SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler
(Jantung Dan Pembuluh Darah)
Aterosklerosis, Angina Pektoris Dan Infark Miokardum
A.

Pengertian
1.

Aterosklerosis Koroner : adalah kondisi patologis arteri
koroner yang ditandai dengan penimbunan abnormal lipid atau bahan lemak dan
jaringan fibrosa di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan
struktur dan fungsi arteri dan penurunan aliran darah ke jantung.

2.

Angina Pektoris

:

adalah suatu sindroma klinis yang

ditandai dengan episode atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di depan.
3.

Infark Miokardium : infark miokardium mengacu pada
proses rusaknya jaringan jantung akibat penyempitan kritis arteri koroner karena
aterosklerosis atau penyumbatan arteri koroner oleh emboli atau thrombus.

B.

Etiologi
4.

Aterosklerosis Koroner

:

akibat kelainan metabolisme

lipid, koagulasi darah, dan keadaan biofisika serta biokimia dinding arteri.
5.

Angina Pektoris : disebabkan oleh berkurangnya aliran
darah arteri korner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak adekuat atau
dengan kata lain kebutuhan oksigen jantung meningkat.

6.

Infark Miokardium

:

kemungkanan disebabkan oleh

penyempitan kritis arteri koroner karena aterosklerosis atau penyumbatan total
arteri oleh emboli atau thrombus.
C.

Manifestasi Klinis
7.

Aterosklerosis Koroner

:

menimbulkan gejala dan

komplikasi sebagai akibat penyempitan lumen arteri dan penyumbatan aliran
darah ke jantung yang menyebabkan terjadinya iskemik miokardium sehingga
terjadi manifestasi klinis utama yakni terjadinya nyeri dada.
8.

Angina Pektoris : Terjadi nyeri dada yang hilang timbul
dengan derajat yang bervariasi, mulai dari rasa tertekan pada dada sampai nyeri
hebat yang disertai dengan atau rasa akan menjelang ajal. Nyeri sangat terasa

1
pada daerah dibelakang sternum atas atau sternum ketiga tengah (retrosternal) dan
nyeri bersifat terlokalisasi.
9.

Infark Miokardium : resiko terjadi pada pria usia diatas 40
tahun sering disertai hipertensi arterial. Serangan terjadi juga pada wanita dan pria
muda diawal 30-an atau bahkan 20-an, kasus meningkat tajam pada wanita
pascamenopause. Secara keseluruhan pada pria lebih tinggi dari wanita pada
semua tingkat usia. Gejala utama yang sering muncul adalah nyeri dada yang
berlangsung secara tiba-tiba dan berlangsung secara terus menerus, terletak
dibagian bawah sternum dan perut atas. Nyeri akan terasa semakin berat sampai
terasa tak tertahankan., bias menyebar ke bahu, biasanya bahu kiri.

D.

Pemeriksaan Diagnostik
10.

Riwayat pasien : dilakukan dengan dua tahap :
a.

Riwayat penyakit sekarang.

b.

Riwayat penyakit terdahulu serta riwayat kesehatan
keluarga, khususnya yang berhubungan dengan penyakit jantung dalam
keluarga.

11.

Elektrokardiogram (EKG)

:

digunakan untuk evaluasi

lebih jauh mengenai fungsi jantung, khususnya fungsi ventrikel. Pada angina
pectoris dapat terjadi elevasi gelombang ST, jika terjadi iskemik miokardium
maka dapat terjadi T inverted/terbalik dan ST depresi. Pada kasus infark
miokardium dapat terjadi elevasi segmen ST atau justru depresi dalam, terjadi
IMA dengan gelombang Q dan tanpa gelombang Q.
12.

Enzim dan Isoenzim Serum :
a.

Kreatin kinase (CK dengan isoenzimnya CK-MB)
kadarnya selalu meningkat dalam darah pada fase akut Infark miokard.

b.

