Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman (Bebas Nyeri
1. KONSEP KEBUTUHAN
RASA AMAN DAN
NYAMAN
(BEBAS NYERI)
Oleh :
Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
Disampaikan dalam mata kuliah Keperawatan Dasar Program Studi
Diploma III Keperawatan Semester II STIKes Satria Bhakti Nganjuk
Tahun Akademik 2022/2023
22 Februari 2023
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat :
Mengidentifikasi Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
Menjelaskan pengertian nyeri
Menjelaskan fisiologi nyeri
Menjelaskan klasifikasi nyeri
Menjelaskan stimulus nyeri
Menjelaskan teori nyeri
Menjelaskan factor-factor yang memperngaruhi nyeri
Menjelaskan asuhan keperawatan pada masalah nyeri.
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
3. PRE-TEST KONSEP KEBUTUHAN
RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS
NYERI)
https://forms.gle/w9WhRhebCNE6qK967
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
4. PENGERTIAN NYERI
Mc. Coffery (1979), mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang yang keberadaannya diketahui hanya jika orang tersebut pernah
mengalaminya.
Wolf Weifsel Feurst (1974), mengatakatan bahwa nyeri merupakan suatu perasaan
penderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan.
Arthur C. Curton (1983), mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme produksi
bagi tubuh, timbul Ketika jaringan sedang dirusak, dan menyebabkan individu tersebut
bereaksi untuk menghilangkan rangsangan neri
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
5. FISIOLOGI NYERI
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
Adanya reseptor nyeri yang memberikan
rangsangan
(Nociceptor) yang merupakan ujung-ujung
saraf sangat bebas yang memiliki sedikit
bahkan tidak memiliki mylin khususnya
tersebar pada kulit dan mukosa
Reseptor nyeri memberikan respons
akibat adanya stimulasi/rangsangan.
Stimulasi tersebut dapat berupa zat
kimiawi seperti histamin, bradykinin,
prostaglandin. Stimulasi lain dapat
berupa termal, listrik, atau mekanis
Stimulasi diterima oleh reseptor
kemudian ditrasmisikan berupa impuls-
impuls nyeri ke tulang belakang
Impuls nyeri menyebrangi sumsum
tulang belakang pada interneuron dan
bersambung ke jalur spinal asendens
yang palingbutama,
Yaitu jalur spinothalamic tract (STT) atau
jalur spinothalamus dan spinoreticular
tract (SRT). Yang membawa informasi
tentang sifat dan lokasi lokasi nyeri
Dari proses transimisi terdapat dua jalur mekanisme
terjadinya nyeri, yaitu jalur opiate dan jalur nonopiate. Jalur
opiate ditandai oleh pertemuan pertemuan reseptor pada
otak yang terdiri atas jalur spinal desendens dari thalamus
yang melalui otak tengah dan medula ke tanduk dorsal dari
sumsum tulang belakang yang berkonduksi dengan
nociceptor impuls supresif.
Barbara C. Long, 1989, dalam Alimul Aziz 2006.
6. KLASIFIKASI NYERI
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
Klasifikasi nyeri secara umum
dibagi menjadi 2
Nyeri Akut
Nyeri Kronis
7. Perbedaan Nyeri Akut dan Kronis
Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronis
Pengalaman Satu Kejadian Satu situasi, status eksistensi
Sumber Sebab esternal atau penyakit dari dalam. Tidak diketahui atau pengobatan yang
terlalu lama
Serangan Mendadak Bisa mendadak, berkembang, dan
terselubung
Waktu Sampai 6 bulan ≥ 6 bulan sampai bertahun-tahun
Pernyataan Nyeri Daerah Nyeri tidak diketahui dengan pasti Daerah nyeri sulit dibedakan intensitasnya,
sehingga sulit dievaluasi (perubahan
perasaan)
Gejala – gejala klinis Pola respons yang khas dengan gejala yang
lebih jelas
Pola respons yang bervariasi dengan sedikit
gejala (adaptasi)
Pola Perjalanan Terbatas.
Biasanya berkurang setelah beberapa saat.
Berlangsung terus, dapat bervariasi.
Penderitaan meningkat setelah beberapa
saat.
Long, 1989, dalam Alimul Aziz 2006
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
8. STIMULUS NYERI
1 Trauma pada jaringan tubuh.
2 Gangguan pada jaringan tubuh
3 Tumor
4 Iskemia pada jaringan
5 Spasme otot
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
9. TEORI NYERI
Teori Pemisahan (Specifity Theory)
Menurut teori ini, rangsangan akan masuk ke medulla spinalis (spinal cord) melalui kornu dorsalis yang
yang bersinaps di daerah posterior, kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang di garis median ke
sisi lainnya, dan berakhir di korteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan
Teori Pola (Pattern Theory)
Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medulla spinalis dan merangsang aktivitas sel T.
hal ini mengakibatkan suatu respons yang merangsang ke bagian yang lebih tinggi, yaitu korteks serebri,
serta kontraksi menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri.
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
10. TEORI NYERI
Lanjutan………..
