keuangan yang diambil.
Misalnya dalam keputusan memilih investasi : jangan sampai pengorbanan
sekarang yang kita lakukan, alih-alih mendapat nilai tambah, akhirnya justru
menurun.
Tujuan penulisan makalah ini sekedar mengingatkan bahwa segala
kendaraan investasi yang kita gunakan harus memperhitungkan inflasi yang
terjadi di negara ini. Tidak perlu kita membahas terlalu dalam asal muasal inflasi
yang pasti terjadi, namun inflasi haurs menjadi perhatian kita.
Pemahaman konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan
dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva
dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang
akan dipilih. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang
jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat
bunga tertentu (discount factor). Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk
waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan
tingkat bunga tertentu (Compound factor)
3 Cara Mengatasi Penurunan Nilai Uang
Mengatasi penurunan nilai uang karena tergerus inflasi dan dimakan
waktu adalah dengan membuat uang tersebut produktif dan atau memberi imbal
hasil melebihi laju inflasi. Cara paling efektif adalah menginvestasikan dana
tersebut agar menghasilkan imbal hasil di atas laju inflasi sehingga nilai uang
Anda relatif tetap atau bahkan bisa bertambah. Kalau semua dana dimasukkan
dalam investasi yang memberi imbal hasil lebih besar dari laju inflasi, bagaimana
dengan dana kebutuhan sehari-hari?
Tentu saja, kebutuhan dana sehari-hari bisa ditempatkan di bank yang
besarnya sekadar untuk berjaga-jaga, sementara untuk belanja bulanan bisa
menggunakan kartu kredit yang ketika tagihannya jatuh tempo Anda bayar penuh
sehingga tidak dibebani bunga kredit. Dengan pola semacam ini, dana Anda bisa
ditempatkan pada deposito berjangka 1 bulan yang bunganya lebih tinggi dari
bunga tabungan. Dana Anda akan mendapat imbal hasil cukup tinggi dan bisa di
atas laju inflasi. Di sisi lain, pengaturan uang tunai Anda juga akan bagus sebab
belanja rumah tangga bisa dilakukan sekali sebulan, pakai kartu kredit, dan
dibayar lunas pada awal bulan berikutnya. Itu baru dalam konteks nilai waktu
uang dikaitkan dengan belanja sehari-hari yang notabene bersifat jangka pendek.
Jangka panjang
Bagaimana jika nilai waktu uang dilihat dalam perspektif jangka panjang?
Di sinilah makna nilai waktu uang akan sangat terasa. Umpamakan 10 tahun lalu
Anda berinvestasi Rp 1 juta rupiah per bulan. Lalu teman Anda menginvestasikan
Rp 1,1 juta rupiah per bulan. Perbedaan nilai uangnya hanya 10 persen, tetapi
dampak terhadap hasil bisa sangat luar biasa. Tidak percaya? Lihat hitungan
berikut.
Katakanlah uang Rp 1 juta itu ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka dan
mendapat bunga 10% per tahun. Maka, pada tahun kedua, total dana menjadi Rp
1,1 juta dan tahun berikutnya menjadi Rp 1,21 juta. Sementara itu, teman Anda
dengan dana awal Rp 1,1 juta, pada tahun kedua dananya menjadi Rp 1,21 juta
dan tahun berikutnya menjadi Rp 1,33 juta. Bayangkan jika pokok yang ditambah
bunga tersebut kemudian diinvestasikan terus-menerus dalam waktu 10 tahun.
Awalnya, perbedaan dana Anda dengan teman hanya Rp 100.000, tetapi dalam 10
tahun kemudian perbedaannya sudah sangat besar.
Ringkasnya, nilai waktu akan uang menjadi berarti jika Anda
menginvestasikan dana Anda lebih besar dalam dalam kurun waktu panjang.
4 Investasi dan Biaya-biaya dalam Investasi
Nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa depan.
Ya, Ini berarti uangyang saat ini kita pegang lebih berharga nilainya dibandingkan
dengan nilainya nanti di masamendatang.Coba bayangkan ketika anda memiliki
uang satu juta rupiah di tahun 1970. Dengan uangsebesar itu anda sudah bisa
hidup mewah bagaikan milyuner di masa kini. Tahun 1990 uangsatu juta sudah
mengalami penurunan namun nilai wah dari uang satu juta masih
termasuklumayan dan dapat menghidupi keluarga secara wajar. Namun uang satu
juta di masasekarang jelas sudah tidak ada apa-apanya. Orang yang kaya di jaman
dulu disebut jugadengan sebutan jutawan, namun kini sebutan tersebut perlahan
menghilang dan digantikandengan sebutan milyuner.
Jika kita melakukan investasi, maka konsep nilai waktu uang harus benar-
benar dipahami dandimengerti sedalam mungkin. Jangan sampai kita tertipu oleh
angka-angka yang fantastis,namun di balik angka yang besar itu kenyataannya
justru kerugian yang kita dapatkan. Contohkasusnya adalah jika kita berinvestasi
10 juta rupiah untuk jangka waktu 20 tahun dengantotal pengembalian atau return
sebesar 50 juta rupiah. Jika kita lihat dari nilai sekarang 50 jutaadalah angka yang
fantastis dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnyabelum
tentu nilai 50 juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini.
Selain inflasi kita harus memperhatikan biaya-biaya yang mungkin
muncul dalam investasikita. Seperti yang kita ketahui, sering instrumen yang kita
gunakan dalaminvestasimemerlukan biaya-biaya dalam
pengelolaan/penguasaannya. Terhadap biaya-biaya tersebutmaka kita harus sedikit
meluangkan waktu dalam menghitungnya. Tidaklah rumit dalammenghitungnya,
hanya memerlukan sedikit perhatian saja dan hasilnya akan membuat
Andatersenyum. Terkadang biaya-biaya muncul tidak hanya diawal investasi. Ada
beberapa biayayang muncul selama kita menguasai investasi tersebut, contohnya:
Pajak Bumi Bangunan(untuk investasi berupa properti), Zakat (bagi seorang
muslim wajib berzakat bila memilikiemas), dll.
Yang ingin dicapai dalam menghitung segala biaya-biaya terkait investasi
adalah kita memastikan bahwa tidak terjadi kesulitan pembiayaan dimasa
mendatang. Kita tidak menginginkan jika kita sampai kesulitan membayar biaya-
biaya yang sifatnya rutin selama investasi tadi kita kuasai. Selain itu terjadi
kemungkinan kita bisa menghilangkan biaya-biaya yang tidak perlu jika kita
menaruh perhatian secara komprehensif akan investasi kita. Kita harus mengenal
diri kita sendiri dengan baik maka kita akan mampu menghadapi/menyikapi
keadaan apapun.
5 Metode-metode Nilai Waktu Uang
1. Metode average rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan yang diperoleh suatu investasi
atau LABA / INVESTASI
Jika average rate of return lebih tinggi dari laba yang diharapkan→ layak
Kelemahan metode ARR : Mengabaikan nilai waktu uang
2. Metode payback period
Mengukur seberapa cepat investasi itu kembali
Kriteria penilaian investasi : Semakin cepat semakin baik
Kelemahan Metode payback period : Mengabaikan nilai waktu uang,
Mengabaikan CF setelah investasi kembali
3. Metode net present value (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan kas bersih Jika NPV + → layak
4. Metode profitability index (PI)
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih
dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi Jika PI lebih dari 1→
layak
5. Metode internal rate of return (IRR)
Tingkat discount faktor yang menyamakan nilai sekarang investasi dan nilai
sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang Jika IRR > tk bunga
atau laba yang disyaratkan→ layak .
6 Konsep Anuitas
Anuitas adalah merupakan satu arus (stream) kas yang tetap setiap
periodenya. Beberapa contoh dari perhitungan anuitas dalam keuangan individu,
misalnya cicilan bulanan kredit mobil atau rumah dan pembayaran biaya kontrak
rumah bulanan. Arus kas ini bisa merupakan arus kas masuk sebagai
pengembalian atas investasi maupun arus keluar yang dialokasikan sebagai tujuan
investasi.
Nilai masa depan anuitas memberikan nilai dari sebuah perencanaan
tabungan yang dilakukan secara tetap baik besaran dan waktunya selama jangka
waktu tertentu. Misalkan Anda memutuskan untuk menyisihkan atau menabung
sebesar Rp 5 juta setiap akhir tahun selama 30 tahun untuk persiapan dana di saat
Anda pensiun. Dengan asumsi bunga yang bisa didapat adalah sebesar 12 persen
per-tahun, berapa jumlah dana yang terkumpul setelah 30 tahun? Perhitungan ini
dapat dilakukan dengan Rumus dari nilai masa depan Anuitas:
FVA={Ax[(1+i)n-1]}/i
Menghitung dengan rumus diatas maka kita mendapatkan jumlah dana
setelah 30 tahun sebesar Rp 1,206,663,422. Perhatikan, bahwa dana yang Anda
investasikan selama 30 tahun hanya sejumlah Rp 150 juta (Rp 10 juta x 30 tahun).
Selisih nilai sebesar Rp 1,056,663,422 merupakan bunga yang didapat dari hasil
perhitungan bunga berbunga selama 30 tahun. Bukan main bukan dampak waktu
terhadap uang yang Anda miliki.
Nah kembali ke contoh diatas, dimana Anda membutuhkan dana sebesar
Rp 1 miliar untuk kebutuhan masa pensiun dan Anda masih memiliki waktu
selama 30 tahun, berapa besar tabungan yang harus disisihkan setiap tahunnya
selama 30 tahun? Asumsi bunga adalah 12 %.
Mari berhitung. Disini tujuan yang ingin kita capai adalah Rp 1 miliar.
Nilai ini adalah FVA — nilai masa datang yang ingin dicapai. Kemudian tingkat
suku bunganya adalah 12% (i). dan jangka waktu (n) adalah 30 tahun, jadi berapa
besar yang harus ditabung ? Anda bisa menggunakan rumus seperti diatas, FVA =
{A x [(1+i)n-1]}/i, dimana :
 FVA = nilai masa depan yang ingin dicapai
 A = tabungan yang harus dialokasikan
 i = bunga yang dipakai sebagai perhitungan
 n = jangka waktu investasi atau tabungan.
Dari hasil perhitungan tersebut didapat nilai sebesar Rp 4,143,658 yang
harus ditabung selama 30 tahun untuk mencapai target nilai investasi sebesar Rp 1
miliar. Sebenarnya Anda hanya perlu menabung sebesar kurang lebih Rp 345,304
setiap bulannya atau Rp 11,510 perharinya. Tentunya Anda sanggup menabung
sebesar Rp 12,000 perharinya dimana nilainya sebanding dengan membeli
cappuccino di sebuah kafe terkenal di Jakarta.
Bagaimana apakah Anda masih tidak percaya? Inilah konsep nilai waktu
uang yang harus Anda perhatikan. Semakin panjang waktu yang dimiliki semakin
kecil besar tabungan yang harus disisihkan bila hal lain dianggap tetap.
Bila target nilai yang ingin dituju adalah Rp 1 miliar untuk kebutuhan
masa pensiun nanti maka menabunglah sebasar Rp 4,143,658 setiap tahun selama
30 tahun dengan bunga 12 persen per tahunnya.
Sementara itu, nilai tunai (nilai saat ini) dari sejumlah anuitas (PVA)
merupakan kebalikan dari FVA, dimana :
PVA={Ax(1-[1/(1+i)n])}/i.
Dimana i adalah tingkat suku bunga dan n adalah jangka waktu
pembayaran. Jika diperhitungkan dari contoh diatas, maka PVA= {Rp 4,143,658 x
(1-[1/(1,12)30])}/ 0,12 = Rp 33,377,924. Logikanya seperti ini, dengan jumlah
dana sebesar Rp 33,377,924 yang Anda tempatkan saat ini selama 30 tahun
kedepan dengan bunga 12 peren per tahun maka nilai investasi ini akan berjumlah
Rp 1 miliar (sama dengan perhitungan bila Anda menyisihkan Rp 4,143,658 per
tahun selama 30 tahun dengan bunga 12 persen pertahun).
Dengan dimengerti konsep nilai waktu uang ini maka Anda bisa
mempraktekkannya kedalam perencanaan keuangan yang Anda kembangkan.
Dengan mengetahui nilai tujuan keuangan masa depan, Anda dapat menghitung
berapa besar tabungan yang harus Anda sisihkan guna mencapai tujuan tersebut.
Dengan menghitung tabungan yang besarnya tidak terlalu mengagetkan (Rp
12,000 per hari) membuat Anda juga termotivasi untuk mencapai apa yang Anda
inginkan.
Konsep bunga berbunga atau bunga majemuk dengan penekanan pada
anuitas sangatlah penting untuk dipahami oleh semua individu karena
memberikan suatu alternatif perhitungan investasi guna mencapai tujuan
keuangan yang diinginkan.
Penjelasan Annuity
Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang
sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Anuitas nilai sekarang adalah
sebagai nilai anuitas majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan
periodik dan sebagai jangka waktu anuitas.
PVAn = A1 [(S (1+i)
n
] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)
n
/i } ]
Anuitas nilai masa datang adalah sebagai nilai anuaitas majemuk masa
depan dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu
anuitas.
FVAn = A1 [(S (1+i)
n
– 1 ] / i
Dimana : A1 : Pembayaran atau penerimaan setiap periode
7 Konsep Nilai Waktu Dari Uang
1. FUTURE VALUE
Nilai yang akan datang (future value) adalah nilai uang diwaktu akan
datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi
pada tingkat bunga yang berlaku. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(),
yaitu :
Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0
pembayaran dilakukan diakhir periode.
Rumus yang digunakan:
Formula Future Value sbb:
(1) Manual : Fv = Po (1+r)^n
Fv = nilai pada tahun ke- n
Po = nilai pada tahun ke- 0
r = tingkat bunga
n = periode
(2) Tabel : Fn = Po ( DF r,n )
DF = discount Factor – melihat tabel
Contoh :
Budi menabung selama 5 tahun berturut-turut dengan jumlah yang sama yaitu
Rp.2.000.000 / tahun. Dengan tingkat bunga 10% tahun, berapa tabungan Budi
pada tahun ke-5 ?
Jawab :
Cara Manual : FVn = X [ (1 + r)n - 1 ] / r
FVA5 = 2.000.000 [ (1 + 0,1)5-1 ]/0,1
= 2.000.000 [ 6,105] = Rp 12.210.000
a. Nilai masa mendatang untuk aliran kas tunggal
Jika kita memperoleh uang Rp 1.000,- saat ini dan kemudian menginvestasikan
pada tabungan dengan tingkat bunga 10 %, berapa uang kita 1 tahun mendatang ?.
Hal ini dapat bisa di hitung dengan rumus :
FV = PO + PO ( r )
= PO + ( 1 + r )
FV = Nilai Masa Mendatang
PO = Nilai Saat Ini
r = Tingkat Bunga
Jadi FV1 = 1.000 ( 1 + 0,1 )
= 1.100
Jika periode investasi tidak hanya 1 tahun tapi beberapa tahun maka rumusnya :
FVn = PVo ( 1 + 0,1 )
FVn = Nilai Masa Mendatang
PVo = Nilai Saat Ini
r = Tingkat Bunga
n = Jangka Waktu
Jadi nilai mata uang yang tadinya 1.000 5 tahun mendatang
FV5 = 1000 (1 + 0,1 )5 = 1.610,51
Sedangkan proses menanamkan uang ke bank dengan tingkat bunga
tertentu selama periode tertentu disebut proses pergandaan. Contoh : kita
menabung awal tahun Rp 1.000 dengan tawaran bunga 10% per tahun, dan di
gandakan setiap 6 bulan,bisa di hitung dengan rumus
FVn = PVo (1 + n/k )kn
K = frekuensi penggandaan
FV1 = 1.000 (1 + 0,1 / 2)2 .1 = 1.102,5
FV2 = 1.000 ( 1 + 0,1 / 2 ) = 1.215,51
Sedangkan bila kita secara kontinu
FVn = PVo x e r . t
E 2,71828
Jadi misal Rp 1.000 kita gandakan secara kontinu, selama 1 dan 2 tahun
maka, nilai pada akhir tahun pertama dan kedua.
FV1 = 1.000 x (2,71828)0,1 .1 = 1.105,7
FV2 = 1.000 (2,71828)0,1x2 = 1.221,4
b. Future Value Annuity (nilai masa mendatang untuk seni pembayaran)
Misal kita memperoleh Rp 1.000 pertahun selama 4x, uang yang diterima
pada akhir tahun, berapa nilai masa mendatang jika tingkat bunga 10% ?
FVn = X [(1 + r)n - 1] /r
X = Jumlah pembayaran kas untuk setiap periode
r = Tingkat bunga
n = Jumlah periode
Jadi uang kita pada akhir tahun
FV4 = 1.000 [ ( 1 + 0,1 )4 – 1 ] / 0,1 = 4.641
Aliran kas juga bisa di bayarkan setiap awal tahun. Contoh : Rp 1.000
yang akan kita terima selama 4x di bayarkan setiap 4 tahun dengan tingkat bunga
10%. Berepa nilai masa
mendatang ?
FVna = X [{( 1 + r )n – 1 }/r ] (1 + r)
FVna = Future Value Annuity Due
n = Jumlah Periode
z = Jumlah pembayaran kas untuk setiap periode
FV4 = 1.000 [{(1 + 0,1)4 - 1}/r ] (1 + 0,1 ) = 5.105
2. PRESENT VALUE (Nilai Sekarang)
Nilai sekarang (Present Value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang
atau satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu
tingkat bunga tertentu. Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu
menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat hasil investasi di pasar yaitu lebih
besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko).
Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
Kn = Arus kas pada tahun ke-n
R = Rate / Tingkat bunga
n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
Contoh :
Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil
berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar :
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1
PV = 1.000.000 rupiah
a. Nilai sekarang untuk aliran kas tunggal.
Nilai sekarang merupakan kebalikan nilai kemudian. Apabila dalam nilai masa
mendatang kita melakukan pergandaan, dalam present value kita melakukan
proses pendiskontoan.
FVn = PVo ( 1 + r )n
FVn = nilai kemudian
PVo = nilai sekarang
Jadi PVo = FVn / [( 1 + r )n ]
Misalkan kita mempunyai kas Rp 1.000 satu tahun mendatang Rp 1.121
dua tahun mendatang dan 1.610,51 lima tahun mendatang. Berapa nilai sekarang
dari masing-masing kas tersebut jika tingkat diskonto 10% ?
PV1 = = 1.000
PV2 = = 1.000
PV5 = = 1.000
Misalkan proses pendiskontoan dilakukan 1 tahun 2x dengan tingkat
diskonto 10% per tahun berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp 1.100 yang
akan kita terima 1 tahun mendatang ? berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp
1.610,5 yang akan kita terima 5 tahun mendatang?
PVo = FVn [1 + (r/k)]n . k
PV1 = 1.100 / [1 + (0,1 / 2)1 . 2 = 997,73
PV5 = 1.610,5 / [1 + (0,1 / 2)5x2 = 988,71
Dan jika pergandaanya secara kontinu
PVo = (FVn /er x T )
e = 2,71818
PV1 = 1.100 / (2,71828)0,1 x 1 = 904,84
PV5 = 1.1610,5 / (2,71828)0,1 x 5
b. Nilai sekarang untuk seni pembayaran kas (Annuity)
Nilai sekarang untuk periode terbatas.
Contoh : kita akan menerima pembayaran sebesar Rp 1.000 per tahun mulai akhir
tahun ini (tahun ke I ) selama 4x. berapa nilai sekarang dan aliran kas tersebut jika
tingkat diskonto 10% ?
PV = [ C – C / (1 + r)n]r
C = aliran kas per periode
r = tingkat diskonto
n = jumlah periode
PV = PV aliran kas mendatang
PV = [1.000 – 1.000 / (1 + 0,1)4] / 0,1
= 1.000 – 683,0135 / 0,1
= 3.169,9
Ketika kas dibayar awal periode dengan perhitungan akan menerima Rp 1.000 per
tahun selama 4 tahun maka present value aliran kas tersebut.
PV = [{C – (C / (1 + r)n )} / r ] (1 + r)
PV = [{1.000 –1.000 (1 + 0,1)4 )} / 0,1 ] (1 + 0,1)
= 3.486,9
Jadi nilai kas 3.486,9, yang dibayar pada awal periode.
Nilai sekarang untuk kas yang tidak sama besarnya.
Dalam beberapa situasi kita akan menerima kas yang besarnya tidak sama untuk
setiap periode. Misalkan kita akan menerima kas selama 4 tahun besarnya Rp
1.000, Rp 1.500, Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk tahun 1,2,3 dan 4. Pembayaran kas
Dilakukan pada akhir periode berapa nilai kas tersebut saat ini ?
PV = + + +
= 5.700,4
Nilai sekarang untuk periode tidak terbatas.
PV = C / r
C = Aliran Kas
r = Tingkat Diskonto
Nilai sekarang yang tidak terbatas, aliran kas tumbuh dengan tingkat pertumbuhan
tertentu.
Contoh : suatu saham membagikan deviden pada awal tahun sebesar Rp 1.000.
perusahaan tersebut akan meningkatkan deviden sebesar 5% per tahun untuk
periode tidak terhingga dengan tingkat diskonto 5%. Berapa PV ?
PV = dengan asumsi r > 9
PV =
= 21.000
3. ANNUITY ( Nilai masa datang dan masa sekarang )
ANNUITY : Suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama
yang terjadi dalam periode waktu tertentu
FV = Ko
Keteragan :
FV = Future Value / Nilai Mendatang
Ko = Arus Kas Awal
r = Rate / Tingkat Bunga
n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
Contoh :
Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10% maka setelah satu tahun kita
akan mendapat :
FV = 1.000.000
FV = 1.100.000 rupiah
Nilai Majemuk Anuitas adalah Nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang
akan datang untuk periode tertentu.
Rumus:
Sn = a [ ( 1 + i )n-1 + … + ( 1 + i )1 + ( 1 + i )0 ]
Keterangan :
a = Jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn = Jumlah yang diterima pada akhir periode
Nilai Tunai Anuitas adalah Nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu
yang akan datang selama periode tertentu.
Rumus :
NT An = Amortisasi Pinjaman adalah Pembayaran tahunan untuk
mengakumulasikan sejumlah dana (uang) di waktu yang akan datang.
Keterangan :
CVIF = Compound value interest factor atau Jumlah majemuk dari suku bunga
selama periode ke n
4. BUNGA SEDERHANA (Dibayar 1 kali dalam setahun)
NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayar 1 kali dalam setahun.
Rumus :
Vn = P0 (I + i )n
Keterangan :
Vn = Future value tahun ke-n
Po = Pinjaman atau tabungan pokok
i = Tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
n = Jangka waktu
Bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi
pokoknya saja.
FVn = Po [ 1 + (i) (n) ]
5. BUNGA MAJEMUK (Dibayar lebih dari 1 kali dalam setahun)
NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayarkan lebih dari 1 kali dalam
setahun.
Rumus :
Vn = P0
Keterangan :
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam / dipinjamkan pada periode waktu
m = Berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun
I = Bunga
i = interest / suku bunga
n = Jangka waktu
Bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman (investasi)
ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala.
FVn = Po ( 1 + i )
n
Dimana:
FVn = future value tahun ke-n
Po = pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
n = jangka waktu
PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI
PENILAIAN SAHAM
A. Pengertian Saham
Saham adalah bentuk penyertaan modal dalam sebuah perusahaan. Ketika seorang
memiliki saham sebuah perusahaan, bisa dikatakan kita memiliki perusahaan
tersebutsebesar persentase tertentu sesuai dengan jumlah lembar saham yang kita
miliki.Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang menjual sahamnya kepada
masyarakatluas adalah perusahaan yang telah berdiri selama rentang waktu
tertentu danmendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu. Dengan demikian
diharapkan padamasa yang akan datang keuntungan tersebut bisa tetap
dipertahankan atau ditingkatkansehingga pemilik perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan. Dengan kata lain, ketikaseorang membeli saham sebuah perusahaan,
sebenarnya bukanlah membeli perusahaanpada masa kini, akan tetapi yang dibeli
adalah masa depan perusahaan. Dengan katalain, seorang itu membeli prospek
perusahaan. Jika prospek perusahaan membaik hargasaham tersebut akan
meningkat. Memiliki saham berarti memiliki perusahaan.penghasilan yang
dinikmati oleh pembeli saham adalah pembagian dividen ditambahdengan
kenaikan harga saham tersebut (capital gains). Dengan demikian, dipandang
dari segi kepastian, maka penghasilan pemilik saham menjadi lebih tidak pasti.
Hal inidisebabkan karena pembayaran dividen sendiri akan dipengaruhi oleh
prospekperusahaan yang tidak pasti.Suatu perusahan dapat menjual hak
kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jikaperusahaan hanyamengeluarkan
satu kelas saham saja, saham ini disebut dengansaham biasa (commen stock).
Untuk menarik investor potensial lainnya, suatuperusahaan mungkin juga
mengeluarkan kelas lain dari saham, yaitu yang disebutdengan dengan saham
preferen (preferred stock). Saham preferren mempunyai hak-hak
prioritas lebih dari saham biasa. Hak-hak prioritas dari saham preferren yaitu hak
atasdeviden yang tetap dan hak terhdap aktiva jika terjadi likuiditas. Akan tetapi,
sahampreferen umumnya tidak mempunyai hak veto seperti seperti yang dimiliki
oleh sahambiasa.
B. Jenis-Jenis Saham
1. Jenis Saham Berdasarkan Cara Peralihan Hak
a) Saham atas unjuk (bearer stocks)
Saham jenis ini sangat mudah dipindahkan seperti halnya mata uang. Oleh karena
itu kualitas kertas lembar saham dibuat spesifik agar sulit untuk dapat dipalsukan.
Dalam saham jenis ini pada sertifikatnya tidak tercantum nama pemilik saham
sehingga manakala pemiliknya ingin menjual atau memindahkan kepada orang
lain akan dapat melaksanakannya dengan mudah.
b) Saham atas nama (registered stocks)
Saham jenis ini merupakan kebalikan dari saham atas unjuk. Saham ini
memuat nama pemiliknya dan nama ini akan tercantum dalam buku perseroan
sehingga apabila terjadi pemindahan saham atas nama maka harus menempuh
prosedur tertentu yang harus dipenuhi.
Saham ini mempunyai tingkat keamanan yang tinggi sebab sudah tercantum
dalam buku perseroan sehingg apabila saham ini hilang maka cukup
memberitahukan kepada perusahaan untuk meminta penggantian.
2. Jenis saham berdasarkan hak tagihan (klaim)
a) Saham biasa (common stocks)
Dengan adanya resiko yang besar tersebut biasanya jika usaha perusahaan
berjalan dengan baik maka deviden saham biasa akan lebih besar daripada saham
preferen. Tetapi manakala terjadi likuidasi pembagian deviden dan pembagian
harta perusahaan serta pemegang saham biasa akan memperoleh pembagian
terakhir setelah pemegang saham preferen.
Pembagian deviden untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah
membayar deviden untuk saham preferen Saham biasa mempunyai hak yang
sama bagi pemegangnya yang dapat menentukan jalannya perseroan melalui
rapat umum pemegang saham. Kadangkadang hak suara dalam rapat pemegang
saham hanya diberikan pada saham biasa, tetapi sering juga saham preferen
mempunyai hak suara (Jogianto, 2000:58).
b) Saham preferen (prefered stock)
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai hak khusus melebihi
pemegang saham biasa. Saham preferen disebut juga dengan saham istimewa
sebab mempunyai banyak keistimewaan. Biasanya keistimewaan ini
dihubungkan dalam hal pembagian deviden atau pembagian aktiva pada saat
likuiditas.
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan (hybrid)
antara obligasi (bond) dan saham biasa, seperti bond yang membayarkan
hargaatas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa
deviden
preferen seperti saham biasa dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen
dibawah klaim pemegang obligasi (bond) dibandingkan dengan saham biasa,
saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak
pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi (Jogianto, 2000:59).
Kelebihan dalam hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi
pertama kali harus dibagikan untuk saham preferen, kalau ada kelebihan baru
dibagikan kepada pemegang saham biasa. Deviden saham preferen tidak terutang
atas dasar waktu, tetapi baru terutang jikasudah diumumkan oleh perusahaan.
Dalam hal pimpinan perusahaan tidak mengumumkan pembagian deviden dalam
suatu periode maka deviden tidak hilang.
Biasanya saham preferen mempunyai nilai nominal dan devidennya
dinyatakan dalam persentase dari nilai nominal. Apabila saham prioritas tidak
mempunyai nilai nominal maka devidennya dinyatakan dalam bentuk rupiah dan
bukan dalam bentuk persentase.
Suatu perusahaan dapat mengeluarkan lebih dari satu macam saham preferen
disebut saham preferen ke satu, saham preferen kedua dan seterusnya, dimana
saham preferen kesatu mempunyai klaim yang pertama terhadap laba dan saham
preferen kedua mempunyai klaim kedua dan seterusnya. Saham preferen dipisah
lagi menjadi:
 Saham preferen kumulatif. Saham preferen kumulatif adalah saham
preferen yang devidennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang
saham dengan kata lain saham ini merupakan saham yang dijamin akan
memperoleh deviden setiap tahunnya. Apabila dalam satutahun deviden tidak
dapat dibayarkan maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum
dibayar tersebut harus dilunasi dulu sehingga dapat mengadakan pembagian
deviden untuk saham biasa.
 Saham preferen tidak kumulatif. Saham ini merupakan kebalikan dari
saham preferen kumulatif. Dalam saham preferen tidak kumulatif pemegang
saham tidak akan memperoleh pembagian keuntungan secara penuh
manakala dalam suatu periode ada deviden yang belum dibayar. Dalam
saham jenis ini, pemegang saham preferen akan mendapat proritas akan
tetapi hanya sampai pada jumlah tertentu sehingga tidak seluruh deviden
yang tidak dibayar akan dipenuhi seluruhnya, kadangkala tidak menutup
kemungkinan bahwa deviden yang tidak dibayar pada tahun sebelumnya
tidak akan dibayar ditahun kemudian.
 Saham preferen partisipasi. Saham ini merupakan saham preferen
dalam hak devidennya tidak terbatas dalam jumlah tertentu. Ini berarti saham
ini disamping memperoleh deviden tetap juga akan memperoleh bonus
(tambahan) deviden manakala perusahaan mencapai sasaran yang telah
digariskan.
 Saham preferen konvertibel (Convertible prefered stocks). Adalah
saham preferen yang dapat diujur dengan surat berharga lain yang
dikeluarkan oleh perusahaan lain yang menerbitkan saham ini umumnya hak
konversi ditujukan untuk dapat ditukarnya saham preferen dengan sahambiasa.
Meskipun saham preferen umumnya mempunyai hak yang
didahulukan dalam pembagian deviden akan tetapi dalam hubungannya
dengan kekuasaan terhadap keberadaan perusahaan sangat jauh lebih kecil
dibandingkan dengan saham biasa.
C. Struktur Modal Perusahaan
Saham yang dikeluarkan perusahaan nantinya merupakan bukti penyertaan
pemegang
saham kadalam perusahaan. Jumlah yang terakumulasi dalam perusahaan
dinamakan
dengan nama modal saham. Modal saham dapat dibagi atas tiga macam yaitu:
1. Modal dasar. Dalam anggaran dasar perseroan akan dicantumkan modal dasar
yangmenggambarkan estimasi modal yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Modal dasarini dibagi dalam sejumlah saham dengan nilai nominal tertentu.
Semakin kecil nilainominal lembar saham akan semakin banyak lembar saham
yang harus dikeluarkanoleh perseroan.
2. Modal ditempatkan. Jika modal yang ditempatkan kurang dari batas minimal
yangditetapkan maka perseroan tidak akan diakui atau disahkan oleh pemerintah
dankeberadaannya tidak dianggap sebagai perseroan terbatas tetapi akan tunduk
padaketentuan perusahaan persekutuan. Jika sudah demikian, antara harta peribadi
danharta perusahaan tidak akan terpisah dan para pemilik perusahaan
mempunyaikewajiban untuk menyelesaikan segala kewajibannya meskipun
seluruh hartapribadinya tidak mencukupi.
3. Modal disetor. Semua pendiri perseroan terbatas bertanggung jawab terhadap
seluruhmodal ditempatkan akan tetapi walaupun demikian tidak harus setoran
kedalamperusahaan dilakukan pada saat perusahaan baru beroperasi. Ada batas
kontribusiminimal besarnya uang yang harus disetor kadalam perusahaan dan
setiap negaramempunyai kebijakan sendiri.
Nilai suatu saham dapat dipandang dalam empat konsep yang memberikan makna
yang berbeda. Yaitu:
a. Suatu saham memiliki nilai nominal yaitu nilai perlembar saham yang berkaitan
dengan kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai nominal tidak mengukur nilai riil
suatu saham, akan tetapi hanya digunakan untuk menentukan besarnya modal
disetorpenuh dalam neraca.
b. Nilai buku perlembar saham, yaitu total ekuitas dibagi jumlah saham beredar.
Nilaibuku perlembar saham menunjukkan nilai aktiva bersih perlembar saham
yangdimiliki oleh pemegangnya.
c. Nilai pasar, yaitu nilai suatu saham yang ditentukan oleh permintaan dan
penawaran
saham di bursa saham. Harga pasar saham inilah yang menentukan indeks harga
saham gabungan ( IHSG ).
d. Nilai fundamental atau nilai intrinsik saham, yaitu menentukan harga wajar
suatusaham agar harga saham tersebut mencerminkan nilai saham
yangsebenarnyasehingga tidak terlalu mahal.
D. Macam-macam Transaksi Pasar Bursa
1. Dari Sisi Waktunya
a) Transaksi instan. Yakni transaksi dimana dua pihak pelaku transaksi
melakukan serah-terima jual-beli secara langsung atau paling lambat 2×24 jam.
Transaksi instan adalah serah-terima barang sungguhan, bukan sekedar transaksi
semu, atau bukan sekedar jual-beli tanpa ada barang, atau bisa diartikan ada
serah-terima riil.
b) Transaksi berjangka. Yakni transaksi yang diputuskan setelah beberapa waktu
kemudian yang ditentukan dan disepakati saat transaksi. Terkadang harus
diklarifikasi lagi pada hari-hari yang telah ditetapkan oleh komite bursa dan
ditentukan serah-terimanya di muka Transaksi berjangka tujuannya pada
umumnya adalah hanya semacam investasi terhadap berbagai jenis harga tanpa
keinginan untuk melakukan jual-beli secara riil, dimana jual-beli ini pada
umumnya hanya transaksi pada naik turun harga-harga itu saja.
Baik transaksi instan maupun transaksi berjangka terkadang menggunakan kertas-
kertas berharga, terkadang menggunakan barang-barang dagangan. Bahkan
diantaratransaksi berjangka ada yang bersifat permanen bagi kedua pihak pelaku.
Ada jugayang memberikan beberapa bentuk hak pilih sesuai dengan bentuk
transaksi.Transaksi yang memberikan hak pilih ini memiliki perbedaan dari
transaksi lain,bahwa orang yang mendapatkan hak pilih harus membayar biaya
kompensasi bila iamenggunakan hak pilih tersebut.
2. Dari Sisi Objek
Dari sisi objeknya transaksi bursa efek ini terbagi menjadi dua:
a) Transaksi yang menggunakan barang-barang komoditi (Bursa komoditi).
b) Transaksi yang menggunakan kertas-kertas berharga (Bursa efek).
Dalam bursa komoditi yang umumnya berasal dari hasil alam, barang-barang
tersebut tidak hadir. Barter itu dilakukan dengan menggunakan barang contoh
atau
berdasarkan nama dari satu jenis komoditi yang disepakati dengan penyerahan
tertunda.
Bursa efek sendiri objeknya adalah saham dan giro. Kebanyakan transaksi bursa
itu menggunakan kertas-kertas saham tersebut. Giro yang dimaksud di sini adalah
cekyang berisi perjanjian dari pihak yang mengeluarkannya, yakni pihak bank
atauperusahaan untuk orang yang membawanya agar ditukar dengan sejumlah
uang yang
ditentukan pada tanggal yang ditentukan pula dengan jaminan bunga tetap, namun
tidak ada hubungannya sama sekali dengan pergulatan harga pasar.
E. Jenis Penilaian Saham
Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
1. Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan
jika dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau
seberapa
besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.
Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku:
 Nilai nominal, ialah nilai yang ditetapkan oleh emiten.
 Agio saham, ialah selisih harga yang diperoleh dari yang dibayarkan investor
kepada emiten dikurangi harga nominalnya.
 Nilai modal disetor, ialah total yang dibayar oleh pemegang saham kepada
perusahaan emiten, yaitu jumlah nilai nominal ditambah agio saham.
 Laba ditahan, ialah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dan
