SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Konsep Dasar Pajak
Dr. Akhad Hitten, Ak, CA
Agenda
Pajak dalam LK
1.
Konsep Umum Pajak
2.
Regulasi Pajak
3.
Pajak dalam Perusahaan
4.
MENGAPA BELAJAR PAJAK
Untuk apa belajar
Pajak ??
Karir di bidang Pajak
• Konsultan Pajak
• Staf di Dirjen Pajak
• Bagian pajak dalam
perusahaan / organisasi
• Pengajar
Akuntansi dan LK
• Pajak merupakan transaksi
dalam Entitas
• Pajak merupakan kewajiban
Entitas
• LK menyajikan dan
mengungkapkan Pajak
PERTANYAAN MENDASAR
 Bagaimana Anda membayar pajak ??
 Bagaimana mencatat ?
– Penjualan
– Pembayaran gaji
– Pembayaran sewa
– Penerimaan pendapatan jasa?
 Dari mana pos-pos pajak dalam Laporan
Keuangan diperoleh ?
– Beban pajak penghasilan
– Utang pajak penghasilan / pajak dibayar dimuka
– Aset dan liabilitas pajak tangguhan
 Bagaimana pengungkapan dalam laporan
keuangan?
4
Pajak dalam Laporan Keuangan
Aktiva
Kewajiban
Beban Pajak
Arus kas
5
Ilustrasi Pajak Perusahaan
6
LABA RUGI
Laba sebelum pajak xxx
Pajak kini (current tax) (xxx)
Pajak tangguhan (deferred tax) xxx
Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan xxx
Kerugian/pendapan operasi dihentikan xxx
Laba tahun berjalan xxx
Pendapatan komprehensif xxx
Pajak penghasilan terkait (xxx)
Total laba komprehensif xxx
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk xxx
Kepentingan non pengendali xxx
NERACA
Aktiva Pajak Tangguhan xxx atau
Kewajiban Pajak Tangguhan xxx
Badan
Penghasilan
Beban yang dapat dikurangkan
Penghasilan kena pajak
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak
• Angsuran pajak (PPh25)
• Dipotong pihak lain (22,23)
• Pajak luar negeri (24)
Pajak kurang/lebih bayar (29/28
Pajak Perusahaan
Memotong
PPh 21
atas gaji
Dipotong
PPh 23 atas
penghasilan jasa
PPN atas
penyerahan
barang/jasa
PBB
Meterai
BPHTB
Pajak Daerah
Setor
Kas negara
Lapor
KPP
PAJAK dalam Perusahaan
 Pajak atas Penghasilan Perusahaan
– Dibayar langsung oleh perusahaan :
• Angsuran pajak (PPh 25)
• Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)
– Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)
– Laporan laba rugi akan mempengaruhi jumlah beban pajak dan di Neraca  utang
pajak / pajak dibayar dimuka
 Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)
– Pajak atas penghasilan yang diterima pihak lain (21, 23, 26)
– PPN  pajak atas penyerahan barang / jasa kena pajak
– Tidak muncul dalam laporan laba rugi, tetapi di Neraca sebagai utang atau pajak
dibayar dimuka
 Pajak Lainnya
– PBB, pajak daerah, PPnBM  beban
– Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)
– Pajak Daerah
– Bea Materai
8
PAJAK untuk Individu
 Pajak atas Penghasilan Perusahaan
– Dibayar langsung oleh perusahaan :
• Angsuran pajak (PPh 25)
• Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)
– Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)
 Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)
– Orang pribadi sebagai pengusaha atau yang mempekerjakan pihak lain
 Pajak atas transaksi  PPN
 Pajak Lainnya
– PBB, pajak daerah, PPnBM  beban
– Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)
– Pajak Daerah
– Bea Materai
9
Akuntansi pajak penghasilan
• Fokus pada pajak penghasilan perusahaan
• Sebelum PSAK 46:
– Beban pajak dalam laporan laba rugi adalah pajak
terutang menurut fiskal  PSAK ETAP
• PSAK 46 (eff 1 Jan 1999 perusahaan listed dan
1 Jan 2001 non listed)
– Beban pajak kini  pajak terutang menurut fiskal
– Beban / penghasilan pajak tangguhan
– Aktiva / kewajiban pajak tangguhan
10
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
11
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
Pajak Tangguhan:
 Aktiva/utang
 Beban/Pendapatan
Penelitian:
Book tax Gap
Eff Tax Rate
Trade off Akuntansi dan Pajak
 Pajak  Penghasilan Kena Pajak besar akan
menyebabkan pajak yang harus dibayarkan besar.
 Akuntansi : Laba sebelum pajak besar akan
menyebabkan laba yang dilaporkan besar
 Trade off ini akan semakin kecil untuk perusahaan
terbuka, karena kepentingan pemegang saham
menginginkan laba yang tinggi  sehingga pajak
tidak dapat dikecilkan.
12
Pengertian Pajak
Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tidak mendapat jasa timbal
(kontraprestasi), yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum
(Dasar-dasar hukum pajak dan
pajak pendapatan 1990:5)
PENGERTIAN PAJAK
Prof.Dr.P.J.A.Adriani
Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan
dengan tidak mendapat prestasi kembali yg langsung
dpt ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran pengeluaran umum berhubungan dengan
tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan
Mr. DR. N. J. Feldmann
Pajak adalah prestasi yang dilaksanakan oleh
dan terutang kepada Pengusaha (menurut
norma-norma yang ditetapkannya secara umum),
tanpa adanya kontra-prestasi, dan semata2
digunakan untuk menutup pengeluaran2 umum.
Pengertian Pajak
Prof. Edwin R. A. Seligman
“Tax is compulsory contribution from the
person to the government to defray the
expenses incurred in the common interest of
all, without reference to special benefit
conferred.”
15
Definisi Pajak
• Dipungut berdasarkan undang-undang
• Tidak menunjukkan adanya kontraprestasi
• Dipungut negara baik pemerintah pusat dan
daerah
• Diperuntukkan pengeluaran pemerintah 
public investment
• Mempunyai tujuan lain  reguler
PERBEDAAN PAJAK
• RETRIBUSI
Mendapat
kontraprestasi
langsung
Unsur yang melekat pada pengertian retibusi adalah:
1. Pemungutan retribusi harus berdasarkan undang-undang.
2. Sifat pemungutannya dapat dipaksakan
3. Pemungutannya dilakukan oleh negara
4. Digunakan untuk pengeluaran bagi masyarakat umum
5. Kontraprestasi langsung dapat dirasakan oleh pembayar retribusi
PERBEDAAN PAJAK
• Sumbangan tidak diartikan untuk kepentingan pengeluaran2
yang dikelola oleh pemerintah,tetapi dilaulan oleh dan untuk
kepentingan sekelompok masyarakat tertentu dan tidak
memerlukan dasar hukum pungutannyaberdasarkan UU serta
unsur pelaksanaannya pun tidak ada
• Sumbangan pungutannya tidak berdasarkan UU tetapi lebih
bersifat gotong royong
 SUMBANGAN
Yang mendapat manfaat
penerima sumbangan
Fungsi Pajak
• Budgetair  sumber
penerimaan utama
• Reguler  PPnBM
Minimun keras, PPh
pengusahan kecil lebih
rendah,
 Redistribusi
 Demokrasi
Pajak sumber Pendapatan Negara
Pajak dalam APBN
Perkembangan Kenaikan Paajak
Azas Pemungutan pajak (menurut Adam Smith)
dlmnya buku Wealth of Nations yg dinamakan
The Four Maxims (Pemungutan secara Klasik)
• EQUALITY  Pajak
adil dan merata
– Adil secara vertikal
– Adik horisontal
 CONVINIENCE  tidak
menyulitkan, Pay as you
earn, ex:withholding
system
 CERTAINTY  tidak
sewenang-wenang,
berdasarkan undang-undang
yang dilaksanakan
 ECONOMY 
efisien ex:self
assesment
Adam Smith dalam An
Inquiri into the nature
and cause of the
wealth of nations
Beberapa Azas Pemungutan Pajak
Modern (Prof Andriani)
Azas Menurut Falsafah Hukum
Theory
• Teori Asuransi (melindungi)
• Teori Kepentingan
• Teori daya pikul
• Teori Bakti
• Teori azas daya beli
Azas yuridis
Hukum pajak harus
memberikan jaminan
hukum  UU
Azas ekonomi
Negara  perekonomian
meningkat. Pajak tidak
menghambat ekonomi
Azas untuk memungut
 Azas tempat tinggal
 Azas kebangsaan
 Azas sumber
TEORI ASURANSI
• Pembayaran pajak
disamakan dengan
pembayaran premi.
