SlideShare a Scribd company logo
Teori dan Konsep Perilaku
1. Pengertian
Perilaku adalah hasil atau resultan antara stimulus (faktor eksternal) dengan
respons (faktor internal) dalam subjek atau orang yang berperilaku tersebut.
Skinner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan
respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar),oleh karena
perilaku itu terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian
organisme tersebut merespons. Maka teori Skinner ini disebut teori ‘S-O-R”
(Stimulus-Organisme-Respons). Berdasarkan batasan dari Skinner tersebut, maka
dapat didefinisikan bahwa perilaku adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang dalam rangka pemenuhan keinginan, kehendak, kebutuhan, nafsu, dan
sebagainya.
Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku
manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri. Perilaku baru terjadi apabila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan.
Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Perilaku
adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bisa dilihat
sedangkan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, membaca dan sebagainya, sehingga dapat disimpulkan
bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang
dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmodjo, 2003).
Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan perkataan lain, perilaku
kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan spesifik tersebut tidak selalu diketahui secara sadar oleh individu yang
bersangkutan (Winardi, 2004).
Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon/reaksi seorang
individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon
ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berpikir, berpendapat, bersikap) maupun aktif
(melakukan tindakan). Perilaku aktif dapat dilihat, sedangkan perilaku pasif tidak
tampak, seperti pengetahuan, persepsi, atau motivasi.
2. Proses pembentukan perilaku menurut para ahli
a. Menurut Walgito (2003), pembentukan perilaku dibagi menjadi 3 cara sesuai
keadaan yang diharapkan, yaitu :
1. Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan
Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan
kondisioning atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku
seperti yang diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. Cara ini
didasarkan atas teori belajar kondisioning baik dikemukakan oleh Pavlov
maupun oleh Thorndike dan Skinner terdapat pendapat yang tidak seratus
persen sama, namun para ahli tersebut mempunyai dasar pandangan yang
tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Kondisioning Pavlov dikenal
dengan kondisioning klasik, sedangkan kondisioning Thorndike dan Skinner
dikenal sebagai kndisioning operan. Walaupun demikian ada yang menyebut
kondisioning Thorndike sebagai kondisioning instrumental, dan kondisioning
Skinner sebagai kondisioning operan. Seperti yang telah dipaparkan di depan
atas dasar pandangan ini untuk pembentukan perilaku didasarkan dengan
kondisioning atau kebiasaan.
2. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight)
Disamping pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan,
pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Cara ini
berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai dengan
adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Thorndike dalam belajar yang
dipentingkan adalah soal latihan, maka dalam eksperimen Kohler yang
dipentingkan dalam belajar adalah pengertian atau insight, kohler adalah
seorang tokoh dalam psikologi Gestalt dan termasuk dalam aliran kognitif.
3. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model
Disamping cara-cara pembentukan perilaku tersebut diatas, pembentukan
perilaku masih dapat ditempuh dengan meggunakan model atau contoh.
