SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PERKEMBANGAN SEKSUAL PADA REMAJA DAN ALASAN BERPACARAN PADA
MASA REMAJA
Penyusun : Firda Sari Astuti (19170008)
Dosen Pembimbing : Junierissa Marpaung, M.Psi.
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
2019/2020
Remaja adalah masa antara anak-anak dan orang dewasa. Kata remaja
(adolescence) berasal dari perkataan latin yaitu adolescere yang bermakna
sedang tumbuh menuju kematangan (to grow into maturity). Tidak diketahui
pasti kapan perkataan ini mulai digunakan (Zastrow & Kirst-Ashman, 2012).
Remaja (adolescence) tidak sama dengan pubertas (puberty). Sebagaimana
aspek perkembangan psikososial yang lain, seksualitas bukanlah isu yang baru.
Sejak kanak-kanak, rasa ingin tahu terhadap Organ seksual dan dorongan
untuk memperoleh kepuasan sudah ada sebagaimana ditunjukkan oleh hasil
penelitian Alfred Kinsey. Terlebih lagi, aktivitas seksual dan perkembangan
seksual berterlanjut setelah remaja.
Pendahuluan
Remaja sedang dalam proses ‘individuation’. Individuasi dapat diartikan
sebagai ‘proses intrapsikik’ dimana seseorang Dapat melihat dirinya sendiri
sebagai entity yang terpisah dan berjarak dalam hubungan dengan orang lain
(Anderson & Sabatelli, 1990). Teori ‘object-relations’ mengemukakan bahwa
individuasi, sejak kanak-kanak awal dan sehingga remaja adalah berdasarkan
kepada pengalaman perapatan (attachment) seorangin dividu sejak kanak-
kanak (Kernberg, 1984). Pencapaian tahap pelepasan yang adequate dari
keluarga meningkatkan pencarian identitasnya dan memberikan individu
peluang untuk mengembangkan ketrampilan interpersonal dan
menjadikannya komited terhadap Sabatelli dan tanggung jawab orang dewasa
(Allison & Sabatelli, 1988; Anderson & Sabatelli, 1990). Bagaimanapun, ‘diri’
(self) diterima sebagai sesuatu yang tak terpisahkan dalam konteks relasi
dengan orang lain (Josselson, 1988).
Setiap tahap perkembangan akan terdapat tantangan
dan kesulitan-kesulitan yang membutuhkan suatu
ketrampilan untuk mengatasinya (Santrock, 2009).
Manakala Haditono, Monk, dan Knoer (1994)
berpendapat bahwa pada masa remaja, mereka
dihadapkan pada dua tugas utama, yaitu;
• mencapai ukuran kebebasan atau kemandirian dari
orangtua
• membentuk identitas untuk tercapainya integrasi
diri dan kematangan pribadi.
Mencapai ukuran kebebasan atau
kemandirian dari orangtua
Pada masa remaja sering terjadi adanya kesenjangan & konflik antara remaja dengan orang tuanya.
Pada saat itu ikatan emosional menjadi berkurang dan remaja sangat membutuhkan kebebasan
emosional dari orangtua, misalnya dalam hal memilih teman ataupun aktifitas. Sifat remaja yang
ingin memperoleh kebebasan emosional dan sementara orangtua yang masihingin mengawasi dan
melindungi anaknya dapat menimbulkan konflik diantara mereka. Terdapat pandangan umum yang
tidak sepenuhnya benar, bahwa remaja menggunakan konflik dan sikap menentang sebagai cara
untuk memperoleh otonomi dan kebebasan dari orangtua. Terdapat suatu pendekatan yang
menarik tentang bagaimana remaja mencari kebebasan dan otonomi. Pengertian otonomi jelas
menekankan bebas dari pengaruh orangtua, otonomi adalah pengaturan diri (self regulation) dan
kebebasan (independence) adalah suatu kemampuan untuk membuat keputusan dan mengatur
perilakunya sendiri. “Pikirkanlah sendiri”, sering kita katakan bila kita ingin seseorang untuk belajar
mandiri. Melalui proses tersebut remaja akan belajar untuk melakukan sesuatu secara tepat,
mereka akan mengevaluasi kembali akan aturan, nilai dan batasan-batasan yang diperoleh dari
keluarga maupun sekolah.
Kadang-kadang remaja menemui pertentangan dari orangtua yang dapat
menimbulkan konflik, namun orangtua melalui proses tersebut berusaha
meminimalkan konflik dan membuat anak remaja untuk mengembangkan
kebebasan berpikirnya dan keebasan untuk mengatur dirinya sendiri. (Craig,
1995). Dalam perkembangannya menuju kedewasaan, remaja berangsur-
angsur mengalami perubahan yang membutuhkan kedua kemampuan, yaitu
kebebasan dan ketergantungan secara bersama-sama. Hubungan-hubungan
sosial adalah merupakan suatu hubungan yang saling tergantung, sebagai
contoh dalam perkawinan yang tradisional, suami tergantung pada istri dalam
hal mengurus rumah tagga dan sebaliknya istri tergantung pada suami untuk
mencari penghasilan keluarga dan perlindungan dari bahaya. Ketergantungan
(interdependence) komitmen - komitmen dan ikatan pribadi merupakan ciri
