SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
By : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
kanaidi963@gmail.com ... HP/wa.08122353284
IMPLIKASI BENTUK HUKUM BUMD
Terhadap Pengelolaan BUMD
SEMANGAT
PP. 54 Tahun 2017 tentang BUMD
PP tsb didesain untuk mewujudkan tata kelola
perusahaan yang baik atau Good Coorporate
Governance (GCG), yaitu:
• Transparansi,
• Accountability,
• Responsibility,
• Independency, dan
• Fairness.
• Kesiapan dan daya saing yang tinggi BUMD untuk
menghadapi hyper-competition di ASEAN,
khususnya era MEA.
• BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah
(Pasal 1 angka 40 UU No. 23 Tahun 2014 dan Pasal
1 angka 1 PP No. 54 Tahun 2017).
• Di bidang ekonomi, pemerintah daerah dapat
mendirikan BUMD untuk mengelola potensi
daerah, meningkatkan perekonomian daerah, dan
memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat.
Karakteristik BUMD
a. Badan usaha didirikan oleh pemerintah daerah;
b. Badan usaha dimiliki oleh:
• 1 (satu) pemerintah daerah;
• lebih dari 1 (satu) pemerintah daerah;
• 1 (satu) pemerintah daerah dengan bukan daerah;
atau
• lebih dari 1 (satu) pemerintah daerah dengan bukan
daerah.
c. Seluruh atau sebagian besar modalnya merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan.
d. Bukan merupakan organisasi perangkat daerah; dan
e. Dikelola dengan menggunakan kelaziman dalam dunia
usaha.
Pendirian BUMD ditetapkan dengan
Peraturan Daerah (Perda)
didasarkan pada :
• Kebutuhan daerah, dan
• Kelayakan bidang usaha BUMD yang akan
dibentuk.
Kajian Kebutuhan Daerah
• Kebutuhan daerah dikaji melalui studi yang
mencakup aspek pelayanan umum dan
kebutuhan masyarakat.
Bentuk Badan Hukum
BUMD
Terdapat 2 bentuk Badan Hukum BUMD:
• Perumda (Perusahaan Umum Daerah),
• Perseroda (Perusahaan Perseroan Daerah).
adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki oleh
satu daerah dan tidak terbagi atas saham.
adalah BUMD yang berbentuk Perseroan Terbatas
(PT) yang modalnya terbagi dalam saham yang
seluruhnya atau paling sedikit 51% (lima puluh satu
persen) sahamnya dimiliki oleh satu daerah.
Tujuan Pendirian BUMD
Tujuan pendirian BUMD tersebut adalah untuk:
a) Memberikan manfaat bagi perkembangan
perekonomian daerah;
b) Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu
bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai
kondisi, karakteristik dan potensi daerah yang
bersangkutan berdasarkan tata kelola
perusahaan yang baik; dan
c) Memperoleh laba dan/atau keuntungan.
PP No. 54 Tahun 2017
IMPLIKASI BENTUK HUKUM PERUMDA
Terhadap Pengelolaan BUMD
Kemanfaatan Umum
• Sebagai entitas bisnis yang menyelenggarakan
kemanfaatan umum untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, tarif jasa dan/atau
barang yang diproduksi Perumda diupayakan
semurah mungkin agar terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
• Bahkan tarif jasa dan/atau barang yang diproduksi
Perumda seperti air minum terkadang tidak sesuai
dengan biaya produksi.
• Di sisi lain, meskipun bukan suatu prioritas,
Perumda masih tetap harus mengejar target
pendapatan asli daerah (PAD) yang telah
ditetapkan.
Pelimpahan Kewenangan
• Kepala Daerah mewakili pemerintah daerah
dalam kepemilikan kekayaan daerah yang
dipisahkan pada Perumda berkedudukan
sebagai pemilik modal.
• Dalam kedudukannya tersebut, kepala daerah
mempunyai kewenangan untuk mengambil
keputusan yang dapat dilimpahkan kepada
pejabat perangkat daerah.
(Pasal 3 ayat (2) dan ayat (3) PP No. 54 Tahun 2017)
Pelimpahan Kewenangan . . .
Pelimpahan kewenangan tersebut antara lain:
