SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Acute Coronary Syndrome
KGD Pertemuan ke 5
Ns. Ira Rahmawati S. kep.,MNSc(EM)
Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa mampu:
Menjelaskan patofisiologi acute coronary syndrome
Menjelaskan bentuk-bentuk ACS
Mengidentifikasi komponen inti pemeriksaan fisik dan
anamnesa pada pasien dengan suspect ACS
Menjelaskan tanda dan gejala umum ACS
Menjelaskan penatalaksanaan dan asuhan keperawatan pada
pasien ACS di IGD
Contoh Kasus
Seorang laki-laki, Tn. A 60 tahun datang ke IGD RS X
dengan keluhan nyeri dada seperti ditindih benda berat
didaerah substernal. Pasien mengatakan nyeri datang
ketika ia sedang membaca koran 1 jam yang lalu. Tn. A
tidak mempunyai riwayat penyakit apapun, hanya riwayat
hiperkolesterol.
Acute Coronary Syndrome
ACS atau syndrome coroner akut meliputi :
1.STEMI (ST Elevasi Miocard Infark)
2.NSTEMI (Non-ST Elevasi Miocard Infark)
3.Unstable Angina pectoris
-Pasien biasanya datang dengan manifestasi klinis
yang serupa
-Perbedaan utama terletak pada derajat obstruksi
pembuluh darah dan nekrosis
STEMI
Disebabkan oleh obstruksi total dari coronary artery
Gambar EKG menunjukkan ST elevasi atau new Left
Bundle Branch Block (LBBB)
Pasien yang mengalami STEMI merupakan kandidat
untuk dilakukan terapi reperfusi
RBBB
Normal EKG
Kriteria EKG untuk STEMI
• Gejala klinis konsistent dengan ACS disertai adanya
gambaran:
ST elevasi lebih > 1 mm di 2 lead ekstremitas yang
berurutan, atau
ST elevasi lebih dari 2 mm di 2 chest lead yang
berurutan , atau
New LBBB
https://nurseslabs.com/cardiovascular-system-anatomy-physiology/
NSTEMI dan unstable Angina Pectoris
Disebabkan obstruksi partial dari coronary artery
Gambaran EKG : ST depresi atau T wave invertion
Cara membedakan NSTEMI dan unstable angina
pectoris adalah dari hasil troponin
Tidak dianjurkan untuk terapi reperfusi
Patofisiologi ACS
Aterosklerosis
Klasifikasi Angina pectoris
1.Angina Stabil
Nyeri dada substernal paroksismal
Nyeri berkurang atau hilang dengan istirahat atau nitrogliserin
2.Angina tidak Stabil
Disebut juga angina prainfark
Nyeri dada terjadi pada saat istirahat
Bagian dari ACS
Nyeri dada lebih berat dan lebih lama dari angina stabil
Nyeri tidak berkurang dengan nitrat
Karakteristik nyeri angina
-Burning : perasaan terbakar
-Dada seperti diremas –remas
-Dada berat seperti tertindih
Pengkajian pasien dengan AMI
Anamnesa
1.Keluhan utama dan riwayat kesehatan saat ini
a.Nyeri dada
Nyeri jantung (angina pectoris) terjadi karena adanya
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Pertanyaan harus meliputi
O = onset
P = precipitating and palliative factors
Q = Quality dan Quantity
= nyeri pada AMI seperti diremas-remas, berat, sensai tercekik
R = Region dan Radiation
= nyeri dada karena AMI biasanya di daerah substernal, menjalar ke
lengan kiri, leher, punggung.
S = Severity.
T = time, berapa lama nyeri berlangsung
AHA (American heart Association) Guidelines menyatakan karakteristik
nyeri dada yang bukan merupakan nyeri karena iskemik mikardium
adalah:
Pleritis > nyeri tajam seperti ditusuk pisau yang bertambah berat
dengan pernafasan atau batuk
Nyeri dada yang lokasi nyerinya bisa ditunjuk dengan ujung jari
Nyeri yang timbul akibat pergerakan dada atau palpasi pada dinding
dada
Nyeri terus menerus yang berlangsung selama ber jam jam
Nyeri dada yang menjalar ke ekstremitas bawah
Nyeri dada yang berlangsung sangat cepat dalam hitungan detik
Anginal Equivalent
Susah bernafas
Dizzines
Fatique
Keringat berlebihan
Nyeri daerah dagu atau lengan
Berdebar-debar
Pingsan / syncope
Mual dan muntah tanpa ada sebab yang jelas
2. Riwayat kesehatan sebelumnya dan riwayat keluarga
Riwayat penyakit jantung sebelumnya, hipertensi, riwayat
pengobatan, dsb.
Riwayat merokok dan riwayat penyakit dalam keluarga
Sebutkan faktor resiko aterosklerosis yang dapat dimodifikasi?
-Penelitian menunjukkan bahwa kejadian serangan jantung
paling banyak terjadi pada jam 6 pagi sampai siang.
-Mengapa pagi?
-Kejadian serangan jantung paling banyak terjadi hari senin?
Pengkajian Fisik pada Pasien dengan AMI
Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara focus dan cepat, serta