diinvestasikan kembali ke perusahaan dan merupakan sumber dana internal.
2. Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran
saham di
pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi
dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga
inilah
yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.
3. Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar
saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu
mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua
aliran
kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain
(Sulistyastuti, 2002).
F.Dampak Positif Dan Negatif Bursa Saham
1. Berbagai Dampak Positif Bursa Saham
Berbagai sisi positif dari bursa tersebut tergambar pada hal-hal berikut:
a) Bursa saham ini membuka pasar tetap yang mempermudah para pembeli dan
penjual untuk saling bertemu lalu melakukan transaksi instan maupun transaksi
berjangka terhadap kertas-kertas saham, giro maupun barang-barang komoditi.
b) Mempermudah pendanaan pabrik-pabrik dan perdagangan dan proyek
pemerintah melalui penjualan saham dan kertas-kertas giro komersial.
c) Bursa ini juga mempermudah penjualan saham dan giro pinjaman kepada
orang lain dan menggunakan nilainya. Karena para perusahaan yangmengeluarkan
saham-saham itu tidak mematok harga murni untuk para
pemiliknya.
d) Mempermudah mengetahui timbangan harga-harga saham dan giro piutang
serta barang-barang komoditi, yakni pergulatan semua hal tersebut dalam dunia
bisnis melalui aktivitas penawaran dan permintaan.
2. Beberapa Dampak Negatif Bursa Saham
Adapun dampak-dampak negatif dari adanya bursa saham ini tergambar pada hal-
hal
berikut:
a) Transaksi berjangka dalam pasar saham ini sebagian besarnya bukanlah jual-
beli sesungguhnya. Karena tidak ada unsur serah-terima dalam pasar saham ini
antara kedua pihak yang bertransaksi, padahal syarat jual-beli adalah adanya
serah-terima dalam barang yang disyaratkan ada serah-terima barang dagangan
dan pembayarannya atau salah satu dari keduanya.
b) Kebanyakan penjualan dalam pasar ini adalah penjualan sesuatu yang tidak
dimiliki, baik itu berupa mata uang, saham, giro piutang, atau barang komoditi
komersial dengan harapan akan dibeli di pasar sesunguhnya dan diserah-
terimakan pada saatnya nanti, tanpa mengambil uang pembayaran terlebih dahulu
pada waktu transaksi sebagaimana syaratnya jual beli as-Salm.
c) Pembeli dalam pasar ini kebanyakan membeli menjual kembali barang yang
dibelinya sebelum dia terima. Orang kedua itu juga menjualnya kembali sebelum
dia terima. Demikianlah jual-beli ini terjadi secara berulang-ulang terhadap satu
objek jualan sebelum diterima, hingga transaksi itu berakhir pada pembeli
terakhir yang bisa jadi sebenarnya ingin membeli barang itu langsung dari penjual
pertama yang menjual barang yang belum dia miliki, atau paling tidak
menetapkan harga sesuai pada hari pelaksanaan transaksi, yakni hari penutupan
harga. Peran penjual dan pembeli selain yang pertama dan terakhir hanya mencari
keuntungan lebih bila mendapatkan keuntungan saja, dan melepasnya bila sudah
tidak menguntungkan.
d) Yang dilakukan oleh para pemodal besar dengan memonopoli saham dan
sejenisnya serta barang-barang komoditi komersial lain di pasaran agar bisa
menekan pihak penjual yang menjual barang-barang yang tidak mereka miliki
dengan harapan akan membelinya pada saat transaksi dengan harga lebih murah,
atau langsung melakukan serah-terima sehingga menyebabkan para penjual lain
merasa kesulitan.
e) Sesungguhnya bahaya pasar modal semacam ini berpangkal dari dijadikannya
pasar ini sebagai pemberi pengaruh pasar dalam skala besar. Karena harga-harga
dalam pasar ini tidak sepenuhnya bersandar pada mekanisme pasar semata secara
praktis dari pihak orang-orang yang butuh jual-beli. Namun justru terpengaruh
oleh banyak hal, sebagian diantaranya dilakukan oleh para pemerhati pasar,
sebagian lagi berasal dari adanya monopoli barang dagangan dan kertas saham,
atau dengan menyebarkan berita bohong dan sejenisnya. Disinilah tersembunyi
bahaya besar menurut tinjauan syari’at. Karena cara demikian menyebabkan
ketidakstabilan harga secara tidak alami, sehingga berpengaruh buruk sekali pada
perekonomian yang ada.
Sebagai contoh saja bukan untuk menyebutkan secara keseluruhan: sebagian
besar investor sengaja melempar sejumlah kertas saham dan giro, sehingga
harganya menjadi jatuh karena terlalu banyak penawaran. Pada akhirnya para
pemilik saham kecil-kecilan bergegas menjualnya kembali dengan harga murah
sekali, karena khawatir harga saham-saham itu semakin jatuh sehingga mereka
semakin rugi. Dengan adanya penawaran mereka itu, mulailah harga saham itu
terus menurun, sehingga para investor besar itu berkesempatan membelinya
kembali dengan harga lebih murah dengan harapan akan bisa meninggikan
harganya dengan banyaknya permintaan. Pada akhirnya para investor besarlah
yang beruntung sementara kerugian besar-besaran harus ditanggung investor
kecil-kecilan, sebagai akibat dari perbuatan investor besar yang berpura-pura
melempar kertas-kertas saham itu sebagai ikutan. Hal itupun terjadi di pasar
komoditi komersial.
PENILAIAN OBLIGASI
A. Pengertian Oblogasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada
waktu yang
telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
B. Jenis Obligasi
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
1. Dilihat dari sisi penerbit:
a) Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang
berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b) Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c) Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public
utility).
2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:
a) Zero Coupon Bonds.Zero coupon bonds adalah obligasi yang tidak melakukan
pembayaran bunga
secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh
tempo. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai
pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh
tempo obligasi dengan kata lain penerbit obligasi hanya akan membayar pokok
obligasi pada saat jatuh tempo.
Investor mendapatkan keuntungan dari bunga intrinsik pada saat jatuh tempo
serta selisih dari harga discounted dengan nilai par-nya. Investor yang membeli
obligasi zero coupon bond memang tidak akan mendapatkan bunga sama sekali
sampai jatuh tempo. Jika obligasi itu diterbitkan untuk masa 10 tahun misalnya,
maka uang investor akan mengendap di sana selama masa tersebut, kecuali jika
investor menjualnya kembali ke pasar.
Contoh :
Zero-coupon bond selalu ditawarkan dengan harga diskon yang tinggi. Ketika
membeli, investor akan membeli dengan harga diskon dan ketika jatuh tempo ia
akan menerima pembayaran penuh. Gambarannya begini. Perusahaan ABC
menerbitkan obligasi tanpa bunga sebesar Rp100 miliar dengan masa jatuh tempo
10 tahun. Obligasi ini dilepas pada harga 60 persen. Dengan harga penawaran
sebesar itu berarti investor yang membeli obligasi ABC tadi tidak perlu
membayar senilai harga nominal 100 persen. Jika investor X misalnya akan
membeli sebanyak Rp100 juta maka ia hanya membayar sebesar Rp60 juta.
Meski investor X tadi hanya membayar Rp60 juta, tapi pada saat jatuh tempo
nanti (10 tahun kemudian) ia akan menerima pokok obligasi sebesar Rp 100 juta.
Jadi dalam kurun 10 tahun, uang investor X tadi tumbuh sebesar 66,6 persen dari
Rp 60 juta menjadi Rp100 juta. Dari kacamata investor, jelas zero-coupon bond
merupakan instrument investasi jangka panjang yang imbal hasillnya tidak bisa
dipanen cepat satu tahun atau dua tahun. Jika investor membutuhkan dana tunai,
jalan satu-satunya hanya menjual obligasi tersebut di pasar.
Harga zero coupon bond akan naik dari waktu ke waktu mendekati tanggal
jatuh tempo. Disitulah keuntungan yang bisa dinikmati investor. Sedangkan bagi
issuer atau penerbit, meskipun nilai obligasi yang ditawarkan mencapai Rp100
miliar, jika obligasi tanpa bunga tersebut terjual semua, maka perusahaan ABC
hanya akan menerika dana tunai sebesar Rp60 miliar saja. Tentu ini belum
dipotong biaya-biaya dalam rangka penerbitan. Dari sisi issuer, obligasi tanpa
bunga memiliki kelebihan bahwa perusahaan tidak dipusingkan dengan bunga
yang harus dibayar tiga bulan sekali sebagaimana obligasi pada umumnya.
Perusahaan hanya memikirkan agar saat jatuh tempo 10 tahun mendatang harus
ada dana tunai Rp100 miliar untuk membayar pokok obligasi tersebut.
b) Coupon Bonds:
Coupon bonds adalah obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. Kupon bisa juga disebut sebagai
tingkat bunga yang dibayarkan oleh pihak yang mengeluarkan obligasi kepada
investor.
Coupon Bond terdiri dari:
 Fixed-Rate Bond
Fixed-rate bond adalah obligasi dengan tingkat kupon/bunga yang tetap,
berkebalikan dengan floating-rate bond. Fixed-rate bond adalah surat hutang
jangka panjang yang membawa tingkat bunga yang telah ditentukan
sebelumnya.Tingkat bunga dikenal sebagai tingkat kupon dan bunga dapat
dibayarkan pada tanggal tertentu sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.
Misal: Coupon obligasi 18% per tahun dengan nilai nominal Rp
1.000.000,00 selama 5 tahun, maka pembeli obligasi akan menerima Rp
180.000,00 per tahun selama 5 tahun ditambah dengan Rp 1.000.000,00.
 Floating-Rate Bond
Floating-rate bond adalah obligasi yang mempunyai kupon yang
berubah-ubah, mengikuti tingkat bunga pasar uang seperti suku bunga Bank
Indonesia, dan juga spread. Spread adalah tingkat yang tetap konstan (bisa
dianggap sebagai tingkat keuntungan tambahan atas risiko). Hampir semua
floating-rate bond mempunyai kupon secara kuartal, tiga bulanan. Pada tiap
awal periode kupon, tingkat kupon dihitung dengan mengambil referensi
suku bunga pasar pada hari tersebut, kemudian menambahkan spread.
Misalnya; Pada tahun pertama menawarkan suku bunga 19% (tetap), tapi
pada tahun berikutnya menawarkan suku bunga mengambang (dikaitkan
dengan suku bunga beberapa bank ditambah dengan presentase tertentu).
Sebagai contoh : suku bunga mengambang ditawarkan sama dengan rata-rata
suku bunga deposito 6 bulan dari bank-bank umum di tambah 1,75%.
1. Dilihat dari hak penukaran/opsi:
a) Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi
untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik
penerbitnya.
b) Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan
afiliasi milik penerbitnya.
c) Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli
kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d) Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.
2. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
a) Secutingkat bunga yang dibayarkan oleh pihak yang mengeluarkan obligasi
kepadainvestor.
Coupon Bond terdiri dari:
 Fixed-Rate Bond
Fixed-rate bond adalah obligasi dengan tingkat kupon/bunga yang tetap,
berkebalikan dengan floating-rate bond. Fixed-rate bond adalah surat hutang
jangka panjang yang membawa tingkat bunga yang telah ditentukan
sebelumnya.Tingkat bunga dikenal sebagai tingkat kupon dan bunga dapat
dibayarkan pada tanggal tertentu sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.
Misal: Coupon obligasi 18% per tahun dengan nilai nominal Rp
1.000.000,00 selama 5 tahun, maka pembeli obligasi akan menerima Rp
180.000,00 per tahun selama 5 tahun ditambah dengan Rp 1.000.000,00.
 Floating-Rate Bond
Floating-rate bond adalah obligasi yang mempunyai kupon yang
berubah-ubah, mengikuti tingkat bunga pasar uang seperti suku bunga Bank
Indonesia, dan juga spread. Spread adalah tingkat yang tetap konstan (bisa
dianggap sebagai tingkat keuntungan tambahan atas risiko). Hampir semua
floating-rate bond mempunyai kupon secara kuartal, tiga bulanan. Pada tiap
awal periode kupon, tingkat kupon dihitung dengan mengambil referensi
suku bunga pasar pada hari tersebut, kemudian menambahkan spread.
Misalnya; Pada tahun pertama menawarkan suku bunga 19% (tetap), tapi
pada tahun berikutnya menawarkan suku bunga mengambang (dikaitkan
dengan suku bunga beberapa bank ditambah dengan presentase tertentu).
Sebagai contoh : suku bunga mengambang ditawarkan sama dengan rata-rata
suku bunga deposito 6 bulan dari bank-bank umum di tambah 1,75%.
1. Dilihat dari hak penukaran/opsi:
a) Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi
untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik
penerbitnya.
b) Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan
afiliasi milik penerbitnya.
c) Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli
kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d) Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
2. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
a) Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari
penerbitnyaatau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, t2.
Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
1.Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknyadijamin denan
penangguangan dari pihak ketiga
2. Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknyadijamin dengan
agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
3. Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yangdimiliki
penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anakperusahaan yang
dimilikinya.
b) Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu
tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5.Dilihat dari segi nilai nominal:
a) Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu
nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b) Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai
nominal yang
kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.dari segi perhitungan
imbal hasil:
a) Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan
sistem kupon bunga.
b) Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan
perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi
syariah, yaitu:
a.i. Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang
diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui
pendapatan emiten.
a.ii. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan
akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa
diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.
C. Karakteristik Obligasi:
1. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan
diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
2. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi
secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6
bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.
3. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang
dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai
dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan
lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil
dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5
tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi
Kupon / bunga nya.
4. Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi
merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel.
Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan
pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk)
dapatdilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga
pemeringkatseperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.
D. Harga Obligasi:
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi
dengannilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi
tersebut adalah100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal
Misal:Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka
nilaiobligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
3. at discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal
Misal:Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka
nilai dariobligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
E. Penilaian Obligasi
Obligasi sebagai instrument investasi jangka panjang mempunyai karakteristik
penilaian yang spesifik dan berbeda dengan instrumen investasi lainnya seperti
saham.Konsep penilaian obligasi yang bentuk pendapatannya dikenal dengan
istilah yield padadasarnya dikembangkan atas dasar intrinsik dari nilai tersebut.
Selain itu, besaran alirandana yang dihasilkan dari kupon(suku bunga) obligasi
tersebut merupakan faktor pentingdalam penilaian sebuah obligasi,konsep
penilaian obligasi diantaranya meliputi:
1. Time value of money/nilai waktu mata uang. Yaitu perhitungan pendapatan
atasnilaiuang tertentu, dimana investor akan menghitung nilai investasinya sampai
periodejatuhtemponya yang akan bertambah dari pendapatan suku bunga. Tingkat
sukubunga didapatkandari perhitungan rasio antara tingkat pendapatan yang akan
diterimadengan nilai pokok investasi pada periode tertentu. Perhitungannya
adalah jika R (reeturn) merupakan tingkat suku bunga dan Po merupakan nilai
pokok dari investasi( principal )
2. Future value/ nilai yang akan datang. Mempunyai pengertian bahwa nilai
yangakanditerima dari investasi serta hasil pendapatan suku bunga tersebut
diinvestasikankembalidengan tingkat suku bunga yang sama dalam periode waktu
tertentu. Ataudengan kata lain merupakan nilai yang diterima dari hasil
pendapatan interest danpokok investasiyang diterima. Metode perhitungan yang
digunakan dapat dilakukandengan dua cara yaitu simple interest dan compaund
interest
3. Present value/ nilai sekarang. Yaitu jumlah uang yang harus di
investasikansekaranguntuk mendapatkan sejumlah uang tertentu pada suatu
periode nanti. Metode inijugadisebut metode arus kas diskonto.
F. Faktor- faktor penentu nilai obligasi
Factor terpenting sebagai pertimbangan investor dalam melakukan pembelian
obligasisebagai instrument investasinya adalah yield obligasi. Investor obligasi
akanmenghitung seberapa besar pendapatan investasi atas dana yang dibelikan
obligasitersebut denganmenggunakan alat ukur yield. Investor yang konservatif
akanbisa melakukan perhitungan yield sampai masa jatuh tempo dengan
menggunakanmetode YTM ( yield to maturity). Selain itu,investor jangka pendek
bisa melakukanperbandingan nilai investasinya dengan menggunakan metode CY
(current yield) . Yaitumenilai tingkat pendapatan obligasi tersebut
dibandingkandengan harga pasar obligasi.
Yield Obligasi:
Pendapatan atau imbal hasil atau return yang akan diperoleh dari investasi
obligasi
dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila
menempatkandananya untuk dibelikan obligasi. Tingkat yield sebuah obligasi
dipengaruhi olehbeberapa faktor ekonomi dan nonekonomi serta harga harga
obligasi tersebut dipasarperdagangan Sebelum memutuskan untuk berinvestasi
obligasi, investor harusmempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor
pengukur tingkatpengembalian tahunan yang akan diterima. Ada 2 (dua) istilah
dalampenentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity.
1. Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasarkan jumlah kupon yang
diterimaselama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.
Current yield = bunga tahunanharga obligasi
Contoh:
Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per
tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp
1.000.000.000, maka:Current Yield = Rp 170.000.000 atau 17%
Rp 980.000.000 98%= 17.34%
2. Sementara itu yiled to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau
pendapatanyang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh
tempo.Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM
approximation atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut:
YTM approximation = C + R – Pn x 100%
R + P 2
Keterangan:
C = kupon
n = periode waktu yang tersisa (tahun)
R = redemption value
P = harga pemeblian (purchase value)
Contoh:
Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94.25% memiliki
kuponsebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 juli
2007.Berapakah besar YTM approximationnya?
C = 16%
n = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3.853 tahun
R = 94.25%
P = 100%
YTM approximation = 16 + 100 – 94.25 3.853= 100 + 94.252= 18.01 %
G. STRATEGI DAN ANALISIS OBLIGASI
Menurut Eduardus tendelin (2010;176) Dalam pengelolaan portofolio obligasi ada
tiga pendekatan, yaitu pasif, aktif dan kombinasi dari kedua pendekatan tersebut
ataustrategi imunisasi. Pemilihan strategi yang akan digunakan sangat tegantung
kepadapreferensi risiko, pengetahuan tentang pasar obligasi dan tujuan dari
investasi yang ingindicapai oleh investor.
1. Strategi Pengelolaan pasif
Menurut William F.sharpe (1997;1) Metode yang termasuk kategori pasif
berdasarpada asumsi bahwa pasar obligasi berbentuk efisiensi semi kuat – jadi
harga obligasisekarang, dipandang merefleksikan semua informasi yang tersedia
untuk publik secarakuat. Jadi obligasi dirasakan memiliki nilai yang layak di
pasar, memberikan return(hasil) yang setaraf dengan risiko yang terlibat. Sebagai
tambahan kepercayaan bahwaobligasi individu tidak salah dihargai (mispriced),
investor pasif juga percaya bahwausaha untuk meramalkan tingkat bunga , secara
umum tidak berguna.
Menurut Eduardus tendelin (2010;176-177) Strategi pasif didasari pemikiran
bahwa pasar dalam kondisi yang efisien, sehingga harga-harga sekuritas di pasar
sudah ditentukan secara tepat sesuai dengan nilai instrinsiknya. Investor yang
menganut strategi pasif, tidak secara aktif mencari kemungkinan-kemungkinan
strategi perdagangan tertentu yang bisa menghasilkan return abnormal. Oleh
karenastrategi pasif didasari oleh asumsi bahwa harga obligasi sudah ditentukan
secara fair
maka strategi pasif menggunkan informasi-informasi yang ada sekarang, bukan
informasi-informasi yang bersifat estimasi.
Strategi yang termasuk pendekatan pasif dalam pengelolaan portofolio obligasi
adalah
strategi beli dan simpan dan strategi mengikuti indeks (indexing) pasar.
1. Beli dan simpan.
Investor yang mengikuti strategi beli dan simpan, berarti ia berniat untuk tidak
aktif melakukan perdagangan. Investor tersebut secara hati-hati memilih
obligasi yang akan dibentuk dalam portofolionya dan investor tidak berusaha
memperdagangkan obligasi tersebut untuk mendapatkan return yang lebih
tinggi, sehingga factor penting dalam strategi beli dan simpan adalah
pemilihan obligasi yang sesuai dengan kebutuhan investor.
2. Mengikuti indeks pasar.
Investor tidak akan mampu memperoleh keuntungan abnormal karena harga
obligasi sudah mencerminkan semua informasi yang ada. Kondisi tersebut
menyebabkan tidak ada satupun investor mampu mendapatkan return yang
lebih besar dari return pasar, sehingga investor akan membentuk porofolio
yang sesuai
2. Strategi Imunisasi
Menurut Eduardus tendelin (2010;177-178) Strategi imunisasi adalah strategi
yangberusaha untuk melindungi portofolio terhadap risiko tingkat bunga dengan
carasaling meniadakan pengaruh dua komponen risiko tingkat bunga, yaitu risiko
hargadan risiko reinvestasi. Risiko harga merupakan risiko yang berasal dari
hubunganyang terbalik antara harga obligasi dengan tingkat bunga. Artinya
semakin rendahtingkat bunga maka harga obligasi akan semakin tinggi.
Sedangkan risiko investasimerupakan risiko yang berasal dari ketidakpastian
mengenai tingkat investasiterhadap kupon yang akan diterima dimasa yang akan
datang.
Masalah dengan imunisasi yaitu :
a) Risiko default dan call yaitu imunisasi didasarkan pada asumsi bahwa
obligasi tidak akan default dan di call sebelum jatuh tempo jadi obligasi
diasumsikan bebas risiko call dan default. Konsekuensinya, jika obligasi
portofolio menjadi default stau di call, portofolio tidak akan kebal.
b) Pergeseran tidak paralel berganda di kurva yield yang tidak horizontal
yaitu imunisasi (dan durasi) juga didasarkan pada asumsi bahwa kurva yield
horzontal dan tiap pergeserannya adalah paralel dan akan terjadi sebelum
pembayaran diterima dari obligasi yang di beli.
c) Penyeimbangan ulang yaitu merujuk pada penjualan sebagian sekuritas
yang dimiliki dan menggantinya dengan sekuritas lain sehingga durasi
portofolio sesuai dengan durasi arus kas keluar yang dijanjikan.
3. Strategi aktif
Menurut William F.sharpe (1997;1) Metode aktif manajemen portofolio obligasi
didasarkan pada asumsi bahwa pasar obligasi sangat tidak efisien , oleh karena itu
memberi investor peluang untuk memperoleh return di atas rata-rata. Jadi
manajemen aktif didasarkan pada kemampuan manajer portofolio untuk
mengidentifikasi obligasi yang salah dihargai atau menentukan saat yang tepat
untukmembeli atau menjual di pasar obligasi dengan meramalkan tingkat bunga
secara akurat.
C, ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN PERAMALAN
KEUANGAN
Analisa Laporan Keuangan adalah Suatu analisa yang dilakukan untuk melihat
kondisi keuangan perusahaan, prestasi kerja dan kinerja perusahaan di masa
lalu sampai saat ini serta prospeknya dimasa datang, yang akan digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Bentuk bentuk laporan keuangan :
1. Neraca (Balance sheet)
Neraca disebut juga posisi keuangan, berarti neraca berguna untuk
menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu (a
moment of time). Biasanya tanggal tertentu tersebut jatuh per 31 Desember.
Persamaan akuntasi : aktiva = kewajiaban + Ekuitas
Ket :
 Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di
masa depan melalui aktivitas operasi.
 Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban
perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva.
 Ekuitas merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau
dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan
kepada pemilik sejak perusahaan didirikan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
laporan laba rugi adalah laporan yang berisi tentang kemampuan atau
kinerja perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada suatu periode
akuntansi.
Unsur-unsur yang dijabarkan dalam laporan keuangan diantaranya unsur
pendapatan dan beban-beban perusahaan yang nantinya akan menghasilkan
laba atau rugi perusahaan.
Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal
neraca. Laporan laba rugi menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau
rugi perusahaan suatu periode waktu.
3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas. Laporan ini
bermanfaat untuk mengidentifikasi perubahan klaim pemegang ekuitas atau
aktiva perusahaan.
4. Laporan arus Kas (Cashflow)
Laporan arus kas menunjukkan adanya arus kas masuk dan arus kas
keluar dari suatu perusahaan. Laporan arus kas disajikan selama periode
tertentu dan diklasifikasikan sesuai dengan aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan dengan cara yang paling tepat dengan bisnis perusahaan tersebut.
Tujuan menganalisa keuangan
Yaitu, untuk memperoleh data yang akan mendukung dalam pengambilan
keputusan. Analisa laporan keuangan dilakukan dengan melakukan
penelaahan, mempelajari hubungan, serta tendensi atau kecenderungan (trend)
yang akan membantu dalam menentukan posisi keuangan perusahaan dan
hasil operasi perusahaan.
Jenis jenis analisa laporan keuangan :
1. Analisa Horizontal
Adalah analisa yang membandingkan suatu pos dalam laporan keuangan
dengan pos yang sama tetapi pada periode yang berbeda.
Perubahan Rupiah = Angka periode tahun berjalan – Angka periode tahun
dasar
Perubahan Prosentase = Perubahan Rupiah dibagi angka periode tahun dasar x
100
2. Analisa Vertikal
Analisa yang membandingkan pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos
lainnya yang dijadikan tolak ukur dalam 1 periode yang sama. Pos dalam
laporan keuangan yang lazim dijadikan tolak ukur adalah penjualan dan total
aktiva.
2. Analisa Likuiditas
Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek
yang jatuh tempo.
4. Current Ratio
Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang jatuh tempo.
cara hitung :
Aktiva Lancar dibagi Kewajiban Lancar
5. Quick Ratio
Mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya yang jatuh tempo dari dana yang benar-benar likuid.
Cara hitung :
Kas + Surat Berharga + Piutang dibagi kewajiban lancar
Peramalan keuangan
yaitu memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang.
Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh
dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan
secara matang.
Ketidapastian yang dimaksud yaitu :
1. Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan
harga (inflasi), kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku,
tenaga kerja, atau faktor lainnya.
2. Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki
hubungan langsung dengan produk yang ditawarkan.
3. Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran
selera, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang.
4. Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk,
kelangkaan bahan baku, maupun faktor bencana alam.
5. Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya
produk dari kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akibat
pergantian, atau pengunduran diri akibt berbagai sebab, dan lainnya.
Langkah langkah peramalan keuangan
1. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data
yang dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang
dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa priode
2. Mengolah Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan
demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita
untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.
3. Menentukan Metode Peramalan
Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang
cocok untuk data tersebut.
4. Memproyeksikan Data
Agar kita dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka
perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan
tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode .
5. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil
keputusan untuk bidak membuat berbagai perencanaan seperti
perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik
untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang .
berkaitan dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di dediakan
dan kapan .
MERAMALKAN ARUS KAS BEBAS
FCF = Arus kas operasi – investasi bruto
pada modal operasi
Alternatifnya, FCF dapat dihitung :
FCF = NOPAT – Investasi bersih pada
modal operasi.
Rumus AFN
AFN = (A*/S0)∆S - (L*/S0)∆S - M(S1)(RR)
AFN : tambahan dana yang dibutuhkan
A* : aktiva yang terkait langsung dengan penjualan
S0 : penjualan tahun lalu
A*/S0 : aktiva/persentase penjualan
L* : Kewajiban spontan
L*/S0 : kewajiban spontan/persentase penjualan
S1 : Total penjualan yang diproyeksikan untuk tahun
depan
∆S : perubahan penjualan
M : margin laba
RR : rasio retensi
Contoh: Penjualan perusahaan A pada 2007adalah $3000, tolal
Aktiva = $2000 dan margin laba sebesar $114, kewajiban perusahaan
=$200 dan tambahan untuk laba di tahan sebesar $56, perusahaan
meramalkan penjualan pada thn 2008meningkat menjadi $3300,
berpa nilai AFN Perusahaan tersebut ?
Jawab :
A*/S0 = $2000/$3000 = 0.6667
L*/S0 = $200/ $3000 = 0.6667
∆S = $3.300 juta - $3.000 juta = $300 juta
M = $114/$3.000 = 0.0380
RR = $56/$114 = 0.491
AFN = (A*/S0)∆S - (L*/S0)∆S - M(S1)(RR)
= 0.667($300 juta) – 0.667($300 juta) –
0.038($3.300juta)(0.491)
= $200 juta - $20 juta - $62 juta
= $188 juta
Kebutuhan pendanaa eksternal bergantung pada lima faktor penting yaitu :
 Pertumbuhan penjualan ∆S
 Intensitas modal
 Rasio kewajiban spontan terhadap penjualan
 Margin laba
 Rasio retensI
D. PERENCANAAN PENGENDALIAN KEUANGAN
Perencanaan Keuangan
Manajemen perusahaan selalu memandang ke depan, maka perusahaan akan
selalu terlibat dalam perencana-an jangka panjang dan juga beroperasi dengan
efisien pada saat sekarang. Hal ini khususnya semakin penting karena lingkupnya
mencakup internasional dan perekonomian dunia semakin terkait.
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi perusahaan dan
sumber penghasilan dan mengendalikan kegiatan perusahaan untuk mencapi
tujuan.
Berhubung dengan penyusunan proyek, penjualan, laba dan aktiva yang
didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran, kemudian
memutuskan cara memenuhi kebutuhan keuangan yang diramalkan.
Ada 2 hal penting dalam perencanaan keuangan.
a. Perencanaan uang tunai (Cash Planning), persiapan menyususn anggaran kas
perusahaan (Cash Budget)
b. Perencaan laba (Proifit Planning), perencanaan laba perusahaanyang dibuat
dalam laporan keuangan proforma. (Financial Statement proforma).
Pengendalian keuangan
Berlangsung pada tahap pada tahap implementasi yaitu menyangkut umpan balik
dan proses penyesuaian yang diperlukan:
1. Untuk menjamin bahwa rencana terlaksana.
2. Untuk merubah rencana yang ada sebagai tanggapan baru terhadap berbagai
perusahaan dalam lingkungan operasi.
Anggaran (Budget)
Adalah proyeksi data keuangan yang diperbandingkan dengan pelaksana-annya
yang sesungguhnya. Gunanya untuk mendeteksi adanya perbedaan-perbedaan
serta alasannya, dan mela-kukan tindakan koreksi, serta mengadakan tindakan
perbaikan / penyesuaian jika diperlukan.
Laporan Proforma Keuangan
Adalah proyeksi laporan keuangan pada masa yang akan datang yang terdiri dari
neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan.
Dapat dilakukan dengan cara:
a. Untuk menyusun laporan laba rugi proforma dapat dilakukan dengan metode
persentase dari penjualan dan faktor-faktor lainnya.
b. Untuk menyusun neraca proforma dapat dengan “metode pendekatan
pertimbangan” yaitu mengestimasi nilai perkiraan yang pasti dan yang lainnya
dikalkulasi.
Metode Persentase Penjualan
Adakah suatu metode peramalan kebutuhan keuangan dengan meng-hitung
berbagai pos neraca (dana spontan) sebagai persentase penjual-an dan mengalikan
persentase ter-sebut dengan penjualan yang diharap-kan pada masa mendatang
sehingga neraca proforma dapat disusun.
Analisis dana eksternal yang dibutuhkan perusahaan.
1. Diperhitungkan hanya dana spontan dalam neraca.
2. Menentukan berapa dana dari luar (External Fund Needed = EFN atau AFN)
   
