SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Perekonomian Indonesia
“Kerapuhan Sektor Perbankan untuk Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM)”
Kelas R
Kelompok : 1. Bella Martina W (221308418)
2. Kusmawati (221308374)
3. Nina Amirotul M (221308447)
4. Junita Kresna (221308476)
5. Leni Trijayanti (221308532)
Dosen Pembimbing : Dr. Sigid Sardjono, M.Ec
Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Kerapuhan Sektor
Perbankan Untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. Sigid Sardjono,
M.Ec selaku Dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai usaha mikro kecil dan menengah yang ada di indonesia, dan
juga cara memperoleh kredit pinjaman dari Bank. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
Surabaya, Juli 2015
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
I. Pendahuluan........................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................1
II. Kondisi/Deskripsi................................................................................2
2.1. Kondisi Makro Perbankan Nasional.......................2
2.2. Laba Perbankan yang terus naik.............................4
III. Pembahasan.........................................................................................5
IV. Penutup................................................................................................9
4.1. Kesimpulan.............................................................9
4.2 Saran......................................................................10
Sumber..................................................................................................................11
Daftar Pustaka.....................................................................................................12
ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perekonomian suatu negara – langsung atau tidak berhubungan dengan kinerja dan
dinamika lembaga perbankannya. Perbankan merupakan lembaga intermediasi keuangan
yang memindahkan uang dari kelompok yang memiliki dan berlebih(surplus) terhadap yang
kekurangan uang (deficit), disamping keg jasa keuangan lain (Dr. Kasmir, 2013).
Perbankan (sebagai perantara keuangan) bisa mengurangi biaya monitoring
penggunaan dana dari peminjam. Dalam hal itu, dorongan percepatan pembangunan ekonomi
bergantung kepada ketepatan pada kucuran modal yg salah satunya dari perbankan. UU.10
thn 1998 tentang perubahan UU no.7 thn 1992, mendefinisikan bank: “BANK adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Sayangnya, kebijakan moneter yang ada
sekarang belum berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan rakyat (kwalitas dan kuantitas
kemiskinan dan pengangguran)
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana grafik jumlah rekening dan nominal simpanan menurut kelompoknya di
Indonesia ?
2. Bagaimana alasan pelaku UMK enggan berhubungan dengan perbankan ?
3. Mengapa perbankan menganggap pelaku UMK tidak bankkabel ?
4. Bagaimana perkembangan indonesia dalam rasio kredit terhadap PDB (%) dari tahun
ke tahun ?
5. Bagaimana cara mengatasi kerapuhan perbankan untuk sektor UMKM ?
1
II. KONDISI / DESKRIPSI
2.1. Kondisi Makro PerbankanNasional
Suku bunga perbankan nasional terlalu tinggi, meski Bank Indonesia Rate telah
berupaya diturunkan.
Kelompok dan jenis suku bunga
Tahun
2010 2011 2012
Suku Bunga bank Indonesia 6,50 6,00 5,75
Bank Persero
Modal Kerja 13,06 12,37 12,00
Investasi 10,81 10,39 9,98
Konsumsi 13,05 12,91 12,72
Bank Swasta Nasional
Modal Kerja 13,02 12,34 12,02
Investasi 13,20 12,64 12,23
Konsumsi 14,05 13,11 13,17
Bank Umum
Modal Kerja 12,83 12,16 11,79
Investasi 12,28 12,04 11,46
Konsumsi 14,53 14,15 13,90
Bila dibanding negara tetangga, suku bunga Indonesia tertinggi. Contoh: thn 2009,
suku bunga kredit Indonesia 14,5%, Malasyia malah mematok 5,08%, Thailand 5,96%,
Korea Selatan 5,00%, China 5,31%. Dampak suku bunga tinggi; Rendahnya daya serap
pembiayaan perbankan terhadap UMKM (usaha mikro, kecil dan Menengah), ia akan
mendorong peningkatakan beban biaya bagi dunia usaha (efisiensi, pengurangan produksi,
penurunan kewalitas bahan baku, pengurangan tenaga kerja, dsb).
2
Terjadinya Krisis ekonomi merupakan musibah yang mengakibatkan pertumbuhan
ekonomi yang melamban. Pertumbuhan ekonomi yang melamban bukan berakar pada
masalah karena kelemahan pada sektor moneter dan keuangan saja, melainkan pada tidak
kuatnya struktur sektor ekonomi di riel dalam menghadapi gejolak dari luar atau gejolak dari
dalam. Sebelum krisis prioritas industri pemerintah lebih memprioritaskan untuk
mendahulukan industri hulu namun mengabaikan industri hilir. Ada semacam statement
bahwa kalau industri hulu terbangun maka industri hilir akan mengikuti. Namun dalam
kenyataanya pemerintah mengabaikan konsep membangun industri hilir yang dapat
dilaksanakan.
Sementara itu industri-industri besar yang terbangun tetap rawan gejolak luar tersebut
tidak memiliki suatu keterkaitan yang kuat baik kebelakang penyediaan input maupun
kedepan. Terlambatnya dipromosikan UKM dalam program membangun industri hilir dan
pemihakan pemerintah terhadap pengembangan usaha besar berakibat peran yang menonjol
pada usaha besar. Dengan terlambatnya dipromosikan industri hilir terjadi kepincangan yang
