SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I

                                   PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

      Ciri-ciri makhluk hidup salah satunya adalah mampu bereproduksi sehingga
menghasilkan keturunan yang akan melestarikan jenisnya di masa depan. Setiap makhluk
hidup melakukan reproduksi dengan berbagai cara. Dapat dengan cara seksual yaitu
melibatkan dua tipe sel kelamin yang berbeda sehingga terjadilah fertilisasi membentuk zigot,
dan zigot selanjutnya akan tumbuh menjadi keturunan yang fertil. Selain itu terdapat pula
cara reproduksi aseksual yaitu tidak melibatkan sel kelamin.
      Reproduksi aseksual atau vegetatif ini kebanyakan dilakukan oleh tanaman dan oleh
beberapa hewan primitif (masih sederhana) tapi tidak termasuk manusia. Reproduksi aseksual
pada tumbuhan merupakan proses perbanyakan vegetatif dengan meggunakan organ
vegetatif.
      Pada bidang pertanian, perbanyakan tumbuhan atau perbanyakan bibit tumbuhan secara
besar-besaran kadang–kadang sangat diperlukan. Namun perbanyakan tumbuhan dengan
teknik konvensional seringkali menghadapi kendala teknis, lingkungan maupun waktu.
Sebagai contoh perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji memerlukan waktu yang
relatif lama dan seringkali hasilnya tidak seperti tanaman induknya. Kendala lain yang juga
sering muncul adalah gangguan alam, baik yang disebabkan oleh jasad hidup, misalnya hama
dan penyakit maupun cekaman lingkungan yang dapat menggangu keberhasilan perbanyakan
tanaman di lapangan. Sejalan dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan terutama
bidang teknologi, kendala-kendala tersebut dapat diatasi antara lain melalui teknik kultur
jaringan.
      Kultur jaringan bila diartikan ke bahasa Jerman disebut Gewebe kultur atau tissue
culture (Inggris) atau weefle kweek atau weefle cultuur (Belanda). Kultur jaringan atau
budidaya in vitro adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti
protoplasma, sel jaringan, atau organ yang serba steril, ditumbuhkan pada media buatan yang
steril, dalam botol kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptik sehingga bagian-bagian
tersebut dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
      Dasar teori yang digunakan adalah teori totipotensi yang ditulis oleh SCHLEID dan
SCHWANN (Sur yowinoto dan Suryowinoto, 1977) yang menyatakan totipotensi adalah
bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media
                                                                                                1
yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang sempurna,
artinya dapat berepr oduksi, berkembang biak secara normal melalui biji atau spora.
Teknik kultur jaringan menuntut syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaannya. Syarat pokok pelaksanaan kultur jar ingan adalah laboratorium dengan segala
fasilitasnya. Laboratorium harus menyediakan alat-alat kerja, sarana pendukung terciptanya
aseptik terkendali dan fasilitas dasar seperti, air listrik dan bahan bakar. Pelaksanaan kultur
jaringan   memerlukan juga perangkat lunak        yang memenuhi syarat. Dalam melakukan
pelaksanaan kultur jaringan, pelaksana harus mempunyai latar belakang ilmu-ilmu dasar
tertentu yaitu botani, fisiologi tumbuhan ZPT, kimia dan fisika yang memadai.
Pelaksana akan berkecimpung dalam peker jaan yang berhubungan erat dengan ilmu-ilmu
dasar tersebut akan banyak berhubungan dengan berbagai macam bahan kimia, proses
fisiologi tanaman ( biokimia dan fisika) dan berbagai macam pekerjaan analitik.
Pelaksana juga dituntut dalam hal ketrampilan kerja, ketekunan dan kesabaran yang
tinggi serta harus bekerja intensif. Pekerjaan kultur jar ingan meliputi: persiapan media,
isolasi bahan tanam (eksplan), sterilisasi eksplan, inokulasi eksplan, aklimatisasi dan usaha
pemindahan hasil kultur jaringan ke lapangan.

1.2   Ruang Lingkup Masalah

      1. Apa yang dimaksud dengan kultur jaringan?

      2. Apa alat dan bahan yang digunakan dalam kultur jaringan?

      3. Bagaimana cara penanaman kultur jaringan?

      4. Apa yang menyebabkan penanaman pada kultur jaringan tidak berhasil?

      5. Bagaimana pecegahan yang dilakukan agar penanaman berhasil?

1.3   Tujuan

      1. Mengetahui pengertian kultur jaringan.

      2. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam kultur jaringan.

      3. Mengetahui cara penanaman kultur jaringan.

      4. Mengetahui penyebab penanaman kultur jaringan tidak berhasil.

      5. Mengetahui penyegahan agar penanaman kultur jaringan berhasil.
                                                                                                  2
1.4    Manfaat

1. Siswa dapat memahami apa itu kultur jaringan.

2. Siswa dapat mengetahui cara penanaman kultur jaringan.

3. Sebagai bahan referensi.

                                           BAB II

                                     PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Kultur Jaringan

       Kultur Jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian
tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media
buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang
tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri & bergenerasi menjadi
tanaman lengkap. Prinsip utamanya adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan
bagian vegetatif tanaman, menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.
Teknik kultur jaringan pada saat ini telah berkembang menjadi teknik perkembangbiakan
tanaman yang sangat penting pada berbagai spesies tanaman.