I)
TR
L
TR
A
(
g(TR1)1)gTR1(1TR1g)(TR1)(1ΔTR
b.c(TR2)ΔTR
TR
L
ΔTR
TR
A
d)(1MS/S)ΔS*(L/S)ΔS*(ΔEFNAFN 1




Keterangan :
Δ/TR = harta bertambah secara spontan sesuai pemdapatan.
L/TR = kewajiban bertambah dengan spontan dari pendapatan
ΔTR = perubahan dalam pendapatan/penjualan
c = marjin laba
b = retensi laba
TR2 = proyeksi pendapatan untuk tahun itu
G = laju pertumbhan
Contoh:
Data Telecom atas laporan keuangan
Neraca per 31 Desember 20XX
(Ribuan US$)
Kas 10 Hutang usaha 50
Piutang 85 Tax/Gaji 25
Persediaan 100 Bonds 70
Harta Tetap(net) 150 Saham biasa 100
Laba Ditahan 100
Total Harta 345 Ttl hutang/Equiti 345
Penjualan tahun ini $ 500.000, batas kapasitas marjin setelah pajak 4%. Dan
meraih laba $ 20.000 setelah pajak, dividen dibayar $ 10.000. Berapa banyak EFN
jika penjualan direncanakan tahun 2005 sebesar $ 800.000, dengan metode %
penjualan.
Jawab:
Dihitung % dengan memperhatikan “spontaneously generated finance” yaitu dana
yang dibutuhkan secara otomatis transaksi usaha rutin, yaitu:
Neraca Neraca
proforma
Penjualan $500.000 Penjualan $800.000
Harta % Dalam Ribuan US$
Kas 2 % Kas $ 16
Piutang 17 Piutang 136
Persediaan 20 Persediaan 160
Harta tetap 30 Harta tetap 240
69% Ttl.Harta $ 552
Kewajiban % Dalam Ribuan US$ .
Htg dagang 10% Htg dagang 80
Tax/gaji 5% Pajak/gaji 40
Bond notapplicableNA Bond 70
Sahambiasa NA. Shm biasa 100
Laba ditahan NA Laba ditahan 116
15% EFN 146
Ttl hutang/Ekuiti 552
EFN= (0,69-0,15)(800.000-500.000) - 0,5 (0,04) (800.000)
= 0,54(300.000) - 0,02(800.000)
= $ 146.000
Kalau tahun 2005 penjualan naik 3% atau $ 515.000, maja EFN hasil negative
sebesar ( $ 2,200),yaitu perusahaan tidak membutuhkan
EFN.Merencanakan penambahan dividen. Perlu diperhatikan bahwa tingkat sales
adalah ( 1 + g ) TR1.
Maka dapat dihitung persentase kenaikan penjualan yang haruskan di biayai dari
luar (Percenatge of External Fund Required = PEFR)
  