a) Perubahan anggaran dasar;
b) Pengalihan aset tetap;
c) Kerjasama;
d) Investasi dan pembiayaan, termasuk pembentukan anak perusahaan
dan/atau penyertaan modal;
e) Penyertaan modal pemerintah daerah untuk Perumda yang
bersumber dari kapitalisasi cadangan dan keuntungan revaluasi aset;
f) Pengangkatan dan pemberhentian dewan pengawas dan direksi;
g) Penghasilan dewan pengawas dan direksi;
h) Penetapan besaran penggunaan laba;
i) Pengesahan laporan tahunan;
j) Penggabungan, pemisahan, peleburan, pengambilalihan, dan
pembubaran BUMD; dan
k) Jaminan aset berjumlah lebih dari 50% (lima puluh persen) dari
jumlah kekayaan bersih BUMD dalam 1 (satu) transaksi atau lebih.
(Psl 3 ayat (4) PP No. 54 Tahun 2017)
• Besarnya kewenangan KPM tersebut
mengakibatkan perkembangan Perumda
bergantung pada visi-misi dan niat baik dari
KPM.
• Apabila KPM memiliki visi-misi dan niat yang
baik, besar kemungkinan Perumda juga akan
berkembang dengan baik. (atau sebaliknya)
Pelimpahan Kewenangan . . .
Pengangkatan dan Pemberhentian
Dewan Pengawas dan Direksi Perumda
• KPM berwenang mengangkat Direksi Perumda
untuk periode yang kedua dan ketiga.
• jika Direksi dinilai mampu melaksanakan tugas
dengan baik selama masa jabatannya maka dapat
diangkat kembali tanpa melalui proses seleksi
lagi.
• Direksi dapat diangkat kembali untuk masa
jabatan yang ketiga, jika memiliki keahlian khusus
dan/atau prestasi khusus yang sangat baik.
(Psl 59 ayat (2) dan Psl 61 huruf b PP No. 54 Tahun 2017)
Tugas Direksi dan Dewan Pengawas
Perumda
• Adapun tugas Direksi (berdasarkan Pasal 55 ayat
(1) PP No. 54 Tahun 2017) adalah melakukan
pengurusan Perumda.
• Tugas Dewan Pengawas (Pasal 43 ayat (1) PP No.
54 Tahun 2017) adalah:
a) melakukan pengawasan terhadap Perumda;
dan
b) mengawasi dan memberi nasehat kepada
direksi dalam menjalankan pengurusan
Perumda.
Perubahan Cara Pandang
• Selain KMP, Direksi dan Dewan Pengawas juga berperan
penting dalam pengelolaan Perumda karena merekalah
yang mewakili Perumda. Direksi dan Dewan Pengawas
harus mandiri dan independen dalam menjalankan
tugasnya agar Perumda dapat dikelola dengan baik.
• Dalam menjalankan tugas, Direksi dan Dewan Pengawas
membutuhkan dukungan SDM yang handal yang dapat
diperoleh melalui rekrutmen yang dilakukan secara
profesional dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Perlu ada perubahan cara pandang terhadap SDM dalam
perusahaan. SDM tidak dilihat sebagai pekerja semata
melainkan sebagai human capital karena keberadaannya
menjadi aset penting perusahaan yang harus dipelihara
dan dikembangkan demi kemajuan perusahaan.
Tata Kelola BUMD yang GCG
Tata Kelola BUMD yang GCG
• Good Corporate Governance (GCG) merupakan
perangkat peraturan yang mengatur hubungan antara
pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan,
pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para
pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka (atau
dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan).
• Tata kelola perusahaan yang baik sebagai sistem
pengelolaan yang mengarahkan dan mengendalikan
perusahaan agar menghasilkan kemanfaatan ekonomi
yang berkesinambungan dan keseimbangan hubungan
antar pemangku kepentingan (Psl 1 angka 9 PP No. 54
Tahun 2017).
• Corporate governance merupakan proses dan
struktur pengelolaan bisnis dan urusan-urusan
perusahaan lainnya dalam rangka
meningkatkan kemakmuran korporasi dan
akuntabilitas perusahaan dengan tujuan
utama mewujudkan nilai pemegang saham
yang optimal dalam jangka panjang dan
dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholders yang lain.
(I Ketut Mardjana, ”Corporate Governance dan Privatisasi,”
Jurnal Reformasi Ekonomi, Vol. 1, No. 2, Oktober-Desember
2002, hal.30-31).
Tata Kelola BUMD yang GCG …
Tujuan Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik tersebut bertujuan untuk:
a. Mencapai tujuan BUMD;
b. Mengoptimalkan nilai BUMD agar perusahaan memiliki daya saing
yang kuat, baik secara nasional maupun internasional;
c. Mendorong pengelolaan BUMD secara profesional, efisien, dan
efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian
organ BUMD;
d. Mendorong agar organ BUMD dalam membuat keputusan dan
menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta
kesadaran tanggung jawab sosial BUMD terhadap pemangku
kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMD;
e. Meningkatkan kontribusi BUMD dalam perekonomian nasional; dan
f. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan
investasi nasional.
(Psl 92 ayat (3) PP No. 54 Tahun 2017)
Prinsip – prinsip GCG
1. Transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan
informasi yang relevan mengenai perusahaan.
2. Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif.
3. Pertanggungjawaban adalah kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip
korporasi yang sehat.
4. Kemandirian adalah keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan
dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat.
5. Kewajaran adalah keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi
hak pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
(Psl 92 ayat (2) dan Penjelasan Psl 92 ayat (2) PP No. 54 Tahun 2017)
IMPLIKASI BENTUK HUKUM
PERSERODA
Terhadap Pengelolaan BUMD
Implikasi Bentuk Hukum PERSERODA
• Perseroda dibentuk dengan tujuan untuk
mengelola potensi daerah guna mendorong
perekonomian daerah dan menghasilkan
keuntungan (profit oriented).
• Keuntungan Perseroda menjadi sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperlukan
untuk pembangunan.
• Mengingat tujuan utama Perseroda adalah profit
oriented, maka direksi Perseroda dituntut untuk
dapat melakukan terobosan atau pun aksi bisnis
(business action) yang dapat menguntungkan
Perseroda.
• Tidak tertutup kemungkinan aksi bisnis (business
action) yang dilakukan oleh Direksi justru
menimbulkan kerugian pada Perseroda.
• Terlebih lagi dengan adanya ketentuan bahwa
Direksi tidak perlu khawatir dipersalahkan selama
direksi melakukan aksi bisnis dan kepengurusannya
dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab,
sesuai dengan maksud dan tujuan didirikannya
Perseroda sebagaimana tercantum dalam anggaran
dasar perseroan.
Implikasi …..
Anggota direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas
kerugian perseroan apabila dapat membuktikan:
a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau
kelalaiannya;
b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan
kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan;
c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang
mengakibatkan kerugian; dan
d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.
Implikasi …..
• Pemegang saham (minoritas) yang merasa dirugikan karena
tindakan Perseroda yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan
wajar sebagai akibat keputusan RUPS, direksi, dan/atau dewan
komisaris dapat mengajukan gugatan terhadap Perseroda ke
pengadilan , atau
• Setiap pemegang saham berhak meminta kepada Perseroda
agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila yang
