SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
1. Anatomi Ankle Joint
Di mana terdiri dari 28 tulang dan paling sedikit 29 sendi, yang mana
memiliki fungsi utama sebagai membentuk dasar penyangga,
sebagai peredam kejut,dan sebagai penyesuai mobilitas.
Struktur Tulang Pada ankle terdiri atas pengelompokan , diantaranya
:
1.Fore foot, terdiri dari: Ossa metatarsalia dan Ossa phalangea
2.Mid foot, terdiri dari: Os. Navicularis, Os Cuboid dan Ossa
Cuneiforme.
3.Rear foot, terdiri dari: Os, Talus dan Os Calcaneus (Subtalar
joint/Talo calcanel joint).
Struktur Ankle
Distal Fibular Joint
Ankle Joint ( Talo Crural joint )
Subtalar Joint ( Talo Calcaneal joint )
Inter Tarsal Joint
Cuboideocuneonavicular Joint
Intercurneiform Joint
Tarso metatarsal joint
Distal Fibular Joint
Ankle Joint ( Talo Crural joint )
Subtalar joint ( Talo calcaneal
Joint )
Intertarsal Joint
Inter cuneiform Joint
Tarso Metatarsal Joint
2. Definisi
Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran
atau kerobekan pada struktur muskulo-
tendinous (otot dan tendon).Cedera ringan
dimana ligamentum tegang, tetapi tetap utuh di
sebut juga strain
Sprain adalah kekoyakan (avulsion) seluruh atau
sebagian dari dan disekeliling sendi, yang
disebabkan oleh daya yang tidak semestinya,
kebanyakan sprain terjadi pada pergelangan tangan
dan kaki, jari-jari tangan dan kaki.
Etiologi
Sprain :
• terjatuh / kecelakaan
• pukulan
• tidak melakukan pemanasan
sprain sering terjadi pada keadaan :
1. ankle joint : pemanasan atau berjalan pada jalan yang
tidak rata
2. knee joint : gerekan berputat
3. thumb : olaharagawan yang menggunakan raket
Strain :
• keadaan berulang
• tergelincir
• berlari, melompat dan melempar
• mengangkat benda berat
• mengangkat pada posisi canggung
Epidemiologi
Olahragawan
Cheerleaders
tukang bangunan
orang tua
Tingkat Cedera
Sprain dan strain level akut dapat dikategorikan menurut tingkat keparahan :
▪ Tingkat I – sejumlah serat robek dan anggota tubuh yang terkena cidera
terasa sedikit sakit dan bengkak, tapi fungsi dan kekuatan dari anggota
tubuh tersebut tidak berkurang.
▪ Tingkat II – serat yang robek lebih banyak dan area cidera terasa lebih
sakit dan bengkak, dengan pengurangan fungsi dan kekuatan.
▪ Tingkat III – jaringan lunak robek seluruhnya, dengan pengurangan
fungsi dan kekuatan secara signifikan. Tingkat III seringkali
membutuhkan tindakan operasi.
Tanda dan Gejala
Sprain cenderung memiliki gejala lebih lokal ke sendi yang terluka. Ketika sendi terluka, ada
kemungkinan untuk merasakan robekan pada sendi. Nyeri biasanya segera, dan tergantung pada
tingkat keparahan cedera, mungkin tidak mungkin untuk menggunakan sendi.
dan gejala keseleo/sprain termasuk
• rasa sakit,
• pembengkakan,
• memar,
• ketidakstabilan sendi, dan
• penurunan jangkauan gerak.
Strain, apakah akut atau kronis, memiliki gejala yang terlokalisasi pada kelompok otot
atau tendon yang terluka. Nyeri bisa di atas area kecil, atau area yang lebih besar, seperti
sekelompok otot. Nyeri bisa segera terjadi dalam ketegangan akut, atau mungkin tertunda dalam
kasus cedera yang berlebihan. Tanda dan gejala strain termasuk
• rasa sakit,
• peradangan,
• kejang otot,
• kram otot,
• kelemahan otot, dan
• memar dapat terjadi tetapi mungkin tertunda selama beberapa hari
Patofisiologi
daya atau tahanan yang kuat
daya atau tahanan yang kuat
evulsion
evulsion
kaki
kaki
jari tangan dan kaki
jari tangan dan kaki
pergelangan tangan
pergelangan tangan
Sprain
Sprain
Strain
Strain
Trauma
Trauma
langsung
Tidak langsung
Cedera
Cedera
Otot tertarik pada arah yang salah
Otot tertarik pada arah yang salah
kontaksi otot berlebihan
kontaksi otot berlebihan
Otot belum siap
Otot belum siap
strain / tarikan otot / robekan otot
strain / tarikan otot / robekan otot
perderahan lokal
perderahan lokal
