SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar dan dilakukan oleh
individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
memiliki sikap menjadi ber sikap benar, dari tidak terampil menjadi
terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar memetakan
pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun bagaimana
melibatkan individu secara aktif membuat ataupun merevisi hasil belajar
yang diterimanya menjadi suatu pengalaman yang bermanfaat.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang membantu individu belajar
dan berinteraksi dangan sumber belajar dengan lingkungan.
Teori adalah seperangkat asa yang tersusun tentang kejadian-
kejadian tertentu dalam dunia nyata. Teori merupakan seperangkat
preposisi yang didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan
prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variable yang saling berhubungan
satu sama lain dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan
kebenarannya.
Teori belajar adalah suatu teori yang didalamnya terdapat tata
cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa,
perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas
maupun diluar kelas.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan kita bahas sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan teori Behavioristik?
2. bagaimana definisi belajar menurut pandangar teori Behavioristik?
2
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan Behavioristik?
4. Bagaimana aplikasi teori Behavioristik dalam pembelajaran?
C. TUJUAN
1. Mengerti dan memahami mengenai teori pembelajaran Behavioristik.
2. Mampu mengkaji hakikat belajar menurut teori Behavioristik.
3. Mengetahui apa saja yang menjadi kelemahan serta kelebihan teori
Behavioristik.
4. Memahami dan menjelaskan bagaimana penerapan teori Behavioristik
dalam pembelajaran.
D. MANFAAT
Adapaun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu kita dapat
mengetahui implikasi pembelajaran dari teori behaviorisme, untuk
mengetahui penerapan dalam teori behaviorisme, dan untuk
mempermudah kita dalam mengetahui pembelajaran serta teori – teori
yang mendukung teori behaviorisme tersebut
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI BEHAVIORISTIK
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan
oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman, sering diebut dengan “ Contemporary behaviorists “ atau
bisa juga disebut “ S-R psychologist”. Mereka berpendapat bahwa,
tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) dan
penguatan (reinforcement) dari lingkungan. Dengan demikian, Dalyono
mengemukakan bahwa dalam tingkah laku belajar, terdapat jalinan yang
erat antar reaksi-reaksi behavioral dengan stimulusnya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa teori behavioristik menekankan pada terbentuknya
tingkah laku yang nampak sebagai hasil dari proses belajar.
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang
berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan
dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-
responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif.
Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan
atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila
diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika
dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam
belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
4
berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada
pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar
terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi
antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak
dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus
dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan
apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.
Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan
suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah
laku tersebut.
Ada beberapa ciri utama yang melekat pada teori-teori yang
berbasis pada paradigma behavioristik, antara lain :
 Objek psikologi adalah tingkah laku ; mazhab ini memandang objek
psikologi bukan lah kesadaran tapi tingkah laku. Sehingga
pengalaman-pengalaman psikis tidak diteliti, yang diteliti adalah
perubahan-perubahan gerakan badaniah yang observable.
 Semua bentuk tingkah laku dikembalikan pada refleks-refleks.
Behaviorisme menindak lanjuti apa yang telah dirintis psikologi
asosiasi yang ingin menemukan elemen-elemen apa yang mendasari
tingkah laku, dan ternyata elemen-elemen tersebut, berada refleks-
refleks atau reaksi yang tidak disadari terhadap suatu rangsang.
 Behaviorisme tidak mengakui adanya potensi bawaan seperti bakat,
sifat umum yang menurun. Sebab pendidikan dan lingkungan
memegang kekuasaan penuh terhadap proses pembentukan perilaku
individu.
Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi:
(1) Reinforcement and Punishment;
(2) Primary and Secondary Reinforcement;
5
(3) Schedules of Reinforcement;
(4) Contingency Management;
(5) Stimulus Control in Operant Learning;
(6) The Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984).
Prinsip-prinsip teori behaviorisme
 Obyek psikologi adalah tingkah laku
 semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek
 mementingkan pembentukan kebiasaan
1. Tokoh-Tokoh Teori Behavioristik :
a) Teori Belajar Koneksionisme ( Thorndike )
Teori koneksionisme adalah teori yang di temukan dan di
kembangkan oleh Edward Lee Thorndike tahun 1874-1949,
berdasarkan eksperimen yang di lakukan pada tahun 1890-an.
Eksprimen Thorndike menggunakan hewan-hewan terutama kucing
untuk mengetahui fenomena belajar. Edward Lee Thorndike di
lahirkan di Williamsburg, Massachusetts pada tahun 1874. Menurut
Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-
asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respon.
Thorndike menggambarkan proses belajar sebagai proses
pemecahan masalah. Teori utama Thorndike :
Fenomena belajar :
 Trial and error learning
 Transfer of learning
Hukum-hukum belajar
Atas dasar percobaan di atas, Thorndike menemukan
hukum-hukum belajar :
1) Hukum kesiapan (Law of Readiness)
6
Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat
untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan
menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung
diperkuat.
2) Hukum latihan
Hukum latihan akan menyebabkan makin kuat atau makin
lemah hubungan S-R. Semakin sering suatu tingkah laku dilatih
atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat. Hukum ini
sebenarnya tercermin dalam perkataan repetioest mater
studiorum atau practice makes perfect.
3) Hukum akibat ( Efek )
Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila
akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya
tidak memuaskan. Rumusan tingkat hukum akibat adalah, bahwa
suatu tindakan yang disertai hasil menyenangkan cenderung
untuk dipertahankan dan pada waktu lain akan diulangi. Jadi
hukum akibat menunjukkan bagaimana pengaruh hasil suatu
tindakan bagi perbuatan serupa.
b) Teori Belajar Conditioning Ivan Petrovich Pavlov
Tokoh Classical Conditioning adalah Ivan Petrovich Pavlov,
ia lahir pada tahun 1949 di kota Rayasan Rusia. Pavlov merupakan
ahli psikologi dari Rusia, namun pada awalnya Pavlov adalah
seorang calon pendeta karena ayahnya adalah seorang pendeta
dan menginginkan Pavlov mengikuti jejaknya, akan tetapi ia merasa
tidak cocok dengan profesi sebagai pendeta. Belajar menurut teori
ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya
syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam
belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan.
7
Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis
keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
c) Teori Belajar Menurut Watson
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi
antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang
dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi,
walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental
dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia
menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu
diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang
behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan
dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat
berorientasi pada pengalaman empiric semata, yaitu sejauh mana
dapat diamati dan diukur.
d) Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie
Teori belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti.
Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada
waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang
sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan variable
hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses
belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan
mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang
dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar
yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan
respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat
sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu
sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan
respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya
bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam
8
proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan
mampu mengubah tingkah laku seseorang. Saran utama dari teori
ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara
tepat. Siswa harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari.
Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang
mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991).
e) Ciri-ciri teori behavioristik menurut Sumadi Suryabrata :
a. Mementingkan faktor lingkungan.
b. Mementingkan bagian-bagiann (element).
c. Mengutamakan mekanisme peranan reaksi.
d. Mengutamakan mekanisme terbentuk nya hasil belajar.
e. Mementingkan sebab-sebab di waktu yang lalu.
f. Mementingkan pebentukan kebiasaan.
g. Dalam memecahkan masalah, ciri khas nya adalah “trial and
error”
2. Kelebihan dan Kekurangan Teori Behavioristik
a. Kelebihan
 Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka terhadap situasi
dan kondisi belajar
 Guru tidak membiasakan memberikan ceramah sehingga murid
dibiasakan belajar mandiri. Jika murid menemukan kesulitan baru
ditanyakan pada guru yang bersangkutan
 Mampu membentuk suatu prilaku yang diingkan mendapatkan
pengakuan positif dan prilaku yang kurang sesuai mendapat
penghargaan negatif, yang didasari pada prilaku yang tampak
 Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang
berkesinambungan, dapat mengoptimalkan bakat dan
9
kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya. Jika anak
yang sudah mahir dalam sustu bidang tertentu akan lebih dapat
dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan pengulangan yang
berkesinambungan tersebut dan lebih optimal
 Bahan pelajaran yang telah disusun hierarkis dari yang
sederhana sampai pada yang kompleks, dengan tujuan
pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai
dengan pencapaian dengan suatu keterampilan tertentu mampu
menghasilkan suatu prilaku yang konsisiten terhadap bidang
tertentu.
 Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimulus lainnya,
dan seterusnya sampai respon yang diinginkan muncul.
 Teori ini cocok untuk memperoleh kemampuan yang
membutuhkan praktek da kebiasaan yang mengandung unsur-
unsur kecepatan, spontanitas dan daya tahan
 Teori behavioristik juga cocok diterapkan untuk anak yang masih
membutuhkan dominsi orang dewasa, suka mengulangi dan
harus dibiasakan, suka meniru, dan suka dengan bentuk-bentuk
penghargaan langsung
b. Kekurangan
 Sebuah konsekuensi untuk menyusun bahan pelajaran dalam
bentuk yang sudah siap
 Tidak setiap pelajaran dapat menggunakan metode ini.
 Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran
dan menghapalkan apa didengar dan dipandang sebagai cara
belajar yang efektif
10
 Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh
behavioristik justru dianggap sebagai metode yang paling efektif
untuk menertibkan siswa
 Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar, dan sangat
dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan oleh guru
 Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan dari guru dan
mendengarkan apa yang didengar dan apa yang dipandang
