Dokumen tersebut membahas tentang kultur jaringan pada tanaman, yang merupakan cara untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif dalam kondisi aseptik. Kultur jaringan memiliki empat tahap yaitu inisiasi, multiplikasi, pengakaran, dan aklimatisasi. Kultur jaringan memungkinkan produksi bibit tanaman dalam jumlah besar tanpa membutuhkan lahan yang luas.
2. Kultur jaringan atau kultur sel adalah
cara menumbuhkan sel atau jaringan
tanaman dalam media khusus secara
aseptik atau steeril tidak boleh
terkontaminasi dari luar.
3. Dengan kultur jaringan, maka tidak perlu lahan yang luas
untuk memproduksi bibit tanaman dalam jumlah yang
banyak. Tanaman yang belum dewasa sudah dapat
diperbanyak melalui kultur jaringan. Kultur jaringan atau
kultur sel ini merupakan perkembangbiakan secara
vegetatif. Kultur jaringan sudah ada sejak tahun 1945 yang
dikenalkan oleh Hildebrandt. Kultur jaringan kemudian
dikembangkan lagi berdasarkan teori totipotensi. Dimana
teori ini mengatakan bahwa setiap sel memiliki kemampuan
untuk berkembang menjadi satu individu. Kemampuan
seperti ini sangat tinggi pada sel tumbuhan, sedangkan sifat
totipotensi sel hewan dewasa sangat rendah, sehingga
kultur jaringan hanya cocok digunakan pada tumbuhan dan
tidak cocok pada hewan. Oleh sebab itu juga, kultur jaringan
ini lebih sering digunakan pada berbagai tumbuhan sebagai
salah satu cara teknologi reproduksi.
4. Ada empat tahap utama dalam kultur jaringan
yaitu tahap inisiasi, tahap multiplikasi,
tahap pengakaran, dan tahap aklimatisasi. Dan
berikut ini penjelasan
singkat mengenai keempat tahap kultur jaringan
yang telah disebutkan diatas :
5. Tahap inisiasi adalah tahap dimana penanaman
bagian tanaman ( eksplan ) yang akan
dibiakkan. Penanaman dilakukan dalam medium
steeril (bebas mikroorganisme ) .
6. Tahap multiplikasi adalah perbanyakan calon
tanaman dari jaringan pokok. Pada tahap yang
kedua ini sudah terjadi pertumbuhan daun dan
juga batang .
7. Tahap pengakaran adalah tahap dimana
pemberian hormon pemacu pembentukan akar
dalam media agar terbentuk tanaman yang
sudah lengkap. Tanaman kecil hasil kultur
jaringan ini disebut dengan plantlet .
8. Tahap aklimatisasi merupakan tahapan kritis
karena kondisi iklim dilapang sangat berbeda
dengan kondisi dalam botol, sehingga
diperlukan penyesuaian.
13. Syarat untuk melakukan teknologi reproduksi
kultur jaringan antara lain, kondisi harus steeril
(bebas dari mikroorganisme) dan tidak
tergantung pada musim/umur tanam dan lain
sebagainya.
14. Contoh dari tanaman yang sudah berhasil
dikembangbiakan dengan teknologi kultur
jaringan antara lain :
1. anggrek cattleya
2. pisang abaka
3. kelapa sawit
4. jati mas
5. pisang lampung.
Tanaman pisang lampung yang merupakan hasil dari
kultur jaringan memiliki sifat yang baik, yaitu tahan
terhadap hama dan penyakit, cepat berbuah, produksi
buah tinggi, kualitas buah lebih baik, dan kecil
kemungkinan terjadinya penurunan hasil (baik kuantitas
maupun kualitasnya).
15. Bandung Lautan Api
Penjelasan Tokoh Pejuang Video
MENU
1. Dapat memperoleh bibit tanaman baru dalam
jumlah yang cukup besar
2. Dapat memperoleh bibit tanaman yang baru
dalam waktu yang relatif tidak lama (singkat).
3. Dapat memperoleh bibit tanaman yang baru
dengan sifat dan kualitas yang sama dengan
induknya.
4. Dengan kultur jaringan, maka tidak perlu
lahan yang luas untuk memproduksi bibit
tanaman dalam jumlah yang banyak.
16. 1. Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap
hama penyakit dan udara luar
2. Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai
mahal dan sulit.
3. Membutuhkan modal ivestasi awal yang tinggi
untuk bangunan (laboratorium khusus), peralatan dan
perlengkapan.
4. Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk
mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat
memperoleh hasil yg memuaskan
5. Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh
17. Janganlah menyerah dan putus asa
akan kegagalan karena semua itu
adalah ujian yang harus dihadapi setiap
orang.
Dan dibalik kegagalan itu selalu ada
hikmahnya.
K
A
T
A
M
U
T
I
A
R
A