bersangkutan tidak menyetujui tindakan Perseroda yang
merugikan pemegang saham atau Perseroda berupa:
a. Perubahan anggaran dasar.
b. Pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroda yang
mempunyai nilai lebih dari 50% (lima puluh persen)
kekayaan bersih perseroda.
c. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau
pemisahan.
Implikasi …..
Kewenangan Kepala Daerah
Besarnya kewenangan kepala daerah sebagai pemegang saham mayoritas
tersebut dipertegas dalam Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) PP No. 54 Tahun
2017 bahwa kepala daerah selaku pemegang saham pada Perseroda
memiliki kewenangan mengambil keputusan yang menyangkut:
1) Perubahan anggaran dasar;
2) Pengalihan aset tetap;
3) Kerjasama;
4) Investasi dan pembiayaan, termasuk pembentukan anak perusahaan
dan/atau penyertaan modal;
5) Penyertaan modal pemerintah daerah bersumber dari modal
kapitalisasi cadangan, keuntungan revaluasi aset, dan agio saham;
6) Pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris;
7) Penghasilan direksi dan komisaris;
8) Penetapan besaran penggunaan laba;
9) Pengesahan laporan tahunan;
10) Penggabungan, pemisahan, peleburan, pengambilalihan, dan
pembubaran Perseroda; dan
11) Jaminan aset berjumlah lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah
kekayaan bersih Perseroda dalam (satu) transaksi atau lebih.
Kewenangan . . .
• Besarnya kewenangan Kepala Daerah pada
Perseroda menyebabkan visi, misi, dan itikad
baik Kepala Daerah dapat mempengaruhi
perkembangan Perseroda.
• Perseroda akan berkembang dengan baik jika
Kepala Daerah memiliki visi, misi, dan itikad
baik untuk mengembangkannya.
Kedudukan RUPS & Kewenangan
Direksi dan Komisaris PERSERODA
• RUPS adalah organ Perseroda yang memegang
kekuasaan tertinggi dalam Perseroda dan memegang
segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi
atau Komisaris.
• Direksi bertugas melakukan pengurusan Perseroda dan
memiliki peran penting untuk mewakili Perseroda baik
di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
anggaran dasar.
• Sedangkan Komisaris bertugas melakukan pengawasan
dan memberikan nasihat kepada direksi dalam
menjalankan kegiatan pengurusan Perseroda.
Agar BUMD dapat dikelola dan
berkembang dengan baik, maka:
• Kepala daerah yang memiliki kewenangan cukup besar untuk
mengambil keputusan baik pada Perumda maupun Perseroda
harus memiliki visi, misi, niat baik, dan keseriusan untuk
mengembangkan BUMD.
• Direksi, dewan pengawas, komisaris, dan pegawai BUMD
haruslah orang-orang yang berkualitas yang dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dalam pengelolaan
BUMD. Untuk itu rekrutmen direksi, dewan pengawas,
komisaris, dan pegawai BUMD harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
• Direksi, dewan pengawas, dan komisaris harus independen
dan mandiri dalam menjalankan tugasnya sehingga BUMD
dapat dikelola dengan baik. Untuk itu tidak boleh ada
paksaan dan ancaman dari siapa pun dan dalam bentuk apa
pun terhadap direksi, dewan pengawas, dan komisaris yang
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Permendagri Menyusul
(turunan dari PP. 54 Tahun 2017)
• Permendagri tentang Tata Cara Pengangkatan dan
Pemberhentiaan Direksi dan Dewan Pengawas,
• Permendagri tentang Organ dan Kepegawaian
BUMD Air Minum (revisi Permendagri 2/2007),
• Permendagri tentang Business Plan BUMD,
• Permendagri tentang Penyehatan,
Pengembangan, dan Pembubaran BUMD, dan
• Permendagri tentang Kerja sama BUMD.
Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD_ (PP No. 54 Tahun 2017)

