SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Sistem Perdagangan Jasa
Pariwisata & Permasalahan
Hukumnya
Definisi Pariwisata
• Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah (UU no.
10 th 2009 tentang kepariwisataan)
• Unsur dalam pariwisata :
• Perjalanan dari 1 tempat ke tempat lain
• Perjalanan dilakukan dengan sadar tanpa
paksaan
• Bersifat sementara waktu
• Tidak bertujuan mencari pekerjaan
Nugroho (2020) ‘Beberapa Masalah Dalam Pengembangan Sektor Pariwisata Di Indonesia’, Jurnal Pariwisata, 7(2), pp. 124–131.
Bentuk Wisata
1. Wisata liburan, bertujuan berlibur,
bersenang-senang dan menghibur diri.
2. Wisata pengenalan, bertujuan
pengenalan lebih lanjut tentang bidang
atau daerah yang mempunyai kaitan
dengan profesinya
3. Wisata pendidikan dan pengetahuan,
bertujuan memperoleh pengetahuan atau
melakukan penelitian
4. Wisata Spiritual, bertujuan melakukan
ibadah
5. Wisata Olahraga
6. Wisata Perburuan
Gelgel, I. P. (2021) HUKUM KEPARIWISATAAN DAN KEARIFAN LOKAL (Menggagas Paradigma Pembangunan Hukum Kepariwisataan yang Berstruktur Sosial Budaya
Indonesia di Tengah Arus Globalisasi). 1st edn. Edited by N. L. G. Hadriani. Denpasar: UNHI Press.
Jenis Usaha Pariwisata
1. Usaha Transportasi Wisata, Perjalanan
Wisata, dan Pramuwisata
2. Usaha Kawasan Pariwisata dan Daya
Tarik Wisata
3. Usaha Penyelenggaraan Kegiatan
Hiburan dan Usaha Spa
4. Uaha Jasa Konsultasi dan Informasi
Pariwisata
5. Usaha Penyediaan Akomodasi dan Jasa
Makanan/Minuman
6. Usaha Penyelenggaraan Pertemuan,
Perjalanan Insentif, Konfrensi, dan
Pameran
7. Usaha Wisata Tirta
Pasal 14 Undang-undang Nomor 10 tahun 2009
Hukum Pariwisata
Pengertian
Peraturan yang mengatur tentang keseluruhan kegiatan yang
terkait dengan pariwisata dan bersifat multidemensi yang
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara
serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wistawan, pemerintah, dan pengusaha.
Asas, fungsi, tujuan, dan penyelenggaraan kepariwisataan
diatur dalam UU no. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Gelgel, I. P. (2021) HUKUM KEPARIWISATAAN DAN KEARIFAN LOKAL (Menggagas Paradigma Pembangunan Hukum Kepariwisataan yang Berstruktur Sosial Budaya
Indonesia di Tengah Arus Globalisasi). 1st edn. Edited by N. L. G. Hadriani. Denpasar: UNHI Press.
Tujuan Kepariwisataan
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
• Meningkatkan kesejahteraan rakyat
• Menghapus kemiskinan
• Mengatasi pengangguran
• Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
• Memajukan kebudayaan
• Mengangkat citra bangsa
• Memupuk cinta tanah air
• Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa
• Mempererat persahabatan antarbangsa
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan (2009). Indonesia. (Pasal 4)
Fungsi Hukum Pariwisata dalam Usaha Pariwisata
1. Mengatur usaha pariwisata
a. Substansi hukum pariwisata (UU no 10 th 2009) memberi peluang
investor untuk menanamkan investasinya pada berbagai usaha
pariwisata
2. Mengatur tenaga kerja di bidang pariwisata
a. Standarisasi kualifikasi profesi  tenaga kerja pariwisata mampu
bekerja sesuai dengan bidang dan kemampuannya masing-masing
b. Pengaturan ketenagakerjaan usaha pariwisata melindungi tenaga
kerja lokal (UU no 13 th 2003 tentang ketenagakerjaan)
c. Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Sektor Pariwisata
(Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep.337/Men/1986)
Permasalahan Hukum Pada Pariwisata
• Usaha Pariwisata
• Peraturan pariwisata yang ada belum mampu
mengendalikan persaingan atnar pengusaha yang tidak
sehat. Contoh : Pengusaha perhotelan di Bali membanting