cukup parah ketika krisis asia melanda ekonomi. Ketika terjadi krisis industri besar
mengahadapi masalah serius sedangkan UKM bekerja menurut ritme keunggulannya. Dua
pola pertumbuhan industri berbeda karena antara lain mengunakan bahan baku bersumber
dari dalam negeri, pemakaian tenaga kerja dengan upah yang rendah dan relatif cepat
bergerak kearah penyesuaian pemakaian bahan baku dan berorientasi pasar.
Ketiga faktor diatas menempatkan UKM disalah satu pihak mampu menunjukkan diri
menjadi usaha yang memiliki keunggulam daya saing dan dinamika dalam pertumbuhan
ekonomi bahkan para ahli melihat kenyataan dan berpendapat bahwa proses pemulihan
ekonomi yang ditunjang oleh meningkatnya peran UKM secara signifikan. Dengan demikian
dapat disimpulkan terpisahnya faktor pengerak UKM dari industri besar merupakan suatu
kerapuhan dalam struktur industri yang ada sekarang. Hal ini menjadi bukti atas potensi
UKM dalam pemulihan krisis ekonomi, yang muncul akibat kemampuannya untuk secara
cepat mengubah dan mengalihkan pasar input outputnya dari input yang mahal ke yang
secara relatif lebih murah. Hal inilah menunjukkan bahwa selain sebagai penangkal krisis
juga memiliki peran yang sangat strategis dalam ekonomi suatu negara.
3
2.2. Laba PerbankanYg terus Naik
Sementara di sisi lain, laba perbankan naik. Ini terlihat dari NIM (net interest margin)
sebesar antara 5-6 % (thn 2009), dan data 2003 juga memperlihatkan kenaikan laba 14-17%.
Rinciannya; Bank BRI: Rp 21,6 trilyun, Mandiri: Rp 18,2 trilyun, Danamon: Rp 4 Trilyun,
BTN: 1,56 trilyun (A. Tony Prasetiantono, 2014).
Sementara bila dibanding dengan negara tetangga berbeda, Malasyia memiliki
keuntungan hanya 3,03%, Filiphina sebesar 3,92%, Vietnam sejumlah 3,43%, Singapura
1,79%. Sementara dlm efesiensi (terlihat di BOPO: biaya operasional dibandingkan dgn
pendapatan operasional) dinilai belum bagus, yaitu sebesar 74,1% di thn 2012.
kondisi ini menyebabkan NIM tinggi.
4
III PEMBAHASAN
Grafik jumlah rekening dan nominal simpanan menurut kelompoknya di Indonesia
5
Alasan pelakuUMK engganberhubungan dengan perbankan
Survei BI (2012) menyatakan masyarakat berpendapatan tinggi lebih suka meminjam
dan menyimpan di bank, dibanding berpenghasilan rendah. Sementara masyarakat miskin
meminjam ke NLK (non-lembaga keuangan). Survei ASPPUK: 80,52% PUK (perempuan
usaha kecil) tidak pernah meminjam Bank, hanya 10,10% yang akses ke bank. Alasan pelaku
UMK enggan berhubungan dengan perbankan: 30% pengusaha kecil dan mikro berpendapat
kepengurasannya msh rumit, 11,65% mengaku tidak memiliki agunan, dan 21,19% tidak
pernah berhubungan dgn perbankan.
PerbankanmenganggappelakuUMK tidak bankkabel
Ada beberapa alasan Perbankan menganggap pelaku UMK tidak bankabel, karena;
 Lokasi kelompok pengusaha mikro jauh dari perbankan.
 Kegiatan usahanya masih kecil sehingga dana yg dibutuhkan masih kecil (perbankan
malas urus yg kecil-kecil, karena dianggap tdk efesien).
 Administrasi keuangan pelaku UMK dianggap belum dikelola sesuai standart
perbankan.
 Keterbatasan dalam kepemilikan asset yg dapat dipakai sebagai jaminan (kolateral).
Gambaran itu dipertegas dgn riset infobank yg menyatakan bahwa hampir 38 juta pelaku
usaha mikro di lapis bawah yg dijuluki “productive poor” blm tersentuh perbankan.
Kredit terhadap Pelaku Usaha
6
Adapun Beberapa permasalahan teknis lainnya yang dihadapi Perbankan untuk
membiayai UMKM adalah sebagai berikut,
1. Tidak adanya catatan administrasi yang baik.
2. Usaha relatip kecil sehingga maksimum yang dapat diberikan relatip kecil. Dengan
demikian, cost pengelolaan per unit kredit menjadi relatip mahal.
3. Tidak adanya perencanaan matang dalam pengelolaan keuangan.
4. Keterbatasan perijinan/legalitas dan kepemilikan tempat usaha.
5. Keterbatasan nilai agunan (collateral).
6. Premi asuransi yang cukup besar untuk lingkungan pasar karena tingginya resiko
kebakaran di pasar.
Perkembanganindonesia dalam rasio kredit terhadap PDB (%) dari tahun
ke tahun
Di tingkat ASEAN, Indonesia menempati posisi terendah dalam 2 hal;
 Dari rasio outstanding dana pihak ketiga (DPK) terhadap produk domistik bruto
(PDB) yg bernilai 36,41%.
 Dari sudut rasio kredit yg dialokasikan terhadap PDB hanya berjumlah PDB sebesar
29,62% (infobanknews, 2012)
Yang mengagetkan, bahwa 8 persen dari 20% yg punya rekening di bank, hanya
dipergunakan untuk menabung (bank dunia, 2012).
7
Rendahnya alokasi kredit perbankan kepada UMKM menimbulkan tanda tanya atas
keberpihakan negara. Padahal di sektor industri, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
telah berkontribusi 57,94 persen produk domestik bruto, yakni Rp 4.303,57 triliun, dengan
nilai total investasi Rp 830,9 triliun dan serapan tenaga kerja 110,80 juta orang.
Data olahan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013, total UMKM di Indonesia
mencapai 56,5 juta unit, setara 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia (Kompas, 17
Feb, 2014). Apabila dirinci, mayoritas UMKM didominasi usaha mikro 55,856 juta unit atau
98,79 persen. Disusul usaha kecil 629.418 unit (1,11 persen) dan usaha menengah 48.997 unit
(0.09 persen).
Cara mengatasikerapuhan perbankanuntuk sektorUMKM
Perlu adanya keberpihakan politik-ekonomi negara terhadap UMKM, dengan adanya
kebijakan moneter yg akomodatif, seperti kebijakan suku bunga rendah. Inklusi sosial yang
