SlideShare a Scribd company logo
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
SESI
2
HAKIKAT
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Pengalaman
PENGERTIAN TEORI BEHAVIORISTIK
Eksternal
Permanen
Tingkah laku berubah
Behaviorisme merupakan salah satu aliran
psikologi yang meyakini bahwa untuk mengkaji
perilaku individu harus dilakukan terhadap
setiap aktivitas individu yang dapat diamati,
bukan pada peristiwa hipotetis yang terjadi
dalam diri individu.
Ciri-Ciri Teori Belajar Behavioristik
Mementingkan pengaruh lingkungan
Mementingkan bagian-bagian ( elementalistik )
Mementingkan peranan reaksi
Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar.
Mementingkan sebab-sebab di waktu yang lalu
Mementingkan pembentukan kebiasaan, dan
dalam pemecahan problem, ciri khasnya “trial and error”
ASUMSI DASAR TEORI BEHAVIORISTIK
• Refleks merupakan dasar utama dalam mengkaji
perilaku
• Refleks adalah respons yang cepat dapat dipercaya
sebagai tanggapan terhadap stimulus (objek atau
lingkungan)
• Refleks adalah sekolompok perilaku terpilih yang
sangat bermanfaat bagi organisme dalam mengelola
lingkungan
ASUMSI DASAR TEORI BEHAVIORISTIK
Stimulus (Objek atau Lingkungan)
Excitatory
Inhibitory
Neutral
KONSEP KETERHUBUNGAN
(PRINCIPLES OF ASSOCIATION)
Contiguity
Frequency
Intensity
Similarity
Keterhubungan antara refleks dan konsep
Berhubungan erat satu sama lain membentuk perilaku dan ide
Pengalaman berulang pada waktu dan tempat yang sesuai
Pengulangan
Intensitas perhatian
Konsep yang mirip
ASUMSI DASAR TEORI BEHAVIORISTIK
• Pengamatan (observation) merupakan cara utama
untuk menyelidiki proses belajar
• Prinsip belajar yang sama digunakan untuk perilaku
yang berbeda dan untuk makhluk hidup dari berbagai
spesies.
• Belajar diuraikan sebagai keterkaitan antara stimulus
dan respons (S  R)
ASUMSI DASAR TEORI BEHAVIORISTIK
Teori belajar
Behavioristik tidak
menjelaskan beberapa
proses belajar tertentu,
seperti bagaimana
caranya anak kecil
belajar bahasa, tanpa
mekanisme penguatan.
Teori belajar
behavioristik tidak dapat
dimanfaatkan untuk
semua kegiatan belajar
karena tidak
mengindahkan aktivitas
pikiran.
SEJARAH TEORI BEHAVIORISTIK
No Nama Ahli Prinsip Dasar Teori
1 Ivan Petrovich
Pavlov (1984-1936)
1. Belajar adalah hubungan antara stimulus dan respons
lewat pengkondisian yang terus menerus
2. Teori belajar Pavlov dikenal dengan classical conditioning
2 Edward L. Thorndike
(1874-1949)
1. Pengalaman berperan dalam penguatan dan pelemahan
hubungan stimulus respons
2. Teori belajar Thorndike dikenal dengan connectionism
3 John Broadus
Watson (1878-1958)
1. Pentingkan pengulangan dan keterawatan dalam
meningkatkan hubungan stimulus dan respons
2. Objek yang dipelajari adalah apa yang dikerjakan
orang,bukan apa yang ada dalam pikiran orang
3. Teori belajar Watson dikenal dengan the law of frequency
dan the law of recency
SEJARAH TEORI BEHAVIORISTIK
No Nama Ahli Prinsip Dasar Teori
4 Edwin Ray Guthrie
(1886-1959)
1. Stimulus yang diikuti oleh suatu respons cenderung
akan terulang lagi dengan respons yang serupa
2. Teori belajar Guthrie dikenal dengan Contiqulty
5 Clark Hull (1884-
1952)
1. Terdapat variable antara (intervening variables) antara
stimulus dan respons.
2. Hubungan stimulus dan respons digambarkan sebagai
S-O-R (O adalah variabel antara)
6 Burhuss
FrederickSkinner
(1904-1990)
1. Respons yangdiikuti dengan penguatan positif,
cenderung akan diulang lagi dimasa datang
2. Respons yang diikuti oleh respons negative cenderung
akan berkurang dimasa datang
3. Teori belajar Skinner dikenal dengan
radicalbehaviorism/operantconditioning.
ALIRAN DAN JENIS
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
ALIRAN TEORI BEHAVIORISTIK
