SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
Agustinus PH, SH., MH.
Agustinus PH, SH., MH.
I. Pengantar Perpajakan:
a. Pengertian dan Unsur Pajak.
b. Fungsi Pajak;
c. Syarat pemungutan;
d. Teori pemungutan pajak;
II. Dasar’s Pemungutan Pajak.
a. Asas-asas Pemungutan Pajak
b. Jenis; dan Pengelompokan Pajak.
c. Tatacara Pemungutan pajak.
d. Timbul dan hapusnya hutang pajak.
e. Hambatan pemungutan pajak.
f. Tarif Pajak
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Agustinus PH, SH., MH.
III. -Hukum Pajak & Kedudukan Hk Pjk
a. Pengertian
b. Hk Pajak Formil
c. Hk Pajak Materiil
-Ket Umum & Tata Cara P’pajakan
a. Dasar Hukum.
b. Pengertian (Wapa, Badan, Masa Pajak,
Tahun Pajak dll);
c. NPWP;
d. NPPKP;
e. SPT.
f. SSP
g. Hak & kewajiban Wapa
h. Kewajiban pembukuan.
Agustinus PH, SH., MH.
VIII & IX. PPh Psl 22 dan PPh Psl 23
X & XI. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM.
a. Dasar Hukum.
b. Subyek Pajak PPN.
c. Obyek Pajak PPN.
d. Tarif Pajak PPN.
c. Cara Menghitung PPN.
XII. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
a. Dasar Hukum.
b. Subyek Pajak PBB.
c. Obyek Pajak PBB,
d. Tarif Pajak PBB.
e. Cara Menghitung PBB.
XIII. Bea Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB).
a. Dasar Hukum.
b. Subyek Pajak BPHTB.
c. Obyek Pajak BPHTB.
d. Tarif Pajak BPHTB.
c. Cara Menghitung BPHTB.
Agustinus PH, SH., MH.
V. Pajak Penghasilan (PPh)
a. Pajak negara, Pajak daerah
b. Subyak & Wajib Pajak
c. Obyek Pajak
d. Cara menghitung dan melunasi pajak
VI & VII. PPh Psl 21 dan PPh Psl 26.
a. Wapa PPh Psl 21
b. Obyek Pajak PPH Psl 21
c. PTKP
d. Cara menghitung PPh Psl 21.
e. PPh Psl 26
UTS
Agustinus PH, SH., MH.
XIV. Bea Meterai.
a. Dasar Hukum.
b. Prinsip pengenaan BM.
c. Obyek BM.
d. Tarif BM
c. Yang tdk dikenakan BM.
UAS
Agustinus PH, SH., MH.
Buku-buku:
-Prof.Dr.Mardiasmo. Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
-Waluyo dan Wirawan B Ilyas. Perpajakan Indonesia.
Buku I. Jakarta: Salemba empat.
-Waluyo dan Wirawan B Ilyas. Perpajakan Indonesia.
Buku II Jakarta: Salemba empat.
-Wirawan B Ilyas dan Richard Burton. Hukum Pajak. Jkt:
Salemba empat.
-Erly Suandi. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba empat.
dll
Agustinus PH, SH., MH.
Undang-undang:
-UU No 6 Th 1983 dirubah dg UU No 9 Th 1994 dan UU No
16 Th 2000 ttg Ket Umum dan Tata Cara Perpajakan.
-UU No 7 Th 1983 dirubah dg UU No 7 Th 1991 dan UU No
10 Th 1994 terakhir dg UU No17 Th 2000 ttg Pajak
Penghasilan.
-UU No 8 Th 1983 dirubah dg UU No 11 Th 1994 terakhir
dg UU No18 Th 2000 ttg Pajak Pertambahan Nilai dan Pjk
Penjualan atas Barang Mewah.
-UU No 12 Th 1985 dirubah dg UU No 12 Th 1994 ttg
Pajak Bumi dan Bangunan.
-UU No 21 Th 1997 dirubah dg UU No 20 Th 2000 ttg Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
-UU No 13 Th 1985 ttg Bea Meterai.
Agustinus PH, SH., MH.
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan Undang-undang (yang
dapat dipaksakan) dg tiada mendapat jasa
timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum. (Prof. Dr.
Rochmat Soemitro, SH).
Agustinus PH, SH., MH.
1. Iuran dr Rakyat kpd Negara.
-yg berhak memungut pajak hanya negara;
-Iuran tsb berupa uang, bukan barang.
2. Berdasarkan Undang-undang.
3. Tanpa jasa timbal atau kontra prestasi dr
negara yg scr langsung dpt ditunjuk.
4. Digunakan utk membiayai rumah tangga
negara.
Agustinus PH, SH., MH.
1.Fungsi Budgetair.
Pajak sbgai sumber dana bg pemerintah utk
membiayai pengeluaran pemerintah/ negara.
2.Fungsi Mengatur (Regulerend):
Pajak sebagai alat utk mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dlm
bidan sosial dan ekonomi. Contoh:
a. Pajak yg tinggi dikenakan thd minuman
keras, utk kurangi konsumsi minuman keras.
b. Pajak tinggi dikenakan thd brng mewah
utk kurangi gaya hidup konsumtif.
c. Tarif Pajak ekspor 0%, utk mendorong
ekspor produk dlm negari.
Agustinus PH, SH., MH.
1. Teori Asuransi: Negara Melindungi
keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak
rakyat, maka rakyat hrs bayar pajak yg
diibaratkan sbg st premi asuransi.
2. Teori Kepentingan: Pembagian beban pajak
kpd rakyat didasarkan pd kepentingan
masing’s orang. Makin besar kepentingan
ssorang thd ngr, makin tinggi pajak yg hrs
dibayar.
Agustinus PH, SH., MH.
3. Teori Daya Pikul: Beban pajak utk semua org hrs
sama beratnya. Pajak hrs dibayar ssuai dg daya pikul
masing-masing org.
2 pendekatan:
a. Pendekatan Obyektif> melihat besarnya
penghasilan seseorg.
b. Pendekatan Subyektif> dg memperhatikan
besarnya kebutuhan materiel yg hrs dipenuhi.
Agustinus PH, SH., MH.
4. Teori Bakti: Sbg warga negara yg berbakti,
rakyat hrs selalu menyadari bhw pembayaran pajak adl
kewajiban.
5. Teori Daya Beli: Memungut berarti menarik daya
beli dr RT masyarakat utk RT negara. Ngr menyalurkan
kembali ke masy dlm pemeliharaan kesejahteraan.
Agustinus PH, SH., MH.
1. Syarat Keadilan. Pemungutan pajak
hrs adil, sesuai tujuan hukum, yakni
mencapai keadilan.
-Adil dl UU: Pjk hrs scr umum & merata.
-Adil dlm P’laksn: Wapa berhak Ajukan
keberatan, Tunda bayar; Banding dll.
2. Syarat Yuridis. Pajak hrs bdsrk UU.
3. Syarat Ekonomi. Pajak tdk boleh
ganggu dan timbulkan kelesuan
perekonomian msy.
Agustinus PH, SH., MH.
Syarat ….. (lanjutan)
4. Syarat Finansial. Pemungutan pajak hrs
efisien. Biaya hrs lebih rendah dr hasil.
5. Sistem pemungutan hrs sederhana:
Mudah dipahami, tdk membingungkan Wapa.
a. Bea meterai: sederhana dr 167 tarif
jadi 2 tarif.
b. Tarif PPN disederhanakan hanya 1
jenis 10 %.
c. Pjk Perseroan utk Badan dan
Pjk Pendapatan utk P’orangan Menjadi
PPh utk keduanya.
Agustinus PH, SH., MH.
Asas-asas Pemungutan Pajak:
Adam Smith: The Four Cannons a/ The Four Maxims:
1. Equality. Pajak hrs b’sifat adil & merata. Sebanding dg
kemampuan mbyr pjk dan sesuai dg manfaat yg diterima.
2. Certainty. Pjk hrs jelas & tdk kenal kompromi. Utamakan
kepastian Hukum: Subyek, Obyek, Tarif, Pembayarannya.
Agustinus PH, SH., MH.
3. Convenient of Payment.
• Pjk dipungut pd saat yg paling tepat bg
Wapa, yt pd saat menerima penghasilan
4. Economics of Collection.
• Pemungutan pjk seefisien mungkin,
biaya pemungutan jgn sampai lebih
besar dr penerimaan pajak.
Agustinus PH, SH., MH.
• Pengelompokan Pajak
1. Menurut Golongannya:
• Pajak Langsung: Bebannya langsung
ditanggung sdri ol WP ybs dan tdk dpt dialihkan
kpd pihak lain. (c/ PPh).
• Pajak Tdk Langsung: Pjk yg bebannya dpt
dialihkan kpd pihak lain. (c/ PPn dan PPnBM).
Agustinus PH, SH., MH.
2. Menurut Wewenang Pemungutnya
• Pajak Pusat/Pjk Negara: Wewenang
pemungutnya Pem Pusat (PPh; PPn dan
PPnBM; PBB; Bea Meterai; BPHTB).
• Pajak Daerah.Wewenang pemungutannya pd
Pemda diatur dlm UU 18/1997.
Pajak Daerah Tk I: -PKB ; BBNKB; PBBKB.
Pajak Daerah Tk II: -Pjk Hotel & Restoran; Pjk
Hiburan; Pjk Reklame; Pjk Pemanfaatan Air
Bawah Tanah dan Air Permukaan; dll)
Agustinus PH, SH., MH.
3. Menurut Sifatnya
• Pajak Subyektif. Pjk yg memperhatikan
kondisi WP (kemampuan WP).
• Pajak Obyektif: Pjk yg pd awalnya
memperhatikan obyek.
Agustinus PH, SH., MH.
• Tata Cara Pemungutan Pajak
1. Stelsel Pajak.
a. Stelsel Nyata (Riel Stelsel):
-Pengenaan pjk didasarkan pd obyek
(penghasilan) yg nyata.
- Pemungutan dilakukan pd akhir tahun.
-Keuntungan: Sesuai kenyataan.
-Kelemahan: br dpt dihitung pd akhir thn.
Agustinus PH, SH., MH.
•.b. Stelsel anggapan (Fictieve stelsel):
- Didsrkn pd anggapan yg diatur ol UU.
Misal, pjk th ini dianggap sama dg
penghsl th sebelumnya.
-Keuntungan: dpt dihitung & dibyr pd
awal Th.
-Kelemahan: tdk bdsrkn keadaan nyata.
Agustinus PH, SH., MH.
c. Stelsel Campuran.
-Kombinasi stelsel nyata dan anggapan.
-Pd awal th, besarnya pjk dihitung bdsrkan
anggapan.
-Akhir th pjk disesuaikan dg keadaan riiel.
Agustinus PH, SH., MH.
2. Asas Pemungutan pajak
• Asas Domisili (tempat tinggal). Negara berhak
memungut pjk atas slrh penghasilan WP yg
bertempat tinggal di wilayahnya (baik yg berasl
dr dlm / luar negeri. Psl 4 UU PPh).
• Asas Kebangsaan. Pengenaan Pjk dihubungkan
dg kebangsaan WP st negara. Asas ini berlaku
bg WP Asing yg bertpt tgl di Indonesia.
• Asas Sumber. Ngr berhak memungut Pjk atas
penghasilan yg bersumber di wilayahnya tanpa
memperhatikan tempat tinggal WP.
Agustinus PH, SH., MH.
1 Official Assesment System. Sistem pemungutan
yg m’beri wewenang kpd Pemerintah (fiskus) utk
menentukan besarnya pjk yg terutang.
Ciri-ciri:
-Wewenang utk menentukan bsrnya Pjk ada pd
pemerintah
-WP bersifat pasip.
-Utang Pjk timbul setelah dikeluarkan Srt
Ketetapan Pajak ol Pemerintah.
Agustinus PH, SH., MH.
Self Asessment System.
Sistem yg memberikan wewenang kpd WP utk
m’hitung, m’bayar dan m’laporkan sendiri
besarnya pjk yg hrs dibayar.
Ciri-ciri:
- Wewenang utk menentukan bsrnya pjk ada pd WP
sendiri.
- WP aktif (hitung, setor, lapor sendiri pjk)
- Fiskus tdk ikut campur dan hanya mengawasi.
•
Agustinus PH, SH., MH.
3.With Holding System.
Sistem pemungutan Pajak yg
memberikan wewenang kpd Pihak Ketiga
(bukan Fiskus dan bukan Wapa ybs) utk
menentukan besarnya pajak terutang.
Ciri-ciri:
Wewenang menentukan besarnya pajak
yg terutang ada pada Pihak Ketiga (pihak
selain Fiskus dan Wapa).
Agustinus PH, SH., MH.
5. Timbul dan Hapusnya Utang Pajak
• Timbulnya utang Pajak.
1) Ajaran Formil:
Utang pajak timbul krn dikeluarkan Surat
Ketetapan pajak ol Pemerintah/ Fiskus
(diterapkan pd Official Asessment System).
2) Ajaran Materiil:
Utang Pjk timbul krn berlakunya UU
(diterapkan pd Self Asessment System).
Agustinus PH, SH., MH.
Hapusnya Utang Pajak
• Pembayaran.
• Kompensasi.
• Kadaluwarsa= lewat waktu.
• Pembebasan (thdp sanksi administrasi).
• Penghapusan (krn keadaan WP).
Agustinus PH, SH., MH.
6. Hambatan Pemungutan Pajak
• Perlawanan Pasif.
Msy enggan (pasif) membayar pjk, krn:
-Perkembangan intelektual & moral masy
-Sistem perpajakan yg sulit dipahami msy
-Sistem kontrol yg sulit dilaks.
• Perlawanan Aktif
Meliputi semua usaha dan perbuatan yg langsung di-7
kpd fiskus (Pemerintah) dg tujuan hindari pajak.
Bentuknya:
Tax Avoidance: Ush ringankan pajak dg tdk langgar UU.
Tax Evasion: Ush ringankan pajak dg cara langgar UU
(menggelapkan pajak).
Agustinus PH, SH., MH.
7. Tarif Pajak
• A. Tarif Tetap:
Tarif berupa jumlah yg tetap terhadap berapapun jumlah
yg dikenai pajak, shg besarnya pjk yg terutang tetap.
C/ Tarif Bea Meterai Rp 3000 untuk Cek dan Bilyet Giro.
• B. Tarif Sebanding/ Proporsional.
Tarif berupa persentase yg tetap, terhadap berapapun jmlh yg
dikenai pajak proporsional thd besarnya nilai yg dikenai pajak.
Jumlah yg dikenai Pajak Tarif Besarnya Pjk
Rp 10.000.000 10 % Rp 1.000.000
Rp 50.000.000 10 % Rp 5.000.000
Rp 100.000.000 10% Rp 10.000.000
Agustinus PH, SH., MH.
C. Tarif Progresif
• Tarif yg berupa persentase yang semakin besar
apabila jumlah yg dikenai pajak semakin besar,
shg Jmlh Pajak semakin besar
• . Contoh Tarif PPh Badan:
Lapisan penghasilan Tarif
s.d. Rp 50.000.000 10 %
>Rp 50.000.000 s.d. Rp 100.000.000 15 %
> Rp 100.000.000 30 %
Agustinus PH, SH., MH.
Lapisan tarif PPh utk Orang Pribadi
• Penghasilan Tarif
s.d. Rp 50.000.000 5%
> Rp 50 Jt s.d. Rp 250 Jt 15%
> Rp 250 Jt s.d. Rp 500 Jt 25%
> Rp 500 Jt 30%
Psl 17 UU No 36 th 2008
Agustinus PH, SH., MH.
Contoh: PKP (Penghasilan Kena Pajak)
= Rp 600.000.000
• 5 % X Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
• 15 % X Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
• 25 % X Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000
• 30 % X Rp 100.000.000 = Rp 30.000.000
Rp125.000.000
Psl 17 UU No 36 th 2008
Agustinus PH, SH., MH.
D. Tarif Degresif
• Tarif yang berupa persentase yang
semakin kecil / menurun apabila jumlah yg
dikanai pajak semakin besar.
• Contoh:
Rp 10.000.000 15 %
Rp 20.000.000 10 %
Rp 30.000.000 5 %
Agustinus PH, SH., MH.
Hukum Pajak/ Hk Fiskal:
• Adl Kumpulan P’aturan yg M’atur Hub atr
pemerintah sbg pemungut pajak (fiskus) dan
rakyat sbg pembayar pajak.
• Dlm Hk Pajak diatur:
- Siapa subyek pajak dan Wa pa
-Obyek pajak
-Tarif pajak
-Kewajiban wajib pajak
-Timbul dan hapusnya hutang pajak
-Cara penagihan pajak
-Cara mengajukan keberatan dan banding.
Agustinus PH, SH., MH.
Kedudukan Hk Pajak dlm Tata Hk Nasional
>Hk tata Negara
>Hk Adm Negara/ > Hk Pajak
Hk Tata Pemerintahan
Hukum > Hk Perdata
> Hk Pidana
Hukum Pajak mrpk bagian dr Hk Adm Negara, mrpk
peraturan hk yg M’atur sgl cara kerja dan
pelaksanaan serta wewenang dr lembaga negara
serta aparaturnya dlm melaks tgs adm negara.
Agustinus PH, SH., MH.
Hubungan Hukum Pajak, dengan:
• Hk. Publik: Hk Pajak merupakan bagian dr
hukum publik. (Hub negara dg warga negara)
• Hk Perdata: Hk Pajak selalau mencari dasar
kemungkinan pajak berdasarkan perbuatan hk
perdata. Mis. Perjanjian jual beli.
• Hk Pidana: Ancaman pidana yg ada di KUHP
banyak dipakai dlm peraturan pajak.
Agustinus PH, SH., MH.
HUKUM PAJAK
• Hukum Pajak Materiil:
-UU PPh UU 7 Th 1983; No 7 Th 1993 diubah
dg UU 7/91; UU 10/94; dirubah dg UU 17 Th
2000, dirubah terakhir dg UU 36 Th 2008.
-UU PPN & PPnBM: 8/83; 11/94; 18/2000.
-UU PBB: 12/1985; 12/1994.
-UU BPHTB: 21/97; 20/2000.
• Hukum Pajak Formil: (Hk Acara/ Tatacara/
prosedur)
-UU KUP UU NO. 6 Th 1983 ttg Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, Diubah dg
UU No. 16 Th 2000, dirubah terakhir dg UU no
28 Th 2007.
Agustinus PH, SH., MH.
Pajak Negara:
a. Pajak Penghasilan (PPh):
-UU No 7 Th 1983 dirubah dg UU No 17 Th 2000,
dirubah terakhir dg UU 36 th 2008.
b. Pajak Pertambahan Nilain dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah (PPN & PPnBM).
-UU No 8 Th 1983 dirubah t’akhir dg UU No 18 Th 2000.
c. Bea Meterai.
-UU No 13 Th 1985. P’turan P’intah (PP) No 24 Th 2000.
d. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
-UU No 12 Th 1985 dirubah dg UU No 12 Th 1994.
e. Bea perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan/BPHTB.
-UU No 21 Th 1997 drbah t’akhir dg UU No 20 Th 2000.
Agustinus PH, SH., MH.
Pajak Daerah.
1. Pajak propinsi:
a. Pajak kendaraan bermotor.
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor & Kendaraan
di Atas Air.
c. Pajak Bahan bakar Kendaraan Bermotor.
d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah
Tanah dan Air Permukaan.
2. Pajak Kabupaten/Kota.
a. Pajak Hotel.
b. Pajak Restoran.
c. Pajak Hiburan.
d. Pajak Reklame.
e. Pajak Penerangan Jalan.
f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C.
g. Pajak Parkir.
h. dll
Agustinus PH, SH., MH.
.
• Subyek Pajak Dalam Negeri.
• Subyek Pajak Luar Negeri.
• Bentuk Usaha Tetap (BUT).
Agustinus PH, SH., MH.
1.Subyek Pajak Orang Pribadi:
• Orang Pribadi yg bertempat tinggal dan berada
di Indonesia lebih dr 183 hari (tdk hrs berturut-
turut) dlm waktu 12 Bulan; atau
• Orang Pribadi yg dlm st Tahun Pajak berada di
Indonesia dan punya niat bertempat tinggal di
Indonesia.
2, Subyek Pajak Badan: Badan yg didirikan
atau bertempat kedudukan di Indonesia.
3. Subyek Pajak Warisan: Warisan yg blm
dbagi sbg satu kesatuan, menggantikan yg berhak.
Agustinus PH, SH., MH.
1. Subyek Pajak Orang Pribadi:
Orang pribadi yg tdk bertempat tinggal di
Indonesia di Ind, atau berada di Ind tdk lebih dr
183 hari dlm jangka waktu 12 bln yg:
a. Mjlnkan usaha/ mlkkn k’giatn dg BUT di Ind.
b. Menerima/memperoleh Penghasilan dr Ind
bukan dr menjalankan usaha/mlkkn kegiatan
melalui BUT di Ind.
2. Subyak Pajak Badan: Badan yg tdk didirikan
atau bertempat kddkn di Ind, yg:
a. M’jalankan Ush/mlkkn kgtan mllui BUT di Ind.
b. Menerima/mperoleh P’hasilan dr Ind bukan dr
mjlnk/mlkkn kegiatan mllui BUT.
Agustinus PH, SH., MH.
1. ORANG PRIBADI: yg tdk bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Ind < 183 hari dlm jangka
wktu 12 Bln,
dan BADAN, yg tdk didirikan dan tdk bertempat
kadudukan di Indonesia yg menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia.
2. ORANG PRIBADI, yg tdk bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Ind < 183 hari dlm jangka
wktu 12 Bln, dan BADAN, yg tdk didirikan dan tdk
bertempat kadudukan di Indonesia yg dapat
memperoleh penghasilan dr Indonesia bukan dr
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui
BUT di Indonesia.
Agustinus PH, SH., MH.
Bentuk Usaha Tetap/ Permanent Establishment.
• Adl BU yg digun Org Pribadi yg tdk bertmpt tigl
di Ind a/ brd di Indonesia < 183 hr dlm 12 Bln;
• Dan Badan yg tdk didirikan & tdk b’kddkan di
Ind, utk lakukan usaha/K’giatan di Ind:
- Tmpt keddkan manajemen.
- Cabang Persahaan
- Kantor Perwkln
- Pabrik; - Bengkel; - Gedung Kantor dll.
Agustinus PH, SH., MH.
Tidak termasuk Subyek Pajak
• Badan Perwakilan Ngr Asing
• Pejabat Pwkl Deplomatik, KOnsulat, pjb lain dr
Ngr lain, org yg diperbantukan kpd mrk dan
bekerja pd mrk, dg syarat:
- Bukan WNI & tdk menerima penghasilan lain di
luar jabatannya.
-Ngr ybs memberi perlakuan timbal-balik
• Organisasi Internasionl, syarat: Ind jadi anggt
Orgnss tsb; tdk jalankan usaha utk dpt pehsln.
Agustinus PH, SH., MH.
Subyek Pajak DN menjadi Wa.Pa. kalau
menerima/peroleh penghasilan. Subyek Pjk LN mjdi
WaPa sehub dg penghsl yg diterima dr sumber phsl di
Indonesia.
• Wajib Pajak adl org pribadi at Badan yg telah
memenuhi syrt Subyektif dan Obyektif.
Agustinus PH, SH., MH.
WPDN
• Dikenakan pajak atas
penghasilan baik yg
diterima/diperoleh dr atau
luar Indonesia
• Dikenakan pajak
berdasarkan penghasilan
netto
• Tarif yg digunakan tarif
umum
• WP menyampaikanSPT
WPLN
• Dikenakan pjk hanya
penghasilan yg berasal dr
Indonesia
• Dikenakan pjk bdsrkan
Penghasilan Brutto
• Tarif yg digunakan Tarif
sepadan.
• WP tdk menyampaikan
SPT.
Agustinus PH, SH., MH.
.
• Yt, setiap tambahan kemampuan ekonomis yg
diterima a/ diperoleh WP baik berasal dr Ind
maupun dr LN yg dpt dipakai utk konsumsi a/
utk menambah kekayaan. WP.
• Dibedakan 4 Kelompok, yt Penghasila:
1. dr Pekerjaan.
2. dr kegiatan usaha (sarana Perusahaan)
3. dr modal, harta bergerak dan tdk bgrk.
4. Dr lain-lain (misal Undian).
Agustinus PH, SH., MH.
Penghasilan yg termasuk Obyek Pjk
1. Penggantian/Imbalan dr pekerjaan/ jasa
2. Hadiah dr undian a/ pekerjann a/ kegiatan
3. Laba usaha
4. Keuntungan krn penjualan a/ P’alihan hrta
5. Penerimaan kembali pbyrn pjk.
6. Bunga
7. Deviden
8. Royalti
9. Sewa
10.Penerimaan/pbyrn berkala
11.Keuntungan krn pbbsan utang
12.Keuntungan krn selisih kurs mata uang
13.Selisih lebih krn penilaian kembali aktiva
14.Premi asuransi
15.Iuran yg diperoleh perkumpulan WP yg menjalankan usaha
16.Tambahan kekayaan neto dr penghasilan
Agustinus PH, SH., MH.
Penghasilan yg tdk masuk Obyek Pajak
1.- Bantuan a/ sumbangan termasuk zakat
-Harta hibah dr klg sedarah grs keturunan lurus 1 derajat.
2. Warisan
3. Harta/ setoran tunai diterima badan pengganti saham
4. Penggantian/imbalan sehub dg pekrjn/js dlm bentuk
natura.
5. Pembayaran asransi dr persh kpd org pribadi dlm Askes,
kecelakaan, jiwa, dwiguna, bea sw.
6. Deviden Koperasi
7. Iuran diterima Dana Pensiun.
8. Penghasilan modal Dana Pensiun
9. Laba yg diterima CV yg saham tdk terbagi dl saham.
10. Bunga Obligasi reksa dana
11. Penghasilan Modal ventura.
Agustinus PH, SH., MH.
Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Subyek Pajak
atas Penghasilan yg diterima atau diperolehnya dalam
Tahun pajak.
1. a. Orang Pribadi.
b. Warisan yg belum terbagi sbg satu kesatuan
menggantikan yg berhak.
2. Badan: PT, CV, BUMN/BUMD, Koperasi, Organisasi
Massa, dll
3. Bentuk Usaha Tetap (BUT).
Agustinus PH, SH., MH.
• Mengatur ttg pembayaran pajak dlm tahun berjalan
melalui pemotongan pajak atas penghasilan yg
diterima atau diperoleh Wapa orang pribadi dlm
negeri sehubungan dg pekerjaan, jasa dan kegiatan.
• Wapa PPh Psl 21:
1. Pejabat Negara.
2. Pegawai Negeri Sipil.
3. Pegawai.
4. Pegawai Tetap.
5. Pegawai dg status WPLN.
6. Pegawai Lepas.
7. Penerima Pensiun.
8. Penerima Honorarium.
9. Penerima Upah.
Agustinus PH, SH., MH.
• Penghasilan yg diterima/diperoleh scr teratur berupa
gaji, uang pensiun, upah, honorarium, premi
bulanan, dll.
• Penghasilan yg diterima/diperoleh scr tdk teratur
berupa jasa produksi, gratifikasi, tunjangan hari
raya, dll.
• Upah harian, upah mingguan, upah borongan, upah
satuan.
• Uang Tabungan Hari Tua, Uang pesangon.
• Honorarium, uang saku, hadian/penghargaan,
komisi, kegiatan yg dilakukan WPDN terdiri: Tenaga
ahli (akuntan, arsitek, dokter dll); Pemain musik,
penyanyi, pelawak, dll; Olahragawan; Penasihat,
pengacara, dll
• Gaji, gaji kehormatan, tunjangan lain terkait dg gaji.
• Uang Pensiun.
• Penerimaan dlm bentuk natura dan kenikmatan
lainnya.
Agustinus PH, SH., MH.
Cara M’hitung PPh Psl 21 utk Pegawai Tetap.
I: Hitung Penghasilan Neto:> P’hsilan Bruto dikurangi:
1. Biaya Jabatan:
biaya utk mdptk, menagih, memelihara penghasilan= 5%
dr Penghasilan Bruto (Maks Rp 500.000/Bln; atau Rp
6.000.000/thn).
2. Iuran pensiun dan/atau Tabungan Hari Tua (THT) yg
dibayar sendiri ol WP.
II Penghasilan Neto disetahunkan (X 12).
III Hitung PKP (Penghasilan Kena Pajak)=
Penghasilan Neto 1 Th dikurangi PTKP.
IV Hitung PPh= PKP dikalikan Tarif.
Agustinus PH, SH., MH.
-Rp 15.840.000,00 utk Wa.Pa. Orang Pribadi.
-Rp 1.320.000,00 tambahan utk Wapa Orang
Pribadi yg Kawin.
-Rp 15.840.000,00 tambahan utk isteri yg
penghasilannya digabung dg penghasilan suami.
-Rp 1.320.000,00 tambahan utk setiap anggota
keluarga sedarah dan keluarga semenda dlm grs
keturunan lurus serta anak angkat, yg menjadi
tanggungan sepenuhnya, maks 3 org tiap keluarga.
( Pasal 7 UU No 36/ 2008).
Agustinus PH, SH., MH.
Lapisan tarif PPh utk Orang Pribadi
• Penghasilan Tarif
s.d. Rp 50.000.000 5%
> Rp 50 Jt s.d. Rp 250 Jt 15%
> Rp 250 Jt s.d. Rp 500 Jt 25%
> Rp 500 Jt 30%
Psl 17 UU No 36 th 2008
Agustinus PH, SH., MH.
Tarif lama
• Penghasilan Tarif
s.d. Rp 25.000.000 5%
> Rp 25 Jt s.d. Rp 50 Jt 10%
> Rp 50 Jt s.d. Rp 100 Jt 15%
> Rp 100 Jt s.d. Rp 200 Jt 25%
> Rp 200 Jt 35%
Agustinus PH, SH., MH.
Contoh, PKP Rp 600.000.000
• 5 % X Rp 50.000.000= Rp 2.500.000
• 15 % X Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
• 25 % X Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000
• 30 % X Rp 100.000.000 = Rp 30.000.000
Rp125.000.000
Psl 17 UU No 36 th 2008
Agustinus PH, SH., MH.
yg tdk memiliki NPWP: Psl 21 (5a)
• Tarif ditambah 20% (Psl 21 ayat 5).
Besarnya tarif yg tdk memiliki NPWP lebih tinggi 20%
dr pd tarif yg diterapkan thdp Wapa yg dpt
menunjukkan NPWP.
Contoh: PKP Rp 75.000.000
Yg ada NPWP:
= 5% X Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
= 15 % X Rp 25.000.000 = Rp 3.750.000
= Rp 6.250.000
Yg tdk ada NPWP:
= 5% X 120% X Rp 50.000.000 = Rp 3.000.000
= 15 % X 120 % X Rp 25.000.000 = Rp 4.500.000
= Rp 7.500.000
Agustinus PH, SH., MH.
PTKP utk karyawati
• Status tdk menikah, PTKP:
-hanya dirinya sendiri : Rp 15.840.000
• Status Menikah suami berpenghasilan. PTKP:
-hanya utk dirinya sendiri : Rp 15.840.000
• Status Tdk Menikah ttp mempunyai tanggungan, misalnya
(TK/3), PTKP:
-Wapa : Rp 15.840.000
-Tbhn 3 tgngn ( 3x Rp 1.320.000) : Rp 3.960.000
• Status Menikah Suami tdk berpenghasilan (hrs ada surat
keterangan dr Pem. Serendahnya Camat), mempunyaianak (2):
-Wa Pa : Rp 15.840.000
-Tambahan suami tdk bphsln : Rp 1.320.000
-Tambhn 2 anak : Rp 2.640.000
Agustinus PH, SH., MH.
BIAYA JABATAN
• Peraturan Menteri Keuangan: PMK-
250/PMK 03/2008
• 5 % dr Penghasilan Bruto.
• Setinggi-tingginya Rp 6.000.000/ Thn
• Atau Rp 500.000/Bln
Agustinus PH, SH., MH.
Sinta Damayanti, seorang sekretaris pd PT Prima Persada, status
menikah dan mempunyai seorang anak. Rama suaminya
terhitung mulai 1 jan 2009 di phk. Sinta meminta surat
keretangan dari pak camat bahwa suaminya sedang
menganggur. Ny.sinta mempunyai penghasilan Rp
50.000.000/bln.
PT Prima Persada masuk program jamsostek premi
asuransi kecelakaan kerja dan premi kematian masing2 sebesar
rp.200.000 dan rp.100.000. sedangkan yang ditanggung ny.sinta
setiap bulan masing2, sebesar Rp. 50.000 dan Rp. 50.000.
disamping itu pemberi kerja juga menanggung iuran pensiun
yang diberikan ke YDP yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menkeu dan iuran THT masing2 sebesar Rp.50.000 dan
Rp.100.000 sedangkan yang di tanggung ny. Sinta sebesar
Rp.100.000 dan Rp.50.000.
Hitung PPh Psl 21 setahun, dan PPh Psl 21 sebulan.
Agustinus PH, SH., MH.
Contoh soal hitungan 2:
• Tn. Indra status kawin, mempunyai 2
orang anak, karyawan PT Alam Semesta
Raya, mempunyai gaji Rp 5.000.000,00
setiap bln. Tn. Indra membayar iuran
pensiun pd Yayasan Dana Pensiun Rp
200.000,00 setiap bulan.
• Hitung PPh Psl 21 tahunan dan bulanan.
Hitungan contoh 2
Ashanty, Sekretaris pd PT Bima Bisma, status TK/3,
memperoleh gaji Rp 12.500.000 sebulan.
Ashanty membayar iuran pensiun Rp 300.000 sebulan dan
membayar Tabungan Hari Tua Rp 200.000 sebulan.
Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.
Agustinus PH, SH., MH.
Agustinus PH, SH., MH.
Jawaban
• Gaji sebulan Rp 60.000.000,00
• Pengurangan:
-Biaya jabatan 5%X Rp 10.000.000. =Rp
Maks yg diperkenankan Rp
-Iuran pensiun Rp 200.000
Rp
Penghasilan Netto Rp
Penghasilan netto 1 th = 12x Rp = Rp
PTKP :
-Wapa Rp
-Status kawin Rp
-Anak 3 Rp
Rp
PKP (Penghasilan Kena Pajak) Rp
PPh:
5% X Rp Rp 1.250.000.
X Rp Rp
X Rp Rp
PPh Psl 21 setahun Rp
PPh Psl 21 sebulan = Rp : 12 = Rp
Agustinus PH, SH., MH.
Contoh Soal hitungan 3:
• Ny. Maya status tidak kawin mempunyai 2 anak dan
1 orang tuanya tinggal bersamanya, karyawati PT
Dian Semesta, mempunyai gaji Rp 13.000.000,00
sebulan.
Perusahaan ikut program Jamsostek (jaminan
sosial tenaga kerja) membayarkan premi asuransi
utk semua karyawannya, masing-masing-masing Rp
200.000 (utk Premi asuransi kematian) dan Rp
150.000 (utk premi asuransi kecelakaan kerja). Ny
Maya membayar iuran pensiun Rp 200.000 dan
Tabungan Hari Tua Rp 250.000 setiap bulan.
• Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.
Catatan:
Premi Asuransi yang dibayar perusahaan utk
karyawan = sebagai penghasilan.
•
Agustinus PH, SH., MH.
Soal hitungan PPh Psl 21:
• Tn. Effendy status kawin mempunyai 4 orang anak, karyawan PT
Maju Sejahtera Tbk, mempunyai gaji Rp 22.500.000,00 sebulan. NPWP
7.967.566.1-403
PT Maju Sejahtera mengikutsertakan seluruh karyawannya pada
Program Jamsostek. Perusahaan membayarkan premi asuransi utk
semua karyawannya, masing-masing Rp 350.000 utk Premi asuransi
kematian dan Rp 250.000 utk premi asuransi kecelakaan kerja.
Sedangkan Tn. Effendy membayar Premi Asuransi kematian Rp
175.000,00 dan Premi kecelakaan Rp 150.000,00 setiap bulan
Tn Effendy embayar iuran pensiun Rp 200.000 dan Tabungan Hari Tua
(THT) Rp 050.000. setiap bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
PT Maju Sejahtera membayar iiuran ppensiun untuk karyawannya
sebesar Rp 200.000 dan menanggung iuran THT Rp 300.000.
• Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.
Catatan:
Premi Asuransi yang dibayar perusahaan utk karyawan =
sebagai penghasilan.
Premi Asuransi yang dibayar sendiri = bukan sebagai
penghasilan; dan bukan pengurangan.
• PT Bangun Semesta perusahaan dibidang penyedia
elektronik kantor, Pd Bulan Maret 2012 menyerahkan
BKP pada beberapa instansi di jajaran DKI Jakarta
pembayarannya dg APBD, sbb:
1. Tgl 1 Maret 2012 menyerahkan barang Alat Pendingin
Ruangan ke Sudin Pendidikan. Bendaharawan Sudin
Pendidikan menyerahkan uang pembelian Barang tsb ke
PT BS seharga Rp 150.000.000 tidak termasuk PPN dan
PPnBm.
2.Tgl 5 Maret 2012 menyerahkan LCD Proyektor ke
Sudin Kependudukan DKI Rp 260.000.000, di dalamnya
termaduk PPN 10%.
3.Tgl 10 Maret 2012 menyerahkan alat Pengeras Suara
ke Sudin Pekerjaan Umum DKI seharga Rp 300.000.000,
termasuk PPN 10 % dan PPnBm 20 %.
Pembayaran dilakukan Bendaharawan.
• Hitung PPh Psl 22 yg dipungut Bendaharawan DKI.
• Hitung besarnya uang yg diterima PT Semesta Nusantara.
Agustinus PH, SH., MH.
Agustinus PH, SH., MH.
• Tn. Budiman status kawin mempunyai 4 orang anak,
karyawan PT Nusantara Raya Tbk, mempunyai gaji Rp
20.000.000,00 sebulan.NPWP 8.967.566.1-403
Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawannya
pada Program Jamsostek. Perusahaan memba-yarkan
premi asuransi utk semua karyawannya, masing-masing
Rp 500.000 utk Premi asuransi kematian dan Rp 400.000
utk premi asuransi kecelakaan kerja. Tn Budiman
membayar iuran pensiun Rp 350.000 dan Tabungan Hari
Tua (THT) Rp 500.000. setiap bulan pada Yayasan Dana
Pensiun yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan.
• Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.
Agustinus PH, SH., MH.
• Tn. Budiman status kawin mempunyai 3 orang anak,
karyawan PT Nusantara Raya Tbk, mempunyai gaji Rp
20.000.000,00 sebulan.NPWP 8.967.566.1-403
Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawannya
pada Program Jamsostek. Perusahaan memba-yarkan
premi asuransi utk semua karyawannya, masing-masing
Rp 500.000 utk Premi asuransi kematian dan Rp 400.000
utk premi asuransi kecelakaan kerja. Sedangkan Tn.
Budiman membayar Premi Asuransi kematian Rp
500.000,00 dan Premi kecelakaan Rp 300.000,00 setiap
bulan. Tn Budiman membayar iuran pensiun Rp 350.000
dan Tabungan Hari Tua (THT) Rp 500.000. PT Nuantara
Raya membayar iuran pensiun untuk karyawannya setiap
bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 100.000 dan
menanggung iuran THT Rp 300.000.
• Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.
.
• Tn Rudy mempunyai Penghasilan Kena
Pajak setahun Rp 530.000.000 berapa
PPh Psl 21 sebulan?
Agustinus PH, SH., MH.
Agustinus PH, SH., MH.
Dasar Hukum:
UU NO. 6 Th 1983 ttg Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan,
Diubah dg UU No. 16 Th 2000, dirubah
terakhir dg UU no 28 Th 2007..
Agustinus PH, SH., MH.
Adl Orang Pribadi atau Badan yg menurut
Ket. Per-UU-an Perpajakan ditentukan utk
melkkn kewajiban perpajakan, termasuk
pemungut pjk atau pemotong pjk ttt.
•
Adl sekumpulan org a/ modal mrpk kesatuan utuk
lak usaha: PT, CV, Fa, Koperasi, dll
Agustinus PH, SH., MH.
Tahun Pajak,
• Tahun Pajak = Thn Takwim.
.___________________________.
1 Jan ’09 Th Pjk 2009 31 Des ’09
• Tahun Pajak Tdk sama dg Thn Takwim.
1. ._____________._____________.
1 Juli ’09 Th Pjk 2009 30 Juni 2010
Pembukuan mulai 1 Juli 2009 berakhir 30 juni 2010, disebut Th Pjk Th 2009.
2. .____________________._______.
1 April ’09 Th Pjk 2009 31 Maret 2010
Pembukuan mulai 1 April 09 berakhir 31 Maret 2010, disebut Th Pjk Th 2009,
krn 6 bln lebih di Th 2009.
3. .____._______________________.
1 Okt ’09 Th Pjk 2010 30 Septembr 2010
Pembukuan mulai 1 Okt 09 berakhir 30 Sept. 2010, disebut Th Pjk Th 2010,
krn 6 bln lebih di Th 2010.
Agustinus PH, SH., MH.
NPWP, Nomor Pokok Wajib Pajak
• NPWP, adl nomor yg diberikan kpd WP sbg sarana dlm
adm perpjkn sbg td pengenal diri a/ identitas WP.
• Fungsi NPWP:
-Sarana dlm adm Perpajakan
-Identitas WP
-Menjaga K’tertiban pbyrn pajak
- Dicantumkan dlm setiap dokumen Pjk.
• NPPKP, (Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak) adl
no yg diberikan kpd Pengusaha yg memenuhi syarat sbg
PKP.
Fungsi NPPKP:
-Identitas PKP.
-Dicantumkan dlm pemenuhan kewajiban PPN/PPnBM.
Agustinus PH, SH., MH.
Syarat hapusnya NPWP
• WP M’ninggal dunia tdk tinggalkan warisan. (FC kematian).
• Wanita kawin tdk dg perjanjian pisah harta & P’hasilan.
(Surat nikah).
• Warisan yg belum dibagi dlm kddk sbg SP (Subyek
Pajak) apabila selesai dibagi.
• WP badan telah dibubarkan.
• BUT kehilangan status sbg BUT (Bentuk Usaha Tetap).
Agustinus PH, SH., MH.
Surat Pemberitahuan (SPT).
• SPT, adl surat yg ol WP digunakan utk melaporkan
P’hitungan dan P’bayaran pjk yg terutang mnrt ket
peraturan UU.
• Macam SPT:
- SPT Masa: Utk memberitahu Pjk terutang dlm Masa
Pajak.
- SPT Tahunan: Utk memberitahu Pjk terutang dlm
Tahun pajak.
• Fungsi SPT: Sbg sarana WP utk:
- melaporkan
-mempertaggjwbkan pnghitungan jml Pjk
- Laporan pemenuhan pbyarn Pajak.
- Lap pbyr Pjk dr pemungut a/ pemotong.
Agustinus PH, SH., MH.
Batas waktu penyampaian SPT
• SPT Masa, selambatnya 20 hr setelah akhir Masa Pajak.
• SPT Tahunan, selambatnya 3 Bln setelah akhir Tahun
pajak.
Sanksi tdk sampaikan/terlambat sampaikan SPT:
Rp 50.000 utk SPT Masa.
Rp 100.000 utk SPT tahunan.
Agustinus PH, SH., MH.
WP yg dikecualikan dr kewajiban menyampaikan SPT
• WP yg penghasilan neto tdk melebihi PTKP.
• WP yg tdk jalankan usaha atau melakukan
pekerjaan bebas.
Agustinus PH, SH., MH.
SSP (Surat Setoran Pajak)
• SSP, adl srt yg ol WP digunakan utk
lakukan pembayaran a/ penyetoran Pjk
terutang ke kas ngr mllui Kantor Pos a/
Bank.
Agustinus PH, SH., MH.
Dasar Hukum:
UU No. 12 Th 1985 ttg Pajak Bumi dan Bangunan. Dirubah
dg UU No 12 Th 1994.
Subyek PBB:
Orang atau Badan yg scr nyata mempunyai hak
atas Bumi dan atau memperoleh manfaat atas
Bumi dan atau memiliki, menguasai dan atau
memperoleh manfaat atas Bangunan.
Agustinus PH, SH., MH.
Obyek PBB:
1.Bumi: adl permukaan bumi dan tubuh bumi yg ada di
bawahnya.
2.Bangunan: adl konstruksi teknik yg ditanam atau
dilekatkan scr tetap pd tanah dan atau perairan.
Termasuk pengertian Bangunan:
a. Jalan l’kungan dlm komp. bangunan: Hotel, pabrik.
b. Jalan Tol;
c. Kolam Renang; d. Pagar Mewah;
e. Tempat Olah raga; f. Galangan Kapal;
h. Taman Mewah;
g. Tempat penampungan/Kilang minyak, air, gas
pipa minyak.
i. Fasilitas lain yg memberikan manfaat.
Agustinus PH, SH., MH.
Dasar Hukum: UU No 21 th 1997
dirubah UU No 21 th 2000.
Obyek Pajak BPHTB: Perolehan hak atas tanah dan
atau bangunan. Dapat Berupa:
- Tanah, termasuk tanaman diatasnya.
- Tanah dan bangunan.
- Bangunan.
Perolehan Hak atas Tanah dan atau bangunan,
adl Perbuatan atau Peristiwa Hukum, yg mengakibatkan
diperolehnya hak atas tanah dan atau Bangunan oleh
Orang Pribadi atau Badan.
Agustinus PH, SH., MH.
Perolehan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan, meliputi:
1. Pemindahan Hak:
a. Jual Beli.
b. Tukar menukar
c. Hibah
d. Hibah wasiat
e. Penggabungan usaha
f. Peleburan Usaha
g. Pemekaran Usaha
h. Hadiah.
• 2.Pemberian Hak Baru:
• a. Kelanjutan Pelepasan
hak.
• b. Diluar Pelepasan hak.
Agustinus PH, SH., MH.
TUGAS KELOMPOK:
• Paper/Makalah Perpajakan (Pilih dari: PPh; PPN &
PPnBM; PBB; BPHTB; Bea Meterai; Pajak Daerah; dll).
• Dikumpulkan 1 minggu sebelum UAS.
• Minimal 8 halaman, kertas A-4.
• 1 ½ spasi, ukuran huruf 12.
• 1 kelompok: 5 orang.
• Format:
JUDUL
a. Latar Belakang.
b. Permasalahan.
c. Analisis/ Pembahasan.
d. Kesimpulan/saran.
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAKTugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAKNur An'nisa
 
Peradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt newPeradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt newArif Wiyono
 
Fungsi dan tujuan hukum pajak
Fungsi dan tujuan hukum pajakFungsi dan tujuan hukum pajak
Fungsi dan tujuan hukum pajakSyaifOer
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKsischayank
 
Upaya Penegakan Hukum Pajak
Upaya Penegakan Hukum PajakUpaya Penegakan Hukum Pajak
Upaya Penegakan Hukum Pajakfarhanhajarudin
 
Contoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajakContoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajakaidilsukri
 
Sekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajakSekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajakKppkp Bangil
 
Irlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakanIrlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakanirlan_fery81
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianMulyana Natsir
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)M Abdul Aziz
 
Fungsi dan kedudukan hukum pajak
Fungsi dan kedudukan hukum pajakFungsi dan kedudukan hukum pajak
Fungsi dan kedudukan hukum pajakYuliawanti Ginaris
 

What's hot (19)

Pengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum PajakPengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum Pajak
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
 
Hukum pajak-2
Hukum pajak-2Hukum pajak-2
Hukum pajak-2
 
Uukup
UukupUukup
Uukup
 
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAKTugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
 
Tentang KUP
Tentang KUPTentang KUP
Tentang KUP
 
Kup I
Kup IKup I
Kup I
 
Peradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt newPeradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt new
 
Fungsi dan tujuan hukum pajak
Fungsi dan tujuan hukum pajakFungsi dan tujuan hukum pajak
Fungsi dan tujuan hukum pajak
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Upaya Penegakan Hukum Pajak
Upaya Penegakan Hukum PajakUpaya Penegakan Hukum Pajak
Upaya Penegakan Hukum Pajak
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Contoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajakContoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajak
 
Sekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajakSekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajak
 
Irlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakanIrlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakan
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
 
Fungsi dan kedudukan hukum pajak
Fungsi dan kedudukan hukum pajakFungsi dan kedudukan hukum pajak
Fungsi dan kedudukan hukum pajak
 

Viewers also liked

Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunAkuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunGunadarma
 
Surat Keputusan Pajak
Surat Keputusan PajakSurat Keputusan Pajak
Surat Keputusan Pajakanggasuma
 
openSIS - A portal that is must for the educational system
openSIS - A portal that is must for the educational systemopenSIS - A portal that is must for the educational system
openSIS - A portal that is must for the educational systemEjobIndia
 
A walking tour of boston
A walking tour of bostonA walking tour of boston
A walking tour of bostonJohn Maxwell
 
Eu africa summit
Eu africa summitEu africa summit
Eu africa summitrusnavy
 
Adjusting Document Margins
Adjusting Document MarginsAdjusting Document Margins
Adjusting Document Marginscbuzz001
 
MCC2기_풋풋요가 슬라이드
MCC2기_풋풋요가 슬라이드MCC2기_풋풋요가 슬라이드
MCC2기_풋풋요가 슬라이드mcc2nd
 
Mi trabajo de seminario 23
Mi trabajo de seminario 23Mi trabajo de seminario 23
Mi trabajo de seminario 23iriannyjimenez10
 
Python learn guide
Python learn guidePython learn guide
Python learn guiderobin yang
 
Assigment 3 it
Assigment 3 itAssigment 3 it
Assigment 3 itMona Bijan
 
Choosing Page Orientation
Choosing Page OrientationChoosing Page Orientation
Choosing Page Orientationcbuzz001
 
Adobe Summit 2015 - Penguin Random House - Accelerating Digital Transformation
Adobe Summit 2015 - Penguin Random House - Accelerating Digital TransformationAdobe Summit 2015 - Penguin Random House - Accelerating Digital Transformation
Adobe Summit 2015 - Penguin Random House - Accelerating Digital TransformationAEM HUB
 
Gatzke presentation
Gatzke presentationGatzke presentation
Gatzke presentationHeidi Gatzke
 
Slide 1 etimologi arsip & penggolongan
Slide 1 etimologi arsip & penggolonganSlide 1 etimologi arsip & penggolongan
Slide 1 etimologi arsip & penggolonganFlorencia Monica
 

Viewers also liked (20)

Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunAkuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
Surat Keputusan Pajak
Surat Keputusan PajakSurat Keputusan Pajak
Surat Keputusan Pajak
 
august`15
august`15august`15
august`15
 
Action weekly ver.7
Action weekly ver.7Action weekly ver.7
Action weekly ver.7
 
openSIS - A portal that is must for the educational system
openSIS - A portal that is must for the educational systemopenSIS - A portal that is must for the educational system
openSIS - A portal that is must for the educational system
 
Computer
ComputerComputer
Computer
 
A walking tour of boston
A walking tour of bostonA walking tour of boston
A walking tour of boston
 
Eu africa summit
Eu africa summitEu africa summit
Eu africa summit
 
Adjusting Document Margins
Adjusting Document MarginsAdjusting Document Margins
Adjusting Document Margins
 
MCC2기_풋풋요가 슬라이드
MCC2기_풋풋요가 슬라이드MCC2기_풋풋요가 슬라이드
MCC2기_풋풋요가 슬라이드
 
Mi trabajo de seminario 23
Mi trabajo de seminario 23Mi trabajo de seminario 23
Mi trabajo de seminario 23
 
Python learn guide
Python learn guidePython learn guide
Python learn guide
 
Assigment 3 it
Assigment 3 itAssigment 3 it
Assigment 3 it
 
Choosing Page Orientation
Choosing Page OrientationChoosing Page Orientation
Choosing Page Orientation
 
Adobe Summit 2015 - Penguin Random House - Accelerating Digital Transformation
Adobe Summit 2015 - Penguin Random House - Accelerating Digital TransformationAdobe Summit 2015 - Penguin Random House - Accelerating Digital Transformation
Adobe Summit 2015 - Penguin Random House - Accelerating Digital Transformation
 
Gatzke presentation
Gatzke presentationGatzke presentation
Gatzke presentation
 
december`15
december`15december`15
december`15
 
AravindResume
AravindResumeAravindResume
AravindResume
 
Slide 1 etimologi arsip & penggolongan
Slide 1 etimologi arsip & penggolonganSlide 1 etimologi arsip & penggolongan
Slide 1 etimologi arsip & penggolongan
 

Similar to Pengetahuan Perpajakan

slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptLutfiAtmansyah
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfLili Fajri Dailimi
 
PPT Perpajakan [TM1].pdf
PPT Perpajakan [TM1].pdfPPT Perpajakan [TM1].pdf
PPT Perpajakan [TM1].pdfBosku2
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakaneryeryey
 
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptx
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptxP.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptx
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptxHeniAgustina6
 
Pratikum komputer yeni marlina
Pratikum komputer yeni marlinaPratikum komputer yeni marlina
Pratikum komputer yeni marlinaRickyshidiq
 
Pengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan IPengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan Isischayank
 
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptxDasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptxRISMANURYANI2
 
hukumpajak-130222023232438-phpapp01.pptx
hukumpajak-130222023232438-phpapp01.pptxhukumpajak-130222023232438-phpapp01.pptx
hukumpajak-130222023232438-phpapp01.pptxssuserd30037
 
01. Tata Cara Pemungutan Pajak.pptx
01. Tata Cara Pemungutan Pajak.pptx01. Tata Cara Pemungutan Pajak.pptx
01. Tata Cara Pemungutan Pajak.pptxssuser339485
 
PENGANTAR PERPAJAKAN.pptx
PENGANTAR PERPAJAKAN.pptxPENGANTAR PERPAJAKAN.pptx
PENGANTAR PERPAJAKAN.pptxEka Meiyanti
 
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptxSlide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptxHadiPrasetyo13
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajakJogo Hera
 
Tinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka PenelitianTinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka PenelitianOpissen Yudisyus
 
Makalah kurangnya kesadaran masya...
Makalah kurangnya kesadaran masya...Makalah kurangnya kesadaran masya...
Makalah kurangnya kesadaran masya...vitalfrans
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakanEcho Media
 

Similar to Pengetahuan Perpajakan (20)

slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
 
Tm 2-jenis-asas-teori-syarat
Tm 2-jenis-asas-teori-syaratTm 2-jenis-asas-teori-syarat
Tm 2-jenis-asas-teori-syarat
 
PPT Perpajakan [TM1].pdf
PPT Perpajakan [TM1].pdfPPT Perpajakan [TM1].pdf
PPT Perpajakan [TM1].pdf
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
 
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptx
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptxP.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptx
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptx
 
Pratikum komputer yeni marlina
Pratikum komputer yeni marlinaPratikum komputer yeni marlina
Pratikum komputer yeni marlina
 
Pengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan IPengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan I
 
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptxDasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
 
perpajakan_1.pptx
perpajakan_1.pptxperpajakan_1.pptx
perpajakan_1.pptx
 
hukumpajak-130222023232438-phpapp01.pptx
hukumpajak-130222023232438-phpapp01.pptxhukumpajak-130222023232438-phpapp01.pptx
hukumpajak-130222023232438-phpapp01.pptx
 
01. Tata Cara Pemungutan Pajak.pptx
01. Tata Cara Pemungutan Pajak.pptx01. Tata Cara Pemungutan Pajak.pptx
01. Tata Cara Pemungutan Pajak.pptx
 
PENGANTAR PERPAJAKAN.pptx
PENGANTAR PERPAJAKAN.pptxPENGANTAR PERPAJAKAN.pptx
PENGANTAR PERPAJAKAN.pptx
 
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptxSlide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajak
 
Tinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka PenelitianTinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka Penelitian
 
perpajakan
perpajakanperpajakan
perpajakan
 
Makalah kurangnya kesadaran masya...
Makalah kurangnya kesadaran masya...Makalah kurangnya kesadaran masya...
Makalah kurangnya kesadaran masya...
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan
 
Dasar dasar Pajak
Dasar dasar PajakDasar dasar Pajak
Dasar dasar Pajak
 

More from Florencia Monica

Slide 5 perlengkapan arsip
Slide 5 perlengkapan arsipSlide 5 perlengkapan arsip
Slide 5 perlengkapan arsipFlorencia Monica
 
Slide 4 pengorganisasian kearsipan
Slide 4 pengorganisasian kearsipanSlide 4 pengorganisasian kearsipan
Slide 4 pengorganisasian kearsipanFlorencia Monica
 
Slide 3 landasan hukum kearsipan
Slide 3 landasan hukum kearsipanSlide 3 landasan hukum kearsipan
Slide 3 landasan hukum kearsipanFlorencia Monica
 
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaan
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaanModul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaan
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaanFlorencia Monica
 
Lati mengindeks kode decimal & terminal digit 2013
Lati mengindeks kode decimal & terminal digit 2013Lati mengindeks kode decimal & terminal digit 2013
Lati mengindeks kode decimal & terminal digit 2013Florencia Monica
 
Your personalities qualities
Your personalities qualitiesYour personalities qualities
Your personalities qualitiesFlorencia Monica
 

More from Florencia Monica (11)

Slide 5 perlengkapan arsip
Slide 5 perlengkapan arsipSlide 5 perlengkapan arsip
Slide 5 perlengkapan arsip
 
Slide 4 pengorganisasian kearsipan
Slide 4 pengorganisasian kearsipanSlide 4 pengorganisasian kearsipan
Slide 4 pengorganisasian kearsipan
 
Slide 3 landasan hukum kearsipan
Slide 3 landasan hukum kearsipanSlide 3 landasan hukum kearsipan
Slide 3 landasan hukum kearsipan
 
Slide 2 dokumentasi
Slide 2 dokumentasiSlide 2 dokumentasi
Slide 2 dokumentasi
 
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaan
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaanModul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaan
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaan
 
Lati mengindeks kode decimal & terminal digit 2013
Lati mengindeks kode decimal & terminal digit 2013Lati mengindeks kode decimal & terminal digit 2013
Lati mengindeks kode decimal & terminal digit 2013
 
Slide 6 pengurusan surat
Slide 6 pengurusan suratSlide 6 pengurusan surat
Slide 6 pengurusan surat
 
Your personalities qualities
Your personalities qualitiesYour personalities qualities
Your personalities qualities
 
Your first days
Your first daysYour first days
Your first days
 
Your appearance
Your appearanceYour appearance
Your appearance
 
Your self improvement
Your self improvementYour self improvement
Your self improvement
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Pengetahuan Perpajakan

  • 2. Agustinus PH, SH., MH. I. Pengantar Perpajakan: a. Pengertian dan Unsur Pajak. b. Fungsi Pajak; c. Syarat pemungutan; d. Teori pemungutan pajak; II. Dasar’s Pemungutan Pajak. a. Asas-asas Pemungutan Pajak b. Jenis; dan Pengelompokan Pajak. c. Tatacara Pemungutan pajak. d. Timbul dan hapusnya hutang pajak. e. Hambatan pemungutan pajak. f. Tarif Pajak SATUAN ACARA PERKULIAHAN
  • 3. Agustinus PH, SH., MH. III. -Hukum Pajak & Kedudukan Hk Pjk a. Pengertian b. Hk Pajak Formil c. Hk Pajak Materiil -Ket Umum & Tata Cara P’pajakan a. Dasar Hukum. b. Pengertian (Wapa, Badan, Masa Pajak, Tahun Pajak dll); c. NPWP; d. NPPKP; e. SPT. f. SSP g. Hak & kewajiban Wapa h. Kewajiban pembukuan.
  • 4. Agustinus PH, SH., MH. VIII & IX. PPh Psl 22 dan PPh Psl 23 X & XI. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM. a. Dasar Hukum. b. Subyek Pajak PPN. c. Obyek Pajak PPN. d. Tarif Pajak PPN. c. Cara Menghitung PPN. XII. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). a. Dasar Hukum. b. Subyek Pajak PBB. c. Obyek Pajak PBB, d. Tarif Pajak PBB. e. Cara Menghitung PBB. XIII. Bea Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB). a. Dasar Hukum. b. Subyek Pajak BPHTB. c. Obyek Pajak BPHTB. d. Tarif Pajak BPHTB. c. Cara Menghitung BPHTB.
  • 5. Agustinus PH, SH., MH. V. Pajak Penghasilan (PPh) a. Pajak negara, Pajak daerah b. Subyak & Wajib Pajak c. Obyek Pajak d. Cara menghitung dan melunasi pajak VI & VII. PPh Psl 21 dan PPh Psl 26. a. Wapa PPh Psl 21 b. Obyek Pajak PPH Psl 21 c. PTKP d. Cara menghitung PPh Psl 21. e. PPh Psl 26 UTS
  • 6. Agustinus PH, SH., MH. XIV. Bea Meterai. a. Dasar Hukum. b. Prinsip pengenaan BM. c. Obyek BM. d. Tarif BM c. Yang tdk dikenakan BM. UAS
  • 7. Agustinus PH, SH., MH. Buku-buku: -Prof.Dr.Mardiasmo. Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit Andi. -Waluyo dan Wirawan B Ilyas. Perpajakan Indonesia. Buku I. Jakarta: Salemba empat. -Waluyo dan Wirawan B Ilyas. Perpajakan Indonesia. Buku II Jakarta: Salemba empat. -Wirawan B Ilyas dan Richard Burton. Hukum Pajak. Jkt: Salemba empat. -Erly Suandi. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba empat. dll
  • 8. Agustinus PH, SH., MH. Undang-undang: -UU No 6 Th 1983 dirubah dg UU No 9 Th 1994 dan UU No 16 Th 2000 ttg Ket Umum dan Tata Cara Perpajakan. -UU No 7 Th 1983 dirubah dg UU No 7 Th 1991 dan UU No 10 Th 1994 terakhir dg UU No17 Th 2000 ttg Pajak Penghasilan. -UU No 8 Th 1983 dirubah dg UU No 11 Th 1994 terakhir dg UU No18 Th 2000 ttg Pajak Pertambahan Nilai dan Pjk Penjualan atas Barang Mewah. -UU No 12 Th 1985 dirubah dg UU No 12 Th 1994 ttg Pajak Bumi dan Bangunan. -UU No 21 Th 1997 dirubah dg UU No 20 Th 2000 ttg Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. -UU No 13 Th 1985 ttg Bea Meterai.
  • 9. Agustinus PH, SH., MH. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dg tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH).
  • 10. Agustinus PH, SH., MH. 1. Iuran dr Rakyat kpd Negara. -yg berhak memungut pajak hanya negara; -Iuran tsb berupa uang, bukan barang. 2. Berdasarkan Undang-undang. 3. Tanpa jasa timbal atau kontra prestasi dr negara yg scr langsung dpt ditunjuk. 4. Digunakan utk membiayai rumah tangga negara.
  • 11. Agustinus PH, SH., MH. 1.Fungsi Budgetair. Pajak sbgai sumber dana bg pemerintah utk membiayai pengeluaran pemerintah/ negara. 2.Fungsi Mengatur (Regulerend): Pajak sebagai alat utk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dlm bidan sosial dan ekonomi. Contoh: a. Pajak yg tinggi dikenakan thd minuman keras, utk kurangi konsumsi minuman keras. b. Pajak tinggi dikenakan thd brng mewah utk kurangi gaya hidup konsumtif. c. Tarif Pajak ekspor 0%, utk mendorong ekspor produk dlm negari.
  • 12. Agustinus PH, SH., MH. 1. Teori Asuransi: Negara Melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyat, maka rakyat hrs bayar pajak yg diibaratkan sbg st premi asuransi. 2. Teori Kepentingan: Pembagian beban pajak kpd rakyat didasarkan pd kepentingan masing’s orang. Makin besar kepentingan ssorang thd ngr, makin tinggi pajak yg hrs dibayar.
  • 13. Agustinus PH, SH., MH. 3. Teori Daya Pikul: Beban pajak utk semua org hrs sama beratnya. Pajak hrs dibayar ssuai dg daya pikul masing-masing org. 2 pendekatan: a. Pendekatan Obyektif> melihat besarnya penghasilan seseorg. b. Pendekatan Subyektif> dg memperhatikan besarnya kebutuhan materiel yg hrs dipenuhi.
  • 14. Agustinus PH, SH., MH. 4. Teori Bakti: Sbg warga negara yg berbakti, rakyat hrs selalu menyadari bhw pembayaran pajak adl kewajiban. 5. Teori Daya Beli: Memungut berarti menarik daya beli dr RT masyarakat utk RT negara. Ngr menyalurkan kembali ke masy dlm pemeliharaan kesejahteraan.
  • 15. Agustinus PH, SH., MH. 1. Syarat Keadilan. Pemungutan pajak hrs adil, sesuai tujuan hukum, yakni mencapai keadilan. -Adil dl UU: Pjk hrs scr umum & merata. -Adil dlm P’laksn: Wapa berhak Ajukan keberatan, Tunda bayar; Banding dll. 2. Syarat Yuridis. Pajak hrs bdsrk UU. 3. Syarat Ekonomi. Pajak tdk boleh ganggu dan timbulkan kelesuan perekonomian msy.
  • 16. Agustinus PH, SH., MH. Syarat ….. (lanjutan) 4. Syarat Finansial. Pemungutan pajak hrs efisien. Biaya hrs lebih rendah dr hasil. 5. Sistem pemungutan hrs sederhana: Mudah dipahami, tdk membingungkan Wapa. a. Bea meterai: sederhana dr 167 tarif jadi 2 tarif. b. Tarif PPN disederhanakan hanya 1 jenis 10 %. c. Pjk Perseroan utk Badan dan Pjk Pendapatan utk P’orangan Menjadi PPh utk keduanya.
  • 17. Agustinus PH, SH., MH. Asas-asas Pemungutan Pajak: Adam Smith: The Four Cannons a/ The Four Maxims: 1. Equality. Pajak hrs b’sifat adil & merata. Sebanding dg kemampuan mbyr pjk dan sesuai dg manfaat yg diterima. 2. Certainty. Pjk hrs jelas & tdk kenal kompromi. Utamakan kepastian Hukum: Subyek, Obyek, Tarif, Pembayarannya.
  • 18. Agustinus PH, SH., MH. 3. Convenient of Payment. • Pjk dipungut pd saat yg paling tepat bg Wapa, yt pd saat menerima penghasilan 4. Economics of Collection. • Pemungutan pjk seefisien mungkin, biaya pemungutan jgn sampai lebih besar dr penerimaan pajak.
  • 19. Agustinus PH, SH., MH. • Pengelompokan Pajak 1. Menurut Golongannya: • Pajak Langsung: Bebannya langsung ditanggung sdri ol WP ybs dan tdk dpt dialihkan kpd pihak lain. (c/ PPh). • Pajak Tdk Langsung: Pjk yg bebannya dpt dialihkan kpd pihak lain. (c/ PPn dan PPnBM).
  • 20. Agustinus PH, SH., MH. 2. Menurut Wewenang Pemungutnya • Pajak Pusat/Pjk Negara: Wewenang pemungutnya Pem Pusat (PPh; PPn dan PPnBM; PBB; Bea Meterai; BPHTB). • Pajak Daerah.Wewenang pemungutannya pd Pemda diatur dlm UU 18/1997. Pajak Daerah Tk I: -PKB ; BBNKB; PBBKB. Pajak Daerah Tk II: -Pjk Hotel & Restoran; Pjk Hiburan; Pjk Reklame; Pjk Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan; dll)
  • 21. Agustinus PH, SH., MH. 3. Menurut Sifatnya • Pajak Subyektif. Pjk yg memperhatikan kondisi WP (kemampuan WP). • Pajak Obyektif: Pjk yg pd awalnya memperhatikan obyek.
  • 22. Agustinus PH, SH., MH. • Tata Cara Pemungutan Pajak 1. Stelsel Pajak. a. Stelsel Nyata (Riel Stelsel): -Pengenaan pjk didasarkan pd obyek (penghasilan) yg nyata. - Pemungutan dilakukan pd akhir tahun. -Keuntungan: Sesuai kenyataan. -Kelemahan: br dpt dihitung pd akhir thn.
  • 23. Agustinus PH, SH., MH. •.b. Stelsel anggapan (Fictieve stelsel): - Didsrkn pd anggapan yg diatur ol UU. Misal, pjk th ini dianggap sama dg penghsl th sebelumnya. -Keuntungan: dpt dihitung & dibyr pd awal Th. -Kelemahan: tdk bdsrkn keadaan nyata.
  • 24. Agustinus PH, SH., MH. c. Stelsel Campuran. -Kombinasi stelsel nyata dan anggapan. -Pd awal th, besarnya pjk dihitung bdsrkan anggapan. -Akhir th pjk disesuaikan dg keadaan riiel.
  • 25. Agustinus PH, SH., MH. 2. Asas Pemungutan pajak • Asas Domisili (tempat tinggal). Negara berhak memungut pjk atas slrh penghasilan WP yg bertempat tinggal di wilayahnya (baik yg berasl dr dlm / luar negeri. Psl 4 UU PPh). • Asas Kebangsaan. Pengenaan Pjk dihubungkan dg kebangsaan WP st negara. Asas ini berlaku bg WP Asing yg bertpt tgl di Indonesia. • Asas Sumber. Ngr berhak memungut Pjk atas penghasilan yg bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal WP.
  • 26. Agustinus PH, SH., MH. 1 Official Assesment System. Sistem pemungutan yg m’beri wewenang kpd Pemerintah (fiskus) utk menentukan besarnya pjk yg terutang. Ciri-ciri: -Wewenang utk menentukan bsrnya Pjk ada pd pemerintah -WP bersifat pasip. -Utang Pjk timbul setelah dikeluarkan Srt Ketetapan Pajak ol Pemerintah.
  • 27. Agustinus PH, SH., MH. Self Asessment System. Sistem yg memberikan wewenang kpd WP utk m’hitung, m’bayar dan m’laporkan sendiri besarnya pjk yg hrs dibayar. Ciri-ciri: - Wewenang utk menentukan bsrnya pjk ada pd WP sendiri. - WP aktif (hitung, setor, lapor sendiri pjk) - Fiskus tdk ikut campur dan hanya mengawasi. •
  • 28. Agustinus PH, SH., MH. 3.With Holding System. Sistem pemungutan Pajak yg memberikan wewenang kpd Pihak Ketiga (bukan Fiskus dan bukan Wapa ybs) utk menentukan besarnya pajak terutang. Ciri-ciri: Wewenang menentukan besarnya pajak yg terutang ada pada Pihak Ketiga (pihak selain Fiskus dan Wapa).
  • 29. Agustinus PH, SH., MH. 5. Timbul dan Hapusnya Utang Pajak • Timbulnya utang Pajak. 1) Ajaran Formil: Utang pajak timbul krn dikeluarkan Surat Ketetapan pajak ol Pemerintah/ Fiskus (diterapkan pd Official Asessment System). 2) Ajaran Materiil: Utang Pjk timbul krn berlakunya UU (diterapkan pd Self Asessment System).
  • 30. Agustinus PH, SH., MH. Hapusnya Utang Pajak • Pembayaran. • Kompensasi. • Kadaluwarsa= lewat waktu. • Pembebasan (thdp sanksi administrasi). • Penghapusan (krn keadaan WP).
  • 31. Agustinus PH, SH., MH. 6. Hambatan Pemungutan Pajak • Perlawanan Pasif. Msy enggan (pasif) membayar pjk, krn: -Perkembangan intelektual & moral masy -Sistem perpajakan yg sulit dipahami msy -Sistem kontrol yg sulit dilaks. • Perlawanan Aktif Meliputi semua usaha dan perbuatan yg langsung di-7 kpd fiskus (Pemerintah) dg tujuan hindari pajak. Bentuknya: Tax Avoidance: Ush ringankan pajak dg tdk langgar UU. Tax Evasion: Ush ringankan pajak dg cara langgar UU (menggelapkan pajak).
  • 32. Agustinus PH, SH., MH. 7. Tarif Pajak • A. Tarif Tetap: Tarif berupa jumlah yg tetap terhadap berapapun jumlah yg dikenai pajak, shg besarnya pjk yg terutang tetap. C/ Tarif Bea Meterai Rp 3000 untuk Cek dan Bilyet Giro. • B. Tarif Sebanding/ Proporsional. Tarif berupa persentase yg tetap, terhadap berapapun jmlh yg dikenai pajak proporsional thd besarnya nilai yg dikenai pajak. Jumlah yg dikenai Pajak Tarif Besarnya Pjk Rp 10.000.000 10 % Rp 1.000.000 Rp 50.000.000 10 % Rp 5.000.000 Rp 100.000.000 10% Rp 10.000.000
  • 33. Agustinus PH, SH., MH. C. Tarif Progresif • Tarif yg berupa persentase yang semakin besar apabila jumlah yg dikenai pajak semakin besar, shg Jmlh Pajak semakin besar • . Contoh Tarif PPh Badan: Lapisan penghasilan Tarif s.d. Rp 50.000.000 10 % >Rp 50.000.000 s.d. Rp 100.000.000 15 % > Rp 100.000.000 30 %
  • 34. Agustinus PH, SH., MH. Lapisan tarif PPh utk Orang Pribadi • Penghasilan Tarif s.d. Rp 50.000.000 5% > Rp 50 Jt s.d. Rp 250 Jt 15% > Rp 250 Jt s.d. Rp 500 Jt 25% > Rp 500 Jt 30% Psl 17 UU No 36 th 2008
  • 35. Agustinus PH, SH., MH. Contoh: PKP (Penghasilan Kena Pajak) = Rp 600.000.000 • 5 % X Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 • 15 % X Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000 • 25 % X Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000 • 30 % X Rp 100.000.000 = Rp 30.000.000 Rp125.000.000 Psl 17 UU No 36 th 2008
  • 36. Agustinus PH, SH., MH. D. Tarif Degresif • Tarif yang berupa persentase yang semakin kecil / menurun apabila jumlah yg dikanai pajak semakin besar. • Contoh: Rp 10.000.000 15 % Rp 20.000.000 10 % Rp 30.000.000 5 %
  • 37. Agustinus PH, SH., MH. Hukum Pajak/ Hk Fiskal: • Adl Kumpulan P’aturan yg M’atur Hub atr pemerintah sbg pemungut pajak (fiskus) dan rakyat sbg pembayar pajak. • Dlm Hk Pajak diatur: - Siapa subyek pajak dan Wa pa -Obyek pajak -Tarif pajak -Kewajiban wajib pajak -Timbul dan hapusnya hutang pajak -Cara penagihan pajak -Cara mengajukan keberatan dan banding.
  • 38. Agustinus PH, SH., MH. Kedudukan Hk Pajak dlm Tata Hk Nasional >Hk tata Negara >Hk Adm Negara/ > Hk Pajak Hk Tata Pemerintahan Hukum > Hk Perdata > Hk Pidana Hukum Pajak mrpk bagian dr Hk Adm Negara, mrpk peraturan hk yg M’atur sgl cara kerja dan pelaksanaan serta wewenang dr lembaga negara serta aparaturnya dlm melaks tgs adm negara.
  • 39. Agustinus PH, SH., MH. Hubungan Hukum Pajak, dengan: • Hk. Publik: Hk Pajak merupakan bagian dr hukum publik. (Hub negara dg warga negara) • Hk Perdata: Hk Pajak selalau mencari dasar kemungkinan pajak berdasarkan perbuatan hk perdata. Mis. Perjanjian jual beli. • Hk Pidana: Ancaman pidana yg ada di KUHP banyak dipakai dlm peraturan pajak.
  • 40. Agustinus PH, SH., MH. HUKUM PAJAK • Hukum Pajak Materiil: -UU PPh UU 7 Th 1983; No 7 Th 1993 diubah dg UU 7/91; UU 10/94; dirubah dg UU 17 Th 2000, dirubah terakhir dg UU 36 Th 2008. -UU PPN & PPnBM: 8/83; 11/94; 18/2000. -UU PBB: 12/1985; 12/1994. -UU BPHTB: 21/97; 20/2000. • Hukum Pajak Formil: (Hk Acara/ Tatacara/ prosedur) -UU KUP UU NO. 6 Th 1983 ttg Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Diubah dg UU No. 16 Th 2000, dirubah terakhir dg UU no 28 Th 2007.
  • 41. Agustinus PH, SH., MH. Pajak Negara: a. Pajak Penghasilan (PPh): -UU No 7 Th 1983 dirubah dg UU No 17 Th 2000, dirubah terakhir dg UU 36 th 2008. b. Pajak Pertambahan Nilain dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPN & PPnBM). -UU No 8 Th 1983 dirubah t’akhir dg UU No 18 Th 2000. c. Bea Meterai. -UU No 13 Th 1985. P’turan P’intah (PP) No 24 Th 2000. d. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). -UU No 12 Th 1985 dirubah dg UU No 12 Th 1994. e. Bea perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan/BPHTB. -UU No 21 Th 1997 drbah t’akhir dg UU No 20 Th 2000.
  • 42. Agustinus PH, SH., MH. Pajak Daerah. 1. Pajak propinsi: a. Pajak kendaraan bermotor. b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor & Kendaraan di Atas Air. c. Pajak Bahan bakar Kendaraan Bermotor. d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. 2. Pajak Kabupaten/Kota. a. Pajak Hotel. b. Pajak Restoran. c. Pajak Hiburan. d. Pajak Reklame. e. Pajak Penerangan Jalan. f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C. g. Pajak Parkir. h. dll
  • 43. Agustinus PH, SH., MH. . • Subyek Pajak Dalam Negeri. • Subyek Pajak Luar Negeri. • Bentuk Usaha Tetap (BUT).
  • 44. Agustinus PH, SH., MH. 1.Subyek Pajak Orang Pribadi: • Orang Pribadi yg bertempat tinggal dan berada di Indonesia lebih dr 183 hari (tdk hrs berturut- turut) dlm waktu 12 Bulan; atau • Orang Pribadi yg dlm st Tahun Pajak berada di Indonesia dan punya niat bertempat tinggal di Indonesia. 2, Subyek Pajak Badan: Badan yg didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia. 3. Subyek Pajak Warisan: Warisan yg blm dbagi sbg satu kesatuan, menggantikan yg berhak.
  • 45. Agustinus PH, SH., MH. 1. Subyek Pajak Orang Pribadi: Orang pribadi yg tdk bertempat tinggal di Indonesia di Ind, atau berada di Ind tdk lebih dr 183 hari dlm jangka waktu 12 bln yg: a. Mjlnkan usaha/ mlkkn k’giatn dg BUT di Ind. b. Menerima/memperoleh Penghasilan dr Ind bukan dr menjalankan usaha/mlkkn kegiatan melalui BUT di Ind. 2. Subyak Pajak Badan: Badan yg tdk didirikan atau bertempat kddkn di Ind, yg: a. M’jalankan Ush/mlkkn kgtan mllui BUT di Ind. b. Menerima/mperoleh P’hasilan dr Ind bukan dr mjlnk/mlkkn kegiatan mllui BUT.
  • 46. Agustinus PH, SH., MH. 1. ORANG PRIBADI: yg tdk bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Ind < 183 hari dlm jangka wktu 12 Bln, dan BADAN, yg tdk didirikan dan tdk bertempat kadudukan di Indonesia yg menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia. 2. ORANG PRIBADI, yg tdk bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Ind < 183 hari dlm jangka wktu 12 Bln, dan BADAN, yg tdk didirikan dan tdk bertempat kadudukan di Indonesia yg dapat memperoleh penghasilan dr Indonesia bukan dr menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia.
  • 47. Agustinus PH, SH., MH. Bentuk Usaha Tetap/ Permanent Establishment. • Adl BU yg digun Org Pribadi yg tdk bertmpt tigl di Ind a/ brd di Indonesia < 183 hr dlm 12 Bln; • Dan Badan yg tdk didirikan & tdk b’kddkan di Ind, utk lakukan usaha/K’giatan di Ind: - Tmpt keddkan manajemen. - Cabang Persahaan - Kantor Perwkln - Pabrik; - Bengkel; - Gedung Kantor dll.
  • 48. Agustinus PH, SH., MH. Tidak termasuk Subyek Pajak • Badan Perwakilan Ngr Asing • Pejabat Pwkl Deplomatik, KOnsulat, pjb lain dr Ngr lain, org yg diperbantukan kpd mrk dan bekerja pd mrk, dg syarat: - Bukan WNI & tdk menerima penghasilan lain di luar jabatannya. -Ngr ybs memberi perlakuan timbal-balik • Organisasi Internasionl, syarat: Ind jadi anggt Orgnss tsb; tdk jalankan usaha utk dpt pehsln.
  • 49. Agustinus PH, SH., MH. Subyek Pajak DN menjadi Wa.Pa. kalau menerima/peroleh penghasilan. Subyek Pjk LN mjdi WaPa sehub dg penghsl yg diterima dr sumber phsl di Indonesia. • Wajib Pajak adl org pribadi at Badan yg telah memenuhi syrt Subyektif dan Obyektif.
  • 50. Agustinus PH, SH., MH. WPDN • Dikenakan pajak atas penghasilan baik yg diterima/diperoleh dr atau luar Indonesia • Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan netto • Tarif yg digunakan tarif umum • WP menyampaikanSPT WPLN • Dikenakan pjk hanya penghasilan yg berasal dr Indonesia • Dikenakan pjk bdsrkan Penghasilan Brutto • Tarif yg digunakan Tarif sepadan. • WP tdk menyampaikan SPT.
  • 51. Agustinus PH, SH., MH. . • Yt, setiap tambahan kemampuan ekonomis yg diterima a/ diperoleh WP baik berasal dr Ind maupun dr LN yg dpt dipakai utk konsumsi a/ utk menambah kekayaan. WP. • Dibedakan 4 Kelompok, yt Penghasila: 1. dr Pekerjaan. 2. dr kegiatan usaha (sarana Perusahaan) 3. dr modal, harta bergerak dan tdk bgrk. 4. Dr lain-lain (misal Undian).
  • 52. Agustinus PH, SH., MH. Penghasilan yg termasuk Obyek Pjk 1. Penggantian/Imbalan dr pekerjaan/ jasa 2. Hadiah dr undian a/ pekerjann a/ kegiatan 3. Laba usaha 4. Keuntungan krn penjualan a/ P’alihan hrta 5. Penerimaan kembali pbyrn pjk. 6. Bunga 7. Deviden 8. Royalti 9. Sewa 10.Penerimaan/pbyrn berkala 11.Keuntungan krn pbbsan utang 12.Keuntungan krn selisih kurs mata uang 13.Selisih lebih krn penilaian kembali aktiva 14.Premi asuransi 15.Iuran yg diperoleh perkumpulan WP yg menjalankan usaha 16.Tambahan kekayaan neto dr penghasilan
  • 53. Agustinus PH, SH., MH. Penghasilan yg tdk masuk Obyek Pajak 1.- Bantuan a/ sumbangan termasuk zakat -Harta hibah dr klg sedarah grs keturunan lurus 1 derajat. 2. Warisan 3. Harta/ setoran tunai diterima badan pengganti saham 4. Penggantian/imbalan sehub dg pekrjn/js dlm bentuk natura. 5. Pembayaran asransi dr persh kpd org pribadi dlm Askes, kecelakaan, jiwa, dwiguna, bea sw. 6. Deviden Koperasi 7. Iuran diterima Dana Pensiun. 8. Penghasilan modal Dana Pensiun 9. Laba yg diterima CV yg saham tdk terbagi dl saham. 10. Bunga Obligasi reksa dana 11. Penghasilan Modal ventura.
  • 54. Agustinus PH, SH., MH. Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Subyek Pajak atas Penghasilan yg diterima atau diperolehnya dalam Tahun pajak. 1. a. Orang Pribadi. b. Warisan yg belum terbagi sbg satu kesatuan menggantikan yg berhak. 2. Badan: PT, CV, BUMN/BUMD, Koperasi, Organisasi Massa, dll 3. Bentuk Usaha Tetap (BUT).
  • 55. Agustinus PH, SH., MH. • Mengatur ttg pembayaran pajak dlm tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yg diterima atau diperoleh Wapa orang pribadi dlm negeri sehubungan dg pekerjaan, jasa dan kegiatan. • Wapa PPh Psl 21: 1. Pejabat Negara. 2. Pegawai Negeri Sipil. 3. Pegawai. 4. Pegawai Tetap. 5. Pegawai dg status WPLN. 6. Pegawai Lepas. 7. Penerima Pensiun. 8. Penerima Honorarium. 9. Penerima Upah.
  • 56. Agustinus PH, SH., MH. • Penghasilan yg diterima/diperoleh scr teratur berupa gaji, uang pensiun, upah, honorarium, premi bulanan, dll. • Penghasilan yg diterima/diperoleh scr tdk teratur berupa jasa produksi, gratifikasi, tunjangan hari raya, dll. • Upah harian, upah mingguan, upah borongan, upah satuan. • Uang Tabungan Hari Tua, Uang pesangon. • Honorarium, uang saku, hadian/penghargaan, komisi, kegiatan yg dilakukan WPDN terdiri: Tenaga ahli (akuntan, arsitek, dokter dll); Pemain musik, penyanyi, pelawak, dll; Olahragawan; Penasihat, pengacara, dll • Gaji, gaji kehormatan, tunjangan lain terkait dg gaji. • Uang Pensiun. • Penerimaan dlm bentuk natura dan kenikmatan lainnya.
  • 57. Agustinus PH, SH., MH. Cara M’hitung PPh Psl 21 utk Pegawai Tetap. I: Hitung Penghasilan Neto:> P’hsilan Bruto dikurangi: 1. Biaya Jabatan: biaya utk mdptk, menagih, memelihara penghasilan= 5% dr Penghasilan Bruto (Maks Rp 500.000/Bln; atau Rp 6.000.000/thn). 2. Iuran pensiun dan/atau Tabungan Hari Tua (THT) yg dibayar sendiri ol WP. II Penghasilan Neto disetahunkan (X 12). III Hitung PKP (Penghasilan Kena Pajak)= Penghasilan Neto 1 Th dikurangi PTKP. IV Hitung PPh= PKP dikalikan Tarif.
  • 58. Agustinus PH, SH., MH. -Rp 15.840.000,00 utk Wa.Pa. Orang Pribadi. -Rp 1.320.000,00 tambahan utk Wapa Orang Pribadi yg Kawin. -Rp 15.840.000,00 tambahan utk isteri yg penghasilannya digabung dg penghasilan suami. -Rp 1.320.000,00 tambahan utk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dlm grs keturunan lurus serta anak angkat, yg menjadi tanggungan sepenuhnya, maks 3 org tiap keluarga. ( Pasal 7 UU No 36/ 2008).
  • 59. Agustinus PH, SH., MH. Lapisan tarif PPh utk Orang Pribadi • Penghasilan Tarif s.d. Rp 50.000.000 5% > Rp 50 Jt s.d. Rp 250 Jt 15% > Rp 250 Jt s.d. Rp 500 Jt 25% > Rp 500 Jt 30% Psl 17 UU No 36 th 2008
  • 60. Agustinus PH, SH., MH. Tarif lama • Penghasilan Tarif s.d. Rp 25.000.000 5% > Rp 25 Jt s.d. Rp 50 Jt 10% > Rp 50 Jt s.d. Rp 100 Jt 15% > Rp 100 Jt s.d. Rp 200 Jt 25% > Rp 200 Jt 35%
  • 61. Agustinus PH, SH., MH. Contoh, PKP Rp 600.000.000 • 5 % X Rp 50.000.000= Rp 2.500.000 • 15 % X Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000 • 25 % X Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000 • 30 % X Rp 100.000.000 = Rp 30.000.000 Rp125.000.000 Psl 17 UU No 36 th 2008
  • 62. Agustinus PH, SH., MH. yg tdk memiliki NPWP: Psl 21 (5a) • Tarif ditambah 20% (Psl 21 ayat 5). Besarnya tarif yg tdk memiliki NPWP lebih tinggi 20% dr pd tarif yg diterapkan thdp Wapa yg dpt menunjukkan NPWP. Contoh: PKP Rp 75.000.000 Yg ada NPWP: = 5% X Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 = 15 % X Rp 25.000.000 = Rp 3.750.000 = Rp 6.250.000 Yg tdk ada NPWP: = 5% X 120% X Rp 50.000.000 = Rp 3.000.000 = 15 % X 120 % X Rp 25.000.000 = Rp 4.500.000 = Rp 7.500.000
  • 63. Agustinus PH, SH., MH. PTKP utk karyawati • Status tdk menikah, PTKP: -hanya dirinya sendiri : Rp 15.840.000 • Status Menikah suami berpenghasilan. PTKP: -hanya utk dirinya sendiri : Rp 15.840.000 • Status Tdk Menikah ttp mempunyai tanggungan, misalnya (TK/3), PTKP: -Wapa : Rp 15.840.000 -Tbhn 3 tgngn ( 3x Rp 1.320.000) : Rp 3.960.000 • Status Menikah Suami tdk berpenghasilan (hrs ada surat keterangan dr Pem. Serendahnya Camat), mempunyaianak (2): -Wa Pa : Rp 15.840.000 -Tambahan suami tdk bphsln : Rp 1.320.000 -Tambhn 2 anak : Rp 2.640.000
