SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Posted on 2 Januari 2010 by AKHMAD SUDRAJAT
BAB I PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Perilaku yang dimaksud adalah, perilaku motorik yaitu
perilaku dalam bentuk gerakan. Perilaku kognitif ialah perilaku dalam bentuk bagaimana
individu mengenal alam dis ekitarnya. Perilaku konatif ialah perilaku yang berupa dorongan
dari dalam individu. Perilaku afektif ialah perilaku dalam bentuk perasaan atau emosi.
Pendekatan utama dalam psikologi yaitu:
Pendekatan behaviorisme, lebih mengutamakan hal-hal yang nampak dari individu. Perilaku
adalah segala sesuatu yang bisa di amati oleh alat indera sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungnnya. Pendekatan psikoanalisa, lebih mengutamakan hal-hal yang ada di bawah
kesadaran individu. Pendekatan kognitif, perilaku sebagai proses internal, yang merupakan
suatu proses input-output yaitu penerimaan dan pengolahan hasil dari informasi, untuk
kemudian menghasilkan keluaran. Pendekatan humanistik, bahwa manusia sudah awalnya
mempunyai dorongan untuk mewujudkan dirinya sebagai manusia di lingkungannya.
Pendekatan neurobiologi yang mengaitkan perilaku individu dengan kejadian di dalam otak
dan syarafnya.
Psikologi pendidikan yaitu cabang psikologi secara khusus mengkaji berbagai perilaku
inddividu dalam kaitannya dengan pendidikan, tujuannya untuk menemukan fakta,
generalisasi, dan teori psikologis yang berkaitan dengan pendidikan untuk digunakan dalam
upaya melaskanakan proses pendidikan yang efektif.
Peranan psikologi dalam pembelajaran dan pengajaran yaitu : memahami siswa sebagai
pelajar, memahami prinsip dan teori pembelajaran, memilih metode-metode pengajaran,
menetapkan tujuan pembelajaran, menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, memilih
dan menetapkan isi pengajaran, membantu siswa yang mendapat kesultan dalam
pembelajaran, memilih alat bantu pengajaran, menilai hasil pembelajaran, memaham
kepribadian dan profesi guru, membimgbing kepribadian siswa.
Komentar /refleksi:
Psikologi merupakan suatu ilmu pengetahuan karena psikologi menggunakan metode-metode
ilmiah. Psikologi pendidikan sangat penting untuk dipelajari, dipahami, dan ditelaah oleh
mahasiswa keguruan. Karena pendidikan merupakan kegiatan yang melibatkan individu yang
berperilaku yang ikut terlibat dalam pendidikan. Seyogyanya mereka yang terlibat dapat
menunjukkan perilaku yang seusai agar proses pendidikan dapat berlangsung secara efektif
sesuai dengan landasan dan tujuan yang akan dicapai.
BAB II PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahanperilakuu yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Beberapa prinsip yang menjadi landasan
pengertian tersebut ialah :
1, Pembelajaran sebagai suatu usaha memperoleh perubahan perilaku. Prinsip ini
bermakna bahwa prosees pembelajaran itu ialah adanya perubahan perilaku dalam diri
individu.
2, Hasil pembelajarn ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan.
3, Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ini mengandung makna bahwa
pembelajaran merupakan suatu aktifitas yang berkesinambungan.
4, Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada sustu
tujuan yang ingin dicapai.
5, Pembelajaran merupakan suatu pengalaman.
Komentar /refleksi:
Pembelajaran merupakan aktivitas paling utama dalam proses pendidikan di sekolah. Untuk
itu pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan mempengaruhi cara
guru itu mengajar. Dalam bab ini dibahas tentang pengertian pembelajaran dan keterkaitan
dengan pengertian lain. Untuk itu bisa dijadikan acuan untuk mengetahhui arti pembelajaran
agar keberhasilsan pencapaian tujuan pendidikan bisa tercapai denggan efektif.
BAB III PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran ialah proses individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi
kebutuhannya. Halini berarti bahwa individu akan melakukan kegiatan belajar apabila ia
menghadapi situasi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh insting atau kebiasaan.
Proses pembelajaran merupakan suatu aktivitas sebagai berikut :
1, Individu merasakan adanya kebutuhan dan melihat tujuan yang ingin dicapai.
2, Kesiapan (readiness) individu untuk mengetahui kebutuhan dan mencapai tujuan.
3, Pemahaman situasi lingkungan.
4, Menafsirkan situasi yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek yang
terdapat dalam situasi.
5, Tindak balas (respons)
6, Akibat (hasil) pembelajaran.
Hasil dari proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh
perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari, dsb. Perubahan perilaku sebagai
hasil pembelajaran ialah perilaku keseluruhan yang mencakup aspek kognitiif, konatif,
afektif, dan motorik.
Jenis-jenis pembelajaran berdasarkan dari aspek pembelajaran yang akan dicapai yaitu :
pembelajaran keterampilan, pembelajaran sikap, dan pembelajaran pengetahuan. Dari
sifatnya dibedakan antara pembelajaran formal, informal, dan non formal.
Komentar /refleksi:
Dalam bab III ini dibahas mengenai proses pembelajaran, yang bisa dipelajari bagaimana
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
yang ingin dicapai. Hasildari proses pembelajaran ada dua kemungkinannya yaitu sukses atau
gagal. Apabila hasilnya sukses maka tercapai segala tujuannya dan akan memperoleh
kepuasan dan apabila gagal akan mersa kecewa. Disini guru diharapkan dapat membantu
murid-murid yang gagal agar mereka tidak berputus asa dan mampu belajar deengan baik.
BAB IV TEORI-TEORI PEMBELAJARAN (1)
Teori merupakan suatu perangkat prinssip-prinsip yang terorganisasi mengenai peristiwa-
peristiwa tertentu dalam lingkungan. Karakteristik suatu teori ialah memberikan kerangka
kerja konseptual untuk suatu iinformasi dan dapat prinsip yang dapat diuji. Fungsi teori
pembelajaran dalam pendidikan adalah:
1, Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pengajaran.
2, Menilai hasil-hasil yang telah dicapai untuk digunakan dalam ruang kelas.
3, Mendiagnosis masalah-masalah dalam ruang kelas.
4, Menilai hasil penelitian yang dilaksanakan berdasarrkan teori-teori tertentu.
Teori pembelajaran behaviorisme yang berpendapat bahwa perilaku terbentuk melelui
perkaiatan antara rangsangan (stimulus) dengan tindak balas (respon). Perubahan perilaku
lebih banyak karena pengaruh lingkungan. Teori behaviorisme dibedakan antara teori
pelaziman klasik dan teori pelaziman operan. Teori pelaziman klasik dipelopori oleh Ivan
Pavlov, konsep atau prisip pembelajaran yaitu:
1, Excitation (pergetaran) yaitu suatu rangsangan tak terazim atau alami dapat
membangkitkanreaksi sel-sel tertentu, sehingga dapat menghasilkan tindak balas.
2, Irradiaton (penularan) yaitu terjadi reaksi dari sel-sel lain yang berbeda di sekitar
kawasann sl-sel yang bekenan debgan rangasangan tak terlazim.
3, Stimulus generalization (generalisasi rangsangan) yaitu keadaan dimana individu
memberika tindak balas yang sama terhadap ranggsangan tertentuu yang memiliki
kesamaan walaupun tidak serupa.
