Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah perpajakan dan ketentuan umum terkait pendaftaran wajib pajak. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi wajib pajak, syarat-syarat dan tempat pendaftaran NPWP, serta sanksi bagi yang tidak mendaftar.
2. ISTILAH PERPAJAKAN
1. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang
merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang
tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,
perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik
negara dan badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam
bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,
persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi
sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan
lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha
tetap.
3. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa
pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan
barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan
usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari
luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan
jasa dari luar daerah pabean.
4. Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena
Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.
2
3. ISTILAH PERPAJAKAN
5. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan
kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
6. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib
Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang
terutang dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana
ditentukan dalam Undang-Undang ini.
7. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender
kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak
sama dengan tahun kalender.
8. Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 (satu)
Tahun Pajak.
9. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada
suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam
Bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
10. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran
pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/ atau harta
dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan
3
4. DASAR HUKUMDASAR HUKUM
UU No.28/2007 Perubahan Ketiga
UU No.6/1983
UU
• KMK No.127/KMK.03/2009
• PMK No. 12/PMK.03/2009
• PMK No. 38/PMK.04/2010
KEP/PER
MENKEU
• NOMOR PER-9/PJ/2010
• NOMOR PER-8/PJ/2010
PER
DIRJEN
SE-DIRJEN
•SE-37/PJ/2010
•SE-115/PJ/2009
PP
• PP No. 5 Tahun 2008
• PP No. 80 Tahun 2007
• PP No. 137 Tahun 2000
4
6. KEWAJIBAN MENDAFTARKAN
DIRI & MELAPORKAN USAHA
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN
DIRI & MELAPORKAN USAHA
1. KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI UNTUK
MENDAPATKAN NPWP :
• Semua Wajib Pajak yang telah memenuhi Kewaiban Pajak
Subjektif dan Objektifnya bersadasarkan sistem self
Assessment.
• Yang Menerima atau Memperoleh Penghasilan
• Yang diwajibkan melakukan pemotongan/pemungutan
pajak
• Wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah karena
hidup terpisah berdasarkan putusan hakim atau
dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian tertulis
berdasarkan perjanjian pisah penghasilan han harta.
• Wanita kawin yang ingin melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya terpisah dari suami.
• Setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu NPWP.
• Wajib Menyantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.
2. MELAPORKAN USAHA UNTUK DIKUKUHKAN MENJADI PKP
:
Pengusaha yg dikenakan pajak berdasarkan UU PPN/
PPnBM Wajib melaporkan usahanya untuk kukuhkan
menjadi PKP.
3. SANKSI PERPAJAKAN
Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri atau melaporkan usahanya
akan dikenakan sanksi menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU KUP & Penjelasan
Peraturan Menteri Keuangan No.20/PMK.03/2008
6
7. FUNGSI
NPWP / SPPKP
FUNGSI
NPWP / SPPKP
Tanda pengenal diri atau identitas WP
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan,
ketertiban pembayaran pajak & pengawasan administrasi
perpajakan. (juga untuk mendapatkan pelayanan dari
Instansi tertentu: Pinjaman >50 Jt, Pejabat Negara,
Pembebasan Fiskal Luar Negeri)
SUATU SARANA
Penjelasan Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU KUP
7
8. Kode NPWP
8
2 Digit: Kelompok WP
6 Digit: Nomor Pokok
1 Digit: Kode Pengecekan
3 Digit: Kode KPP
3Digit: Kode Cabang
24 892 336 9-652.000
9. TEMPAT PENDAFTARAN
WAJIB PAJAK
TEMPAT PENDAFTARAN
WAJIB PAJAK
Pasal 2 ayat (1) (2) dan ayat (3) UU KUP
TEMPAT TINGGAL
TEMPAT KEDUDUKAN
ORANG
PRIBADI
BADAN
KANTOR DIRJEN PAJAK/On-Line
WAJIB PAJAK
PEMUNGUT
DAN TEMPAT
KEGIATAN USAHA
PENGUSAHA
TERTENTU
9
10. TEMPAT
PELAPORAN USAHA
TEMPAT
PELAPORAN USAHA
ORANG
PRIBADI
B A D A N
WP SEBAGAI PENGUSAHA
YANG DIKENAKAN PAJAK MENURUT UU PPN&PPnBM
KANTOR DIRJEN PAJAK
TEMPAT TINGGAL TEMPAT KEDUDUKAN
DAN TEMPAT KEGIATAN USAHA DILAKUKAN
Pasal 2 ayat (2) UU KUP
10
11. BUMN dan Anak Perusahaan (50%)
Penanam Modal Asing
BADAN (BUT) & ORANG ASING
WP PERSH. MASUK BURSA kecuali:
- BUMN/D, Persh Kws Berikat
KPP BUMN
KPP PMA (1-6)
KPP BADORA
KPP PERUSAHAAN
MASUK BURSA
TEMPAT PENDAFTARAN & PELAPORAN
WP / PKP TERTENTU
TEMPAT PENDAFTARAN & PELAPORAN
WP / PKP TERTENTU
Pasal 2 (3) UU KUP jis. KEP-17/PJ/1995 &KEP-28/PJ./95
PER-9/PJ/2008, Per 35/PJ/2009
WP BADAN TERTENTU*
WP ORANG PRIBADI PENGUSAHA
TERTENTU YG MEMPUNYAI
BEBERAPA TEMPAT USAHA
KPP TEMPAT
TINGGAL & KPP
TEMPAT
KEGIATAN USAHA
11
WP Orang Pribadi atau WP Besar
Tertentu
KPP WP Besar atau
Madya
12. Apabila OP/Badan Telah Memenuhi Syarat
Subjektif dan Objektif, Tetapi Tidak
Mendaftarkan Diri atau Melaporkan Usahanya,
Berdasarkan Data yang Dimiliki DJP.