Pemimpin dijadikan model atau contoh oleh yang dipimpinnya. Cara ini
didasarkan pada teori belajar sosial (social learning theory) atau observasional
learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1977).
3. Perubahan perilaku
a. Teori perubahan perilaku
1. Teori S-O-R
Perubahan perilaku didasari oleh Stimulus – Organisme — Respons.
Perubahan perilaku terjadi dgn cara meningkatkan atau memperbanyak
rangsangan (stimulus). Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui
proses pembelajaran (learning process). Materi pembelajaran adalah stimulus.
Proses perubahan perilaku menurut teori S-O-R.:
a. Adanya stimulus (rangsangan): Diterima atau ditolak
b. Apabila diterima (adanya perhatian) mengerti (memahami) stimulus.
c. Subyek (organisme) mengolah stimulus, dan hasilnya:
- Kesediaan untuk bertindak terhadap stimulus (attitude)
- Bertindak (berperilaku) apabila ada dukungan fasilitas (practice)
2. Teori “Dissonance” : Festinger
Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya keseimbangan antara
sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil (conssonance).
Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang
tersebut akan terjadi ketidak seimbangan (dissonance). Kalau akhirnya
stilmulus tersebut direspons positif (menerimanya dan melakukannya) maka
berarti terjadi perilaku baru (hasil perubahan), dan akhirnya kembali terjadi
keseimbangan lagi (conssonance).
Rumus perubahan perilaku menurut Festinger:
Terjadinya perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif yang
seimbang dengan elemen tidak seimbang. Contoh: Seorang ibu hamil
memeriksakan kehamilannya terjadi karena ketidak seimbangan antara
keuntungan dan kerugian stimulus (anjuran periksa hamil).
3. Teori Fungsi : Katz
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu stimulus
atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek).
• Prinsip teori fungsi:
- Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan
subyek)
- Perilaku merupakan pertahanan diri dalam menghadapi lingkungan
(bila hujan, panas)
- Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons
terhadap gejala sosial)
- Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi
(marah, senang).
4. Teori “Driving forces”: Kurt Lewin
Perilaku adalah merupakan keseimbangan antara kekuatan pendorong (driving
forces) dan kekuatan penahan (restraining forces). Perubahan perilaku terjadi
apabila ada ketidak seimbangan antara kedua kekuatan tersebut. Kemungkinan
terjadinya perubahan-perubahan perilaku :
- Kekuatan pendorong meningkat, kekuatanpenahan tetap
- Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun
- Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.
5. Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)
Health belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial :
- Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari
suatu
- penyakit atau memperkecil risiko kesehatan.
- Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya
merubah
- perilaku.
- Perilaku itu sendiri.
Ketiga faktor diatas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berhubungan
dengan kepribadian dan lingkungan individu, serta pengalaman berhubungan
dengan sarana & petugas kesehatan. Health Belief Model menurut Becker
(1979) ditentukan oleh :
- Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan
- Menganggap serius masalah
yakin terhadap efektivitas pengobatan tidak mahal menerima anjuran
untuk mengambil tindakan kesehatan
6. Model Komunikasi – Persuasi
Dasar nya dalah pesan yang komunikatif melalui beberapa pendekatan-
pendekatan, yakni :
- Pendekatan tradisional : sumber, pesan, penerima.
- Pendekatan teori kognitif stimulus menghasilkan respon kognitif yang
terdiri dari hal yang penting dan relevan. Stimulus juga di pengaruhi
oleh argumnetasi (pendapat). Sehingga menghasilkan perubahan
perilaku.
- Pendekatan belajar pesan : perhatian,pemahaman, penerimaan, dan