meliputi:
Tanda-tanda vital
Suara nafas
Suara jantung (menentukan ada mur mur)
Nadi perifer
Identifikasi kontraindikasi pemberian terapi fibrinolitik
Evaluasi EKG
Iskemik miokardium
ST depresi lebih dari 0,5 mm di V2 dan V3 dan lebih dari 1 mm
di semua lead, harus 2 lead yang berurutan
Dapat disertai inversi gelombang T
ST segmen biasanya kembali normal setelah kebutuhan
oksigen terpenuhi
Infarct Myocard
Lokasi Infark Miokard berdasarkan EKG
Lokasi IMA Lead EKG Arteri koronari yang terkena
Anterior V3, V4 Left coronary artery: LAD
Anteroseptal V1, V2, V3, V4 Left Cornary artery : LAD
lateral I, aVL, V5, V6 Left coronary artery : Circumflex
Antero lateral I, aVL, V3, V4. V5, V6 Left coronary artery : LAD +
Circumflex
inferior II, III, aVF RCA
septum V1, V2 LCA : LAD – septa; branch
posterior ST depresi di lead V1, V2, V3
Cek V7 V8 V9
RCA
Reciprocal leads
Cardiac Biomarkers
CK = meningkat pada 6-8 jam setelah IMA, puncak 24-
28 jam
CKMB = mulai meningkat pada 6-8 jam setelah IMA,
puncak setelah 24 jam
Troponin I atau T: meningkat dalam 2 jam setelah IMA,
dan tetap meningkat selama 7
sampai 10 hari
BNP (brain-type natriuretilpeptide) untuk mendeteksi
gagal jantung. high BNP level associates with an
increase in left ventricle pressure and pulmonary
circulation pressure. Heart failure is suggested when a
BNP level is higher than 500 pg per millilitre
Tujuan Utama Terapi STEMI: adalah terapi reperfusi
Pemberian fibrinolitik dalam waktu 30 menit setalah pasien
tiba di RS
 PCI (Percutaneus Coronary Intervention) dalam waktu 90
menit pasien tiba di RS
Distinguishing between NSTEMI and STEMI is valuable
because the prognosis and treatment for these conditions differ
Penatalaksanaan ACS
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan ACS
1.Pasien dengan gejala ACS harus bedrest
2.Kaji tanda-tanda vital dan saturasi oksigen
3.Beri oksigen apabila pasien sianosis, syok, sesak atau saturasi
oksigen < 94%
4.Pasang IV line
5.Kaji data fokus: riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
6.Lakukan monitoring EKG 12 leads
7.Lakukan monitoring irama jantung
Penatalaksanaan ACS
Berdasarkan hasil evaluasi EKG pasien digolongkan menjadi 3:
• Intervensi keperawatan yang utama pada pasien dengan ACS
adalah pain- relief yang dapat dicapai dengan kombinasi
pemberian oksigen, nitrogliserin dan analgesic
Keep it simple:
MONA
M: morphine > analgesic dan anxiolytic > dilatasi vena , reduce
blood pressure dan menurunkan kebutuhan oksigen
O: oksigen bila perlu
N: nitrogliserin > dilatasai vena dan arteri perifer
A: aspirin
Terapi untuk Stemi
1.Fibrinolitik terapi
Menghancurkan clot yang sudah terbentuk
Tidak ada manfaat apabila diberikan setelah 12 jam dari gelaja
Intervensi keperawatan sebelum diberikan terapi fibrinolitik
adalah memastikan tidak ada kontraindikasi pemberian
fibrinolitik.
Contoh obat trombolitik
Ateplase atau Recombinant tissue plasminogen activator (rt-
PA)
Pemberian obat ini hanya boleh dilakukan via infus dengan
menggunakan syringe pump atau infus pump dengan dosis
m
aksimal 0. 9 mg per Kg berat badan.
Kontraindikasi absolut
pemberian fibrinolitik
Kontraindikasi relatif
Ada perdarahan aktif Ulkus peptikum
Trauma kepala tertutup atau
trauma wajah yang signifikan
dalam 3 bulan terakhir
Perdarahan internal < 4 minggu
Ada riwayat stroke hemoragik Operasi besar < 3 minggu ini
Stroke iskemik dalam 3 bulan
terakhir
Post resusitasi > 10 menit
Lesi di pembuluh darah otak
Tumor otak
2. PCI
https://www.youtube.com/watch?v=I45kJJoCa6s
Contoh Diagnosa keperawatan Pada pasien dengan
infark
Nyeri dada berhubungan dengan infark miokardium,
angina
Penurunan curah jantung berhubungan dengan gagal
ventrikel kiri, gangguan irama jantung, perubahan preload.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan
curah jantung
Perfusi jaringan miokardium tidak adekuat berhubungan
dengan berkurangnya / terhentinya suplay darah
Daftar pustaka
Aehlert, B. (2012). ACLS Study Guide. 4th ed. St.
Louis: Elsevier.
Morton, PG., Fontaine, D., Hudak, CM & Gallo,
BM. (2011). Keperawatan Kritis: Pendekatan
Asuhan Holistik. Edisi 8. Jakarta: EGC.