       Kultur jaringan berawal dari teori totipotensi yaitu kemampuan sel untuk dapat
bergenerasi dan berkembang menjadi individu baru melalui sel , tunas dan bagian tubuh yang
lain. Bapak kultur jaringan yaitu Gottlieb Haberland dari academy of german pada tahun
1902 dengan eksperimen yang dilakukan dengan “Kultur Sel Tunggal” pada tanaman anggrek
yang di isolasi dari sel vegetative hingga penelitian berhasil. Hingga sekarang beliau di
sebut sebagai Bapak Kultur Jaringan (Father Of Plant Tissue Culture).


2.2    Alat dan Bahan

      Peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kultur jaringan


Alat Penanaman (Inokulasi)

          NO             ALAT                              FUNGSI

           1.    Laminar air flow         Untuk menanam eksplan ke dalam botol
                                                                                             3
dalam kondisi steril atau melakukan sub
                                            kultur yang dilengkapi dengan blower dan
                                            lampu UV.
            2.      Pinset                  Untuk mengambil eksplan.

            3.      Spatula                 Untuk mengambil eksplan.

            4.      Petridis                Tempat untuk memotong-motong eksplan
                                            yang akan di tanam dalam botol kultur.
            5.      Bunsen                  Untuk menggarang/membakar alat-alat
                                            kultur, seperti alat-alat diseksi ketika
                                            melakukan penanaman sehingga peralatan
                                            tersebut tetap steril.
            6.      Pot try                 Tempat menanam plantlet.

            7.      Kertas koran            Alas untuk mengeringkan tanaman yang
                                            sudah di rendam.



        Bahan yang digunakan antara lain:

      1. Bahan Penanaman (Inokulasi)
           •     Alkohol

           •     Air steril

           •     Eksplan




2.3     Cara penanaman

1. Biji, daun, dan batang muda dicuci di air mengalir selama 15 menit.


2. Setelah dicuci di air mengalir selama 15 menit lalu biji, daun dan batang tersebut
      direndam di air sabun yang ditambah 2 ml larutan bayclean selama 15 menit.


3. Setelah dibilas selanjutnya eksplan dibawa ke ruang inkubasi untuk dimasukkan ke dalam
      laminar air flow untuk dilakukan penanaman pada medium kultur jaringan


4. Akan tetapi sebelum laminar air flow digunakan untuk penanaman eksplan, laminar air
      flow disiapkan dengan cara membersihkan bagian dalam laminar air flow dengan
      menyemprot bagian dalam laminar air flow dengan menggunakan larutan alkohol 96 %
                                                                                            4
atau larutan spritus setelah itu dilap dengan kertas tissue bersih yang sudah
   dibasahi dengan larutan alkohol. Selanjutnya alat-alat untuk pelaksanaan penanaman
   eksplan seperti pinset, skalpel, petridis, lampu bunsen, dimasukkan dengan sebelumnya
   disemprot dengan alcohol.


5. Setelah masuk semua ke dalam laminar air flow selanjutnya laminar air flow ditutup dan
   di sterilisasi dengan menggunakan lampu UV selama 2-3 jam. Setelah disterilisasi dengan
   lampu UV laminar air flow ½ jam sebelum digunakan blower dihidupkan dan dibiarkan
   sampai proses penanaman eksplan selesai.


6. Proses penanaman eksplan biji, daun dan batang muda tumbuhan dimulai pertama-tama
   dengan memasukkan dalam larutan bayclean dengan konsentrasi 15 % (15 ml bayclean
   dilarutkan dalam 85 ml aquadest steril) selama 15 menit. Sedangkan untuk biji pertama-
   tama dimasukkan dalam larutan bayclean dengan konsentr asi 20 % ( 20 ml bayclean yang
   dilarutkan di 80 ml aquadest steril ) selama 10 menit setelah itu larutan bayclean 20 %
   dibuang dan diganti dengan larutan bayclean 15 % selama 15 menit. Dan selama waktu
   itu sambil digojog secara pelan-pelan agar larutan bayclean dapat merata mengenai semua
   permukaan eksplan yang akan ditanam di media kultur.


7. Setelah 15 menit larutan bayclean dibuang ke botol penampungan dan selanjutnya
   eksplan dimasukkan dalam larutan aquadest steril dan digojog pelan-pelan selama
   10 menit.


8. Setelah 10 menit larutan aquadest steril dibuang ke botol penampungan dan eksplan
   dimasukkan ke dalam aquadest steril dan digojog pelan-pelan.


9. Langkah pembilasan ini dilakukan sebanyak 3 kali masing-masing selama 10 menit.
   Langkah pembilasan ini untuk menghilangkan sisa larutan sterilan dari eksplan yang
   masih menempel di eksplan


10. Siapkan skalpel dengan mata pisau yang tajam.


11. Setelah    semua   selesai   selanjutnya   eksplan   diletakkan   di   atas   petridis   yang
   sebelumnya sudah disterilisasi dan pada saat dibuka selanjutnya petridis bagian dalamnya
                                                                                                    5
disterilisasi dengan cara dibakar di atas lampu bunsen.