retensi.
b. Bentuk-bentuk perubahan perilaku
1. Perubahan alamiah (natural change) : Perubahan perilaku karena terjadi
perubahan alam (lingkungan) secara alamiah
2. Perubahan terencana (planned change) : Perubahan perilaku karena
memang direncanakan oleh yang bersangkutan
3. Kesiapan berubah (Readiness to change) : Perubahan perilaku karena
terjadinya proses internal (readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana
proses internal ini berbeda pada setiap individu.
Tahap-tahap Proses Adaptasi
1. Adaptasi
Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai individu dalam
berespon terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi
keutuhan tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis yang akan menghasilkan
perilaku adaptif. Hasil dari perilaku adaptif ini dapat berupa semua respons dengan
berusaha mempertahankan keseimbangan dari suatu keadaan (A.Aziz Alimul
Hidayat:2007).
Istilah adaptasi disebut juga sebagai norma penyesuaian pribadi. Adaptasi adalah
proses penyesuaian diri sesorang yang berlangsung terus menerus untuk memenuhi
segala kebutuhanya dengan tetap memelihara hubungan harmonis pada situasi
lingkunganya. Proses adaptasi dibutuhkan kemampuan seseorang untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan (Pieter,Zan Herri :2010).
Selain itu respon adaptif juga merupakan suatu totalitas respons dari manusia
sebagai makhluk holistik, yang memerlukan waktu dalam proses penyesuaian dan
setiap orang akan berbeda dalam proses penyesuain, adakalanya orang cepat dalam
beradaptasi dan semua respon adaptif tidak selamanya cukup dalam menghadapi
perubahan akan tetapi terkadang dijumpai tidak adekuat dan pada dasarnya respons
adaptif itu melelahkan mengingat membutuhkan tenaga dan sumber yang cukup
(Hidayat,A.Aziz Alimul :2007).
Setiap manusia tentu menginginkan agar hidupnya eksis. Untuk dapat hidup eksis
ia harus senantiasa beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungan. Dengan
penyesuaian diri ia akan mengalami perubahan-perubahan kearah yang lebih maju
(modern). Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki daya upaya untuk dapat
menyesuaikan diri, baik secara aktif maupun pasif. Seseorang aktif melakukan
penyesuaian diri bila terganggu keseimbangannya, yaitu antara kebutuhan dan
pemenuhan. Untuk itu ia akan merespon dari tidak seimbang menjadi seimbang.
Bentuk ketidakseimbangan yang dapat muncul yaitu: bimbang/ragu, gelisah, cemas,
kecewa, frustasi, pertentangan (conflict), dsb. Penyesuaian diri seseorang dengan
lingkungannya dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: jenis kelamin, umur,
motivasi, pengalam, serta kemampuan dalam mengatasi masalah. Dua bentuk
ketidakseimbangan yang perlu mendapat perhatian yaitu frustasi dan konflik.
2. Maladaptif
Beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya maladaptif :
a. Sensitif terhadap kritik: Individu tidak bias merespon secara positif
terhadap koreksi, juga tidak dapat mengkritisi diri sendiri.
b. Tidak mampu kompetisi: Individu hanya mau berkompetisi dengan
kawan yang jelas dapat dikalahkan.
Manfaat mempelajari psikologi bagi perawat
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan
proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja.
Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa
manusia.
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala psikis seseorang
yang dapat dilihat dari perubahan tingkah laku dan perbuatannya. Dari pengertian
tersebut, sudah jelas ini mempunyai manfaat bagi perawat. Perawat berinteraksi
dengan manusia setiap harinya.
Sesuai dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti.
Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dimana ilmu ini
sangat penting untuk pelajari seorang perawat yang akan sangat membantu perawat
dalam menjalankan tugasnya.