• Precursor Behaviorism
• Early Behaviorism
• Intermediaries Behaviorism
• Radical Behaviorism
• Post Behavioris dan Neo-Behaviorist Current
JENIS TEORI BEHAVIORISTIK
Classical (Respondent)
Conditioning
01
Contiguity
02
Operant (Instrumental)
Conditioning
03
Pavlov
Eksperimen
Classical (Respondent)
Conditioning
01
Refleks Halus
bawaan dan unconditioned reflexes
dipelajari – conditioned reflexes
Refleks dipelajari
Classical (Respondent)
Conditioning
01
Perspektif Kontemporer Classical Conditioning
 Potensi untuk bertambahnya stimulus hanya terjadi apabila
stimulus yang tidak terkondisi akan muncul
 Classical Conditioning mencakup aspek kemampuan
intelektual dan merespon
 Classical Conditioning dapat dimanfaatkan untuk
mengubah respn yang tidak sesuai
 Menghadirkan stimulus yang terkondisi
 Menggunakan pengkondisian tandingan
Classical (Respondent)
Conditioning
01
Contiguity
02
Hukum
Teori
Kombinasi beberapa stimulus yang
diikuti dengan gerakan, apabila
terjadi lagi akan diikuti oleh gerakan
seperti sebelumnya
“lupa” merupakan bentuk hambatan
Contiguity
02
Prinsip Belajar
1. Organisme harus aktif memberikan respons
apabila ingin terjadi pengkondisian/pembiasaan.
2. Stimulus harus bersifat unik dan spesifik apabila
menginginkan respon yang spesifik pula.
3. Penguatan terhada respon yang diharapkan perlu
diberikan terus menerus.
4. Respon terakhir yang diberikan harus benar,
selama memang itu yang diharapkan.
Operant (Instrumental)
Conditioning
03
Skinner
Respondent Behaviour dan Operant
Behaviour
Operant Conditioning
Thorndike dan Skinner
Operant (Instrumental)
Conditioning
03
1. Organisme harus aktif memberikan respons
apabila ingin terjadi pengkondisian/pembiasaan.
2. Stimulus harus bersifat unik dan spesifik apabila
menginginkan respon yang spesifik pula.
3. Penguatan terhada respon yang diharapkan perlu
diberikan terus menerus.
4. Respon terakhir yang diberikan harus benar,
selama memang itu yang diharapkan.
Operant (Instrumental)
Conditioning
03
Konsep Dasar Operant Conditioning
1. Baseline or free operant level
2. Terminal Behaviour
3. Extinction
4. Superstitious Behaviour
5. Shaping
6. Chaining
Operant (Instrumental)
Conditioning
03
Perspektif Kontemporer Operant Conditioning
1. Perilaku akan lebih mudah dipahami dala konteks yang besar
dan kerangka waktu yang cukup lama.
2. Operant conditioning mencakup perilaku dan kemampuan
intelektual.
3. Hanya saat penguatan meningkatkan frekuensi respon,
hukuman bisa efektif sebagai alat untuk menurunkan respon.
4. Penyebab tidak bekerjanya penguatan: penguat tidak
menguatkan, penguatan tidak konsisten, dan individu
kehilangan respon terlalu banyak ketika mengubah perilaku.
STRATEGI PENERAPAN
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTK
PEMBENTUKAN PERILAKU
Shaping Chaining
Discrimination Fading
OPERANT CONDITIONING DALAM
PEMBENTUKAN PERILAKU
1) Mengembangkan perilaku baru.
2) Meningkatkan/ menguatkan perilaku baru.
3) Menjaga/mempertahankan perilaku yang
terbentuk.
4) Menghentikan perilaku yang tidak sesuai.
5) Memidifikasi perilaku emosi.
STRATEGI PENERAPAN OPERANT
CONDITIONING
1. Tujuan Instruksional Khusus
2. Pembelajaran Terprogram (Programmed Instruction)
3. Belajar Tuntas (Mastery Learning)
4. Kontrak Pembelajaran (Learning Contracts)
5. Penerapan Analisis Perilaku (Applied Behavior
Analysis)
STRATEGI PENERAPAN
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
1. Menekankan pada hasil belajar yang spesifik dan
dapat diamati.
2. Belajar dengan kecepatan sendiri.
3. Penguatan yang terus menerus.
4. Hasil belajar dalam bentuk “jawaban yang benar”
berfungsi sebagai penguatan.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to 02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx

teori.docx
teori.docxteori.docx
teori.docx
RedySun
 
Hakikat Teori Behavioristik.pptx
Hakikat Teori Behavioristik.pptxHakikat Teori Behavioristik.pptx
Hakikat Teori Behavioristik.pptx
Husnun Nur Hanifah
 
Teori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahTeori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiah
Diah Japri
 
Teori Behaviorisme.pptx
Teori Behaviorisme.pptxTeori Behaviorisme.pptx
Teori Behaviorisme.pptx
fliliabdl
 
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Syaikhuna Al-Asyhi
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologighozalice
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologighozalice
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptxPRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
Irawati181
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Fitri Yusmaniah
 
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptxP3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
MukaromahPujiLestari
 
Ppt teori conditioning
Ppt teori conditioningPpt teori conditioning
Ppt teori conditioningMustika Ungu
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
ProdiD3Keperawatan
 
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
Haris Mansah ARH
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
ArisPiligame
 
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxPerilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
MarioSatiri
 
Pandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisPandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisainaasri
 
Teori behavior
Teori behaviorTeori behavior
Teori behavior
PratiwiKartikaSari
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
BeniBeni42
 
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponKelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Asep Subagya
 
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
jayamartha
 

Similar to 02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx (20)

teori.docx
teori.docxteori.docx
teori.docx
 
Hakikat Teori Behavioristik.pptx
Hakikat Teori Behavioristik.pptxHakikat Teori Behavioristik.pptx
Hakikat Teori Behavioristik.pptx
 
Teori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahTeori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiah
 
Teori Behaviorisme.pptx
Teori Behaviorisme.pptxTeori Behaviorisme.pptx
Teori Behaviorisme.pptx
 
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologi
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologi
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptxPRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptxP3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
 
Ppt teori conditioning
Ppt teori conditioningPpt teori conditioning
Ppt teori conditioning
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
 
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
 
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxPerilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
 
Pandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisPandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behavioris
 
Teori behavior
Teori behaviorTeori behavior
Teori behavior
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
 
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponKelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
 
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
 

Recently uploaded

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 

Recently uploaded (20)