memar
memar
nyeri
nyeri
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
• memeriksan pembengkakan
• lokasi dan intensitas titik nyeri
• menentukan otot tulang atau sendi mana yang
terluka
Pemeriksaan penunjang
• X-ray
• MRI
a. Derajat / tingkat keseleo, dari ringan hingga parah
• Derajat pertama (tingkat 1, ringan): nyeri atau pembengkakan terbatas pada
sendi, tidak ada ketidakstabilan
• Derajat kedua (tingkat 2, sedang): nyeri sedang, bengkak, dan memar, dan
beberapa ketidakstabilan selama rentang gerak
• Derajat ketiga (tingkat 3, berat): nyeri hebat, bengkak, dan memar; sendi tidak
stabil; ligamen pecah atau robek sepenuhnya
b.Derajat / tingkat strain, dari ringan hingga parah
• Gelar pertama (tingkat 1, rendah): nyeri terbatas, kelembutan ringan
• Derajat kedua (tingkat 2, sedang): nyeri sedang; jangkauan gerak terbatas;
bengkak dan memar mungkin
• Derajat ketiga (tingkat 3, tinggi): nyeri hebat, terbatas atau tidak ada gerakan,
jaringan otot rusak berat dan robek
Penatalaksanaan
Rest
Tindakan Rest artinya pasien harus
mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot
yang cedera
Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin.
Jangan menaruh beban pada tempat yang
cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat
bantu seperti crutch (penopang/penyangga
tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk
mengurangi beban pada tempat yang cedera
ICEs ( Compres ice )
Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk
mengurangi pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang
terluka selama 2-3 menit tiga kali sehari dalam 24 jam pertama.
kita harus menempatkan kain di atas daerah yang cidera dengan
kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi
dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan
diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi
Compress
Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami
cedera dengan menggunakan perban khusus (ace bandage).
Perban ini di harapkan juga dapat mengikatkan kantong es di
tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi dingin ingin
menghindari serta mengurangi pembengkakan. Meskipun
balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu
ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan
menambah rasa sakit.
Elevation ( posisi )
Pada tindakan Elevation, pasien sebisa
mungkin harus mengangkat bagian cedera
lebih tinggi di atas jantung atau dada selama
24-36 jam pertama untuk memudahkan
kembalinya darah dan untuk mengurangi
pembengkakan.
Pengobatan
Untuk sprain ringan dan strain, dpat diberi pereda over-the-counter nyeri
seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, dll) atau acetaminophen (Tylenol).
Terapi
Dalam kasus sprain ringan atau sedang, penatalaksanaan menggunakan
kompres es ke daerah sesegera mungkin untuk meminimalkan
pembengkakan.
Operasi
Dalam beberapa kasus, seperti dalam kasus robek ligamen atau otot,
operasi dapat dipertimbangkan
Pencegahaan
melatih peregangan setiap hari
selalu gunakan sepatu yang pas dan benar
nutrisi seimbang
menggunakan peralatan olahraga
Komplikasi
Komplikasi Sprain meliputi:
1. Dislokasi berulang akibat ligamen yang ruptur tersebut tidak sembuh dengan
sempurnah sehungga diperlukan pembedahan untuk memperbaikinya (jika diperlikan).
2. Gangguan fungsi ligamen (jika terjadi tarikan otot yang kuat sebelum sembuh dan
tarikan tersebut menyebabkan regangan pada ligamen yang ruptur, maka ligamen ini
dapat sembuh dengan bentuk memanjang,yang disertai pembentukan jaringan parut
secara berlebihan).
Komplikasi strain yang mungkin terdapat meliputi:
1. Ruptura total otot yang memerlukan perbaikan melalui pembedahan.
2. Miositis osifikan (inflamasi krnis dengan endapan menyerupai tulang) akibat
klasifikasi jaringan parut (koplikasi lanjut).

