SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1. Latar Belakang ........................................................................................................
2. Tujuan ...................................................................................................................
3. Manfaat.................................................................................................................
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH .......................................................................
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................
BAB IV KESIMPULAN..........................................................................................
1. Keseimpulan .......................................................................................................
2. Saran ....................................................................................................................
BAB V DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota
terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar
pulau Jawa. Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai
Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Keberadaan
Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau
pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik
maupun luar negeri (ekspor-impor), menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia
bagian barat.
Berbicara mengenai mata pencaharian, di kota pada umumnya mata pencaharian yang ada
seperti pengusaha, pegawai kantoran, pegawai negeri sipil, buruh, guru, pedagang dan lain-
lain. Masyarakat bekerja pada suatu mata pencaharian tertentu adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, serta merupakan hal pokok yang harus dimiliki setiap orang
sebagai penyambung tali kehidupannya. Bila dilihat pada fenomena yang terjadi di Kota
Medan, terdapat mata pencaharian dari sektor informal yaitu Parbotot. Kata Parbotot berasal
dari bahasa Batak Toba yang merupakan julukan bagi orang yang bekerja mengumpulkan
barang – barang bekas. Kata Parbotot ini banyak dipakai oleh masyarakat etnis Batak Toba
yang ada di Kota Medan. Berbicara tentang Parbotot tentu yang terlintas dibenak kita adalah
masyarakat pinggiran kota yang memiliki
Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak menentu, membuat Usaha Kecil Menengah
menjadi wahana yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif, karena proses
produksi dalam industri-industri berskala kecil dan menengah pada umumnya bersifat padat
karya. Keberadaan UKM harus didukung dan didorong kemampuannya agar tetap eksis,
sehingga dapat memperluas kesempatan usaha dan memperluas lapangan pekerjaan. UKM
mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara
berkembang maupun negara maju.
2. Tujuan
 Untuk memperoleh data data perekonomian yang ada dikota medan
 Untuk mengetahui kualifikasi tentang kota medan
3. Manfaat
 Untuk memberi solusi tentang perekonomian di Kota medan
 Untuk memberikan kualifikasi dan kuantitas perekonomian di kota medan
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
Medan merupakan kota terbesar di indonesia , medan memiliki perekonomian yang
berkembang pesat dari tahun ke tahun dan mengalami peningkatan yang cukup stabil dari
tahun ke tahun . perekonomian di kota medan di karenakan adanya dukungan ukm sebagai
pusat perkembangan perekonomian di kota medan pada saat ini . dengan adanya ukm ini
dapat memegang peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau
dari segi jumlah usaha, segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan
ekonomi nasional. UKM adalah salah satu kunci agar bangsa ini keluar dari krisis.
Kondisi perekonomi di kota medan dulu sangat buruk yang dimana mengalami penurunan
drastis/ krisis . Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997
membawa pada pertumbuhan ekonomi nasional negatif. Kondisi ini juga berpengaruh
terhadap perekonomian Kota Medan, dimana pada periode tahun 1998 laju pertumbuhan
ekonomi Kota Medan mengalami penurunan hingga 18,11%. Namun pada tahun 1999
Pemerintah Kota Medan dengan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh berhasil