sedang menjadi tren global yaitu bertujuan untuk mendekatkan perbankan dengan pelaku
UMKM dan masyarakat miskin, harus terus dilakukan. Dalam konteks permodalan bagi
UMKM, disana terdapat lembaga keuangan mikro (LKM) (ada sekitar 600.000) dan koperasi
yg sudah bekerja selama bertahun-tahun. Perlu langkah integratif antara LKM, koperasi, dan
perbankan formal dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks pembangunan ke
arah sumberdaya alam (pertanian, kelautan, dan kehutanan), perlu difikirkan untuk
mendorong sumber pendanaan (melalui perbankan formal) untuk industrialisasi berbasis
sumberdaya alam dalam sistem ekonomi kerakyatan (seperti koperasi). Sumberdaya
perbankan perlu peningkatan guna mengarah ke industrialiasai berbahan sda. Bila rakyat,
pelaku perbankan, pemerintah, pelaku usaha, dsb sepakat, perlu difikirkan pembentukan bank
social (social bank), yang memaksimalisasi kemanfaatan penggunanya dibanding
maksimalisasi keuntungan (bank based on ethical).
8
IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan mengenai kerapuhan perbankan untuk sektor Usaha Mikro
Kecil Menengah yang telah dijelaskan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Perbankan
merupakan lembaga intermediasi keuangan (sebagai perantara keuangan) bisa mengurangi
biaya monitoring penggunaan dana dari peminjam. Dalam hal itu, dorongan percepatan
pembangunan ekonomi bergantung kepada ketepatan pada kucuran modal yg salah satunya
dari perbankan. Pada kenyataannya di sektor industri, usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) telah berkontribusi 57,94 persen produk domestik bruto, yakni Rp 4.303,57 triliun,
dengan nilai total investasi Rp 830,9 triliun dan serapan tenaga kerja 110,80 juta orang.
Data olahan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013, total UMKM di
Indonesia mencapai 56,5 juta unit, setara 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia
(Kompas, 17 Feb, 2014). Apabila dirinci, mayoritas UMKM didominasi usaha mikro 55,856
juta unit atau 98,79 persen. Disusul usaha kecil 629.418 unit (1,11 persen) dan usaha
menengah 48.997 unit (0.09 persen). Jika pada kenyataannya Perbankan tidak dapat
mengayomi UMKM maka sangat berpengaruh terhadap laju perekonomian di Indonesia. Ada
berbagai alasan yang membuat UMKM tidak terjamah oleh Perbankan baik dari sudut
pandang pelaku UMK maupun pihak perbankan. Bahkan, dalam grafik perkembangan rasio
kredit terhadap PDB indonesia menempati posisi terendah jauh dibawah Korea selatan, China
bahkan Thailand. Indonesia menempati posisi terendah dalam 2 hal, dari rasio outstanding
dana pihak ketiga (DPK) terhadap produk domistik bruto (PDB) yg bernilai 36,41%. Dan dari
sudut rasio kredit yg dialokasikan terhadap PDB hanya berjumlah PDB sebesar 29,62%
(infobanknews, 2012)
9
Perlu adanya peran serta politik-ekonomi untuk menghadapi masalah tersebut, seperti
kebijakan suku bunga rendah. Inklusi sosial dengan tujuan mendekatkan pelaku UMK dengan
perbankan harus terus berkelanjutan. Perlunya langkah yang saling bersinergi antara LKM,
koperasi dan perbankan dalam melakukan pembangunan ke arah industrialisasi berbasis
sumberdaya alam dalam sistem ekonomi kerakyatan. Perlu difikirkan pembentukan bank
social (social bank), yang memaksimalisasi kemanfaatan penggunanya dibanding
maksimalisasi keuntungan.
4.2. SARAN
Menurut kami Pihak Perbankan dan pihak UMKM sejatinya harus bisa saling
menguntungkan kedua belah pihak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,
seperti diketahui bahwa Peran UMKM yang telah terbukti perannya terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia tentu perlu menjadi perhatian berbagai pihak, terutama dalam hal ini
pemerintah baik itu pusat maupun daerah. Pengaruhnya terhadap peningkatan PDB atau pun
PDRB cukup besar. Sehingga memberikan implikasi terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional.
Maka akses dalam menumbuhkan dan mengembangkan sektor UMKM harus
dipahami dan dicari solusi nya . Salah satunya, Bagi pihak bank dapat membantu untuk
melakukan pembinaan dalam melakukan pencatatan yang baik sehingga penggunaan dana
dapat terkontrol dan dapat membuat rencana kas yang membawa dampak positif bagi usaha
kecil tersebut dan dapat membuat rencana untuk melakukan pengembangan. Dengan
pembinaan dan pelatihan yang dilakukan bank terhadap UMKM, maka akan dapat
membiasakan pelaku UMKM untuk tertib administrasi dan ini dapat digunakan untuk
meyakinkan pihak bank untuk memberikan kredit. Optimalisasi UMKM ini pun tentu bukan
hanya bertumpu pada pemerintah saja, melainkan perlu adanya sinergitas antara unsur
pemerintah (pusat dan daerah), masyarakat (konsumen), swasta (perbankan) serta pengelola
UMKM itu sendiri.
10
Sumber
http://odhosuka.blogspot.com/2013/06/program-nasional-pemberdayaan_3271.html?m=1
www.bsi.go.id/bsbi-peran-bank-indonesia-harus-diperluas/
www.hisyamjayus.blogspot.com/2013/05/peran-ukm-terhadap-pertumbuhan-
ekonomi.html?m=1
www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/12/09/mxj8tj-indonesia-alami-11-masalah-
pokok-ekonomi
11
Daftar Pustaka
odhosuka. 2013.program nasional pemberdayaan
bsi.2013.peran bank indonesia harus diperluas
hisyamjayus.2013.peran ukm terhadap pertumbuhan ekonomi
republika.2013.indonesia alami 11 masalah pokok ekonomi
12