More Related Content

What's hot (20)

12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
14 Konsep Dasar EKG
14 Konsep Dasar EKG14 Konsep Dasar EKG
14 Konsep Dasar EKG
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
 
ekg-lengkap-ppt
 ekg-lengkap-ppt ekg-lengkap-ppt
ekg-lengkap-ppt
 
Defibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversiDefibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversi
 
Monitoring hemodinamik invasif
Monitoring hemodinamik invasifMonitoring hemodinamik invasif
Monitoring hemodinamik invasif
 

Similar to Cara Mengatasi Acute Coronary Syndrome (ACS

Similar to Cara Mengatasi Acute Coronary Syndrome (ACS (20)

PPT UAP.pptx
PPT UAP.pptxPPT UAP.pptx
PPT UAP.pptx
 
PJK.pptx
PJK.pptxPJK.pptx
PJK.pptx
 
UPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptxUPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptx
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Askep klien dgn ggn cardiovaskuler
Askep klien dgn ggn cardiovaskulerAskep klien dgn ggn cardiovaskuler
Askep klien dgn ggn cardiovaskuler
 
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docxLAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
 
Sindrom koroner akut
Sindrom koroner akutSindrom koroner akut
Sindrom koroner akut
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
Acute miocardium infarction
Acute miocardium infarctionAcute miocardium infarction
Acute miocardium infarction
 
Angina Pektoris
Angina PektorisAngina Pektoris
Angina Pektoris
 
Kuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.pptKuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.ppt
 
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.pptASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
 
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
 
SOCA GADAR.pptx
SOCA GADAR.pptxSOCA GADAR.pptx
SOCA GADAR.pptx
 
Pjk kmbl
Pjk kmblPjk kmbl
Pjk kmbl
 
Angina pectoris preasentation
Angina pectoris preasentationAngina pectoris preasentation
Angina pectoris preasentation
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
angina pectoris
 angina pectoris angina pectoris
angina pectoris
 

Recently uploaded

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 

Recently uploaded (19)