4, Extintion (penghapuan) yaitu suatu tidak balas akan hilang secarra perlahan-lahan
apabila makin berkurangnya keterkaitann dengan rangsangan tak terlazim.
Teori pelaziman operan yang tokohnya yaitu Throndike, pada dasarnya poses pembelajaran
merupakan pembinaan hubungan antara rangsangan tertentu dengan perilaku tertentu. Semua
pembelajaran dilakukan melalui suatu prroses coba-salah (trial and error). Ada tiga hukum
pembelajaran yaitu hukum hasil (law of effect) menyatakan bahwa hubungan antara
rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila ada kepuasan, dan akan makin
diperlemah apabila terjadi ketidakpuasaan, hukum latihan (law of exercise) menyatakan suatu
rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila sering dilakukan latihan, dan hukum
kesiapan (law of readiness) menyatakan bahwa hubungan rangsangan dan perilaku akan
semakin kukuh apabila disertai dengan kesiapan individu.
Teori pembelajaran Gestalt, dalam pandangan ini pembelajaran merupakan suatu fenomena
kognitif yang melibatkan persepsi terhadap suatu benda, orang, atau peristiwa dalam cara-
cara yng berbeda. Beberapa aplikasi tori gestalt dalam proses pembelajaran adalah
pengalaman tilikan (insight), pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), perilaku
bertujuan (purposive behavior), prinsip ruangg hidup (life space), dan transfer dalam
pembelajaran.
Komentar /refleksi:
Pada dasarnya teoori-teori pembelajaran menurut para ahli serprti teori behaviorisme dengan
rangssangan dan stimulusnya dan Gestalt,k eduannya memiliki fingsi yang sama dalam
proses pendididkan
BAB V TEORI-TEORI PEMBELAJARAN (2)
Teori perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan mental yang
bertujuan : (1) memissahkan kenyataannya dengan fantasi, (2) menjelajah kenyataan dan
menemukan hukum-hukumnya, (3) memilih kenyataan-kenyataan yang berguna bagi
kehidupan, (4) menentukan kenyataan yang sesungguhnya di balik sesuatu yang nampak.
Pekembangan kognitif merupakan suatu proses di mana tujuan individu melalui suatu
ranggkaian yang secara kualittatiif beerbeda dengan berfikir. Perkembangan kgnitif
merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, yang berrlangsung
melali empat peringkat yaitu:
1 Peringkat sensori motor (0-1,5 tahun), aktivitas kognitip berpusat pada lat indera
(sensori) dan gerak (motor). Aktivitas ini terbentuk melalui proses penyesuaian fisik
sebagai hasil dari inteeraksi dengan liingkungan.
2 Peringkat pre-operational (1,5-6 tahun), aktivitas berfikirnya belum mempunyai
sistem yang terorganisir. Cara berfikir ini bersifat tidak sistematis, tidak konsisten dan
tidak logis.
3 Peringkat concrete operational (6-12 tahun), perkembangan kognitif pada peringkat
operasi kongkrit, memberikan kecakapan anak berkenaan dengan konsep-konsep
klasifikasi, hubungan dan kuantitas.
4 Peringkat formal operational (12 tahun ke atas), perkembangan kognitif ditandai
dengan kemmpuan individu untuk berfikir secara hipotetis dan berbeda dengan fakta,
memahami konsep abstrak.
Impilkasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pengajaran antara lain :
1 Bahasa dan cara fikir anak berbeda dengan orang dewasa oleh karena itu dalam
mengajar guru hendaknya menggnakan bahasa yan sesuai dengan ara berfikir anak.
2 Anak-anak akan beajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dnan baik.
Guru harus membantu agar dapat berinteraksi dengan lingkungan denggan bak.
3 Bahan yang akan dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4 Beri peluang agar anak mau belajar sesuai dengan peringkat perkembangannya.
5 Di dalam kelas hendaknya anak-anak diberi peluang untuk saling berbicara dan
beriskusi dengan teman-temannya.
Teori pemrosesan informasi (Robert Gagne), hasil pembelajaran manusia pada dasarnya
bersifat kumulatif, yang berarti bahwa hasil dari pembelajaran yang dicapai individu adalah
merupakan kumpulan keseluruhan hasil-hail pembelajaran sebelunya yang saling terkait.
Pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga
menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Peringkat dalam proses
pembelajaran menurut teori Gagne melalui fase : (1) motivasi, (2) pemahaman, (3)
pemerolehan, (4) penahanan, (5) ingatan kembali, (6) generalisasi, (7) perlakuan, (8) umpan
balik. Dalam setiap fase terjadi pemrosesan tertentu.
Dalam kaitan dengan pengajaran ada sembilan langkah pengajaran yaitu:
1 Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa.
2 Memberikan infomasi kepada siswa mengenai tujuan pengajaran.
3 Merangsang siswa untuk melakukan aktivitas pembelajaran.
4 Menyampaikan isi yang akan di bahas sesuai dengan topik.
5 Memberikan bimbingan bagi aktivitas siswa.
6 Memberikan peneguhan kepada perilaku pembelajaran siswa.
7 Memberikan umppan balik terhadap perilaku yang ditunjukkan siswa.
8 Melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran.
9 Memberkan kesempatan kepada siswa untuk mengingat dan menggunakan hasil
pembelajaran.
Teori pembelajaran sosial kognitif, disebut teori ini karena proses kognitif yang terjadi dalam
individu memegang peranan dalam pembelajaran, edangkan pembelajaran terjadi karena
adanya pengaruh lingkunggan sosial. Individu akan mengamati perilaku I lingkungannya
sebagai model, kemudian ditirunya sehingga menjadi perilaku miliknya. Dengan demikian
teori ini disebut teori pembelajaran melalui peniruan. Perilaku individu terbentuk melalui
peniruan terhadap perilaku di lingkuna,p embelajaran merupakan suatu proess bagaimana
membuat peniruan sebaik—baiknya sehingga bersesuaian dengan keadaan dirinya dan
tujuannya.
Komentar /refleksi:
Teori-teori pembelajaran yang haruus diketahui adalah beragam dan kesemuannya berperan
penting terhadap proses pembelajaran dan pengajaran. Seperti menurut teoriperkembangan
kognitif proses pembelajaran akan berhasil apabila disesuaikan dengan peringkat
perkembangan kognitif siswa. Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan
eksperimen dengan objek fisik yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya, dan
dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru dan guru hendaknya banyak memberikan
rrangsanan kepada siswa agar mu berinteraksii dengan lingkunganya dan secara aktif mencari
dan menemukan berbagai hal dari lingkungannya. Menurut teori pembelajaran sosial kognitif
yang menekankan pada peniruan bahwa dalam pengajaran di dalam kelas guru hendaknya
merupakan tokoh perilaku bagi siswa-siswanya. Proses kognitif siswa hendaknya mendapat
perhatian dari guru, kemudian hendaknya lingkungan memberikan dukungan bagi proses
pembelajaran, dan guru membantu siswa dalam mengembangkan perilaku pembelajaran.
BAB VI ASPEK-ASPEK PSIKOLOGIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN
PENGAJARAN
Perilaku belajar siswa, dalam psikologi pendidikan, belajar diartikan sebagai suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara
keseeluruhan sebagi hasil penglaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Dalam hubungan dengan proses belajar ini, yang harus dikenal betuloleh para