 

g
g1
cbIbg1
g
c
IPEFR
I = (A/TR –L/TR)
Analisis Break Even Point.
a. Suatu tehnik analis untuk memperlajari hubungan antara biaya tetap, biaya
variabel, volume penjualan dan laba.
b. Suatu metode untuk menentukan titik dimana penjualan akan menutup biaya
tetap dan biaya variabel sehingga perusahaan tidak menderita laba dan maupun
rugi
. Biaya Operasi Tetap
-Penyususutan atas pabrik dan peralatannya
-Sewa
-Gaji eksekutif
-Gaji staf eksekutif
-Beban umum kantor
-Asuransi
-Biaya overhead pabrik tetap
-Dan lainnya
2. Biaya Operasi Variabel
-Upah tenaga kerja pabrik
-Bahan
-Biaya overhead pabrik variabel
-Komisi penjualan
-Dan lainnya
Titik Impas (Break Even Point), “Single Product.”
Adalah volume penjualan (Q) pada saat biaya total biaya sama dengan total
pendapatan, dan laba sama nol.
Empat Rumus Break Even Point (Single product)
1. Volume penjualan (Q) titik impas
V)(P
F
Q(BE)
Q.VFP.Q
TCS




2, Jumlah dalam Rupiah/Dollar titik impas
Sales
VC
1
FC
SBE


3. Volume (Q) kalau perusahaan mengharapkan laba
VP
diinginkanyangLabaF
SBE



4. Volume (Q) dengan laba yang diinginkan laba dan perhitungan pajak
VP
pajaktingkat1
diinginkanyangLaba
F
SBE




Analisis titik impas untuk Kas
Beberapa biaya tetap tidak semuanya pengeluaran tunai tetapi ada non
tunai (penyusutan). Untuk menghitung titik impas kas, penyusutan harus
dikeluarkan dari biaya tetap atau hanya biaya pengeluaran tunai saja.
V-PatauC
kasnPengeluara-F
Q*KasImpasTitik
)
p
v
-(1CRRatioonContributi
CR
kasnonnPengeluara
FTR



Analisis Titik Impas dan keputusan menutup usaha perusahaan (Shut Down
Point)
Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi
BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada
suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket
cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau
penyusutan).
Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan
walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada
kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi
gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah
satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya
hamper sama dengan cash break event point.
SDP = F / contirbution margin per unit.
Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas
terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat
titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam
Q dalam rupiah dolar.
Break Even Point untuk Multi Produk atau Jasa.
Adalah teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara harga, biaya tetap,
biaya variabel, proporsi terhadap total penjualan dan kontri-busi tertimbang atas
beberapa produk yang dihasilkan suatu perusahaan.
Contohnya perusahaan restoran, hotel, biro perjalanan wisata dan lainnya.
Perlu diperhatikan dengan seksama bahwa BEP Multi Produk hanya dapat
dihitung dalam bentuk Rp/Dollar dan tidak dapat dihitung dalam bentuk
unit/satuan (Q)













W1
P1
V1
1-
F
ProductMultiBERumus
Dimana :
F = Biaya Tetap per periode.
V1 = Biaya Variabel per unit(salah satu jenis produk).
P1 = Harga per unit.(salah satu jenis poruk)
W1 = Persentase produk produk 1 terhadap total rupiah penjualan.
(( 1 – V1 /P1 /) W1 ) = Kontribusi tertimbang.
Contoh :
Hotel ABC menyewakan kamar, juga membuka restouran, kolam renang,
lapangan tenis dan diskotik dengan data sbb:
Jenis jasa Harga ($) Biaya Variabel ($) Perkiraan unit yang dijual
Kamar 50 40 80
Restoran 10 6 160
Kolam ranang 5 2 200
Lapangan tenis 10 5 100
Diskotik 5 3 500
Biaya tetap perbulannya = $ 40.000.
Untuk menhitung Break Even Multi produknya dihitung sbb:
1 2 3 4 5 6 7
…8……
Jenis jasa Harga V.Cost V/P 1-V/P Forc.Sales Prop Sales ((1-
Vp)W)
$ $
(5 x 7)
Kamar 50 40 0,8 0,2 4.000 0,396
0.0792
Restoran 10 6 0.6 0,4 1.600 0,158
0.0632
K.Renang 5 2 0,4 0,6 1.000 0,099
0.0594
Lap. Tenis 10 5 0,5 0,5 1.000 0,099
0,0495
Diskotik 5 3 0,6 0,4 2.500 0,248
0,0992
---------- --
--------
10.100 0, 3505
===== =====
BEP/ bulan = $ 40.000 / 0,3501 = $ 114.123.
BEP/Tahun = (12 x $40.000 ) / 0,3505 = $ 1.369.473.
Leverage Operasi
Menunjukkan seberapa besar biaya tetap digunakan dalam operasi perusahaan.
Derajat Leverarage Operasi
Adalah rasio dari perubahan persen-tase EBIT terhadap perubahan persentase unit
terjual/ pendapatan total
Pengendalian pada perusahaan multidivision.
• Pengendalian berdasarkan tingkat pengembalian aktiva (Return on Asset =
ROA).
Adalah penggunaan sistem analisis Du Pont untuk pengendalian
divisonal pada perusahaan multidivision.
• Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam nilai prestasi berdasarkan
ROA.
• Penyusutan
• Nilai buku aktiva
• Penetapan harga transfer
• Periode waktu
• Keadaan industry
Anggaran Kas (Cash Budget).
Adalah suatu skedul yang menyajikan arus kas (penerimaan dan
pengeluaran dan kas bersih) untuk suatu perusahaan selama periode
tertentu.
Penyusunan anggaran kas. Dalam penyusunan anggaran kas, penyusutan
tidak dimasukkan karena bukan beban tunai, meskipun mempengaruhi
pajak yang dibayar.
Contoh Cash Budget
PT.Sumber Jaya dengan rencana penjualan sbb:
Bulan Penjualan Jumlah Penjualan ( 000)
Januari 2005 $ 2.000
Februari 4.000
Maret 3.000
April 2.000
Syarat pembayaran 4/20 dan Net/30. Dari yang terjual diatas 40% diterima
dalam waktu 20 hari sesudah penjualan dan 50% dalam waktu sesudah 20
hari hari bulan yang sama, sisanya pada bulan berikutnya.
Penerimaan lainnya dan pengeluaran sbb:
a.Penerimaan Januari $ 50, Februari $ 100 dan
bulan April $100.
b.Pembelian bahan mentah. Januari $900 Februari $2.800
Maret $ 1.100 dan April $.1.000
c. Depresiasi $ 80 per/bulan. Dan upah/gaji
setiap bulan sebesar $ 450.
d. Pembayaran lainnya bulan Januari $ 100, Februari $400,
Maret $ 250 dan April $ 250. bulan Mei $ 105.
e. Perusahaan membeli mesin baru seharga $4.000
bulan Januari dibayar 40% bulan Januari dan 40% Februari
sisanya dibayar bulan berikutnya sampai lunas.
f. Cash balance minimal sebesar $ 250.
g. Saldo kas awal Januari $ 1.500
h. Pinjaman Bank dapat dilakukan dengan kelipatan $500 dan
dicicil setiap bulan selama 3 bulan, bunga 12% / tahun
Diminta:
a. Susunlah Receivable Collection Budget dari Januari sampai dengan
April 2005
b. Susunlah Cash Budget bulan Januari s/d April 2005.
Jawab:
a. Penerimaaan Piutang
Bulan Januari 0,4x 2.000= $ 800
Diskon 4%x$ 800 32
768
Yang tidak ada potongan 0,5x 2.000 1.000
Jumlah penerimaan Piutang bulan Januari 1.768
b.Penerimaan Piutang Bulang Februari.
Piutang Januari =10% x $2.000 200
Dari Februari, dapat diskon 0,4x $ 4.000 = 1.600
Diskon 4% x 1600 64
1.536
Yang tidak dapat diskon 0,5x 4.000 2.000
Jumlah penerimaan Piutang Februari 3.736
c.Penerimaan piutang bln Maret.
Piutang Febuari 10%x $.4.000 400
Dari penjualan Maret dgn diskon
0,4 x 3.000 1200
Diskon 4%x 1.200 48
1.152
Tidak ada diskon 0,5x 3.000 1.500
Jumlah penerimaan Maret 3.052
d.Penrimaan Piutang bln April.
Piutang dari bln Maret 10%x$ 3.000 300
Piutang April dgn diskon 0,4x2000 = 800
Diskon 4% x 800 32
768
Dapat potongan 0,5 x$2.000 1.000
Jumlah penerimaan bulan April 2.068
Skedul Pengumpulan Piutang
Bulan Januari sampai Bulan Apri l 2005
Bulan Januari Februari Maret April
Januari 1.768 200 -- --
Febuari -- 3.536 400 --
Maret -- -- 2.652 300
April -- -- 1.768
Jumlah 1.768 3.736 3.052 2.068
Cash Budget dari Januari s/d April 2005 (000)
Keterangan Januari Februari Maret April
Saldo awal 1.500 268 354 291
Penerimaan:
Piutang 1.768 3.736 3.052 2.068
Lain-lain 50 100 - 100
Ttl.Penerimaan 1.818 3.836 3.052 2.168
Ttl.Kas tersedia 3,318 4.104 3.406 2.459
Pengeluaran:
Beli bahan 900 2.800 1.100 1.000
Upah/gaji 450 450 450 450
Beli mesin 1.600 1 600 800 ----
Lain-lain 100 400 250 250
Ttl.Pengeluaran 3.050 5.250 2.600 1.670
Minimum Cash 250 250 250 250
Surplus(Defisit) 18 (1.396) 556 539
Kredit Bank -- 1.500 -- --
Bayar bunga -- -- 15 10
Cicilan kredit -- 500 500
Saldo akhir 268 354 291 279
E. KEBIJAKAN MODAL KERJA DAN PENGELOLAAN KAS DAN
SAKURITAS
Pengertian Modal Kerja
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll.
Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar
sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan
bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai.
Pentingnya pengelolaan modal kerja.
 Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-
hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.
 Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau
sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan
 Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan
 Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar
Siklus arus kas modal kerja.
Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga
piutang usaha dan barang tertagih. !
 Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah
jangka yang diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan
kemudian menjual-nya.
 Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah
jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan
menjadi kas, yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi
penagihan.
 Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah
jangka waktu rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja
hingga terlaksana-nya pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.
 Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku
yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang
jadi.
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]

More Related Content

What's hot

Uts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganUts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganAulia_Becku29
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganMang Engkus
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Manajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan DasarManajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan DasarZombie Black
 
TUGAS TERSTRUKTUR EKONOMI MAKRO
TUGAS TERSTRUKTUR EKONOMI MAKROTUGAS TERSTRUKTUR EKONOMI MAKRO
TUGAS TERSTRUKTUR EKONOMI MAKROlinawatidewi2
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPadma Sarita
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialMang Engkus
 
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I roslinais
 
Makalah manajemen keuangan part 1
Makalah manajemen keuangan part 1Makalah manajemen keuangan part 1
Makalah manajemen keuangan part 1Triocahyo Utomo
 
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)Ronaldo Roberto
 
manajemen & keuangan
 manajemen & keuangan manajemen & keuangan
manajemen & keuanganelvi akmal
 

What's hot (19)

Uts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganUts manajemen keuangan
Uts manajemen keuangan
 
Bab 07 Kebijakan Moneter (Kls XI)
Bab 07 Kebijakan Moneter (Kls XI)Bab 07 Kebijakan Moneter (Kls XI)
Bab 07 Kebijakan Moneter (Kls XI)
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Iis latifah
Iis latifahIis latifah
Iis latifah
 
Manajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan DasarManajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan Dasar
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
TUGAS TERSTRUKTUR EKONOMI MAKRO
TUGAS TERSTRUKTUR EKONOMI MAKROTUGAS TERSTRUKTUR EKONOMI MAKRO
TUGAS TERSTRUKTUR EKONOMI MAKRO
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Resume Tugas 1
Resume Tugas 1Resume Tugas 1
Resume Tugas 1
 
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
Makalah manajemen keuangan part 1
Makalah manajemen keuangan part 1Makalah manajemen keuangan part 1
Makalah manajemen keuangan part 1
 
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
Persentasi akuntansi (sumber keuangan perusahaan)
 
manajemen & keuangan
 manajemen & keuangan manajemen & keuangan
manajemen & keuangan
 
Pembelanjaan Jangka Panjang
Pembelanjaan Jangka PanjangPembelanjaan Jangka Panjang
Pembelanjaan Jangka Panjang
 

Similar to Makalah uts manajemen_keuangan[1]

Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuPermataShary
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuPermataShary
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MAMahiroh Iyoh
 
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018imashayatunnufus
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utstarmidi_saputra
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1TitinSantiarini
 
Resume bab 1 7
Resume bab 1 7Resume bab 1 7
Resume bab 1 7Linda wati
 
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docxjbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docxDonnaPermataSari
 
Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2Yadi Wijaya
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts Alifah05
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Silvia290
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1mufliah R
 

Similar to Makalah uts manajemen_keuangan[1] (20)

Iis latifah
Iis latifahIis latifah
Iis latifah
 
Makalah 1 putra
Makalah 1 putraMakalah 1 putra
Makalah 1 putra
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
 
Devi sebelum uts
Devi sebelum utsDevi sebelum uts
Devi sebelum uts
 
Jefry sebelum uts
Jefry sebelum utsJefry sebelum uts
Jefry sebelum uts
 
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
 
Resume uts sinta
Resume uts sintaResume uts sinta
Resume uts sinta
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
 
Resume bab 1 7
Resume bab 1 7Resume bab 1 7
Resume bab 1 7
 
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docxjbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
 
Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2
 
Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts
 
Resume UTS
Resume UTSResume UTS
Resume UTS
 
UTS
UTSUTS
UTS
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1
 

Recently uploaded

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 

Recently uploaded (16)

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 

Makalah uts manajemen_keuangan[1]