• Masyarakat seakan
mempertanggungjawa
bkan keselamatan dan
keamanan jiwanya
kepada negara.
Benarkah ?
TEORI KEPENTINGAN
• Negara melindungi
kepentingan harta dan
jiwa warga negara
dengan memperhatikan
beban yang harus
dipungut dari
masyarakat
TEORI GAYA PIKUL
• Tiap orang dikenakan pajak
dengan bobot yang sama (adil)
sesuai dengan daya pikul:
– Unsur Obyektif (besarnya
penghasilan)
– Unsur Subyektif (besarnya
pengeluaran)
TEORI GAYA BELI
• Pajak untuk memelihara
kepentingan masyarakat
• Pajak ditekankan untuk
fungsi mengatur
TEORI BAKTI
• Pajak dianggap sebagai bentuk
bakti rakyat kepada negara
• Teori kewajiban pajak mutlak.
• Pada jaman kerajaan,
pajak=ulubekti sebagai bentuk
kesetiaan rakyat pada raja.
Raja=wakil Dewa
HUKUM PAJAK
Kumpulan peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan antara pemerintah
sebagai pemungut pajak dan rakyat
sebagai pembayar pajak
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK
HUKUM PAJAK MATERIAL
mengatur tentang obyek pajak,
subyek pajak, besar pajak yang
dikenakan timbul dan hapusnya
utang pajak dan hubungan
hukum antara pemerintah dan
WP
UU PPh dan UU PPN
HUKUM PAJAK FORMAL
tata cara untuk mewujudkan
hukum material menjadi
kenyataan
UU KUP, UU PPSP,
UU Pengadilan Pajak
KUP UU 28/2007
PENDAFTARAN
PEMBAYARAN
PELAPORAN
PEMBUKUAN
WP
PEMERIKSAAN
PENETAPAN
FISKUS
KEBERATAN
KEP KEBERATAN
BANDING
KEP BANDING
BPP
MA
NPWP
SSP
SPT
SKP-KB,
N, KBT
Ilustrasi Hukum Formal:
Surat Administratif
33
Keterangan SPT SKP STP
Definisi Surat untuk
pelaporan,
perhitungan, dan
pembayaran pajak
terutang.
Surat keterangan
berupa SKPKB, SKPKBT,
SKPLB, SKPN.
Surat untuk menagih
pajak dan sanksi
administrasi.
Fungsi Pelaporan dan
pertanggungjawaba
n penghitungan
jumlah pajak
terutang,
pembayaran sendiri,
pemotongan.
Alat koreksi, sarana
mengenakan sanksi,
dan alat menagih pajak.
Alat koreksi pajak
terutang, sarana
mengenakan sanksi,
dan alat menagih
pajak.
KEDUDUKAN HUKUM PAJAK
• Hukum Perdata
Mencari dasar kemungkinan
pemungutan atas
kejadian,keadaan dan
perbuatan hukum yang
bergerak dalam lingkungan
perdata
• Hukum Pidana
Adanya sanksi atas
kealpaan dan kesengajaan
terhadap WP yang
melanggar peraturan
• Hukum Pidana
Mengenakan sanksi atas kealpaan dan kesengajaan
terhadap WP yang melanggar peraturan.
• Hukum Perdata
Mencari dasar kemungkinan pemungutan atas
kejadian,keadaan dan perbuatan hukum yang bergerak
dalam lingkungan perdata.
Kedudukan Hukum Pajak
35
Ilustrasi Ketentuan Pidana:
(Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000)
• Karena kealpaan
– Tidak menyampaikan SPT; atau
– Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau
tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang
isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negara .
• Dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/ atau
denda paling tinggi 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang
tidak atau kurang dibayar.
36
Ilustrasi Ketentuan Pidana:
(Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000)
• Kesalahan Disengaja
– Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan NPWP; atau
– Tidak menyampaikan SPT; atau
– Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau
tidak lengkap; atau
– Menolak untuk dilakukan pemeriksaan; atau
– Menolak memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain
yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar; atau
– Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak
memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan atau
dokumen lainnya; atau
– Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut, sehingga
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.
• Dipidana paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling tinggi 4
(empat) kali jumlah pajak yang terutang yang tidak atau kurang dibayar.
37
Hutang pajak
• Saat timbul hutang pajak
– Materiil : saat diberlakukannya UU PPh
– Formal : saat ditagih / ditetapkan oleh
fiskus KUP
• Berakhirnya utang pajak
– Pembayaran
– Kompensasi
– Daluwarsa
– Pembebasan / penghapusan
Jenis Pajak
Pajak
Golongan Sifat Lemb.
Pemungutnya
Pajak
Daerah
Pajak
Pusat
Pajak
Obyektif
Pajak
Subyektif
Pajak
Langsung
pajak tdk
langsung
MENURUT SASARAN/ OBYEKNYA
• PAJAK SUBYEKTIF
BERDASARKAN SUBYEK
BARU DICARI
OBYEKNYA
PPh
• PAJAK OBYEKTIF
BERDASARKAN OBYEK
BARU DICARI
SUBYEKNYA
PPN, PPnBM
MENURUT SIFATNYA
• PAJAK LANGSUNG
PEMBEBANANNYA
TIDAK DAPAT
DILIMPAHKAN KPD
PIHAK LAIN
PPh
• PAJAK TIDAK LANGSUNG
PEMBEBANANYA DAPAT
DILIMPAHKAN KEPADA
PIHAK LAIN
PPN
MENURUT PEMUNGUTANNYA
• PAJAK PUSAT
PPh,PPN PPnBM,
Bea Materai
• PAJAK DAERAH
Pajak Reklame,
Pajak Hiburan, Pajak
Rumah
Makan/Restoran
dan Hotel
PBB dan BPHTB
.
Pengenaan pajak di Indonesia
Negara Daerah
PPH : UU. No. 7 Th. 1983
diubah UU. No. 36Th 2008
PPN dan PPnBM: UU. No. 8 Th. 1983
diubah UU. No. 42 Th. 2009
Bea Meterai: UU. No. 13 Th. 1985
PBB: UU. No. 12 Th. 1985
diubah UU. No. 12 Th 1994
BPHTB: UU. No. 21 Th. 1997
diubah UU. No. 20 Th. 2000
Dasar hukum Pajak Daerah & Retribusi:
UU No. 18 Th. 1997
diubah UU. No. 34 Th. 2000
PAJAK PENGHASILAN
JENIS-JENIS PAJAK
PAJAK PUSAT
PAJAK DAERAH
• Pajak Penghasilan
• Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM
• Bea Meterai
PAJAK
PROPINSI
PAJAK
KABUPATEN
• Bea Balik Nama
• Pajak Kendaraan
Darat dan Air
• Pajak Hotel & Restoran
• Pajak Hiburan
• Pajak Radio
• PBB dan BPHTB
• Pajak Galian C
Perlawanan Pajak
• PASIF
• Struktur Ekonomi
• Sistem Pemungutan
• Moral dan Intelektual
penduduk
• AKTIF
• Tax Avoidance
• Tax Evasion
CARA(STELSEL) PEMUNGUTAN PAJAK
 Stelsel
 Fiktif  PPh ps 25
 Riil  PPh ps 21, 23
 Campuran  PPh ps 29
Penghitungan
kembali
PPh ps 29
Pembayaran Angsuran PPh 25 (fiktif)
Pemotongan pajak oleh pihak lain (PPh 21, 22, 23, 24)
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
 Sistem pemungutan
 Official assessment  SKP, PBB
 Self assessment  PPh tahunan
 Withholding system  PPh 21, 23,
YURISDIKSI PEMUNGUTAN PAJAK
 Azas pemungutan pajak
 Domisili / tempat tinggal
 Sumber
 Kebangsaan
TARIF PAJAK
PRESENTASE TARIF
1. MARGINAL
2. EFEKTIF
STRUKTUR TARIF
1. PROPORSIONAL (PPN)
2. PROGRESIF :
progresif progresif
Progresif degresif
3. DEGRESIF
4. TETAP (materai)
TUGAS MAHASISWA
Tulisan Tangan dan dikumpulkan
Jelaskan dan Disertai Contoh
• 1. Perbedaan Pajak, Retribusi dan Sumbangan. (Hal/slait:
17,18)
• 2.Fungsi Pajak disertai contoh. hal/slait 19
• 3. Azaz Pemungutan pajak (Adam Smith). 23
• 4. Azas pemungutan pajak (Prof, Andrini).24
• 5. Pembagian Hukum Pajak, Slait 31
• 6. Timbulnya Hutang Pajak, Slait: 38
• 7. Jenis Pajak, 39
• 8. Perlawanan Pajak, Slait: 45
• 9. Pemungutan Pajak berdasar Stelsel, Slait: 46
• 10. System Pemungutan Pajak, Slair: 47
• TARIF PASAL 17
• A. SP_OP. TARIF WP ORANG PRIBADI
• 0 sd 50 JUTA = Tarif 5%
• 50 > sd> 250 jt = Tarif 15%
• 250 > sd 500 jt = Tarif 25 %
• 500 jt > = Tarif 30 %
• Misal PhKP 75 Juta
• Maka Cara menghitung pajaknya
• 1. 50 juta x 5% = Rp 2,50 juta
• 2. 25 juta x 15% = Rp 3,75 juta
• Jumlah PPh = Rp 6,25 juta
• PhKP 575 juta
• 1. 50 jt x 5% =
• 2. 200 x 15%=
• 3. 250 juta 25%
• 4 75 juta x 30% =
• B. TARIF WP BADA N
• PhKP x 25 %
• Misal PhKP PT A PhKP 500 juta, dan PT B PhKP 750
• Mk PPh PT A = 500 juta x 25% = Rp 125 juta
• PPh PT B = 750 juta x 25% = Rp 187,5 juta
Konsep Dasar Pajak

