2. Angina Pektoris
Iskemi miokardium akibat ketidakseimbangan kebutuhan dan pasokan
oksigen → menimbulkan nyeri dada; etiologi terbanyak : atherosklerosis
Stable Angina Pectoris
Akibat obstruksi arteri coronaria e.c plak ateroma
Pencetus Makan, emosi, exercise, suhu ekstrim
Manifestasi Klinis
• Nyeri dada kiri 5-10 menit, hilang dengan
istirahat/nitrogliserin
• Nyeri dada retrosternal → menjalar ke bahu,
lengan, rahang, epigastrik
Pemeriksaan Penunjang
EKG (biasanya normal), treadmill test
Unstable Angina Pectoris
Akibat obstruksi a. coroner e.c plak atheroma
progresif
Manifestasi Klinis
• Nyeri dada kiri >10 menit, tidak hilang dengan
istirahat
• Bersifat crescendo
• Muncul ketika aktivitas maupun istirahat
• Dapat menyebabkan infark miokard
Pemeriksaan Penunjang
EKG → adanya elevasi segmen ST
3. Angina Prinzmental • Akibat vasospasme arteri coroner
• Tidak berhubungan dengan atherosklerosis
• Biasanya muncul pada usia muda
• Nyeri dada timbul saat istirahat, hilang dengan nitrogliserin
4. Perbedaan SAP UAP NSTEMI STEMI
Angina < 20 menit, hilang
dengan istirahat
> 20 menit, tidak hilang dengan istirahat
EKG
+ bila stress physical
Biasanya normal
Non ST Elevasi :
- ST depresi
- T Inverted
ST Elevasi
LBBB
Enzim Jantung - - + +
Stable Angina Pectoris → 4E
- Eating
- Emotion
- Exercise
- Extreme Temperature
5.
6. Gambaran EKG
STEMI
• Elevasi segmen ST sebesar 0,1 mV pada dua sadapan
bersebelahan, kecuali untuk sadapan V1–V3.
• Nilai ambang elevasi segmen ST di sadapan V1–V3
pada:
• Pria usia ≥40 tahun: ≥0,2 mV
• Pria usia <40 tahun: ≥0,25 mV
• Pada perempuan: ≥0,15 mV
• LBBB baru LBBB
NON STEMI / UAP
• Gambaran ST depresi > 0,1mV
• Gambaran T inverted ≥ 0,2 mV
• Tanpa perubahan EKG / Normal
Evolusi EKG pada STEMI
NSTE-ACS
8. Cardiac Biomarker
Troponin I/T sebagai marka nekrosis
jantung mempunyai sensitivitas dan
spesifisitas lebih tinggi dari CK-MB.
Peningkatan marka jantung hanya
menunjukkan adanya nekrosis miosit,
namun tidak dapat dipakai untuk
menentukan penyebab nekrosis miosit
tersebut (penyebab koroner/nonkoroner)
Troponin I/T juga dapat meningkat oleh sebab
kelainan kardiak nonkoroner seperti
takiaritmia, trauma kardiak, gagal jantung,
hipertrofi ventrikel kiri,
miokarditis/perikarditis
9.
10. STEMI kaya akan Fibrin → Fibrinolitik
NSTEMI kaya akan platelet → Anti platelet
11. Tatalaksana Awal
O2 (jika <95% + ANIMO)
Aspirin
Nitrat
MOrphine
PENJELASAN
1. Aspirin diberikan 160-230 mg diberikan pada semua pasien,
pemberian secara dikunyah (non-enteric coated) lebih dipilih.
2. Pemberian penghambat reseptor ADP : ticagleror diberikan
180 mg dilanjutkan dosis maintenance 2x90 mg/hari atau
clopidogrel 300 mg dilanjutkan dosis maintenance 75 mg/hari.
(Pada pasien yang akan dilakukan fibrinolitik dianjurkan
menggunakan clopidogrel)
1. Nitrogliserin spray/tablet sublingual pada pasien masih nyeri
dada di ruang IGD, dapat diulang 3x dengan jarak 5 menit,
nitrogliserin diberikan secara intravena.
2. Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-30
menit, bagi pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis
NTG sublingual.
Door to balloon (PCI)
12. Kontraindikasi Fibrinolitik
1. Stroke hemoragik kapanpun
2. Stroke iskemik > 3 jam dan < 3
bulan
3. Trauma kraniofasial signifikan
dalam 3 bulan
4. Lesi vaskular serebral
struktural (misal AVM)
5. Neoplasma intrakranial
maligna
6. Kecurigaan diseksi aorta
7. Perdarahan aktif atau
gangguan perdarahan (tidak
termasuk menstruasi)
13. SOAL NO 1
Seorang pasien laki-laki datang dengan keluhan nyeri dada, nyeri dada
dirasakan saat aktivitas dan tidak membaik saat istirahat. pada pemeriksaan
EKG didapatkan ST inverted pada lead I, II, aVF. Pada pemeriksaan enzim
didapatkan peningkatan CK-CKMB.
