SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
Download to read offline
ASKEP
KEGAWATAN KARDIOVASKULER
IMA - ARITMIA – CARDIAC ARREST
Oleh : Titin Suprihatin, SST,SPd
PATOFISIOLOGI
PEREDARAN DARAH DILAKUKAN OLEH
3 UNSUR
1. Jantung : Pompa
2. Pembuluh darah : Pipa penyalur
3. Darah : Media yang membawa
O2 & NUTRIEN
SALAH SATU UNSUR TERGANGGU
↓
PERFUSI JARINGAN ↓
REAKSI TUBUH : - Auto regulasi
- Pe↑ Zat sympato adrenal
SIRKULASI PADA JANTUNG
JANTUNG MENDAPAT ALIRAN DARAH DARI ARTERI KORONARIA
KIRI DAN KANAN, YANG KELUAR DARI PANGKAL AORTA ASCENDENS
A. KORONARIA KIRI :
Bercabang menjadi :
LEFT ANTERIOR DESCENDEN & A. SEIRCUMFLEKSIA
LAD Mensuplai :
- 2/3 bagian depan septum interventrikel
- Dinding depan ventrikel kiri
- Bundel cabang kanan & sebagian bundel cabang
kiri
A. SIRCUMPLEKSIA Menyuplai :
- SA node 45 %
- AV node 10 %
B. KORONARIA KANAN
Mensuplai :
- Ventrikel kanan
- Atrium kanan
- 1/3 bagian posterior dari septum interventrikel
- Dinding iferior ventrikel kiri
- SA node 55 %
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
IMA
( INFARK MIOKARD AKUT )
IMA didefinisikan sebagai nekrosis miokard
yang disebabkan oleh tidak adekuatnya
suplai darah akibat sumbatan akut arteri koroner
IMA
• Infark Miocard Akut adalah kematian jaringan
miokard diakibatkan oleh kerusakan aliran
darah koroner miokard (Penyempitan atau
sumbatan arteri koroner diakibatkan oleh
aterosklerosis atau penurunan aliran darah
akibat syok atau perdarahan (Carpenito L.J. ,
2000).
Iskemia yang berlangsung lebih dari 30-45
menit akan menyebabkan kerusakan seluler
yang irreversibel dan kematian otot atau
nekrosis.
GAMBARAN IMA
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
PENYEBAB IMA
ETIOLOGI:
1. Coronary Arteri disease.
2. Coronary Arteri Emboli
3. Kongenital.. ( anomali arteria coronary )
4. Imbalans Oksigen suplay dan demand miokard
5. Gangguan Hematologi.
GEJALA IMA
A.GAMBARAN KLINIS.
1. Nyeri dada yang khas seperti diremas, ditekan,
lebih dari 20 menit, restrosternal, berlokasi ditengah,
atau dada kiri, menjalar ke rahang, punggung atau
lengan kiri. Kadang didaerah epigastrium, sehingga
sering disalah interpretasikan sebagai dispepsia.
2. Gejala nyeri dada sering diikuti :
- Rasa mual & muntah
- Rasa lemas, pusing, perasaan melayang dan pingsan
Gejala ini timbul tiba – tiba dengan intensitas yang tinggi
Pada penderita DM, Usia lanjut & wanita nyeri dada yang
dirasakan mungkin tidak khas→
bisa berupa sesak nafas & nyeri dada atipikal.
DIAGNOSA IMA MENURUT WHO (1997)
APABILA MEMENUHI 2 DARI 3 KRITERIA
1). Adanya riwayat nyeri dada yang khas :
a.Lokasi nyeri dada:
dibagian dada depan (bawah sternum )
dengan/tanpa penjalaran , kadang berupa nyeri
dagu, leher atau seperti sakit gigi, penderita
tidak bisa menunjuk lokasi nyeri dengan satu
jari, tetapi ditunjukan dengan telapak tasngan.
b.Kwalitas nyeri :
rasa berat seperti ditekan atau rasa panas
seperti terbakar
c.Lama nyeri :
bisa lebih dari 15 detik sampai 30 menit.
d.Penjalaran
bisa kedagu, leher, lengan kiri, punggung dan
epigastrium.
e. Kadang disertai gejala penyerta :
berupa keringat dingin, mula, berdebar atau
sesak..
f.Sering didapatkan faktor pencetus :
berupa aktiovitas fisik, emosi/stress atau
dingin
g.Nyeri kadang hilang dengan istirahat atau
dengan pemberian nitroglyserin sublingual.
2.) Adanya perubahan EKG. Berupa :
a.Gelombang Q : ( significant infark )
b.Segmen ST ( elevasi )
