Kultur jaringan adalah metode perbanyakan vegetatif tanaman dengan menumbuhkan sel, organ, atau bagian tanaman dalam media buatan secara steril. Terdapat beberapa tipe kultur jaringan seperti kultur organ, kultur kalus, dan kultur suspensi sel. Kultur jaringan memiliki kelebihan seperti sifat yang identik dengan induk, perbanyakan cepat, dan bebas hama, namun juga memiliki kekurangan seperti biaya tinggi dan ketergantun
1. KELOMPOK 1
1. Andre Setiyoni Majid ( 04 )
2. Fahrizal Hari Utama (11)
3. Kunita Wuragil ( 15 )
4. Triska Fidya P ( 33 )
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-
Nya. Alhamdulilaah Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu pelajaran biologi Judul
“KULTUR JARINGAN ”, karena terbatasnya ilmu yang dimiliki oleh kami maka
Makalah ini jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan.
Tidak lupa kami sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua
pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan
dan bimbingan yang telh diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal
dari Allah SWT. Amin
Akhirnya kami berharap semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami
dan umumnya bagi pembaca.
................,.........................
Penulis
3. Latar Belakang
Melalui kultur jaringan tanaman dapat diperbanyak setiap waktu sesuai kebutuhan
karena faktor perbanyakannya yang tinggi. Bibit dari varietas unggul yang jumlahnya
sangat sedikit dapat segera dikembangkan melalui kultur jaringan. Pada tanaman
perbanyakan melalui kultur jaringan, bila berhasil dapat lebih menguntungkan
karena sifatnya akan sama dengan induknya (seragam) dan dalam waktu yang
singkat bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dan bebas penyakit.
Kultur jaringan adalah metode perbanyakan vegetatif dengan menumbuhkan sel,
organ atau bagian tanaman dalam media buatan secara steril dengan lingkungan
yang terkendali.
Tanaman bisa melakukan kultur jaringan jika memiliki sifat totipotensi, yaitu
kemampuan sel untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.
Tujuan
Untuk mengetahui cara pengelolaan kultur jaringan dan manfaat dari kultur jaringan
serta keunggulan dan kekurangan dalam kultur jaringan.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kultur jaringan?
2. Apa saja tipe-tipe kultur jaringan?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan dari kultur jaringan?
4.Apa manfaat dalam kutur jaringan?
5.Bagaimana kultur jaringan bekerja pada sebuah tanaman?
4. Pembahasan
1. PengertiankulturjaringanadalahMenurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan
dalam baha asing disebut sebagai tissue culture. Kultur adalah budidaya dan
jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang
sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman
menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.
2. Kultur organ (organ culture), merupakan budidaya yang bahan tanamnya
menggunakan organ, seperti: ujung akar, pucuk aksilar, tangkai daun, helaian
daun, bunga, buah muda, inflorescentia, buku batang, akar dll.
Kultur kalus (callus culture), merupakan kultur yang menggunakan jaringan
(sekumpulan sel) biasanya berupa jaringan parenkim sebagai bahan
eksplannya.
Kultur suspensi sel (suspension culture) adalah kultur yang menggunakan
media cair dengan pengocokan yang terus menerus menggunakan shaker dan
menggunakan sel atau agregat sel sebagai bahan eksplannya, biasanya
eksplan yang digunakan berupa kalus atau jaringan meristem.
Kultur protoplasma. eksplan yang digunakan adalah sel yang telah dilepas
bagian dinding selnya menggunakan bantuan enzim. Protoplas diletakkan
pada media padat dibiarkan agar membelah diri dan membentuk dinding
selnya kembali. Kultur protoplas biasanya untuk keperluan hibridisasi somatik
atau fusi sel soma (fusi 2 protoplas baik intraspesifik maupun interspesifik).
Kultur haploid adalah kultur yang berasal dari bagian reproduktif tanaman, yakni:
kepalasari/ anther (kultur anther/kultur mikrospora), tepungsari/ pollen (kutur
pollen), ovule (kultur ovule), sehingga dapat dihasilkan tanaman haploid.
3. Kelebihan:
o Sifat identik dengan induknya;
o Perbanyakan dalam waktu singkat;
o Tidak perlu areal pembibitan yang luas;
o Tidak dipengaruhi oleh musim;
o Tanaman bebas jamur dan bakteri.
Sedangkan kekurangannya:
o Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap hama penyakit dan udara
5. luar;
o Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit;
o Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan
(laboratorium khusus), peralatan dan perlengkapan;
o Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan
kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yg memuaskan;
o Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh.