memulihkan kondisi perekonomian Kota Medan hingga mengalami pertumbuhan mencapai
3,44%.
Pada tahun 2001, laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan terus meningkat hingga
mengalami pertumbuhan sebesar 5,23%. Walaupun belum pulihnya perekonomian nasional,
para pelaku ekonomi sudah mulai melakukan perbaikan dan antisipasi dibidang ekonomi dan
didukung dengan suku bunga bank yang telah menurun, sehingga kegiatan ekonomi sektor
riil mulai bergerak menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Medan mengalami
kenaikan positif. Struktur perekonomian Kota Medan didominasi oleh 4 (empat) lapangan
usaha utama yaitu Industri Pengolahan (14,28%), Perdagangan, Hotel dan Restoran
(28,10%), Pengangkutan dan Telekomunikasi (19,38%), serta Keuangan, Persewaan dan Jasa
(14,42%). Keempat sektor ini memberikan kontribusi sekitar 76,18% terhadap perekonomian
daerah.
Pendapatan per kapita sebagai salah satu indikator untuk melihat tingkat kemakmuran
masyarakat merupakan hasil pembagi antara PDRB dengan Jumlah Penduduk. Pendapatan
per kapita masyarakat Kota Medan atas dasar harga berlaku pada tahun 2000 mencapai Rp.
6.264.429,65 atau mengalami kenaikan yang cukup besar bila dibandingkan dengan
pendapatan per kapita pada tahun 1993 yang baru mencapai Rp. 2.402.155,05. Bila
didasarkan harga konstan tahun 1993, pendapatan per kapita masyarakat Kota Medan
mengalami peningkatan dari Rp. 2.402.155,05 pada tahun 1993 menjadi Rp. 2.775.285,56
pada tahun 2000. Angka-angka ini menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu secara umum
kesejahteraan masyarakat Kota Medan semakin meningkat.
Guna mendukung perkembangan perekonomian Kota Medan, pemerintah menyediakan
kawasan-kawasan industri dengan manajemen terpadu. Salah satu kawasan industri yang
menyiapkan fasilitas investasi yang relatif lengkap adalah Kawasan Industri Medan, yang
terletak di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, yang termasuk dalam WPP B.
BAB III
PEMBAHASAN
Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota
terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar
pulau Jawa. Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai
Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Keberadaan
Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau
pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik
maupun luar negeri (ekspor-impor), menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia
bagian barat.
Kota Medan sebagai barometer perkembangan perekonomian di Sumatera Utara,
merupakan suatu wilayah yang dapat dijadikan suatu basis perkembangan ekonomi
kerakyatan. Ekonomi kerakyatan dapat dipandang melalui tiga aspek yang utama yaitu
konsep pemberdayaan masyarakat, kebijakan publik dan perkembangan konsep
kewirausahaan. Sinergi dari ketiga hal tersebut dapat meningkatkan suatu kinerja
perekonomian serta dapat mampu menjadikan masyarakat menjadi suatu subyek dalam
pembangunan sehingga tidak adanya ketergantungan dengan pemerintah dan dapat
mengembangkan potensi yang terdapat di Sumatera Utara.
Tahun 2015, Masyarakat Kota Medan akan menghadapi suatu tahun yang berat yaitu
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana akan menjadi suatu tantangan besar bagi Kota
Medan yang sangat dekat dengan negara seperti Malaysia, Singapura yang akan mengambil
kesempatan yang berada di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan. Jika melihat
perkembangan pusat industri di Sumatera Utara, Kota Medan berkontribusi sebesar 18,20%
untuk perindustrian Sumatera Utara dimana menduduki peringkat kedua diatas Deli Serdang
sebesar 29,95% dan untuk peringkat ketiga ditempati oleh Kabupaten Batu Bara sebesar
13,75%. Hal ini merupakan tantangan bagi Kota Medan untuk meningkatkan basis industr
untuk bisa menghasilkan masyarakat yang mandiri dan bermindset out of the box yaitu bisa
melakukan pemberdayaan untuk memanfaatkan fasilitas yang terkandung di Kota Medan
yang tentunya diperlukan pembinaan oleh pemerintah melalui kebijakan publik serta adanya
Perekonomian dikota medan didukung oleh ukm , dengan adanya ukm dapat memegang
peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah
usaha, segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan ekonomi nasional.
UKM adalah salah satu kunci agar bangsa ini keluar dari krisis.Struktur perekonomian Kota
Medan didominasi oleh 4 (empat) lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan (14,28%),
Perdagangan, Hotel dan Restoran (28,10%), Pengangkutan dan Telekomunikasi (19,38%),
serta Keuangan, Persewaan dan Jasa (14,42%). Keempat sektor ini memberikan kontribusi
sekitar 76,18% terhadap perekonomian daerah.
Pendapatan per kapita sebagai salah satu indikator untuk melihat tingkat kemakmuran
masyarakat merupakan hasil pembagi antara PDRB dengan Jumlah Penduduk. Pendapatan
per kapita masyarakat Kota Medan atas dasar harga berlaku pada tahun 2000 mencapai Rp.
6.264.429,65 atau mengalami kenaikan yang cukup besar bila dibandingkan dengan
pendapatan per kapita pada tahun 1993 yang baru mencapai Rp. 2.402.155,05. Bila
didasarkan harga konstan tahun 1993, pendapatan per kapita masyarakat Kota Medan
mengalami peningkatan dari Rp. 2.402.155,05 pada tahun 1993 menjadi Rp. 2.775.285,56
pada tahun 2000. Angka-angka ini menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu secara umum
kesejahteraan masyarakat Kota Medan semakin meningkat.Guna mendukung perkembangan
perekonomian Kota Medan, pemerintah menyediakan kawasan-kawasan industri dengan
manajemen terpadu.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota
terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar
pulau Jawa. Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai
Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Keberadaan
Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau
pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik
maupun luar negeri (ekspor-impor), menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia
bagian barat. Kota Medan yang merupakan barometer terhadap perkembangan Sumatera
Utaradikarenakan sebagai kota yang melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan
pembangunan ekonomi. Partisipasi masyarakat konsep mental and emotional involvement
(keterlibatan mental dan emosi), motivation to contribute (dorongan untuk memberi
sumbangan), dan acceptance of responsibilty (penerimaan tanggung jawab) ditetapkan
dengan sinergis dari beberapa potensi Kota Medan yang sangat menyebar melalui lingkungan
bisnis, kemitraan antara Pemerintah Kota, Swasta dan masyarakat, Peranan Institusional
Bisnis (Kadin), Kebijakan terhadap Investasi Asing dan Dukungan Lembaga Keuangan
2. Saran
Dalam memacu perekonomian Kota Medan, pemerintah daerah sebaiknya fokus pada sektor-
sektor unggulan terutama sektor-sektor dengan penyumbang multiplier terbesar dan banyak
menyerap tenaga kerja. Anggaran untuk sektor-sektor unggulan perlu ditingkatkan guna lebih
mendorong pertumbuhan sektor unggulan tersebut sehingga sektor unggulan tersebut lebih
tumbuh dan mendorong sektor lain untuk lebih berkembang. Kebijakan-kebijakan yang
dibuat sebaiknya yang mendukung dan mendorong investasi swasta untuk menanamkan
modalnya pada sektor-sektor potensi dan sektor-sektor yang terbesar dalam penyerapan
tenaga kerja. Lebih banyak lagi penelitian sejenis dengan menambah variabel seperti
Revealed Comparative Advantage (RCA), Metode Rasio Pertumbuhan (MRP), analisis
Strengths, Weaknesses, Opportunities, Dan Threats (SWOT) ataupun mengganti variabel
lainnya sehingga menambah khazanah dan wawasan dalam melakukan penelitian yang
sejenis.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, E. S., (2012). Dinamika Ekonomi Indonesia, UII Press Yogyakarta.
Hasanah, E. U., (2012). Pengantar Ekonomi Makro, CAPS, Yogyakarta.
http://www.rumahzakat.org. (n.d.)
Huraerah, A., (2008). Pengorganisasian & Pengembangan masyarakat Model & Strategi
Pembangunan Berbasis Kerakyatan,Pendidikan, Bandung.
Indonesia, M. K., (2015.). Masyarakat Ekonomi Asean, Jakarta.
Madani, M., (2011). Dimensi Interaksi Aktor Dalam Proses Perumusan Kebijakan Publik,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
https://www.wartaekonomi.co.id/read154464/dinas-kominfo-medan-berikan- pelatihan-
khusus-pelaku-umkm.html
http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-umkm/

