SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PERSPEKTIF TEORI TEORI BELAJAR KLASIK
Dosen Pengampu: Dr.M.Agus Martawijaya,M.Pd
KELOMPOK I
ANDI HERIATI (220008301001)
AMIRUDDIN (220008301003)
ELVAANGGRAYAA (220008301008)
HASLINDA VISKAALI (22000830 1012)
Kornblum
Menurut Kornblum teori merupakan sekumpulan konsep yang
mencoba untuk mencari jalan keluar atau gejala terhadap
tema atau kejadian yang sedang mereka amati dengan cara
mengidentifikasi atau mencari pembeda atau faktor yang mem
pengaruhi sebab akibat.
.
1
Glaser dan Straus
Sementara menurut Glaser dan Straus teori itu sendiri sebenar
nya berbentuk data yang didapatkan ilmuan atau peneliti lewat
proses analisis secara sistematis dan menggunakan metode-
metode komparatif.
Istilah teori belajar terdiri dari dua kata penting
yaitu teori dan belajar.
Sedangkan Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang di
lakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar,
dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu..
Dari definisi teori dan belajar yang sudah dipaparkan di atas,
dapat diambil kesimpulan bahwa teori belajar adalah suatu teori
yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan
belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar
kelas.
Teori klasik Pembelajaran klasik merupakan
pembelajaran dimana secara umum, pusat
pembelajaran berada pada guru, dan
menempatkan siswa sebagai objek dalam
belajar.
Jadi, disini guru berperan sebagai orang
yang serba bisa dan sebagai sumber belajar.
SEJARAH TEORI BELAJAR KLASIK
Berdasarkan unsur historisnya bahwa teori belajar klasik berkembang sebelum abad ke 20 yang
dikenal dengan teori belajar disiplin mental. Teori ini tanpa dilandasi eksperimen dan hanya berdasar
pada filosofis atau spekulatif. Walaupun berkembang sebelum abad ke-20, namun teori disiplin
mental sampai sekarang masih ada pengaruhnya, terutama dalam pelaksanaan pengajaran disekolah
sekolah.
Ada beberapa teori yang termasuk rumpun disiplin mental/teori belajar klasik yaitu:
a. Teori disiplin mental theistik
b. Teori disiplin mental humanistik
c. Teori disiplin mental naturalis
d. Teori appersepsi/hebartisme
Teori Disiplin Mental Theistik
Teori belajar ini berasal dari psikologi daya dan menurut teori ini bahwa
individu atau anak memiliki sejumlah daya mental seperti pikiran, ingatan,
perhatian, kemampuan, keputusan, observasi, tanggapan dan lain sebagainya.
Seseorang belajar didasari oleh kesiapan mental yang terdiri dari jumlah daya
(kekutan) yang dimana satu sama lain terpisah. Teori ini memandang bahwa
belajar pada bahan ajar telah mempunyai nilai dan nilai tersebut terletak pada
formalnya, bukan pada materinya. Artinya, apapun materi ajar yang dipelajari
seseorang tidaklah penting, melainkan yang penting adalah pengaruhnya dalam
membentuk daya-daya tertentu.
 Ciri teori disiplin Mental Theistik
Lebih menekankan pada kemandirian dan keterlibatan psikis, namun tidak
terlalu mementingkan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan potensi-potensi
yang dimiliki oleh peserta didik.
Penerapan Teori Disiplin Mental Theistik dalam Pembelajaran
Pembelajaran yang melatih kemampuan (daya) peserta
didik dapat dilakukan dengan mengamati gambar, mengingat
kata, arti kata, dan lain sebagainya. Pembelajaran seperti ini
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dari berbagai
keterampilan. Teori ini bersifat formal karena mengutamakan
daya-daya dan terdapat karakteristik mental individual serta
mengandung kesatuan fungsional.
Teori Disiplin Mental Humanistik
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu peserta didik untuk
mengmbangkan dirinya yaitu membantu masing-masing individu untuk
mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan
membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri
mereka. Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus bermuara
pada manusia itu sendiri.
Pendekatan sistem tersebut dapat di lakukan agar para peserta didik
dapat memilih suatu rencana pelajaran dan mereka dapat mencurahka
waktu bagi bermacam-macam tujuan belajar atau sejumlah pelajaran
yang akan dipelajari atau jenis-jenis pemecahan masalah dan aktifitas-
aktifitas kreatif yang mungkin dilakukan.
Teori Disiplin Mental Naturalis/Aktualisasi Diri
Aliran ini menjelaskan bahwasanya segala sesuatu yang alamiah
(pembawaan) cenderung baik sehingga pendidikan internal adalah
pendidikan yang paling baik sedangkan pendidikan eksternal memberikan
pengaruh yang kurang baik terhadap perkembangan anak. Naturalisme
merupakan aliran yang menyakini adanya pembawaan dan juga milieu
(lingkungan).
Naturalisme menghendaki bahwa pendidikan yang berjalan secara wajar tanpa