sebagai cara belajar yang efektif sehingga inisiatif siswa terhadap
suatu permasalahan yang muncul secara temporer tidak bias
diselesaikan oleh siswa
 Cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir linier, konvergen,
tidak kreatif, tidak produktif dan menundukkan siswa sebagai
individu yang pasif
 Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru bersifat mekanistik
dan hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur
 Penerapan metode yang salah dalam pembelajaran
mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang tidak
menyenangkan bagi siswa, yaitu guru sebagai center, otoriter,
komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih, dan menentukan
apa yang harus dipelajari murid
B. APLIKASI PEMBELAJARAN TEORI BEHAVIORISME
Menurut teori belajar ini adalah perubahan tingkah laku, seseorang
dianggap belajar sesuatu bila ada menunjukkan perubahan tingkah laku.
Misalnya, seorang siswa belum bisa membaca maka betapapun gurunya
berusaha sebaik mungkin mengajar atau bahkan sudah hafal huruf A
sampai Z di luar kepala, namun bila siswa itu gagal mendemonstrasikan
kemampuannya dalam membaca, maka siswa itu belum bisa dikatakan
11
belajar. Ia dikatakan telah belajar apabila ia menunjukkan suatu
perubahan dalam tingkah laku ( dari tidak bisa menjadi bisa membaca).
Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami
siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang
baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yaitu
berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons.
Sedangkan apa yang terjadi diantara stimulus dan respons itu dianggap
tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati. Yang bisa diamati
adalah stimulus dan respons, misalnya stimulus adalah apa saja yang
diberikan guru kepada siswa tersebut dalam rangka membantu siswa
untuk belajar. Stimulus ini berupa rangkaian alfabet, beberapa kalimat
atau bacaan, sedangkan respons adalah reaksi siswa terhadap stimulus
yang diberikan gurunya.
Menurut teori behavioritik apa saja yang diberikan guru (stimulus)
dan apa saja yang dihasilkan siswa (respons) semua harus bisa diamati,
diukur, dan tidak boleh hanya implisit (tersirat). Faktor lain yang juga
penting adalah faktor penguat (reinforcement). Penguat adalah apa saja
yang dapat memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambah
(positive reinforcement) maka respons akan semakin kuat. Begitu juga
bila penguatan dikurangi (negative reinforcement) responspun akan tetap
dikuatkan. Misalnya bila seorang anak bertambah giat belajar apabila
uang sakunya ditambah maka penambahan uang saku ini disebut
sebagai positive reinforcement. Sebaliknya jika uang saku anak itu
dikurangi dan pengurangan ini membuat ia makin giat belajar, maka
pengurangan ini disebut negative reinforcement.
Prinsip-prinsip teori behaviorisme yang banyak dipakai didunia
pendidikan ialah (Harley & Davies, 1978 dalam Toeti, 1997) :
12
 Proses belajar dapat berhasil dengan baik apabila si pelajar ikut
berpartisipasi secara aktif didalamnya,
 Materi pelajaran dibentuk dalam bentuk unit-unit kecil dan diatur
berdasarkan urutan yang logis sehingga si pelajar mudah
mempelajarinya,
 Tiap-tiap respons perlu diberi umpan balik secara langsung, sehingga
si pelajar dapat mengetahui apakah respons yang diberikan telah
benar atau belum,
 Setiap kali si pelajar memberikan respons yang benar maka ia perlu
diberi penguatan. Penguatan positif ternyata memberikan pengaruh
yang lebih baik daripada penguatan negatif.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN TEORI BEHAVIORISTIK
Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada
penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas “mimetic”,
yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan
yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi
atau materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang terisolasi atau
akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan.
Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas
belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan
penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku
wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil
belajar.
Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secara
terpisah, dan biasanya menggunakan paper and pencil test. Evaluasi
hasil belajar menuntut jawaban yang benar. Maksudnya bila pebelajar
menjawab secara “benar” sesuai dengan keinginan guru, hal ini
menunjukkan bahwa pebelajar telah menyelesaikan tugas belajarnya.
13
Evaluasi belajar dipandang sebagi bagian yang terpisah dari kegiatan
pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan
pembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan
pebelajar secara individual.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori behavioristik merupakan teori belajar yang lebih
menekankan pada perubahan tingkah laku serta sebagai akibat dari
interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan suatu
proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar apabila ia bisa
menunjukkan perubahan tingkah lakunya.
Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran
tergantung dari beberapa hal seperti, Tujuan pembelajaran, sifat materi
pelajaran, karakteristik pembelajar, media dan fasilitas pembelajaran
yang tersedia.
B. SARAN
Kita sebagai calon guru harusnya mampu mendidik para peserta
didik kita dengan baik, dengan metode serta teori yang tepat sehingga
proes belajar mengajar berjalan dengan baik Oleh karena itu pelajarilah
teori-teori pembelajaran yang ada agar kita mampu menemukan
kecocokan dalam metode mengajar yang tepat
15
DAFTAR PUSTAKA
http://adiadelsetiawan.blogspot.co.id/2011/10/teori-behavioristik-dan-
landasan.html Diakses pada tanggal 05 Oktober 2015
Islamuddin, Haryu.2012.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
John W Satrock, 2007. Psikologi Pendidikan. Edisi kedua. Jakarta:
Kencana media group.
http://zidandemak.blogspot.co.id/2011/12/teori-belajar-
behavioristik.html Diakses pada tanggal 08 Oktober 2015
http://putripertiwikahar.blogspot.com/2012/11/teori-teori-belajar-dan-
implikasinya_18.html. Diakses pada tanggal 08 September