Diagnosis pasien yang tepat adalah …
a. STEMI
b. NSTEMI
c. Angina pektoris stabil
d. Angina pektoris tidak stabil
e. Gagal jantung kronik
Soal AIPKI November 2021 sesi 1
14. SOAL NO 2
Seorang wanita berusia 60 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan nyeri dada kiri yang
sejak 1 jam yang lalu. Keluhan dirasakan menjalar ke bahu dan lengan kiri, tidak membaik
dengan istirahat, dan disertai keringat dingin. Pada pemeriksaan didapatkan TD 150/90
mmHg, HR 85 x/menit, RR 20x/menit, S: 36C. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil
sebagai berikut.
Apa kemungkinan diagnosis pasien yang tepat?
a. STEMI anteroseptal
b. STEMI anterior
c. STEMI anterolateral
d. STEMI anterior ekstensif
e. STEMI inferior
Soal AIPKI 2021
15. SOAL NO 3
Seorang pria usia 50 tahun dibawa ke IGD karena pingsan setelah terjatuh sambil
memegangi dada kiri saat sedang makan malam keluarga. Kejadian ini terjadi 3 jam yang
lalu. Pasien sempat disarankan pasang ring 4 bulan lalu, namun pasien belum berani. Pada
pemeriksaan didapatkan TD 90/60 mmHg, HR 88x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,9°C,
saturasi oksigen 88%. Gambaran EKG didapatkan elevasi ST pada lead V1-V4. Terdapat
peningkatan enzim Troponin T. Jarak dengan RS terdekat yaitu 2,5 Jam.
Tatalaksana lanjutan pada kasus ini adalah…
a. Streptokinase 1,5 juta IU IV
b. Aspirin 320 mg PO
c. Percutaneous Coronary Intervention
d. Oksigen 4 lpm via nasal canule
e. Nitrogliserin 5 mcg/menit IV
16. SOAL NO 4
Seorang wanita usia 65 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 4 jam yang
lalu. Nyeri dirasakan menjalar hingga ke leher dan bahu, terasa seperti tertindih, pasien
memiliki riwayat darah tinggi dan gula sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 156/98, HR 90x/menit, RR 22x/menit, T 36,5, SpO2 98%. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan dalam batas normal. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan EKG dan
didapatkan ST depresi pada V3-V5, pada lab darah rutin Ur Cr normal, GDS 220, Kolesterol
total 300, troponin (+).
Apakah tatalaksana awal pada pasien tersebut?
A. Rujuk untuk PCI
B. Oksigenasi, Pemberian ISDN dan aspilet
C. Pemberian ISDN dan aspilet
D. Evaluasi ulang EKG
E. Pemberian PPI
17. SOAL NO 5
Pasien perempuan usia 60 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan nyeri dada seperti
tertimpa beban berat sejak 3 jam yang lalu. Pasien sudah menopause dan memiliki
riwayat penyakit diabetes mellitus yang tidak terkontrol. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 130/80mmHg, nadi 92x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,6oC. Hasil
pemeriksaan EKG didapatkan gambaran iskemik miokard anteroseptal.
Pemeriksaan penunjang selanjutnya yang paling tepat adalah?
A. CT scan koroner
B. Rontgen toraks
C. Treadmill stress test
D. Troponin
E. Echocardiography
Soal TO AIPKI Batch I Regio V 2021
18. GAGAL JANTUNG
Sindrom klinis yang ditandai oleh gejala tipikal (sesak napas, pembengkakan tungkai, fatigue) dan
dapat disertai dengan tanda (peningkatan JVP, ronkhi, dan edema perifer), yang disebabkan oleh
kelainan struktur dan/atau fungsi jantung sehingga mengakibatkan penurunan curah jantung
dan/atau peningkatan tekanan intrakardiak saat istirahat maupun aktivitas (stress).
19. Dikatakan positif apabila :
2 mayor/1 mayor + 2 minor
PNR PICASO
Paroksisimal Nokturnal Dispneu
Neck Vein Distention
Rales
Positif Hepatojugular Reflux
Increase Venous Pressure
Cardiomegaly
Acute Pulmonary Oedema
S3 GallOp
GAGAL JANTUNG
23. Beberapa obat yang bersifat anti remodelling untuk mencegah
progresifitas gagal jantung adalah : ACE inhibitor, beta-blockers,
angiotensin receptor blockers, and Antagonis Aldosteron
24. PEMBESARAN JANTUNG
Atrium kanan
• Pembesaran batas atrium kanan
• Double contour pada jantung kanan
• Pada EKG menunjukan P Pulmonal
P Pulmonale merupakan gambaran P yang meninggi,
yaitu P yang lebih dari 3 kotak, sering diakibatkan karena
kelainan jantung kongenital, kelainan katup tricuspid
dan hipertensi pulmonal.