intervensi yang berlebihan sehingga membuat anak tersebut justru merasa
terancam. Hal ini dilakukan atas dasar, bahwa anak memiliki potensi insaniyah
yang memungkinkan untuk dapat berkembang secara alamiah.
Teori Appersepsi/Herbartisme
Menurut teori ini belajar adalah mengusahakan adanya tanggapan-tanggap
an sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya pada kesadaran individu.
Implementasi dari teori ini dapat dilihat melalui pemilihan materi pelajaran
yang sederhana, penting tetapi menarik dan diberikan sesering mungkin;
serta adanya apersepsi diawal pembelajaran dan refleksi diakhir
pembelajaran.
•Penerapan Teori Appersepsi/Herbartisme dalam Pembelajaran
Dalam praktek pembelajaran, adanya appersepsi awal
serta refleksi pada akhir pembelajaran merupakan
implementasi/penerapan teori ini, pemilihan materi
pembelajaran yang sederhana, menarik, dan diberikan
sesering mungkin.
1. TEORI BEHAVIORISTIK
TEORI-TEORI BELAJAR KLASIK
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh Gage dan Berliner tentang peru
bahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikol
ogi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori beha
vioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai
individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan
menghilang bila dikenai hukuman
TOKOH- TOKOH ALIRAN BEHAVIORISTIK
THORNDIKE WATSON C. HULL E. GUTHRIE B.F SIKNNER
Menurut Thorndike,
belajar adalah
proses interaksi
antara
stimulus dan respon
belajar sebagai pro
ses interaksi antara
stimulus dan res
pons, namun stimu
lus dan respon yang
dimaksud harus da
pat diamati (observa
ble) dan dapat di
ukur
Asas belajar Guthrie
yang utama adalah hu
kum kontiguiti. Yaitu
gabungan stimulus-sti
mulus yang disertai su
atu gerakan, pada wak
tu timbul kembali cen
derung akan diikuti ol
eh gerakan yang sama
menggunakan varia
bel hubungan anta
ra stimulus dan res
pon untuk menjelas
kan pengertian
belajar
stimulus-stimulus
yang diberikan akan s
aling berinteraksi dan
interaksi antar stimu
lus itu akan memenga
ruhi respon yang dihas
ilkan. Respon yang dib
erikan ini memiliki kon
sekuensi-konsekuensi.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan
behaviorisme ini, diantaranya :
Dari eksperimen yang dilaku
kan Thorndike terhadap kucing
menghasilkan hukum-hukum
belajar,
diantaranya:
a.Law of Effect
b.Law of Readiness
c.Law of Exercise
1.Connectionism ( S-R Bond)
menurut Thorndike.
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing
menghasilkan hukum-hukum
belajar, diantaranya :
a. Law of Respondent
b. Conditioning Law of Respon dent Extinction
.
2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner
terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burun
g merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, dia
ntaranya :
1.Law of operant conditining
2.Law of operant extinction
3.Operant Conditioning menurut B.F. Ski
nner
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlovterhadap
tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati
Dalam teori pengkondisian klasik ada 2 tipe stimul
us dan 2 tipe respon,yang harus dipahami yaitu :
1. Unconditioned Stimulus (US) dan Uncondi
tioned Respon (UR)
2. Conditioned Stimulus (CS) dan Conditioned Res
pon (CR)
4. Teori Pengkondisian Klasik
SOCIAL LEARNING MENURUT ALBERT BANDURA
Teori belajar sosial atau disebut juga teori
observational learning adalah sebuah teori
belajar yang relatif masih baru dibandingkan
dengan teori-teori belajar lainnya.
Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainn
ya, Bandura memandang Perilaku individu
tidak semata- mata refleks otomatis atas sti
mulus (S-R Bond), melainkan juga akibat
reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi
antara lingkungan dengan skema kognitif
individu itu sendiri.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka kesimpulan
pada presentasi ini adalah sebagai berikut:
1. Teori belajar klasik adalah teori belajar yang dikemuk
akan hanyalah berupa pendapat dari pengalaman keti
ka dalam kegiatan belajar berlangsung tanpa bereks
perimen.
2. Berdasarkan unsur historisnya bahwa teori belajar
klasik berkembang sebelum abad ke 20 yang dikenal
dengan teori belajar disiplin mental. Teori ini tanpa dil
andasi eksperimen dan hanya berdasar pada filosofis
atau spekulatif. Walaupun berkembang sebelum abad
ke-20, namun teori disiplin mental sampai sekarang
masih ada pengaruhnya, terutama dalam pelaksanaan
pengajaran disekolah-sekolah.
3. Teori ini menganggap bahwa secara psikologi individu
memiliki kekuatan, kemampuan atau potensi-potensi
tertentu. Belajar adalah pengalaman dari kekuatan,
kemampuan dan potensi- potensi tersebut.
Thank you