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN 2018 NAMA : ENENG SITI HULAFAH KELAS : 2T MA NIM : 110011700405 RUANGAN : B.1.2 HARI :MINGGU UNIVERSITAS BINA BANGSA FAKULTAS HUKUM DAN BISNIS
  • 2. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan ridho-Nya lah maklah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah dengan judul “Manajemen Keuangan” ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Penyusun juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini Makalah ini di harapkan dapat bermanfaat dan berguna pada saat ini ataupun di kemudian hari. Penyusun menyadari masih adanya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, mudah-mudahan dengan adanya kekurangan tersebut penulis ataupun pembaca dapat memperbaikinya dengan memberikan kritik dan saran sehingga akan ada kemajuan yang lebih baik dari sebelumnya. Penyusun Eneng siti hulafah
  • 3. DAFTAR ISI......................................................... BAB 1 PENDAHULUAN............................................. BAB 2 PEMBAHASAAN..............................................  TINJAUAN MENYELURUH MANAJEMEN KEUANGAN DAN BURSA KEUANGAN SERTA TEORI SUKU BUNGA  NILAI WAKTU UANG DAN PENILAIAN SAHAM OBLIGSI  ANALISA LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN, DAN MENILAI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN BEBERAPA RASIO KEUANGAN DAN ALIRAN KAS PERUSAHAAN  PERENCANAA DAN PENGENDALIAN KEUANGAN  KEBIJAKAN MODAL KERJA DAN PENGELOLAAN KAS DAN SAKURITAS  PENGELOLAAN KREDIT(PIUTANG USAHA) DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN  PEMBAYARAN JANGKA PENDEK BAB 3 PENUTUP................................................................  KESIMPULAN  PENUTUP DAFTAR PUSTAKA................................................................
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan, fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaunnaimana menggunakan dana tersebut(allocation of fund) .Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: faktor kebijkan moneter, faktor kebijakan pajak, faktor kondisi ekonomi,faktor kondisi sosial, dan faktor kondisi politik. Kebijakan moneter berhubugan dengan tingkat suku bunga dan inflasi,dampak inflasi pada manajemen keuangan antara lain:  Masalah akuntansi  Kesulitan perencanaan  Permintaan terhadap modal  Sukubunga  Harga obligasi menurun Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan antara lain:  Persaingan internasional  Keuangan internasional  Kurs pertukaran yg berfluktuasi  Marger,pengambilalihan, dan restrukturisasi  Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan
  • 5. BAB 2 PEMBAHASAN A. TINJAUAN MENYELURUH MANAJEMEN KEUANGAN DAN BURSA KEUANGAN SERTA TEORI SUKU BUNGA 1. MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen Keuangan Adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan berbagai tujuan menyeluruh.Perubahan manajemen keuangan berkembang pesatSejak awal 1900-an dan 1930-an menekankan aspek hukum, surat berharga, dan saat 1930-an, beralih kepada kebangkrutan dan reorganisasi, likuiditas, peraturan pemerintah atas pasar dan sekuritas. Manajemen keuangan menjadi subyek deskriptif dan hukum Tahun 1940-an s/d awal 1950-an, masih subyek deskriptif dan institusional dilihat dari luar dan bukan dari segi manajemen. Akhir 1950-an, dari neraca kanan keanalisis aktiva. Antara tahun 1960-an dan 1970-an perhatian atas bauran ekuitas, keputusan investasiManajemen Keuangan berkembang pesat karena pengaruh inflasi atas bunga, deregulasi lembaga keuangan, innovasi pembiayaan jangka panjang dan resiko, floating rate debt, adanya perlindungan investor, tehnologi dan komputer telah berkembang pesat. Tanggung Jawab Manajer Keuangan A. Bidang strategi keputusan kunci perusahaan 1. Pemilihan produk dan pasar perusahaan. 2. Strategi untuk riset, investasi, produksi, pemasarandan penjualan. 3. Seleksi ,pelatihan,pengorganisasian dan motivasipasar eksekutif dan karyawan 4. Perolehan dana dengan biaya rendah/effisien. B. Bidang tugas utama Manajer Keuangan
  • 6. 1. Peramalan dan perencanaan 2. Keputusan besar dalam investasi dan pem-biayaan. 3.Pengkoordinasian dan pengendalian 4. Interaksi dengan pasar modal. 5. Penyesuaian hal-hal diatas jika lingkungan danpersaingan berubah. C. Fungsi Manajemen Keuangan. 1. Analisis aspek keuangan dan keputusan 2. Menentukan banyak investasi yg dibutuhkan. 3. Menentukan mencari dana dan penggunaannya 4. Analisis Neraca dan perhitungan Rugi-Laba 5. Analisis operasi arus kas dan seluruh jenisnya. Fungsi Keuangan dalam keputusan Investasi, Pembiayaan dan Dividen untuk suatu perusahaan.Manajer KeuanganTujuan Manajer Keuangan adalah merencanakan untuk, memperoleh dan menggunakan dana guna memaksimalkan nilai perusahaan.Kegiatan terkait dengan Manajemen Keuangan 1.Perencanaan dan peramalan berinteraksi denganeksekutif lainnya. 2. Memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaan dan lainnya terkait. 3. Bekerja sama dengan manajer lain agar dapatberoperasi seefisien mungkin. 4 .Menghubungkan perusahaan pada pasar uang dan pasar modal. Sasaran perusahaan: Ialah memaksimmkan nilai perusahaan yang dapat dilihat berbagai sudut: a. Nilai saham. b. Profitabilias jangka panjang untukmerebut pangsa pasar.
  • 7. c. Kesejahteraan karyawan danmasyarakat seiring tujuan perusahaan. Tujuan Perusahaan Tujuan Manajemen Keuangan adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham.Pemaksimuman kekayaan pemegang saham adalah tujuan yang semestinya melandasi keputusan manajemen, dengan mempertimbangkan resiko dan waktu dalam kaitannya dengan laba per saham yang diharapkan guna memaksimumkan harga saham biasa perusahaan.Memaksimumkan Nilai Perusahaan sebagaiTujuan Perusahaan. Hal ini lebih luas dp memaksimumkan laba, dengan pertimbanganPengaruh waktu untuk nilai uang.Resiko atas arus pendapatan perusahaanMutu arus kas dan dana yg diterima masa yg akan datang mungkin beragam. Dampak Inflasi Terhadap Manajemen Keuangan: Masalah Akuntansi,Perencanaan,Permintaan terhadap modal,Suku bunga danharga obligasi tidak menentu.Manajemen keuangan berhasil : jika dapat memaksimumkan harga saham dan dapat menjadi jembatan perusahaan dengan pasar keuangan. Untuk ini tugas utamanya melakukan keputusan investasi(investment), pendanaan(financing), dividen policy dan working capital decision. Untuk ini manajer keuangan mencari dana dan menggunakan dana tsb se-efisien mungkin untuk mendapatkan laba. KEUANGAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI Prinsipal (pemegang saham dari pihak luar) dan agen (manajer) atau Agency Problem. Agency problem adalah pertentangan kepentingan yang dapat timbul diantara :Prinsipal (pemegang saham dari pihak luar) dan agen (manajer) atauPemegang saham denga kreditor (pemberi pinjaman). Hubungan Keagenan:Adalah suatu kontrak beberapa orang (pemberi kerja atauprinsipal) memperkerjakan orang lain (agen) untumelaksanakan jasa dan mendelegasikan wesenang untukmengambil keputusan kepada agen tersebut.
  • 8. Contoh : Pemegang saham melakukan kontrak dengan manajemen atau dengan pemegang saham minoritasAda potensi konflik dalam perusahaan yang mempunyai agenda berbeda satu sama lainnya. Hubungan Keagenan Hubungan Keagenan : suatu kontrak beberapa orang (pemberi kerja/ prinsipal) memperkerjakanorang lain (agen) untuk melaksanakan sejumlah jasa dan mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada agen tersebut.Pemegang saham lawan manajerPrinsipal (pemegang saham dari pihak luar) dan agen (manajer). Leveraged Buy Out (LBO) Adalah transaksi di mana saham perusahaan yang dimiliki publik dibeli dengan menggunakan dana sebagian besar dari utang, sehingga perusahaan dapat menjadi milik perorangan perorangan dengan leverage yang tinggi.Mekanisme yang mendorong manajer melakukan yang terbaik:Ancaman pemecatan (to perform or be fired).Ancaman pengambilalihan (hostile take over), ada 2 taktik : Poison Pill dan Greenmail Pembenaran struktur insentif manajer, dilakukan dengan a. Opsi saham eksekutif. b. Saham bonus.Untuk mengatasi Agency Problem diperlukan agency cost yang mencakup :Berbagai jenis perjanjian yang menayatakan manajer tidak menyalahgunakan wewenang.Perubahan sistem organisasi untuk membatasi manajer melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki. Pemegang saham lawan kreditor Kreditor meminjamkan dana kepada perusahaan (peminjam) dengan suku bunga berdasarkan :Tingkat resiko perusahaan yang ada.Resiko penambahan aktiva di masa mendatang.Struktur modal perusahaan saat iniPerkiraan perubahan struktur modal di masa mendatang. Harga Saham tergantung pada: a. Proyeklsi laba atas saham (Earning per share /EPS) b. Saat laba itu diperoleh. c. Tingkat resiko dari proyeksi laba.
  • 9. d. Propersi kebijakan utang terhadap ekuitas e. Kebijakan pembagian dividen(dividen policy) 2. BURSA KEUANGAN DANSUKU BUNGA Bursa keuangan mempertemukan peminjam dan mereka mempunyai yang mempunyai dana berlebihan untuk dipinjam. Jenis-Jenis Bursa Keuangan / Pasar  Pasar aktiva fisik dan bursa keuangan.Pasar saat ini dan pasar berjangka (spotand future market)  Bursa hipotek dan bursa kredit konsumen.  Pasar dunia,regional dan internasional.  Pasar perdana dan pasar sekunder. Lembaga Keuangan : Lembaga keuangan berpartisipasi aktif dalam pasar uang dan pasar modal baik sebagai yang menawarkan dana maupun sebagai peminta dana.Bank InvestasiLembaga keuangan yang menjamin dan mendistribusikan sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk memperoleh modal.Perantara keuangan:Adalah lembaga keuangan berspesialisasi untuk memperlancartransfer dana penabung kepada mereka yang memerlukannya. Perantara keuangan: Adalah lembaga keuangan yang berspesialisasi untuk memperlancar transfer dana penabung kepada mereka yang membutuhkannya.Kelompok utama perantara keuangan 1. Bank komersial. 2. Perkumpulan simpan pinjam. 3. Bank tabungan bersama (Mutual savingbank). 4. Koperasi simpan pinjam. 5. Yayasan dan Dana Pensiun.Maskapai AsuransiPendanaan Bersama (Mutual Funds) Pada pasar uang dikenal“Eurocurrency market” yaitu pasar uang internasional sama seperti pasar uang dalam negeri/domestik yang merupakan pasar uang jangka pendek dalam bentuk dollar atau mata uang asing lainnya yang mudah dipertukar-kan. Semula “Eurocurrency market” berpusat di London, tetapi
  • 10. kemudian berkembang menjadi pasar global. LIBOR :London Internbank Offered Rate,tingkatbunga yg berlaku antar Bank di London.SIBOR :Singapore Interbank Offred Rate, tingkatsuku bunga antara bank di Singapore.JIBOR : Jakarta Interbank Offrered Rate di Jakarta Pasar Saham Bursa Saham, (Utama atau The Stock Exchange.)Adalah organisasi formal yang mempunyai wujud fisik yang melakukan pasar lelang atas sekuritas yang tercatat di bursa (listed atau designated).Tingkat suku bunga dan pasar biaya atas uang dipengaruhi oleh peluang indsutri, saat mengkonsumsi yangdikehendaki,resiko dan inflasi. TINGKAT SUKU BUNGA Tingkat Suku Bunga. Adalah suatu kompensasi yang dibayarkan oleh peminjam dana kepada yang memberi pinjaman. Dari pandangan peminjam kom-pensasi ini merupakan “biaya” dari dana yang dipinjam.Peminjam mengharapkan adanya “hasil yang diharapkan” dari dana yang diinvestasikan dengan meng-harapkan pengembalian yang minimal sama dengan tingkat suku bunga tabungan/deposito yang berlaku pada bank umum. Pasar sekuritas beresiko rendah. Pasar sekuritas beresiko tinggi. Determinan dari suku bunga pasar Penggabungan k* + IP hasilnya adalah k RP.Jadi k = kRF = DRP + LP + MRP.Suku Bunga Riil Bebas Resiko K*Adalah suku bunga sekuritas tanpa resiko penunggakan biasanya sekuritas pemerintah tingkat inflasinya nol.Suku Bunga Nominal Bebas Resiko kRPSuku bunga sekuritas yg bebas resiko sama sekali (sudah termasuk premi inflasi) Contohnya Sertifikat Bank Indonesia" Suku bunga riil yang bebas resiko, k * Adalah suku bunga sekuritas tanpa resiko penunggakan (biasanya sekuritas pemerintah) tingkat inflasinya nol.Suku bunga nominal yang bebas resiko,
  • 11. kRFAdalah suku bunga dari sekuritas yang bebas resiko sama sekali. Dalam kRF sudah termasuk premi inflasi. Di Indonesia, contohnya adalah tingkat bunga “Sertifikat Bank Indonesia “ (SBI). Premi Inflasi, (Inflation Premium). IP Adalah premi untuk inflasi rata-rata yang diperkirakan selama masa berlaku sekuritas tsbPremi resiko penunggakan, DRP.Adalah selisih antara bunga obligasi pemerintah dengan obligasi perseroan apabila ke-duanya mempunyai tanggal jatuh tempo (jangka waktu) dan pasar yang sama. Premi Likuiditas, (Liquidiity Premium), LP Adalah premi yang ditambahkan ke suku bunga sekuritas dalam keadaan ekuilibrium apabila sekuritas tersebut tidak bisa segera dikonversi menjadi uang tunai.Premi Resiko pada saat jatuh tempo (Maturity Risk Premium), MRPAdalah premi yang mencerminkan resiko suku bunga (resiko terjadi-nya kerugian modal yang dihadapi investor akibat berubahnya suku bunga). Teori Struktur Suku Bunga Berjangka 1. Teori Segementasi PasarMembagi pasar sekuritas dengan preferensi pemberi pinjaman dan peminjam sehubungan dengan tanggal jatuh tempo sekuritas. 2. Teori Preferensi LikuiditasTeori yang menyatakan bahwa para pemberi pinjaman lebih suka memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang, karena itu mereka bersedia meminjamkan dana jangka pendek dengan bunga yang lebih murah. 3. Teori Pengharapan Teori menyatakan bahwa bentuk kurva hasil bunga tergantung pada tingkat inflasi yang diperkirakan investor untuk masa mendatang.Faktor lain yang mempengaruhi suku bunga pasar.Kebijakan Bank Sentral, Defisit anggaran pemerintah,Neraca perdagangan luar negeri. Dan Tingkat kegiatan usaha. Tingkat Suku Bunga dan Harga Pasar Saham. Suku bunga mempengaruhi laba dalam dua hal:Bunga adalah biaya,makin tinggi bunganya, makin rendah laba perusahaan, apabila hal-hal lain tetap
  • 12. konstan.Tingkat suku bunga dan keputusan bisnis dapat diramalkan tingkat suku bunga pada mas yang akan datang yang selalu berubah-ubah sesuai kondisi ekonomi dan faktor lainnya. Contoh perhitungan : Diketahui : Obligasi dengan data :Sutu bung riel bebas resiko (k*) = 3 %Premix Inflation = 8 %Premi resiko kegagalan(default) = 2%Premi likuiditas = 2%Premi resiko usia(maturity) = 1%Hitung suku bunga nominal bebasresiko (kRF). b.Suku bunga obligasi(bonds).b. k = k*+IP+DRP+LP=MRP =3%+8%+2%+1% = 16%. c. k = k*+IP+DRP+LP=MRP Jika bonds berusia 3 tahun tidak memerlukan premi maturity risk dan resiko likuiditas, serta bunga riil bebas resiko menjadi 2%. Bonds memberikan tkt keuntungan mendatang 12%, dan tingkat inflasi diharapkan 12% dan untuk tahun yad 10% setahun berikutnya.Berapa tingkatr inflasi yg diharapkan tahun ke 3.a. kRF =k*+IP = 3% + 8 % = 11%.b. k = k*+IP+DRP+LP=MRP =3%+8%+2%+1% = 16%.c. k = k*+IP+DRP+LP=MRP=12%= 2%+x% =2% +0%=8%Rata-rata tingkat inflasi diharapkan selama 3 tahun mendatang adalah 8%. Rata-rata indlasi =(Inflasi tahun 1 + inflasi tahun 2 + inflasi tahun 3)/3 = 8% = (12%+10%+y%)/3Y = 2% (Inflasi tahun ke 3 diperkirakan sebesar 3 % B. NILAI WAKTU UANG DAN PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI 1 Pengertian Nilai Waktu Uang Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan, atau nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan penting. Sebuah contoh seperti kenaikan pangan yang dikeluhkan oleh masyarakat, di mana masyarakat mengambil kesimpulan sendiri atas kenaikan pangan. Ada yang mengatakan kenaikan dikarenakan pasokan barang mulai langka, dan lain-lain. 2 Konsep Nilai Waktu Uang Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan
  • 13. pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu yang di terima waktu yang akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di diskon dengan tingkat bunga tertentu (discountfactor). ISTILAH YANG DIGUNAKAN : Pv= Present Value (Nilai Sekarang) SI = Simple interest dalam rupiah Fv = Future Value (Nilai yang akan datang) An = Anuity I = Bunga (i = interest / suku bunga) n = tahun ke- P0= pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu Konsep nilai waktu uang (time value of money concept) merupakan konsep yang dipahami sebagian besar orang di dunia. Teorinya: uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dibandingkan jumlah yang sama dimasa depan. Sebagai contoh: uang sejumlah Rp 6.000,00 sekarang dapat membeli satu liter beras kualitas sedang. Namun, uang sejumlah tersebut diatas tidak dapat membeli satu liter beras pada tahun depan, mungkin 0,9 liter. Disini terlihat bahwa secara kualitas, nilai uang tergerus seiring dengan jalannya waktu. Tergerusnya nilai uang tersebut disebut sebagai inflasi. Inflasi muncul melalui banyak sebab. Dari sudut makro ekonomi, inflasi bisa berarti kabar yang baik (pada batasan tertentu). Jika pengangguran menurun, artinya banyak orang menerima penghasilan, artinya pula ada banyak uang yang beredar di pasar. Selaras dengan hukum penawaran dan permintaan, maka saat daya beli meningkat (karena orang-orang menerima penghasilan) maka harga- harga biasanya ikut naik. Kenaikan harga tersebut sudah kita pahami sebelumnya sebagai inflasi. Maka jelas inflasi (sekali lagi pada batas tertentu) merupakan salah satu indikator menurunnya pengangguran. Inflasi merupakan salahsatu konsekuensi dari perkembangan perekonomian. Yang harus diperhatikan dari inflasi adalah: apakah kenaikan harga (inflasi) tersebut didukung oleh daya beli seseorang (secara kualitatif)? Mari kita biarkan dahulu tentang masalah ini kepada penentu kebijakan. Tujuan dari rencana keuangan adalah untuk mencapai keadaan
  • 14. perekonomian seseorang seperti yang ditargetkan sebelumnya. Maka dalam merencanakan keuangan penting kita ketahui bahwa inflasi merupakan bagian yang inheren pula dari setiap tindakan/keputusan keuangan yang diambil. Misalnya dalam keputusan memilih investasi : jangan sampai pengorbanan sekarang yang kita lakukan, alih-alih mendapat nilai tambah, akhirnya justru menurun. Tujuan penulisan makalah ini sekedar mengingatkan bahwa segala kendaraan investasi yang kita gunakan harus memperhitungkan inflasi yang terjadi di negara ini. Tidak perlu kita membahas terlalu dalam asal muasal inflasi yang pasti terjadi, namun inflasi haurs menjadi perhatian kita. Pemahaman konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu (discount factor). Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu (Compound factor) 3 Cara Mengatasi Penurunan Nilai Uang Mengatasi penurunan nilai uang karena tergerus inflasi dan dimakan waktu adalah dengan membuat uang tersebut produktif dan atau memberi imbal hasil melebihi laju inflasi. Cara paling efektif adalah menginvestasikan dana tersebut agar menghasilkan imbal hasil di atas laju inflasi sehingga nilai uang Anda relatif tetap atau bahkan bisa bertambah. Kalau semua dana dimasukkan dalam investasi yang memberi imbal hasil lebih besar dari laju inflasi, bagaimana dengan dana kebutuhan sehari-hari? Tentu saja, kebutuhan dana sehari-hari bisa ditempatkan di bank yang besarnya sekadar untuk berjaga-jaga, sementara untuk belanja bulanan bisa menggunakan kartu kredit yang ketika tagihannya jatuh tempo Anda bayar penuh sehingga tidak dibebani bunga kredit. Dengan pola semacam ini, dana Anda bisa ditempatkan pada deposito berjangka 1 bulan yang bunganya lebih tinggi dari
  • 15. bunga tabungan. Dana Anda akan mendapat imbal hasil cukup tinggi dan bisa di atas laju inflasi. Di sisi lain, pengaturan uang tunai Anda juga akan bagus sebab belanja rumah tangga bisa dilakukan sekali sebulan, pakai kartu kredit, dan dibayar lunas pada awal bulan berikutnya. Itu baru dalam konteks nilai waktu uang dikaitkan dengan belanja sehari-hari yang notabene bersifat jangka pendek. Jangka panjang Bagaimana jika nilai waktu uang dilihat dalam perspektif jangka panjang? Di sinilah makna nilai waktu uang akan sangat terasa. Umpamakan 10 tahun lalu Anda berinvestasi Rp 1 juta rupiah per bulan. Lalu teman Anda menginvestasikan Rp 1,1 juta rupiah per bulan. Perbedaan nilai uangnya hanya 10 persen, tetapi dampak terhadap hasil bisa sangat luar biasa. Tidak percaya? Lihat hitungan berikut. Katakanlah uang Rp 1 juta itu ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka dan mendapat bunga 10% per tahun. Maka, pada tahun kedua, total dana menjadi Rp 1,1 juta dan tahun berikutnya menjadi Rp 1,21 juta. Sementara itu, teman Anda dengan dana awal Rp 1,1 juta, pada tahun kedua dananya menjadi Rp 1,21 juta dan tahun berikutnya menjadi Rp 1,33 juta. Bayangkan jika pokok yang ditambah bunga tersebut kemudian diinvestasikan terus-menerus dalam waktu 10 tahun. Awalnya, perbedaan dana Anda dengan teman hanya Rp 100.000, tetapi dalam 10 tahun kemudian perbedaannya sudah sangat besar. Ringkasnya, nilai waktu akan uang menjadi berarti jika Anda menginvestasikan dana Anda lebih besar dalam dalam kurun waktu panjang. 4 Investasi dan Biaya-biaya dalam Investasi Nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa depan. Ya, Ini berarti uangyang saat ini kita pegang lebih berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di masamendatang.Coba bayangkan ketika anda memiliki uang satu juta rupiah di tahun 1970. Dengan uangsebesar itu anda sudah bisa hidup mewah bagaikan milyuner di masa kini. Tahun 1990 uangsatu juta sudah mengalami penurunan namun nilai wah dari uang satu juta masih termasuklumayan dan dapat menghidupi keluarga secara wajar. Namun uang satu juta di masasekarang jelas sudah tidak ada apa-apanya. Orang yang kaya di jaman
  • 16. dulu disebut jugadengan sebutan jutawan, namun kini sebutan tersebut perlahan menghilang dan digantikandengan sebutan milyuner. Jika kita melakukan investasi, maka konsep nilai waktu uang harus benar- benar dipahami dandimengerti sedalam mungkin. Jangan sampai kita tertipu oleh angka-angka yang fantastis,namun di balik angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang kita dapatkan. Contohkasusnya adalah jika kita berinvestasi 10 juta rupiah untuk jangka waktu 20 tahun dengantotal pengembalian atau return sebesar 50 juta rupiah. Jika kita lihat dari nilai sekarang 50 jutaadalah angka yang fantastis dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnyabelum tentu nilai 50 juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini. Selain inflasi kita harus memperhatikan biaya-biaya yang mungkin muncul dalam investasikita. Seperti yang kita ketahui, sering instrumen yang kita gunakan dalaminvestasimemerlukan biaya-biaya dalam pengelolaan/penguasaannya. Terhadap biaya-biaya tersebutmaka kita harus sedikit meluangkan waktu dalam menghitungnya. Tidaklah rumit dalammenghitungnya, hanya memerlukan sedikit perhatian saja dan hasilnya akan membuat Andatersenyum. Terkadang biaya-biaya muncul tidak hanya diawal investasi. Ada beberapa biayayang muncul selama kita menguasai investasi tersebut, contohnya: Pajak Bumi Bangunan(untuk investasi berupa properti), Zakat (bagi seorang muslim wajib berzakat bila memilikiemas), dll. Yang ingin dicapai dalam menghitung segala biaya-biaya terkait investasi adalah kita memastikan bahwa tidak terjadi kesulitan pembiayaan dimasa mendatang. Kita tidak menginginkan jika kita sampai kesulitan membayar biaya- biaya yang sifatnya rutin selama investasi tadi kita kuasai. Selain itu terjadi kemungkinan kita bisa menghilangkan biaya-biaya yang tidak perlu jika kita menaruh perhatian secara komprehensif akan investasi kita. Kita harus mengenal diri kita sendiri dengan baik maka kita akan mampu menghadapi/menyikapi keadaan apapun. 5 Metode-metode Nilai Waktu Uang 1. Metode average rate of return Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan yang diperoleh suatu investasi