1. Terjalinnya hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal didukung oleh keterbukaan perawat. Perawat
membuka diri tentang pengalaman yang berguna untuk terapi klien. Tukar menukar
pengalaman ini memberikan keuntungan pada klien untuk mendukung kerjasama dan
member dukungan. Melalui penelitiaan ditemukan bahwa peningkatan keterbukaan
antara perawat dan klien menurunkan tingkat kecemasan perawat dan klien.
Tujuan terjalinnya hubungan interpersonal antara lain:
a. Menyenangkan hati klien.
b. Mengetahui dan mengerti pembicaraan.
c. Memberikan rasa puas pada klien
d. Memberikan rasa aman pada pembicara
e. Menunjukkan rasa saling percaya
f. Menghargai pembicaraan.
2. Komunikasi yang baik antara perawat dengan klien (empathy).
Rasakan apa yang dirasakan klien. Perawat yang merasakan apa yang
dirasakan klien akan mampu mengkomunikasikan dengan seluruh sikap tubuhnya
kepada klien. Perawat menyampaikan bahwa ia sungguh mengerti perasaan,tingkah dan
pengalaman klien,dan mengkomunikasikan pengertian itu kepada klien. Sehingga klien
merasa bahwa ia dimengerti.Melalui penelitian, mengidentifikasi perilaku verbal dan
non verbal yang menunjukkan tingkat empati yang tinggi sebagai berikut:
a. Memperkenalkan diri dengan klien.
b. Kepala dan badan membungkuk kearah klien.
c. Respon verbal terhadap pendapat klien,khususnya pada kekuatan dan
sumber daya klien.
d. Kontak mata dan respon pada tanda non verbal klien,misalnya nada
suara,gelisah,ekspresi wajah.
e. Tunjukkan perhatian,minat,kehangatan melalui ekspresi wajah.
f. Nada suara konsisten dengan ekspresi wajah dan respon verbal.
. 3. Adanya rasa saling percaya antara perawat dan klien.
Rasa saling percaya sangat dibutuhkan guna tercipta rasa percaya bahwa
segala yang dilakukan perawat adalah untuk kesembuhan,kenyamanan dan keamanan
klien sehingga tidak terjadi salah paham antara tugas-tugas perawat pada klien. Selain
itu antara perawat dank lien dapat tercipta kedekatan layaknya keluarga sendiri. Hal ini
berguna agar tercipta rasa nyaman dan aman pada klien.
4. Adanya motivasi yang muncul dari perawat untuk mempercepat
kesembuhan klien.
Motivasi yang datang dari perawat untuk klien antara lain:
a. Menghindari sikap negative
Contoh :
 Menyatakan hal-hal yang dapat menimbulkan
 kekhawatiran dan keputusasaan.
 Menyinggung pasien.
 Berkata kasar.
 Merasa jijik atau aneh.
b. Menghibur klien.Contoh :
 Menjaga selera humor.
 Mengajak klien untuk bersenda gurau.
c. Meyakinkan kesembuhan klien
Contoh :
 Berdo’a untuk kesembuhan klien.
 Menyapa dengan senyuman.
 Contoh kasus: Apabila kita akan melakukan tugas kita sebagai perawat
pada klien yang belum kita kenal,tentunya kita harus memperkenalkan
diri kita terlebih dahulu. Apabila nama telah tercantum pada biodata
klien maka lebih baiknya kita menyapa dengan memakai nama
klien,hal ini bisa membuat klien merasa dikenal secara pribadi.Contoh :
 “ya Ruslan”.
 “selamat pagi bapak Rudi”.
Dilanjutkan dengan menawarkan diri.Contoh :
 apakah ada yang bisa saya bantu?”
 “saya bisa menemani mu sampai anakmu datang”.
 “kita bisa duduk disini,Anda tidak perlu bicara kecuali anda mau”.
 “saya akan mendo’akan anda”.
 Menanggapi keluhan klien.Contoh :
 klien : Saya muntah tadi pagi.
 Perawat : Apakah itu setelah sarapan pagi? atau
Kapan hal ini terjadi?
 Menghibur klien.Contoh :
 “anda kelihatan segar hari ini”.
 “nampaknya keadaan anda rileks”.
 “segar sekali anda saat ini”.
 Memberi perhatian.Contoh :
 “ada apa?”
 “apa yang terjadi?”
 “bagaimana perasaanmu tentang hal ini?”
TUGAS PSIKOLOGI KEPERAWATAN
“TEORI dan KONSEP PERILAKU”
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2
IMALISA ANATRI
IRA ANANTA
MUTIARA ZANDI
YOLLANDA ANASTASIA PUTRI
SELBI MANDAGA
SELVIN CERIA PRAYITNO
Dosen Pembimbing:
Dra. MARWISNI HASAN, M.Pd. Kons.
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2013/2014