4. Banyakmanfaatdarikulturjaringan.
Berikutadalahbeberapamanfaatdarikulturjaringan
- Memperbanyak jumlah mahluk hidup.
- Dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam proses pertumbuhanya
- Tumbuhan hasil kultur jaringan memiliki sifat yang identic dengan
induknya sehingga tumbuhan hasil kultur jaringan sesuai dengan hasil
yang diharapkan.
- Menghemat waktu pertumbuhan tumbuhan menjadi tumbuhan
dewasa.
- Dapat digunakan untuk membudidayakan tumbuhan yang sulit untuk
berkembang biak secara alami, sehingga mencegah kepunahan.
5. Kultur jaringan bekerja pada tumbuhan karena sel pada tumbuhan
mempunyai sifat autonom dan totipotensi.
Autonom memiliki arti dapat mengatur aktivitas hidupnya sendiri, sedangkan
totipotensi memiliki arti kemampuan suatu sel tumbuhan untuk bergenerasi
membentuk tanaman yang lengkap kembali.
Dengan adanya kedua sifat sel tersebut maka apabila beberapa sel / jaringan
pada tumbuhan hilang, maka sel / jaringan yang lain akan membentuk sel /
jaringan yang hilang tersebu.
Dalam pembudidayaan secara kultur jaringan, ada beberapa tahap :
1. Tahap persiapan.
Pada tahap ini dilakukan proses pembuatan media tanam dan sterilisasi
alat. Media tanam dapat berupa agar-agar (agar-agar khusus) yang sudah
melalui tahap tahap keseimbangan unsur makro dan mikro, asam amino,
vitamin, gula, dan beberapa hormone yang mempengaruhi waktu tumbuh.
Alat – alat perlu disterilkan supaya tidak ada bibit penyakit yang dapat
masuk ke dalam Explan (Sel, jaringan / organ yang digunakan dalam proses
kultur jaringan). Apalagi media tanam , media tanam sangat berpengaruh
6. dalam proses kultur jaringan. Segingga media tanam juga perlu untuk
disterilkan.
2. Tahap inokulasi.
Ini adalah tahap penting dalam proses kultur jaringan karena pada proses
ini Explan akan dimasukan kedalam media tanam . Cara penanamanya juga
harus pada ruang steril seperti pada Entkas (ruang tertutup yang terbuat
dari kaca) atau laminar air flow. Ruang penanaman dapat disterilkan
dengan alcohol atau formalin. Peralatan yang digunakan harus dalam
keadaan yang steril. Menyeterilkan peralatan denagn cara mencelupkan ke
larutan alcohol 90% kemudian dibakar.
Explan yang sudah ditanam harus dipelihara secara teliti di ruang aseptis,
dengan mengontrol lingkungan fisiknya.
3. Tahap subkultur.
Pada tahap ini Explan berubah menjadi calon tumbuhan, dengan
tumbuhnya tunas atau kalus (masa sel yang tidak terdeferensiasi).
Kemudian calon tumbuhan dipindahkan kedalam media yang baru. Media
yang baru ini memiliki komposisi hormone yang berbeda dari media tanam
yang pertama. Media tanam yang baru memiliki komposisi hormone
auksin dan hormone sitokini yang seimbang. Kedua hormone tersebut
akan merangsang kalus untuk berdiferensiasi membentuk organ tumbuhan
atau individu baru.
4. Tahap aklimatisasi.
Ini adalah tahap terakhir sebelum individu dipindahkan ke lahan tanam.
Tahap aklimatisasi yaitu tahap dimana tanaman (Plantlet) diadaptasikan
dengan lingkungan alam nya.
Setelah proses ini . tanaman (plantlet) ditanam pada polybag dan diletakan
pada tempat yang sejuk dan rindang, agar dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru.
Keberhasilan semua proses diatas sangat bergantung pada kesterilan
peralatan dan bahan yang digunakan. Karena apa bili tidak steril maka
tanaman yang dikultur tidak dapat tumbuh dengan semestinya
dikarenakan terkontaminasi dengan jamur dan bakteri. Berikut adalah
faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan:
7. a. Exsplan yang digunakan, dapat berupa jenis tanaman, ukuran, kondisi
induk, genetik exsplan, dan musim.
b. Perbandinag komposisi senyawa kimia pada media tanam.
c. Kondisi lingkungan seperti cahaya, suhu, kelembapan, pH, dan
kepadatan media.
d. Kondisi kultur dan lingkungan yang stabil.