pengajar adalah apa yang disebut dengan metakognisi dan persepsi sosial-psikologis pelajar.
Yang dimaksd dengan metakognisi adalah pengetahuan seorang individu proses dan hasil
belajar yang terjadi dalam dirinya serta hal-hal yang terkait. Hal ini mengandung arti bahwa,
agar proses belajar dapat berlangsung secara efektif, maka pelajar seharusnya mampu
mengenal proses dan hasil yang terjadi dalam dirinya. Untuk itu para pengajar hendaknya
mamppu mengenal dan membantu siswa. Yang dimaksud dengan persepsi sosio-psikologis
adalah sampai seberapa jauh pelajar mempersepsi proses belajar yang berlangsung beserta
situasi-situasi yang berpengaruh.
Perilaku hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Para pengajar
sangat diharapkan mampu mengantisipasi aspek-aspek perubahan perilaku ini yang dimulai
dengan perencanaan kegiatan belajar-mengajar, dan mengembangkannya setelah kegiatan
belajar berakhir. Dengan perilaku belajar yang efektif disertai proses mengajar yang tepat,
maka proses belajar-mengajar diharapkan mampu menghasilkan manusia-manusia yang
mempunyai karakteristik sebagai: (1) pribadi yang mandiri, (2) pelajar yang efektif, (3)
pekerja yang produktif, (4) anggota masyarakat yang baik. Untuk mewujudkan kualitas
manusia seperti itu, maka ada empat kualitas belajar yang harus dikembangkan dalam diri
pada siswa, yiatu: (1) belajar untuk menjadi (learning to do), (2) belajar untuk belajar
(learning to learn), (3) belajar untuk berbuat (learning to do), (4) belajar untuk hidup bersama
(learning to live together)
Perilaku mengajar guru, guru dituntut harus mampu mewujudkan perilaku mengajar secara
tepat agar menjadi perilku belajar yang efektif dalam diri siwa. Guru juga di tuntut untuk
menciptakan situasi balajar-menajar yang kondusif. Guru tidak terbatas sebagai pengajar
dalam arti penyampai pengetahuan, akan tetapi lebih meningkat sebagai perancang
pengajaran, manajer pengajaran, pengevaluasi hasil belajar dan sebagai direktur belajar.
Dalam mewujudkan perilaku mengajar secara tept, karakteristik pengajar yang diharapkan
adalah:
1 Memiliki minat yang besar terhadap pelajaran dan mata pelaajaran yang diajarkannya.
2 Memiliki kecakapan untuk memperkirakan kepribadian ddan suasana hati secara tepat
serta membuat kontak dengan kelompok secara tepat.
3 Memiliki kesabaran, keakraban, dan sensivitas yang diperlukan untuk menumbuhkan
semangat belajar.
4 Memiliki pemikiran yang imajinatif (konseptual) dan praktis dalam usaha
memberikan penjelasan kepada pesrta didik.
5 Memiliki kualifikasi yang memadai dalam bidangnya, baik isi maupun metode.
6 Memiliki sikap terbuka, luwes, dan eksperimental dam metode dan teknik.
Pengajar akan mengajar dengan baik apabila memiliki sikap dasar yang benar, sasaran yang
benar, informasi faktual yang diperlukan, memahami macam-macam metoda dan teknik dan
mengetahui bagaimana memilihnya, membantu pelajar dalam merencanakan tindak lanjut
Perwujudan perilaku guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar akan nampak pada
interaksi antar keduanya. Dalam interaksi ini terjadi proses saling mempengaruhi sehingga
terjadi perubahan perilaku pada diri pelajar dalam bentuk tercapainya hasil belajar. Sekurang-
kurangnya ada tiga hal dalam interaksi pelajar-pengajar yaitu proses belaja, metode mengajar,
dan pola-pola interaksi.
Model pembelajaran yang dipandang cukup komprehensif yang dikembangkan oleh Ernest
Chang dan Don Simpson, “The circle of learning: individual and Group Process” menurut
model ini, pembelajaran dapat berlangsung tidak hanya tanggung jawab individual, akan
tetapi dapat dalam bentuk kolaboratif melalui proses kehidupan kelompok. Model ini
mendasarkan atas paradigma hubungan antara aktivitas dan orientasi. Dalam proses
berlangsungnya pembelajaran ada dua dimensi yaitu dimensi aktivitas pembelajaran dan
dimensi orientasi proses. Hubungan dua dimensi itu menghasilkan empat pola pembelajaran
yaitu: (1) traditional lectures atau ceramah tradisional, (2) self study atau belajar mandiri, (3)
concurrent learning atau pembelajaran bersama, (4) colaborative learning atau pembelajaran
kolaboratif.
Komentar /refleksi:
Dalam bab ini kita dapat mengenal dan menerapkan bebgai aspek psikologis dalam
keseluruhan kegiatan pendidikan khususnya pada saat proses belajar-mengajar. Yang
ibicarakn aspek psikologis disini yaitu aspek perilaku individu yang terkit dengan proses
belajar-mengajar. Seperti kita ketahui dalam proses kegiatan ini melibatkan intraksi individu
antara pelajar dan pengajar aspek prilkunya berarti perilaku belajar siswa dan perilaku
mengajar guru.
Dalam mewujudkan proses mengajar yang efektif dan efisien maka perilaku belajar siswa dan
perilaku mengajar guru dapat di dinamiskan secara baik. Pengajar (guru) hendaknya mampu
mewujudkan perilaku mengajar secara tepat agar mampu mewujudkan perilaku belajar siswa
melalui interaksi belajar-mengajar yang efektif dalam situasi belajar-mengajar yang kondusif.
BAB VII ASPEK-ASPEK PERILAKU PEMBELAJARAN
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan
dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan
tertentu. Perilaku belajar terjadi dalam situasi interaksi belajar-mengajar dalam mencapai
tujuan dan hasil belajar. Dalam berbagai teori penelitian, ternyata terdapat kaitan yng erat
antara kepuasan yang dicapai dalam elajar denga unjuk kerja dan motivasi. Kepuasan yang
diperoleh siswa dari prosse belajar dapat menunjukkan unjuk kerja yang dan dapat
meningkatkan motivasi belajar. Unjuk kerja yang dicapai seseorang dapat mendapatkan
kepuasan dan kemudian dapat meningkatkan motivasi, dalam kaitan ini hendaknya dapat
ditimbulkan suasana belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan agar
dapat menghasilkan unjuk kerja yang baik. Faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa dalam
belajar yaitu imbalan hasil belajar, rasa aman dalam belajar, kondisi belajar yang memadai,
kesempatan untuk memperluas diri, hubungan pribadi.
Ada beberapa prinsip motivasi yang dapat dijadikan acuan yaitu prinsip kompetisi, prinsip
pemacu, prinsipganjaran dan hukuman, kejelasan dan kedekatan tujuan, pemahaman hasil,
peengembangan minat, lingkungan yang kondusif, keteladanan.
Pengamatan dan perhatian merupakan aspek tingkah laku yang mempunyai peranan penting
dalam proese pembelajaran. Keefektipan suatu pross peembelajaran akan banyak dipengaruhi
oleh kulitas pengamatan dan perhatian yang diberikan. Pengamatan atau perception,
merupakan salah satu bentuk perilaku kognitif, yaitu suatu proses mengenal lingkungan
dengan menggunakan alat indera. Prosses pengmatn tejadi karena adanya rangsangan dari
lingkungan yang diterima oleh individu denan enggunaan alat indera. Rangsangan itu
kemudian diteruskan ke pusat kesadaran yaitu otak untuk kemudian diberika makna dan
tafsiran. Dilihat dari proporsi penggunaan alat indera ada beberapa gaya pengamatan yaitu:
gaya pengamatan visual, gaya auditif, gaya taktil, gaya kinestetik.
Perhatian dapat diartikan sebagai peningkatan aktivitas mental terhadap suatu rangsangan