More Related Content

What's hot

Jurnal: Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah Melalui Pengembangan M...
Jurnal: Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah Melalui Pengembangan M...Jurnal: Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah Melalui Pengembangan M...
Jurnal: Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah Melalui Pengembangan M...Shofiatu Rahmah Sugis
 
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri TIUPH2013
 
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...Uofa_Unsada
 
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesiaPeran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesiaamirawulandari
 
JURNAL ANGGA HAPSILA
JURNAL ANGGA HAPSILAJURNAL ANGGA HAPSILA
JURNAL ANGGA HAPSILAGilang Mt
 
Makalah Persaingan Usaha (kel 8 PDI)
Makalah Persaingan Usaha (kel 8 PDI)Makalah Persaingan Usaha (kel 8 PDI)
Makalah Persaingan Usaha (kel 8 PDI)YuliaDwi9
 
Peran ukm dalam perekonomian indonesia
Peran ukm dalam perekonomian indonesiaPeran ukm dalam perekonomian indonesia
Peran ukm dalam perekonomian indonesiaIdhink Elfata
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...Oktaviana Purwati
 
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...Mohamad Khaidir
 
Koperasi dan ukm
Koperasi dan ukmKoperasi dan ukm
Koperasi dan ukmmuhamadiqra
 
Makalah sim avit putra hidayat-201911721
Makalah sim avit putra hidayat-201911721Makalah sim avit putra hidayat-201911721
Makalah sim avit putra hidayat-201911721avitputra
 
mengelola retensi dan keterlibatan karyawan
mengelola retensi dan keterlibatan karyawanmengelola retensi dan keterlibatan karyawan
mengelola retensi dan keterlibatan karyawanYesica Adicondro
 
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kreditPenerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kreditjunaidin karim
 
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...Uofa_Unsada
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSYuca Siahaan
 
Business development bagi perusahaan pembiayaan (bank) dalam membantu Usaha K...
Business development bagi perusahaan pembiayaan (bank) dalam membantu Usaha K...Business development bagi perusahaan pembiayaan (bank) dalam membantu Usaha K...
Business development bagi perusahaan pembiayaan (bank) dalam membantu Usaha K...Setiono Winardi
 

What's hot (20)

Jurnal: Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah Melalui Pengembangan M...
Jurnal: Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah Melalui Pengembangan M...Jurnal: Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah Melalui Pengembangan M...
Jurnal: Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah Melalui Pengembangan M...
 
makalah perkreditan dan perbankan Bank tani
makalah perkreditan dan perbankan Bank tanimakalah perkreditan dan perbankan Bank tani
makalah perkreditan dan perbankan Bank tani
 
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
 
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
 
Makalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukmMakalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukm
 
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesiaPeran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
 
JURNAL ANGGA HAPSILA
JURNAL ANGGA HAPSILAJURNAL ANGGA HAPSILA
JURNAL ANGGA HAPSILA
 
Makalah Persaingan Usaha (kel 8 PDI)
Makalah Persaingan Usaha (kel 8 PDI)Makalah Persaingan Usaha (kel 8 PDI)
Makalah Persaingan Usaha (kel 8 PDI)
 
Peran ukm dalam perekonomian indonesia
Peran ukm dalam perekonomian indonesiaPeran ukm dalam perekonomian indonesia
Peran ukm dalam perekonomian indonesia
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...
 
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
 
Potensi Pasar Kredit untuk UMKM di Jawa Timur
Potensi Pasar Kredit untuk UMKM di Jawa TimurPotensi Pasar Kredit untuk UMKM di Jawa Timur
Potensi Pasar Kredit untuk UMKM di Jawa Timur
 
Koperasi dan ukm
Koperasi dan ukmKoperasi dan ukm
Koperasi dan ukm
 
Makalah sim avit putra hidayat-201911721
Makalah sim avit putra hidayat-201911721Makalah sim avit putra hidayat-201911721
Makalah sim avit putra hidayat-201911721
 
mengelola retensi dan keterlibatan karyawan
mengelola retensi dan keterlibatan karyawanmengelola retensi dan keterlibatan karyawan
mengelola retensi dan keterlibatan karyawan
 
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kreditPenerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
 
Paper akuntansi hutang
Paper   akuntansi hutangPaper   akuntansi hutang
Paper akuntansi hutang
 
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
 
Business development bagi perusahaan pembiayaan (bank) dalam membantu Usaha K...
Business development bagi perusahaan pembiayaan (bank) dalam membantu Usaha K...Business development bagi perusahaan pembiayaan (bank) dalam membantu Usaha K...
Business development bagi perusahaan pembiayaan (bank) dalam membantu Usaha K...
 