DIRJEN PAJAK
MENERBITKAN
NPWP dan MENGUKUHKAN PKP
SECARA JABATAN
PENERBITAN
NPWP DAN ATAU
PENGUKUHAN PKP
SECARA JABATAN
PENERBITAN
NPWP DAN ATAU
PENGUKUHAN PKP
SECARA JABATAN
Pasal 2 ayat (4) & (4a) UU KUP
•Memperhatikan Saat Terpenuhinya
•Memperhatikan Kondisi Pengecualian sbg WP
•Kewajiban Perpajakan 5 Tahun Sebelum Diterbitkannya NPWP12
13. Sebelum melakukan
penyerahan Barang
Pengusaha Kecil yg
peredaran bruto
melampaui batasan
paling lama akhir
bulan berikutnya.
Memilih sebagai
PKP sebelum saat
usaha mulai
dijalankan
Paling lambat 1 bulan
setelah saat usaha
mulai dijalankan
Menjalankan
Usaha/Pekerjaan
Bebas: Paling lambat
1 bulan setelah saat
usaha mulai
dijalankan
WP BADAN
WP ORANG
PRIBADI
JANGKA WAKTU
PENDAFTARAN NPWP DAN
SPPKP
JANGKA WAKTU
PENDAFTARAN NPWP DAN
SPPKP
Pasal 2 ayat (5) UU KUP jo. PMK 20/PMK.03/2008
PKPNPWP
Tdk Menjalankan Usaha:
Penghasilan 1 bulan
disetahunkan >PTKP
paling lambat akhir bulan
berikutnya
Dikukuhkan
Secara
Jabatan
13
14. SYARAT-SYARAT UNTUK MENDAPATKAN NPWP/
SPPKP BAGI WP ORANG PRIBADI DAN JANGKA
WAKTU PENERBITAN
SYARAT-SYARAT UNTUK MENDAPATKAN NPWP/
SPPKP BAGI WP ORANG PRIBADI DAN JANGKA
WAKTU PENERBITAN
WP ORANG PRIBADI
USAHAWAN NON USAHAWAN
MENGISI DAN MENANDATANGANI SENDIRI/
KUASA KHUSUS
FORMULIR PENDAFTARAN
MENGISI DAN MENANDATANGANI SENDIRI/
KUASA KHUSUS
FORMULIR PENDAFTARAN
DILAMPIRI FOTO KOPI :
- KTP/SIM/KK
- PASPOR
- KET. DOMISILI BAGI WNA
- SURAT KETERANGAN TEMPAT
USAHA.
DILAMPIRI FOTO KOPI :
- KTP/ SIM/ KK
- PASPOR
- KETERANGAN DOMISILI
BAGI WNA
Per-160/Pj/2007
• UNTUK NPWP, PALING LAMA 1 (SATU) HARI
KERJA
Untuk Pengukuhan PKP Stlh Verifikasi Lapangan14
15. WAJIB PAJAK
BADAN
PEMUNGUT/
PEMOTONG
DILAMPIRI FOTO KOPI :
- AKTE PENDIRIAN; dan
- KTP SALAH SEORANG
PENGURUS; dan
- SURAT IJIN USAHA/
KETERANGAN TEMPAT
USAHA.
DILAMPIRI FOTO KOPI :
- SURAT PENUNJUKAN
SBG. BENDHRW.; dan
- TANDA BUKTI DIRI
BENDAHARAWAN.