kondisi kehidupan manusia. Remaja secara terus menerus meningkatkan
kemampuan dalam mengembangkan komitmen terhadap orang lain yang
merupakan dasar dari ketergantungan dan konsep dirinya yang merupakan
dasar dari kebebasan atau kemandiriannya.
Membentuk identitas untuk tercapainya
integrasi diri dan kematangan pribadi.
Proses pembentukan identitas diri adalah merupakan proses yang
panjang dan kompleks, yang membutuhkan kontinuitas dari masa
lalu, sekarang dan yang akan datang dari kehidupan individu dan hal
ini akan membentuk kerangka berpikir untuk mengorganisasikan dan
mengintegrasikan perilaku ke dalam berbagai bidang kehidupan
(Rice, 2012). Dengan demikian individu dapat menerima dan
menyatukan kecenderungan pribadi, bakat dan peran-peran yang
diberikan baik oleh orangtua, teman sebaya maupun masyarakat dan
pada akhirnya dapat memberikan arah tujuan dan arti dalam
kehidupan mendatang (Rice, 2011).
Aspek Psikososial dari
Kematangan Seksual
Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan
seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang
memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-
perubahan yang terjadi (Steinberg, 1993: Santrock, 2002). Kematangan
seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh
pada kehidupan kejiwaan remaja. Datangnya menarche dapat
menimbulkan reaksi yang positif maupun negatif bagi remaja
perempuan. Apabila mereka sudah dipersiapkan dan mendapat
informasi tentang akan datangnya menstruasi maka mereka tidak akan
mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya, tetapi bila mereka
kurang memperoleh informasi maka akan merasakan pengalaman
yang negatif.
Sikap dan Perilaku
Seksual
Perkembangan fisik, kognitif, sosio-emosional remaja pastinya
berkaitan dengan sikap da perilaku seksual remaja. Rasa ingin tahu
dan fantasi seksual menyebabkan remaja ingin mempraktekan apa
yang orang dewasa lakukan. Belum lagi tingkah bermasalah,
toleransi terhadap devian, alienasi, konflik keluarga merupakan
masalah umum yang berkaitan dengan sikap dan perilaku seksual
(Jessor & Jessor, 1977). Teman sebaya (peer group) juga
memainkan peranan yang sangat kuat terhadap sikap dan perilaku
seksual remaja. Zastrow dan Kirt-Ashman (2012) berpendapat
bahwa secara psikologis pada fase remaja ada dua aspek penting
yang dipersiapkan, antara lain:
• Orientasi seksual
• Peran seksual
• Orientasi Seksual
Pada masa ini remaja diharapkan sudah menemukan orientasi
seksualitasnya atau arah ketertarikan seksualnya
(heteroseksualitas atau homoseksualitas). Norma umum yang
berlaku lebih menyukai jika seseorang menyukai orientasi
seksualitas ke arah heteroseksualitas. Namun, tidak dipungkiri
ada remaja yang memilih orientasi seksualitas
homoseksualitas. Orientasi ini dipengaruhi oleh penghayatan
terhadap jenis kelamin. Faktor individu (fisik atau psikologis),
keluarga dan lingkungan ikut mendorong dan berperan dalam
menguatkan identitas ini.
• Peran Seksual
Peran seks adalah menerima dan mengembangkan
peran serta kemampuan tertentu selaras dengan jenis
kelaminnya. Laki-laki akan dekat dengan sifat-sifat
sebagaimana laki-laki, demikian pula perempuan akan
dekat dengan sifat-sifat sebagaimana perempuan. Peran
seks ini sangat penting pada tahap pembentukan
identitas diri, apakah seseorang itu berhasil
mengidentifikasi dirinya atau justru melakukan transfer
pada identitas yang lain (transsexual).
Alasan Berpacaran
Pada Masa Remaja
Dari hasil penelitian didapatkan ada beberapa alasan berpacaran yang
dikemukakan oleh remaja yang menjadi subyek penelitian yaitu, karena saling
tertarik satu sama lain, untuk saling membantu dan membutuhkan, untuk belajar
saling mengenal serta mencari pasangan yang cocok, untuk saling memotivasi,
untuk rekreasi dan memperoleh kesenangan, koform terhadap teman-teman
kelompok, serta untuk ajang prestasi dan sumber status. Diantara alasan-alasan
tersebut, ternyata konformitas termasuk alasan berpacaran pada remaja.
Walaupun bukan merupakan alasan utama atau alasan yang paling penting bagi
remaja. Faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, pengalaman pacaran, kelompok
peer, status. Sosial ekonomi mempunyai peran atau berkaitan dengan pola alasan
berpacaran pada remaja. Sedangkan khusus untuk lasann konformitas faktor-
faktor tersebut tidak berkaitan atau tidak mempunyai peranan yang berarti.
Thank you for
watching ...