25. PEMBESARAN JANTUNG
Ventrikel kanan
• Pada pemeriksaan fisik : apex jantung geser ke
lateral
• Foto thorax : apex terangkat pada foto PA, dan
penyempitan ruang retrosternal pada lateral.
• Pada EKG rasio R/S >1 di V1
RVH
Sering disebabkan oleh penyakit
paru kronis seperti TB dan
PPOK yang menyebabkan
Hipertensi Pulmonal
26. PEMBESARAN JANTUNG
Atrium kiri
• Pada x-foto didapatkan double density pada
bagian kiri jantung, pinggang jantung mendatar
dan bronkus kiri terangkat.
• Pada EKG menunjukan P mitral.
P Mitral adalah P yang lebih dari 3 kotak dan dapat
berbentuk seperti huruf M. Untuk mempermudah bisa
diingat MIKI MOKA (MItral KIri, pulMOnal KAnan).
Etiologi dari LAE antara lain : AMI, mitral stenosis, mitral
regurgitasi, gangguan katup semilunar aorta, hipertensi
sistemik dsb.
27. PEMBESARAN JANTUNG
Ventrikel kiri
• Pada pemeriksaan fisik : apex jantung geser ke laterocaudal
• Foto thorax : apex tertanam ke diafragma pada foto PA, dan penyempitan ruang
retrocardial pada lateral.
• Pada EKG terdapat kriteria sokolow-lyon, cornell criteria dan sebagainya.
KRITERIA EKG
1. Kriteria Cornell
• S pada V3 + R di aVL > 24 mm
pada pria dan >20 mm pada
wanita.
2. Kriteria lainnya :
• S di V1 + R di V5/V6 >35 mm
(Sokolow Lyon Criteria)
• R di aVL >11 mm
Sekolah sampe S1 berakhir
Ranking 56
Sekolah : Sokolow Lyon
S1 : S di V1
Ranking 56 : R di V5/V6
28. Apex jantung yang
tertanam pada diafragma
pada proyeksi PA, dan
penyempitan ruangan
retrocardial pada proyeksi
lateral
30. • Pada pasien DM/gagal jantung
direkomendasikan ACE-I atau
ARB.
• CCB tidak direkomendasikan
karena memperburuk oedem.
• Tx DM : metformin
dikombinasikan dengan SGLT-
2/GLP-1 Agonis
• TZD tidak direkomendasikan
karena memperparah oedem
31. SOAL NO 6
Seorang wanita usia 64 tahun, datang ke poli dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan
ketika berjalan jauh dan berkurang dengan istirahat. Pasien juga mengeluhkan mudah lelah
ketika bekerja sehari - hari. Pada pemeriksaan fisik TD 160/100 mmHg, Nadi 80x/menit, RR
28x/menit, suhu 36,7°C, auskultasi dada rhonki -/-, wheezing -/-. Pitting edema +/+. Pada
foto thorax didapatkan kesan kardiomegali.
Apakah diagnosis pasien pada kasus tersebut ?
a. HF NYHA class 1, AHA stage A
b. HF NYHA class 1, AHA stage B
c. HF NYHA class 2, AHA stage B
d. HF NYHA class 2, AHA stage C
e. HF NYHA class 3, AHA stage B
32. SOAL NO 7
Pasien laki-laki berusia 70 tahun datang dengan dengan keluhan sesak memberat sejak
1 bulan terakhir disertai batuk berdahak. Pasien memiliki riwayat batuk lama. Pasien
merokok sejak usia muda. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90mHg, RR
28x/menit, nadi 88x/menit, suhu afebris. Ditemukan rhonki pada kedua paru dan edem
tungkai. Pada pemeriksaan EKG didaptkan rasio R/S >1 di V1.
Diagnosis pasien yang tepat adalah?
A. Tamponade jantung
B. Cor Pulmonal
C. Bronkiektasis
D. Kardiomiopati dilatasi
E. Asma
33. Seorang laki-laki usia 68 tahun datang dengan keluhan sesak sejak 3 jam yang lalu. Pasien
memiliki riwayat serangan jantung kurang lebih 1 tahun yang lalu, dan hipertensi sejak 15
tahun yang lalu. Pasien tidak rutin minum obat sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merupakan
perokok aktif sejak SMP. TTV: TD 180/100, HR 125x/menit, SpO2 97%, RR 34x/menit. PF: Pada
pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan JVP leher dan auskultasi paru didapatkan ronkhi
basah halus di basal kedua lapang paru.
Apakah marker yang berguna dalam penegakan diagnosis pasien tersebut?
a. CK dan CKMB
b. Troponin
c. LDH
d. NT pro BNP
e. Mioglobin
SOAL NO 8
34. Gangguan Katup Jantung
• Sistolik → katup aorta dan pulmonal membuka, katup
mitral dan tricuspid menutup
• Diastolik → katup aorta dan pulmonal menutup, katup
mitral dan tricuspid membuka
• Gangguan saat menutup → regurgitas/insufisiensi
• Gangguan saat membuka → stenosis
Katup Murmur Sistolik Murmur diastolic
Mitral dan Trikuspid Regurgitasi Stenosis
Aorta dan Pulmonal Stenosis Regurgitasi
35. CARA MUDAH
MERAH (katup atas), HIJAU (katup bawah)
ATAS SISTOLE STENOSIS (ASS)
BAWAH SISTOLE REGURGITASI (BSR)
Apabila diastole maka tinggal kebalikanya
Contoh Soal :
Tn. A 54 tahun, saat diperiksa di SIC II katup 2
sinistra didapatkan bising diastole.