SYARAT-SYARAT UNTUK MENDAPATKAN
NPWP/SPPKP WP BADAN &
PEMUNGUT/PEMOTONG DAN JANGKA WAKTU
PENERBITAN
SYARAT-SYARAT UNTUK MENDAPATKAN
NPWP/SPPKP WP BADAN &
PEMUNGUT/PEMOTONG DAN JANGKA WAKTU
PENERBITAN
PER-160/PJ/2007
MENGISI DAN MENANDATANGANI SENDIRI/
KUASA KHUSUS
FORMULIR PENDAFTARAN
MENGISI DAN MENANDATANGANI SENDIRI/
KUASA KHUSUS
FORMULIR PENDAFTARAN
• UNTUK NPWP, PALING LAMA PADA HARI
KERJA BERIKUTNYA
• U.Pengukuhan PKP Setelah Verifikasi Lapangan15
16. WAJIB PAJAK PINDAH
ALAMAT
WAJIB PAJAK PINDAH
ALAMAT
PER-41/PJ/2009 Pasal 6
WP BADAN, JO & BENDAHARAWAN:
Permohonan WP dengan Surat
Pernyataan Pindah
KPP Lama menerbitkan
SURAT PINDAH kepada
WP untuk diserahkan ke
KPP Baru Paling lama 1 hari
KPP baru menerbitkan NPWP dan atau SPPKP
Paling lama 1 hari kerja
WP OP cukup permohonan ke KPP Baru
KPP Lama KPP Baru
Tindasan Pernyataan
Pindah, oleh WP
dikirimkan ke KPP Lama
16
17. Dilakukan dalam hal :
WP Badan yang dilikuidasi atau pembubaran krn
Penghentian atau penggabungan usaha
WP OP yang telah meninggal dunia tanpa adanya
Warisan atau ahli waris
WP OP yang tidak mempunyai kekayaan
Wanita yang dahulu punya NPWP dan menikah
Tanpa adanya perjanjian pisah harta
WP BUT yang telah menghentikan kegiatannya
Di Indonesia
PENGHAPUSAN NPWPPENGHAPUSAN NPWP
PMK 20/PMK.03/2008 & Pasal 2 ayat 6,7
WP/Ahli waris yang tidak memenuhi syarat subjektif
Atau Objecktif sebagai WP sesuai Ketentuan
Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka waktu 6
bulan untuk WP OP dan 12 bulan untuk WP Badan sejak tanggal
diterimanya permohonan secara lengkap
Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka waktu 6
bulan untuk WP OP dan 12 bulan untuk WP Badan sejak tanggal
diterimanya permohonan secara lengkap
17
18. Dilakukan dalam hal :
WP tidak memenuhi syarat lagi sebagai PKP
PENCABUTAN
PENGUKUHAN PKP
PENCABUTAN
PENGUKUHAN PKP
PMK 20/PMK.03/2008 & Pasal 2 ayat 6,7
WP pindah alamat ke wilayah Kerja KPP Lain
Pencabutan Pengukuhan PKP harus diselesaikan dalam
jangka waktu 6 bulan sejak tanggal diterimanya
permohonan secara lengkap
Pencabutan Pengukuhan PKP harus diselesaikan dalam
jangka waktu 6 bulan sejak tanggal diterimanya
permohonan secara lengkap
18
19. SURAT PEMBERITAHUAN
(SPT)
SURAT PEMBERITAHUAN
(SPT)
Pasal 1 angka 11, 12, 13 UU KUP
SPT MASA SPT TAHUNAN
SPT
Surat yg oleh WP digunakan untuk melaporkan
Penghitungan dan atau Pembayaran Pajak,
Objek Pajak dan atau bukan Objek Pajak,
dan atau Harta dan Kewajiban sesuai ketentuan
UNTUK SUATU
MASA PAJAK
UNTUK SUATU
TAHUN PAJAK ATAU
BAGIAN TAHUN PAJAK
19
20. FUNGSI SPT PPhFUNGSI SPT PPh
a. melaporkan dan mempertanggung jawabkan
penghitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang
b. melaporkan tentang :
pembayaran atau pelunasan pajak yg
telah dilaksanakan sendiri dan/atau
melalui pemotongan atau pemungutan
pihak lain dalam satu Tahun Pajak atau
Bagian Tahun Pajak ;
penghasilan yang merupakan Objek dan
bukan Objek Pajak ;
Harta dan Kewajiban ;
pembayaran dari pemotong / pemungut
tentang pemotongan atau pemungutan
dalam satu Masa Pajak.
Penjelasan Pasal 3 ayat (1) UU KUP
SEBAGAI SARANA
UNTUK :
20
21. FUNGSI SPT PPNFUNGSI SPT PPN
a. melaporkan dan mempertanggung jawabkan
penghitungan jumlah PPN/PPn BM yang
sebenarnya terutang, dan
b. melaporkan tentang:
pengkreditan PM terhadap PK;
pembayaran atau pelunasan pajak yg
telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan
atau melalui pihak lain dalam satu Masa
Pajak;
melaporkan dan mempertanggung
jawabkan pajak yang dipotong atau
dipungut dan disetorkan (bagi pemotong
atau pemungut).
Penjelasan Pasal 3 ayat (1) UU KUP
SEBAGAI SARANA
UNTUK :
21
22. KEWAJIBAN PEMENUHAN
SPT
KEWAJIBAN PEMENUHAN
SPT
Pasal 3 ayat (1), (2), (3), dan (7) UU KUP
WP
Kantor DJP
• MENGAMBIL SENDIRI
• MENGISI
• MENANDATANGANI
• MENYAMPAIKAN
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN
• SPT MASA : PALING LAMBAT 20 HARI
SETELAH AKHIR MASA PAJAK
• SPT TAHUNAN : PALING LAMBAT 3 BULAN (OP) DAN 4
BULAN (BD) SETELAH AKHIR
TAHUN PAJAK
SPT
SPT DISAMPAIKAN TETAPI TIDAK ATAU TIDAK
SEPENUHNYA MEMENUHI KETENTUAN PASAL 3 AYAT 7
UU KUP (TIDAK LENGKAP), SPT DIANGGAP TIDAK
DISAMPAIKAN22
23. SPT TIDAK LENGKAP
(SPT TIDAK MEMENUHI KETENTUAN)
PMK-152/PMK.03/2009
A. PENGISIANNYA TIDAK MEMENUHI
KETENTUAN FORMAL
1. NAMA DAN NPWP TIDAK DICANTUMKAN
DALAM SPT;
2. UNSUR SPT INDUK DAN LAMPIRAN
TIDAK/KURANG LENGKAP DI ISI;
3. SPT TIDAK DITANDATANGANI WP ATAU
DITANDATANGANI KUASA WP, TETAPI TIDAK
DILAMPIRI DENGAN SURAT KUASA KHUSUS;
4. SPT TIDAK ATAU KURANG DILAMPIRI DENGAN
LAMPIRAN YANG DISYARATKAN; ATAU
5. SPT KURANG BAYAR TETAPI TIDAK DILAMPIRI
DENGAN SSP.
6. TANDA TANGAN BISA JUGA MENGGUNAKAN
STEMPEL/DIGITAL
APABILA
B. PENYAMPAIANNYA TIDAK MEMENUHI
KETENTUAN FORMAL
(LIHAT KUP PASAL 3 AYAT 7)23
24. a. Dalam Bahasa Indonesia
b. Huruf latin
c. Menggunakan angka arab
d. Menandatangani
e. Satuan mata uang rupiah
( Kecuali WP yang telah mendapat izin
Menkeu untuk menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan
bahasa asing dan mata uang selain
rupiah, yaitu dalam mata uang US $,
wajib menyampaikan dengan bahasa
Indonesia)
SPT harus diisi dengan
benar, lengkap dan jelas :
PENGISIAN SPTPENGISIAN SPT
Pasal 3 ayat (1), (1a) UU KUP jo. PMK-152/PMK.03/2009
24
25. PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN
MELAMPIRKAN BUKTI PELUNASAN
ATAS KEKURANGAN PENYETORAN
PAJAK YG TERUTANG
APABILA SPT TAHUNAN TIDAK DAPAT
DISAMPAIKAN PADA WAKTUNYA, WP DAPAT
MENGAJUKAN PERMOHONAN PERPANJANGAN
DIAJUKAN SECARA TERTULIS KEPADA
KEPALA KPP
DIAJUKAN SEBELUM BATAS WAKTU
PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN BERAKHIR
MENYAMPAIKAN PENGHITUNGAN SEMENTARA
PAJAK YG TERUTANG DAN DILAMPIRI
LAPORAN KEUANGAN SEMENTARA
Pasal 3 ayat (4), (5) dan (5a) UU KUP
SYARAT :
PERPAJANGAN DIBERIKAN PALING LAMA 2 BULAN
APABILA TIDAK DISAMPAIKAN DALAM
BATAS WAKTU PERPANJANGAN TERSEBUT
DITERBITKAN SURAT TEGURAN25
26. DIKECUALIKAN DARI
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT
DIKECUALIKAN DARI
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT
Pasal 3 ayat (8) UU KUP jo. PMK No. 183/PMK.03/2007
WAJIB PAJAK TERTENTUWAJIB PAJAK TERTENTU
DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN
PENYAMPAIAN SPT ADALAH :
WP OP BERPENGHASILAN NETO
DI BAWAH PTKP Pasal 7 UU PPh
(UNTUK SPT MASA DAN TAHUNAN)
WP OP YANG TIDAK MENJALANKAN
USAHA ATAU MELAKUKAN PEKERJAAN
BEBAS (UNTUK SPT MASA)
26
27. MENILAI KELENGKAPAN PENGISIAN SPT dan
LAMPIRANNYA
MENILAI KELENGKAPAN PENGISIAN SPT dan
LAMPIRANNYA
PENELITIANPENELITIAN
SERANGKAIAN
KEGIATAN
SERANGKAIAN
KEGIATAN
Termasuk : KEBENARAN PENULISAN
dan PENGHITUNGAN
Termasuk : KEBENARAN PENULISAN
dan PENGHITUNGAN
BERSIFAT
FORMAL
BERSIFAT
FORMAL
Pasal 1 angka 30
27
28. TEMPAT LAIN
UNTUK PENYAMPAIAN SPT
TEMPAT LAIN
UNTUK PENYAMPAIAN SPT
Pasal 5 UU KUP- PER-19/PJ/2009
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
DAPAT MENENTUKAN
TEMPAT LAIN UNTUK
PENYAMPAIAN SPT
28
1. Disampaikan Langsung
2. Disampaikan melalui pos tercatat
3. Disampikan melalui jasa kurir atau ekspedisi
4. SPT Digital melalui penyedia jasa yang ditentukan oleh DJP
29. SANKSI ADMINISTRASI
ATAS KETERLAMBATAN atau
TIDAK MENYAMPAIKAN SPT
SANKSI ADMINISTRASI
ATAS KETERLAMBATAN atau
TIDAK MENYAMPAIKAN SPT
SPT
TAHUNAN
SPT
MASA
WP TERLAMBAT/
TIDAK MENYAMPAIKAN
WP TERLAMBAT/
TIDAK MENYAMPAIKAN
Pasal 7 (1) UU KUP
DENDA
Rp. 1.000.000 (BD)
Rp. 100.000 (OP)
DENDA
Rp. 500.000,00 (PPN)
Rp. 50.000 (lainnya)
29
30. DIKECUALIKAN DARI
PENGENAAN SANKSI DENDA
DIKECUALIKAN DARI
PENGENAAN SANKSI DENDA
Pasal 7 ayat (2) UU KUP
WP TERTENTU
DIKECUALIKAN DARI
PENGENAAN SANKSI DENDA
A. WP NON EFEKTIF
1. WP OP meninggal dunia
2. WP Badan tidak lagi melakukan kegiatan usaha tapi belum
bubar.
3. WP OP yg tidak lagi melakukan kegiatan usaha/pekerjaan
bebas.
4. WP OP yg berstatus warga negara asing yg tidak tinggal
di Indonesia
5. BUT yg tidak lagi melakukan kegiatan di Indonesia
6. Bendahara yg tidak melakukan pembayaran lagi
7. WP yang mengalami bencana yg diatur dengan PMK
5. WP tidak lagi diketahui alamatnya.
B. WP OP berpenghasilan neto dibawah
PTKP30
31. PEMBETULAN SPTPEMBETULAN SPT
PERNYATAAN TERTULIS (dengan SPT
pembetulan ybs atau beserta lampiran sendiri)
DALAM JANGKA WAKTU 2 TAHUN
BELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN
APABILA KURANG BAYAR HARUS DILUNASI
TERLEBIH DAHULU, TAMBAHAN SANKSI 2%
DAPAT DILUNASI BERSAMA DENGAN
KURANG BAYAR ATAU MENUNGGU DITAGIH
DNGAN STP
DENGAN KEMAUAN SENDIRI
WP DAPAT MELAKUKAN PEMBETULAN
Pasal 8 ayat (1) dan (2) UU KUP
SPT YG PENGISIANNYA
TERDAPAT KEKELIRUAN
SYARAT
31
32. TELAH DIPERIKSA, TETAPI BELUM DISIDIK,
sehubungan TINDAK PIDANA PASAL 38
PENGUNGKAPAN KETIDAK-
BENARAN SPT ATAS KEMAUAN
SENDIRI
PENGUNGKAPAN KETIDAK-
BENARAN SPT ATAS KEMAUAN
SENDIRI
APABILA WP :
Mengungkapkan ketidakbenaran atas kemauan
sendiri
Melunasi pajak yg kurang dibayar + denda 150%
dari jumlah pajak yang kurang dibayar
SPT TELAH DISAMPAIKAN
TIDAK DISIDIK
Pasal 8 ayat ( 3 ) UU KUP
32
33. PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN SPT ATAS
KESADARAN SENDIRI, DENGAN LAPORAN
TERSENDIRI
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN SPT ATAS
KESADARAN SENDIRI, DENGAN LAPORAN
TERSENDIRI
SEKALIPUN JANGKA WAKTU
PEMBETULAN 2 TAHUN TELAH LEWAT
DAN BELUM DITERBITKAN SKP
WP DAPAT MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN
SPT ATAS KESADARAN SENDIRI, DALAM LAPORAN
TERSENDIRI
WP DAPAT MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN
SPT ATAS KESADARAN SENDIRI, DALAM LAPORAN
TERSENDIRI
PAJAK YG HARUS DIBAYAR MENJADI LEBIH BESAR
ATAU
RUGI FISKAL MENJADI LEBIH KECIL ATAU BESAR
JUMLAH HARTA MENJADI LEBIH BESAR ATAU KECIL
JUMLAH MODAL MENJADI LEBIH BESAR ATAU KECIL
MELUNASI PAJAK YG KURANG DIBAYAR + KENAIKAN
50 %
SYARAT
Pasal 8 ayat (4) dan (5) UU KUP
33
34. PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh KARENA
KEPUTUSAN KEBERATAN ATAU PUTUSAN
BANDING
PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh KARENA
KEPUTUSAN KEBERATAN ATAU PUTUSAN
BANDING
Pasal 8 ayat 6 UU KUP
WP Menerima SKP, Keputusan Keberatan
atau Putusan Banding yang menyatakan
rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan
Dapat menyampaikan
pembetulan SPT sekalipun jangka
waktu 2 tahun telah terlampaui
Selama belum dilakukan tindakan pemeriksaan
dan disampaikan dalam jangka waktu 3 bulan setelah
Keputusan Keberatan atau Putusan Banding diterima
34
35. TANGGAL JATUH TEMPO PEMBAYARAN ATAU
PENYETORAN PAJAK
TANGGAL JATUH TEMPO PEMBAYARAN ATAU
PENYETORAN PAJAK
Pasal 9 ayat (1) UU KUP jis.
