TPI digunakan untuk mengobati trigger point otot yang aktif dengan menginjeksikan obat lokal seperti lidokain ke dalam titik nyeri. Prosedurnya melibatkan identifikasi trigger point dengan palpasi, disuntik dengan jarum kecil ke dalam otot, dan obat disebarkan ke segala arah untuk merilekskan serat otot yang tegang. TPI efektif untuk meringankan nyeri akibat trigger point otot.
2. Pendahuluan
Myofascial trigger point adalah "simpul" fokal yang
terletak di ‘taut band’ otot rangka
Pertama kali dijelaskan oleh dr. Janet Tavell pada
1942
Trigger point menyebabkan kekakuan dan
penurunan rentang gerak
3. Definisi
Trigger points : suatu titik hipersensitif /
hiperiritabel di struktur otot (taut band) atau fasia
yang menegang dan menimbulkan nyeri lokal jika
ditekan.
‘Taut band’ : bundel bagian muscle belly yang
mengalami pengerasan, kaku dan ketika diraba
terasa berbeda dengan bagian otot yang lain
Terdapat dua jenis trigger point, yaitu aktif dan
pasif
4.
5. Epidemiologi
Myofascial Trigger Points (MTrPS) dialami
oleh 85% populasi umum.
laki-laki ~ Perempuan
MTrPS penyebab nyeri yang paling
umum di klinik :
54,6% nyeri kepala dan leher kronis,
85% pada nyeri punggung
6. Etiologi
trauma pada otot (makro atau mikro trauma)
makro : cedera langsung → inflamasi → pembentukan
kolagen baru tak beraturan → trigger point
mikro : repetitive injuray → pembentukan kolagen
baru tak beraturan → trigger point
postural
ergonomi
usia
7. Diagnosa Klinis
kriteria diagnose Simons dan Gerwin
(2017) :
serat bundle tak beraturan (Taut Band)
hipersensitif lokal dan titik nyeri pada
taut band (spot tenderness)
referred pain saat penekanan spot
tenderness
adanya local twitch response
metode flat palpation
9. Mekanisme Kerja
TPI :
mengganggu trigger point dengan
menyebabkan relaksasi dan
pemanjangan serat otot
mengganggu jalur patologis yang
menyebabkan pembentukan
MTrP.
vasodilatasi lokal dan gangguan
pada jaringan abnormal
11. Kontraindikasi
Pasien menderita gangguan perdarahan atau
sedang mengonsumsi antikoagulan.
Pasien telah meminum aspirin dalam 3 hari.
Pasien mengalami infeksi lokal atau sistemik.
Pasien alergi terhadap salah satu obat yang
diberikan.
Pasien baru saja mengalami cedera otot
17. Jepit area di antara ibu jari dan jari telunjuk
beri tahu pasien bahwa akan memulai penyuntikan
sakit yang tajam, otot berkedut, atau sensasi tidak
menyenangkan saat jarum dimasukkan ke trigger
point.
Masukkan jarum 1-2 cm dari trigger point pada sudut
30° terhadap kulit
18. Suntikkan 0,2 mL obat ke trigger point.
Tarik jarum ke tingkat jaringan subkutan dan
arahkan ke superior, inferior, lateral, dan
medial dengan injeksi ke segala arah sampai
respons kedutan lokal tidak lagi ditimbulkan
dan otot yang tegang mulai rileks.
19.
20. Medications, volume, number and doses
1% Lignocaine vs dry needling
0.2 to 0.3 ml per trigger point
Ferrante FM, Bearn L, Rothrock R & King L. Evidence against trigger point injection technique for the treatment of
cervicothoracic myofascial pain with botulinum toxin type A. Anesthesiology 2005; 103: 377e383.
Graboski CL, Gray DS & Burnham RS. Botulinum toxin A versus bupivacaine trigger point injections for the
treatment of myofascial pain syndrome: a randomised double blind crossover study. Pain 2005; 118: 170e175.
21. tekan tempat suntikan selama 2 menit untuk
meningkatkan hemostasis dan tutup dengan
perban.
Minta pasien untuk menggerakkan setiap
otot yang disuntikkan dengan rentang gerak
penuh sebanyak tiga kali. Otot harus
mencapai posisi yang sepenuhnya memendek
dan memanjang.
22. Injeksi dapat diulangi jika tidak ada perbaikan
pada injeksi pertama kali,
tidak disarankan untuk mengulang suntikan
jika pada 2-3 kali gagal
Not yet clearly understood. Initially some thought that it is actually fibrositis, so injecting steroids causes relaxation. Some thought that it is ectopic firing of the nerve endings so local anesthetics causes stabilization…..but today the most acceptable theory is mechanical disruption of the muscle fibre causes deactivation of trigger points
Primarily indicated for active trigger points. Satellite trigger points are also active tps so inj in these is alos an indication. As regrds to latent tps we don’t have conclusive evidence to support to address latent tps.
Depends on the location of tps and comfort of the patient.