More Related Content

What's hot

Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Nuelimmanuel22
 
Hukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliahHukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliah
hukum_lingkungan
 

What's hot (20)

Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara
 
Teknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikTeknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademik
 
Hukum Perbankan
Hukum PerbankanHukum Perbankan
Hukum Perbankan
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesiaHukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
 
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern PemerintahSistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
 
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Hukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliahHukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliah
 
Ppt surat kuasa
Ppt surat kuasaPpt surat kuasa
Ppt surat kuasa
 
Legal memorandum
Legal memorandumLegal memorandum
Legal memorandum
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyoto
 
Hukum Perbankan
Hukum PerbankanHukum Perbankan
Hukum Perbankan
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
 

Similar to Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD_ (PP No. 54 Tahun 2017)

Badan usaha milik negara
Badan usaha milik negaraBadan usaha milik negara
Badan usaha milik negara
Ang Rama
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, penerapan gcg di pt. pgn persero tbk, u...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, penerapan gcg di pt. pgn persero tbk, u...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, penerapan gcg di pt. pgn persero tbk, u...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, penerapan gcg di pt. pgn persero tbk, u...
Eka Yulianto
 
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
SukrasnoSukrasno
 

Similar to Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD_ (PP No. 54 Tahun 2017) (20)

BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
 
Badan usaha milik negara
Badan usaha milik negaraBadan usaha milik negara
Badan usaha milik negara
 
Apa-itu-BUMN-ppt.pptx
Apa-itu-BUMN-ppt.pptxApa-itu-BUMN-ppt.pptx
Apa-itu-BUMN-ppt.pptx
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, penerapan gcg di pt. pgn persero tbk, u...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, penerapan gcg di pt. pgn persero tbk, u...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, penerapan gcg di pt. pgn persero tbk, u...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, penerapan gcg di pt. pgn persero tbk, u...
 
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre msc, mm...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre   msc, mm...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre   msc, mm...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre msc, mm...
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
 
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada PT Askrindo Perse...
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada  PT Askrindo Perse...2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada  PT Askrindo Perse...
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada PT Askrindo Perse...
 
PENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNIS
 
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance  di ...BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance  di ...
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
 
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
 
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...
 
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
 
Pentingnya Tata Kelola yang Baik bagi BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)...
Pentingnya Tata Kelola yang Baik bagi BUMN  (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)...Pentingnya Tata Kelola yang Baik bagi BUMN  (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)...
Pentingnya Tata Kelola yang Baik bagi BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)...
 
Makalah gcg
Makalah gcgMakalah gcg
Makalah gcg
 
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&ggGood corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
 
Tugas uas, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...
Tugas uas, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...Tugas uas, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...
Tugas uas, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
 

More from Kanaidi ken

More from Kanaidi ken (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifikasi TKD...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifikasi TKD...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifikasi TKD...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifikasi TKD...
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training _"PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI  Training _"PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"...PELAKSANAAN + Link2 MATERI  Training _"PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training _"PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"...
 
RENCANA Pelaksanaan (di Jkt 16-17 Mei 2024) + Link2 MATERI Training _"PROCURE...
RENCANA Pelaksanaan (di Jkt 16-17 Mei 2024) + Link2 MATERI Training _"PROCURE...RENCANA Pelaksanaan (di Jkt 16-17 Mei 2024) + Link2 MATERI Training _"PROCURE...
RENCANA Pelaksanaan (di Jkt 16-17 Mei 2024) + Link2 MATERI Training _"PROCURE...
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
RENCANA + Link2 MATERI BimTek "(Ketentuan TERBARU) PTK 007 Thn 2023 (PENGADAA...
RENCANA + Link2 MATERI BimTek "(Ketentuan TERBARU) PTK 007 Thn 2023 (PENGADAA...RENCANA + Link2 MATERI BimTek "(Ketentuan TERBARU) PTK 007 Thn 2023 (PENGADAA...
RENCANA + Link2 MATERI BimTek "(Ketentuan TERBARU) PTK 007 Thn 2023 (PENGADAA...
 
RENCANA (di Jkt, 16-17 Mei 2024) + Link2 MATERI Training_Effective INVENTORY...
RENCANA (di Jkt, 16-17 Mei 2024) + Link2  MATERI Training_Effective INVENTORY...RENCANA (di Jkt, 16-17 Mei 2024) + Link2  MATERI Training_Effective INVENTORY...
RENCANA (di Jkt, 16-17 Mei 2024) + Link2 MATERI Training_Effective INVENTORY...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAR...
RENCANA  Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAR...RENCANA  Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAR...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAR...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
riska190321
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD_ (PP No. 54 Tahun 2017)

