1. Aklimatisasi plantlet pisang yang dipindahkan dari lingkungan in vitro ke lingkungan normal memerlukan modifikasi kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya.
2. Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam aklimatisasi antara lain menjaga kelembaban dan suhu agar tidak terlalu tinggi atau rendah, serta menghindari serangan organisme pengganggu.
1. PEMINDAHAN PLANTLET IN VITRO DARI LINGKUNGAN DENGAN KELEMBABAN TINGGI KE LINGKUNGAN NORMAL (TANAH/LAPANG) AKLIMATISASI PELATIHAN PEMBIBITAN PISANG RAJA NANGKA, JANUARI-MARET 2008 Pucuk/plantlet yang dipindahkan punya kelemahan: -lapisan lilin (kutikula) tidak berkembang dengan baik, -kurangnya lignifikasi batang, -jaringan pembuluh dari akar ke pucuk kurang berkembang -stomata seringkali tidak berfungsi (tidak menutup ketika penguapan tinggi). AKLIMATISASI MASA YANG KRITIS
2.
3. Gambar 1. Tahapan mikropropagasi tanaman dari inisiasi kultur hingga aklimatisasi (Taji, 2001). A, tahap 1 = inisiasi kultur; B, tahap 2 = penggandaan pucuk; C, tahap 3 = pengakaran (pra-transplantasi); D, tahap 4 = aklimatisasi (transplantasi ke lapangan)
4.
5.
6.
7. 1. Untuk menghindarkan terjadinya infeksi disebabkan oleh cendawan atau bakteri: sisa medium hendaknya dicuci sampai bersih. gunakan tanah steril sbg substrat aklimatisasi. 2. Musnahkan semua hama dan patogen, serangga, siput, cendawan dan bakteri karena plantlet asal kultur in vitro masih lemah, sangat rentan terhadap serangan hama dan patogen. Lakukan penyemprotan pestisida secara teratur. 3. Untuk menghindari kerusakan akar, sebaiknya lakukan penanaman plantlet pada tanah yang diayak (strukturnya seragam). FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK KEBERHASILAN AKLIMATISASI
8. 4. Gunakan medium dengan kadar garam rendah pada tahap pengakaran (misalnya komposisi medium MS½). 5. Adakalanya diperlukan perlakuan suhu rendah (5 o C) selama 4 – 8 minggu pertama untuk memecahkan dormansi, terutama terhadap umbi-umbi in vitro . 6. Tanaman yang membentuk umbi hendaknya dipindahkan ke tanah dalam bentuk umbi pula, sehingga tingkat keberhasilan akan lebih baik. 7. Lakukan aklimatisasi in vitro , yaitu menghadapkan bibit pada kelembaban rendah dan suhu serta intensitas cahaya yang dinaikkan secara bertahap sewaktu masih berada di dalam wadah kultur. 8. Lakukan aklimatisasi di lingkungan yang diperkaya dengan CO2. Hal ini berguna untuk membantu meningkatkan laju fotosintesis. PIERIK (1997)
9. Gambar 2. Areal aklimatisasi sederhana dengan naungan plastik transparan untuk mengurangi intensitas cahaya dan sekaligus berfungsi sebagai atap
10. TEKNIK KULJAR PISANG ANAKAN PISANG BONGGOL PISANG BONGGOL PD MEDIA MS0 TUNAS PISANG PLANTLET PISANG
13. U2 U2 PENAMPILAN MORFOLOGI BIBIT PISANG UMUR 3 BULAN TERHADAP INOKULASI CMA PADA MEDIA
14. PENAMPAKAN BIBIT PISANG DI LAPANGAN C0B1 C1B1 C3B1 C6B1 C0B2 C1B2 C3B2 C6B2 C0B3 C1B3 C3B3 C6B3
15. a b c f d e Db Perkembangan buah pisang . Keluarnya daun bendera pada umur 6 bulan (a), Munculnya bunga pisang pada umur 6,5 bulan (b), Pembentukan sisir pisang (c-f). Db = daun bendera b c e b d f
16. Buah pisang dalam satu tandan (a) pada saat tanaman berumur 8 bulan dan buah pisang dalam satu sisir (b) pada saat panen a b