Dokumen tersebut berisi daftar nama siswa kelas XII MIPA 1 beserta nilai mereka, diikuti oleh ringkasan singkat tentang pengertian, teknik, kelebihan, dan kelemahan kultur jaringan tumbuhan.
4. PENGERTIAN KULTUR JARINGAN
Membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang
mempunyai sifat seperti inangnya.
Suatu metode atau teknik mengambil bagian-bagian tanaman seperti
protoplas, sel, sekelompok sel, jaringan, dan organ, dan ditumbuhkan di
lingkungan dan medium buatan yang sesuai pada kondisi steril/aseptis
5. Eksplan = bagian tanaman baik sel maupun jaringan yang akan
ditumbuhkan
Semua bagian
tumbuhan
organ
Jaringan atau sel
spesifik
Akar
Batang
Daun
Polen
Endosperm
Mesofil
Kotiledon
Hipokotil
Kebutuhan eksplan dalam ukuran kecil tidak akan mengganggu keberadaan induknya
Menjaga kelestarian tumbuhan langka
6. Lingkungan dan media buatan harus sesuai
Temperatur
Intensitas cahaya
kelembaban
Diatur sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan jaringan
Medium kultur mengandung sumber energi dan garam anorganik untuk mendukung kebutuhan
pertumbuhan sel dan diletakkan dalam wadah/botol kaca (In Vitro)
Medium buatan juga mengandung zat pengatur tumbuh yang umumnya dari kelompok sitokinin dan
auksin
7. Kondisi aseptis (steril)
Kondisi aseptis harus dipenuhi oleh eksplan, beberapa peralatan serta tahap pengerjaan kultur, sehingga
dipastikan tidak mengandung kontaminan berupa mikroorganime
Pertumbuhan mikroorganisme yang umumnya lebih cepat dibandingkan jaringan tumbuhan akan
menghambat pertumbuhan eksplan
8. Istilah Penting
Aseptik
menumbuhkan jaringan tanaman
pada kondisi bebas kontaminasi
mikroba
Disinfektan
proses menghilangkan
kontaminan permukaan
eksplan yang kemungkinan
dapat tumbuh di lingkungan
kultur jaringan dan berakibat
mematikan eksplan
In Vitro
kultur organ atau sel pada
medium pertumbuhan yang
mengandung nutrisi, di dalam
suatu wadah terbuat dari
kaca/gelas (erlenmeyer, botol
kaca dsb) & dalam kondisi
lingkungan yg terkontrol
Ex Vitro
menumbuhkan di luar
wadah kaca, pada
lingkungan yang
terkendali
Eksplan
bagian dari tanaman
yang akan dikultur pada
proses mikropropagasi
atau kultur jaringan
Kalus
Eksplan akan terus
membelah membentuk
masa sel yang belum
terdiferensiasi
Planlet
tanaman kecil hasil
pertumbuhan kalus yang
sudah terdiferensiasi
11. TEKNIK KULTUR JARINGAN
1. Kultur Meristem
Istilah meristem seringkali digunakan untuk menyebutkan
ujung tunas dari tunas apikal atau lateral.
Meristem sebenarnya adalah apikal dome dengan
primordia daun terkecil, biasanya berdiameter kurang
dari 2 milimeter.
12. TEKNIK KULTUR JARINGAN
2. Kultur Kalus
Kultur kalus adalah kultur yang diambil dari bagian eksplan yang sudah
membentuk kalus.
Dalam teknik kultur jaringan produksi kalus biasanya dihindari karena
dapat menimbulkan variasi.
Kadang – kadang eksplan menghasilkan kalus, bukan tunas baru,
khususnya jika diberikan hormon dengan konsentrasi tinggi pada media.
13. TEKNIK KULTUR JARINGAN
3. Kultur Suspensi Sel
Jenis ini merupakan hasil dari kultur kalus.
Kalus biasanya didefinisikan untuk kumpulan sel – sel yg belum
berdiferensiasi.
Jika ini dipisahkan dalam kultur cair maka disebut kultur suspensi.
Kultur suspensi sel dapat dimanfaatkan untuk memproduksi suatu zat
langsung dari sel tanpa membentuk tanaman lengkap baru.
14. TEKNIK KULTUR JARINGAN
4. Kultur Protoplas
Jenis ini merupakan langkah lanjutan dari kultur suspensi sel
Dinding sel dari sel – sel yang disuspensikan, dihilangkan dengan
menggunakan enzim untuk mencerna selulosa sehingga didapatkan
protoplasma, yaitu isi sel yang dikelilingi oleh membran semipermeabel.
Dengan penghilangan dinding sel, materi asing dapat dimasukkan,
termasuk materi genetik dasar DNA dan RNA, atau mefusikan sel–sel
dari spesies–spesies yang sepenuhnya berbeda.
15. TEKNIK KULTUR JARINGAN
5. Kultur Anther dan Pollen
Produksi kalus dan embrio somatik dari kultur anther dan pollen telah berhasil
dilakukan pada berbagai spesies.
Anter diambil dari bunga yang masih kuncup.
Yang menarik disini adalah produksi embrio haploid, yaitu embrio yang hanya
memiliki 1 set dari pasangan kromosom normal.
Ini dihasilkan dari jaringan gametofitik pada anther.
Jumlah kromosom dapat digandakan kembali dengan pemberian bahan kimia
seperti kolkisin, dan tanaman yang dihasilkan akan memiliki pasangan kromosom
identik, homozigot.
16. TEKNIK KULTUR JARINGAN
6. Kultur Endosperm
Yang diharapkan dari teknik ini adalah menghasilkan
tanaman triploid.
Pada kultur ini, yang pertama kali dilakukan adalah
menginduksi endosperm agar terbentuk kalus,
selanjutnya diusahakan agar terjadi diferensiasi, yaitu
memacu terjadinya tunas dan akar.
17. TEKNIK KULTUR JARINGAN
7. Kultur Embrio
Kultur dari embrio yang belum cukup tua yang diambil dari biji memiliki 2
macam aplikasi.
Pertama, inkompatibilitas pada beberapa spesies atau kultivar yang
timbul setelah pembentukan embrio akan menyebabkan aborsi embrio.
Embrio seperti ini dapat diselamatkan dengan cara mengkulturkan
embrio yang belum cukup tua dan menumbuhkannya pada media kultur
yang sesuai.
19. KELEBIHAN KULTUR JARINGAN
Memiliki sifat
yang sama
dengan induknya
(mis: dalam
menghasilkan
karakter
berkualitas pada
bunga, buah,
atau produk lain
Menghasilkan
anakan yang
bersifat true-to-
type
Menghasilkan
tumbuhan
dewasa relatif
lebih cepat
Bermanfaat bagi
tumbuhan yang
memiliki sistem
propagasinya
mengalami
kendala, seperti
tidak
mengandung bji
atau
perkecambahan
secara alaminya
sulit
Tumbuhan yang
dihasilkan
merupakan
hasil regenarsi
dari sel yang
telah
dimodifikasi
secara genetik
Efisien dalam
pemanfaatan
lahan karena
tidak
memerlukan
area
pembibitan
yang sangat
luas
Tidak
bergantung
pada musim
dan faktor
lingkungan
Hampir semua
tahap
pengerjaan
kultur jaringan
dilakukan di
laboratorium
dengan kondisi
terkontrol
21. Kelemahan Kultur Jaringan
1
3 4
2
Biaya relatif besar dalam
pengadaan laboratorium
Teknik yang masih sulit
digunakan / diterapkan
Diperlukan keahlian khusus
dalam pengerjaannya
Produk yang dihasilkan
cenderung lemah pada akar