More Related Content

What's hot

Respirasi Aerob: Glikolisis
Respirasi Aerob: GlikolisisRespirasi Aerob: Glikolisis
Respirasi Aerob: Glikolisissyanin ayu
 
Gizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis LapanganGizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis LapanganIstikomah Umardani
 
AnFis Sistem sensorik
AnFis Sistem sensorikAnFis Sistem sensorik
AnFis Sistem sensorikCahya
 
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiModul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasipjj_kemenkes
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSMenanti Senja
 
Jenis Potongan Daging Sapi
Jenis Potongan Daging SapiJenis Potongan Daging Sapi
Jenis Potongan Daging SapiSigitHaryadi3
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaRiski Eka
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indrashafhandustur
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanAni Mahisarani
 
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsypenatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsymeilaneki
 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)umammuhammad27
 
PPT Advokasi Gizi
PPT Advokasi GiziPPT Advokasi Gizi
PPT Advokasi Giziyugaputri
 
Yuniarti da lp nyeri akut revisi
Yuniarti da lp nyeri akut revisiYuniarti da lp nyeri akut revisi
Yuniarti da lp nyeri akut revisiyunibitaahza1
 
Penyusunan proposal konsultasi gizi
Penyusunan proposal konsultasi giziPenyusunan proposal konsultasi gizi
Penyusunan proposal konsultasi gizinatashaona
 
Notulensi diseksi (brachii, antebrachii, manus)
Notulensi diseksi (brachii, antebrachii, manus)Notulensi diseksi (brachii, antebrachii, manus)
Notulensi diseksi (brachii, antebrachii, manus)Gabriella Cereira Angelina
 

What's hot (20)

Respirasi Aerob: Glikolisis
Respirasi Aerob: GlikolisisRespirasi Aerob: Glikolisis
Respirasi Aerob: Glikolisis
 
Gizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis LapanganGizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis Lapangan
 
AnFis Sistem sensorik
AnFis Sistem sensorikAnFis Sistem sensorik
AnFis Sistem sensorik
 
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiModul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
 
Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)
 
strain
strainstrain
strain
 
3 kb v modul 3 gizi
3 kb v modul 3 gizi3 kb v modul 3 gizi
3 kb v modul 3 gizi
 
Jenis Potongan Daging Sapi
Jenis Potongan Daging SapiJenis Potongan Daging Sapi
Jenis Potongan Daging Sapi
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanya
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikan
 
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsypenatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
 
Rpp hukum ii newton
Rpp hukum ii newtonRpp hukum ii newton
Rpp hukum ii newton
 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
 
PPT Advokasi Gizi
PPT Advokasi GiziPPT Advokasi Gizi
PPT Advokasi Gizi
 
Yuniarti da lp nyeri akut revisi
Yuniarti da lp nyeri akut revisiYuniarti da lp nyeri akut revisi
Yuniarti da lp nyeri akut revisi
 
Penyusunan proposal konsultasi gizi
Penyusunan proposal konsultasi giziPenyusunan proposal konsultasi gizi
Penyusunan proposal konsultasi gizi
 
Notulensi diseksi (brachii, antebrachii, manus)
Notulensi diseksi (brachii, antebrachii, manus)Notulensi diseksi (brachii, antebrachii, manus)
Notulensi diseksi (brachii, antebrachii, manus)
 

Similar to ANATOMYANKLE

Similar to ANATOMYANKLE (20)

Kecederaan tisu lembut
Kecederaan tisu lembutKecederaan tisu lembut
Kecederaan tisu lembut
 
Cedera anggota gerak
Cedera anggota gerakCedera anggota gerak
Cedera anggota gerak
 
Asas kecederaan sukan
Asas kecederaan sukanAsas kecederaan sukan
Asas kecederaan sukan
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
Bursitis
BursitisBursitis
Bursitis
 
11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx
11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx
11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx
 
Deep massage at illiotibialis band disorder
Deep massage at illiotibialis band disorderDeep massage at illiotibialis band disorder
Deep massage at illiotibialis band disorder
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
 