c.Gelombang T ( meninggi atau menurun )
Infark: ST. segmen dan gelombang T dapat
kembali normal,
perubahan gelombang Q tetap ada ( Q Patologi )
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
3) Kenaikan Enzim otot Jantung :
a. CKMB.
Merupakan enzim yang spesifik untuk marker
kerusakan otot jantung , enzim ini meningkat
6-10 jam setelah nyeri dada dan kembali normal
dalam 48-72 jam.
b. Aspartate Amino Transferase ( AST )
Walaupun kurang spesifik dapat membantu
bila penderita datang ke rumah sakit sesudah
hari ke 3 dari nyeri dada
atau laktat dehydrogenase ( LDH ) akan
meningkat sesudah hari ke empat dan
menjadi normal sesudah hari ke sepuluh,
c. Troponin T
Hal / Pemeriksaan yang sedang dikembangkan
dan dianggap cukup sensitif dan spesifik ,
yaitu suatu kompleks protein yang terdapat
pada filamen tipis otot jantung .
Troponin T. akan terdeteksi dalam darah
beberapa jam sampai 14 hari setelah nekrosis
miokard.
PENANGANAN IMA
PRINSIP PENANGANAN / PENGOBATAN IMA
- Menyelamatkan miokard sebanyak – banyaknya
“ TIME IS MUSCLE “
- Menghindari & mengatasi komplikasi
sebaik – baiknya.
PENTINGNYA PENANGANAN
SECARA DINI
1. Penanganan rasa nyeri harus dilakukan sedini mungkin
untuk mencegah aktivasi saraf simpatik, karena dapat
Menyebabkan :
- Takikardi
- Vasokontriksi
- Peningkatan tekanan darah
Yang pada gilirannya memperberat beban jantung
PASIEN PJK
1. Segera minum nitrat sublingual pada saat nyeri
dada, dan dapat diulang sampai 3x dengan
interval 5 menit.
2. Jika nyeri dada menetap dalam waktu 15 menit
px harus segera dibawa ke RS
2. Penanganan secara dini terbukti memperbaiki harapan hidup hal ini
disebabkan :
- Sebagian besar kematian pada IMA terjadi akibat
ventrikel fibrilasi yang sebetulnnya dapat diobati.
- Sekitar 30 % kematian timbul pada jam pertama
setelah timbulnya serangan.
- 60 % dari kematian ini terjadi diluar rumah sakit
Untuk itu masyarakat umum, terutama keluarga Px PJK harus
dilatih melakukan RJPO & memberikan bantuan hidup dasar
( BLS ).
Reperfusi dini dengan “ TROMBOLITIK “ maupun dengan
primary “ PTCA ( Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasty )
dapat mengurangi luasnya infark.
PENANGANAN DI RUMAH SAKIT
Penanganan di RS bertujuan :
1. Mengatasi nyeri
2. Melakukan reperfusi sedini mungkin
3. Mengatasi Aritmia.
Segera setelah PX tiba di UGD, anamnese, pemeriksaan fisik
/tanda - tanda vital harus dilakukan.
Pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu 10 menit pertama.
Hal yang sangat penting adalah segera mengatasi nyeri dan menilai
kemungkinan dilakukannya reperfusi, baik dengan TROMBOLITIK
maupun dengan primary PTCA
Tindakan – tindakan dibawah ini harus segera
dilakukan :
1. Penilaian & stabilisasi hemodinamik →
“Continuous ECG Monitoring”
2. Aspirin 150 – 300 mg dikunyah / dihancurkan
3. Beri O2,
4. Nitrat sublingual kecuali sistolik < 90 mmHg
5. Pasang akses intra vena, sambil mengambil darah
u/ pemeriksaan : Enzim jantung, DL, Fungsi ginjal
Gula darah, Lipid
6. Atasi nyeri : Morfin 2-5 mg IV, diulang setiap 5 - 15 menit
sampai rasa nyeri hilang.
7. Nilai kemungkinan dilakukannya reperfusi.
dengan terapi trombolitik atau primary PTCA
SISTEM KONDUKSI JANTUNG
Sel tertentu di jantung mempunyai fungsi khusus yaitu :
MEMULAI & MENGHANTARKAN RANGSANGAN LISTRIK
Sebelum terjadinya kontraksi jantung.
Sel – sel tersebut digolongkan menjadi :
1. SA node
2. AV node
3. Bundel dan His
4. Cabang kanan dan kiri dari bundel his