More Related Content

What's hot

Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Nurul Hazanah
 
Perkembangan Sosial
Perkembangan SosialPerkembangan Sosial
Perkembangan SosialMuhamad Yogi
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakHamidah Ibrahim
 
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah DasarPerkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasarweniananta
 
Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003rahmi indah putri
 
Remaja dan masalahnya
Remaja dan masalahnyaRemaja dan masalahnya
Remaja dan masalahnyahaqiemisme
 
Makalah aulia 1
Makalah aulia 1Makalah aulia 1
Makalah aulia 1elfachruz
 
Gabung semua-bab-tesis
Gabung semua-bab-tesisGabung semua-bab-tesis
Gabung semua-bab-tesisAfshan Mbo
 
Anak Usia Sekolah dan Remaja
Anak Usia Sekolah dan Remaja Anak Usia Sekolah dan Remaja
Anak Usia Sekolah dan Remaja pjj_kemenkes
 
Jurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikJurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikkhairul jalil
 
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.Ridho Prawira
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemmasriyah91
 
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...
Perkembangan hubungan sosial dan prose...Dedi Yulianto
 
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan KognitifRemaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan KognitifIwan Wahidin
 

What's hot (20)

Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
 
Perkembangan Sosial
Perkembangan SosialPerkembangan Sosial
Perkembangan Sosial
 
032
032032
032
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
 
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah DasarPerkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
 
Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003
 
Remaja dan masalahnya
Remaja dan masalahnyaRemaja dan masalahnya
Remaja dan masalahnya
 
Teori perkembangan sosial
Teori perkembangan sosialTeori perkembangan sosial
Teori perkembangan sosial
 
Makalah aulia 1
Makalah aulia 1Makalah aulia 1
Makalah aulia 1
 
Gabung semua-bab-tesis
Gabung semua-bab-tesisGabung semua-bab-tesis
Gabung semua-bab-tesis
 
Anak Usia Sekolah dan Remaja
Anak Usia Sekolah dan Remaja Anak Usia Sekolah dan Remaja
Anak Usia Sekolah dan Remaja
 
P Si Kologi Remaja
P Si Kologi RemajaP Si Kologi Remaja
P Si Kologi Remaja
 
Jurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikJurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didik
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Masa remaja
Masa remajaMasa remaja
Masa remaja
 
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
 
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan KognitifRemaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
Remaja; Perkembangan Fisik, Psikis dan Kognitif
 

