SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
ASUHAN KEPERAWATAN
INFARK MIOKARD PADA TN.S
MARSA ARIQ ATALLAH
1811020053
5A KEPERAWATAN S1
PENGERTIAN
Menurut Udjianti Wajan Juni didalam buku Keperawatan
Kardiovaskular (2011), Infark Miokard Akut adalah suatu
keadaan infark atau nekrosis otot jantung karena kekurangan
suplai darah dan oksigen pada miokard (ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard).
ETIOLOGI
IMA terjadi jika sumplai oksigen tidak
sesuai dengan kebutuhan tidak tertangani
dengan baik sehingga menyebabkan kematian
sel-sel jantung tersebut. Beberapa hal yang
menimbulkan gangguan oksigenasi tersebut
diantaranya:
Penyebab Infark Miokard Akut
1. Suplai oksigen ke miokard berkurang yang
disebebkan oleh 3 faktor :
a) Faktor pembuluh darah
- Aterosklerosis
- Spasme
- Arteritis
b) Faktor sirkulasi
- Hipotensi
- Stenosos aurta
- Insufisiensi
c) Faktor darah
- Anemia
- Hipoksemia
- Polisitemia
2. Curah jantung yang meningkat :
a) Aktivitas berlebihan
b) Emosi
c) Makan terlalu banyak
d) Hipertiroidisme
3. Kebutuhan oksigen miokard meningkat
pada :
a) Kerusakan miokard
b) Hypertropimiocard
c) Hipertensi diastolic
4. Faktor resiko IMA
a) Merokok
b) Konsumsi alcohol
c) Infeksi
d) Hipertensi sistemik
e) Obesitas
f) Kurang olahraga
g) Penyakit diabetes
Patofisiologi
Infark Miokard Akut terjadi ketika iskemia yang terjadi cukup lama yaitu lebih dari 30-45 menit sehingga
menyebabkan kerusakan seluler yang ireversibel. Bagian jantung yang terkena infark akan berhenti berkontraksi
selamanya. Iskemia yang terjadi paling banyak disebabkan oleh penyakit arteri koroner (CAD).
Pada penyakit ini terdapat materi lemak (plak) yang telah terbentuk dalam beberapa tahun di dalam lumen
arteri koronia (arteri yang mensuplay darah dan oksigen pada jantung) plak dapat pecah sehingga menyebabkan
terbentuknya bekuan darah pada permukaan plak. Jika bekuan menjadi cukup besar, maka bisa menghambat aliran
darah baik total maupun sebagian. Aliran terbendungnya darah menghambat darah yang kaya oksigen mencapai
bagian otot jantung yang disuplai oleh arteri tersebut.
Kurangnya oksigen akan merusak otot jantung. Jika sumbatan itu tidak mendukung dengan cepat, otot
jantung yang rusak itu akan mulai mati. Diasumsikan bahwa spasme arteri koroner berperan dalam beberapa kasus ini
spasme yang terjadi bisa dipicu oleh beberapa hal antara lain: mengkonsumsi obat-obatan tertentu, stress emosional,
merokok, dan paparan suhu dingin yang ekstrim.
Bagian jantung yang disuplai termasuk: atrium kanan, ventrikel kanan,
nodus sa, nodus av, septum interventrikel posterior superior, bagian atrium kiri, dan
permukaan diafragmatik ventrikel kiri. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui jika
infark kemungkinan penyebab gangguan pada cabang desenden anterior kiri, sedangkan
infark inferior bisa disebabkan oleh lesi pada arteri coroner kanan.
Infark miokardium akan mengurangi fungsi ventrikel karena otot yang nekrosis
akan hilang daya kontraksinya begitupun otot yang mengalami iskemi (disekeliling daerah
infark). Secara fungsional, miokardium perubahan-perubahan sebagai berikut: daya
kontraksi menurun, Gerakan dinding abnormal (daerah yang terkena infark akan menonjol
keluar saat lain melakukan kontraksi), perubahan daya kembang dinding ventrikel,
penurunan volume sekuncup, penurunan fraksi ejeksi.
 Seorang pria berusia 39 tahun dengan
riwayat merokok dan hiperlipidemia
datang ke IGD dengan nyeri dada.
