Kultur jaringan adalah teknik membudidayakan jaringan tumbuhan secara aseptik agar dapat meregenerasi menjadi tumbuhan baru. Teknik ini dimulai pada abad ke-19 dan berkembang pesat. Kultur jaringan memiliki berbagai manfaat seperti melestarikan plasma nutfah, menghasilkan bibit bebas penyakit, dan dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu singkat. Ada beberapa jenis kultur
2. PENGERTIAN KULTUR JARINGAN
kultur jaringan dalam bahasa asing disebut
sebagai tissue culture. Kultur adalah
budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel
yang mempunyai bentuk dan fungsi yang
sama. jadi, kultur jaringan berarti
membudidayakan suatu jaringan tanaman
menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat
seperti induknya.
3. Sejarah perkembangan teknik kultur jaringan dimulai
pada tahun 1838 ketika Schwann dan Schleiden
mengemukakan teori totipotensi yang menyatakan
bahwa sel-sel bersifat otonom, dan pada prinsipnya
mampu beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Teori
yang dikemukakan ini merupakan dasar dari
spekulasi Haberlandt pada awal abad ke-20 yang
menyatakan bahwa jaringan tanaman dapat diisolasi
dan dikultur dan berkembang menjadi tanaman
normal dengan melakukan manipulasi terhadap
kondisi lingkungan dan nutrisinya
SEJARAH KULTUR
JARINGAN
4. Kultur jaringan merupakan suatu metode
untuk mengisolasi bagian dari tumbuhan
seperti protoplasma, sekelompok sel,
jaringan atau organ serta
menumbuhkannya dalam kondisi aseptik
sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi
menjadi tanaman lengkap kembali.
PRINSIP DASAR KULTUR JARINGAN
5. MANFAAT KULTUR JARINGAN
Melestarikan
sifat tanaman
induk
Menghasilkan
tanaman yang
memiliki sifat
sama
Dapat dijadikan
sarana untuk
melestarikan
plasma nutfah
Menghasilkan tanaman
baru dalam jumlah
banyak dalam waktu
yang singkat
Dapat
menghasilkan
tanaman yang
bebas virus
6. Bibit yang dihasilkan bebas
penyakit
Bibit hasil kultur jaringan
memerlukan proses aklimatisasi
Dapat diperoleh sifat-sifat
yang dikehendaki
KELEBIHAN KULTUR JARINGAN KEKURANGAN KULTUR JARINGAN
Pengadaan bibit tidak
tergantung musim
Diperlukan biaya awal yang
relatif tinggi
8. TAHAPAN KULTUR JARINGAN
2. Inisiasi Kultur
4. Multiplikasi
1. Pemilihan dan Penyiapan
Tanaman Induk Sumber Eksplan
.
3. Sterilisasi
5. Pemanjangan Tunas, Induksi,
dan Perkembangan Akar.
6. Aklimatisasi
Tanaman tersebut harus jelas jenis, spesies,
dan varietasnya serta harus sehat dan bebas
dari hama dan penyakit
Tujuan utama dari propagasi secara in-vitro tahap ini
adalah pembuatan kultur dari eksplan yang bebas
mikroorganisme serta inisiasi pertumbuhan baru
segala kegiatan dalam kultur
jaringan harus dilakukan di tempat
yang steril Tahap ini bertujuan untuk menggandakan propagul atau bahan
tanaman yang diperbanyak seperti tunas atau embrio
Tujuan dari tahap ini adalah untuk
membentuk akar dan pucuk tanaman
yang cukup kuat untuk dapat
bertahan hidup sampai saat
dipindahkan dari lingkungan in-vitro
ke lingkungan luar
Salah satu tahap kritis yang sering menjadi kendala
dalam produksi bibit secara masal
9. JENIS JENIS KULTUR JARINGAN
1. Kultur Polen
Kultur jenis ini merupakan kultur jaringan yang menggunakan serbuk sari sebagai
eksplannya (jaringan yang dipilih untuk melakukan kultur).
2. Kultur Embrio
Merupakan jenis kultur yang memanfaatkan bagian tanaman berupa embrio tanaman.
Misalnya embrio kelapa kopyor.
3. Kultur Protoplas
Merupakan jenis kultur yang menggunakan sel jaringan hidup tanpa dinding sebagai
eksplannya.
4. Kultur Kloroplas
Merupakan jenis kultur yang menggunakan kloroplas (sel hijau) dari suatu tumbuhan
untuk membuat tanaman baru yang lengkap.
5. Kultur Meristem
Merupakan kultur yang menggunakan bagian tanaman berupa jaringan yang masih
muda yang aktif membelah (meristem) sebgaai eksplan kultur.
6. Kultur Enter
Yaitu jenis kultur jaringan yang menggunakan bagian tanaman berupa kepala sarinya
sebagai eksplan.
10. MEDIA TANAM
1. Media Dasar Murashige dan Skoog (MS)
Media ini digunakan pada semua jenis tanaman khususnya herbaceous. Pada media ini, dapat ditemukan
unsur-unsur pertumbuhan dan mineral yang tinggi.
2. Media Dasar B5 atau Gamborg
Media ini digunakan untuk kultur suspense sel kedelai, alfafa, dan legume lainnya.
3. Media Dasar White
Media ini difungsikan untuk kultur akar. Namun, pada medium ini kandungan mineral dan zat-zat lain yang
dibutuhkan oleh tanaman kultur rendah.
4. Media Vacint Went (VW)
Media ini digunakan khusus untuk tanaman anggrek
5. Media Dasar Nitcsh
Medium ini digunakan untuk kultur pollen dan kultur sel
6. Media Dasar Schenk dan Hildebrant
Media ini digunakan untuk tanaman-tanaman yang berkayu.
7. Media Dasar Woody Plant Medium (WPM)
Medi aini juga digunakan untuk tanaman-tanaman yang berkayu
8. Media Dasar N6
Media ini digunakan pada tanaman serealia, khususnya padi, dan serealia lain.
11.
12. KESIMPULAN
Kultur jaringan merupakan salah satu bioteknologi modern yang cukup
menguntungkan. Namun hanya orang orang yang memiliki keahlian
untuk melakukan kultur jaringan ini. Semua tanaman bisa di-kultur,
karna memiliki sifat totipotensi. Ada juga beberapa jenis kultur
berdasarkan jaringan yang diambilnya. Tahapan tersulit saat kultur
adalah saat mengadaptasi tanaman pada lingkungan bebas.