12. Dan di atas petridis eksplan daun dipotong dengan bentuk kotak dengan tulang
      daun utama tepat berada di tengah dan ukuran potongannya 1 x 1 cm. Sedangkan
      eksplan batang muda dipotong sepanjang sekitar 2 cm dengan nodus batang berada
      di tengah-tengah potongan batang tadi dan daun-daun yang menempel di nodus
      batang dipotong disisakan sedikit bagian dari tangkai daun.
2.4      Sebab-sebab kegagalan pada penanaman kultur jaringan

                         Masalah-masalah Dalam Kultur Jaringan

      Dalam kegiatan kultur jar ingan, tidak sedikit masalah-masalah yang muncul sebagai
pengganggu dan bahkan menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan kegiatan kultur
yang dilakukan . Gangguan kultur secara umum dapat muncul dari bahan yang ditanam,
dari lingkungan kultur, maupun dari manusianya.


      Permasalahan dalam kultur ada yang dapat diprediksi sebelumnya dan ada pula yang sulit
diprediksi kejadiannya. Untuk yang tidak dapat dipr ediksi, car mengatasinya tidak dapat
secara preventif tetapi diselesaikan setelah kasus itu muncul.

               Adapun masalah-masalah yang terjadi dalam kultur jaringan yaitu:

      1. Kontaminasi
         Kontaminasi adalah gangguan yang sangat umum terjadi dalam kegiatan kultur jar
ingan. Munculnya gangguan ini bila dipahami secara mendasar adalah merupakan sesuatu
yang sangat wajar sebagai konsekuensi penggunaan yang diperkaya. Penomena kontaminasi
sangat beragam, keragaman tersebut dapat dilihat dari jenis kontaminasinya (bakteri, jamur,
virus, dll).



      2. Vitrifikasi
         Vitrifikasi adalah suatu istilah problem pada kultur yang ditandai dengan:
      1. Munculnya pertumbuhan dan pertumbuhan yang tidaknormal.
      2. Tanaman yang dihasikan pendek- pendek atau kerdil.
      3. Pertrumbuhan batang cenderung ke ar ah penambahan diameter
                                                                                               6
4. Tanaman utuhnya menjadi sangat turgescent.
      5. Pada daunnya tidak memiliki jaringan pallisade.




      3. Praperlakuan
         Masalah    pada   kegiatan in vitrobukan     hanya   dari   penanaman eksplan saja,
      pertumbuhan dan perkembangannya dalam botol saja tetapi juga sangat bisa dipengaruhi
      oleh persyaratan kegiatan prapelakuan. Pada kasus ini masalah akan muncul bila
      kegiatan prapelakuan tidak dilakukan.


         Prapelakuan dilakukan umumnya untuk tujuan-tujuan tertentu, secara umum adalah
rangka menghilangkan hambatan. Hambatan apat berupa hambatan kemikalis, fisik,
biologis. Hambatan berupa bahan kimia penanganannya harus dimulai dari pengenalan
senyawa aktif, potensi gangguan, proses reaksi dan alternatif pengelolaannya.


      4. Lingkungan Mikro
         Masalah lingkungan incubator juga tidak bisa diabaiakan karena ini juga sering
menjadi      masalah.   Suhu    ruangan incubator sangat      menentukan    optimasi eksplan
pertumbuhan suhu yang terlalu rendah aatau tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada eksplan.


2.5      Upaya pencegahan

       1. Upaya mencegah terjadinya kontaminasi :
          Biasakan membersihkan berbagai sarana yang diper lukan dalam kultur jar ingan.
          Yakinkan bahwa proses sterilisasi media secara baik dan benar.
          Lakukan proses penanaman bahan pada keadaan anda nyaman dan car i
           waktu yang longgar.


       2. Upaya mencegah terjadinya vitrifikasi :


                                                                                               7
1. Menaikan jumlah agar dan sukrosa
 2. Menambahkan pectin kedalam media
 3. Memindahkan kultur pada suhu 4 derajat Celsius selama 15 har
 4. Menurunkan pH menjadi 4.
 5. Penggunaan senyawa anhydrous berupa CaSO4 pada desicator, penggunaan
     media semi padat dll.



3. Upaya mencegah terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang tidak baik :
   Untuk menghindari hal itu dapat dilakukan dengan preventif menghindari bahan
tanam yang tidak Juvenile atau tidak meristematik. Karena awal pertumbuhan eksplan
akan dimulai dari sel-sel yang muda yang aktif membelah, atau dari sel-sel tua
yang muda kembali.


4. Upaya mecegah lingkungan yang buruk :
   Kebutuhan antara satu tananaman dengan tanaman yang lain berbeda, namun
demikian solusinya sulit dilakukan mengingat umumnya ruangan incubator suatu
ruangan laboratorium kultur jaringan tidak bisa dibuat variasi antara satu ruangan
dengan bagian ruangan yang lainnya. Sehingga optimasi pertumbuhan tidak bisa
diharapkan sama antara kultur yang satu dengan kultur yang lain.