tertentu. Perhatian dapat lebih memusatkan pengamatan individu kepada suatu rangsangan,
sehinnga pengamatan menjadi lebih efektif. Guru dapat membantu siswa dalam memusatkan
memelihara perhatan dalam proses pembelajaran dengan hal-hal sebagai berikut:
; Isyarat, memberikan isyarat-isyarat tertentu kepada siswa pada saat memulai pelajaran
atau pada saat pergantian aktivitas.
; Gerakan, senantiasa bergerak dan berkeliling ke seluruh kelas selama menyajikan
pelajaran.
; Variasi,menggunakan gaya variasi dalam gaya mengajar.
; Minat, memberikan minat siswa sebelum dan selama proes pengajaran.
; Pertanyaan, mengajukan pertanyaan selama proses pengajaran berlangsung,
mendorong siswa untuk memberikan jawaban denga kata-kata sendiri.
Suatu proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif apabila informasi yang dipelajari
dapat diingat dengan baik dan terhindar dari lupa. Mengingat adalah merupakan proses
menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali inforrmasi-informasi yang telah diterima
melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan
tafsiran.
Yang dimaksud dengan transfer dalam pembelajaran ialah pemindahan hasil pembelajaran
dari suatu situasi kee situai lain. Transfer akan terjadi apabla terdapat kesamaan antara
pembelajaran yang satu dengan situasi lainnya.
Dalam proses pembelajaran kebutuhan merupakan sumber timbulnya motivasi. Kebutuhan
(need) dapat diartikan sebagai suatu sitiasi kekurangan dalam diri inividu dan menunutut
pemuasan agar dapat berfungsi secara efektif. Kebutuhan merupakan sumber timbulnya
motivasi yang mendorong individu untuk berperilaku.
Komentar /refleksi:
Dalam bab ini dibahas mengenai beberapa aspek psikologi yang tekait dengan proses
pembelajaran dan pengajaran.dengan memperhatikan konsep psikologis diharapkan guru
mampu mengembangkan strategi pembelajaran yang seefektif mungkin . Aspek yang dibahas
yaitu:
1/ Motivasi,dalam hubungannya para guru mempunyai tanggungjawab dan kewajiban
untuk memotivasi dalam belajar dan membantu agar mereka terhindar dari
kemungkinan frustasi.
2/ Pengamatan dan perhatian, dalam aktivitas di sekolah guru harus mengusahakan agar
siswa dapat melakukan pengamatan yang efektif agar memperoleh hasil pembelajaran
yang sebaik-baiknya. Dalam mengajar hendaknya memberikan kesempatann epada
siswa untmlakukan pengamtan yang baik.
3/ Mengingat dan lupa, tugas guru adalah membantu siswwa dalam proses pembelajaran
agar bahan-bahan yang dipelajari siswa dapat diingat dnga baikdan terhindar dari
lupa.
4/ Transer dalam belajar.
5/ Kebutuhan individu.
BAB VIII PSIKOLOGI MENGAJAR
Pendidikan diwujudkan melalui proses pengajaran. Proses pengajaran yang efektif terbentuk
melalui pengajaran yang meliki ciri-ciri sebagai berikut:
1/ Berpusat pada siswa
2/ Interaksi edukatif antara guru dengan siswa
3/ Suasana demokratis
4/ Variasi metode mengajar
5/ Guru profesional
6/ Bahan yang sesuai dan bermanfaat
7/ Lingkungan yang kondusif
8/ Sarana belajar yang menunjang
Model mengajar dikelompokkan dalam empat rumpun yaitu
1/ Rumpun model pemrosesan informasi, model ini berorientasi pada kecakapan siswa
dam memproses informasi. terdiri atas: model berpikir induktif, model latihan inkuri,
inkuri ilmiah, penemuan konsep, pertumbuhan kognitif, model penata lanjutan dan
memori.
2/ Rumpun model-model personal, model ini berorientasi kepada individu dan
perkembangan keakuan (selfhood), terdiri atas; pengajaran non-direktif, latihan
kesadaran, sinektik, sistem-sistem konseptual dan pertemuan kelas.
3/ Rumpun model interaksi sosial, model ini menekankan hubungan individu dengan
orang lain atau masyarakat, terdiri dari; penentuan kelompok, inkuiri (penemuan
sosial), metode laboratori, jurisprudensial, bermain peran, model penata lanjutan, dan
simulasi sosial.
4/ Rumpun model behavior (perilaku), model ini menekankan pada aspek perubahan
perilaku psikologis dan perilaku yang tidak dapat diamati, terdiri dari: manajemen
kontingensi, kontrol diri, relaksasi, pengurangan ketegangan, latihan asertif
desensitasi, latihan langsung.
Komentar /refleksi:
Dalam bab ini meliputi psikologi belajar yang di dalamnya terdapat proses pengajaran yang
efektif. Agar dapat terjadi proses pengajaran seperti itu maka guru harus mampu menciptakan
proses pengajaran dalam suasana pembelajaran yang baik. Selanjutnya yaitu mengenal
model-model mengajar, seperti kita ketahui bahwa mengajar merupakan tugas utama seorang
guru, dengan bahasan yang ada pada bab ini, dapat diharapkan ketika menjadi seorang guru
dapat mengenal model-model mengajar dan memilihnya secara tepat sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki serta keadaan lingkungannya.
BAB IX PSIKOLOGI GURU
Peranan (role) guru artinya keseluruhan perilaku yang harus dilakukan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai guru. Di dalam keluarga guru perperan sebagai pendidik
dalam keluarga atau family educator, sedangkan di masyarakat, guru berperan sebagai
pembina masyarakat (sosial developer), pendorong (social motivator), penemu (sosial
inovator) dan sebagai agen masyarakat (social agent).
Beberapa faktor yang ikut mempengaruhi kinerja guru:
1/ imbalan kerja
2/ rasa aman dalam pekerjaan
3/ kondisi kerja yang baik
4/ kesempatan pengembangan diri
5/ hubungan pribadi
Kompetensi guru adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus ada pada
seseorang agar dapat menunjukan perilakunya sebagai guru. Kompetensi guru meliputi
kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi intelektual dan
kompetensi spiritual. Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab
dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat.
Kepribadian merupakan keseluruhan perilaku dalam berbagai aspek yang secara kualitatif
akan membentuk keunikan atau kekhasan seseorang dalam interkasi dengan lingkungan
diberbagai situasi dan kondisi. Dalam lingkup pendidikan, penampilan guru merupakan hal
yang amat penting untuk mewujudkan kineja secara tapat dan efektif. Dengan demikian sifat
utama seorang guru adalah kemampuannya dalam mewujudkan penampilan kualitas
kepribadian dalam interaksi pendidikan yang sebaik-baiknya agar kebutuhan dan tujuan
tercapai secara efektif.
Komentar /refleksi:
Dalam keseluruhan proses pendidikan, khususnya di sekolah guru memegang peranan yang
paling utama, perilaku guru dalam proses pendidikan akan memberikan pengaruh bagi
pembinaan siswa. Dalam psikologi guru pada bab ini merupakan kajian psikologis terhadap
berbagai aspek perilaku guru khasnya dalam proses pendidikan di sekolah.
===================
A. Judul : Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
B. Pengarang : Prof. DR. Mohamad Surya
C. Penerbit : Pustaka Bani Quraisy, Bandung
D. Tahun Terbit : 2004
E. Jumlah Halaman : 112
===================
Ditulis oleh : Gesty Sugesty
Kelas : II A. Program Studi Pendidikan Ekonomi-FKIP UNIKU.
(Kajian Kritis Buku Psikologi: Diajukan Dalam rangka Memenuhi Salah Tugas Mata Kuliah
Psikologi Pendidikan. 2010)