5. Serabut furkinye.
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
GAMBARAN IRAMA JANTUNG NORMAL
ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA
DEFINISI :
Gangguan irama jantung yang dalam waktu
singkat dapat menimbulkan kematian
ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA
A. SUPRAVENTRICULAR
1. Bradikardi
2. Atrial fibrilasi respon cepat
3. Atrial fluter
B. VENTRICULER
1. Prematur Ventricular Contraction ( PVC )
- Bigemini, Trigemini
- Multiple - multifokal
- R on T
2. Ventrikel takhikardi
3. Ventrikel fibrilasi
PENANGANAN SECARA UMUM
1. Bebaskan Jalan Nafas
2. Oksigenasi
3. Rekam aritmia
4. Lapor ke dokter (kolaborasi pemberian obat )
5. Bila ada gangguan hemodinamik
siapkan DC – Shock / Defibrilator
6. Cari kemungkinan penyebab :
- Hipoksia ?, Nyeri ?, Gx keseimbangan elektrolit?
A. SUPRAVENTRICULAR
1. SINUS BRADIKARDI
Irama teratur : Teratur
Frekuensi / Hr : 40 – 60 kali permenit
Gelombang P : Normal, setiap gelombang P diikuti QRS
PR Interval : Normal
Gelombang : QRS normal.
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
2. ATRIAL FIBRILASI
Irama : Tidak teratur
Frekuensi : < 100 ( respon lambat) > 100 ( respon cepat )
Gelombang P : - Sukar dihitung / dibaca,
-Terlihat seperti gelombang kecil / keriting.
- Jumlah gelombang P : 350-600 x/mnt
QRS : Tidak teratur antara : 140 – 200 / menit
 Efek hemodinamik:
 Rate ventrikel cepat, curah jantung turun
 Rate ventrikel 60-100: dapat ditoleransi
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ATRIAL FIBRILASI
3. ATRIAL FLUTER
Irama : Teratur atau tidak teratur
Frekuensi / HR : Normal, Lambat atau cepat
Gelombang P :- Tidak normal, seperti gigi gergaji
- teratur dan dapat dihitung.
- tidak semua P diikuti QRS, sehingga
frekuensi atrial tidak sama dengan ventrikel
2 : 1 , 3 : 1 , 4 : 1
- Jumlah gelombang P 250 – 350/mnt
PR interval : Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal
Efek Hemodinamik : - Tergantung respon ventrikel, rate ventrikel
cepat : curah jantung turun.
respon ventrikel 60 – 100/mnt : normal
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
B. VENTRICULAR
1. PREMATUR VENTRICULAR CONTRACTION ( PVC)
Irama : Tidak teratur pada saat timbul
PVC, karena datangnya lebih awal.
Frekuensi/HR : Tergantung irama dasar
Gelombang P : Tidak ada
PR Interval : Tidak
Gelombng QRS : Melebar > 0,12 detik
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
PVC / VES
( Prematur Ventricel Contraction / Ventrikel Ekstra Sistol
TRIGEMINI
BIGEMINI
R ON T
MULTI FOCAL
PENATALAKSANAAN PVC
a. Kaji tingkat kesadaran & tanda – tanda vital
b. Bila < 6 kali / mnt & & hemodinamik stabil
tidak memerlukan pengobatan → kaji penyebab :
- Gx elektrolit,
- Gx keseimbangan asam basa
- Hipoksia
terapi sesuai penyebab
c. Bila > 6 kali /mnt & hemodinamik tidak stabil
diberikan terapi : lidocain 2 %
2. TAKIKARDI VENTRIKULER
 3 atau lebih extrasistol ventrikuler yang berurutan
 Freq biasanya: 160-200x/menit
 Bisa lebih rendah sekitar 100x/menit
 QRS lebar
 Gelombang P mungkin terlihat/tidak
 Efek hemodinamik:
 Curah jantung ↓
 Tidak berdenyut
 Jarang sekali masih berdenyut & T terukur
VENTRIKEL TAKHIKARDI
 Penyebab: Ventrikel takikardi
1. Iskemia
2. Hipokalemia
3. Komplikasi miokard infark
4. Peningkatan katekolamin
5. Iritasi mekanik (kateter,kawat)
 Penanganan Ventrikuler takikardi
1. Haemodinamik stabil dengan disritmia/aritmia
 Lidocain
2. Tidak stabil