More Related Content

What's hot

Falsafah pendidikan islam dan timur
Falsafah pendidikan islam dan timurFalsafah pendidikan islam dan timur
Falsafah pendidikan islam dan timurLyNn YAniey
 
Falsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaanFalsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaanfiro HAR
 
Gaya Pembelajaran Model Dunn & Dunn
Gaya Pembelajaran Model Dunn & DunnGaya Pembelajaran Model Dunn & Dunn
Gaya Pembelajaran Model Dunn & DunnSALWANIERAZLI
 
Definisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaDefinisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaAlia Maisarah
 
Teori-teori Pengajaran dan Pembelajaran
Teori-teori Pengajaran dan Pembelajaran Teori-teori Pengajaran dan Pembelajaran
Teori-teori Pengajaran dan Pembelajaran hadijahmahdi
 
Penggunaan bahasa melayu dalam hikayat abdullah
Penggunaan bahasa melayu dalam hikayat abdullahPenggunaan bahasa melayu dalam hikayat abdullah
Penggunaan bahasa melayu dalam hikayat abdullahFadhilah Atikah
 
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdf
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdfEDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdf
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdfPISMPBM20622AinNajwa
 
Kerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayuKerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayuMazliza Suleiman
 
2. Fungsi Sastera Melayu.pptx
2. Fungsi Sastera Melayu.pptx2. Fungsi Sastera Melayu.pptx
2. Fungsi Sastera Melayu.pptxIPG
 
Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)Tiv Sam
 
Pembentangan kaedah dan teknik pembelajaran aqidah
Pembentangan kaedah dan teknik pembelajaran aqidahPembentangan kaedah dan teknik pembelajaran aqidah
Pembentangan kaedah dan teknik pembelajaran aqidahChe' Wan Azhar Shariffudin
 
Adab dengan Rasulullah S.A.W
Adab dengan Rasulullah S.A.WAdab dengan Rasulullah S.A.W
Adab dengan Rasulullah S.A.WFarhatul Hanim
 
Dakwah nabi di madinah
Dakwah nabi di madinahDakwah nabi di madinah
Dakwah nabi di madinahtessarahmania
 