More Related Content

What's hot

Psikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPsikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranRinisutopo
 
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahli
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahliDefinisi psikologi pendidikan menurut para ahli
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahlimfsginting
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanhoza imah
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanمحمد خيرى
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikanfitriantianna
 
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi PendidikanE:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikancicihjuniasih
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranharjunode
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Macam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranMacam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranDei Al-faroby
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifCikgu Zatiah
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifsalamoon
 
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeTeori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeErik Kuswanto
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFkhairunnisa mulyana
 
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
 
Makalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranMakalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranArif Wicaksono
 

What's hot (20)

Psikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPsikologi Pembelajaran
Psikologi Pembelajaran
 
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahli
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahliDefinisi psikologi pendidikan menurut para ahli
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahli
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi PendidikanE:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Macam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranMacam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaran
 
Kb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitifKb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitif
 
Psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan.Psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan.
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeTeori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
 
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
 
Makalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranMakalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaran
 

Similar to Psikologi Pembelajaran

Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikologadenridwan
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikanfitriantianna
 
Psikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadiPsikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadiNarendra
 
Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1jaffichawindy
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaranirmanrohmansyah
 
jurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarjurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarJeflinPanggabean
 
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptxEN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx2022Recap
 
350827373 teori-pembelajaran-pak
350827373 teori-pembelajaran-pak350827373 teori-pembelajaran-pak
350827373 teori-pembelajaran-pakarasi kovai
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Mohd Kasman
 
Konsep perkembangan dalam konstelasi
Konsep perkembangan dalam konstelasiKonsep perkembangan dalam konstelasi
Konsep perkembangan dalam konstelasiarlanridfan farid
 

Similar to Psikologi Pembelajaran (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Behavouris (1)
Behavouris (1)Behavouris (1)
Behavouris (1)
 
Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikolog
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
 
Psikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadiPsikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadi
 
Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
 
jurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarjurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajar
 
2 teori belajar 1
2 teori belajar 12 teori belajar 1
2 teori belajar 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptxEN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
 
36039471 perbezaan-teori
36039471 perbezaan-teori36039471 perbezaan-teori
36039471 perbezaan-teori
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
 
350827373 teori-pembelajaran-pak
350827373 teori-pembelajaran-pak350827373 teori-pembelajaran-pak
350827373 teori-pembelajaran-pak
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21
 
Konsep perkembangan dalam konstelasi
Konsep perkembangan dalam konstelasiKonsep perkembangan dalam konstelasi
Konsep perkembangan dalam konstelasi
 