Lactat Dehidrogenase Isoenzim (LDH): kurang bisa
dipercaya sebagai indicator kerusakan otot jantung karena reaksinya lebih
lambat dan menigkat lebih lama, oleh karena itu pasien biasanya terlambat
dibawa ke rumah sakit. Ada dua macam LDH yang penting untuk penegakan
diagnosa MI yaitu LDH1 dan LDH2. Apabila presentase LDH1 melebihi LDH2,
maka keadaan ini disebut “terbalik”, menunjukan adanya MI akut.

2
13.

Pemeriksaan Ekokardiografi :
a.

Secara dua dimensi jauh lebih bermanfaat dari pada
M-made.

b.
E.

Dapat menilai faal jantung.

Penatalaksanaan Medis
Tujuannya adalah untuk memperkecil kerusakan jantung sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya komplikasi. Hilangnya nyeri merupakan indicator utama
bahwa kebutuhan dan suplai telah mencapai keseimbangan.
14.

Mengembalikan kesimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen jantung.

15.

Terapi obat-obatan :
a.

Vasodelator : nitrogliserin(NTG) intravena, adalah
pilihan utama. Dosisnya bervariasi antara satu pasien dengan pasien yang lain.

b.

Antikoagulan : Heparin adalah antikoagulan adalah
pilihan untuk mempertahankan integritas jantung.

c.

Trombolitik : ada tiga macam trombolitik yaitu :
(1)

streptokinase,

(2)

aktifator

plasminogen

jaringan

(t-PA=tissue

Plasminogen Activator) dan (3) anistreplase.
d.

Pemberian Oksigen : dimulai saat awitan nyeri.

e.

Analgetik

:

pemberiannya dibatasi hanya pada

pasien yang tidak efektif diobati dedngan nitrat dan antikoagulan. Analgetik
pilihan masih tetap morfin sulfat per intravena dengan dosis meningkat 1
sampai 2 mg.
F.

Proses Keperawatan
16.

Pengkajian
a.

Angina Pektoris :
Kapan cenderung terjadinya serangan ?

o

setelah makan? Setelah melakukan aktivitas tertentu? Setelah melakukan
aktivitas secara umum? Setelah mengunjungi anggota keluarga atau
teman-teman?

3
Bagaimana

o

pasien

menggambarkan

nyerinya ?
Apakah awitan nyeri mendadak atau

o
bertahap ?

Berapa lama hal itu terjadi-dalam berapa

o
detik ? menit? Jam ?

Apakah kualitas nyeri menetap dan terus

o
menerus ?

Apakah rasa tidak nyaman disertai dengan

o

gejala seperti perspirasi yang berlebihan, sedikit sakit kepala, mual,
palpitasi, dan napas pendek ?
Berapa menit nyeri berlangsung setelah

o
minum nitrogliserin ?

Bagaimana nyeri berkurang ?

o
b.

Infark Miokardium :
Pengkajian sistematis pasien mencakup riwayat yang cermat khususnya yang
berhubungan dengan gambaran gejala : nyeri dada, sulit bernapas (dispnu),
palpitasi, pingsan (sinkop) atau keringat dingin (diaporesis). Masing-masing
gejala harus dievaluasi waktu dan durasinya, serta faktor yang mencetuskan
dan yang meringankan. Selain itu adanya pengkajian fisik yang lengkap dan
tepat juga sangat penting untuk mendeteksi adanya komplikasi.
o

Nyeri dada

o

Frekwensi dan irama jantung

o

Teknan darah

o

Denyut nadi perifer

o

Tempat infus intravena

o

Warna kulit dan suhu

o

Paru

o

Napas pendek

o

Fungsi gastrointestinal

4
Status volume cairan

o

G.

Patogenesis, Penyimpangan Terhadap KDM

5
H.

Diagnosa Keperawatan
17.

Angina Pektoris :
a.

Nyeri berhubungan dengan iskemia miokardium.

b.

Cemas berhubungan dengan rasa takut akan
kematian.

c.

Kurang pengetahuan akan sifat dasar penyakit dan
metode untuk menghindari komplikasi.

d.

Potensial terjadi ketidakpatuhan terhadap aturan
terapeutik berhubungan dengan tidak mau menerima perubahan pola hidup
yang sesuai.

18.

Infark Miokardium :
a.