PMK-184/PMK.03/2007 >>PMK No 80 Th 2010
CatatanCatatan ::
Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran/penyetoran bertepatan dengan hari libur,Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran/penyetoran bertepatan dengan hari libur,
maka pembayaran/penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnyamaka pembayaran/penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya
JENIS PAJAK
TANGGAL JATUH TEMPO
(paling lambat)
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12
PPh Pasal 4 ayat (2)
a. penjualan saham dibursa efek
b. penghasilan bunga/diskonto
obligasi dibursa efek
PPh Pasal 21
PPh Pasal 23/26
PPh Pasal 25
Pasal 22, PPN/PPn BM atas impor
dilunasi sendiri
PPN/PPn BM atas impor dipungut
DJBC
PPh Pasal 22, pemungutan
bendaharawan APBN
PPh Pasal 22, Produk Pertamina,
Bulog
PPh Pasal 22 oleh bdn-bdn tertentu
PPN/PPnBM
PPN/PPn BM oleh bendaharawan
Pemerintah/instansi pemerintah
PPN/PPn BM selain bendaharawan
pemerintah/instansi pemerintah
tgl. 20 bulan takwim berikutnya
tgl. 10 bulan takwim berikutnya
tgl. 10 bulan takwim berikutnya
tgl. 10 bulan takwim berikutnya
tgl. 15 bulan takwin berikutnya
• tanggal yg sama pada saat pembayaran Bea Masuk
• tanggal yg sama dgn saat penyelesaian dokumen impor
bila bea masuk ditunda/dibebaskan
1 hari setelah pemungutan pajak dilakukan
pada hari yg sama pada saat pembayaran
dilunasi sendiri oleh WP sebelum SPPB/DO ditebus
tgl. 15 bulan takwim berikutnya
tgl. 15 bulan takwin berikutnya
tgl. 7 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir
tgl. 15 bulan takwim berikutnya
35
36. BATAS WAKTU PELUNASAN
PPh PASAL 29
BATAS WAKTU PELUNASAN
PPh PASAL 29
KEKURANGAN BAYAR PPh
BERDASARKAN SPT TAHUNAN
PPh (Ps.29)
TAHUN BUKU
=
TAHUN TAKWIM
TAHUN BUKU
≠
TAHUN TAKWIM
TGL 25 MARET/25 APRIL
SETELAH TAHUN
PAJAK BERAKHIR
TGL 25 BULAN KETIGA
SETELAH TAHUN PAJAK
BERAKHIR
SEBELUM
SPT TAHUNAN DISAMPAIKAN
HARUS DILUNASI PALING LAMBAT
Pasal 9 ayat (2) UU KUP
36
37. SANKSI ADMINITRASI
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK
SANKSI ADMINITRASI
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK
PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK
SETELAH TGL JATUH TEMPO PEMBAYARAN/
PENYETORAN PAJAK
BERUPA BUNGA 2% SEBULAN DIHITUNG DARI JATUH
TEMPO PEMBAYARAN SAMPAI DENGAN TGL
PEMBAYARAN (DAN BAGIAN DARI BULAN
DIHITUNG PENUH SATU BULAN)
DIKENAKAN SANKSI ADIMINITRASI
Pasal 9 ayat (2a) UU KUP
KUP 37
37
38. JATUH TEMPO PEMBAYARAN
KETETAPAN PAJAK
JATUH TEMPO PEMBAYARAN
KETETAPAN PAJAK
STP
SKPKB
SKPKBT
SK PEMBETULAN
SK KEBERATAN
PUTUSAN BANDING
HARUS DILUNASI PALING LAMBAT 1 BULAN
SEJAK TANGGAL DITERBITKAN
PAJAK TERUTANG ATAS :
YG MENGAKIBATKAN
PAJAK YG HARUS
DIBAYAR BERTAMBAH
Pasal 9 ayat (3) UU KUP
38
39. SYARAT PENGAJUAN PERMOHONAN
PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN
PAJAK
SYARAT PENGAJUAN PERMOHONAN
PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN
PAJAK
PER No. 38 tahun 2008
Diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP
tempat WP terdaftar;
Diajukan paling lambat 15 hari sebelum jatuh
tempo pembayaran utang pajak berakhir, kecuali
dalam hal WP mengalami keadaan diluar
kekuasaannya;
Disertai alasan dan jumlah pembayaran pajak yang
dimohon diangsur/ditunda
PERMOHONAN
PENGANGSURAN/PENUNDAAN
PEMBAYARAN PAJAK
syarat
Keputusan menerima atau menolak diberikan
dalam jangka waktu 10 hari sejak permohonan
diterima lengkap, lebih dari jangka waktu tersebut
dianggap diterima
39
40. TEMPAT PEMBAYARAN/
PENYETORAN PAJAK
TEMPAT PEMBAYARAN/
PENYETORAN PAJAK
Pasal 10 ayat (1) UU KUP
TEMPAT
PEMBAYARAN/PENYETORAN
BANK BUMN/D
ATAU BANK-BANK
LAIN YANG
DITUNJUK OLEH
DIRJEN ANGGARAN
KANTOR POS
40
41. SARANA
PEMBAYARAN PAJAK
Pasal 10 ayat (2) UU KUP jo Per-38 Tahun 2009
PEMBAYARAN/
PENYETORAN PAJAK
MENGGUNAKAN
SURAT SETORAN PAJAK (SSP)
ATAU SARANA ADMINISTRASI LAIN
YG DITENTUKAN DIRJEN PAJAK
41
42. TANGGAL JATUH TEMPO
PELAPORAN PAJAK
TANGGAL JATUH TEMPO
PELAPORAN PAJAK
Pasal 9 ayat (1) UU KUP jo.
PMK-184/PMK.03/2007 >>>PMK No 80 Th 2010
Catatan : (belum ada aturannya)
Apabila tanggal jatuh tempo pelaporan bertepatan dengan hari
libur, maka pelaporan harus dilakukan pada hari kerja sebelumnya
NO. JENIS PAJAK JATUH TEMPO PELAPORAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PPh Pasal 25
PPh Pasal 21
PPh Pasal 23/26
PPN/PPnBM
PPh Pasal 4 ayat (2):
a. Penjualan saham di Bursa Efek
b. Penghasilan bunga atau
diskonto obligasi di Bursa Efek
PPN/PPnBM atas impor dipungut
DJBC
PPh Pasal 22, pemungutan
Bendaharawan APBN/D
PPh Pasal 22 , Pertamina,atau
Badan tertentu Pemungut pajak
PPN/PPnBM oleh Bendaharawan
Pemerintah/instansi Pemerintah
PPN/PPnBM selain Bendaharawan
Pemerintah /instansi Pemerintah
SPT Masa paling lambat 20 hari setelah Masa
Pajak berakhir.
SPT Masa secara mingguan paling lambat 7 hari setelah batas
waktu penyetoran pajak berakhir.
SPT Masa paling lambat 14 hari setelah Masa Pajak berakhir
SPT Masa paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak
berakhir
SPT Masa paling lambat 14 hari setelah Masa Pajak
berakhir
SPT Masa paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak
berakhir.
Paling lambat tanggal 25
Paling lambat tanggal 20
bulan yang sama
dengan bulan penyetoran
42
43. JUMLAH PAJAK TERUTANGJUMLAH PAJAK TERUTANG
Pasal 12 Ayat (2) & (3) UU KUP
JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG
MENURUT SURAT PEMBERITAHUAN
YANG DISAMPAIKAN WP
JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG
MENURUT KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG UNDANGAN PERPAJAKAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
MENDAPATKAN BUKTI BAHWA JUMLAH
PAJAK YANG TERUTANG MENURUT
SURAT PEMBERITAHUAN TIDAK BENAR
Atau
Apabila
MAKA DJP MENETAPKAN JUMLAH
PAJAK TERUTANG YANG SEMESTINYA
43
44. PAJAK YANG DILAPORKAN
DALAM SPT
PAJAK YANG DILAPORKAN
DALAM SPT
KEPASTIAN DAN JAMINAN
HUKUM SPT
KEPASTIAN DAN JAMINAN
HUKUM SPT
DALAM JANGKA WAKTUDALAM JANGKA WAKTU
5 TAHUN5 TAHUN
TIDAK DITERBITKAN SKPTIDAK DITERBITKAN SKP
MENJADI
PASTI
Pasal 13 ayat (4) UU KUP
44
45. ALPA
45
TIDAK MENYAMPAIKAN SPT
ATAU SPT TIDAK BENAR
Menimbulkan Kerugian Pendapatan
Negara
Kealpaan pertama kali dan WP
melunasi kekurangan + Sanksi 200%
Tidak ada Sanksi Pidana
Pasal 13A UU KUP
46. Kriteria WP yang dapat
diberikan SKPPKP
Kriteria WP yang dapat
diberikan SKPPKP
WP YANG :
• Tepat waktu dalam menyampaikan SPT
• Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk
semua jenis pajak, kecuali tunggakan pajak
yang telah memperoleh izin mengangsur atau
menunda pembayaran pajak;
• Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan
Publik atau lembaga pengawasan keuangan
pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-
turut; dan
• Tidak pernah dipidana karena melakukan
tindak pidana di bidang perpajakan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir
WP YANG :
• Tepat waktu dalam menyampaikan SPT
• Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk
semua jenis pajak, kecuali tunggakan pajak
yang telah memperoleh izin mengangsur atau
menunda pembayaran pajak;
• Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan
Publik atau lembaga pengawasan keuangan
pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-
turut; dan
• Tidak pernah dipidana karena melakukan
tindak pidana di bidang perpajakan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir
192/PMK.03/2007
46
47. PENANGGUNG PAJAKPENANGGUNG PAJAK
ORANG
PRIBADI
BADAN
YANG BERTANGGUNG JAWAB
ATAS PEMBAYARAN PAJAK
TERMASUK WAKIL
YANG MENJALANKAN HAK
DAN MEMENUHI KEWAJIBAN
WAJIB PAJAK MENURUT KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN
Pasal 1 angka 28 UU KUP
47
48. DALUWARSA PENAGIHANDALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 22 ayat (1) UU KUP
HAK UNTUK MELAKUKAN
PENAGIHAN PAJAK
DALUWARSA
SETELAH LAMPAU
WAKTU 5 TAHUN
SEJAK :
SAAT TERUTANGNYA PAJAK; ATAU
BERAKHIRNYA :
MASA PAJAK; ATAU
BAGIAN TAHUN PAJAK; ATAU
TAHUN PAJAK YBS.
