Dokumen tersebut membahas tentang identitas diri, dimulai dengan pengertian identitas diri menurut para ahli seperti Erikson, Marcia, Kartono dan Gulo, Hogg & Abraham, Jenkis, Wendt, dan Taylor. Dokumen kemudian menjelaskan dimensi identitas diri yang terdiri dari genetik, adaptif, struktural, dinamis, subjektif, timbal balik psikososial, dan status eksistensial. Dokumen juga membahas aspek identitas diri
1. identitas diri
(self identity)
Kelompok 6 Sosiologi
Nama anggota:
1. Apita Ratna W. (06)
2. Irfansyah Maulana (17)
3. Marsya Khoirun N. (22)
4. Salwa Jelita (35)
2. Erikson (1968), identitas diri merupakan sebuah kondisi psikologis secara
keseluruhan yang membuat individu menerima dirinya, memiliki orientasi
dan tujuan dalam mengarahkan hidup serta keyakinan internal dalam
mempertimbangkan beberapa hal.
Marcia (1993), identitas diri merupakan komponen penting yang
menunjukkan identitas personal individu. Semakin baik struktur
pemahaman diri seseorang berkembang, semakin sadar individu akan
keunikan dan kemiripan dengan orang lain, serta semakin sadar akan
kekuatan dan kelemahan individu dalam menjalani kehidupan. Sebaliknya,
jika kurang berkembang maka individu semakin tergantung pada sumber-
sumber eksternal untuk evaluasi diri.
pengertian identitas diri
menurut para ahli
3. pengertian identitas diri
menurut para ahli
Kartono dan Gulo (2013), identitas diri merupakan prinsip kesatuan yang
membedakan diri seseorang dengan orang lain. Individu harus memutuskan
siapakah dirinya sebenarnya dan bagaimanakah peranannya dalam kehidupan
nanti.
Hogg & Abraham, identitas diri adalah konsep yang digunakan oleh orang-
orang untuk menyatakan tentang siapakah mereka, orang macam apa mereka
dan bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain.
Jenkis, identitas diri merujuk pada cara yang digunakan oleh individu dan
kelompok dilihat diri hubungan sosial mereka dengan kelompok lain.
4. Wendt, identitas diri adalah pengertian dan harapan yang relatif spesifik dan stabil
tentang diri.
Taylor, identitas diri didefinisikan sebagai komitmen dan identifikasi yang
menyediakan kerangka yang memungkinkan seseorang untuk mencoba memilih,
mengevaluasi apa yang baik, penting, memungkinkan dilakukan atau apa yang
pantas dan tepat atau sebaliknya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa identitas diri adalah kesadaran individu untuk
menempatkan diri dan memberi arti pada dirinya sebagai seorang pribadi yang unik,
memiliki keyakinan yang relatif stabil, serta memiliki peran penting dalam konteks
kehidupan bermasyarakat.
pengertian identitas diri
menurut para ahli
5. dimensi identitas diri
• Genetik. Hal ini berkaitan dengan suatu sifat yang diwariskan oleh orang tua pada
anaknya. Sifat inilah yang akan memberikan sesuatu yang berbeda antara individu
satu dengan individu lainnya, terutama di dalam menjalankan kehidupannya.
• Adaptif. Identitas adalah penyesuaian individu mengenai keterampilan-
keterampilan khusus, dan bagaimana individu tersebut dapat menyesuaikan diri
dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
• Struktural. Hal ini terkait dengan perencanaan masa depan yang telah disusun oleh
individu, atau dengan kata lain individu telah mempersiapkan kehidupan di masa
depannya.
• Dinamis. Proses ini muncul dari identifikasi masa kecil individu dengan orang
dewasa yang kemudian dapat membentuk suatu identitas yang baru di masa
depannya ataukah sebaliknya, proses identifikasi tersebut tidak berpengaruh pada
identitasnya melainkan pemberian peran dari masyarakat terhadap individu
tersebut.
6. • Subjektif atau berdasarkan pengalaman. Individu yang telah memiliki pengalaman
sebelumnya, individu tersebut akan merasakan suatu kepastian dalam dirinya.
Dengan adanya pengalaman maka akan banyak alternatif yang dapat kita jadikan
pedoman untuk melangkah dengan lebih yakin ke arah depan atau semakin banyak
pengalaman maka akan semakin timbul antisipasi dalam melakukan berbagai hal
yang belum kita ketahui secara pasti konsekuensinya.