Psikologi Pembelajaran

  • 1. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran Posted on 2 Januari 2010 by AKHMAD SUDRAJAT BAB I PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perilaku yang dimaksud adalah, perilaku motorik yaitu perilaku dalam bentuk gerakan. Perilaku kognitif ialah perilaku dalam bentuk bagaimana individu mengenal alam dis ekitarnya. Perilaku konatif ialah perilaku yang berupa dorongan dari dalam individu. Perilaku afektif ialah perilaku dalam bentuk perasaan atau emosi. Pendekatan utama dalam psikologi yaitu: Pendekatan behaviorisme, lebih mengutamakan hal-hal yang nampak dari individu. Perilaku adalah segala sesuatu yang bisa di amati oleh alat indera sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungnnya. Pendekatan psikoanalisa, lebih mengutamakan hal-hal yang ada di bawah kesadaran individu. Pendekatan kognitif, perilaku sebagai proses internal, yang merupakan suatu proses input-output yaitu penerimaan dan pengolahan hasil dari informasi, untuk kemudian menghasilkan keluaran. Pendekatan humanistik, bahwa manusia sudah awalnya mempunyai dorongan untuk mewujudkan dirinya sebagai manusia di lingkungannya. Pendekatan neurobiologi yang mengaitkan perilaku individu dengan kejadian di dalam otak dan syarafnya. Psikologi pendidikan yaitu cabang psikologi secara khusus mengkaji berbagai perilaku inddividu dalam kaitannya dengan pendidikan, tujuannya untuk menemukan fakta, generalisasi, dan teori psikologis yang berkaitan dengan pendidikan untuk digunakan dalam upaya melaskanakan proses pendidikan yang efektif. Peranan psikologi dalam pembelajaran dan pengajaran yaitu : memahami siswa sebagai pelajar, memahami prinsip dan teori pembelajaran, memilih metode-metode pengajaran, menetapkan tujuan pembelajaran, menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, memilih dan menetapkan isi pengajaran, membantu siswa yang mendapat kesultan dalam pembelajaran, memilih alat bantu pengajaran, menilai hasil pembelajaran, memaham kepribadian dan profesi guru, membimgbing kepribadian siswa. Komentar /refleksi: Psikologi merupakan suatu ilmu pengetahuan karena psikologi menggunakan metode-metode ilmiah. Psikologi pendidikan sangat penting untuk dipelajari, dipahami, dan ditelaah oleh mahasiswa keguruan. Karena pendidikan merupakan kegiatan yang melibatkan individu yang berperilaku yang ikut terlibat dalam pendidikan. Seyogyanya mereka yang terlibat dapat menunjukkan perilaku yang seusai agar proses pendidikan dapat berlangsung secara efektif sesuai dengan landasan dan tujuan yang akan dicapai. BAB II PENGERTIAN PEMBELAJARAN Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahanperilakuu yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Beberapa prinsip yang menjadi landasan pengertian tersebut ialah :
  • 2. 1, Pembelajaran sebagai suatu usaha memperoleh perubahan perilaku. Prinsip ini bermakna bahwa prosees pembelajaran itu ialah adanya perubahan perilaku dalam diri individu. 2, Hasil pembelajarn ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan. 3, Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ini mengandung makna bahwa pembelajaran merupakan suatu aktifitas yang berkesinambungan. 4, Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada sustu tujuan yang ingin dicapai. 5, Pembelajaran merupakan suatu pengalaman. Komentar /refleksi: Pembelajaran merupakan aktivitas paling utama dalam proses pendidikan di sekolah. Untuk itu pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan mempengaruhi cara guru itu mengajar. Dalam bab ini dibahas tentang pengertian pembelajaran dan keterkaitan dengan pengertian lain. Untuk itu bisa dijadikan acuan untuk mengetahhui arti pembelajaran agar keberhasilsan pencapaian tujuan pendidikan bisa tercapai denggan efektif. BAB III PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN Proses pembelajaran ialah proses individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Halini berarti bahwa individu akan melakukan kegiatan belajar apabila ia menghadapi situasi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh insting atau kebiasaan. Proses pembelajaran merupakan suatu aktivitas sebagai berikut : 1, Individu merasakan adanya kebutuhan dan melihat tujuan yang ingin dicapai. 2, Kesiapan (readiness) individu untuk mengetahui kebutuhan dan mencapai tujuan. 3, Pemahaman situasi lingkungan. 4, Menafsirkan situasi yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek yang terdapat dalam situasi. 5, Tindak balas (respons) 6, Akibat (hasil) pembelajaran. Hasil dari proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari, dsb. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran ialah perilaku keseluruhan yang mencakup aspek kognitiif, konatif, afektif, dan motorik. Jenis-jenis pembelajaran berdasarkan dari aspek pembelajaran yang akan dicapai yaitu : pembelajaran keterampilan, pembelajaran sikap, dan pembelajaran pengetahuan. Dari sifatnya dibedakan antara pembelajaran formal, informal, dan non formal. Komentar /refleksi: Dalam bab III ini dibahas mengenai proses pembelajaran, yang bisa dipelajari bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Hasildari proses pembelajaran ada dua kemungkinannya yaitu sukses atau gagal. Apabila hasilnya sukses maka tercapai segala tujuannya dan akan memperoleh kepuasan dan apabila gagal akan mersa kecewa. Disini guru diharapkan dapat membantu murid-murid yang gagal agar mereka tidak berputus asa dan mampu belajar deengan baik. BAB IV TEORI-TEORI PEMBELAJARAN (1) Teori merupakan suatu perangkat prinssip-prinsip yang terorganisasi mengenai peristiwa- peristiwa tertentu dalam lingkungan. Karakteristik suatu teori ialah memberikan kerangka
  • 3. kerja konseptual untuk suatu iinformasi dan dapat prinsip yang dapat diuji. Fungsi teori pembelajaran dalam pendidikan adalah: 1, Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pengajaran. 2, Menilai hasil-hasil yang telah dicapai untuk digunakan dalam ruang kelas. 3, Mendiagnosis masalah-masalah dalam ruang kelas. 4, Menilai hasil penelitian yang dilaksanakan berdasarrkan teori-teori tertentu. Teori pembelajaran behaviorisme yang berpendapat bahwa perilaku terbentuk melelui perkaiatan antara rangsangan (stimulus) dengan tindak balas (respon). Perubahan perilaku lebih banyak karena pengaruh lingkungan. Teori behaviorisme dibedakan antara teori pelaziman klasik dan teori pelaziman operan. Teori pelaziman klasik dipelopori oleh Ivan Pavlov, konsep atau prisip pembelajaran yaitu: 1, Excitation (pergetaran) yaitu suatu rangsangan tak terazim atau alami dapat membangkitkanreaksi sel-sel tertentu, sehingga dapat menghasilkan tindak balas. 2, Irradiaton (penularan) yaitu terjadi reaksi dari sel-sel lain yang berbeda di sekitar kawasann sl-sel yang bekenan debgan rangasangan tak terlazim. 3, Stimulus generalization (generalisasi rangsangan) yaitu keadaan dimana individu memberika tindak balas yang sama terhadap ranggsangan tertentuu yang memiliki kesamaan walaupun tidak serupa. 4, Extintion (penghapuan) yaitu suatu tidak balas akan hilang secarra perlahan-lahan apabila makin berkurangnya keterkaitann dengan rangsangan tak terlazim. Teori pelaziman operan yang tokohnya yaitu Throndike, pada dasarnya poses pembelajaran merupakan pembinaan hubungan antara rangsangan tertentu dengan perilaku tertentu. Semua pembelajaran dilakukan melalui suatu prroses coba-salah (trial and error). Ada tiga hukum pembelajaran yaitu hukum hasil (law of effect) menyatakan bahwa hubungan antara rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila ada kepuasan, dan akan makin diperlemah apabila terjadi ketidakpuasaan, hukum latihan (law of exercise) menyatakan suatu rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila sering dilakukan latihan, dan hukum kesiapan (law of readiness) menyatakan bahwa hubungan rangsangan dan perilaku akan semakin kukuh apabila disertai dengan kesiapan individu. Teori pembelajaran Gestalt, dalam pandangan ini pembelajaran merupakan suatu fenomena kognitif yang melibatkan persepsi terhadap suatu benda, orang, atau peristiwa dalam cara- cara yng berbeda. Beberapa aplikasi tori gestalt dalam proses pembelajaran adalah pengalaman tilikan (insight), pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), perilaku bertujuan (purposive behavior), prinsip ruangg hidup (life space), dan transfer dalam pembelajaran. Komentar /refleksi: Pada dasarnya teoori-teori pembelajaran menurut para ahli serprti teori behaviorisme dengan rangssangan dan stimulusnya dan Gestalt,k eduannya memiliki fingsi yang sama dalam proses pendididkan BAB V TEORI-TEORI PEMBELAJARAN (2) Teori perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan mental yang bertujuan : (1) memissahkan kenyataannya dengan fantasi, (2) menjelajah kenyataan dan menemukan hukum-hukumnya, (3) memilih kenyataan-kenyataan yang berguna bagi kehidupan, (4) menentukan kenyataan yang sesungguhnya di balik sesuatu yang nampak. Pekembangan kognitif merupakan suatu proses di mana tujuan individu melalui suatu