                                                                                     8
BAB III

                                         PENUTUP

3.1 Kesimpulan

   •   Kultur Jaringan adalah suatu tekhnik untuk memperbanyak tanaman dengan cara
       mengambil explan dari tumbuhan yang ingin di perbanyak.

   •    Media dan alat-alat dalam kultur Jaringan harus benar-benar steril.

   •   Kegagalan pada Penanaman kultur jaringan dapat terjadi karena factor , kontaminasi ,
       vitrifikasi,praperlakuan, lingkungan mikro.

   •   Agar penanaman kultur jaringan berhasil , tanaman harus dirawat dengan baik
       (pemberian makanan dan suhu lingkungan yang sesuai)




3.2 Saran :

       1. Sebaiknya kita diberi waktu yang cukup agar lebih banyak orang yang dapat
              mencoba langsung penanaman Kultur Jaringan tersebut.

       2. Sebaiknya media pembelajaran Kultur Jaringan lebih diperdalam.

       3. Sebaiknya kita diberikan buah tangan hasil tanaman dari Kultur Jaringan agar
              dapat dikembangbiakkan di Sma Negeri 2 Lubuk Pakam.



                                                                                              9
DAFTAR PUSTAKA



http://thafransisca.wordpress.com/2011/01/30/makalah-kultur-jaringan-lengkap/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan




                                                                                10
11
GURU PEMBIMBING

  RESTINA SITUMORANG, M.Pd

      DI SUSUN OLEH :
            KELOMPOK 1
        AGGIE WICITA RINI RIADY
         ANANDA DWI MUSTIKA
     ANGGI SETIAWAN SITANGGANG
          APRIYANI SARAGIH
     BRIAN ANGELUS DOLOKSARIBU
      DESNA SAWIRNA Br. TARIGAN
    DEVI NATHANIA SEPTIYANTI SIRAIT
         EDNANDA RAMA PUTRI
           FADZILUL IDQHAM
MANUEL SAMUEL ALEX KEENEDY TAMBUNAN




                                      12
SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM

           T.P 2012 - 2013




        GURU PEMBIMBING

  RESTINA SITUMORANG, M.Pd

      DI SUSUN OLEH :
            KELOMPOK 1
        AGGIE WICITA RINI RIADY
         ANANDA DWI MUSTIKA
     ANGGI SETIAWAN SITANGGANG
          APRIYANI SARAGIH
     BRIAN ANGELUS DOLOKSARIBU
      DESNA SAWIRNA Br. TARIGAN
    DEVI NATHANIA SEPTIYANTI SIRAIT
         EDNANDA RAMA PUTRI
           FADZILUL IDQHAM
MANUEL SAMUEL ALEX KEENEDY TAMBUNAN



                                      13
SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM

                                           T.P 2012 – 2013

                                                DAFTAR ISI



Kata Pengantar .....................................................................................................i

Daftar Isi………………………………………………………………………..ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………1

1.2 Ruang Lingkup Masalah ………………………………………………….2

1.3 Tujuan …………………………………………………………………….2

1.4 Manfaat           ………………………………………………………………….2



Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Kultur Jaringan                     ………………………………………….....3

2.2 Alat dan Bahan ……………………………………………………………..3

2.3 Cara Penanaman Kultur Jaringan …………………………………………..4


                                                                                                                        14
2.4 Masalah dalam Kultur Jaringan…………………………………………….6

2.5 Upaya Pencegahan………………………………………………………….7



Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….8

3.2 Saran ……………………………………………………………………...8

3.3

Daftar Pustaka
      ………………………………………………………………….9




                                                       15

More Related Content

What's hot

Ppt Biologi Dasar Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar  Kultur jaringanPpt Biologi Dasar  Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar Kultur jaringanbesse fatimah
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibAndria Bin Muhayat
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asliVanyWardani
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihTidar University
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanFeisal Rachman Soedibja
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahArif nor fauzi
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)f' yagami
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatUniversity of Lampung
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanNimatulLaily
 

What's hot (20)

Ppt Biologi Dasar Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar  Kultur jaringanPpt Biologi Dasar  Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar Kultur jaringan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 
laporan kuljar
laporan kuljarlaporan kuljar
laporan kuljar
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
 

Viewers also liked

Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITROMakalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITROSMPN 4 Kerinci
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”SMPN 4 Kerinci
 
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiNurul Afdal Haris
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatProses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatKurnia Wati
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHDevi Nathania
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanAlfian Nopara Saifudin
 
Makalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringanMakalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringanDhosma Rainsiwon
 

Viewers also liked (8)

Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITROMakalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
 
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatProses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAH
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
 
Makalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringanMakalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringan
 

Similar to KULTUR JARINGAN MAKALAH

Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanandreanapulu
 
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGANMakalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGANFahrizal Hari
 
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~Shella Sagita
 
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada tumbuhan
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada  tumbuhanMakalah biologi tentang kultur jaringan pada  tumbuhan
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada tumbuhangis nargis
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKAGoogle
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringanafifauliya
 
Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)
Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)
Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)Annisa Dinandya
 
Tugas diskusi biology
Tugas diskusi biologyTugas diskusi biology
Tugas diskusi biologyOlga Tiara
 