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
FRAKTUR.pptx
FRAKTUR.pptxFRAKTUR.pptx
FRAKTUR.pptx
 
Tulang retak
Tulang retakTulang retak
Tulang retak
 
Masase olahraga
Masase olahragaMasase olahraga
Masase olahraga
 
Satpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritisSatpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritis
 
Sprain Ankle.pptx
Sprain Ankle.pptxSprain Ankle.pptx
Sprain Ankle.pptx
 
Satpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritisSatpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritis
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Askep low back pain
Askep low back painAskep low back pain
Askep low back pain
 

Recently uploaded

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 

Recently uploaded (20)

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

ANATOMYANKLE

  • 2. Di mana terdiri dari 28 tulang dan paling sedikit 29 sendi, yang mana memiliki fungsi utama sebagai membentuk dasar penyangga, sebagai peredam kejut,dan sebagai penyesuai mobilitas. Struktur Tulang Pada ankle terdiri atas pengelompokan , diantaranya : 1.Fore foot, terdiri dari: Ossa metatarsalia dan Ossa phalangea 2.Mid foot, terdiri dari: Os. Navicularis, Os Cuboid dan Ossa Cuneiforme. 3.Rear foot, terdiri dari: Os, Talus dan Os Calcaneus (Subtalar joint/Talo calcanel joint).
  • 3.
  • 4. Struktur Ankle Distal Fibular Joint Ankle Joint ( Talo Crural joint ) Subtalar Joint ( Talo Calcaneal joint ) Inter Tarsal Joint Cuboideocuneonavicular Joint Intercurneiform Joint Tarso metatarsal joint
  • 6. Ankle Joint ( Talo Crural joint )
  • 7. Subtalar joint ( Talo calcaneal Joint )
  • 9.
  • 12. 2. Definisi Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada struktur muskulo- tendinous (otot dan tendon).Cedera ringan dimana ligamentum tegang, tetapi tetap utuh di sebut juga strain Sprain adalah kekoyakan (avulsion) seluruh atau sebagian dari dan disekeliling sendi, yang disebabkan oleh daya yang tidak semestinya, kebanyakan sprain terjadi pada pergelangan tangan dan kaki, jari-jari tangan dan kaki.
  • 13. Etiologi Sprain : • terjatuh / kecelakaan • pukulan • tidak melakukan pemanasan sprain sering terjadi pada keadaan : 1. ankle joint : pemanasan atau berjalan pada jalan yang tidak rata 2. knee joint : gerekan berputat 3. thumb : olaharagawan yang menggunakan raket
  • 14. Strain : • keadaan berulang • tergelincir • berlari, melompat dan melempar • mengangkat benda berat • mengangkat pada posisi canggung
  • 16. Tingkat Cedera Sprain dan strain level akut dapat dikategorikan menurut tingkat keparahan : ▪ Tingkat I – sejumlah serat robek dan anggota tubuh yang terkena cidera terasa sedikit sakit dan bengkak, tapi fungsi dan kekuatan dari anggota tubuh tersebut tidak berkurang. ▪ Tingkat II – serat yang robek lebih banyak dan area cidera terasa lebih sakit dan bengkak, dengan pengurangan fungsi dan kekuatan. ▪ Tingkat III – jaringan lunak robek seluruhnya, dengan pengurangan fungsi dan kekuatan secara signifikan. Tingkat III seringkali membutuhkan tindakan operasi.
  • 17. Tanda dan Gejala Sprain cenderung memiliki gejala lebih lokal ke sendi yang terluka. Ketika sendi terluka, ada kemungkinan untuk merasakan robekan pada sendi. Nyeri biasanya segera, dan tergantung pada tingkat keparahan cedera, mungkin tidak mungkin untuk menggunakan sendi. dan gejala keseleo/sprain termasuk • rasa sakit, • pembengkakan, • memar, • ketidakstabilan sendi, dan • penurunan jangkauan gerak. Strain, apakah akut atau kronis, memiliki gejala yang terlokalisasi pada kelompok otot atau tendon yang terluka. Nyeri bisa di atas area kecil, atau area yang lebih besar, seperti sekelompok otot. Nyeri bisa segera terjadi dalam ketegangan akut, atau mungkin tertunda dalam kasus cedera yang berlebihan. Tanda dan gejala strain termasuk • rasa sakit, • peradangan, • kejang otot, • kram otot, • kelemahan otot, dan • memar dapat terjadi tetapi mungkin tertunda selama beberapa hari