Viewers also liked

Ekonomi dan pembangunan sdm indonesia
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesiaEkonomi dan pembangunan sdm indonesia
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesiapssdm
 
Presentasi sejarah era reformasi zaman Megawati
Presentasi sejarah era reformasi zaman MegawatiPresentasi sejarah era reformasi zaman Megawati
Presentasi sejarah era reformasi zaman Megawatiacca15
 
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009ginanurulazhar
 
Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Masa Pemerintahan Megawati SoekarnoputriMasa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Masa Pemerintahan Megawati SoekarnoputriIvana Carissa
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaRere Mimi
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY sknramadhaniah
 
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2Pratiwi Nur Sa'adah
 
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoMasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoIsmi Ayu
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruKiki Evi Wahyuliana
 
Sejarah 12 masa pemerintahan sby (makalah)
Sejarah 12   masa pemerintahan sby (makalah)Sejarah 12   masa pemerintahan sby (makalah)
Sejarah 12 masa pemerintahan sby (makalah)Nisa 'Icha' El
 
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...Dadang Solihin
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesiagifariwk
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiNanda Aditasia
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruNurul Ma'rifah
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di IndonesiaSumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di IndonesiaMischaelle
 
Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi William Sentana
 

Viewers also liked (20)

Makalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusiaMakalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusia
 
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesia
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesiaEkonomi dan pembangunan sdm indonesia
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesia
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
Presentasi sejarah era reformasi zaman Megawati
Presentasi sejarah era reformasi zaman MegawatiPresentasi sejarah era reformasi zaman Megawati
Presentasi sejarah era reformasi zaman Megawati
 
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
 
Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Masa Pemerintahan Megawati SoekarnoputriMasa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY
 
Utang luar negeri
Utang luar negeriUtang luar negeri
Utang luar negeri
 
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
 
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoMasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Sejarah 12 masa pemerintahan sby (makalah)
Sejarah 12   masa pemerintahan sby (makalah)Sejarah 12   masa pemerintahan sby (makalah)
Sejarah 12 masa pemerintahan sby (makalah)
 
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di IndonesiaSumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
 
Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi
 

Similar to PEREKONOMIAN INDONESIA

Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmAzzamKhalidy
 
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengahadhi nugraha
 
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMoreNoob1
 
Prospek ukm dalam era perdagangan bebas
Prospek ukm dalam era perdagangan bebasProspek ukm dalam era perdagangan bebas
Prospek ukm dalam era perdagangan bebasNursyidah alit
 
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma Wijaya
 
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock Valuation
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock ValuationPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock Valuation
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock ValuationEkaputra Sananto
 
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKMSejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM40MOHAMMADTHOHATHOLI
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahEnengNs
 
CJR PERENCANAAN BISNIS
CJR PERENCANAAN BISNISCJR PERENCANAAN BISNIS
CJR PERENCANAAN BISNISLinda Rosita
 
Makalah kel i entrepreneurship development
Makalah kel i entrepreneurship developmentMakalah kel i entrepreneurship development
Makalah kel i entrepreneurship developmentEndang Supriyatna
 
Makalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship developmentMakalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship developmentEndang Supriyatna
 
Bisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan GlobalBisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan GlobalMuhammad Fajar
 
10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)Findi Rifa'i
 
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di Indonesia
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di IndonesiaDampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di Indonesia
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di IndonesiaThufailah Mujahidah
 
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasLutfiyah Siti
 

Similar to PEREKONOMIAN INDONESIA (20)

273-649-1-SM.pdf
273-649-1-SM.pdf273-649-1-SM.pdf
273-649-1-SM.pdf
 
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
Words
WordsWords
Words
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
 
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
 
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Makalah ukm
 
Prospek ukm dalam era perdagangan bebas
Prospek ukm dalam era perdagangan bebasProspek ukm dalam era perdagangan bebas
Prospek ukm dalam era perdagangan bebas
 
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
 
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock Valuation
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock ValuationPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock Valuation
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock Valuation
 
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKMSejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengah
 
CJR PERENCANAAN BISNIS
CJR PERENCANAAN BISNISCJR PERENCANAAN BISNIS
CJR PERENCANAAN BISNIS
 
Makalah kel i entrepreneurship development
Makalah kel i entrepreneurship developmentMakalah kel i entrepreneurship development
Makalah kel i entrepreneurship development
 
Makalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship developmentMakalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship development
 
Bisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan GlobalBisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan Global
 
10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)
 
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di Indonesia
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di IndonesiaDampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di Indonesia
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di Indonesia
 