More Related Content

Similar to TEORI BELAJAR KLASIK

Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTaufik Maulana
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseArisPiligame
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikAnita Rahman
 
kurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajarkurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajarYuliaLian
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Silfi Arini
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxElysabetKristanti1
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3ayu01
 
filsafat pendidikan.pptx
filsafat pendidikan.pptxfilsafat pendidikan.pptx
filsafat pendidikan.pptxVannyAnreski
 
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikTeori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikAtika Aziz
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Uwes Chaeruman
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Mohd Kasman
 

Similar to TEORI BELAJAR KLASIK (20)

Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
 
kurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajarkurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajar
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11
 
Learning 1
Learning 1Learning 1
Learning 1
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 
filsafat pendidikan.pptx
filsafat pendidikan.pptxfilsafat pendidikan.pptx
filsafat pendidikan.pptx
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikTeori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

TEORI BELAJAR KLASIK

  • 1. PERSPEKTIF TEORI TEORI BELAJAR KLASIK Dosen Pengampu: Dr.M.Agus Martawijaya,M.Pd KELOMPOK I ANDI HERIATI (220008301001) AMIRUDDIN (220008301003) ELVAANGGRAYAA (220008301008) HASLINDA VISKAALI (22000830 1012)
  • 2. Kornblum Menurut Kornblum teori merupakan sekumpulan konsep yang mencoba untuk mencari jalan keluar atau gejala terhadap tema atau kejadian yang sedang mereka amati dengan cara mengidentifikasi atau mencari pembeda atau faktor yang mem pengaruhi sebab akibat. . 1 Glaser dan Straus Sementara menurut Glaser dan Straus teori itu sendiri sebenar nya berbentuk data yang didapatkan ilmuan atau peneliti lewat proses analisis secara sistematis dan menggunakan metode- metode komparatif. Istilah teori belajar terdiri dari dua kata penting yaitu teori dan belajar.
  • 3. Sedangkan Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang di lakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu.. Dari definisi teori dan belajar yang sudah dipaparkan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
  • 4. Teori klasik Pembelajaran klasik merupakan pembelajaran dimana secara umum, pusat pembelajaran berada pada guru, dan menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar. Jadi, disini guru berperan sebagai orang yang serba bisa dan sebagai sumber belajar.
  • 5. SEJARAH TEORI BELAJAR KLASIK Berdasarkan unsur historisnya bahwa teori belajar klasik berkembang sebelum abad ke 20 yang dikenal dengan teori belajar disiplin mental. Teori ini tanpa dilandasi eksperimen dan hanya berdasar pada filosofis atau spekulatif. Walaupun berkembang sebelum abad ke-20, namun teori disiplin mental sampai sekarang masih ada pengaruhnya, terutama dalam pelaksanaan pengajaran disekolah sekolah. Ada beberapa teori yang termasuk rumpun disiplin mental/teori belajar klasik yaitu: a. Teori disiplin mental theistik b. Teori disiplin mental humanistik c. Teori disiplin mental naturalis d. Teori appersepsi/hebartisme
  • 6. Teori Disiplin Mental Theistik Teori belajar ini berasal dari psikologi daya dan menurut teori ini bahwa individu atau anak memiliki sejumlah daya mental seperti pikiran, ingatan, perhatian, kemampuan, keputusan, observasi, tanggapan dan lain sebagainya. Seseorang belajar didasari oleh kesiapan mental yang terdiri dari jumlah daya (kekutan) yang dimana satu sama lain terpisah. Teori ini memandang bahwa belajar pada bahan ajar telah mempunyai nilai dan nilai tersebut terletak pada formalnya, bukan pada materinya. Artinya, apapun materi ajar yang dipelajari seseorang tidaklah penting, melainkan yang penting adalah pengaruhnya dalam membentuk daya-daya tertentu.  Ciri teori disiplin Mental Theistik Lebih menekankan pada kemandirian dan keterlibatan psikis, namun tidak terlalu mementingkan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
  • 7. Penerapan Teori Disiplin Mental Theistik dalam Pembelajaran Pembelajaran yang melatih kemampuan (daya) peserta didik dapat dilakukan dengan mengamati gambar, mengingat kata, arti kata, dan lain sebagainya. Pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dari berbagai keterampilan. Teori ini bersifat formal karena mengutamakan daya-daya dan terdapat karakteristik mental individual serta mengandung kesatuan fungsional.