SIC 2 sinistra (pulmonal), atas diastole maka
pulmonal regurgitasi (karena kebalikan stenosis
adalah regurgitasi)
36. Demam Rematik Akut
Kondisi inflamasi sistemik akibat proses
autoimun dari infeksi streptococcus yang
tidak tertangani
Diagnosis : Jones Criteria
Kultur tenggorok (+) atau
Peningkatan titer ASTO
Kriteria Mayor Kriteria Minor
Joint involvement
MyOcarditis
Nodul subcutaneous
Erythema marginatum
Sydenham chorea
Peningkatan CRP
Pemanjangan interval PR
Leukositosis
Arthralgia
Demam
Peningkatan LED
2 mayor
1 mayor 2 minor
atau
37. • Kerusakan pada satu/lebih katup
jantung yang diawali episode
demam rematik akut
• Katup yang sering terlibat : mitral
(regurgitasi → stenosis)
Perjalanan Penyakit
Rheumatic heart disease
38.
39. Tatalaksana
Pencegahan primer Penicillin G benzathine >= 27 kg : 1.200.000 unit IM single dose
<27 kg : 600.000 unit IM single dose
Penicillin VK 250 mg 3-4x/hari atau 500 mg 2x/hari PO selama 10 hari
Amoxicillin 50 mg/kg PO selama 10 hari
Cephalosporin 1st gen 20 mg/kg/hari selama 10 hari
Eritromisin etilsuksinat 40 mg/kg/hari dibagi 2-3 dosis selama 10 hari
Pencegahan sekunder Intramuscular Benzathine benzyl penicillin tiap 3 minggu
<30 kg : 600.000 unit
>= 30 kg dan dewasa : 1.200.000 unit
Oral Phenoxymethyl penicillin 250 mg 2x/hari
• Demam rematik tanpa keterlibatan jantung : s/d usia 18 tahun; atau selama 5 tahun
• Karditis : s/d usia 25 tahun; atau 10 tahun
• Katup prostetik : seumur hidup
Durasi pencegahan
sekunder (WHO
2004)
40. Endokarditis Bakterialis
• Infeksi mikroba pada permukaan endotel
jantung
• Berisiko pada pasien dengan :
katup prostetik, riwayat endocarditis
sebelumnya, penyakit jantung kongenital,
menjalani prosedur di area gigi dan
mulut
Etiologi dan Faktor Predisposisi
43. Diagnosis
Kriteria Mayor
Kultur darah Positif (patogen tipikal dari minimal 2 kultur terpisah)
Bukti lesi endocardium berdasarkan ekokardiografi (vegetasi, abses
perivalvular, regurgitasi mitral)
Kriteria Minor
Faktor Predisposisi
(Kelainan jantung/pengguna jarum
suntik)
Demam (>38oC)
1 kultur darah positif
(kecuali pathogen yang tidak
menyebabkan endocarditis)
Fenomena vascular
(emboli arteri, aneurisma mikotik,
splinter hemorrhage, janeway lesion)
Fenomena imunologi
(glomerulonephritis, Osler’s node, Roth spot, faktor rheumatoid)
Definite
2 mayor
1 mayor + 3 minor
5 minor
Possible
1 mayor + 1 minor
3 minor
45. Tatalaksana Akut
• Aspirin dosis tinggi 650-1000 mg 3x/hari
• Kolkisin 0.5-.06 mg 2x/hari dikombinasi dengan aspirin/NSAIDs
• Observasi kemungkinan tamponade jantung, mioperikarditis, atau pericarditis bacterial
• Hindari antikoagulan → risiko hemoperikardium
Tatalaksana Etiologi
• Antibiotik sistemik dan drainase pericardium pada pericarditis bacterial
• Prednison
• Dialisis → pada kondisi uremia
46. SOAL NO 9
Seorang wanita usia 65 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RS dengan
keluhan sesak nafas memberat sejak 3 jam yang lalu. Pasien mengaku merasa
sesak sejak 1 bulan terakhir dan cepat lelah ketika beraktifitas. Pada
pemeriksaan didapatkan TD 140/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 28x/menit, suhu
afebris. Pada auskultasi didapatkan bising sistolik pada SIC II regio parasternal
line kiri.