  • 4. ranggkaian yang secara kualittatiif beerbeda dengan berfikir. Perkembangan kgnitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, yang berrlangsung melali empat peringkat yaitu: 1 Peringkat sensori motor (0-1,5 tahun), aktivitas kognitip berpusat pada lat indera (sensori) dan gerak (motor). Aktivitas ini terbentuk melalui proses penyesuaian fisik sebagai hasil dari inteeraksi dengan liingkungan. 2 Peringkat pre-operational (1,5-6 tahun), aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisir. Cara berfikir ini bersifat tidak sistematis, tidak konsisten dan tidak logis. 3 Peringkat concrete operational (6-12 tahun), perkembangan kognitif pada peringkat operasi kongkrit, memberikan kecakapan anak berkenaan dengan konsep-konsep klasifikasi, hubungan dan kuantitas. 4 Peringkat formal operational (12 tahun ke atas), perkembangan kognitif ditandai dengan kemmpuan individu untuk berfikir secara hipotetis dan berbeda dengan fakta, memahami konsep abstrak. Impilkasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pengajaran antara lain : 1 Bahasa dan cara fikir anak berbeda dengan orang dewasa oleh karena itu dalam mengajar guru hendaknya menggnakan bahasa yan sesuai dengan ara berfikir anak. 2 Anak-anak akan beajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dnan baik. Guru harus membantu agar dapat berinteraksi dengan lingkungan denggan bak. 3 Bahan yang akan dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. 4 Beri peluang agar anak mau belajar sesuai dengan peringkat perkembangannya. 5 Di dalam kelas hendaknya anak-anak diberi peluang untuk saling berbicara dan beriskusi dengan teman-temannya. Teori pemrosesan informasi (Robert Gagne), hasil pembelajaran manusia pada dasarnya bersifat kumulatif, yang berarti bahwa hasil dari pembelajaran yang dicapai individu adalah merupakan kumpulan keseluruhan hasil-hail pembelajaran sebelunya yang saling terkait. Pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Peringkat dalam proses pembelajaran menurut teori Gagne melalui fase : (1) motivasi, (2) pemahaman, (3) pemerolehan, (4) penahanan, (5) ingatan kembali, (6) generalisasi, (7) perlakuan, (8) umpan balik. Dalam setiap fase terjadi pemrosesan tertentu. Dalam kaitan dengan pengajaran ada sembilan langkah pengajaran yaitu: 1 Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa. 2 Memberikan infomasi kepada siswa mengenai tujuan pengajaran. 3 Merangsang siswa untuk melakukan aktivitas pembelajaran. 4 Menyampaikan isi yang akan di bahas sesuai dengan topik. 5 Memberikan bimbingan bagi aktivitas siswa. 6 Memberikan peneguhan kepada perilaku pembelajaran siswa. 7 Memberikan umppan balik terhadap perilaku yang ditunjukkan siswa. 8 Melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran.
  • 5. 9 Memberkan kesempatan kepada siswa untuk mengingat dan menggunakan hasil pembelajaran. Teori pembelajaran sosial kognitif, disebut teori ini karena proses kognitif yang terjadi dalam individu memegang peranan dalam pembelajaran, edangkan pembelajaran terjadi karena adanya pengaruh lingkunggan sosial. Individu akan mengamati perilaku I lingkungannya sebagai model, kemudian ditirunya sehingga menjadi perilaku miliknya. Dengan demikian teori ini disebut teori pembelajaran melalui peniruan. Perilaku individu terbentuk melalui peniruan terhadap perilaku di lingkuna,p embelajaran merupakan suatu proess bagaimana membuat peniruan sebaik—baiknya sehingga bersesuaian dengan keadaan dirinya dan tujuannya. Komentar /refleksi: Teori-teori pembelajaran yang haruus diketahui adalah beragam dan kesemuannya berperan penting terhadap proses pembelajaran dan pengajaran. Seperti menurut teoriperkembangan kognitif proses pembelajaran akan berhasil apabila disesuaikan dengan peringkat perkembangan kognitif siswa. Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya, dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru dan guru hendaknya banyak memberikan rrangsanan kepada siswa agar mu berinteraksii dengan lingkunganya dan secara aktif mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungannya. Menurut teori pembelajaran sosial kognitif yang menekankan pada peniruan bahwa dalam pengajaran di dalam kelas guru hendaknya merupakan tokoh perilaku bagi siswa-siswanya. Proses kognitif siswa hendaknya mendapat perhatian dari guru, kemudian hendaknya lingkungan memberikan dukungan bagi proses pembelajaran, dan guru membantu siswa dalam mengembangkan perilaku pembelajaran. BAB VI ASPEK-ASPEK PSIKOLOGIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN Perilaku belajar siswa, dalam psikologi pendidikan, belajar diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseeluruhan sebagi hasil penglaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam hubungan dengan proses belajar ini, yang harus dikenal betuloleh para pengajar adalah apa yang disebut dengan metakognisi dan persepsi sosial-psikologis pelajar. Yang dimaksd dengan metakognisi adalah pengetahuan seorang individu proses dan hasil belajar yang terjadi dalam dirinya serta hal-hal yang terkait. Hal ini mengandung arti bahwa, agar proses belajar dapat berlangsung secara efektif, maka pelajar seharusnya mampu mengenal proses dan hasil yang terjadi dalam dirinya. Untuk itu para pengajar hendaknya mamppu mengenal dan membantu siswa. Yang dimaksud dengan persepsi sosio-psikologis adalah sampai seberapa jauh pelajar mempersepsi proses belajar yang berlangsung beserta situasi-situasi yang berpengaruh. Perilaku hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Para pengajar sangat diharapkan mampu mengantisipasi aspek-aspek perubahan perilaku ini yang dimulai dengan perencanaan kegiatan belajar-mengajar, dan mengembangkannya setelah kegiatan belajar berakhir. Dengan perilaku belajar yang efektif disertai proses mengajar yang tepat, maka proses belajar-mengajar diharapkan mampu menghasilkan manusia-manusia yang mempunyai karakteristik sebagai: (1) pribadi yang mandiri, (2) pelajar yang efektif, (3) pekerja yang produktif, (4) anggota masyarakat yang baik. Untuk mewujudkan kualitas manusia seperti itu, maka ada empat kualitas belajar yang harus dikembangkan dalam diri pada siswa, yiatu: (1) belajar untuk menjadi (learning to do), (2) belajar untuk belajar (learning to learn), (3) belajar untuk berbuat (learning to do), (4) belajar untuk hidup bersama (learning to live together)
  • 6. Perilaku mengajar guru, guru dituntut harus mampu mewujudkan perilaku mengajar secara tepat agar menjadi perilku belajar yang efektif dalam diri siwa. Guru juga di tuntut untuk menciptakan situasi balajar-menajar yang kondusif. Guru tidak terbatas sebagai pengajar dalam arti penyampai pengetahuan, akan tetapi lebih meningkat sebagai perancang pengajaran, manajer pengajaran, pengevaluasi hasil belajar dan sebagai direktur belajar. Dalam mewujudkan perilaku mengajar secara tept, karakteristik pengajar yang diharapkan adalah: 1 Memiliki minat yang besar terhadap pelajaran dan mata pelaajaran yang diajarkannya. 2 Memiliki kecakapan untuk memperkirakan kepribadian ddan suasana hati secara tepat serta membuat kontak dengan kelompok secara tepat. 3 Memiliki kesabaran, keakraban, dan sensivitas yang diperlukan untuk menumbuhkan semangat belajar. 4 Memiliki pemikiran yang imajinatif (konseptual) dan praktis dalam usaha memberikan penjelasan kepada pesrta didik. 5 Memiliki kualifikasi yang memadai dalam bidangnya, baik isi maupun metode. 6 Memiliki sikap terbuka, luwes, dan eksperimental dam metode dan teknik. Pengajar akan mengajar dengan baik apabila memiliki sikap dasar yang benar, sasaran yang benar, informasi faktual yang diperlukan, memahami macam-macam metoda dan teknik dan mengetahui bagaimana memilihnya, membantu pelajar dalam merencanakan tindak lanjut Perwujudan perilaku guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar akan nampak pada interaksi antar keduanya. Dalam interaksi ini terjadi proses saling mempengaruhi sehingga terjadi perubahan perilaku pada diri pelajar dalam bentuk tercapainya hasil belajar. Sekurang- kurangnya ada tiga hal dalam interaksi pelajar-pengajar yaitu proses belaja, metode mengajar, dan pola-pola interaksi. Model pembelajaran yang dipandang cukup komprehensif yang dikembangkan oleh Ernest Chang dan Don Simpson, “The circle of learning: individual and Group Process” menurut model ini, pembelajaran dapat berlangsung tidak hanya tanggung jawab individual, akan tetapi dapat dalam bentuk kolaboratif melalui proses kehidupan kelompok. Model ini mendasarkan atas paradigma hubungan antara aktivitas dan orientasi. Dalam proses berlangsungnya pembelajaran ada dua dimensi yaitu dimensi aktivitas pembelajaran dan dimensi orientasi proses. Hubungan dua dimensi itu menghasilkan empat pola pembelajaran yaitu: (1) traditional lectures atau ceramah tradisional, (2) self study atau belajar mandiri, (3) concurrent learning atau pembelajaran bersama, (4) colaborative learning atau pembelajaran kolaboratif. Komentar /refleksi: Dalam bab ini kita dapat mengenal dan menerapkan bebgai aspek psikologis dalam keseluruhan kegiatan pendidikan khususnya pada saat proses belajar-mengajar. Yang ibicarakn aspek psikologis disini yaitu aspek perilaku individu yang terkit dengan proses belajar-mengajar. Seperti kita ketahui dalam proses kegiatan ini melibatkan intraksi individu antara pelajar dan pengajar aspek prilkunya berarti perilaku belajar siswa dan perilaku mengajar guru. Dalam mewujudkan proses mengajar yang efektif dan efisien maka perilaku belajar siswa dan perilaku mengajar guru dapat di dinamiskan secara baik. Pengajar (guru) hendaknya mampu mewujudkan perilaku mengajar secara tepat agar mampu mewujudkan perilaku belajar siswa melalui interaksi belajar-mengajar yang efektif dalam situasi belajar-mengajar yang kondusif. BAB VII ASPEK-ASPEK PERILAKU PEMBELAJARAN