2.teknik bacaan
2.teknik bacaan2.teknik bacaan
2.teknik bacaansuhasah
 
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...tihahhhnazmahhh09
 
Teori biologi
Teori biologiTeori biologi
Teori biologiWan Dasco
 
Kemahiran menulis sek.rendah
Kemahiran menulis sek.rendahKemahiran menulis sek.rendah
Kemahiran menulis sek.rendahJospher Joanes
 
Aktiviti pengamatan pendengaran
Aktiviti pengamatan pendengaranAktiviti pengamatan pendengaran
Aktiviti pengamatan pendengaranSiti Rohayu Rohan
 

What's hot (20)

Falsafah pendidikan islam dan timur
Falsafah pendidikan islam dan timurFalsafah pendidikan islam dan timur
Falsafah pendidikan islam dan timur
 
Falsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaanFalsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaan
 
Gaya Pembelajaran Model Dunn & Dunn
Gaya Pembelajaran Model Dunn & DunnGaya Pembelajaran Model Dunn & Dunn
Gaya Pembelajaran Model Dunn & Dunn
 
Definisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaDefinisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membaca
 
Teori-teori Pengajaran dan Pembelajaran
Teori-teori Pengajaran dan Pembelajaran Teori-teori Pengajaran dan Pembelajaran
Teori-teori Pengajaran dan Pembelajaran
 
Penggunaan bahasa melayu dalam hikayat abdullah
Penggunaan bahasa melayu dalam hikayat abdullahPenggunaan bahasa melayu dalam hikayat abdullah
Penggunaan bahasa melayu dalam hikayat abdullah
 
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdf
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdfEDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdf
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdf
 
Kerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayuKerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayu
 
2. Fungsi Sastera Melayu.pptx
2. Fungsi Sastera Melayu.pptx2. Fungsi Sastera Melayu.pptx
2. Fungsi Sastera Melayu.pptx
 
Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)
 
Pembentangan kaedah dan teknik pembelajaran aqidah
Pembentangan kaedah dan teknik pembelajaran aqidahPembentangan kaedah dan teknik pembelajaran aqidah
Pembentangan kaedah dan teknik pembelajaran aqidah
 
Adab dengan Rasulullah S.A.W
Adab dengan Rasulullah S.A.WAdab dengan Rasulullah S.A.W
Adab dengan Rasulullah S.A.W
 
Dakwah nabi di madinah
Dakwah nabi di madinahDakwah nabi di madinah
Dakwah nabi di madinah
 
2.teknik bacaan
2.teknik bacaan2.teknik bacaan
2.teknik bacaan
 
Teknik teknik pengajaran
Teknik teknik pengajaranTeknik teknik pengajaran
Teknik teknik pengajaran
 
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
 
Teori biologi
Teori biologiTeori biologi
Teori biologi
 
Kemahiran menulis sek.rendah
Kemahiran menulis sek.rendahKemahiran menulis sek.rendah
Kemahiran menulis sek.rendah
 
KAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN SEJARAH
KAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN SEJARAHKAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN SEJARAH
KAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN SEJARAH
 
Aktiviti pengamatan pendengaran
Aktiviti pengamatan pendengaranAktiviti pengamatan pendengaran
Aktiviti pengamatan pendengaran
 

Similar to Teori belajar behavioristik

Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikAnita Rahman
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseArisPiligame
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxElysabetKristanti1
 
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptxEN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx2022Recap
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
teori.docx
teori.docxteori.docx
teori.docxRedySun
 
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikTeori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikAtika Aziz
 
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxTEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxelva675670
 
Makalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikMakalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikkhairil kabe
 
TEORI BELAJAR BEHAVOIRISTIK.pptx
TEORI BELAJAR BEHAVOIRISTIK.pptxTEORI BELAJAR BEHAVOIRISTIK.pptx
TEORI BELAJAR BEHAVOIRISTIK.pptxAstiKasari4
 
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)Astri Firdasannah
 
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danTeori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danHelsy Dinafitri II
 
Teori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahTeori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahDiah Japri
 
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranTeori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranروحايز حمزه
 

Similar to Teori belajar behavioristik (20)

Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
 
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptxEN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
 
Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
teori.docx
teori.docxteori.docx
teori.docx
 