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 

Cara Mengatasi Acute Coronary Syndrome (ACS

  • 1. Acute Coronary Syndrome KGD Pertemuan ke 5 Ns. Ira Rahmawati S. kep.,MNSc(EM) Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan
  • 2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu: Menjelaskan patofisiologi acute coronary syndrome Menjelaskan bentuk-bentuk ACS Mengidentifikasi komponen inti pemeriksaan fisik dan anamnesa pada pasien dengan suspect ACS Menjelaskan tanda dan gejala umum ACS Menjelaskan penatalaksanaan dan asuhan keperawatan pada pasien ACS di IGD
  • 3. Contoh Kasus Seorang laki-laki, Tn. A 60 tahun datang ke IGD RS X dengan keluhan nyeri dada seperti ditindih benda berat didaerah substernal. Pasien mengatakan nyeri datang ketika ia sedang membaca koran 1 jam yang lalu. Tn. A tidak mempunyai riwayat penyakit apapun, hanya riwayat hiperkolesterol.
  • 4. Acute Coronary Syndrome ACS atau syndrome coroner akut meliputi : 1.STEMI (ST Elevasi Miocard Infark) 2.NSTEMI (Non-ST Elevasi Miocard Infark) 3.Unstable Angina pectoris -Pasien biasanya datang dengan manifestasi klinis yang serupa -Perbedaan utama terletak pada derajat obstruksi pembuluh darah dan nekrosis
  • 5. STEMI Disebabkan oleh obstruksi total dari coronary artery Gambar EKG menunjukkan ST elevasi atau new Left Bundle Branch Block (LBBB) Pasien yang mengalami STEMI merupakan kandidat untuk dilakukan terapi reperfusi
  • 6.
  • 8. Kriteria EKG untuk STEMI • Gejala klinis konsistent dengan ACS disertai adanya gambaran: ST elevasi lebih > 1 mm di 2 lead ekstremitas yang berurutan, atau ST elevasi lebih dari 2 mm di 2 chest lead yang berurutan , atau New LBBB
  • 9.
  • 10.
  • 11. https://nurseslabs.com/cardiovascular-system-anatomy-physiology/ NSTEMI dan unstable Angina Pectoris Disebabkan obstruksi partial dari coronary artery Gambaran EKG : ST depresi atau T wave invertion Cara membedakan NSTEMI dan unstable angina pectoris adalah dari hasil troponin Tidak dianjurkan untuk terapi reperfusi
  • 12.
  • 15.
  • 16. Klasifikasi Angina pectoris 1.Angina Stabil Nyeri dada substernal paroksismal Nyeri berkurang atau hilang dengan istirahat atau nitrogliserin 2.Angina tidak Stabil Disebut juga angina prainfark Nyeri dada terjadi pada saat istirahat Bagian dari ACS Nyeri dada lebih berat dan lebih lama dari angina stabil Nyeri tidak berkurang dengan nitrat
  • 17. Karakteristik nyeri angina -Burning : perasaan terbakar -Dada seperti diremas –remas -Dada berat seperti tertindih
  • 18. Pengkajian pasien dengan AMI Anamnesa 1.Keluhan utama dan riwayat kesehatan saat ini a.Nyeri dada Nyeri jantung (angina pectoris) terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Pertanyaan harus meliputi O = onset P = precipitating and palliative factors Q = Quality dan Quantity = nyeri pada AMI seperti diremas-remas, berat, sensai tercekik R = Region dan Radiation = nyeri dada karena AMI biasanya di daerah substernal, menjalar ke lengan kiri, leher, punggung. S = Severity. T = time, berapa lama nyeri berlangsung
  • 19. AHA (American heart Association) Guidelines menyatakan karakteristik nyeri dada yang bukan merupakan nyeri karena iskemik mikardium adalah: Pleritis > nyeri tajam seperti ditusuk pisau yang bertambah berat dengan pernafasan atau batuk Nyeri dada yang lokasi nyerinya bisa ditunjuk dengan ujung jari Nyeri yang timbul akibat pergerakan dada atau palpasi pada dinding dada Nyeri terus menerus yang berlangsung selama ber jam jam Nyeri dada yang menjalar ke ekstremitas bawah Nyeri dada yang berlangsung sangat cepat dalam hitungan detik
  • 20. Anginal Equivalent Susah bernafas Dizzines Fatique Keringat berlebihan Nyeri daerah dagu atau lengan Berdebar-debar Pingsan / syncope Mual dan muntah tanpa ada sebab yang jelas
  • 21. 2. Riwayat kesehatan sebelumnya dan riwayat keluarga Riwayat penyakit jantung sebelumnya, hipertensi, riwayat pengobatan, dsb. Riwayat merokok dan riwayat penyakit dalam keluarga Sebutkan faktor resiko aterosklerosis yang dapat dimodifikasi? -Penelitian menunjukkan bahwa kejadian serangan jantung paling banyak terjadi pada jam 6 pagi sampai siang. -Mengapa pagi? -Kejadian serangan jantung paling banyak terjadi hari senin?