  • 1. By : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP kanaidi963@gmail.com ... HP/wa.08122353284 IMPLIKASI BENTUK HUKUM BUMD Terhadap Pengelolaan BUMD
  • 2. SEMANGAT PP. 54 Tahun 2017 tentang BUMD PP tsb didesain untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Coorporate Governance (GCG), yaitu: • Transparansi, • Accountability, • Responsibility, • Independency, dan • Fairness.
  • 3. • Kesiapan dan daya saing yang tinggi BUMD untuk menghadapi hyper-competition di ASEAN, khususnya era MEA. • BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah (Pasal 1 angka 40 UU No. 23 Tahun 2014 dan Pasal 1 angka 1 PP No. 54 Tahun 2017). • Di bidang ekonomi, pemerintah daerah dapat mendirikan BUMD untuk mengelola potensi daerah, meningkatkan perekonomian daerah, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
  • 4. Karakteristik BUMD a. Badan usaha didirikan oleh pemerintah daerah; b. Badan usaha dimiliki oleh: • 1 (satu) pemerintah daerah; • lebih dari 1 (satu) pemerintah daerah; • 1 (satu) pemerintah daerah dengan bukan daerah; atau • lebih dari 1 (satu) pemerintah daerah dengan bukan daerah. c. Seluruh atau sebagian besar modalnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. d. Bukan merupakan organisasi perangkat daerah; dan e. Dikelola dengan menggunakan kelaziman dalam dunia usaha.
  • 5. Pendirian BUMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) didasarkan pada : • Kebutuhan daerah, dan • Kelayakan bidang usaha BUMD yang akan dibentuk.
  • 6. Kajian Kebutuhan Daerah • Kebutuhan daerah dikaji melalui studi yang mencakup aspek pelayanan umum dan kebutuhan masyarakat.
  • 7. Bentuk Badan Hukum BUMD Terdapat 2 bentuk Badan Hukum BUMD: • Perumda (Perusahaan Umum Daerah), • Perseroda (Perusahaan Perseroan Daerah). adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki oleh satu daerah dan tidak terbagi atas saham. adalah BUMD yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh satu daerah.
  • 8. Tujuan Pendirian BUMD Tujuan pendirian BUMD tersebut adalah untuk: a) Memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah; b) Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan potensi daerah yang bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik; dan c) Memperoleh laba dan/atau keuntungan. PP No. 54 Tahun 2017
  • 9. IMPLIKASI BENTUK HUKUM PERUMDA Terhadap Pengelolaan BUMD
  • 10. Kemanfaatan Umum • Sebagai entitas bisnis yang menyelenggarakan kemanfaatan umum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tarif jasa dan/atau barang yang diproduksi Perumda diupayakan semurah mungkin agar terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. • Bahkan tarif jasa dan/atau barang yang diproduksi Perumda seperti air minum terkadang tidak sesuai dengan biaya produksi. • Di sisi lain, meskipun bukan suatu prioritas, Perumda masih tetap harus mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) yang telah ditetapkan.
  • 11. Pelimpahan Kewenangan • Kepala Daerah mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Perumda berkedudukan sebagai pemilik modal. • Dalam kedudukannya tersebut, kepala daerah mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan yang dapat dilimpahkan kepada pejabat perangkat daerah. (Pasal 3 ayat (2) dan ayat (3) PP No. 54 Tahun 2017)
  • 12. Pelimpahan Kewenangan . . . Pelimpahan kewenangan tersebut antara lain: a) Perubahan anggaran dasar; b) Pengalihan aset tetap; c) Kerjasama; d) Investasi dan pembiayaan, termasuk pembentukan anak perusahaan dan/atau penyertaan modal; e) Penyertaan modal pemerintah daerah untuk Perumda yang bersumber dari kapitalisasi cadangan dan keuntungan revaluasi aset; f) Pengangkatan dan pemberhentian dewan pengawas dan direksi; g) Penghasilan dewan pengawas dan direksi; h) Penetapan besaran penggunaan laba; i) Pengesahan laporan tahunan; j) Penggabungan, pemisahan, peleburan, pengambilalihan, dan pembubaran BUMD; dan k) Jaminan aset berjumlah lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih BUMD dalam 1 (satu) transaksi atau lebih. (Psl 3 ayat (4) PP No. 54 Tahun 2017)
  • 13. • Besarnya kewenangan KPM tersebut mengakibatkan perkembangan Perumda bergantung pada visi-misi dan niat baik dari KPM. • Apabila KPM memiliki visi-misi dan niat yang baik, besar kemungkinan Perumda juga akan berkembang dengan baik. (atau sebaliknya) Pelimpahan Kewenangan . . .