Tugas zidan
Tugas zidanTugas zidan
Tugas zidan
 
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 

Recently uploaded (17)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 

PEREKONOMIAN INDONESIA

  • 1. Perekonomian Indonesia “Kerapuhan Sektor Perbankan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)” Kelas R Kelompok : 1. Bella Martina W (221308418) 2. Kusmawati (221308374) 3. Nina Amirotul M (221308447) 4. Junita Kresna (221308476) 5. Leni Trijayanti (221308532) Dosen Pembimbing : Dr. Sigid Sardjono, M.Ec Universitas 17 Agustus 1945
  • 2. Surabaya Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Kerapuhan Sektor Perbankan Untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. Sigid Sardjono, M.Ec selaku Dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai usaha mikro kecil dan menengah yang ada di indonesia, dan juga cara memperoleh kredit pinjaman dari Bank. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Surabaya, Juli 2015 Penyusun
  • 3. i Daftar Isi Kata Pengantar......................................................................................................i Daftar Isi................................................................................................................ii I. Pendahuluan........................................................................................1 1.1. Latar Belakang........................................................1 1.2. Rumusan Masalah ..................................................1 II. Kondisi/Deskripsi................................................................................2 2.1. Kondisi Makro Perbankan Nasional.......................2 2.2. Laba Perbankan yang terus naik.............................4 III. Pembahasan.........................................................................................5 IV. Penutup................................................................................................9 4.1. Kesimpulan.............................................................9 4.2 Saran......................................................................10 Sumber..................................................................................................................11 Daftar Pustaka.....................................................................................................12
  • 4. ii
  • 5. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian suatu negara – langsung atau tidak berhubungan dengan kinerja dan dinamika lembaga perbankannya. Perbankan merupakan lembaga intermediasi keuangan yang memindahkan uang dari kelompok yang memiliki dan berlebih(surplus) terhadap yang kekurangan uang (deficit), disamping keg jasa keuangan lain (Dr. Kasmir, 2013). Perbankan (sebagai perantara keuangan) bisa mengurangi biaya monitoring penggunaan dana dari peminjam. Dalam hal itu, dorongan percepatan pembangunan ekonomi bergantung kepada ketepatan pada kucuran modal yg salah satunya dari perbankan. UU.10 thn 1998 tentang perubahan UU no.7 thn 1992, mendefinisikan bank: “BANK adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Sayangnya, kebijakan moneter yang ada sekarang belum berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan rakyat (kwalitas dan kuantitas kemiskinan dan pengangguran) 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana grafik jumlah rekening dan nominal simpanan menurut kelompoknya di Indonesia ? 2. Bagaimana alasan pelaku UMK enggan berhubungan dengan perbankan ? 3. Mengapa perbankan menganggap pelaku UMK tidak bankkabel ? 4. Bagaimana perkembangan indonesia dalam rasio kredit terhadap PDB (%) dari tahun ke tahun ? 5. Bagaimana cara mengatasi kerapuhan perbankan untuk sektor UMKM ? 1
  • 6. II. KONDISI / DESKRIPSI 2.1. Kondisi Makro PerbankanNasional Suku bunga perbankan nasional terlalu tinggi, meski Bank Indonesia Rate telah berupaya diturunkan. Kelompok dan jenis suku bunga Tahun 2010 2011 2012 Suku Bunga bank Indonesia 6,50 6,00 5,75 Bank Persero Modal Kerja 13,06 12,37 12,00 Investasi 10,81 10,39 9,98 Konsumsi 13,05 12,91 12,72 Bank Swasta Nasional Modal Kerja 13,02 12,34 12,02 Investasi 13,20 12,64 12,23 Konsumsi 14,05 13,11 13,17 Bank Umum Modal Kerja 12,83 12,16 11,79 Investasi 12,28 12,04 11,46 Konsumsi 14,53 14,15 13,90 Bila dibanding negara tetangga, suku bunga Indonesia tertinggi. Contoh: thn 2009, suku bunga kredit Indonesia 14,5%, Malasyia malah mematok 5,08%, Thailand 5,96%, Korea Selatan 5,00%, China 5,31%. Dampak suku bunga tinggi; Rendahnya daya serap pembiayaan perbankan terhadap UMKM (usaha mikro, kecil dan Menengah), ia akan mendorong peningkatakan beban biaya bagi dunia usaha (efisiensi, pengurangan produksi, penurunan kewalitas bahan baku, pengurangan tenaga kerja, dsb). 2