More Related Content

Similar to Konsep Dasar Pajak

Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakaneryeryey
 
pengantar perpajakan
 pengantar perpajakan pengantar perpajakan
pengantar perpajakanNurva_Sari95
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKsischayank
 
konsep dasar pajak
konsep dasar pajakkonsep dasar pajak
konsep dasar pajakYan Chen
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakanEcho Media
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianMulyana Natsir
 
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptxSlide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptxHadiPrasetyo13
 
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanBab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanPet-pet
 
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga PasarIPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasarcindypatricia55
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...dhanny deswita
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Rahma Naulita
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Annez Fathia
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...enggar fajri hasti
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Nanda Dwi Ferbiana
 

Similar to Konsep Dasar Pajak (20)

Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
 
pengantar perpajakan
 pengantar perpajakan pengantar perpajakan
pengantar perpajakan
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
 
konsep dasar pajak
konsep dasar pajakkonsep dasar pajak
konsep dasar pajak
 
Dasar dasar Pajak
Dasar dasar PajakDasar dasar Pajak
Dasar dasar Pajak
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
 
Psak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilanPsak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilan
 
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptxSlide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
 
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanBab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
 
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga PasarIPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
HUKUM PAJAK
HUKUM PAJAKHUKUM PAJAK
HUKUM PAJAK
 
Bab 5 Perpajakan
Bab 5 PerpajakanBab 5 Perpajakan
Bab 5 Perpajakan
 
Tm 1-dasar-dasar perpajakan
Tm 1-dasar-dasar perpajakanTm 1-dasar-dasar perpajakan
Tm 1-dasar-dasar perpajakan
 

Recently uploaded

SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 

Recently uploaded (12)

SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 

Konsep Dasar Pajak

  • 1. Konsep Dasar Pajak Dr. Akhad Hitten, Ak, CA
  • 2. Agenda Pajak dalam LK 1. Konsep Umum Pajak 2. Regulasi Pajak 3. Pajak dalam Perusahaan 4.
  • 3. MENGAPA BELAJAR PAJAK Untuk apa belajar Pajak ?? Karir di bidang Pajak • Konsultan Pajak • Staf di Dirjen Pajak • Bagian pajak dalam perusahaan / organisasi • Pengajar Akuntansi dan LK • Pajak merupakan transaksi dalam Entitas • Pajak merupakan kewajiban Entitas • LK menyajikan dan mengungkapkan Pajak
  • 4. PERTANYAAN MENDASAR  Bagaimana Anda membayar pajak ??  Bagaimana mencatat ? – Penjualan – Pembayaran gaji – Pembayaran sewa – Penerimaan pendapatan jasa?  Dari mana pos-pos pajak dalam Laporan Keuangan diperoleh ? – Beban pajak penghasilan – Utang pajak penghasilan / pajak dibayar dimuka – Aset dan liabilitas pajak tangguhan  Bagaimana pengungkapan dalam laporan keuangan? 4
  • 5. Pajak dalam Laporan Keuangan Aktiva Kewajiban Beban Pajak Arus kas 5
  • 6. Ilustrasi Pajak Perusahaan 6 LABA RUGI Laba sebelum pajak xxx Pajak kini (current tax) (xxx) Pajak tangguhan (deferred tax) xxx Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan xxx Kerugian/pendapan operasi dihentikan xxx Laba tahun berjalan xxx Pendapatan komprehensif xxx Pajak penghasilan terkait (xxx) Total laba komprehensif xxx Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk xxx Kepentingan non pengendali xxx NERACA Aktiva Pajak Tangguhan xxx atau Kewajiban Pajak Tangguhan xxx
  • 7. Badan Penghasilan Beban yang dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak X tarif pajak Pajak terutang 1thn fiskal Kredit pajak • Angsuran pajak (PPh25) • Dipotong pihak lain (22,23) • Pajak luar negeri (24) Pajak kurang/lebih bayar (29/28 Pajak Perusahaan Memotong PPh 21 atas gaji Dipotong PPh 23 atas penghasilan jasa PPN atas penyerahan barang/jasa PBB Meterai BPHTB Pajak Daerah Setor Kas negara Lapor KPP
  • 8. PAJAK dalam Perusahaan  Pajak atas Penghasilan Perusahaan – Dibayar langsung oleh perusahaan : • Angsuran pajak (PPh 25) • Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29) – Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23) – Laporan laba rugi akan mempengaruhi jumlah beban pajak dan di Neraca  utang pajak / pajak dibayar dimuka  Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax) – Pajak atas penghasilan yang diterima pihak lain (21, 23, 26) – PPN  pajak atas penyerahan barang / jasa kena pajak – Tidak muncul dalam laporan laba rugi, tetapi di Neraca sebagai utang atau pajak dibayar dimuka  Pajak Lainnya – PBB, pajak daerah, PPnBM  beban – Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP) – Pajak Daerah – Bea Materai 8
  • 9. PAJAK untuk Individu  Pajak atas Penghasilan Perusahaan – Dibayar langsung oleh perusahaan : • Angsuran pajak (PPh 25) • Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29) – Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)  Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax) – Orang pribadi sebagai pengusaha atau yang mempekerjakan pihak lain  Pajak atas transaksi  PPN  Pajak Lainnya – PBB, pajak daerah, PPnBM  beban – Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP) – Pajak Daerah – Bea Materai 9
  • 10. Akuntansi pajak penghasilan • Fokus pada pajak penghasilan perusahaan • Sebelum PSAK 46: – Beban pajak dalam laporan laba rugi adalah pajak terutang menurut fiskal  PSAK ETAP • PSAK 46 (eff 1 Jan 1999 perusahaan listed dan 1 Jan 2001 non listed) – Beban pajak kini  pajak terutang menurut fiskal – Beban / penghasilan pajak tangguhan – Aktiva / kewajiban pajak tangguhan 10
  • 11. Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1 11 PSAK Undang-Undang AKUNTANSI PAJAK PERBEDAAN Permanen Temporer Pajak Tangguhan:  Aktiva/utang  Beban/Pendapatan Penelitian: Book tax Gap Eff Tax Rate
  • 12. Trade off Akuntansi dan Pajak  Pajak  Penghasilan Kena Pajak besar akan menyebabkan pajak yang harus dibayarkan besar.  Akuntansi : Laba sebelum pajak besar akan menyebabkan laba yang dilaporkan besar  Trade off ini akan semakin kecil untuk perusahaan terbuka, karena kepentingan pemegang saham menginginkan laba yang tinggi  sehingga pajak tidak dapat dikecilkan. 12
  • 13. Pengertian Pajak Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Dasar-dasar hukum pajak dan pajak pendapatan 1990:5)
  • 14. PENGERTIAN PAJAK Prof.Dr.P.J.A.Adriani Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan Mr. DR. N. J. Feldmann Pajak adalah prestasi yang dilaksanakan oleh dan terutang kepada Pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontra-prestasi, dan semata2 digunakan untuk menutup pengeluaran2 umum.