Teori behavior
Teori behaviorTeori behavior
Teori behavior
 
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikTeori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
 
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxTEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
Makalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikMakalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristik
 
Teori behavioristik
Teori behavioristikTeori behavioristik
Teori behavioristik
 
TEORI BELAJAR BEHAVOIRISTIK.pptx
TEORI BELAJAR BEHAVOIRISTIK.pptxTEORI BELAJAR BEHAVOIRISTIK.pptx
TEORI BELAJAR BEHAVOIRISTIK.pptx
 
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
 
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danTeori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
 
Teori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahTeori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiah
 
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranTeori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

Teori belajar behavioristik

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar merupakan suatu proses usaha sadar dan dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi ber sikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat ataupun merevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalaman yang bermanfaat. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang membantu individu belajar dan berinteraksi dangan sumber belajar dengan lingkungan. Teori adalah seperangkat asa yang tersusun tentang kejadian- kejadian tertentu dalam dunia nyata. Teori merupakan seperangkat preposisi yang didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variable yang saling berhubungan satu sama lain dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang didalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas maupun diluar kelas. B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang akan kita bahas sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan teori Behavioristik? 2. bagaimana definisi belajar menurut pandangar teori Behavioristik?
  • 2. 2 3. Apa saja kekurangan dan kelebihan Behavioristik? 4. Bagaimana aplikasi teori Behavioristik dalam pembelajaran? C. TUJUAN 1. Mengerti dan memahami mengenai teori pembelajaran Behavioristik. 2. Mampu mengkaji hakikat belajar menurut teori Behavioristik. 3. Mengetahui apa saja yang menjadi kelemahan serta kelebihan teori Behavioristik. 4. Memahami dan menjelaskan bagaimana penerapan teori Behavioristik dalam pembelajaran. D. MANFAAT Adapaun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu kita dapat mengetahui implikasi pembelajaran dari teori behaviorisme, untuk mengetahui penerapan dalam teori behaviorisme, dan untuk mempermudah kita dalam mengetahui pembelajaran serta teori – teori yang mendukung teori behaviorisme tersebut
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. TEORI BEHAVIORISTIK Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman, sering diebut dengan “ Contemporary behaviorists “ atau bisa juga disebut “ S-R psychologist”. Mereka berpendapat bahwa, tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) dan penguatan (reinforcement) dari lingkungan. Dengan demikian, Dalyono mengemukakan bahwa dalam tingkah laku belajar, terdapat jalinan yang erat antar reaksi-reaksi behavioral dengan stimulusnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori behavioristik menekankan pada terbentuknya tingkah laku yang nampak sebagai hasil dari proses belajar. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus- responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
  • 4. 4 berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Ada beberapa ciri utama yang melekat pada teori-teori yang berbasis pada paradigma behavioristik, antara lain :  Objek psikologi adalah tingkah laku ; mazhab ini memandang objek psikologi bukan lah kesadaran tapi tingkah laku. Sehingga pengalaman-pengalaman psikis tidak diteliti, yang diteliti adalah perubahan-perubahan gerakan badaniah yang observable.  Semua bentuk tingkah laku dikembalikan pada refleks-refleks. Behaviorisme menindak lanjuti apa yang telah dirintis psikologi asosiasi yang ingin menemukan elemen-elemen apa yang mendasari tingkah laku, dan ternyata elemen-elemen tersebut, berada refleks- refleks atau reaksi yang tidak disadari terhadap suatu rangsang.  Behaviorisme tidak mengakui adanya potensi bawaan seperti bakat, sifat umum yang menurun. Sebab pendidikan dan lingkungan memegang kekuasaan penuh terhadap proses pembentukan perilaku individu. Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: (1) Reinforcement and Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement;
