SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
X. PRINSIP PERTANGGUNGJAWABAN
DALAM HUKUM PERLINDUNGAN
KONSUMEN (Lanjutan)
3. Prinsip praduga untuk tidak
selalu bertanggungjawab
▪ Prinsip praduga untuk tidak selalu
bertanggungjawab (presumption of
nonliability principle), menyatakan
bahwa tergugat selalu dianggap tidak
bertanggungjawab sampai terbukti
bahwa ia benar-benar bersalah
dibawah putusan pengadilan.
2
▪ 4. Prinsip tanggung jawab mutlak
(Strict Liability)
▪ Prinsip tanggung jawab mutlak (strict
liability) sering diidentikkan dengan prinsip
tanggung jawab absolut (absolute liability).
▪ Prinsip ini adalah prinsip tanggungjawab
yang tidak mempersoalkan ada atau tidak
adanya kesalahan.
3
Berdasarkan sejarahnya terdapat dua
pola strict liability
▪ Pola strict liability di dalam
common law system terutama di
Amerika Serikat
▪ Pola strict liability di dalam
common law system, terutama di
Amerika, merupakan reaksi
terhadap kekokohan prinsip no
privity – no liability yang dianut
oleh para pelaku usaha.
4
▪ Pola strict liability di dalam civil
law system terutama di negeri
Belanda.
Menurut R.C. Hoeber et al., biasanya
prinsip tanggung jawab mutlak ini
diterapkan karena:
(1) konsumen tidak
dalam posisi
menguntungkan untuk
membuktikan adanya
kesalahan dalam suatu
proses produksi dan
distribusi yang
kompleks.
(2) Diasumsikan
produsen lebih dapat
mengantisipasi jika
sewaktu-waktu ada
gugatan atas
kesalahannya, misalnya
dengan asuransi atau
menambah komponen
biaya tertentu pada
harga produknya.
5
(3) asas ini dapat
memaksa produsen
lebih hati-hati.
5. Prinsip tanggung jawab
dengan pembatasan
▪ Prinsip tanggung jawab dengan
pembatasan (limitation of
liability principle) sangat
disenangi oleh pelaku usaha
untuk dicantumkan sebagai
klausula eksonerasi dalam
perjanjian standar yang
dibuatnya.
6
▪ 6. Prinsip Product Liability,
▪ Professional Liability
▪ Dua prinsip penting dalam UUPK yang
diakomodasi adalah tanggung jawab produk
dan tanggung jawab profesional.
▪ Tanggung jawab produk (product liability)
sebenarnya mengacu sebagai tanggung jawab
produsen, yang dalam istilah bahasa Jerman
disebut produzenten - haftung.
▪ Agnes M. Toar mengartikan tanggung jawab
produk sebagai tanggung jawab para produsen
untuk produk yang dibawanya ke dalam
peredaran, yang menimbulkan atau
menyebabkan kerugian karena cacat yang
melekat pada produk tersebut.
7
Dasar gugatan untuk tanggung jawab
produk dapat dilakukan atas
landasan adanya:
(2).
Kelalaian
(negligence)
(1).
Pelanggaran
jaminan
(breach of
warranty)
(3).
Tanggung
jawab
mutlak (strict
liability).
8
Menurut Agnes M. Toar Negligence
ialah perilaku yang tidak sesuai
dengan standar perilaku (standar of
conduct) sebagaimana ditetapkan
oleh peraturan perundang-undangan,
demi perlindungan terhadap
masyarakat dari risiko yang tidak
rasional (unreasonable risk).
D. Kerugian Konsumen
Dalam Kontrak
▪ Sebagai konsekuensi hukum dari
perjanjian yang telah disepakati atau
pelanggaran yang diberikan oleh
peraturan (undang-undang) dan sifat
perdata dari hubungan hukum antara
produsen dengan konsumen, maka demi
hukum setiap pelanggaran yang
dilakukan oleh produsen yang merugikan
konsumen, memberikan hak kepada
konsumen untuk menuntut ganti rugi,
dan sebaliknya produsen berkewajiban
untuk bertanggungjawab memberi ganti
rugi kepada konsumen.
10
Bentuk dari remedies (ganti
rugi) dalam kontrak
1. Expectation Damages, umumnya dalam
hal pengajuan gugatan maka pihak yang
dimenangkan berhak memperoleh
sejumlah uang dari pihak yang kalah.
11
2. Relience Damages, merupakan hadiah
uang yang diberikan kembali kepada
penggugat atas pengeluaran yang
dikeluarkannya.
3. Specific Performance, merupakan suatu
hadiah atau prestasi yang dilakukan oleh
defendant untuk melakukan tujuan dari
suatu kontrak.
E. Dasar Tanggung Jawab Terhadap Pihak
Yang Dirugikan
Setiawan secara ringkas mengemukakan bahwa
pada setiap debitur terdapat dua unsur, yaitu
schuld dan haftung.
Schuld diartikan sebagai utang atau kewajiban
debitur kepada kreditur.
Haftung adalah harta kekayaan debitur yang
dapat menjadi jaminan bagi utang-utang debitur.
12
Yahya Harahap tidak memberi
uraian tentang pengertian
kewajiban.
Hanya dikemukakan bahwa
kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh debitur dapat
dilihat dari beberapa sumber,
yaitu :
1. Dari undang-undang sendiri.
2. Dari perjanjian yang dibuat
oleh para pihak.
3. Kewajiban itu bersumber
dari tujuan (strekking) dan
sifat dari perjanjian itu.
13
Dalam bidang Hukum Perlindungan Konsumen,
seorang dianggap bertanggungjawab atas suatu
kerugian berdasarkan dua hal, yaitu:
1. Berdasarkan Kewajiban Kontraktual
▪ Sebagaimana yang telah diuraikan,
KUHPerdata (Pasal 1338) memberi
kebebasan yang sangat luas untuk
mengadakan perjanjian berdasarkan
asas kebebasan berkontrak.
14
2. Berdasarkan Kewajiban Hukum
Perbuatan Melawan Hukum
▪ Jika konsumen akan mendasarkan diri pada
perbuatan melawan hukum, maka menurut
hukum yang berlaku di Indonesia (Pasal 1365)
KUPerdata kewajiban utama dari konsumen
adalah ia harus dapat membuktikan adanya
Perbuatan Melawan Hukum dan kesalahan
pada produsen.
15
Thanks……
16