Teori Pengendalian Gerbang (Gate Control Theory)
Menurut teori ini, nyeri tergantung dari kerja serat saraf besar dan kecil yang keduanya berada dalam
akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat saraf besar akan meningkatkan aktivitas substansia
gelatinosa yang mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme aktivitas sel T terhambat dan
menyebabkan hantaran rangsangan ikut terhambat.
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
Teori Transmisi dan Inhibisi
Adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi impuls-impuls saraf, sehingga transmisi impuls
nyeri memjadi efektif oleh neurotransmitter yang spesifik. Kemudian inhibisi impuls nyeri menjadi
efektif oleh impuls-implus pada serabut-serabut besar yang memblok impuls-impuls pada serabut
lamban dan endogen opiate system
11. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI
Arti Nyeri
Faktor-Faktor yang mempengaruhi arti nyeri adalah : usia, jenis kelamin, latar belakang
sosial budaya, lingkungan, dan pengalaman.
Persepsi Nyeri
Persepsi Nyeri dipengaruhinoleh factor yang dapat memicu stimulasi nociceptor
Toleransi Nyeri
Faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan teleransi nyeri antara lain alcohol, obat-
obatan, hypnosis, gesekan atau garukan, pengalihan perhatian, kepercayaan yang kuat, dan
sebagainya
Reaksi Terhadap Nyeri
Faktor-Faktor yang mempengaruhi reaksi nyeri adalah : arti nyeri, tingkat persepsi nyeri,
pengalaman masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik danmental, rasa takut,
cemas, usia, dan lain-lain..
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
12. Asuhan Keperawatan pada Masalah Nyeri
Pengkajian Nyeri dapat dilakukan dengan cara PQRST, yaitu sebagai berikut :
(Pemacu), yaitu factor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri.
(Quality), dari nyeri, seperti apakah rasa tajam, tupul, atau tersayat.
(Region), yaitu daerah perjalanan nyeri.
(Severity), adalah keparahan atau intensitas nyeri.
(Time), adalah lama/ waktu serangan atau frekuensi nyeri.
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
13. Intensitas nyeri dapat diketahui dengan bertanya kepada pasien melalui skala nyeri berikut :
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
Asuhan Keperawatan pada Masalah Nyeri
14. Diagnonis Keperawatan Penyebab Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Nyeri Akut (D.0077) 1. Agen pencedera
Fisiologis
2. Agen Pencedera
Kimiawi
3. Agen pencedera fisik
Subjektif :
Mengeluh Nyeri
Objektif :
1. Tampak Meringis
2. Bersikap protektif
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi
meningkat
5. Sulit tidur
Subjektif:
-
Objektif :
1. Tekanan darah
meningkat
2. Pola napas berubah
3. Napsu makan
berubah
4. Proses berfikir
terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri
sendiri
Asuhan Keperawatan pada Masalah Nyeri
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
(SDKI, PPNI 2017)
15. KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
Diagnonis Keperawatan Penyebab Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Nyeri Kronis (D.0078) 1. Kondisi
musculoskeletal
kronis
2. Penekanan saraf
3. Gangguan imunitas
4. Gangguan fungsi
metabolic
5. Kondisi pasca trauma
6. Tekanan emosional
7. Riwayat
penganiayaan
8. Riwayat
penyalahgunaan
obat
Subjektif :
1. Mengeluh nyeri
2. Merasa Depresi
(tertekan)
Objektif :
1. Tampak meringis
2. Gelisah
3. Tidsk mampu
menuntaskan
aktivitas
Subjektif :
1. Merasa takut
mengalami cidera
berulang
Objektif :
1. Bersikat protektif
2. Waspada
3. Pola tidur berubah
4. Anoreksia
5. Fokus menyempit
6. Berfokus pada diri
sendiri
(SDKI, PPNI 2017)
16. KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
(SDKI, PPNI 2017)
Diagnonis Keperawatan Penyebab Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Nyeri Melahirkan
(D.0079)
1. Dilatasi serviks
2. Pengeluaran Janin
Subjektif :
1. Mengeluh Nyeri
2. Perenium terasa
tertekan
Objektif :
1. Ekspresi wajah
meringis
2. Berposisi
meringankan nyeri
3. Uterus teraba
membulat
Subjektif :
1. Mual
2. Nafsu makan
menurun/meningkat
Objektif :
1. Tekanan darah
meningkat
2. Frekuensi nadi
meningkat
3. Ketegangan otot
meningkat
4. Pola tidur berubah
5. Gangguan prilaku
17. 1. Mengurangi dan membatasi factor-factor yang menmabah nyeri
2. Menggunakan berbagai Teknik non invasive untuk memodifikasi nyeri yang dialami
3. Menggunakan cara-cara untuk mengurangi nyeri yang optimal, seperti memberikan analgesic
sesuaimdengan program yang ditentukan.
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
18. KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.
(SIKI, PPNI 2018)
Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
Idenfitikasi factor yang memperberat dan meringankan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Monitor efek samping penggunaan analgetik
19. Terapeutik
Berikan Teknik nonfarmakolpgis untuk mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan mengunakan analgetik secara tepat
Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI) Oleh : Ns. Leili Setiawan Rosyid, M.Kep.