 Kardioversi sinkronisasi
3. Situasi kedaruratan (v.fibrilasi)
 Kardioversi unsynkronisasi
3. VENTRIKEL FIBRILASI
Irama : Tidak teratur
Frekuensi / HR : > 350 kali /mnt & sulit
dihitung
Gelombang P : Tidak ada
Gelombang QRS : Melebar
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
CARDIORESPIRASI ARREST
( cardiac Arrest )
GEJALA KLINIS :
- Gelombang EKG flat / datar
- Pulsasi nadi carotis ( - )
- Gerakan nafas ( - )
PENATALAKSANAAN :
Lakukan RJPO
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt
CPR -1
30 : 2
CALL
FOR
HELP
PASANG
MONITOR
VF / VT
a single shock
a single shock a single shock
a single shock a single shock
2 menit 2 menit
2 menit 2 menit
adrenalin
adrenalin
adrenalin
CPR-3
CPR-2 CPR-5
CPR-4
Amiodaron
Adrenaline: 1 mg, iv,
repeated every 3-5
minutes
CPR-6
Cardiac
arrest
LIDOCAIN. Do not exceed
a total dose of 3 mg/kg,
during the first hour.
Amiodaron is the first choice
300 mg, bolus. Repeated 150 mg
for reccurrent VT/VF. Followed by
900 mg infusion over 24 hours
VF/ VT
Intubasi : as soon as possible, without stop CPR Pijat 100x/menit
Nafas 8x/menit
Evaluasi CPR : tiap 2 menit
POST – RESUSCITATION CARE
ROSC = Return Of Spontaneous circulation
Is just the first step towards the goal of complete
Recovery from cardiac arrest.
* Tracheal Intubation → Controled Ventilation
* Prolonged care in ICU :
- Ventilator
- Hemodynamic monitoring : EKG. Blood pressure, etc
- Intravenous access : Peripheral / central venous canulation
- Drugs : Sedation, Bicarbonat etc
- Fluids & Nutrition
- Control of Seizure
- Control of temperature
- Etc.
MONITORING PADA KEGAWATAN SIRKULASI
1. SEDERHANA 2. ALAT CANGGIH
- Perfusi perifer - EKG / Irama jantung
- Tekanan darah - Kadar laktat darah
- Denyut nadi - Analisa gas darah
- Produksi urine - CVP
- Intake out put
RUJUKAN
I. KEADAAN SUDAH BETUL – BETUL STABIL
I. PERLU DIPERHATIKAN FAKTOR 2 :
1. Lama perjalanan
2. Alat transportasi
3. Penyerta / pendamping
4. Obat – obat & alat – alat emergency
5. Dokumen / Surat penting
MASALAH KEPERAWATAN
1. PENURUNAN CURAH JANTUNG
2. ANSIETAS
3. KURANG PENGETAHUAN
RENCANA KEPERAWATAN
1. PENURUNAN CURAH JANTUNG
a. Monitor irama jantung secara kontinyu pada lead II
b. Catat dan laporkan setiap ada perubahan irama
c. Rekam 12 lead – EKG
d. Kaji dan laporkan tanda – tanda penurunan curah
jantung seperti :
- Tekanan darah rendah
- Penurunan tingkat kesadaran
- Nadi perifer tidak teraba
- Penurunan haluaran urine
- Dyspnea, sianosis
e. Siapkan fasilitas untuk menurunkan kebutuhan
O2 miokard seperti :
- Tirah baring
- Membatasi aktivitas
f. Hindari respons palsava :
- Mengedan
- Menahan nafas
g. Kolaborasi untuk dilakukan tindakan medik
sesuai penyebab :
- Pemberian obat digitalis
- Pemberian obat anti aritmia : Lidocain 2 %, Amiodaron dll
- Kardioversi
- Defibrilasi dll
2. ANSIETAS
a. Ciptakan hubungan perawat – pasien
b. Jelaskan lingkungan kritis & prosedur dll
c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik :
- Diam ( mendengar aktip )
- Perntanyaan terbuka
- Sikap asertif
d. Dorong dukungan keluarga
e. k/p Kolaborasi dengan tim medis untuk
pemberian sedasi.
f. Catat respon pasien terhadap penyakit .
3. KURANG PENGETAHUAN
a. Berikan penjelasan tentang terapi
obat – obatan & prosedur tindakan
b. Libatkan keluarga dalam proses penyuluhan
c. Evaluasi pemahaman pasien
d. Catat respon pasien
TERIMA KASIH
ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt

More Related Content

Similar to ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt

Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imawenylisyanti
 
PPT UAP.pptx
PPT UAP.pptxPPT UAP.pptx
PPT UAP.pptxDilakmz
 
PENYAKIT ISKEMIK KARDIAK - Angina Pectoris
PENYAKIT ISKEMIK KARDIAK - Angina PectorisPENYAKIT ISKEMIK KARDIAK - Angina Pectoris
PENYAKIT ISKEMIK KARDIAK - Angina PectorisMuhammad Nasrullah
 
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Perdudikes
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkDwi Handayani
 
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptxBANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptxssuserf5305e
 
Sindrom koroner akut
Sindrom koroner akutSindrom koroner akut
Sindrom koroner akutilaa iloo
 
Ventrikel fibrilasi
Ventrikel fibrilasiVentrikel fibrilasi
Ventrikel fibrilasiViktor Iwan
 
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptxBHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptxOdesyafar
 
Asuhan keperawatan disritmia
Asuhan keperawatan disritmiaAsuhan keperawatan disritmia
Asuhan keperawatan disritmiaagus nesta
 

Similar to ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt (20)

Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan ima
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
PPT UAP.pptx
PPT UAP.pptxPPT UAP.pptx
PPT UAP.pptx
 
PENYAKIT ISKEMIK KARDIAK - Angina Pectoris
PENYAKIT ISKEMIK KARDIAK - Angina PectorisPENYAKIT ISKEMIK KARDIAK - Angina Pectoris
PENYAKIT ISKEMIK KARDIAK - Angina Pectoris
 
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
 
SOCA GADAR.pptx
SOCA GADAR.pptxSOCA GADAR.pptx
SOCA GADAR.pptx
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptxBANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
 
Kelompok 6 kardio
Kelompok 6 kardioKelompok 6 kardio
Kelompok 6 kardio
 
15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom
 
Lp ami
Lp amiLp ami
Lp ami
 
Pjk kmbl
Pjk kmblPjk kmbl
Pjk kmbl
 
Kuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.pptKuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.ppt
 
Sindrom koroner akut
Sindrom koroner akutSindrom koroner akut
Sindrom koroner akut
 
Ventrikel fibrilasi
Ventrikel fibrilasiVentrikel fibrilasi
Ventrikel fibrilasi
 
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
 
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptxBHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
 
Asuhan keperawatan disritmia
Asuhan keperawatan disritmiaAsuhan keperawatan disritmia
Asuhan keperawatan disritmia
 