  • 7. Terjadinya Krisis ekonomi merupakan musibah yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang melamban. Pertumbuhan ekonomi yang melamban bukan berakar pada masalah karena kelemahan pada sektor moneter dan keuangan saja, melainkan pada tidak kuatnya struktur sektor ekonomi di riel dalam menghadapi gejolak dari luar atau gejolak dari dalam. Sebelum krisis prioritas industri pemerintah lebih memprioritaskan untuk mendahulukan industri hulu namun mengabaikan industri hilir. Ada semacam statement bahwa kalau industri hulu terbangun maka industri hilir akan mengikuti. Namun dalam kenyataanya pemerintah mengabaikan konsep membangun industri hilir yang dapat dilaksanakan. Sementara itu industri-industri besar yang terbangun tetap rawan gejolak luar tersebut tidak memiliki suatu keterkaitan yang kuat baik kebelakang penyediaan input maupun kedepan. Terlambatnya dipromosikan UKM dalam program membangun industri hilir dan pemihakan pemerintah terhadap pengembangan usaha besar berakibat peran yang menonjol pada usaha besar. Dengan terlambatnya dipromosikan industri hilir terjadi kepincangan yang cukup parah ketika krisis asia melanda ekonomi. Ketika terjadi krisis industri besar mengahadapi masalah serius sedangkan UKM bekerja menurut ritme keunggulannya. Dua pola pertumbuhan industri berbeda karena antara lain mengunakan bahan baku bersumber dari dalam negeri, pemakaian tenaga kerja dengan upah yang rendah dan relatif cepat bergerak kearah penyesuaian pemakaian bahan baku dan berorientasi pasar. Ketiga faktor diatas menempatkan UKM disalah satu pihak mampu menunjukkan diri menjadi usaha yang memiliki keunggulam daya saing dan dinamika dalam pertumbuhan ekonomi bahkan para ahli melihat kenyataan dan berpendapat bahwa proses pemulihan ekonomi yang ditunjang oleh meningkatnya peran UKM secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan terpisahnya faktor pengerak UKM dari industri besar merupakan suatu kerapuhan dalam struktur industri yang ada sekarang. Hal ini menjadi bukti atas potensi UKM dalam pemulihan krisis ekonomi, yang muncul akibat kemampuannya untuk secara cepat mengubah dan mengalihkan pasar input outputnya dari input yang mahal ke yang secara relatif lebih murah. Hal inilah menunjukkan bahwa selain sebagai penangkal krisis juga memiliki peran yang sangat strategis dalam ekonomi suatu negara. 3
  • 8. 2.2. Laba PerbankanYg terus Naik Sementara di sisi lain, laba perbankan naik. Ini terlihat dari NIM (net interest margin) sebesar antara 5-6 % (thn 2009), dan data 2003 juga memperlihatkan kenaikan laba 14-17%. Rinciannya; Bank BRI: Rp 21,6 trilyun, Mandiri: Rp 18,2 trilyun, Danamon: Rp 4 Trilyun, BTN: 1,56 trilyun (A. Tony Prasetiantono, 2014). Sementara bila dibanding dengan negara tetangga berbeda, Malasyia memiliki keuntungan hanya 3,03%, Filiphina sebesar 3,92%, Vietnam sejumlah 3,43%, Singapura 1,79%. Sementara dlm efesiensi (terlihat di BOPO: biaya operasional dibandingkan dgn pendapatan operasional) dinilai belum bagus, yaitu sebesar 74,1% di thn 2012. kondisi ini menyebabkan NIM tinggi. 4
  • 9. III PEMBAHASAN Grafik jumlah rekening dan nominal simpanan menurut kelompoknya di Indonesia 5
  • 10. Alasan pelakuUMK engganberhubungan dengan perbankan Survei BI (2012) menyatakan masyarakat berpendapatan tinggi lebih suka meminjam dan menyimpan di bank, dibanding berpenghasilan rendah. Sementara masyarakat miskin meminjam ke NLK (non-lembaga keuangan). Survei ASPPUK: 80,52% PUK (perempuan usaha kecil) tidak pernah meminjam Bank, hanya 10,10% yang akses ke bank. Alasan pelaku UMK enggan berhubungan dengan perbankan: 30% pengusaha kecil dan mikro berpendapat kepengurasannya msh rumit, 11,65% mengaku tidak memiliki agunan, dan 21,19% tidak pernah berhubungan dgn perbankan. PerbankanmenganggappelakuUMK tidak bankkabel Ada beberapa alasan Perbankan menganggap pelaku UMK tidak bankabel, karena;  Lokasi kelompok pengusaha mikro jauh dari perbankan.  Kegiatan usahanya masih kecil sehingga dana yg dibutuhkan masih kecil (perbankan malas urus yg kecil-kecil, karena dianggap tdk efesien).  Administrasi keuangan pelaku UMK dianggap belum dikelola sesuai standart perbankan.  Keterbatasan dalam kepemilikan asset yg dapat dipakai sebagai jaminan (kolateral). Gambaran itu dipertegas dgn riset infobank yg menyatakan bahwa hampir 38 juta pelaku usaha mikro di lapis bawah yg dijuluki “productive poor” blm tersentuh perbankan. Kredit terhadap Pelaku Usaha 6
  • 11. Adapun Beberapa permasalahan teknis lainnya yang dihadapi Perbankan untuk membiayai UMKM adalah sebagai berikut, 1. Tidak adanya catatan administrasi yang baik. 2. Usaha relatip kecil sehingga maksimum yang dapat diberikan relatip kecil. Dengan demikian, cost pengelolaan per unit kredit menjadi relatip mahal. 3. Tidak adanya perencanaan matang dalam pengelolaan keuangan. 4. Keterbatasan perijinan/legalitas dan kepemilikan tempat usaha. 5. Keterbatasan nilai agunan (collateral). 6. Premi asuransi yang cukup besar untuk lingkungan pasar karena tingginya resiko kebakaran di pasar. Perkembanganindonesia dalam rasio kredit terhadap PDB (%) dari tahun ke tahun Di tingkat ASEAN, Indonesia menempati posisi terendah dalam 2 hal;  Dari rasio outstanding dana pihak ketiga (DPK) terhadap produk domistik bruto (PDB) yg bernilai 36,41%.  Dari sudut rasio kredit yg dialokasikan terhadap PDB hanya berjumlah PDB sebesar 29,62% (infobanknews, 2012) Yang mengagetkan, bahwa 8 persen dari 20% yg punya rekening di bank, hanya dipergunakan untuk menabung (bank dunia, 2012). 7