harga kamar serendah mungkin ketika tamu sepi  harga
kamar hotel menjadi tidak seragam dan persaingan menjadi
tidak sehat.
• Populasi pelaku bisnis pariwisata belum merata dan hanya
terkonsentrasi di daerah tertentu saja seperti Badung,
Gianyar dan Kota Denpasar
Permasalahan Hukum Pada Pariwisata
• Perlindungan sumber daya alam dan budaya
• Pencegahan kerusakan lingkungan alam dan budaya belum
dapat dikendalikan
• Peraturan yang ada belum mampu melindungi pengusaha lokal
dalam persaingan dengan pengusaha asing bermodal besar
• Alih fungsi lahan pertanian untuk eksploitasi pariwisata
• Perlindungan Wisatawan
• Kejadian membahayakan keselamatan dan keamanan jiwa dan
harta wisatawan (perampokan, pencurian, penipuan,
diperlakukan tidak adil yang tidak sesuai dengan harkat dan
martabat manusia)
Oktaviarni, F. (2018) ‘Perlindungan Hukum Terhadap Wisatawan Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan’, Wajah Hukum, 2(2), p. 138.
Saputra, B. (2017) ‘Pertanggungjawaban Pidana Wisatawan Yang Merusak Kelestarian Lingkungan Wisata (Studi Kasus Kawasan Wisata Di Kota Pangkal Pinang)’, Jurnal
Hukum Progresif, XI(2), p. hal. 1941-1958
Referensi
1. Dewi, N. W. M. S. (2021) ‘Dampak WTO terhadap Pengaturan Hukum Bisnis Kepariwisataan Indonesia’, Jurnal Kajian dan
Terapan Pariwisata, 1(2), pp. 57–67. doi: 10.53356/diparojs.v1i2.32.
2. Gartini Puspa, A. F., Marta, S. and Satya Putra, P. (2020) ‘Pariwisata Dalam Pertanggung Jawaban Pengusaha Dan Sanksi
Hukumnya’, Singaperbangsa Law Review (SILREV), 1(1), pp. 1–17. doi: 10.35706/silrev.v1i1.4300.
3. Gelgel, I. P. (2021) HUKUM KEPARIWISATAAN DAN KEARIFAN LOKAL (Menggagas Paradigma Pembangunan Hukum
Kepariwisataan yang Berstruktur Sosial Budaya Indonesia di Tengah Arus Globalisasi). 1st edn. Edited by N. L. G. Hadriani.
Denpasar: UNHI Press.
4. Isharyanto, Madalina, M. and S.K, A. T. (2019) Hukum Kepariwisataan & Negara Kesejahteraan. 1st edn. Edited by Isharyanto.
Jakarta: Halaman Moeka Publishing.
5. Nugroho (2020) ‘Beberapa Masalah Dalam Pengembangan Sektor Pariwisata Di Indonesia’, Jurnal Pariwisata, 7(2), pp. 124–131.
6. Oktaviarni, F. (2018) ‘Perlindungan Hukum Terhadap Wisatawan Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan’, Wajah Hukum, 2(2), p. 138. doi: 10.33087/wjh.v2i2.34.
7. Saputra, B. (2017) ‘Pertanggungjawaban Pidana Wisatawan Yang Merusak Kelestarian Lingkungan Wisata (Studi Kasus Kawasan
Wisata Di Kota Pangkal Pinang)’, Jurnal Hukum Progresif, XI(2), p. hal. 1941-1958.
8. Saputra, D. (2010) Implikasi Hukum Terhadap Bisnis Jasa Pariwisata Indonesia Dalam Kerangka Globalisasi Perdagangan Dunia
DI Bidang Jasa. Universitas Indonesia.
9. Sari, F. P., Sumriyah, S. and Jusmadi, R. (2023) ‘Perlindungan Hukum terhadap Wisatawan di Kawasan Wisata Religi menurut
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan’, Interdisciplinary Journal on Law, Social Sciences and
Humanities, 4(1), p. 76. doi: 10.19184/idj.v4i1.39439.
10. Sorejowinoto, P. (2021) ‘Persoalan Hukum Di Bidang Kepariwisataan’, in Focused Grup DIscosion Kendala Regulasi Dalam
Pengembangan Sektor Pariwisata Daerah Kepmenkumham Propinsi Jawa tengah 2021, pp. 1–23.
11. Tangian, D. and Bawole, M. T. (2021) Hukum Bisnis Pariwisata. 1st edn. Manado.
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan (2009). Indonesia.
13. Wijaya, M. H. and Citra, M. E. A. (2021) Hukum Kepariwisataan. 1st edn. Edited by N. L. G. Y. Arthani. Denpasar: Universitas
Mahasaraswati Press.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Sistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptx

Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan
Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawanPengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan
Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan
samerdanta sinulingga
 
Uu10 2009 - kepariwisataan
Uu10 2009 - kepariwisataanUu10 2009 - kepariwisataan
Uu10 2009 - kepariwisataan
Penataan Ruang
 
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
Anindya Kenyo Larasti
 
68 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-2018012568 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-20180125
riniandari81
 

Similar to Sistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptx (20)

Dokumen 19-39
Dokumen 19-39Dokumen 19-39
Dokumen 19-39
 
Uu tentang kepariwisataan penjelasan
Uu tentang kepariwisataan   penjelasanUu tentang kepariwisataan   penjelasan
Uu tentang kepariwisataan penjelasan
 
Perhotelan modul 1 kb 1
Perhotelan modul 1 kb 1Perhotelan modul 1 kb 1
Perhotelan modul 1 kb 1
 
Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan
Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawanPengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan
Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan
 
1689-25377-1-PB.pdf
1689-25377-1-PB.pdf1689-25377-1-PB.pdf
1689-25377-1-PB.pdf
 
Geografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure) pendahuluan
Geografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure)    pendahuluanGeografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure)    pendahuluan
Geografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure) pendahuluan
 
Sap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fixSap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fix
 
Pp2011 50
Pp2011 50Pp2011 50
Pp2011 50
 
Pengertian_dan_Ruang_lingkup_Geografi_Pariwisata.pdf
Pengertian_dan_Ruang_lingkup_Geografi_Pariwisata.pdfPengertian_dan_Ruang_lingkup_Geografi_Pariwisata.pdf
Pengertian_dan_Ruang_lingkup_Geografi_Pariwisata.pdf
 
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
 
Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...
Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...
Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...
 
Kelompok Sadar Wisata.pptx
Kelompok Sadar Wisata.pptxKelompok Sadar Wisata.pptx
Kelompok Sadar Wisata.pptx
 
Uu 09 1990
Uu 09 1990Uu 09 1990
Uu 09 1990
 
Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang KepariwisataanUndang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
 
Uu10 2009 - kepariwisataan
Uu10 2009 - kepariwisataanUu10 2009 - kepariwisataan
Uu10 2009 - kepariwisataan
 
Uu no. 10 thn 2009 ttg kepariwisataan
Uu no. 10 thn 2009 ttg kepariwisataanUu no. 10 thn 2009 ttg kepariwisataan
Uu no. 10 thn 2009 ttg kepariwisataan
 
Uu NOMOR 10.TAHUN 2009 TENTANG Kepariwisataan
Uu NOMOR 10.TAHUN 2009 TENTANG KepariwisataanUu NOMOR 10.TAHUN 2009 TENTANG Kepariwisataan
Uu NOMOR 10.TAHUN 2009 TENTANG Kepariwisataan
 
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
 
68 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-2018012568 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-20180125
 
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptxEKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
 

More from IdaBagusMahendra2

More from IdaBagusMahendra2 (8)

ventilator_Omar_2016.ppt
ventilator_Omar_2016.pptventilator_Omar_2016.ppt
ventilator_Omar_2016.ppt
 
Perwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptx
Perwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptxPerwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptx
Perwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptx
 
TRIGGER FINGER MHD.pptx
TRIGGER FINGER MHD.pptxTRIGGER FINGER MHD.pptx
TRIGGER FINGER MHD.pptx
 
Airway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptx
Airway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptxAirway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptx
Airway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptx
 
Putu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptx
Putu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptxPutu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptx
Putu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptx
 
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptxManajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
 
TRIGGER POINT INJECTION (TPI) MHD.pptx
TRIGGER POINT INJECTION (TPI) MHD.pptxTRIGGER POINT INJECTION (TPI) MHD.pptx
TRIGGER POINT INJECTION (TPI) MHD.pptx
 
Bridging Anticoagulation MHD.pptx
Bridging Anticoagulation MHD.pptxBridging Anticoagulation MHD.pptx
Bridging Anticoagulation MHD.pptx
 

Sistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptx

  • 1. Sistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya
  • 2. Definisi Pariwisata • Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah (UU no. 10 th 2009 tentang kepariwisataan) • Unsur dalam pariwisata : • Perjalanan dari 1 tempat ke tempat lain • Perjalanan dilakukan dengan sadar tanpa paksaan • Bersifat sementara waktu • Tidak bertujuan mencari pekerjaan Nugroho (2020) ‘Beberapa Masalah Dalam Pengembangan Sektor Pariwisata Di Indonesia’, Jurnal Pariwisata, 7(2), pp. 124–131.
  • 3. Bentuk Wisata 1. Wisata liburan, bertujuan berlibur, bersenang-senang dan menghibur diri. 2. Wisata pengenalan, bertujuan pengenalan lebih lanjut tentang bidang atau daerah yang mempunyai kaitan dengan profesinya 3. Wisata pendidikan dan pengetahuan, bertujuan memperoleh pengetahuan atau melakukan penelitian 4. Wisata Spiritual, bertujuan melakukan ibadah 5. Wisata Olahraga 6. Wisata Perburuan Gelgel, I. P. (2021) HUKUM KEPARIWISATAAN DAN KEARIFAN LOKAL (Menggagas Paradigma Pembangunan Hukum Kepariwisataan yang Berstruktur Sosial Budaya Indonesia di Tengah Arus Globalisasi). 1st edn. Edited by N. L. G. Hadriani. Denpasar: UNHI Press.
  • 4. Jenis Usaha Pariwisata 1. Usaha Transportasi Wisata, Perjalanan Wisata, dan Pramuwisata 2. Usaha Kawasan Pariwisata dan Daya Tarik Wisata 3. Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Usaha Spa 4. Uaha Jasa Konsultasi dan Informasi Pariwisata 5. Usaha Penyediaan Akomodasi dan Jasa Makanan/Minuman 6. Usaha Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konfrensi, dan Pameran 7. Usaha Wisata Tirta Pasal 14 Undang-undang Nomor 10 tahun 2009
  • 5. Hukum Pariwisata Pengertian Peraturan yang mengatur tentang keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidemensi yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wistawan, pemerintah, dan pengusaha. Asas, fungsi, tujuan, dan penyelenggaraan kepariwisataan diatur dalam UU no. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan Gelgel, I. P. (2021) HUKUM KEPARIWISATAAN DAN KEARIFAN LOKAL (Menggagas Paradigma Pembangunan Hukum Kepariwisataan yang Berstruktur Sosial Budaya Indonesia di Tengah Arus Globalisasi). 1st edn. Edited by N. L. G. Hadriani. Denpasar: UNHI Press.
  • 6. Tujuan Kepariwisataan • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi • Meningkatkan kesejahteraan rakyat • Menghapus kemiskinan • Mengatasi pengangguran • Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya • Memajukan kebudayaan • Mengangkat citra bangsa • Memupuk cinta tanah air • Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa • Mempererat persahabatan antarbangsa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan (2009). Indonesia. (Pasal 4)
  • 7. Fungsi Hukum Pariwisata dalam Usaha Pariwisata 1. Mengatur usaha pariwisata a. Substansi hukum pariwisata (UU no 10 th 2009) memberi peluang investor untuk menanamkan investasinya pada berbagai usaha pariwisata 2. Mengatur tenaga kerja di bidang pariwisata a. Standarisasi kualifikasi profesi  tenaga kerja pariwisata mampu bekerja sesuai dengan bidang dan kemampuannya masing-masing b. Pengaturan ketenagakerjaan usaha pariwisata melindungi tenaga kerja lokal (UU no 13 th 2003 tentang ketenagakerjaan) c. Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Sektor Pariwisata (Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep.337/Men/1986)