KULTUR JARINGAN (1)(1).pptx
KULTUR JARINGAN (1)(1).pptxKULTUR JARINGAN (1)(1).pptx
KULTUR JARINGAN (1)(1).pptxSofiaTyasni1
 
KULTUR JARINGAN
KULTUR JARINGANKULTUR JARINGAN
KULTUR JARINGANMarioWeken
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringanLeoni11
 
KULTUR JARINGAN (dasar-dasar kultur jaringan tanaman).ppt
KULTUR JARINGAN (dasar-dasar kultur jaringan tanaman).pptKULTUR JARINGAN (dasar-dasar kultur jaringan tanaman).ppt
KULTUR JARINGAN (dasar-dasar kultur jaringan tanaman).pptKelasBiologi2
 
PPT KULTUR JARINGAN KELOMPOK 4.pptx
PPT KULTUR JARINGAN KELOMPOK 4.pptxPPT KULTUR JARINGAN KELOMPOK 4.pptx
PPT KULTUR JARINGAN KELOMPOK 4.pptxHeriS12
 
Kultur jaringan bv Shella_Lala
Kultur jaringan bv Shella_LalaKultur jaringan bv Shella_Lala
Kultur jaringan bv Shella_LalaShella Sagita
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanandreanapulu
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuIkha Linzaykarisma
 
Biologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologiBiologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologinurul limsun
 

Similar to KULTUR JARINGAN MAKALAH (20)

Kultur jaringan1
Kultur jaringan1Kultur jaringan1
Kultur jaringan1
 
kultur jaringan kentang
kultur jaringan kentangkultur jaringan kentang
kultur jaringan kentang
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringan
 
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGANMakalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
 
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~
 
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada tumbuhan
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada  tumbuhanMakalah biologi tentang kultur jaringan pada  tumbuhan
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada tumbuhan
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)
Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)
Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)
 
Tugas diskusi biology
Tugas diskusi biologyTugas diskusi biology
Tugas diskusi biology
 
KULTUR JARINGAN (1)(1).pptx
KULTUR JARINGAN (1)(1).pptxKULTUR JARINGAN (1)(1).pptx
KULTUR JARINGAN (1)(1).pptx
 
KULTUR JARINGAN
KULTUR JARINGANKULTUR JARINGAN
KULTUR JARINGAN
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
KULTUR_JARINGAN.pptx
KULTUR_JARINGAN.pptxKULTUR_JARINGAN.pptx
KULTUR_JARINGAN.pptx
 
KULTUR JARINGAN (dasar-dasar kultur jaringan tanaman).ppt
KULTUR JARINGAN (dasar-dasar kultur jaringan tanaman).pptKULTUR JARINGAN (dasar-dasar kultur jaringan tanaman).ppt
KULTUR JARINGAN (dasar-dasar kultur jaringan tanaman).ppt
 
PPT KULTUR JARINGAN KELOMPOK 4.pptx
PPT KULTUR JARINGAN KELOMPOK 4.pptxPPT KULTUR JARINGAN KELOMPOK 4.pptx
PPT KULTUR JARINGAN KELOMPOK 4.pptx
 
Kultur jaringan bv Shella_Lala
Kultur jaringan bv Shella_LalaKultur jaringan bv Shella_Lala
Kultur jaringan bv Shella_Lala
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringan
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
 
Biologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologiBiologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologi
 