Similar to REMAJA

Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...PuputPamela
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptRasyAlam
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Yeti Rohayati
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaSeptian Muna Barakati
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdfFauzia22
 
106464226 2010 d
106464226 2010 d106464226 2010 d
106464226 2010 dTiTo Saint
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Tugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remajaTugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remajaMiftah Ridho
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awalwahyuhidayat330
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajafannyariza1
 
50327869 erapi-seni
50327869 erapi-seni50327869 erapi-seni
50327869 erapi-seniadeq1012
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdfNyomanSugiartono
 

Similar to REMAJA (20)

Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
 
Remaja
RemajaRemaja
Remaja
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
 
Seksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursusSeksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursus
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf
 
106464226 2010 d
106464226 2010 d106464226 2010 d
106464226 2010 d
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Tugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remajaTugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remaja
 
Tugas perkembangan
Tugas perkembanganTugas perkembangan
Tugas perkembangan
 
Perkembangan emosi
Perkembangan  emosiPerkembangan  emosi
Perkembangan emosi
 
SOSIO6.pptx
SOSIO6.pptxSOSIO6.pptx
SOSIO6.pptx
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
50327869 erapi-seni
50327869 erapi-seni50327869 erapi-seni
50327869 erapi-seni
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
 

More from Firdasari6

Pengelompokkan dan Merencanakan program siswa yang sangat cerdas
Pengelompokkan   dan   Merencanakan   program   siswa   yang   sangat cerdasPengelompokkan   dan   Merencanakan   program   siswa   yang   sangat cerdas
Pengelompokkan dan Merencanakan program siswa yang sangat cerdasFirdasari6
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remajaFirdasari6
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanFirdasari6
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN IIPSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN IIFirdasari6
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN IIPSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN IIFirdasari6
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Perkembangan dan Faktor yang mempengaruhinya
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Perkembangan dan Faktor yang mempengaruhinyaPSIKOLOGI PENDIDIKAN Perkembangan dan Faktor yang mempengaruhinya
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Perkembangan dan Faktor yang mempengaruhinyaFirdasari6
 

More from Firdasari6 (6)

Pengelompokkan dan Merencanakan program siswa yang sangat cerdas
Pengelompokkan   dan   Merencanakan   program   siswa   yang   sangat cerdasPengelompokkan   dan   Merencanakan   program   siswa   yang   sangat cerdas
Pengelompokkan dan Merencanakan program siswa yang sangat cerdas
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN IIPSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN IIPSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Perkembangan dan Faktor yang mempengaruhinya
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Perkembangan dan Faktor yang mempengaruhinyaPSIKOLOGI PENDIDIKAN Perkembangan dan Faktor yang mempengaruhinya
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Perkembangan dan Faktor yang mempengaruhinya
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