Nyeri dada berhubungan dengan berkurangnya
aliran darah koroner.

b.

Potensial pola pernafasan tidak efektif berhubungan
dengan cairan berlebih.

c.

Potensial gangguan perfusi jaringan berhubungan
turunnya curah jantung.

d.

Cemas berhungan dengan takut akan kematian.

e.

Potensial tidak menjalankan program perawatan diri
berhubungan dengan mengingkari diagnosa gangguan MI.

6
7

More Related Content

What's hot (20)

laporan STEMI
laporan STEMIlaporan STEMI
laporan STEMI
 
10 askep angina pektoris
10 askep angina pektoris10 askep angina pektoris
10 askep angina pektoris
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
 
Kasus skenario 1 modul 2
Kasus skenario 1 modul 2Kasus skenario 1 modul 2
Kasus skenario 1 modul 2
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Angina pektoris
Angina pektorisAngina pektoris
Angina pektoris
 
Angina pectoris preasentation
Angina pectoris preasentationAngina pectoris preasentation
Angina pectoris preasentation
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
 
Pbl modul 2 kardio
Pbl modul 2 kardioPbl modul 2 kardio
Pbl modul 2 kardio
 
Nyeri dada
Nyeri dadaNyeri dada
Nyeri dada
 
Ppt infark miokad
Ppt infark miokadPpt infark miokad
Ppt infark miokad
 
Infark miokard
Infark miokardInfark miokard
Infark miokard
 
Sindrom koroner akut
Sindrom koroner akutSindrom koroner akut
Sindrom koroner akut
 
Askep ima gadar
Askep ima gadarAskep ima gadar
Askep ima gadar
 
Referat Penyakit Jantung Rematik pada Anak
Referat Penyakit Jantung Rematik pada  AnakReferat Penyakit Jantung Rematik pada  Anak
Referat Penyakit Jantung Rematik pada Anak
 
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
 
Ami
AmiAmi
Ami
 
Presentasi gj k
Presentasi gj kPresentasi gj k
Presentasi gj k
 
Lp ami
Lp amiLp ami
Lp ami
 

Similar to Askep klien dgn ggn cardiovaskuler

Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeIra Rahmawati
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)ScrubsIndo
 
PPT UAP.pptx
PPT UAP.pptxPPT UAP.pptx
PPT UAP.pptxDilakmz
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerWarnet Raha
 
Angina-Pectoris-Fix.docxUAP.docx Laporan Pendahuluan dan askep
Angina-Pectoris-Fix.docxUAP.docx Laporan Pendahuluan dan askepAngina-Pectoris-Fix.docxUAP.docx Laporan Pendahuluan dan askep
Angina-Pectoris-Fix.docxUAP.docx Laporan Pendahuluan dan askepFebysonyaMelisa
 
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docxLAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docxnenikusnaeni1
 
Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imawenylisyanti
 
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.pptASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.pptLeliOktavia
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiWarnet Raha
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiOperator Warnet Vast Raha
 
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKMSistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKMdewisetiyana52
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
 

Similar to Askep klien dgn ggn cardiovaskuler (20)

PJK.pptx
PJK.pptxPJK.pptx
PJK.pptx
 
Angina Pektoris
Angina PektorisAngina Pektoris
Angina Pektoris
 
Skenario 2
Skenario 2Skenario 2
Skenario 2
 
INFARK MIOKARD AKUT
INFARK MIOKARD AKUTINFARK MIOKARD AKUT
INFARK MIOKARD AKUT
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
 
PPT UAP.pptx
PPT UAP.pptxPPT UAP.pptx
PPT UAP.pptx
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
Pjk awam
Pjk awamPjk awam
Pjk awam
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Angina-Pectoris-Fix.docxUAP.docx Laporan Pendahuluan dan askep
Angina-Pectoris-Fix.docxUAP.docx Laporan Pendahuluan dan askepAngina-Pectoris-Fix.docxUAP.docx Laporan Pendahuluan dan askep
Angina-Pectoris-Fix.docxUAP.docx Laporan Pendahuluan dan askep
 
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docxLAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
 
Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan ima
 
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.pptASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
 