  • 7. Motivasi dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku belajar terjadi dalam situasi interaksi belajar-mengajar dalam mencapai tujuan dan hasil belajar. Dalam berbagai teori penelitian, ternyata terdapat kaitan yng erat antara kepuasan yang dicapai dalam elajar denga unjuk kerja dan motivasi. Kepuasan yang diperoleh siswa dari prosse belajar dapat menunjukkan unjuk kerja yang dan dapat meningkatkan motivasi belajar. Unjuk kerja yang dicapai seseorang dapat mendapatkan kepuasan dan kemudian dapat meningkatkan motivasi, dalam kaitan ini hendaknya dapat ditimbulkan suasana belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan agar dapat menghasilkan unjuk kerja yang baik. Faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa dalam belajar yaitu imbalan hasil belajar, rasa aman dalam belajar, kondisi belajar yang memadai, kesempatan untuk memperluas diri, hubungan pribadi. Ada beberapa prinsip motivasi yang dapat dijadikan acuan yaitu prinsip kompetisi, prinsip pemacu, prinsipganjaran dan hukuman, kejelasan dan kedekatan tujuan, pemahaman hasil, peengembangan minat, lingkungan yang kondusif, keteladanan. Pengamatan dan perhatian merupakan aspek tingkah laku yang mempunyai peranan penting dalam proese pembelajaran. Keefektipan suatu pross peembelajaran akan banyak dipengaruhi oleh kulitas pengamatan dan perhatian yang diberikan. Pengamatan atau perception, merupakan salah satu bentuk perilaku kognitif, yaitu suatu proses mengenal lingkungan dengan menggunakan alat indera. Prosses pengmatn tejadi karena adanya rangsangan dari lingkungan yang diterima oleh individu denan enggunaan alat indera. Rangsangan itu kemudian diteruskan ke pusat kesadaran yaitu otak untuk kemudian diberika makna dan tafsiran. Dilihat dari proporsi penggunaan alat indera ada beberapa gaya pengamatan yaitu: gaya pengamatan visual, gaya auditif, gaya taktil, gaya kinestetik. Perhatian dapat diartikan sebagai peningkatan aktivitas mental terhadap suatu rangsangan tertentu. Perhatian dapat lebih memusatkan pengamatan individu kepada suatu rangsangan, sehinnga pengamatan menjadi lebih efektif. Guru dapat membantu siswa dalam memusatkan memelihara perhatan dalam proses pembelajaran dengan hal-hal sebagai berikut: ; Isyarat, memberikan isyarat-isyarat tertentu kepada siswa pada saat memulai pelajaran atau pada saat pergantian aktivitas. ; Gerakan, senantiasa bergerak dan berkeliling ke seluruh kelas selama menyajikan pelajaran. ; Variasi,menggunakan gaya variasi dalam gaya mengajar. ; Minat, memberikan minat siswa sebelum dan selama proes pengajaran. ; Pertanyaan, mengajukan pertanyaan selama proses pengajaran berlangsung, mendorong siswa untuk memberikan jawaban denga kata-kata sendiri. Suatu proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif apabila informasi yang dipelajari dapat diingat dengan baik dan terhindar dari lupa. Mengingat adalah merupakan proses menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali inforrmasi-informasi yang telah diterima melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran. Yang dimaksud dengan transfer dalam pembelajaran ialah pemindahan hasil pembelajaran dari suatu situasi kee situai lain. Transfer akan terjadi apabla terdapat kesamaan antara pembelajaran yang satu dengan situasi lainnya. Dalam proses pembelajaran kebutuhan merupakan sumber timbulnya motivasi. Kebutuhan (need) dapat diartikan sebagai suatu sitiasi kekurangan dalam diri inividu dan menunutut
  • 8. pemuasan agar dapat berfungsi secara efektif. Kebutuhan merupakan sumber timbulnya motivasi yang mendorong individu untuk berperilaku. Komentar /refleksi: Dalam bab ini dibahas mengenai beberapa aspek psikologi yang tekait dengan proses pembelajaran dan pengajaran.dengan memperhatikan konsep psikologis diharapkan guru mampu mengembangkan strategi pembelajaran yang seefektif mungkin . Aspek yang dibahas yaitu: 1/ Motivasi,dalam hubungannya para guru mempunyai tanggungjawab dan kewajiban untuk memotivasi dalam belajar dan membantu agar mereka terhindar dari kemungkinan frustasi. 2/ Pengamatan dan perhatian, dalam aktivitas di sekolah guru harus mengusahakan agar siswa dapat melakukan pengamatan yang efektif agar memperoleh hasil pembelajaran yang sebaik-baiknya. Dalam mengajar hendaknya memberikan kesempatann epada siswa untmlakukan pengamtan yang baik. 3/ Mengingat dan lupa, tugas guru adalah membantu siswwa dalam proses pembelajaran agar bahan-bahan yang dipelajari siswa dapat diingat dnga baikdan terhindar dari lupa. 4/ Transer dalam belajar. 5/ Kebutuhan individu. BAB VIII PSIKOLOGI MENGAJAR Pendidikan diwujudkan melalui proses pengajaran. Proses pengajaran yang efektif terbentuk melalui pengajaran yang meliki ciri-ciri sebagai berikut: 1/ Berpusat pada siswa 2/ Interaksi edukatif antara guru dengan siswa 3/ Suasana demokratis 4/ Variasi metode mengajar 5/ Guru profesional 6/ Bahan yang sesuai dan bermanfaat 7/ Lingkungan yang kondusif 8/ Sarana belajar yang menunjang Model mengajar dikelompokkan dalam empat rumpun yaitu 1/ Rumpun model pemrosesan informasi, model ini berorientasi pada kecakapan siswa dam memproses informasi. terdiri atas: model berpikir induktif, model latihan inkuri, inkuri ilmiah, penemuan konsep, pertumbuhan kognitif, model penata lanjutan dan memori. 2/ Rumpun model-model personal, model ini berorientasi kepada individu dan perkembangan keakuan (selfhood), terdiri atas; pengajaran non-direktif, latihan kesadaran, sinektik, sistem-sistem konseptual dan pertemuan kelas. 3/ Rumpun model interaksi sosial, model ini menekankan hubungan individu dengan orang lain atau masyarakat, terdiri dari; penentuan kelompok, inkuiri (penemuan sosial), metode laboratori, jurisprudensial, bermain peran, model penata lanjutan, dan simulasi sosial.
  • 9. 4/ Rumpun model behavior (perilaku), model ini menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan perilaku yang tidak dapat diamati, terdiri dari: manajemen kontingensi, kontrol diri, relaksasi, pengurangan ketegangan, latihan asertif desensitasi, latihan langsung. Komentar /refleksi: Dalam bab ini meliputi psikologi belajar yang di dalamnya terdapat proses pengajaran yang efektif. Agar dapat terjadi proses pengajaran seperti itu maka guru harus mampu menciptakan proses pengajaran dalam suasana pembelajaran yang baik. Selanjutnya yaitu mengenal model-model mengajar, seperti kita ketahui bahwa mengajar merupakan tugas utama seorang guru, dengan bahasan yang ada pada bab ini, dapat diharapkan ketika menjadi seorang guru dapat mengenal model-model mengajar dan memilihnya secara tepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta keadaan lingkungannya. BAB IX PSIKOLOGI GURU Peranan (role) guru artinya keseluruhan perilaku yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Di dalam keluarga guru perperan sebagai pendidik dalam keluarga atau family educator, sedangkan di masyarakat, guru berperan sebagai pembina masyarakat (sosial developer), pendorong (social motivator), penemu (sosial inovator) dan sebagai agen masyarakat (social agent). Beberapa faktor yang ikut mempengaruhi kinerja guru: 1/ imbalan kerja 2/ rasa aman dalam pekerjaan 3/ kondisi kerja yang baik 4/ kesempatan pengembangan diri 5/ hubungan pribadi Kompetensi guru adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus ada pada seseorang agar dapat menunjukan perilakunya sebagai guru. Kompetensi guru meliputi kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi intelektual dan kompetensi spiritual. Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat. Kepribadian merupakan keseluruhan perilaku dalam berbagai aspek yang secara kualitatif akan membentuk keunikan atau kekhasan seseorang dalam interkasi dengan lingkungan diberbagai situasi dan kondisi. Dalam lingkup pendidikan, penampilan guru merupakan hal yang amat penting untuk mewujudkan kineja secara tapat dan efektif. Dengan demikian sifat utama seorang guru adalah kemampuannya dalam mewujudkan penampilan kualitas kepribadian dalam interaksi pendidikan yang sebaik-baiknya agar kebutuhan dan tujuan tercapai secara efektif. Komentar /refleksi: Dalam keseluruhan proses pendidikan, khususnya di sekolah guru memegang peranan yang paling utama, perilaku guru dalam proses pendidikan akan memberikan pengaruh bagi pembinaan siswa. Dalam psikologi guru pada bab ini merupakan kajian psikologis terhadap berbagai aspek perilaku guru khasnya dalam proses pendidikan di sekolah. =================== A. Judul : Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran B. Pengarang : Prof. DR. Mohamad Surya C. Penerbit : Pustaka Bani Quraisy, Bandung
  • 10. D. Tahun Terbit : 2004 E. Jumlah Halaman : 112 =================== Ditulis oleh : Gesty Sugesty Kelas : II A. Program Studi Pendidikan Ekonomi-FKIP UNIKU. (Kajian Kritis Buku Psikologi: Diajukan Dalam rangka Memenuhi Salah Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan. 2010)