  • 17. atau LABA / INVESTASI Jika average rate of return lebih tinggi dari laba yang diharapkan→ layak Kelemahan metode ARR : Mengabaikan nilai waktu uang 2. Metode payback period Mengukur seberapa cepat investasi itu kembali Kriteria penilaian investasi : Semakin cepat semakin baik Kelemahan Metode payback period : Mengabaikan nilai waktu uang, Mengabaikan CF setelah investasi kembali 3. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih Jika NPV + → layak 4. Metode profitability index (PI) Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi Jika PI lebih dari 1→ layak 5. Metode internal rate of return (IRR) Tingkat discount faktor yang menyamakan nilai sekarang investasi dan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang Jika IRR > tk bunga atau laba yang disyaratkan→ layak . 6 Konsep Anuitas Anuitas adalah merupakan satu arus (stream) kas yang tetap setiap periodenya. Beberapa contoh dari perhitungan anuitas dalam keuangan individu, misalnya cicilan bulanan kredit mobil atau rumah dan pembayaran biaya kontrak rumah bulanan. Arus kas ini bisa merupakan arus kas masuk sebagai pengembalian atas investasi maupun arus keluar yang dialokasikan sebagai tujuan investasi. Nilai masa depan anuitas memberikan nilai dari sebuah perencanaan tabungan yang dilakukan secara tetap baik besaran dan waktunya selama jangka waktu tertentu. Misalkan Anda memutuskan untuk menyisihkan atau menabung sebesar Rp 5 juta setiap akhir tahun selama 30 tahun untuk persiapan dana di saat Anda pensiun. Dengan asumsi bunga yang bisa didapat adalah sebesar 12 persen
  • 18. per-tahun, berapa jumlah dana yang terkumpul setelah 30 tahun? Perhitungan ini dapat dilakukan dengan Rumus dari nilai masa depan Anuitas: FVA={Ax[(1+i)n-1]}/i Menghitung dengan rumus diatas maka kita mendapatkan jumlah dana setelah 30 tahun sebesar Rp 1,206,663,422. Perhatikan, bahwa dana yang Anda investasikan selama 30 tahun hanya sejumlah Rp 150 juta (Rp 10 juta x 30 tahun). Selisih nilai sebesar Rp 1,056,663,422 merupakan bunga yang didapat dari hasil perhitungan bunga berbunga selama 30 tahun. Bukan main bukan dampak waktu terhadap uang yang Anda miliki. Nah kembali ke contoh diatas, dimana Anda membutuhkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk kebutuhan masa pensiun dan Anda masih memiliki waktu selama 30 tahun, berapa besar tabungan yang harus disisihkan setiap tahunnya selama 30 tahun? Asumsi bunga adalah 12 %. Mari berhitung. Disini tujuan yang ingin kita capai adalah Rp 1 miliar. Nilai ini adalah FVA — nilai masa datang yang ingin dicapai. Kemudian tingkat suku bunganya adalah 12% (i). dan jangka waktu (n) adalah 30 tahun, jadi berapa besar yang harus ditabung ? Anda bisa menggunakan rumus seperti diatas, FVA = {A x [(1+i)n-1]}/i, dimana :  FVA = nilai masa depan yang ingin dicapai  A = tabungan yang harus dialokasikan  i = bunga yang dipakai sebagai perhitungan  n = jangka waktu investasi atau tabungan. Dari hasil perhitungan tersebut didapat nilai sebesar Rp 4,143,658 yang harus ditabung selama 30 tahun untuk mencapai target nilai investasi sebesar Rp 1 miliar. Sebenarnya Anda hanya perlu menabung sebesar kurang lebih Rp 345,304 setiap bulannya atau Rp 11,510 perharinya. Tentunya Anda sanggup menabung sebesar Rp 12,000 perharinya dimana nilainya sebanding dengan membeli cappuccino di sebuah kafe terkenal di Jakarta. Bagaimana apakah Anda masih tidak percaya? Inilah konsep nilai waktu uang yang harus Anda perhatikan. Semakin panjang waktu yang dimiliki semakin kecil besar tabungan yang harus disisihkan bila hal lain dianggap tetap.
  • 19. Bila target nilai yang ingin dituju adalah Rp 1 miliar untuk kebutuhan masa pensiun nanti maka menabunglah sebasar Rp 4,143,658 setiap tahun selama 30 tahun dengan bunga 12 persen per tahunnya. Sementara itu, nilai tunai (nilai saat ini) dari sejumlah anuitas (PVA) merupakan kebalikan dari FVA, dimana : PVA={Ax(1-[1/(1+i)n])}/i. Dimana i adalah tingkat suku bunga dan n adalah jangka waktu pembayaran. Jika diperhitungkan dari contoh diatas, maka PVA= {Rp 4,143,658 x (1-[1/(1,12)30])}/ 0,12 = Rp 33,377,924. Logikanya seperti ini, dengan jumlah dana sebesar Rp 33,377,924 yang Anda tempatkan saat ini selama 30 tahun kedepan dengan bunga 12 peren per tahun maka nilai investasi ini akan berjumlah Rp 1 miliar (sama dengan perhitungan bila Anda menyisihkan Rp 4,143,658 per tahun selama 30 tahun dengan bunga 12 persen pertahun). Dengan dimengerti konsep nilai waktu uang ini maka Anda bisa mempraktekkannya kedalam perencanaan keuangan yang Anda kembangkan. Dengan mengetahui nilai tujuan keuangan masa depan, Anda dapat menghitung berapa besar tabungan yang harus Anda sisihkan guna mencapai tujuan tersebut. Dengan menghitung tabungan yang besarnya tidak terlalu mengagetkan (Rp 12,000 per hari) membuat Anda juga termotivasi untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Konsep bunga berbunga atau bunga majemuk dengan penekanan pada anuitas sangatlah penting untuk dipahami oleh semua individu karena memberikan suatu alternatif perhitungan investasi guna mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Penjelasan Annuity Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Anuitas nilai sekarang adalah sebagai nilai anuitas majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan sebagai jangka waktu anuitas. PVAn = A1 [(S (1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i) n /i } ]
  • 20. Anuitas nilai masa datang adalah sebagai nilai anuaitas majemuk masa depan dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas. FVAn = A1 [(S (1+i) n – 1 ] / i Dimana : A1 : Pembayaran atau penerimaan setiap periode 7 Konsep Nilai Waktu Dari Uang 1. FUTURE VALUE Nilai yang akan datang (future value) adalah nilai uang diwaktu akan datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(), yaitu : Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun. Nper, jumlah angsuran yang dilakukan Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya. Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode. Rumus yang digunakan: Formula Future Value sbb: (1) Manual : Fv = Po (1+r)^n Fv = nilai pada tahun ke- n Po = nilai pada tahun ke- 0 r = tingkat bunga n = periode (2) Tabel : Fn = Po ( DF r,n ) DF = discount Factor – melihat tabel Contoh : Budi menabung selama 5 tahun berturut-turut dengan jumlah yang sama yaitu Rp.2.000.000 / tahun. Dengan tingkat bunga 10% tahun, berapa tabungan Budi pada tahun ke-5 ? Jawab :
  • 21. Cara Manual : FVn = X [ (1 + r)n - 1 ] / r FVA5 = 2.000.000 [ (1 + 0,1)5-1 ]/0,1 = 2.000.000 [ 6,105] = Rp 12.210.000 a. Nilai masa mendatang untuk aliran kas tunggal Jika kita memperoleh uang Rp 1.000,- saat ini dan kemudian menginvestasikan pada tabungan dengan tingkat bunga 10 %, berapa uang kita 1 tahun mendatang ?. Hal ini dapat bisa di hitung dengan rumus : FV = PO + PO ( r ) = PO + ( 1 + r ) FV = Nilai Masa Mendatang PO = Nilai Saat Ini r = Tingkat Bunga Jadi FV1 = 1.000 ( 1 + 0,1 ) = 1.100 Jika periode investasi tidak hanya 1 tahun tapi beberapa tahun maka rumusnya : FVn = PVo ( 1 + 0,1 ) FVn = Nilai Masa Mendatang PVo = Nilai Saat Ini r = Tingkat Bunga n = Jangka Waktu Jadi nilai mata uang yang tadinya 1.000 5 tahun mendatang FV5 = 1000 (1 + 0,1 )5 = 1.610,51 Sedangkan proses menanamkan uang ke bank dengan tingkat bunga tertentu selama periode tertentu disebut proses pergandaan. Contoh : kita menabung awal tahun Rp 1.000 dengan tawaran bunga 10% per tahun, dan di gandakan setiap 6 bulan,bisa di hitung dengan rumus FVn = PVo (1 + n/k )kn K = frekuensi penggandaan FV1 = 1.000 (1 + 0,1 / 2)2 .1 = 1.102,5 FV2 = 1.000 ( 1 + 0,1 / 2 ) = 1.215,51 Sedangkan bila kita secara kontinu
  • 22. FVn = PVo x e r . t E 2,71828 Jadi misal Rp 1.000 kita gandakan secara kontinu, selama 1 dan 2 tahun maka, nilai pada akhir tahun pertama dan kedua. FV1 = 1.000 x (2,71828)0,1 .1 = 1.105,7 FV2 = 1.000 (2,71828)0,1x2 = 1.221,4 b. Future Value Annuity (nilai masa mendatang untuk seni pembayaran) Misal kita memperoleh Rp 1.000 pertahun selama 4x, uang yang diterima pada akhir tahun, berapa nilai masa mendatang jika tingkat bunga 10% ? FVn = X [(1 + r)n - 1] /r X = Jumlah pembayaran kas untuk setiap periode r = Tingkat bunga n = Jumlah periode Jadi uang kita pada akhir tahun FV4 = 1.000 [ ( 1 + 0,1 )4 – 1 ] / 0,1 = 4.641 Aliran kas juga bisa di bayarkan setiap awal tahun. Contoh : Rp 1.000 yang akan kita terima selama 4x di bayarkan setiap 4 tahun dengan tingkat bunga 10%. Berepa nilai masa mendatang ? FVna = X [{( 1 + r )n – 1 }/r ] (1 + r) FVna = Future Value Annuity Due n = Jumlah Periode z = Jumlah pembayaran kas untuk setiap periode FV4 = 1.000 [{(1 + 0,1)4 - 1}/r ] (1 + 0,1 ) = 5.105 2. PRESENT VALUE (Nilai Sekarang) Nilai sekarang (Present Value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang atau satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat hasil investasi di pasar yaitu lebih besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko). Keterangan :
  • 23. PV = Present Value / Nilai Sekarang Kn = Arus kas pada tahun ke-n R = Rate / Tingkat bunga n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n). Contoh : Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar : PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1 PV = 1.000.000 rupiah a. Nilai sekarang untuk aliran kas tunggal. Nilai sekarang merupakan kebalikan nilai kemudian. Apabila dalam nilai masa mendatang kita melakukan pergandaan, dalam present value kita melakukan proses pendiskontoan. FVn = PVo ( 1 + r )n FVn = nilai kemudian PVo = nilai sekarang Jadi PVo = FVn / [( 1 + r )n ] Misalkan kita mempunyai kas Rp 1.000 satu tahun mendatang Rp 1.121 dua tahun mendatang dan 1.610,51 lima tahun mendatang. Berapa nilai sekarang dari masing-masing kas tersebut jika tingkat diskonto 10% ? PV1 = = 1.000 PV2 = = 1.000 PV5 = = 1.000 Misalkan proses pendiskontoan dilakukan 1 tahun 2x dengan tingkat diskonto 10% per tahun berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp 1.100 yang akan kita terima 1 tahun mendatang ? berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp 1.610,5 yang akan kita terima 5 tahun mendatang? PVo = FVn [1 + (r/k)]n . k PV1 = 1.100 / [1 + (0,1 / 2)1 . 2 = 997,73 PV5 = 1.610,5 / [1 + (0,1 / 2)5x2 = 988,71
  • 24. Dan jika pergandaanya secara kontinu PVo = (FVn /er x T ) e = 2,71818 PV1 = 1.100 / (2,71828)0,1 x 1 = 904,84 PV5 = 1.1610,5 / (2,71828)0,1 x 5 b. Nilai sekarang untuk seni pembayaran kas (Annuity) Nilai sekarang untuk periode terbatas. Contoh : kita akan menerima pembayaran sebesar Rp 1.000 per tahun mulai akhir tahun ini (tahun ke I ) selama 4x. berapa nilai sekarang dan aliran kas tersebut jika tingkat diskonto 10% ? PV = [ C – C / (1 + r)n]r C = aliran kas per periode r = tingkat diskonto n = jumlah periode PV = PV aliran kas mendatang PV = [1.000 – 1.000 / (1 + 0,1)4] / 0,1 = 1.000 – 683,0135 / 0,1 = 3.169,9 Ketika kas dibayar awal periode dengan perhitungan akan menerima Rp 1.000 per tahun selama 4 tahun maka present value aliran kas tersebut. PV = [{C – (C / (1 + r)n )} / r ] (1 + r) PV = [{1.000 –1.000 (1 + 0,1)4 )} / 0,1 ] (1 + 0,1) = 3.486,9 Jadi nilai kas 3.486,9, yang dibayar pada awal periode. Nilai sekarang untuk kas yang tidak sama besarnya. Dalam beberapa situasi kita akan menerima kas yang besarnya tidak sama untuk setiap periode. Misalkan kita akan menerima kas selama 4 tahun besarnya Rp 1.000, Rp 1.500, Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk tahun 1,2,3 dan 4. Pembayaran kas Dilakukan pada akhir periode berapa nilai kas tersebut saat ini ? PV = + + + = 5.700,4
  • 25. Nilai sekarang untuk periode tidak terbatas. PV = C / r C = Aliran Kas r = Tingkat Diskonto Nilai sekarang yang tidak terbatas, aliran kas tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tertentu. Contoh : suatu saham membagikan deviden pada awal tahun sebesar Rp 1.000. perusahaan tersebut akan meningkatkan deviden sebesar 5% per tahun untuk periode tidak terhingga dengan tingkat diskonto 5%. Berapa PV ? PV = dengan asumsi r > 9 PV = = 21.000 3. ANNUITY ( Nilai masa datang dan masa sekarang ) ANNUITY : Suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu FV = Ko Keteragan : FV = Future Value / Nilai Mendatang Ko = Arus Kas Awal r = Rate / Tingkat Bunga n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n). Contoh : Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10% maka setelah satu tahun kita akan mendapat : FV = 1.000.000 FV = 1.100.000 rupiah Nilai Majemuk Anuitas adalah Nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang untuk periode tertentu. Rumus: Sn = a [ ( 1 + i )n-1 + … + ( 1 + i )1 + ( 1 + i )0 ] Keterangan :
  • 26. a = Jumlah modal (uang) pada awal periode Sn = Jumlah yang diterima pada akhir periode Nilai Tunai Anuitas adalah Nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang selama periode tertentu. Rumus : NT An = Amortisasi Pinjaman adalah Pembayaran tahunan untuk mengakumulasikan sejumlah dana (uang) di waktu yang akan datang. Keterangan : CVIF = Compound value interest factor atau Jumlah majemuk dari suku bunga selama periode ke n 4. BUNGA SEDERHANA (Dibayar 1 kali dalam setahun) NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayar 1 kali dalam setahun. Rumus : Vn = P0 (I + i )n Keterangan : Vn = Future value tahun ke-n Po = Pinjaman atau tabungan pokok i = Tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan n = Jangka waktu Bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja. FVn = Po [ 1 + (i) (n) ] 5. BUNGA MAJEMUK (Dibayar lebih dari 1 kali dalam setahun) NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayarkan lebih dari 1 kali dalam setahun. Rumus : Vn = P0 Keterangan : P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam / dipinjamkan pada periode waktu m = Berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun
  • 27. I = Bunga i = interest / suku bunga n = Jangka waktu Bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala. FVn = Po ( 1 + i ) n Dimana: FVn = future value tahun ke-n Po = pinjaman atau tabungan pokok i = tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan n = jangka waktu PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI PENILAIAN SAHAM A. Pengertian Saham Saham adalah bentuk penyertaan modal dalam sebuah perusahaan. Ketika seorang memiliki saham sebuah perusahaan, bisa dikatakan kita memiliki perusahaan tersebutsebesar persentase tertentu sesuai dengan jumlah lembar saham yang kita miliki.Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakatluas adalah perusahaan yang telah berdiri selama rentang waktu tertentu danmendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu. Dengan demikian diharapkan padamasa yang akan datang keuntungan tersebut bisa tetap dipertahankan atau ditingkatkansehingga pemilik perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain, ketikaseorang membeli saham sebuah perusahaan, sebenarnya bukanlah membeli perusahaanpada masa kini, akan tetapi yang dibeli adalah masa depan perusahaan. Dengan katalain, seorang itu membeli prospek perusahaan. Jika prospek perusahaan membaik hargasaham tersebut akan meningkat. Memiliki saham berarti memiliki perusahaan.penghasilan yang dinikmati oleh pembeli saham adalah pembagian dividen ditambahdengan kenaikan harga saham tersebut (capital gains). Dengan demikian, dipandang
  • 28. dari segi kepastian, maka penghasilan pemilik saham menjadi lebih tidak pasti. Hal inidisebabkan karena pembayaran dividen sendiri akan dipengaruhi oleh prospekperusahaan yang tidak pasti.Suatu perusahan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jikaperusahaan hanyamengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengansaham biasa (commen stock). Untuk menarik investor potensial lainnya, suatuperusahaan mungkin juga mengeluarkan kelas lain dari saham, yaitu yang disebutdengan dengan saham preferen (preferred stock). Saham preferren mempunyai hak-hak prioritas lebih dari saham biasa. Hak-hak prioritas dari saham preferren yaitu hak atasdeviden yang tetap dan hak terhdap aktiva jika terjadi likuiditas. Akan tetapi, sahampreferen umumnya tidak mempunyai hak veto seperti seperti yang dimiliki oleh sahambiasa. B. Jenis-Jenis Saham 1. Jenis Saham Berdasarkan Cara Peralihan Hak a) Saham atas unjuk (bearer stocks) Saham jenis ini sangat mudah dipindahkan seperti halnya mata uang. Oleh karena itu kualitas kertas lembar saham dibuat spesifik agar sulit untuk dapat dipalsukan. Dalam saham jenis ini pada sertifikatnya tidak tercantum nama pemilik saham sehingga manakala pemiliknya ingin menjual atau memindahkan kepada orang lain akan dapat melaksanakannya dengan mudah. b) Saham atas nama (registered stocks) Saham jenis ini merupakan kebalikan dari saham atas unjuk. Saham ini memuat nama pemiliknya dan nama ini akan tercantum dalam buku perseroan sehingga apabila terjadi pemindahan saham atas nama maka harus menempuh prosedur tertentu yang harus dipenuhi. Saham ini mempunyai tingkat keamanan yang tinggi sebab sudah tercantum dalam buku perseroan sehingg apabila saham ini hilang maka cukup memberitahukan kepada perusahaan untuk meminta penggantian. 2. Jenis saham berdasarkan hak tagihan (klaim) a) Saham biasa (common stocks) Dengan adanya resiko yang besar tersebut biasanya jika usaha perusahaan
  • 29. berjalan dengan baik maka deviden saham biasa akan lebih besar daripada saham preferen. Tetapi manakala terjadi likuidasi pembagian deviden dan pembagian harta perusahaan serta pemegang saham biasa akan memperoleh pembagian terakhir setelah pemegang saham preferen. Pembagian deviden untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar deviden untuk saham preferen Saham biasa mempunyai hak yang sama bagi pemegangnya yang dapat menentukan jalannya perseroan melalui rapat umum pemegang saham. Kadangkadang hak suara dalam rapat pemegang saham hanya diberikan pada saham biasa, tetapi sering juga saham preferen mempunyai hak suara (Jogianto, 2000:58). b) Saham preferen (prefered stock) Saham preferen merupakan saham yang mempunyai hak khusus melebihi pemegang saham biasa. Saham preferen disebut juga dengan saham istimewa sebab mempunyai banyak keistimewaan. Biasanya keistimewaan ini dihubungkan dalam hal pembagian deviden atau pembagian aktiva pada saat likuiditas. Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa, seperti bond yang membayarkan hargaatas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen seperti saham biasa dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi (bond) dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi (Jogianto, 2000:59). Kelebihan dalam hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham preferen, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa. Deviden saham preferen tidak terutang atas dasar waktu, tetapi baru terutang jikasudah diumumkan oleh perusahaan. Dalam hal pimpinan perusahaan tidak mengumumkan pembagian deviden dalam suatu periode maka deviden tidak hilang. Biasanya saham preferen mempunyai nilai nominal dan devidennya
  • 30. dinyatakan dalam persentase dari nilai nominal. Apabila saham prioritas tidak mempunyai nilai nominal maka devidennya dinyatakan dalam bentuk rupiah dan bukan dalam bentuk persentase. Suatu perusahaan dapat mengeluarkan lebih dari satu macam saham preferen disebut saham preferen ke satu, saham preferen kedua dan seterusnya, dimana saham preferen kesatu mempunyai klaim yang pertama terhadap laba dan saham preferen kedua mempunyai klaim kedua dan seterusnya. Saham preferen dipisah lagi menjadi:  Saham preferen kumulatif. Saham preferen kumulatif adalah saham preferen yang devidennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham dengan kata lain saham ini merupakan saham yang dijamin akan memperoleh deviden setiap tahunnya. Apabila dalam satutahun deviden tidak dapat dibayarkan maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar tersebut harus dilunasi dulu sehingga dapat mengadakan pembagian deviden untuk saham biasa.  Saham preferen tidak kumulatif. Saham ini merupakan kebalikan dari saham preferen kumulatif. Dalam saham preferen tidak kumulatif pemegang saham tidak akan memperoleh pembagian keuntungan secara penuh manakala dalam suatu periode ada deviden yang belum dibayar. Dalam saham jenis ini, pemegang saham preferen akan mendapat proritas akan tetapi hanya sampai pada jumlah tertentu sehingga tidak seluruh deviden yang tidak dibayar akan dipenuhi seluruhnya, kadangkala tidak menutup kemungkinan bahwa deviden yang tidak dibayar pada tahun sebelumnya tidak akan dibayar ditahun kemudian.  Saham preferen partisipasi. Saham ini merupakan saham preferen dalam hak devidennya tidak terbatas dalam jumlah tertentu. Ini berarti saham ini disamping memperoleh deviden tetap juga akan memperoleh bonus (tambahan) deviden manakala perusahaan mencapai sasaran yang telah digariskan.  Saham preferen konvertibel (Convertible prefered stocks). Adalah saham preferen yang dapat diujur dengan surat berharga lain yang
  • 31. dikeluarkan oleh perusahaan lain yang menerbitkan saham ini umumnya hak konversi ditujukan untuk dapat ditukarnya saham preferen dengan sahambiasa. Meskipun saham preferen umumnya mempunyai hak yang didahulukan dalam pembagian deviden akan tetapi dalam hubungannya dengan kekuasaan terhadap keberadaan perusahaan sangat jauh lebih kecil dibandingkan dengan saham biasa. C. Struktur Modal Perusahaan Saham yang dikeluarkan perusahaan nantinya merupakan bukti penyertaan pemegang saham kadalam perusahaan. Jumlah yang terakumulasi dalam perusahaan dinamakan dengan nama modal saham. Modal saham dapat dibagi atas tiga macam yaitu: 1. Modal dasar. Dalam anggaran dasar perseroan akan dicantumkan modal dasar yangmenggambarkan estimasi modal yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Modal dasarini dibagi dalam sejumlah saham dengan nilai nominal tertentu. Semakin kecil nilainominal lembar saham akan semakin banyak lembar saham yang harus dikeluarkanoleh perseroan. 2. Modal ditempatkan. Jika modal yang ditempatkan kurang dari batas minimal yangditetapkan maka perseroan tidak akan diakui atau disahkan oleh pemerintah dankeberadaannya tidak dianggap sebagai perseroan terbatas tetapi akan tunduk padaketentuan perusahaan persekutuan. Jika sudah demikian, antara harta peribadi danharta perusahaan tidak akan terpisah dan para pemilik perusahaan mempunyaikewajiban untuk menyelesaikan segala kewajibannya meskipun seluruh hartapribadinya tidak mencukupi. 3. Modal disetor. Semua pendiri perseroan terbatas bertanggung jawab terhadap seluruhmodal ditempatkan akan tetapi walaupun demikian tidak harus setoran kedalamperusahaan dilakukan pada saat perusahaan baru beroperasi. Ada batas kontribusiminimal besarnya uang yang harus disetor kadalam perusahaan dan setiap negaramempunyai kebijakan sendiri. Nilai suatu saham dapat dipandang dalam empat konsep yang memberikan makna yang berbeda. Yaitu:
  • 32. a. Suatu saham memiliki nilai nominal yaitu nilai perlembar saham yang berkaitan dengan kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai nominal tidak mengukur nilai riil suatu saham, akan tetapi hanya digunakan untuk menentukan besarnya modal disetorpenuh dalam neraca. b. Nilai buku perlembar saham, yaitu total ekuitas dibagi jumlah saham beredar. Nilaibuku perlembar saham menunjukkan nilai aktiva bersih perlembar saham yangdimiliki oleh pemegangnya. c. Nilai pasar, yaitu nilai suatu saham yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham di bursa saham. Harga pasar saham inilah yang menentukan indeks harga saham gabungan ( IHSG ). d. Nilai fundamental atau nilai intrinsik saham, yaitu menentukan harga wajar suatusaham agar harga saham tersebut mencerminkan nilai saham yangsebenarnyasehingga tidak terlalu mahal. D. Macam-macam Transaksi Pasar Bursa 1. Dari Sisi Waktunya a) Transaksi instan. Yakni transaksi dimana dua pihak pelaku transaksi melakukan serah-terima jual-beli secara langsung atau paling lambat 2×24 jam. Transaksi instan adalah serah-terima barang sungguhan, bukan sekedar transaksi semu, atau bukan sekedar jual-beli tanpa ada barang, atau bisa diartikan ada serah-terima riil. b) Transaksi berjangka. Yakni transaksi yang diputuskan setelah beberapa waktu kemudian yang ditentukan dan disepakati saat transaksi. Terkadang harus diklarifikasi lagi pada hari-hari yang telah ditetapkan oleh komite bursa dan ditentukan serah-terimanya di muka Transaksi berjangka tujuannya pada umumnya adalah hanya semacam investasi terhadap berbagai jenis harga tanpa keinginan untuk melakukan jual-beli secara riil, dimana jual-beli ini pada umumnya hanya transaksi pada naik turun harga-harga itu saja. Baik transaksi instan maupun transaksi berjangka terkadang menggunakan kertas- kertas berharga, terkadang menggunakan barang-barang dagangan. Bahkan diantaratransaksi berjangka ada yang bersifat permanen bagi kedua pihak pelaku.
  • 33. Ada jugayang memberikan beberapa bentuk hak pilih sesuai dengan bentuk transaksi.Transaksi yang memberikan hak pilih ini memiliki perbedaan dari transaksi lain,bahwa orang yang mendapatkan hak pilih harus membayar biaya kompensasi bila iamenggunakan hak pilih tersebut. 2. Dari Sisi Objek Dari sisi objeknya transaksi bursa efek ini terbagi menjadi dua: a) Transaksi yang menggunakan barang-barang komoditi (Bursa komoditi). b) Transaksi yang menggunakan kertas-kertas berharga (Bursa efek). Dalam bursa komoditi yang umumnya berasal dari hasil alam, barang-barang tersebut tidak hadir. Barter itu dilakukan dengan menggunakan barang contoh atau berdasarkan nama dari satu jenis komoditi yang disepakati dengan penyerahan tertunda. Bursa efek sendiri objeknya adalah saham dan giro. Kebanyakan transaksi bursa itu menggunakan kertas-kertas saham tersebut. Giro yang dimaksud di sini adalah cekyang berisi perjanjian dari pihak yang mengeluarkannya, yakni pihak bank atauperusahaan untuk orang yang membawanya agar ditukar dengan sejumlah uang yang ditentukan pada tanggal yang ditentukan pula dengan jaminan bunga tetap, namun tidak ada hubungannya sama sekali dengan pergulatan harga pasar. E. Jenis Penilaian Saham Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu: 1. Nilai buku Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor. Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku:  Nilai nominal, ialah nilai yang ditetapkan oleh emiten.  Agio saham, ialah selisih harga yang diperoleh dari yang dibayarkan investor
  • 34. kepada emiten dikurangi harga nominalnya.  Nilai modal disetor, ialah total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten, yaitu jumlah nilai nominal ditambah agio saham.  Laba ditahan, ialah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dan diinvestasikan kembali ke perusahaan dan merupakan sumber dana internal. 2. Nilai pasar Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan. 3. Nilai intrinsik Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002). F.Dampak Positif Dan Negatif Bursa Saham 1. Berbagai Dampak Positif Bursa Saham Berbagai sisi positif dari bursa tersebut tergambar pada hal-hal berikut: a) Bursa saham ini membuka pasar tetap yang mempermudah para pembeli dan penjual untuk saling bertemu lalu melakukan transaksi instan maupun transaksi berjangka terhadap kertas-kertas saham, giro maupun barang-barang komoditi. b) Mempermudah pendanaan pabrik-pabrik dan perdagangan dan proyek pemerintah melalui penjualan saham dan kertas-kertas giro komersial. c) Bursa ini juga mempermudah penjualan saham dan giro pinjaman kepada orang lain dan menggunakan nilainya. Karena para perusahaan yangmengeluarkan saham-saham itu tidak mematok harga murni untuk para
  • 35. pemiliknya. d) Mempermudah mengetahui timbangan harga-harga saham dan giro piutang serta barang-barang komoditi, yakni pergulatan semua hal tersebut dalam dunia bisnis melalui aktivitas penawaran dan permintaan. 2. Beberapa Dampak Negatif Bursa Saham Adapun dampak-dampak negatif dari adanya bursa saham ini tergambar pada hal- hal berikut: a) Transaksi berjangka dalam pasar saham ini sebagian besarnya bukanlah jual- beli sesungguhnya. Karena tidak ada unsur serah-terima dalam pasar saham ini antara kedua pihak yang bertransaksi, padahal syarat jual-beli adalah adanya serah-terima dalam barang yang disyaratkan ada serah-terima barang dagangan dan pembayarannya atau salah satu dari keduanya. b) Kebanyakan penjualan dalam pasar ini adalah penjualan sesuatu yang tidak dimiliki, baik itu berupa mata uang, saham, giro piutang, atau barang komoditi komersial dengan harapan akan dibeli di pasar sesunguhnya dan diserah- terimakan pada saatnya nanti, tanpa mengambil uang pembayaran terlebih dahulu pada waktu transaksi sebagaimana syaratnya jual beli as-Salm. c) Pembeli dalam pasar ini kebanyakan membeli menjual kembali barang yang dibelinya sebelum dia terima. Orang kedua itu juga menjualnya kembali sebelum dia terima. Demikianlah jual-beli ini terjadi secara berulang-ulang terhadap satu objek jualan sebelum diterima, hingga transaksi itu berakhir pada pembeli terakhir yang bisa jadi sebenarnya ingin membeli barang itu langsung dari penjual pertama yang menjual barang yang belum dia miliki, atau paling tidak menetapkan harga sesuai pada hari pelaksanaan transaksi, yakni hari penutupan harga. Peran penjual dan pembeli selain yang pertama dan terakhir hanya mencari keuntungan lebih bila mendapatkan keuntungan saja, dan melepasnya bila sudah tidak menguntungkan. d) Yang dilakukan oleh para pemodal besar dengan memonopoli saham dan sejenisnya serta barang-barang komoditi komersial lain di pasaran agar bisa menekan pihak penjual yang menjual barang-barang yang tidak mereka miliki
  • 36. dengan harapan akan membelinya pada saat transaksi dengan harga lebih murah, atau langsung melakukan serah-terima sehingga menyebabkan para penjual lain merasa kesulitan. e) Sesungguhnya bahaya pasar modal semacam ini berpangkal dari dijadikannya pasar ini sebagai pemberi pengaruh pasar dalam skala besar. Karena harga-harga dalam pasar ini tidak sepenuhnya bersandar pada mekanisme pasar semata secara praktis dari pihak orang-orang yang butuh jual-beli. Namun justru terpengaruh oleh banyak hal, sebagian diantaranya dilakukan oleh para pemerhati pasar, sebagian lagi berasal dari adanya monopoli barang dagangan dan kertas saham, atau dengan menyebarkan berita bohong dan sejenisnya. Disinilah tersembunyi bahaya besar menurut tinjauan syari’at. Karena cara demikian menyebabkan ketidakstabilan harga secara tidak alami, sehingga berpengaruh buruk sekali pada perekonomian yang ada. Sebagai contoh saja bukan untuk menyebutkan secara keseluruhan: sebagian besar investor sengaja melempar sejumlah kertas saham dan giro, sehingga harganya menjadi jatuh karena terlalu banyak penawaran. Pada akhirnya para pemilik saham kecil-kecilan bergegas menjualnya kembali dengan harga murah sekali, karena khawatir harga saham-saham itu semakin jatuh sehingga mereka semakin rugi. Dengan adanya penawaran mereka itu, mulailah harga saham itu terus menurun, sehingga para investor besar itu berkesempatan membelinya kembali dengan harga lebih murah dengan harapan akan bisa meninggikan harganya dengan banyaknya permintaan. Pada akhirnya para investor besarlah yang beruntung sementara kerugian besar-besaran harus ditanggung investor kecil-kecilan, sebagai akibat dari perbuatan investor besar yang berpura-pura melempar kertas-kertas saham itu sebagai ikutan. Hal itupun terjadi di pasar komoditi komersial. PENILAIAN OBLIGASI A. Pengertian Oblogasi Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
  • 37. imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. B. Jenis Obligasi Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu: 1. Dilihat dari sisi penerbit: a) Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. b) Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. c) Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility). 2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga: a) Zero Coupon Bonds.Zero coupon bonds adalah obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi dengan kata lain penerbit obligasi hanya akan membayar pokok obligasi pada saat jatuh tempo. Investor mendapatkan keuntungan dari bunga intrinsik pada saat jatuh tempo serta selisih dari harga discounted dengan nilai par-nya. Investor yang membeli obligasi zero coupon bond memang tidak akan mendapatkan bunga sama sekali sampai jatuh tempo. Jika obligasi itu diterbitkan untuk masa 10 tahun misalnya, maka uang investor akan mengendap di sana selama masa tersebut, kecuali jika investor menjualnya kembali ke pasar. Contoh : Zero-coupon bond selalu ditawarkan dengan harga diskon yang tinggi. Ketika membeli, investor akan membeli dengan harga diskon dan ketika jatuh tempo ia akan menerima pembayaran penuh. Gambarannya begini. Perusahaan ABC menerbitkan obligasi tanpa bunga sebesar Rp100 miliar dengan masa jatuh tempo
  • 38. 10 tahun. Obligasi ini dilepas pada harga 60 persen. Dengan harga penawaran sebesar itu berarti investor yang membeli obligasi ABC tadi tidak perlu membayar senilai harga nominal 100 persen. Jika investor X misalnya akan membeli sebanyak Rp100 juta maka ia hanya membayar sebesar Rp60 juta. Meski investor X tadi hanya membayar Rp60 juta, tapi pada saat jatuh tempo nanti (10 tahun kemudian) ia akan menerima pokok obligasi sebesar Rp 100 juta. Jadi dalam kurun 10 tahun, uang investor X tadi tumbuh sebesar 66,6 persen dari Rp 60 juta menjadi Rp100 juta. Dari kacamata investor, jelas zero-coupon bond merupakan instrument investasi jangka panjang yang imbal hasillnya tidak bisa dipanen cepat satu tahun atau dua tahun. Jika investor membutuhkan dana tunai, jalan satu-satunya hanya menjual obligasi tersebut di pasar. Harga zero coupon bond akan naik dari waktu ke waktu mendekati tanggal jatuh tempo. Disitulah keuntungan yang bisa dinikmati investor. Sedangkan bagi issuer atau penerbit, meskipun nilai obligasi yang ditawarkan mencapai Rp100 miliar, jika obligasi tanpa bunga tersebut terjual semua, maka perusahaan ABC hanya akan menerika dana tunai sebesar Rp60 miliar saja. Tentu ini belum dipotong biaya-biaya dalam rangka penerbitan. Dari sisi issuer, obligasi tanpa bunga memiliki kelebihan bahwa perusahaan tidak dipusingkan dengan bunga yang harus dibayar tiga bulan sekali sebagaimana obligasi pada umumnya. Perusahaan hanya memikirkan agar saat jatuh tempo 10 tahun mendatang harus ada dana tunai Rp100 miliar untuk membayar pokok obligasi tersebut. b) Coupon Bonds: Coupon bonds adalah obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. Kupon bisa juga disebut sebagai tingkat bunga yang dibayarkan oleh pihak yang mengeluarkan obligasi kepada investor. Coupon Bond terdiri dari:  Fixed-Rate Bond Fixed-rate bond adalah obligasi dengan tingkat kupon/bunga yang tetap, berkebalikan dengan floating-rate bond. Fixed-rate bond adalah surat hutang jangka panjang yang membawa tingkat bunga yang telah ditentukan
  • 39. sebelumnya.Tingkat bunga dikenal sebagai tingkat kupon dan bunga dapat dibayarkan pada tanggal tertentu sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Misal: Coupon obligasi 18% per tahun dengan nilai nominal Rp 1.000.000,00 selama 5 tahun, maka pembeli obligasi akan menerima Rp 180.000,00 per tahun selama 5 tahun ditambah dengan Rp 1.000.000,00.  Floating-Rate Bond Floating-rate bond adalah obligasi yang mempunyai kupon yang berubah-ubah, mengikuti tingkat bunga pasar uang seperti suku bunga Bank Indonesia, dan juga spread. Spread adalah tingkat yang tetap konstan (bisa dianggap sebagai tingkat keuntungan tambahan atas risiko). Hampir semua floating-rate bond mempunyai kupon secara kuartal, tiga bulanan. Pada tiap awal periode kupon, tingkat kupon dihitung dengan mengambil referensi suku bunga pasar pada hari tersebut, kemudian menambahkan spread. Misalnya; Pada tahun pertama menawarkan suku bunga 19% (tetap), tapi pada tahun berikutnya menawarkan suku bunga mengambang (dikaitkan dengan suku bunga beberapa bank ditambah dengan presentase tertentu). Sebagai contoh : suku bunga mengambang ditawarkan sama dengan rata-rata suku bunga deposito 6 bulan dari bank-bank umum di tambah 1,75%. 1. Dilihat dari hak penukaran/opsi: a) Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. b) Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. c) Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. d) Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. 2. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
  • 40. a) Secutingkat bunga yang dibayarkan oleh pihak yang mengeluarkan obligasi kepadainvestor. Coupon Bond terdiri dari:  Fixed-Rate Bond Fixed-rate bond adalah obligasi dengan tingkat kupon/bunga yang tetap, berkebalikan dengan floating-rate bond. Fixed-rate bond adalah surat hutang jangka panjang yang membawa tingkat bunga yang telah ditentukan sebelumnya.Tingkat bunga dikenal sebagai tingkat kupon dan bunga dapat dibayarkan pada tanggal tertentu sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Misal: Coupon obligasi 18% per tahun dengan nilai nominal Rp 1.000.000,00 selama 5 tahun, maka pembeli obligasi akan menerima Rp 180.000,00 per tahun selama 5 tahun ditambah dengan Rp 1.000.000,00.  Floating-Rate Bond Floating-rate bond adalah obligasi yang mempunyai kupon yang berubah-ubah, mengikuti tingkat bunga pasar uang seperti suku bunga Bank Indonesia, dan juga spread. Spread adalah tingkat yang tetap konstan (bisa dianggap sebagai tingkat keuntungan tambahan atas risiko). Hampir semua floating-rate bond mempunyai kupon secara kuartal, tiga bulanan. Pada tiap awal periode kupon, tingkat kupon dihitung dengan mengambil referensi suku bunga pasar pada hari tersebut, kemudian menambahkan spread. Misalnya; Pada tahun pertama menawarkan suku bunga 19% (tetap), tapi pada tahun berikutnya menawarkan suku bunga mengambang (dikaitkan dengan suku bunga beberapa bank ditambah dengan presentase tertentu). Sebagai contoh : suku bunga mengambang ditawarkan sama dengan rata-rata suku bunga deposito 6 bulan dari bank-bank umum di tambah 1,75%. 1. Dilihat dari hak penukaran/opsi: a) Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. b) Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
  • 41. obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. c) Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. d) Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu 2. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya: a) Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnyaatau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, t2. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya: 1.Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknyadijamin denan penangguangan dari pihak ketiga 2. Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknyadijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap. 3. Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yangdimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anakperusahaan yang dimilikinya. b) Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum. 5.Dilihat dari segi nilai nominal: a) Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot. b) Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.dari segi perhitungan imbal hasil: a) Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga. b) Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan
  • 42. perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu: a.i. Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. a.ii. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan. C. Karakteristik Obligasi: 1. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. 2. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase. 3. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya. 4. Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapatdilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkatseperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia. D. Harga Obligasi: Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
  • 43. obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal. Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu: 1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengannilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta. 2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal:Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilaiobligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta. 3. at discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal:Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dariobligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta. E. Penilaian Obligasi Obligasi sebagai instrument investasi jangka panjang mempunyai karakteristik penilaian yang spesifik dan berbeda dengan instrumen investasi lainnya seperti saham.Konsep penilaian obligasi yang bentuk pendapatannya dikenal dengan istilah yield padadasarnya dikembangkan atas dasar intrinsik dari nilai tersebut. Selain itu, besaran alirandana yang dihasilkan dari kupon(suku bunga) obligasi tersebut merupakan faktor pentingdalam penilaian sebuah obligasi,konsep penilaian obligasi diantaranya meliputi: 1. Time value of money/nilai waktu mata uang. Yaitu perhitungan pendapatan atasnilaiuang tertentu, dimana investor akan menghitung nilai investasinya sampai periodejatuhtemponya yang akan bertambah dari pendapatan suku bunga. Tingkat sukubunga didapatkandari perhitungan rasio antara tingkat pendapatan yang akan diterimadengan nilai pokok investasi pada periode tertentu. Perhitungannya adalah jika R (reeturn) merupakan tingkat suku bunga dan Po merupakan nilai pokok dari investasi( principal ) 2. Future value/ nilai yang akan datang. Mempunyai pengertian bahwa nilai yangakanditerima dari investasi serta hasil pendapatan suku bunga tersebut diinvestasikankembalidengan tingkat suku bunga yang sama dalam periode waktu tertentu. Ataudengan kata lain merupakan nilai yang diterima dari hasil pendapatan interest danpokok investasiyang diterima. Metode perhitungan yang
  • 44. digunakan dapat dilakukandengan dua cara yaitu simple interest dan compaund interest 3. Present value/ nilai sekarang. Yaitu jumlah uang yang harus di investasikansekaranguntuk mendapatkan sejumlah uang tertentu pada suatu periode nanti. Metode inijugadisebut metode arus kas diskonto. F. Faktor- faktor penentu nilai obligasi Factor terpenting sebagai pertimbangan investor dalam melakukan pembelian obligasisebagai instrument investasinya adalah yield obligasi. Investor obligasi akanmenghitung seberapa besar pendapatan investasi atas dana yang dibelikan obligasitersebut denganmenggunakan alat ukur yield. Investor yang konservatif akanbisa melakukan perhitungan yield sampai masa jatuh tempo dengan menggunakanmetode YTM ( yield to maturity). Selain itu,investor jangka pendek bisa melakukanperbandingan nilai investasinya dengan menggunakan metode CY (current yield) . Yaitumenilai tingkat pendapatan obligasi tersebut dibandingkandengan harga pasar obligasi. Yield Obligasi: Pendapatan atau imbal hasil atau return yang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkandananya untuk dibelikan obligasi. Tingkat yield sebuah obligasi dipengaruhi olehbeberapa faktor ekonomi dan nonekonomi serta harga harga obligasi tersebut dipasarperdagangan Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harusmempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur tingkatpengembalian tahunan yang akan diterima. Ada 2 (dua) istilah dalampenentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity. 1. Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasarkan jumlah kupon yang diterimaselama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut. Current yield = bunga tahunanharga obligasi Contoh: Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per
  • 45. tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:Current Yield = Rp 170.000.000 atau 17% Rp 980.000.000 98%= 17.34% 2. Sementara itu yiled to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatanyang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo.Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut: YTM approximation = C + R – Pn x 100% R + P 2 Keterangan: C = kupon n = periode waktu yang tersisa (tahun) R = redemption value P = harga pemeblian (purchase value) Contoh: Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94.25% memiliki kuponsebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 juli 2007.Berapakah besar YTM approximationnya? C = 16% n = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3.853 tahun R = 94.25% P = 100% YTM approximation = 16 + 100 – 94.25 3.853= 100 + 94.252= 18.01 % G. STRATEGI DAN ANALISIS OBLIGASI Menurut Eduardus tendelin (2010;176) Dalam pengelolaan portofolio obligasi ada tiga pendekatan, yaitu pasif, aktif dan kombinasi dari kedua pendekatan tersebut ataustrategi imunisasi. Pemilihan strategi yang akan digunakan sangat tegantung kepadapreferensi risiko, pengetahuan tentang pasar obligasi dan tujuan dari investasi yang ingindicapai oleh investor. 1. Strategi Pengelolaan pasif