  • 14. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Pengawas dan Direksi Perumda • KPM berwenang mengangkat Direksi Perumda untuk periode yang kedua dan ketiga. • jika Direksi dinilai mampu melaksanakan tugas dengan baik selama masa jabatannya maka dapat diangkat kembali tanpa melalui proses seleksi lagi. • Direksi dapat diangkat kembali untuk masa jabatan yang ketiga, jika memiliki keahlian khusus dan/atau prestasi khusus yang sangat baik. (Psl 59 ayat (2) dan Psl 61 huruf b PP No. 54 Tahun 2017)
  • 15. Tugas Direksi dan Dewan Pengawas Perumda • Adapun tugas Direksi (berdasarkan Pasal 55 ayat (1) PP No. 54 Tahun 2017) adalah melakukan pengurusan Perumda. • Tugas Dewan Pengawas (Pasal 43 ayat (1) PP No. 54 Tahun 2017) adalah: a) melakukan pengawasan terhadap Perumda; dan b) mengawasi dan memberi nasehat kepada direksi dalam menjalankan pengurusan Perumda.
  • 16. Perubahan Cara Pandang • Selain KMP, Direksi dan Dewan Pengawas juga berperan penting dalam pengelolaan Perumda karena merekalah yang mewakili Perumda. Direksi dan Dewan Pengawas harus mandiri dan independen dalam menjalankan tugasnya agar Perumda dapat dikelola dengan baik. • Dalam menjalankan tugas, Direksi dan Dewan Pengawas membutuhkan dukungan SDM yang handal yang dapat diperoleh melalui rekrutmen yang dilakukan secara profesional dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. • Perlu ada perubahan cara pandang terhadap SDM dalam perusahaan. SDM tidak dilihat sebagai pekerja semata melainkan sebagai human capital karena keberadaannya menjadi aset penting perusahaan yang harus dipelihara dan dikembangkan demi kemajuan perusahaan.
  • 17. Tata Kelola BUMD yang GCG
  • 18. Tata Kelola BUMD yang GCG • Good Corporate Governance (GCG) merupakan perangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka (atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan). • Tata kelola perusahaan yang baik sebagai sistem pengelolaan yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar menghasilkan kemanfaatan ekonomi yang berkesinambungan dan keseimbangan hubungan antar pemangku kepentingan (Psl 1 angka 9 PP No. 54 Tahun 2017).
  • 19. • Corporate governance merupakan proses dan struktur pengelolaan bisnis dan urusan-urusan perusahaan lainnya dalam rangka meningkatkan kemakmuran korporasi dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham yang optimal dalam jangka panjang dan dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain. (I Ketut Mardjana, ”Corporate Governance dan Privatisasi,” Jurnal Reformasi Ekonomi, Vol. 1, No. 2, Oktober-Desember 2002, hal.30-31). Tata Kelola BUMD yang GCG …
  • 20. Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Penerapan tata kelola perusahaan yang baik tersebut bertujuan untuk: a. Mencapai tujuan BUMD; b. Mengoptimalkan nilai BUMD agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional; c. Mendorong pengelolaan BUMD secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ BUMD; d. Mendorong agar organ BUMD dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran tanggung jawab sosial BUMD terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMD; e. Meningkatkan kontribusi BUMD dalam perekonomian nasional; dan f. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional. (Psl 92 ayat (3) PP No. 54 Tahun 2017)
  • 21. Prinsip – prinsip GCG 1. Transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi yang relevan mengenai perusahaan. 2. Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 3. Pertanggungjawaban adalah kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat. 4. Kemandirian adalah keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat. 5. Kewajaran adalah keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan. (Psl 92 ayat (2) dan Penjelasan Psl 92 ayat (2) PP No. 54 Tahun 2017)
  • 23. Implikasi Bentuk Hukum PERSERODA • Perseroda dibentuk dengan tujuan untuk mengelola potensi daerah guna mendorong perekonomian daerah dan menghasilkan keuntungan (profit oriented). • Keuntungan Perseroda menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperlukan untuk pembangunan. • Mengingat tujuan utama Perseroda adalah profit oriented, maka direksi Perseroda dituntut untuk dapat melakukan terobosan atau pun aksi bisnis (business action) yang dapat menguntungkan Perseroda.