More Related Content

What's hot

Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
novyaindri29
 
Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
Seta Wicaksana
 
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Kanaidi ken
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
Deddy Chusnul Muali
 
ipa modul 1 kb 1
ipa modul 1 kb 1ipa modul 1 kb 1
ipa modul 1 kb 1
SPADAIndonesia
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
Brian Langkai
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"vidyatiara
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
vidyatiara
 
Aliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristikAliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristikUzi Ilman
 
Operant conditioning skinner
Operant conditioning skinnerOperant conditioning skinner
Operant conditioning skinnerelmakrufi
 
teori behavioristik
teori behavioristikteori behavioristik
teori behavioristik
Mariska1115500049
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
Warung Bidan
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
Arif Lawolo
 
Behaviorisme (Psikologi Umum)
Behaviorisme (Psikologi Umum)Behaviorisme (Psikologi Umum)
Behaviorisme (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Teori belajar behavioristik_kelompok _4
Teori belajar behavioristik_kelompok _4Teori belajar behavioristik_kelompok _4
Teori belajar behavioristik_kelompok _4
nazar riati
 

What's hot (18)

Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
 
Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
 
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
ipa modul 1 kb 1
ipa modul 1 kb 1ipa modul 1 kb 1
ipa modul 1 kb 1
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
 
Teori sikap
Teori sikapTeori sikap
Teori sikap
 
Teori teori behavioristik
Teori teori  behavioristikTeori teori  behavioristik
Teori teori behavioristik
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Aliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristikAliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristik
 
Operant conditioning skinner
Operant conditioning skinnerOperant conditioning skinner
Operant conditioning skinner
 
teori behavioristik
teori behavioristikteori behavioristik
teori behavioristik
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Behaviorisme (Psikologi Umum)
Behaviorisme (Psikologi Umum)Behaviorisme (Psikologi Umum)
Behaviorisme (Psikologi Umum)
 
Teori belajar behavioristik_kelompok _4
Teori belajar behavioristik_kelompok _4Teori belajar behavioristik_kelompok _4
Teori belajar behavioristik_kelompok _4
 

Similar to Makalah psikologi kep

Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
M Sultan Almaududi
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
M Sultan Almaududi
 
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Syaikhuna Al-Asyhi
 
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialRangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialFuad Nasir
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
ProdiD3Keperawatan
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilakuuyunk93
 
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
sunardi21
 
02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx
02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx
02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx
ALBARGEANOVA
 
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptxPPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
Igra Magistra
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
MangRudi Rusbianto
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
Anis Ilahi
 
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxPerilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
MarioSatiri
 
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdfSIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
Mira Veranita
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Uwes Chaeruman
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
pjj_kemenkes
 
Bab i
Bab iBab i

Similar to Makalah psikologi kep (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
 
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
 
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialRangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosial
 
Perilaku
PerilakuPerilaku
Perilaku
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
 
02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx
02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx
02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx
 
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptxPPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxPerilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
 
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdfSIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Makalah psikologi kep