KULTUR JARINGAN MAKALAH

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ciri-ciri makhluk hidup salah satunya adalah mampu bereproduksi sehingga menghasilkan keturunan yang akan melestarikan jenisnya di masa depan. Setiap makhluk hidup melakukan reproduksi dengan berbagai cara. Dapat dengan cara seksual yaitu melibatkan dua tipe sel kelamin yang berbeda sehingga terjadilah fertilisasi membentuk zigot, dan zigot selanjutnya akan tumbuh menjadi keturunan yang fertil. Selain itu terdapat pula cara reproduksi aseksual yaitu tidak melibatkan sel kelamin. Reproduksi aseksual atau vegetatif ini kebanyakan dilakukan oleh tanaman dan oleh beberapa hewan primitif (masih sederhana) tapi tidak termasuk manusia. Reproduksi aseksual pada tumbuhan merupakan proses perbanyakan vegetatif dengan meggunakan organ vegetatif. Pada bidang pertanian, perbanyakan tumbuhan atau perbanyakan bibit tumbuhan secara besar-besaran kadang–kadang sangat diperlukan. Namun perbanyakan tumbuhan dengan teknik konvensional seringkali menghadapi kendala teknis, lingkungan maupun waktu. Sebagai contoh perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji memerlukan waktu yang relatif lama dan seringkali hasilnya tidak seperti tanaman induknya. Kendala lain yang juga sering muncul adalah gangguan alam, baik yang disebabkan oleh jasad hidup, misalnya hama dan penyakit maupun cekaman lingkungan yang dapat menggangu keberhasilan perbanyakan tanaman di lapangan. Sejalan dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan terutama bidang teknologi, kendala-kendala tersebut dapat diatasi antara lain melalui teknik kultur jaringan. Kultur jaringan bila diartikan ke bahasa Jerman disebut Gewebe kultur atau tissue culture (Inggris) atau weefle kweek atau weefle cultuur (Belanda). Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel jaringan, atau organ yang serba steril, ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptik sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Dasar teori yang digunakan adalah teori totipotensi yang ditulis oleh SCHLEID dan SCHWANN (Sur yowinoto dan Suryowinoto, 1977) yang menyatakan totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media 1
  • 2. yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat berepr oduksi, berkembang biak secara normal melalui biji atau spora. Teknik kultur jaringan menuntut syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi dalam pelaksanaannya. Syarat pokok pelaksanaan kultur jar ingan adalah laboratorium dengan segala fasilitasnya. Laboratorium harus menyediakan alat-alat kerja, sarana pendukung terciptanya aseptik terkendali dan fasilitas dasar seperti, air listrik dan bahan bakar. Pelaksanaan kultur jaringan memerlukan juga perangkat lunak yang memenuhi syarat. Dalam melakukan pelaksanaan kultur jaringan, pelaksana harus mempunyai latar belakang ilmu-ilmu dasar tertentu yaitu botani, fisiologi tumbuhan ZPT, kimia dan fisika yang memadai. Pelaksana akan berkecimpung dalam peker jaan yang berhubungan erat dengan ilmu-ilmu dasar tersebut akan banyak berhubungan dengan berbagai macam bahan kimia, proses fisiologi tanaman ( biokimia dan fisika) dan berbagai macam pekerjaan analitik. Pelaksana juga dituntut dalam hal ketrampilan kerja, ketekunan dan kesabaran yang tinggi serta harus bekerja intensif. Pekerjaan kultur jar ingan meliputi: persiapan media, isolasi bahan tanam (eksplan), sterilisasi eksplan, inokulasi eksplan, aklimatisasi dan usaha pemindahan hasil kultur jaringan ke lapangan. 1.2 Ruang Lingkup Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kultur jaringan? 2. Apa alat dan bahan yang digunakan dalam kultur jaringan? 3. Bagaimana cara penanaman kultur jaringan? 4. Apa yang menyebabkan penanaman pada kultur jaringan tidak berhasil? 5. Bagaimana pecegahan yang dilakukan agar penanaman berhasil? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian kultur jaringan. 2. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam kultur jaringan. 3. Mengetahui cara penanaman kultur jaringan. 4. Mengetahui penyebab penanaman kultur jaringan tidak berhasil. 5. Mengetahui penyegahan agar penanaman kultur jaringan berhasil. 2
  • 3. 1.4 Manfaat 1. Siswa dapat memahami apa itu kultur jaringan. 2. Siswa dapat mengetahui cara penanaman kultur jaringan. 3. Sebagai bahan referensi. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kultur Jaringan Kultur Jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri & bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utamanya adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman, menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril. Teknik kultur jaringan pada saat ini telah berkembang menjadi teknik perkembangbiakan tanaman yang sangat penting pada berbagai spesies tanaman. Kultur jaringan berawal dari teori totipotensi yaitu kemampuan sel untuk dapat bergenerasi dan berkembang menjadi individu baru melalui sel , tunas dan bagian tubuh yang lain. Bapak kultur jaringan yaitu Gottlieb Haberland dari academy of german pada tahun 1902 dengan eksperimen yang dilakukan dengan “Kultur Sel Tunggal” pada tanaman anggrek yang di isolasi dari sel vegetative hingga penelitian berhasil. Hingga sekarang beliau di sebut sebagai Bapak Kultur Jaringan (Father Of Plant Tissue Culture). 2.2 Alat dan Bahan Peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kultur jaringan Alat Penanaman (Inokulasi) NO ALAT FUNGSI 1. Laminar air flow Untuk menanam eksplan ke dalam botol 3