  • 24. • Tidak tertutup kemungkinan aksi bisnis (business action) yang dilakukan oleh Direksi justru menimbulkan kerugian pada Perseroda. • Terlebih lagi dengan adanya ketentuan bahwa Direksi tidak perlu khawatir dipersalahkan selama direksi melakukan aksi bisnis dan kepengurusannya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab, sesuai dengan maksud dan tujuan didirikannya Perseroda sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar perseroan. Implikasi …..
  • 25. Anggota direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian perseroan apabila dapat membuktikan: a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. Implikasi …..
  • 26. • Pemegang saham (minoritas) yang merasa dirugikan karena tindakan Perseroda yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, direksi, dan/atau dewan komisaris dapat mengajukan gugatan terhadap Perseroda ke pengadilan , atau • Setiap pemegang saham berhak meminta kepada Perseroda agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan Perseroda yang merugikan pemegang saham atau Perseroda berupa: a. Perubahan anggaran dasar. b. Pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroda yang mempunyai nilai lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih perseroda. c. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan. Implikasi …..
  • 27. Kewenangan Kepala Daerah Besarnya kewenangan kepala daerah sebagai pemegang saham mayoritas tersebut dipertegas dalam Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) PP No. 54 Tahun 2017 bahwa kepala daerah selaku pemegang saham pada Perseroda memiliki kewenangan mengambil keputusan yang menyangkut: 1) Perubahan anggaran dasar; 2) Pengalihan aset tetap; 3) Kerjasama; 4) Investasi dan pembiayaan, termasuk pembentukan anak perusahaan dan/atau penyertaan modal; 5) Penyertaan modal pemerintah daerah bersumber dari modal kapitalisasi cadangan, keuntungan revaluasi aset, dan agio saham; 6) Pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris; 7) Penghasilan direksi dan komisaris; 8) Penetapan besaran penggunaan laba; 9) Pengesahan laporan tahunan; 10) Penggabungan, pemisahan, peleburan, pengambilalihan, dan pembubaran Perseroda; dan 11) Jaminan aset berjumlah lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroda dalam (satu) transaksi atau lebih.
  • 28. Kewenangan . . . • Besarnya kewenangan Kepala Daerah pada Perseroda menyebabkan visi, misi, dan itikad baik Kepala Daerah dapat mempengaruhi perkembangan Perseroda. • Perseroda akan berkembang dengan baik jika Kepala Daerah memiliki visi, misi, dan itikad baik untuk mengembangkannya.
  • 29. Kedudukan RUPS & Kewenangan Direksi dan Komisaris PERSERODA • RUPS adalah organ Perseroda yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroda dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. • Direksi bertugas melakukan pengurusan Perseroda dan memiliki peran penting untuk mewakili Perseroda baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan anggaran dasar. • Sedangkan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Perseroda.
  • 30. Agar BUMD dapat dikelola dan berkembang dengan baik, maka: • Kepala daerah yang memiliki kewenangan cukup besar untuk mengambil keputusan baik pada Perumda maupun Perseroda harus memiliki visi, misi, niat baik, dan keseriusan untuk mengembangkan BUMD. • Direksi, dewan pengawas, komisaris, dan pegawai BUMD haruslah orang-orang yang berkualitas yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam pengelolaan BUMD. Untuk itu rekrutmen direksi, dewan pengawas, komisaris, dan pegawai BUMD harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. • Direksi, dewan pengawas, dan komisaris harus independen dan mandiri dalam menjalankan tugasnya sehingga BUMD dapat dikelola dengan baik. Untuk itu tidak boleh ada paksaan dan ancaman dari siapa pun dan dalam bentuk apa pun terhadap direksi, dewan pengawas, dan komisaris yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
  • 31. Permendagri Menyusul (turunan dari PP. 54 Tahun 2017) • Permendagri tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentiaan Direksi dan Dewan Pengawas, • Permendagri tentang Organ dan Kepegawaian BUMD Air Minum (revisi Permendagri 2/2007), • Permendagri tentang Business Plan BUMD, • Permendagri tentang Penyehatan, Pengembangan, dan Pembubaran BUMD, dan • Permendagri tentang Kerja sama BUMD.