  • 8. Teori Disiplin Mental Humanistik Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu peserta didik untuk mengmbangkan dirinya yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus bermuara pada manusia itu sendiri. Pendekatan sistem tersebut dapat di lakukan agar para peserta didik dapat memilih suatu rencana pelajaran dan mereka dapat mencurahka waktu bagi bermacam-macam tujuan belajar atau sejumlah pelajaran yang akan dipelajari atau jenis-jenis pemecahan masalah dan aktifitas- aktifitas kreatif yang mungkin dilakukan.
  • 9. Teori Disiplin Mental Naturalis/Aktualisasi Diri Aliran ini menjelaskan bahwasanya segala sesuatu yang alamiah (pembawaan) cenderung baik sehingga pendidikan internal adalah pendidikan yang paling baik sedangkan pendidikan eksternal memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap perkembangan anak. Naturalisme merupakan aliran yang menyakini adanya pembawaan dan juga milieu (lingkungan). Naturalisme menghendaki bahwa pendidikan yang berjalan secara wajar tanpa intervensi yang berlebihan sehingga membuat anak tersebut justru merasa terancam. Hal ini dilakukan atas dasar, bahwa anak memiliki potensi insaniyah yang memungkinkan untuk dapat berkembang secara alamiah.
  • 10. Teori Appersepsi/Herbartisme Menurut teori ini belajar adalah mengusahakan adanya tanggapan-tanggap an sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya pada kesadaran individu. Implementasi dari teori ini dapat dilihat melalui pemilihan materi pelajaran yang sederhana, penting tetapi menarik dan diberikan sesering mungkin; serta adanya apersepsi diawal pembelajaran dan refleksi diakhir pembelajaran. •Penerapan Teori Appersepsi/Herbartisme dalam Pembelajaran Dalam praktek pembelajaran, adanya appersepsi awal serta refleksi pada akhir pembelajaran merupakan implementasi/penerapan teori ini, pemilihan materi pembelajaran yang sederhana, menarik, dan diberikan sesering mungkin.
  • 11. 1. TEORI BEHAVIORISTIK TEORI-TEORI BELAJAR KLASIK Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh Gage dan Berliner tentang peru bahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikol ogi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori beha vioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman
  • 12. TOKOH- TOKOH ALIRAN BEHAVIORISTIK THORNDIKE WATSON C. HULL E. GUTHRIE B.F SIKNNER Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon belajar sebagai pro ses interaksi antara stimulus dan res pons, namun stimu lus dan respon yang dimaksud harus da pat diamati (observa ble) dan dapat di ukur Asas belajar Guthrie yang utama adalah hu kum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-sti mulus yang disertai su atu gerakan, pada wak tu timbul kembali cen derung akan diikuti ol eh gerakan yang sama menggunakan varia bel hubungan anta ra stimulus dan res pon untuk menjelas kan pengertian belajar stimulus-stimulus yang diberikan akan s aling berinteraksi dan interaksi antar stimu lus itu akan memenga ruhi respon yang dihas ilkan. Respon yang dib erikan ini memiliki kon sekuensi-konsekuensi.
  • 13. Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya : Dari eksperimen yang dilaku kan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya: a.Law of Effect b.Law of Readiness c.Law of Exercise 1.Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike. Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya : a. Law of Respondent b. Conditioning Law of Respon dent Extinction . 2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burun g merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, dia ntaranya : 1.Law of operant conditining 2.Law of operant extinction 3.Operant Conditioning menurut B.F. Ski nner Dari eksperimen yang dilakukan Pavlovterhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati Dalam teori pengkondisian klasik ada 2 tipe stimul us dan 2 tipe respon,yang harus dipahami yaitu : 1. Unconditioned Stimulus (US) dan Uncondi tioned Respon (UR) 2. Conditioned Stimulus (CS) dan Conditioned Res pon (CR) 4. Teori Pengkondisian Klasik
  • 14. SOCIAL LEARNING MENURUT ALBERT BANDURA Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainn ya, Bandura memandang Perilaku individu tidak semata- mata refleks otomatis atas sti mulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri.
  • 15. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas, maka kesimpulan pada presentasi ini adalah sebagai berikut: 1. Teori belajar klasik adalah teori belajar yang dikemuk akan hanyalah berupa pendapat dari pengalaman keti ka dalam kegiatan belajar berlangsung tanpa bereks perimen. 2. Berdasarkan unsur historisnya bahwa teori belajar klasik berkembang sebelum abad ke 20 yang dikenal dengan teori belajar disiplin mental. Teori ini tanpa dil andasi eksperimen dan hanya berdasar pada filosofis atau spekulatif. Walaupun berkembang sebelum abad ke-20, namun teori disiplin mental sampai sekarang masih ada pengaruhnya, terutama dalam pelaksanaan pengajaran disekolah-sekolah. 3. Teori ini menganggap bahwa secara psikologi individu memiliki kekuatan, kemampuan atau potensi-potensi tertentu. Belajar adalah pengalaman dari kekuatan, kemampuan dan potensi- potensi tersebut.