  • 15. Pengertian Pajak Prof. Edwin R. A. Seligman “Tax is compulsory contribution from the person to the government to defray the expenses incurred in the common interest of all, without reference to special benefit conferred.” 15
  • 16. Definisi Pajak • Dipungut berdasarkan undang-undang • Tidak menunjukkan adanya kontraprestasi • Dipungut negara baik pemerintah pusat dan daerah • Diperuntukkan pengeluaran pemerintah  public investment • Mempunyai tujuan lain  reguler
  • 17. PERBEDAAN PAJAK • RETRIBUSI Mendapat kontraprestasi langsung Unsur yang melekat pada pengertian retibusi adalah: 1. Pemungutan retribusi harus berdasarkan undang-undang. 2. Sifat pemungutannya dapat dipaksakan 3. Pemungutannya dilakukan oleh negara 4. Digunakan untuk pengeluaran bagi masyarakat umum 5. Kontraprestasi langsung dapat dirasakan oleh pembayar retribusi
  • 18. PERBEDAAN PAJAK • Sumbangan tidak diartikan untuk kepentingan pengeluaran2 yang dikelola oleh pemerintah,tetapi dilaulan oleh dan untuk kepentingan sekelompok masyarakat tertentu dan tidak memerlukan dasar hukum pungutannyaberdasarkan UU serta unsur pelaksanaannya pun tidak ada • Sumbangan pungutannya tidak berdasarkan UU tetapi lebih bersifat gotong royong  SUMBANGAN Yang mendapat manfaat penerima sumbangan
  • 19. Fungsi Pajak • Budgetair  sumber penerimaan utama • Reguler  PPnBM Minimun keras, PPh pengusahan kecil lebih rendah,  Redistribusi  Demokrasi
  • 23. Azas Pemungutan pajak (menurut Adam Smith) dlmnya buku Wealth of Nations yg dinamakan The Four Maxims (Pemungutan secara Klasik) • EQUALITY  Pajak adil dan merata – Adil secara vertikal – Adik horisontal  CONVINIENCE  tidak menyulitkan, Pay as you earn, ex:withholding system  CERTAINTY  tidak sewenang-wenang, berdasarkan undang-undang yang dilaksanakan  ECONOMY  efisien ex:self assesment Adam Smith dalam An Inquiri into the nature and cause of the wealth of nations
  • 24. Beberapa Azas Pemungutan Pajak Modern (Prof Andriani) Azas Menurut Falsafah Hukum Theory • Teori Asuransi (melindungi) • Teori Kepentingan • Teori daya pikul • Teori Bakti • Teori azas daya beli Azas yuridis Hukum pajak harus memberikan jaminan hukum  UU Azas ekonomi Negara  perekonomian meningkat. Pajak tidak menghambat ekonomi Azas untuk memungut  Azas tempat tinggal  Azas kebangsaan  Azas sumber
  • 25. TEORI ASURANSI • Pembayaran pajak disamakan dengan pembayaran premi. • Masyarakat seakan mempertanggungjawa bkan keselamatan dan keamanan jiwanya kepada negara. Benarkah ?
  • 26. TEORI KEPENTINGAN • Negara melindungi kepentingan harta dan jiwa warga negara dengan memperhatikan beban yang harus dipungut dari masyarakat
  • 27. TEORI GAYA PIKUL • Tiap orang dikenakan pajak dengan bobot yang sama (adil) sesuai dengan daya pikul: – Unsur Obyektif (besarnya penghasilan) – Unsur Subyektif (besarnya pengeluaran)
  • 28. TEORI GAYA BELI • Pajak untuk memelihara kepentingan masyarakat • Pajak ditekankan untuk fungsi mengatur
  • 29. TEORI BAKTI • Pajak dianggap sebagai bentuk bakti rakyat kepada negara • Teori kewajiban pajak mutlak. • Pada jaman kerajaan, pajak=ulubekti sebagai bentuk kesetiaan rakyat pada raja. Raja=wakil Dewa
  • 30. HUKUM PAJAK Kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak
  • 31. PEMBAGIAN HUKUM PAJAK HUKUM PAJAK MATERIAL mengatur tentang obyek pajak, subyek pajak, besar pajak yang dikenakan timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara pemerintah dan WP UU PPh dan UU PPN HUKUM PAJAK FORMAL tata cara untuk mewujudkan hukum material menjadi kenyataan UU KUP, UU PPSP, UU Pengadilan Pajak
  • 33. Ilustrasi Hukum Formal: Surat Administratif 33 Keterangan SPT SKP STP Definisi Surat untuk pelaporan, perhitungan, dan pembayaran pajak terutang. Surat keterangan berupa SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN. Surat untuk menagih pajak dan sanksi administrasi. Fungsi Pelaporan dan pertanggungjawaba n penghitungan jumlah pajak terutang, pembayaran sendiri, pemotongan. Alat koreksi, sarana mengenakan sanksi, dan alat menagih pajak. Alat koreksi pajak terutang, sarana mengenakan sanksi, dan alat menagih pajak.
  • 34. KEDUDUKAN HUKUM PAJAK • Hukum Perdata Mencari dasar kemungkinan pemungutan atas kejadian,keadaan dan perbuatan hukum yang bergerak dalam lingkungan perdata • Hukum Pidana Adanya sanksi atas kealpaan dan kesengajaan terhadap WP yang melanggar peraturan
  • 35. • Hukum Pidana Mengenakan sanksi atas kealpaan dan kesengajaan terhadap WP yang melanggar peraturan. • Hukum Perdata Mencari dasar kemungkinan pemungutan atas kejadian,keadaan dan perbuatan hukum yang bergerak dalam lingkungan perdata. Kedudukan Hukum Pajak 35