Apakah kelainan katup yang terjadi pada pasien?
a. Stenosis mitral
b. Stenosis trikuspid
c. Stenosis aorta
d. Stenosis pulmonal
e. Regurgitasi pulmonal
Soal UKMPPD Agustus 2021 sesi 1
47. SOAL NO 10
Seorang wanita usia 22 tahun datang ke UGD dengan keluhan badan panas dan sesak
yang dialami sejak 3 hari yang lalu. Seminggu sebelumnya pasien mempunyai riwayat
abses pada sekitar gigi sehingga harus melakukan pencabutan gigi tanpa pemberian
antibiotic sebelumnya. Pasien memiliki riwayat jantung bocor. Dari pemeriksaan fisis
didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 96x/menit, napas 28x/menit, suhu
38,9oC dan murmur terdengar jelas pada daerah apeks.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Miokarditis
b. Endocarditis bacterial
c. Demam rematik
d. Pericarditis
e. Penyakit jantung rematik
48. SOAL NO 11
Pasien perempuan usia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri dada sejak 5 hari yang lalu.
Nyeri memberat saat menarik napas atau berbaring. Nyeri dada berkurang saat pasien
membungkuk. Nyeri tidak berubah dengan aktivitas. Dari pemeriksaan fisik pasien tampak
sakit sedang, TD 110/70mmHg, nadi 118x/menit, RR 22x/menit, T 38,6C. Didapatkan bunyi
jantung S1 dan S2 normal, friction rub (+). Hasil pemeriksaan darah lengkap didapatkan
leukositosis. Pada pemeriksaan EKG didapatkan ST elevasi hampir di semua lead.
Diagnosis pasien yang tepat adalah?
A. Endokarditis infektif
B. Miokarditis akut
C. Perikarditis akut
D. Sindrom koroner akut
E. Rheumatoid heart disease
49. Sinus Takikardi
Laju : >100x/menit
Irama : Reguler
Gelombang P : normal
Interval PR : Normal
Supraventrikular Takikardi
Laju : 150-250x/menit
Irama : Reguler
Gelombang P : Tidak terlihat
Interval PR : sulit dinilai
Atrial Fibrilasi
Laju : >350x/menit (laju atrium)
Irama : Ireguler
Gelombang P : Tidak terlihat
Interval PR : sulit dinilai
Aritmia
Atrial Flutter
Laju : 200-350x/menit (laju atrium)
Irama : Reguler
Gelombang P : Sawtooth/gigi gergaji
Interval PR : sulit dinilai
50. Ventrikular takikardi
Laju : 100-250x/menit
Irama : Reguler
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Ventrikular Fibrilasi
Laju : Tidak dpt dinilai
Irama : kacau
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Torsades De Pointes
Laju : 200-250x/menit
Irama : Ireguler
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
52. Guideline AHA 2020
dan Maklumat ACLS
PERKI 2021
Apa yang baru?
• Pemberian adenosin adalah 6mg kemudian
diulang satu kali 12 mg jika tidak berhasil (6-12
mg), dari yang sebelumnya diulang 2x (6- 12-12
mg)
• Sotalol dan prokainamid tidak tersedia di
Indonesia (sehingga tidak dimasukkan dalam
algoritma ACLS PERKI)
54. Tatalaksana VES
1. Asimptomatik : tidak perlu dilakukan terapi, hanya perlu reassurance, tidak perlu terapi obat-
obatan.
2. Simptomatik
a. Koreksi penyebab dasar : misal gangguan elektrolit, terutama magnesium dan kalium
b. Farmakologi : CCB non dihiropiridin (verapamil, diltiazem), beta blocker, amiodarone
c. Terapi definitif : ablasi radio frekuensi
Kriteria VES Benigna vs Maligna
1. > 6 dalam 1 menit
2. R on T
3. Infark miokard
4. Polimorfik
5. Repetitif dan konsekutif (bigemini, trigemini)
EKG HOLTER
55.
56. Cerita Cinta AV-BLOCK, seperti aku, kamu dan dia!
1. Derajat 1 : LDR!, kita jauh dan konstan…….. (PR
interval memanjang konstan, tanpa adanya blok)
2. Derajat 2 :
a. Mobitz 1 : makin lama makin menjauh lalu
kamu minta putus (PR semakin memanjang
dan blok!)
b. Mobitz 2 : Gak ada perkara tiba2 kamu
putusin aku! ( interval PR normal/menjauh
dengan jarak yang sama dan tiba-tiba blok)
3. Derajat 3 : kita harus berpisah
57. Pada AV blok derajat 2 Mobitz 2
dan 3, langsung diberikan
pacemaker.
Guideline AHA 2015
58. Guideline AHA 2020
dan Maklumat ACLS
PERKI 2021
Apa yang baru?
• Dosis sulfas atropin untuk bradikardia
simtomatik yaitu 1 mg dapat diulang 3x dengan
dosis maksimal 3 mg, dari yang sebelumnya 0.5
mg.
• Dosis drip dopamin ialah 5 – 20
mcg/KgBB/menit dari yang sebelumnya 2-20
mcg/KgBB/menit.