More Related Content

What's hot

ANALISA KLAUSULA EKSONERASI PADA STANDART KONTRAK BAKU SYARAT DAN KONDISI P...
ANALISA KLAUSULA EKSONERASI  PADA STANDART KONTRAK BAKU  SYARAT DAN KONDISI P...ANALISA KLAUSULA EKSONERASI  PADA STANDART KONTRAK BAKU  SYARAT DAN KONDISI P...
ANALISA KLAUSULA EKSONERASI PADA STANDART KONTRAK BAKU SYARAT DAN KONDISI P...Rachardy Andriyanto
 
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan InternasionalQuestion & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan InternasionalDede Firmansah
 
Pelajaran 1
Pelajaran 1Pelajaran 1
Pelajaran 1Cg Zue
 
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganQuestion & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganDede Firmansah
 
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak aishkhuw fillah
 
Dimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam psc
Dimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam pscDimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam psc
Dimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam pscSampe Purba
 
Hak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolutHak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolutIAIN Ponorogo
 
Hukum perikatan pakai
Hukum perikatan pakaiHukum perikatan pakai
Hukum perikatan pakaiEga Jalaludin
 
4 analisis aktivitas pendanaan
4 analisis aktivitas pendanaan4 analisis aktivitas pendanaan
4 analisis aktivitas pendanaanreidjen raden
 

What's hot (13)

ANALISA KLAUSULA EKSONERASI PADA STANDART KONTRAK BAKU SYARAT DAN KONDISI P...
ANALISA KLAUSULA EKSONERASI  PADA STANDART KONTRAK BAKU  SYARAT DAN KONDISI P...ANALISA KLAUSULA EKSONERASI  PADA STANDART KONTRAK BAKU  SYARAT DAN KONDISI P...
ANALISA KLAUSULA EKSONERASI PADA STANDART KONTRAK BAKU SYARAT DAN KONDISI P...
 
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan InternasionalQuestion & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional
 
Pelajaran 1
Pelajaran 1Pelajaran 1
Pelajaran 1
 
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganQuestion & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
 
Bab 2 pp2 peta minda
Bab 2 pp2  peta mindaBab 2 pp2  peta minda
Bab 2 pp2 peta minda
 
Fe hukumperjanjanjian
Fe hukumperjanjanjianFe hukumperjanjanjian
Fe hukumperjanjanjian
 
MACAM-MACAM PERJANJIAN
MACAM-MACAM PERJANJIANMACAM-MACAM PERJANJIAN
MACAM-MACAM PERJANJIAN
 
pernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminanpernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminan
 
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
 
Dimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam psc
Dimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam pscDimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam psc
Dimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam psc
 
Hak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolutHak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolut
 
Hukum perikatan pakai
Hukum perikatan pakaiHukum perikatan pakai
Hukum perikatan pakai
 
4 analisis aktivitas pendanaan
4 analisis aktivitas pendanaan4 analisis aktivitas pendanaan
4 analisis aktivitas pendanaan
 

Similar to 10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan)

Prinsip prinsip tanggung jawab dalam hukum perlindungan konsumen
Prinsip prinsip tanggung jawab dalam hukum perlindungan konsumenPrinsip prinsip tanggung jawab dalam hukum perlindungan konsumen
Prinsip prinsip tanggung jawab dalam hukum perlindungan konsumenKathleen Pontoh
 
11. tinjauan umum tanggung jawab produk
11. tinjauan umum tanggung jawab produk11. tinjauan umum tanggung jawab produk
11. tinjauan umum tanggung jawab produkGindha Wayka
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukum
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukumHbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukum
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukumanindia putri
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukum
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukumHbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukum
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukumanindiaputri762
 
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law systemGindha Wayka
 
4.tinjauan hukum tentang hubungan antara produsen dan konsumen
4.tinjauan hukum tentang hubungan antara produsen dan konsumen4.tinjauan hukum tentang hubungan antara produsen dan konsumen
4.tinjauan hukum tentang hubungan antara produsen dan konsumenGindha Wayka
 
12. tanggung jawab produk dalam uupk
12. tanggung jawab produk dalam uupk12. tanggung jawab produk dalam uupk
12. tanggung jawab produk dalam uupkGindha Wayka
 
9 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tangg...
9 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tangg...9 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tangg...
9 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tangg...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
9. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen
9. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen9. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen
9. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumenGindha Wayka
 
HBL9. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 9 hbl, perlindungan konsumen ...
HBL9. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 9 hbl, perlindungan konsumen ...HBL9. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 9 hbl, perlindungan konsumen ...
HBL9. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 9 hbl, perlindungan konsumen ...Muhammad Ramadhan
 
Hbl8, agung pangestu, hapzi ali modul 9 hbl, perlindungan konsumen tanggungj...
Hbl8, agung pangestu, hapzi ali modul 9 hbl, perlindungan konsumen  tanggungj...Hbl8, agung pangestu, hapzi ali modul 9 hbl, perlindungan konsumen  tanggungj...
Hbl8, agung pangestu, hapzi ali modul 9 hbl, perlindungan konsumen tanggungj...AgungAgungPangestu
 
13. tanggung jawab produk dalam perspektif negara kesejahteraan
13. tanggung jawab produk dalam perspektif negara kesejahteraan13. tanggung jawab produk dalam perspektif negara kesejahteraan
13. tanggung jawab produk dalam perspektif negara kesejahteraanGindha Wayka
 
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...Hefti Juliza
 
9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...
9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...
9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...An Nisa Rizki Yulianti
 
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...Hayyu Safitri
 

Similar to 10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan) (20)

Prinsip prinsip tanggung jawab dalam hukum perlindungan konsumen
Prinsip prinsip tanggung jawab dalam hukum perlindungan konsumenPrinsip prinsip tanggung jawab dalam hukum perlindungan konsumen
Prinsip prinsip tanggung jawab dalam hukum perlindungan konsumen
 
11. tinjauan umum tanggung jawab produk
11. tinjauan umum tanggung jawab produk11. tinjauan umum tanggung jawab produk
11. tinjauan umum tanggung jawab produk
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukum
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukumHbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukum
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukum
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukum
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukumHbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukum
Hbl,anindia putri,hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab hukum
 
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system
 
4.tinjauan hukum tentang hubungan antara produsen dan konsumen
4.tinjauan hukum tentang hubungan antara produsen dan konsumen4.tinjauan hukum tentang hubungan antara produsen dan konsumen
4.tinjauan hukum tentang hubungan antara produsen dan konsumen
 
12. tanggung jawab produk dalam uupk
12. tanggung jawab produk dalam uupk12. tanggung jawab produk dalam uupk
12. tanggung jawab produk dalam uupk
 
Perlindungan_Konsumen.ppt.ppt
Perlindungan_Konsumen.ppt.pptPerlindungan_Konsumen.ppt.ppt
Perlindungan_Konsumen.ppt.ppt
 
9 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tangg...
9 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tangg...9 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tangg...
9 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tangg...
 
9. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen
9. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen9. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen
9. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen
 
HBL9. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 9 hbl, perlindungan konsumen ...
HBL9. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 9 hbl, perlindungan konsumen ...HBL9. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 9 hbl, perlindungan konsumen ...
HBL9. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 9 hbl, perlindungan konsumen ...
 
Hbl8, agung pangestu, hapzi ali modul 9 hbl, perlindungan konsumen tanggungj...
Hbl8, agung pangestu, hapzi ali modul 9 hbl, perlindungan konsumen  tanggungj...Hbl8, agung pangestu, hapzi ali modul 9 hbl, perlindungan konsumen  tanggungj...
Hbl8, agung pangestu, hapzi ali modul 9 hbl, perlindungan konsumen tanggungj...
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
13. tanggung jawab produk dalam perspektif negara kesejahteraan
13. tanggung jawab produk dalam perspektif negara kesejahteraan13. tanggung jawab produk dalam perspektif negara kesejahteraan
13. tanggung jawab produk dalam perspektif negara kesejahteraan
 
Perlindungan konsumen
 Perlindungan konsumen Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumenPerlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
 
9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...
9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...
9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...
 
Bab 5 auditing
Bab 5 auditingBab 5 auditing
Bab 5 auditing
 
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
 

More from Gindha Wayka

13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitasGindha Wayka
 
12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhanGindha Wayka
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerjaGindha Wayka
 
10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock outGindha Wayka
 
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerjaGindha Wayka
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerjaGindha Wayka
 
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerjaGindha Wayka
 
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerjaGindha Wayka
 
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaanGindha Wayka
 
3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaan3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaanGindha Wayka
 
15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronikGindha Wayka
 
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeriGindha Wayka
 
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor imporGindha Wayka
 
11. rahasia dagang
11. rahasia dagang11. rahasia dagang
11. rahasia dagangGindha Wayka
 
10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaanGindha Wayka
 

More from Gindha Wayka (20)

14. omnibus law
14. omnibus law14. omnibus law
14. omnibus law
 
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
 
12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja
 
10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out
 
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
 
8. upah
8. upah8. upah
8. upah
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
 
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
 
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
 
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
 
2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan
 
1. pendahuluan
1. pendahuluan1. pendahuluan
1. pendahuluan
 
3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaan3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaan
 
15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik
 
14. waralaba
14. waralaba14. waralaba
14. waralaba
 
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
 
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
 
11. rahasia dagang
11. rahasia dagang11. rahasia dagang
11. rahasia dagang
 
10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan
 

Recently uploaded

BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxINTANAMALINURAWALIA
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 

Recently uploaded (11)

BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 

10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan)