  • 64. Agustinus PH, SH., MH. BIAYA JABATAN • Peraturan Menteri Keuangan: PMK- 250/PMK 03/2008 • 5 % dr Penghasilan Bruto. • Setinggi-tingginya Rp 6.000.000/ Thn • Atau Rp 500.000/Bln
  • 65. Agustinus PH, SH., MH. Sinta Damayanti, seorang sekretaris pd PT Prima Persada, status menikah dan mempunyai seorang anak. Rama suaminya terhitung mulai 1 jan 2009 di phk. Sinta meminta surat keretangan dari pak camat bahwa suaminya sedang menganggur. Ny.sinta mempunyai penghasilan Rp 50.000.000/bln. PT Prima Persada masuk program jamsostek premi asuransi kecelakaan kerja dan premi kematian masing2 sebesar rp.200.000 dan rp.100.000. sedangkan yang ditanggung ny.sinta setiap bulan masing2, sebesar Rp. 50.000 dan Rp. 50.000. disamping itu pemberi kerja juga menanggung iuran pensiun yang diberikan ke YDP yang pendiriannya telah disahkan oleh Menkeu dan iuran THT masing2 sebesar Rp.50.000 dan Rp.100.000 sedangkan yang di tanggung ny. Sinta sebesar Rp.100.000 dan Rp.50.000. Hitung PPh Psl 21 setahun, dan PPh Psl 21 sebulan.
  • 66. Agustinus PH, SH., MH. Contoh soal hitungan 2: • Tn. Indra status kawin, mempunyai 2 orang anak, karyawan PT Alam Semesta Raya, mempunyai gaji Rp 5.000.000,00 setiap bln. Tn. Indra membayar iuran pensiun pd Yayasan Dana Pensiun Rp 200.000,00 setiap bulan. • Hitung PPh Psl 21 tahunan dan bulanan.
  • 67. Hitungan contoh 2 Ashanty, Sekretaris pd PT Bima Bisma, status TK/3, memperoleh gaji Rp 12.500.000 sebulan. Ashanty membayar iuran pensiun Rp 300.000 sebulan dan membayar Tabungan Hari Tua Rp 200.000 sebulan. Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan. Agustinus PH, SH., MH.
  • 68. Agustinus PH, SH., MH. Jawaban • Gaji sebulan Rp 60.000.000,00 • Pengurangan: -Biaya jabatan 5%X Rp 10.000.000. =Rp Maks yg diperkenankan Rp -Iuran pensiun Rp 200.000 Rp Penghasilan Netto Rp Penghasilan netto 1 th = 12x Rp = Rp PTKP : -Wapa Rp -Status kawin Rp -Anak 3 Rp Rp PKP (Penghasilan Kena Pajak) Rp PPh: 5% X Rp Rp 1.250.000. X Rp Rp X Rp Rp PPh Psl 21 setahun Rp PPh Psl 21 sebulan = Rp : 12 = Rp
  • 69. Agustinus PH, SH., MH. Contoh Soal hitungan 3: • Ny. Maya status tidak kawin mempunyai 2 anak dan 1 orang tuanya tinggal bersamanya, karyawati PT Dian Semesta, mempunyai gaji Rp 13.000.000,00 sebulan. Perusahaan ikut program Jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja) membayarkan premi asuransi utk semua karyawannya, masing-masing-masing Rp 200.000 (utk Premi asuransi kematian) dan Rp 150.000 (utk premi asuransi kecelakaan kerja). Ny Maya membayar iuran pensiun Rp 200.000 dan Tabungan Hari Tua Rp 250.000 setiap bulan. • Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan. Catatan: Premi Asuransi yang dibayar perusahaan utk karyawan = sebagai penghasilan. •
  • 70. Agustinus PH, SH., MH. Soal hitungan PPh Psl 21: • Tn. Effendy status kawin mempunyai 4 orang anak, karyawan PT Maju Sejahtera Tbk, mempunyai gaji Rp 22.500.000,00 sebulan. NPWP 7.967.566.1-403 PT Maju Sejahtera mengikutsertakan seluruh karyawannya pada Program Jamsostek. Perusahaan membayarkan premi asuransi utk semua karyawannya, masing-masing Rp 350.000 utk Premi asuransi kematian dan Rp 250.000 utk premi asuransi kecelakaan kerja. Sedangkan Tn. Effendy membayar Premi Asuransi kematian Rp 175.000,00 dan Premi kecelakaan Rp 150.000,00 setiap bulan Tn Effendy embayar iuran pensiun Rp 200.000 dan Tabungan Hari Tua (THT) Rp 050.000. setiap bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan PT Maju Sejahtera membayar iiuran ppensiun untuk karyawannya sebesar Rp 200.000 dan menanggung iuran THT Rp 300.000. • Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan. Catatan: Premi Asuransi yang dibayar perusahaan utk karyawan = sebagai penghasilan. Premi Asuransi yang dibayar sendiri = bukan sebagai penghasilan; dan bukan pengurangan.
  • 71. • PT Bangun Semesta perusahaan dibidang penyedia elektronik kantor, Pd Bulan Maret 2012 menyerahkan BKP pada beberapa instansi di jajaran DKI Jakarta pembayarannya dg APBD, sbb: 1. Tgl 1 Maret 2012 menyerahkan barang Alat Pendingin Ruangan ke Sudin Pendidikan. Bendaharawan Sudin Pendidikan menyerahkan uang pembelian Barang tsb ke PT BS seharga Rp 150.000.000 tidak termasuk PPN dan PPnBm. 2.Tgl 5 Maret 2012 menyerahkan LCD Proyektor ke Sudin Kependudukan DKI Rp 260.000.000, di dalamnya termaduk PPN 10%. 3.Tgl 10 Maret 2012 menyerahkan alat Pengeras Suara ke Sudin Pekerjaan Umum DKI seharga Rp 300.000.000, termasuk PPN 10 % dan PPnBm 20 %. Pembayaran dilakukan Bendaharawan. • Hitung PPh Psl 22 yg dipungut Bendaharawan DKI. • Hitung besarnya uang yg diterima PT Semesta Nusantara. Agustinus PH, SH., MH.
  • 72. Agustinus PH, SH., MH. • Tn. Budiman status kawin mempunyai 4 orang anak, karyawan PT Nusantara Raya Tbk, mempunyai gaji Rp 20.000.000,00 sebulan.NPWP 8.967.566.1-403 Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawannya pada Program Jamsostek. Perusahaan memba-yarkan premi asuransi utk semua karyawannya, masing-masing Rp 500.000 utk Premi asuransi kematian dan Rp 400.000 utk premi asuransi kecelakaan kerja. Tn Budiman membayar iuran pensiun Rp 350.000 dan Tabungan Hari Tua (THT) Rp 500.000. setiap bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. • Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.
  • 73. Agustinus PH, SH., MH. • Tn. Budiman status kawin mempunyai 3 orang anak, karyawan PT Nusantara Raya Tbk, mempunyai gaji Rp 20.000.000,00 sebulan.NPWP 8.967.566.1-403 Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawannya pada Program Jamsostek. Perusahaan memba-yarkan premi asuransi utk semua karyawannya, masing-masing Rp 500.000 utk Premi asuransi kematian dan Rp 400.000 utk premi asuransi kecelakaan kerja. Sedangkan Tn. Budiman membayar Premi Asuransi kematian Rp 500.000,00 dan Premi kecelakaan Rp 300.000,00 setiap bulan. Tn Budiman membayar iuran pensiun Rp 350.000 dan Tabungan Hari Tua (THT) Rp 500.000. PT Nuantara Raya membayar iuran pensiun untuk karyawannya setiap bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 100.000 dan menanggung iuran THT Rp 300.000. • Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.
  • 74. . • Tn Rudy mempunyai Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 530.000.000 berapa PPh Psl 21 sebulan? Agustinus PH, SH., MH.
  • 75. Agustinus PH, SH., MH. Dasar Hukum: UU NO. 6 Th 1983 ttg Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Diubah dg UU No. 16 Th 2000, dirubah terakhir dg UU no 28 Th 2007..
  • 76. Agustinus PH, SH., MH. Adl Orang Pribadi atau Badan yg menurut Ket. Per-UU-an Perpajakan ditentukan utk melkkn kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pjk atau pemotong pjk ttt. • Adl sekumpulan org a/ modal mrpk kesatuan utuk lak usaha: PT, CV, Fa, Koperasi, dll
  • 77. Agustinus PH, SH., MH. Tahun Pajak, • Tahun Pajak = Thn Takwim. .___________________________. 1 Jan ’09 Th Pjk 2009 31 Des ’09 • Tahun Pajak Tdk sama dg Thn Takwim. 1. ._____________._____________. 1 Juli ’09 Th Pjk 2009 30 Juni 2010 Pembukuan mulai 1 Juli 2009 berakhir 30 juni 2010, disebut Th Pjk Th 2009. 2. .____________________._______. 1 April ’09 Th Pjk 2009 31 Maret 2010 Pembukuan mulai 1 April 09 berakhir 31 Maret 2010, disebut Th Pjk Th 2009, krn 6 bln lebih di Th 2009. 3. .____._______________________. 1 Okt ’09 Th Pjk 2010 30 Septembr 2010 Pembukuan mulai 1 Okt 09 berakhir 30 Sept. 2010, disebut Th Pjk Th 2010, krn 6 bln lebih di Th 2010.
  • 78. Agustinus PH, SH., MH. NPWP, Nomor Pokok Wajib Pajak • NPWP, adl nomor yg diberikan kpd WP sbg sarana dlm adm perpjkn sbg td pengenal diri a/ identitas WP. • Fungsi NPWP: -Sarana dlm adm Perpajakan -Identitas WP -Menjaga K’tertiban pbyrn pajak - Dicantumkan dlm setiap dokumen Pjk. • NPPKP, (Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak) adl no yg diberikan kpd Pengusaha yg memenuhi syarat sbg PKP. Fungsi NPPKP: -Identitas PKP. -Dicantumkan dlm pemenuhan kewajiban PPN/PPnBM.
  • 79. Agustinus PH, SH., MH. Syarat hapusnya NPWP • WP M’ninggal dunia tdk tinggalkan warisan. (FC kematian). • Wanita kawin tdk dg perjanjian pisah harta & P’hasilan. (Surat nikah). • Warisan yg belum dibagi dlm kddk sbg SP (Subyek Pajak) apabila selesai dibagi. • WP badan telah dibubarkan. • BUT kehilangan status sbg BUT (Bentuk Usaha Tetap).
  • 80. Agustinus PH, SH., MH. Surat Pemberitahuan (SPT). • SPT, adl surat yg ol WP digunakan utk melaporkan P’hitungan dan P’bayaran pjk yg terutang mnrt ket peraturan UU. • Macam SPT: - SPT Masa: Utk memberitahu Pjk terutang dlm Masa Pajak. - SPT Tahunan: Utk memberitahu Pjk terutang dlm Tahun pajak. • Fungsi SPT: Sbg sarana WP utk: - melaporkan -mempertaggjwbkan pnghitungan jml Pjk - Laporan pemenuhan pbyarn Pajak. - Lap pbyr Pjk dr pemungut a/ pemotong.
  • 81. Agustinus PH, SH., MH. Batas waktu penyampaian SPT • SPT Masa, selambatnya 20 hr setelah akhir Masa Pajak. • SPT Tahunan, selambatnya 3 Bln setelah akhir Tahun pajak. Sanksi tdk sampaikan/terlambat sampaikan SPT: Rp 50.000 utk SPT Masa. Rp 100.000 utk SPT tahunan.
  • 82. Agustinus PH, SH., MH. WP yg dikecualikan dr kewajiban menyampaikan SPT • WP yg penghasilan neto tdk melebihi PTKP. • WP yg tdk jalankan usaha atau melakukan pekerjaan bebas.
  • 83. Agustinus PH, SH., MH. SSP (Surat Setoran Pajak) • SSP, adl srt yg ol WP digunakan utk lakukan pembayaran a/ penyetoran Pjk terutang ke kas ngr mllui Kantor Pos a/ Bank.
  • 84. Agustinus PH, SH., MH. Dasar Hukum: UU No. 12 Th 1985 ttg Pajak Bumi dan Bangunan. Dirubah dg UU No 12 Th 1994. Subyek PBB: Orang atau Badan yg scr nyata mempunyai hak atas Bumi dan atau memperoleh manfaat atas Bumi dan atau memiliki, menguasai dan atau memperoleh manfaat atas Bangunan.
  • 85. Agustinus PH, SH., MH. Obyek PBB: 1.Bumi: adl permukaan bumi dan tubuh bumi yg ada di bawahnya. 2.Bangunan: adl konstruksi teknik yg ditanam atau dilekatkan scr tetap pd tanah dan atau perairan. Termasuk pengertian Bangunan: a. Jalan l’kungan dlm komp. bangunan: Hotel, pabrik. b. Jalan Tol; c. Kolam Renang; d. Pagar Mewah; e. Tempat Olah raga; f. Galangan Kapal; h. Taman Mewah; g. Tempat penampungan/Kilang minyak, air, gas pipa minyak. i. Fasilitas lain yg memberikan manfaat.
  • 86. Agustinus PH, SH., MH. Dasar Hukum: UU No 21 th 1997 dirubah UU No 21 th 2000. Obyek Pajak BPHTB: Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Dapat Berupa: - Tanah, termasuk tanaman diatasnya. - Tanah dan bangunan. - Bangunan. Perolehan Hak atas Tanah dan atau bangunan, adl Perbuatan atau Peristiwa Hukum, yg mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau Bangunan oleh Orang Pribadi atau Badan.
  • 87. Agustinus PH, SH., MH. Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, meliputi: 1. Pemindahan Hak: a. Jual Beli. b. Tukar menukar c. Hibah d. Hibah wasiat e. Penggabungan usaha f. Peleburan Usaha g. Pemekaran Usaha h. Hadiah. • 2.Pemberian Hak Baru: • a. Kelanjutan Pelepasan hak. • b. Diluar Pelepasan hak.
  • 88. Agustinus PH, SH., MH. TUGAS KELOMPOK: • Paper/Makalah Perpajakan (Pilih dari: PPh; PPN & PPnBM; PBB; BPHTB; Bea Meterai; Pajak Daerah; dll). • Dikumpulkan 1 minggu sebelum UAS. • Minimal 8 halaman, kertas A-4. • 1 ½ spasi, ukuran huruf 12. • 1 kelompok: 5 orang. • Format: JUDUL a. Latar Belakang. b. Permasalahan. c. Analisis/ Pembahasan. d. Kesimpulan/saran. DAFTAR PUSTAKA