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 

02 Teori Belajar Behaviorisme.pptx

  • 3. Pengalaman PENGERTIAN TEORI BEHAVIORISTIK Eksternal Permanen Tingkah laku berubah Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang meyakini bahwa untuk mengkaji perilaku individu harus dilakukan terhadap setiap aktivitas individu yang dapat diamati, bukan pada peristiwa hipotetis yang terjadi dalam diri individu.
  • 4. Ciri-Ciri Teori Belajar Behavioristik Mementingkan pengaruh lingkungan Mementingkan bagian-bagian ( elementalistik ) Mementingkan peranan reaksi Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar. Mementingkan sebab-sebab di waktu yang lalu Mementingkan pembentukan kebiasaan, dan dalam pemecahan problem, ciri khasnya “trial and error”
  • 5. ASUMSI DASAR TEORI BEHAVIORISTIK • Refleks merupakan dasar utama dalam mengkaji perilaku • Refleks adalah respons yang cepat dapat dipercaya sebagai tanggapan terhadap stimulus (objek atau lingkungan) • Refleks adalah sekolompok perilaku terpilih yang sangat bermanfaat bagi organisme dalam mengelola lingkungan
  • 6. ASUMSI DASAR TEORI BEHAVIORISTIK Stimulus (Objek atau Lingkungan) Excitatory Inhibitory Neutral
  • 7. KONSEP KETERHUBUNGAN (PRINCIPLES OF ASSOCIATION) Contiguity Frequency Intensity Similarity Keterhubungan antara refleks dan konsep Berhubungan erat satu sama lain membentuk perilaku dan ide Pengalaman berulang pada waktu dan tempat yang sesuai Pengulangan Intensitas perhatian Konsep yang mirip
  • 8. ASUMSI DASAR TEORI BEHAVIORISTIK • Pengamatan (observation) merupakan cara utama untuk menyelidiki proses belajar • Prinsip belajar yang sama digunakan untuk perilaku yang berbeda dan untuk makhluk hidup dari berbagai spesies. • Belajar diuraikan sebagai keterkaitan antara stimulus dan respons (S  R)
  • 9. ASUMSI DASAR TEORI BEHAVIORISTIK Teori belajar Behavioristik tidak menjelaskan beberapa proses belajar tertentu, seperti bagaimana caranya anak kecil belajar bahasa, tanpa mekanisme penguatan. Teori belajar behavioristik tidak dapat dimanfaatkan untuk semua kegiatan belajar karena tidak mengindahkan aktivitas pikiran.
  • 10. SEJARAH TEORI BEHAVIORISTIK No Nama Ahli Prinsip Dasar Teori 1 Ivan Petrovich Pavlov (1984-1936) 1. Belajar adalah hubungan antara stimulus dan respons lewat pengkondisian yang terus menerus 2. Teori belajar Pavlov dikenal dengan classical conditioning 2 Edward L. Thorndike (1874-1949) 1. Pengalaman berperan dalam penguatan dan pelemahan hubungan stimulus respons 2. Teori belajar Thorndike dikenal dengan connectionism 3 John Broadus Watson (1878-1958) 1. Pentingkan pengulangan dan keterawatan dalam meningkatkan hubungan stimulus dan respons 2. Objek yang dipelajari adalah apa yang dikerjakan orang,bukan apa yang ada dalam pikiran orang 3. Teori belajar Watson dikenal dengan the law of frequency dan the law of recency
  • 11. SEJARAH TEORI BEHAVIORISTIK No Nama Ahli Prinsip Dasar Teori 4 Edwin Ray Guthrie (1886-1959) 1. Stimulus yang diikuti oleh suatu respons cenderung akan terulang lagi dengan respons yang serupa 2. Teori belajar Guthrie dikenal dengan Contiqulty 5 Clark Hull (1884- 1952) 1. Terdapat variable antara (intervening variables) antara stimulus dan respons. 2. Hubungan stimulus dan respons digambarkan sebagai S-O-R (O adalah variabel antara) 6 Burhuss FrederickSkinner (1904-1990) 1. Respons yangdiikuti dengan penguatan positif, cenderung akan diulang lagi dimasa datang 2. Respons yang diikuti oleh respons negative cenderung akan berkurang dimasa datang 3. Teori belajar Skinner dikenal dengan radicalbehaviorism/operantconditioning.