More Related Content

What's hot

Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015W.R. Putra
 
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019Dameuli Silalahi
 
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)Irvan Berutu
 
Koperasi dan ukm
Koperasi dan ukmKoperasi dan ukm
Koperasi dan ukmmuhamadiqra
 
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AECPeran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AECRasyeda Aufa
 
Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7AnnisaDinda5
 
Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Dede Putra Andika
 
Pusat pertumbuhan di kota malang
Pusat pertumbuhan di kota malangPusat pertumbuhan di kota malang
Pusat pertumbuhan di kota malangelia24sulis
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahmariam Iam
 
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas.pptx
11 prospek ukm dalam perdagangan  bebas.pptx11 prospek ukm dalam perdagangan  bebas.pptx
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas.pptxemi halimi
 
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)Joko DeCo
 
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaDampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaYudi_udet
 
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...bennyagussetiono
 

What's hot (18)

Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015
 
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
 
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
 
Koperasi dan ukm
Koperasi dan ukmKoperasi dan ukm
Koperasi dan ukm
 
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AECPeran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7
 
Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015
 
Pusat pertumbuhan di kota malang
Pusat pertumbuhan di kota malangPusat pertumbuhan di kota malang
Pusat pertumbuhan di kota malang
 
MEA 2015
MEA 2015MEA 2015
MEA 2015
 
He
HeHe
He
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Mariam ukm
Mariam ukmMariam ukm
Mariam ukm
 
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas.pptx
11 prospek ukm dalam perdagangan  bebas.pptx11 prospek ukm dalam perdagangan  bebas.pptx
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas.pptx
 
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
 
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaDampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
 
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...
 
Persiapan MEA 2015
Persiapan MEA 2015Persiapan MEA 2015
Persiapan MEA 2015
 

Similar to Ekonomi Kota Medan

Seminar UMKM
Seminar UMKMSeminar UMKM
Seminar UMKMRian
 
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKMSejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM40MOHAMMADTHOHATHOLI
 
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMoreNoob1
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmAzzamKhalidy
 
Makalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship developmentMakalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship developmentEndang Supriyatna
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerahElisabeth Marina
 
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasLutfiyah Siti
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahEnengNs
 
Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp
Pencatatan keuangan untuk ukm di kspPencatatan keuangan untuk ukm di ksp
Pencatatan keuangan untuk ukm di kspulan safitri
 
10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)Findi Rifa'i
 
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengahadhi nugraha
 
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docxPAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docxMelyndaSriWulandari
 

Similar to Ekonomi Kota Medan (20)

Seminar UMKM
Seminar UMKMSeminar UMKM
Seminar UMKM
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Makalah ukm
 
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKMSejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
 
Kelompok 7 umkm
Kelompok 7 umkmKelompok 7 umkm
Kelompok 7 umkm
 
13703-46525-1-PB.docx
13703-46525-1-PB.docx13703-46525-1-PB.docx
13703-46525-1-PB.docx
 
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
 
Makalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship developmentMakalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship development
 
273-649-1-SM.pdf
273-649-1-SM.pdf273-649-1-SM.pdf
273-649-1-SM.pdf
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
Fitriyani karya ilmiah
Fitriyani karya ilmiahFitriyani karya ilmiah
Fitriyani karya ilmiah
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
 
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengah
 
Escooter
EscooterEscooter
Escooter
 
Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp
Pencatatan keuangan untuk ukm di kspPencatatan keuangan untuk ukm di ksp
Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp
 
10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)
 
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
 
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docxPAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
 

More from AlbertMatondang1

More from AlbertMatondang1 (9)

tugas rutin
tugas rutin tugas rutin
tugas rutin
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
tugas
tugas tugas
tugas
 
Pengembangan tes
Pengembangan tesPengembangan tes
Pengembangan tes
 
Rpp dan silabus
Rpp dan silabusRpp dan silabus
Rpp dan silabus
 
Ujian pengantar bisnis_albert
Ujian pengantar bisnis_albertUjian pengantar bisnis_albert
Ujian pengantar bisnis_albert
 