59. SOAL NO 12
Seorang wanita usia 50 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD karena tiba tiba pingsan sejak
5 jam yll. Pasien diketahui sebelumnya mengeluh dada berdebar – debar, pusing, sesak nafas
terutama saat aktivitas, dan cepat lelah. Pasien memiliki riwayat minum alkohol sejak usia 18
tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran sopor, TD 88/60, HR 150x/menit (kuat,
ireguler), RR 28x/menit, T 37,5C, akral dingin. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil
sebagai berikut.
Apa tatalaksana yang tepat pada pasien di atas?
a. Beta blocker
b. Adenosine
c. Vagal manuver
d. Digoksin IV
e. Kardioversi elektrik tersinkronisasi
Soal UKMPPD Agustus 2021 sesi 1
60. SOAL NO 13
Pasien perempuan usia 47 tahun diantar ke IGD dengan keluhan dada berdebar-
debar sejak 2 jam yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri dada. Pada
pemeriksaan fisik pasien tampak gelisah, HR 160x/menit, TD 85/60mmHg, RR
26x/menit. Dilakukan pemeriksaan EKG dan didapatkan hasil seperti pada
gambar.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Kardioversi 50 joule
B. Kardioversi 100 joule
C. Defibrilasi 360 joule
D. Injeksi Amiodarone 300 mg
E. Injeksi Adenosin 12 mg
Soal UKMPPD Agustus 2021 sesi 1
61. SOAL NO 14
Seorang wanita usia 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan berdebar-debar
disertai lemas sejak 20 menit yang lalu. Keluhan tidak disertai dengan nyeri
dada dan sesak. Pasien diketahui memiliki riwayat stroke 1 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik TD 130/80 mmHg, nadi 150x/menit regular, RR
22x/menit, T 36,5 C. Pada pemeriksaan EKG ditemukan gambar sebagai berikut.
Apa tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
a. Adenosin 6 mg IV
b. Amiodaron 150 mg IV
c. Defibrilasi
d. Kardioversi
e. Manuver vagal
Soal AIPKI 2021
62. SOAL NO 15
Seorang pria usia 35 tahun, datang dengan keluhan saat ini mengeluh mudah
merasa lelah bila beraktivitas. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan
akan tetapi dari gambaran EKG didapatkan gambaran dibawah ini.
Diagnosis pasien yang tepat adalah …
a. AV block mobitz 1
b. Atrial flutter
c. AV block mobitz 2
d. Total AV block
e. Atrial fibrilasi
63. Syok Kardiogenik
Fluid challenge dengan memberi cairan koloid atau kristaloid sejumlah
250-500 ml dalam 20-30 menit. Apabila membaik maka bisa jadi
merupakan syok hipovolemik.
65. Maklumat ACLS PERKI
2021
Apa yang baru?
• Dosis drip dopamin ialah sebesar 5 – 20
mcg/KgBB/menit dari yang sebelumnya 2-20
mcg/KgBB/menit.
• Jika terjadi hipotensi dengan tanda syok
dengan HR <50 akan diberikan drip dopamine
5-20 mcg/kg/menit, sedangkan jika HR >50
maka akan langsung diberikan drip
norepinefrin 0.1-0.5 mcg/kg/menit.
Tatalaksana Syok Kardiogenik
66. DOPAMIN vs DOBUTAMIN
(Efek di reseptor Simpatis)
Dopamin :
- Alfa-1 : vasokontriktor
- Beta-1 : meningkatkan kontraksi jantung (Inotropik positif)
Dobutamin :
- Beta-1 : meningkatkan kontraksi jantung (Inotropik positif)
Pada pasien dengan gagal jantung → tidak disarankan memakai
dopamine, karena dapat memperberat kerja jantung (preload
meningkat)
71. SOAL NO 16
Seorang pria usia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri dada sejak 5 jam yang
lalu, nyeri dirasakan menjalar ke rahang dan lengan kiri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 76/58 mmHg, HR 110x/menit, RR 30x/menit, akral hangat. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan ST elevasi pada lead V1-V4.
Apakah tatalaksana yang harus diberikan pada pasien?
a. Terapi dopamin
b. Terapi norepinefrin
c. Terapi dobutamin
d. Terapi adenosin
e. Terapi atropin
72. SOAL NO 17
Seorang wanita usia 50 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD karena tiba – tiba
tidak sadarkan diri sejak 30 menit yang lalu. Pada pemeriksaan fisik tidak
didapatkan nadi dan nafas spontan. Pada pemeriksaan ekg didapatkan hasil
sebagai berikut.
Manakah yang bukan merupakan kemungkinan penyebab kondisi pasien
tersebut?
a. Hipotermia
b. Hiperkalemia
c. Hipovolemia
d. Asidosis
e. Hipoglikemia
Soal AIPKI tahun 2021 regio 4
73. SOAL NO 18
Pasien perempuan usia 48 tahun dibawa ke IGD dalam kondisi tidak sadar
setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan pasien apneu, nadi tidak teraba, refleks pupil (-/-). Dilakukan
pemeriksaan EKG didapatkan hasil seperti pada gambar.