  • 22. Pengkajian Fisik pada Pasien dengan AMI Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara focus dan cepat, serta meliputi: Tanda-tanda vital Suara nafas Suara jantung (menentukan ada mur mur) Nadi perifer Identifikasi kontraindikasi pemberian terapi fibrinolitik
  • 23. Evaluasi EKG Iskemik miokardium ST depresi lebih dari 0,5 mm di V2 dan V3 dan lebih dari 1 mm di semua lead, harus 2 lead yang berurutan Dapat disertai inversi gelombang T ST segmen biasanya kembali normal setelah kebutuhan oksigen terpenuhi
  • 24.
  • 26. Lokasi Infark Miokard berdasarkan EKG Lokasi IMA Lead EKG Arteri koronari yang terkena Anterior V3, V4 Left coronary artery: LAD Anteroseptal V1, V2, V3, V4 Left Cornary artery : LAD lateral I, aVL, V5, V6 Left coronary artery : Circumflex Antero lateral I, aVL, V3, V4. V5, V6 Left coronary artery : LAD + Circumflex inferior II, III, aVF RCA septum V1, V2 LCA : LAD – septa; branch posterior ST depresi di lead V1, V2, V3 Cek V7 V8 V9 RCA
  • 28. Cardiac Biomarkers CK = meningkat pada 6-8 jam setelah IMA, puncak 24- 28 jam CKMB = mulai meningkat pada 6-8 jam setelah IMA, puncak setelah 24 jam Troponin I atau T: meningkat dalam 2 jam setelah IMA, dan tetap meningkat selama 7 sampai 10 hari BNP (brain-type natriuretilpeptide) untuk mendeteksi gagal jantung. high BNP level associates with an increase in left ventricle pressure and pulmonary circulation pressure. Heart failure is suggested when a BNP level is higher than 500 pg per millilitre
  • 29. Tujuan Utama Terapi STEMI: adalah terapi reperfusi Pemberian fibrinolitik dalam waktu 30 menit setalah pasien tiba di RS  PCI (Percutaneus Coronary Intervention) dalam waktu 90 menit pasien tiba di RS Distinguishing between NSTEMI and STEMI is valuable because the prognosis and treatment for these conditions differ Penatalaksanaan ACS
  • 30. Asuhan Keperawatan pada pasien dengan ACS 1.Pasien dengan gejala ACS harus bedrest 2.Kaji tanda-tanda vital dan saturasi oksigen 3.Beri oksigen apabila pasien sianosis, syok, sesak atau saturasi oksigen < 94% 4.Pasang IV line 5.Kaji data fokus: riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik 6.Lakukan monitoring EKG 12 leads 7.Lakukan monitoring irama jantung
  • 31. Penatalaksanaan ACS Berdasarkan hasil evaluasi EKG pasien digolongkan menjadi 3:
  • 32. • Intervensi keperawatan yang utama pada pasien dengan ACS adalah pain- relief yang dapat dicapai dengan kombinasi pemberian oksigen, nitrogliserin dan analgesic Keep it simple: MONA M: morphine > analgesic dan anxiolytic > dilatasi vena , reduce blood pressure dan menurunkan kebutuhan oksigen O: oksigen bila perlu N: nitrogliserin > dilatasai vena dan arteri perifer A: aspirin
  • 33. Terapi untuk Stemi 1.Fibrinolitik terapi Menghancurkan clot yang sudah terbentuk Tidak ada manfaat apabila diberikan setelah 12 jam dari gelaja Intervensi keperawatan sebelum diberikan terapi fibrinolitik adalah memastikan tidak ada kontraindikasi pemberian fibrinolitik.
  • 34. Contoh obat trombolitik Ateplase atau Recombinant tissue plasminogen activator (rt- PA) Pemberian obat ini hanya boleh dilakukan via infus dengan menggunakan syringe pump atau infus pump dengan dosis m aksimal 0. 9 mg per Kg berat badan.
  • 35. Kontraindikasi absolut pemberian fibrinolitik Kontraindikasi relatif Ada perdarahan aktif Ulkus peptikum Trauma kepala tertutup atau trauma wajah yang signifikan dalam 3 bulan terakhir Perdarahan internal < 4 minggu Ada riwayat stroke hemoragik Operasi besar < 3 minggu ini Stroke iskemik dalam 3 bulan terakhir Post resusitasi > 10 menit Lesi di pembuluh darah otak Tumor otak
  • 37. Contoh Diagnosa keperawatan Pada pasien dengan infark Nyeri dada berhubungan dengan infark miokardium, angina Penurunan curah jantung berhubungan dengan gagal ventrikel kiri, gangguan irama jantung, perubahan preload. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung Perfusi jaringan miokardium tidak adekuat berhubungan dengan berkurangnya / terhentinya suplay darah
  • 38. Daftar pustaka Aehlert, B. (2012). ACLS Study Guide. 4th ed. St. Louis: Elsevier. Morton, PG., Fontaine, D., Hudak, CM & Gallo, BM. (2011). Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik. Edisi 8. Jakarta: EGC.