Ri statistik ekonomi_kelompok
Ri statistik ekonomi_kelompokRi statistik ekonomi_kelompok
Ri statistik ekonomi_kelompok
 
Cjr pengantar bisnis_albert_(_adp)
Cjr pengantar bisnis_albert_(_adp)Cjr pengantar bisnis_albert_(_adp)
Cjr pengantar bisnis_albert_(_adp)
 
Ujian semester strategi
Ujian semester strategiUjian semester strategi
Ujian semester strategi
 

Recently uploaded

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 

Recently uploaded (20)

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 

Ekonomi Kota Medan

  • 2. DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1. Latar Belakang ........................................................................................................ 2. Tujuan ................................................................................................................... 3. Manfaat................................................................................................................. BAB II IDENTIFIKASI MASALAH ....................................................................... BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................... 1. Keseimpulan ....................................................................................................... 2. Saran .................................................................................................................... BAB V DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar pulau Jawa. Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Keberadaan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor), menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat. Berbicara mengenai mata pencaharian, di kota pada umumnya mata pencaharian yang ada seperti pengusaha, pegawai kantoran, pegawai negeri sipil, buruh, guru, pedagang dan lain- lain. Masyarakat bekerja pada suatu mata pencaharian tertentu adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, serta merupakan hal pokok yang harus dimiliki setiap orang sebagai penyambung tali kehidupannya. Bila dilihat pada fenomena yang terjadi di Kota Medan, terdapat mata pencaharian dari sektor informal yaitu Parbotot. Kata Parbotot berasal dari bahasa Batak Toba yang merupakan julukan bagi orang yang bekerja mengumpulkan barang – barang bekas. Kata Parbotot ini banyak dipakai oleh masyarakat etnis Batak Toba yang ada di Kota Medan. Berbicara tentang Parbotot tentu yang terlintas dibenak kita adalah masyarakat pinggiran kota yang memiliki Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak menentu, membuat Usaha Kecil Menengah menjadi wahana yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif, karena proses produksi dalam industri-industri berskala kecil dan menengah pada umumnya bersifat padat karya. Keberadaan UKM harus didukung dan didorong kemampuannya agar tetap eksis, sehingga dapat memperluas kesempatan usaha dan memperluas lapangan pekerjaan. UKM mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. 2. Tujuan  Untuk memperoleh data data perekonomian yang ada dikota medan  Untuk mengetahui kualifikasi tentang kota medan 3. Manfaat  Untuk memberi solusi tentang perekonomian di Kota medan  Untuk memberikan kualifikasi dan kuantitas perekonomian di kota medan
  • 4. BAB II IDENTIFIKASI MASALAH Medan merupakan kota terbesar di indonesia , medan memiliki perekonomian yang berkembang pesat dari tahun ke tahun dan mengalami peningkatan yang cukup stabil dari tahun ke tahun . perekonomian di kota medan di karenakan adanya dukungan ukm sebagai pusat perkembangan perekonomian di kota medan pada saat ini . dengan adanya ukm ini dapat memegang peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha, segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan ekonomi nasional. UKM adalah salah satu kunci agar bangsa ini keluar dari krisis. Kondisi perekonomi di kota medan dulu sangat buruk yang dimana mengalami penurunan drastis/ krisis . Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 membawa pada pertumbuhan ekonomi nasional negatif. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap perekonomian Kota Medan, dimana pada periode tahun 1998 laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan mengalami penurunan hingga 18,11%. Namun pada tahun 1999 Pemerintah Kota Medan dengan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh berhasil memulihkan kondisi perekonomian Kota Medan hingga mengalami pertumbuhan mencapai 3,44%. Pada tahun 2001, laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan terus meningkat hingga mengalami pertumbuhan sebesar 5,23%. Walaupun belum pulihnya perekonomian nasional, para pelaku ekonomi sudah mulai melakukan perbaikan dan antisipasi dibidang ekonomi dan didukung dengan suku bunga bank yang telah menurun, sehingga kegiatan ekonomi sektor riil mulai bergerak menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Medan mengalami kenaikan positif. Struktur perekonomian Kota Medan didominasi oleh 4 (empat) lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan (14,28%), Perdagangan, Hotel dan Restoran (28,10%), Pengangkutan dan Telekomunikasi (19,38%), serta Keuangan, Persewaan dan Jasa (14,42%). Keempat sektor ini memberikan kontribusi sekitar 76,18% terhadap perekonomian daerah. Pendapatan per kapita sebagai salah satu indikator untuk melihat tingkat kemakmuran masyarakat merupakan hasil pembagi antara PDRB dengan Jumlah Penduduk. Pendapatan per kapita masyarakat Kota Medan atas dasar harga berlaku pada tahun 2000 mencapai Rp. 6.264.429,65 atau mengalami kenaikan yang cukup besar bila dibandingkan dengan pendapatan per kapita pada tahun 1993 yang baru mencapai Rp. 2.402.155,05. Bila didasarkan harga konstan tahun 1993, pendapatan per kapita masyarakat Kota Medan mengalami peningkatan dari Rp. 2.402.155,05 pada tahun 1993 menjadi Rp. 2.775.285,56 pada tahun 2000. Angka-angka ini menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu secara umum kesejahteraan masyarakat Kota Medan semakin meningkat. Guna mendukung perkembangan perekonomian Kota Medan, pemerintah menyediakan kawasan-kawasan industri dengan manajemen terpadu. Salah satu kawasan industri yang menyiapkan fasilitas investasi yang relatif lengkap adalah Kawasan Industri Medan, yang terletak di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, yang termasuk dalam WPP B.
  • 5. BAB III PEMBAHASAN Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar pulau Jawa. Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Keberadaan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor), menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat. Kota Medan sebagai barometer perkembangan perekonomian di Sumatera Utara, merupakan suatu wilayah yang dapat dijadikan suatu basis perkembangan ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan dapat dipandang melalui tiga aspek yang utama yaitu konsep pemberdayaan masyarakat, kebijakan publik dan perkembangan konsep kewirausahaan. Sinergi dari ketiga hal tersebut dapat meningkatkan suatu kinerja perekonomian serta dapat mampu menjadikan masyarakat menjadi suatu subyek dalam pembangunan sehingga tidak adanya ketergantungan dengan pemerintah dan dapat mengembangkan potensi yang terdapat di Sumatera Utara. Tahun 2015, Masyarakat Kota Medan akan menghadapi suatu tahun yang berat yaitu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana akan menjadi suatu tantangan besar bagi Kota Medan yang sangat dekat dengan negara seperti Malaysia, Singapura yang akan mengambil kesempatan yang berada di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan. Jika melihat perkembangan pusat industri di Sumatera Utara, Kota Medan berkontribusi sebesar 18,20% untuk perindustrian Sumatera Utara dimana menduduki peringkat kedua diatas Deli Serdang sebesar 29,95% dan untuk peringkat ketiga ditempati oleh Kabupaten Batu Bara sebesar 13,75%. Hal ini merupakan tantangan bagi Kota Medan untuk meningkatkan basis industr untuk bisa menghasilkan masyarakat yang mandiri dan bermindset out of the box yaitu bisa melakukan pemberdayaan untuk memanfaatkan fasilitas yang terkandung di Kota Medan yang tentunya diperlukan pembinaan oleh pemerintah melalui kebijakan publik serta adanya Perekonomian dikota medan didukung oleh ukm , dengan adanya ukm dapat memegang peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha, segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan ekonomi nasional. UKM adalah salah satu kunci agar bangsa ini keluar dari krisis.Struktur perekonomian Kota Medan didominasi oleh 4 (empat) lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan (14,28%), Perdagangan, Hotel dan Restoran (28,10%), Pengangkutan dan Telekomunikasi (19,38%), serta Keuangan, Persewaan dan Jasa (14,42%). Keempat sektor ini memberikan kontribusi sekitar 76,18% terhadap perekonomian daerah.