Pasien mengeluh nyeri dada di sebelah
kiri yang menjalar ke kerongkongan dan
lengan kiri, diaforesis, mual dan muntah.
Tidak ada kelainan di bagian abdomen.
Hasil pemeriksaan EKG 12 lead: terdapat
ST elevasi pada anterolateral dan
dicurigai sudah terjadi selama 72 jam
karena pasien sudah mengalami nyeri
dada sejak 3 hari yang lalu sebelum
masuk ke IGD. Hasil pengkajian
didapatkan, TD: 140/90 mmHg, RR= 28
x/menit, SpO2: 90%, N: 78 x/menit, CRT
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn.S
Umur : 39
Alamat : Purwokerto
I. PENGKAJIAN
A. Primary Survey
• Airway : pasien mengalami mual dan muntah
• Breathing : Rr 28x/menit, tidak ada suara nafas tambahan, SpO2: 90%
• Circulation : TD: 140/90 mmHg, N: 78x/menit, CRT <2detik, SpO2 90%, akral dingin, EKG 12 lead
• Disability : nyeri dada sejak 3 hari yang lalu sebelah kiri menjalar ke kerongkongan dan lengan kiri.
• Exprosure : Tidak ada kelainan di bagian abdomen
 K : nyeri dada
 O : sebelumnya tidak mengonsumsi obat apapun
 M : makan nasi saja
 P : hiperlipidemia dan Riwayat merokok
 A : tidak mempunyai riwayat alergi
 K : px mengalami nyeri dada sejak 3 hari lalu sebelah
kiri menjalar ke kerongkongan dan lengan
C. Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan dan KH Rencana Keperawatan
Nyeri akut b.d cedera fisiologis
Data subjektif : pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri
menjalar ke kerongkongan dan lengan kiri
P : Agen cedera fisiologis, Q: Tertusuk, R: Dada kiri dan
menjalar ke kerongkongan
S: 5, T: Holang timbul (Nyeri timbul saat lelah)
Data objektif :
Pemeriksaan EKG 12 lead
TD : 140/90 mmHg, N : 78x/menit, Rr : 28x/menit
Pasien nampak meringis kesakitan
Pasien melindungi bagian yang nyeri
Akral dingin
Tujuan dan kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 30 menit nyeri akut dapat
teratasi dengan
Kriteria Hasil :
O :
• Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
N :
• Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
(misal. nafas dalam, aroma terapi)
• Fasilitasi istirahat dan tidur
• Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
E :
• Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
(misal.nafas dalam)
• Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat
O :
• Kolaborasi pemberian analgetik (furosemid 20 mg, captopril
12,5 mg, ISDN 5 Mg)
Indikator Awal Akhir
- Keluhan nyeri
- Meringis
- Mual muntah
- Tekanan darah
1
1
2
2
5
5
5
5
Implementasi Evaluasi
• Mengidentifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
• Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis. nafas dalam, aroma
terapi)
• Memfasilitasi istirahat dan tidur
• Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
• Mengajarkan teknik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri
• Menganjurkan menggunakan analgetic
secara tepat
• Mengkolaborasi pemberian analgetic
(furosemid 20mg, captopril 12,5 mg, ISDN
5mg)
S : pasien mengatakan nyerinya berkurang
O : pasien sudah tidak tampak meringis, pasien lebih tenang dan tampak rileks
TD : 130/85 mmHg, N: 72x/menit, Rr 26x/menit
A : masalah nyeri akut teratasi
P : pertahankan intervensi
• Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (mis. nafas dalam, aroma terapi)
• Fasilitasi istirahat dan tidur
• Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
• Kolaborasi pemberian analgetic (furosemid 20mg, captopril 12,5 mg, ISDN 5mg)
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to SOCA GADAR.pptx

Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeIra Rahmawati
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerWarnet Raha
 
Arteri Coronaria Sindrome
Arteri Coronaria SindromeArteri Coronaria Sindrome
Arteri Coronaria SindromeMarina Cintya
 
Angina pectoris preasentation
Angina pectoris preasentationAngina pectoris preasentation
Angina pectoris preasentationlengku
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxRahmaDenada2
 
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxTUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxYusufLangsa
 
10 askep angina pektoris
10 askep angina pektoris10 askep angina pektoris
10 askep angina pektorismarni11
 
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptxKELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptxssuser8cafc5
 
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napasAhmad Abqari
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERRindang Abas
 
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.pptASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.pptLeliOktavia
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensiarfian vhio
 

Similar to SOCA GADAR.pptx (20)

Miokard infark
Miokard infarkMiokard infark
Miokard infark
 
INFARK MIOKARD AKUT
INFARK MIOKARD AKUTINFARK MIOKARD AKUT
INFARK MIOKARD AKUT
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
fisiologi Jantung
fisiologi Jantungfisiologi Jantung
fisiologi Jantung
 
Kelompok 6 kardio
Kelompok 6 kardioKelompok 6 kardio
Kelompok 6 kardio
 
Arteri Coronaria Sindrome
Arteri Coronaria SindromeArteri Coronaria Sindrome
Arteri Coronaria Sindrome
 
Angina pectoris preasentation
Angina pectoris preasentationAngina pectoris preasentation
Angina pectoris preasentation
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
 
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxTUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
 
10 askep angina pektoris
10 askep angina pektoris10 askep angina pektoris
10 askep angina pektoris
 
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptxKELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
 
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.pptASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensi
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