  • 8. Permasalahan Hukum Pada Pariwisata • Usaha Pariwisata • Peraturan pariwisata yang ada belum mampu mengendalikan persaingan atnar pengusaha yang tidak sehat. Contoh : Pengusaha perhotelan di Bali membanting harga kamar serendah mungkin ketika tamu sepi  harga kamar hotel menjadi tidak seragam dan persaingan menjadi tidak sehat. • Populasi pelaku bisnis pariwisata belum merata dan hanya terkonsentrasi di daerah tertentu saja seperti Badung, Gianyar dan Kota Denpasar
  • 9. Permasalahan Hukum Pada Pariwisata • Perlindungan sumber daya alam dan budaya • Pencegahan kerusakan lingkungan alam dan budaya belum dapat dikendalikan • Peraturan yang ada belum mampu melindungi pengusaha lokal dalam persaingan dengan pengusaha asing bermodal besar • Alih fungsi lahan pertanian untuk eksploitasi pariwisata • Perlindungan Wisatawan • Kejadian membahayakan keselamatan dan keamanan jiwa dan harta wisatawan (perampokan, pencurian, penipuan, diperlakukan tidak adil yang tidak sesuai dengan harkat dan martabat manusia) Oktaviarni, F. (2018) ‘Perlindungan Hukum Terhadap Wisatawan Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan’, Wajah Hukum, 2(2), p. 138. Saputra, B. (2017) ‘Pertanggungjawaban Pidana Wisatawan Yang Merusak Kelestarian Lingkungan Wisata (Studi Kasus Kawasan Wisata Di Kota Pangkal Pinang)’, Jurnal Hukum Progresif, XI(2), p. hal. 1941-1958
  • 10. Referensi 1. Dewi, N. W. M. S. (2021) ‘Dampak WTO terhadap Pengaturan Hukum Bisnis Kepariwisataan Indonesia’, Jurnal Kajian dan Terapan Pariwisata, 1(2), pp. 57–67. doi: 10.53356/diparojs.v1i2.32. 2. Gartini Puspa, A. F., Marta, S. and Satya Putra, P. (2020) ‘Pariwisata Dalam Pertanggung Jawaban Pengusaha Dan Sanksi Hukumnya’, Singaperbangsa Law Review (SILREV), 1(1), pp. 1–17. doi: 10.35706/silrev.v1i1.4300. 3. Gelgel, I. P. (2021) HUKUM KEPARIWISATAAN DAN KEARIFAN LOKAL (Menggagas Paradigma Pembangunan Hukum Kepariwisataan yang Berstruktur Sosial Budaya Indonesia di Tengah Arus Globalisasi). 1st edn. Edited by N. L. G. Hadriani. Denpasar: UNHI Press. 4. Isharyanto, Madalina, M. and S.K, A. T. (2019) Hukum Kepariwisataan & Negara Kesejahteraan. 1st edn. Edited by Isharyanto. Jakarta: Halaman Moeka Publishing. 5. Nugroho (2020) ‘Beberapa Masalah Dalam Pengembangan Sektor Pariwisata Di Indonesia’, Jurnal Pariwisata, 7(2), pp. 124–131. 6. Oktaviarni, F. (2018) ‘Perlindungan Hukum Terhadap Wisatawan Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan’, Wajah Hukum, 2(2), p. 138. doi: 10.33087/wjh.v2i2.34. 7. Saputra, B. (2017) ‘Pertanggungjawaban Pidana Wisatawan Yang Merusak Kelestarian Lingkungan Wisata (Studi Kasus Kawasan Wisata Di Kota Pangkal Pinang)’, Jurnal Hukum Progresif, XI(2), p. hal. 1941-1958. 8. Saputra, D. (2010) Implikasi Hukum Terhadap Bisnis Jasa Pariwisata Indonesia Dalam Kerangka Globalisasi Perdagangan Dunia DI Bidang Jasa. Universitas Indonesia. 9. Sari, F. P., Sumriyah, S. and Jusmadi, R. (2023) ‘Perlindungan Hukum terhadap Wisatawan di Kawasan Wisata Religi menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan’, Interdisciplinary Journal on Law, Social Sciences and Humanities, 4(1), p. 76. doi: 10.19184/idj.v4i1.39439. 10. Sorejowinoto, P. (2021) ‘Persoalan Hukum Di Bidang Kepariwisataan’, in Focused Grup DIscosion Kendala Regulasi Dalam Pengembangan Sektor Pariwisata Daerah Kepmenkumham Propinsi Jawa tengah 2021, pp. 1–23. 11. Tangian, D. and Bawole, M. T. (2021) Hukum Bisnis Pariwisata. 1st edn. Manado. 12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan (2009). Indonesia. 13. Wijaya, M. H. and Citra, M. E. A. (2021) Hukum Kepariwisataan. 1st edn. Edited by N. L. G. Y. Arthani. Denpasar: Universitas Mahasaraswati Press.