  • 12. Rendahnya alokasi kredit perbankan kepada UMKM menimbulkan tanda tanya atas keberpihakan negara. Padahal di sektor industri, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah berkontribusi 57,94 persen produk domestik bruto, yakni Rp 4.303,57 triliun, dengan nilai total investasi Rp 830,9 triliun dan serapan tenaga kerja 110,80 juta orang. Data olahan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013, total UMKM di Indonesia mencapai 56,5 juta unit, setara 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia (Kompas, 17 Feb, 2014). Apabila dirinci, mayoritas UMKM didominasi usaha mikro 55,856 juta unit atau 98,79 persen. Disusul usaha kecil 629.418 unit (1,11 persen) dan usaha menengah 48.997 unit (0.09 persen). Cara mengatasikerapuhan perbankanuntuk sektorUMKM Perlu adanya keberpihakan politik-ekonomi negara terhadap UMKM, dengan adanya kebijakan moneter yg akomodatif, seperti kebijakan suku bunga rendah. Inklusi sosial yang sedang menjadi tren global yaitu bertujuan untuk mendekatkan perbankan dengan pelaku UMKM dan masyarakat miskin, harus terus dilakukan. Dalam konteks permodalan bagi UMKM, disana terdapat lembaga keuangan mikro (LKM) (ada sekitar 600.000) dan koperasi yg sudah bekerja selama bertahun-tahun. Perlu langkah integratif antara LKM, koperasi, dan perbankan formal dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks pembangunan ke arah sumberdaya alam (pertanian, kelautan, dan kehutanan), perlu difikirkan untuk mendorong sumber pendanaan (melalui perbankan formal) untuk industrialisasi berbasis sumberdaya alam dalam sistem ekonomi kerakyatan (seperti koperasi). Sumberdaya perbankan perlu peningkatan guna mengarah ke industrialiasai berbahan sda. Bila rakyat, pelaku perbankan, pemerintah, pelaku usaha, dsb sepakat, perlu difikirkan pembentukan bank social (social bank), yang memaksimalisasi kemanfaatan penggunanya dibanding maksimalisasi keuntungan (bank based on ethical). 8
  • 13. IV PENUTUP 4.1. KESIMPULAN Dari hasil pembahasan mengenai kerapuhan perbankan untuk sektor Usaha Mikro Kecil Menengah yang telah dijelaskan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Perbankan merupakan lembaga intermediasi keuangan (sebagai perantara keuangan) bisa mengurangi biaya monitoring penggunaan dana dari peminjam. Dalam hal itu, dorongan percepatan pembangunan ekonomi bergantung kepada ketepatan pada kucuran modal yg salah satunya dari perbankan. Pada kenyataannya di sektor industri, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah berkontribusi 57,94 persen produk domestik bruto, yakni Rp 4.303,57 triliun, dengan nilai total investasi Rp 830,9 triliun dan serapan tenaga kerja 110,80 juta orang. Data olahan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013, total UMKM di Indonesia mencapai 56,5 juta unit, setara 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia (Kompas, 17 Feb, 2014). Apabila dirinci, mayoritas UMKM didominasi usaha mikro 55,856 juta unit atau 98,79 persen. Disusul usaha kecil 629.418 unit (1,11 persen) dan usaha menengah 48.997 unit (0.09 persen). Jika pada kenyataannya Perbankan tidak dapat mengayomi UMKM maka sangat berpengaruh terhadap laju perekonomian di Indonesia. Ada berbagai alasan yang membuat UMKM tidak terjamah oleh Perbankan baik dari sudut pandang pelaku UMK maupun pihak perbankan. Bahkan, dalam grafik perkembangan rasio kredit terhadap PDB indonesia menempati posisi terendah jauh dibawah Korea selatan, China bahkan Thailand. Indonesia menempati posisi terendah dalam 2 hal, dari rasio outstanding dana pihak ketiga (DPK) terhadap produk domistik bruto (PDB) yg bernilai 36,41%. Dan dari sudut rasio kredit yg dialokasikan terhadap PDB hanya berjumlah PDB sebesar 29,62% (infobanknews, 2012) 9
  • 14. Perlu adanya peran serta politik-ekonomi untuk menghadapi masalah tersebut, seperti kebijakan suku bunga rendah. Inklusi sosial dengan tujuan mendekatkan pelaku UMK dengan perbankan harus terus berkelanjutan. Perlunya langkah yang saling bersinergi antara LKM, koperasi dan perbankan dalam melakukan pembangunan ke arah industrialisasi berbasis sumberdaya alam dalam sistem ekonomi kerakyatan. Perlu difikirkan pembentukan bank social (social bank), yang memaksimalisasi kemanfaatan penggunanya dibanding maksimalisasi keuntungan. 4.2. SARAN Menurut kami Pihak Perbankan dan pihak UMKM sejatinya harus bisa saling menguntungkan kedua belah pihak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti diketahui bahwa Peran UMKM yang telah terbukti perannya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tentu perlu menjadi perhatian berbagai pihak, terutama dalam hal ini pemerintah baik itu pusat maupun daerah. Pengaruhnya terhadap peningkatan PDB atau pun PDRB cukup besar. Sehingga memberikan implikasi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Maka akses dalam menumbuhkan dan mengembangkan sektor UMKM harus dipahami dan dicari solusi nya . Salah satunya, Bagi pihak bank dapat membantu untuk melakukan pembinaan dalam melakukan pencatatan yang baik sehingga penggunaan dana dapat terkontrol dan dapat membuat rencana kas yang membawa dampak positif bagi usaha kecil tersebut dan dapat membuat rencana untuk melakukan pengembangan. Dengan pembinaan dan pelatihan yang dilakukan bank terhadap UMKM, maka akan dapat membiasakan pelaku UMKM untuk tertib administrasi dan ini dapat digunakan untuk meyakinkan pihak bank untuk memberikan kredit. Optimalisasi UMKM ini pun tentu bukan hanya bertumpu pada pemerintah saja, melainkan perlu adanya sinergitas antara unsur pemerintah (pusat dan daerah), masyarakat (konsumen), swasta (perbankan) serta pengelola UMKM itu sendiri. 10
  • 16. Daftar Pustaka odhosuka. 2013.program nasional pemberdayaan bsi.2013.peran bank indonesia harus diperluas hisyamjayus.2013.peran ukm terhadap pertumbuhan ekonomi republika.2013.indonesia alami 11 masalah pokok ekonomi 12