  • 46. Menurut William F.sharpe (1997;1) Metode yang termasuk kategori pasif berdasarpada asumsi bahwa pasar obligasi berbentuk efisiensi semi kuat – jadi harga obligasisekarang, dipandang merefleksikan semua informasi yang tersedia untuk publik secarakuat. Jadi obligasi dirasakan memiliki nilai yang layak di pasar, memberikan return(hasil) yang setaraf dengan risiko yang terlibat. Sebagai tambahan kepercayaan bahwaobligasi individu tidak salah dihargai (mispriced), investor pasif juga percaya bahwausaha untuk meramalkan tingkat bunga , secara umum tidak berguna. Menurut Eduardus tendelin (2010;176-177) Strategi pasif didasari pemikiran bahwa pasar dalam kondisi yang efisien, sehingga harga-harga sekuritas di pasar sudah ditentukan secara tepat sesuai dengan nilai instrinsiknya. Investor yang menganut strategi pasif, tidak secara aktif mencari kemungkinan-kemungkinan strategi perdagangan tertentu yang bisa menghasilkan return abnormal. Oleh karenastrategi pasif didasari oleh asumsi bahwa harga obligasi sudah ditentukan secara fair maka strategi pasif menggunkan informasi-informasi yang ada sekarang, bukan informasi-informasi yang bersifat estimasi. Strategi yang termasuk pendekatan pasif dalam pengelolaan portofolio obligasi adalah strategi beli dan simpan dan strategi mengikuti indeks (indexing) pasar. 1. Beli dan simpan. Investor yang mengikuti strategi beli dan simpan, berarti ia berniat untuk tidak aktif melakukan perdagangan. Investor tersebut secara hati-hati memilih obligasi yang akan dibentuk dalam portofolionya dan investor tidak berusaha memperdagangkan obligasi tersebut untuk mendapatkan return yang lebih tinggi, sehingga factor penting dalam strategi beli dan simpan adalah pemilihan obligasi yang sesuai dengan kebutuhan investor. 2. Mengikuti indeks pasar. Investor tidak akan mampu memperoleh keuntungan abnormal karena harga obligasi sudah mencerminkan semua informasi yang ada. Kondisi tersebut menyebabkan tidak ada satupun investor mampu mendapatkan return yang
  • 47. lebih besar dari return pasar, sehingga investor akan membentuk porofolio yang sesuai 2. Strategi Imunisasi Menurut Eduardus tendelin (2010;177-178) Strategi imunisasi adalah strategi yangberusaha untuk melindungi portofolio terhadap risiko tingkat bunga dengan carasaling meniadakan pengaruh dua komponen risiko tingkat bunga, yaitu risiko hargadan risiko reinvestasi. Risiko harga merupakan risiko yang berasal dari hubunganyang terbalik antara harga obligasi dengan tingkat bunga. Artinya semakin rendahtingkat bunga maka harga obligasi akan semakin tinggi. Sedangkan risiko investasimerupakan risiko yang berasal dari ketidakpastian mengenai tingkat investasiterhadap kupon yang akan diterima dimasa yang akan datang. Masalah dengan imunisasi yaitu : a) Risiko default dan call yaitu imunisasi didasarkan pada asumsi bahwa obligasi tidak akan default dan di call sebelum jatuh tempo jadi obligasi diasumsikan bebas risiko call dan default. Konsekuensinya, jika obligasi portofolio menjadi default stau di call, portofolio tidak akan kebal. b) Pergeseran tidak paralel berganda di kurva yield yang tidak horizontal yaitu imunisasi (dan durasi) juga didasarkan pada asumsi bahwa kurva yield horzontal dan tiap pergeserannya adalah paralel dan akan terjadi sebelum pembayaran diterima dari obligasi yang di beli. c) Penyeimbangan ulang yaitu merujuk pada penjualan sebagian sekuritas yang dimiliki dan menggantinya dengan sekuritas lain sehingga durasi portofolio sesuai dengan durasi arus kas keluar yang dijanjikan. 3. Strategi aktif Menurut William F.sharpe (1997;1) Metode aktif manajemen portofolio obligasi didasarkan pada asumsi bahwa pasar obligasi sangat tidak efisien , oleh karena itu memberi investor peluang untuk memperoleh return di atas rata-rata. Jadi manajemen aktif didasarkan pada kemampuan manajer portofolio untuk
  • 48. mengidentifikasi obligasi yang salah dihargai atau menentukan saat yang tepat untukmembeli atau menjual di pasar obligasi dengan meramalkan tingkat bunga secara akurat. C, ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN PERAMALAN KEUANGAN Analisa Laporan Keuangan adalah Suatu analisa yang dilakukan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan, prestasi kerja dan kinerja perusahaan di masa lalu sampai saat ini serta prospeknya dimasa datang, yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Bentuk bentuk laporan keuangan : 1. Neraca (Balance sheet) Neraca disebut juga posisi keuangan, berarti neraca berguna untuk menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu (a moment of time). Biasanya tanggal tertentu tersebut jatuh per 31 Desember. Persamaan akuntasi : aktiva = kewajiaban + Ekuitas Ket :  Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa depan melalui aktivitas operasi.  Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva.  Ekuitas merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak perusahaan didirikan. 2. Laporan Laba Rugi (Income Statement) laporan laba rugi adalah laporan yang berisi tentang kemampuan atau kinerja perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada suatu periode akuntansi.
  • 49. Unsur-unsur yang dijabarkan dalam laporan keuangan diantaranya unsur pendapatan dan beban-beban perusahaan yang nantinya akan menghasilkan laba atau rugi perusahaan. Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan laba rugi menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau rugi perusahaan suatu periode waktu. 3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi perubahan klaim pemegang ekuitas atau aktiva perusahaan. 4. Laporan arus Kas (Cashflow) Laporan arus kas menunjukkan adanya arus kas masuk dan arus kas keluar dari suatu perusahaan. Laporan arus kas disajikan selama periode tertentu dan diklasifikasikan sesuai dengan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling tepat dengan bisnis perusahaan tersebut. Tujuan menganalisa keuangan Yaitu, untuk memperoleh data yang akan mendukung dalam pengambilan keputusan. Analisa laporan keuangan dilakukan dengan melakukan penelaahan, mempelajari hubungan, serta tendensi atau kecenderungan (trend) yang akan membantu dalam menentukan posisi keuangan perusahaan dan hasil operasi perusahaan. Jenis jenis analisa laporan keuangan : 1. Analisa Horizontal Adalah analisa yang membandingkan suatu pos dalam laporan keuangan dengan pos yang sama tetapi pada periode yang berbeda.
  • 50. Perubahan Rupiah = Angka periode tahun berjalan – Angka periode tahun dasar Perubahan Prosentase = Perubahan Rupiah dibagi angka periode tahun dasar x 100 2. Analisa Vertikal Analisa yang membandingkan pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos lainnya yang dijadikan tolak ukur dalam 1 periode yang sama. Pos dalam laporan keuangan yang lazim dijadikan tolak ukur adalah penjualan dan total aktiva. 2. Analisa Likuiditas Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. 4. Current Ratio Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. cara hitung : Aktiva Lancar dibagi Kewajiban Lancar 5. Quick Ratio Mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo dari dana yang benar-benar likuid. Cara hitung : Kas + Surat Berharga + Piutang dibagi kewajiban lancar Peramalan keuangan yaitu memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang.
  • 51. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang. Ketidapastian yang dimaksud yaitu : 1. Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi), kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, atau faktor lainnya. 2. Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan produk yang ditawarkan. 3. Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang. 4. Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan baku, maupun faktor bencana alam. 5. Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk dari kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian, atau pengunduran diri akibt berbagai sebab, dan lainnya. Langkah langkah peramalan keuangan 1. Mengumpulkan Data Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa priode 2. Mengolah Data Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada. 3. Menentukan Metode Peramalan Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok untuk data tersebut. 4. Memproyeksikan Data
  • 52. Agar kita dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode . 5. Mengambil keputusan Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan untuk bidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang . berkaitan dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di dediakan dan kapan . MERAMALKAN ARUS KAS BEBAS FCF = Arus kas operasi – investasi bruto pada modal operasi Alternatifnya, FCF dapat dihitung : FCF = NOPAT – Investasi bersih pada modal operasi. Rumus AFN AFN = (A*/S0)∆S - (L*/S0)∆S - M(S1)(RR) AFN : tambahan dana yang dibutuhkan A* : aktiva yang terkait langsung dengan penjualan S0 : penjualan tahun lalu A*/S0 : aktiva/persentase penjualan L* : Kewajiban spontan L*/S0 : kewajiban spontan/persentase penjualan S1 : Total penjualan yang diproyeksikan untuk tahun depan ∆S : perubahan penjualan M : margin laba RR : rasio retensi
  • 53. Contoh: Penjualan perusahaan A pada 2007adalah $3000, tolal Aktiva = $2000 dan margin laba sebesar $114, kewajiban perusahaan =$200 dan tambahan untuk laba di tahan sebesar $56, perusahaan meramalkan penjualan pada thn 2008meningkat menjadi $3300, berpa nilai AFN Perusahaan tersebut ? Jawab : A*/S0 = $2000/$3000 = 0.6667 L*/S0 = $200/ $3000 = 0.6667 ∆S = $3.300 juta - $3.000 juta = $300 juta M = $114/$3.000 = 0.0380 RR = $56/$114 = 0.491 AFN = (A*/S0)∆S - (L*/S0)∆S - M(S1)(RR) = 0.667($300 juta) – 0.667($300 juta) – 0.038($3.300juta)(0.491) = $200 juta - $20 juta - $62 juta = $188 juta Kebutuhan pendanaa eksternal bergantung pada lima faktor penting yaitu :  Pertumbuhan penjualan ∆S  Intensitas modal  Rasio kewajiban spontan terhadap penjualan  Margin laba  Rasio retensI D. PERENCANAAN PENGENDALIAN KEUANGAN Perencanaan Keuangan Manajemen perusahaan selalu memandang ke depan, maka perusahaan akan selalu terlibat dalam perencana-an jangka panjang dan juga beroperasi dengan efisien pada saat sekarang. Hal ini khususnya semakin penting karena lingkupnya mencakup internasional dan perekonomian dunia semakin terkait.
  • 54. Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi perusahaan dan sumber penghasilan dan mengendalikan kegiatan perusahaan untuk mencapi tujuan. Berhubung dengan penyusunan proyek, penjualan, laba dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran, kemudian memutuskan cara memenuhi kebutuhan keuangan yang diramalkan. Ada 2 hal penting dalam perencanaan keuangan. a. Perencanaan uang tunai (Cash Planning), persiapan menyususn anggaran kas perusahaan (Cash Budget) b. Perencaan laba (Proifit Planning), perencanaan laba perusahaanyang dibuat dalam laporan keuangan proforma. (Financial Statement proforma). Pengendalian keuangan Berlangsung pada tahap pada tahap implementasi yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan: 1. Untuk menjamin bahwa rencana terlaksana. 2. Untuk merubah rencana yang ada sebagai tanggapan baru terhadap berbagai perusahaan dalam lingkungan operasi. Anggaran (Budget) Adalah proyeksi data keuangan yang diperbandingkan dengan pelaksana-annya yang sesungguhnya. Gunanya untuk mendeteksi adanya perbedaan-perbedaan serta alasannya, dan mela-kukan tindakan koreksi, serta mengadakan tindakan perbaikan / penyesuaian jika diperlukan. Laporan Proforma Keuangan Adalah proyeksi laporan keuangan pada masa yang akan datang yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan.
  • 55. Dapat dilakukan dengan cara: a. Untuk menyusun laporan laba rugi proforma dapat dilakukan dengan metode persentase dari penjualan dan faktor-faktor lainnya. b. Untuk menyusun neraca proforma dapat dengan “metode pendekatan pertimbangan” yaitu mengestimasi nilai perkiraan yang pasti dan yang lainnya dikalkulasi. Metode Persentase Penjualan Adakah suatu metode peramalan kebutuhan keuangan dengan meng-hitung berbagai pos neraca (dana spontan) sebagai persentase penjual-an dan mengalikan persentase ter-sebut dengan penjualan yang diharap-kan pada masa mendatang sehingga neraca proforma dapat disusun. Analisis dana eksternal yang dibutuhkan perusahaan. 1. Diperhitungkan hanya dana spontan dalam neraca. 2. Menentukan berapa dana dari luar (External Fund Needed = EFN atau AFN)     I) TR L TR A ( g(TR1)1)gTR1(1TR1g)(TR1)(1ΔTR b.c(TR2)ΔTR TR L ΔTR TR A d)(1MS/S)ΔS*(L/S)ΔS*(ΔEFNAFN 1     Keterangan : Δ/TR = harta bertambah secara spontan sesuai pemdapatan. L/TR = kewajiban bertambah dengan spontan dari pendapatan ΔTR = perubahan dalam pendapatan/penjualan c = marjin laba
  • 56. b = retensi laba TR2 = proyeksi pendapatan untuk tahun itu G = laju pertumbhan Contoh: Data Telecom atas laporan keuangan Neraca per 31 Desember 20XX (Ribuan US$) Kas 10 Hutang usaha 50 Piutang 85 Tax/Gaji 25 Persediaan 100 Bonds 70 Harta Tetap(net) 150 Saham biasa 100 Laba Ditahan 100 Total Harta 345 Ttl hutang/Equiti 345 Penjualan tahun ini $ 500.000, batas kapasitas marjin setelah pajak 4%. Dan meraih laba $ 20.000 setelah pajak, dividen dibayar $ 10.000. Berapa banyak EFN jika penjualan direncanakan tahun 2005 sebesar $ 800.000, dengan metode % penjualan. Jawab: Dihitung % dengan memperhatikan “spontaneously generated finance” yaitu dana yang dibutuhkan secara otomatis transaksi usaha rutin, yaitu: Neraca Neraca proforma Penjualan $500.000 Penjualan $800.000
  • 57. Harta % Dalam Ribuan US$ Kas 2 % Kas $ 16 Piutang 17 Piutang 136 Persediaan 20 Persediaan 160 Harta tetap 30 Harta tetap 240 69% Ttl.Harta $ 552 Kewajiban % Dalam Ribuan US$ . Htg dagang 10% Htg dagang 80 Tax/gaji 5% Pajak/gaji 40 Bond notapplicableNA Bond 70 Sahambiasa NA. Shm biasa 100 Laba ditahan NA Laba ditahan 116 15% EFN 146 Ttl hutang/Ekuiti 552 EFN= (0,69-0,15)(800.000-500.000) - 0,5 (0,04) (800.000) = 0,54(300.000) - 0,02(800.000) = $ 146.000 Kalau tahun 2005 penjualan naik 3% atau $ 515.000, maja EFN hasil negative sebesar ( $ 2,200),yaitu perusahaan tidak membutuhkan EFN.Merencanakan penambahan dividen. Perlu diperhatikan bahwa tingkat sales adalah ( 1 + g ) TR1. Maka dapat dihitung persentase kenaikan penjualan yang haruskan di biayai dari luar (Percenatge of External Fund Required = PEFR)
  • 58.           g g1 cbIbg1 g c IPEFR I = (A/TR –L/TR) Analisis Break Even Point. a. Suatu tehnik analis untuk memperlajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, volume penjualan dan laba. b. Suatu metode untuk menentukan titik dimana penjualan akan menutup biaya tetap dan biaya variabel sehingga perusahaan tidak menderita laba dan maupun rugi . Biaya Operasi Tetap -Penyususutan atas pabrik dan peralatannya -Sewa -Gaji eksekutif -Gaji staf eksekutif -Beban umum kantor -Asuransi -Biaya overhead pabrik tetap -Dan lainnya 2. Biaya Operasi Variabel -Upah tenaga kerja pabrik -Bahan -Biaya overhead pabrik variabel -Komisi penjualan -Dan lainnya
  • 59. Titik Impas (Break Even Point), “Single Product.” Adalah volume penjualan (Q) pada saat biaya total biaya sama dengan total pendapatan, dan laba sama nol. Empat Rumus Break Even Point (Single product) 1. Volume penjualan (Q) titik impas V)(P F Q(BE) Q.VFP.Q TCS     2, Jumlah dalam Rupiah/Dollar titik impas Sales VC 1 FC SBE   3. Volume (Q) kalau perusahaan mengharapkan laba VP diinginkanyangLabaF SBE    4. Volume (Q) dengan laba yang diinginkan laba dan perhitungan pajak VP pajaktingkat1 diinginkanyangLaba F SBE     Analisis titik impas untuk Kas Beberapa biaya tetap tidak semuanya pengeluaran tunai tetapi ada non tunai (penyusutan). Untuk menghitung titik impas kas, penyusutan harus dikeluarkan dari biaya tetap atau hanya biaya pengeluaran tunai saja. V-PatauC kasnPengeluara-F Q*KasImpasTitik ) p v -(1CRRatioonContributi CR kasnonnPengeluara FTR   
  • 60. Analisis Titik Impas dan keputusan menutup usaha perusahaan (Shut Down Point) Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan). Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point. SDP = F / contirbution margin per unit. Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dalam rupiah dolar. Break Even Point untuk Multi Produk atau Jasa. Adalah teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara harga, biaya tetap, biaya variabel, proporsi terhadap total penjualan dan kontri-busi tertimbang atas beberapa produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Contohnya perusahaan restoran, hotel, biro perjalanan wisata dan lainnya. Perlu diperhatikan dengan seksama bahwa BEP Multi Produk hanya dapat dihitung dalam bentuk Rp/Dollar dan tidak dapat dihitung dalam bentuk unit/satuan (Q)
  • 61.              W1 P1 V1 1- F ProductMultiBERumus Dimana : F = Biaya Tetap per periode. V1 = Biaya Variabel per unit(salah satu jenis produk). P1 = Harga per unit.(salah satu jenis poruk) W1 = Persentase produk produk 1 terhadap total rupiah penjualan. (( 1 – V1 /P1 /) W1 ) = Kontribusi tertimbang. Contoh : Hotel ABC menyewakan kamar, juga membuka restouran, kolam renang, lapangan tenis dan diskotik dengan data sbb: Jenis jasa Harga ($) Biaya Variabel ($) Perkiraan unit yang dijual Kamar 50 40 80 Restoran 10 6 160 Kolam ranang 5 2 200 Lapangan tenis 10 5 100 Diskotik 5 3 500 Biaya tetap perbulannya = $ 40.000. Untuk menhitung Break Even Multi produknya dihitung sbb: 1 2 3 4 5 6 7 …8…… Jenis jasa Harga V.Cost V/P 1-V/P Forc.Sales Prop Sales ((1- Vp)W)
  • 62. $ $ (5 x 7) Kamar 50 40 0,8 0,2 4.000 0,396 0.0792 Restoran 10 6 0.6 0,4 1.600 0,158 0.0632 K.Renang 5 2 0,4 0,6 1.000 0,099 0.0594 Lap. Tenis 10 5 0,5 0,5 1.000 0,099 0,0495 Diskotik 5 3 0,6 0,4 2.500 0,248 0,0992 ---------- -- -------- 10.100 0, 3505 ===== ===== BEP/ bulan = $ 40.000 / 0,3501 = $ 114.123. BEP/Tahun = (12 x $40.000 ) / 0,3505 = $ 1.369.473. Leverage Operasi Menunjukkan seberapa besar biaya tetap digunakan dalam operasi perusahaan. Derajat Leverarage Operasi Adalah rasio dari perubahan persen-tase EBIT terhadap perubahan persentase unit terjual/ pendapatan total Pengendalian pada perusahaan multidivision.
  • 63. • Pengendalian berdasarkan tingkat pengembalian aktiva (Return on Asset = ROA). Adalah penggunaan sistem analisis Du Pont untuk pengendalian divisonal pada perusahaan multidivision. • Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam nilai prestasi berdasarkan ROA. • Penyusutan • Nilai buku aktiva • Penetapan harga transfer • Periode waktu • Keadaan industry Anggaran Kas (Cash Budget). Adalah suatu skedul yang menyajikan arus kas (penerimaan dan pengeluaran dan kas bersih) untuk suatu perusahaan selama periode tertentu. Penyusunan anggaran kas. Dalam penyusunan anggaran kas, penyusutan tidak dimasukkan karena bukan beban tunai, meskipun mempengaruhi pajak yang dibayar. Contoh Cash Budget PT.Sumber Jaya dengan rencana penjualan sbb: Bulan Penjualan Jumlah Penjualan ( 000) Januari 2005 $ 2.000 Februari 4.000 Maret 3.000
  • 64. April 2.000 Syarat pembayaran 4/20 dan Net/30. Dari yang terjual diatas 40% diterima dalam waktu 20 hari sesudah penjualan dan 50% dalam waktu sesudah 20 hari hari bulan yang sama, sisanya pada bulan berikutnya. Penerimaan lainnya dan pengeluaran sbb: a.Penerimaan Januari $ 50, Februari $ 100 dan bulan April $100. b.Pembelian bahan mentah. Januari $900 Februari $2.800 Maret $ 1.100 dan April $.1.000 c. Depresiasi $ 80 per/bulan. Dan upah/gaji setiap bulan sebesar $ 450. d. Pembayaran lainnya bulan Januari $ 100, Februari $400, Maret $ 250 dan April $ 250. bulan Mei $ 105. e. Perusahaan membeli mesin baru seharga $4.000 bulan Januari dibayar 40% bulan Januari dan 40% Februari sisanya dibayar bulan berikutnya sampai lunas. f. Cash balance minimal sebesar $ 250. g. Saldo kas awal Januari $ 1.500 h. Pinjaman Bank dapat dilakukan dengan kelipatan $500 dan dicicil setiap bulan selama 3 bulan, bunga 12% / tahun Diminta:
  • 65. a. Susunlah Receivable Collection Budget dari Januari sampai dengan April 2005 b. Susunlah Cash Budget bulan Januari s/d April 2005. Jawab: a. Penerimaaan Piutang Bulan Januari 0,4x 2.000= $ 800 Diskon 4%x$ 800 32 768 Yang tidak ada potongan 0,5x 2.000 1.000 Jumlah penerimaan Piutang bulan Januari 1.768 b.Penerimaan Piutang Bulang Februari. Piutang Januari =10% x $2.000 200 Dari Februari, dapat diskon 0,4x $ 4.000 = 1.600 Diskon 4% x 1600 64 1.536 Yang tidak dapat diskon 0,5x 4.000 2.000 Jumlah penerimaan Piutang Februari 3.736 c.Penerimaan piutang bln Maret. Piutang Febuari 10%x $.4.000 400 Dari penjualan Maret dgn diskon 0,4 x 3.000 1200 Diskon 4%x 1.200 48 1.152
  • 66. Tidak ada diskon 0,5x 3.000 1.500 Jumlah penerimaan Maret 3.052 d.Penrimaan Piutang bln April. Piutang dari bln Maret 10%x$ 3.000 300 Piutang April dgn diskon 0,4x2000 = 800 Diskon 4% x 800 32 768 Dapat potongan 0,5 x$2.000 1.000 Jumlah penerimaan bulan April 2.068 Skedul Pengumpulan Piutang Bulan Januari sampai Bulan Apri l 2005 Bulan Januari Februari Maret April Januari 1.768 200 -- -- Febuari -- 3.536 400 -- Maret -- -- 2.652 300 April -- -- 1.768 Jumlah 1.768 3.736 3.052 2.068 Cash Budget dari Januari s/d April 2005 (000) Keterangan Januari Februari Maret April Saldo awal 1.500 268 354 291 Penerimaan:
  • 67. Piutang 1.768 3.736 3.052 2.068 Lain-lain 50 100 - 100 Ttl.Penerimaan 1.818 3.836 3.052 2.168 Ttl.Kas tersedia 3,318 4.104 3.406 2.459 Pengeluaran: Beli bahan 900 2.800 1.100 1.000 Upah/gaji 450 450 450 450 Beli mesin 1.600 1 600 800 ---- Lain-lain 100 400 250 250 Ttl.Pengeluaran 3.050 5.250 2.600 1.670 Minimum Cash 250 250 250 250 Surplus(Defisit) 18 (1.396) 556 539 Kredit Bank -- 1.500 -- -- Bayar bunga -- -- 15 10 Cicilan kredit -- 500 500 Saldo akhir 268 354 291 279 E. KEBIJAKAN MODAL KERJA DAN PENGELOLAAN KAS DAN SAKURITAS Pengertian Modal Kerja Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll.
  • 68. Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai. Pentingnya pengelolaan modal kerja.  Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari- hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.  Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan  Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan  Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar Siklus arus kas modal kerja. Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih. !  Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.  Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.  Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.  Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi.