SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Kelompok Ganjil
1. CHIKMATUL JAOHARAH (3130195)
2. EDWIN KRISTIANTO (3140097)
3. ERRIYANTO (3130239)
4. SILVA FAUZIAH (3120218)
 Bab ini akan membahas kewajiban hukum dan bab
sebelumnya membahas etika professional, menyoroti
lingkungan tempat akuntan public beroperasi. Bab ini
menyajikan pandangan sekilas tentang pentingnya
melindungi reputasi profesi yang mempunyai standar
etis yang tinggi, menyoroti konsekuensi yang dihadapi
oleh para akuntan apabila pihak lain yakin bahwa
mereka telah gagal memenuhi standar etis tersebut,
dan menunjukan bagaimana akuntan public dapat
dituntut secara hukum menyangkut jasa professional
yang mereka berikan.
 Para professional selalu diminta untuk cermat ketika
menjalankan tugas melayani klien. Menurut common law, para
professional audit bertanggung jawab untuk memenuhi apa
yang telah dinyatakan dalam kontrak dengan klien. Apabila
auditor gagal memberikan jasa atau tidak cermat dalam
pelaksanaannya, mereka secara hukum bertanggung jawab
kepada klien atas kelalaian dan/atau pelanggaran kontrak, dan
dalam situasi tertentu, kepada pihak selain mereka.
 Securities Act tahun 1933 dan Securities Exchange Act tahun 1934
berisi ketentuan yang berlaku sebagai dasar tindakan hukum
terhadap auditor. Namun jarang sekali auditor dituntut atas
tindakan criminal.
 Namun demikian, kewajiban akuntan masih sangat besar dan
merupakan pertimbangan utama dalam praktik professional
kantor akuntan public.
 Kegagalan bisnis (business failure) terjadi apabila bisnis tersebut
tidak mampu mengembalikan pinjamannya atau memenuhi
harapan investor karena keadaan ekonomi atau bisnis.
 Kegagalan audit (audit failure) terjadi apabila auditor
mengeluarkan pendapat audit yang tidak benar karena gagal
memenuhi persyaratan standar audit.
 Risiko audit merupakan kemungkinan bahwa auditor akan
menyimpulkan, setelah melaksanakan audit yang memadai ,
bahwa laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar,
sedangkan dalam kenyataannya mengadung salah saji yang
material. Resiko audit tidak dapat dielakkan, karena auditor
mengumpulkan bukti hanya atas dasar pengujian dan k arena
kecurangan yang disembunyikan dengan baik sangat sulit
dideteksi.
 Ada kesepakatan antara profesi akuntan dan pengadilan
bahwa auditor bukan penjamin atau oenerbit laporan
keuangan. Auditor hanya diharapkan untuk melaksanakan
audit dengan kemahiran, dan tidak diharapkan untuk
benar 100 persen. Standar kemahiran (due care) ini sering
disebut sebagai konsep orang yang bijak (prudent
person concept).
 Menurut Common law, akutan publik tidak berhak
menyembunyikan informasi dari pengadilan dengan
menyatakan bahwa informasi tersebut rahasia. Seorang
akuntan public dapat menolak bersaksi di suatu negara
bagian yang memilik UU komunikasi istimewa. Namun
keistimewaan (privilege) ini tidak berlaku di pengadilan
federal.
Empat sumber kewajiban hukum auditor :
 Kewajiban kepada klien
 Kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law
 Kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal
 Kewajiban criminal
 Sumber tuntutan hukum yang paling umum terhadap akuntan
public adalah dari klien. Biasanya, nilai tuntutan ini relative
kecil, dan tidak ada tidak ada publisitas untuk tuntutan jenis ini.
Kewajiban paling umum akibat tuntutan hukum klien
melibatkan klaim bahwa auditor tidak dapat menemukan
pencurian oleh karyawan akibat kelalaian dalam melaksanakan
audit.
 Masalah utama dalam kasus yang melibatkan dugaan kelalaian
biasanya adalah tingkat kemahiran yang diperlukan, meskipun
pada umumnya sudah disepakati bahwa tidak ada seorang pun
yang sempurna.
 Pertanyaan tentang tingkat kemahiran menjadi semakin sulit
dalam lingkungan review atau kompilasi laporan keuangan yang
belum diaudit, dimana ada lebih sedikit standar yang berlaku
untuk mengevaluasi kinerja.
Empat sumber kewajiban hukum auditor :
 Kewajiban kepada klien
 Kewajiban kepada pihak ketiga menurut common
law
 Kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal
 Kewajiban criminal
 Selain dituntut oleh klien, akuntan publik juga dapat memiliki
kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law. Pihak
ketiga meliputi pemegang saham actual dan calon pemegang
saham, pemasok, banker dan kreditor lain,karyawan, serta
pelanggan. Sebuah kantor akuntan public dapat mempunyai
kewajiban terhadap pihak ketiga jika pihak yang mengklaim
menderita kerugian akibat mengandalkan laporan keuangan
yang menyesatkan.
 Kasus audit utama yang mengawali kewajiban terhadap pihak
ketiga adalah Ultramares Corporation vs. Touche (1931). Kasus
ini menciptakan preseden, yang biasa disebut doktrin
Ultramares, bahwa kelalaian biasa tidak cukup untuk
menimbulkan kewajiban terhadap pihak ketiga karena tidak
adanya privity of contract antara pihak ketiga dengan auditor,
kecuali pihak ketiga adalah penerima manfaat utama.
Empat sumber kewajiban hukum auditor :
 Kewajiban kepada klien
 Kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law
 Kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal
 Kewajiban criminal
 Pertumbuhan paling pesat dalam proses litigasi kewajiban
akuntan public adalah ang diatur menurut UU sekuritas federal.
Sebagai contoh, beberapa butir dari UU sekuritas
mencantumkan standar kewajiban yang ketat terhadap akuntan
public, dan pengadilan federal sering kali memenangkan
penuntut dalam kasus tuntutan hukum yang meilbatkan standar
yang ketat
Securities Act 1933
 Securities Act tahun 1933 hanya berkaitan dengan persyaratan
pelaporan bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas baru,
termasuk informasi dalam laporan registrasi atau pendaftaran
dan prospectus. Satu-satunya pihak yang dapat mendapat ganti
rugi dari auditor menurut UU tahun 1933 adalah pembeli
pertama sekuritas tersebut. Securities Act 1933 mengenakan
beban yang tidak biasa terhadap auditor.
Securities Exchange Act Tahun 1934
 Kewajiban auditor menurut Securitis Exchange Act Tahun
1934 seringkali berpusat pada laporan keuangan yang telah
diaudit yang diterbitkan kepada public dalam laporan
tahunan, yang diserahkan kepada SEC sebagai bagian dari
laporan tahunan Form 10-K. Jadi, jelas lebih banyak
laporan yang termasuk dalam UU tahun 1934 ketimbang
UU tahun 1933.
 Focus utama tentang litigasi kewajiban akuntan public
menurut UU tahun 1934 adalah Peraturan 10b-5. Section 10
da Peraturan 10b-5 sering kali disebut sebagai ketentuan
anti kecurangan dari undang-undang ahun 1934, karena
menhalangi setiap aktivitas penipuan yang melibatkan
pembelian atau penjualan setiap sekuritas.
Foreign Corrupt Practice Act tahun 1977
 Tindakan penting lain oleh kongres yang
mempengaruhi kantor akuntan public maupun
kliennya adalah disahkannya Foreign Corrupt Practice
Act tahun 1977. Undang-undang ini melarang
pemberian uang suap kepada pejabat di luar negeri
untuk mendapatkan pengaruh dan memperoleh atau
mempertahankan hubungan bisnis.
Empat sumber kewajiban hukum auditor :
 Kewajiban kepada klien
 Kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law
 Kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal
 Kewajiban criminal
 Cara keempat para akuntan public dapat dianggap
bertanggung jawab adalah menurut kewajiban criminal
bagi akuntan (criminal liability for accountant). Akuntan
public dapat disalahkan karena tindakan criminal menurut
hukum federal atau negara bagian. Menurut hukum
negara bagian, undang-undang yang paling mungkin di
berlakukan adalah Uniform Securities Act, yang serupa
dengan dengan sebagian peraturan SEC. UU federal yang
lebih relevan yang mempengaruhi auditor adalah Scurities
Act tahun 1933 dan 1934, serta Federal Mail Fraud Statute
dan Federal False Statement Statute.
 Selain itu, Sarbanes-Oxley Act tahun 2002 juga
menetapkan bahwa merupakan suatu kejahatan bila
merusak atau membuat dokumen yang menghambat atau
menghalangi penyelidikan federal.
AICPA dan profesi secara keseluruhan dapat melakukan
sejumlah hal untuk mengurangi resiko para praktisi
terkena tuntutan :
 Mencari perlindungan dari proses pengadilan atau
litigasi yang tidak terpuji
 Meningkatkan performa auditing agar dapat
memenuhi kebutuhan para pemakai dengan lebih
baik.
 Mendidik para pemakai mengenai batas-batas
auditing.
Seorang auditor yang berpraktik juga data pula mengambil tindakan tertentu untuk
meminimalkan kewajibannya. Beberapa dari tindakan yang umum itu adalah sebagai
berikut :
 Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas
 Mempekerjakan personil yang kompeten dan melatih serta mengawasi mereka secara
layak
 Mengikuti standar profesi
 Mempertahankan indenpendensi
 Memahami bisnis klien
 Melaksanakan audit yang bermutu
 Mendokumentasikan pekerjaan secara layak
 Mendapatkan surat penugasan dan surat representasi
 Mempertahankan hubungan yang bersifat istimewa
 Mengadakan asuransi yang memadai
 Mencari bantuan hukum
 Memilih bentuk organisasi dengan kewajiban terbatas
 Mengungkapkan skeptisme professional.
Auditing 1 – Kelompok Ganjil
Common low adalah UU yang telah dikembangkan
melalui keputusan pengadilan, bukan melalui UU
pemerintah

More Related Content

What's hot

Akuntansi Internasional, BAB V PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Akuntansi Internasional, BAB V PELAPORAN DAN PENGUNGKAPANAkuntansi Internasional, BAB V PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Akuntansi Internasional, BAB V PELAPORAN DAN PENGUNGKAPANEllvinna Marikar
 
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABKCOMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABKCatur Setiawan
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranDina Nurmariyani
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program auditAudit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program auditsugeng1990
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanghiyats dewantara
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian auditagunghery19
 
Sistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negaraSistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negaraFadelia Riscicha
 

What's hot (20)

akuntansi Forensik.ppt
akuntansi Forensik.pptakuntansi Forensik.ppt
akuntansi Forensik.ppt
 
Akuntansi Internasional, BAB V PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Akuntansi Internasional, BAB V PELAPORAN DAN PENGUNGKAPANAkuntansi Internasional, BAB V PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Akuntansi Internasional, BAB V PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
 
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABKCOMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
 
Pengendalian dan sia
Pengendalian dan siaPengendalian dan sia
Pengendalian dan sia
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaran
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program auditAudit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
Audit - Internal Control
Audit - Internal ControlAudit - Internal Control
Audit - Internal Control
 
Audit akuntansi biaya
Audit akuntansi biayaAudit akuntansi biaya
Audit akuntansi biaya
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
 
AUDITING 2
AUDITING 2AUDITING 2
AUDITING 2
 
Sistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negaraSistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negara
 
PPT Fraud.pptx
PPT Fraud.pptxPPT Fraud.pptx
PPT Fraud.pptx
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
Fraud auditing
Fraud auditingFraud auditing
Fraud auditing
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 

Viewers also liked

Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...Sandy Setiawan
 
Artikel hukum bisnis
Artikel hukum bisnisArtikel hukum bisnis
Artikel hukum bisnisTasmien Amien
 
Customer Relationship Management (Crm) By Ravinder Tulsiani
Customer Relationship Management (Crm) By Ravinder TulsianiCustomer Relationship Management (Crm) By Ravinder Tulsiani
Customer Relationship Management (Crm) By Ravinder TulsianiRavinder Tulsiani
 
CRM - Customer relationship management
CRM - Customer relationship managementCRM - Customer relationship management
CRM - Customer relationship managementcolonia8
 
Strategic Customer Relationship Management(SCRM)
Strategic Customer Relationship Management(SCRM)Strategic Customer Relationship Management(SCRM)
Strategic Customer Relationship Management(SCRM)ISAAC Jayant
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Yayasan Pendidikan Pomparan Toga Siregar
 
Completing the audit
Completing the auditCompleting the audit
Completing the auditsellyhood
 
Menejemen perbankan
Menejemen perbankanMenejemen perbankan
Menejemen perbankanseptia ana
 
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap editFerie Sulistiono
 
Lampiran akuisisi atas jo
Lampiran akuisisi atas joLampiran akuisisi atas jo
Lampiran akuisisi atas joFuturum2
 
Imbal hasil kso revenue sharing vs profit sharing
Imbal hasil kso revenue sharing vs profit sharingImbal hasil kso revenue sharing vs profit sharing
Imbal hasil kso revenue sharing vs profit sharingFuturum2
 
Nilai Uang Sekarang dan Masa Depan
Nilai Uang Sekarang dan Masa DepanNilai Uang Sekarang dan Masa Depan
Nilai Uang Sekarang dan Masa DepanRizka Ghiyas Agustin
 
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint ventureIAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint ventureFuturum2
 
Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Sarah Fadhila
 
Pengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum PajakPengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum PajakRizki Alyusra
 

Viewers also liked (20)

What is CRM ( Customer Relationship Management )
What is CRM ( Customer Relationship Management ) What is CRM ( Customer Relationship Management )
What is CRM ( Customer Relationship Management )
 
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...
 
Artikel hukum bisnis
Artikel hukum bisnisArtikel hukum bisnis
Artikel hukum bisnis
 
Customer Relationship Management (Crm) By Ravinder Tulsiani
Customer Relationship Management (Crm) By Ravinder TulsianiCustomer Relationship Management (Crm) By Ravinder Tulsiani
Customer Relationship Management (Crm) By Ravinder Tulsiani
 
Customer Relationship Management
Customer Relationship ManagementCustomer Relationship Management
Customer Relationship Management
 
CRM - Customer relationship management
CRM - Customer relationship managementCRM - Customer relationship management
CRM - Customer relationship management
 
Strategic Customer Relationship Management(SCRM)
Strategic Customer Relationship Management(SCRM)Strategic Customer Relationship Management(SCRM)
Strategic Customer Relationship Management(SCRM)
 
Auditing
AuditingAuditing
Auditing
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
 
Completing the audit
Completing the auditCompleting the audit
Completing the audit
 
Menejemen perbankan
Menejemen perbankanMenejemen perbankan
Menejemen perbankan
 
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
 
Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Psak 62-kontrak-asuransi-140212Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Psak 62-kontrak-asuransi-140212
 
Hukum pajak Pertemuan I & II
Hukum pajak Pertemuan I & IIHukum pajak Pertemuan I & II
Hukum pajak Pertemuan I & II
 
Lampiran akuisisi atas jo
Lampiran akuisisi atas joLampiran akuisisi atas jo
Lampiran akuisisi atas jo
 
Imbal hasil kso revenue sharing vs profit sharing
Imbal hasil kso revenue sharing vs profit sharingImbal hasil kso revenue sharing vs profit sharing
Imbal hasil kso revenue sharing vs profit sharing
 
Nilai Uang Sekarang dan Masa Depan
Nilai Uang Sekarang dan Masa DepanNilai Uang Sekarang dan Masa Depan
Nilai Uang Sekarang dan Masa Depan
 
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint ventureIAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
 
Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)
 
Pengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum PajakPengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum Pajak
 

Similar to Bab 5 auditing

Artikel maryanto
Artikel maryantoArtikel maryanto
Artikel maryantowhankers
 
Prinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesiPrinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesiapep_jafar
 
tugas rangkuman nayla kalya qayyum
tugas rangkuman nayla kalya qayyumtugas rangkuman nayla kalya qayyum
tugas rangkuman nayla kalya qayyumNaylaKalya
 
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability AuditSummary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Auditssuser1d6e37
 
Legal l iability naufal faruq_2106753675
Legal l iability naufal faruq_2106753675Legal l iability naufal faruq_2106753675
Legal l iability naufal faruq_2106753675NaufalFaruq3
 
Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntan Publik
Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntan PublikPrinsip Dasar Etika Profesi Akuntan Publik
Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntan Publikfrawndy
 
Prinsip Dasar Etika Profesi
Prinsip Dasar Etika ProfesiPrinsip Dasar Etika Profesi
Prinsip Dasar Etika Profesirizkyrich
 
IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
 IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL... IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...Oktaviola Rifanda
 
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumenGindha Wayka
 
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditor
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditorEtika profesional dan tanggung jawab hukum auditor
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditorYohanes Sianipar
 
Fraud Vona bab 15
Fraud Vona bab 15Fraud Vona bab 15
Fraud Vona bab 15AyzCha
 
10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan)
10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan)10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan)
10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan)Gindha Wayka
 
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit AkuntansiLegal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit AkuntansiQamarulHuda6
 

Similar to Bab 5 auditing (20)

Kel 1.pptx
Kel 1.pptxKel 1.pptx
Kel 1.pptx
 
Artikel maryanto
Artikel maryantoArtikel maryanto
Artikel maryanto
 
Prinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesiPrinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesi
 
tugas rangkuman nayla kalya qayyum
tugas rangkuman nayla kalya qayyumtugas rangkuman nayla kalya qayyum
tugas rangkuman nayla kalya qayyum
 
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability AuditSummary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
 
Ts102809112 1
Ts102809112 1Ts102809112 1
Ts102809112 1
 
Legal l iability naufal faruq_2106753675
Legal l iability naufal faruq_2106753675Legal l iability naufal faruq_2106753675
Legal l iability naufal faruq_2106753675
 
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi ForensikPengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
 
Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntan Publik
Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntan PublikPrinsip Dasar Etika Profesi Akuntan Publik
Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntan Publik
 
Prinsip Dasar Etika Profesi
Prinsip Dasar Etika ProfesiPrinsip Dasar Etika Profesi
Prinsip Dasar Etika Profesi
 
IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
 IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL... IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
British Telecom & PWC
British Telecom & PWCBritish Telecom & PWC
British Telecom & PWC
 
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen
 
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditor
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditorEtika profesional dan tanggung jawab hukum auditor
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditor
 
Kewajiban Hukum Audit
Kewajiban Hukum AuditKewajiban Hukum Audit
Kewajiban Hukum Audit
 
Fraud Vona bab 15
Fraud Vona bab 15Fraud Vona bab 15
Fraud Vona bab 15
 
10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan)
10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan)10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan)
10. prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perlindungan konsumen (lanjutan)
 
Legal liability
Legal liability Legal liability
Legal liability
 
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit AkuntansiLegal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
 

More from chikma jaoharah

More from chikma jaoharah (7)

Struktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiStruktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansi
 
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanAkuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahan
 
Organisasi multinasional
Organisasi multinasionalOrganisasi multinasional
Organisasi multinasional
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
Ak komparatif eropa
Ak komparatif eropaAk komparatif eropa
Ak komparatif eropa
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
Auditing bab 3
Auditing bab 3Auditing bab 3
Auditing bab 3
 

Recently uploaded

PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 

Recently uploaded (20)

PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 

Bab 5 auditing

  • 1. Kelompok Ganjil 1. CHIKMATUL JAOHARAH (3130195) 2. EDWIN KRISTIANTO (3140097) 3. ERRIYANTO (3130239) 4. SILVA FAUZIAH (3120218)
  • 2.  Bab ini akan membahas kewajiban hukum dan bab sebelumnya membahas etika professional, menyoroti lingkungan tempat akuntan public beroperasi. Bab ini menyajikan pandangan sekilas tentang pentingnya melindungi reputasi profesi yang mempunyai standar etis yang tinggi, menyoroti konsekuensi yang dihadapi oleh para akuntan apabila pihak lain yakin bahwa mereka telah gagal memenuhi standar etis tersebut, dan menunjukan bagaimana akuntan public dapat dituntut secara hukum menyangkut jasa professional yang mereka berikan.
  • 3.  Para professional selalu diminta untuk cermat ketika menjalankan tugas melayani klien. Menurut common law, para professional audit bertanggung jawab untuk memenuhi apa yang telah dinyatakan dalam kontrak dengan klien. Apabila auditor gagal memberikan jasa atau tidak cermat dalam pelaksanaannya, mereka secara hukum bertanggung jawab kepada klien atas kelalaian dan/atau pelanggaran kontrak, dan dalam situasi tertentu, kepada pihak selain mereka.  Securities Act tahun 1933 dan Securities Exchange Act tahun 1934 berisi ketentuan yang berlaku sebagai dasar tindakan hukum terhadap auditor. Namun jarang sekali auditor dituntut atas tindakan criminal.  Namun demikian, kewajiban akuntan masih sangat besar dan merupakan pertimbangan utama dalam praktik professional kantor akuntan public.
  • 4.  Kegagalan bisnis (business failure) terjadi apabila bisnis tersebut tidak mampu mengembalikan pinjamannya atau memenuhi harapan investor karena keadaan ekonomi atau bisnis.  Kegagalan audit (audit failure) terjadi apabila auditor mengeluarkan pendapat audit yang tidak benar karena gagal memenuhi persyaratan standar audit.  Risiko audit merupakan kemungkinan bahwa auditor akan menyimpulkan, setelah melaksanakan audit yang memadai , bahwa laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar, sedangkan dalam kenyataannya mengadung salah saji yang material. Resiko audit tidak dapat dielakkan, karena auditor mengumpulkan bukti hanya atas dasar pengujian dan k arena kecurangan yang disembunyikan dengan baik sangat sulit dideteksi.
  • 5.  Ada kesepakatan antara profesi akuntan dan pengadilan bahwa auditor bukan penjamin atau oenerbit laporan keuangan. Auditor hanya diharapkan untuk melaksanakan audit dengan kemahiran, dan tidak diharapkan untuk benar 100 persen. Standar kemahiran (due care) ini sering disebut sebagai konsep orang yang bijak (prudent person concept).  Menurut Common law, akutan publik tidak berhak menyembunyikan informasi dari pengadilan dengan menyatakan bahwa informasi tersebut rahasia. Seorang akuntan public dapat menolak bersaksi di suatu negara bagian yang memilik UU komunikasi istimewa. Namun keistimewaan (privilege) ini tidak berlaku di pengadilan federal.
  • 6. Empat sumber kewajiban hukum auditor :  Kewajiban kepada klien  Kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law  Kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal  Kewajiban criminal
  • 7.  Sumber tuntutan hukum yang paling umum terhadap akuntan public adalah dari klien. Biasanya, nilai tuntutan ini relative kecil, dan tidak ada tidak ada publisitas untuk tuntutan jenis ini. Kewajiban paling umum akibat tuntutan hukum klien melibatkan klaim bahwa auditor tidak dapat menemukan pencurian oleh karyawan akibat kelalaian dalam melaksanakan audit.  Masalah utama dalam kasus yang melibatkan dugaan kelalaian biasanya adalah tingkat kemahiran yang diperlukan, meskipun pada umumnya sudah disepakati bahwa tidak ada seorang pun yang sempurna.  Pertanyaan tentang tingkat kemahiran menjadi semakin sulit dalam lingkungan review atau kompilasi laporan keuangan yang belum diaudit, dimana ada lebih sedikit standar yang berlaku untuk mengevaluasi kinerja.
  • 8. Empat sumber kewajiban hukum auditor :  Kewajiban kepada klien  Kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law  Kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal  Kewajiban criminal
  • 9.  Selain dituntut oleh klien, akuntan publik juga dapat memiliki kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law. Pihak ketiga meliputi pemegang saham actual dan calon pemegang saham, pemasok, banker dan kreditor lain,karyawan, serta pelanggan. Sebuah kantor akuntan public dapat mempunyai kewajiban terhadap pihak ketiga jika pihak yang mengklaim menderita kerugian akibat mengandalkan laporan keuangan yang menyesatkan.  Kasus audit utama yang mengawali kewajiban terhadap pihak ketiga adalah Ultramares Corporation vs. Touche (1931). Kasus ini menciptakan preseden, yang biasa disebut doktrin Ultramares, bahwa kelalaian biasa tidak cukup untuk menimbulkan kewajiban terhadap pihak ketiga karena tidak adanya privity of contract antara pihak ketiga dengan auditor, kecuali pihak ketiga adalah penerima manfaat utama.
  • 10. Empat sumber kewajiban hukum auditor :  Kewajiban kepada klien  Kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law  Kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal  Kewajiban criminal
  • 11.  Pertumbuhan paling pesat dalam proses litigasi kewajiban akuntan public adalah ang diatur menurut UU sekuritas federal. Sebagai contoh, beberapa butir dari UU sekuritas mencantumkan standar kewajiban yang ketat terhadap akuntan public, dan pengadilan federal sering kali memenangkan penuntut dalam kasus tuntutan hukum yang meilbatkan standar yang ketat Securities Act 1933  Securities Act tahun 1933 hanya berkaitan dengan persyaratan pelaporan bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas baru, termasuk informasi dalam laporan registrasi atau pendaftaran dan prospectus. Satu-satunya pihak yang dapat mendapat ganti rugi dari auditor menurut UU tahun 1933 adalah pembeli pertama sekuritas tersebut. Securities Act 1933 mengenakan beban yang tidak biasa terhadap auditor.
  • 12. Securities Exchange Act Tahun 1934  Kewajiban auditor menurut Securitis Exchange Act Tahun 1934 seringkali berpusat pada laporan keuangan yang telah diaudit yang diterbitkan kepada public dalam laporan tahunan, yang diserahkan kepada SEC sebagai bagian dari laporan tahunan Form 10-K. Jadi, jelas lebih banyak laporan yang termasuk dalam UU tahun 1934 ketimbang UU tahun 1933.  Focus utama tentang litigasi kewajiban akuntan public menurut UU tahun 1934 adalah Peraturan 10b-5. Section 10 da Peraturan 10b-5 sering kali disebut sebagai ketentuan anti kecurangan dari undang-undang ahun 1934, karena menhalangi setiap aktivitas penipuan yang melibatkan pembelian atau penjualan setiap sekuritas.
  • 13. Foreign Corrupt Practice Act tahun 1977  Tindakan penting lain oleh kongres yang mempengaruhi kantor akuntan public maupun kliennya adalah disahkannya Foreign Corrupt Practice Act tahun 1977. Undang-undang ini melarang pemberian uang suap kepada pejabat di luar negeri untuk mendapatkan pengaruh dan memperoleh atau mempertahankan hubungan bisnis.
  • 14. Empat sumber kewajiban hukum auditor :  Kewajiban kepada klien  Kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law  Kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal  Kewajiban criminal
  • 15.  Cara keempat para akuntan public dapat dianggap bertanggung jawab adalah menurut kewajiban criminal bagi akuntan (criminal liability for accountant). Akuntan public dapat disalahkan karena tindakan criminal menurut hukum federal atau negara bagian. Menurut hukum negara bagian, undang-undang yang paling mungkin di berlakukan adalah Uniform Securities Act, yang serupa dengan dengan sebagian peraturan SEC. UU federal yang lebih relevan yang mempengaruhi auditor adalah Scurities Act tahun 1933 dan 1934, serta Federal Mail Fraud Statute dan Federal False Statement Statute.  Selain itu, Sarbanes-Oxley Act tahun 2002 juga menetapkan bahwa merupakan suatu kejahatan bila merusak atau membuat dokumen yang menghambat atau menghalangi penyelidikan federal.
  • 16. AICPA dan profesi secara keseluruhan dapat melakukan sejumlah hal untuk mengurangi resiko para praktisi terkena tuntutan :  Mencari perlindungan dari proses pengadilan atau litigasi yang tidak terpuji  Meningkatkan performa auditing agar dapat memenuhi kebutuhan para pemakai dengan lebih baik.  Mendidik para pemakai mengenai batas-batas auditing.
  • 17. Seorang auditor yang berpraktik juga data pula mengambil tindakan tertentu untuk meminimalkan kewajibannya. Beberapa dari tindakan yang umum itu adalah sebagai berikut :  Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas  Mempekerjakan personil yang kompeten dan melatih serta mengawasi mereka secara layak  Mengikuti standar profesi  Mempertahankan indenpendensi  Memahami bisnis klien  Melaksanakan audit yang bermutu  Mendokumentasikan pekerjaan secara layak  Mendapatkan surat penugasan dan surat representasi  Mempertahankan hubungan yang bersifat istimewa  Mengadakan asuransi yang memadai  Mencari bantuan hukum  Memilih bentuk organisasi dengan kewajiban terbatas  Mengungkapkan skeptisme professional.
  • 18. Auditing 1 – Kelompok Ganjil
  • 19. Common low adalah UU yang telah dikembangkan melalui keputusan pengadilan, bukan melalui UU pemerintah