Diagnosis pasien adalah?
a. Hipoksia
b. Mati batang otak
c. Asistol
d. VF
e. PEA
Soal TO AIPKI Batch I Regio V 2021
75. Klasifikasi Manifestasi Klinis
• Nyeri dada mendadak seperti disobek
• Syok/hipotensi
• Tekanan darah systole berbeda pada tiap
esktremitas
• Defisit neurologis fokal
• Insufisiensi aorta
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi (gold standard : CT Scan)
• EKG
✓ ST elevasi inferior
✓ Gambaran pericarditis
• Darah lengkap + enzim jantung
✓ Leukositosis, peningkatan troponin, d-dimer (+)
76. X Foto Thorax
Calcium sign
Jarak dari tunika intima
ke aortic knob >0.5 cm
USG
Dissection flap diatas katup aorta
CT Scan
77. Peripheral Arterial Disease
Penyumbatan pada arteri perifer yang dihasilkan dari proses atherosklerosis atau
proses inflamasi yang menyebabkan lumen menyempit (stenosis), atau dari
pembentukan trombus (biasanya terkait dengan faktor resiko yang menjadi dasar
timbulnya atherosklerosis)
Meningkat Pada Penyakit
1. Diabetes Melitus
2. Hipertensi
3. Dislipidemia
4. Merokok
82. Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Kronis
(e.c atherosclerosis)
Akut
(e.c emboli)
Iskemi Tungkai
Kritis
Iskemi Tungkai
Non Kritis
Iskemi tungkai
akut
As ischemic rest
pain or a lesion
with risk of tissue
loss
Tanpa nyeri saat
istirahat, dan
resiko
ulkus/gangren
83. Klaudikasio Intermiten
• Menurunnya perfusi ekstremitas inferior akibat atherosclerosis
• Ditandai dengan nyeri yang timbul saat aktivitas
• Merupakan fase awal perjalanan penyakit chronic limb ischaemia
Faktor Risiko
Merokok, DM, hipertensi, hiperkolesterolemia
Chronic limb ischaemia
Penyempitan progresif lumen arteri akibat
penumpukan plak aterosklerosis
86. Tatalaksana PAD
Klaudikasio Intermitten
1. Olahraga dan gaya hidup sehat
2. Antiplatelet: aspirin/clopidogrel
3. Arteriodilator: cilostazol (KI : CHF), pentoxyfiline
4. Antikoagulan → bila ada atrial fibrilasi
5. Edukasi smoking cessation
Critical Limb Ischemia
1. Perawatan luka
2. Antibiotik
3. Revaskularisasi: endovascular surgery
4. Edukasi smoking cessation
Acute Limb Ischemia
• Segera revaskularisasi dalam 6 jam
• Tatalaksana: embolektomi, trombolisis, heparin bolus
100U/kg, lanjut 150U/kg/jam
87. Buerger Disease (Thromboangiits obliterans)
• Etiologi : merupakan inflamasi pada arteri atau
vena (vasculitis)
• Lokasi : pada a.tibialis dan a. radialis
• Terbanyak pada usia <35 tahun berhubungan
dengan perokok.
• Gejala : klaudikasio intermitten, nyeri pada
ujung kaki saat istirahat dan gangren/ulkus
pada ujung-ujung jari.
Gangren pada ujung jari
88. Varises Vena
Vena Varikosa :
• Primer : berasal dari vena superficial, terjadi lebih banyak wanita daripada pria.
• Sekunder : berasal dari insufisiensi vena dan thrombosis vena dalam dan oklusi vena dalam, yang
menyebabkan pelebaran vena superficial.
Insufisiensi Vena Kronik
• Dapat berasal dari DVT atau inkompetensi katup. Dinding vena menjadi katup dan tebal.
• Klasifikasi berdasarkan clinical, etiologic, anatomic, patofisiologi.
DX : trendelenberg test
89.
90. Thrombosis Vena
• Thrombosis vena superficial
• Thrombosis vena profunda (DVT): akut apabila berlangsung <10 hari dan kronik apabila
berlangsung >10 hari.
• DVT bergejala seperti nyeri saat berjalan,
berdiri dan istirahat disertai tanda inflamasi
seperti merah (eritema), hangat dsb.
• Tanda Homan : nyeri pada betis (calf pain)
saat kita lakukan dorsoflexi pada pedis.
• Untuk menilai faktor resiko kita dapat
menggunakan well score.
91.
92. Pada low probability
dapat diperiksa D-Dimer
terlebih dahulu
• Gold standard : venografi
• D-Dimer pada UKMPPD : 3 D (DVT, DIC, Digigit Ular)
94. SOAL NO 19
Seorang wanita usia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri pada betis kanan
sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan dirasa semakin memberat, terutama saat
berjalan jauh, dan membaik dengan istirahat. Pasien diketahui memiliki riwayat
DM dan kolesterol yang tidak terkontrol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tungkai kiri tampak pucat, pulsasi nadi lemah, pemeriksaan ABI didapatkan hasil
0,6.