  • 36. Ilustrasi Ketentuan Pidana: (Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000) • Karena kealpaan – Tidak menyampaikan SPT; atau – Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara . • Dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/ atau denda paling tinggi 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. 36
  • 37. Ilustrasi Ketentuan Pidana: (Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000) • Kesalahan Disengaja – Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan NPWP; atau – Tidak menyampaikan SPT; atau – Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap; atau – Menolak untuk dilakukan pemeriksaan; atau – Menolak memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar; atau – Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan atau dokumen lainnya; atau – Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara. • Dipidana paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak yang terutang yang tidak atau kurang dibayar. 37
  • 38. Hutang pajak • Saat timbul hutang pajak – Materiil : saat diberlakukannya UU PPh – Formal : saat ditagih / ditetapkan oleh fiskus KUP • Berakhirnya utang pajak – Pembayaran – Kompensasi – Daluwarsa – Pembebasan / penghapusan
  • 39. Jenis Pajak Pajak Golongan Sifat Lemb. Pemungutnya Pajak Daerah Pajak Pusat Pajak Obyektif Pajak Subyektif Pajak Langsung pajak tdk langsung
  • 40. MENURUT SASARAN/ OBYEKNYA • PAJAK SUBYEKTIF BERDASARKAN SUBYEK BARU DICARI OBYEKNYA PPh • PAJAK OBYEKTIF BERDASARKAN OBYEK BARU DICARI SUBYEKNYA PPN, PPnBM
  • 41. MENURUT SIFATNYA • PAJAK LANGSUNG PEMBEBANANNYA TIDAK DAPAT DILIMPAHKAN KPD PIHAK LAIN PPh • PAJAK TIDAK LANGSUNG PEMBEBANANYA DAPAT DILIMPAHKAN KEPADA PIHAK LAIN PPN
  • 42. MENURUT PEMUNGUTANNYA • PAJAK PUSAT PPh,PPN PPnBM, Bea Materai • PAJAK DAERAH Pajak Reklame, Pajak Hiburan, Pajak Rumah Makan/Restoran dan Hotel PBB dan BPHTB
  • 43. . Pengenaan pajak di Indonesia Negara Daerah PPH : UU. No. 7 Th. 1983 diubah UU. No. 36Th 2008 PPN dan PPnBM: UU. No. 8 Th. 1983 diubah UU. No. 42 Th. 2009 Bea Meterai: UU. No. 13 Th. 1985 PBB: UU. No. 12 Th. 1985 diubah UU. No. 12 Th 1994 BPHTB: UU. No. 21 Th. 1997 diubah UU. No. 20 Th. 2000 Dasar hukum Pajak Daerah & Retribusi: UU No. 18 Th. 1997 diubah UU. No. 34 Th. 2000 PAJAK PENGHASILAN
  • 44. JENIS-JENIS PAJAK PAJAK PUSAT PAJAK DAERAH • Pajak Penghasilan • Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM • Bea Meterai PAJAK PROPINSI PAJAK KABUPATEN • Bea Balik Nama • Pajak Kendaraan Darat dan Air • Pajak Hotel & Restoran • Pajak Hiburan • Pajak Radio • PBB dan BPHTB • Pajak Galian C
  • 45. Perlawanan Pajak • PASIF • Struktur Ekonomi • Sistem Pemungutan • Moral dan Intelektual penduduk • AKTIF • Tax Avoidance • Tax Evasion
  • 46. CARA(STELSEL) PEMUNGUTAN PAJAK  Stelsel  Fiktif  PPh ps 25  Riil  PPh ps 21, 23  Campuran  PPh ps 29 Penghitungan kembali PPh ps 29 Pembayaran Angsuran PPh 25 (fiktif) Pemotongan pajak oleh pihak lain (PPh 21, 22, 23, 24)
  • 47. SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK  Sistem pemungutan  Official assessment  SKP, PBB  Self assessment  PPh tahunan  Withholding system  PPh 21, 23,
  • 48. YURISDIKSI PEMUNGUTAN PAJAK  Azas pemungutan pajak  Domisili / tempat tinggal  Sumber  Kebangsaan
  • 49. TARIF PAJAK PRESENTASE TARIF 1. MARGINAL 2. EFEKTIF STRUKTUR TARIF 1. PROPORSIONAL (PPN) 2. PROGRESIF : progresif progresif Progresif degresif 3. DEGRESIF 4. TETAP (materai)
  • 50. TUGAS MAHASISWA Tulisan Tangan dan dikumpulkan Jelaskan dan Disertai Contoh • 1. Perbedaan Pajak, Retribusi dan Sumbangan. (Hal/slait: 17,18) • 2.Fungsi Pajak disertai contoh. hal/slait 19 • 3. Azaz Pemungutan pajak (Adam Smith). 23 • 4. Azas pemungutan pajak (Prof, Andrini).24 • 5. Pembagian Hukum Pajak, Slait 31 • 6. Timbulnya Hutang Pajak, Slait: 38 • 7. Jenis Pajak, 39 • 8. Perlawanan Pajak, Slait: 45 • 9. Pemungutan Pajak berdasar Stelsel, Slait: 46 • 10. System Pemungutan Pajak, Slair: 47
  • 51. • TARIF PASAL 17 • A. SP_OP. TARIF WP ORANG PRIBADI • 0 sd 50 JUTA = Tarif 5% • 50 > sd> 250 jt = Tarif 15% • 250 > sd 500 jt = Tarif 25 % • 500 jt > = Tarif 30 % • Misal PhKP 75 Juta • Maka Cara menghitung pajaknya • 1. 50 juta x 5% = Rp 2,50 juta • 2. 25 juta x 15% = Rp 3,75 juta • Jumlah PPh = Rp 6,25 juta • PhKP 575 juta • 1. 50 jt x 5% = • 2. 200 x 15%= • 3. 250 juta 25% • 4 75 juta x 30% = • B. TARIF WP BADA N • PhKP x 25 % • Misal PhKP PT A PhKP 500 juta, dan PT B PhKP 750 • Mk PPh PT A = 500 juta x 25% = Rp 125 juta • PPh PT B = 750 juta x 25% = Rp 187,5 juta