  • 18. Patofisiologi daya atau tahanan yang kuat daya atau tahanan yang kuat evulsion evulsion kaki kaki jari tangan dan kaki jari tangan dan kaki pergelangan tangan pergelangan tangan Sprain Sprain
  • 19. Strain Strain Trauma Trauma langsung Tidak langsung Cedera Cedera Otot tertarik pada arah yang salah Otot tertarik pada arah yang salah kontaksi otot berlebihan kontaksi otot berlebihan Otot belum siap Otot belum siap strain / tarikan otot / robekan otot strain / tarikan otot / robekan otot perderahan lokal perderahan lokal memar memar nyeri nyeri
  • 20. Diagnosis Pemeriksaan Fisik • memeriksan pembengkakan • lokasi dan intensitas titik nyeri • menentukan otot tulang atau sendi mana yang terluka Pemeriksaan penunjang • X-ray • MRI
  • 21. a. Derajat / tingkat keseleo, dari ringan hingga parah • Derajat pertama (tingkat 1, ringan): nyeri atau pembengkakan terbatas pada sendi, tidak ada ketidakstabilan • Derajat kedua (tingkat 2, sedang): nyeri sedang, bengkak, dan memar, dan beberapa ketidakstabilan selama rentang gerak • Derajat ketiga (tingkat 3, berat): nyeri hebat, bengkak, dan memar; sendi tidak stabil; ligamen pecah atau robek sepenuhnya b.Derajat / tingkat strain, dari ringan hingga parah • Gelar pertama (tingkat 1, rendah): nyeri terbatas, kelembutan ringan • Derajat kedua (tingkat 2, sedang): nyeri sedang; jangkauan gerak terbatas; bengkak dan memar mungkin • Derajat ketiga (tingkat 3, tinggi): nyeri hebat, terbatas atau tidak ada gerakan, jaringan otot rusak berat dan robek
  • 22. Penatalaksanaan Rest Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang cedera Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada tempat yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu seperti crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera
  • 23. ICEs ( Compres ice ) Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit tiga kali sehari dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di atas daerah yang cidera dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi
  • 24. Compress Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan perban khusus (ace bandage). Perban ini di harapkan juga dapat mengikatkan kantong es di tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi dingin ingin menghindari serta mengurangi pembengkakan. Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit.
  • 25. Elevation ( posisi ) Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk memudahkan kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan.
  • 26. Pengobatan Untuk sprain ringan dan strain, dpat diberi pereda over-the-counter nyeri seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, dll) atau acetaminophen (Tylenol). Terapi Dalam kasus sprain ringan atau sedang, penatalaksanaan menggunakan kompres es ke daerah sesegera mungkin untuk meminimalkan pembengkakan. Operasi Dalam beberapa kasus, seperti dalam kasus robek ligamen atau otot, operasi dapat dipertimbangkan
  • 27. Pencegahaan melatih peregangan setiap hari selalu gunakan sepatu yang pas dan benar nutrisi seimbang menggunakan peralatan olahraga
  • 28. Komplikasi Komplikasi Sprain meliputi: 1. Dislokasi berulang akibat ligamen yang ruptur tersebut tidak sembuh dengan sempurnah sehungga diperlukan pembedahan untuk memperbaikinya (jika diperlikan). 2. Gangguan fungsi ligamen (jika terjadi tarikan otot yang kuat sebelum sembuh dan tarikan tersebut menyebabkan regangan pada ligamen yang ruptur, maka ligamen ini dapat sembuh dengan bentuk memanjang,yang disertai pembentukan jaringan parut secara berlebihan). Komplikasi strain yang mungkin terdapat meliputi: 1. Ruptura total otot yang memerlukan perbaikan melalui pembedahan. 2. Miositis osifikan (inflamasi krnis dengan endapan menyerupai tulang) akibat klasifikasi jaringan parut (koplikasi lanjut).