48
49. PENGERTIAN PEMBUKUAN
MELIPUTI
Harta
Kewajiban
Modal
Penghasilan dan Biaya
Harga Perolehan dan Penyerahan Barang/Jasa
Proses Pencatatan secara teratur untuk mengumpulkan DATA dan
INFORMASI KEUANGAN
Dengan menyusun LAPORAN KEUANGANDengan menyusun LAPORAN KEUANGAN
(NERACA & LABA RUGI)(NERACA & LABA RUGI)
pada setiap tahun pajak berakhirpada setiap tahun pajak berakhir
Pasal 1 angka 29 UU KUP
49
50. KEWAJIBAN PEMBUKUANKEWAJIBAN PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (1) UU KUP
WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI YG MELAKUKAN
KEGIATAN USAHA
ATAU PEKERJAAN
BEBAS
WAJIB PAJAK
BADAN
DI INDONESIA
WAJIB
MENYELENGGARAKAN
PEMBUKUAN
50
51. DIKECUALIKAN DARI
KEWAJIBAN PEMBUKUAN
DIKECUALIKAN DARI
KEWAJIBAN PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (2) UU KUP
WP ORANG PRIBADI
YG MELAKUKAN
KEGIATAN USAHA/
PEKERJAAN BEBAS
YG DIPERBOLEHKAN
MENGHITUNG PENGHASILAN
NETO DGN MENGGUNAKAN
NORMA PENGHITUNGAN
PENGHASILAN NETO
TIDAK WAJIB PEMBUKUAN TETAPI
WAJIB MELAKUKAN PENCATATAN
WP ORANG PRIBADI
YG TIDAK MELAKUKAN
KEGIATAN USAHA
ATAU
PEKERJAAN BEBAS
51
52. Harus memperhatikan itikad baik
Mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha
sebenarnya
Diselenggarakan di Indonesia
Huruf latin
Angka Arab
Satuan mata uang Rupiah
Bahasa Indonesia atau Bahasa Asing yang
diizinkan Menteri Keuangan yaitu bahasa
Inggris
Diselenggarakan dgn prinsip taat asas dan dgn
stelsel akrual atau stelsel kas
Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan
mengenai harta,kewajiban, modal, penghasilan
& biaya, serta penjualan & pembelian (sehingga
dapat dihitung besarnya pajak yang terutang)
SYARAT PEMBUKUANSYARAT PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (3), (4), (5), (7) UU KUP jo.
PP No.80 Th 2007
52
53. PERUBAHAN TAHUN BUKU
DAN ATAU
METODE PEMBUKUAN
PERUBAHAN TAHUN BUKU
DAN ATAU
METODE PEMBUKUAN
TAHUN BUKU
METODE
PEMBUKUAN
Pengakuan
Penghasilan
& biaya
Metode Penyusutan
Aktiva Tetap
Metode Penilaian
Persediaan
Harus mendapat persetujuan
Direktur Jenderal Pajak
Pasal 28 ayat (6) UU KUP
PERUBAHAN
53
54. PEMBUKUAN DLM BAHASA
ASING dan MATA UANG
SELAIN RUPIAH
PEMBUKUAN DLM BAHASA
ASING dan MATA UANG
SELAIN RUPIAH
PEMBUKUAN DENGAN BAHASA ASING
dan MATA UANG SELAIN RUPIAH
WP DALAM RANGKA
PMA
KONTRAK KARYA
KONTRAK BAGI HASIL
BUT
WP yang mempunyai afiliasi
denganperusahaan di LN
SETELAH MENDAPAT IZIN MENTERI KEUANGAN
Pasal 28 ayat (8) UU KUP jo PMK :196/PMK.03/2007
Pemberian ijin dilimpahkan kepada Direktur Jenderal PajakPemberian ijin dilimpahkan kepada Direktur Jenderal Pajak
54
55. PENGERTIAN PENCATATANPENGERTIAN PENCATATAN
PENGUMPULAN DATA
SECARA TERATUR
tentang
Peredaran atau penerimaan bruto dan atau;
Penghasilan bruto
SEBAGAI DASAR UNTUK
MENGHITUNG JUMLAH PAJAK TERUTANG,
(termasuk Penghasilan yg bukan objek pajak
dan atau yg dikenakan pajak yg
bersifat final)
SEBAGAI DASAR UNTUK
MENGHITUNG JUMLAH PAJAK TERUTANG,
(termasuk Penghasilan yg bukan objek pajak
dan atau yg dikenakan pajak yg
bersifat final)
Pasal 28 ayat (9) UU KUP
55
56. ORANG PRIBADI / BADAN
DAPAT MENUNJUK SEORANG KUASA
DENGAN
UNTUK MENJALANKAN HAK DAN
MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN
SURAT KUASA KHUSUS
KUASA WAJIB PAJAK
Pasal 32 ayat (3), (3a) UU KUP jo.
Nomor : 97/PMK.03/2005 / PMK 22 Th 2008
SYARAT SEORANG KUASA :
1. Menyerahkan Surat Kuasa Asli
2. Menguasai Ketentuan Dibidang Perpajakan
(memiliki Brevet KonsultanPajak)
Surat Kuasa Tidak Bisa Dilimpahkan
Kepada Orang Lain
56
57. SUNSET POLICY
Pasal 37A KUP, PER DJP No 27 /PJ/2008
57
Surat Pemberitahuan Tahunnan Pajak
Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi
untuk Tahun Pajak 2007 dan sebelumnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(1) yang disampaikan setelah tanggal 31
Desember 2007 sampai dengan tanggal 30
Juni 2008, dapat diperlakukan sebagai Surat
Pemberitahuan Tahunnan Pajak Penghasilan
dalam rangka Pasal 37A Undang-Undang
KUP.
Pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunnan
Pajak Penghasilan untuk Tahun Pajak 2006
dan/atau Tahun Pajak sebelumnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(2) yang disampaikan setelah tanggal 31
Desember 2007 sampai dengan tanggal 30
Juni 2008, dapat diperlakukan sebagai
Pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunnan
Pajak Penghasilan dalam rangka Pasal 37A
Undang-Undang KUP