  • 1. X. PRINSIP PERTANGGUNGJAWABAN DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN (Lanjutan)
  • 2. 3. Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggungjawab ▪ Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggungjawab (presumption of nonliability principle), menyatakan bahwa tergugat selalu dianggap tidak bertanggungjawab sampai terbukti bahwa ia benar-benar bersalah dibawah putusan pengadilan. 2
  • 3. ▪ 4. Prinsip tanggung jawab mutlak (Strict Liability) ▪ Prinsip tanggung jawab mutlak (strict liability) sering diidentikkan dengan prinsip tanggung jawab absolut (absolute liability). ▪ Prinsip ini adalah prinsip tanggungjawab yang tidak mempersoalkan ada atau tidak adanya kesalahan. 3
  • 4. Berdasarkan sejarahnya terdapat dua pola strict liability ▪ Pola strict liability di dalam common law system terutama di Amerika Serikat ▪ Pola strict liability di dalam common law system, terutama di Amerika, merupakan reaksi terhadap kekokohan prinsip no privity – no liability yang dianut oleh para pelaku usaha. 4 ▪ Pola strict liability di dalam civil law system terutama di negeri Belanda.
  • 5. Menurut R.C. Hoeber et al., biasanya prinsip tanggung jawab mutlak ini diterapkan karena: (1) konsumen tidak dalam posisi menguntungkan untuk membuktikan adanya kesalahan dalam suatu proses produksi dan distribusi yang kompleks. (2) Diasumsikan produsen lebih dapat mengantisipasi jika sewaktu-waktu ada gugatan atas kesalahannya, misalnya dengan asuransi atau menambah komponen biaya tertentu pada harga produknya. 5 (3) asas ini dapat memaksa produsen lebih hati-hati.
  • 6. 5. Prinsip tanggung jawab dengan pembatasan ▪ Prinsip tanggung jawab dengan pembatasan (limitation of liability principle) sangat disenangi oleh pelaku usaha untuk dicantumkan sebagai klausula eksonerasi dalam perjanjian standar yang dibuatnya. 6
  • 7. ▪ 6. Prinsip Product Liability, ▪ Professional Liability ▪ Dua prinsip penting dalam UUPK yang diakomodasi adalah tanggung jawab produk dan tanggung jawab profesional. ▪ Tanggung jawab produk (product liability) sebenarnya mengacu sebagai tanggung jawab produsen, yang dalam istilah bahasa Jerman disebut produzenten - haftung. ▪ Agnes M. Toar mengartikan tanggung jawab produk sebagai tanggung jawab para produsen untuk produk yang dibawanya ke dalam peredaran, yang menimbulkan atau menyebabkan kerugian karena cacat yang melekat pada produk tersebut. 7
  • 8. Dasar gugatan untuk tanggung jawab produk dapat dilakukan atas landasan adanya: (2). Kelalaian (negligence) (1). Pelanggaran jaminan (breach of warranty) (3). Tanggung jawab mutlak (strict liability). 8
  • 9. Menurut Agnes M. Toar Negligence ialah perilaku yang tidak sesuai dengan standar perilaku (standar of conduct) sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, demi perlindungan terhadap masyarakat dari risiko yang tidak rasional (unreasonable risk).
  • 10. D. Kerugian Konsumen Dalam Kontrak ▪ Sebagai konsekuensi hukum dari perjanjian yang telah disepakati atau pelanggaran yang diberikan oleh peraturan (undang-undang) dan sifat perdata dari hubungan hukum antara produsen dengan konsumen, maka demi hukum setiap pelanggaran yang dilakukan oleh produsen yang merugikan konsumen, memberikan hak kepada konsumen untuk menuntut ganti rugi, dan sebaliknya produsen berkewajiban untuk bertanggungjawab memberi ganti rugi kepada konsumen. 10
  • 11. Bentuk dari remedies (ganti rugi) dalam kontrak 1. Expectation Damages, umumnya dalam hal pengajuan gugatan maka pihak yang dimenangkan berhak memperoleh sejumlah uang dari pihak yang kalah. 11 2. Relience Damages, merupakan hadiah uang yang diberikan kembali kepada penggugat atas pengeluaran yang dikeluarkannya. 3. Specific Performance, merupakan suatu hadiah atau prestasi yang dilakukan oleh defendant untuk melakukan tujuan dari suatu kontrak.
  • 12. E. Dasar Tanggung Jawab Terhadap Pihak Yang Dirugikan Setiawan secara ringkas mengemukakan bahwa pada setiap debitur terdapat dua unsur, yaitu schuld dan haftung. Schuld diartikan sebagai utang atau kewajiban debitur kepada kreditur. Haftung adalah harta kekayaan debitur yang dapat menjadi jaminan bagi utang-utang debitur. 12
  • 13. Yahya Harahap tidak memberi uraian tentang pengertian kewajiban. Hanya dikemukakan bahwa kewajiban yang harus dilaksanakan oleh debitur dapat dilihat dari beberapa sumber, yaitu : 1. Dari undang-undang sendiri. 2. Dari perjanjian yang dibuat oleh para pihak. 3. Kewajiban itu bersumber dari tujuan (strekking) dan sifat dari perjanjian itu. 13
  • 14. Dalam bidang Hukum Perlindungan Konsumen, seorang dianggap bertanggungjawab atas suatu kerugian berdasarkan dua hal, yaitu: 1. Berdasarkan Kewajiban Kontraktual ▪ Sebagaimana yang telah diuraikan, KUHPerdata (Pasal 1338) memberi kebebasan yang sangat luas untuk mengadakan perjanjian berdasarkan asas kebebasan berkontrak. 14
  • 15. 2. Berdasarkan Kewajiban Hukum Perbuatan Melawan Hukum ▪ Jika konsumen akan mendasarkan diri pada perbuatan melawan hukum, maka menurut hukum yang berlaku di Indonesia (Pasal 1365) KUPerdata kewajiban utama dari konsumen adalah ia harus dapat membuktikan adanya Perbuatan Melawan Hukum dan kesalahan pada produsen. 15