• Timbal balik psikososial. Hubungan timbal balik antara individu dengan dunia dan
masyarakat sosialnya. Perkembangan identitas tidak hanya terbentuk oleh diri kita
sendiri melainkan melibatkan hubungan dengan orang lain, komunitas dan
masyarakat.
• Status eksistensial. Individu mencari arti dalam hidupnya sekaligus arti dari hidup
secara umum. Dalam hal ini individu ingin merasakan apa yang dinamakan dengan
makna hidup, ingin diakui keberadaannya di dalam masyarakat dengan peran sosial
yang dijalankan serta keterampilan yang dimilikinya.
dimensi identitas diri
7. aspek identitas diri
• Sosial, keanggotaan dalam kelompok dan pemenuhan peran, merupakan aspek
utama dalam pembentukan identitas sosial. Keanggotaan dalam kelompok
merupakan fasilitas penting dalam menunjang validasi diri. Penerimaan teman
sebaya juga memiliki pengaruh yang penting dalam pembentukan identitas diri.
8. aspek identitas diri
• Fisik.Penilaian dari orang lain berkaitan dengan penampilan fisik memiliki pengaruh
yang lebih besar dibandingkan dengan penilaian diri mereka sendiri karena hai ini
mempengaruhi persepsi mereka.
9. aspek identitas diri
• Personal, meliputi karakteristik kepribadian seperti harga diri, kepercayaan diri dan
kontrol diri, selain itu juga berhubungan dengan identitas jenis 23 kelamin yang
kuat, di mana pria merasa lebih puas dengan identitas jenis kelamin mereka.
• Keluarga, memegang peranan penting terhadap pembentukan identitas diri dan
perilaku remaja, orang tua adalah tokoh yang paling penting dalam perkembangan
identitas diri remaja.
10. • Subjektif atau berdasarkan pengalaman. Individu yang telah memiliki pengalaman
sebelumnya, individu tersebut akan merasakan suatu kepastian dalam dirinya.
Dengan adanya pengalaman maka akan banyak alternatif yang dapat kita jadikan
pedoman untuk melangkah dengan lebih yakin ke arah depan atau semakin banyak
pengalaman maka akan semakin timbul antisipasi dalam melakukan berbagai hal
yang belum kita ketahui secara pasti konsekuensinya.
• Timbal balik psikososial. Hubungan timbal balik antara individu dengan dunia dan
masyarakat sosialnya. Perkembangan identitas tidak hanya terbentuk oleh diri kita
sendiri melainkan melibatkan hubungan dengan orang lain, komunitas dan
masyarakat.
• Status eksistensial. Individu mencari arti dalam hidupnya sekaligus arti dari hidup
secara umum. Dalam hal ini individu ingin merasakan apa yang dinamakan dengan
makna hidup, ingin diakui keberadaannya di dalam masyarakat dengan peran sosial
yang dijalankan serta keterampilan yang dimilikinya.
aspek identitas diri
11. faktor identitas diri
• Keluarga. Iklim keluarga yang sehat, yaitu interaksi sosio emosional di antara anggota
keluarga sikap dan perlakuan orang tua terhadap anak berjalan dengan harmonis dan
penuh kasih sayang, remaja akan mampu mengembangkan identitasnya secara
realistik dan stabil (stabil). Sebaliknya, dengan iklim keluarga yang kurang sehat,
remaja akan mengalami kegagalan dalam mencapai identitasnya secara matang.
• Reference group merupakan kelompok-kelompok yang terbentuk ketika memasuki
masa remaja. Pada umumnya remaja menjadi anggota kelompok usia sebaya. Teman
sebaya merupakan kelompok acuan bagi seorang anak untuk mengidentifikasi dirinya
dan untuk mengikuti standar kelompok
• Significant other yaitu merupakan seorang yang sangat berarti, seperti sahabat, guru,
kakak, bintang olahraga atau bintang film atau siapa pun yang dikagumi. Orang- orang
tersebut menjadi tokoh ideal (idola) karena mempunyai nilai-nilai ideal bagi remaja dan
mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan identitas diri, karena
pada saat ini remaja giat-giatnya mencari model.