SOCA GADAR.pptx
SOCA GADAR.pptxSOCA GADAR.pptx
SOCA GADAR.pptx
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKMSistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep klien dgn ggn cardiovaskuler

  • 1. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler (Jantung Dan Pembuluh Darah) Aterosklerosis, Angina Pektoris Dan Infark Miokardum A. Pengertian 1. Aterosklerosis Koroner : adalah kondisi patologis arteri koroner yang ditandai dengan penimbunan abnormal lipid atau bahan lemak dan jaringan fibrosa di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi arteri dan penurunan aliran darah ke jantung. 2. Angina Pektoris : adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di depan. 3. Infark Miokardium : infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat penyempitan kritis arteri koroner karena aterosklerosis atau penyumbatan arteri koroner oleh emboli atau thrombus. B. Etiologi 4. Aterosklerosis Koroner : akibat kelainan metabolisme lipid, koagulasi darah, dan keadaan biofisika serta biokimia dinding arteri. 5. Angina Pektoris : disebabkan oleh berkurangnya aliran darah arteri korner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak adekuat atau dengan kata lain kebutuhan oksigen jantung meningkat. 6. Infark Miokardium : kemungkanan disebabkan oleh penyempitan kritis arteri koroner karena aterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli atau thrombus. C. Manifestasi Klinis 7. Aterosklerosis Koroner : menimbulkan gejala dan komplikasi sebagai akibat penyempitan lumen arteri dan penyumbatan aliran darah ke jantung yang menyebabkan terjadinya iskemik miokardium sehingga terjadi manifestasi klinis utama yakni terjadinya nyeri dada. 8. Angina Pektoris : Terjadi nyeri dada yang hilang timbul dengan derajat yang bervariasi, mulai dari rasa tertekan pada dada sampai nyeri hebat yang disertai dengan atau rasa akan menjelang ajal. Nyeri sangat terasa 1
  • 2. pada daerah dibelakang sternum atas atau sternum ketiga tengah (retrosternal) dan nyeri bersifat terlokalisasi. 9. Infark Miokardium : resiko terjadi pada pria usia diatas 40 tahun sering disertai hipertensi arterial. Serangan terjadi juga pada wanita dan pria muda diawal 30-an atau bahkan 20-an, kasus meningkat tajam pada wanita pascamenopause. Secara keseluruhan pada pria lebih tinggi dari wanita pada semua tingkat usia. Gejala utama yang sering muncul adalah nyeri dada yang berlangsung secara tiba-tiba dan berlangsung secara terus menerus, terletak dibagian bawah sternum dan perut atas. Nyeri akan terasa semakin berat sampai terasa tak tertahankan., bias menyebar ke bahu, biasanya bahu kiri. D. Pemeriksaan Diagnostik 10. Riwayat pasien : dilakukan dengan dua tahap : a. Riwayat penyakit sekarang. b. Riwayat penyakit terdahulu serta riwayat kesehatan keluarga, khususnya yang berhubungan dengan penyakit jantung dalam keluarga. 11. Elektrokardiogram (EKG) : digunakan untuk evaluasi lebih jauh mengenai fungsi jantung, khususnya fungsi ventrikel. Pada angina pectoris dapat terjadi elevasi gelombang ST, jika terjadi iskemik miokardium maka dapat terjadi T inverted/terbalik dan ST depresi. Pada kasus infark miokardium dapat terjadi elevasi segmen ST atau justru depresi dalam, terjadi IMA dengan gelombang Q dan tanpa gelombang Q. 12. Enzim dan Isoenzim Serum : a. Kreatin kinase (CK dengan isoenzimnya CK-MB) kadarnya selalu meningkat dalam darah pada fase akut Infark miokard. b. Lactat Dehidrogenase Isoenzim (LDH): kurang bisa dipercaya sebagai indicator kerusakan otot jantung karena reaksinya lebih lambat dan menigkat lebih lama, oleh karena itu pasien biasanya terlambat dibawa ke rumah sakit. Ada dua macam LDH yang penting untuk penegakan diagnosa MI yaitu LDH1 dan LDH2. Apabila presentase LDH1 melebihi LDH2, maka keadaan ini disebut “terbalik”, menunjukan adanya MI akut. 2