  • 5. 5 (3) Schedules of Reinforcement; (4) Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant Learning; (6) The Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984). Prinsip-prinsip teori behaviorisme  Obyek psikologi adalah tingkah laku  semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek  mementingkan pembentukan kebiasaan 1. Tokoh-Tokoh Teori Behavioristik : a) Teori Belajar Koneksionisme ( Thorndike ) Teori koneksionisme adalah teori yang di temukan dan di kembangkan oleh Edward Lee Thorndike tahun 1874-1949, berdasarkan eksperimen yang di lakukan pada tahun 1890-an. Eksprimen Thorndike menggunakan hewan-hewan terutama kucing untuk mengetahui fenomena belajar. Edward Lee Thorndike di lahirkan di Williamsburg, Massachusetts pada tahun 1874. Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi- asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Thorndike menggambarkan proses belajar sebagai proses pemecahan masalah. Teori utama Thorndike : Fenomena belajar :  Trial and error learning  Transfer of learning Hukum-hukum belajar Atas dasar percobaan di atas, Thorndike menemukan hukum-hukum belajar : 1) Hukum kesiapan (Law of Readiness)
  • 6. 6 Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung diperkuat. 2) Hukum latihan Hukum latihan akan menyebabkan makin kuat atau makin lemah hubungan S-R. Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat. Hukum ini sebenarnya tercermin dalam perkataan repetioest mater studiorum atau practice makes perfect. 3) Hukum akibat ( Efek ) Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan. Rumusan tingkat hukum akibat adalah, bahwa suatu tindakan yang disertai hasil menyenangkan cenderung untuk dipertahankan dan pada waktu lain akan diulangi. Jadi hukum akibat menunjukkan bagaimana pengaruh hasil suatu tindakan bagi perbuatan serupa. b) Teori Belajar Conditioning Ivan Petrovich Pavlov Tokoh Classical Conditioning adalah Ivan Petrovich Pavlov, ia lahir pada tahun 1949 di kota Rayasan Rusia. Pavlov merupakan ahli psikologi dari Rusia, namun pada awalnya Pavlov adalah seorang calon pendeta karena ayahnya adalah seorang pendeta dan menginginkan Pavlov mengikuti jejaknya, akan tetapi ia merasa tidak cocok dengan profesi sebagai pendeta. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan.
  • 7. 7 Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan. c) Teori Belajar Menurut Watson Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi, walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empiric semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur. d) Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie Teori belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan variable hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam
  • 8. 8 proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang. Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat. Siswa harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991). e) Ciri-ciri teori behavioristik menurut Sumadi Suryabrata : a. Mementingkan faktor lingkungan. b. Mementingkan bagian-bagiann (element). c. Mengutamakan mekanisme peranan reaksi. d. Mengutamakan mekanisme terbentuk nya hasil belajar. e. Mementingkan sebab-sebab di waktu yang lalu. f. Mementingkan pebentukan kebiasaan. g. Dalam memecahkan masalah, ciri khas nya adalah “trial and error” 2. Kelebihan dan Kekurangan Teori Behavioristik a. Kelebihan  Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka terhadap situasi dan kondisi belajar  Guru tidak membiasakan memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Jika murid menemukan kesulitan baru ditanyakan pada guru yang bersangkutan  Mampu membentuk suatu prilaku yang diingkan mendapatkan pengakuan positif dan prilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif, yang didasari pada prilaku yang tampak  Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang berkesinambungan, dapat mengoptimalkan bakat dan
  • 9. 9 kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya. Jika anak yang sudah mahir dalam sustu bidang tertentu akan lebih dapat dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan pengulangan yang berkesinambungan tersebut dan lebih optimal  Bahan pelajaran yang telah disusun hierarkis dari yang sederhana sampai pada yang kompleks, dengan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian dengan suatu keterampilan tertentu mampu menghasilkan suatu prilaku yang konsisiten terhadap bidang tertentu.  Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimulus lainnya, dan seterusnya sampai respon yang diinginkan muncul.  Teori ini cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek da kebiasaan yang mengandung unsur- unsur kecepatan, spontanitas dan daya tahan  Teori behavioristik juga cocok diterapkan untuk anak yang masih membutuhkan dominsi orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru, dan suka dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung b. Kekurangan  Sebuah konsekuensi untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap  Tidak setiap pelajaran dapat menggunakan metode ini.  Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghapalkan apa didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif
  • 10. 10  Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru dianggap sebagai metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa  Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan oleh guru  Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan dari guru dan mendengarkan apa yang didengar dan apa yang dipandang sebagai cara belajar yang efektif sehingga inisiatif siswa terhadap suatu permasalahan yang muncul secara temporer tidak bias diselesaikan oleh siswa  Cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, tidak produktif dan menundukkan siswa sebagai individu yang pasif  Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru bersifat mekanistik dan hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur  Penerapan metode yang salah dalam pembelajaran mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa, yaitu guru sebagai center, otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih, dan menentukan apa yang harus dipelajari murid B. APLIKASI PEMBELAJARAN TEORI BEHAVIORISME Menurut teori belajar ini adalah perubahan tingkah laku, seseorang dianggap belajar sesuatu bila ada menunjukkan perubahan tingkah laku. Misalnya, seorang siswa belum bisa membaca maka betapapun gurunya berusaha sebaik mungkin mengajar atau bahkan sudah hafal huruf A sampai Z di luar kepala, namun bila siswa itu gagal mendemonstrasikan kemampuannya dalam membaca, maka siswa itu belum bisa dikatakan
  • 11. 11 belajar. Ia dikatakan telah belajar apabila ia menunjukkan suatu perubahan dalam tingkah laku ( dari tidak bisa menjadi bisa membaca). Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yaitu berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Sedangkan apa yang terjadi diantara stimulus dan respons itu dianggap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati. Yang bisa diamati adalah stimulus dan respons, misalnya stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa tersebut dalam rangka membantu siswa untuk belajar. Stimulus ini berupa rangkaian alfabet, beberapa kalimat atau bacaan, sedangkan respons adalah reaksi siswa terhadap stimulus yang diberikan gurunya. Menurut teori behavioritik apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa saja yang dihasilkan siswa (respons) semua harus bisa diamati, diukur, dan tidak boleh hanya implisit (tersirat). Faktor lain yang juga penting adalah faktor penguat (reinforcement). Penguat adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambah (positive reinforcement) maka respons akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement) responspun akan tetap dikuatkan. Misalnya bila seorang anak bertambah giat belajar apabila uang sakunya ditambah maka penambahan uang saku ini disebut sebagai positive reinforcement. Sebaliknya jika uang saku anak itu dikurangi dan pengurangan ini membuat ia makin giat belajar, maka pengurangan ini disebut negative reinforcement. Prinsip-prinsip teori behaviorisme yang banyak dipakai didunia pendidikan ialah (Harley & Davies, 1978 dalam Toeti, 1997) :
  • 12. 12  Proses belajar dapat berhasil dengan baik apabila si pelajar ikut berpartisipasi secara aktif didalamnya,  Materi pelajaran dibentuk dalam bentuk unit-unit kecil dan diatur berdasarkan urutan yang logis sehingga si pelajar mudah mempelajarinya,  Tiap-tiap respons perlu diberi umpan balik secara langsung, sehingga si pelajar dapat mengetahui apakah respons yang diberikan telah benar atau belum,  Setiap kali si pelajar memberikan respons yang benar maka ia perlu diberi penguatan. Penguatan positif ternyata memberikan pengaruh yang lebih baik daripada penguatan negatif. C. TUJUAN PEMBELAJARAN TEORI BEHAVIORISTIK Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas “mimetic”, yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil belajar. Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secara terpisah, dan biasanya menggunakan paper and pencil test. Evaluasi hasil belajar menuntut jawaban yang benar. Maksudnya bila pebelajar menjawab secara “benar” sesuai dengan keinginan guru, hal ini menunjukkan bahwa pebelajar telah menyelesaikan tugas belajarnya.
  • 13. 13 Evaluasi belajar dipandang sebagi bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan pebelajar secara individual.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Teori behavioristik merupakan teori belajar yang lebih menekankan pada perubahan tingkah laku serta sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar apabila ia bisa menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti, Tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pembelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. B. SARAN Kita sebagai calon guru harusnya mampu mendidik para peserta didik kita dengan baik, dengan metode serta teori yang tepat sehingga proes belajar mengajar berjalan dengan baik Oleh karena itu pelajarilah teori-teori pembelajaran yang ada agar kita mampu menemukan kecocokan dalam metode mengajar yang tepat
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA http://adiadelsetiawan.blogspot.co.id/2011/10/teori-behavioristik-dan- landasan.html Diakses pada tanggal 05 Oktober 2015 Islamuddin, Haryu.2012.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. John W Satrock, 2007. Psikologi Pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: Kencana media group. http://zidandemak.blogspot.co.id/2011/12/teori-belajar- behavioristik.html Diakses pada tanggal 08 Oktober 2015 http://putripertiwikahar.blogspot.com/2012/11/teori-teori-belajar-dan- implikasinya_18.html. Diakses pada tanggal 08 September