  • 1. Teori dan Konsep Perilaku 1. Pengertian Perilaku adalah hasil atau resultan antara stimulus (faktor eksternal) dengan respons (faktor internal) dalam subjek atau orang yang berperilaku tersebut. Skinner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar),oleh karena perilaku itu terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespons. Maka teori Skinner ini disebut teori ‘S-O-R” (Stimulus-Organisme-Respons). Berdasarkan batasan dari Skinner tersebut, maka dapat didefinisikan bahwa perilaku adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka pemenuhan keinginan, kehendak, kebutuhan, nafsu, dan sebagainya. Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bisa dilihat sedangkan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, membaca dan sebagainya, sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan perkataan lain, perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan spesifik tersebut tidak selalu diketahui secara sadar oleh individu yang bersangkutan (Winardi, 2004). Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon
  • 2. ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berpikir, berpendapat, bersikap) maupun aktif (melakukan tindakan). Perilaku aktif dapat dilihat, sedangkan perilaku pasif tidak tampak, seperti pengetahuan, persepsi, atau motivasi. 2. Proses pembentukan perilaku menurut para ahli a. Menurut Walgito (2003), pembentukan perilaku dibagi menjadi 3 cara sesuai keadaan yang diharapkan, yaitu : 1. Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan kondisioning atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. Cara ini didasarkan atas teori belajar kondisioning baik dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh Thorndike dan Skinner terdapat pendapat yang tidak seratus persen sama, namun para ahli tersebut mempunyai dasar pandangan yang tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Kondisioning Pavlov dikenal dengan kondisioning klasik, sedangkan kondisioning Thorndike dan Skinner dikenal sebagai kndisioning operan. Walaupun demikian ada yang menyebut kondisioning Thorndike sebagai kondisioning instrumental, dan kondisioning Skinner sebagai kondisioning operan. Seperti yang telah dipaparkan di depan atas dasar pandangan ini untuk pembentukan perilaku didasarkan dengan kondisioning atau kebiasaan. 2. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight) Disamping pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan, pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai dengan adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Thorndike dalam belajar yang dipentingkan adalah soal latihan, maka dalam eksperimen Kohler yang dipentingkan dalam belajar adalah pengertian atau insight, kohler adalah seorang tokoh dalam psikologi Gestalt dan termasuk dalam aliran kognitif. 3. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model Disamping cara-cara pembentukan perilaku tersebut diatas, pembentukan perilaku masih dapat ditempuh dengan meggunakan model atau contoh. Pemimpin dijadikan model atau contoh oleh yang dipimpinnya. Cara ini
  • 3. didasarkan pada teori belajar sosial (social learning theory) atau observasional learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1977). 3. Perubahan perilaku a. Teori perubahan perilaku 1. Teori S-O-R Perubahan perilaku didasari oleh Stimulus – Organisme — Respons. Perubahan perilaku terjadi dgn cara meningkatkan atau memperbanyak rangsangan (stimulus). Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui proses pembelajaran (learning process). Materi pembelajaran adalah stimulus. Proses perubahan perilaku menurut teori S-O-R.: a. Adanya stimulus (rangsangan): Diterima atau ditolak b. Apabila diterima (adanya perhatian) mengerti (memahami) stimulus. c. Subyek (organisme) mengolah stimulus, dan hasilnya: - Kesediaan untuk bertindak terhadap stimulus (attitude) - Bertindak (berperilaku) apabila ada dukungan fasilitas (practice) 2. Teori “Dissonance” : Festinger Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya keseimbangan antara sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil (conssonance). Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut akan terjadi ketidak seimbangan (dissonance). Kalau akhirnya stilmulus tersebut direspons positif (menerimanya dan melakukannya) maka berarti terjadi perilaku baru (hasil perubahan), dan akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi (conssonance). Rumus perubahan perilaku menurut Festinger: Terjadinya perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif yang seimbang dengan elemen tidak seimbang. Contoh: Seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya terjadi karena ketidak seimbangan antara keuntungan dan kerugian stimulus (anjuran periksa hamil). 3. Teori Fungsi : Katz Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek). • Prinsip teori fungsi:
  • 4. - Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan subyek) - Perilaku merupakan pertahanan diri dalam menghadapi lingkungan (bila hujan, panas) - Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons terhadap gejala sosial) - Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi (marah, senang). 4. Teori “Driving forces”: Kurt Lewin Perilaku adalah merupakan keseimbangan antara kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan penahan (restraining forces). Perubahan perilaku terjadi apabila ada ketidak seimbangan antara kedua kekuatan tersebut. Kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan perilaku : - Kekuatan pendorong meningkat, kekuatanpenahan tetap - Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun - Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun. 5. Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan) Health belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial : - Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu - penyakit atau memperkecil risiko kesehatan. - Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah - perilaku. - Perilaku itu sendiri. Ketiga faktor diatas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kepribadian dan lingkungan individu, serta pengalaman berhubungan dengan sarana & petugas kesehatan. Health Belief Model menurut Becker (1979) ditentukan oleh : - Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan
  • 5. - Menganggap serius masalah yakin terhadap efektivitas pengobatan tidak mahal menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan 6. Model Komunikasi – Persuasi Dasar nya dalah pesan yang komunikatif melalui beberapa pendekatan- pendekatan, yakni : - Pendekatan tradisional : sumber, pesan, penerima. - Pendekatan teori kognitif stimulus menghasilkan respon kognitif yang terdiri dari hal yang penting dan relevan. Stimulus juga di pengaruhi oleh argumnetasi (pendapat). Sehingga menghasilkan perubahan perilaku. - Pendekatan belajar pesan : perhatian,pemahaman, penerimaan, dan retensi. b. Bentuk-bentuk perubahan perilaku 1. Perubahan alamiah (natural change) : Perubahan perilaku karena terjadi perubahan alam (lingkungan) secara alamiah 2. Perubahan terencana (planned change) : Perubahan perilaku karena memang direncanakan oleh yang bersangkutan 3. Kesiapan berubah (Readiness to change) : Perubahan perilaku karena terjadinya proses internal (readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana proses internal ini berbeda pada setiap individu.
  • 6. Tahap-tahap Proses Adaptasi 1. Adaptasi Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku adaptif. Hasil dari perilaku adaptif ini dapat berupa semua respons dengan berusaha mempertahankan keseimbangan dari suatu keadaan (A.Aziz Alimul Hidayat:2007). Istilah adaptasi disebut juga sebagai norma penyesuaian pribadi. Adaptasi adalah proses penyesuaian diri sesorang yang berlangsung terus menerus untuk memenuhi segala kebutuhanya dengan tetap memelihara hubungan harmonis pada situasi lingkunganya. Proses adaptasi dibutuhkan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan (Pieter,Zan Herri :2010). Selain itu respon adaptif juga merupakan suatu totalitas respons dari manusia sebagai makhluk holistik, yang memerlukan waktu dalam proses penyesuaian dan setiap orang akan berbeda dalam proses penyesuain, adakalanya orang cepat dalam beradaptasi dan semua respon adaptif tidak selamanya cukup dalam menghadapi perubahan akan tetapi terkadang dijumpai tidak adekuat dan pada dasarnya respons adaptif itu melelahkan mengingat membutuhkan tenaga dan sumber yang cukup (Hidayat,A.Aziz Alimul :2007). Setiap manusia tentu menginginkan agar hidupnya eksis. Untuk dapat hidup eksis ia harus senantiasa beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungan. Dengan penyesuaian diri ia akan mengalami perubahan-perubahan kearah yang lebih maju (modern). Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki daya upaya untuk dapat menyesuaikan diri, baik secara aktif maupun pasif. Seseorang aktif melakukan penyesuaian diri bila terganggu keseimbangannya, yaitu antara kebutuhan dan pemenuhan. Untuk itu ia akan merespon dari tidak seimbang menjadi seimbang. Bentuk ketidakseimbangan yang dapat muncul yaitu: bimbang/ragu, gelisah, cemas, kecewa, frustasi, pertentangan (conflict), dsb. Penyesuaian diri seseorang dengan lingkungannya dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: jenis kelamin, umur, motivasi, pengalam, serta kemampuan dalam mengatasi masalah. Dua bentuk ketidakseimbangan yang perlu mendapat perhatian yaitu frustasi dan konflik.