  • 3. 13. Pemeriksaan Ekokardiografi : a. Secara dua dimensi jauh lebih bermanfaat dari pada M-made. b. E. Dapat menilai faal jantung. Penatalaksanaan Medis Tujuannya adalah untuk memperkecil kerusakan jantung sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi. Hilangnya nyeri merupakan indicator utama bahwa kebutuhan dan suplai telah mencapai keseimbangan. 14. Mengembalikan kesimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen jantung. 15. Terapi obat-obatan : a. Vasodelator : nitrogliserin(NTG) intravena, adalah pilihan utama. Dosisnya bervariasi antara satu pasien dengan pasien yang lain. b. Antikoagulan : Heparin adalah antikoagulan adalah pilihan untuk mempertahankan integritas jantung. c. Trombolitik : ada tiga macam trombolitik yaitu : (1) streptokinase, (2) aktifator plasminogen jaringan (t-PA=tissue Plasminogen Activator) dan (3) anistreplase. d. Pemberian Oksigen : dimulai saat awitan nyeri. e. Analgetik : pemberiannya dibatasi hanya pada pasien yang tidak efektif diobati dedngan nitrat dan antikoagulan. Analgetik pilihan masih tetap morfin sulfat per intravena dengan dosis meningkat 1 sampai 2 mg. F. Proses Keperawatan 16. Pengkajian a. Angina Pektoris : Kapan cenderung terjadinya serangan ? o setelah makan? Setelah melakukan aktivitas tertentu? Setelah melakukan aktivitas secara umum? Setelah mengunjungi anggota keluarga atau teman-teman? 3
  • 4. Bagaimana o pasien menggambarkan nyerinya ? Apakah awitan nyeri mendadak atau o bertahap ? Berapa lama hal itu terjadi-dalam berapa o detik ? menit? Jam ? Apakah kualitas nyeri menetap dan terus o menerus ? Apakah rasa tidak nyaman disertai dengan o gejala seperti perspirasi yang berlebihan, sedikit sakit kepala, mual, palpitasi, dan napas pendek ? Berapa menit nyeri berlangsung setelah o minum nitrogliserin ? Bagaimana nyeri berkurang ? o b. Infark Miokardium : Pengkajian sistematis pasien mencakup riwayat yang cermat khususnya yang berhubungan dengan gambaran gejala : nyeri dada, sulit bernapas (dispnu), palpitasi, pingsan (sinkop) atau keringat dingin (diaporesis). Masing-masing gejala harus dievaluasi waktu dan durasinya, serta faktor yang mencetuskan dan yang meringankan. Selain itu adanya pengkajian fisik yang lengkap dan tepat juga sangat penting untuk mendeteksi adanya komplikasi. o Nyeri dada o Frekwensi dan irama jantung o Teknan darah o Denyut nadi perifer o Tempat infus intravena o Warna kulit dan suhu o Paru o Napas pendek o Fungsi gastrointestinal 4
  • 5. Status volume cairan o G. Patogenesis, Penyimpangan Terhadap KDM 5
  • 6. H. Diagnosa Keperawatan 17. Angina Pektoris : a. Nyeri berhubungan dengan iskemia miokardium. b. Cemas berhubungan dengan rasa takut akan kematian. c. Kurang pengetahuan akan sifat dasar penyakit dan metode untuk menghindari komplikasi. d. Potensial terjadi ketidakpatuhan terhadap aturan terapeutik berhubungan dengan tidak mau menerima perubahan pola hidup yang sesuai. 18. Infark Miokardium : a. Nyeri dada berhubungan dengan berkurangnya aliran darah koroner. b. Potensial pola pernafasan tidak efektif berhubungan dengan cairan berlebih. c. Potensial gangguan perfusi jaringan berhubungan turunnya curah jantung. d. Cemas berhungan dengan takut akan kematian. e. Potensial tidak menjalankan program perawatan diri berhubungan dengan mengingkari diagnosa gangguan MI. 6
  • 7. 7