ASKEP IMA, ARITMIA CARDIAC ARREST.ppt

  • 1. ASKEP KEGAWATAN KARDIOVASKULER IMA - ARITMIA – CARDIAC ARREST Oleh : Titin Suprihatin, SST,SPd
  • 2. PATOFISIOLOGI PEREDARAN DARAH DILAKUKAN OLEH 3 UNSUR 1. Jantung : Pompa 2. Pembuluh darah : Pipa penyalur 3. Darah : Media yang membawa O2 & NUTRIEN SALAH SATU UNSUR TERGANGGU ↓ PERFUSI JARINGAN ↓ REAKSI TUBUH : - Auto regulasi - Pe↑ Zat sympato adrenal
  • 3. SIRKULASI PADA JANTUNG JANTUNG MENDAPAT ALIRAN DARAH DARI ARTERI KORONARIA KIRI DAN KANAN, YANG KELUAR DARI PANGKAL AORTA ASCENDENS A. KORONARIA KIRI : Bercabang menjadi : LEFT ANTERIOR DESCENDEN & A. SEIRCUMFLEKSIA LAD Mensuplai : - 2/3 bagian depan septum interventrikel - Dinding depan ventrikel kiri - Bundel cabang kanan & sebagian bundel cabang kiri A. SIRCUMPLEKSIA Menyuplai : - SA node 45 % - AV node 10 %
  • 4. B. KORONARIA KANAN Mensuplai : - Ventrikel kanan - Atrium kanan - 1/3 bagian posterior dari septum interventrikel - Dinding iferior ventrikel kiri - SA node 55 %
  • 6. IMA ( INFARK MIOKARD AKUT ) IMA didefinisikan sebagai nekrosis miokard yang disebabkan oleh tidak adekuatnya suplai darah akibat sumbatan akut arteri koroner
  • 7. IMA • Infark Miocard Akut adalah kematian jaringan miokard diakibatkan oleh kerusakan aliran darah koroner miokard (Penyempitan atau sumbatan arteri koroner diakibatkan oleh aterosklerosis atau penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan (Carpenito L.J. , 2000). Iskemia yang berlangsung lebih dari 30-45 menit akan menyebabkan kerusakan seluler yang irreversibel dan kematian otot atau nekrosis.
  • 10. PENYEBAB IMA ETIOLOGI: 1. Coronary Arteri disease. 2. Coronary Arteri Emboli 3. Kongenital.. ( anomali arteria coronary ) 4. Imbalans Oksigen suplay dan demand miokard 5. Gangguan Hematologi.
  • 11. GEJALA IMA A.GAMBARAN KLINIS. 1. Nyeri dada yang khas seperti diremas, ditekan, lebih dari 20 menit, restrosternal, berlokasi ditengah, atau dada kiri, menjalar ke rahang, punggung atau lengan kiri. Kadang didaerah epigastrium, sehingga sering disalah interpretasikan sebagai dispepsia. 2. Gejala nyeri dada sering diikuti : - Rasa mual & muntah - Rasa lemas, pusing, perasaan melayang dan pingsan Gejala ini timbul tiba – tiba dengan intensitas yang tinggi Pada penderita DM, Usia lanjut & wanita nyeri dada yang dirasakan mungkin tidak khas→ bisa berupa sesak nafas & nyeri dada atipikal.
  • 12. DIAGNOSA IMA MENURUT WHO (1997) APABILA MEMENUHI 2 DARI 3 KRITERIA 1). Adanya riwayat nyeri dada yang khas : a.Lokasi nyeri dada: dibagian dada depan (bawah sternum ) dengan/tanpa penjalaran , kadang berupa nyeri dagu, leher atau seperti sakit gigi, penderita tidak bisa menunjuk lokasi nyeri dengan satu jari, tetapi ditunjukan dengan telapak tasngan.
  • 13. b.Kwalitas nyeri : rasa berat seperti ditekan atau rasa panas seperti terbakar c.Lama nyeri : bisa lebih dari 15 detik sampai 30 menit. d.Penjalaran bisa kedagu, leher, lengan kiri, punggung dan epigastrium.
  • 14. e. Kadang disertai gejala penyerta : berupa keringat dingin, mula, berdebar atau sesak.. f.Sering didapatkan faktor pencetus : berupa aktiovitas fisik, emosi/stress atau dingin g.Nyeri kadang hilang dengan istirahat atau dengan pemberian nitroglyserin sublingual.
  • 15. 2.) Adanya perubahan EKG. Berupa : a.Gelombang Q : ( significant infark ) b.Segmen ST ( elevasi ) c.Gelombang T ( meninggi atau menurun ) Infark: ST. segmen dan gelombang T dapat kembali normal, perubahan gelombang Q tetap ada ( Q Patologi )
  • 20. 3) Kenaikan Enzim otot Jantung : a. CKMB. Merupakan enzim yang spesifik untuk marker kerusakan otot jantung , enzim ini meningkat 6-10 jam setelah nyeri dada dan kembali normal dalam 48-72 jam.
  • 21. b. Aspartate Amino Transferase ( AST ) Walaupun kurang spesifik dapat membantu bila penderita datang ke rumah sakit sesudah hari ke 3 dari nyeri dada atau laktat dehydrogenase ( LDH ) akan meningkat sesudah hari ke empat dan menjadi normal sesudah hari ke sepuluh,
  • 22. c. Troponin T Hal / Pemeriksaan yang sedang dikembangkan dan dianggap cukup sensitif dan spesifik , yaitu suatu kompleks protein yang terdapat pada filamen tipis otot jantung . Troponin T. akan terdeteksi dalam darah beberapa jam sampai 14 hari setelah nekrosis miokard.
  • 23. PENANGANAN IMA PRINSIP PENANGANAN / PENGOBATAN IMA - Menyelamatkan miokard sebanyak – banyaknya “ TIME IS MUSCLE “ - Menghindari & mengatasi komplikasi sebaik – baiknya.