  • 4. dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV. 2. Pinset Untuk mengambil eksplan. 3. Spatula Untuk mengambil eksplan. 4. Petridis Tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di tanam dalam botol kultur. 5. Bunsen Untuk menggarang/membakar alat-alat kultur, seperti alat-alat diseksi ketika melakukan penanaman sehingga peralatan tersebut tetap steril. 6. Pot try Tempat menanam plantlet. 7. Kertas koran Alas untuk mengeringkan tanaman yang sudah di rendam. Bahan yang digunakan antara lain: 1. Bahan Penanaman (Inokulasi) • Alkohol • Air steril • Eksplan 2.3 Cara penanaman 1. Biji, daun, dan batang muda dicuci di air mengalir selama 15 menit. 2. Setelah dicuci di air mengalir selama 15 menit lalu biji, daun dan batang tersebut direndam di air sabun yang ditambah 2 ml larutan bayclean selama 15 menit. 3. Setelah dibilas selanjutnya eksplan dibawa ke ruang inkubasi untuk dimasukkan ke dalam laminar air flow untuk dilakukan penanaman pada medium kultur jaringan 4. Akan tetapi sebelum laminar air flow digunakan untuk penanaman eksplan, laminar air flow disiapkan dengan cara membersihkan bagian dalam laminar air flow dengan menyemprot bagian dalam laminar air flow dengan menggunakan larutan alkohol 96 % 4
  • 5. atau larutan spritus setelah itu dilap dengan kertas tissue bersih yang sudah dibasahi dengan larutan alkohol. Selanjutnya alat-alat untuk pelaksanaan penanaman eksplan seperti pinset, skalpel, petridis, lampu bunsen, dimasukkan dengan sebelumnya disemprot dengan alcohol. 5. Setelah masuk semua ke dalam laminar air flow selanjutnya laminar air flow ditutup dan di sterilisasi dengan menggunakan lampu UV selama 2-3 jam. Setelah disterilisasi dengan lampu UV laminar air flow ½ jam sebelum digunakan blower dihidupkan dan dibiarkan sampai proses penanaman eksplan selesai. 6. Proses penanaman eksplan biji, daun dan batang muda tumbuhan dimulai pertama-tama dengan memasukkan dalam larutan bayclean dengan konsentrasi 15 % (15 ml bayclean dilarutkan dalam 85 ml aquadest steril) selama 15 menit. Sedangkan untuk biji pertama- tama dimasukkan dalam larutan bayclean dengan konsentr asi 20 % ( 20 ml bayclean yang dilarutkan di 80 ml aquadest steril ) selama 10 menit setelah itu larutan bayclean 20 % dibuang dan diganti dengan larutan bayclean 15 % selama 15 menit. Dan selama waktu itu sambil digojog secara pelan-pelan agar larutan bayclean dapat merata mengenai semua permukaan eksplan yang akan ditanam di media kultur. 7. Setelah 15 menit larutan bayclean dibuang ke botol penampungan dan selanjutnya eksplan dimasukkan dalam larutan aquadest steril dan digojog pelan-pelan selama 10 menit. 8. Setelah 10 menit larutan aquadest steril dibuang ke botol penampungan dan eksplan dimasukkan ke dalam aquadest steril dan digojog pelan-pelan. 9. Langkah pembilasan ini dilakukan sebanyak 3 kali masing-masing selama 10 menit. Langkah pembilasan ini untuk menghilangkan sisa larutan sterilan dari eksplan yang masih menempel di eksplan 10. Siapkan skalpel dengan mata pisau yang tajam. 11. Setelah semua selesai selanjutnya eksplan diletakkan di atas petridis yang sebelumnya sudah disterilisasi dan pada saat dibuka selanjutnya petridis bagian dalamnya 5
  • 6. disterilisasi dengan cara dibakar di atas lampu bunsen. 12. Dan di atas petridis eksplan daun dipotong dengan bentuk kotak dengan tulang daun utama tepat berada di tengah dan ukuran potongannya 1 x 1 cm. Sedangkan eksplan batang muda dipotong sepanjang sekitar 2 cm dengan nodus batang berada di tengah-tengah potongan batang tadi dan daun-daun yang menempel di nodus batang dipotong disisakan sedikit bagian dari tangkai daun. 2.4 Sebab-sebab kegagalan pada penanaman kultur jaringan Masalah-masalah Dalam Kultur Jaringan Dalam kegiatan kultur jar ingan, tidak sedikit masalah-masalah yang muncul sebagai pengganggu dan bahkan menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan kegiatan kultur yang dilakukan . Gangguan kultur secara umum dapat muncul dari bahan yang ditanam, dari lingkungan kultur, maupun dari manusianya. Permasalahan dalam kultur ada yang dapat diprediksi sebelumnya dan ada pula yang sulit diprediksi kejadiannya. Untuk yang tidak dapat dipr ediksi, car mengatasinya tidak dapat secara preventif tetapi diselesaikan setelah kasus itu muncul. Adapun masalah-masalah yang terjadi dalam kultur jaringan yaitu: 1. Kontaminasi Kontaminasi adalah gangguan yang sangat umum terjadi dalam kegiatan kultur jar ingan. Munculnya gangguan ini bila dipahami secara mendasar adalah merupakan sesuatu yang sangat wajar sebagai konsekuensi penggunaan yang diperkaya. Penomena kontaminasi sangat beragam, keragaman tersebut dapat dilihat dari jenis kontaminasinya (bakteri, jamur, virus, dll). 2. Vitrifikasi Vitrifikasi adalah suatu istilah problem pada kultur yang ditandai dengan: 1. Munculnya pertumbuhan dan pertumbuhan yang tidaknormal. 2. Tanaman yang dihasikan pendek- pendek atau kerdil. 3. Pertrumbuhan batang cenderung ke ar ah penambahan diameter 6