  • 6. Pendapatan per kapita sebagai salah satu indikator untuk melihat tingkat kemakmuran masyarakat merupakan hasil pembagi antara PDRB dengan Jumlah Penduduk. Pendapatan per kapita masyarakat Kota Medan atas dasar harga berlaku pada tahun 2000 mencapai Rp. 6.264.429,65 atau mengalami kenaikan yang cukup besar bila dibandingkan dengan pendapatan per kapita pada tahun 1993 yang baru mencapai Rp. 2.402.155,05. Bila didasarkan harga konstan tahun 1993, pendapatan per kapita masyarakat Kota Medan mengalami peningkatan dari Rp. 2.402.155,05 pada tahun 1993 menjadi Rp. 2.775.285,56 pada tahun 2000. Angka-angka ini menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu secara umum kesejahteraan masyarakat Kota Medan semakin meningkat.Guna mendukung perkembangan perekonomian Kota Medan, pemerintah menyediakan kawasan-kawasan industri dengan manajemen terpadu.
  • 7. BAB IV KESIMPULAN 1. Kesimpulan Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar pulau Jawa. Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Keberadaan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor), menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat. Kota Medan yang merupakan barometer terhadap perkembangan Sumatera Utaradikarenakan sebagai kota yang melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi. Partisipasi masyarakat konsep mental and emotional involvement (keterlibatan mental dan emosi), motivation to contribute (dorongan untuk memberi sumbangan), dan acceptance of responsibilty (penerimaan tanggung jawab) ditetapkan dengan sinergis dari beberapa potensi Kota Medan yang sangat menyebar melalui lingkungan bisnis, kemitraan antara Pemerintah Kota, Swasta dan masyarakat, Peranan Institusional Bisnis (Kadin), Kebijakan terhadap Investasi Asing dan Dukungan Lembaga Keuangan 2. Saran Dalam memacu perekonomian Kota Medan, pemerintah daerah sebaiknya fokus pada sektor- sektor unggulan terutama sektor-sektor dengan penyumbang multiplier terbesar dan banyak menyerap tenaga kerja. Anggaran untuk sektor-sektor unggulan perlu ditingkatkan guna lebih mendorong pertumbuhan sektor unggulan tersebut sehingga sektor unggulan tersebut lebih tumbuh dan mendorong sektor lain untuk lebih berkembang. Kebijakan-kebijakan yang dibuat sebaiknya yang mendukung dan mendorong investasi swasta untuk menanamkan modalnya pada sektor-sektor potensi dan sektor-sektor yang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja. Lebih banyak lagi penelitian sejenis dengan menambah variabel seperti Revealed Comparative Advantage (RCA), Metode Rasio Pertumbuhan (MRP), analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Dan Threats (SWOT) ataupun mengganti variabel lainnya sehingga menambah khazanah dan wawasan dalam melakukan penelitian yang sejenis.
  • 8. BAB V DAFTAR PUSTAKA Hamid, E. S., (2012). Dinamika Ekonomi Indonesia, UII Press Yogyakarta. Hasanah, E. U., (2012). Pengantar Ekonomi Makro, CAPS, Yogyakarta. http://www.rumahzakat.org. (n.d.) Huraerah, A., (2008). Pengorganisasian & Pengembangan masyarakat Model & Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan,Pendidikan, Bandung. Indonesia, M. K., (2015.). Masyarakat Ekonomi Asean, Jakarta. Madani, M., (2011). Dimensi Interaksi Aktor Dalam Proses Perumusan Kebijakan Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta. https://www.wartaekonomi.co.id/read154464/dinas-kominfo-medan-berikan- pelatihan- khusus-pelaku-umkm.html http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-umkm/