  • 24. PENTINGNYA PENANGANAN SECARA DINI 1. Penanganan rasa nyeri harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah aktivasi saraf simpatik, karena dapat Menyebabkan : - Takikardi - Vasokontriksi - Peningkatan tekanan darah Yang pada gilirannya memperberat beban jantung
  • 25. PASIEN PJK 1. Segera minum nitrat sublingual pada saat nyeri dada, dan dapat diulang sampai 3x dengan interval 5 menit. 2. Jika nyeri dada menetap dalam waktu 15 menit px harus segera dibawa ke RS
  • 26. 2. Penanganan secara dini terbukti memperbaiki harapan hidup hal ini disebabkan : - Sebagian besar kematian pada IMA terjadi akibat ventrikel fibrilasi yang sebetulnnya dapat diobati. - Sekitar 30 % kematian timbul pada jam pertama setelah timbulnya serangan. - 60 % dari kematian ini terjadi diluar rumah sakit Untuk itu masyarakat umum, terutama keluarga Px PJK harus dilatih melakukan RJPO & memberikan bantuan hidup dasar ( BLS ). Reperfusi dini dengan “ TROMBOLITIK “ maupun dengan primary “ PTCA ( Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasty ) dapat mengurangi luasnya infark.
  • 27. PENANGANAN DI RUMAH SAKIT Penanganan di RS bertujuan : 1. Mengatasi nyeri 2. Melakukan reperfusi sedini mungkin 3. Mengatasi Aritmia. Segera setelah PX tiba di UGD, anamnese, pemeriksaan fisik /tanda - tanda vital harus dilakukan. Pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu 10 menit pertama. Hal yang sangat penting adalah segera mengatasi nyeri dan menilai kemungkinan dilakukannya reperfusi, baik dengan TROMBOLITIK maupun dengan primary PTCA
  • 28. Tindakan – tindakan dibawah ini harus segera dilakukan : 1. Penilaian & stabilisasi hemodinamik → “Continuous ECG Monitoring” 2. Aspirin 150 – 300 mg dikunyah / dihancurkan 3. Beri O2, 4. Nitrat sublingual kecuali sistolik < 90 mmHg 5. Pasang akses intra vena, sambil mengambil darah u/ pemeriksaan : Enzim jantung, DL, Fungsi ginjal Gula darah, Lipid 6. Atasi nyeri : Morfin 2-5 mg IV, diulang setiap 5 - 15 menit sampai rasa nyeri hilang. 7. Nilai kemungkinan dilakukannya reperfusi. dengan terapi trombolitik atau primary PTCA
  • 29. SISTEM KONDUKSI JANTUNG Sel tertentu di jantung mempunyai fungsi khusus yaitu : MEMULAI & MENGHANTARKAN RANGSANGAN LISTRIK Sebelum terjadinya kontraksi jantung. Sel – sel tersebut digolongkan menjadi : 1. SA node 2. AV node 3. Bundel dan His 4. Cabang kanan dan kiri dari bundel his 5. Serabut furkinye.
  • 32. ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA DEFINISI : Gangguan irama jantung yang dalam waktu singkat dapat menimbulkan kematian
  • 33. ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA A. SUPRAVENTRICULAR 1. Bradikardi 2. Atrial fibrilasi respon cepat 3. Atrial fluter B. VENTRICULER 1. Prematur Ventricular Contraction ( PVC ) - Bigemini, Trigemini - Multiple - multifokal - R on T 2. Ventrikel takhikardi 3. Ventrikel fibrilasi
  • 34. PENANGANAN SECARA UMUM 1. Bebaskan Jalan Nafas 2. Oksigenasi 3. Rekam aritmia 4. Lapor ke dokter (kolaborasi pemberian obat ) 5. Bila ada gangguan hemodinamik siapkan DC – Shock / Defibrilator 6. Cari kemungkinan penyebab : - Hipoksia ?, Nyeri ?, Gx keseimbangan elektrolit?
  • 35. A. SUPRAVENTRICULAR 1. SINUS BRADIKARDI Irama teratur : Teratur Frekuensi / Hr : 40 – 60 kali permenit Gelombang P : Normal, setiap gelombang P diikuti QRS PR Interval : Normal Gelombang : QRS normal.
  • 37. 2. ATRIAL FIBRILASI Irama : Tidak teratur Frekuensi : < 100 ( respon lambat) > 100 ( respon cepat ) Gelombang P : - Sukar dihitung / dibaca, -Terlihat seperti gelombang kecil / keriting. - Jumlah gelombang P : 350-600 x/mnt QRS : Tidak teratur antara : 140 – 200 / menit  Efek hemodinamik:  Rate ventrikel cepat, curah jantung turun  Rate ventrikel 60-100: dapat ditoleransi
  • 40. 3. ATRIAL FLUTER Irama : Teratur atau tidak teratur Frekuensi / HR : Normal, Lambat atau cepat Gelombang P :- Tidak normal, seperti gigi gergaji - teratur dan dapat dihitung. - tidak semua P diikuti QRS, sehingga frekuensi atrial tidak sama dengan ventrikel 2 : 1 , 3 : 1 , 4 : 1 - Jumlah gelombang P 250 – 350/mnt PR interval : Tidak dapat dihitung Gelombang QRS : Normal Efek Hemodinamik : - Tergantung respon ventrikel, rate ventrikel cepat : curah jantung turun. respon ventrikel 60 – 100/mnt : normal
  • 42. B. VENTRICULAR 1. PREMATUR VENTRICULAR CONTRACTION ( PVC) Irama : Tidak teratur pada saat timbul PVC, karena datangnya lebih awal. Frekuensi/HR : Tergantung irama dasar Gelombang P : Tidak ada PR Interval : Tidak Gelombng QRS : Melebar > 0,12 detik