  • 7. 4. Tanaman utuhnya menjadi sangat turgescent. 5. Pada daunnya tidak memiliki jaringan pallisade. 3. Praperlakuan Masalah pada kegiatan in vitrobukan hanya dari penanaman eksplan saja, pertumbuhan dan perkembangannya dalam botol saja tetapi juga sangat bisa dipengaruhi oleh persyaratan kegiatan prapelakuan. Pada kasus ini masalah akan muncul bila kegiatan prapelakuan tidak dilakukan. Prapelakuan dilakukan umumnya untuk tujuan-tujuan tertentu, secara umum adalah rangka menghilangkan hambatan. Hambatan apat berupa hambatan kemikalis, fisik, biologis. Hambatan berupa bahan kimia penanganannya harus dimulai dari pengenalan senyawa aktif, potensi gangguan, proses reaksi dan alternatif pengelolaannya. 4. Lingkungan Mikro Masalah lingkungan incubator juga tidak bisa diabaiakan karena ini juga sering menjadi masalah. Suhu ruangan incubator sangat menentukan optimasi eksplan pertumbuhan suhu yang terlalu rendah aatau tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada eksplan. 2.5 Upaya pencegahan 1. Upaya mencegah terjadinya kontaminasi :  Biasakan membersihkan berbagai sarana yang diper lukan dalam kultur jar ingan.  Yakinkan bahwa proses sterilisasi media secara baik dan benar.  Lakukan proses penanaman bahan pada keadaan anda nyaman dan car i waktu yang longgar. 2. Upaya mencegah terjadinya vitrifikasi : 7
  • 8. 1. Menaikan jumlah agar dan sukrosa 2. Menambahkan pectin kedalam media 3. Memindahkan kultur pada suhu 4 derajat Celsius selama 15 har 4. Menurunkan pH menjadi 4. 5. Penggunaan senyawa anhydrous berupa CaSO4 pada desicator, penggunaan media semi padat dll. 3. Upaya mencegah terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang tidak baik : Untuk menghindari hal itu dapat dilakukan dengan preventif menghindari bahan tanam yang tidak Juvenile atau tidak meristematik. Karena awal pertumbuhan eksplan akan dimulai dari sel-sel yang muda yang aktif membelah, atau dari sel-sel tua yang muda kembali. 4. Upaya mecegah lingkungan yang buruk : Kebutuhan antara satu tananaman dengan tanaman yang lain berbeda, namun demikian solusinya sulit dilakukan mengingat umumnya ruangan incubator suatu ruangan laboratorium kultur jaringan tidak bisa dibuat variasi antara satu ruangan dengan bagian ruangan yang lainnya. Sehingga optimasi pertumbuhan tidak bisa diharapkan sama antara kultur yang satu dengan kultur yang lain. 8
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan • Kultur Jaringan adalah suatu tekhnik untuk memperbanyak tanaman dengan cara mengambil explan dari tumbuhan yang ingin di perbanyak. • Media dan alat-alat dalam kultur Jaringan harus benar-benar steril. • Kegagalan pada Penanaman kultur jaringan dapat terjadi karena factor , kontaminasi , vitrifikasi,praperlakuan, lingkungan mikro. • Agar penanaman kultur jaringan berhasil , tanaman harus dirawat dengan baik (pemberian makanan dan suhu lingkungan yang sesuai) 3.2 Saran : 1. Sebaiknya kita diberi waktu yang cukup agar lebih banyak orang yang dapat mencoba langsung penanaman Kultur Jaringan tersebut. 2. Sebaiknya media pembelajaran Kultur Jaringan lebih diperdalam. 3. Sebaiknya kita diberikan buah tangan hasil tanaman dari Kultur Jaringan agar dapat dikembangbiakkan di Sma Negeri 2 Lubuk Pakam. 9
  • 11. 11
  • 12. GURU PEMBIMBING RESTINA SITUMORANG, M.Pd DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 1 AGGIE WICITA RINI RIADY ANANDA DWI MUSTIKA ANGGI SETIAWAN SITANGGANG APRIYANI SARAGIH BRIAN ANGELUS DOLOKSARIBU DESNA SAWIRNA Br. TARIGAN DEVI NATHANIA SEPTIYANTI SIRAIT EDNANDA RAMA PUTRI FADZILUL IDQHAM MANUEL SAMUEL ALEX KEENEDY TAMBUNAN 12
  • 13. SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM T.P 2012 - 2013 GURU PEMBIMBING RESTINA SITUMORANG, M.Pd DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 1 AGGIE WICITA RINI RIADY ANANDA DWI MUSTIKA ANGGI SETIAWAN SITANGGANG APRIYANI SARAGIH BRIAN ANGELUS DOLOKSARIBU DESNA SAWIRNA Br. TARIGAN DEVI NATHANIA SEPTIYANTI SIRAIT EDNANDA RAMA PUTRI FADZILUL IDQHAM MANUEL SAMUEL ALEX KEENEDY TAMBUNAN 13
  • 14. SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM T.P 2012 – 2013 DAFTAR ISI Kata Pengantar .....................................................................................................i Daftar Isi………………………………………………………………………..ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………1 1.2 Ruang Lingkup Masalah ………………………………………………….2 1.3 Tujuan …………………………………………………………………….2 1.4 Manfaat ………………………………………………………………….2 Bab II Pembahasan 2.1 Pengertian Kultur Jaringan ………………………………………….....3 2.2 Alat dan Bahan ……………………………………………………………..3 2.3 Cara Penanaman Kultur Jaringan …………………………………………..4 14
  • 15. 2.4 Masalah dalam Kultur Jaringan…………………………………………….6 2.5 Upaya Pencegahan………………………………………………………….7 Bab III Penutup 3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….8 3.2 Saran ……………………………………………………………………...8 3.3 Daftar Pustaka ………………………………………………………………….9 15