  • 7. 2. Maladaptif Beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya maladaptif : a. Sensitif terhadap kritik: Individu tidak bias merespon secara positif terhadap koreksi, juga tidak dapat mengkritisi diri sendiri. b. Tidak mampu kompetisi: Individu hanya mau berkompetisi dengan kawan yang jelas dapat dikalahkan.
  • 8. Manfaat mempelajari psikologi bagi perawat Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala psikis seseorang yang dapat dilihat dari perubahan tingkah laku dan perbuatannya. Dari pengertian tersebut, sudah jelas ini mempunyai manfaat bagi perawat. Perawat berinteraksi dengan manusia setiap harinya. Sesuai dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti. Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dimana ilmu ini sangat penting untuk pelajari seorang perawat yang akan sangat membantu perawat dalam menjalankan tugasnya. 1. Terjalinnya hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal didukung oleh keterbukaan perawat. Perawat membuka diri tentang pengalaman yang berguna untuk terapi klien. Tukar menukar pengalaman ini memberikan keuntungan pada klien untuk mendukung kerjasama dan member dukungan. Melalui penelitiaan ditemukan bahwa peningkatan keterbukaan antara perawat dan klien menurunkan tingkat kecemasan perawat dan klien. Tujuan terjalinnya hubungan interpersonal antara lain: a. Menyenangkan hati klien. b. Mengetahui dan mengerti pembicaraan. c. Memberikan rasa puas pada klien d. Memberikan rasa aman pada pembicara e. Menunjukkan rasa saling percaya f. Menghargai pembicaraan.
  • 9. 2. Komunikasi yang baik antara perawat dengan klien (empathy). Rasakan apa yang dirasakan klien. Perawat yang merasakan apa yang dirasakan klien akan mampu mengkomunikasikan dengan seluruh sikap tubuhnya kepada klien. Perawat menyampaikan bahwa ia sungguh mengerti perasaan,tingkah dan pengalaman klien,dan mengkomunikasikan pengertian itu kepada klien. Sehingga klien merasa bahwa ia dimengerti.Melalui penelitian, mengidentifikasi perilaku verbal dan non verbal yang menunjukkan tingkat empati yang tinggi sebagai berikut: a. Memperkenalkan diri dengan klien. b. Kepala dan badan membungkuk kearah klien. c. Respon verbal terhadap pendapat klien,khususnya pada kekuatan dan sumber daya klien. d. Kontak mata dan respon pada tanda non verbal klien,misalnya nada suara,gelisah,ekspresi wajah. e. Tunjukkan perhatian,minat,kehangatan melalui ekspresi wajah. f. Nada suara konsisten dengan ekspresi wajah dan respon verbal. . 3. Adanya rasa saling percaya antara perawat dan klien. Rasa saling percaya sangat dibutuhkan guna tercipta rasa percaya bahwa segala yang dilakukan perawat adalah untuk kesembuhan,kenyamanan dan keamanan klien sehingga tidak terjadi salah paham antara tugas-tugas perawat pada klien. Selain itu antara perawat dank lien dapat tercipta kedekatan layaknya keluarga sendiri. Hal ini berguna agar tercipta rasa nyaman dan aman pada klien.
  • 10. 4. Adanya motivasi yang muncul dari perawat untuk mempercepat kesembuhan klien. Motivasi yang datang dari perawat untuk klien antara lain: a. Menghindari sikap negative Contoh :  Menyatakan hal-hal yang dapat menimbulkan  kekhawatiran dan keputusasaan.  Menyinggung pasien.  Berkata kasar.  Merasa jijik atau aneh. b. Menghibur klien.Contoh :  Menjaga selera humor.  Mengajak klien untuk bersenda gurau. c. Meyakinkan kesembuhan klien Contoh :  Berdo’a untuk kesembuhan klien.  Menyapa dengan senyuman.
  • 11.  Contoh kasus: Apabila kita akan melakukan tugas kita sebagai perawat pada klien yang belum kita kenal,tentunya kita harus memperkenalkan diri kita terlebih dahulu. Apabila nama telah tercantum pada biodata klien maka lebih baiknya kita menyapa dengan memakai nama klien,hal ini bisa membuat klien merasa dikenal secara pribadi.Contoh :  “ya Ruslan”.  “selamat pagi bapak Rudi”. Dilanjutkan dengan menawarkan diri.Contoh :  apakah ada yang bisa saya bantu?”  “saya bisa menemani mu sampai anakmu datang”.  “kita bisa duduk disini,Anda tidak perlu bicara kecuali anda mau”.  “saya akan mendo’akan anda”.  Menanggapi keluhan klien.Contoh :  klien : Saya muntah tadi pagi.  Perawat : Apakah itu setelah sarapan pagi? atau Kapan hal ini terjadi?  Menghibur klien.Contoh :  “anda kelihatan segar hari ini”.  “nampaknya keadaan anda rileks”.  “segar sekali anda saat ini”.  Memberi perhatian.Contoh :  “ada apa?”  “apa yang terjadi?”  “bagaimana perasaanmu tentang hal ini?”
  • 12.
  • 13. TUGAS PSIKOLOGI KEPERAWATAN “TEORI dan KONSEP PERILAKU” DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 IMALISA ANATRI IRA ANANTA MUTIARA ZANDI YOLLANDA ANASTASIA PUTRI SELBI MANDAGA SELVIN CERIA PRAYITNO Dosen Pembimbing: Dra. MARWISNI HASAN, M.Pd. Kons. STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG 2013/2014