  • 44. PVC / VES ( Prematur Ventricel Contraction / Ventrikel Ekstra Sistol
  • 49. PENATALAKSANAAN PVC a. Kaji tingkat kesadaran & tanda – tanda vital b. Bila < 6 kali / mnt & & hemodinamik stabil tidak memerlukan pengobatan → kaji penyebab : - Gx elektrolit, - Gx keseimbangan asam basa - Hipoksia terapi sesuai penyebab c. Bila > 6 kali /mnt & hemodinamik tidak stabil diberikan terapi : lidocain 2 %
  • 50. 2. TAKIKARDI VENTRIKULER  3 atau lebih extrasistol ventrikuler yang berurutan  Freq biasanya: 160-200x/menit  Bisa lebih rendah sekitar 100x/menit  QRS lebar  Gelombang P mungkin terlihat/tidak  Efek hemodinamik:  Curah jantung ↓  Tidak berdenyut  Jarang sekali masih berdenyut & T terukur
  • 52.  Penyebab: Ventrikel takikardi 1. Iskemia 2. Hipokalemia 3. Komplikasi miokard infark 4. Peningkatan katekolamin 5. Iritasi mekanik (kateter,kawat)
  • 53.  Penanganan Ventrikuler takikardi 1. Haemodinamik stabil dengan disritmia/aritmia  Lidocain 2. Tidak stabil  Kardioversi sinkronisasi 3. Situasi kedaruratan (v.fibrilasi)  Kardioversi unsynkronisasi
  • 54. 3. VENTRIKEL FIBRILASI Irama : Tidak teratur Frekuensi / HR : > 350 kali /mnt & sulit dihitung Gelombang P : Tidak ada Gelombang QRS : Melebar
  • 56. CARDIORESPIRASI ARREST ( cardiac Arrest ) GEJALA KLINIS : - Gelombang EKG flat / datar - Pulsasi nadi carotis ( - ) - Gerakan nafas ( - ) PENATALAKSANAAN : Lakukan RJPO
  • 59. CPR -1 30 : 2 CALL FOR HELP PASANG MONITOR VF / VT a single shock a single shock a single shock a single shock a single shock 2 menit 2 menit 2 menit 2 menit adrenalin adrenalin adrenalin CPR-3 CPR-2 CPR-5 CPR-4 Amiodaron Adrenaline: 1 mg, iv, repeated every 3-5 minutes CPR-6 Cardiac arrest LIDOCAIN. Do not exceed a total dose of 3 mg/kg, during the first hour. Amiodaron is the first choice 300 mg, bolus. Repeated 150 mg for reccurrent VT/VF. Followed by 900 mg infusion over 24 hours VF/ VT Intubasi : as soon as possible, without stop CPR Pijat 100x/menit Nafas 8x/menit Evaluasi CPR : tiap 2 menit
  • 60. POST – RESUSCITATION CARE ROSC = Return Of Spontaneous circulation Is just the first step towards the goal of complete Recovery from cardiac arrest. * Tracheal Intubation → Controled Ventilation * Prolonged care in ICU : - Ventilator - Hemodynamic monitoring : EKG. Blood pressure, etc - Intravenous access : Peripheral / central venous canulation - Drugs : Sedation, Bicarbonat etc - Fluids & Nutrition - Control of Seizure - Control of temperature - Etc.
  • 61. MONITORING PADA KEGAWATAN SIRKULASI 1. SEDERHANA 2. ALAT CANGGIH - Perfusi perifer - EKG / Irama jantung - Tekanan darah - Kadar laktat darah - Denyut nadi - Analisa gas darah - Produksi urine - CVP - Intake out put
  • 62. RUJUKAN I. KEADAAN SUDAH BETUL – BETUL STABIL I. PERLU DIPERHATIKAN FAKTOR 2 : 1. Lama perjalanan 2. Alat transportasi 3. Penyerta / pendamping 4. Obat – obat & alat – alat emergency 5. Dokumen / Surat penting
  • 63. MASALAH KEPERAWATAN 1. PENURUNAN CURAH JANTUNG 2. ANSIETAS 3. KURANG PENGETAHUAN
  • 64. RENCANA KEPERAWATAN 1. PENURUNAN CURAH JANTUNG a. Monitor irama jantung secara kontinyu pada lead II b. Catat dan laporkan setiap ada perubahan irama c. Rekam 12 lead – EKG d. Kaji dan laporkan tanda – tanda penurunan curah jantung seperti : - Tekanan darah rendah - Penurunan tingkat kesadaran - Nadi perifer tidak teraba - Penurunan haluaran urine - Dyspnea, sianosis
  • 65. e. Siapkan fasilitas untuk menurunkan kebutuhan O2 miokard seperti : - Tirah baring - Membatasi aktivitas f. Hindari respons palsava : - Mengedan - Menahan nafas g. Kolaborasi untuk dilakukan tindakan medik sesuai penyebab : - Pemberian obat digitalis - Pemberian obat anti aritmia : Lidocain 2 %, Amiodaron dll - Kardioversi - Defibrilasi dll
  • 66. 2. ANSIETAS a. Ciptakan hubungan perawat – pasien b. Jelaskan lingkungan kritis & prosedur dll c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik : - Diam ( mendengar aktip ) - Perntanyaan terbuka - Sikap asertif d. Dorong dukungan keluarga e. k/p Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian sedasi. f. Catat respon pasien terhadap penyakit .
  • 67. 3. KURANG PENGETAHUAN a. Berikan penjelasan tentang terapi obat – obatan & prosedur tindakan b. Libatkan keluarga dalam proses penyuluhan c. Evaluasi pemahaman pasien d. Catat respon pasien