  • 12. ALIRAN DAN JENIS TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
  • 13. ALIRAN TEORI BEHAVIORISTIK • Precursor Behaviorism • Early Behaviorism • Intermediaries Behaviorism • Radical Behaviorism • Post Behavioris dan Neo-Behaviorist Current
  • 14. JENIS TEORI BEHAVIORISTIK Classical (Respondent) Conditioning 01 Contiguity 02 Operant (Instrumental) Conditioning 03
  • 16. Refleks Halus bawaan dan unconditioned reflexes dipelajari – conditioned reflexes Refleks dipelajari Classical (Respondent) Conditioning 01
  • 17. Perspektif Kontemporer Classical Conditioning  Potensi untuk bertambahnya stimulus hanya terjadi apabila stimulus yang tidak terkondisi akan muncul  Classical Conditioning mencakup aspek kemampuan intelektual dan merespon  Classical Conditioning dapat dimanfaatkan untuk mengubah respn yang tidak sesuai  Menghadirkan stimulus yang terkondisi  Menggunakan pengkondisian tandingan Classical (Respondent) Conditioning 01
  • 18. Contiguity 02 Hukum Teori Kombinasi beberapa stimulus yang diikuti dengan gerakan, apabila terjadi lagi akan diikuti oleh gerakan seperti sebelumnya “lupa” merupakan bentuk hambatan
  • 19. Contiguity 02 Prinsip Belajar 1. Organisme harus aktif memberikan respons apabila ingin terjadi pengkondisian/pembiasaan. 2. Stimulus harus bersifat unik dan spesifik apabila menginginkan respon yang spesifik pula. 3. Penguatan terhada respon yang diharapkan perlu diberikan terus menerus. 4. Respon terakhir yang diberikan harus benar, selama memang itu yang diharapkan.
  • 20. Operant (Instrumental) Conditioning 03 Skinner Respondent Behaviour dan Operant Behaviour Operant Conditioning Thorndike dan Skinner
  • 21. Operant (Instrumental) Conditioning 03 1. Organisme harus aktif memberikan respons apabila ingin terjadi pengkondisian/pembiasaan. 2. Stimulus harus bersifat unik dan spesifik apabila menginginkan respon yang spesifik pula. 3. Penguatan terhada respon yang diharapkan perlu diberikan terus menerus. 4. Respon terakhir yang diberikan harus benar, selama memang itu yang diharapkan.
  • 22. Operant (Instrumental) Conditioning 03 Konsep Dasar Operant Conditioning 1. Baseline or free operant level 2. Terminal Behaviour 3. Extinction 4. Superstitious Behaviour 5. Shaping 6. Chaining
  • 23. Operant (Instrumental) Conditioning 03 Perspektif Kontemporer Operant Conditioning 1. Perilaku akan lebih mudah dipahami dala konteks yang besar dan kerangka waktu yang cukup lama. 2. Operant conditioning mencakup perilaku dan kemampuan intelektual. 3. Hanya saat penguatan meningkatkan frekuensi respon, hukuman bisa efektif sebagai alat untuk menurunkan respon. 4. Penyebab tidak bekerjanya penguatan: penguat tidak menguatkan, penguatan tidak konsisten, dan individu kehilangan respon terlalu banyak ketika mengubah perilaku.
  • 26. OPERANT CONDITIONING DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU 1) Mengembangkan perilaku baru. 2) Meningkatkan/ menguatkan perilaku baru. 3) Menjaga/mempertahankan perilaku yang terbentuk. 4) Menghentikan perilaku yang tidak sesuai. 5) Memidifikasi perilaku emosi.
  • 27. STRATEGI PENERAPAN OPERANT CONDITIONING 1. Tujuan Instruksional Khusus 2. Pembelajaran Terprogram (Programmed Instruction) 3. Belajar Tuntas (Mastery Learning) 4. Kontrak Pembelajaran (Learning Contracts) 5. Penerapan Analisis Perilaku (Applied Behavior Analysis)
  • 28. STRATEGI PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK 1. Menekankan pada hasil belajar yang spesifik dan dapat diamati. 2. Belajar dengan kecepatan sendiri. 3. Penguatan yang terus menerus. 4. Hasil belajar dalam bentuk “jawaban yang benar” berfungsi sebagai penguatan.