SOCA GADAR.pptx

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN INFARK MIOKARD PADA TN.S MARSA ARIQ ATALLAH 1811020053 5A KEPERAWATAN S1
  • 2. PENGERTIAN Menurut Udjianti Wajan Juni didalam buku Keperawatan Kardiovaskular (2011), Infark Miokard Akut adalah suatu keadaan infark atau nekrosis otot jantung karena kekurangan suplai darah dan oksigen pada miokard (ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard).
  • 3. ETIOLOGI IMA terjadi jika sumplai oksigen tidak sesuai dengan kebutuhan tidak tertangani dengan baik sehingga menyebabkan kematian sel-sel jantung tersebut. Beberapa hal yang menimbulkan gangguan oksigenasi tersebut diantaranya: Penyebab Infark Miokard Akut 1. Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebebkan oleh 3 faktor : a) Faktor pembuluh darah - Aterosklerosis - Spasme - Arteritis b) Faktor sirkulasi - Hipotensi - Stenosos aurta - Insufisiensi c) Faktor darah - Anemia - Hipoksemia - Polisitemia 2. Curah jantung yang meningkat : a) Aktivitas berlebihan b) Emosi c) Makan terlalu banyak d) Hipertiroidisme 3. Kebutuhan oksigen miokard meningkat pada : a) Kerusakan miokard b) Hypertropimiocard c) Hipertensi diastolic 4. Faktor resiko IMA a) Merokok b) Konsumsi alcohol c) Infeksi d) Hipertensi sistemik e) Obesitas f) Kurang olahraga g) Penyakit diabetes
  • 4. Patofisiologi Infark Miokard Akut terjadi ketika iskemia yang terjadi cukup lama yaitu lebih dari 30-45 menit sehingga menyebabkan kerusakan seluler yang ireversibel. Bagian jantung yang terkena infark akan berhenti berkontraksi selamanya. Iskemia yang terjadi paling banyak disebabkan oleh penyakit arteri koroner (CAD). Pada penyakit ini terdapat materi lemak (plak) yang telah terbentuk dalam beberapa tahun di dalam lumen arteri koronia (arteri yang mensuplay darah dan oksigen pada jantung) plak dapat pecah sehingga menyebabkan terbentuknya bekuan darah pada permukaan plak. Jika bekuan menjadi cukup besar, maka bisa menghambat aliran darah baik total maupun sebagian. Aliran terbendungnya darah menghambat darah yang kaya oksigen mencapai bagian otot jantung yang disuplai oleh arteri tersebut. Kurangnya oksigen akan merusak otot jantung. Jika sumbatan itu tidak mendukung dengan cepat, otot jantung yang rusak itu akan mulai mati. Diasumsikan bahwa spasme arteri koroner berperan dalam beberapa kasus ini spasme yang terjadi bisa dipicu oleh beberapa hal antara lain: mengkonsumsi obat-obatan tertentu, stress emosional, merokok, dan paparan suhu dingin yang ekstrim.
  • 5. Bagian jantung yang disuplai termasuk: atrium kanan, ventrikel kanan, nodus sa, nodus av, septum interventrikel posterior superior, bagian atrium kiri, dan permukaan diafragmatik ventrikel kiri. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui jika infark kemungkinan penyebab gangguan pada cabang desenden anterior kiri, sedangkan infark inferior bisa disebabkan oleh lesi pada arteri coroner kanan. Infark miokardium akan mengurangi fungsi ventrikel karena otot yang nekrosis akan hilang daya kontraksinya begitupun otot yang mengalami iskemi (disekeliling daerah infark). Secara fungsional, miokardium perubahan-perubahan sebagai berikut: daya kontraksi menurun, Gerakan dinding abnormal (daerah yang terkena infark akan menonjol keluar saat lain melakukan kontraksi), perubahan daya kembang dinding ventrikel, penurunan volume sekuncup, penurunan fraksi ejeksi.
  • 6.
  • 7.  Seorang pria berusia 39 tahun dengan riwayat merokok dan hiperlipidemia datang ke IGD dengan nyeri dada. Pasien mengeluh nyeri dada di sebelah kiri yang menjalar ke kerongkongan dan lengan kiri, diaforesis, mual dan muntah. Tidak ada kelainan di bagian abdomen. Hasil pemeriksaan EKG 12 lead: terdapat ST elevasi pada anterolateral dan dicurigai sudah terjadi selama 72 jam karena pasien sudah mengalami nyeri dada sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk ke IGD. Hasil pengkajian didapatkan, TD: 140/90 mmHg, RR= 28 x/menit, SpO2: 90%, N: 78 x/menit, CRT
  • 8. ASUHAN KEPERAWATAN Nama pasien : Tn.S Umur : 39 Alamat : Purwokerto I. PENGKAJIAN A. Primary Survey • Airway : pasien mengalami mual dan muntah • Breathing : Rr 28x/menit, tidak ada suara nafas tambahan, SpO2: 90% • Circulation : TD: 140/90 mmHg, N: 78x/menit, CRT <2detik, SpO2 90%, akral dingin, EKG 12 lead • Disability : nyeri dada sejak 3 hari yang lalu sebelah kiri menjalar ke kerongkongan dan lengan kiri. • Exprosure : Tidak ada kelainan di bagian abdomen
  • 9.  K : nyeri dada  O : sebelumnya tidak mengonsumsi obat apapun  M : makan nasi saja  P : hiperlipidemia dan Riwayat merokok  A : tidak mempunyai riwayat alergi  K : px mengalami nyeri dada sejak 3 hari lalu sebelah kiri menjalar ke kerongkongan dan lengan
  • 10. C. Asuhan Keperawatan Diagnosa Keperawatan dan KH Rencana Keperawatan Nyeri akut b.d cedera fisiologis Data subjektif : pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri menjalar ke kerongkongan dan lengan kiri P : Agen cedera fisiologis, Q: Tertusuk, R: Dada kiri dan menjalar ke kerongkongan S: 5, T: Holang timbul (Nyeri timbul saat lelah) Data objektif : Pemeriksaan EKG 12 lead TD : 140/90 mmHg, N : 78x/menit, Rr : 28x/menit Pasien nampak meringis kesakitan Pasien melindungi bagian yang nyeri Akral dingin Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan selama 1x 30 menit nyeri akut dapat teratasi dengan Kriteria Hasil : O : • Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri N : • Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (misal. nafas dalam, aroma terapi) • Fasilitasi istirahat dan tidur • Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri E : • Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri (misal.nafas dalam) • Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat O : • Kolaborasi pemberian analgetik (furosemid 20 mg, captopril 12,5 mg, ISDN 5 Mg) Indikator Awal Akhir - Keluhan nyeri - Meringis - Mual muntah - Tekanan darah 1 1 2 2 5 5 5 5
  • 11. Implementasi Evaluasi • Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri • Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (mis. nafas dalam, aroma terapi) • Memfasilitasi istirahat dan tidur • Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri • Mengajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri • Menganjurkan menggunakan analgetic secara tepat • Mengkolaborasi pemberian analgetic (furosemid 20mg, captopril 12,5 mg, ISDN 5mg) S : pasien mengatakan nyerinya berkurang O : pasien sudah tidak tampak meringis, pasien lebih tenang dan tampak rileks TD : 130/85 mmHg, N: 72x/menit, Rr 26x/menit A : masalah nyeri akut teratasi P : pertahankan intervensi • Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (mis. nafas dalam, aroma terapi) • Fasilitasi istirahat dan tidur • Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri • Kolaborasi pemberian analgetic (furosemid 20mg, captopril 12,5 mg, ISDN 5mg)