Apakah pemeriksaan baku emas pada pasien tersebut?
a. CRP
b. D-Dimer
c. Studi koagulasi
d. USG doppler
e. Angiografi
95. SOAL NO 20
Seorang wanita usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada
tungkai terutama jika berdiri lama. Keluhan ini disertai warna kebiruan yang
berkelok – kelok pada betis. Pasien merupakan seorang guru salesperson yang
berdiri sekitar 8-9 jam. Keluhan lainnya seperti demam, betis merah, dan
bengkak disangkal.
Tatalaksana awal yang dapat diberikan pada pasien adalah …
a. Sitz bath
b. Cilostazol 2x100 mg PO
c. Stocking kompresi
d. Heparin 1.000 IU IV
e. Sclerotherapy
Soal TO AIPKI Batch 1 Februari 2021 Regio 2
96. SOAL NO 21
Pasien laki-laki usia 27 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kehitaman pada ujung-
ujung jari kaki sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri pada tangan dan kaki
terutama saat beraktivitas. Riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus dan dislipidemia
disangkal. Pasien memiliki kebiasaan merokok 2-3 bungkus per hari sejak usia 15 tahun. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal. Seluruh jari kaki pasien terlihat
kehitaman dan teraba dingin.
Diagnosis pasien adalah?
A. Trombosis vena superfisial
B. Tromosis vena dalam
C. Tromboangitis obliterans
D. Penyakit arteri perifer
E. Insufisiensi vena kronik
Soal UKMPPD Batch III Sesi 1 2021
97. SOAL NO 22
Pasien laki-laki usia 57 tahun datang dengan keluhan nyeri dada mendadak yang
dirasakan seperti disayat dari dada sampai ke punggung. Riwayat penyakit hipertensi
tidak terkontrol. Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia muda. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 170/90 mmHg, nadi 116x/menit, RR 24x/menit, suhu
36,7oC, tampak denyutan pada epigastrium. Pada foto toraks tampak pelebaran aorta.
Diagnosis kasus tersebut adalah?
A. Epikarditis
B. Endokarditis
C. Krisis hipertensi
D. Diseksi aorta
E. Sindrom koroner akut
104. Ringkasan Terpenting
Kelainan Kongenital Jenis Bising
Ventricle Septal Defect Bising holosistolik linea sternalis kiri SIC 3-4
penjalaran ke arah precordial
Ductus Arteriosus Persisten Bising kontinu pada linea parasternalis SIC 1-2
dijalarkan ke subklavikula
Tetralogy of fallot Bising ejeksi sistolik linea sternalis kiri SIC 1-2
Atrial septal defect Bising ejeksi sistolik, wide fixed splitting S2
Asianotik
• Ventricle Septal Defect
• Ductus arteriosus persistent
• Atrial septal defect
Sianotik
• Tetralogy of Fallot
105. SOAL NO 23
Seorang anak usia 7 bulan, dibawa oleh orang tuanya ke praktik dokter karena sering biru di
ujung-ujung jari tangan dan kakinya. Riwayat persalinan normal 39 minggu, namun BBL KMK
3200gr. Selama ini, anak menetek lemah. Saat menangis, badan anak membiru. Dokter
kemudian melakukan pemeriksaan Xray dada, dan ditemukan gambaran boot shaped heart.
Manakah di bawah ini kelainan yang tidak ditemukan pada pasien?
a. Overriding aorta
b. Hipertrofi ventrikel kanan
c. Trikuspid regurgitasi
d. Defek septum ventrikel
e. Stenosis pulmonal
106. SOAL NO 24
Seorang anak usia 4 bulan dibawa oleh orang tuanya ke poli karena anak sering tampak
sesak. Pasien juga malas menyusu dan berat badannya sulit naik. Pasien lahir cukup
bulan dan spontan di bidan, riwayat kebiruan (-), kuning (-). Pada pemeriksaan fisik
didapatkan murmur kontinyu pada SIC II linea parasternalis sinistra.
Diagnosis yang mungkin pada pasien ini adalah …
a. Atrial septal defect
b. Patent ductus arteriosus
c. Koarktasio aorta
d. Ventricular septal defect
e. Tetralogy of fallot
107. SOAL NO 25
Seorang bayi laki-laki usia 4 bulan dibawa oleh Ibunya ke IGD dengan keluhan ketika
menyusu sering terputus-putus. Pasien juga dikeluhkan sering mengalami batuk dan
pilek. Pasien lahir per vaginam, cukup bulan dan segera menangis. Sejak lahir pasien
dikatakan tidak pernah biru. Pada auskultasi ditemukan murmur pada SIC III linea
sternalis sinistra.
Kemungkinan diagnosis pasien tersebut adalah?
a. Atrial septal defect
b. Ventricular septal defect
c. Patent ductus arteriosus
d. Tetralogy of Fallot
e. Pulmonary stenosis