REMAJA

  • 1. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II PERKEMBANGAN SEKSUAL PADA REMAJA DAN ALASAN BERPACARAN PADA MASA REMAJA Penyusun : Firda Sari Astuti (19170008) Dosen Pembimbing : Junierissa Marpaung, M.Psi. PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN 2019/2020
  • 2. Remaja adalah masa antara anak-anak dan orang dewasa. Kata remaja (adolescence) berasal dari perkataan latin yaitu adolescere yang bermakna sedang tumbuh menuju kematangan (to grow into maturity). Tidak diketahui pasti kapan perkataan ini mulai digunakan (Zastrow & Kirst-Ashman, 2012). Remaja (adolescence) tidak sama dengan pubertas (puberty). Sebagaimana aspek perkembangan psikososial yang lain, seksualitas bukanlah isu yang baru. Sejak kanak-kanak, rasa ingin tahu terhadap Organ seksual dan dorongan untuk memperoleh kepuasan sudah ada sebagaimana ditunjukkan oleh hasil penelitian Alfred Kinsey. Terlebih lagi, aktivitas seksual dan perkembangan seksual berterlanjut setelah remaja. Pendahuluan
  • 3. Remaja sedang dalam proses ‘individuation’. Individuasi dapat diartikan sebagai ‘proses intrapsikik’ dimana seseorang Dapat melihat dirinya sendiri sebagai entity yang terpisah dan berjarak dalam hubungan dengan orang lain (Anderson & Sabatelli, 1990). Teori ‘object-relations’ mengemukakan bahwa individuasi, sejak kanak-kanak awal dan sehingga remaja adalah berdasarkan kepada pengalaman perapatan (attachment) seorangin dividu sejak kanak- kanak (Kernberg, 1984). Pencapaian tahap pelepasan yang adequate dari keluarga meningkatkan pencarian identitasnya dan memberikan individu peluang untuk mengembangkan ketrampilan interpersonal dan menjadikannya komited terhadap Sabatelli dan tanggung jawab orang dewasa (Allison & Sabatelli, 1988; Anderson & Sabatelli, 1990). Bagaimanapun, ‘diri’ (self) diterima sebagai sesuatu yang tak terpisahkan dalam konteks relasi dengan orang lain (Josselson, 1988).
  • 4. Setiap tahap perkembangan akan terdapat tantangan dan kesulitan-kesulitan yang membutuhkan suatu ketrampilan untuk mengatasinya (Santrock, 2009). Manakala Haditono, Monk, dan Knoer (1994) berpendapat bahwa pada masa remaja, mereka dihadapkan pada dua tugas utama, yaitu; • mencapai ukuran kebebasan atau kemandirian dari orangtua • membentuk identitas untuk tercapainya integrasi diri dan kematangan pribadi.
  • 5. Mencapai ukuran kebebasan atau kemandirian dari orangtua Pada masa remaja sering terjadi adanya kesenjangan & konflik antara remaja dengan orang tuanya. Pada saat itu ikatan emosional menjadi berkurang dan remaja sangat membutuhkan kebebasan emosional dari orangtua, misalnya dalam hal memilih teman ataupun aktifitas. Sifat remaja yang ingin memperoleh kebebasan emosional dan sementara orangtua yang masihingin mengawasi dan melindungi anaknya dapat menimbulkan konflik diantara mereka. Terdapat pandangan umum yang tidak sepenuhnya benar, bahwa remaja menggunakan konflik dan sikap menentang sebagai cara untuk memperoleh otonomi dan kebebasan dari orangtua. Terdapat suatu pendekatan yang menarik tentang bagaimana remaja mencari kebebasan dan otonomi. Pengertian otonomi jelas menekankan bebas dari pengaruh orangtua, otonomi adalah pengaturan diri (self regulation) dan kebebasan (independence) adalah suatu kemampuan untuk membuat keputusan dan mengatur perilakunya sendiri. “Pikirkanlah sendiri”, sering kita katakan bila kita ingin seseorang untuk belajar mandiri. Melalui proses tersebut remaja akan belajar untuk melakukan sesuatu secara tepat, mereka akan mengevaluasi kembali akan aturan, nilai dan batasan-batasan yang diperoleh dari keluarga maupun sekolah.
  • 6. Kadang-kadang remaja menemui pertentangan dari orangtua yang dapat menimbulkan konflik, namun orangtua melalui proses tersebut berusaha meminimalkan konflik dan membuat anak remaja untuk mengembangkan kebebasan berpikirnya dan keebasan untuk mengatur dirinya sendiri. (Craig, 1995). Dalam perkembangannya menuju kedewasaan, remaja berangsur- angsur mengalami perubahan yang membutuhkan kedua kemampuan, yaitu kebebasan dan ketergantungan secara bersama-sama. Hubungan-hubungan sosial adalah merupakan suatu hubungan yang saling tergantung, sebagai contoh dalam perkawinan yang tradisional, suami tergantung pada istri dalam hal mengurus rumah tagga dan sebaliknya istri tergantung pada suami untuk mencari penghasilan keluarga dan perlindungan dari bahaya. Ketergantungan (interdependence) komitmen - komitmen dan ikatan pribadi merupakan ciri kondisi kehidupan manusia. Remaja secara terus menerus meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan komitmen terhadap orang lain yang merupakan dasar dari ketergantungan dan konsep dirinya yang merupakan dasar dari kebebasan atau kemandiriannya.
  • 7. Membentuk identitas untuk tercapainya integrasi diri dan kematangan pribadi. Proses pembentukan identitas diri adalah merupakan proses yang panjang dan kompleks, yang membutuhkan kontinuitas dari masa lalu, sekarang dan yang akan datang dari kehidupan individu dan hal ini akan membentuk kerangka berpikir untuk mengorganisasikan dan mengintegrasikan perilaku ke dalam berbagai bidang kehidupan (Rice, 2012). Dengan demikian individu dapat menerima dan menyatukan kecenderungan pribadi, bakat dan peran-peran yang diberikan baik oleh orangtua, teman sebaya maupun masyarakat dan pada akhirnya dapat memberikan arah tujuan dan arti dalam kehidupan mendatang (Rice, 2011).
  • 8. Aspek Psikososial dari Kematangan Seksual Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan- perubahan yang terjadi (Steinberg, 1993: Santrock, 2002). Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja. Datangnya menarche dapat menimbulkan reaksi yang positif maupun negatif bagi remaja perempuan. Apabila mereka sudah dipersiapkan dan mendapat informasi tentang akan datangnya menstruasi maka mereka tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya, tetapi bila mereka kurang memperoleh informasi maka akan merasakan pengalaman yang negatif.
  • 9. Sikap dan Perilaku Seksual Perkembangan fisik, kognitif, sosio-emosional remaja pastinya berkaitan dengan sikap da perilaku seksual remaja. Rasa ingin tahu dan fantasi seksual menyebabkan remaja ingin mempraktekan apa yang orang dewasa lakukan. Belum lagi tingkah bermasalah, toleransi terhadap devian, alienasi, konflik keluarga merupakan masalah umum yang berkaitan dengan sikap dan perilaku seksual (Jessor & Jessor, 1977). Teman sebaya (peer group) juga memainkan peranan yang sangat kuat terhadap sikap dan perilaku seksual remaja. Zastrow dan Kirt-Ashman (2012) berpendapat bahwa secara psikologis pada fase remaja ada dua aspek penting yang dipersiapkan, antara lain: • Orientasi seksual • Peran seksual
  • 10. • Orientasi Seksual Pada masa ini remaja diharapkan sudah menemukan orientasi seksualitasnya atau arah ketertarikan seksualnya (heteroseksualitas atau homoseksualitas). Norma umum yang berlaku lebih menyukai jika seseorang menyukai orientasi seksualitas ke arah heteroseksualitas. Namun, tidak dipungkiri ada remaja yang memilih orientasi seksualitas homoseksualitas. Orientasi ini dipengaruhi oleh penghayatan terhadap jenis kelamin. Faktor individu (fisik atau psikologis), keluarga dan lingkungan ikut mendorong dan berperan dalam menguatkan identitas ini.
  • 11. • Peran Seksual Peran seks adalah menerima dan mengembangkan peran serta kemampuan tertentu selaras dengan jenis kelaminnya. Laki-laki akan dekat dengan sifat-sifat sebagaimana laki-laki, demikian pula perempuan akan dekat dengan sifat-sifat sebagaimana perempuan. Peran seks ini sangat penting pada tahap pembentukan identitas diri, apakah seseorang itu berhasil mengidentifikasi dirinya atau justru melakukan transfer pada identitas yang lain (transsexual).
  • 12. Alasan Berpacaran Pada Masa Remaja Dari hasil penelitian didapatkan ada beberapa alasan berpacaran yang dikemukakan oleh remaja yang menjadi subyek penelitian yaitu, karena saling tertarik satu sama lain, untuk saling membantu dan membutuhkan, untuk belajar saling mengenal serta mencari pasangan yang cocok, untuk saling memotivasi, untuk rekreasi dan memperoleh kesenangan, koform terhadap teman-teman kelompok, serta untuk ajang prestasi dan sumber status. Diantara alasan-alasan tersebut, ternyata konformitas termasuk alasan berpacaran pada remaja. Walaupun bukan merupakan alasan utama atau alasan yang paling penting bagi remaja. Faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, pengalaman pacaran, kelompok peer, status. Sosial ekonomi mempunyai peran atau berkaitan dengan pola alasan berpacaran pada remaja. Sedangkan khusus untuk lasann konformitas faktor- faktor tersebut tidak berkaitan atau tidak mempunyai peranan yang berarti.